Adek.. apa yang menjadikanmu seperti ini

Adek.. apa yang menjadikanmu seperti ini? (Sisi lain air terjun madakaripura) | Lotus

7/3/2015

Lotus Sangat terobsesi pada bunga tertatai

telusuri

Klasik Kartu Lipat Majalah Mozaik Bilah Sisi Cuplikan Kronologis
Adek.. apa y ang menja…
Si kecil y ang malang, m…

Adek.. apa yang menjadikanmu seperti ini? (Sisi lain air terjun
madakaripura)

Pagi itu 13 Juni 2015, hari yang lama dinanti akhirnya tiba. Perasaan riang, gugup, sumringah bercampur aduk
menjadi satu hingga sempat membuat bingung. Hari itu festival tahunan Jazz Gunung diadakan, bertempat di
Hotel Java Banana Bromo, Probolinggo. Saya yang telah memesan tiket sejak jauh hari sangat antusias
menyambut hari itu, bersama seseorang yang sangat spesial. Kami pun berangkat kesana sekitar pukul sebelas
siang dengan harapan mendapat pertunjukan yang mengesankan dan tak terlupakan.


Venue Jazz Gunung 2015

Dalam perjalanan, kami berencana mampir ke Air Terjun Madakaripura yang memang berada satu arah dengan
lokasi yang kami tuju. Air terjun yang menjadi primadona di kalangan pengunjung kawasan Gunung Bromo,
meskipun sudah pernah beberapa kali mengunjungi tempat ini, namun saya masih tetap antusias. Sesampainya di
parkiran wisata Air Terjun Madakaripura, tentunya setelah membayar biaya masuk di pos pembayaran, kami di
sambut oleh segerombolan anak kecil yang tampak berebut menghampiri kami.

Parkiran Air Terjun Madakaripura

“Helmnya di titipkan di kami saja mas, sekalian kami cucikan motornya biar bersih.” Celetuk salah seorang anak
lelaki yang tampak cukup dekil.
Saya hanya menjawabnya dengan senyuman sambil merapikan barang bawaan yang terasa lebih berat dari
sebelumnya. Gerombolan anak kecil tadi masih tetap berada di sekitar motor yang saya parkir, sepertinya mereka
tidak mau beranjak sebelum saya bersedia menitipkan helm pada mereka. Saya tidak menghiraukan mereka dan
bersama rekan saya bergegas menuju lokasi air terjun yang memang harus di tempuh dengan berjalan kaki
selama kurang lebih setengah jam. Baru lima langkah kami berjalan, tiba-tiba salah seorang anak berkata dengan
nada sedikit mengancam.
“Ya sudah kalau tidak mau menitipkan helmnya di kami mas, nanti kalau hilang jangan salahkan kami.”
Saya pun spontan menoleh kepada rekan yang juga menoleh kepada saya, wajahnya tampak heran dan seakan

tidak percaya, kami terkejut dengan omongan anak yang di usia masih sekitar empat tahun itu mampu dengan
santainya bisa berbicara seperti itu. Seakan-akan jika kami tidak menitipkan helm pada mereka, pasti helm itu akan
hilang. Takut terjadi sesuatu yang tidak di inginkan, mengingat kami bukan orang sekitar sana, dan tentunya
sangat membutuhkan helm untuk berkendara, kami pun akhirnya memutuskan untuk menitipkan helm kami pada
mereka, dan bersedia motor kami di cuci oleh mereka.
Dalam benak, kami bertanya-tanya, apakah seperti ini yang orang tua mereka inginkan, membiarkan anaknya
http://justlotuslover.blogspot.com/2015/07/adek-apa-yang-menjadikanmu-seperti-ini.html

1/2

Adek.. apa yang menjadikanmu seperti ini? (Sisi lain air terjun madakaripura) | Lotus

7/3/2015

berusaha mencari uang untuk ikut menstabilkan ekonomi keluarga. Bukankah di usia belia seperti itu mereka
berhak mendapat kebebasan untuk setidaknya bermain dan bersenang-senang. Memang kami tidak tahu, apakah
itu sesuai keinginan mereka sendiri atau paksaan dari orang lain. Apakah itu membuat mereka senang atau
membuat mereka tertekan, namun yang jelas pasti ada yang salah dari cara mendidik mereka. Karena pada
dasarnya, dunia anak adalah dunia bermain.
Oke, jika mungkin itu keinginan sendiri dan mereka melakukannya dengan senang hati, saya mempunyai sebuah

pertanyaan. Apa yang melatar belakangi mereka hingga mempunyai pemikiran seperti itu, “senang mencari
uang”? Bukankah itu sedikit tidak wajar, bagaimana mungkin mereka bisa menentukan jika hal itu menyenangkan.
Sedangkan di usia mereka saat itu pada umumnya anak-anak lebih senang bermain daripada mencari uang.
Faktor lingkungan jelas berperan sangat besar membentuk kepribadian mereka hingga menjadi seperti itu, dalam
hal ini lingkungan tempat tinggal mereka secara tidak langsung menekankan pada hal-hal yang salah dan
menganggap itu sebagai suatu kewajaran. Mungkin mereka akan mendapat sebuah apresiasi dari teman-teman
sesama pencuci motor ketika memperoleh uang lebih banyak dari yang lainnya, dan membuatnya berpikir bahwa
itu hal yang membanggakan. Kemudian tingkat ekonomi keluarga juga mungkin menjadi penyebabnya, meskipun
menurut saya kebanyakan dari mereka tidak menyerahkan hasil pekerjaan mereka kepada orang tua (dipakai
sendiri), dan mereka tetap meminta uang jajan kepada orang tua.
Memang ada sisi positif mengenai hal ini, yaitu dapat menempa kemandirian sejak dini dan mampu memenuhi
kebutuhan sendiri dalam batas tertentu. Namun sisi negatifnya jauh lebih banyak dan sangat mengkhawatirkan.
Contohnya, anak yang lebih tertarik bekerja karena iming-iming mendapat upah akan cenderung lebih malas
untuk bersekolah. Hal ini tentu saja akan mempengaruhi kehidupan anak dalam jangka panjang, meskipun
pekerjaan yang mereka lakukan adalah bersifat part time (paruh waktu). Asik bekerja dan mengenal arti “uang”
sejak dini menjadi penyebab utama anak putus sekolah. Perilaku merokok, suka berkelahi, mengkonsumsi
minuman beralkohol, dan cenderung melakukan sesuatu yang berbahaya pada orang lain juga sangat mungkin
terjadi.
Jika anak sudah mulai bekerja pada usia dini, orang tua cenderung akan berhenti mengawasi saat anaknya sedang
bekerja, sehingga kontrol atas apa yang mereka lakukan menjadi berkurang. Lantas siapa yang bertanggung

jawab atas pengawasan terhadap mereka apabila orang tua sebagai orang pertama yang bertanggung jawab
mengawasi sudah lalai seperti ini?
Peranan lingkungan sekitar menjadi sangat berguna jika hal ini terjadi, karena lingkungan sekitar menjadi salah
satu faktor utama yang bertanggung jawab membentuk kepribadian anak. Mendapati fakta seperti ini saya sadar
mengenai kontrol terhadap pelaksanaa undang-undang pekerja anak belum terlaksana dengan baik.
Jika ingin tahu lebih lanjut mengenai cerita perjalanan saya menyaksikan Jazz Gunung 2015, tulisan saya juga di
muat di website ini www.surgatraveller.com
Diposkan Yesterday oleh Lotus
Tweet

0

1

1

Tambahkan komentar

Masukkan komentar Anda...


Beri komentar sebagai:

Publikasikan

Select profile...

Pratinjau

http://justlotuslover.blogspot.com/2015/07/adek-apa-yang-menjadikanmu-seperti-ini.html

2/2