90924434 Pengaruh Metode Active Learning Terhadap Prestasi Belajar Siswa

Pengaruh Metode Active Learning terhadap Prestasi Belajar Siswa
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi
sumberdaya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan menfasilitasi kegiatan belajar
mereka. Secara detail, dalam Undang-undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional Bab I Pasal 1, (1) pendidikan didefinisikan sebagai usaha pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlaq mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Keberhasilan seorang siswa dalam belajar dapat dilihat dari prestasi belajar siswa yang
bersangkutan. Di dalam pendidikan siswa akan dinilai keberhasilannya melalui tes hasil
belajar. Hasil yang diharapkan adalah prestasi belajar yang baik karena setiap orang
menginginkan prestasi yang tinggi, baik siswa, guru, sekolah, maupun orang tua hingga
masyarakat. Namun antara siswa satu dengan siswa yang lainnya berbeda dalam pencapaian
prestasi belajar. Ada yang mampu mencapai prestasi yang tinggi, namun ada juga siswa yang
rendah prestasi belajarnya.
Adanya perbedaan prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor.
Prestasi belajar dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor
internal yaitu faktor yang bersumber dari dalam individu seperti kecerdasan, perhatian,

minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan. Sedangkan faktor eksternal adalah semua
faktor yang bersumber dari luar seperti lingkungan. Lingkungan ini terdiri dari tiga yaitu
lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat.
Berkaitan dengan proses belajar mengajar adanya perbedaan prestasi belajar siswa
terutama dipengaruhi oleh salah satu faktor, yaitu metode pembelajaran
Metode pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menentukan berhasil tidaknya
proses belajar mengajar, dengan metode yang tepat secara otomatis akan mendukung
pencapaian tujuan pembelajaran.
Namun, terdapat suatu permasalahan yang menyebabkan seringnya terjadi kegagalan
untuk mencapai tujuan terseburt antara lain disebabkan anak didik di ruang kelas lebih
banyak menggunakan indera pendengarannya dibandingkan visual, sehingga apa yang

dipelajari di kelas tersebut cenderung untuk dilupakan. Siswa kurang bersemangat untuk
belajar karena proses belajar mengajar terasa monoton. Metode pembelajaran yang diberikan
kurang bervariasi sehingga timbul kebosanan pada siswa. Suasana kelas terlihat kurang hidup
karena siswa menjadi pasif dalam mengikuti kegiatan belajar mengajar yang diberikan guru.
Perkembangan dunia pendidikan dari tahun ke tahun mengalami perubahan seiring
dengan tantangan dalam menyiapkan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu
bersaing di era globalisasi. Proses pembelajaran diharapkan mampu melahirkan calon-calon
penerus pembangunan masa depan yang sabar, kompeten, mandiri kritis rasional, cerdas,

kreatif dan siap menghadapi berbagai macam tantangan, dengan tetap bertawakal terhadap
sang penciptaan. Oleh karena itu, dibutuhkan strategi metode pembelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi siswa.
Untuk menghadapi hal tersebut, metode pembelajaran yang sering digunakan saat ini
adalah metode active learning yang dalam proses pembelajaran diusahakan agar siswa
berpartisipasi semaksimal mungkin di dalam ruang belajar. Dengan metode belajar aktif
(Active Learning) ini dimaksudkan dapat merangsang pemikiran serta berbagai jenis
pandangan siswa secara individu maupun kelompok agar bisa belajar efektif dengan
melibatkan akal, emosi dan fisik siswa yang ditunjang pula dengan lingkungan yang
mendukung secara mental dan fisik.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas peneliti tertarik
mengadakan penelitian tentang “Pengaruh Metode Active Learning terhadap Prestasi
Belajar Siswa”.
BAB II
ISI
2.1 Active learning
Pengertian dan Karakteristik Pembelajaran Aktif
Pengertian
Pembelajaran aktif (active learning) dimaksudkan untuk mengoptimalkan penggunaan semua
potensi yang dimiliki oleh anak didik, sehingga semua anak didik dapat mencapai hasil belajar

yang memuaskan sesuai dengan karakteristik pribadi yang mereka miliki. Pembelajaran aktif
memungkinkan pemelajar berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik
dalam bentuk interaksi antar siswa maupun siswa dengan pengajar dalam proses pembelajaran
tersebut. Di samping itu pembelajaran aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga
perhatian siswa/anak didik agar tetap tertuju pada proses pembelajaran.

Menurut Bonwell (1995), pembelajaran aktif memiliki karakteristik-karakteristik sebagai
berikut:
• Penekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan
pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau
permasalahan yang dibahas,
• siswa tidak hanya mendengarkan materi secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang
berkaitan dengan materi pembelajaran
• Penekanan pada eksplorasi nilai-nilai dan sikap-sikap berkenaan dengan materi
• siswa lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis, menganalisa dan melakukan evaluasi,
• Umpan-balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran.
Di samping karakteristik tersebut di atas, secara umum suatu proses pembelajaran aktif
pembelajaran akan menimbulkan positive interdependence dimana pengetahuan yang dipelajari
hanya dapat diperoleh secara bersama-sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. setiap
individu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan

penilaian untuk setiap siswa sehingga terdapat individual accountability. Agar proses
pembelajaran aktif ini dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi
sehingga akan memupuk social skills.
Beberapa Teknik Pembelajaran Aktif
Ada banyak teknik pembelajaran aktif dari mulai yang sederhana (yang tidak
memerlukan
persiapan lama dan rumit serta dapat dilaksanakan relatif dengan mudah )sampai dengan
yang rumit (yaitu yang memerlukan persiapan lama dan pelaksanaan cukup rumit).
Beberapa jenis teknik pembelajaran tersebut antara lain adalah:
1. Think-Pair-Share
Dengan cara ini siswa diberi pertanyaan atau soal untuk dipikirkan sendiri kurang
lebih 2-5 menit (think), kemudian siswa diminta untuk mendiskusikan jawaban atau
pendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya (pair). Setelah itu pengajar dapat
menunjuk satu atau lebih siswa untuk menyampaikan pendapatnya atas pertanyaan atau

soal itu bagi seluruh kelas (share).Teknik ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan
pembahasan satu topik, misalkan setelah 10-20 menit proses pembelajaran biasa. Setelah
selesai kemudian dilanjutkan dengan membahas topik berikutnya untuk kemudian
dilakukan cara ini kembali setelah topik tersebut selesai dijelaskan.
2. Collaborative Learning Groups

Dibentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa yang dapat bersifat tetap sepanjang
semester atau bersifat jangka pendek untuk satu pertemuan proses pembelajaran. Untuk setiap
kelompok dibentuk ketua kelompok dan penulis. Kelompok diberikan tugas untuk dibahas
bersama dimana seringkali tugas ini berupa pekerjaan rumah yang diberikan sebelum proses
pembelajaran dimulai. Tugas yang diberikan kemudian harus diselesaikan bisa dalam bentuk
makalah maupun catatan singkat.
3. Student-led Review Session
Jika teknik ini digunakan, peran pengajar diberikan kepada siswa. Pengajar hanya
bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. Teknik ini misalkan dapat digunakan pada
sesi review terhadap materi pembelajaran. Pada bagian pertama dari proses pembelajaran
kelompok-kelompok kecil siswa diminta untuk mediskusikan hal-hal yang dianggap
belum dipahami dari materi tersebut dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dan
siswa yang lain menjawabnya. Kegiatan kelompok dapat juga dilakukan dalam bentuk
salah satu siswa dalam kelompok tersebut memberikan ilustrasi bagaimana suatu rumus
atau metode digunakan. Kemudian pada bagian kedua kegiatan ini dilakukan untuk
seluruh kelas. Proses ini dipimpin oleh siswa dan pengajar lebih berperan untuk
mengklarifikasi hal-hal yang menjadi bahasan dalam proses pembelajaran tersebut.
4. Student Debate
Diskusi dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan suatu isu yang sedapat
mungkin kontroversial sehingga akan terjadi pendapat-pendapat yang berbeda dari

siswa. Dalam mengemukakan pendapat siswa dituntut untuk menggunakan argumentasi
yang kuat yang bersumber pada materi-materi kelas. Pengajar harus dapat mengarahkan
debat ini pada inti materi proses pembelajaran yang ingin dicapai pemahamannya.
5. Exam questions writting
Untuk mengetahui apakah siswa sudah menguasai materi proses pembelajaran
tidak hanya diperoleh dengan memberikan ujian atau tes. Meminta setiap siswa untuk
membuat soal ujian atau tes yang baik dapat meningkatkan kemampuan siswa mencerna
materi pembelajaran yang telah diberikan sebelumnya. Pengajar secara langsung bisa

membahas dan memberi komentar atas beberapa soal yang dibuat oleh siswa di depan
kelas dan/atau memberikan umpan balik kemudian.
6. Class Research Symposium
Cara pembelajaran aktif jenis ini bisa diberikan untuk sebuah tugas perancangan
atau proyek kelas yang cukup besar. Tugas atau proyek kelas ini diberikan mungkin pada
awal proses pembelajaran dan siswa mengerjakannya dalam waktu yang cukup panjang
termasuk kemungkinan untuk mengumpulkan data atau melakukan pengukuranpengukuran. Kemudian pada saatnya dilakukan simposium atau seminar kelas dengan
tata cara simposium atau seminar yang biasa dilakukan pada kelompok ilmiah.
7. Analyze Case Studies
Model seperti ini banyak diberikan pada proses pembelajaran-proses
pembelajaran bisnis. Dengan cara ini pengajar memberikan suatu studi kasus yang dapat

diberikan sebelum proses pembelajaran atau pada saat proses pembelajaran. Selama
proses pembelajaran, kasus ini dibahas setelah terlebih dahulu siswa mempelajarinya.
Sebagai contoh dapat diberikan suatu studi kasus produk rancangan engineering yang
ternyata gagal atau salah, kemudian siswa diminta untuk membahas apa kesalahannya,
mengapa sampai terjadi dan bagaimana seharusnya perbaikan rancangan dilakukan.
Hal-hal yang Harus Diperhatikan
Untuk menerapkan pembelajaran aktif beberapa hal harus diperhatikan agar tujuan
pembelajaran dapat dicapai sebagaimana mestinya. Melupakan hal-hal ini dapat saja membuat
pembelajaran aktif tidak berhasil dan mengakibatkan tujuan pembelajaran tidak tercapai.
 Tujuan pembelajaran aktif harus ditegaskan dengan jelas
Harus diingat bahwa tujuan pembelajaran aktif adalah untuk mengembangkan kemampuan
berpikir analitis dari siswa dan kapasitas siswa untuk menggunakan kemampuan tersebut
pada materi-materi pembelajaran yang diberikan. Pembelajarn aktif tidak semata-mata
digunakan untuk menyampaikan informasi saja. Lebih jauh lagi, pembelajaran aktif ini
memiliki konsekuensi pada siswa untuk mempersiapkan diri dengan baik di luar jam proses
pembelajaran. Siswa memiliki tanggung jawab yang besar untuk mencari seluas-luasnya
materi yang melatar-belakangi proses pembelajaran sehingga dapat berpartisipasi dengan
baik dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran aktif ditujukan agar siswa secara aktif bertanya dan menyatakan pendapat
dengan aktif selama proses pembelajaran. Dengan proses seperti ini diharapkan siswa lebih

memahami materi proses pembelajaran.

 Memberikan pengarahan yang jelas dalam diskusi
Diskusi dalam kelas merupakan tanggungjawab pengajar untuk menjaganya dalam alur dan
tempo yang baik. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam diskusi adalah:
- buat ringkasan dan hal-hal penting yang menjadi pendapat siswa serta kembalikan ke dalam
diskusi untuk dapat mengundang pendapat-pendapat lain,
-terima terlebih dahulu semua pendapat yang berkembang dan beri kesempatan yang sama
pada pendapat-pendapat lain,
-tunggu sampai beberapa siswa mengemukakan pendapat sebelum pengajar memberikan
komentar,
-setiap saat temukan isu penting yang menjadi bahasan dalam materi proses pembelajaran
dan berikan penjelasan lebih lengkap dan arahkan diskusi pada isu-isu berikutnya.
 Pertimbangkan teknik pembelajaran aktif yang dipergunakan
Setiap cara atau teknik dalam pembelajaran aktif memerlukan persiapan-persiapan yang
berbeda tingkat kemudahannya begitu pula dalam pelaksanaannya. Oleh sebab itu perlu
dipertimbangkan dengan baik teknik yang akan dipergunakan. Kombinasi beberapa cara
sepanjang semester merupakan cara terbaik.
 Penciptaan iklim pembelajaran aktif
Iklim pembelajaran aktif harus dapat diciptakan oleh pengajar. Beberapa cara untuk

menciptakan ini adalah sebagai berikut:
 pada awal pertemuan minta siswa untuk menjelaskan ringkasan materi yang dibahas
pada pertemuan sebelumnya
 pada awal pertemuan minta siswa untuk memberikan pandangan serta perkiraan
mengenai materi yang akan dibahas pada pertemuan tersebut.
 berikan contoh-contoh soal dan mintakan siswa untuk menyelesaikannya secara
bersama
 secara periodik, hentikan memberi penjelasan dan minta siswa untuk membuat
ringkasan mengenai materi yang telah dibicarakan selama 2 menit. Kemudian minta
siswa mendiskusikannya dengan teman yang duduk di sebelahnya selama 2 menit.

 bentuk kelompok-kelompok kecil dalam kelas untuk mendiskusikan suatu topik,
latihan mengerjakan soal, atau membuat ilustrasi konsep yang dipelajari pada saat
pertemuan tersebut.
2. 2 Prestasi Belajar
1.Pengertian Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa dalam memperoleh
prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan
suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

mengajar berlangsung.
Adapun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah
dilakukan. Namun banyak orang beranggapan bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah
mencari ilmu dan menuntut ilmu. Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah
menyerap Pengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam tingkah laku manusia.
Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada suatu yang mendorong pribadi yang
bersangkutan.
Prestasi belajar merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena kegiatan
belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Memahami
pengertian prestasi belajar secara garis besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu
sendiri. Untuk itu para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan
pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu dapat kita temukan satu
titik persamaan.
Jadi dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang
dimiliki siswa dalam menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan sesuatu
dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap
bidang studi setelah mengalami proses belajar mengajar.Prestasi belajar siswa dapat diketahui
setelah diadakan evaluasi. Hasil dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau
rendahnya prestasi belajar siswa.

2. Faktor - faktor yang mempengaruhi prestasi
Setiap aktifitas yang dilakukan oleh seseorang tentu ada faktor - faktor yang
mempengaruhinya, baik yang cenderung mendorong maupun yang menghambat. Demikian juga
dialami belajar, faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa itu adalah sebagai berikut :
a. Faktor internal.

Faktor internal ada1ah faktor yang berasal dari dalam diri siswa. Faktor ini dapat
dibagi dalam beberapa bagian, yaitu :
1) Faktor lntelegensi
Intelegensi dalarn arti sernpit adalah kemampuan untuk mencapai prestasi di sekolah
yang didalamnya berpikir perasaan. Intelegensi ini memegang peranan yang sangat penting bagi
prestasi belajar siswa. Karena tingginya peranan intelegensi dalam mencapai prestasi belajar
maka guru harus memberikan perhatian yang sangat besar terhadap bidang studi yang banyak
membutuhkan berpikir rasiologi untuk rnata pelajaran matematika.
2) Faktor Minat
Minat adalah kecenderungan yang mantap dalam subyek untuk merasa tertarik pada
bidang tertentu. Siswa yang kurang beminat dalam pelajaran tertentu akan rnenghambat dalam
belajar.
3) Faktor Keadaan Fisik dan Psikis
Keadaan fisik rnenunjukkan pada tahap pertumbuhan, kesehatan jasmani, keadaan alat alat indera dan lain sebagainya. Keadaan psikis menunjuk pada keadaan stabilitas / Iabilitas
mental siswa, karena fisik dan psikis yang sehat sangat berpengaruh positif terhadap kegiatan
belajar mengajar dan sebaliknya.
b. Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor dan luar diri siswa yang mempengaruhi prestasi belajar.
Faktor eksternal dapat dibagi rnenjadi beberapa bagian, yaitu :
1) Faktor Guru
Guru sebagai tenaga berpendidikan rnemiliki tugas menyelenggarakan kegiatan belajar
rnengajar, rnembimbing, melatih, mengolah, meneliti dan mengembangkan serta memberikan
pelalaran teknik karena itu setiap guru harus memiliki wewenang dan kemampuan profesional,
kepribadian dan kemasyarakatan.Guru juga rnenunjukkan flexibilitas yang tinggi yaitu
pendekatan didaktif dan gaya memirnpin kelas yang selalu disesuaikan dengan keadaan, situasi
kelas yang diberi pelajaran, sehingga dapat rnenunjang tingkat prestasi siswa semaksimal
mungkin.
2) Faktor Lingkungan Keluarga
Lingkungan keluarga turut mempengaruhi kemajuan hasil kerja, bahkan mungkin dapat
dikatakan menjadi faktor yang sangat penting, karena sebagian besar waktu belajar dilaksanakan
di rumah, keluarga kurang mendukung situasi belajar. Seperti kericuhan keluarga, kurang
perhatian orang tua, kurang perlengkapan belajar akan mempengaruhi berhasil tidaknya belajar.

3) Faktor Sumber - Sumber Belajar
Salah satu faktor yang rnenunjang keberhasilan dalam proses belajar adalah tersedianya
sumber belajar yang memadai. Sumber belajar itu dapat berupa media / alat bantu belajar serta
bahan baku penunjang. AIat bantu belajar merupakan semua alat yang dapat digunakan untuk
membantu siswa dalam melakukan perbuatan belajar. Maka pelajaran akan lebih menarik,
menjadi konkret, mudah dipahami, hemat waktu dan tenaga serta hasil yang lebih bermakna.
2.3 Pembahasan
Berdasarkan penjelasan di atas mengenai metode belajar aktif dan prestasi belajar,
terdapat adanya keterkaitan antara metode belajar aktif dan prestasi belajar. Metode belajar
aktif yang diterapkan di dalam kelas tentunya akan berpengaruh terhadap kondisi siswa
karena siswa diharuskan untuk aktif dalam proses pembelajaran.
Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus-stimulus kepada
anak didik, agar terjadinya respons yang positif pada diri anak didik. Kesediaan dan kesiapan
mereka dalam mengikuti proses demi proses dalam pembelajaran akan mampu menimbulkan
respons yang baik terhadap stimulus yang mereka terima dalam proses pembelajaran. Active
learning (belajar aktif) pada dasarnya berusaha untuk memperkuat dan memperlancar
stimulus dan respons anak didik dalam pembelajaran, sehingga proses pembelajaran menjadi
hal yang menyenangkan, tidak menjadi hal yang membosankan bagi mereka.
Dalam proses pembelajaran aktif ini siswa tidak lagi dianggap sebagai bejana kosong
yang harus diisi penuh oleh pendidik, tetapi siswa justru sebagai manusia utuh untuk
memiliki persaan, kehendak, cita-cita, pengalaman, kesenangan, pengetahuan dan
keterampilan. Pendidik hanya berperan sebagai fasilitator atau mediator yang hanya bertugas
memfasilitasi atau membantu siswa selama proses pembelajaran berlangsung.
Penciptaan suasana belajar yang menyenangkan dan adanya kesadaran emosional yang
tidak dalam keadaan tertekan akan mengaktifkan potensi otak dan menimbulkan daya
berfikir yang intuitif dan holistik.
Belajar aktif meliputi berbagai cara untuk membuat peserta didik aktif sejak awal
melalui aktivitas-aktivitas yang membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat
membuat mereka berfikir tentang materi pelajaran. Juga terdapat teknik-teknik memimpin
belajar bagi seluruh kelas, bagi kelompok kecil, merangsang diskusi dan debat,
mempraktekkan keterampilan-keterampilan, mendorong adanya pertanyaan-pertanyaan,
bahkan membuat peserta didik dapat mengajar satu sama lain. Belajar aktif akan
menghadapkan siswa pada tantangan-tantangan yang mengharuskannya untuk bekerja keras,
aktif mencari sendiri informasi yang diperlukannya.

Dengan metode belajar aktif (Active Learning) ini dimaksudkan dapat merangsang
pemikiran serta berbagai jenis pandangan siswa secara individu maupun kelompok sehingga
pelajaran akan mencapai hasil yang lebih baik sesuai dengan yang diharapkan dengan
melaksanakan penggunaan metode belajar aktif (Active Learning) yang mengedepankan
potensi nalar dan emosinya.
Dengan demikian dalam proses pembelajaran aktif diusahakan agar siswa
berpartisipasi semaksimal mungkin di dalam ruang belajar sehingga hal tersebut akan
mendorong siswa lebih memahami materi pembelajaran yang diberikan dan akan
meningkatkan prestasi belajar siswa.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat pengaruh yang
positif antara metode pembelajaran aktif terhadap prestasi belajar siswa. Dalam proses
pembelajaran aktif diusahakan agar siswa berpartisipasi semaksimal mungkin di dalam ruang
belajar sehingga hal tersebut akan mendorong siswa lebih memahami materi pembelajaran yang
diberikan. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa dengan diterapkannya metode
pembelajaran aktif (active learning) akan meningkatkan prestasi belajar siswa.
3.2 Saran
Dalam metode pembelajaran aktif ini dibutuhkan kemandirian siswa dalam belajar. Oleh karena
itu, Guru dan Orang tua hendaknya bekerja sama untuk selalu memberikan motivasi dan
pengarahan agar peserta didik dapat terus aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, dalam
proses pembelajaran seorang guru hendaknya menciptakan iklim pembelajaran aktif yang
kompetitif sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Sinegar, Eveline dan Hartini Nara. 2007. Buku Ajar Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :
UNJ
http://sditalqalam.wordpress.com/2008/01/09/strategi-pembelajaran-active-learning/
http://eng.unri.ac.id/download/teaching-improvement/BK2_Teach&Learn_1/ACtive
%20Learning_5.PDF

http://skripsi999.blogspot.com/2009/11/pengaruh-active-learning-terhadap.html
http://sunartombs.wordpress.com/2009/01/05/pengertian-prestasi-belajar/
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/06/pengertian-prestasi-belajar.html
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASHa958/4a88d465.dir/doc.pdf
http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi/index/assoc/HASH01e8.dir/doc.pdf