4.1 Hasil Penelitian - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi Materi Fase-Fase Bulan dengan Pendekatan Saintifik untuk Kelas 4 SD

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas mengenai tentang pelaksanaan penelitian. Hasil
penelitian membahas bagaimana cara mengembangkan media pembelajaran video
animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk kelas 4 SD
dengan desain pengembangan Borg and Gall. Selanjutnya akan dijelaskan pula
pembahasan secara mendalam dan dipaparkan hasil temuan peneliti. Hasil
penelitian dan pembahasan akan dijelaskan secara rinci sebagai berikut.
4.1 Hasil Penelitian
Sesuai dengan model pengembangan Borg and Gall, langkah-langkah
pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan
pendekatan saintifik adalah sebagai berikut :
4.1.1.Penelitian dan pengumpulann data
Dalam langkah ini meliputi dua tahap, yaitu pengukuran kebutuhan dan studi
literatur.
a. Pengukuran kebutuhan
Pengukuran kebutuhan dilakukan dengan wawan cara yang telah dilakukan.
Didapatkan

informasi


bahwa

penggunaan

media

pembelajaran

dalam

pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) masih belum banyak digunakan,
media yang digunakan hanya buku dan LKS saja, sehingga peserta didik kurang
antusias dalam mengikuti pembelajaran. Menanggapi situasi tersebut, maka dirasa
perlu untuk mengembangkan media pembelajaran yang menarik, khususnya
adalah pada K.D 9.2 Mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari
hari ke hari. Media yang dikembangkan berupa video animasi materi fase-fase
bulan dengan pendekatan saintifik yang memuat materi mendalam dan penyajian
yang menarik sehingga dapat mendorong minat belajar peserta didik dan keaktifan
peserta didik.
b. Studi literatur

Berdasarkan analisis bab II, diketahui bahwa manfaat menggunakan media
dalam proses pembelajaran dapat menumbuhkan minat belajar peserta didik,
sehingga memunculkan rasa ingin tahu peserta didik dan menumbuhkan motivasi

39

40

peserta didik untuk belajar dan meningkatkan prestasi belajar. Media
pembelajaran video memliki kelebihan dapat memberikan gambaran suatu kejadia
atau peristiwa. Peserta didik dapat mendapatkan informasi dari gambar dan suara
yang disajikan dalam video tersebut.
4.1.2Perencanaan
Dalam tahap ini dilakukan bebera langkah yaitu :
a. Menentukan Kompetensi Khusus
Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Truko 01 Kec. Bringin.
Pengembangan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan
pendekatan

saintifik


ini

disesuaikan

dengan

kompetensi

dasar

yaitu

mendeskripsikan posisi bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
b. Menentukan Tujuan Penggunaan Produk
Tujuan dari penggunaan produk media pembelajaran video animasi materi
fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik ini adalah untuk meningkatkan
motivasi belajar siswa dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi
perubahan kenampakan benda langit.
c. Menentukan Pengguna Produk

Produk dari penelitian ini berupa media pembelajaran berbentuk video
animasi yang digunakan oleh peserta didik SD/Mi sedrajat kelas 4.
4.1.3Pengembangan Produk
Tahap ini adalah tahap mengembangkan media pembelajaran video animasi
materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik kelas 4 SD dan uji validasi
kepada pakar / ahli (expert judgement).
A. Pengembangan video animasi materi fase-fase bulan
Dalam pembuatan video animasi fase-fase bulan menggunakan aplikasi Adobe
Aftereffects, dan pembuatan tokoh animasi yang terdapat pada video animasi
menggunakan Adobe Ilustrator. Pengembangan media pembelajaran video
animasi ini terdiri dari beberapa bagian, yaitu :

41

a. Bagian mengamati
Video animasi ini berawal dari seorang anak laki-laki dan anak perempuan
yang sedang mengamati bulan yang berbeda bentuknya pada saat malam hari.
Bagian mengamati tampak pada Gambar 1 berikut.

Gambar 3 Anak mengamati bulan pada malam hari

b. Bagian menanya
Pada bagian ini, seorang anak laki-lak bernama arsya bertanya kepa ibu guru
di sekolah tentang perubahan bentuk-bentuk bulan yang terjadi. Bagian
mengamati tampak pada Gambar 2 berikut.

Gambar 4 Anak bertanya kepada guru di kelas
c. Bagian mengumpulkan informasi
Bagian mengumpulkan informasi merupakan bagian dimana ibu guru
memberikan informasi berupa gambaran tentang benda-benda langit dan fase-fase
bulan kepada peserta didik. Bagian

mengumpulkan informasi tampak pada

Gambar 3, Gambar 4, Gambar 5, dan Gambar 6 berikut.

42

Gambar 5 Ibu guru memberikan informasi mengenai benda langit

Gambar 6 definisi matahari


Gambar 7 definisi bintang

Gambar 8 bagan fase-fase bulan

43

d. Bagian mengasosiasi / mengolah informasi
Pada bagian ini ibu guru memberikan pertanyaan kepada peserta didik dan
seorang anak perempuan bernama Raisa menjawab pertayaan yang telah diberikan
oleh ibu guru. Bagian mengasosiasi/mengolah informasi tampak pada Gambar 7
dan Gambar 8 berikut.

Gambar 9 Ibu memberikan pertanyaan kepada peserta didik

Gambar 10 Raisa menjawab pertanyaan dari ibu guru
e. Bagian mengomunikasikan
Bagian mengomunikasikan merupakan bagian dimana seorang anak laki-laki
bernama Arsya mempresentasikan hasil pekerjaannya didepan kelas. Bagian
mengomunikasikan tampak pada Gambar 8 berikut.


Gambar 11 Arsya mempresentasikan hasil pekerjaannya

44

B. Validasi pakar / ahli (expert judgement)
Validasi ahli adalah tahap untuk validasi media pembelajaran video animasi
materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik oleh validator. Pada tahap
validasi ahli menggunakan instrumen yang sebelumnya telah mendapat
persetujuan dari dosen pembimbing. Instrumen validasi media pembelajaran video
animasi materi fase-fase bulan terdiri dari 2 aspek untuk instrumen ahli / pakar
materi, dan 3 aspek untuk instrumen ahli / pakar media. Validasi dilaksanakan
dengan tujuan agar media pembelajaran video animasi yang telah dikembangkan
mendapat masukan dari validator yang memang ahli dalam bidangnya dan sebagai
bukti bahwa media yang dikembangkan layak untuk digunakan dalam penelitian.
Daftar validator media pembelajaran video animasi terdapat pada Tabel 1 berikut.
Tabel 10
Daftar Nama Validaror
No


Nama

Validator

Keterangan
Guru SD N
Truko 01
Bringin
Dosen progdi
DKV UKSW

1.

Ibnu Hasyim,
S.Pd

Materi

2.


Michael Bezaleel
Wenas, S.Kom.,
M.Cs
Sri Warih, S.Pd

Media

3.

Soal

Guru SD N
Truko 01
Bringin

1. Validasi Pakar Materi
Sebelum di ujicobakan, terlebih dahulu materi produk diujicobakan
kepada pakar materi. Pakar materi yang memvalidasi media pembelajaran video
animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik adalah Ibnu Hasyim,
S.Pd. hasil validasi pakar materi dapat dilihat pada Tabel 1 berikut.

Tabel 11
Hasil Validas Pakar Materi
No
Aspek
1
Materi
2
Bahasa
Rata-rata

Skor Perolehan
36
11
3,9

Skor Maksimal
36
12
4


45

Validasi pakar materi dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video
animasi materi fase-fase bulan dari 2 aspek, yaitu : aspek materi dan aspek bahasa.
a) Aspek Materi
Pada aspek materi mencangkup 9 indikator, yaitu kesesuaian materi dengan
kompetensi, ketetapan urutan penyajian materi, keaktualan materi, kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, keseuaian materi dengan tingkat kemampuan siswa,
kejelasan uraian materi, kedalaman materi, kemudahan untuk dipahami,

dan

penggunaan sumber dalam muatan materi. Materi yang berada pada media
pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sesuai dengan kebutuhan
peserta didik kelas 4 SD yang ditunjukkan dengan skor 4. Ketetapan urutan
penyajian materi ditunjukkan dengan skor 4. Keaktualan materi yang disajikan
ditunjukkan dengan skor 4. Materi fase-fase bulan sesuai dengan tujuan
pembelajaran yang akan dicapai ditunjukkan dengan skor 4. Materi yang disajikan
sesuai dengan tingkat kemampuan siswa ditunjukkan dengan skor 4. Materi fasefase bulan diuraian secara jelas ditunjukkan dengan skor 4. Kedalam materi
ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran video animasi materi fase-fase
bulan yang dikembangkan mempermudah peserta didik untuk memahami materi
fase-fase bulan ditunjukkan dengan skor 4. Penggunaan sumber dalam muatan
materi ditunjukkan dengan skor 4.
Penggunaan media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan
pendekatan saintifik bertujuan untuk mempermudah peserta didik dalam
memahami materi khususnya pada materi fase-fase bulan. Media pembelajaran
video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintikfik berisi materi
yang sesuai dengan kompetensi, aktual, dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik dan maksimal. Dalam
penyajian, materi disajikan secara urut dan sesuai dengan tingkat kemampuan
peserta didik. Dengan begitu media pembelajaran video animasi materi fase-fase
bulan dengan pendekatan saitifik sangat bermanfaat bagi peserta didik dalam
memahami materi.

46

Aspek Materi
4

Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

3
2
1
0

Gambar 12 Grafik validasi materi aspek materi
b) Aspek Bahasa
Pada aspek bahasa mencangkup 3 indikator, yaitu kejelasan bahasa yang
digunakan, kebakuan istilah yang digunakan dan keterbacaan teks. Kejelasan
bahasa ditunjukkan dengan skor 3. Bahasa yang digunakan dalam media
pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan sudah baku ditunjukkan
dengan skor 4. Teks pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase
bulan dapat dibaca dengan jelas dan bermanfaat sebagai pendukung animasi
ditunjukkan dengan skor 4.
Pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan, bahasa
adalah salahsatu aspek pentinng untuk diperhatikan. Jelas atau tidak nya suatu
video dapat dilihat dari kejelasan bahasa. Jadi penggunaan bahasa yang baik
dan benar (baku) sangatlah penting, serta bahasa yang digunakan sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik khususnya pada kelas 4 SD.

47

Aspek Bahasa
4

Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

3
2
1
0

Gambar 13 Grafik Validasi materi aspek bahasa

2. Validasi Pakar Media
Selain validasi pakar materi, produk juga harus divalidasi oleh pakar media
sebelum di ujicobakan. Pakar media yang memvalidasi produk media
pengembangan video materi fase-fase bulan adalah Michael Bezaleel Wenas,
S.Kom., M.Cs.
Tabel 12
Hasil validasi pakar media
No
1.
2.
3.

Aspek
Tampilan
Warna
Bentuk
Rata-rata

Skor Perolehan
21
6
8
3,5

Skor Maksimal
24
8
8
4

Validasi pakar media dilakukan untuk menilai produk media pembelajaran video
animasi materi fase-fase bulan dari beberapa aspek, yaitu : aspek tampilan, aspek
warna dan aspek bentuk. Menurut pakar media Michael Bezaleel Wenas, media
pembelajaran video materi fase-fase bulan masuk dalam kategori sangat baik,
ditunjukkan dengan rata-rata skor 3,5. Setiap aspek dalam tabel 2 di atas
dijelaskan sebagai berikut.

48

a) Aspek tampilan
Pada aspek tampilan mencangkup 6 indikator, yaitu animasi menarik,
animasi mudah dimengerti, animasi sesuai dengan karakter peserta didik,
penyajian menarik, berfungsi sebagai media pembelajaran dengan baik, dan audio
sesuai dengan konsep. Animasi pada media pembelajaran video animasi materi
fase-fase bulan menarik ditunjukkan dengan skor 3. Dalam media pembelajaran
video

animasi

materi

fase-fase

bulan

mudah

dimengerti

dan

tidak

membingungkan siswa ditunjukkan dengan skor 4. Animasi sudah sesuai dengan
karakter karakter peserta didik ditunjukkan dengan skor 4. Media pembelajaran
video animasi materi fase-fase bulan disajikan dengan menarik ditunjukkan
dengan skor 4. Media pembelajaran video materi fase-fase bulan berfungsi
sebagai media pembelajaran dengan baik ditunjukkan dengan skor 3.
Diberikannya audio yang sesuai konsep pada media pembelajaran video materi
fase-fase bulan membuat siswa lebih mudah memahama materi fase-fase bulan
ditunjukkan dengan skor 3.
Media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan mudah dipahami
oleh peserta didik dan menarik. Penggunaan animasi disesuaikan dengan karakter
peserta didik kelas 4 SD. Media pembelajaran dilengkapi dengan audio yang
meningkatkan minat dan konsentrasi bagi peserta didik, akantetapi tidak
mengganggu proses pembelajaran.

49

Aspek Tampilan
4
3
2
1

Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

0

Gambar 14 Grafik validasi media aspek tampilan
b) Aspek warna
Pada aspek warna mencangkup 2 indikator yaitu : gradasi warna jelas dan
pemilihan warna gambar kontras. Gradasi warna yang digunakan sesuai dengan
karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan dengan skor 3. Pemilihan
warna gambar yang sesuai dalam media pembelajaran video animasi materi fasefase bulan sesuai dengan karakteristik peserta didik kelas 4 SD ditunjukkan
dengan skor 3.
Dalam penyajian media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan,
dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi media pembelajaran yang menarik
minat belajar bagi peserta didik. Pemilihan gradasi warna dapat berpengaruh pada
tinggi rendahnya minat peserta didik.

50

Aspek Warna
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

4
3
2
1
0
Gradasi warna Pemilihan
jelas
warna gambar
kontras

Gambar 15 Grafik validasi pakar media aspek warna
c) Aspek bentuk
Pada aspek bentuk mencangkup 2 indikator, yaitu : gambar menarik dan jenis
huruf yang digunakan. Gambar animasi yang di buat sudah menarik ditunjukkan
dengan skor 4. Bentuk teks atau jenis huruf dalam media pembelajaran video
materi fase-fase bulan mundah di baca dan jelas ditunjukkan dengan skor 4.
Media pembelajaran video animsi materi fase-fase bulan merupakan media
yang dapat dilihat dan didengarkan, sehhingga animasi dan teks merupakan
elemen penting untuk diperhatikan. Animasi dan teks dibuat dengan bentuk yang
menarik, dan membantu siswa memahami materi khususnya materi fase-fase
bulan. Animasi juga didukung dengan bentuk atau jenis fontyang menarik dan
mudah dibaca oleh peserta didik.

51

Aspek bentuk
Keterangan :
1 = Kurang
2 = Cukup
3 = Baik
4 = Sangat Baik

4
3
2
1
0
Gambar menarik

Jenis huruf
mudah dibaca

Gambar 16 Grafik validasi pakar media aspek bentuk

3. Validasi Pakar Soal
Soal yang digunakan dalam penelitian ini berupa soal pretest dan soal
posttest. Sebelum diujicobakan, soal pretest dan soal posttests terlebih dahulu
divalidasi oleh pakar soal. Pakar soal yang memvalidasi soal pretest dan soal
posttest adalah Sri Warih, S.Pd.
a.) Validasi Pretest
Validasi soal pretest terdiri dari 10 item soal dari KD 9.1 Mendeskripsikan
perubahan kenampakan bumi.
Tabel 13
Hasil validasi pakar soal pretest
Kompetensi
Dasar
9.1
Mendeskripsikan
perubahan
kenampakan
bumi

Indikator

Jumlah Soal

9.1.1 Mengidentifikasi
perubahan daratan yang
disebabkan oleh air dan
udara,
misalnya
:
perubahan akibat pasangsurut air laut, badai, erosi
dan kebakaran huatan.
9.1.2
Menjelaskan
pengaruh air laut pasang
dan surut bagi nelayan
dan
dermaga
yang

5

Jumlah
Soal Valid
5

5

5

52

Kompetensi
Dasar

Indikator

Jumlah Soal

Jumlah
Soal Valid

dangkal, pengaruh erosi,
kebakaran hutan bagi
makhluk
hidupdan
lingkungannya
Dari 10 item soal yang valid, dengan demikian dapat digunakan sebagai soal
pretest dalam penelitian.
b.) Validasi Posttest
Validasi soal posttest terdiri dari 10 item soal dari KD Mendeskripsikan posisi
bulan dan kenampakan bumi dari hari ke hari.
Tabel 14
Hasil validasi pakar soal posttest
Kompetensi
dasar
9.2
Mendeskripsikan
posisi bulan dan
kenampakan
bumi dari hari ke
hari.

Indikator

Jumlah Soal

9.2.1 Mengidentifikasi
kedudukan
benda
langit.
Misal
menyebutkan bendabenda langit yang
mudah dilihat tanpa
alat bantu.
9.2.2
Mencari
informasi
tentang
kedudukan
benda
langit.

5

Jumlah Soal
Valid
5

5

5

Dari 10 item soal yang divalidasi, terdapat 10 item soal yang valid. Dengan
demikian dapat digunakan sebagai soal posttest dalam penelitian.
4.1.4

Revisi Produk

Revisi produk awal dilakukan dengan mengikuti saran dari pakar materi dan
pakar media. Skor dalam perolehan pada validasi materi dan media termasuk
dalam kategori bagus, akan tetapi masih ada beberapa saran guna perbaikan media
pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.
Pada saat mendeskripsikan matahari sebelumya tidak ada keterangan untuk
mempermudah peserta didik dalam memahami materi. Untuk perbaikan pada saat

53

mendeskripsikan matahari diberi teks guna memperjelas peserta didik dalam
memahami materi. Perbaikan pada deskripsi matahari disajikan pada Tabel 5.
Tabel 15
Perbaiakan Deskripsi Matahari
Sebelum Revisi

Setelah Revisi

Animasi definisi bintang yang monoton dan terlalu banyak audio. Untuk
perbaikan diberikan elemen pendukung animasi yaitu tulisan / teks pada saat
mendeskripsikan bintang. Perbaikan pada animasi bintang disajikan pada tabel 6.
Tabel 16
Perbaikan Animasi Bintang
Sebelum Revisi

Setelah Revisi

Animasi bulan memantulkan cahaya dari matahari kurang begitu jelas,
untuk perbaikan diberi anak panah sebagai keterangan bulan bercahaya karena
memantulkan cahaya dari matahari. Perbaikan animasi bulan disajikan pada Tabel
7.

54

Tabel 17
Perbaikan Animasi Bulan
Sebelum Revisi

Sesudah Revisi

Volume audio back sound terlalu keras sehingga menyamarkan audio dari
pengisi suara sehingga kurang maksimal dalam memahami materi pada saat
pengisi suara menyampaiakn materi. Untuk perbaikan audio maka volume pada
backsound di kuramgi agar tidak menyamarkan audio pengisi suara.
4.1.5

Uji Coba Lapangan Awal

Uji coba lapangan awal dapt disebut juga dengan uji terbatas. Uji coba
terbatas dilaksanakan stelah melakukan validasi kepada pakar media dan pakar
materi. Revisi pada media pembelajaran video animasi materi fase-fase bula
dilakukan sesuai dengan saran dan kritik pakar media dan pakar materi. Uji coba
terbatas dilaksanakan pada tanggal 07 April 2017. Data yang diperoleh dari uji
coba terbatas meliputi angket respon guru, lembar observasi guru selama
mengajar, angket respon siswa, dan hasil tes pretest dan posttest pesera didik kelas
4. Berikut akan di bahas secara rinci mengenai data angket respon guru, angket
respon siswa, hasil pretest dan posttest, dan lembar observasi dari hasil uji coba
terbatas.
a. Data Angket Uji Coba Terbatas
Pada uji coba terbatas, angket diberikan kepada guru kelas dan 5 peserta
didik. Hasil respons guru dan respons siswa terhadap media pembelajaran video
materi fase-fase bulan dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.

55

Tabel 18
Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Terbatas
No
1

2
3

4

5
6

Indikator
Pembelajaran menggunakan media pembelajaran
video animasi materi fase-fase dengan pendekatan
saintifik lebih mudah.
Video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan
saintifik sangat membantu dalam pembelajaran.
Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase
bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif
dan kreatif
Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase
bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar.
Desain dalam video animasi fase-fase bulan
menarik bagi siswa.
Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase
bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta
didik.
Rata-rata

Skor

Kategori

4

Sangat
Baik

4

Sangat
Baik

3

Baik

4

Sangat
Baik

4

Sangat
Baik

4

Sangat
Baik

3,83

Sangat
Baik

Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata
skor yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik.
Dengan demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video
materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sangat baik digunakan dalam
proses pembelajaran.
Selain diberikan kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada 5 siswa.
Hasil angket respons siswa uji terbatas dapat dilihat pada Tabel 6.
Tabel 19
Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Terbatas
No Aspek
1.
2.
3.

Tampilan
Isi Materi
Kemanfaatan

Jumlah Jawaban
YA
TIDAK
5
0
5
0
5
0

56

Setiap aspek dalam Tabel 6 akan dijelaskan sebagai berikut.
1. Apek Tampilan
Pada aspek tampilan mencangkup 3 indikator, yaitu teks dapat dibaca dengan
bauk, gambar ilustrasi mudah untuk memahami materi, dan animasi mudah untuk
memahami materi. Dari 5 peserta didik memberikan jawaban YA.
2. Aspek Isi Materi
Pada aspek isi materi mencangkup 6 indikator yaitu materi mudah dipahami,
soal membantu untuk penguasaan materi, pembelajaran menjadi menarik,
mempermudah dalam mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi sangat
bermanfaat. Dari 5 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas
memberikan jawaban YA.
3. Aspek Kemanfaatan
Pada aspek kemanfaatan mencangkup

4 indikator yaitu meningkatkan

motivasi belajar, memberikan pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan
semangat belajar, dan mendpatkan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Dari 5
peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji terbatas memberikan jawaban
YA.
b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Terbatas
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas
dapat dilihat dibawah ini.
K

= 1+3,3log n

Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K

= jumlah kelas interval

n

= banyaknya data

1. Data Hasil Pretest
Data hasil pretest diolah berdasarkan rumus yang telah disajikan sehingga
didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1 + 3,3 log n

57

= 1 + 3,3 log 5
= 1 + 3,3 x 0,7
= 1 + 2,31
= 3,31
=3
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
= 85 – 35 + 1
= 51
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 51 : 3
= 17
= 17
Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi
menggunakan 3 kelas dengan panjang kelas 17. Tabel distribusi frekuensi dasil
pretest dapat dilihat pada Tabel 7.
Tabel 20
Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Terbatas
Kelas Interval
35-52
53-70
71-88

Frekuensi (f)
1
2
2

Persentase
20%
40%
40%

Dari tabel 7dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
35-52 sebanyak 1 anak dengan persentase 20%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 53-70 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%. Jumlah peserta didik
dalam kelas inteval 77-88 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest di atas, dapat disajkan persebarn data hasil
pretest pada grafik dibawah ini.

58

Pretst Uji Terbatas
2

1

0
35-52

53-70

71-88

Gambar 17 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Terbatas

2. Data Hasil Posttest
Data hasil posttest yang didapatkan, diolah berdasarkan rumus yang telah
dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log 5
= 1 + 3,3 x 0,7
= 1 + 2,31
= 3,31
=3
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data = data terbesar – data terkecil + 1
= 95 – 45 + 1
= 51
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
= 51 : 3
= 17
Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 3 kelas dengan panjang kelas 17. Tabel
distribusi hasil posttest dapat dilihat pada Tabel 21 berikut.

59

Tabel 21
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas
Kelas Interval
45-62
63-80
81-98

Frekuensi
1
2
2

Persentase
20%
40%
40%

Dari tabel 4.13 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas
interval 45-62 sebanyak 1 anak dengan persentase 20 %. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 63-80 sebanyak 2 anak dengan persentase 40%. Jumlah
peserta didik dalam kelas interval sebanyak 81-98 sebanyak 2 nak dengan
persentase 40%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest uji coba terbatas diatas, dapat disajikan
persebaran data hasil posttest pada grafik di bawah ini.

Posttest Uji Terbatas
2

1

0
45-62

63-80

81-98

Gambar 18 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Terbatas
c. Data Lembar Observasi Uji Coba Terbatas
Lembar observasi diberikan kepada guru kelas pada saat melakukan uji coba
terbatas. Hasil lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 9.

60

Tabel 22
Hasil Observsi Uji Coba Terbatas
No

Instrumen
1

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai dengan
materi yang terdapat dalam media pembelajaran video
dengan materi fase-fase bulan.
2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur media
pembelajaran video fase-fase bulan
3. Pesertadidik antusias dalam mengikuti pembelajaran
4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
yang telah dipelajari
5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS
6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias
7. Guru memberikan umpan balik
Jumlah
Total
Rata-rata
Kategori

Skor
2 3

1.

4








0


6 20
26
3,25
Sangat Baik
0

Dari tabel 9 dapat diketahui dari 7 item yang disajikan terdapat 2 item yang
mendapatkan skor 3 dan 5 item yang mendapat skor 4. Dengan jumlah total 26
total maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,25 dengan kategori sangat baik. Dengan
demikian

pembelajaran

yang

dilakukan

peneliti

menggunakan

media

pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sudah
sangat baik.
d. Revisi Hasil Uji Coba Lapangan Awal
Media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik
sudah bagus dan tidak perlu dilakukan perbaikan, namun pada pelaksanaannya
digunakan bantuan speaker agar peserta didik dapat mendengarkan audio dengan
jelas.
4.1.6

Uji Coba Luas

Uji coba luas dilaksanakan setelah pelaksanaan uji coba terbatas. Sebelum
medi pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik diuji
cobkan pada pada uji coba luas, media pembelajaran video materi fase-fase bulan
dengan pendekatan saintifik harus di revisi sesuai saran dan kritik yang diberikan

61

pada saat uji coba terbatas. Pelaksanaan uji coba luas yaitu pada tanggal 10 April
2017. Data yang diperoleh dari uji coba luas adalah angket respons guru, angket
respons siswa, lembar observasi guru, dan hasil pretest dan pretest siswa kelas 4.
a. Data Angket Uji Coba Luas
Pada uji coba luas, angket diberikan kepada guru dan siswa 1 kelas. Hasil dari
angket respons guru dan angket respons siswa terhadap pembelajaran
menggunakan media pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan
pendekatan saintifik dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 23
Hasil Angket Respon Guru Uji Coba Luas
No
Indikator
1. Pembelajaran menggunakan media pembelajaran
video animasi materi fase-fase dengan pendekatan
saintifik lebih mudah.
2. Video animasi fase-fase bulan dengan pendekatan
saintifik sangat membantu dalam pembelajaran.
3. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase
bulan dapat memfasilitasi peserta didik lebih aktif
dan kreatif.
4. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase
bulan dapat meningkatkan motivasi siswa dalam
belajar.
5. Desain dalam video animasi fase-fase bulan menarik
bagi siswa.
6. Pembelajaran menggunakan video animasi fase-fase
bulan dapat meningkatkan rasa ingin tahu peserta
didik.
Rata-rata

Skor
4
4
4

Kategori
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Baik

3
4
4
3,8

Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik

Angket yang diberikan kepada guru kelas terdiri dari 6 indikator. Rata-rata skor
yang diperoleh adalah 3,83 yang termasuk dalam kategori sangat baik. Dengan
demikian menurut hasil angket respons guru media pembelajaran video materi
fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik sangat sesuai untuk digunakan proses
pembelajaran.

62

Selain memberikan angket kepada guru kelas, angket juga diberikan kepada
peserta didik. Hasil dari angket respons peserta didik uji coba luas dapat dilihat
pada Tabel 11.
Tabel 24
Hasil Angket Respon Siswa Uji Coba Luas
No

Aspek

Jumlah Jawaban
YA

TIDAK

1.

Tampilan

14

0

2.

Isi Materi

14

0

3.

Kemanfaatan

14

0

1. Aspek Tampilan
Pada aspek tampilan mencangkup 3 indikator, yaitu teks dapat dibaca dengan
baik, gambar ilustrasi mudah untuk memahami materi, dan animasi mudah untuk
memahami materi. Dari 14 peserta didik memberikan jawaban YA.
2. Aspek Isi Materi
Pada aspek isi materi mencangkup 6 indikator yaitu materi mudah dipahami,
soal membantu untuk penguasaan materi, pembelajaran menjadi menarik,
mempermudah dalam mengerjakan soal, bahasa mudah dipahami, materi sangat
bermanfaat. Dari 14 peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji coba luas
memberikan jawaban YA.
3. Aspek Kemanfaatan
Pada aspek kemanfaatan mencangkup

4 indikator yaitu meningkatkan

motivasi belajar, memberikan pengalaman dan pengetahuan, meningkatkan
semangat belajar, dan mendpatkan sesuatu yang menarik dan bermanfaat. Dari 14
peserta didik yang mengisi angket respons siswa uji coba luas memberikan
jawaban YA.
b. Data Pretest dan Posttest Uji Coba Luas
Data hasil tes disajikan dalam tabel distribusi frekuensi dengan tujuan untuk
mempermudah dalam membuat interval kelas. Cara menghitung interval kelas
sebagai berikut.

63

= 1+3,3 log n

K

Rentang data = data terbesar - data terkecil + 1
Panjang kelas = rentang : jumlah kelas
Keterangan
K

= Jumlah kelas interval

n

= banyaknya data

1. Data Hasil Pretest Uji Coba Luas
K = 1 + 3,3 log n
= 1 +3,3 log 14
= 1 + 3,3 x 1,14
= 1 + 3,76
= 4,76
=5
Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.
Rentang data

= data terbesar - data terkecil + 1
= 90 - 40 + 1
= 51

Panjang kelas

= rentang : jumlah kelas
= 51 : 5
= 10,2
= 10

Berdasarkan hasil perhitungan, dapat disajikan kedalam tabel distribusi frekuensi
menggunakan 5 kelas dengan panjang kelas 10. Tabel distribusi frekuensi hasi
pretest uji coba luas dapat dilihat pada tabel 12.
Tabel 25
Distribusi Frekuenasi Hasil Pretest Uji Coba Luas
Kelas Interval
40-50
51-61
62-72
73-83
84-94

Frekuensi (f)
2
2
4
5
1

Persentase
14%
14%
29%
36%
7%

64

Dari tabel 12 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
40-50 sebanyak 2 anak dengan persentase 14%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 51-61 sebanyak 2 anak dengan persentase 14%. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 62-72 sebanyak 4 anak dengan persentase 29%. Jumlah
peserta didik dalam kelas interval 73-83 sebanyak 5 anak dengan persentase 36%.
Jumlah peserta didik dalam kelas interval 84-94 sebanyak 1 anak dengan
persentase 7%.
Berdasarkan distribusi hasil pretest uji coba luas disatas, dapat disajikan
persebaran data hasil pretest pada grafik di bawah ini.

Pretest Uji Coba Luas
5
4
3
2
1
0
40-50

51-61

62-72

73-83

84-94

Gambar 19 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Pretest Uji Coba Luas
2. Data Hasil Posttest Uji Coba Luas
Data hasil posttest yang didapatkan diolah berdasrkan rumus yang telah
dijelaskan, sehingga didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut.
K = 1 + 3,3 log n
= 1 +3,3 log 14
= 1 + 3,3 x 1,14
= 1 + 3,76
= 4,76
=5

Sedangkan rentang data dihitung dengan rumus sebagai berikut.

65

Rentang data

= data terbesar - data terkecil + 1
= 100 - 45 + 1
= 56

Panjang kelas

= rentang : jumlah kelas
= 56 : 5
= 11,2
= 11

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat disajikan kedalam tabel
distribusi frekuensi menggunakan 5 kelas demgam panjang kelas 11. Tabel
distribusi frekuensi hasil posttest dapat dilihat pada tabel 13 berikut.
Tabel 26
Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas
Kelas Interval
45-56
57-68
69-80
81-92
91-100

Frekuensi (f)
3
1
5
4
1

Persentase
21%
8%
35%
28%
8%

Dari tabel 13 dapat diketahui bahwa jumlah peserta didik dalam kelas interval
45-56 sebanyak 3 anak dengan persentase 21%. Jumlah peserta didik dalam kelas
interval 57-68 sebanyak 1 anak dengan persentase 8%. Jumlah peserta didik
dalam kelas interval 69-80 sebanyak 5 anak dengan persentase 35%. Jumlah
peserta didik dalam kelas interval 81-92 sebanyak 4 anak dengan persentase 28%.
Jumlah peserta didik dalam kelas interval 91-100 sebanyak 1 anak dengan
persentase 8%.
Berdasarkan distribusi hasil posttest uji coba luas di atas, dapat disajikan
persebaran data hasil posstest pada grafik dibawah ini.

66

Posttest Uji Coba Luas
5
4
3
2
1
0
45-56

57-68

69-80

81-92

91-100

Gambar 20 Grafik Distribusi Frekuensi Hasil Posttest Uji Coba Luas
3. Data Hasil Pretest dan Posttest
Data pada tabel 12 berikut ini menyajikan nilai terendah (minimum), nilai
tertinggi (maksimum), jumlah (sum), rata-rata (mean), dan skor hasil pretest dan
posttest. Data ini diolah dengan menggunakan aplikasi IBM SPSS Statistics 23.
Tabel 27
Deskriptif Statistik Pretest dan Posttest

N

Minimum

Maximum

Mean

Std. Deviation

Pretest

14

40,00

90,00

65,0000

15,93255

Posttest

14

45,00

100,00

74,6429

16,46258

Valid N (listwise)

14

Dari tabel 4.19 dapat dilihat bahwa nilai terendah dari pretest adalah 40 dan
nilai tertinggi dari pretest adalah 90 dengan rata-rata 65. Nilai terendah dari
posttest adalah 45 dan nilai tertinggi dari posttest adalah 100 dengan rata-rata
74,64. Grafik skor rata-rata hasil pretest dan posttest disajikan pada grafik
dibawah ini.

67

Pretest dan Posttest

75

70

65

60
Pretest

Posttest

Gambar 21 Grafik Rata-Rata Pretest dan Possttest
4. Data Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Berikut ini akan disajikan data ketuntasan hasil pretest dan posttes dengan
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) 70.
Tabel 28
Ketuntasan Hasil Pretest dan Posttest
Ketuntasan
Tuntas
Tidak Tuntas

Pretest
Jumlah
Persentase
7
50%
7
50%

Posttest
Jumlah
Persentase
10
72%
4
28%

Berdasrkan data yang di sajikan pada tabel 13 dapat dilihat bahawa peserta
didik yang tidak tuntas pada saat dilaksanakan pretest adalah 7 anak atau 50% dan
yang tuntas sebanyak 7 anak atau 50%. Pada saat posttest terdapat 4 peserta didik
yang tidak tuntas atau 28%, dan 10 peserta didik yang sudah tuntas atau 72%.
Data ketuntasan disajikan dalam bentuk grafik di bawah ini.

68

10
9
8
7
6
5
4
3
2
1
0

Tuntas
Tidak Tuntas

Pretest

Posttest

Gambar 22 Grafik Ketuntasan Pretest dan Posttest
5. Analisis Hasil Pretest dan Posttest
Analisis hasil dari pretest dan posttest diuji secara statistik dengan melakukan
uji beda rerata. Langkah sebelum melakukan uji beda rerata adalah dengan
melakukan uji normalitas. Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui data
berdistribusi normal atau tidak. Hasil uji normalitas disajikan pada tabel berikut
ini.
Tabel 29
Uji Normalitas Hasil Pretest
Kolmogorov-Smirnova
Statistic
Pretest

,163

Df
14

Shapiro-Wilk
Sig.
,200

*

Statistic

df

Sig.

,905

14

,133

a. Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas hasil pretest, diketahui bahwa nilai signifikansi shapiroWilk menunjukkan angka 0,133. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal
karena nilai signifikansi > 0,05. sedangkan uji normalitas posttest dapat dilihat
pada Tabel 13 berikut ini.

69

Tabel 30
Uji Normalitas Hasil Posttest
Kolmogorov-Smirnova

Posttest
a.

Shapiro-Wilk

Statistic

Df

Sig.

Statistic

df

Sig.

,270

14

,007

,897

14

,102

Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas hasil posttest, diketahui bahwa nilai signifikansi ShapiroWilk menunjukkan angka 0,102. Hal ini berarti data tersebut berdistribusi normal.
Setelah diketahui kedua data berdistribusi normal maka dapat dilakukan uji beda
rerata, yakni dengan uji T berpasangan (Paired Sample T-Test). Hasil Uji T
berpasangan dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini
Tabel 31
Hasil Uji T Berpasangan

Paired Differences
95% Confidence

Mean
Pai pretest -

-

r 1 posttest

21,07
143

Std.

Std.

Interval of the

Deviati

Error

Difference

on

Mean

18,415

4,9218

98

8

Lower

Sig. (2-

Upper

t

df

-

-

-

31,704

10,438

4,28

50

36

1

13

tailed)

,001

Berdasarkan uji paired sampel T Test apabila sig (2--tailed) < 0,005 yang
berarti ada perbedaan antara pretest dan posttets. Pada tabel sig (2-tailed)
menunjukkan angka 0,001, berarti ada perbedaan antara pretest dan posstest, dan
media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan
saintifik.
6. Hasil Lembar Observasi Uji Coba Luas
Lembar observasi diberikan kepada guru pada saat melakukan uji coba luas.
Lembar observasi dapat dilihat pada Tabel 32 berikut.

70

Tabel 32
Hasil Observasi Uji Coba Luas
No

Instrumen
1

Guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai
dengan materi yang terdapat dalam media
pembelajaran video dengan materi fase-fase bulan.
2. Pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan alur
media pembelajaran video fase-fase bulan
3. Pesertadidik
antusias
dalam
mengikuti
pembelajaran
4. Guru bersama siswa menyimpulkan materi
pembelajaran yang telah dipelajari
5. Guru meminta siswa untuk mengerjakan LKS
6. Siswa mengerjakan soal LKS dengan antusias
7. Guru memberikan umpan balik
Jumlah
0
Total
Rata-rata
Kategori

Skor
2
3

4


1.






0

3
27
3,85
Sangat Baik



24

Dari tabel 15 dapat dilihat dari 7 item yang disajikan terdapat 1 item yang
mendapatkan skor 3 dan 6 item yang medapatkan skor 4. Dengan julmah total 27
dari skor maksimal 28 didapatkan rata-rata 3,85 dengan kategori sangat baik.
Dengan demikian pembelajaran yang dilakukan peneliti menggunakan media
pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik
sudah sangat baik.
4.1.7

Penyempurnaan Produk Akhir

Dari hasil uji coba luas media pembelajaran video animasi materi fase-fase
bulan dengan pendekatan saintifik tidak ada revisi yang diberikan oleh guru kelas
sehingga tidak perlu dilakukan perbaikan. Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
sudah berjalan dengan baik dan lancar.

71

4.2 PEMBAHASAN
4.2.1 Kevalidan Media Pembelajaran Video Animasi
Penelitian pengembangan ini mengembangkan media pembelajaran berupa
video animasi materi fase-fase bulan dengan pendekatam saintifik. Proses
pengembangan media pembelajaran video animasi dilaksanakan sesuai dengan
alur model pengembanga Borg and Gall. Produk media pembelajaran video materi
fase-fase bulan ini telahdisetujui oleh validator. Hasil validasi ahli/pakar media
dengan skor rata-rata 3,5 dengan kategori sangat baik. Hasil dari validasi
ahli/pakar materi dengan skor rata-rata 3,9 dengan kategori sangat baik.
4.2.2 Keefektifan Media Pembelajaran Video Materi Fase-Fase Bulan
Keefektifan pembuatan media pembelajaran video animasi materi fase-fase
bulan dengan pendekatan saintifik dapat diketahui dari peningkatan hasil pretest
dan posttest. Berdasarkan analisis data yang dilakukan pada pretest dan posttest,
dihasilkan nilai signifikansi 0,001 < 0,005. Dengan demikian Ho ditolak dan Ha
diterima. Hal ini berarti media pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan
yang dikembangkan efektif dalam pembelajaran IPA.
Keefektifan produk juga terlihat pada rata-rata hasil posttest yang lebih besar
dari rata-rata hasil pretest, yaitu rata-rata posttest sebesar 74,6429 sementara hasil
pretest sebesar 65,0000. Terdapat peningkatan posttest sebesar 9,6429 poin dari
rata-rata pretest. Keefektifan juga dapat dilihat pada jumlah peserta didik yang
mendapatkan nilai baik (di atas KKM). Persentase peserta didik yang mendapat
nilai di atas KKM pada saat pretest adalah 50% sementara yang mendapat nilai di
atas KKM pada saat posttest sebesar 72%. Terdapat peningkatan sebanyak 22%
dari pretest.
Keefektifan dari pengembangan media pembelajaran video animasi

dapat

dilihat pula pada skor yang didapatkan dari angket respon guru dan angket respon
siswa hasil implementasi. Di bawah ini dijelaskan secara rinci keefektifannya.
1. Angket Respons Guru Terhadap Media Pembelajaran Video Materi Fase-Fase
Bulan.
Berdasarkan hasil analisis dari angket respons guru yang di implementasikan
memperoleh skor 3,83 dari skor maksimal 4 dengan kategori sangat baik. Skor ini

72

menunjukkan

bahwa

guru

sangat

setuju

dengan

digunakannya

media

pembelajaran video materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik untuk
kelas 4 SD.
2. Angket Respons Siswa Terhadap Media Pembelajaran Video Animasi Materi
Fase-Fase Bulan.
Berdasarkan analisis respons siswa yang diimplementasikan memilih jawaban
YA. Jawaban ini menunjukkan bahwa peserta didik sangat setuju apabila
pembelajaran IPA materi fase-fase bulan dilakukan dengan menggunakan media
pembelajaran video animasi materi fase-fase bulan yang dikembangkan.
4.3 KAJIAN PRODUK AKHIR
Produk akhir yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini adalah media
pembelajaran video anmasi materi fase-fase bulan dengan pendekatan saintifik.
Dengan melalui revisi-revisi sesuai saran dan kritik ahli/pakar media dan materi,
maka kajian akhir produk ini adalah sebagai berikut :
Video animasi yang dikembangkan menggunakan pendekatan saintifik yang
dimasukkan kedalam konsep video animasi tersebut. Pada video animasi yang
dikembangkan memuat beberapa bagian (adegan)

yaitu bagian mengamati,

bagian menanya, bagian mengumpulkan informasi, bagian mengasosiasi /
mengolah informasi, dan bagian mengomunikasikan.