KESADARAN BELA NEGARA studi kasus

KESADARAN BELA NEGARA
Kesadaran Bela Negara pada masyarakat terlebih jiwa para pemuda merupakan hal
yang penting dan tidak bisa dianggap suatu hal yang dianggap mudah, karena kita sebagai
pemuda merupakan generasi penerus bangsa yang tidak dapat diabaikan dari sejarah
bangsa ini. Meskipun demikian, kesadaran bela negara jangan diartikan hanya berhubungan
dengan berperang melawan musuh dari negara negara luar, melainkan kita harus lebih luas
memandangnya dan menafsirkannya, sehingga dalam kebebasannya, pemuda harus lebih
kreatif mewujudkan arti sebenarnya bela negara ini dalam kehidupannya yang nyata tanpa
menghilangkan hakekat bela negara itu sendiri. Sebenarnya sebuah keharusan bagi kita
sebagai pemuda untuk ikut bersama bertanggung jawab dalam membela Negara Indonesia,
apabila kita semua sudah tidak fokus dalam diri kita akan pentingnya rasa kesadaran
mengenai bela negara, maka hal ini akan mengancam besar bagi kehidupan berbangsa dan
bernegara, bisa jadi suatu saat nanti mengakibatkan bangsa kita akan berada ke dalam
kondisi yang sangat parah bahkan jauh terpuruk dari bangsa-bangsa lain yang telah
mempersiapkan diri dari gangguan bangsa lain. Jika kita melihat kondisi bangsa kita
sekarang sangat miris sekali karena salah satu penyebab bahwa sebagian kalangan pemuda
di negeri yang kita duduki telah mengalami penurunan kesadaran akan pentingnya bela
Negara. Hal ini bisa kita lihat dari bebagai macam persoalan seperti, kebiasaan pemuda
yang lebih bangga dengan budaya atau simbol-simbol bangsa lain dan tidak bangga dengan
budaya


bangsa

sendiri.

Ataupun,

saat

ini

anak

muda

sekarang

lebih

cenderung


meninggalkan nilai-nilai budaya bangsa dengan memamerkan ciri westernisasi atau budaya
dari luar. Dan semakin banyaknya anak muda yang melakukan perilaku penyalahgunaan
narkoba, free sex, tawuran, dan kondisi ini diperparah dengan minimnya kesadaran sosial
dan perhatian kepada sesama yang ditunjukkan dengan rasa individualisnya yang semakin
meningkat “bahasa Jakarta elu elu gua gua”

di tengah-tengah masyarakat. Dari

permasalahan ini sanagt jelas banget bahwa masih kurangnya sikap kesadaran bela Negara
pada pemuda. Contoh simpel dalam melakukan bela negara yaitu mengikuti upacara
upacara bendera setiap hari senin atau mengikuti acara acara hari besar lainnya, tapi lagi
lagi ketika berlangsungnya kegiatan upacara ada saja yang masih banyak mengobrol
bersama teman sebalah, bermain hp dll itu menandakan rasa kurangnya sikap kesadaran
dalam membela negara. Kalau dilihat dari tahun sebelumnya bangsa kita sangat hikmat
sekali ketika melakukan kegiatan uapacara berlangsung.
Bela Negara yaitu sikap dimana perilaku dari penduduk warga negara yang memiliki
rasa kecintaannya kepada Negara Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan Undang-

Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang
seutuhnya.

Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara dan
Syarat-syarat tentang pembelaan diatur dengan undang-undang. Kesadaran bela negara itu
hakikatnya kesediaan berbakti pada negara dan kesediaan berkorban membela negara.
“Spektrum bela negara itu sangat luas, dari yang paling halus, hingga yang paling keras.
Mulai dari hubungan baik sesama warga negara sampai bersama-sama menangkal ancaman
nyata musuh bersenjata”.
Beberapa

dasar

hukum

dan

peraturan

tentang

Wajib


Bela

Negara:

1. Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.
2.

Undang-Undang

No.29

tahun

1954

tentang

Pokok-Pokok

Perlawanan


Rakyat.

3. Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI. Diubah
oleh

Undang-Undang Nomor

4.
5.
6.

Tap
Tap

MPR

Amandemen

1 Tahun 1988.


MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.
No.VII
UUD

Tahun

2000

'45

Pasal

tentang
30

Peranan
dan

pasal


TNI
27

dan

POLRI.

ayat

3.

7. Undang-Undang No.3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Kita sebagai generasi muda seharusnya kita harus berperan lebih aktif harus
mempunyai inovasi dan juga ikut serta dan berada dalam garis terdepan dalam melakukan
suatu perubahan untuk kepentingan negara ini yang lebih maju, dan kita sebagai pemuda
harus menjaga keutuhan bangsa ini menjaga budaya indonesia menjaga semua isi yang ada
di indonesia dan harus satu padu atau satu komondo, mempersiapkan diri dalam
menghadapi tantangan yang lebih besar, untuk mengantisipasi terjadinya penjajahan
budaya gaya baru disegala aspek, atas derasnya arus globalisasi yang tak terbendung yang

merupakan salah satu kewajiban dalam menjaga negara ini sesuai dengan isi bhineka
tunggal ika” berbeda beda tetapi tetap satu”. Kita juga sebagai pemuda harus memiliki
kepekaan sosial dan memiliki tanggung jawab atas kondisi masyarakat saat ini. Insyaallah
jika kita semua telah melakukan salah satu dari sekian banyak kegiatan atau tindakan untuk
menjaga keutuhan Negara ini yaitu Negara Kesatuan Republik Indonesia maka insyaallah
kita akan menjadi sebuah negara yang besar negara yang akan disegani dan negara yang
kuat seperti dahulu ketika jamannya Pak Ir. Soekarno, ketika jamannya beliau Indonesia
menjadi negara yang disegani dan diakui sebagai negara yang kuat oleh beberapa negara
khususnya negara tetangga kawasan asia dan jaman pemerintahn Ir. Soekarno, Indonesia
mendapatkan julukan sebagai “Macan Asia”. Oleh karena itu mulai dari sekarang saatnya
kita bersama sama bangkit dan bangun dari keterpurukan negara ini, hilangkan semua rasa
induvidualisme mari kita saling silih asah asuh dan kembali bersama sama membangunkan
kembali negara Indonesia (Macan Asia) yang sedang tidur.

AWARENESS

DEFEND

STATE


State Defense awareness in society especially the young soul is important and can not be
considered something that is considered easy, because we as the youth are the future generation
that can not be ignored of the history of this nation. Nevertheless, awareness to defend the
country should not be construed only related to the fight against the enemy of the country outside
the country, but we need a broader look at it and interpret it, so that in freedom, youth need to be
more creative to realize the true meaning defend this country in life real without losing the
essence of martial arts the state itself. Actually a must for us as young people to join together
responsible for the defense of the State of Indonesia, if we all had not focused in us the
importance of a sense of awareness of defending the country, then it would threaten big for the
life of the nation, can be a time later lead our nation will be in a very poor condition and even far
worse than other nations that have been prepared from the interference of other nations. If we
look at the condition of our nation today is very sad at all because one of the causes that most
youth in the country we occupy has decreased awareness of the importance of defense of the
State. It can be seen from the kinds of issues such as, the habit of youth is more proud of the
culture or symbols of other nations and are not proud of their own national culture. Or, nowadays
young people are now more likely to leave the nation's cultural values by exhibiting
characteristics or cultural westernization from outside. And the increasing number of young
people who do behavioral drug abuse, free sex, fights, and this condition is exacerbated by the
lack of social awareness and concern for others demonstrated with taste individualist increasing
"language Jakarta elu elu caves" in the midst of society. Sanagt clear of this issue really that is

still a lack of awareness to defend state attitude on youth. Examples of simple to do to defend the
country that followed the ceremony the flag ceremony every Monday or attend events other
holidays, but again again when during the ceremony there are still a lot of chatting with friends
sebalah, playing hp etc it signifies a sense of lack of conscious attitude in defense countries.
Judging from previous years our nation is very wise once when doing activities coming of age
rituals

take

place.

Bela State that is the manner in which the behavior of resident citizens who have a sense of

affection for the State of Indonesia based on Pancasila and the Constitution of 1945 in
establishing

the

viability


of

the

whole

nation.

Each citizen has the right and duty to participate in the defense of state enterprises and the terms
of the defense shall be regulated by law. Awareness to defend the country's willingness
essentially serve my country and willingness to sacrifice to defend the country. "The spectrum of
the country's defense is very wide, from the most subtle, until the loudest. Start of good relations
among

citizens

Some

basic

1.
2.

MPR

to

jointly

counteract

the

laws

and

regulations

on

No.VI

1973

29

of

Law

on

the

concept

1954

on

real

threat

the
of

of

an

obligation

Archipelago

Principles

of

armed
to

and

enemy.

Bela

Country:

National

Popular

"

Security.
Resistance.

3. Law No.20 of 1982 on Basic Provisions of State for Defense and Security Affairs. Amended
by
4.
5.

Act
MPR

No.VI

MPR

of

No.VII

No.
2000
of

on

the

2000

on

1
separation
the

role

of

of

the
of

military
the

1988.
with

military

the
and

police.
police.

6. Amendment of the '45 Constitution Article 30 and Article 27 paragraph 3.
7.

Law

#

3

of

2002

on

National

Defence.

We as young people should we have to play a more active should have innovation and also
participate and be in the forefront to make a change for the sake of the country is more advanced,
and we as youth need to maintain the integrity of this nation maintain a culture Indonesia
keeping all contents in Indonesia and should be a solid or a komondo, prepare to face greater
challenges, to anticipate the colonial culture of the new style in all aspects, on the swift currents
of globalization is unstoppable, which is one obligation in keeping the country in accordance
with the contents bhineka single ika "is different but still one". We also as a youth must have a
social sensitivity and has the responsibility for the current state of society. God willing, if we all
have to do one of the many activities or measures to preserve the integrity of this country,
namely the Republic of Indonesia then God willing we will be a country of the countries that will
be respected and a strong state as before when his time Mr. Ir. Sukarno, when Indonesia became
the era he respected and recognized as a strong state by some countries, especially neighboring
countries and the Asian region Ir era of good governance. Sukarno, Indonesia earned the
nickname as the "Asian Tigers". Therefore from now time for us together to get up and get out of

the slump the country, remove all sense induvidualisme let each successive sharpening custody
and returned together rebuild the country Indonesia (Asian Tigers) sleeping.

Dokumen yang terkait

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

JUMLAH DANA DAN KREDIT DARI BANK TABUNGAN MENJADI BANK UMUM PADA PT. BANK TABUNGAN NEGARA ( PERSERO ) CABANG DENPASAR

3 91 12

Analisa studi komparatif tentang penerapan traditional costing concept dengan activity based costing : studi kasus pada Rumah Sakit Prikasih

56 889 147

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Upaya mengurangi kecemasan belajar matematika siswa dengan penerapan metode diskusi kelompok teknik tutor sebaya: sebuah studi penelitian tindakan di SMP Negeri 21 Tangerang

26 227 88

Pengaruh metode sorogan dan bandongan terhadap keberhasilan pembelajaran (studi kasus Pondok Pesantren Salafiyah Sladi Kejayan Pasuruan Jawa Timur)

45 253 84

Efisiensi pemasaran kayu jenis sengon (paraserianthes falcataria) (studi kasus Hutan Rakyat Kecamatan Leuwisadeng, Kabupaten Bogor)

17 93 118

Penetapan awal bulan qamariyah perspektif masyarakat Desa Wakal: studi kasus Desa Wakal, Kec. Lei Hitu, Kab. Maluku Tengeha, Ambon

10 140 105

Citra IAIN dan Fakultas Dakwah pada komunitas publiknya: studi FGD terhadap sepuluh komunitas sekitar IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3 53 125