Balasan untuk Orang Orang yang Melakukan
Balasan untuk Orang-Orang yang Melakukan Kebaikan (Golongan Kanan)
Ahmad Goniawan
ahmadgoniawan_IAI15@[email protected]
A. Pendahuluan
Tafsir berasal dari kata “al-fusru” yang artinya menjelaskan atau
menyingkap sesuatu. Al-Hafidz As-Suyuti menjelaskan bahwa perlunya belajar
tafsir adalah untuk memahami kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, serta mengetahui maknamaknanya, menyimpulkan hikmahnya dan hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya.1
Berangkat dari pengertian tersebut, maka tidak ada jalan bagi kita untuk
dapat mengamalkan Al-Qur’an kecuali dengan berusaha memahaminya. Di sinilah
pentingnya kita belajar Tafsir Al-Qur’an. Untuk itu, Insya Allah marilah dengan
memohon pertolongan dan petunjuk Allah, kita berusaha mengetahui, mendalami,
menghayati, dan kemudian mengamalkan Al-Qur’an.
Setelah kita membaca Al-Qur’an, kita tingkatkan dengan membaca
terjemahnya, kemudian mengkaji tafsirnya. Membaca terjemah untuk mengetahui
artinya dalam bahasa kita. Adapun mengkaji tafsirnya adalah untuk mengetahui,
mamahami, dan menghayati kandungan isinya, maksudnya, dan hikmah dari ayatayat Al-Qur’an. Hal ini sangat penting mengingat Al-Qur’an adalah pedoman
hidup kita. karenanya kita pun wajib mengetahui isinya, menghayatinya, serta
yang paling penting adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memaknai Al-Qur'an tersebut ada 17 Ilmu yang harus dikuasai agar
bisa memahaminya dengan benar tidak serampangan, adalah sebagai berikut:2
1. Ilmu Mawathin al-Nuzul.
1 Ali Farkhan Sani menulis Pentingnya kajian tafsir qur’an
http://www.mirajnews.com/2017/03/pentingnya-kajian-tafsir-al-quran.html (diakses pada 12
Januari 2018 Pukul. 10:28)
2 Tim Sarkub menulis 17 Ilmu Yang Harus Dikuasai Dalam Memahami Al-Qur’an
http://www.sarkub.com/17-ilmu-yang-harus-dikuasai-dalam-memahami-al-quran/ (diakses pada
12 Januari 2018 Pukul. 10:38)
Yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya,
awal dan akhirnya. Kitab yang membahas ilmu ini banyak. (Diantaranya ialah alItqan, tulisan al-Suyuthi)
2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib
turunnya, satu demi satu, dari awal turun hingga akhirnya, dan tertib turun surat
dengan sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat. (Diantara kitab
yang menjelaskan hal ini ialah Lubab al-Nazul karangan al-Suyuthi)
4. Ilmu Qira'at.
Yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa Qira'at (bacaan al-Qur'an yang
diterima dari Rasulullah SAW). (Seindah-indah kitab untuk mempelajari ilmu ini
ialah kitab al-Nasyr Fi Qira'at al-Asyr, tulisan Ibnu Jazary)
5. Ilmu Tajwid.
Ilmu yang menerangkan cara membaca al-Qur'an, tempat mulai dan
pemberhentiannya, dan lain-lain yang berhubungan dengan itu.
6. Ilmu Gharib al-Qur'an.
Ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat
dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini
menerangkan makna kata-kata yang halus, tinggi, dan pelik.
7. Ilmu I'rabil Qur'an.
Ilmu yang menerangkan baris al-Qur'an dan kedudukan lafal dalam ta'bir
(susunan kalimat). Di antara kitab yang memenuhi kebutuhan dalam membahas
ilmu ini ialah Imla al-Rahman, karangan Abdul Baqa al-Ukbary
8. Ilmu Wujuh wa al-Nazhair.
Yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata al-Qur'an yang banyak arti;
menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat. (Ilmu ini dapat
mempelajari dalam kitab Mu'tarak alAqran, karangan al-Suyuthi)
9. Ilmu Ma'rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih.
Ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat
yang dianggap mutasyabih. (Salah satu kitab mengenai illmu ini ialah alManzhumah al-Sakhawiyah, susunan Imam al-Sakhawy)
10. Ilmu Al-Nasikh wa Al-Mansukh.
Yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh
sebagian mufassir. (Untuk mempelajari ilmu ini dapat dibaca kitab al-Nasikh wa
al-Mansukh, susunan Abu Ja'far al-Nahhas dan al-Itqan karangan al-Suyuthi)
11. Ilmu Bada'i Al-Qur'an.
Ilmu
yang
membahas
keindahan-keindahan Al-Qur'an.
Ilmu
ini
menerangkan kesusasteraan Al-Qur'an, kepelikan-kepelikan dan ketinggian-ketinggian balaghah-nya. (Untuk ini dapat juga dibaca kitab al-Itqan karangan alSuyuthi)
12. Ilmu I'dazAal-Qur'an.
Yaitu ilmu yang menerangkan kekuatan susunan tutur al- Qur'an, sehingga
ia dipandang sebagai mukjizat, dapat melemahkan segala ahli bahasa Arab. (Kitab
yang memenuhi keperluan ini ialah I’jaz al-Qur'an, karangan al-Baqillany)
13. Ilmu Tanasub Ayat al-Qur'an.
Ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat
sebelum dan sesudahnya. (Kitab yang memaparkan ilmu ini ialah, Nazhmu alDurar karangan Ibrahim al-Riqa'iy)
14. Ilmu Aqsam al-Qur'an.
Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan
atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam al-Qur'an.
15. Ilmu Amtsal al-Qur'an.
Ilmu yang menerangkan segala perumpamaan yang ada dalam al-Qur'an.
(Kitab yang dapat dipelajari untuk ilmu ini antara lain Amtsal al-Qur'an karangan
al-Mawardi)
16. Ilmu Jidal Al-Qur'an.
Ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al- Qur'an
kepada kaum musyrikin dan lain-lain. Ayat-ayat yang mengandung masalah ini.
(Dikumpulkan oleh Najamuddin al- Thusy)
17. Ilmu Adab al-Tilawah al-Qur'an.
Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan
dilaksanakan di dalam membaca al-Qur'an. Segala kesusilaan, kesopanan dan
ketentuan yang harus dijaga ketika membaca al-Qur'an. Surat Al Waqiah
mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa yang harus kita kaji.
B. Pembahasan
a. Profil surat Al Waqiah ( Termasuk surat apa, nama suratnya apa saja, urutan
dalam mushaf, urutkan koronologis nuzul (al makiyah atau madaniyah), berapa
jumlah ayatya
C. Analisis surat
Balasan kepada Golongan Kanan
٢٧ ب ٱللي ينمينن
ب ٱللي ينمينن يما أ يصل حي
يوأ يصل حي
ح ب
ح ب
27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu
ي
ي
٢٧ ن
ب ٱللي ي ن
ب ٱللي ي ن
ح ب
ما أصل يح
ح ب
ويأصل يح
ن ي
مي ن
مي ن
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri
29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)
30. dan naungan yang terbentang luas
٢٩ ضودد
من ب
ويط يللدح م
٣٠ دودد
ممل ب
ل م
ويظ ن ل د
مقل ب
مسل ب
٣١ ب
كو د
مادء م
وي ي٣٣ مملبنوع يدة
طوع يدة وييل ي
مل ي
Setelah Allah Ta’ala menyebutkan orang-orang yang terdahulu masuk
surge, yaitu kaum muqarrabiin, kemudian Allah menerangkan orang-orang yang
termasuk golongan kanan, yaitu orang-orang yang suka berbuat baik, karena
golongan kanan itu tempat kediaman mereka berada dibawah kaum muqarrabin.
Maka Allah Ta’ala berfirman, “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya
golongan kanan itu”. Kemudian Allah menerangkan kebahagiaan mereka yang
akan diperoleh itu “Berada di antara pohon bidara yang tak berduri” yang
dipenuhi dengan buah-buahan. Orang-orang golongan kanan adalah orang yang
senantiasa melakukan kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT, melaukan
amal-amalan soleh yang diridhoi.
Kata ( ) مخضودMakhduh artinya yakni dipotong durinya. Menurut Al
Biqa’I, ini mengisyaratkan bahwa di surge benar-benar tidak ada sesuatu yang
tidak berguna atau yang dapat mengganggu. “ duri yang dapat mengganggu
ducabut oleh Allah SWT demi kenyamanan penghuninya”. Penulis tambahkan
bahwa itu pula sebabnya persaingan atau kecemburuan pun dicabut oleh Allah
dari hati penghuninya karena disana ia tidak diperlukan lagi sebagaimana halnya
didunia ini.3
Kata ( ) طلحThalh ada yang memahaminya dalam arti pohon pisang atau
pohon kurma. Banyak juga yang melukiskan sebagai pohon yang batangnya
sangat kuat, dahan-dahannya panjang dan tinggi, memiliki duri yang banyak,
dedunnya sangat hijau, memiliki duri tetapi tidak mengganggu dan memiliki
aroma yang harum penulis tidak mengetahui pohon apa yang dimaksud . perlu
diingat bahwa yang sama hanyalah nama iatau bentuknya, tetapi rasanya berbeda.
Kata ( ) فرشfurusy adalah bentuk jamak dari kata ( ) فراشfiraasy , yakni
sesuatu yang dihamparkan dana biasanya yang digunakan dalam arti Kasur.
Banyak ulama yang memahami arti furusy pada ayat ini dalam arti harfiahnya,
yakni
Kasur-kasur
pembaringan.
Ini
menurut
sementara
ulama,
untuk
menggambarkan bahwa Kasur-kasur tersebut tidak diletakan dilantai. Ada juga
yang memahami kata tersebut dalam arti pasangan-pasangan hidup. Karena
mereka antara lain menjadi teman pasangannya ditempat tidur dan dengan
demikian yang diamksud dengan marfuah adalah ditinggikannya kedudukan,
kecantikan, dan budi pekerti mereka dibandingkan dengan pasangan hidup
duniawi. [endapat ini didukung oleh lanjutan yang menyatakan bahwa mereka
telah diciptakan Allah dalam bentuk ciptaan yang sebaik-baiknya.
Selanjutnya Allah SWT berfirman, “dan pohon pisang yang bersusunsusun (buahnya)” Thalh ini adalah sebuah pohon besar yang terdapat didaerah
Hijaz. Bentuk tunggalnya adalah Thalh. Adapun arti mandhudh adalah bersusunsusun buahnya. Kemudian Allah SWT berfirman, “Dan naungan yang terbentang
luas.” Imam bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a yang mendapatkan
3 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an. Ciputat: Lentera
Hati. 2009.hal. 352
berita dari Nabi “didalam surga itu terdapat sebuah pohon, bila seorang
pengendara melakukan perjalanan dibawah naungannya selama serratus tahun,
pastilah tidak akan sampai.” Bacalah bila kalian mau, “dan naungan yang
terbentang luas.” (HR Imam Muslim).4
Adh-Dhahak, as-Sidi dan Abu Hazrah menafsirkan firman Allah, “Dan
naungan yang luas terbentang” dengan yang tidak pernah ditemukan batas
akhirnya, tidak bermatahari dan tidak panas seperti sebelum terbitnya matahari.
Selanjutnya Allah SWT berfirman, “dan air yang tercutah” Imam tsauri
mengatakan, yang dimaksud dengan maksub ialah air yang mengalir tidak pada
salurannya. Telah di[aparkan perbincangan mengenai masalah ini ketika
menafsirkan firman Allah, “Didalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak
berubah rasa dan aromanya….” (Muhammad: 15)5
D. Penutup
Surat Al Waqiah adalah surat yang menjelaskan tentang hari kiamat,
penjabaran mengenai tipologi manusia dan balasan untuk orang-orang yang
berbuat kebaikan dan keurukan. Dalam hal ini penulis hanya terfokus kepada
pembahasan mengenai balasan untuk golongan kanan yang terdapat dalam surat
Al Waqiah ayat 27 – 30. Fokusnya adalah bahwa Allah SWT telah
menggambarkan balasan untuk orang-orang yang termasuk kedalam golongan
kanan, yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dan menolong agama
Allah. Berbagai kenikmatankenikmatan tersebut untuk memotivasi manusa untuk
senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
E. Daftar Pustaka
Sumber Buku
Ar Rifa’I, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir. Jakarta: Gema Insani Press, 2000
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al Mishbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an.
Ciputat: Lentera Hati. 2009
4 Muhammad Nasib Ar Rifa’I, Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema
Insani Press, 2000.hal. 566
5 Ibid.hal. 567
Sumber Internet
Ali
Farkhan
Sani
menulis
Pentingnya
kajian
tafsir
qur’an
http://www.mirajnews.com/2017/03/pentingnya-kajian-tafsir-alquran.html (diakses pada 12 Januari 2018 Pukul. 10:28)
Tim Sarkub menulis 17 Ilmu Yang Harus Dikuasai Dalam Memahami Al-Qur’an
http://www.sarkub.com/17-ilmu-yang-harus-dikuasai-dalam-memahamial-quran/ (diakses pada 12 Januari 2018 Pukul. 10:38)
Ahmad Goniawan
ahmadgoniawan_IAI15@[email protected]
A. Pendahuluan
Tafsir berasal dari kata “al-fusru” yang artinya menjelaskan atau
menyingkap sesuatu. Al-Hafidz As-Suyuti menjelaskan bahwa perlunya belajar
tafsir adalah untuk memahami kitab Allah Subhanahu wa Ta’ala yang diturunkan
kepada Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, serta mengetahui maknamaknanya, menyimpulkan hikmahnya dan hukum-hukum yang terkandung di
dalamnya.1
Berangkat dari pengertian tersebut, maka tidak ada jalan bagi kita untuk
dapat mengamalkan Al-Qur’an kecuali dengan berusaha memahaminya. Di sinilah
pentingnya kita belajar Tafsir Al-Qur’an. Untuk itu, Insya Allah marilah dengan
memohon pertolongan dan petunjuk Allah, kita berusaha mengetahui, mendalami,
menghayati, dan kemudian mengamalkan Al-Qur’an.
Setelah kita membaca Al-Qur’an, kita tingkatkan dengan membaca
terjemahnya, kemudian mengkaji tafsirnya. Membaca terjemah untuk mengetahui
artinya dalam bahasa kita. Adapun mengkaji tafsirnya adalah untuk mengetahui,
mamahami, dan menghayati kandungan isinya, maksudnya, dan hikmah dari ayatayat Al-Qur’an. Hal ini sangat penting mengingat Al-Qur’an adalah pedoman
hidup kita. karenanya kita pun wajib mengetahui isinya, menghayatinya, serta
yang paling penting adalah mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam memaknai Al-Qur'an tersebut ada 17 Ilmu yang harus dikuasai agar
bisa memahaminya dengan benar tidak serampangan, adalah sebagai berikut:2
1. Ilmu Mawathin al-Nuzul.
1 Ali Farkhan Sani menulis Pentingnya kajian tafsir qur’an
http://www.mirajnews.com/2017/03/pentingnya-kajian-tafsir-al-quran.html (diakses pada 12
Januari 2018 Pukul. 10:28)
2 Tim Sarkub menulis 17 Ilmu Yang Harus Dikuasai Dalam Memahami Al-Qur’an
http://www.sarkub.com/17-ilmu-yang-harus-dikuasai-dalam-memahami-al-quran/ (diakses pada
12 Januari 2018 Pukul. 10:38)
Yaitu ilmu yang menerangkan tempat-tempat turunnya ayat, masanya,
awal dan akhirnya. Kitab yang membahas ilmu ini banyak. (Diantaranya ialah alItqan, tulisan al-Suyuthi)
2. Ilmu Tawarikh al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menerangkan dan menjelaskan masa turun ayat dan tertib
turunnya, satu demi satu, dari awal turun hingga akhirnya, dan tertib turun surat
dengan sempurna.
3. Ilmu Asbab al-Nuzul.
Yaitu ilmu yang menerangkan sebab-sebab turun ayat. (Diantara kitab
yang menjelaskan hal ini ialah Lubab al-Nazul karangan al-Suyuthi)
4. Ilmu Qira'at.
Yaitu ilmu yang menerangkan rupa-rupa Qira'at (bacaan al-Qur'an yang
diterima dari Rasulullah SAW). (Seindah-indah kitab untuk mempelajari ilmu ini
ialah kitab al-Nasyr Fi Qira'at al-Asyr, tulisan Ibnu Jazary)
5. Ilmu Tajwid.
Ilmu yang menerangkan cara membaca al-Qur'an, tempat mulai dan
pemberhentiannya, dan lain-lain yang berhubungan dengan itu.
6. Ilmu Gharib al-Qur'an.
Ilmu yang menerangkan makna kata-kata yang ganjil yang tidak terdapat
dalam kitab-kitab biasa, atau tidak terdapat dalam percakapan sehari-hari. Ilmu ini
menerangkan makna kata-kata yang halus, tinggi, dan pelik.
7. Ilmu I'rabil Qur'an.
Ilmu yang menerangkan baris al-Qur'an dan kedudukan lafal dalam ta'bir
(susunan kalimat). Di antara kitab yang memenuhi kebutuhan dalam membahas
ilmu ini ialah Imla al-Rahman, karangan Abdul Baqa al-Ukbary
8. Ilmu Wujuh wa al-Nazhair.
Yaitu ilmu yang menerangkan kata-kata al-Qur'an yang banyak arti;
menerangkan makna yang dimaksud pada satu-satu tempat. (Ilmu ini dapat
mempelajari dalam kitab Mu'tarak alAqran, karangan al-Suyuthi)
9. Ilmu Ma'rifat al-Muhkam wa al-Mutasyabih.
Ilmu yang menyatakan ayat-ayat yang dipandang muhkam dan ayat-ayat
yang dianggap mutasyabih. (Salah satu kitab mengenai illmu ini ialah alManzhumah al-Sakhawiyah, susunan Imam al-Sakhawy)
10. Ilmu Al-Nasikh wa Al-Mansukh.
Yaitu ilmu yang menerangkan ayat-ayat yang dianggap mansukh oleh
sebagian mufassir. (Untuk mempelajari ilmu ini dapat dibaca kitab al-Nasikh wa
al-Mansukh, susunan Abu Ja'far al-Nahhas dan al-Itqan karangan al-Suyuthi)
11. Ilmu Bada'i Al-Qur'an.
Ilmu
yang
membahas
keindahan-keindahan Al-Qur'an.
Ilmu
ini
menerangkan kesusasteraan Al-Qur'an, kepelikan-kepelikan dan ketinggian-ketinggian balaghah-nya. (Untuk ini dapat juga dibaca kitab al-Itqan karangan alSuyuthi)
12. Ilmu I'dazAal-Qur'an.
Yaitu ilmu yang menerangkan kekuatan susunan tutur al- Qur'an, sehingga
ia dipandang sebagai mukjizat, dapat melemahkan segala ahli bahasa Arab. (Kitab
yang memenuhi keperluan ini ialah I’jaz al-Qur'an, karangan al-Baqillany)
13. Ilmu Tanasub Ayat al-Qur'an.
Ilmu yang menerangkan persesuaian antara suatu ayat dengan ayat
sebelum dan sesudahnya. (Kitab yang memaparkan ilmu ini ialah, Nazhmu alDurar karangan Ibrahim al-Riqa'iy)
14. Ilmu Aqsam al-Qur'an.
Yaitu ilmu yang menerangkan arti dan maksud-maksud sumpah Tuhan
atau sumpah-sumpah lainnya yang terdapat di dalam al-Qur'an.
15. Ilmu Amtsal al-Qur'an.
Ilmu yang menerangkan segala perumpamaan yang ada dalam al-Qur'an.
(Kitab yang dapat dipelajari untuk ilmu ini antara lain Amtsal al-Qur'an karangan
al-Mawardi)
16. Ilmu Jidal Al-Qur'an.
Ilmu untuk mengetahui rupa-rupa debat yang dihadapkan Al- Qur'an
kepada kaum musyrikin dan lain-lain. Ayat-ayat yang mengandung masalah ini.
(Dikumpulkan oleh Najamuddin al- Thusy)
17. Ilmu Adab al-Tilawah al-Qur'an.
Yaitu ilmu yang mempelajari segala bentuk aturan yang harus dipakai dan
dilaksanakan di dalam membaca al-Qur'an. Segala kesusilaan, kesopanan dan
ketentuan yang harus dijaga ketika membaca al-Qur'an. Surat Al Waqiah
mempunyai keutamaan yang sangat luar biasa yang harus kita kaji.
B. Pembahasan
a. Profil surat Al Waqiah ( Termasuk surat apa, nama suratnya apa saja, urutan
dalam mushaf, urutkan koronologis nuzul (al makiyah atau madaniyah), berapa
jumlah ayatya
C. Analisis surat
Balasan kepada Golongan Kanan
٢٧ ب ٱللي ينمينن
ب ٱللي ينمينن يما أ يصل حي
يوأ يصل حي
ح ب
ح ب
27. Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan itu
ي
ي
٢٧ ن
ب ٱللي ي ن
ب ٱللي ي ن
ح ب
ما أصل يح
ح ب
ويأصل يح
ن ي
مي ن
مي ن
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri
29. dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya)
30. dan naungan yang terbentang luas
٢٩ ضودد
من ب
ويط يللدح م
٣٠ دودد
ممل ب
ل م
ويظ ن ل د
مقل ب
مسل ب
٣١ ب
كو د
مادء م
وي ي٣٣ مملبنوع يدة
طوع يدة وييل ي
مل ي
Setelah Allah Ta’ala menyebutkan orang-orang yang terdahulu masuk
surge, yaitu kaum muqarrabiin, kemudian Allah menerangkan orang-orang yang
termasuk golongan kanan, yaitu orang-orang yang suka berbuat baik, karena
golongan kanan itu tempat kediaman mereka berada dibawah kaum muqarrabin.
Maka Allah Ta’ala berfirman, “Dan golongan kanan, alangkah bahagianya
golongan kanan itu”. Kemudian Allah menerangkan kebahagiaan mereka yang
akan diperoleh itu “Berada di antara pohon bidara yang tak berduri” yang
dipenuhi dengan buah-buahan. Orang-orang golongan kanan adalah orang yang
senantiasa melakukan kebaikan yang diperintahkan oleh Allah SWT, melaukan
amal-amalan soleh yang diridhoi.
Kata ( ) مخضودMakhduh artinya yakni dipotong durinya. Menurut Al
Biqa’I, ini mengisyaratkan bahwa di surge benar-benar tidak ada sesuatu yang
tidak berguna atau yang dapat mengganggu. “ duri yang dapat mengganggu
ducabut oleh Allah SWT demi kenyamanan penghuninya”. Penulis tambahkan
bahwa itu pula sebabnya persaingan atau kecemburuan pun dicabut oleh Allah
dari hati penghuninya karena disana ia tidak diperlukan lagi sebagaimana halnya
didunia ini.3
Kata ( ) طلحThalh ada yang memahaminya dalam arti pohon pisang atau
pohon kurma. Banyak juga yang melukiskan sebagai pohon yang batangnya
sangat kuat, dahan-dahannya panjang dan tinggi, memiliki duri yang banyak,
dedunnya sangat hijau, memiliki duri tetapi tidak mengganggu dan memiliki
aroma yang harum penulis tidak mengetahui pohon apa yang dimaksud . perlu
diingat bahwa yang sama hanyalah nama iatau bentuknya, tetapi rasanya berbeda.
Kata ( ) فرشfurusy adalah bentuk jamak dari kata ( ) فراشfiraasy , yakni
sesuatu yang dihamparkan dana biasanya yang digunakan dalam arti Kasur.
Banyak ulama yang memahami arti furusy pada ayat ini dalam arti harfiahnya,
yakni
Kasur-kasur
pembaringan.
Ini
menurut
sementara
ulama,
untuk
menggambarkan bahwa Kasur-kasur tersebut tidak diletakan dilantai. Ada juga
yang memahami kata tersebut dalam arti pasangan-pasangan hidup. Karena
mereka antara lain menjadi teman pasangannya ditempat tidur dan dengan
demikian yang diamksud dengan marfuah adalah ditinggikannya kedudukan,
kecantikan, dan budi pekerti mereka dibandingkan dengan pasangan hidup
duniawi. [endapat ini didukung oleh lanjutan yang menyatakan bahwa mereka
telah diciptakan Allah dalam bentuk ciptaan yang sebaik-baiknya.
Selanjutnya Allah SWT berfirman, “dan pohon pisang yang bersusunsusun (buahnya)” Thalh ini adalah sebuah pohon besar yang terdapat didaerah
Hijaz. Bentuk tunggalnya adalah Thalh. Adapun arti mandhudh adalah bersusunsusun buahnya. Kemudian Allah SWT berfirman, “Dan naungan yang terbentang
luas.” Imam bukhari meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a yang mendapatkan
3 M. Quraish Shihab, Tafsir Al Mishbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an. Ciputat: Lentera
Hati. 2009.hal. 352
berita dari Nabi “didalam surga itu terdapat sebuah pohon, bila seorang
pengendara melakukan perjalanan dibawah naungannya selama serratus tahun,
pastilah tidak akan sampai.” Bacalah bila kalian mau, “dan naungan yang
terbentang luas.” (HR Imam Muslim).4
Adh-Dhahak, as-Sidi dan Abu Hazrah menafsirkan firman Allah, “Dan
naungan yang luas terbentang” dengan yang tidak pernah ditemukan batas
akhirnya, tidak bermatahari dan tidak panas seperti sebelum terbitnya matahari.
Selanjutnya Allah SWT berfirman, “dan air yang tercutah” Imam tsauri
mengatakan, yang dimaksud dengan maksub ialah air yang mengalir tidak pada
salurannya. Telah di[aparkan perbincangan mengenai masalah ini ketika
menafsirkan firman Allah, “Didalamnya ada sungai-sungai dari air yang tidak
berubah rasa dan aromanya….” (Muhammad: 15)5
D. Penutup
Surat Al Waqiah adalah surat yang menjelaskan tentang hari kiamat,
penjabaran mengenai tipologi manusia dan balasan untuk orang-orang yang
berbuat kebaikan dan keurukan. Dalam hal ini penulis hanya terfokus kepada
pembahasan mengenai balasan untuk golongan kanan yang terdapat dalam surat
Al Waqiah ayat 27 – 30. Fokusnya adalah bahwa Allah SWT telah
menggambarkan balasan untuk orang-orang yang termasuk kedalam golongan
kanan, yaitu orang-orang yang senantiasa berbuat kebaikan dan menolong agama
Allah. Berbagai kenikmatankenikmatan tersebut untuk memotivasi manusa untuk
senantiasa beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
E. Daftar Pustaka
Sumber Buku
Ar Rifa’I, Muhammad Nasib. Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu
Katsir. Jakarta: Gema Insani Press, 2000
Shihab, M. Quraish, Tafsir Al Mishbah: pesan, kesan dan keserasian al-Qur’an.
Ciputat: Lentera Hati. 2009
4 Muhammad Nasib Ar Rifa’I, Kemudahan dari Allah : Ringkasan Tafsir Ibnu Katsir. Jakarta: Gema
Insani Press, 2000.hal. 566
5 Ibid.hal. 567
Sumber Internet
Ali
Farkhan
Sani
menulis
Pentingnya
kajian
tafsir
qur’an
http://www.mirajnews.com/2017/03/pentingnya-kajian-tafsir-alquran.html (diakses pada 12 Januari 2018 Pukul. 10:28)
Tim Sarkub menulis 17 Ilmu Yang Harus Dikuasai Dalam Memahami Al-Qur’an
http://www.sarkub.com/17-ilmu-yang-harus-dikuasai-dalam-memahamial-quran/ (diakses pada 12 Januari 2018 Pukul. 10:38)