Gambaran Umum dan Analisis Kebijakan Kel

BAB IV
PROFIL ASPEK KEBIJAKAN, KELEMBAGAAN, DAN PEMBIAYAAN
4.1 Gambaran Umum Kebijakan, Kelembagaan, dan Pembiayaan
4.1.1 Gambaran Umum Kebijakan
4.1.1.1.Kebijakan Eksternal
 Kebijakan Spasial (Perda No 22 Tahun 2010 Tentang Rencana Tata Ruang Provinsi
Jawa Barat)
Kebijakan dan strategi pemanfaatan ruang Kebijakan pengembangan wilayah diwujudkan
melalui pembagian 6 (enam) WP serta keterkaitan fungsional antarwilayah dan antarpusat
pengembangan. Penetapan WP sebagaimana dimaksudkan untuk meningkatkan efektivitas
pengelolaan pembangunan. Penetapan WP merupakan penjabaran dari Kawasan Strategis
Nasional dan Kawasan Andalan pada sistem nasional. Kabupaten Karawang sebagai penjabaran
dari Kawasan Strategis Nasional Bodebek Karpur, dimana Wilayah Pengembangan Purwasuka
penjabaran dari kawasan andalan, meliputi Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Subang, dan
Kabupaten Karawang. Untuk mendorong efektivitas keterkaitan fungsional antar WP
sebagaimana dilakukan pembangunan dan peningkatan infrastruktur wilayah yang mendukung
fungsi masing-masing kawasan.
A. Rencana Struktur Ruang Provinsi Jawa barat
Dalam arahan Struktur Ruang, berdasarkan Rencana tata ruang Wilayah Provinsi jawa barat
terdapat beberapa Pusat pelayanan, yang diantaranya yaitu kabupaten Karawang. Sebagaimana
upaya mendorong perkembangan fungsi Pusat Kegiatan Lokal (PKL) dan kaitannya dengan desa

pusat produksi, rencana pengembangan sistem perkotaan menetapkan Pusat Kegiatan Lokal
(PKL) dalam sistem perkotaan provinsi sebagai pendukung berfungsinya Pusat Kegiatan
Wilayah (PKW) dan mengurangi pergerakan dari desa pusat produksi langsung ke Pusat
Kegiatan Nasional (PKN). Pusat Kegiatan Lokal (PKL) diharapkan dapat berfungsi sebagai pusat
koleksi dan distribusi lokal di setiap kabupaten dan/atau beberapa kecamatan terdekat. Untuk itu,
setiap Pusat Kegiatan Lokal (PKL) akan dilengkapi dengan fasilitas minimum yang perlu ada
untuk mendorong berfungsinya Pusat Kegiatan Lokal (PKL). Namun, pembangunan atau
peningkatan fasilitas tersebut juga perlu dilengkapi dengan peningkatan dalam kualitas
pelayanan fasilitas sehingga dapat memenuhi kebutuhan penduduk di dalam wilayah pelayanan.

Desa pusat produksi diproyeksikan menjadi pusat-pusat perdesaan yang menjadi basis produksi
di setiap kawasan andalan.
Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang ditetapkan terdiri dari pusat kegiatan lokal perkotaan
dan pusat kegiatan lokal perdesaan. Pusat kegiatan lokal perkotaan adalah kawasan perkotaan
yang berfungsi untuk melayani kegiatan skala kabupaten/kota atau beberapa kecamatan.
Sedangkan pusat kegiatan lokal perdesaan adalah kawasan perkotaan yang berfungsi sebagai
pusat koleksi dan distribusi lokal yang menghubungkan desa sentra produksi dengan PKL
perkotaan.
Penetapan PKL perkotaan diarahkan pada pertimbangan teknis bahwa kota-kota yang
ditetapkan memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai kawasan perkotaan dengan kegiatankegiatan yang berciri perkotaan, seperti industri, permukiman perkotaan, perdagangan dan jasa,

dan lainnya. PKL pedesaan diarahkan untuk menjadi pusat kegiatan koleksi dan distribusi bagi
wilayah-wilayah belakangnya dan ditetapkan sebagai kawasan yang dapat dikembangkan secara
terbatas untuk kegiatan industri berbasis pertanian
Rencana pengembangan sistem perkotaan Pusat Kegiatan Lokal (PKL) di Jawa Barat,
terdiri atas :
a.

Penetapan kawasan Cikarang Pusat, Cibinong, Cimanggis, Cianjur, Sindangbarang,
Cibadak, Purwakarta, Karawang, Soreang, Padalarang, Cimahi, Pamanukan, Subang, Jalan
Cagak, Jatibarang, Sumber, Majalengka, Kuningan, Pameungpeuk, Singaparna, Sumedang,
Ciamis,

Banjarsari,

Parigi

sebagai

PKL


perkotaan

dengan

wilayah

pelayanan

Kabupaten/Kota dan beberapa kecamatan;
b. Penetapan Jampang Kulon, Sagaranten, Jampang Tengah, Sukanagara, Wanayasa, Plered,
Rengasdengklok, Cilamaya, Ciwidey, Banjaran, Majalaya, Ciparay, Cicalengka, Rancaekek,
Cilengkrang, Cililin, Ngamprah, Cisarua, Lembang, Tanjungsari, Wado, Tomo, Conggeang,
Ciasem, Pagaden, Kalijati, Pusakanagara, Karangampel, Kandanghaur, Patrol, Gantar,
Arjawinangun, Palimanan, Lemahabang, Ciledug, Kertajati, Jatiwangi, Rajagaluh, Cikijing,
Talaga,

Cilimus,

Ciawigebang,


Luragung,

Kadugede,

Cikajang,

Bungbulang,

Karangnunggal, Kawali, Cijeungjing, Cikoneng, Rancah, Panjalu, Pamarican, Cijulang
sebagai PKL perdesaan dengan wilayah pelayanan Kabupaten/Kota dan beberapa
kecamatan.

Dilihat dari pandangan kebijakan Provinsi Jawa Barat untuk Kabupaten Karawang
diarahkan sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL Perkotaan). Berikut tabel hirarki pusat Kegiatan
dari arahan kebijakan Provinsi, yaitu :

Tabel IV.1
Sistem Perkotaan Provinsi
No
1.

2.
3.
4.
5.
6.

Kab./Kota
Kota Bekasi
Kab Bekasi
Kota Bogor
Kab Bogor
Kota Depok
Kota
Sukabumi

7.

Kab
Sukabumi


8.

Kab Cianjur

9.
10.
11.

PKN

PKNp

PKW

PKWp

PKL
Perkotaan

Kawasan

Perkotaa
n
Bodebek
Sukabumi
Palabuhanrat
u

Kab
Purwakarta
Kab
Karawang
Kota
Bandung

Palabuhanrat
u

CikopoCikampek

Cibadak

Cianjur
Sindangbarang
Purwakarta
Karawang

Soreang
12.

Kab Bandung

13.

Kab Bandung
Barat

14.

Kota Cimahi

15.


Kab
Sumedang

16.

Kab Subang

17.

Kab
Indramayu

PKL Perdesaan

Kawasan
Perkotaa
n
Bandung
Raya


Ngamprah

Cimahi
Sumedang

Pamanukan
Subang
Jalan Jagak
Indramayu

Jatibarang

Jampang kulon
Sagaranten
Jampang tengah
Sukanagara
Wanayasa
Plered
Rengasdengklok

Cilamaya
Ciwidey
Banjaran
Majalaya
Ciparay
Cicalengka
Rancaekek
Cilengkrang
Cililin
Padalarang
Cisarua
Lembang
Tanjungsari
Wado
Tomo
Conggeang
Ciasem
Pagaden
Kalijati
Pusakanagara
Karangampel
Kandanghaur
Patrol

No

Kab./Kota

18.

Kota Cirebon

PKN

PKNp

PKW

PKWp

PKL
Perkotaan

PKL Perdesaan
Gantar

19.

Kab Cirebon

Sumber

Cirebon

Kadipaten
20.

Kab
Majalengka

21.

Kab
Kuningan

22.

Kab Garut

Majalengka

Kuningan

23.
24.

Rancabuay
a

Pangandaran
Kab Ciamis

26.

Kota Banjar

Garut
Pameungpeuk

Cilimus
Ciawigebang
Luragung
Kadugede
Cikajang
Bungbulang

Singaparna

Karangnunggal

Ciamis
Banjarsari
Parigi

Kawali
Cijeungjing
Cikoneng
Rancah
Panjalu
Pamarican
Cijulang

Tasikmalaya

Kota
Tasikmalaya
Kab
Tasikmalaya

25.

Arjawinangun
Palimanan
Lemahabang
Ciledug
Kertajati
Jatiwangi
Rajagaluh
Cikijing
Talaga

Pangandaran

Banjar

Sumber : RTRW Provinsi Tahun 2009-2029

Berdasarkan arahan kebijakan Provinsi Jawab Barat bahwa untuk Karawang yang
diarahakan oleh provinsi sebagai Pusat Pelayanan Wilayah, Pusat Pelayanan Perkotaan, dan
Pusat Pelayanan Pedesaan. Selain itu dalam arahan Struktur Ruang Provinsi, Kabupaten
Karawang juga ditetapkan sebagai Wilayah pengembangan Purwasuka (Purwakarta, Subang, dan
Karawang), yaitu diantaranya sebagai berikut :
Tabel IV.2
Wilayah Pengembangan
Wilayah Pengembangan
WP Purwasuka

Arahan Pengembangan
Pembangunan Pelabuhan Laut
Internasional Cilamaya
Optimalisasi fungsi Pangkalan
Udara Kalijati

Lokasi
Kabupaten Karawang
Kabupaten Subang

Wilayah Pengembangan

WP Bodebekpunjur

Arahan Pengembangan

Lokasi

Penyediaan Terminal Tipe A
Pembangunan jalan lingkar
Karawang; dan Peningkatan
kapasitas dan kondisi ruas jalan
strategis
Pembangunan
Waduk
Sadawarna,
Cilame,
Talagaherang,
Cipunagara,
Kandung dan Bodas
Revitalisasi dan optimalisasi
fungsi waduk dan danau/situ;
Rehabilitasi hutan dan lahan
kritis di hulu DAS.
Pengembangan prospek panas
bumi di lapangan panas bumi
Sagalaherang dan Tangkuban
Perahu
Pengembangan
jaringan
pipanisasi gas (gas pipeline) dan
gas kota
Pengembangan
pemanfaatan
energi terbarukan berupa energi
air skala kecil, energi surya,
energi angin dan bioenergi
Pengembangan
secara
terkoordinasi pemanfaatan gas
alam (SPPBE, PLTG, dan LPG
Plant)
Pengembangan
pemanfaatan
batubara untuk industri;
Peningkatan keandalan sistem
jaringan jalur KA lintas selatan
yang menghubungkan kota-kota
Cikampek-Purwakarta
Elektrifikasi rel ganda KA Antar
Kota Cikarang-Cikampek
Pengembangan Pelabuhan Laut
Pembangunan
dan
penyelenggaraan terminal tipe A
Peningkatan/ Pembangunan rel
ganda KA Perkotaan ManggaraiCikarang
Pengembangan lapangan panas
bumi eksisting di lapangan panas
bumi Awi Bengkok dan Gunung
Salak
Pengembangan pipanisasi gas
regional dan gas kota di

Kabupaten Karawang

Pengembangan pengolahan air
limbah yang memperhatikan
baku mutu limbah cair dan

Kabupaten Karawang

Kabupaten Subang
Kabupaten Purwakarta
WP Purwasuka
Kabupaten Subang
Kabupaten Karawang,
Purwakarta dan Subang
Kabupaten Purwakarta dan
Kabupaten Subang
Kabupaten Karawang dan
Subang
Kabupaten Karawang dan
Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Karawang dan
Kabupaten Purwakarta
Kabupaten Karawang dan
kabupaten Bekasi
Kabupaten Bekasi
Kota Bogor, Kabupaten Bekasi
dan Kota Depok
Manggarai-Jatinegara-Bekasi

Kabupaten Bogor
Kota Bogor, Kota Depok,
Kabupaten Bekasi dan Kota
Bekasi
Kabupaten Bekasi, Kota Bogor,
Kota Depok dan Kabupaten
Sukabumi

Wilayah Pengembangan

WP Ciayumajakuning

Arahan Pengembangan
merupakan sistem yang terpisah
dari pengelolaan air limbah
industri secara terpusat, terutama
pada kawasan perumahan padat,
pusat bisnis dan sentra industri
Pembangunan
Tempat
Pengolahan dan Pemrosesan
Akhir Sampah Regional Nambo
Pembangunan
Pasar
Induk
Regional
8.
Pusat Kawasan Industri
dan
Pergudangan
Bertaraf
Internasional Marunda, terletak
di Kawasan Industri Sentul
10. Pusat Kawasan Industri
Cibinong, terletak di CiteureupCileungsi-KlapanunggalGunungputri
Optimalisasi Kawasan Industri
Kawasan Industri MM2100 dan
7.
Kawasan Industri Gobel
Optimalisasi Kawasan Industri
Kawasan
Industri
EJIP
(NEGAI), Kawasan Industri
Jababeka, Kawasan Industri
Lippo dan Kawasan Industri
Patria Manunggal Jaya
Optimalisasi Kawasan Industri
Internasional
Pusat Kawasan Industri dan
Pergudangan
Bertaraf
Internasional Marunda
Pembangunan
Bandara
Internasional Jawa Barat (BIJB)
Optimalisasi fungsi Bandara
Cakrabuwana
(Penggung)
sebagai Pusat Persebaran Tersier
Peningkatan kapasitas dan fungsi
Pelabuhan Internasional Arjuna
Pembangunan Waduk Cipasang,
Kadumanik,
Cipanas,
dan
Cipanas Saat
Pembangunan Daerah Irigasi
Rengrang
Pengembangan PLTA Waduk
Jatigede
Pengembangan PLTU
Pengembangan Sumber Energi
Panas Bumi Tampomas
Pengembangan
pemanfaatan
batubara untuk industri dan

Lokasi

Kabupaten Bogor, Kota Bogor
dan Kota Depok
Kabupaten Bogor
Kabupaten Bekasi dan
Kabupaten Bogor

Kabupaten Bogor

Cibitung, Kabupaten Bekasi

Cikarang, kabupaten Bekasi

Desa Sukaresmi, Kabupaten
Bekasi
Kabupaten Bekasi
Kabupaten Majalengka
Kota Cirebon
Kota Cirebon
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Indramayu dan
kabupaten Cirebon
Kabupaten Sumedang
Kabupaten Indramayu dan
Kabupaten Cirebon

Wilayah Pengembangan

WP Priangan Timur-Pangandaran

WP Sukabumi dan Sekitarnya

Arahan Pengembangan
pembangkit listrik
Pembangunan
kawasan
permukiman
di
Kertajati
Aerocity
Pembangunan
dan
pengembangan Pasar Induk
Beras Regional
Pengelolaan Terminal Tipe A
Optimalisasi fungsi Bandara
Nusawiru
di
Pangandaran
sebagai Pusat Persebaran Tersier
dan Pangkalan Udara Cibeureum
Pembangunan dan peningkatan
sitem jaringan jalur KA lintas
utara-selatan antara GalunggungTasikmalaya
Pembangunan Waduk Cibatarua
di Kabupaten Garut, Waduk
Lapangan
Gagah
Jurit,
Sukahurip, Hyang, Cikembang
dan Leuwikeris
Pembangunan Daerah Irigasi
Leuwigoong
Pengembangan
pemanfaatan
sumber energi panas bumi
Kawah
Drajat,
Kawah
Kamojang, Papandayan, Cilayu,
Ciarinem, Cikuray dan Guntur
Masigit di Kabupaten Garut dan
sebagian Kabupaten Bandung,
Gunung
Sawal
Kabupaten
Ciamis, Karaha Bodas, Gunung
Galunggung, Cipacing, Ciheras,
Cigunung, Cibalong, CipanasCiawi dan Cakrabuana
Peningkatan sistem pengelolaan
air limbah
Pembangunan Jalan Lingkar
Sukabumi
Pembangunan Terminal Tipe A
Peningkatan kapasitas pelabuhan
laut perikanan samudera
Peningkatan
sarana
dan
prasarana lalulintas angkutan
jalan dan alur pelayaran
Pembangunan Pangkalan Udara
Citarate
Pembangunan dan peningkatan
sistem jaringan jalur KA lintas
utara-selatan
1.
Pembangunan
Waduk
Citepus, Waduk Ciletuh, Waduk

Lokasi

Kabupaten Majalengka
Kabupaten Indramayu
Kota Tasikmalaya
Kabupaten Tasikmalaya

Kabupaten Tasikmalaya

Kabupaten Ciamis

Kabupaten Garut

Kabupaten Tasikmalaya

Pangandaran, Kota Tasikmalaya
dan Kota Banjar
Kabupaten Sukabumi dan Kota
Sukabumi
Kota Sukabumi
Pelabuhan ratu
Sukabumi Selatan
Kabupaten Sukabumi
kota Bogor-Sukabumi-CianjurPadalarang
Kabupaten Sukabumi

Wilayah Pengembangan

Arahan Pengembangan
Cikarang, Waduk Cikaso, Waduk
Warungkiara
dan
Waduk
Cibareno
Pengembangan PLTA pump
storage Cisokan
Pengembangan lapangan panas
bumi Cisolok-Cisukarame
Pengembangan kawasan siap
bangun dan lingkungan siap
bangun
Pengembangan sistem pelayanan
air bersih

WP KK Cekungan Bandung

Penyediaan
TPA
sampah
regional
Peningkatan infrastruktur dasar
permukiman di desa tertinggal,
desa terpencil, desa perbatasan
dengan
Provinsi
Banten,
permukiman kumuh nelayan,
dan kawasan rawan bencana
Pembangunan jalan tol SoreangPasirkoja, jalan tol dalam Kota
Bandung (Terusan PasteurUjungberung-Cileunyi)
dan
Ujungberung-GedebageMajalaya
Pembangunan jalan lingkar
Majalaya dan Banjaran
Pembangunan jalur ganda KA
Perkotaan
KiaracondongRancaekek-Cicalengka
Reaktivasi jalur KA Perkotaan
Pembangunan DT Bandung
Urban
Railway
Transport
Development, Electrification
Optimalisasi fungsi Bandara
Husein Sastranegara sebagai
Pusat Persebaran Tersier
Pembangunan Waduk Sukawana,
Santosa,
Ciwidey,
Cimeta,
Cikapundung,
Citarik
dan
Tegalluar
Peningkatan energi panas bumi
di Cibuni, Patuha, Wayang
Windu, Kamojang, Papandayan,
Tampomas, Gunung Malabar
Pengembangan
jaringan
pipanisasi gas regional dan gas
kota
Pengembangan hunian vertikal

Lokasi

Kabupaten Cianjur
Kabupaten Sukabumi
Kabupaten Sukabumi, Kota
Sukabumi, dan Kabupaten
Cianjur
Kabupaten Sukabumi,
Kabupaten Cianjur dan Kota
Sukabumi
Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Sukabumi

Kabupaten Bandun dan Kota
Bandung

Kabupaten Bandung
Kota Bandung dan Kabupaten
Bandung
Rancaekek-JatinangorTanjungsari
Padalarang-Cicalengka Line
Kota Bandung

Kabupaten Bandung
Kabupaten Bandung dan
Tangkubanparahu di Kabupaten
Bandung Barat
WP KK Cekungan Bandung
Kota Bandung, Kabupaten

Wilayah Pengembangan

Arahan Pengembangan

Lokasi

terutama di kawasan perkotaan,
industri dan pendidikan

Bandung, Kota Cimahi dan
Jatinangor di Kabupaten
Sumedang
Jatinangor di Kabupaten
Sumedang

Pengembangan
Kawasan
Pendidikan Tinggi Jatinangor
Pengembangan kawasan siap
bangun dan lingkungan siap
bangun
Peningkatan
pengelolaan
persampahan, revitalisasi TPA
Leuwigajah, optimalisasi TPK
Sarimukti, dan operasionalisasi
Tempat
Pengolahan
dan
Pemrosesan Akhir
Sampah
Regional Legok Nangka
Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat

Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Sumedang

Kabupaten Sumedang

Gambar 4.1 Peta Struktur Ruang Provinsi

B. Rencana Pola Ruang Provinsi Jawa Barat

C. Kawasan budidaya adalah wilayah yang ditetapkan dengan fungsi utama untuk
dibudidayakan atas dasar kondisi dan potensi sumber daya alam, sumber daya manusia,
dan sumber daya buatan. Kawasan budidaya yang menjadi kewenangan provinsi dan
merupakan kawasan strategis provinsi, dapat berupa kawasan peruntukan hutan produksi,
kawasan peruntukan hutan rakyat, kawasan peruntukan pertanian pangan, kawasan
peruntukan

perkebunan,

kawasan

peruntukan

perikanan,

kawasan

peruntukan

pertambangan, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan
peruntukan lainnya.
1. Kawasan Pertanian Pangan
D. Kawasan budidaya pertanian pangan merupakan kawasan yang ditujukan untuk
mewujudkan ketahanan pangan nasional. Karena memiliki fungsi yang demikian krusial
maka arahan pengembangan pertanian difokuskan pada :




Mempertahankan kawasan pertanian pangan irigasi teknis
Mendukung ketahanan pangan provinsi dan nasional
Meningkatkan produktivitas melalui pola intensifikasi, diversifikasi, dan pola tanam



yang sesuai dengan kondisi tanah dan perubahan iklim
Ditunjang dengan pengembangan infrastruktur sumberdaya air yang mampu menjamin



ketersediaan air
Meningkatkan kesejahteraan petani dan pemanfaatan yang lestari
E.

Pengembangan kawasan pertanian pangan

merujuk pada ketentuan

sebagai berikut :
1. Memiliki kesesuaian lahan untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian
2. Terutama berada dalam di lahan beririgasi teknis
3. memiliki kesesuaian lahan untuk pengembangan kawasan hortikultura dan memperhatikan
aspek penetapan kawasan hortikultura sesuai ketentuan peraturan perundangan.
F.
Kawasan pertanian pangan irigasi teknis, tersebar di Kabupaten Bogor,
Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kabupaten Bandung, Kabupaten Garut,
Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Kuningan,
Kabupaten Majalengka, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Indramayu, Kabupaten
Karawang, Kabupaten Bekasi, Kabupaten Subang, Kabupaten Purwakarta, Kota Bogor,
Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bandung, Kota Cimahi, Kota Cirebon, Kota
Tasikmalaya, dan Kota Banjar.
G.

2. Kawasan Perikanan
a.
b.
c.
d.
a.
b.
c.
d.
e.
f.

H. Pengembangan kawasan perikanan, meliputi :
Pengembangan kawasan budidaya air tawar
Pengembangan kawasan budidaya air payau
Pengembangan kawasan budidaya air laut
Pengembangan kawasan industri pengolahan perikanan
I. Pengembangan kawasan perikanan, dilaksanakan untuk :
Meningkatkan produksi ikan
Meningkatkan konsumsi ikan
Meningkatkan ekspor hasil pertanian
Meningkatkan kesempatan berusaha dan kesempatan kerja
Meningkatkan pendapatan pembudidaya ikan dan udang
Meningkatkan pengelolaan dan pelestarian sumberdaya perikanan
J. Kawasan Perikanan, tersebar di Kabupaten Bekasi, Subang, Karawang,
Indramayu, Cirebon, Kuningan, Majalengka, Bogor, Sukabumi, Cianjur, Purwakarta,
Bandung, Bandung Barat, Sumedang, Garut, Tasikmalaya, Ciamis, Kota Bandung,
Bogor, dan Sukabumi.

3. Kawasan Pariwisata
K. Kawasan pariwisata adalah kawasan dengan luas tertentu yang dibangun atau
disediakan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata. Pengembangan kawasan pariwisata di
Jawa Barat diarahkan kepada tiga jalur wisata unggulan, yaitu kawasan wisata unggulan
jalur utara, tengah dan selatan.
L. Kawasan wisata unggulan yang terletak pada jalur utara adalah :
a. Kawasan Wisata Industri dan Bisnis Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Karawang
b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Bekasi, Kabupaten Karawang, Kabupaten
Purwakarta, Kabupaten Subang dan Kabupaten Cirebon
c. Kawasan Wisata Budaya Pesisir Cirebon
M. Kawasan wisata yang terletak di jalur tengah adalah :
a. Kawasan Eko Wisata Puncak, Kebun Raya Cibodas, Gunung Gede-Pangrango, Talaga
Warna, Gunung Tangkubanparahu, Gunung Ciremai, Gunung Halimun dan Pegunungan
di kawasan Bandung Selatan
b. Kawasan Wisata Agro Kabupaten Bogor, Kota Bogor,Kabupaten Cianjur, Kota
Sukabumi, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Bandung Barat dan
Kabupaten Bandung
c. Kawasan Wisata Perkotaan dan Pendidikan di WP KK Cekungan Bandung
d. Kawasan Wisata Kriya dan Budaya Priangan

N. Kawasan wisata yang terletak di jalur selatan adalah :
a. Kawasan Eko Wisata Palabuhanratu, Cipatujah, Hutan Sancang, Ujunggenteng,
Rancabuaya, Cilauteureun dan Cijayanti
b. Kawasan Wisata Agro di Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Garut, Kabupaten
Tasikmalaya dan Kota Banjar
c. Kawasan Wisata Minat Khusus Daerah bagian Selatan
d. Kawasan Wisata Rekreasi Pantai Pangandaran
O.

P.

Gambar 4.2 Peta Rencana Pola Ruang Provinsi
Q.

R. Rencana Strategis Provinsi Jawa barat
S. Kawasan Strategis Provinsi (KSP) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan
karena mempunyai pengaruh sangat penting dalam lingkup provinsi terhadap aspek pertahanan
keamanan negara, lingkungan hidup, ekonomi, sosial dan budaya, dan/atau pendayagunaan
sumberdaya alam dan teknologi tinggi.
T. Penetapan KSP Jawa Barat dilakukan dengan mempertimbangkan aspek kepentingan,
kriteria, dan arahan penanganan di masing-masing KSP yang ditetapkan, dapat dilihat pada tabel.
KSP Jawa Barat ditetapkan sebanyak 24 KSP yang memiliki sudut kepentingan pertahanan dan
keamanan, sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi, sudut kepentingan sosial dan budaya, sudut
kepentingan pendayagunaan sumberdaya alam dan/atau teknologi tinggi, serta sudut kepentingan
fungsi dan daya dukung lingkungan hidup.
U. Tabel IV.3
V. Penetapan Dan Arahan Penanganan Kawasan Strategis Provinsi
W.
N

CC.
1

II.
2

X. Kepe
nting
an
DD. Perta
hanan
dan
Keam
anan
JJ. Pertu
mbuh
an
ekono
mi
KK.

AA. Arahan
Penanganan

BB. Lokasi

Y. KSP

Z. Kriteria

EE. KSP
Pulau
Nusa
Manuk
Tasikm
alaya
LL. KSP
Jonggo
l

FF. Kawasan pulau
terluar
yang
memiliki fungsi
pertahanan
keamanan

GG. Penanganan
kegiatan
pengamanan
dan
konservasi pulau

HH. Kec. Cimanuk,
Kabupaten
Tasikmalaya..

MM.
Alterna
tif
pusat
pelayanan
publik tingkat
Nasional
NN.
OO.
VV. Kawasan yang
diprioritaskan
menjadi
kawasan yang
dapat
mendorong
perekonomian
dan
mengurangi
ketimpangan
perekonomian
Jawa Barat
DDD.
Kawas
an
yang
diprioritaskan
menjadi

PP. Pengembangan
perkotaan mandiri
QQ. Peningkatan
pelayanan
publik
tingkat nasional

RR. Kecamatan
Jonggol,
Kabupaten
Bogor

WW.
Mengemba
ngkan
kegiatan
wisata pesisir dan
minat khusus
XX. Menjaga kelestarian
lingkungan pantai
YY. Meningkatkan
aksesibilitas
dan
sarana
penunjang
wisata

ZZ. Kec.
Pangandaran,
Kab.
Pangandaran

EEE.
Mengemba
ngkan
kawasan
agromarine bisnis
dan wisata minat

HHH.
Kec.
Cisolok,
kec.
Ciracap,
Kota
Pelabuhanratu

UU. KSP
Pangan
daran
dan
sekitar
nya

CCC.
KSP
Sukab
umi

W.
N

X. Kepe
nting
an

Y. KSP
bagian
selatan
dsk

KKK.
KSP
Korido
r
Bekasi
Cikam
pek

SSS.

TTT.

BBBB. CCCC.

Z. Kriteria
kawasan yang
dapat
mendorong
perekonomian
dan
mengurangi
ketimpangan
perekonomian
Jawa Barat
LLL.
Kawas
an
yang
diprioritaskan
menjadi
kawasan yang
dapat
mendorong
perekonomian
Jawa Barat
MMM.
Penuru
nan
kualitas
lingkungan

UUU.
KSP
koridor
Purwa
kartaPadala
rang

VVV.
Kawas
an
yang
diprioritaskan
menjadi
kawasan yang
dapat
mendorong
perekonomian
Jawa Barat
WWW.
Penuru
nan
kualitas
lingkungan

DDDD.
KSP
pertani
an
berlaha
n
basah
dan
beririg
asi
teknis

EEEE.
Kawas
an
yang
potensial
menimbulkan
masalah yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota,
bersifat
fisik
lingkungan dan
ekonomi
FFFF.
Kawas

AA. Arahan
Penanganan

BB. Lokasi

khusus
FFF.
Menjaga
kelestarian
lingkungan pantai
GGG.
Meningkat
kan aksesibilitas dan
sarana
penunjang
wisata
NNN.
Berpotensi
sebagai
kawasan
ekonomi
untuk
persaingan
di
tingkat regional
OOO.
Perlu
Sintegritas
infrastruktur
PPP.
Perlu
Sintegritas
pembangunan antar
daerah
QQQ.
Perlu
dikendalikan agar
tidak
merambah
kawasan
lahan
basah
XXX.
Mengemba
ngkan
kawasan
wisata terpadu dan
agroindustri
YYY.
Pengemban
gan Technopark dan
perkantoran
ZZZ.
Mengoptim
alkan pemanfaatan
Waduk Jatiluhur dan
Cirata
untuk
kegiatan pariwisata
& kegiatan khusus
sesuai
daya
dukungnya
GGGG.
Merupakan
daerah
lumbung
padi nasional
HHHH.
Mempertah
ankan luasan lahan
sawah
IIII. Meningkatkan
pendapatan petani
dengan
program
multiaktivitas
agribisnis
dan

RRR.
Kab.
Bekasi,
kota
Bekasi,
Kab.
Karawang

AAAA.
Kab.
Purwakarta, kab.
Bandung Barat

KKKK.
Kabupat
en Indramayu,
Kabupaten
Subang,
Kabupaten
Karawang.

W.
N

RRRR.

YYYY.

X. Kepe
nting
an

Y. KSP

Z. Kriteria

Pantur
a Jawa
Barat

an potensial alih
fungsi lahan

NNNN.
KSP
Bandar
a
Interna
sional
Jawa
Barat
dan
Kertaja
ti
Aeroci
ty
TTTT.

OOOO.
Kawas
an
yang
diprioritaskan
menjadi
kawasan yang
dapat

UUUU.
mendo
rong
perekonomian
Jawa Barat

VVVV.
Mengintegr
asikan
dengan
pengembangan
wilayah disekitarnya
WWWW. Kerjasama
dengan pihak swasta

AAAAA.
KSP
Korido
r
Bandu
ngCirebo
n

BBBBB.
Kawas
an
yang
diprioritaskan
menjadi
kawasan yang
dapat
mendorong
perekonomian
Jawa Barat
IIIII.
Kawas
an yang terletak
di
perbatasan
provinsi
dan
membutuhkan
Sintegritas
koordinasi
penanganan
lintas
kabupaten/kota,
baik
yang
bersifat
fisik
lingkungan,
kebencanaan

CCCCC.
Mengemba
ngkan
kawasan
agroindustri
DDDDD.
Memanfaat
kan hasil pertanian
sebagai
bahan
olahan industri yang
dikembangkan

SSSS.

ZZZZ.

FFFFF.GGGGG.

AA. Arahan
Penanganan

HHHHH.
KSP
Perbat
asan
Jawa
BaratJawa
Tengah

perbaikan irigasi
JJJJ.
Memperke
cil resiko banjir dan
kekeringan.
PPPP.
Mengemba
ngkan bandara &
aerocity

JJJJJ.
Peningkata
n infrastruktur
KKKKK.
Menyelaras
an struktur dan pola
ruang, serta arah
pengembangan
wilayah
agar
terintegrasi
dan
saling mendukung
dengan
kawasan
tetangga

BB. Lokasi

QQQQ.
Desa
Kertajati, Desa
Kertasari, Desa
Bantarjati, Desa
Sukamulya, Desa
Babakan, Desa
Mekarmulya,
Desa Palasah dan
Desa
Kertawinangun
(Kab.
Majalengka)
XXXX.
Desa
Kertajati, Desa
Kertasari, Desa
Bantarjati, Desa
Sukamulya, Desa
Babakan, Desa
Mekarmulya,
Desa Palasah dan
Desa
Kertawinangun
(Kab.
Majalengka)
EEEEE.
Kab.
Cirebon,
Kota
Cirebon,
kab.
Majalengka

LLLLL.
Kab.
Kuningan

W.
N

X. Kepe
nting
an

NNNNN.
MMMMM.

Y. KSP
OOOOO.
KSP
Kilang
Minya
k
Balong
an
VVVVV.
KSP
Pendid
ikan
Jatinan
gor

Z. Kriteria
dan ekonomi
PPPPP.
Kawas
an
yang
diprioritaskan
menjadi
kawasan yang
dapat
mendorong
perekonomian
Jawa Barat
WWWWW. Kawas
an
yang
memiliki
potensi
pengembangan
yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota
XXXXX.

UUUUU.
TTTTT.
Sosial dan
3
buday
a
DDDDDD.
KSP Pusat
Pemeri
ntahan
Gedun
g Sate
EEEEEE.

LLLLLL.
Pendayag
unaan
sumb
er
KKKKKK. daya
4
alam
dan/at
au
tekno
logi
tinggi
MMMMMM.
SSSSSS.
TTTTTT.

NNNNNN.
KSP
Observ
atoriu
m
Bossch
a

UUUUUU.
KSP panas

FFFFFF.
Kawas
an
yang
memiliki nilai
sejarah dan vital
untuk
dipertahankan
sebagai simbol
Jawa Barat
GGGGGG. Pusat
pemerintahan
provinsi
OOOOOO. Kawas
an
yang
memiliki nilai
sejarah
dan
pengembangan
ilmu
pengetahuan
dan teknologi
untuk
dipertahankan
keberadaannya
VVVVVV. Kawas
an
yang

AA. Arahan
Penanganan

BB. Lokasi

QQQQQ.
Mengemba
ngkan
kawasan
agroindustri
RRRRR.
Memanfaat
kan hasil pertanian
sebagai
bahan
olahan industri yang
dikembangkan

SSSSS.
Kab.
Indramayu

YYYYY.
Pengemban
gan
kawasan
pendidikan tinggi,
melalui revitalisasi
kawasan, penataan
lingkungan sekitar,
peningkatan
aksesibilitas menuju
kawasan
dalam
mendukung
peningkatan fungsi
kawasan
sebagai
kawasan pendidikan
ZZZZZ.
Pengemban
gan pembangunan
vertikal
HHHHHH. Pelestarian
cagar budaya
IIIIII.
Peningkata
n citra kawasan

AAAAAA. Kec.
Jatinangor,Kabu
paten Sumedang

PPPPPP.
Melarang
adanya
kegiatan
yang mengganggu
berfungsinya
observatorium
QQQQQQ.

RRRRRR. Kota
Bandung

WWWWWW.
manfaatan

YYYYYY. Pangale
ngan, Kabupaten

Pe
SDA

JJJJJJ.
Kota
Bandung

W.
N

X. Kepe
nting
an

Y. KSP
bumi
Wayan
g
Windu

AAAAAAA.
ZZZZZZ.

IIIIIII.
HHHHHHH.

OOOOOOO.
PPPPPPP.

BBBBBBB.
KSP panas
bumi
Kamoj
angDarajat
Papand
ayan

JJJJJJJ.
KSP Panas
Bumi
dan
Pertam
bangan
Minera
l
Gunun
g
SalakPongk
or
QQQQQQQ.
KSP Panas
Bumi
Sangka
nhurip

Z. Kriteria
memiliki
potensi
pengembangan
panas
bumi
yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota
yang
memerlukan
pengelolaan
kawasan secara
terpadu
dan
serasi
CCCCCCC. Kawas
an
yang
memiliki
potensi
pengembangan
panas
bumi
yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota
yang
memerlukan
pengelolaan
kawasan secara
terpadu
dan
serasi
KKKKKKK. Kawas
an
yang
memiliki
potensi
pengembangan
panas
bumi
yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota
yang
memerlukan
pengelolaan
kawasan secara
terpadu
dan
serasi
RRRRRRR. Kawas
an
yang
memiliki
potensi
pengembangan
panas
bumi
yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota

AA. Arahan
Penanganan
energi yang ramah
lingkungan
dan
berkelanjutan
XXXXXX. Sintegritas
dengan
pengembangan
wilayah sekitar

BB. Lokasi
Bandung

DDDDDDD. Pemanfaata
n SDA energi yang
ramah lingkungan
dan berkelanjutan
EEEEEEE. Sintegritas
dengan
pengembangan
wilayah sekitar
FFFFFFF.

GGGGGGG. Kecama
tan
Samarang
;Kecamatan
Pasirwangi; dan
Kecamatan
Cisurupan ,Kab.
Garut

LLLLLLL. Pemanfaata
n SDA energi yang
ramah lingkungan
dan berkelanjutan
MMMMMMM.
Si
ntegritas
dengan
pengembangan
wilayah sekitar

NNNNNNN. Kab.
Sukabumi

SSSSSSS. Pemanfaata
n SDA energi yang
ramah lingkungan
dan berkelanjutan
TTTTTTT. Sintegritas
dengan
pengembangan
wilayah sekitar

UUUUUUU. Kab.
Kuningan

W.
N

X. Kepe
nting
an

Y. KSP

Z. Kriteria

yang
memerlukan
pengelolaan
kawasan secara
terpadu
dan
serasi
XXXXXXX.
YYYYYYY. Kawas
KSP Panas
an
yang
Bumi
memiliki
Gunun
potensi
g
pengembangan
Gedepanas
bumi
Pangra
yang
bersifat
VVVVVVV.
WWWWWWW.
ngo
lintas
kabupaten/kota
yang
memerlukan
pengelolaan
kawasan secara
terpadu
dan
serasi
CCCCCCCC.
DDDDDDDD. EEEEEEEE.
FFFFFFFF. Kawas
5
Fungsi
KSP
an
yang
dan
Bandu
potensial
daya
ng
menimbulkan
duku
Utara
masalah yang
ng
bersifat
lintas
lingk
kabupaten/kota,
ungan
bersifat
fisik
hidup
lingkungan dan
kebencanaan
MMMMMMMM. NNNNNNNN.
KSP Hulu
Kawasan
yang
Sungai
potensial
Citaru
menimbulkan
m
masalah yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota,
bersifat
fisik
lingkungan dan
kebencanaan
TTTTTTTT.
UUUUUUUU.
KSP
Kawasan
yang
Bogorpotensial
Puncak
menimbulkan
masalah yang
Cianju
bersifat
lintas
r
kabupaten/kota,
bersifat
fisik
lingkungan dan
kebencanaan

AA. Arahan
Penanganan

BB. Lokasi

ZZZZZZZ. Pemanfaata
n SDA energi yang
ramah lingkungan
dan berkelanjutan
AAAAAAAA.
Si
ntegritas
dengan
pengembangan
wilayah sekitar

BBBBBBBB.
Kab. Sukabumi

GGGGGGGG.
Re
habilitasi
dan
revitalisasi
fungsi
konservasi kawasan
HHHHHHHH.
Pe
mbatasan
dan
pengendalian
pembangunan
IIIIIIII.

JJJJJJJJ.
Kabupat
en Bandung

OOOOOOOO.
Re
habilitasi
dan
revitalisasi
fungsi
konservasi kawasan
PPPPPPPP.

QQQQQQQQ.
Kabupaten Bandung

VVVVVVVV.
Re
habilitasi
dan
revitalisasi kawasan
WWWWWWWW. Pe
mbatasan
dan
pengendalian
pembangunan
XXXXXXXX.
K
onservasi kawasan
sebagai
kawasan
resapan air dan

YYYYYYYY.
Kec. Ciawi, kec.
Cibinong, kec.
Citeureup, kec.
Gunung
Putri,
kec.
Sukaraja,
kec. Parung, kec.
Kemang,
kec.
Gunung Sindur,
kec.
Cisarua,
kec.

W.
N

X. Kepe
nting
an

Y. KSP

Z. Kriteria

AA. Arahan
Penanganan
kawasan
perlindungan alam
plasma nutfah.

BBBBBBBBB.
KSP Garut
Selatan
dsk

CCCCCCCCC.
Kawasan
yang
potensial
menimbulkan
masalah yang
bersifat
lintas
kabupaten/kota,
bersifat
fisik
lingkungan dan
kebencanaan

DDDDDDDDD.
M
engembangkan Kota
Garut Selatan secara
terbatas sesuai daya
dukung lingkungan
EEEEEEEEE.
M
engembangkan
wisata IPTEK

IIIIIIIII.
KSP Pesisir
Pantur
a

JJJJJJJJJ.
Kawas
an
yang
membutuhkan
Sintegritas
koordinasi
penanganan
lintas
kabupaten/kota,
bersifat
fisik
lingkungan dan
kebencanaan
KKKKKKKKK.
Kawasan
daratan
(kecamatan)
sepanjang
pesisir
pantai
serta
perairan

LLLLLLLLL.
Pe
ngendalian
pemanfaatan SDA
yang melebihi daya
dukung lingkungan
MMMMMMMMM. Re
habilitasi/revitalisasi
kawasan
hutan
mangrove
NNNNNNNNN.
Pe
ngembangan/
peningkatan
kegiatan ekonomi
pesisir
OOOOOOOOO.
Pe
ningkatan kualitas
pemukiman nelayan

BB. Lokasi
Megamendung,
kec.
Bojong
Gede
(Kabupaten
Bogor).
Kec.
Cugenang, kec.
Pacet,
kec.
Sukaresmi
(Kabupaten
Cianjur).
Kec.
Cimangis, kec.
Sawangan, kec.
Limo
(Kota
Depok).
Kec.
Putat dan Kec.
Pamulang (Kota
Tangerang).
FFFFFFFFF. Kec.
Cisewu,
Kec.
Talegong, Kec.
Bungbulang,
Kec.
Mekarmukti,
Kec. Pamulihan,
Kec. Pekenjeng,
kec.
Cikelet,
Kec.
Pameungpeuk,
Kec. Peundeuy,
kec. Singajaya,
Kec.
Cihurip,
kec.
Banjarwangi,
Kec.
Cikajang
Kab. Garut.
QQQQQQQQQ.
Kabupaten
Indramayu, kab.
Subang
(kec.Pusakanaga
ra dan Kec.
Legunkulon)

W.
N

X. Kepe
nting
an

Y. KSP

Z. Kriteria
pantai
sepanjang
12
mil laut dari
pasang tertinggi

RRRRRRRRR.

AA. Arahan
Penanganan

BB. Lokasi

PPPPPPPPP.

Sumber : RTRW Provinsi Jawa Barat Tahun 2011-2031

 Masterplan Pengembangan Metropolitan BODEBEK KARPUR
SSSSSSSSS. Bodebek Karpur merupakan salah satu metropolitan yang ada di Provinsi
Jawa Barat. Metropolitan ini berlokasi persis bersebelahan dengan Metropolitan DKI Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan oleh tim WJPMDM sejak tahun 2011, pada
tahun 2010 Wilayah Metropolitan Bodebek Karpur memiliki luas areal kurang lebih 300.845
Ha, mencakup 82 kecamatan yang tersebar di tujuh kabupaten/ kota. Dengan
mempertimbangkan perkembangan jumlah penduduk, aktivitas ekonomi serta luas lahan
terbangun, diperkirakan hingga tahun 2025, luas Kawasan Metropolitan Bodebek Karpur
akan berkembang menjadi sekitar 503.634 Ha.
1.
Fungsi Bodebek karpur dalam RTRWP Jawa
Barat
 PKW Cikampek-Cikopo, diarahkan untuk memenuhi fungsinya sebagai PKW dengan
melengkapi sarana dan prasarana yang terintegrasi dengan wilayah pengaruhnya


(hinterland).
Kabupaten Purwakarta, diarahkan untuk kegiatan industri non-polutif dan nonekstraktif atau tidak mengganggu irigasi dan cadangan air, industri kreatif, pariwisata



dan agroindustri, serta kegiatan pertambangan mineral logam dan non-logam.
Kabupaten Subang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN
Kawasan Perkotaan Bandung Raya, untuk kegiatan pertanian lahan basah
berkelanjutan, industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi
dan cadangan air serta tidak mengakibatkan alih fungsi lahan sawah, kegiatan bisnis



kelautan, serta kegiatan pertambangan mineral non-logam.
Kabupaten Karawang, diarahkan menjadi simpul pendukung pengembangan PKN
Kawasan Perkotaan Bodebek, untuk kegiatan pertanian lahan basah berkelanjutan,
bisnis kelautan, industri non-polutif dan non-ekstraktif yang tidak mengganggu irigasi

2.

dan cadangan air, serta kegiatan agroindustri.
Keunggulan Wilayah Metropolitan Bodebek
Karpur

TTTTTTTTT. Meskipun menghadapi berbagai isu dan permasalahan, Wilayah
Metropolitan Bodebek Karpur juga memiliki berbagai keunggulan. Keunggulankeunggulan tersebut dikelompokkan ke dalam tiga kategori: 1) keunggulan absolut
(absolute advantage), 2) keunggulan komparatif (comparative advantage) serta 3)
keunggulan kompetitif (competitive advantage). Absolute advantage atau keunggulan
absolut dapat diartikan sebagai keunggulan yang dimiliki suatu wilayah dari keberadaan
sumber daya alam dan sejarah yang dimilikinya dibandingkan dengan yang dimiliki
wilayah lain. Sedangkan comparative advantage atau keunggulan komparatif yaitu
keunggulan yang dimiliki suatu wilayah karena memiliki sumber daya produksi yang
lebih banyak/unggul dibandingkan dengan yang dimiliki wilayah lain. Adapun yang
dimaksud dengan competitive advantage atau keunggulan kompetitif yaitu keunggulan
yang dimiliki suatu wilayah karena sudah berpengalaman atau karena penggunaan ilmu
pengetahuan dan teknologi sehingga menciptakan keunggulan dalam persaingan antar
wilayah.

VVVVVVVVV.

UUUUUUUUU. Tabel IV.4
Keunggulan Metropolitan Bodebek Karpur

WWWWWWWWW. A
bsolute
Advantage
(Keunggulan
Absolut)

XXXXXXXXX.
omparative
Advantage
(Keunggulan
Komparatif)

ZZZZZZZZZ.
-

Area yang strategis,
dekat dengan Ibu Kota
Pemerintahan
Dekat
dengan
pelabuhan dan bandara
internasional
Memiliki potensi alam
serta
kekhasan
tersendiri
yang
menjadi daya tarik
pariwisata
AAAAAAAAAA.

-

-

C

YYYYYYYYY.
ompetitive
Advantage
(Keunggulan
Kompetitif)

C

BBBBBBBBBB.

DDDDDDDDDD.

Lahan
yang
luas
dengan kontur yang
relatif
datar
serta
ditunjang
oleh
keberadaan
infrastruktur
Ketersediaan
jumlah
tenaga kerja (SDM)
Sumber daya air dan
energi
CCCCCCCCCC.

EEEEEEEEEE.
Sumber daya air
dan energi
FFFFFFFFFF.
7 klaster industri
di
Cikarang
(Kabupaten
Bekasi)
serta
industri
berteknologi
lainnya
GGGGGGGGGG.
Tenaga kerja di
bidang
industri
yang terampil
HHHHHHHHHH.
Perguruan tinggi
berbasis pertanian
yang
berkelas
dunia
IIIIIIIIII.
-

Perguruan tinggi
berbasis science &
technology yang
berkelas dunia
JJJJJJJJJJ. Pusat
research
and
development (R &
D)
KKKKKKKKKK.
Memiliki
hasil
pembangunan
berbasis teknologi
yang menjadi daya
tarik wisata
LLLLLLLLLL.
MMMMMMMMMM. Sumber: Hasil Analisis WJP MDM, 2011
NNNNNNNNNN.

3.

Konsep Awal Pengembangan
 Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur sebagai Metropolitan Mandiri
OOOOOOOOOO.
Sebagai upaya untuk mengembangkan Kawasan
Bodebek Karpur sebagai metropolitan mandiri, maka pengembangan Metropolitan
Bodebek Karpur memerlukan perhatian dan penanganan secara serius. Dalam
prosesnya,

perlu

diupayakan

untuk

mendorong

percepatan

pertumbuhan

Metropolitan Bodebek Karpur agar dapat menjadi 1st tier metropolitan, sejajar
dengan DKI Jakarta. Pemerintah Provinsi Jawa Barat menamakan konsep tersebut
sebagai Konsep Twin Metropolitan Bodebek Karpur- DKI Jakarta.
PPPPPPPPPP. Tidak hanya itu, disamping akan memberikan nilai tambah
bagi Metropolitan Bodebek Karpur pada khususnya dan Provinsi Jawa Barat pada
umumnya, pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur melalui konsep Twin
Metropolitan Bodebek Karpur – DKI Jakarta ini juga akan dapat mengurangi
beban pembangunan di DKI Jakarta, sehingga diharapkan dapat berpengaruh


positif bagi wilayah di sekitarnya.
Pengembangan Metropolitan Bodebek Karpur dengan Sektor Unggulan Industri
Manufaktur, Jasa, Keuangan, serta Perdagangan, Hotel, dan Restoran
QQQQQQQQQQ.
Kondisi kedepan, dengan diterapkannya konsep
Twin Metrolitan Bodebek Karpur – DKI Jakarta, maka diperkirakan kegiatan
perkotaan dikawasan ini akan berkembang. Terlebih lagi dengan adanya berbagai
keunggulan yang dimiliki Metropolitan Bodebek Karpur yang dapat memacu
tumbuh kembangnya kegiatan perdagangan, keuangan dan jasa. Oleh karena itu

untuk mendukung terwujudnya konsep pengembangan Metropolitan Bodebek
Karpur, maka kawasan ini perlu ditunjang oleh infrastruktur pendukung kegiatan
jasa, keuangan serta perdagangan, hotel, dan restoran yang memiliki skala
metropolitan.
RRRRRRRRRR.

Konsep

pengembangan

Metropolitan

Bodebek

Karpur sebagai metropolitan mandiri dengan sektor unggulan industri manufaktur,
jasa, keuangan, serta perdagangan, hotel, dan restoran tersebut dinilai potensial
dan dapat menjadi salah satu penghela ekonomi, kesejahteraan, modernisasi dan



keberlanjutan bagi Provinsi Jawa Barat.
SSSSSSSSSS.
Konsep Pengembangan Infrastruktur dan Prasarana Wilayah
TTTTTTTTTT.
Untuk dapat mewujudkan pengembangan Wilayah
Metropolitan Bodebek Karpur sebagai metropolitan mandiri yang bisa
berdampingan dengan DKI Jakarta, diperlukan pengembangan infrastruktur dan
prasarana wilayah yang memadai. Berikut ini merupakan konsep pengembangan
infrastruktur wilayah yang mencakup infrastruktur transportasi, perumahan,
jaringan air bersih, jaringan air kotor, fasilitas persamapahan, jaringan drainase,
dan jaringan energi.
UUUUUUUUUU.

 Kebijakan Spasial (Perda No 3 Tahun 2013 Tentang Rencana Tata Ruang Wilayah
Kabupaten Karawang Tahun 2011-2031)
1. Rencana Struktur Ruang Kabupaten Karawang
VVVVVVVVVV. Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem
jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi
masyarakat yang secara hierarkis memiliki hubungan fungsional.
A. Rencana Sistem Pusat Kegiatan
WWWWWWWWWW.

Rencana pengembangan sistem perkotaan dimaksudkan

untuk menggambarkan peran dan fungsi setiap kota dalam pengembangan wilayah secara
keseluruhan dalam lingkup kabupaten. Pengembangannya dilakukan melalui pembentukan
pusat-pusat kegiatan yang ditetapkan secara hirarkhi sesuai potensi yang dimiliki setiap pusat
kegiatan atau didasarkan pada arah kebijakan pengembangan. Artinya, penetapan sesuai
potensi didasarkan pada kondisi saat ini (eksisting), baik yang menyangkut sumberdaya

manusia, sumberdaya alam dan sumberdaya buatan; sedang arah kebijakan pengembangan
didasarkan pada tujuan yang akan dicapai melalui pengembangan suatu pusat kegiatan yang
rencana pengembangan kedepan dalam kurun waktu perencanaan yaitu 20 (dua puluh) tahun
mendatang.
XXXXXXXXXX.

Rencana sistem perkotaan di wilayah kabupaten adalah rencana

susunan kawasan perkotaan sebagai pusat kegiatan di dalam wilayah kabupaten yang
menunjukkan keterkaitan saat ini maupun rencana yang membentuk hirarki pelayanan
dengan cakupan dan dominasi fungsi tertentu dalam wilayah kabupaten.
YYYYYYYYYY.

Mengacu pada pedoman Penyusunan RTRW Kabupaten (Permen

PU No 16 Tahun 2009), Pusat kegiatan di wilayah kabupaten merupakan simpul pelayanan
sosial, budaya, ekonomi, dan/atau administrasi masyarakat di wilayah kabupaten, terdiri atas
:
1.

Pusat Kegiatan Nasional (PKN) yang berada di wilayah kabupaten;

2.

Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) yang berada di wilayah kabupaten;

3.

Pusat Kegiatan Lokal (PKL) yang berada di wilayah kabupaten;

4.

Pusat Kegiatan Strategis Nasional (PKSN) yang berada di wilayah kabupaten;

5.

Pusat-pusat lain di dalam wilayah kabupaten yang wewenang penentuannya ada
pada pemerintah daerah kabupaten, yaitu :

a.

Pusat Pelayanan Kawasan (PPK) merupakan kawasan perkotaan yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala kecamatan atau beberapa desa;

b.

Pusat Pelayanan Lingkungan (PPL) merupakan pusat permukiman yang berfungsi
untuk melayani kegiatan skala antar desa.
ZZZZZZZZZZ. Tabel IV.5
AAAAAAAAAAA.
Pusat Kegiatan di Kabupaten Karawang

DDDDDDDDDDD.
Lokasi
EEEEEEEEEEE.
(Ibukota
Kecamatan)
GGGGGGGGGGG.
HHHHHHHHHHH.IIIIIIIIIII.
Cika
I
PKL
mpek
BBBBBBBBBBB.
Hierarki
CCCCCCCCCCC.
Pusat Pelayanan

KKKKKKKKKKK.
LLLLLLLLLLL.

FFFFFFFFFFF.
Fungsi yang
Dikembangkan

JJJJJJJJJJJ. Merupakan bagian dari PKW
Cikampek – Cikopo diarahkan sebagai pusat
pengembangan jasa, perdagangan, dan
industri skala nasional..
MMMMMMMMMMM. NNNNNNNNNNN. Pusat kegiatan dengan
Karawang Barat
cakupan pelayanan seluruh wilayah
Kabupaten
dan
diarahkan
untuk
pengembangan
pusat
pemerintahan
Kabupaten
Karawang,
permukiman

BBBBBBBBBBB.
Hierarki
CCCCCCCCCCC.
Pusat Pelayanan

DDDDDDDDDDD.
Lokasi
EEEEEEEEEEE.
(Ibukota
Kecamatan)

OOOOOOOOOOO.
PPPPPPPPPPP.

QQQQQQQQQQQ.
Karawang Timur

SSSSSSSSSSS.
TTTTTTTTTTT.

UUUUUUUUUUU.
Rengasdengklok

WWWWWWWWWWW.
XXXXXXXXXXX.YYYYYYYYYYY.
Cilamaya Wetan

AAAAAAAAAAAA.
BBBBBBBBBBBB.CCCCCCCCCCCC.
I
PPK
Klari, Purwasari,
Jatisati, Teluk
Jambe Barat,
Teluk Jambe
Timur, Kota
Baru,
Tirtamulya,
Telagasari,
Lemahabang,
Majalaya,
Batujaya,
Pedes,
Cilamaya
Kulon,
Pangkalan,
Tegalwaru
EEEEEEEEEEEE.
FFFFFFFFFFFF. GGGGGGGGGGGG.
I
PPL
Kecamatan
Tempuran,
Banyusari,
Pakisjaya,
Ciampel,
Tirtajaya,
Cibuaya,
Cilebar,
Rawamerta,
Jayakerta,
dan
Kecamatan
Kutawaluya

FFFFFFFFFFF.
Fungsi yang
Dikembangkan
perkotaan serta pintu masuk atau
interchange dari sistem jaringan jalan primer
atau jalan tol.
RRRRRRRRRRR. Pusat kegiatan dengan
cakupan pelayanan beberapa kecamatan di
sekitarnya
dan
diarahkan
untuk
pengembangan
kawasan
peruntukan
industri, serta permukiman perkotaan.
VVVVVVVVVVV. Kawasan
yang
berkembang dengan peran sebagai pusat
koleksi dan distribusi hasil pertanian,
khususnya pertanian lahan basah serta
permukiman skala terbatas dan industri yang
terkait dengan produk pertanian lahan basah.
ZZZZZZZZZZZ.
Pendukung
rencana
pelabuhan internasional di Kecamatan
Tempuran, dengan tetap mempertahankan
ciri perdesaan dan keberadaan kawasan
pertanian lahan basah.
DDDDDDDDDDDD.Kawasan perkotaan yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala
kecamatan atau beberapa desa.

HHHHHHHHHHHH.pusat permukiman yang
berfungsi untuk melayani kegiatan skala
antar desa.

IIIIIIIIIIII.
B. Rencana Sistem Prasana Jaringan Wilayah
JJJJJJJJJJJJ.

Rencana sistem jaringan prasarana wilayah Kabupaten Karawang, terdiri

atas rencana sistem prasarana utama yaitu rencana jaringan transportasi darat, rencana
jaringan perkeretapian, dan rencana jaringan transportasi laut serta rencana pengembangan
prasarana lainnya.
I.

Rencana Prasarana Utama meliputi Rencana jaringan transportasi darat, rencana
perkeretaapian, dan rencana jaringan transportasi
A. Rencana jaringan transportasi darat meliputi jaringan jalan, jaringan prasarana
lalu lintas dan angkutan jalan, pelayanan lalu lintas dan angkutan umum
1. Jaringan jalan
a) Jaringan bebas hambatan merupakan bagian dari perencanaan pengembangan
sistem jalan bebas hambatan meliputi ruas jalan bebas hambatan
Jakarta – Cikampek dan Cikampek – Bandung.
b) Jaringan jalan nasional yaitu :
a. peningkatan jalan arteri primer terdiri atas:
o ruas jalan Cikampek – Cirebon
o ruas jalan Cikampek – Bandung, dan
o ruas jalan Cikampek – Karawang
b. peningkatan jalan kolektor primer yaitu ruas jalan lingkar utara perkotaan
Karawang (jalan alternatif Tanjungpura – Warungbambu),
c. peningkatan status ruas jalan Cikalong – Cilamaya,
d. pembangunan jalan baru terdiri atas:
o ruas jalan lingkar barat perkotaan Karawang (ruas jalan Tanjungpura Wadas)

o ruas jalan lingkar timur perkotaan Karawang (ruas Telukjambe – Warung
bambu) dan
o ruas jalan penghubung antara Kawasan Pelabuhan Internasional Cilamaya
dengan sistem arteri primer yang ada.
c) Jaringan jalan provinsi yaitu :
KKKKKKKKKKKK.a.

peningkatan jalan kolektor primer terdiri atas:

o ruas jalan Tanjungpura – Rengasdengklok – Batujaya
o ruas jalan Kosambi – Curug – batas Purwakarta.
b. peningkatan status jalan kolektor primer terdiri atas:
o ruas jalan Johar - Badami – Pangkalan – Loji – Kutamaneuh (batas
Purwakarta)
o ruas jalan Pangkalan (Tegalloa) – Baged/batas Bogor
o ruas jalan Johar – Telagasari – Lemahabang – Cilamaya Wetan (Krasak)
o ruas jalan Johar – Belendung – Gempolhaji /batas Subang, dan
o ruas jalan Telukjambe Barat – Kobakbiru/batas Bekasi (jalan terusan
Kalimalang).
LLLLLLLLLLLL.

c.

pembangunan jalan baru dan peningkatan jalan

eksisting ruas jalan Batujaya – Tirtajaya – Jayakerta – Pedes – Cilebar –
Tempuran – Cilamaya Kulon – Cilamaya Wetan (Jalan Lingkar Pantai Utara).
d) Jaringan jalan kabupaten yaitu :
a. peningkatan jalan kolektor primer terdiri atas:
o ruas jalan Johar – Krasak
o ruas jalan Rengasdengklok – Batujaya
o ruas jalan Batujaya – Pakisjaya

o ruas jalan Karangjati – Cilamaya
o ruas jalan Cikangkung – Cemara
o ruas jalan Rengasdengklok - Sungai Buntu
o ruas jalan Johar – Rengasdengklok
o ruas jalan Cikampek – Tempuran
o ruas jalan Telagasari – Pagadungan;
o ruas jalan Telukjambe - Arteri Galuh Mas
o ruas jalan Warungkebon – Cengkrong
o ruas jalan Mekarjaya – Tamelang, dan
o ruas jalan Kosambi – Telagasari.
b. pembangunan dan peningkatan jaringan jalan menuju ke objek wisata
c. peningkatan jalan lokal primer
d. peningkatan jalan lokal sekunder
e. peningkatan jalan lingkungan sekunder
f. jaringan jalan lokal primer, lokal sekunder dan lingkungan sekunder.
MMMMMMMMMMMM.
2. Rencana prasarana lalu lintas dan angkutan jalan
o peningkatan terminal penumpang tipe C menjadi tipe A di Kawasan Perkotaan
Cikampek
o pembangunan terminal penumpang tipe B di Kawasan Perkotaan Karawang
o revitalisasi terminal penumpang tipe C di Kawasan Perkotaan Karawang
o revitalisasi terminal penumpang tipe C di Rengasdengklok

o pembangunan terminal penumpang tipe C di Batujaya, Cilamaya Wetan,
Lemahabang, Tegalwaru/Pangkalan dan Pedes
o pembangunan terminal peti kemas pendukung pelabuhan Internasional
Cilamaya
o pembangunan terminal barang yang diarahkan di sekitar jalan negara/arteri
primer
o pengembangan interchange tol di Kabupaten Karawang, dan
o pembangunan dan peningkatan jaringan jalan lingkungan sekunder yang
melayani pergerakan skala lingkungan.
NNNNNNNNNNNN.
3. Rencana pelayanan lalu lintas dan angkutan umum
o mengoptimalkan trayek angkutan perdesaan dan perkotaan yang sudah ada
melalui peremajaan moda dan penggunaan jenis moda yang aman, nyaman
dan ramah lingkungan sesuai dengan permintaan pengguna angkutan umum;
o mengembangkan moda angkutan jalan umum yang bersifat massal dan cepat
serta berjarak jauh yang menghubungkan antara Karawang Timur –
Cikampek, Cikampek – Cilamaya Wetan, serta Karawang Timur –
Rengasdengklok – Cilamaya Wetan
o menyediakan fasilitas jalur pedestrian yang aman dan nyaman serta bebas dari
gangguan di kawasan perkotaan dan kawasan permukiman perdesaan
o menyediakan fasilitas penyeberangan yang cukup untuk kenyamanan dan
keamanan pejalan kaki, dan
o menyediakan rambu dan lampu lalu lintas yang cukup untuk kenyamanan dan
keamanan pengguna jalan.
B. Rencana Jaringan Perkeretaapian

o peningkatan kapasitas rel kereta api ruas Cikampek – Karawang Barat untuk
digunakan sebagai jaringan rel kereta api komuter
o pembangunan jaringan rel kereta api Cikampek – Pelabuhan untuk angkutan
barang dan penumpang
o Pengembangan jaringan kereta api lokal
o pembangunan jalur rel kereta api baru di Desa Pangulah Kecamatan Kotabaru dan
Desa Barugbug Kecamatan Jatisari untuk mendukung rencana pembangunan jalur
pintas rel kereta api Cibungur – Tanjungrasa
o peningkatan jalur KA lintas Cikampek-Padalarang termasuk peningkatan bantalan
rel kereta api
o elektrifikasi rel ganda KA antarkota Cikarang-Cikampek
o peningkatan keandalan sistem jaringan KA lintas utara Jakarta – Cikampek
o pembangunan jalur KA cepat lintas Jakarta-Surabaya yang melewati Kecamatan
Karawang Barat, Karawang timur, Klari, Purwasari, Cikampek, Kotabaru dan
Kecamatan Jatisari
o stasiun kereta api meliputi:
OOOOOOOOOOOO.
1. Stasiun Cikampek
PPPPPPPPPPPP. 2. Stasiun Dawuan
QQQQQQQQQQQQ.
3. Stasiun Kosambi
RRRRRRRRRRRR.
4. Stasiun Klari, dan
SSSSSSSSSSSS. 5. Stasiun Karawang.
TTTTTTTTTTTT.
C. Rencana Jaringan Transportasi Laut
o Pembangunan Pelabuhan Internasional Cilamaya di Kecamatan Tempuran; dan
o Pengembangan Pelabuhan Pengumpul, Pelabuhan Pengumpan dan Terminal
Khusus di Kabupaten.
II.

Sistem Jaringan Lainnya

a. rencana sistem jaringan energi
b. rencana sistem jaringan sumber daya air
c. rencana sistem jaringan telekomunikasi
d. rencana sistem jaringan prasarana wilayah lainnya, dan
e. rencana pengembangan sarana wilayah.
A. Rencana Sistem Jaringan Energi
a. Rencana pengembangan jaringan energi listrik, meliputi:
o pembangunan jalur SUTET 500 KV PLTU Indramayu – GITET Cibatu di
Kecamatan Klari, Ciampel, Teluk Jambe Barat, Teluk Jambe Timur,
Purwasari, dan Kecamatan Cikampek
o pembangunan jaringan kabel dalam tanah energi listrik di kawasan perkotaan
o pembangunan jaringan kabel udara energi listrik bertegangan menengah dan
rendah di kawasan perdesaan
o pembangunan gardu distribusi menengah, pembangkit baru untuk kawasan
industri atau penambahan kapasitas di sistem pembangkit yang sudah ada
o peningkatan pelayanan kelistrikan untuk fasilitas umum serta unit industri
besar, kecil, sosial, instansi, dan komersial, baik di perkotaan maupun di
perdesaan dan
o daerah yang berada di bawah jalur SUTET harus menjadi daerah perlindungan
setempat untuk menjaga tingkat keamanan.
b. Rencana pengembangan jaringan minyak dan gas bumi meliputi pembangunan
jaringan pipa gas bumi di wilayah utara Kabupaten Karawang.
c. Rencana pengembangan sistem jaringan energi lainnya, meliputi:
o pemanfaatan energi batu bara untuk industri dapat dikembangkan di kawasan
industri atau pada industri yang diizinkan berada di luar kawasan industri,

yaitu di: Kecamatan Cikampe

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Pencerahan dan Pemberdayaan (Enlightening & Empowering)

0 64 2

KEABSAHAN STATUS PERNIKAHAN SUAMI ATAU ISTRI YANG MURTAD (Studi Komparatif Ulama Klasik dan Kontemporer)

5 102 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65