Simulasi Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer

(1)

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN

CISCO PACKET TRACER

TUGAS AKHIR

\

ELDIPA FAJAR BARUS

112406177

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(2)

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN

CISCO PACKET TRACER

TUGAS AKHIR

Diajukan untuk melengkapi Tugas dan Memenuhi syarat memperoleh Ahli Madya

ELDIPA FAJAR BARUS

112406177

PROGRAM STUDI D3 TEKNIK INFORMATIKA

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2014


(3)

i

PERSETUJUAN

Judul : SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN

CISCO PACKET TRACER

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : ELDIPA FAJAR BARUS

Nomor Induk Mahasiswa : 112406177

Program Studi : D3 TEKNIK INFORMATIKA

Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMA (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Disetujui di Medan, Juli 2014

Disetujui Oleh

Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA USU Pembimbing Ketua,

Dr. Elly Rosmaini, M.Si Dra.Normalina Napitupulu M.Sc NIP. 19600520 198503 2 002 NIP. 19631106 198902 2 001


(4)

ii

PERNYATAAN

SIMULASI MEMBANGUN JARINGAN KOMPUTER DENGAN CISCO PACKET TRACER

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juni 2014

ELDIPA FAJAR BARUS NIM : 112406177


(5)

iii

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir ini dengan judul Simulasi Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer.

Terimahkasih penulis sampaikan kepada Ibu Dra.Normalina Napitupulu,M.Sc selaku pembimbing yang telah meluangkan waktunya dalam penyusunan tugas akhir ini. Terimahkasih kepada Ibu Dr. Elly Rosmaini, M.Si dan Bapak Syahriol Sitorus, S.Si, M.IT selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi D3 Teknik Informatika FMIPA-USU Medan, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si dan IbuDr. Mardiningsih, M.Si Selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU, Bapak Dr. Sutarman, M.Sc selaku Dekan FMIPA USU, seluruh Staff dan Dosen Teknik Informatika FMIPA USU, pegawai FMIPA USU dan rekan-rekan kuliah. Akhirnya tidak terlupakan kepada kedua Orang Tua Ayahanda Eddy Maulana Barus, Ibunda Sitti Fatimah Sembiring dan keluarga yang selama ini memberikan bantuan dan dorongan yang diperlukan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa akan membalasnya.


(6)

ABSTRAK

Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin pesat tentunya Jaringan Komputer memiliki peran yang sangat besar untuk memajukan setiap teknologi-teknologi yang ada, seperti sekarang hampir semua perangkat-perangkat elektronika terhubung ke dalam jaringan baik itu dengan kabel ataupun nirkabel. Jaringan Komputer pada dasarnya akan menghubungkan setiap pengguna maupun perangkat agar dapat berkomunikasi dalam jarak dekat maupun jauh. Untuk dapat membidangi Jaringan Komputer tentu tidak sedikit yang digunakan dikarenakan jaringan komputer membutuhkan perangkat-perangkat sebagai media perantara dalam membangun sebuah komunikasi, tetapi tentu tidak sedikit biaya yang akan dikeluarkan bila membeli dan selalu mengupdate perangkat-perangkat yang lebih baru lagi. Packet tracer oleh Cisco diciptakan sebagi media pembelajaran untuk siapapun yang ingin menekuni Jaringan Komputer agar dapat memahami dasar-dasar Jaringan Komputer tersebut tanpa harus mempunyai perangkat dan peralatan dalam jaringan komputer itu sendiri.


(7)

v

DAFTAR ISI

Halaman

Persetujuan i

Pernyataan ii

Penghargaan iii

Abstrak iv

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel ix

BAB 1 Pendahuluan 1

1.1Latar Belakang Masalah 1

1.2Rumusan Masalah 2

1.3Batasan Masalah 3

1.4Tujuan 3

1.5Manfaat 3

1.6Metodologi 4

1.7Sistematika Penulisan 5

BAB 2 Landasan Teori 6

2.1Jaringan Komputer 6

2.2Sejarah Jaringan Komputer 6

2.3Jenis-jenis Jaringan Komputer 11

2.4Perangkat Jaringan Komputer 12

2.5Protokol 20

2.5.1 Fungsi Protokol 21

2.5.2 TCP/IP 22

2.5.2.1 Subneting 24

2.6 Cisco Packet Tracer 30

BAB 3 Membangun Simulasi Jaringan Komputer 34


(8)

vi

3.2Simulasi Jaringan LAN sederhana 37

3.2.1 Jaringan Lokal Client-Server 41

3.3Simulasi Jaringan MAN 45

3.4Simulasi Jaringan Wireless 51

BAB 4 Implementasi Sistem 57

4.1Implementasi Sistem 57

4.2Tujuan Implementasi Sistem 57

4.3Spesifikasi Hardware 58

4.4Software 59

4.5Brainware 59

4.6Instalasi Packet Tracer 60

4.7Menjalankan Packet Tracer 61

BAB 5 Kesimpulan dan Saran 62

5.1Kesimpulan 62

5.2Saran 63

Daftar Pustaka 64

LAMPIRAN SK Uji Program


(9)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Server 13

Gambar 2.2 Kartu Jaringan 14

Gambar 2.3 Hub 15

Gambar 2.4 Switch 15

Gambar 2.5 BNC Connector 16

Gambar 2.6 Kabel UTP dan STP 17

Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon) 17

Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic 18

Gambar 2.9 Router Cisco 19

Gambar 2.10 Access Point 20

Gambar 2.11 Sebuah network tunggal 26

Gambar 2.12 Sebuah network tunggal dengan node 27

Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer 32

Gambar 3.1 Penjelasan Awal Cisco Packet Tracer 34

Gambar 3.2 Router pada Cisco Packet Tracer 35

Gambar 3.3 Switch 35

Gambar 3.4 Hub 36

Gambar 3.5 End Device (PC,Laptop,Server) 36

Gambar 3.6 Connection (Kabel) 36

Gambar 3.7 Wireless Devices 37

Gambar 3.8 Tampilan simulasi Jaringan lokal 38

Gambar 3.9 Konfigurasi IP address pada PC 39

Gambar 3.10 Proses pengujian dengan simple PDU 40

Gambar 3.11 Proses perintah ping 41

Gambar 3.12 Jaringan lokal Client Server 42

Gambar 3.13 Konfigurasi DHCP pada Server 43

Gambar 3.14 Konfigurasi IP pada Server 43

Gambar 3.15 set DHCP pada PC berhasil 44

Gambar 3.16 Hasil pengiriman Simple PDU antar PC 44


(10)

viii

Gambar 3.18 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang A 47 Gambar 3.19 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang B 48

Gambar 3.20 Konfigurasi Router Cabang A ke Pusat 49

Gambar 3.21 Konfigurasi Router Cabang A ke Cabang B 49

Gambar 3.22 Konfigurasi Router Cabang B ke Pusat 50

Gambar 3.23 Konfigurasi Router Cabang B ke Cabang A 50 Gambar 3.24 Hasil Pengiriman dari PC Pusat ke Kantor Cabang A dan B 51

Gambar 3.25 Rancangan Jaringan Wireless 52

Gambar 3.26 Melepas port ethernet 53

Gambar 3.26 Memasang modules untuk Wireless 53

Gambar 3.27 Konfigurasi DHCP Wireless Router 54

Gambar 3.28 Setting DHCP pada Laptop1 sukses 55

Gambar 3.29 Setting DHCP pada PC0 sukses 55

Gambar 3.30 Hasil Pengiriman pada setiap Device (Laptop dan PC) 56 Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Cisco Packet Tracer 60 Gambar 4.2 Tampilan Jaringan MAN di Cisco Packet Tracer 61


(11)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Urutan dari alamat IP dan Host 24


(12)

(13)

ABSTRAK

Dalam perkembangan dunia teknologi informasi yang semakin pesat tentunya Jaringan Komputer memiliki peran yang sangat besar untuk memajukan setiap teknologi-teknologi yang ada, seperti sekarang hampir semua perangkat-perangkat elektronika terhubung ke dalam jaringan baik itu dengan kabel ataupun nirkabel. Jaringan Komputer pada dasarnya akan menghubungkan setiap pengguna maupun perangkat agar dapat berkomunikasi dalam jarak dekat maupun jauh. Untuk dapat membidangi Jaringan Komputer tentu tidak sedikit yang digunakan dikarenakan jaringan komputer membutuhkan perangkat-perangkat sebagai media perantara dalam membangun sebuah komunikasi, tetapi tentu tidak sedikit biaya yang akan dikeluarkan bila membeli dan selalu mengupdate perangkat-perangkat yang lebih baru lagi. Packet tracer oleh Cisco diciptakan sebagi media pembelajaran untuk siapapun yang ingin menekuni Jaringan Komputer agar dapat memahami dasar-dasar Jaringan Komputer tersebut tanpa harus mempunyai perangkat dan peralatan dalam jaringan komputer itu sendiri.


(14)

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jaringan komputer adalah sebuah sistem yang terdiri atas komputer-komputer yang didesain untuk dapat berbagi sumber daya (printer, CPU), berkomunikasi (surel, pesan instan), dan dapat mengakses informasi (peramban web). Tujuan dari jaringankomputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan computer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien (client) dan yang memberikan/mengirim layanan disebut peladen (server). Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hamper seluruh aplikasi jaringan komputer.

Dalam jaringan komputer banyak sekali yang harus dipelajari, antara lain mengenai internet, TCP/IP, HTTP, pengamanan jaringan, jaringan multimedia, simulasi jaringan dan masih banyak sub-sub ilmu yang harus dipelajari. Namun yang menjadi dasar adalah bagaimana kita paham tentang dasar jaringan komputer itu sendiri, untuk itu kita tidak hanya membaca teori semata, kita juga harus praktek di lapangan agar mengerti. Tapi betapa butuh biaya yang sangat banyak jika kita ingin


(15)

2

mempraktekkan sebuah jaringan komputer (walaupun yang sederhana), oleh karena itu, Cisco sebagai perusahaan terkemuka di bidang jaringan meluncurkan sebuah aplikasi yang sangat menolong bagi kita yang ingin menyimulasikan jaringan komputer, yaitu dengan Cisco Packet Tracer.

Packet Tracer adalah software simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat oleh disediakan gratis untuk fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi di bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka judul yang ingin di bahas dalam penelitian ini adalah “Simulasi

Membangun Jaringan Komputer dengan Cisco Packet Tracer”.

1.2 Rumusan Masalah

Dalam membangun jaringan komputer baik lokal maupun luas tentu tidak sedikit perangkat yang akan digunakan dan juga pasti akan memakan biaya yang cukup mahal, dengan Program Cisco Packet Tracer yang berguna sebagai simulator tentu kita tidak memerlukan perangkat fisik jaringan untuk membangun jaringan tersebut Dari hal diatas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:


(16)

3

1) Apa saja yang dibutuhkan untuk merancang dan membuat jaringan komputer? 2) Bagaimana menguji jaringan komputer yang telah dibangun di Packet Tracer?

1.3 Batasan Masalah

Simulasi Jaringan Komputer ini akan dibuat batasan masalah untuk perancangan simulasi yang lebih fokus, antara lain sebagai berikut:

1) Membuat simulasi perancangan jaringan LAN,MAN dan Wireless.

2) Hanya menghubungkan antar device/perangkat jaringan dan menguji hasil simulasi.

3) Tidak membahas keseluruhan item ataupun menu yang terdapat pada Program Cisco Packet Tracer.

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan yang diharapkan dari penulisan tugas akhir ini adalah:

1) Memberikan gambaran virtual tentang sistem kerja dan pembuatan jaringan komputer.

2) Mengenal dasar-dasar perangkat jaringan yang akan digunakan dalam pembuatan jaringan komputer

1.5 Manfaat Penelitian


(17)

4

1) Menjadi panduan bagi para mahasiswa maupun teknisi yang berkecimpung dalam bidang jaringan komputer sebelum membangun jaringan yang sebenarnya.

2) Mengurangi resiko kesalahan kepada teknisi jaringan agar merancang terlebih dahulu jaringan yang akan dibangun.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan penulis untuk menyelesaikan tugas akhir ini adalah:.

1) Pembelajaran Literatur

Mencari beberapa referensi yang berkenaan dengan Simulasi Jaringan Komputer melalui e-book,video tutorial, maupun sumber-sumber lain di internet.

2) Mempersiapkan Software Simulasi Jaringan

Software yang digunakan untuk melakukan simulasi jaringan adalah Cisco Packet Tracer 5.3

3) Perancangan simulasi

Membangun simulasi jaringan berdasarkan jenis-jenis jaringan komputer. 4) Pengujian

Semua rancangan simulasi jaringan komputer akan diuji apakah sudah terhubung dengan baik.

5) Penyusunan Laporan dan kesimpulan akhir


(18)

5

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini akan dibagi menjadi lima bab dengan beberapa sub pokok bahasan. Adapun sistematika penulisan dari tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab ini menjelaskan tugas akhir ini secara umum, yang terdiri dari: latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan diuraikan mengenai materi yang berkaitan serta mendukung untuk melakukan penelitian pada tugas akhir ini. berisi materi jaringan komputer, dan program simulator jaringan yang mendukung pembuatan tugas akhir ini.

BAB 3 MEMBANGUN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER

Bab ini menjelaskan secara rinci bagaimana membangun beberapa jenis-jenis jaringan komputer dengan simulator Packet Tracer.


(19)

6

BAB 4 IMPLEMENTASI SISTEM

Dalam bab ini dijelaskan tentang implementasi dari simulasi jaringan komputer yang telah dibangun.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari rancangan simulasi jaringan komputer yang telah dibangun.


(20)

(21)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1Jaringan Komputer

Jaringan Komputer adalah sekelompok komputer otonom yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya menggunakan protokol komunikasi melalui media komunikasi sehingga dapat saling berbagi informasi, program-program, penggunaan bersama perangkat keras seperti printer, harddisk, dan sebagainya. Selain itu jaringan komputer bisa diartikan sebagai kumpulan sejumlah terminal komunikasi yang berada diberbagai lokasi yang terdiri dari lebih satu komputer yang saling berhubungan.

Prinsip dasar dalam sistem jaringan komputer adalah proses pengiriman data atau informasi dari pengirim ke penerima melalui suatu media komunikasi tertentu.Sedangkan tujuan utama dibangunnya suatu jaringan komputer adalah untuk membawa data/informasi dari pengirim menuju penerima secara cepat dan tepat tanpa adanya kesalahan melalui media transmisi atau media komunikasi tertentu.


(22)

8

Sejarah jaringan komputer bermula dari lahirnya konsep jaringan komputer pada tahun MODEL I di profesor sebuah perangkat komputer yang harus dipakai bersama. Untuk mengerjakan beberapa proses tanpa banyak membuang waktu kosong dibuatlah proses beruntun (Batch Processing), sehingga beberapa program bisa dijalankan dalam sebuah komputer dengan kaidah antrian.

Kemudian pada tahun sampai terciptanya tempat yang tersedia (terminal), untuk itu ditemukan konsep distribusi proses berdasarkan waktu yang dikenal dengan nama untuk pertama kalinya bentuk jaringan (network) komputer diaplikasikan. Pada sistem TSS beberapa terminal terhubung secara seri ke sebuah komputer atau perangkat lainnya yang terhubung dalam suatu jaringan (host) komputer. Dalam proses TSS mulai terlihat perpaduan awalnya berkembang sendiri-sendiri. yang bertujuan untuk menghubungkan sejumlah komputer sehingga membentuk jaringan organik pada tahun nama dihubungkan satu sama lain sehingga mereka bisa saling berkomunikasi dan membentuk sebuah jaringan. Dan pada tahun bertambah banyak dan harga perangkat komputer besar mulai terasa sangat mahal, maka mulailah digunakan konsep proses distribusi (Distributed Processing). Dalam


(23)

9

proses ini beberapa host komputer mengerjakan sebuah pekerjaan besar secara paralel untuk melayani beberapa terminal yang tersambung secara seri disetiap host komputer. Dalam proses distribusi sudah mutlak diperlukan perpaduan yang mendalam antara yang harus didistribusikan, semua host komputer wajib melayani terminal-terminalnya dalam satu perintah dari komputer pusat.

Pada tahun elektonik (email) yang dibuatnya setahun yang lalu untuk tersebut begitu mudah untuk digunakan, sehingga langsung menjadi populer.Pada tahun yang sama yaitu tahun penting yang menunjukan “at” atau “pada”. Tahun ARPANET mulai dikembangkan meluas ke luar ada di luar Amerika yang menjadi anggota jaringan Arpanet. Pada tahun yang sama yaitu tahun 1973, dua orang ahli komputer yakni pemikiran International Network kalinya di dari atau network. yang diberi nama


(24)

10

Telecom menciptakan sesuatu hal yang baru dengan meluncurkan dengan video link.

Seiring dengan bertambahnya komputer yang membentuk jaringan, dibutuhkan sebuah protokol resmi yang dapat diakui dan diterima oleh semua jaringan. Untuk itu, pada tahun dikenal dengan sebutan ini. Sementara itu, di dengan dan dan newsgro

Untuk menyeragamkan alamat di jaringan komputer yang ada, maka pada tahun kini kita kenal dengan sudah melebihi ke jaringan melonjak 10 kali lipat menjadi

Jaringan komputer terus berkembang pada tahun seorang berkebangsaan pengguna komputer dapat berinteraksi secara langsung dengan pengiriman pesan (Chatting ). Akibatnya, setahun kemudian jumlah komputer yang saling berhubungan melonjak 10 kali lipat. tak kurang dari jaringan. Pertengahan tahun Tim


(25)

11

menjelajai komputer yang satu dengan yang lainnya dengan membentuk jaringan. Programe inilah yang disebut

Komputer yang saling tersambung membentuk jaringan sudah melampaui sejuta komputer pada tahun istilah surfing(menjelajah). Dan pada tahun menjadi atauvirtual-shopping atau e-retail muncul di situs. Pada tahun yang sama .

2.3Jenis-Jenis Jaringan Komputer

Jaringan Komputer dibagi atas lima jenis,yaitu :

1. Local Area Network (LAN), merupakan jaringan internal di dalam sebuah gedung atau kampus. LAN seringkali digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation dalam kantor suat organisasi, perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama sumberdaya (misalnya printer, media penyimpanan/storage) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitant Area Network (MAN), prinsip sama dengan LAN, hanya saja jaraknya lebih luas, yaitu 10-50 km. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan atau juga sebuah kota dan dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkan dapat berhubungan dengan jaringan televisi kabel


(26)

12

3. Wide Area Network (WAN) mencakup daerah geografis yang luas, seringkali mencakup sebuah negara atau benua. WAN terdiri dari kumpulan mesin yang bertujuan untuk mejalankan program-program aplikasi. ini sama dengan internet.

4. Wireless (Jaringan tanpa Kabel), merupakan solusi terhadap komunikasi yang tidak bisa dilakukan dengan jaringan yang menggunakan kabel. Jaringan tanpa kabel lebih leluasa bergerak (mobile) dalam melakukan aktifitasi komunikasi

2.4 Perangkat jaringan komputer

Perangkat jaringan komputer sangat diperlukan mengingat hal ini adalah tool pokok yang harus ada dalam sebuah jaringan komputer.

Dengan begitu suatu jaringan komputer bisa berfungsi sesuai apa yang diharapkan, adapun mengenai perangkat yang biasanya dibutuhkan dalam jaringan komputer khususnya jaringan kabel adalah sebagai berikut

1. Komputer Server

Komputer server biasanya mempunyai sistem operasi, aplikasi dan database yang menyediakan layanan kepada komputer-komputer lain (client) dalam jaringan. Jika sebuah jaringan komputer tersebut terkoneksi dengan internet, maka komputer server ini juga berfungsi sebagai gateway


(27)

13

2. Komputer Client

Komputer client merupakan komputer yang digunakan untuk mengolah data yang diambil dari server, dengan kata lain komputer yang menerima pelayanan dari komputer server.

3. Network Interface Card (Kartu Jaringan)

NIC merupakan sebuah perangkat keras komputer yang dirancang agar memungkinkankomputer melakukan komunikasi dalam dalam jaringan. fungsi utama NIC antara lain :

- Media pengirim data ke komputer lain di dalam jaringan - Mengontrol arus data antara komputer dan sistem kabel


(28)

14

- Menerima data yang dikirim dari komputer lain lewat kabel dan menerjemahkannya ke dalam bit yang dimengerti oleh komputer

Ada beberapa jenis BUS yang digunakan NIC, diantaranya: - ISA (Industry Standard Architecture)

- PCI (Peripheral Component Interface)

4. Hub

Hub adalah cara paling sederhana untuk menghubungkan dua atau lebih komputer, server dan peripheral untuk membentuk jaringansederhana. Hub A menerima sinyal dari setiap mesin meskipun melalui koneksi kabel, dan kemudian menyiarkan mereka untuk semua mesin lain yang terhubung. Jadi jika Komputer A mengirimkan sinyal, Komputer B, C dan D, semua akan menerimanya, bahkan jika sinyal itu dimaksudkan hanyau ntuk Komputer D.


(29)

15

5. Switch

Switch merupakan perangkat yang lebih rumit dari sebelumnya, tidak seperti hub, mereka mengatur lalu lintas jaringan, bukan hanya penyiaran sinyal. Setiap pesan yang dikirim oleh sebuah komputer atau perangkat akan berisi informasi tentang dari komputer mana informasi ini datang, dan dimaksudkan untuk apa, dan Switch memastikan pesan sampai ke tujuan yang benar pada jaringan lokal. Jika Komputer A mengirimkan pesan ke komputer D, switch akan memastikan bahwa komputer B dan C tidak menerimanya

Gambar 2.3 Hub


(30)

16

6. Kabel dan Konektor

Kabel dan Konektor

Dalam sebuah jaringan kabel berfungsi sebagai penghubung. Ada beberapa jenis kabel yang digunakan dalam sebuah jaringan komputer.

a. BNC Connector

Berbentuk silinder, dengan 2 prongs untuk menghubungkan Terbuat dari tembaga

Menggunakan T-connector jika dihubungkan dengan network adaptor

Gambar 2.5 BNC Connector

b. Twisted Pair Ethernet Kabel ini ada dua macam:

- UTP (Unshielded Twisted Pair), tanpa selubung pembungkus - STP (Shielded Twisted Pair), dengan selubung pembungkus


(31)

17

Gambar 2.6 Kabel UTP dan STP

c. Konetor RJ-11 atau RJ-45.

- Twisted atau terpelintir dimaksudkan untuk mengurangi interferensi listrik. - Dapat melewatkan sinyal sampai 10 Mbps.

- STP tahan gangguan daripada UTP sehingga kecepatannya sampai 100 Mbps. - Dibutuhkan hub untuk membangun sebuah LAN.

Gambar 2.7 Konektor RJ45(ethernet) dan RJ11(telepon)

d. Fiber Optic (FO)

Kecepatan pengiriman data dengan media FO lebih dari 100 Mbps dan bebas pengaruh lingkungan. Harga relatif mahal dan pemasangan atau instalasi lebih sulit


(32)

18

Gambar 2.8 Kabel Fiber Optic 7. Router Cisco

Router adalah sebuah komputer khusus, router mempunyai komponen-komponen dasar yang sama dengan PC desktop, Router mempunyai CPU,memori, sistem bus, dan banyak interface input/output. Router didesain intuk menghubungkan dan mengijinkan komunikasi antara dua jaringan dan menentukan jalur data yang melalui koneksi jaringan

Sama dengan PC, router membutuhkan operating system untuk menjalankan fungsinya, yaitu Internetwork Operating System (IOS) software untuk menjalankan file-file konfigurasinya. Konfigurasi-konfigurasi ini berisi perintah-perintah dan parameter yang mengontrol aliran trafik yang masuk dan keluar dari router. Router menggunakan protokol routing untuk menentukan jalur terbaik.


(33)

19

Gambar 2.9 Router Cisco

8. Access Point

Access Point laptop, ponsel) untuk terhubung ke jaringan kabel menggunakan Wi-fi, bluetooh atau perangkat standar lainnya. WirelessAccess point umumnya dihubungkan ke dapat digunakan untuk saling mengirim data antar perangkat wireless (seperti laptop, Access Point berfungsi sebagai pengatur lalu lintas data, sehingga memungkinkan banyak Client dapat saling terhubung melalui jaringan. Sebagai Hub/Switch yang bertindak untuk menghubungkan jaringan lokal dengan jaringan wireless/nirkabel,Access point dapat memancarkan atau mengirim koneksi data / internet melalui gelombang radio, ukuran kekuatan sinyal juga mempengaruhi area coverage yang akan dijangkau, semakin besar kekuatan sinyal (ukurannya dalam satuan dBm atau mW) semakin luas jangkauannya


(34)

20

Gambar 2.10 Access Point

2.5 Protokol

Protokol adalah sebuah aturan yang mendefinisikan beberapa fungsi yang ada dalam sebuah jaringan komputer, misalnya mengirim pesan, data, informasi dan fungsi lain yang harus dipenuhi oleh sisi pengirim (transmitter) dan sisi penerima (receiver) agar komunikasi berlangsung dengan benar. Selain itu protokol juga berfungsi untuk memungkinkan dua atau lebih komputer dapat berkomunikasi dengan bahasa yang sama.

Hal – hal yang harus diperhatikan dalam protokol adalah sebagai berikut : a. Syntax

Merupakan format data dan cara pengkodean yang digunakan untuk mengkodekan sinyal.


(35)

21

Digunakan untuk mengetahui maksud dari informasi yang dikirim dan mengoreksi kesalahan yang terjadi dari informasi tadi.

c. Timing

Digunakan untuk mengetahui kecepatan transmisi data.

2.5.1 Fungsi Protokol

Fungsi – fungsi protokol secara detail dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Fragmentasi dan Reassembly

Fungsi dari fragmentasi dan reassembly adalah membagi informasi yang dikirim menjadi beberapa paket data pada saat sisi pengirim mengirimkan informasi tadi dan setelah diterima maka sisi penerima akan menggabungkan lagi menjadi paket berita yang lengkap.

b. Encaptulation

Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi berita yang dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.

c. Connection Control

Fungsi dari connection control adalah membangun hubungan komunikasi dari transmitter dan receiver, dimana dalam membangun hubungan ini termasuk dalam hal pengiriman data dan mengakhiri hubungan.


(36)

22

Fungsi dari flow control adalah mengatur perjalanan data dari transmitter ke receiver. e. Error Control

Dalam pengiriman data tak lepas dari kesalahan, baik itu dalam proses pengiriman maupun pada waktu data itu diterima. Fungsi dari error control adalah mengontrol terjadinya kesalahan yang terjadi pada waktu data dikirimkan.

f. Transmission Service

Fungsi dari transmission service adalah memberi pelayanan komunikasi data khususnya yang berkaitan dengan prioritas dan keamanan serta perlindungan data.

2.5.2 TCP/IP (Transmision Control Protocol / Internet Protocol)

TCP/IP bukanlah sebuah protokol tunggal tetapi satu kesatuan protokol dan utility. Setiap protokol dalam kesatuan ini memiliki aturan yang spesifik. Protokol ini dikembangkan oleh ARPA (Advanced Research Projects Agency) untuk departemen pertahanan Amerika Serikat pada tahun 1969.

ARPA mengingikan sebuah protokol yang memiliki karakter sebagai berikut :

a. Mampu menghubungkan berbagai jenis sistem operasi.

b. Dapat diandalkan dan mampu mendukung komunikasi kecepatan tinggi.

c. Routable dan scalable untuk memenuhi jaringan yang kompleks dan luas. Sebuah alamat TCP/IP adalah nilai biner berukuran 32 bit yang diberikan kesetiap host dalam sebuah jaringan. Nilai ini digunakan untuk mengenali jaringan di mana host tersebut dan mengenali nomor unik host bersangkutan dijaringan tertentu. Setiap host yang


(37)

23

terhubung jadi satu pada sebuah internet work harus memiliki satu alamat unik TCP/IP.

Setiap alamat terbagi atas dua komponen : a. Network ID

Ini adalah bagian dari alamat IP yang mewakili jaringan fisik dari host (nama jalan dari rumah). Setiap komputer dalam segmen jaringan tertentu akan memiliki ID jaringan yang sama.

b. Host ID

Ini adalah bagian yang mewakili bagian individu dari alamat (nomor rumah). Bila komputer disegment jaringan memiliki alamat, maka jaringan tersebut perlu tahu milik siapakah suatu paket itu.

Seperti yang disebutkan diatas tadi bahwa nilai IP adalah nilai biner 32 bit. Nilai tersebut terbagi menjadi empat bagian nomor 8 bit yang disebut oktet. Contoh alamat IP :202.149.240.66 dengan menggunakan contoh diatas, katakanlah administrator mensetup jaringan dengan semua komputer memiliki bagian nilai yang sama 202.149.240.XXX. kondisi inilah yang disebut network ID. Nomor pada XXX adalah host ID-nya.

Setiap alamat TCP/IP jatuh pada satu kelas alamat. Kelas mewakili sebuah grup alamat yang segera dapat dikenali komponen software sebagai bagian dari sebuah jaringan fisik. Misalkan, ambil contoh alamat TCP/IP berikut dan nilai binernya. 10.149.240.66 00001010.10010101.11110000.10000010 dengan


(38)

24

memperhatikan tiga nilai biner yang pertama, bisa dikatakan bahwa alamat ini termasuk class A.

Tabel 2.2 Urutan dari alamat IP dan Host

Setiap komputer di sebuh jaringan biasanya ingin mengirim data langsung ke komputer lainnya. Komputer pengiriman harus memastikan bahwa si penerima berada di jaringan yang sama atau di luar itu. Subnet mask digunakan oleh protokol stack TCP/IP untuk menentukan bahwa host yang akan dicoba dikomunikasikan berada di jaringan lokal yang sama atau berada di jaringan remote. Ini adalah bagian yang sangat penting dalam konfigurasi TCP/IP.

Tabel 2.3 Klasifikasi subnet mask 2

2.5.2.1 Subneting

Subnetting merupakan sebuah teknik peminjaman bagian host untuk dijadikan bagian network, yang berakibat memperbanyak jumlah subnet dan memperkecil jumlah host. Banyak alasan untuk melakukan subneting, antara lain:


(39)

25

1. Mengurangi trafik jaringan. Jika tidak menggunakan router, sebuah host tidak dapat berkomunikasi dengan host yang memiliki alamat network berbeda. Dengan melakukan subnetting berarti juga memperbanyak jumlah broadcast domain dan memperkecil ukuran broadcast domain, berarti juga mengurangi lalu lintas data dalam sebuah jaringan.

2. Meningkatkan performance jaringan, yang merupakan akibat dari berkurangnya trafik.

3. Menyederhanakan managemen, lebih mudah mengidentifikasi dan mengisolasi masalah yang terjadi dalam jaringan.

Dalam sebuah jaringan IP yang perlu dipertimbangkan sebelum memberikan alamat terhadap sebuah jaringan dan host, antara lain:

1. Tentukan jumlah network ID yang diperlukan, yakni: • Satu untuk setiap subnet

• Satu untuk setiap hubungan ke jaringan WAN.

2. Tentukan jumlah Host ID yang diperlukan dalam setiap subnet yakni: • Satu untuk setiap host

• Satu untuk setiap interface yang terdapat pada router.

3. Berdasarkan kebutuhan diatas,buat

• Satu subnet mask untuk seluruh jaringan

• Subnet ID yang bersifat unik untuk setiap segment secara fisik • Sebuah kisaran dari host ID untuk setiap subnet


(40)

26

Teknik subnetting pada implementasinya akan berkaitan dengan subnet mask. Sama halnya dengan IP address, subnet mask dibentuk dari bilangan biner. Agar pengguna lebih mudah mengenal dan menggunakan subnet mask. Bilangan subnet mask dikonversi ke dalam bentuk bilangan desimal.

Nilai Subnet Mask Default kelas B

Desimal = 255.255.0.0

Biner = 11111111.11111111.00000000.00000000

Admin yang mengelola jaringan besar sering kali merasa perlu membagi-bagi jaringan menjadi bagian-bagian lebih kecil lagi (disebut subnetworks) sebagai usaha memberikan fleksibilitas addressing.

172.110.0.0

Gambar. 2.11 Sebuah network tunggal

Dengan subnetting, sebuah network address tunggal seperti diatas dapat kita pecah menjadi subnetwork, atau disingkat subnet. Sebagai contoh, network 172.110.1.0, 172.110.2.0 dan 172.110.3.0 kesemuanya merupakan subnet dari network 172.110.0.0


(41)

27

172.110.1.0 172.110.3.0

Router

172.110.2.0

Gambar. 2.12 Sebuah network tunggal dengan node

Subnet address dibuat oleh network administrator dengan cara “meminjam” bit-bit dari porsi host dan merancangnya sebagai subnet.

Agar subnet address yg kita buat dapat bekerja, setiap mesin dalam network haruslah mengetahui bagian mana dari host address yang digunakan sebagai subnet address. Untuk kebutuhkan ini, maka setiap mesin perlu kita beri apa yg disebut subnet Mask.

Digunakan Subnet Mask untuk :

1. Membedakan network ID dan host ID

2. Menunjuk letak suatu host, apakah berada dijaringan lokal atau jaringan luar

Seluruh bit yg berhubungan dengan network ID di set 1. Sedangkan bit yg berhubungan dengan host ID di set 0

Contoh :


(42)

28

Subnet Mask = 255.255.255.224 maka,

1. Banyak subnet yg bisa kita produksi:

2 X - 2 = 2 3 – 2 = 6 subnet dimana ;

X = jumlah bit yg bernilai 1.  224 = 1 1 1 0 0 0 0 0 , ada 3 bit 2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address)

2. Banyak host yg valid persubnet :

2 Y - 2 = 2 5 – 2 = 30 host dimana ;

y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 5 (8-3)

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit untuk broadcast address)

3. Subnet yg valid :

256 – subnet mask = 256 -224 =32 32 + 32 = 64

64 + 32 = 96 96 + 32 = 128 128 + 32 = 160 160 + 32 = 192


(43)

29

192 + 32 = 224 (stop)  Ini adalah Subnet Mask kita, makanya ia subnet invalid Jadi yg valid adalah 32, 64, 96, 128, 160,192 jumlahnya ada 6 subnet

4. Untuk menentukan host-host mana yg valid :

5. Untuk menentukan mana broadcast address untuk masing-masing subnet :

Contoh :

Network Address = 192.168.20.0 Subnet Mask = 255.255.255.248 maka, 1. Banyak subnet yg bisa diproduksi ?

2 X - 2 = 2 5 – 2 = 30 subnet dimana ;

X = jumlah bit yg bernilai 1.  248 = 1 1 1 1 1 0 0 0 , ada 5 bit Subnet 32 64 96 128 160 192 Host Pertama 33 65 97 129 161 193 Host Terakhir 62 94 126 158 190 222

Subnet 32 64 96 128 160 192


(44)

30

2 = ( 1 bit untuk network address dan 1 bit broadcast address) 2. Banyak host yg valid per subnet ?

2 Y - 2 = 2 3 – 2 = 6 host

y = jumlah bit yg tersisa. Oleh karena itu jumlah bit 3 (8-5)

2.6 Cisco Packet Tracer

Packet Tracer adalah simulator alat-alat jaringan Cisco yang sering digunakan sebagai media pembelajaran dan pelatihan, dan juga dalam bidang penelitian simulasi jaringan komputer. Program ini dibuat ole fakultas, siswa dan alumni yang telah berpartisipasi d Tujuan utama Packet Tracer adalah untuk menyediakan alat bagi siswa dan pengajar agar dapat memahami prinsip jaringan komputer dan juga membangun skill di bidang alat-alat jaringan Cisco.

Packet Tracer terbaru yaitu versi 5.3.3. Dalam versi ini dapat mensimulasikan yang dibutuhkan pada kurikulum software ini bertujuan untuk kelas simulasi jaringan yang real, namun terdapat beberapa batasan berupa penghilangan beberapa perintah yang digunakan pada alat aslinya yaitu pengurangan command pada produktif/aktif. Dengan keluarnya versi 5.3, beberapa fitur ditambahkan, termasuk


(45)

31

fitur kurikulum

Packet Tracer biasanya digunakan siswa Cisco Networking Academy melalui sertifikasi Cisco Certified Network Associate (CCNA). Dikarenakan batasan pada beberapa fiturnya, software ini digunakan hanya sebagai alat bantu belajar, bukan seabagai pengganti Cisco

Packet Tracer merupakan salah satu aplikasi keluaran Cisco sebagai simulator untuk merangkai dan sekaligus mengkonfigurasi suatu jaringan (network). Sama halnya dengan simulator–simulator jaringan lainnya seperti GNS3, Dynamips,Dynagen maupun simulator lain yang khusus digunakan pada Simulasi jaringan.

Simulator tersebut tidak jauh berbeda dengan Packet Tracer, akan tetapi kemudahaan pada Packet Tracer lebih baik dari simulator diatas, hal tersebut nampak dari penempatan perangkat jaringan maupun pada saat konfigurasi perangkat jaringan. Aplikasi ini sangat praktis digunakan untuk mendesain topologi jaringan yang kita inginkan, disertai dengan berbagai perangkat-perangakat jaringan dibutuhkan pada suatu area network misal router, switch, hub maupun perangkat lainnya.

Dengan dukungan dari banyak perangkat tersebut akan memudahkan kita dalam menentukan jenis perangkat jaringan yang akan kita gunakan pada topologi kita inginkan. Aplikasi Packet Tracer dapat diinstalasikan ke PC maupun laptop dengan spesifikasi rendah sehingga tidak tergantung pada spesifikasi yang baik sekalipun.


(46)

32

Untuk membuat sebuah konfigurasi jaringan, bagi pemula, sebaiknya ditentukan dulu jenis device yang digunakan, berapa jumlahnya dan bagaimana bentuk konfigurasi jaringan tersebut pada kertas buram.

Gambar 2.13 Tampilan Cisco Packet Tracer

Jenis-jenis kabel penghubung ditentukan berdasarkan aturan sebagai berikut : Untuk mengkoneksikan peralatan yang berbeda, gunakan kabel Straight-through : Router – Switch

Router – Hub PC – Switch PC – Hub

Untuk mengkoneksikan peralatan yang sama, gunakan kabel Cross-Over : Router – Router


(47)

33

Router – PC Switch – Switch Switch – Hub

Proses konfigurasi merupakan bagian penting dalam susunan jaringan. Proses konfigurasi di masing-masing device diperlukan untuk mengaktifkan fungsi dari device tersebut. Proses konfigurasi meliputi pemberian IP Address dan subnet mask pada interface-interface device (pada Router, PC maupun Server), pemberian Tabel Routing (pada Router), pemberian label nama dan sebagainya.

Setelah proses konfigurasi dilakukan, maka tanda bulatan merah pada kabel yang terhubung dengan device tersebut berubah menjadi hijau. Ada 2 mode konfigurasi yang dapat dilakukan : mode GUI (Config mode) dan mode CLI (Command Line Interface).


(48)

(49)

BAB 3

MEMBANGUN SIMULASI JARINGAN KOMPUTER

3.1 Pengenalan Software Cisco Packet Tracer

Pada tahap ini kita akan merancang dan mensimulasikan beberapa jenis-jenis didalam jaringan komputer. Untuk itu disini kita menggunakan software Cisco Packet Tracer. Berikut tampilan awal software Cisco Packet Tracer beserta penjelasan singkat.


(50)

35

Berikut device/perangkat yang akan kita gunakan dalam membangun simulasi jaringan komputer

1. Router

Gambar 3.2 Router pada Cisco Packet Tracer

Router digunakan untuk menghubungkan beberapa jaringan berbeda, pada Cisco Packet Tracer Router terdapat beberapa model sesuai kebutuhan, namun fungsi dan kegunaannya tetap sama.

2. Switch

Gambar 3.3 Switch

Switch digunakan untuk kebutuhan komputer host/client akan penggunaan data yang besar


(51)

36

Gambar 3.4 Hub

Hub menghubungkan beberapa komputer dalam skala kecil (lebih kurang 5 komputer)

4. End Device

Gambar 3.5 End Device (PC,Laptop,Server)

End Device merupakan perangkat-perangkat yang akan berguna sebagai host/client (PC/Laptop) dan Server sebagai pelayan host/client itu sendiri.

4. Connection


(52)

37

Untuk menghubungkan antar perangkat jaringan tentu dibutuhkan beberapa kabel, gambar 3.1.4 menunjukkan beberapa jenis kabel yang akan digunakan dalam menghubungkan antar perangkat jaringan.

7. Wireless

Gambar 3.7 Wireless Devices

3.2 Simulasi Jaringan LAN sederhana

Disini kita akan membangun jaringan LAN sederhana dimana akan menghubungkan 4 PC agar bisa berkomunikasi satu sama lain .

Device yang akan digunakan : 4 PC

1 Hub

4 Kabel Straight

1. Klik pada End Device dan pilih PC-PT , klik ke area kerja. Letakkan 4 PC kemudian klik hub dan pilih Hub PT, setelah semua device diletakkan sambungkan setiap PC ke Hub dengan cara pilih connection , pilih straight-through. Setelah


(53)

38

memilih kabel langsung klik ke PC ,pilih fastethernet tarik ke arah hub dan pilih port 0. Lakukan cara tersebut untuk PC yang lain

Gambar 3.8 Tampilan simulasi Jaringan lokal

2. kemudian agar setiap PC bisa berkomunikasi kita akan mengatur IP address pada setiap PC. Klik PC0 > klik tab Desktop lalu pilih IP Configuration.

Disini kita menggunakan IP kelas C . pada IP address ketikkan 192.168.1.2, untuk subnet mask akan terisi otomatis sesuai dengan kelas IP yaitu 255.255.255.0. lakukan langkah tersebut pada PC selanjutnya

IP Address PC1 : 192.168.1.3 IP Address PC2 : 192.168.1.4 IP Address PC3 : 192.168.1.5


(54)

39

Gambar 3.9 Konfigurasi IP address pada PC

3. Kemudian kita akan menguji apakah semua PC sudah terhubung dengan baik, ada 2 cara untuk menguji jaringan tersebut yaitu dengan mengirim simple PDU atau ping ke alamat IP yang dituju.

a. Dengan Simple PDU

klik tool “add simple PDU” pada toolbar sebelah kanan, kemudian klik pada PC pengirim misal PC1 ke PC3. Jika sukses maka properti di bawah sebelah kanan akan menunjukkan “Sucessfull”


(55)

40

Gambar 3.10 Proses pengujian dengan simple PDU

b. Dengan perintah ping pada command prompt

perintah ping digunakan untuk melihat konektivitas antar PC yang dituju, klik pada PC0>klik tab Desktop kemudian klik Command Prompt. Ketikkan perintah “ping 192.168.1.4” lalu tekan enter, IP address 192.168.1.4 merupakan IP pada PC3. Bila koneksi ke PC3 berhasil maka balasan perintah adalah “Reply from 192.168.1.4: bytes=32 time=11ms TTL=128” sebaliknya bila gagal maka balasan berupa “Request Time Out”.

1 2

3


(56)

41

Gambar 3.11 Proses perintah ping

3.2.1Jaringan Lokal Client-Server

Berikutnya kita akan membuat simulasi jaringan lokal Client-server yaitu PC server sebagai pusat data.

Device yang akan digunakan : 4 PC

1 Switch 1 Server

5 Kabel Straight

1. Tahap pertama hubungkan PC0,1,2,3 dengan switch menggunakan Kabel Straight kemudian Switch ke Server juga dengan kabel Straight


(57)

42

Gambar 3.12 Jaringan lokal Client Server

2. disini kita menggunakan metode DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) sebagai penentuan IP Address, DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan DCHP harus memberikan alamat IP kepada semua computer secara manual.Untuk mengkonfigurasi DHCP klik pada device Server kemudian klik DHCP di bagian service. Pada default gateway set IP 192.168.1.10 , kemudian start IP address 192.168.1.1 dan subnet mask 255.255.255.0 lalu maximum number 10. Klik Save.


(58)

43

Gambar 3.13 Konfigurasi DHCP pada Server

3. Kemudian kita atur IP address untuk Server, klik tab Desktop lalu klik IP Configuration, pada IP address masukkan IP 192.168.1.1 Subnet mask 255.255.255.0 dan Default Gateway 192.168.1.10


(59)

44

4. untuk bisa menghubungkan antar PC maka kita akan mengatur IP address pada setiap PC, masuk ke PC0>Desktop> IP configuration. Karena kita menggunakan metode DHCP maka tidak perlu lagi mengatur IP Address , klik DHCP bila berhasil maka IP akan terkonfigurasi secara otomatis . lakukan langkah diatas untuk PC yang lain

Gambar 3.15 set DHCP pada PC berhasil

5. Lakukan pengujian jaringan client-server tersebut menggunakan salah 1 metode pengujian di packet tracer.


(60)

45

3.3 Simulasi Jaringan MAN (Metropolitan Area Network)

Disini kita akan mengambil sebuah contoh dengan ketentuan sebagai berikut :

Sebuah Kantor Pusat (dengan IP Address 170.1.2.0) ingin semua PC yang terdapat di kantor tersebut bisa berkomunikasi dengan Kantor Cabang A dan B (A = IP Address =192.168.1.5 , B= IP Address 192.168.2.3)

Kantor .

Device yang akan digunakan :

11 PC-PT (8 di Kantor Pusat dan 3 di Kantor Cabang) 2 Switch ( 1 untuk Kantor Pusat dan 1 di Kantor Cabang A) 3 Router-PT(1 di pusat dan 2 untuk cabang A dan B) 1 Server-PT (Untuk kantor Pusat)

1 Printer-PT (untuk Kantor Pusat) 14 Kabel Straight dan 1 Cross 3 Kabel Serial


(61)

46

Gambar 3.17 Rancangan Jaringan WAN

Pada tahap kasus ini Penetapan IP Address di PC Kantor Pusat menggunakan metode DHCP sedangkan IP di Kantor Cabang statis (manual).

3. Pada Jaringan Kantor Pusat aturlah konfigurasi DHCP seperti jaringan Client-Server yang telah dibuat sebelumnya

Aturlah IP Address untuk PC Kantor Cabang A dan B sebagai berikut Cabang A : Cabang B :

PC7 = 192.168.1.1 PC10 = 192.168.2.1 PC8 = 192.168.1.2

PC9 = 192.168.1.3

Gateway untuk PC Cabang A = 192.168.1.5 Gateway untuk PC Cabang B = 192.168.2.3


(62)

47

4. Sekarang kita langsung mengkonfigurasi agar PC di Kantor Pusat dapat berkomunikasi dengan PC di Kantor Cabang A dan B.

Dalam mengkonfigurasi Router maupun switch ada 2 mode yang bisa digunakan yaitu mode GUI (Graphic User Interface) dan CLI (Command Line Interface), disini kita menggunakan mode GUI agar lebih praktis.

Masuk ke Router3 (Kantor Pusat) Pada tab Config klik serial 2/0 untuk Kantor Cabang A dan serial 3/0 untuk cabang B . Atur kon figurasi seperti gambar dibawah ini


(63)

48

Gambar 3.19 Konfigurasi Router untuk Kantor Pusat ke Cabang B

5. Dengan cara yang sama buat konfigurasi Router4 (Cabang A) dan Router5 (Cabang B)


(64)

49

Gambar 3.20 Konfigurasi Router Cabang A ke Pusat


(65)

50

Gambar 3.22 Konfigurasi Router Cabang B ke Pusat


(66)

51

6. Lakukan pengujian dengan cara mengirimkan simple PDU ke PC pusat dan cabang A dan B

Gambar 3.24 Hasil Pengiriman dari PC Pusat ke Kantor Cabang A dan B

3.4 Simulasi Jaringan Wireless (Tanpa Kabel)

Dalam tahap ini saya mengambil sebuah kasus sebagai berikut :

Sebuah Lab yang berada di Lantai 1 (Komputer dan Laptop) ingin terhubung dengan pengguna di lantai 2 (Laptop) .

Devices yang akan digunakan 1 Wireless Router

1 Switch

3 Laptop dan 6 Komputer

3 Kabel straight (PC ke Switch) dan 1 Cross (switch ke Router Wireless) 1. Buatlah Rancangan seperti berikut


(67)

52

Gambar 3.25 Rancangan Jaringan Wireless

2. Untuk menyambung Laptop ke perangkat Wireless kita mengganti port ethernet menjadi Wireless Card ( memakai perangkat Linksys-WPC300N) klik salah satu Laptop kemudian klik tab Physical, untuk mengganti ataupun menambah perangkat matikan terlebih dahulu device nya dalam hal ini laptop. Berikut cara penggantian port ethernet ke Wireless Card


(68)

53

Gambar 3.26 Melepas port ethernet

Gambar 3.26 Memasang modules untuk Wireless

Lakukan langkah-langkah tersebut pada 4 Laptop lainnya.

1. Klik Disini untuk mematikan device

2. Klik dan tahan port ini kemudian tarik ke bagian modules (sebelah kiri)

3. Klik dan tahan perangkat tersebut lalu tarik ke slot yang kosong (tempat port ethernet sebelumnya

4. klik lagi disini untuk menghidupkan laptop


(69)

54

3 . Kemudian kita akan mengkonfigurasi Wireless Router, disini Wireless Router juga bisa menggunakan metode DHCP untuk penetapan IP address di setiap PC maupun Laptop yang terhubung ke Wireless Router tersebut

Klik Wireless Router lalu klik tab GUI, berikut konfigurasinya IP Address : 192.168.0.1 Subnet mask 255.255.255.0

Start IP Address : 192.168.0.1 Maximum number of Users : 20


(70)

55

4. Aturlah IP Address pada setiap PC dan Laptop menggunakan DHCP, klik Laptop/PC, klik tab Desktop lalu pilih IP Configuration, klik DHCP

Gambar 3.28 Setting DHCP pada Laptop1 sukses


(71)

56

5. Lakukan pengujian dengan mengirim simple PDU atau perintah ping pada tiap-tiap device


(72)

(73)

BAB 4

IMPLEMENTASI SISTEM

4.1 Implementasi Sistem

Implementasi sistem adalah suatu prosedur yang dilakukan untuk menyelesaikan sistem yang ada dalam dokumen rancangan yang telah disetujui dan telah diuji,menginstal dan memulai menggunakan sistem baru yang diperbaiki. Adapun langkah-langkah yang yang dibutuhkan dalam implementasi sistem adalah :

1. Mendapatkan software dan hardware yang tepat serta sesuai untuk merancang Simulasi Jaringan Komputer

2. Menyelesaikan rancangan Jaringan komputer

3. Mengkonfigurasi, menguji dan. Menyimpan hasil perancangan simulasi yang telah dibuat menggunakan cisco packet tracer

4.2 Tujuan Implementasi Sistem


(74)

58

1. Mengkaji rangkaian sistem baik dari segi software maupun hardware sebagai sarana pengaplikasian rancangan Simulasi Jaringan Komputer yang akan diimplementasikan.

2. Menyelesaikan rancangan Simulasi yang ada didalam dokumen sistem yang telah disetujui.

3. Memastikan bahwa setiap Device pada simulasi jaringan komputer dapat terhubung satu sama lain

4. Penggunaan IP address pada setiap device terkonfigurasi dengan benar

4.3 Spesifikasi Hardware

Hardware adalah suatu komponen yang sangat dibutuhkan dalam mewujudkan rancangan Simulasi Jaringan komputer yang telah diusulkan. Dalam hal ini penulis merinci spesifikasi komponen hardware yaitu:

1. PC dengan processor minimal Intel Pentium III 733 MHz. 2. Microsoft Windows 7 home premium.

3. Microsoft Windows 2000 service pack 4 atau XP Home 4. Memory Minimal 128 MB.

5. Hard disk 20 GB. 6. Monitor Super VGA.


(75)

59

7. Keyboard. 8. Mouse.

4.4 Software

Hardware tidak akan dapat memecahkan suatu masalah tanpa adanya komponen software. Adapun software yang digunakan dalam pembuatan Simulasi perancangan jaringan komputer ini adalah:

1. Cisco paket tracer 5.3.

2. Perangkat lain yang ada dalam paket tracer.

4.5 Brainware

Brainware adalah pihak yang bertanggung jawab dalam pembuatan simulasi perancangan jaringan komputer. Brainware dalam sistem informasi ini Terbagi atas:

1. Sistem perancangan oleh saya sendiri

2. Operator sebagai pemakai jaringan ,namun baru dapat diterapkan bila hasil simulasi sudah diterapkan ke dalam jaringan komputer itu langsung.


(76)

60

4.6 Instalasi Packet Tracer 5.3

Dalam menginstalasi Cisco Paket Tracer, dilakukan secara langsung di laptop saya sendiri. Software tersebut langsung diinstal dan siap untuk dipakai dalam membuat perancangan Simulasi Jaringan Komputer.

Gambar 4.1 Tampilan Awal Instalasi Cisco Packet Tracer

1. Pada kotak Dialeg awal Instalasi Cisco Packet Tracer klik “Next >”

2. Pada License Agreement, baca terlebih dahulu EULA nya setelah itu pilih "I accept.." untuk menyetujui instalasi Packet Tracer, setelah itu klik Next


(77)

61

3. Selanjutnya adalah memilih lokasi folder untuk Instalasi, secara default akan terinstal di Program Files

4. Tentukan nama folder untuk start menu

5. centang "Create a desktop icon" untuk membuat shortcut di desktop agar mempermudah menjalankan program

6. Setelah itu klik Install untuk memulai proses instalasi hingga selesai

7. Setelah instalasi selesai akan muncul jendela seperti di bawah ini, centang

"Launch Cisco Packet Tracer" untuk mulai menjalankan Packet Tracer

4.7 Menjalankan Paket Tracer

Setelah proses instalasi berjalan dengan lancar, maka langsung saja memulai perancangan simulasi Jaringan Komputer


(78)

(79)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah mensimulasikan beberapa jenis-jenis Jaringan Komputer dengan menggunakan Cisco Packet Tracer 5.3 Maka ada beberapa kesimpulan yang penulis dapatkan yaitu :

1. Untuk menghubungkan lebih dari 2 PC dibutuhkan hub ataupun switch sebagai penejembatan tiap-tiap client/host tersebut

2. Dalam menetapkan IP Address sebuah PC, bisa menggunakan metode static dan DHCP . static mengharuskan pengguna memberi IP secara manual sedangkan DHCP IP akan diberikan secara otomatis oleh Device seperti Server,Router dan Wireless Router

3. Untuk menghubungkan 2 jaringan yang berbeda dibutuhkan perangkat Router sebagai pengenal dari tiap-tiap nomor jaringan tersebut

4. Dalam Jaringan lokal yang tidak memakai banyak PC sebaiknya menggunakan IP Address kelas C agar menghemat bandtwith dan tidak banyak IP yang tidak


(80)

63

terpakai atau menggunakan Teknik Subnetting agar IP Address yang ingin dialokasikan bisa digunakan tanpa ada yang tidak terpakai.

5. Dengan adanya simulasi jaringan maka diharapkan dapat membantu dalam membuat perancangan jaringan nyata.

5.2 Saran

Adapun Saran sangat dibutuhkan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam bidan perancangan jaringan ini. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut

1. Mengumpulkan Referensi ataupun Tutorial tentang perancangan Jaringan Komputer yang lebih luas agar model-mode yang banyak di didalam jaringan komputer dapat disimulasikan atau bahkan merancang secara nyata model jaringan tersebut.

2. Mendalami device-device Cisco Packet Tracer yang banyak tidak terpakai dalam perancangan simulasi jaringan komputer tersebut agar Jaringan yang dibangun bisa berkembang.

3. Mengikuti kepelatihan Cisco agar skill yang dibangun dengan simulasi semakin bertambah dengan berinteraksi langsung kepada perangkat Cisco itu sendiri seperti Router dan Switch.


(81)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit ANDI

Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting

12 juni 2014)

Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi

Jaringan Komputer.

Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi

RouterMenggunakan CLI

Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer

http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15 Mei 2014)

Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)

MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer

http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses tanggal 12 Maret 2014)

Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.

Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer


(82)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit ANDI

Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting

12 juni 2014)

Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi

Jaringan Komputer.

Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi

RouterMenggunakan CLI

Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer

http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15 Mei 2014)

Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)

MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer

http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses tanggal 12 Maret 2014)

Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.

Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer


(1)

61

3. Selanjutnya adalah memilih lokasi folder untuk Instalasi, secara default akan terinstal di Program Files

4. Tentukan nama folder untuk start menu

5. centang "Create a desktop icon" untuk membuat shortcut di desktop agar mempermudah menjalankan program

6. Setelah itu klik Install untuk memulai proses instalasi hingga selesai

7. Setelah instalasi selesai akan muncul jendela seperti di bawah ini, centang "Launch Cisco Packet Tracer" untuk mulai menjalankan Packet Tracer

4.7 Menjalankan Paket Tracer

Setelah proses instalasi berjalan dengan lancar, maka langsung saja memulai perancangan simulasi Jaringan Komputer


(2)

(3)

BAB 5

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Setelah mensimulasikan beberapa jenis-jenis Jaringan Komputer dengan menggunakan Cisco Packet Tracer 5.3 Maka ada beberapa kesimpulan yang penulis dapatkan yaitu :

1. Untuk menghubungkan lebih dari 2 PC dibutuhkan hub ataupun switch sebagai penejembatan tiap-tiap client/host tersebut

2. Dalam menetapkan IP Address sebuah PC, bisa menggunakan metode static dan DHCP . static mengharuskan pengguna memberi IP secara manual sedangkan DHCP IP akan diberikan secara otomatis oleh Device seperti Server,Router dan Wireless Router

3. Untuk menghubungkan 2 jaringan yang berbeda dibutuhkan perangkat Router sebagai pengenal dari tiap-tiap nomor jaringan tersebut


(4)

63

terpakai atau menggunakan Teknik Subnetting agar IP Address yang ingin dialokasikan bisa digunakan tanpa ada yang tidak terpakai.

5. Dengan adanya simulasi jaringan maka diharapkan dapat membantu dalam membuat perancangan jaringan nyata.

5.2 Saran

Adapun Saran sangat dibutuhkan untuk lebih meningkatkan kemampuan dalam bidan perancangan jaringan ini. Adapun saran-saran tersebut adalah sebagai berikut

1. Mengumpulkan Referensi ataupun Tutorial tentang perancangan Jaringan Komputer yang lebih luas agar model-mode yang banyak di didalam jaringan komputer dapat disimulasikan atau bahkan merancang secara nyata model jaringan tersebut.

2. Mendalami device-device Cisco Packet Tracer yang banyak tidak terpakai dalam perancangan simulasi jaringan komputer tersebut agar Jaringan yang dibangun bisa berkembang.

3. Mengikuti kepelatihan Cisco agar skill yang dibangun dengan simulasi semakin bertambah dengan berinteraksi langsung kepada perangkat Cisco itu sendiri seperti Router dan Switch.


(5)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit ANDI

Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting

12 juni 2014)

Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi

Jaringan Komputer.

Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi

RouterMenggunakan CLI

Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer

http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15 Mei 2014)

Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)

MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer

http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses tanggal 12 Maret 2014)

Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.


(6)

64

DAFTAR PUSTAKA

Arifin, Zainal. 2003. Langkah Mudah Konfigurasi Router Cisco.Yogyakarta: Penerbit ANDI

Husni Lafif, Muhammad. 2013. Perhitungan Subnetting

12 juni 2014)

Isnan, Ade Ismail. 2010. Modul Perangkat Lunak Cisco Packet Tracer untuk Simulasi

Jaringan Komputer.

Iqbal, Faiq Muhammad. 2013. Cisco Packet Tracer : Konfigurasi

RouterMenggunakan CLI

Jaringan Komputer. 2011. Perangkat-perangkat Jaringan Komputer

http://www.jaringankomputer.org/perangkat-jaringan-komputer/ (diakses tanggal 15 Mei 2014)

Latif, Husni. 2012. Modul Pembelajaran Cisco Packet Tracer.

http://ilmukomputer.org/wp-content/uploads/2012/11/husni-Modul-Pembelajaran-Cisco-Packet-Tracer.doc (diakses tanggal 12 Maret 2014)

MADCOMS. 2010. Sistem Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit ANDI

Melwin, Syafrizal. 2005. Pengantar Jaringan Komputer. Yogyakarta: Penerbit ANDI Prasetyo, David. 2013. Tutorial Lengkap Cisco Packet Tracer

http://www.idolchip.com/2013/08/tutorial-cisco-packet-tracer-bahasa.html (diakses tanggal 12 Maret 2014)

Rafiudin,Rahmat. 2003. Panduan Membangun Jaringan Komputer Untuk Pemula.

Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Ramadhan, Arief. 2006. Pengenalan Jaringan Komputer. Jakarta: Penerbit PT Elex Media Komputindo

Wikipedia. 2009 . Jaringan Komputer