KARYA TULIS MANAJEMEN ARMADA KAPAL PT. P

KARYA TULIS
MANAJEMEN ARMADA KAPAL
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
PELABUHAN LAUT CABANG BELAWAN

PT PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)
CABANG BELAWAN

DIAJUKAN UNTUK PERSYARATAN
PENINGKATAN PANGKAT / GOLONGAN
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO)

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan yang telah menolong hamba-Nya dalam menyelesaikan karya tulis inii
dengan penuh kemudahan, tanpa pertolongan-Nya penulis mungkin tidak akan sanggup
menyelesaikannya dengan baik Karya tulis ini dengan judul “MANAJEMEN ARMADA KAPAL
PT. PELABUHAN INDONESIA I (PERSERO) PELABUHAN LAUT CABANG BELAWAN”.
Adapun maksud dan tujuan penulis menyusun karya tulis ini adalah sebagai persyaratan dalam

peningkatan atau penyesuaian pangkat/golongan sesuai peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
Selanjutnya dalam kesempatan ini pula, penulis menyampaikan terima kasih kepada pihakpihak yang telah membantu terwujudnya karya tulis ini. Penulis juga mengharpkan saran dan kritik
yang sifatnya membangun demi kebaikan.
Semoga Karya tulis ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan bermanfaat kepada
pembaca,khususnya bagi penulis sendiri. Walaupun penulis menyadari Karya tulis ini masih banyak
kekeurangannya, penulis mengucapkan Terima kasih.

Belawan, Oktober 2016

Penulis

BAB I
PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang Masalah
Kegiatan pelayanan jasa kepelabuhanan yang diselenggarakan oleh Pelabuhan meliputi
pelayanan jasa kapal, barang, alat-alat bongkar muat, penumpang, petikemas, informasi dan jasa
kepelabuhanan lainnya.
Untuk menunjang pelayanan kapal dan barang maka diperlukan peralatan pelabuhan serta instalasi
penunjang lainnya yang harus diadakan oleh Pelabuhan. Peralatan pelabuhan yang diperlukan sesuai

dengan arus kegiatan kapal dan bongkar muat barang dapat dikategorikan menjadi tiga jenis, yaitu :
1.
Peralatan pelabuhan untuk melayani kapal yang akan berlabuh/bersandar dan sebaliknya.
2.
Peralatan pelabuhan untuk melayani kegiatan bongkar muat barang dari/ke kapal, di
lapangan/penumpukan dan masuk/keluar area pelabuhan.
3.
Instalasi penunjang untuk kapal, barang dan penumpang seperti listrik dan air pengolahan
limbah.
Sedangkan Pelayanan kapal dimulai dari kapal masuk ke perairan pelabuhan, berada di kolam
pelabuhan, ketika akan bersandar di tambatan, sampai saat kapal meninggalkan pelabuhan dan
peralatan yang disediakan oleh Pelabuhan untuk melayani kapal umumnya terdiri dari kapal pandu,
kapal tunda, kapal kepil, dan tongkang air dan BBM.
Tugas Cabang Pelabuhan Belawan menyelenggarakan, melaksanakan pengusahaan dan
pelayanan jasa kepelabuhanan serta usaha dan pelayanan jasa lainnya secara efisien an efektif dalam
rangka menunjang kelancaran arus kapal, bongkar muat barang dan arus penumpang sesuai dengan
kebijakan yang ditetapan direksi.

1.


2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.

Sedangkan Fungsi Cabang Belawan anatara lain sebagai berikut :
Pelaksanaan pengusahaan jasa pemanduan, penundaan, labuh, tambat, dermaga, gudang,
lapangan penumpukan, usaha bongkar muat, terminal peti kemas, pengusahaan tanah, perairan,
bangunan air, listrik, alat bongkar muat serta usaha lainnya.
Pelaksanaan pelayanan bagi kapal, barang, penumpang dan pelayanan lainya.
Pelaksanaan kegiatan pelayanan pelanggan dan pemasaran.
Pelaksanaan pengendalian dan pemeliharaan fasilitas, peralatan dan instalasi pelabuhan serta
pelaksanaan program pembangunan sesuai rencana induk pelabuhan.
Pengeloalaan administrasi keuangan pada cabang pelabuhan.
Pelaksanaan urusan kepegawaian dan kesejahteraan, hubungan ketenagakerjaan, urusan tata

usaha dan rumah tangga serta hukum dan hubungan masyarakat.
Pelaksanaan pengoperasian dan pemeliharaan teknologi informasi serta pengolahan dan
penyiapan data dan informasi.
Pelaksanaan perencanaan dan penerapan sistem manajemen mutu, sistem manajemen risiko,
sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3), sistem manajemen lingkungan
(SML), Internasional Ship Port Security Code (ISPs Code), pengamanan aset pelabuhan serta
pengendalian dan pelaporan Key Performance Indicators (KPI) cabang pelabuhan.
Pelaksanaan perencanaan pengadaan barang dan jasa pada cabang pelabuhan.

Secara struktur fungsional untuk Perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian penyiapan
armada kapal nya dilaksanakan oleh divisi penyiapan armada kapal, dengan tugasnya yaitu untuk
Melaksanakan, Mengawasi dan Mengevaluasi kegiatan perawatan dan perbaikan, pengecekan serta
penyiapan pengawakan dan perbekalan armada kapal.

Agar tugas dan fungsi penyiapan armada kapal dan pengoperasionalnya armada kapalnya
(kondisi dan kinerja) berjalan dengan baik dan hasinya sesuai yang dinginkan oleh perusahaan untuk
memperoleh keuntungan maka diperlukan manajemen operasional armada kapal dengan baik dan
menyiapkan kapal-kapal atau armada yang agar kapal selalu dalam keadaan baik laut dan siap operasi
untuk itu karya tulis ini dibuat untuk membahas tentang hal tersebut.
I.2. Tujuan

Tujuan dari penulisan Karya tulis ini adalah untuk memberikan gambaran dan pemahaman
tentang manajemen armada kapal, khususnya bagai mana mengoperasionalkan kapal dilingkungan
PT. Pelabuhan Indonesia I (Persero) Pelabuhan Laut Cabang Pelabuhan Belawan. Dan utamanya
penulisan karya tuis ini yaitu bertujuan sebagai persyaratan dalam peningkatan atau penyesuaian
pangkat/golongan sesuai peraturan yang berlaku dalam perusahaan.
I.3. Ruang Lingkup dan Batasan
Yaitu bagaimana manajemen untuk pelaksanaan pengoperasionalkan peralatan pelabuhan
khususnya armada kapal-kapal milik di lingkungan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang
Belawan

BAB II
DASAR TEORI

II.1. Sistem Pelabuhan Laut
Pelabuhan laut adalah daerah tempat berlabuh dan atau tempat bertambatnya kapal
laut/kendaraan air lainnya untuk menaikan dan menurunkan penumpang, bongkar muat bang dan
hewan serta merupakan daerah lingkungan kerja kegiatan ekonomi., sedangkan ditinjau dari system
transportasi secara keseluruhan, pelabuhan adalah terminal yaitu titik dimana penumpang dan barang
masuk dan keluar sistem yang merupakan salah satu komponen penting dalam sistem transportasi.
Sistem pelabuhan terdiri dari dua elemen utama, yaitu elemen sarana kapal dan elemen

prasarana (fasilitas pelabuhan). Antara prasaranan dan sarana pelabuhan memiliki kaitan yang erat
dimana perkembangan teknologi angkutan laut/sungai sedapat mungkin diimbangi dengan
perkembangan teknologi prasarana pelabuhan.

1.
2.

Fasilitas pelabuhan secara garis besar dapat dibedakan atas dua bagian, yaitu :
Infrastruktur adalah suatu fasilitas dasar yang diperuntukan bagi kapal-kapal seperti alur
pelayaran berikut alat bantu navigasinya, breakwater, dermaga dan sebagainya
Suprastruktur adalah suatu fasilitas yang disediakan diatas permukaan tanah pelabuhan yang
diperuntukan bagi barang dan angkutan darat seperti gudang, lapangan penumpukan serta
peralatan bongkar muat.

Pelabuhan juga dapat didefinisikan sebagai terminal, dimana fungsi pelabuhan sebagai terminal
adalah sebagai berikut :
1.
Tempat untuk memuat dan membongkar barang dan tempat untuk menaikan dan menurunkan
penumpang.
2.

Tempat Penampungan, pemprosesan dan pengepakan sampai barang diangkut serta singgah
atau transit penumpang.
3.
Tempat penampungan kendaraan dan komponen lain, perawatan dan pengaturan.
4.
Tempat pengumpulan barang dan penumpang sehingga mencapai jumlah tertentu yang
ekonomis untuk dianggkut.
Pada dasarnya kegiatan pelabuhan menyangkut pelayanan kapal dan arus-arus barang melalui
pelabuhan yang terdiri dari arus masuk kapal ke pelabuhan dan diteruskan melalui pelabuhan untuk
dianggkut ke kapal. Dalam kaitannya dengan pelayanan ini aktifitas pelabuhan dapat dibagi menjadi
tiga kelompok pelayanan seperti terlihat pada gambar sebagai berikut :

Kegiatan Pelabuhan

Pelayanan Kapal Ke Pelabuhan
spt: mooring bouy, dermaga/jety, kapal pandu, kapal tunda, tongkang, alur kolam pelabuhan

Pelayanan Barang dan Penumpang
spt : alat B/M, gudang terbuka/tertutup, gedung terminal penumpang, akses ke sistem angkutan darat


Pelayanan Barang Ke Pemilik Barang
spt : CFS (gudang), angkutan jalan/kereta api

Pada umumnya pelayanan kapal-kapal yang akan masuk dan keluar di perairan pelabuhan
dilayani oleh kapal pandu dan kapal tunda. Pelayanan tersebut disebut dengan pemanduan dan
penundaan. Pelayanan tersebut merupakan ujung tombak bagi terlaksanannya pelayanan jasa
kepelabuhanan, bahkan merupakan citra pertama dan mewakili Negara dalam pelaksanaan pelayanan
jasa kepelabuhanan, sehingga pelayanan tersebut dituntut bekerja secara professional dan diperlukan
manajemen armada kapalnya secara baik pula agar hasilnya maksimal.
Kedatangan Kapal

Kapal Keluar Dari Perairan
Pelabuhan

Nahkoda Telegram ke
Agen (Master Cabke)

Pandu Laut Membawa
Kapal Keluar


Berita Kedatangan diteruskan ke
Stasiun melalui stasiun radio
pantai setempat yang berisi
nama kapal dan ETA

Kapal Dilayani Pandu Laut Ke
kapal Bersangkutan

Kapal dilayani Pandu Laut ke
Kapal Bersangkutan

Kapal Pandu Bergerak dari
pangkalannya ke Kapal
Yang Datang dengan
Membawa/Menjemput
Petugas Pandu

Sampai di Kolam Pelabuhan
Pandu Laut Turun dan Diganti
oleh Pandu Bandar


Kapal Tunda Bergerak dari
pangkalannya ke Kapal
Yang Datang

Sampai di Kolam Pelabuhan
Pandu Bandar Turun dan
Diganti Oleh Pandu Laut

Kapal Tunda Menarik Kapal
Untuk Bersandar di Dermaga

Kapal Tunda Menarik Kapal
Untuk Keluar Pelabuhan

Kapal Bersandar di Dermaga

Kapal Bersandar di Dermaga

Gambar Pelayanan Pemanduan dan Penundaan Kapal Masuk dan Kapal Keluar Pelabuhan

Ada tiga jenis tipe Kapal yang digunakan untuk jasa pelayanan pemanduan yang dimiliki
pelabuhan laut, yaitu :
1.
Kapal Tunda yang berfungsi sebagai sarana bantu pemanduan adalah kapal dengan karekteristik
tertentu digunakan untuk kegiatan mendorong, menarik, menggandeng, mengawal (escort) dan
membantu (assist) kapal yang berolah-gerak di alur pelayaran, daerah labuh jangkar maupun
kolam pelabuhan, baik untuk bertambat kea tau untuk melepas dari dermaga, jetty, trestle, pier,
pelampung, dolphin, kapal dan fasilitas tambat lainnya.
2.
Kapal Pandu yang berfungsi sebagai sarana bantu pemanduan adalah kapal dengan karakteristik
tertentu digunakan untuk kegiatan mengangkut pandu dari atau ke kapal yang akan dipandu.

3.

Kapal Kepil yang berfungsi sebagai sarana bantu pemanduan adalah kapal dengan karakteristik
tertentu digunakan untuk kegiatan mengambil atau membawa tali tambat kapal ke dermaga,
bolder, dolphin, pelampung.

II.2. Pengertian Manajemen
Manajemen merupakan suatu sistem dalem mencapai tujuan organisasi yang didalamnya
terdapat fungsi-fungsi yang berkaitan satu sama lain. Manajemen tidak hanya ditujukan untuk
mengidentifikasi, menganalisa tujuan- tujuan yang harus dicapai, tetapi juga untuk
mengkombinasikan sumber daya secara efektif dan efisien.
Banyak pengertian manajemen yang diberikan oleh para ahli diantaranya sebagai berikiut :
1.

2.

3.

4.

5.

6.

Definisi dari Shipboard Management-Alam, 2001 : Manajemen sering digunakan dalam
berbagai cara yang berbeda, misalnya manajemen adalah proses yang dilalui para manajer
untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen juga dapat menujukan suatu kesatuan
pengetahuan, dalam konteks ini manajemen merupakan suatu kumpulan kumulatif informasi
yang melengkapi pemikiran untuk mamanajemeni sesuatu.
Manajemen biasanya didefinisikan sebagai proses pencapaian tujuan organisasi dengan cara
bekerja dengan atau melalui orangdan sumber-sumber organisasi yang lain. Jadi kunci utama
manajemen antara lain:
a.
Suatu proses atau sejumlah aktifitas yang berkesinambungan dan Saling berhubungan.
b.
Melibatkan dan berkonsentrasi pada pencapaian tujuan organisasi.
c.
Mencapai tujuan dengan cara bekerja dengan dan melalui orang serta sumber-sumber
organisasi lain.
Referensi dari buku Manajemen Sumber Daya Manusia-STIA LAN 2000 sebagai berikut:
Manajemen berasal dari Bahasa Inggris “To Manage” yang artinya mengatur dan mengelola.
Secara teknis manajemen diartikan sebagai kiat (gabungan antara ilmu dan seni) mengatur atau
mengelola semua sumber daya (manusia dan non-manusia) yang dimiliki organisasi, agar
tujuan organisasi dapat tercapai secara efesien. Jadi dapat ditarik 5 kunci utama yaitu:
a.
Kiat
b.
Mengatur/ mengelola
c.
Sumber daya
d.
Tujuan organisasi
e.
Efisien
Kamus Besar Bahasa Indonesia-Balai Pustaka Depdiknas 2002, memberikan definisi yaitu
“Manajemen adalah penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran” dan
“Pimpinan yang bertanggung jawab atas jalannya perusahaan dan organisasi”
Menurut Malayu S.P. Hasibuan (2002 : 1) mendefinisikan manajemen sebagai berikut :
“Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu”
Menurut TH Nelson dan Oey Liang Lie dalam buku Agus Sabardi (2005 : 5), manajemen adalah
sebagai ilmu dan seni. Manajemen dapat dinyatakan sebagai ilmu, karena manajemen
merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang sistematis dan telah diterima sebagai kebenarankebenaran yang universal. Sebagai ilmu, manajemen memiliki asas-asas seperi ilmu-ilmu lain,
yang disebut “asas-asas manajemen atau “principles of management”. Asas-asas manajemen
ini seperti asas-asas ilmu sosial lainnya, tidak berlaku dalil-dalil seperti ilmu pasti tetapi berlaku
dengan ceteris paribus.
Menurut Sondang P.Siagian (2003 : 5), manajemen adalah kemampuan atau ketrampilan untuk
memperoleh sesuatu hasil dalam rangka pencapaian tujuan melalui kegiatan-kegiatan orang
lain.

Berdasarkan pengertian-pengertian manajemen di atas, dapat diambil kesimpulan pengertian
manajemen adalah orang-orang yang menyelenggarakan kerja untuk suatu proses yang terdiri
dari rangkaian kegiatan, seperti perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan
pengendalian/pengawasan yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya.
Fungsi manajemen yang membentuk suatu proses manajemen terutama mencakup fungsifungsi antara lain adalah perencanaan (Planning), Pengorganisasian (Organizing), Pelaksanaan
(Actuating) atau penggerakan (motivating/directing), Pengendalian dan pengawasan (Controling) dan
evaluating (penilaian) yang merupakan satu keatuan dalam proses manajemen.
Agar manajemen dapat mencapai tujuan/sasarannya, diperlukan alat/Sarana manajemen yang
dikenal dengan 7M berikut :
1.
Men, yaitu orang yang mengolah manajemen, baik pimpinan maupun pelaksana
2.
Money, yaitu uang/dana yang diperlukan untuk mencapai tujuan membiayai operasi dan
investasi
3.
Method, yaitu cara/sistem yang digunakan untuk mencapai tujuan.
4.
Matrials, yaitu bahan-bahan yang diperlukan.
5.
Machines, yaitu mesin/peralatan sebagai alat bantu dan proses tertentu.
6.
Markets, yaitu pasar untuk menyalurkan hasil dan menjual barang dan jasa yang dihasilkan.
7.
Management Information System (MIS), yaitu system informasi yang sangat diperlukan untuk
reporting, analisis/evaluasi dan pengambilan keputusan.

II.3. Armada Kapal dan Manajemen Armada Kapal
Disetiap perusahaan angkutan/transportasi dikenal istilah armada dan dalam konteks ini armada
adalah alat angkut/transportasi berupa kapal-kapal. Manajemen armada adalah salah satu kegiatan
utama dalam bisnis angkutan/transportasi. Tujuan umum manajemen armada pada dasarnya adalah
mendapatkan keuntungan melalui kegiatan dan kemampuan profesional dalam mengelola dan
menjalankan kapal-kapal secara ekonomis dan efesien.
Peran dan fungsi armada kapal dalam upaya mempertahankan dan meningkatkan kinerja dan
peran bisnis perusahaan selain sebagai aset, alat produksi sekaligus produk, sehingga harus :

Kapal merupakan aset perusahaan harus dipertahankan keberadaan dan nilainya.

Kapal merupakan alat produksi yang harus dijaga dan dipelihara serta segera diperbaiki apabila
terjadi kerusakan, sehingga selalu siap operasi atau laik laut.

Kapal merupakan produk yang harus dipertahankan ketersediaan (availibility), mutu layanan
(keselamatan, keamanan dan kenyamanan serta pencegahan pencemaran di laut) dan nilai
manfaatnya (utilitas), sehingga dapat menghasilkan keuntungan/pendapatan.
Manajemen kapal adalah sebuah terminologi yang memayungi bermacam-macam tipe dan
bentuk manajemen yang meliputi semua aspek dari pengoperasian harian suatu kapal, maka
manajemen kapal adalah suatu proses memanage sebuah kapal, maka manajemen armada akan
memanage lebih dari satu kapal yang mungkin berbeda tipe, ukuran, muatan, pelayaran, mesin,
peralatan dan lain-lainnya.

1.

Tujuh Faktor Utama yang mempengaruhi Manajemen Armada:
Jumlah kapal yang dimanajemeni.
Jika hanya satu atau dua kapal, maka akan lebih ekonomis jika menunjuk tim pengelola yang
terdiri dari tenaga ahli atau digabung dengan perusahaan lain.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

Tipe Kapal
Tipe kapal yang berbeda-beda akan membutuhkan spesialisasi tipe kapal khususnya hal-hal
yang bersifat teknis, sehingga untuk mengawaki kapal tipe baru diperlukan crew yang ahli atau
terlatih dengan baik.
Umur kapal dan pengembangan armada kapal baru
Secara umum dikatakan bahwa kapal baru akan lebih efisien, tetapi kapal tua yang terawat
dengan baik bisa menjadi kapal yang memenuhi standard. Pengembangan armada kapal baru
bagaimanapun diperlukan untuk mengatasi persaingan yang semakin ketat.
Jangka waktu pengelolaan kapal
Semakin tua sebuah kapal akan semakin pendek jangka waktu pemanfaatannya, sehingga
kegiatan perawatan dan perbaikan harus disesuaikan agar bisa efesien.
Crew kapal
Menempatkan crew yang tidak terlatih baik disuatu kapal akan sangat berbahaya, sebaliknya
menempatkan crew ahli dikapal-kapal tua dengan penanganan konvensioanal menjadi tidak
efektif.
Ketersediaan dana
Dana sering menjadi faktor penghambat dalam mengambil suatu keputusan. Jika pendapatan
kapal dikurangi biaya operasional masih ada laba, maka dana akan tersedia. Perusahaan
pelayaran yang rugi akan terbatas kemampuannya untuk memelihara kapal.
Pengalaman manajemen
Pemilik kapal tentu berharap agar dapat mengendalikan kapal dengan baik melalui manajernya,
jika tidak memiliki manajer yang berpengalaman akan sulit diwujudkan.

Dalam mengoperasikan sebuah kapal dibutuhkan biaya, biaya yang dikaluarkan atau terealisir
dalam rangka menghasilkan produk-produk maupun jasa. Biaya-biaya yang berkaitan dengan
pengoperasian kapal, yang biasa disebut Biaya Kapal yang merupakan komponen Biaya Operasional
Kapal. Biaya kapal adalah banyaknya pengeluaran mulai dari harga kapal itu sendiri serta biaya
operasional kapal pada saat dioperasionalkannya.
Biaya kapal tersebut terdiri dengan dapat dikelompokan menjadi :
1.
Kelompok biaya langsung dan tidak langsung, patokan yang dipakai dalam klasifikasi biaya ini
ditinjau dari segi operasional, apakah suatu unsur biaya ini terlibat secara langsung atau tidak
langsung dalam proses produksi.
2.
Kelompok biaya tetap dan biaya tidak tetap (variable), patokan yang dipakai dalam klasifikasi
biaya ini adalah reaksi suatu unsur perubahan yang terjadi pada tingkat operasi/produksi. Pada
tingkat produksi ada unsur biaya yang besarnya berubah sejalan dengan perubahan tingkat
produksi.
Adapun jenis-jenis biaya jika dikelompokkan dalam biaya tetap dan biaya variable kemudian
disesuaikan dengan biaya operasional kapal maka akan diperoleh sebagai berikut :
1.
Biaya Operasi Langsung (BOL)
A. Biaya Tetap
1.
Pegawai : Realisasi (gaji+tunjangan) dan insentif
2.
Bahan : antara lain makanan, perlengkapan operasional, perbekalan, spare part dll
3.
Perawatan / Pemeliharaan, termasuk sertifikat
4.
Penyusutan (Biaya Penyusutan Kapal (depresiasi))
5.
Asuransi : Biaya asuransi adalah uang premi tahunan yang dibayarkan kepada
lembaga asuransi untuk pertanggungan atas resiko kerusakan atau musnahnya kapal
atau resiko-resiko lainnya
6.
Sewa
7.
Administrasi kantor
8.
Umum
9.
Konsesi : % x pendapatan kotor
10. Modal (Bunga Modal (Amortisasi))

B.

2.

I.

II.

III.
IV.

Biaya Tidak Tetap
1.
Bahan : air tawar, telepon, perlengkapan operasional, perbekalan, spare part dll
2.
Energi : BBM, pelumas, gemuk, listrik
3.
Sewa
4.
Umum
Biaya Operasi Tidak Langsung (BOTL)
1.
Pegawai
2.
Bahan
3.
Perawatan / Pemeliharaan
4.
Penyusutan
5.
Asuransi
6.
Sewa
7.
Administrasi
8.
Umum
9.
Biaya Manajemen dan Pengelolaan = % x ((pendapatanjasa/pendapatan cabang)
xbiayapengelolaan))
Penilaian Kondisi Sarana Bantu kapal untuk pelabuhan dilihat dengan kreteria sebagai beri
Aspek Kuantitatif
1.
Kapal Tunda
a.
Jumlah Unit
b.
Total Daya
c.
Produksi/Performance Pelabuhan (Rata2 Kunjungan Kapal, Rata2 & Max GRT
Kapal yang dilayani, Rata2 & Max LOA Kapal yang dilayani, SDM, Waiting Time,
Approching Time)
d.
Kinerja Kapal (Availability (Posible Time, Down Time, Availability time) dan
Utilitas produksi normal dan produksi rata2 kapal (jam Kapal Tunda) terhadap
standar/rencana dengan aktual/realisasi
2.
Kapal Pandu
a.
Jumlah Unit
b.
Kecepatan
c.
Produksi/Performance Pelabuhan (Rata2 Kunjungan Kapal, Rata2 & Max GRT
Kapal yang dilayani, Rata2 & Max LOA Kapal yang dilayani, SDM, Waiting Time,
Approching Time)
d.
Kinerja Kapal (Availability (Posible Time, Down Time, Availability time) dan
Utilitas produksi normal dan produksi rata2 kapal (gerakan Kapal Pandu) terhadap
standar/rencana dengan aktual/realisasi)
3.
Kapal Kepil
a.
Jumlah Unit
b.
Produksi/Performance Pelabuhan
c.
Kinerja Kapal
Aspek Kualitatif
1. Usia Kapal
2. Kodisi Fisik Kapal
3. Kelaiklautan Kapal
Status Kepemilikan
Opini Responden

BAB III
PEMBAHASAN

III.1 Struktur Organisasi Dinas Penyiapan Armada Kapal

MENEJER
BISNIS KAPAL

ASISITEN MENEJER
PELAYANAN
PEMANDUAN

ASISITEN MENEJER
PENYIAPAN
ARMADA

SUPERVISI
- PERLENGKAPAN DAN PENGAWAKAN ARMADA
- PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ARMADA
- PERAWATAN ARMADA

PELAKSANA
- PERLENGKAPAN DAN PENGAWAKAN ARMADA
- PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN ARMADA
- PERAWATAN ARMADA

ABK KAPAL
- TUNDA
- PANDU
- KEPIL

III.2. Tugas Bidang Armada Kapal
Adalah mengelola, mengendalikan, memberikan pembinaan bagi pelaksanaan kegiatan
berbagai pekerjaan mencakup bagian perawatan dan perbaikan, perbekalan, running store dan spare
part kapal, masalah yang berhubungan dengan awak kapal, izin pelayaran, keselamatan pelayaran dan
perkembangan teknologi pelayaran dengan dukungan bidang nautik dan teknika.
III.3. Uraian Tugas dan Kegiatan Divisi Peyiapan Armada Kapal

1.
2.

Adapun tugasnya sebagai berikut :
Mengoperasionalkan kapal.
Menyusun dan mengendalikan anggaran dan realisasi biaya.

3.
4.

5.
6.

7.

8.
9.

10.

Mebuat repair list, mengatur dan mengawasi penyelenggaraan docking.
Menetapkan, mengatur dan mengawasi penyelenggaraan pengadaan barang (supply spare part,
store, bunker, bahan makanan/perbekalan, peralatan & perlengakapan kapal (running store dsb)
dan pengadaan jasa (repair, survey, maintenace dsb) berdasarkan permintaan kapal maupun
data-data yang ada di armada.
Menyelenggarakan survey oleh biro klasifikasi, underwater surveyor, SMK3, surveyor dari
inspeksi keselamatan pelayaran/syahbandar dll.
Mengurus dan monitor dokumen dan sertifikat mandatori dan statutori, mengikuti ketentuanketentuan kelaiklautan dan anti polusi/pencemaran di laut serta persyaratan lain dari sertifikatsertifikat tersebut, agar kapal tidak kadar luarsa atau laik laut.
Mengelola dan pembinaan pengawakan (mutasi, kelengkapan dokumen, kenaikan jabatan dan
pangkatnya serta pendidikannya) dan melakukan pemeriksaan bila terjadi pelanggaran hukum,
tabrakan, kandas dan sebagainya.
Mengurus pengasuransian kapal dan ABK serta monitoring kelengkapan dokumen untuk proses
claim.
Membuat dan memeriksa administasi, laporan-laporan dinas dari kapal (logbook, kisah kapal,
laporan kecelakaan/kerusakan, laporan rutin operasi, data-data continous survey list, daftar
inventaris), surat meyurat dsb.
Mengeluarkan instruksi-instruksi yang menyangkut armada yang harus dilakukan pihak kapal
dan koordinasi dengan bidang lain.

PENGORGANISASIAN
DAN
PENGAWAKAN

OPERASIONAL KAPAL

ADMINISTRASI,
EVALUASI &
PELAPORAN
PENYIAPAN
PERBEKALAN,
RUNNING STORE,
DAN
SPARE PART
KAPAL

DINAS
PENYIAPAN
ARMADA

PEMELIHARAAN DOKUMEN DAN SERTIFIKAT
PEMELIHARAAN & PERBAIKAN KAPAL
Gambar Kegiatan Dinas Penyiapan Armada Kapal

III.4. Permasalahan Yang Dihadapi Divisi Penyiapan Armada Kapal

Gambar Hal Yang Perlu Diperhatikan Agar Kapal Siap Operasi Dan Laik Laut
Tabel Masalah Dan Solusi Manajemen Pada Dinas Armada Kapal
MASALAH

SOLUSI

Jumlah Kebutuhan Dan Kondisi Kapal Kurang

Pengadaan Baru Atau Sewa

Budaya Dan Karakteristik ABK Serta Kompetensi
Kurang

Sosialisasi, Pemenuhan Kebutuhan Dan Punishment &
Reward Serta Pelatihan

Anggaran Biaya Dan Tidak Fleksibel Terhadap
Change To Order Dalam Pelaksanaan Perbaikan
Kapal
Dan
Kelompok
Kegiatan
Antara
Perawatan/Pemeliharaan Dan Investasi

- Sesuai Dengan Permintaan & Aturan
- Sistem Dan Prosedur Anggran Dan Fleksibilitas Harus
Dirubah
- Memastikan Dan Membuat Aturan Yang Jelas Mana
Yang Harus Perawatan/Pemeliharaan Dan Investasi

Banyak Kapal Yang Tidak Laik Laut Dan Rusak
Serta Penguasaan Teknologi Kapal

- Pengurusan Dan Monitoring Sertifikat
- Pembuatan/Petunjuk Perawatan Yang Sesuai Maker

Manajemen
Persediaan
Dan
Perencanaan
Barang/Jasa Kurang Optimal (Tidak Ada Dan
Kesulitan Mencari Data Base (Item&Harga))

- Pembuatan Data Base Item & Harga sebagai standar
- Maintenance Contract Dan Kerjasama Dg Supplier,
Vendor Dan Maker Serta Galangan Kapal

Masalah Docking Space Dan Workshop Serta
Peralatan Perbaikannya Kurang Memadai Dan
Kurang Teknisinya

- Penyediaan Workshop Dan Peralatan Perbaikan
- Kerjasama dengan galangan kapal
- Kerjasama Untuk Teknisi Perbaikan Atau
Rekruitment Baru

Kurang
Fokus
Pelaksanaannya
Suporting Bukan Core Bisnis)

Pembuatan Anak Perusahaan Bergerak Di Marine
Services

(Dianggap

Tabel Priroritas Perbaikan & Perubahan Untuk Manajemen Dinas Armada Kapal
URAIAN IMPROVEMENT

ACTION PLAN
Sosialisasi Dan Conselling
Sistem Kerja Dan Bangun Kerja Sama Yang Baik
Coacing Dan Pelatihan
Pemberlakuan Dan Pemenuhan Punishment & Reward

Budaya Dan Karakteristik Serta Kompetensi
SDM/Pegawai/ABK

-

Pemeliharaan/Perbaikan Dan Kelaiklautan
Kapal

- Pembuatan Pedoman/Petunjuk Pelaksanaan Maintenace
Yang Sesuai
- Pembuatan Data Base Atau Buku Petunjuk Untuk Pengadaan
Barang/Jasa (Item&Harga) Dan Penyuplai/Pelaksana
(Vendor, Supplier, Maker, Teknisi Dan Galangan Kapal)
- Pengurusan Dan Monitoring Dokumen&Sertifikat Kapal
- Maintenace Contract (Spare Part Dan Teknisi) dan dengan
galangan kapal
- Mealokasikan/mengklasifikasikan mana pekerjaan yang
untuk perawatan/pemeliharaan dan mana yang investasi

Management System Information System
Untuk
Bahan
Pengambilan
Kebijakan&Keputusan

Pembuatan Form/Teamplate (Operasional, Kinerja, Keuangan
Dll) Pelaporan Yang Baik Dan Sesuai

Mengoptimalkan biaya-biaya operasional
kapal

Membuat standar dan perhitungan harga pokok penjualan untuk
setiap kapal

Fokus Terhadap Bisnis Untuk Kapal

Pembentukan Anak Perusahaan Yang Bergerak Di Biadang
Marine Services

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
1.

Pelabuhan laut merupakan suatu unit transportasi dan unit ekonomi yang berperan antara lain
untuk :

Merangsang pertumbuhan dan perkembangan perdagangan/ perekonomian yang terdiri
atas kegiatan penyimpanan, distribusi, pemrosesan, pemasaran, dan lain-lain.

Untuk melayani kebutuhan perdagangan internasional dari daerah dimana pelabuhan
tersebut berada.

Membantu berputarnya roda perdagangan dan pengembangan industri regional.

Menampung pangsa pasar yang makin meningkat dari lalu lintas internasional, baik
transhipment maupun barang.

Menyediakan fasilitas transit untuk daerah belakang atau daerah/ negara tetangga.

2.

Kegiatan Manajemen armada kapal adalah merencanakan, meyiapkan dan menyelenggarakan
perawatan dan perbaikan kapal-kapal milik, meyelenggarakan pengawakan kapal milik,
melengkapi perbekalan dan perlengkapan kapal, mengasuransikan kapal dan awak kapal,
melaksanakan operasi kapal milik secara efisient dengan berpedoman pada biaya tetap kapal
serta melaksanakan tugas lain-lainnya.

3.

Secara struktur fungsional dengan tegas memberikan tanggung jawab manajemen armada kapal
kepada direktorat bisnis kapal pada divisi penyiapan armada kapal cabang pelabuhan Belawan.
Dia bertanggung jawab untuk memelihara agar kapal layak laut, anak buah kapal lengkap dan
diperlengkapi serta siap beroperasi dan laik laut serta merencanakan anggaran belanja untuk
pemeliharaan/perawatan, biaya operasional kapal serta harus bekerja sama dengan manajemen
kapal, misalnya nakhoda dan kepala – kepala bagian.

4.

Kondisi dan kinerja armada kapal mampu memberikan hasil yang optimal, apabila ditunjang
dengan manajemen armada kapal yang baik dengan melakukan dan yang harus dilaksanakan
antara lain awak kapal yang cakap dan cukup, pola pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian
kapal yang baik, pemenuhan kebutuhan material dan suku cadang serta komitmen manajemen
terhadap kondisi dan kinerja armada kapal.
Dan Kondisi dan kinerja perusahaan sangat indentik dengan kondisi dan kinerja kapal. Dalam
kaitan ini, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yakni :

Kinerja perusahaan pelayaran sangat bergantung pada kinerja kapal.

Kinerja kapal sangat bergantung pada kinerja pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian
kapal.

Kinerja pemeliharaan, perbaikan dan pengoperasian kapal sangat bergantung pada kinerja
sumber daya manusia.

Kinerja sumber daya manusia sangat bergantung pada kebijakan manajemen perusahaan
dalam mengelola kompetensi, loyalitas dan moralitas modal insani yang dimiliki dan
dipekerjakan oleh perusahaan.

5.

Agar perusahaan membuat prosedur dan sertifikasi untuk ISM Code (Intenational Safety
Management code) untuk armada kapal miliknya. Dan menyerahkan kekuasaan yang cukup
kepada ABK untuk membuat keputusan-keputusan yang perlu agar operasi kapal menjadi
effisien dan aman.

6.

Agar tidak dipusingkan dan repotkan dengan kegiatan yang tidak terkait dan fokus dengan
operasional kapal, kinerja, produktifitas dan kondisi kapal, maka segera dibentuk unit/anak
perusahaan yang bergerak di marine service/ship management dengan meyerahkan kegiatan
pengurusan kapalnya tersebut (pengurusan maintenance dan crew kapalnya) ke unit/anak
perusahaan tersebut agar dengan outputnya adalah kapal yang handal, kapal yang low cost dan
kapal yang safety. Atau dengan kata lain Pemisahan Own Fleet dan Komersial menjadi Anak
Perusahaan baru.
Anak perusahaan tersebut didalamnya terdapat begitu banyak kegiatan yang semuanya terikat
dan meliputi kepada aturan nasional dan internasional dalam hal safety, lingkungan hidup dan
crew kapal. Menyediakan crew kapal yang memenuhi standard kualifikasi internasional
(STCW). Menyelenggaran training dan sertifikasi yang diperlukan sesuai dengan
perkembangan peraturan yang menyangkut crew kapal, menyelenggarakan sistem
pemeliharaan kapal terencana secara baik untuk menjamin agar tidak terjadi kendala atau
kegagalan dalam operasi kapal, yang dapat merugikan bisnis dan menerapkan sistem terpadu
yang mancakup kegiatan pemeliharaan terencana, jadwal pemeliharaan oleh crew di kapal,
perencanaan spare part dan system pengadaan spare part oleh management kantor di darat.
Sebagai fungsi control, system rancang sedemikian rupa dan terintegrasi dengan system
akuntansi, treasury, prcurement dan kepersonaliaan yang kesemuanya juga untuk mendukung
kecepatan proses, bahkan sampai dengan kegiatan pengelolaan pembangunan kapal baru, yang
meliputi penyiapan spesifikasi kapal yang akan dibangun, penyiapan lelang pembangunan
kapal dan pengawasan pembangunan kapal dan Pengelolaan keagenan kapal, kegiatan
keageman meliputi pelayanan terhadap kebutuhan kapal di pelabuhan, seperti pelayan
kebutuhan crew, kebutuhan kapal seperti air, BBM dan dokumen.

DAFTAR PUSTAKA
1.

2.
3.
4.

SK Direksi PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Nomor : PR.02/2/15/PI-15.TU tanggal 18 Mei
2015 tentang Organisasi dan Tata kerja PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) Cabang Pelabuhan
Belawan.
Buku Referensi Kepelabuhanan PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) seri 05 edisi II tentang
Peralatan Pelabuhan tahun 2009.
PM Perhubungan Republik Indonesia nomor PM 93 tahun 2014 tentang Sarana Bantu dan
Prasrana Pemanduan Kapal.
wiwina36.blogspot.com/2015/06/manajemen-armada-kapal.html