T1__BAB III Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Penerapan Problem Solving dengan Teknik Jarimatika untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas 4 SD T1 BAB III

BAB III
METODE PENELITIAN
Pada bab III ini akan membahas tentang setting penelitian, subjek
penelitian, waktu penelitian, variabel penelitian, rencana tindakan, teknik dan
instrumen pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, analisis taraf kesukaran
item soal, indikator keberhasilan dan analisis data secara lebih rinci akan
dijelaskan seperti berikut.
3.1

Setting Penelitian
Penelitian dilakukan di kelas 4 SD Negeri Keseneng 01 Semester 2
Tahun Pelajaran 2016/2017. Memilih lokasi ini karena sekolah dengan rumah
dekat jangkauannya, dan telah mengamati permasalah yang ada dan cocok
untuk penerapan metode Problem Solving dalam penelitian ini.

3.2

Subjek Penelitian
Subjek penelitian adalah siswa kelas 4 SD Negeri Keseneng 01
Semester 2 Tahun Pelajaran 2016/2017 yang berjumlah 22 siswa, terdiri dari
10 laki - laki dan 12 perempuan. Siswa SD Negeri Keseneng 01 ini memiliki

latar belakang yang berbeda-beda. Mata pencaharian dari orang tuanya pun
beragam. Karakteristik yang berbeda membuat tingkat kesadaran dan tingkat
belajar yang beragam pula

3.3

Waktu Penelitian
Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan selama 3 bulan yaitu dari
bulan Februari sampai april semester 2 tahun pelajaran 2016/2017. Persiapan
penelitian dilakukan dari bulan februari sampai dengan pertengahan maret.
Pada bulan april peneliti mulai melakukan Penelitian Tindakan Kelas. Mulai
pertengahan april peneliti membuat laporan hasil penelitian dan menganalisis
data.

3.4

Variabel Penelitian
Dalam penelitian ini variabel yang diteliti adalah hasil belajar siswa
dan metode Problem Soving


21

22

2.4.1 Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah variabel yang diduga menjadi
penyebab timbulnya variabel lain (Slameto, 2015:198) variabel bebas
yang digunakan dalam penelitian dapat mempengaruhi variabel yang
lain.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah metode Problem
Solving. Metode pembelajaran Problem Soving merupakan metode

yang memberikan penekanan permasalahan yang bersifat menantang
dan menuntun anak untuk berfikir mandiri memecahkan masalahnya
sendiri. Dalam metode ini guru hanya menjadi fasilitator.
3.4.2 Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang memberikan respon
jika dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel terikat merupakan
variabel yang diamati dan diukur untuk menentukan pengaruh yang
disebabkan oleh variabel bebas.

Variabel terikat dari penelitian ini adalah hasil belajar siswa,
sebagai kemampuan anak untuk memberikan gagasan-gagasan baru
yang dapat diterapkan dalam pemecahan masalah yang nantinya akan
mempengaruhi tingkat keberhasilan siswa. Kemampuan yang
dihasilkan

anak

itu

memberikan

inovasi

terbaru,

sehingga

pembelajaran menuju kearah yang lebih baik.
3.5


Rencana Tindakan
Dalam pelaksanaan tindakan kelas tiap siklus memuat kegiatan yang
terdiri dari persiapan untuk menyusun perangkat pembelajaran, pengajaran
(Penerapan persiapan), evaluasi proses dan hasil pendidikan, analisis hasil
evaluasi, dan tindak lanjut dapat berupa remidi dan pengayaan (Slameto,
2015: 154)
3.5.1 Siklus I
I.

Perencanaan
Pada tahap perencanaan ini yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Menentukan kelas penelitian, waktu penelitian, dan kolabolator.

23

b. Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) dengan
Problem Solving

c. Melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan guru kelas untuk

mengungkap permasalahan yang terjadi sehubungan dengan
penelitian yang akan dilaksanakan.
d. Menyiapkan alat dan bahan pelajaran

untuk melakukan

pengamatan.
e. Menyusun lembar observer/guru pendamping peneliti sebagai
observer kedua terhadap guru aktivitas guru kelas selama kegiatan
belajar berlangsung.
f. Penyusunan asesmen yaitu menggunakan tes dan hasil observasi.
Kegiatan pembelajaran pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan.
Pada siklus I materi yang diajarkan adalah tentang pengurangan
bilanagan bulat menggunakan benda konkret. Pada pertemuan pertama
rencana yang disusun membahas tentang pengurangan 2 bilangan
negatif atau positif dan penjumlahan 2 bilangan bulat negatif atau
positif. Pertemuan kedua penjulahan bilangan positif dengan negatif
.Pertemuan ketiga tentang pengurangan dan penjumlahan bilangan
bulat negatif atau positif dan evaluasi akhir siklus.
II.


Pelaksanaan dan Observasi
Penelitian tindakan kelas ini merupakan implementasi
kegiatan pembelajaran sesuai dengan perencanaan yang ada yaitu
pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode Problem
Solving. Pelaksanaan pada siklus I terdiri dari 3 pertemuan, setiap

pertemuan dengan alokasi waktu 2 x 35 menit. Langkah-langkah
pembelajaran dengan menggunakan metode Problem Solving sebagai
berikut:
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a.

Apersepsi

b.

Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai

24


c.

Motivasi

2. Kegitan Inti (50 Menit)
a.

Membagi siswa dalam beberapa kelompok

b.

Guru menjelaskan mengenai prosedur dan kegiatan apa yang
dilakukan siswa

c.

Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang jarimatika

d.


Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru secara
berkelompok

e.

Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas.

f.

Menyimpulkan pemecahan masalah yang telah dilakuakan
bersama dengan siswa

3. Kegiatan penutup (10 Menit)
a. Membuat kesimpulan tentang pelajaran yang telah dipelajari
hari ini.
b. Membenarkan

kesalahan


pemahaman

siswa

terhadap

pelajaran yang telah dipelajari.
c. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut
Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada
setiap pertemuan di siklus I, yaitu pertemuan 1,2 dan 3. Observasi
untuk mengamati guru dan siswa. Hasil observasi dari siklus I bisa
digunakan peneliti untuk perbaikan di siklus berikutnya. Hal-hal yang
diamati adalah sebagai berikut:
1. Pengamat mengamati proses kegiatan guru dalam penggunaan
metode Problem Solving
2. Pengamat mencatat semua temuan pada saat proses pembelajaran.
3. Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan, semangat siswa dalam mengerjakan tugas.
4. Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi,

bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.

25

III. Refleksi
Refleksi dilakukan di akhir pertemuan 1, 2 dan 3 pada siklus I.
Dilakukan untuk memaknai dari kegiatan pembelajaran dan
mengimplementasikan dalam kehidupan. Jika dalam siklus I ditemukan
kekurangan-kekurangan, akan diperbaiki dalam siklus 2. Sedangkan
kelebihan di siklus I bisa dipertahankan dalam siklus 2.

3.5.2 Siklus II
Berdasarkan hasil refleksi yang diidentifikasi pada proses
pembelajaran siklus I serta diskusi dengan kolaborator, maka peneliti
menyusun rencana pembelajaran siklus II dengan langkah-langkah
sebagai berikut:
I.

Perencanaan
a. Permasalahan diidentifikasi dan dirumuskan berdasarkan refleksi

pada siklus I.
b. Merancang kembali instrumen penelitian seperti pada siklus I yang
meliputi RPP, lembar observasi, soal-soal.

II. Pelaksanaan dan Observasi
1. Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
a. Apersepsi
b. Siswa menyimak tujuan pembelajaran yang akan dicapai
c. Motivasi
2. Kegitan Inti (50 Menit)
a. Membagi siswa dalam beberapa kelompok
b. Guru menjelaskan mengenai prosedur dan kegiatan apa yang
dilakukan siswa
c. Siswa memperhatikan penjelasan guru tentang jarimatika
d. Siswa menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru secara
berkelompok

26

e. Siswa mempresentasikan hasil kerja kelompok didepan kelas.
f. Menyimpulkan pemecahan masalah yang telah dilakuakan
bersama dengan siswa
3. Kegiatan penutup (10 Menit)
a. Membuat kesimpulan tentang pelajaran yang telah dipelajari
hari ini.
b. Membenarkan

kesalahan

pemahaman

siswa

terhadap

pelajaran yang telah dipelajari.
c. Melakukan evaluasi dan tindak lanjut

Observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan pada
setiap pertemuan di siklus siklus II, yaitu pertemuan 1, 2 dan 3.
Observasi untuk mengamati guru dan siswa. Hal-hal yang diamati
adalah sebagai berikut:
1.

Pengamat mengamati proses perbaikan pembelajaran yang
difokuskan pada kegiatan guru dalam pembelajaran

2.

Pengamat mencatat temuan-temuan selama proses pembelajaran.

3.

Untuk siswa yaitu perhatian siswa dalam memahami materi yang
disampaikan dan semangat siswa dalam mengerjakan tugas

4.

Untuk guru yaitu persiapan, membuka pelajaran, memotivasi
siswa, penguasaan materi, penyajian sesuai dengan uraian materi,
bimbingan yang diberikan pada siswa dan evaluasi.

III. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru dapat merefleksi
diri tentang kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Dengan
demikian peneliti akan dapat mengetahui efektifitas kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan. Sebagaimana siswa mengalami
peningkatan pada siklus II. Seperti yang diharapkan hasil refleksi yang
dapat disampaikan adalah sebagai berikut:
1. Guru telah melakukan perbaikan pelajaran sesuai dengan
perencanaan pembelajaran.

27

2. Siswa aktif dan giat selama proses pembelajaran.
3. Siswa berani dalam bertanya dan mengungkapkan pendapat dalam
pembelajaran.
4. Secara sungguh-sungguh siswa mengerjakan tugas dan aktif
mengikuti pembelajaran.
5. Siswa bersemangat dalam memecahkan masalah
3.6

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang digunakan dalam penelitian ini, maka
ditentukan teknik pengumpulan data yang sesuai dengan permasalahan yang
diteliti, yaitu:
3.6.1

Teknik Pengumpulan Data

3.6.1.1 Teknik Pengumpulan Data Variabel Bebas
Pengumpulan data metode Problem Solving dilakukan
dengan non tes. Teknik non tes ini dilakukan melalui lembar
observasi. Menurut Sudjana (2014: 84) “Observasi atau pengamatan
sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur tingkah
laku individu ataupun proses terjadinya suatu kegiatan yang dapat
diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi
buatan.” Observasi ini digunakan untuk mengamati tindakan guru
dalam menerapkan metode Problem Solving dan respon siswa dalam
menerima pembelajaran. Sebagai pengamat dalam kegiatan
observasi ini adalah guru kolaborator. Observasi dilakukan pada saat
proses kegiatan pelaksanaan tindakan itu berlangsung.

3.6.1.2 Teknik Pengumpulan Data Variabel Terikat
Pengumpulan data hasil belajar dilakukan dengan teknik tes
sedangkan. Teknik tes untuk hasil belajar ini untuk mengetahui
tingkat keberhasilan siswa.

28

3.6.2

Instrumen Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data yang diperlukan disusun instrumen
dalam bentuk observasi dan tes. Instrumen ini akan diuraikan
berdasarkan variabel yang ditentukan peneliti.

3.6.2.1 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Bebas
Instrumen pengumpulan data untuk variabel bebas adalah
lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengukur
aktivitas guru dalam menerapkan metode Problem Solving dalam
pembelajaran dan respon siswa dalam menerima pembelajaran.
Kegiatan pembelajaran harus mencerminkan tahap pembelajaran
Problem Solving mulai dari kegiatan awal, kegiatan inti, dan

kegiatan penutup.

Tabel 1
Kisi-Kisi Lembar Observasi Kegiatan Guru
Konsep

ASpek
1. Pra pembelajaran

Penerapan
2.Kegiatan
Metode
Pembelajaran pembelajaran
Problem
Solving

Indikator
1. Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran

No Item
1.

1. Menyimak penjelasan materi

5, 6

2. Keterlibatan dalam proses pembelajaran

7, 10, 12

3. Penggunaan pembelajaran menggunakan 2, 3, 4, 8,
metode Problem Solving
9, 11
a. Merumuskan
dan
menegaskan
masalah
b. Mencari fakta pendukung dan
merumuskan hipotesis
c. Mengadakan pengujian atau verifikasi
d. Menarik kesimpulan

3.Akhir
Pembelajaran

1. Menanggapi evaluasi

13, 14

29

Tabel 2
Kisi-Kisi Kegiatan Siswa pada Pembelajaran Matematika
Menggunakan Problem Solving
Konsep

ASpek
1. Pra
pembelajaran

Indikator
1. Kesiapan dalam mengikuti pembelajaran

No Item
1.

2. Kegiatan

1. Menyimak penjelasan materi
2. Keterlibatan dalam proses pembelajaran
3. Penggunaan pembelajaran menggunakan
metode Problem Solving
a. Merumuskan dan menegaskan masalah
b. Mencari fakta pendukung dan
merumuskan hipotesis
c. Mengadakan pengujian atau verifikasi
d. Menarik kesimpulan
1. Menanggapi evaluasi

5, 6
7, 10, 12
2, 3, 4, 8,
9, 11

pembelajaran
Penerapan
Metode
Pembelajaran
Problem
Solving
3. Akhir
Pembelajaran

13, 14

3.6.2.2 Instrumen Pengumpulan Data Variabel Terikat
Tabel 3
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus I
Indikator
Kompetensi
Standar Kompetensi
Dasar
5.4 Melakuka 5.4.1 Melakukan
Matematika
n operasi
penjumlahan dan
5. Menjumlahkan dan
hitung
pengurangan
mengurangkan
campuran
bilangan bulat dari
bilangan bulat
-30 sampai 30
5.4.2 Melakukan
operasi hitung
campuran
bilangan bulat dari
-30 sampai 30
5.4.3 Melakukan
operasi hitung
campuran
bilangan bulat dari
-30 sampai 30
dalam
permasalahan
kehidupan seharihari

Item
1, 2, 6, 7, 8, 10,
11

3, 4, 5, 9, 12,
16, 27, 19,

13, 14, 15, 18,
20

30

Tabel 4
Kisi-Kisi Instrumen Soal Siklus II
Kompetensi Dasar
5.4 Melakukan operasi hitung
campuran

3.7

Item

Indikator
5.4.4 Melakukan penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat dari
-100 sampai 100
5.4.5 Melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat dari 100 sampai 100
5.4.6 Melakukan operasi hitung
campuran bilangan bulat dari 100 sampai 100 dalam
permasalahan kehidupan seharihari

1, 2, 5, 7, 8,
11
3,4, 6, 9, 10,
13, 18, 20
12, 14, 15,
16, 17, 19

Uji Validitas dan Reliabilitas

3.7.1 Variabel Bebas (X)
Sebelum melakukan kegiatan tindakan pada materi yang telah ditentukan,
terlebih dahulu dilakukan uji coba model pembelajaran pada kelas yang sama tetapi
dengan materi yang berbeda. Selain untuk mematangkan persiapan bagi guru
pengajar, uji coba ini juga dimaksudkan untuk memvaliditas lembar observasi.
3.7.2 Variabel Terikat (Y)
3.7.2.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui seberapa cermat suatu instrument
dalam mengukur dengan apa yang hendak diukur. Siregar (2010:316) bahwa N=36
(N=jumlah siswa) batas konfesiennya >0,329. Untuk mengukur validitas digunakan
program komputer yaitu aplikasi SPSS 16.0 for Windows dengan mengunakan
Corrected Item Total Correlation yang merupakan korlasi antara skor tiap item

dengan skor total soal dikatakan valid apabila nilai koenfisiennya >0,329. Apabila
ada soal yang nilai koenfisiennya