Tugas Pasar Modal Autosaved. doc

TUGAS PASAR MODAL
ANALISIS FUNDAMENTAL
PERUSAHAAN CITATAH INDUSTRI MARMER Tbk.

Oleh :
AHMAD FAUZI

1002030115

AHMAD RIZQI YASID

1002030101

SELDYANTO FADJRIN

1002030105

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2012


PENDAHULUAN
Pasar modal merupakan tempat bagi perusahaan untuk mendapatkan sumber dana demi
mendukung kelangsunsan hidup kegiatan operasi perusahaannya dan bertahan dalam persaingan bisnis
yang semakin ketat. Bagi perusahaan yang go public, harga saham yang diperjualbelikan di bursa
merupakan ukuran nilai perusahaan. Ketika harga saham perusahaannya meningkat maka nilai perusahaan
akan meningkat. Setelah nilai perusahaan meningkat maka keuntungan pemegang saham akan meningkat
pula.
Ada dua cara analisa untuk memprediksi harga saham di masa yang akan dating, yaitu analisis
teknikal dan analisis fundamental. Analisis teknikal menggunakan data perubahan harga dimasa lalu
sebagai upaya untuk memperkirakan harga sekuritas dimasa yang akan datang, sedangkan analisis
fundamental berkaitan dengan penilaian kinerja perusahaan tentang efektifitas dan efisiensi perusahaan
mencapai sasaran. Untuk menganalisis kinerja perusahaan dapat digunakan rasio keuangan yang terbagi
dalam empat kelompok, rasio likuiditas, leverage, profitabilitas dan aktivitas.
Memperkirakan harga saham di masa yang akan datang dengan mengestimasi nilai dari faktor
fundamental yang mempengaruhi harga saham di masa yang akan datang dan menerapkan hubungan
faktor tersebut sehingga diperoleh taksiran harga saham. Disamping analisis teknikal dan analisis
fundamental, investor juga harus memperhatikan resiko pasar saham dalam investasi saham tersebut.
Resiko saham disebut resiko sistematis, dimana resiko tersebut berhubungan erat dengan perubahan harga
saham kelompok tertentu yang disebabkan antisipasi investor terhadap perubahan tingkat pengembalian
yang diharapkan. Dengan pengembalian return saham dalam investasi industry pertambangan yang cukup

mrnggiurkanbagi para investor maka aami mencoba untuk meneliti terhadap perusahaan pertambangan
yang terdaftar di BEI. Salah satunya perusahaan CITATAH Tbk.

PEMBAHASAN
1. PROFIL PERUSAHAAN
Citatah adalah perusahaan swasta pertama yang mengembangkan sumber daya marmer di
Indonesia dan telah melakukan penggalian serta pengolahan marmer selama lebih dari tiga puluh tahun.
Perusahaan yang didirikan tahun 1974 mulai menambang batu marmer putih gading (beige marble) dari
lokasi penambangannya dekat Bandung, dan berkat produknya Perusahaan kemudian menempati posisi
terkemuka di pasar Indonesia.
Pada bulan Januari 1996, Perusahaan mengakuisisi 90% kepemilikan saham PT Quarindah
Ekamaju Marmer, sebuah perusahaan marmer yang mempunyai tambang dan pabrik pengolahan modern
di Pangkep, Sulawesi Selatan. Setelah pelaksanaan akuisisi ini, pada bulan Juli 1996 Citatah mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan menghimpun dana sebesar Rp 104,5 miliar melalui emisi saham baru
untuk membiayai peningkatan kemampuan pengolahannya.
Kapasitas produksi pabrik di Pangkep, yang terletak dekat lokasi penambangan Citatah, diperluas
dengan dipasangnya mesin-mesin baru untuk mengolah slab (lembaran) dan tile, dan sebuah Sentra
Proyek Khusus dibuka di Karawang, yang terletak 70 km. di sebelah timur kota Jakarta. Fasilitas ini
menjadi tempat berbagai mesin pemotong, pembentuk dan pemoles khusus untuk memproduksi marmer
yang dibuat sesuai pesanan.

Menyusul krisis ekonomi yang terjadi di Asia tahun 1998 Citatah mendivestasikan kepemilikan
saham strategisnya dalam beberapa anak perusahaannya di Malaysia dan Amerika Serikat, dan
melaksanakan reorganisasi internal yang bertujuan merampingkan semua aspek operasional Perusahaan.
Tambang-tambang dan pabrik-pabrik pengolahan yang lebih tua di Bandung ditutup dan tenaga kerja
dikurangi secara besar-besaran dalam upaya Perusahaan meningkatkan produktivitas seluruh operasinya.
Pada bulan Desember 2002, Citatah merampungkan tahap pertama restrukturisasi pinjaman di
mana para krediturnya setuju untuk mempertukarkan hutang berjalan dengan pinjaman jangka panjang,
pinjaman konversi dan ekuitas baru. Tahun 2004, Perusahaan mengawali negosiasi untuk restrukturisasi
pinjaman tahap kedua yang akan memungkinkan investor-investor baru mengakuisisi semua sisa hutang
yang masih ada pada kreditur dan menyuntikan dana segar sebesar US$ 4 juta untuk memenuhi
kebutuhan modal kerja Perusahaan.
Pada bulan Mei 2007, Citatah mengkonversikan pinjaman konversi sebesar Rp 58.235 juta dari
sebagian besar krediturnya menjadi saham-saham Seri B. Konversi hutang menjadi ekuitas ini menghapus
defisitensi modal Perusahaan dalam neraca tahun 2007.

2. VISI DAN MISI
Citatah menjalankan usahanya dalam bidang penggalian, pengolahan dan pendistribusian
marmer serta bahan batu lainnya. Perusahaan adalah penghasil marmer terbesar dan tertua di
Indonesia. Citatah bertekad menjadi penghasil marmer terkemuka di kawasannya. Melalui
investasi berkesinambungan dalam penambangan, pengolahan dan sumber daya manusia,

Perusahaan berupaya memberikan produk dan jasa yang bermutu tinggi kepada langganannya.
Manajemen menyadari bahwa untuk diakui sebagai pemasok terkemuka produk-produk
marmer,

Perusahaan

harus

menunjukkan sikap bertanggung jawab terhadap langganan,

kontraktor, arsitek dan agen-agennya yang lain, yang berperan penting dalam perkembangan
bisnis jangka panjang.
Dengan berinvestasi dalam peralatan dan system pengolahan, manajemen mempunyai
sasaran meningkatkan efisiensi operasional dan mutu produknya. Dengan demikian Perusahaan
akan mampu menjaga kemampuan bersaingnya melalui keandalan serta harga yang layak.
Manajemen memahami bahwa manusialah yang menjadikan sebuah perusahaan, dan bahwa
investasi dalam sumber daya manusia sangatlah penting dalam mencapai visi Perusahaan.
Lingkungan kerja yang bersih dan aman, program pelatihan dan penilaian kerja, serta paket
kompensasi dan penghargaan yang direncanakan dengan matang merupakan syarat mutlak bagi
tersedianya tenaga kerja yang bermotivasi tinggi.

Citatah sadar akan tanggung jawabnya dalam lingkungan dan komunitas sekitar.
Perusahaan memberi sumbangan bagi program-program pengembangan komunitas dalam
wilayah operasinya dan menjalankan program peremajaan hutan dalam bekas area
pertambangannya. Citatah bercita-cita untuk terus meningkatkan dirinya dalam segenap aspek
usaha dan kedudukannya dalam masyarakat, serta tetap bertanggung jawab terhadap langganan,
pemasok, investor, pemegang saham dan karyawannya

3. DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI

a) Dewan Komisaris
Board of Commissioners
Dewan Komisaris bertanggung jawab mengawasi dan memberi nasihat kepada Direksi.
Jumlah Komisaris yang ditunjuk mengikuti peraturan

Bapepam serta Anggaran Dasar

Perusahaan yang menetapkan bahwa sepertiga dari jumlah Komisaris yang ditunjuk adalah
pejabat- pejabat yang independen dan tidak terkait dengan pemegang saham mayoritas.
Pengangkatan Dewan Komisaris disetujui dalam rapat Umum Pemegang Saham Tahunan pada
tanggal 13 Juni 2008.


Arif Sianto

Gregory Aswin

Ismail Husin

Presiden Komisaris

Komisaris

Komisaris

Warga negara Indonesia,
lahir di Makale, Sulawesi
Selatan tahun 1938. Bapak
Sianto adalah salah satu
pendiri
Perusahaan
dan

menjabat sebagai Direktur
Produksi tahun1974 - 1993.
Beliau diangkat menjadi
Presiden Komisaris sejak
bulan September 1994.

Warga negara Indonesia, lahir di

Warga negara Indonesia, lahir

Magelang, Jawa Tengah tahun

di

1945.
Menyandang gelar sarjana
muda di bidang kedokteran
lulusan Universitas
Sultan
Agung, Semarang.

Menjabat sebagai Direktur PT
Intinusa Selareksa dari tahun
1992 sampai 1996, dan menjadi
konsultan independen industry
batu-batuan sejak 1998.
Diangkat menjadi Komisaris
Perusahaan tahun 2001.

Selatan, tahun 1965.
Lulus dari York University,
Toronto, Canada, pada tahun
1987.
Bapak Husin adalah Presiden
Direktur
PT
Kafindo
Dinamika Utama, perusahaan
dagang suku cadang mesin.
Diangkat menjadi Komisaris
Perusahaan pada tahun 1998.


b) Direksi

Palembang,

Sumatra

Board of Directors
Direksi bertanggung jawab mengembangkan usaha Perusahaan seperti yang dijabarkan
dalam pernyataan visi dan misi Perusahaan untuk mencapai manfaat maksimal bagi para
pemegang saham. Jumlah anggota Direksi yang ditunjuk sesuai dengan peraturan BAPEPAM
serta Anggaran Dasar Perusahaan. Pengangkatan anggota Direksi disetujui dalam Rapat Umum
Pemegang Saham Tahunan pada tanggal 13 Juni 2008.

Denise Johanes
Direktur Penjualan &
Pemasaran
Warga
negara
Indonesia, lahir

di
Pematang
Siantar,
Sumatera Utara tahun
1957. Lulus dalam
bidang
studi
Matematika dari York
University, Toronto,
Canada.
Bergabung
dengan
Perusahaan
sebagai
Manager
Pemasaran pada tahun
1982 dan diangkat
menjadi
Direktur
Penjualan

&
Pemasaran sejak tahun
1992.

Sergio Magliocco
Direktur Teknik

Taufik Johannes

Warga negara Italia,
lahir di Udine, Italia
tahun 1951. Telah
bekerja pada industri
penggalian batu sejak
tahun
1968.
Bergabung dengan
PT
Quarindah
Ekamaju
Marmer
pada tahun 1993
sebagai
Kepala
Tambang
dan
diangkat
menjadi
Direktur
Teknik
Citatah, sejak tahun
1999.

Warga
negara
Indonesia, lahir di
Jakarta tahun 1959.
Kuliah di Jurusan
Teknik
Mesin,
University of Winsor,
Canada.
Diangkat
menjadi
Presiden
Direktur Citatah pada
tahun 1980.

4. TATA KELOLA PRUSAHAAN

Presiden Direktur

Tiffany Johanes
Direktur Keuangan
Warga
negara
Indonesia, lahir di
Jakarta tahun 1965.
Lulus dari University of
Southern
California
dalam bidang Finance
dan meraih gelar MBA
dari
California
Polytechnic
State
University.
Ditunjuk
sebagai
Direktur
Keuangan
Perusahaansejak tahun
1998 setelah menjabat
sebagai
Manager
Keuangan sejak tahun
1993.

Corporate Governance
Citatah tunduk pada Ketentuan Tata Kelola Baik Perusahaan sesuai dengan petunjuk yang
ditetapkan oleh Komite Nasional untuk Tata Kelola Perusahaan.
Komite Audit
Suatu Komite Audit independen diangkat oleh Perusahaan pada tahun 2002 untuk
meningkatkan transparansi dan profesionalisme dalam proses audit dan pengawasan keuangan
internal. Dalam tahun 2010 Komite Audit meninjau ulang sistem Sumber Daya Manusia
Perusahaan di Karawang dan Pangkep.
Anggota Komite Audit independen adalah:
Gregory Nanan Aswin
Komisaris Independen
Marika Prawira Subrata
Auditor Independen
Alwi Sjaff
Anggota Komite Audit
Sekretaris Perusahaan
Sekretaris Perusahaan bertanggung jawab atas hubunganantara Perusahaan dengan
pemegang sahamnya, pengaturan Rapat Umum Tahunan dan Luar Biasa Pemegang Saham,
pengadministrasian daftar pemegang saham dan pencatatan risalah rapat direksi dan dewan
komisaris Perusahaan.
Sekretaris Perusahaan Citatah adalah Tiffany Johanes,
Direktur Keuangan.
Manajemen Risiko
Manajemen Citatah telah memperkirakan bahwa faktor-faktor risiko utama yang dapat
berdampak pada kinerja Perusahaantahun 2010 adalah pasokan listrik yang tidak memadai di
Sulawesi Selatan dan hasil Perjanjian Restrukturisasi Kedua. Gangguan pasokan listrik di
Sulawesi Selatan merupakan risiko yang cukup berarti bagi produktivitas di fasilitas pengolahan
Pangkep. Untuk memperkecil risiko ini, Perusahaan telah memasang satu set generator di pabrik
yang mampu menyediakan sekitar 35% dari seluruh tenaga listrik yang dibutuhkan.Kesungguhan
Perusahaan untuk merampungkan Perjanjian Restrukturisasi Kedua selama tahun 2011 akan
memungkinkan penambahan investasi modal kerja yang dapat memperbaiki produktivitas,
meningkatkan penjualan dan memperkuat struktur modal Perusahaan. Pada tahun2011

manajemen akan meneruskan strateginya untuk memperkecil risiko melalui diversifikasi pasar
dan menerapkan kriteria kredit yang ketat dalam kontrak-kontrak baru.
Litigasi
Selama tahun 2010 Perusahaan tidak terlibat dalam litigasi apapun juga.
Tanggung Jawab Sosial
Citatah selalu membuat pendekatan yang bertanggung jawab terhadap lingkungan hidup
dan komunitas yang terkena dampak atas kegiatan-kegiatan produksinya. Perusahaan memiliki
program reklamasi yang berkesinambungan untuk meremajakan kembali area yang sebelumnya
menjadi lokasi tambangnya.
Selama tahun 2010, Citatah meneruskan penanaman kembali sekitar 25 hektar tanah di
wilayah Pangkep. Perusahaan juga mempunyai sistem untuk menjaga mutu air di sekitar tambang
dan pabriknya sehingga memenuhi standar mutu air yang ditentukan, dan kerap kali menguji
sampel air. Pada tahun 2010, Perusahaan melanjutkan program pengembangannya di desa Bunea
dengan memperbaiki rumah bagi masyarakat kurang mampu, serta membantu tersedianya
pasokan listrik pada lebih dari 80 rumah tangga di desa ini.
Perusahaan juga menyelenggarakan program beasiswa untuk membantu siswa-siswa
sekolah dasar desa Bunea sampai masuk ke universitas. Pada tahun 2010, Citatah meningkatkan
bantuannya menjadi Rp 1.300 juta untuk program pengembangan komunitas setempat.

Akuntan Publik
Laporan keuangan Perusahaan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2010 telah
diaudit oleh kantor akuntan Mulyamin Sensi Suryanto (anggota independen Moore Stephens

International Limited), dan ditanda-tangani oleh patner mereka, Eddy Setiawan.Kantor akuntan
dan patner telah mengaudit buku Perusahaan selama empat tahun dan satu tahun berturut-turut.
Imbal jasa audit adalah Rp 280 juta.
Alamat:
Mulyamin Sensi Suryanto
Stephens International Limited Intiland Tower, lantai 7
Jl. Jenderal Sudirman
Jakarta 10220
Biro Administrasi Efek Perusahaan
Daftar pemegang saham Perusahaan dikelola oleh Biro Administrasi Efek PT EDI
Indonesia.
Alamat:
PT EDI Indonesia
Wisma SMR lantai 10
Jl. Yos Sudarso
Jakarta 14350

5. ULASAN DIVISI PRODUKSI
Tambang Perusahaan di Bunea dan Pangkep berhasil memenuhi permintaan marmer
Citatah dengan hasil tambang yang meningkat stabil sepanjang tahun. Hasil penggalian rata-rata
per bulan dari semua tambang mencapai 1.750 m3 (2009: 1.550 m3) dan jumlah hasil penggalian

sepanjang tahun sebesar 21.000 m3. Sebagian besar kenaikan hasil penggalian sebesar 17% ini
dimungkinkan oleh pengembangan lokasi dan infrastruktur setelah Perusahaan menginvestasikan
dana untuk peralatan tambang. Rencana untuk membuka lokasi tambang baru di Bunea sudah
berjalan dan persetujuan prinsip telah diterima dari Departemen Kehutanan, Perusahaan berharap
dapat mulai membersihkan tanah galian dan membangun infrastruktur lokasi dalam semester
kedua tahun 2011. Pada saat yang bersamaan Citatah terus mencari lokasi tambang baru di
Sulawesi Selatan dan di tempat-tempat lain.
Dengan berlanjutnya permintaan blok marmer di tahun 2011, Perusahaan bermaksud
meningkatkan hasil tambang menjadi 24.000 m3 pada tahun 2011. Tingkat produktivitas di pabrik
slab dan tile Pangkep juga meningkat cukup besar dibanding tahun sebelumnya walaupun terjadi
kekurangan pasokan listrik regional yang mulai terjadi pada kwartal akhir tahun 2009 dan
berlangsung terus hingga kwartal pertama tahun 2010. Perusahaan telah memasang generator
tenaga listrik pada kwartal pertama tahun 2010 untuk menyediakan kecukupan listrik sekitar
35% dari kebutuhan pabrik, sehingga pabrik dapat mempertahankan tingkat produksinya dalam
tahun 2010. Pada saat yang bersamaan, Perusahaan menyelaraskan kembali jalur produksi di
Pangkep untuk meningkatkan efisiensi

proses pengolahan walaupun pasokan listrik sering

terganggu.
Jumlah hasil produksi slab dan tile dari Pangkep tahun 2010 mencapai 461.125 m2, naik
31% dari tahun sebelumnya, terutama disebabkan oleh meningkatnya pemanfaatan kapasitas
mesin setelah dipasangnya sebuah generator baru dan kembali normalnya pasokan listrik regional
setelah bulan Maret. Special Projects Centre (SPC) di Karawang, Jawa Barat, juga
memperlihatkan kenaikan hasil produksi tahunannya karena volume marmer dan granit impor
yang dipesan untuk proyek-proyek di Jakarta terus meningkat. Hasil produksi SPC naik 17%
dalam setahun, yang hampir sepertiganya adalah hasil pengolahan produk batu impor. Program
modifikasi mesin lama di SPC dilaksanakan tahun 2010 dan akan berlanjut hingga tahun 2011
jika mesin potong khusus yang baru telah dipasang. Peningkatan mesin di SPC akan mendorong
kemampuan mengerjakan pengolahan khusus untuk mendukung Perusahaan yang menekankan
penjualan produk batu dengan nilai tambah tinggi.

6. ULASAN DIVISI PENJUALAN
Jumlah penjualan tahun 2010 yang mencapai Rp 152.560 juta hanya menunjukkan
kenaikan sebatas marjin yaitu 2,4% dari tahun sebelumnya (2009: Rp 149.011 juta) karena
penjualan ekspor yang tinggi dikurangi oleh apresiasi nilai tukar Rupiah terhadap US$

rate.sebesar 13%.
Penjualan Ekspor
Seperti tahun sebelumnya, jumlah penjualan didominasi oleh penjualan ekspor yang naik
23% menjadi US$ 10,9 juta (2009 : US$ 8,8 juta) dan memberikan kontribusi 64% terhadap
jumlah penjualan dalam mata uang Rupiah.
Pengiriman blok marmer ke China sebesar 22% dari jumlah penjualan ekspor dan
memperbesar marjin penjualan ekspor secara signifikan. Karena alasan ini Citatah berniat
meningkatkan volume ekspor blok marmer dalam tahun 2011. Pada tahun 2010, Perusahaan
mengekspor sejumlah 198.270 m2 produk marmer jadi, yang sedikit lebih rendah dari tahun
sebelumnya. Harga jual dalam US$ rata-rata per unit adalah 20% lebih tinggi dari tahun 2009,
tetapi marjin rata-rata untuk penjualan produk bukan blok turun karena apresiasi nilai tukar
Rupiah terhadap US$. Sebagian besar permintaan produk marmer Citatah berasal dari China,
Malaysia, Vietnam dan Amerika Serikat, yang jumlahnya sekitar 80% dari jumlah penjualan
ekspor, sementara Korea Selatan dan Myanmar tetap merupakan pasar yang penting .
Proyek-proyek besar tahun 2010 termasuk Crowne Plaza Hotel CT1dan CT1 Residential
di Hanoi, Vietnam dan Lot 11, Mount Kiara Apartment di Kuala Lumpur, Malaysia, serta proyek
perumahan mewah di California, Amerika Serikat. Penjualan ekspor untuk tahun 2011, kecuali
blok marmer ke China, diharapkan meningkat lebih dari 10% dengan pesanan untuk slab dan tile
dalam jumlah besar dari agen-agen Perusahaan di Korea Selatan, Australia dan Myanmar.

Di

samping itu, Citatah telah memperoleh pesanan untuk proyek-proyek skala besar seperti
misalnya Lot 28, Mount Kiara Apartment di Kuala Lumpur, dan Ciputra World 21
Apartment di Hanoi.
Penjualan Domestik
Penjualan ke pasar domestik hampir tidak berubah dalam tahun 2010 yaitu Rp 54.399
juta (2009: Rp 57.971 juta) meskipun terjadi penurunan 29% dalam volume penjualan menjadi
99.083 m2 untuk material impor dan produk marmer Citatah.Penjualan material impor sebesar
41% dari nilai penjualan domestik tetapi hanya 17% dari volume penjualan. Volume produk
marmer Citatah yang dijual ke pasar domestik lebih kecil dari tahun sebelumnya karena
meningkatnya permintaan material impor untuk proyek-proyek komersial mewah dan proyek
perumahan.
Namun demikian, sepanjang tahun Citatah telah menyelesaikan pengiriman produk
marmernya ke sejumlah proyek besar termasuk renovasi Nikko Hotel, Pakubuwono View
Apartment dan Graha Reformed Millenium di Jakarta, serta beberapa proyek perumahan mewah
lain. Pesanan proyek yang tercatat untuk tahun 2011 sudah mencapai 80.000 m2 dan mencakup

Graha Reformed Apartment dan Pakubuwono Signature di Jakarta, Luxton Hotel di Bandung
dan Novotel Hotel di Surabaya. Strategi
material impor dengan marjin tinggi

Perusahaan

untuk

mengembangkan

penjualan

ke pasar domestik akan menjadi pertimbangan besar

pada tahun 2011 dengan distribusi eksklusif produk batu bermerek internasional melalui ruang
pamernya yang baru di Jakarta pusat. Citatah telah menjadi distributor tunggal bagi Caesarstone,
Leather Tile dari Italia dan Bisazza Mosaic Tile yang terkenal di dunia. Perusahaan
memproyeksikan kenaikan sebesar 30% dalam pendapatan penjualan domesik dari segmen pasar
yang baru ini pada tahun 2011.

7. INFORMASI SAHAM
Pencatatan Saham
Saham PT Citatah Tbk dicatatkan pada Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa Efek
Indonesia) pada tanggal 3 Juli 1996 setelah berlangsungnya Penawaran Umum Perdana untuk
126.000.000 saham.

Pada tahun 2002, berdasarkan syarat dan ketentuan Perjanjian

Restrukturisasi Pinjaman Pertama, modal dasar Perusahaan dinaikkan menjadi 2.520.000.000
saham dengan nilai Rp 1.260.000.000.000. Pada tanggal 20 Desember 2002, para kreditur
Perusahaan mengkonversikan pinjaman sebesar Rp 357.000.000.000 menjadi ekuitas baru dan
diberikan 714.000.000 saham dari modal Perusahaan yang ditingkatkan. Saham-saham baru
tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 20 Desember 2002.
Pada 12 Mei 2005, Citatah mengubah Anggaran Dasarnya untuk memberi ruang bagi
perubahan modal dasar Perusahaan sesuai dengan syarat-syarat Perjanjian Restrukturisasi
Pinjaman Kedua. Akibatnya, modal dasar Citatah terbagi menjadi 840.000.000 saham Seri A
dengan nilai nominal Rp 500 per saham, yang ditempatkan dan disetor penuh, serta saham Seri B
dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Dalam bulan Oktober 2007, kreditur Perusahaan
mengkonversikan US$ 5.599.532 (Rp 58.235 juta) dari pinjaman konversi menjadi 390.839.821
saham Seri B. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 5
November 2007. Per 31 Desember 2010, jumlah saham ditempatkan dan dicatatkan di Bursa Efek
Indonesia berjumlah 1.230.839.821 saham.

8. ANALISA FUNDAMENTAL
Analisa Fundamental adalah studi tentang ekonomi, industri, dan kondisi perusahaan untuk
memperhitungkan nilai dari saham perusahaan. Analisa fundamental menitik beratkan pada data-data
kunci dalam laporan keuangan perusahaan untuk memperhitungkan harga saham telah di apresiasi secara
tepat.
Secara umum untuk menganalisa perusahaan dengan menggunakan analisa fundamental terdiri
dari 3 langkah yaitu:
1. Menghitung kondisi ekonomi secara keseluruhan

Kondisi ekonomi dipelajari untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan
baik untuk pasar saham. Apakah tingkat inflasi tinggi atau rendah? Apakah suku bunga naik atau turun?
Apakah konsumen yakin atau ragu-ragu dalam mengeluarkan uang? Apakah neraca perdagangan untung
atau rugi? Apakah supply uang naik atau turun? Ini adalah sebagian pertanyaan seorang fundamental
analis menanyakan untuk memperhitungkan jika kondisi ekonomi secara keseluruhan baik untuk pasar
saham.
2. Menghitung kondisi industri secara keseluruhan
Industri di mana perusahaan berada secara langsung mempengaruhi masa depan perusahaan
tersebut. Bahkan saham yang paling baik pun dapat menghasilkan pengembalian yang pas-pasan jika
mereka berada dalam industri yang sedang payah . Biasanya saham yang lemah dalam industri yang kuat
lebih disukai daripada saham yang kuat dalam industri yang lemah.
3. Menghitung kondisi perusahaan
Setelah melihat dari sisi ekonomi dan industri kita perlu memperhitungkan kesehatan keuangan
sebuah perusahaan. Jika sebuah perusahaan yang telah kita analisa secara ekonomi dan industri itu baik
tapi kita tidak menghitung kondisi perusahaan tersebut maka akan sia-sia lah semua analisa fundamental
yang kita lakukan. Karena pasar saham adalah pasar ekspektasi dimana semua pemegang saham
mengharapkan perusahaannya selalu menghasilkan laba yang pada akhirnya laba ini akan di bagikan
kepada pemegang saham yang kita kenal dengan istilah deviden. Walaupun tidak semua pemegang saham
tidak mengharapkan pembagian deviden ini karena pada dasarnya keuntungan yang diperoleh dari
permainan saham ini bukan hanya deviden, tetapi ada juga yang di sebut dengan capital gain yaitu
keuntungan yang diperoleh dari fluktuasi harga saham yang biasanya diharapkan oleh investor yang
memiliki time horizon yang pendek.
Menghitung kondisi perusahaan biasanya dilakukan dengan menggunakan rasio-rasio keuangan.
Rasio secara garis besar di bagi dalam 5 kategori utama antara lain, yaitu : profitability (keuntungan),
price (harga), liquidity (likuiditas), leverage (dukungan), dan efficiensi (efisiensi). Sehingga kami
menghitung ratio saham perusahaan pertambangan CITATAH Tbk menggunakan metode berikut ini :
a. Net Profit Margin
Net profit margin adalah rasio profitability yang dihitung dengan membagi keuntungan
bersih dengan total penjualan.
Net Profit Margin = Net Profit / Total sales

Rasio ini menunjukan keuntungan bersih dengan total penjualan yang dapat di peroleh
dari setiap rupiah penjualan. Sebagai ilustrasi, apabila profit margin sebuah perusahaan adalah
30% jumlah keuntungan yang dapat diperoleh dari setiap Rp 1000 adalah Rp 300.
Maka Net Profit Margin Perusahaan CITATAH Tbk tahun:
2009

= *1.242.321.030 / 41.353.461.450

= 0.030041525

2010

= *6.133.362.640 / 72.682.689.172

= 0.084385467

2011

= *11.377.846.929 / 71.501.066.123

= 0.159128354

b. Price Earning Ratio / PER
Price earning ratio /PER adalah rasio price yang dihitung dengan membagi harga saham
saat ini dengan Earning Per Share( EPS), EPS sendiri merupakan rasio yang menunjukan berapa
besar keuntungan yang diperoleh investor atau pemegang saham per saham. Semakin tinggi nilai
EPS tentu saja menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan
untuk pemegang saham.
EPS = Net Profit / Jumlah Saham
PER = Harga Saham / EPS

PER menggambarkan apresiasi pasar tehadap kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. PER dihitung dalam satuan kali. Bagi para investor semakin kecil PER suatu
saham semakin bagus karena saham tersebut termasuk murah.
Maka PER Perusahaan CITATAH Tbk tahun :
2009

= *459.083.982.100 / (1.242.321.030 / 1.230.839.821)

= 454.111.111.111

2010

= *459.083.982.100 / (6.133.362.640 / 1.230.839.821)

= 92.128.719.516

2011

= *459.083.982.100 / (11.377.846.929 / 1.230.839.821)

= 49.663.073.328

c. Book Value / Nilai Buku
Nilai Buku adalah rasio price yang dihitung dengan membagi total aset bersih ( Aset Hutang ) dengan total saham yang beredar
Book Value = Total Equitas (Aset – Hutang) / Jumlah saham yang beredar
Book Value digunakan untuk melihat harga suatu securitas apakah overpriced atau
underprice.
Maka Book Value perusahaan CITATAH Tbk tahun:
2009

= *46.834.733.070 / 1.230.839.821 = 38,05

2010

= *75.076.025.656 / 1.230.839.821 = 60,99

2011

= *86.453.872.585 / 1.230.839.821 = 70,24

d. Price to Book Value (PBV)
Price to book value atau PBV menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai
buku saham suatu perusahaan. Makin Tinggi rasio ini berarti pasar percaya akan prospek
perusahaan tersebut.
Maka
perusahaan
Tbk tahun:
PVBPVB
= Harga
SahamCITATAH
/ Book Value
2009

= *459.083.982.100 / 68,978,221,358

= 6,65

2010

= *459.083.982.100 / 62.072.366.542

= 7,39

2011

= *459.083.982.100 / 65.457.026.977

= 7,01

e. Current Ratio
Current Ratio adalah rasio likuiditas yang dihitung dengan membagi aset saat ini dengan
hutang saat ini.
Current Ratio = Aktiva Lancar / Hutang Lancar

Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi tanggung jawab hutang
saat ini. Semakin tinggi rasionya, semakin tinggi likuiditas perusahaan tersebut. Sebagai contoh,
rasio 3.0 mempunyai arti bahwa aset saat ini jika dilikuidasi, akan cukup membayar 3 kali dari
hutang saat ini.

Maka Current Ratio perusahaan CITATAH Tbk tahun:

f.

2009

= *120.595.645.948 / 141.618.273.947

= 0,85

2010

= *116.020.001.119 / 102.518.450.928

= 1,13

2011

= *131.774.533.375 / 108.600.136.221

= 1,21

Debt Ratio
Debt rasio adalah rasio leverage yang dihitung dengan membagi total hutang dengan total
aset.
Debt Ratio = Total Hutang / Total Aset

Rasio ini mengukur seberapa banyak aset yang dibiayai oleh hutang. Sebagai contoh,
debt ratio 40% menunjukkan bahwa 40% dari aset dibiayai oleh hutang. Hutang bisa berarti
buruk bisa juga berarti bagus.

Selama ekonomi sulit dan suku bunga tinggi, perusahaan yang memiliki debt rasio yang
tinggi dapat mengalami masalah keuangan, sebaliknya juga selama ekonomi baik dan suku bunga
rendah hutang dapat meningkatkan keuntungan.
Maka Debt Ratio perusahaan CITATAH Tbk tahun:
2009

= *162.038.767.284 / 208.873.500.354 = 0,77

2010

= *124.550.370.272 / 199.626.395.928 = 0,62

2011

= *132.411.157.237 / 218.865.029.822 = 0,60

ROA = Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Asset x 100%
2009

= 913.338.202 / 208.873.500.354

= 0.004373

=0.004%

2010

= 6.105.921.449 / 199.626.395.928

= 0.030587

= 0.030%

2011

= 6.027.987.820 / 218.251.524.639

= 0.027619

= 0.027%

ROE = Laba Bersih Sebelum Pajak / Total Ekuitas x 100%

2009

= *913.338.202 / 46.834.733.070

=0.019501

= 0.0195%

2010

= *6.105.921.449 / 75.076.025.656

= 0.08133

= 0.0813%

2011

= *6.027.987.820 / 86.453.872.585

= 0.069725

= 0.0697%

ROI = Laba Bersih Setelah Pajak / Total Rata-rata Asset x 100%
2009

= *1.242.321.030 / 208.873.500.354

= 0.00595

= 0.0059%

2010

= *6.133.362.640 / 199.626.395.928

= 0.03072

= 0.0307%

2011

= *11.377.846.929 / 218.251.524.639

= 0.05213

= 0.0521%

Keterangan : * (diperoleh dari Laporan Keuangan yang terlampir dalam halaman lampiran)

PENUTUP
KESIMPULAN
Dari analisis fundamental dengan menggunakan perhitungan ratio di atas, maka analisis
perusahaan CITATAH Tbk dari tahun 2009,2010,2011 dihasilkan :
a) Net Profit Margin

: Selalu Meningkat

b) Price Earning Ratio / PER

: Selalu Menurun

c) Book Value / Nilai Buku

: Selalu Meningkat

d) Price to Book Value (PBV)

: Terjadi kenaikan pada tahun 2010 dan menurun pada

tahun 2012 tetapi lebih besar dari tahun 2010.
e) Current Ratio

: Selalu Meningkat

f) Debt Ratio

: Selalu Menurun

Dari hasil tersebut di atas sehinga dapat disimpulkan bahwa perusahaan CITATAH Tbk
memiliki kinerja manajemen yang baik. Perusahaan CITATAH memiliki kemampuan untuk
membayar hutang dan mampu memberikan deviden kepada pemilik saham dengan jumlah yang
meningkat setiap tahunnya.

LAMPIRAN
LAPORAN KEUANGAN