Analisis Kinerja Jaringan Komputer Di SMK Darussalam Medan Dengan Menggunakan Cisco Packet Tracer
ANALISIS KINERJA JARINGAN KOMPUTER DI SMK DARUSSALAM MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE CISCO PACKET
TRACER
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam menyelesaikan pendidikan sarjana ( S-1 ) pada Departemen Teknik Elektro
Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara Medan
Oleh T. MUHAMMAD
NIM : 110422009
PROGRAM PENDIDIKAN SARJANA EKSTENSI DEPARTEMEN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
(2)
(3)
ABSTRAK
Jaringan komputer adalah dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Untuk memberi sebuah koneksi jaringan komputer keseluruh pengguna dalam area disekitarnya. Dalam tugas akhir ini, penulis memilih tempat di sekolah SMK Darussalam Medan untuk menganalisis kinerja jaringan komputer dan topologi yang digunakan adalah topologi star.
Pada Tugas Akhir ini disimulasikan dan dirancangan jaringan komputer di SMK Darussalam Medan, menggunakan software cisco packet tracer sebagai alat simulasi. Data simulasi diperoleh dari ruang kantor, ruang LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan ruang LAB MM (Multi Media). Masing-masing ruang LAB memiliki 2 switch, 1 switch diruang kantor dan 1 wireless router diluar ruangan. Untuk menganalisis parameter kinerja jaringan yaitu packet loss, delay dan throughput.
Hasil simulasi dengan menggunakan software cisco packet tracer menunjukkan nilai delay yang terjadi diruang kantor sebesar 30,4 ms, untuk ruang LAB TKJ 43,4 ms dan LAB MM 50,2 ms. Sedangkan untuk seluruh ruangan tidak mengalami packet loss saat proses simulasi. Hasil throughput untuk ruang kantor sebesar 0,51 kbps, untuk ruang LAB TKJ 0,38 kbps dan LAB MM 0,37 kbps.
(4)
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis haturkan kehadirat Allah SWT atas berkat
dan rahmat yang telah diberikan-Nya, penulis mampu dan tabah menghadapi
segala cobaan, halangan dan rintangan dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini
sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya. Tidak lupa pula,
ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayahanda dan Ibunda atas segala do’a dan dukungan baik moril maupun materil yang telah diberikan selama ini.
Tugas Akhir ini dibuat dengan tujuan untuk memenuhi sebagai persyaratan
dalam menyelesaikan pendidikan Program Sarjana (S-1) Jurusan Teknik Elektro
Program Studi Teknik Telekomunikasi Universitas Sumatera Utara. Tugas Akhir
ini berjudul “Analisis Kinerja Jaringan Komputer Di SMK Darussalam Medan Dengan Menggunakan Cisco Packet Tracer”.
Selama penulis menjalani pendidikan di Universitas Sumatera Utara hingga
terselesaikannya Tugas Akhir ini, penulis banyak menerima bantuan, bimbingan
dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis ingin
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
1. Bapak Ir. Surya Tarmizi Kasim, M.Si selaku Ketua Departemen Teknik
Elektro Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Rahmad Fauzi, ST. MT selaku Sekretaris Departemen Teknik Elektro
Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Ir. M. Zulfin, MT selaku dosen pembimbing Tugas Akhir.
4. Bapak Ir. Arman Sani, MT selaku dosen pembanding yang membantu dalam
(5)
5. Ibu Naemah Mubarakah, ST. MT selaku dosen pembanding yang membantu
dalam penyempurnaan Tugas Akhir ini.
6. Seluruh staf pengajar dan pegawai Departemen Teknik Elektro Fakultas
Teknik Universitas Sumatera Utara yang telah mengajar dan mendidik.
7. Kakanda T. Bahrumsyah dan Cut Mulia, terima kasih atas dukungan dan
do’anya kepada penulis.
8. Seluruh teman-teman Ekstensi Telekomunikasi angkatan 2011, serta senior dan junior Ekstensi yang telah memberikan do’a dan dukungannya.
9. Semua pihak yang tidak dapat disebut satu persatu oleh penulis, yang selalu
membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
demi perbaikan dan kesempurnaan Tugas Akhir ini.
Akhir kata semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkannya dan dapat menambah wawasan, ilmu pengetahuan serta
memberi informasi yang berguna bagi pembaca.
Medan, Januari 2015 Hormat Penulis,
T. Muhammad 110422009
(6)
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR GAMBAR ... vii
DAFTAR TABEL ... viii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 2
1.3 Batasan masalah ... 2
1.4 Tujuan Penulisan ... 2
1.5 Metode Penulisan ... 2
1.6 Sistematika Penulisan ... 3
BAB II DASAR TEORI ... 4
2.1 Pengertian Jaringan Komputer ... 4
2.2 Protokol ... 5
2.3 LAN (Local Area Network) ... 5
2.3.1 Topologi Jaringan Komputer ... 6
2.3.2 Media Transmisi ... 8
2.4 Teknologi WLAN (Wireless Local Area Network) ... 10
2.4.1 Server ... 11
(7)
2.5 Standarisasi Teknologi WLAN 802.11 ... 12
2.6 Keunggulan dan Kekurangan WLAN ... 13
2.6.1 Keunggulan WLAN... 13
2.6.2 Kekurangan WLAN ... 13
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI ... 14
3.1 Umum ... 14
3.2 Denah SMK Darussalam Medan ... 14
3.3 IP Address PC dan Laptop ... 15
3.4 Cisco Packet Tracer ... 17
3.5 Perancangan Jaringan Menggunakan cisco packet tracer ... 20
3.5.1 Diagram Alir Perancangan Jaringan Komputer ... 21
3.5.2 Model Jaringan ... 21
3.5.3 Konfigurasi Wireless Router ... 22
3.5.4 Uji Coba / Ping Test ... 23
3.6 Parameter Kinerja Jaringan ... 23
BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS 4.1 Umum ... 26
4.2 Analisis Delay ... 26
4.3 Analisis Packet Loss ... 27
(8)
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 30
5.1 Kesimpulan ... 30
5.2 Saran ... 31
(9)
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Topologi Mesh ... 6
Gambar 2.2 Topologi Star ... 6
Gambar 2.3 Topologi Bus ... 7
Gambar 2.4 Topologi Ring ... 7
Gambar 2.5 AP (Access Point)... 11
Gambar 3.1 Denah SMK Darussalam Medan ... 14
Gambar 3.2 Denah Simulasi Jaringan ... 15
Gambar 3.3 Jendela Packet Tracer ... 18
Gambar 3.4 Diagram alir perancangan dan simulasi ... 21
Gambar 3.5 Model jaringan yang dirancang ... 22
Gambar 3.6 Konfigurasi wireless router ... 22
(10)
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Standarisasi WLAN 802.11 ... 12
Tabel 3.1 IP Addrees PC kantor SMK Darussalam Medan ... 15
Tabel 3.2 IP Address Laptop SMK Darussalam Medan ... 15
Tabel 3.3 IP IP Address PC LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) ... 16
Tabel 3.4 IP Address LAB MM (Multi Media) ... 17
Tabel 3.5 Kategori Delay (Versi Tiphon) ... 24
Tabel 3.6 Kategori Packet Loss (Versi Tiphon) ... 24
Tabel 4.1 Hasil simulasi delay ... 27
Tabel 4.2 Hasil simulasi packet loss ... 27
(11)
ABSTRAK
Jaringan komputer adalah dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Untuk memberi sebuah koneksi jaringan komputer keseluruh pengguna dalam area disekitarnya. Dalam tugas akhir ini, penulis memilih tempat di sekolah SMK Darussalam Medan untuk menganalisis kinerja jaringan komputer dan topologi yang digunakan adalah topologi star.
Pada Tugas Akhir ini disimulasikan dan dirancangan jaringan komputer di SMK Darussalam Medan, menggunakan software cisco packet tracer sebagai alat simulasi. Data simulasi diperoleh dari ruang kantor, ruang LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan ruang LAB MM (Multi Media). Masing-masing ruang LAB memiliki 2 switch, 1 switch diruang kantor dan 1 wireless router diluar ruangan. Untuk menganalisis parameter kinerja jaringan yaitu packet loss, delay dan throughput.
Hasil simulasi dengan menggunakan software cisco packet tracer menunjukkan nilai delay yang terjadi diruang kantor sebesar 30,4 ms, untuk ruang LAB TKJ 43,4 ms dan LAB MM 50,2 ms. Sedangkan untuk seluruh ruangan tidak mengalami packet loss saat proses simulasi. Hasil throughput untuk ruang kantor sebesar 0,51 kbps, untuk ruang LAB TKJ 0,38 kbps dan LAB MM 0,37 kbps.
(12)
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan teknologi telekomunikasi merupakan aspek yang sangat
penting, seiring meningkatnya kebutuhan manusia yang menginginkan kecepatan
dan kemudahan dalam memperoleh informasi yang diinginkan. Salah satu yang
mendukung dalam pengiriman informasi ini adalah jaringan komputer.
Jaringan komputer adalah dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi
dalam sebuah jaringan jika keduanya mempunyai kemampuan untuk saling
berkomunikasi dan bertukar informasi. Perkembangan jaringan komputer saat ini
begitu pesat. Jaringan komputer yang diaplikasikan di sekolah, perkantoran
maupun di kampus. Sekolah SMK Darussalam salah satu bidang pendidikan di
Medan, yang sangat membutuhkan dukungan penting dari penggunaan jaringan
komputer yang lebih cepat dan efisien. Dalam hal ini sekolah SMK telah memiliki
jaringan komputer dengan topologi yang digunakan star dalam proses pengiriman
informasi, namun ada permasalahan yang terjadi seperti pengiriman data yang
lambat, koneksi yang tidak stabil dan sebagainya sehingga mengakibatkan kinerja
jaringan menjadi menurun.
Tugas akhir ini menganalisis dan merancang jaringan komputer
menggunakan cisco packet tracer, karena penggunaan simulasi cisco lebih mudah
dibandingkan dengan simulasi lain. Pengambilan data simulasi dilakukan di SMK
(13)
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dirumuskan beberapa permasalahan yaitu:
1. Bagaimana prinsip kerja jaringan komputer ?
2. Bagaimana merancang sistem jaringan komputer dengan menggunakan
software cisco packet tracer pada SMK Darussalam Medan ?
3. Bagaimana kinerja jaringan komputer dengan menggunakan software cisco
packet tracer untuk mengetahui kinerjanya.
1.3 Batasan Masalah
Untuk memudahkan dari penulisan Tugas Akhir ini, maka dibuat
pembatasan masalah sebagai berikut :
1. Hanya membahas jaringan komputer.
2. Perancangan simulasi menggunakan software cisco packet tracer.
3. Hanya membahas jaringan dengan topologi star.
4. Parameter kinerja yang diamati adalah packet loss, delay dan throughput.
1.4 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah menganalisis dan
merancang jaringan komputer pada SMK Darussalam Medan.
1.5 Metode Penulisan
Metode penulisan yang digunakan pada penulisan Tugas Akhir ini adalah:
1. Studi literatur, yaitu berupa studi kepustakaan dan kajian dari
(14)
2. Studi lapangan, bertujuan untuk menganalisis data-data yang
berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini.
3. Simulasi dan analisis, yaitu dilakukan analisis simulasi dengan
menggunakan software Cisco Packet Tracer.
1.6 Sistematika Penulisan
Untuk memudahkan pemahaman terhadap Tugas Akhir ini, maka penulis
menyusun sistematika penulisan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini merupakan pendahuluan yang berisikan tentang latar belakang
masalah, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan penulisan,
metode penulisan dan sistematika penulisan.
BAB II DASAR TEORI
Bab ini membahas tentang jaringan komputer secara umum yang
berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi dan dijadikan pedoman
dalam pemecahan masalah.
BAB III PERANCANGAN DAN SIMULASI
Bab ini membahas tentang software cisco packet tracer, menjelaskan
item-item yang digunakan pada software cisco packet tracer, denah
sekolah SMK Darussalam Medan dan metode simulasi.
BAB IV HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
Bab ini membahas hasil simulasi dan analisis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
(15)
BAB II DASAR TEORI
2.1 Pengertian Jaringan Komputer
Kecepatan perkembangan teknologi menjadikan proses transformasi
informasi sebagai kebutuhan utama manusia yang akan semakin mudah
didapatkan dengan cakupan yang akan semakin luas. Jaringan komputer adalah
dua komputer dapat dikatakan saling terkoneksi dalam sebuah jaringan jika
keduanya mempunyai kemampuan untuk saling berkomunikasi dan bertukar
informasi. Media komunikasi tidak hanya melalui kabel, akan tetapi juga
menggunakan media gelombang mikro, serat optik, hingga ke model wireless.
Perbedaan dalam hal pengumpulan, transportasi, penyimpanan serta pemrosesan
informasi akan semakin hilang, sehingga akan tercipta sebuah sistem standar yang
akan memudahkan manusia dalam mengembangkan teknologi sistem informasi.
Sistem komputer dan komunikasi menjadikan perkembangan komunikasi jaringan
semakin maju terutama pada perkembangan jaringan komputer [1].
Penerapan lingkungan jaringan seperti ini telah dilakukan oleh IBM
dengan Sistem Network Architecture (SNA). Internetworking telah mampu
memberikan solusi serta menjawab beberapa masalah teriolasinya LAN (Local
Area Network). LAN mengakibatkan komunikasi elektronis antar kantor atau departemen yang terkait tidak mungkin terjadi. Dupilkasi resource berarti
(16)
2.2 Protokol
Protocol komunikasi merupakan aturan dalam melakukan pengiriman data
dari sebuah node jaringan ke node jaringan lainnya. Apabila dua buah sistem
saling berkomunikasi, hal yang pertama dibutuhkan adalah kesamaan bahasa yang
digunakan, sehingga dapat memahami alur proses komunikasi. Dua buah sistem
saling berkomunikasi dengan bahasa yang berlainan, tentunya dua sistem tersebut
tidak akan saling memahami. Untuk itu, sistem tersebut membutuhkan sebuah
mekanisme pengaturan bahasa yang dapat dipahami oleh dua buah sistem tersebut
sehingga pertukaran informasi antar sistem akan dapat dapat terjadi dengan benar.
Aturan bahasa komunikasi ini sering disebut protokol komunikasi atau
communication protocol [1].
2.3 LAN (Local Area Network)
LAN (Local Area Network) merupakan jaringan komputer lokal yang
menghubungkan beberapa komputer dan terminal dengan jarak yang tidak terlalu
jauh. LAN diimplementasikan dalam satu gedung baik satu lantai maupun
bertingkat. Jaringan ini biasanya dibangun untuk perkantoran atau lembaga
pendidikan, atau untuk lingkup departemen dalam perusahaan. Beberapa LAN
menggunakan satu komputer yang biasanya dijadikan sebuah server yang
berfungsi untuk menyimpan perangkat lunak (software yang mengatur aktifitas
jaringan). Media transmisi yang dipakai secara umum adalah kabel, baik kabel
dua kawat maupun koaksial. Tetapi pada perkembangan terakhir sudah mulai
dikembangkan wireles LAN dengan biaya implementasi yang tidak terlalu mahal
(17)
2.3.1 Topologi Jaringan Komputer
Topologi jaringan adalah representasi geometris dari hubungan semua
link dan perangkat yang menghubungkan satu sama lain. Ada empat dasar
topologi jaringan yaitu : mesh, star, bus, dan ring [3].
1. Topologi Mesh
Topologi mesh adalah topologi yang didesain untuk memiliki tingkat
restorasi, dengan berbagai alternatif rute yang umumnya disiapkan melalui
dukungan perangkat lunak. Topologi mesh dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Gambar 2.1 Topologi Mesh
2. Topologi Star
Topologi star beberapa node yang dipasangkan dengan simpul pusat,
yang membentuk jaringan fisik seperti bintang, semua komunikasi ditangani
langsung dan dikelola oleh host yang berupa mainframe komputer seperti
switch/hub. Topologi star merupakan susunan yang menggunakan lebih banyak kabel karena semua komputer dan perangkat terhubung ke central point. Salah
satu komputer atau perangkat yang mengalami kerusakan maka tidak akan
(18)
3. Topologi Bus
Beberapa node dipasangkan dengan jalur data (bus). Masing-masing node
dapat melakukan tugas-tugas dan operasi yang berbeda namun semua mempunyai
hierarki yang sama. Topologi ini biasanya menggunakan kabel coaxial, yang
sekarang sudah sangat jarang digunakan atau diimplementasikan. Pada topologi
ini semua terminal terhubung ke jalur komunikasi. Gambar 2.3 topologi bus.
Gambar 2.3 Topologi Bus
4. Topologi Ring
Topologi ring semua workstation dan server dihubungkan sehingga
terbentuk suatu pola lingkaran atau cincin. Tiap workstation ataupun server akan
menerima dan melewatkan informasi dari satu komputer ke komputer lain, bila
alamat-alamat yang dimaksud sesuai maka informasi diterima dan bila tidak
informasi akan dilewatkan. Adapun topologi ring dapat dilihat pada Gambar 2.4
(19)
2.3.2 Media Transmisi
Media transmisi adalah proses untuk melakukan untuk pengiriman data
dari salah satu sumber data ke penerima data. Media transmisi dalam hal ini kabel
merupakan komponen pokok dalam sebuah jaringan karena tanpa adanya media
ini sebuah jaringan tidak bisa beroperasi dan tidak bisa disebut sebagai sebuah
jaringan. Kabel merupakan komponen fisik jaringan yang paling rentan sehingga
instalasinya harus dilakukan secara cermat dan teliti. Bila jaringan mengalami
suatu masalah maka kabel merupakan komponen pertama yang diperiksa, karena
kemungkinan besar masalah yang timbul adalah pada komponen ini. Dengan
memahami kabel secara garis besar, diharapkan permasalahan yang timbul dapat
diidentifikasi dan diatasi. Dalam jaringan lokal dikenal tiga jenis kabel, yaitu [2]:
A. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair)
Kabel UTP banyak digunakan kabel telepon. Kabel ini terdiri dari
pasangan kawat tembaga terisolasi yang dipilin menjadi satu dengan ketebalan
rata-rata 1 mm. Keuntungan penggunaan twisted pair adalah kemudahan dalam
membangun instalasi. Namun jarak jangkau datanya relatif terbatas dan sangat
terpengaruh noise. Kabel UTP dibagi atas 7 kategori, yaitu:
1. Kategori 1 yaitu kabel UTP yang digunakan untuk komunikasi suara (voice)
dan digunakan untuk kabel telepon di rumah-rumah.
2. Kategori 2 terdiri dari empat pasang kabel UTP dan digunakan untuk
komunikasi data sampai kecepatan 4 Mbps.
3. Kategori 3 digunakan untuk transmisi data dengan kecepatan sampai
10 Mbps dan digunakan untuk protokol Ethernet.
(20)
5. Kategori 5 yaitu kabel UTP yang dapat menangani transmisi data dengan
kecepatan hingga 100 Mbps.
6. Kategori 6 memiliki kecepatan transfer data mencapai 1 GBps.
7. Kategori 7 adalah kabel UTP yang dengan kecepatan 10 GBps.
B. Kabel Koaksial
Kabel koaksial terdiri dari dua konduktor, yaitu kawat tembaga keras dan
kaku sebagai inti dan koduktor silindris yang berbentuk jalinan nyaman.
Konduktor bagian luar kabel ditutup dengan pelindung plastik yang aman. Kabel
koaksial memiliki jarak jangkau yang relatif jauh, yaitu 200 m dengan kecepatan
10 Mbps.
C. Serat Optik
Salah satu terobosan terbesar dalam transmisi data adalah pengembangan
sistem komunikasi serat optik. Serat optik merupakan media transmisi yang dapat
menyalurkan informasi berkapasitas besar dengan keandalan yang tinggi,
sehingga serat optik sangat baik jika digunakan sebagai media transmisi pada
LAN khususnya jaringan tulang punggung (backbone). Berikut adalah beberapa
kelebihan yang dimiliki oleh serat optik :
1. Redaman transmisi yang kecil.
Kabel serat optik mempunyai redaman transmisi per kilometer (km) yang
relatif kecil.
2. Bidang frekuensi yang lebar.
Serat optik dapat dipergunakan dengan kecepatan yang tinggi.
3. Ukurannya kecil dan ringan.
(21)
4. Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.
Sistem transmisi serat optik mempergunakan cahaya sebagai gelombang
pembawanya sehingga terbebas dari cakap silang yang sering terjadi pada
kabel biasa.
5. Tidak ada hubungan elektrik antara pengirim dan penerima.
Dengan isolasi yang sempurna, maka serat optik aman jika berada pada
tempat yang mudah terbakar karena tidak akan terjadi hubungan api pada
saat terputusnya serat optik.
6. 10x lebih cepat dari coaxial dan memiliki panjang maksimum 2000-3000 m.
2.4 Teknologi WLAN (Wireless Local Area Network)
WLAN (Wireless Local Area Network) merupakan salah satu aplikasi
pengembangan dari wireless yang digunakan untuk komunikasi data. Sesuai
dengan namanya, wireless yang artinya tanpa kabel. Jaringan WLAN sangat
efektif digunakan di dalam sebuah kawasan atau gedung. Jaringan WLAN
pengembangan yang menggantikan jaringan kabel. Solusi dari pengembangan
WLAN dapat mencakup sebuah kawasan rumah, sekolah, satu kantor, perusahaan
hingga ke area-area publik [1].
Penggunaan WLAN tidak akan mengurangi keuntungan yang telah
diperoleh dari aplikasi yang lebih tradisional yaitu LAN dengan menggunakan
kabel. Hanya saja pada WLAN ini, cara melihat suatu jaringan LAN harus
didefinisikan kembali. Konektivitas antar para pengguna tidak lagi mempengaruhi
(22)
Selain itu, WLAN sendiri mengkombinasikan hubungan antar data dengan
penggunaan yang aktif bergerak, dan melalui konfigurasi yang sederhana maka
WLAN dapat berpindah-pindah sesuai dengan kebutuhan pengguna. WLAN sama
seperti sebuah kartu ethernet yang tidak menggunakan kabel sebagai media
penyambungnya, dimana pengguna berhubungan dengan server melalui modem.
Salah satu bentuk modem yaitu PC card yang digunakan untuk laptop.
2.4.1 Server
Server adalah sebuah komputer yang mengatur lalu lintas data yang terjadi pada sebuah jaringan. Server menggunakan access point sebagai pengatur alokasi
waktu transmisi untuk semua perangkat jaringan dan mengizinkan perangkat
mobile melakukan proses roaming dari sel ke sel.
2.4.2 Access Point (AP)
Access point (AP) berfungsi untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan wireless ke jaringan kabel. Pengaturan ini digunakan untuk melakukan
koordinasi dari semua node jaringan dalam menggunakan layanan dasar jaringan
serta memastikan penanganan lalu lintas data dapat berjalan dengan sempurna.
Access point akan merutekan aliran data antara pusat jaringan dengan jaringan
wireless yang lain. Access point ditunjukkan pada Gambar 2.5.
(23)
2.5 Standarisasi Teknologi WLAN 802.11
Standar ini merupakan standar awal yang diratifikasi. Standar tersebut
merupakan layer fisik yang menggunakan FHSS (Frequency Hopping Spread
Spectrum) dan DSSS (Direct Sequence Spread Spectrum) yang beroperasi pada pita 2.4 GHz dengan data rate hingga 2 Mbps. FHSS menggunakan transmisi
transmisi sinyal pita lebar yang menjangkau keseluruh range 2.4 GHz [4].
Proyek 802, protocol yang dikenal di WLAN (Wireless Local Area
Network) adalah IEEE 802.XX. Arti dari 802.XX merupakan komite yang bergerak dalam standarisasi IEEE (Institute of Electrical and Electronics
Engineers). Satandarisasi diberi nama 802.XX namun secara umum berlaku satandarisasi IEEE 802.15, IEEE 802.11 (a, b, g), 802.16 dan yang lainya.
Perbedaan yang paling utama antara 802.15, 802.11 dan 802.16 merupakan
kecepatan transfer data. Dengan menggunakan standarisasi yang sama maka
semua pernagkat dapat saling berkomunikasi. Standar terbaru dari spesifikasi
802.11a atau b, seperti 802.11g, saat ini sedang dalam penyusunan, spesifikasi
terbaru tersebut menawarkan banyak peningkatan mulai dari luas cakupan yang
lebih jauh hingga kecepatan transfernya [1].
Tabel 2.1 Standarisasi WLAN 802.11.
Spesifikasi Kecepatan Frekuensi Cocok dengan
802.11b 11 Mb/s 2.4 GHz b
802.11a 54 Mb/s 5 GHz a
802.11g 54 Mb/s 2.4 GHz b, g 802.11n 100 Mb/s 2.4 GHz b, g, n
(24)
2.6 Keunggulan dan Kekurangan WLAN
Setiap teknologi pasti ada kelebihan dan kelemahan yang ditawarkan
kepada pengguna, untuk teknologi wireless mempunyai keunggulan dan
kekurangan antara lain [5]:
2.6.1 Keunggulan WLAN
Berikut ini ada beberapa keuntungan dari WLAN sebagai berikut :
1. Mobilitas tinggi
a. Bisa digunakan kapan saja.
b. Kemampuan akses data pada jaringan wireless itu real time.
2. Kemudahan dan kecepatan Instalasi
a. Proses pemasangan cepat.
b. Tidak perlu menggunakan kabel.
3. Fleksibilitas Tempat
a. Bisa menjangkau tempat yang tidak mungkin dijangkau kabel.
b. Mudah dan murah untuk direlokasi dan mendukung portabelitas.
4. Menrunkan biaya kepemilkan
2.6.2 Kekurangan WLAN
Adapun beberapa kekurangan WLAN antara lain :
1. Delay yang besar.
2. Alat cukup mahal.
3. Kapasitas jaringan terbatas.
4. Keamanan data kurang terjamin.
(25)
BAB III
PERANCANGAN DAN SIMULASI
3.1 Umum
Tugas Akhir ini, merancang jaringan komputer sesuai jaringan di sekolah
SMK Darussalam Medan. Perancangan dilakukan dengan menggunakan 3 ruang,
diantaranya ruang kantor, ruang LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) dan LAB
(Multi Media). Total kesuluruhan perangkat jaringan komputer 45 PC, 2 Laptop,
1 wireless router dan 5 swicth.
3.2 Denah SMK Darussalam Medan
Sekolah SMK Darussalam terdapat beberapa ruang yaitu ruang kepala
sekolah, ruang kantor, ruang guru, 5 kelas dan 2 ruang laboratorium TKJ (Teknik
Komputer Jaringan), MM (Multi Media). Dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1
Denah SMK Darussalam dan Gambar 3.2 Denah simulasi jaringan.
c
Ruang Studio
Kelas I A
Kelas II B
Kelas I B Kelas II A Ruang Guru
Kelas III
Lapangan Basket Ruang Kantor Ruang LAB TKJ Ruang LAB MM
Ruang Kepala Sekolah
(26)
Gambar 3.2 Denah Simulasi Jaringan
3.3 IP Address PC dan Laptop
IP address merupakan identitas sebuah perangkat dalam jaringan
komputer. Berikut ini IP Address PC kantor SMK Darussalam pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 IP Address PC kantor SMK Darussalam Medan
Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway PC1 192.168.100.1 255.255.255.0 192.168.100.1 PC2 192.168.100.2 255.255.255.0 192.168.100.1
IP Address Laptop kantor SMK Darussalam diperlihatkan pada Tabel 3.2. Tabel 3.2 IP Address Laptop SMK Darussalam Medan
Nama
Laptop IP Address Subnet Mask Default Gateway Laptop 1 192.168.100.100 255.255.255.0 192.168.100.1 Laptop 2 192.168.100.101 255.255.255.0 192.168.100.1
(27)
IP Address PC LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) pada Tabel 3.3. Tabel 3.3 IP Address PC LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan) Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway
PC Server 192.168.100.3 255.255.255.0 192.168.100.1 PC1 192.168.100.4 255.255.255.0 192.168.100.1 PC2 192.168.100.5 255.255.255.0 192.168.100.1 PC3 192.168.100.6 255.255.255.0 192.168.100.1 PC4 192.168.100.7 255.255.255.0 192.168.100.1 PC5 192.168.100.8 255.255.255.0 192.168.100.1 PC6 192.168.100.9 255.255.255.0 192.168.100.1 PC7 192.168.100.10 255.255.255.0 192.168.100.1 PC8 192.168.100.11 255.255.255.0 192.168.100.1 PC9 192.168.100.12 255.255.255.0 192.168.100.1 PC10 192.168.100.13 255.255.255.0 192.168.100.1 PC11 192.168.100.14 255.255.255.0 192.168.100.1 PC12 192.168.100.15 255.255.255.0 192.168.100.1 PC13 192.168.100.16 255.255.255.0 192.168.100.1 PC14 192.168.100.17 255.255.255.0 192.168.100.1 PC15 192.168.100.18 255.255.255.0 192.168.100.1 PC16 192.168.100.19 255.255.255.0 192.168.100.1 PC17 192.168.100.20 255.255.255.0 192.168.100.1 PC18 192.168.100.21 255.255.255.0 192.168.100.1 PC19 192.168.100.22 255.255.255.0 192.168.100.1 PC20 192.168.100.23 255.255.255.0 192.168.100.1 PC21 192.168.100.24 255.255.255.0 192.168.100.1 PC22 192.168.100.25 255.255.255.0 192.168.100.1 PC23 192.168.100.26 255.255.255.0 192.168.100.1 PC24 192.168.100.27 255.255.255.0 192.168.100.1
(28)
IP Address untuk LAB MM (Multi Media) pada Tabel 3.4.
Tabel 3.4 IP Address LAB MM (Multi Media)
Nama PC IP Address Subnet Mask Default Gateway PC Server 192.168.100.28 255.255.255.0 192.168.100.1
PC1 192.168.100.29 255.255.255.0 192.168.100.1 PC2 192.168.100.30 255.255.255.0 192.168.100.1 PC3 192.168.100.31 255.255.255.0 192.168.100.1 PC4 192.168.100.32 255.255.255.0 192.168.100.1 PC5 192.168.100.33 255.255.255.0 192.168.100.1 PC6 192.168.100.34 255.255.255.0 192.168.100.1 PC7 192.168.100.35 255.255.255.0 192.168.100.1 PC8 192.168.100.36 255.255.255.0 192.168.100.1 PC9 192.168.100.37 255.255.255.0 192.168.100.1 PC10 192.168.100.38 255.255.255.0 192.168.100.1 PC11 192.168.100.39 255.255.255.0 192.168.100.1 PC12 192.168.100.40 255.255.255.0 192.168.100.1 PC13 192.168.100.41 255.255.255.0 192.168.100.1 PC14 192.168.100.42 255.255.255.0 192.168.100.1 PC15 192.168.100.43 255.255.255.0 192.168.100.1 PC16 192.168.100.44 255.255.255.0 192.168.100.1 PC17 192.168.100.45 255.255.255.0 192.168.100.1
3.4 Cisco Packet Tracer
Packet tracer adalah sebuah software dikembangkan oleh cisco. Packet
tracer merupakan sebuah program simulasi jaringan. Software ini berfungsi untuk membuat model suatu jaringan komputer dan mensimulasikan suatu jaringan.
Packet tracer memberikan simulasi, perancangan dan kemampuan kolaborasi serta memfasilitasi untuk membuat dengan konsep teknologi yang kompleks.
(29)
Dalam software ini telah tersedia beberapa komponen-komponen yang
sering dipakai dalam sistem network, sehingga mudah membuat simulasi jaringan
komputer didalam PC, simulasi ini berfungsi untuk mengetahui cara kerja pada
tiap-tiap alat tersebut dan cara pengiriman sebuah pesan dari komputer yang satu
ke komputer lain juga dapat disimulasikan. Tampilan aplikasi packet tracer dapat
dilihat pada Gambar 3.3 sebagai berikut [2]:
Gambar 3.3 Jendela Packet Tracer
Program ini menyediakan beberapa menu yang ditampilkan pada program
adalah sebagai berikut [2]:
1. Kolom menu
Kolom menu pada bagian atas sebelah kiri terdapat menu file, edit,
options, view, tools, extentions dan help. 2. Kolom shortcut
Pada kolom ini, terdapat shortcut new, open, save, print, activity, wizard,
copy, paste, undo, zoom in, orginal size, zoom out, pallete, dan custom. device dialog. Pada sisi kanan, akan ditemukkan shortcut network information dan help. Fungsi kolom ini adalah memudahkan untuk menjalankan suatu perintah yang diinginkan dengan cepat.
(30)
3. Kolom alat umum
Bagian ini menyediakan akses peralatan yang biasanya digunakan dalam
workspace. Bagian ini menyediakan perintah antara lain memilih (select), memindah tata ruang (move layout), menempatkan catatan (place note),
menghapus (delete), memeriksa (inspec), serta menambah PDU sederhana
dan kompleks.
4. Kolom logical / physical workspace
Pada bagian ini disediakan dua macam workspace, yaitu physical
workspace dan logical workspace. Logical workspace merupakan tempat yang untuk memberikan dimensi physical ke topologi jaringan komputer.
5. Tempat kerja (workspace)
Area ini merupakan sebuah tempat dimana akan merencanakan atau
membuat sebuah jaringan, mengamati simulasi pada jaringan tersebut serta
mengamati beberapa macam informasi dan statistik.
6. Kolom realtime / simulation
Pada bagian ini tersedia dua item yaitu mode simulasi dan mode realtime,
dimana dalam mode realtime, jaringan seperti device yang nyata dengan
respon real-time untuk semua aktivitas jaringan. Dalam mode simulasi, user dapat melihat dan mengendalikan waktu interval, transfer data, serta penyebaran data melalui jaringan yang telah dirancang.
7. Network component box
Bagian ini merupakan tempat untuk memilih alat dan koneksi yang akan
(31)
Dalam bagian ini juga terdapat dua item yaitu pemilihan peralatan dan
koneksi serta pemilihan jenis peralatan dan koneksi yang lebih spesifik.
8. Kotak pemilihan jenis alat / koneksi
Bagian ini merupakan bagian dari kolom di atas yang digunakan untuk
memilih sebuah alat dan ditempatkan pada workspace. Alat tersebut antara
lain adalah routers, switches, hubs, wereless device, connection, end
device wan emulation, custom mode device, dan multiuser connection. 9. Kotak pemilihan jenis alat / koneksi spesifik
Bagian ini merupakan lanjutan dari bagian atas dimana alat atau koneksi
yang telah dipilih dibagi menjadi beberapa jenis-jenis secara lebih rinci.
Alat dan koneksi yang telah dispesifikasikan yang akan digunakan dalam
rancangan atau pembuatan jaringan sesuai dengan keinginan.
10.Jendela informasi
Bagian ini merupaka keterangan untuk melihat informasi status dari paket
serta untuk mengatur skenario selama berlangsungnya simulasi jaringan
yang telah dibuat.
3.5 Perancangan Jaringan Komputer Menggunakan Cisco Packet Tracer Cisco packet tracer digunakan sebagai pembelajaran awal networking sehingga user dapat memahami bagaimana cara kerja suatu networking devices.
Packet tracer merupakan program simulasi jaringan. Perancangan jaringan komputer pada SMK Darussalam Medan menggunakan perangkat jaringan yaitu,
45 PC, 2 Laptop, 1 wireless router dan 5 switch dengan menggunakan 3 ruang
(32)
1. Ruang kantor
2. Ruang LAB TKJ (Teknik Komputer Jaringan)
3. Ruang LAB MM (Multi Media)
3.5.1 Diagram Alir Perancangan Jaringan Komputer
Dalam merancang jaringan komputer melalui software cisco packet tracer
diperlukan tahapan-tahapan untuk membantu dalam proses perancangan.
Gambar 3.4 Diagram alir perancangan dan simulasi.
Gambar 3.4 Diagram alir perancangan dan simulasi
3.5.2 Model Jaringan
Model jaringan yang dirancang sesuai dengan model jaringan yang ada
pada sekolah SMK Darussalam Medan. Model jaringan dilakukan dengan
memanfaatkan area kerja dari software cisco packet tracer. Perangkat yang
digunakan di sekolah SMK Darussalam yaitu, 45 PC, 2 Laptop, 1 wireless router
(33)
Gambar 3.5 Model jaringan yang dirancang
3.5.3 Konfigurasi Wireless Router
Linksys Wireless Router yang digunakan untuk mengatur konfigurasinya.
Wireless router didukung teknologi DHCP (Dynamic Host Configuration Protokol) dengan memperoleh IP otomatis secara random (dari range IP yang diberikan server DHCP). Penggunaan IP address ke user secara DHCP dengan
range 192.168.100.100 sampai 192.168.100.199. Ditunjukkan pada Gambar 3.6 Konfigurasi wireless router.
(34)
3.5.4 Uji Coba / Ping Test
Setelah semua komputer sudah selesai dikonfigurasi IP Address, maka
saatnya untuk menguji koneksi semua jaringan apakah sudah berhasil terkoneksi
dengan cara ping test dari Laptop 1 ke PC 2 ruang kantor. Cara melaukan ping test
adalah sebagai berikut:
1. Klik laptop
2. Klik menu desktop kemudian pilih command prompt
3. Ketik : ping [ip_address_tujuan] : PC> ping 192.168.100.2
Gambar 3.7 Ping test Laptop 1 ke PC 2 ruang kantor
3.6 Parameter Kinerja Jaringan A. Delay
Delay adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh jarak dari asal ke
tujuan. Delay dapat dipengaruhi oleh jarak, media fisik atau juga waktu proses
yang lama. Delay paket dapat dihitung dengan persamaan (3.1) [6]:
Delay rata-rata =
Diterima yang
Paket Total
Delay Total
(35)
Kategori jaringan berdasarkan nilai delay dapat dilihat pada Tabel 3.5.
Tabel 3.5 Kategori Delay (Versi Tiphon)
Kategori Besar Delay Sangat Bagus <150 ms
Bagus 150 s/d 300 ms
Sedang 300 s/d 450 ms
Buruk > 450 ms
B. Packet Loss
Packet Loss merupakan suatu parameter yang menggambarkan suatu
kondisi yang menunjukkan jumlah total paket yang hilang. Packet Loss dapat
terjadi karena faktor, mencakup penurunan sinyal dalam media jaringan, melebihi
batas saturasi jaringan, paket yang corrupt yang menolak untuk transit, kesalahan
hardware jaringan [7]. Kategori nilai packet loss dapat dilihat pada Tabel 3.6. Tabel 3.6 Kategori Packet Loss (Versi Tiphon)
Kategori Packet Loss Sangat Bagus 0%
Bagus 3%
Sedang 15%
Buruk 25%
Packet Loss dapat dilihat dengan menggunakan persamaan (3.2) [7]:
Packet loss = x 100%
dikirim yang data Paket diterima) data Paket -dikirim data (Paket (3.2)
(36)
C. Throughput
Throughput adalah kemampuan sebenarnya suatu jaringan dalam melakukan pengiriman data. Biasanya throughput selalu dikaitkan dengan
bandwidth. Karena throughput memang bisa disebut juga dengan bandwidth dalam kondisi yang sebenarnya. Bandwidth lebih bersifat fix, sementara troughput
sifatnya adalah dinamis tergantung trafik yang sedang terjadi.
Untuk mendapatkan nilai throughput digunakan persamaan (3.3) [7] :
Throughput =
Data Pengiriman Waktu
Dikirim Yang
Data Jumlah
(3.3)
(37)
BAB IV
HASIL SIMULASI DAN ANALISIS
4.1 Umum
Pada Bab IV ini dibahas hasil simulasi. Selain itu juga akan dianalisis
kinerja jaringan komputer menggunakan cisco packet tracer sesuai Gambar 3.5.
Parameter kinerja yang menjadi bahan analisis adalah delay, packet loss dan
throughput yang dihasilkan pada saat proses simulasi.
Pengujian parameter dilakukan dengan melakukan 4 kali pengujian dengan
menggunakan software cisco packet tracer sebagai berikut:
1. Dari Laptop1 menuju Laptop 2 sebanyak 4 kali pengujian.
2. Dari Laptop1 menuju PC 1 dan PC 2 ruang kantor 4 kali pengujian.
3. Dari Laptop1 menuju PC server sampai PC 24 ruang LAB TKJ (Teknik
Komputer Jaringan) 4 kali pengujian.
4. Dari Laptop1 menuju PC server sampai PC 17 ruang LAB MM (Multi
Media) 4 kali pengujian.
4.2 Analisis Delay
Hasil simulasi delay ditunjukkan pada Tabel 4.1. Untuk tampilan
(38)
Tabel 4.1 Hasil simulasi delay
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi Kantor - kantor 30,4 ms Kantor - LAB MM 40,1 ms
Delay Kantor - LAB TKJ 36,9 ms
(ms) LAB MM - LAB MM 50,2 ms
LAB MM - LAB TKJ 46,8 ms LAB TKJ - LAB TKJ 43,4 ms
Delay Rata-Rata 41,3 ms
Dari Tabel 4.1 hasil delay antara ruang kantor dengan kantor sebesar
30,4 ms, untuk ruang kantor dengan LAB MM sebesar 40,1 ms, untuk ruang
kantor dengan LAB TKJ sebesar 36,9 ms, untuk ruang LAB MM dengan
LAB MM sebesar 50,2 ms, untuk ruang LAB MM dengan LAB TKJ sebesar
46,8 ms dan delay yang dihasilkan antara ruang LAB TKJ dan TKJ sebesar
43,4 ms. Maka delay rata-rata diperoleh sebesar 41,3 ms, dimana delay termasuk
dalam kategori sangat bagus berdasarkan Tabel 3.5.
4.3 Analisis Packet Loss
Hasil simulasi packet loss dapat dilihat pada Tabel 4.2. Untuk tampilan
(39)
Tabel 4.2 Hasil simulasi packet loss
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi
Kantor - kantor 0 %
Kantor - LAB MM 0 %
Packet Loss Kantor - LAB TKJ 0 %
(ms) LAB MM - LAB MM 0 %
LAB MM - LAB TKJ 0 %
LAB TKJ - LAB TKJ 0 %
Dari hasil pengujian menggunakan cisco packet tracer pada saat proses
simulasi hasil packet loss yang didapat sebesar 0%. Dimana nilai packet loss
tersebut termasuk kategori sangat bagus berdasarkan Tabel 3.7.
4.4 Analisis Throughput
Hasil simulasi throughput ditunjukkan pada Tabel 4.3. Untuk tampilan
perhitungan throughput dapat dilihat pada lampiran 3 (hal. 71-89).
Tabel 4.3 Hasil simulasi throughput
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi Kantor - kantor 0,51 kbps Kantor - LAB MM 0,44 kbps Througphut Kantor - LAB TKJ 0,45 kbps (kbps) LAB MM - LAB MM 0,37 kbps LAB MM - LAB TKJ 0,38 kbps LAB TKJ - LAB TKJ 0,38 kbps
(40)
Dari Tabel 4.3 hasil throughput antara ruang kantor dengan kantor sebesar
0,51 kbps, untuk ruang kantor dengan LAB MM sebesar 0,44 kbps, untuk ruang
kantor dengan LAB TKJ sebesar 0,45 kbps, untuk ruang LAB MM dengan
LAB MM sebesar 0,37 kbps, untuk ruang LAB MM dengan LAB TKJ sebesar
0,38 kbps dan yang dihasilkan antara ruang LAB TKJ dan LAB TKJ sebesar
0,38 kbps. Maka throughput rata-rata diperoleh sebesar 0,42 kbps. Dimana
semakin besar throughput yang dihasilkan proses simulasi semakin baik dan
(41)
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini adalah sebagai
berikut :
1. Dari hasil simulasi dapat dilihat delay yang terjadi pada ruangan kantor
sebesar 30,4 ms lebih baik dibandingkan dengan LAB TKJ dan ruang
LAB MM sebesar 43,4 ms dan 50,2 ms. Dimana semakin besar delay yang
terjadi, maka semakin besar waktu tunda proses simulasi.
2. Untuk hasil pengujian seluruh ruangan tidak mengalami packet loss pada
saat proses simulasi berlangsung.
3. Berdasarkan hasil simulasi nilai throughput yang baik terjadi diruangan
kantor sebesar 0,51 kbps dibandingkan dengan nilai throughput diruangan
(42)
5.2 Saran
Untuk mengembangkan tugas akhir ini kedepannya diharapkan :
1. Untuk lebih mengembangkan tugas akhir ini, ada baiknya dengan
menggunakan software Cisco Packet Tracer dengan jaringan WAN.
2. Pada Tugas Akhir ini dengan menggunakan topologi star, dilakukan pula
(43)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mulyanta, Edi S. S.Si. 2005. “Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer”. Tanggal 9 Januari 2015.
[2] Suherman, Rahmad Fauzi. 2006. “Jaringan Telekomunikasi”.
http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/04/jaringan-telekomunikasi. pdf. Tanggal 11 Januari 2015.
[3] Boavida, Abreu Andre. 2013. “Jaringan Teknologi VLAN”. http://journal.akprind.ac.id. Tanggal 10 Januari 2015. [4] Sugeng, Winarno, 2005. Instalasi Jaringan Wireless LAN.
Tanggal 11 Januari 2015.
[5] Hartono, Rudi. S.Si. 2011. “Wireless Network”.
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40500/Wireless+Netw ork.pdf. Tanggal 11 Januari 2015.
[6] Yanto. 2011. “Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet
(Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura)”.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/download/880/858. Tanggal 11 Januari 2015.
[7] Faruq. 2011. “Praktikum 14 Analisa QoS Jaringan”. http://lecturer.eepis-its.edu/.../Prakt%20Modul%2014%20Analisa%20QoS.pdf.
(1)
Tabel 4.1 Hasil simulasi delay
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi Kantor - kantor 30,4 ms
Kantor - LAB MM 40,1 ms
Delay Kantor - LAB TKJ 36,9 ms
(ms) LAB MM - LAB MM 50,2 ms
LAB MM - LAB TKJ 46,8 ms LAB TKJ - LAB TKJ 43,4 ms
Delay Rata-Rata 41,3 ms
Dari Tabel 4.1 hasil delay antara ruang kantor dengan kantor sebesar 30,4 ms, untuk ruang kantor dengan LAB MM sebesar 40,1 ms, untuk ruang kantor dengan LAB TKJ sebesar 36,9 ms, untuk ruang LAB MM dengan LAB MM sebesar 50,2 ms, untuk ruang LAB MM dengan LAB TKJ sebesar 46,8 ms dan delay yang dihasilkan antara ruang LAB TKJ dan TKJ sebesar 43,4 ms. Maka delay rata-rata diperoleh sebesar 41,3 ms, dimana delay termasuk dalam kategori sangat bagus berdasarkan Tabel 3.5.
4.3 Analisis Packet Loss
Hasil simulasi packet loss dapat dilihat pada Tabel 4.2. Untuk tampilan perhitungan packet loss ditunjukkan pada lampiran 2 (hal. 52-70).
(2)
28
Tabel 4.2 Hasil simulasi packet loss
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi
Kantor - kantor 0 %
Kantor - LAB MM 0 %
Packet Loss Kantor - LAB TKJ 0 %
(ms) LAB MM - LAB MM 0 %
LAB MM - LAB TKJ 0 %
LAB TKJ - LAB TKJ 0 %
Dari hasil pengujian menggunakan cisco packet tracer pada saat proses simulasi hasil packet loss yang didapat sebesar 0%. Dimana nilai packet loss tersebut termasuk kategori sangat bagus berdasarkan Tabel 3.7.
4.4 Analisis Throughput
Hasil simulasi throughput ditunjukkan pada Tabel 4.3. Untuk tampilan perhitungan throughput dapat dilihat pada lampiran 3 (hal. 71-89).
Tabel 4.3 Hasil simulasi throughput
Parameter Ruang Simulasi Hasil Simulasi Kantor - kantor 0,51 kbps
Kantor - LAB MM 0,44 kbps
Througphut Kantor - LAB TKJ 0,45 kbps
(kbps) LAB MM - LAB MM 0,37 kbps
LAB MM - LAB TKJ 0,38 kbps
LAB TKJ - LAB TKJ 0,38 kbps
Througphut rata-rata 0,42 kbps
(3)
Dari Tabel 4.3 hasil throughput antara ruang kantor dengan kantor sebesar 0,51 kbps, untuk ruang kantor dengan LAB MM sebesar 0,44 kbps, untuk ruang kantor dengan LAB TKJ sebesar 0,45 kbps, untuk ruang LAB MM dengan LAB MM sebesar 0,37 kbps, untuk ruang LAB MM dengan LAB TKJ sebesar 0,38 kbps dan yang dihasilkan antara ruang LAB TKJ dan LAB TKJ sebesar 0,38 kbps. Maka throughput rata-rata diperoleh sebesar 0,42 kbps. Dimana semakin besar throughput yang dihasilkan proses simulasi semakin baik dan sebaliknya throughput yang dihasilkan kecil proses simulasi tidak baik.
(4)
30 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. Dari hasil simulasi dapat dilihat delay yang terjadi pada ruangan kantor sebesar 30,4 ms lebih baik dibandingkan dengan LAB TKJ dan ruang LAB MM sebesar 43,4 ms dan 50,2 ms. Dimana semakin besar delay yang terjadi, maka semakin besar waktu tunda proses simulasi.
2. Untuk hasil pengujian seluruh ruangan tidak mengalami packet loss pada saat proses simulasi berlangsung.
3. Berdasarkan hasil simulasi nilai throughput yang baik terjadi diruangan kantor sebesar 0,51 kbps dibandingkan dengan nilai throughput diruangan LAB TKJ dan LAB MM.
(5)
5.2 Saran
Untuk mengembangkan tugas akhir ini kedepannya diharapkan :
1. Untuk lebih mengembangkan tugas akhir ini, ada baiknya dengan menggunakan software Cisco Packet Tracer dengan jaringan WAN. 2. Pada Tugas Akhir ini dengan menggunakan topologi star, dilakukan pula
(6)
32
DAFTAR PUSTAKA
[1] Mulyanta, Edi S. S.Si. 2005. “Pengenalan Protokol Jaringan Wireless Komputer”. Tanggal 9 Januari 2015.
[2] Suherman, Rahmad Fauzi. 2006. “Jaringan Telekomunikasi”.
http://roysarimilda.files.wordpress.com/2012/04/jaringan-telekomunikasi. pdf. Tanggal 11 Januari 2015.
[3] Boavida, Abreu Andre. 2013. “Jaringan Teknologi VLAN”. http://journal.akprind.ac.id. Tanggal 10 Januari 2015. [4] Sugeng, Winarno, 2005. Instalasi Jaringan Wireless LAN.
Tanggal 11 Januari 2015.
[5] Hartono, Rudi. S.Si. 2011. “Wireless Network”.
http://robby.c.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/40500/Wireless+Netw ork.pdf. Tanggal 11 Januari 2015.
[6] Yanto. 2011. “Analisis QOS (Quality Of Service) Pada Jaringan Internet
(Studi Kasus: Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura)”.
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/justin/article/download/880/858. Tanggal 11 Januari 2015.
[7] Faruq. 2011. “Praktikum 14 Analisa QoS Jaringan”. http://lecturer.eepis-its.edu/.../Prakt%20Modul%2014%20Analisa%20QoS.pdf.
Tanggal 11 Januari 2015.