PEMIKIRAN HABIB LUTHFI BIN YAHYA TENTANG

PEMIKIRAN HABIB LUTHFI BIN YAHYA
TENTANG NASIONALISME

ARTIKEL SKRIPSI
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Sosial Pada Prodi Ilmu Politik

Oleh :
Ines Fiera Wijayanti
3312413078

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2017

1

PEMIKIRAN HABIB LUTHFI BIN YAHYA
TENTANG NASIONALISME
Ines Fiera Wijayanti1 , Moh. Aris Munandar2 , Setiajid3
Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Semarang.
Email: [email protected]
Dalam rangka mewujudkan nilai-nilai nasionalisme pada dasarnya harus
dijaga dan dilestarikan oleh semua kalangan, semua pihak, dan semua warga
negara. Salah satu yang akan menjadi kajian dalam penelitian ini adalah Habib
Luthfi bin Yahya yang dikenal sebagai tokoh agama yang selalu menyampaikan
paham cinta tanah air (nasionalisme) Permasalahan yang dikaji dalam penelitian
ini yaitu: (1) Bagaimana sejarah kehidupan Habib Luthfi bin Yahya. (2) Apa
penyebab timbulnya pemikiran tentang nasionalisme pada sosok Habib Luthfi bin
Yahya. (3) Bagaimana pemikiran Habib Luthfi bin Yahya tentang nasionalisme.
Metode penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian historis melalui
pendekatan biografi. Data diperoleh dengan wawancara dan dokumentasi.
Keabsahan data diuji dengan teknik kesinambungan historis (menghubungkan
pemikiran-pemikirannya, baik lingkungan historis dan pengaruh-pengaruh yang
dialaminya, maupun perjalanan hidupnya). Data dianalisis dengan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, dan dokumentasi,
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam
unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah
dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.


Kata kunci: Habib Luthfi bin Yahya, Nasionalisme, Pemikiran.

1

Penulis adalah mahasiswa Jurusan Politik dan Kewarganegaraan FIS Unnes.

2

Dosen Pembimbing 1 adalah dosen Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, FIS Unnes.

3

Dosen Pembimbing 2 adalah dosen Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, FIS Unnes.

2

THINKING HABIB LUTHFI BIN YAHYA
ABOUT NATIONALISM


Ines Fiera Wijayanti1 , Moh. Aris Munandar2 , Setiajid3
Politics and Civics Departement, Faculty of Social Science, Semarang State
University.
Email: [email protected]

In order to realize the values of nationalism should basically be maintained and
preserved by all circles, all parties, and all citizens. One of the studies that will be
studied in this research is Habib Luthfi bin Yahya who is known as a religious
figure who always convey understanding of nationalism. The problems studied in
this research are: (1) How is the life history of Habib Luthfi bin Yahya. (2) What
is the cause of the idea of nationalism on the figure of Habib Luthfi bin Yahya. (3)
How Habib Luthfi bin Yahya thought about nationalism. The research method
used is the type of historical research through biographical approach. Data
obtained by interview and documentation. The validity of the data is tested by a
technique of historical continuity (linking its thoughts, both the historical
environment and its influences, as well as the journey of life). Data are analyzed
by systematically compiling data obtained from interviews, and documentation,
by organizing data into categories, breaking into units, synthesizing, arranging
into patterns, choosing what is important and learning, and making Conclusion so
easily understood by self and others.


Keywords: Habib Luthfi bin Yahya, Nationalism, Thought

1

Penulis adalah mahasiswa Jurusan Politik dan Kewarganegaraan FIS Unnes.

2

Dosen Pembimbing 1 adalah dosen Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, FIS Unnes.

3

Dosen Pembimbing 2 adalah dosen Jurusan Politik dan Kewarganegaraan, FIS Unnes.

3

PENDAHULUAN
Lahirnya nasionalisme sebagai suatu paham, ajaran, atau aliran
kebangsaan yang merupakan suatu konsep bermakna strategis dalam

pembangunan kehidupan berbangsa dan bernegara yang mandiri, adil, dan
makmur. Disamping itu, kemandirian suatu bangsa sangat bergantung
pada perasaan dan kesadaran masing-masing warga negara dalam
memandang diri sendiri dalam kaitannya dengan kepentingan bangsa dan
negaranya (Soegito, 2013:57).
Dalam rangka mewujudkan nilai-nilai nasionalisme pada dasarnya
harus dijaga dan dilestarikan oleh semua kalangan, semua pihak, dan
semua warga negara. Salah satu yang akan menjadi kajian dalam
penelitian ini tokoh Agama yang menyampaikan paham cinta tanah air
(Nasionalisme). Warga negara serta figur

ulama (elite agama), yang

merasa ikut terpanggil untuk memberikan sumbangsih kepada bangsa dan
negara ini.
Ulama sebagai orang yang dipercaya memiliki pengaruh serta
peran

penting


dalam

menyampaikan

nilai-nilai nasionalisme

kepada

masyarakat. Salahsatu ulama yang sering menyampaikan tausiyah tentang
nasionalisme yaitu Habib Muhammad Luthfi bin Yahya, beliau merupakan
salahsatu ulama yang berpengaruh di Indonesia, dalam ceramahnya Habib
Luthfi selalu menekankan bahwa nasionalisme harus dimiliki semua warga
negara. Maka dari itu banyak penghargaan yang diperoleh oleh Habib
Luthfi bin Yahya, salah satunya Universitas Negeri Semarang memberikan

4

penghargaan Upakarti Reksa Bhineka Adhikarana Atas keluhuran budi
dalam menjaga kebhinekaan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

Habib Luthfi menyadari bahwa bangsa Indonesia yang sangat
beragam ini begitu rentan terhadap perpecahan. Dalam setiap ceramahnya
beliau sering membahas tentang upaya mengukuhkan persatuan bangsa
dan negara, menghormati dan menghargai orang lain serta tidak membedabedakan status sosial seseorang. Pencerahan tentang nasionalisme yang
sering Habib Luthfi sampaikan adalah tentang urgensi cinta kepada negara
Indonesia yang kaitannya dengan kehidupan berbangsa bernegara serta
beragama.
Secara khusus penelitian ini meneliti mengenai sosok, peristiwa
yang dialami, serta pemikiran dari Habib Luthfi bin Yahya. Dengan
harapan,

selain bisa memiliki nilai dokumentatif, penelitian ini juga

diharapkan mampu menjadi term of reference bagi siapapun yang ingin
memahami tentang nasionalisme yang digulirkan Habib Luthfi bin Yahya,
terutama bagi generasi muda Indonesia selaku penerus bangsa. ada tiga
tujuan dalam penelitian ini, yaitu: 1) untuk mengetahui sejarah kehidupan
Habib Luthfi bin Yahya; 2) untuk mengetahui penyebab timbulnya
pemikiran tentang nasionalisme pada sosok Habib Luthfi bin Yahya; dan
3) untuk mengetahui bagaimana pemikiran Habib Luthfi bin Yahya.

Ada dua manfaat dalam penelitian ini, yaitu manfaat teoritis dan
manfaat

praktis.

Manfaat

teoritisnya

5

diharapkan

mampu

menambah

wacana pemikiran politik khususnya terkait tentang nasionalisme serta
dapat


dijadikan

bahan

kajian

dan

studi

lebih

lanjut

terhadap

pengembangan pustaka ilmu politik, khususnya dalam studi pemikiran
tokoh,

sedangkan manfaat praktisnya


diharapkan dapat memberikan

gambaran pemikiran Habib Luthfi bin Yahya tentang nasionalisme serta
dapat menambah referensi pengetahuan nasionalisme

untuk kehidupan

sehari-hari.
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian historis
melalui pendekatan biografi. Data diperoleh dengan wawancara dan
dokumentasi. Keabsahan data diuji dengan teknik kesinambungan historis
(menghubungkan pemikiran-pemikirannya,

baik

lingkungan historis dan

pengaruh-pengaruh yang dialaminya, maupun perjalanan hidupnya). Data

dianalisis dengan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
hasil wawancara,

catatan lapangan,

dan dokumentasi,

dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke dalam unitunit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang
penting dan yang akan dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga
mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.

6

HASIL DAN PEMBAHASAN

TABEL PEMIKIRAN NASIONALISME HABIB LUTHFI BIN YAHYA

NO

PEMIKIRAN NASIONALISME

SUMBER

KETERANGAN

HABIB LUTHFI BIN YAHYA
1.

Cinta tanah air sama saja mencintai nabi Muhammad Saw.

KH.

Muhammad

Masroni Pemikiran

(Sekjen Rais Am Thariqah)
(Hasil

wawancara

mencocokan

originalitas
teknik

dengan
wawancara

pada dan teknik dokumentasi.

tanggal 08 Februari 2017).
2.

Setiap anak bangsa harus mempunyai rasa nasionalisme, karena Habib Luthfi bin Yahya
nasionalisme dibackup oleh kekuatan agama.

(Hasil

wawancara

Pemikiran
pada mencocokan

tanggal 14 Februari 2017).
3.

“Islam

dan nasionalisme

sangat

berhubungan,

tidak

dipisah-pisahkan.

bisa Habib Luthfi bin Yahya
(Hasil

wawancara

4.

NKRI HARGA MATI BUKAN BASA-BASI

pada mencocokan

7

wawancara

originalitas
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.

Faizin Sapali (Ketua Kansuz Pemikiran
Shalawat)

teknik

dengan

dan teknik dokumentasi.
Pemikiran

tanggal 14 Februari 2017).

originalitas

mencocokan

originalitas
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.
(Hasil

wawancara

pada

tanggal 18 Februari 2017).

5.

NKRI harga mati itu berarti mempertahankan hak, dengan Habib Luthfi bin Yahya
melindungi hak-hak kita yang diberikan oleh allah SWT yang (Hasil
berupa tanah air ini, karena kewajiban setiap anak bangsa.

6.

wawancara

Pemikiran
pada mencocokan

tanggal 14 Februari 2017).

Menyelenggarakan kegiatan pengajian yang diisi dengan orasi- Habib Luthfi bin Yahya
orasi kebangsaan,

pemasangan-pemasangan bendera merah (Hasil

wawancara

teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.
Pemikiran

pada mencocokan

putih, mengadakan doa lintas agama yang didasari saling tanggal 14 Februari 2017).

originalitas

originalitas
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.

menghargai sebagai warga negara Indonesia.
7.

Untuk menanamkan tentang pentingnya cinta tanah air, cinta KH.

Drs.

Muhammad Pemikiran

originalitas

bangsa kepada para Kyai, para ustad dan generasi muda adalah Masroni

mencocokan

Habib

dan teknik dokumentasi.

Luthfi

bin

Yahya

mengadakan

acara

jum‟at (Sekjen Rais Am Thariqah)

teknik

dengan
wawancara

kliwon/pengajian thariqah di Kanzus Sholawat sebagai alat
untuk menumbuhkan nasionalisme.
8.

Bila bangsa itu tidak memiliki landasan historis yang kuat, Habib Luthfi bin Yahya
maka akan mudah digoyah dan diruntuhkan.

(Hasil

wawancara

Pemikiran
pada mencocokan

tanggal 14 Februari 2017).

8

originalitas
teknik

dan teknik dokumentasi.

dengan
wawancara

9.

Indonesia itu bukan negara agama akan tetapi negara yang Faizin Sapali (Ketua Kansuz Pemikiran
beragama.

Shalawat)

mencocokan

originalitas
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.
(Hasil

wawancara

pada

tanggal 18 Februari 2017).
10.

Bukan hanya sekedar memiliki akan tetapi kita harus menjaga Habib Luthfi bin Yahya
dan menghargai hasil karya bumi pertiwi.

(Hasil

wawancara

Pemikiran
pada mencocokan

tanggal 14 Februari 2017).
11.

Selalu membuka acara pengajian dengan lagu Indonesia Raya, Luthfi

Ibrahim

bin

serta adanya pembacaan teks Pancasila didalam pengajian dan (Keluarga Habib Luthfi bin mencocokan

dikaitkan dengan kebangsaan untuk penguatan NKRI.

(Hasil

teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.

Yahya Pemikiran

adanya ikrar bersama dalam pengajian-pengajian yang sering Yahya)

originalitas

originalitas
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.
wawancara

pada

tanggal 13 Februari 2017).
12.

Menghimbau warga

negara

agar

menjadikan NKRI dan M. Bahaudin bin Yahya

Pancasila utama.

(Hasil

wawancara

pada

tanggal 13 Februari 2017).

Pemikiran
mencocokan

originalitas
teknik

dan teknik dokumentasi.

9

dengan
wawancara

13.

Menghimbau umat Islam agar berperan sebagai warga bangsa AKP. Arisun S.Ikom
yang harus mencintai tanah air dan menjaga persatuan bangsa.

(Hasil

wawancara

Pemikiran
pada mencocokan

tanggal 18 Februari 2017).
14.

untuk menjaga sinergitas kesatuan dan persatuan bangsa.

(Hasil

wawancara

teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.

Menjalin silaturahmi dengan berbagai kalangan, silaturahmi Letnan Kolonel Inf. Bambang Pemikiran
dengan Ulama, Pemerintah, maupun TNI-Polri yang bertujuan Wahyudi S.I.P.

originalitas

mencocokan

originalitas
teknik

dengan
wawancara

pada dan teknik dokumentasi.

tanggal 15 Februari 2017).
15.

Sebagai

Rais

Am

Thariqah

Habib

Luthfi

pula

yang Habib Luthfi bin Yahya

memprakarsai pembentukan Mahasiswa Ahlith Thoriqoh Al (Hasil
Mu'tabaroh

An

Nahdliyyah

(MATAN)

wawancara

Pemikiran
pada mencocokan

yang merupakan tanggal 14 Februari 2017).

originalitas
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.

organisasi tarekat untuk kalangan mahasiswa.
16.

Nasionalisme dan Agama seharusnya tidak dipisahkan karena Habib Luthfi bin Yahya
nasionalisme sudah diajarkan di dalam Agama, maka sebagai (Hasil
umat beragama harus mempunyai jiwa nasionalisme.

17.

pada mencocokan

tanggal 14 Februari 2017).

Selalu mengajak seluruh umat dan warga masyarakat untuk AKP. Arisun. S.I.kom.
menjaga kesatuan dan persatuan bangsa agar terciptanya (Hasil
keutuhan umat beragama.

18.

wawancara

Pemikiran

wawancara

Mengajak Warga Negara Indonesia untuk mempertahankan Habib Luthfi bin Yahya

10

teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.

Pemikiran
pada mencocokan

tanggal 17 Februari 2017).

turunan

turunan
teknik

dengan
wawancara

dan teknik dokumentasi.
Pemikiran

turunan

dengan

hak-nya (tidak hanya mempertahankan tanah air akan tetapi (Hasil
juga mempertahankan budaya, sejarah dan para leluhur).

wawancara

pada mencocokan

tanggal 14 Februari 2017).

dan teknik dokumentasi.

(Sumber: Olahan dari Wawancara & Dokumentasi Penulis)
Nb: *Pemikiran Originalitas adalah pemikiran asli dari sumber utama
*Pemikiran Turunan adalah pemikiran yang juga dikemukakan oleh oranglain dengan waktu yang berbeda.

11

teknik

wawancara

SIMPULAN
Pemikiran Habib Luthfi bin Yahya tentang nasionalisme sebagai
berikut; a) Ekonomi, Nasionalisme itu seharusnya „sebelum kita
memberikan

keuntungan

pada

orang

lain

mestinya

kita

harus

memberikan keuntungan pada negeri sendiri‟. b) Budaya, “Bendera itu
jangan dilihat hanya kain saja, akan tetapi lihat bagaimana perjuangan
para pahlawan untuk memperjuangkan kemerdekaan sehingga bendera
itu harus dianggap ada nilainya. Rasa nasionalisme dengan membuka
nilai-nilai yang ada dalam bendera”, “Memadukan antara karakter
yang berbasis budaya dengan karakter yang berbasis nasionalisme
yang mengemasnya dalam bentuk syair lagu yang diiringi oleh alatalat yang berasal dari kebudayaan Indonesia”. c) Politik, Menjalin
silaturahmi dengan berbagai kalangan, silaturahmi dengan Ulama,
Pemerintah,

maupun

TNI-Polri

yang

bertujuan

untuk

menjaga

sinergitas kesatuan dan persatuan bangsa. d) Agama, “Setiap anak
bangsa harus mempunyai rasa nasionalisme,

karena nasionalisme

dibackup oleh kekuatan agama”, “Menyelenggarakan kegiatan maulid
Nabi

yang

diisi

dengan

orasi-orasi

kebangsaan,

pemasangan-

pemasangan bendera merah putih, mengadakan doa lintas agama yang
didasari saling menghargai sebagai warga negara Indonesia”, “Selalu
membuka acara pengajian dengan lagu Indonesia Raya, serta adanya
pembacaan teks Pancasila didalam pengajian dan adanya ikrar bersama
dalam pengajian-pengajian yang sering dikaitkan dengan kebangsaan

12

untuk penguatan NKRI”, “Indonesia itu bukan negara agama akan
tetapi negara yang beragama. Apalagi sekarang ada tema islam
nusantara, islam yang juga berpandangan tentang kondisi bangsa”.
SARAN
Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti adalah a) kepada
Mahasiswa, perlu adanya peningkatan dalam mengenal sejarah dan
budaya Indonesia karena ini penting untuk mempertahankan NKRI. b)
kepada Ulama, TNI-POLRI, Pemerintah serta masyarakat. Perlu
adanya komunikasi lebih intensif agar semakin kokoh dalam menjaga
kedaulatan

NKRI.

c)

kepada

Pemerintah,

diharapkan

dapat

meningkatkan sumber daya manusia sehingga dengan adanya sumber
daya manusia yang baik maka dapat mengelola sumber daya alam
dengan maksimal sehingga bisa memajukan perekonomian Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Harahap, Syahrin. 2014. Metodologi Studi Tokoh & Penulisan Biografi. Jakarta:
Prenadamedia Group.
Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Nasionalisme dalam Bingkai Pluralitas Bangsa:
Paradigma Pembangunan dan Kemandirian Bangsa. Yogyakarta. Ar-Ruzz
Media.
Luthfi, Habib bin Yahya. 2005 „Ilmu, Karisma dan Karamah Para Habaib‟. Dalam
al-Kisah, No 06.
Kellen, Willy Ihsan. 2005. Pelita Hati Seorang Ulama Sejati, Biografi Singkat
Habib Muhammad Luţfi bin Ali bin Hasyim bin Yahya. Pekalongan: Kanzus
Sholawat.

13

Soegito, dkk. 2013. Nasionalisme, Wawasan Kebangsaan dan Pembinaan
Karakter Bangsa. Semarang: Widya Karya.
Soegito,
dkk.
2007. Pendidikan
Pengembangan MKDK Unnes.

Pancasila.

Semarang:

Pusat

WEBSITE
Islam Nusantara, Profil Habib Luthfi bin Yahya, http://www.habiblutfiyahya.net/,
21 November.
http://matan-arema.blogspot.co.id/2014/12/matan-memecahMatan,
homepage:
belah-atau-menyatukan.html , 21 November 2016.
Much. Ngisom Cholil,
November 2016.

homepage:

http://www.nu.or.id/post/63/keislaman,

21

Kegiatan Habib Luthfi bin Yahya, homepage: www.Kanzussholawat.com , 21
November 2016.
Nu Jateng, homepage: http://nujateng.com/2015/01/Habib Luthfi: Rasulullah
Sangat
, 21 November 2016.
Facebook : Habib Luthfi bin Yahya.

14