BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer - Simulasi Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer

BAB 2 LANDASAN TEORI

  2.1 Jaringan Komputer

  Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

  Prinsip dasar dalam sistem jaringan komputer adalah proses pengiriman data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi tertentu.Sedangkan tujuan utama dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa data/informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.

  2.2 Sejarah Jaringan Komputer

  Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahunyang digagas oleh sebuah proyek pengembangan komputer MODEL I di Pada mulanya proyek tersebut hanyalah ingin memanfaatkan sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

  Kemudian pada tahun maka sebuah komputer harus melayani beberapa tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama(Time Sharing System). Maka untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan (DARPA) memutuskan untuk mengadakan riset yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun sudah lebih dari 10 komputer yang berhasil dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahunitu juga setelah beban pekerjaan bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara karena selain proses yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

  Pada tahun Program tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.Pada tahun yang sama yaitu tahun ikon at (@) juga diperkenalkan sebagai lambang penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun jaringan komputer ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar merupakan komputer pertama yang ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni Ide ini dipresentasikan untuk pertama kalinya di komputer yang bergabung di ARPANET membentuk sebuah jaringan atau network.

   Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkanpertama, di mana orang bisa saling menelepon yang juga berhubungan dengan video link.

  Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun(IP) yang kita kenal hingga saat ini. Sementara itu, di dan

  Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahunatau domain name system, yang kini kita kenal dengan jumlah komputer yang tersambung ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadilebih.

  Jaringan komputer terus berkembang pada tahun yang memungkinkan dua orang atau lebih pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang darikomputer membentuk sebuah jaringan. Pertengahan tahunmerupakan tahun yang paling bersejarah, ketika Timmerancang sebuah programe penyunting dan penjelajah yang dapat menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut

  Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun Dan pada tahun yang sama muncul istilah surfing(menjelajah). Dan pada tahunalamat halaman, dan untuk pertama kalinya berbelanja melalui internet atauvirtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama

  .

2.3 Jenis-Jenis Jaringan Komputer

  Jaringan Komputer dibagi atas lima jenis,yaitu :

  1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan internal di dalam sebuah gedung atau kampus. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer- komputer pribadi dan workstation dalam kantor suat organisasi, perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer, media penyimpanan/storage) dan saling bertukar informasi.

  2. Metropolitant Area Network (MAN), prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel

  3. Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. ini sama dengan internet.

  4. Wireless (Jaringan tanpa Kabel), merupakan solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Jaringan tanpa kabel lebih leluasa bergerak (mobile) dalam melakukan aktifitasi komunikasi

2.4 Perangkat jaringan komputer

  Perangkat jaringan komputer sangat diperlukan mengingat hal ini adalah tool pokok yang harus ada dalam sebuah jaringan komputer.

  Dengan begitu suatu jaringan komputer bisa berfungsi sesuai apa yang diharapkan, adapun mengenai perangkat yang biasanya dibutuhkan dalam jaringan komputer khususnya jaringan kabel adalah sebagai berikut

  1. Komputer Server Komputer server biasanya mempunyai sistem operasi, aplikasi dan database yang menyediakan layanan kepada komputer-komputer lain (client) dalam jaringan.

  Jika sebuah jaringan komputer tersebut terkoneksi dengan internet, maka komputer server ini juga berfungsi sebagai gateway

Gambar 2.1 Server

  2. Komputer Client Komputer client merupakan komputer yang digunakan untuk mengolah data yang diambil dari server, dengan kata lain komputer yang menerima pelayanan dari komputer server.

  3. Network Interface Card (Kartu Jaringan) NIC merupakan sebuah perangkat keras komputer yang dirancang agar memungkinkankomputer melakukan komunikasi dalam dalam jaringan. fungsi utama NIC antara lain :

  • Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan
  • Mengontrol arus data antara komputer dan sistem kabel

  • Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer Ada beberapa jenis BUS yang digunakan NIC, diantaranya:
  • ISA (Industry Standard Architecture)
  • PCI (Peripheral Component Interface)

Gambar 2.2 Kartu Jaringan

  4. Hub Hub adalah cara paling sederhana untuk menghubungkan dua atau lebih komputer, server dan peripheral untuk membentuk jaringansederhana. Hub A menerima sinyal dari setiap mesin meskipun melalui koneksi kabel, dan kemudian menyiarkan mereka untuk semua mesin lain yang terhubung. Jadi jika Komputer A mengirimkan sinyal, Komputer B, C dan D, semua akan menerimanya, bahkan jika sinyal itu dimaksudkan hanyau ntuk Komputer D.

Gambar 2.3 Hub

  5. Switch Switch merupakan perangkat yang lebih rumit dari sebelumnya, tidak seperti hub, mereka mengatur lalu lintas jaringan, bukan hanya penyiaran sinyal. Setiap pesan yang dikirim oleh sebuah komputer atau perangkat akan berisi informasi tentang dari komputer mana informasi ini datang, dan dimaksudkan untuk apa, dan Switch memastikan pesan sampai ke tujuan yang benar pada jaringan lokal. Jika Komputer A mengirimkan pesan ke komputer D, switch akan memastikan bahwa komputer B dan C tidak menerimanya

Gambar 2.4 Switch

  6. Kabel dan Konektor Kabel dan Konektor Dalam sebuah jaringan kabel berfungsi sebagai penghubung. Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer.

  a. BNC Connector Berbentuk silinder, dengan 2 prongs untuk menghubungkan Terbuat dari tembaga Menggunakan T-connector jika dihubungkan dengan network adaptor

Gambar 2.5 BNC Connector

  b. Twisted Pair Ethernet Kabel ini ada dua macam:

  • UTP (Unshielded Twisted Pair), tanpa selubung pembungkus
  • STP (Shielded Twisted Pair), dengan selubung pembungkus
Gambar 2.6 Kabel UTP dan STP c. Konetor RJ-11 atau RJ-45.

  • Twisted atau terpelintir dimaksudkan untuk mengurangi interferensi listrik.
  • Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.
  • STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps.
  • Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.

Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon)

  d. Fiber Optic (FO) Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan. Harga relatif mahal dan pemasangan atau instalasi lebih sulit

Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic

  7. Router Cisco Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU,memori, sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didesain intuk menghubungkan dan mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan

  Sama dengan PC, router membutuhkan operating system untuk menjalankan fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.

Gambar 2.9 Router Cisco

  8. Access Point Access Pointyang memungkinkan perangkat wireless lain (seperti laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. WirelessAccess point umumnya dihubungkan keelalui jaringan kabel (kebanyakan telah terintegrasi dengan router) dan dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop,yang memiliki wifi) dan perangkat kabel pada jaringan.

  Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan.

  Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya

Gambar 2.10 Access Point

2.5 Protokol

  Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

  Hal – hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai berikut :

  a. Syntax Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.

  b. Semantix

  Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.

  c. Timing Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

2.5.1 Fungsi Protokol

  Fungsi – fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut:

  a. Fragmentasi dan Reassembly Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.

  b. Encaptulation Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.

  c. Connection Control Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.

  d. Flow Control

  Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver.

  e. Error Control Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

  f. Transmission Service Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2.5.2 TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol) TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan protokol dan utility.

  Setiap protokol dalam kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969. ARPA mengingikan sebuah protokol yang memiliki karakter sebagai berikut : a. Mampu menghubungkan berbagai jenis sistem operasi.

  b. Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi.

  c. Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas. Sebuah alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan di mana host tersebut dan mengenali nomor unik host bersangkutan dijaringan tertentu. Setiap host yang terhubung jadi satu pada sebuah internet work harus memiliki satu alamat unik TCP/IP.

  Setiap alamat terbagi atas dua komponen :

  a. Network ID Ini adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host (nama jalan dari rumah). Setiap komputer dalam segmen jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.

  b. Host ID Ini adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat (nomor rumah). Bila komputer disegment jaringan memiliki alamat, maka jaringan tersebut perlu tahu milik siapakah suatu paket itu.

  Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor 8 bit yang disebut oktet. Contoh alamat IP :202.149.240.66 dengan menggunakan contoh diatas, katakanlah administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama 202.149.240.XXX. kondisi inilah yang disebut network ID. Nomor pada XXX adalah host ID-nya.

  Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili sebuah grup alamat yang segera dapat dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik. Misalkan, ambil contoh alamat TCP/IP berikut dan nilai binernya. 10.149.240.66 00001010.10010101.11110000.10000010 dengan memperhatikan tiga nilai biner yang pertama, bisa dikatakan bahwa alamat ini termasuk class A.

Tabel 2.2 Urutan dari alamat IP dan Host

  Setiap komputer di sebuh jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengiriman harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet mask digunakan oleh protokol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini adalah bagian yang sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP.

Tabel 2.3 Klasifikasi subnet mask 2

2.5.2.1 Subneting

  Subnetting merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan memperkecil jumlah host.

  Banyak alasan untuk melakukan subneting, antara lain:

  1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda.

  Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi lalu lintas data dalam sebuah jaringan.

  2. Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari berkurangnya trafik.

  3. Menyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi masalah yang terjadi dalam jaringan.

  Dalam sebuah jaringan IP yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan alamat terhadap sebuah jaringan dan host, antara lain:

  1. Tentukan jumlah network ID yang diperlukan, yakni:

  • Satu untuk setiap subnet • Satu untuk setiap hubungan ke jaringan WAN.

  2. Tentukan jumlah Host ID yang diperlukan dalam setiap subnet yakni:

  • Satu untuk setiap host • Satu untuk setiap interface yang terdapat pada router.

  3. Berdasarkan kebutuhan diatas,buat

  • Satu subnet mask untuk seluruh jaringan
  • Subnet ID yang bersifat unik untuk setiap segment secara fisik
  • Sebuah kisaran dari host ID untuk setiap subnet
Teknik subnetting pada implementasinya akan berkaitan dengan subnet mask. Sama halnya dengan IP address, subnet mask dibentuk dari bilangan biner. Agar pengguna lebih mudah mengenal dan menggunakan subnet mask. Bilangan subnet mask dikonversi ke dalam bentuk bilangan desimal.

   Nilai Subnet Mask Default kelas B Desimal = 255.255.0.0 Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

  Admin yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil lagi (disebut subnetworks) sebagai usaha memberikan fleksibilitas addressing.

  172.110.0.0

  Gambar. 2.11 Sebuah network tunggal Dengan subnetting, sebuah network address tunggal seperti diatas dapat kita pecah menjadi subnetwork, atau disingkat subnet. Sebagai contoh, network

  172.110.1.0, 172.110.2.0 dan 172.110.3.0 kesemuanya merupakan subnet dari network 172.110.0.0

  172.110.2.0

172.110.1.0 172.110.3.0

Router

  Gambar. 2.12 Sebuah network tunggal dengan node Subnet address dibuat oleh network administrator dengan cara “meminjam” bit-bit dari porsi host dan merancangnya sebagai subnet.

  Agar subnet address yg kita buat dapat bekerja, setiap mesin dalam network haruslah mengetahui bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet address. Untuk kebutuhkan ini, maka setiap mesin perlu kita beri apa yg disebut subnet Mask.

  Digunakan Subnet Mask untuk :

  1. Membedakan network ID dan host ID

  2. Menunjuk letak suatu host, apakah berada dijaringan lokal atau jaringan luar Seluruh bit yg berhubungan dengan network ID di set 1. Sedangkan bit yg berhubungan dengan host ID di set 0 Contoh : Network Address = 192.168.20.0 Subnet Mask = 255.255.255.224 maka,

  1. Banyak subnet yg bisa kita produksi:

  X

  3 2 - 2 = 2 – 2 = 6 subnet

  dimana ; X = jumlah bit yg bernilai 1.  224 = 1 1 1 0 0 0 0 0 , ada 3 bit 2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)

  2. Banyak host yg valid persubnet :

  Y

  5

  2 - 2 = 2 – 2 = 30 host dimana ; y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 5 (8-3) 2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address)

  3. Subnet yg valid : 256 – subnet mask = 256 -224 =32 32 + 32 = 64 64 + 32 = 96 96 + 32 = 128 128 + 32 = 160 160 + 32 = 192

  192 + 32 = 224 (stop)  Ini adalah Subnet Mask kita, makanya ia subnet invalid Jadi yg valid adalah 32, 64, 96, 128, 160,192 jumlahnya ada 6 subnet

  4. Untuk menentukan host-host mana yg valid :

  5. Untuk menentukan mana broadcast address untuk masing-masing subnet : Contoh : Network Address = 192.168.20.0 Subnet Mask = 255.255.255.248 maka,

  1. Banyak subnet yg bisa diproduksi ?

  5 – 2 = 30 subnet

  dimana ; X = jumlah bit yg bernilai 1.  248 = 1 1 1 1 1 0 0 0 , ada 5 bit

  Subnet

  32

  64 96 128 160 192 Host Pertama

  33

  65 97 129 161 193 Host Terakhir

  62 94 126 158 190 222 Subnet

  32

  64 96 128 160 192 Broadcast

  63 95 127 159 191 223

2 X - 2 = 2

  2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)

  2. Banyak host yg valid per subnet ?

  Y

  3 2 - 2 = 2 – 2 = 6 host

  y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 3 (8-5)

2.6 Cisco Packet Tracer

  Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat ole

  Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

  Packet Tracer terbaru yaitu versi 5.3.3. Dalam versi ini dapat mensimulasikan yang berlaku, sehingga bila dilihat sekilas software ini bertujuan untuk kelas Taget Packet Tracer yaitu menyediakan simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada Dan juga Packet Tracer tidak bisa digunakan untuk memodelkan jaringan produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 5.3, beberapa fitur ditambahkan, termasuk fitur

  Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan seabagai pengganti Cisco

  Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi jaringan.

  Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet Tracer, akan tetapi kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator diatas, hal tersebut nampak dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan. Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya.

  Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun. Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.

Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer

  Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut : Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through : Router – Switch Router – Hub PC – Switch PC – Hub Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over : Router – Router

  Router – PC Switch – Switch Switch – Hub Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.

  Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface).