Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan Google Fusion Table

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan
Google Fusion Table

Artikel Ilmiah

Oleh:
Kevin Lemmuela
NIM: 672009212

Program Studi Teknik Informatika
Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Salatiga
Januari 2015

1

2

3


4

5

Visualisasi Daerah Industri Salatiga Menggunakan
Google Fusion Table
1)

Kevin Lemmuela, 2)Charitas Fibriani

Fakultas Teknologi Informasi
Universitas Kristen Satya Wacana
Jl. Diponegoro 52-60, Salatiga 50711, Indonesia
Email: 1) kevinlemmuela.skripsi@gmail.com, 2)charitasfibriani@yahoo.com
Abstract
In 2013, industrial companies are growing up around Salatiga. However, the
development of those companies does not spread well. This phenomenon causes the
differences of development between one area with others. Moreover, the unexsitance of
spatial mapping system makes the goverment and citizens difficult to get information
about the develompent of Salatiga industrial. This research builds up the vizualiaton of

Salatiga industrial areas by using Google Fusion Table. In this research, Google Fusion
Table helps to map every industri or campany in Salatiga. In the applying system, Google
Fusion Table is intergrated with Google Map API and Google Chart to display
information in the diagram or chart. The main focus in this research is how to design and
create web based information system that mapping Salatiga industrial areas by using
Google Fusion Table.
Keywords: information system, Web, Industrial, Google Fusion Table, Salatiga
Abstrak
Tahun 2013 perusahaan industri di Salatiga mengalami sedikit peningkatan.
Perkembangan indsutri di Salatiga masih tergolong belum merata. Daerah industri yang
tergologn tidak merata menjadikan perbedaan perkembangan beberapa daerah. Belum
adanya sistem yang memetakan informasi secara spasial menjadi penyebab pemerintah
maupun masyarakat kurang mengetahui perkembangan industri Salatiga. Penelitian ini
membangun visualisasi daerah industri Salatiga menggunakan Google Fusion Table.
Google Fusion Tabel dalam penelitian ini membantu dalam memetakan setiap titik
industri atau usaha Salatiga. Dalam penerapannya Google Fusion Table berintegrasi
dengan Google Map API dan Google Chart untuk menyajikan informasi berupa diagram
atau chart. Fokus utama dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan
membangun sistem informasi berbasis web yang memetakan daerah industri Salatiga
menggunakan Google Fusion Table.

Kata Kunci: Sistem Informasi, Web, Industri, Google Fusion Table, Salatiga

1) Mahasiswa Fakultas Teknologi Informasi Jurusan Teknik Informatika, Universitas Kristen
Satya Wacana Salatiga.
2) Staff Pengajar Fakultas Teknologi Informasi, Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga.

6

1. Pendahuluan
Pertumbuhan ekonomi tergantung kepada pertambahan penyediaan faktorfaktor produksi (penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal) dan tingkat
kemajuan teknologi [1]. Pertumbuhan perkonomian setiap daerah memiliki corak
yang berbeda antar daerah. Setiap strategi untuk upaya peningkatan perekonomian
suatu daerah pun berbeda-beda, tidak bisa disamakan. Perencanaan perekonomian
suatu daerah pertama-tama perlu mengenali karakter ekonomi, sosial dan fisik
daerah itu sendiri, termasuk interaksinya dengan daerah lain. Pemanfaatan
tekologi dalam proses peningkatan perekonomian merupakan salah datu faktor
penting. Dengan pemanfaatan teknologi yang memadahi maka sumber daya atau
potensi yang dimiliki suatu daerah dapat diolah dengan maksimal [2].
Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan
Argomulyo, Kecamatan Tinggkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan

Sidorejo. Sampai tahun 2013 perusahaan industri besar/sedang di Salatiga
mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 25 unit usaha, dengan 48 persen
diantaranya termasuk ke dalam golongan industri besar dan 52 persen termasuk ke
dalam industri sedang [3]. Pembangunan dan penyebaran sarana prasarana di Kota
Salatiga, masih belum merata. Kondisi pinggiran masih terkesan alam pedesaan
dan belum begitu muncul aktifitas perekonomian yang seimbang. Pusat
keramaian ada di tengah, sedangkan daerah perluasan perlu untuk diangkat
secepatnya [4]. Dinas Pemkot Salatiga juga menyatakan adanya masalah yang
sering terjadi ketika penyebaran pemberian bantuan kepada unit usaha kecil
menengah. Kerap kali bantuan diberikan ke unit usaha yang sama. Hal ini
disebabkan karena tidak ada sistem yang mencatat atau memberi informasi unit
mana yang sudah diberi bantuan atau belum. Selain itu tidak adanya sistem yang
memetakan uni-unit usaha di Salatiga membuat Pemkot Salatiga susah
mengetahui persebaran lokasi unit usaha, padahal setiap dareah harus
ditumbuhkan secara merata.
Berdasarakan paparan masalah yang telah dibahas maka diperlukan
pemanfaatan teknologi pada dinas Pemerintahan Kota Salatiga (Pemkot), yang
mampu memberikan gambaran tingkat penyebaran jenis-jenis usaha di Kota
Salatiga dan membantu pihak Pemkot Salatiga untuk mengetahui persebaran
bantuan unit usaha. Belum adanya penyajian informasi data kedalam bentuk data

spasial merupakan salah satu alasan dilakukan penelitian ini. Adanya sistem
informasi yang memetakan setiap unit industri di Salatiga diharapkan dapat
memberikan informasi secara visual kepada pengunjung maupun Pemkot Salatiga
secara rinci dari penyebaran unit usaha . Selain itu membantu Pemkot Salatiga
untuk mengetahui persebaran bantuan yang telah diberikan ke unit usaha.
Penelitian ini akan dibangun sistem informasi yang dapat menampilkan peta
industri Salatiga. Setiap unit industri akan ditampilkan dan diberikan keterangan
detail. Untuk membantu proses analisa dan pengumpulan informasi ditambahkan
pula grafik yang menggambarkan setiap sektor industri Salatiga. Fokus utama
dalam penelitian ini adalah bagaimana merancang dan membangun sistem
informasi berbasis web yang memetakan daerah industri Salatiga menggunakan
Google Fusion Table. Pemanfaatan teknologi ini diharapkan memberikan manfaat
7

kepada Pemkot Salatiga maupun masyarakat umumnya untuk mengetahui daerah
industri Salatiga.
2. Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang “Perancangan dan Implementasi Website Sistem
Informasi Geografis untuk Monitoring Persebaran Titik Api Kebakaran Hutan di
Kabupaten Kotawaringin Barat Berbasis Google Maps API menemukan masalah

bahwa seringnya terjadi kebakaran hutan di Kalimantan terkhusus Kabupaten
Kotawaringin Barat menyebabkan penurunan keanekaragaman hayati yang
dimiliki daerah tersebut. Penelitian tersebut bertujuan untuk melakukan
perancangan dan pembangunan sistem informasi geografis pemantau titik api
kebakaran hutan yang terjadi di Kabupaten Kotawaringin Barat. Sistem Informasi
Geografis yang akan dibangun memanfaatkan Google Map API dan Google
Fusion Table untuk mengolahan data dan peta digital. Sistem Informasi
Geografis yang dibangun memetakan setiap titik-titik api kebakaran hutan yang
terjadi. Data dapat disajikan kedalam grafik yang akan membantu dalam
menganalisis setiap titik api yang terjadi [5].
Penelitian yang berjudul “Perancangan Penyebaran Jenis Usaha di Kota
Salatiga Berbasis Web GIS” telah dilakukan untuk mengetahui jenis usaha apa
saja yang ada di Kota Salatiga. Penelitian ini mengemukakan masalah bahwa
Salatiga belum memiliki Sistem Informasi Geografis (GIS) yang dapat
menggambarkan atau memberikan informasi mengenai pnyebaran jenis usaha.
Penelitian ini hanya berfokus pada penyebaran lokasi jenis-jenis usaha di Kota
Salatiga [6].
Penelitian ini akan membangun sistem informasi yang memetakan setiap
unit industri ke peta. Setiap unit industri akan digolongkan berdasarkan kategorikateogir industri tertentu. Sebagai contoh kategori industri berdasarkan badan
hukumnya, terdapat 5 jenis yaitu : Perorangan, CV, PT, Firma dan Koperasi.

Selain penggolongan industri, sistem informasi ini akan dilengkapi dengan grafik
yang dapat menyampaikan informasi detail wilayah industri Salatiga. Terdapat
juga informasi-informasi tambahan yang ditampilkan dalam bentuk tabel maupun
grafik. Penggolahan data unit industri dapat dilakukan oleh admin. Fungsi
penggolahan data meliputi penambahan, pengubahan dan penghapusan unit
industri.

Kawasan industri
Kawasan industri adalah suatu kawasan atau tempat pemusatan kegiatan
industri pengolahan yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana seperti lahan
dan lokasi yang strategis, fasilitas penunjang lainnya, seperti listrik, air, telepon,
jalan, tempat pembuangan limbah, dan lain-lain yang telah disediakan oleh
perusahaan pengelola kawasan industri. Adapun tujuan dibentuknya suatu
kawasan industri, antara lain:
8

a) Mempercepat pertumbuhan Industri.
b) Memberikan kemudahan bagi kegiatan industri, misalnya lokasi,
perijinan, sarana dan prasarana serta yang lainnya.
c) Mendorong kegiatan industri agar terpusat dan berlokasi di

kawasan industri
d) Menyediakan fasilitas lokasi industri yang berwawasan
lingkungan.
Kawasan Industri adalah Kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri
kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan
Industri yang telah memiliki Ijin Usaha Kawasan Industri.

Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis (Geographic Information System disingkat
GIS) adalah system informasi khusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit,
adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis,
misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para
praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan
data sebagai bagian dari sistem ini.
Teknologi Sistem Informasi Geografis dapat digunakan untuk investigasi
ilmiah, pengelolaan sumber daya, perencanaan pembangunan, kartografi dan
perencanaan rute. Misalnya, SIG bisa membantu perencana untuk secara cepat

menghitung waktu tanggap darurat saat terjadi bencana alam, atau SIG dapat
digunaan untuk mencari lahan basah (wetlands) yang membutuhkan perlindungan
dari polusi.

Google Fusion Table
Google Fusion Table adalah cloud based service sistem yang memberikan
kemudahan dalam integrasi dan pengaturan data. Proyek ini merupakan product
dari Google Inc yang diluncurkan pada Juni 2009. Suatu data dalam organisasi
tertentu akan mudah untuk diolah dan diintegrasikan dengan service maupun fitur
berbasis internet lainnya [7]. Google Fusion Table memungkinkan user untuk
mengunggah tabular data files (spreadsheets, CSV, KML) sampaiƒ 100MB.
Sistemnya juga menyediakan beberapa cara penyajian data, sebagai contoh charts,
9

map, timelines dan memiliki kemampuan untuk menyaring data serta melakukan
fungsi aggregate data. Google Fusion Table mampu melakukan integrasi data
dari multiple sources dengan melakukan joins antar tables. User dapat menjaga
tingkat privasi data dengan pilihan hak akses yang sudah disediakan. Gambar 1
merupakan gambar arsitektur Google Fusion Table.


Gambar 1 Arsitektur Google Fusion Table [7]

Pada Gambar 1 dapat diperoleh informasi bahwa request pertama kali
dapat dikirimkan oleh berbagai sumber. Sebagai contoh sistem web yang
memanfaatkan Google Fusion Table , stand alone applications yang
memanfaatkan API atau sistem yang melakukan embedded visualisasi Google
Fusion Table . Kemudian sistem akan melakukan generate peta digital sesuai
dengan spatial/structured queries yang dikirimkan oleh sistem. Front end
dispatcher mengubah request menjadi perintah untuk presentasi dan menjadi
query. Query inilah yang nantinya dijalankan untuk menampilkan data sesuai
request.
Google Map API
Google Maps adalah layanan pemetaan berbasis web service yang
disediakan oleh Google dan bersifat gratis, yang memiliki kemampuan terhadap
banyak layanan pemetaan berbasis web [8]. Beberapa daftar API yang tersedia
yaitu, Maps JavaScript API (Javascript), Maps API for Flash (Flash), Google
Earth API, Static Maps API, Webservices-Request (format json/xml), Maps Data
API-Update informasi geografis melalui Google data API. Google Maps API
merupakan sebuah library JavaScript, dengan mempelajari HTML dan
Javascript, serta koneksi internet. Google Maps API dapat membangun dan

merancang aplikasi peta digital yang handal dan powerful. Sesudah peta
dipanggil, pengguna dapat melakukan perbesaran gambar, menggeser secara
interaktif, memilih bagian yang menarik dari lokasi peta tanpa membutuhkan
sebuah reload. Gambar peta dipanggil sesuai dengan pergeseran kursor, yang
menunjukan implementasi dari Ajax. Google telah membuat API untuk
mengintegrasikan fungsi dari Google Map ke aplikasi web. Hal ini membuat API
dapat digunakan untuk membuat sebuah web aplikasi yang menggabungkan
10

layanan peta yang diberikan Google dengan aplikasi. Google Map API merupakan
salah satu jenis teknologi pustaka yang dikembangkan untuk mendukung aplikasi
berbasis AJAX. Untuk dapat menggunakan API, pengembang web diharuskan
mendaftarkan alamat webnya untuk kemudian mendapatkan API key, yang
nantinya digunakan untuk mengakses API tersebut [9].
Kota Salatiga
Kota Salatiga yang merupakan kota yang memiliki lokasi yang strategis.
Kota Salatiga terletak pada jalur transportasi regional utama Jawa Tengah yaitu
antara Kota Semarang dan Kota Surakarta, dimana daerah tersebut sedang
berkembang, terutama Kota Semarang yang menjadi kawasan andalan bagi daerah
sekitamya. Kondisi ini memungkinkan Kota Salatiga memiliki keuntungan
sebagai berikut:
Kota Salatiga akan berperan sebagai kota transit bagi para pelaku
perjalanan antara Semarang dan Surakarta. Dengan demikian akan mendorong
perkembangan sektor perdagangan dan jasa terutama dalam distribusi produk dan
potensi lokal.
Kota Salatiga berperan sebagai terminal (pusat) perdagangan hasil
pertanian bagi daerah sekitarnya, penyedia alat-alat dan input bagi kegiatan
pertanian, serta sebagai pusat industri pengolahan pertanian. Peran ini didukung
oleh keberadaan wilayah sekitar yang sangat potensial bagi pengembangan
pertanian, baik tanaman pangan, buah, sayuran, dan hasil kebun lainnya.
Keberhasilan peran ini akan membentuk suatu hubungan timbal balik yang saling
menguntungkan antara Kota Salatiga dan Kabupaten Semarang.
Selain itu Kota Salatiga berimpit pada kawasan pusat pengembangan di
Provinsi Jawa Tengah (Kedungsepur dan Joglosemar), kebijakan pada wilayahwilayah tersebut akan membuka peluang besar bagi Kota Salatiga untuk lebih
berkembang.
Dalam perdagangan, Kota Salatiga memiliki potensi unggulan daerah
yang mampu dipasarkan hingga luar wilyah Salatiga, yaitu industri Batu Pahat,
industri abon dan dendeng, industri eating-enting gepuk, industri kofeksi, industri
kerajinan panah, industri bambu, dan industri sapu ijuk. Dari 7 produk unggulan
tersebut secara garis besar pemasarannya adalah Surakarta serta Semarang baik
kota atau kabupaten dan tidak menutup kemungkinan ke daerah lain [10].
Kota Salatiga terdiri dari 4 (empat) kecamatan yaitu Kecamatan
Argomulyo, Kecamatan Tinggkir, Kecamatan Sidomukti dan Kecamatan
Sidorejo. Sampai tahun 2013 perusahaan industri besar/sedang di Salatiga
mengalami sedikit peningkatan, yaitu sebanyak 25 unit usaha, dengan 48 persen
diantaranya termasuk ke dalam golongan industri besar dan 52 persen termasuk
ke dalam industri sedang [3].
Bentuk Pemilikan Bisnis / Usaha di Indonesia
Bentuk Usaha atau bentuk pemilikan bisnis ada yang dikatakan berbentuk
badan hukum dan tidak berbadan hukum. Pengertian bentuk badan hukum yaitu
badan usaha yang mempunyai kekayaan tersendiri, terpisah dari harta kekayaan
11

para pendirinya atau para pengurusnya. Para anggota tidak bertanggung jawab
dengan harta kekayaannya di luar yang tersebut dalam saham yang
dimilikinya.[11]
Usaha yang tidak berbentuk badan hukum antara lain, Badan usaha
perseorangan, persukutuan firma, dan persekutuan komanditer. Usaha yang
berbentuk badan hukum antara lain, Perseroan terbatas (PT), Koperasi, dan
Yayasan.
Negara Indonesia mengenal bermacam-macam bentuk pemilikan bisnis.
Bentuk yang akan dipilih, sangatlah bergantung pada faktor pertimbangan bentuk
kepemimpinan, struktur permodalan, tanggung jawa terhadap utang piutang
perusahaan, dan kontinuitas perusahaan. Bentuk pemilikan bisnis antara lain,
Perusahaan Perseorangan, Firma, CV, PT, dan Koperasi.
3. Metode Penelitian
Terdapat lima tahapan dalam penelitian ini, yaitu: (1) Analisis kebutuhan
dan pengumpulan data yang diperlukan, (2) Perancangan sistem, (3) Perancangan
aplikasi/program, (4) Implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil
pengujian, (5) Penulisan laporan hasil penelitian. Tahapan-tahapan yang
dilakukan dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Tahapan Penelitian [12]

Berdasarkan bagan pada Gambar 2 dapat dijelaskan bahwa tahapan penelitian
yang dilakukan adalah sebagai berikut:
Tahap pertama, analisis kebutuhan dan pengumpulan data, yaitu:
mengumpulkan kebutuhan data yang akan digunakan dalam membangun sistem.
Kebutuhan data didapatkan dengan cara wawancara dan internet. Data-data yang
dibutuhkan meliputi data unit industri salatiga beserta lokasi, data industri Salatiga
2013 dari BPS Salatiga. Selain itu dikumpulkan juga beberapa refrensi untuk
membangun sistem, meliputi refrensi GFT, PHP dan lain lain.
Tahap kedua, perancangan sistem yang meliputi perancangan proses
menggunakan diagram Unified Modelling Language (UML) adalah perancangan
use case diagram, activity diagram, sequence diagram, dan class diagram. Data
yang telah didapatkan pada proses sebelumnya digunakan untuk melakukan
12

perancangan. Rancangan arsitektur sistem menjelaskan bagaimana sistem akan
berintegrasi dengan Google Map API dan Google Fusion Table. Semua data yang
telah dirancang akan disimpan kedalam tabel-tabel pada Google Fusion Table.
Tahap Ketiga, perancangan aplikasi/program yaitu merancang
aplikasi/program sesuai kebutuhan sistem berdasarkan perancangan sistem yang
telah dilakukan. Rancangan akan disesuaikan dengan UML yang telah dibuat.
Tahap Keempat, implementasi dan pengujian sistem, serta analisis hasil
pengujian. Implementasi pada tahap ini meliputi pembangunan fungsi-fungsi
sistem berdasarkan rancangan yang ada, integrasi sistem (Google Fusion Table,
Google Map API, dan Google Chart), dan pembangunan user interface. Setelah
sistem dibangun maka dilakukan pengujian sistem. Pengujian ini akan mengecek
setiap fungsi sistem apakah berjalan dengan benar atau tidak.
Tahap
kelima,
penulisan
laporan
hasil
penelitian,
yaitu
mendokumentasikan dan menulis setiap tahapan yang dilakukan pada penelitian.
Setiap tahapan akan dijelaskan secara detail. Hasil dari dokumentasi ini yang akan
menjadi laporan hasil penelitian.
Model Perancangan Sistem
Metode yang digunakan dalam perancangan sistem pada penelitian ini
adalah model waterfall. Model Waterfall dapat dilihat pada Gambar 3.

Gambar 3 Waterfall Model [13]

Gambar 3 menjelaskan bahwa pada model waterfall terdapat lima tahapan utama
yang terjadi. Tahap pertama merupakan tahap analisis kebutuhan sistem, dimana
data dikumpulkan. Tahap kedua adalah perancangan sistem dan perangkat lunak,
data-data pada tahap pertama akan digunakan untuk melakukan perancangan
sistem. Perancangan sistem meliputi perancangan UML, arsitektur sistem,
perancangan antar muka dan basis data. Tahap ketiga adalah implementasi sistem
dan pengujian unit, rancangan hasil tahap kedua akan dibangun dan diterapkan.
Setiap fungsi yang dibangun kemudian diuji apakah sudah berjalan benar atau
tidak. Tahap keempat adalah integrasi dan pengujian sistem, tahap dimana fungsifungsi yang telah dibangun diintegrasikan dan diuji secara menyeluruh. Tahap
kelima adalah operasi dan pemeliharaaan sistem, tahap ini dilakukan secara
berkelanjutan untuk mengetahui apakah sistem berjalan dengan benar atau tidak.

13

Perancangan Arsitektur
Sistem yang akan dibangun merupakan pemanfaatan dari Google Fusion
Table. Sistem akan menampilkan setiap data dalam bentuk data spasial. Unit
industri akan dipetakan kedalam peta digital dan menyajikan beberapa informasi
berdasarkan data tersebut. Arsitektur sistem daplat dilihat pada Gambar 4.

Gambar 4 Arsitektur Sistem

Arsitektur pada Gambar 4 menjelaskan bagaimana sistem bekerja. User akan
mengakses sistem melalui web appplication. Sistem yang terdiri dari script PHP
dan Java script akan melakukan penyusunan perintah SQL sesuai dengan perintah
yang diingikan oleh user. Perintah SQL kemudian dikirimkan ke Google Fusion
Table untuk dijalankan. Semua tabel pada Google Fusion Table memiliki id yang
akan digunakan sebagai ID akses. Google Fusion Table akan menjalankan
perintah SQL. Jika perintah tersebut merupakan perintah select maka GFT akan
mengembalikan response berupa hasil query yang nantinya bisa ditampilkan
dalam bentuk peta maupun data tabel. Google Fusion Table akan berintegrasi
dengan Google Map API untuk menampilkan hasil berupa peta dan Google Chart
API untuk menampilkan hasil berupa diagram atau chart. Hasil akhir adalah titik
unit industri yang dapat dilihat oleh user pada layer peta.
Unified Modeling Language (UML)
Tahap perancangan sistem menggunakan peerancangan Unified Modeling
Language (UML). Perancangan ini bertujuan untuk menggambarkan prosedur dan
proses kerja dari sistem. UML terdiri dari diagram use case, activity, sequence,
dan class. Berikut ini penjelaskan dari masing-masing diagram.
Use case diagram menggambarkan fungsionalitas yang diharapkan dari
sebuah sistem, yang menjelaskan keseluruhan kerja sistem secara garis besar
dengan merepresentasikan interaksi antara aktor dengan sistem yang dibuat, serta
memberikan gambaran fungsi-fungsi yang diberikan sistem kepada user [13].
Gambar 5 merupakan use case diagram sistem.

14


Ubah Unit Usaha


Tambah Unit Usaha


Hapus Unit Usaha


Olah Data Unit Usaha

Lihat Data Unit Usaha

Peta Daerah Industri

Admin

Tamu

Penyaringan Peta Daerah Industri


Ubah Data Grafik



Olah Data Grafik

Lihat Grafik

Gambar 5 Use Case Diagram Sistem

Gambar 5 memberikan informasi bahwa terdapat 2 aktor dalam sistem, yaitu
Admin dan Tamu. Admin memiliki fungsi untuk olah data unit usaha, Pengolahan
peta daerah industri, penyaringan peta daerah industri dan Pengolahan data grafik.
Fungsi olah data unit usaha meliputi penambahan, penghapusan, pengubahan dan
penampilan unit. Aktor Tamu memiliki hak untuk menjalankan fungsi lihat data
unit usaha, melihat peta daerah industri, penyaring peta daerah industri dan
melihat data grafik. Dalam menjalankan fungsinya Pengolahan data Admin
melakukan perubahan data yang tersimpan di Google Fusion Table, sedangkan
aktor Tamu hanya melihat hasil dalam bentuk peta atau grafik.
Diagram aktifitas atau activity diagram memberikan visualisasi aliran
tindakan dalam sistem yang dibuat, percabangan tindakan yang terjadi, bagaimana
tindakan awal sistem dan bagaimana tindakan akhir yang terjadi pada sistem.
Activity diagram juga dapat memberikan gambaran tentang proses yang dapat
terjadi dalam beberapa tindakan tertentu [13].

Gambar 6 Activity Diagram Admin Pengolahan Data Unit
15

Activity diagram pada Gambar 6 merupakan diagram dari Pengolahan data
unit. Berdasrakan gambar tersebut, aktor Admin harus melakukan aktivitas login
terlebih dahulu untuk dapat menjalankan fungsi olah data unit. Username dan
password akan dikirim ke sistem untuk dicek apakah benar atau salah. Jika benar
maka Admin dapat melakukan pilihan aktivitas yang dapat dilakukan yaitu :
tambah unit, ubah unit, hapus unit, lihat unit, lihat peta industri dan filter peta
industri. Ketika Admin melakukan salah satu aktivitas maka sistem akan
menyusun perintah SQL dan dikirimkan ke database yang disimpan di Google
Fusion Table. Google Fusion Table akan menjalankan perintah tersebut dan
menampilkan hasilnya kembali ke sistem.
Class diagram merupakan diagram yang digunakan untuk menampilkan
beberapa kelas yang ada dalam sistem atau perangkat lunak yang sedang
dikembangkan[13]. Berikut ini adalah class diagram pada Gambar 7.

Gambar 7 Class Diagram system

Gambar class diagram tersebut memberikan informasi bahwa sistem memiliki 4
class utama, yaitu : User, SiteControlle, Unit dan GFT. Class User memiliki
kolom username, password dan stat. Class user digunakan untuk menampung
semua data user yang akan melakukan aktivitas di sistem. Class Unit memiliki
atribut usahaId, nama, idJenisOperasi, jenisOperasi, idJenisHukum, jenisHukum,
alamat, southing, easting, bantuan, jumlah dan tahun. Class Unit berfungsi untuk
menampung setiap data unit yang akan dipetakan ke dalam peta. Kolom southing
dan easting akan dijadikan sebagai lokasi koordinat titik unit. Class SiteController
memiliki atribut client_id, ft_scope, service_account _name, key_file. Setiap
atribut dari class SiteController memiliki fungsinya masing-masing yaitu:
client_id menampung id Google Fusion Table yang terdaftar oleh server, ft_scope
untuk menampung URL Google Fusion Table API, service_account _name untuk
menampung id admin yang terdaftar oleh server, key_file untuk menampung key
file hasil generate Google Fusion Table API. Class GFT memiliki atribut
southing, easting, dan idTable. Class GFT merupakan class yang berhubungan
16

langsung dengan antar muka. Terdapat kolom idTable untuk mengakses setiap
primary key tabel.
4. Hasil dan Pembahasan
Visualisasi yang dibangun pada penelitian ini memiliki 2 bagian utama,
yaitu bagian Admin dan Tamu. Berikut ini penjelasan dari masing-masing bagian.
Halaman Tamu
Pada bagian Tamu terdapat 5 navigasi, yaitu Beranda, Peta, Diagram,
Industri dan Kontak. Untuk antar muka sistem web ini menggunakan one page
design yang bertujuan untuk memudahkan pengguna dalam menggunakan sistem.
Tamu tidak perlu melakukan login untuk dapat melihat informasi yang disajikan.
Halaman Beranda mempunyai desain yang sama baik Tamu maupun Admin.
Gambar 8 merupakan tampilan dari halaman beranda.

Gambar 8 Halaman Beranda

Halaman Peta menampilkan informasi peta industri salatiga. Setiap data
unit usaha atau industri akan dipetakan ke peta dengan menggunakan Google
Fusion Table dan Google Map API. Terdapat pengaturan penyaringan yang dapat
dilakukan oleh Tamu untuk memperoleh informasi dari peta tersebut. Pilihan
tersebut digunakan untuk penyaringan peta pengelompokan unit usaha
berdasarkan jenis operasi dan jenis badan hukum. Untuk kategori jenis operasi
terdapat 4 pilihan, yaitu : Semua, Dagang, Jasa dan Manufaktur. Sedangkan untuk
kategori jenis badan hukum terdapat 6 pilihan, yaitu : Semua, Perorangan, CV,
Firma, PT, dan Koperasi. Data unit usaha akan dikelompokkan berdasarkan
kategori yang dipilih. Sebagai contoh ketika Tamu memilih kategori PT, maka
titik-titik unit usaha yang muncul hanya usaha yang memiliki jenis badan hukum
PT. Gambar 9 merupakan tampilan dari Halaman Peta.

17

Gambar 9 Halaman Peta

Halaman Peta terdapat fungsi untuk melakukan pemanggilan peta dan
pemetaan setiap unit. Fungsi ini merupakan perintah java script yang akan aktif
ketika halaman dimuat atau ada perintah untuk melakukan penyaringan. Fungsi
ini membentuk perintah SQL yang akan dikirim ke Google Fusion Table. Dalam
perintah java script id tabel harus disertakan untuk pemanggilan tabel. Penggalan
perintah untuk pemetaan titik unit usaha melalui Google Fusion Table dapat
dilihat pada Kode Program 1.
Kode Program 1 Perintah Pemetaan Titik Unit Usaha
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.

var tableId = '1BKhc1tLS4ilnZgiMFYqOCkwRYohOII4RkNA5cWpJ';
var columnId = 'col7';
google.maps.visualRefresh = true;
...
var mapDiv = document.getElementById('googft-mapCanvas');
mapDiv.style.height = isMobile ? '100%' : '600px';
var map = new google.maps.Map(mapDiv, {
center: new google.maps.LatLng(-7.337954606008147, 110.50961267089838),
zoom: 13,
mapTypeId: google.maps.MapTypeId.ROADMAP
});
map.controls[google.maps.ControlPosition.RIGHT_TOP].push(document.getEleme
ntById('googft-legend-open'));
map.controls[google.maps.ControlPosition.RIGHT_TOP].push(document.getEleme
ntById('googft-legend'));
layer = new google.maps.FusionTablesLayer({
map: map,
heatmap: {enabled: false},
query: {select: columnId,from: tableId,where: ""},
options: {styleId: 2,templateId: 2}});

Baris 1 pada Kode Program 1 merupakan inisialisasi id tabel yang akan diakses.
Baris 2 merupakan id kolom yang akan ditampilkan. Baris ke 3 sampai ke 13
merupkaan perintah untuk melakukan pengaturan tampilan peta. Sedangkan baris
ke 14 sampai 18 merupakan perintah untuk membangun layer peta yang berisi
perintah SQL select.
Halaman Diagram menampilkan informasi dalam bentuk diagram atau
chart. Informasi yang ditampilkan adalah pengelompokan unit usaha berdasarkan
kategori jenis operasi dan jenis badan hukum. Terdapat pilihan jenis diagram atau
chart yang bisa dipilih Tamu untuk menyajikan data unit industri. Fungsi ini
18

merupakan integrasi dari Google Fusion Table dan Google Chart. Berikut ini
adalah tampilan dari Halaman Diagram.

Gambar 9 Halaman Peta

Fungsi yang terdapat pada halaman peta menggunakan perintah java
script. Fungsi tersebut berfungsi untuk pemanggilan data dan membentuk chart
yang diinginkan oleh Tamu. Data akan dikelompokkan berdasarkan jenis hukum
dan jenis operasi terlebih dahulu, kemudian diberikan jenis chart yang diinginkan.
Penggalan perintah untuk membentuk chart dapat dilihat pada Kode Program 2.
Kode Program 2 Perintah Untuk Membentuk Chart
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.

showChartOperasi('BarChart');
showChartBHum('BarChart');
...
google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_charttype_op
erasi'),'change', function() {
changeChartTypeOperasi();});
google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_charttype_bh
um'),'change', function() {
changeChartTypeBHum();});
...
function changeChartTypeOperasi() {
var opt_charttype_operasi =
document.getElementById('opt_charttype_operasi').value;
if (opt_charttype_operasi) {showChartOperasi(opt_charttype_operasi);}}
function changeChartTypeBHum() {
var opt_charttype_bhum =
document.getElementById('opt_charttype_bhum').value;
if (opt_charttype_bhum) {showChartBHum(opt_charttype_bhum);}}

Halaman Industri berisi informasi industri yang didapatkan dari data
industri BPS Salatiga tahun 2013. Data ini disajikan dalam bentuk chart. Terdapat
fungsi untuk melakukan pemilihan jenis chart. Data yang ditampilkan meliputi
sentra industri Salatiga, unit usaha dan tenaga kerja per kabupaten, dan kelompok
industri Salatiga. Gambar 10 adalah gambar Halaman Industri.

19

Gambar 10 Halaman Industri

Fungsi pada halaman industri hampir sama dengan fungsi yang terdapat
pada Halaman Diagram. Terdapat fungsi untuk melakukan pengaturan tipe chart.
Setiap data akan ditampilkan kedalam chart dengan menggunakan Google Chart.
Berikut ini penggalan perintah untuk menampilkan chart.
Kode Program 2 Perintah Untuk Membentuk Chart Sentra Industri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

showSentraIndustri('BarChart');
...
google.maps.event.addDomListener(document.getElementById('opt_sentra_ind')
,'change', function() {
changeSentraIndustri();});
...
function showSentraIndustri(chartType) {
google.visualization.drawChart({
"containerId": "sentraInd-div",
"dataSourceUrl": "http://www.google.com/fusiontables/gvizdata?tq=",
"query": "SELECT Jenis_Industri as 'Jenis industri',Tahun_2011 as
'2011',Tahun_2012 as '2012',Tahun_2013 as '2013' " +
"FROM 1SM1ckFHomg87TW6vOUx-C4JO5gSxZCqQCb4yM2YG",
"chartType": chartType,
"options": {"title": 'Data Sentra Industri Salatiga', "height": 400,
"legend": {position: "none"},}});}

Halaman Admin
Halaman Admin memiliki fungsi pengolahan data, yang meliputi fungsi
tambah, ubah, dan hapus unit usaha. Untuk dapat melakukan fungsi pengolahan
data Admin harus melakukan login terlebih dahulu. Berikut ini tampilan dari
Halaman Login Admin.

Gambar 11 Halaman Login

Halaman Admin memiliki 4 navigasi utama yaitu Beranda, Manage Data, Peta
dan Diagram. Halaman Beranda, Peta dan Diagram memiliki fungsi yang sama
dengan bagian Tamu. Perbedaan dari halamn Admin adalah dapat melakukan
pengolahan data unit industri. Semua data unit akan ditampilkan kedalam tabel.
Gambar 12 merupakan tampilan tabel unit usaha.
20

Gambar 12 Halaman Peta : Tabel Unit Usaha atau Industri

Berdasarkan Gambar 12 dapat dilihat bahwa terdapat menu untuk update dan
delete untuk setiap row data. Admin dapat melakukan proses ubah data dengan
melakukan klik pada simbol update. Sistem akan mencari data berdasarkan
ROWID yang menjadi kolom primary key untuk setiap tabel. Kemudian
menampilkannya ke form. Berikut ini tampilan fungsi menu update.

Gambar 12 Halaman Peta : Ubah Unit Usaha atau Industri

Penerapan fungsi tambah, ubah, hapus dan lihat data unit menggunakan Google
Fusion Table API memerlukan id Google API console dari google. Untuk
mendapatkannya akun harus terdaftar terlebih dahulu di Google API console.
Selain itu diperlukan client id untuk dapat mengakses tabel yang disimpan pada
Google Fusion Table. Setelah mendapatkan client id, setiap tabel akan disetting
untuk bisa diakses dengan client id tersebut. Berikut ini adalah penggalan dari
Kode Program untuk menambahan data unit usaha menggunakan Google Fusion
Table API.

21

Kode Program 3 Perintah Untuk Menambahkan Unit Industri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

13.

14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.

24.

25.
26.

private $CLIENT_ID;
private $FT_SCOPE;
private $SERVICE_ACCOUNT_NAME;
private $KEY_FILE;
public function __construct() {
parent::__construct();
$this->CLIENT_ID = '9478XXX.apps.googleusercontent.com';
$this->FT_SCOPE = 'https://www.googleapis.com/auth/fusiontables';
$this->SERVICE_ACCOUNT_NAME = '9478XXX@developer.gserviceaccount.com';
$this->KEY_FILE = base_url() . 'privatekey/2599XXX-privatekey.p12';
$DOCUMENT_ROOT = $_SERVER["DOCUMENT_ROOT"];
require_once $DOCUMENT_ROOT .
'/siindustrisalatiga/application/libraries/google-api-phpclient/src/Google_Client.php';
require_once $DOCUMENT_ROOT .
'/siindustrisalatiga/application/libraries/google-api-phpclient/src/contrib/Google_FusiontablesService.php';}
function addUnit($usahaid, $nama, $operasi, $bhukum, $alamat, $southing,
$easting) {
$client = new Google_Client();
$client->setApplicationName("siindustrisalatiga");
$client->setClientId($this->CLIENT_ID);
$key = file_get_contents($this->KEY_FILE);
$client->setAssertionCredentials(new Google_AssertionCredentials(
$this->SERVICE_ACCOUNT_NAME, array($this->FT_SCOPE), $key));
$service = new Google_FusiontablesService($client);
if ($operasi == 'DAGANG') {$joperasi = 1;} else if ($operasi == 'JASA')
{$joperasi = 2;} else if ($operasi == 'MANUFAKTUR') {$joperasi = 3;}
if ($bhukum == 'PERORANGAN') {$jbhukum = 1;} else if ($bhukum == 'CV')
{$jbhukum = 2;} else if ($bhukum == 'FIRMA') {$jbhukum = 3;} else if
($bhukum == 'PT') {$jbhukum = 4;} else if ($bhukum == 'KOPERASI')
{$jbhukum = 5;}
$selectQuery = "insert into 1BKhXXX
(USAHAID,NAMA,ID_JENIS_OPERASI,JENIS_OPERASI,ID_JENIS_BHUKUM,JENIS_BHUKUM,
ALAMAT,SOUTHING,EASTING,BANTUAN,JUMLAH,TAHUN) values
($usahaid,'$nama',$joperasi,'$operasi',$jbhukum,'$bhukum','$alamat','$sout
hing','$easting', '$bantuan', $jumlah, '$tahun')";
$hasil = $service->query->sql($selectQuery);
return $hasil;}

Baris 1 sampai 10 merupakan deklarasi dan inisialisasi variable CLIENT_ID,
FT_SCOPE, SERVICE_ACCOUNT_NAME, dan KEY_FILE. Baris 11 dan 13
digunakan untuk pemanggilan library pendukung google API. Baris 15 sampai 21
merupakan konfigurasi pemanggilan service google client. Baris 24 perintah SQL
yang akan digunakan untuk input data unit baru. Baris 25 eksekusi perintah SQL.
Pengujian Sistem
Pengujian sistem dilakukan untuk mengetahui apakah sistem sudah
berjalan dengan baik atau tidak. Jika terdapat kesalahan fungsi maupun proses
maka sistem akan diperbaiki untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Pengujian
sistem yang dilakukan adalah pengujian white-box.
Pengujian white-box adalah pengujian yang menguji mekanisme internal
sistem atau komponen[14]. Pengujian ini dilakukan oleh software developer untuk
mengetahui apakah setiap proses dan logika bekerja dengan benar. Beberapa
pengujian yang dapat dilakukan pada white-box testing adalah pengujian
intergrasi antar fungsi/method dan modul, pengujian logika kondisi/if, pengujian
perulangan (looping), pengujian struktur data[13]. Pengujian integrasi pada
22

penelitian ini dilakukan dengan cara menguji setiap fungsi apakah sudah berjalan
dengan benar atau tidak. Tabel 1 merupakan hasil pengujian white-box : pengujian
integrasi antar fungsi.
Tabel 1 Hasil Pengujian White-Box : Pengujian Integrasi Antar Fungsi

Fungsi
Fungsi Input
Data
Fungsi Ubah
Data
Fungsi
Hapus Data
Fungsi Lihat
Data

Fungsi
Pemetaan

Fungsi Filter
Peta

Fungsi
Membuat
Chart

Pengujian
Apakah dapat
menambah data
unit baru ke tabel
Apakah dapat
mengubah row
atau data unit
Apakah dapat
menghapus data
unit
Apakah dapat
menampilkan
semua data unit
yang tersimpan
Apakah dapat
menampilkan
peta beserta titik
pemetaan unit
usaha
Apakah dapat
menyaring unit
berdasarkan
kategori jenis
operasi dan badan
hukum

Input
Data unit baru

Output
Data unit baru
tersimpan

Keterangan
Valid

Rowid dan
data unit baru

Data unit
dapat diubah

Valid

Rowid data
unit yang
ingin dihapus
Id tabel

Data unit
dapat dihapus

Valid

Valid

Apakah dapat
membuat chart

Data unit
usaha dan tipe
chart

Semua data
unit yang
tersimpan
pada tabel
Peta yang
dilengkapi
dengan titik
pemetaan unit
usaha
Peta yang
dilengkapi
dengan titik
pemetaan unit
usaha
berdasarkan
kategori
tertentu
Chart sesuai
dengan data
yang
ditampilkan

Id tabel dan
perintah map

Id tabel, id
penyaringan
kategori

Valid

Valid

Valid

5. Simpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari penelitian yang telah dilakukan adalah
visualisasi daerah industri Salatiga menggunakan Fusion Tabel dapat menyajikan
informasi dengan menggunakan peta dan grafik. Data industri Salatiga disajikan
dalam bentuk data spasial ke dalam titik-titik yang dipetakan ke peta digital.
Pemanfaatan teknologi guna mengunjang kegiatan industri Salatiga dapat
dilakukan salah satunya adalah penerapan Google Fusion Table. Google Fusion
Tabel dalam penelitian ini membantu dalam memetakan setiap titik industri atau
23

usaha Salatiga. Sistem pemetaan yang dibangun membantu Pemkot Salatiga untuk
mengetahui persebatan unit usaha Salatiga dan persebaran bantuan yang diberikan
ke unit usaha. Penerapannya Google Fusion Table berintegrasi dengan Google
Map API dan Google Chart untuk menyajikan informasi berupa diagram atau
chart. Setiap tabel yang digunakan dalam sistem akan disimpan dalam Google
Fusion Table dan dapat diakses dengan menggunakan id tabel. Untuk melakukan
fungsi pengolahan diperlukan client id, service account dan key file yang
didapatkan dengan melakukan register pada Google API console.
6. Daftar Pustaka
[1]
Solow,
Robert
M.
2005.
Theory
of
economic
growth.
http://www.nbs.sk/_img/Documents/BIATEC/BIA11_05/22_25.pdf.
(diakses tanggal 26 Oktober 2014)
[2]
Darwanto, Herry. 2009. Prinsip Dasar Pembangunan Ekonomi Daerah.
http://www.bappenas.go.id/files/5913/5228/1656/heri__20091015103733_
_2313__0.doc. (diakses tanggal 26 Oktober 2014)
[3]
BPS Salatiga. 2014. Statistik Daerah Kota Salatiga 2014.
http://salatigakota.bps.go.id/index.php?hal=publikasi_detil&id=33.
(diakses tanggal 26 Oktober 2014)
[4]
Sutanto,
Edi.
2012.
Salatiga
Miliki
‘Harta
Terpendam’.
http://krjogja.com/liputan-khusus/khusus/1596/salatiga. (diakses tanggal
26 Oktober 2014)
[5]
Mogot, Fredrik Teofilus. 2013. Perancangan dan Implementasi Website
Sistem Informasi Geografis untuk Monitoring Persebaran Titik Api
Kebakaran Hutan di Kabupaten Kotawaringin Barat Berbasis Google
Maps API. Universitas Kristen Satya Wacana : Salatiga.
[6]
Pradhana, Immanuel Arya. 2013. Perancangan Penyebaran Jenis Usaha
di Kota Salatiga Berbasis Web GIS. Universitas Kristen Satya Wacana :
Salatiga.
[7]
Hector Gonzalez, Alon Halevy, Christian S. Jensen, Anno Langen, Jayant
Madhavan, Rebecca Shapley, Warren Shen. 2010. Google Fusion Table s:
Data Management, Integration and Collaboration in the Cloud. Google
Inc.
[8]
Studiawan, Hudan; Alqod Elian, Ary Mazharuddin S. 2012. Layanan
Informasi Kereta Api Menggunakan GPS, Google Maps, dan Android.
Surabaya:Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
[9]
Purvis, M., Sambells, J. and Turner, C. 2006. Beginning Google Maps
Applications with PHP and Ajax From Novice to Professional. APRESS,
NewYork, USA.
[10] Wijaya, Bayu dan Dwi Atmanti, Hastarini. 2006. Analisis Pengembangan
Wilayah dan Sektor Potensial Guna Mendorong Pembangunan di Kota
Salatiga. Jurnal Dinamika Pembangunan (JDP), Volume 3 (Nomor 2). pp.
101-118. ISSN 1829-7617.
[11] Buchari, Alma, Januari 2008. Kewirausahaan, Bandung : Alfabeta.

24

[12]

[13]
[14]

Hasibuan, Zainal A., 2007, Metodologi Penelitian Pada Bidang Ilmu
Komputer dan Teknologi Informasi : Konsep, Teknik, dan Aplikasi, Jakarta
: Ilmu Komputer Universitas Indonesia.
Pressman, R.S, 2001, Software Engineering : A Practitioner’s Approach,
Amerika Serikat : R.S. Pressman and Associates.
IEEE. 1990. IEEE Standard 610.12-1990, IEEE Standard Glossary of
Software Engineering Terminology.

25

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Diskriminasi Daun Gandarusa (Justicia gendarrusa Burm.f.) Asal Surabaya, Jember dan Mojokerto Menggunakan Metode Elektroforesis

0 61 6

Analisis Pengaruh Lnflasi, Nilai Tukar Rupiah, Suku Bunga Sbi, Dan Harga Emas Terhadap Ting Kat Pengembalian (Return) Saham Sektor Industri Barang Konsumsi Pada Bei

14 85 113

Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung

27 142 115

Sistem Informasi Absensi Karyawan Di Perusahaan Daerah Kebersihan Kota Bandung

38 158 129

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Prosedur Verifikasi Internal Surat Pertanggung Jawaban (SPJ) Pada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi Jawa Barat

2 110 1