Pengaruh Kredibilitas Komunikasi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Terhadap Peningkatan Akseptor Keluarga Berencana Di Kota Medan
Jurnal Interaksi, Vol 2 No. 2, Juli 2018, 145-156
DOI: https://doi.org/10.30596/ji.v2i2.2092
Pengaruh Kredibilitas Komunikasi Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB) Terhadap Peningkatan
Akseptor Keluarga Berencana Di Kota Medan
Viana Safrida Harahap
Universitas Gajah Putih
Mahasiswa Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
E-mail: vianaowen85@gmail.com
Abstract
The research objective for analyze the effect of communication credibility
of Field Extension Officer for Family Planning (PLKB) towards the Increasing of
family planning acceptors in Medan. Analyze credibility communication of Field
Extension Officer for Family Planning (PLKB) in Medan. Analyze the increasing
of Family Planning acceptor in Medan. Researcher using the paradigm of
positivism as a research guideline, which is researcher defined as a process of the
linear communication or causal process that reflects the communicator to alter
the knowledge (attitudes or behavior) of the passive communicant. The results of
the research are the communication credibility of PLKB towards the increasing of
family planning acceptors in Medan has a positive and significant relation.
Corellation value of Karl Spearman by 0,59 have correlation two variable can be
stated there are effect of the communication credibility of PLKB towards the
increasing of family planning acceptors in Medan. The communication credibility
of PLKB in Medan based on the standart honesty, the professionalism, the
dynamic and the objective in counselling to execution of duties everyday.
Increasing of family planning acceptors in Medan achieved by organizing,
implementing, monitoring and evaluation of program KB on the claim, warrants,
and data.
Key-words :
The credibility of communication, field extention officer,
increasing acceptors.
the
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredibilitas
komunikasi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) terhadap
peningkatan akseptor keluarga berencana di Kota Medan, menganalisis
kredibilitas komunikasi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kota
Medan, menganalisis peningkatan akseptor KB di Kota Medan. Peneliti
menggunakan paradigma positivisme sebagai suatu proses komunikasi linier atau
proses sebab akibat yang mencerminkan komunikator
untuk mengubah
pengetahuan (sikap atau perilaku) komunikan yang pasif.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh kredibilitas komunikasi PLKB terhadap
peningkatan akseptor KB Kota Medan memiliki hubungan signifikan. Nilai
146 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
korelasi Karl Spearman sebesar 0,59 dinyatakan hubungan kedua variabel terdapat
pengaruh kredibilitas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) terhadap
peningkatan akseptor KB di Kota Medan. Kredibilitas komunikasi PLKB Kota
Medan berdasarkan pada standar kejujuran, profesionalitas, dinamis dan objektif
dalam melakukan penyuluhan terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari.
Peningkatan akseptor KB Kota Medan, dicapai berdasarkan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program KB pada claim,
warrant dan data.
Kata kunci
: Kredibilitas komunikasi, Penyuluh Lapangan, akseptor KB.
ketika masa Orde Baru konsentrasi
Latar Belakang Masalah
Komunikasi
penyuluhan
terhadap
pertambahan
penduduk
mencapai
yang dikenal dengan slogan 2 Anak
pemahaman tentang pentingnya KB
Lebih Baik bagi Pasangan Usia
bagi
Subur (PUS).
digunakan
untuk
pribadi,
keluarga,
dan
masyarakat. Komunikasi penyuluhan
Salah satu upaya yang dapat
yang dilakukan oleh tenaga penyuluh
dilakukan untuk menangani masalah
menjadi
harus
kependudukan ini adalah dengan
mempersiapkan pesan inovasi ke
Program Keluarga Berencana (KB)
dalam masyarakat dengan kualifikasi
yang bertujuan menurunkan tingkat
profesional dalam keahlian, sikap
kelahiran
bertanggung
mampu
meningkatkan kesejahteraan ibu dan
berhadapan dengan masyarakat dari
anak dalam rangka mewujudkan
berbagai latar belakang kepercayaan,
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
pendidikan dan bahkan budaya.
(Zam-Zam, 2002, 130-131).
penting
jawab
Kepala
Keluarga
Sementara
itu
untuk
angka
Koordinasi
Berencana
Nasional
kelahiran bayi menurut data hasil
mengungkapkan,
Survei Demografi dan Kesehatan
mempunyai
kebijakan
Indonesia
mengendalikan
penduduk
bahwa tingkat fertilitas di Indonesia
Namun
telah turun dengan tajam sejak tahun
Indonesia
melalui
dan
sekaligus
Badan
(BKKBN)
untuk
karena
program
KB.
(SDKI)
menunjukkan
beberapa tahun terakhir program
1980an.
Angka
kelahiran
yang dilakukan melalui KB stagnan
Crude
Birth
atau tidak sehebat informasi awal
diperkirakan sebesar 28 per 1.000
Rate
kasar
(CBR)
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 147
penduduk pada periode 1986-1989
diberitahu atau diajarkan tanda-tanda
turun menjadi 23 per 1.000 penduduk
bahaya dari metode kontrasepsi yang
pada
sedang
periode
1996-1999
dipertimbangkan
olehnya,
menghasilkan rata-rata penurunan
terutama untuk calon akseptor pil
sebesar 2,1 persen per tahun.
oral
dan
IUD.
Sehingga
tidak
Tujuan pokok dari program
menyalahkan efek dari KB terhadap
KB yaitu penurunan angka kelahiran
terhambatnya hormon bagi wanita
yang
bermakna
untuk
mencapai
hingga membutuhkan penyuluhan
tersebut
maka
ditempuh
KB
tujuan
dari
Penyuluh Lapangan
kebijaksanaan mengkategorikan tiga
Keluarga Berencana (PLKB).
fase untuk mencapai sasaran yaitu,
Keberhasilan
pertama
adalah
fase
menunda/
program KB
mengendalikan tingkat kelahiran di
mencegah kehamilan. Fase menunda/
Indonesia selama
mencegah
PUS
dekade tidak terlepas dari peran
dengan usia isteri kurang dari 20
petugas PLKB. Pegawai di Badan
tahun dianjurkan untuk menunda
Koordinasi
kehamilannya. Kedua adalah fase
Nasional (BKKBN) yang ditugaskan
menjarangkan kehamilan, periode
memberikan penyuluhan tentang KB
usia isteri antara 20-30/35 tahun
dengan perkembangan teknologi alat
merupakan periode usia paling baik
kontrasepsi bagi PUS dan efek yang
untuk melahirkan dengan jumlah
bisa timbul karena pemakaiannya.
kehamilan
bagi
Keluarga
Kesiapan
anak 2 orang dan jarak antara
lebih
dari
tiga
Berencana
komunikasi
dan
kelahiran adalah 2-4 tahun. Ketiga
inovasi dalam masyarakat jika tidak
adalah
didukung oleh penyuluh lapangan
fase
mengakhiri
menghentikan/
kehamilan/kesuburan,
sebagai
komunikator
KB
periode umur isteri di atas 30 tahun
berdasarkan kualifikasi profesional,
terutama di atas 35 tahun sebaiknya
bertanggung
mengakhiri
setelah
menyampaikan tugas secara baik dan
mempunyai 2 orang anak. Hal
benar, maka semua usaha untuk
penting
keberhasilan
kesuburan
yang
mempertimbangkan
bahaya.
Calon
keempat
yaitu
tanda-tanda
akseptor
harus
jawab
KB
dan
akan
mampu
gagal.
Mempersiapkan seorang penyuluh
sebagai
komunikator
profesional
148 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
harus “menjadi bagian integral dari
kejujuran, kesetiaan, tepat waktu,
usaha mendifusikan inovasi ke dalam
tepat materi serta tepat cara harus
masyarakat” (Levis, 1996: 153).
dimiliki
Penurunan
dikhawatirkan
jumlah
PLKB
dapat
oleh
penyuluh
sebagai
komunikator.
Badan Keluarga Berencana
semakin
meningkat apabila kinerja program
(BKB)
KB termasuk kinerja petugas PLKB
dibentuk pemerintah, menjalankan
tidak
fungsi
mendapat
Peningkatan
ledakan
perhatian.
TFR mengancam
penduduk
menghabiskan
yang
sumber
dapat
daya alam
sebagai
organisasi
pelayanan
yang
umum
yang
ditujukan guna memberikan wujud
norma keluarga kecil yang memiliki
kemampuan
ekonomis
dan
segala
meningkatnya kesehatan keluarga.
konsekuensi negatif. Hal tersebut
Sejak digerakkan menjadi program
dapat memperberat sasaran BKKBN
nasional,
mencapai
pertumbuhan
Berencana (KB) telah memberikan
penduduk yang seimbang pada tahun
banyak sumbangan yang berarti dari
2015.
berbagai
yang
terbatas
dengan
Pemahaman terhadap sistem
program
aspek
perdebatan
Keluarga
walaupun
tentang
ada
boleh
atau
dan teknik berkomunikasi secara
tidaknya pembatasan keluarga dari
baik bagi seorang penyuluh lapangan
pandangan kepercayaan. Semakin
menjadi
meningkatnya angka keikutsertaan
dalam
prasyarat
tugasnya.
keberhasilan
Dalam
bentuk
masyarakat menjadi anggota KB,
lahiriah, seorang tenaga penyuluh
mengecilnya
harus
masing-masing
pandai
masyarakat
belakang
bergaul
dari
dengan
berbagai
pendidikan,
latar
ekonomi,
rata-rata
anak
di
keluarga,
menurunnya angka kematian ibu dan
bayi
serta
menurunnya
agama dan juga tata nilai sebagai
pertumbuhan
kebudayaan
bukti bahwa program ini memang
yang
dimiliki
dan
diwariskan secara turun temurun,
terbuka dengan orang lain dan
penduduk
angka
menjadi
dapat diterima masyarakat.
Penyuluh KB sebagai ujung
pendekatan
tombak capaian program KB di Kota
masyarakat. Selain itu, keramahan,
Medan memiliki peran cukup penting
menguasai
teknik
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 149
sebagai fasilitator, dinamisator dan
orang
motivator
menggerakkan
Kecamatan se Kota Medan. Setiap
masyarakat terutama pada wilayah
satu kecamatan memiliki 6-7 orang
kelurahan dalam pengelolaan dan
PLKB dengan target sasaran kerja
pelaksanaan
keluarga
melayani 1.350 PUS dari total
lapangan.
304.558 PUS. Kondisi ini berdampak
Memfasilitasi kebutuhan KB yang
pada pengelolaan program KB yang
selama ini dirasa semakin dibutuhkan
dapat berakibat penurunan capaian
guna membangun kesadaran tentang
hasil
pentingnya
penundaan
usia
meningkatnya angka fertilitas total
perkawinan,
pengaturan
angka
(BKKBN, 2007: 3). Maksimalisasi
ketahanan
jumlah PLKB dalam meningkatkan
peningkatan
program KB di Kota Medan menjadi
dalam
berencana
kelahiran,
keluarga
program
ditingkat
peningkatan
dan
ditempatkan
pelaksanaan
program
pihak
21
dan
kesejahteraan keluarga. Termasuk
perhatian
dinamika ekonomi saat ini yang
upaya-upaya peningkatan akseptor
membutuhkan motivasi tinggi dari
KB Kota Medan yang di tahun 2016
dalam diri PUS dan dengan dorongan
dengan
tenaga PLKB untuk menjadikan KB
sebanyak 363.349 menjadi akseptor
sebagai solusi jangka panjang untuk
KB sebanyak 277.494 atau sama
keluarga sejahtera.
dengan capaian 76,37% (BKB Kota
Gambaran capaian program
semua
pada
pencapaian
terutama
jumlah
PUS
Medan, 2016).
Penelitian ini ditujukan untuk
KB di Kota Medan menurut Siregar,
(2008: 15) dari 299.297 Pasangan
(1)
Usia Subur (PUS), cakupan peserta
kredibilitas
komunikasi
KB aktif 191.686 (60%), lebih kecil
Lapangan
Keluarga
dibandingkan dengan target nasional
(PLKB)
dengan
PUS
akseptor keluarga berencana di Kota
menjadi akseptor KB aktif. Kondisi
Medan; (2) menjelaskan kredibilitas
ini juga dipengaruhi oleh jumlah
komunikasi
tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga
Keluarga Berencana (PLKB) Kota
Berencana (PLKB) yang ada di
Medan;
capaian
70-80%
BKKBN Kota Medan sebanyak 137
Menganalisis
terhadap
dan
Penyuluh
(3)
pengaruh
Penyuluh
Berencana
peningkatan
Lapangan
menjelaskan
150 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
peningkatan akseptor KB di Kota
(attention) akan merupakan awal
Medan.
suksesnya
komunikasi.
Apabila
komunikan
telah
perhatian
terbangkitkan,
Teori AIDCDA
hendaknya
disusul
Suatu komunikasi dikatakan
dengan upaya menumbuhkan minat
berhasil apabila pesan itu mampu
(interest) yang merupakan derajat
mengubah
sikap
yang lebih tinggi dari perhatian.
seseorang
atau
“persetujuan
dan
tindakan
memperpoleh
dari
Minat
adalah
kelanjutan
dari
komunikan
perhatian yang merupakan titik tolak
terhadap apa yang dimaksud oleh
bagi timbulnya hasrat (desire) untuk
komunikator” (Sumartono, 2002: 63)
melakukan
Konkritnya, pesan yang dilakukan
diharapkan
secara persuasif oleh komunikator
Apabial hanya ada hasrat pada diri
kepada komunikan sebaiknya harus
komunikan belum berarti apa -apa
melalui fase AIDCDA, “pesan harus
sebab
mendapat
datangnya
perhatian
(attention),
suatu
kegiatan
oleh
harus
yang
komunikator.
dilanjutkan
keputusan
dengan
(decision),
menarik (interest), membangkitkan
yakni keputusan untuk melakukan
keinginan (desire) dan menimbulkan
kegiatan (action).
keyakinan (conviction) komunikan
sehingga
ia
mau
keputusan
(decision)
melakukan
tindakan
perhatian
mengambil
adalah dihindarkannya kemunculan
untuk
himbauan (appeal) yang negatif dari
(action)”
AIDCDA
pandangan
khalayak
terhadap
komunikan. Himbauan negatif tidak
(Sumartono, 2002: 64).
Model
Membangkitkan
menjadi
menumbuhkan kegelisahan (anxiety
melainkan
langkah-langkah utama yang harus
arrousing),
dilakukan guna membangkitkan dan
menumbuhkan kegelisahan (anxiety
menumbuhkan perhatian komunikan.
arrousing),
Dalam hal ini berhasil atau tidaknya
comunication
perhatian dipengaruhi oleh daya tarik
ganda. Pada satu pihak menimbulkan
komunikator (source attractiveness).
rasa takut akan bahaya sehingga
Komunikasi yang diawali dengan
mempertinggi
membangkit
melakukan
kan
perhatian
Anxiety
arrousing
menimbulkan
motivasi
tindakan
efek
untuk
pencegahan
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 151
(preventive), sedangkan pada pihak
peningkatan akseptor KB di
lain rasa takut itu menimbulkan sikap
Kota Medan.
kesiapan bertarung (fight to fight)
yang
dalam
yang
dalam
kasus
komunikasi dapat berbentuk sikap
Metodologi Penelitian
Metode
kuantitatif
permusuhan pada komunikator atau
peneliti
tidak menaruh perhatian sama sekali
mengetahui
terhadap pesan yang disampaikan
Lapangan
komunikator. Berdasarkan formula
(PLKB) dalam komunikasi penyuluh
AIDCDA
peserta KB di Kota Medan. Temuan-
maka
komunikasi
gunakan
yang
dalam
pengaruh
Penyuluh
Keluarga
temuan
membangkitkan
dilakukan dalam mendeskripsikan
analisis
akan
kecenderungan jawaban responden
(attention).
penelitian
peserta
Hipotesis
Berdasarkan
teori-teori
dan
di
penelitian
kerangka
masalah
konseptual,
dan
tujuan
penelitian maka hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut:
H0 : Tidak
terdapat
kredibilitas
pengaruh
komunikasi
populasi,
di
Kota
yakni
Medan.
Kuesioner akan digunakan dalam
upaya
dalam
dari
KB
hasil penelitian seperti yang terlihat
rumusan
dan
Berencana
persuasif didahului dengan upaya
perhatian
data
upaya
mengumpulkan
data
dengan
data
tujuan
mengeneralisir populasi berdasarkan
sampel yang sudah ditentukan.
Paradigma
digunakan
dengan
penelitian
pendekatan
positivisme. Pemilihan paradigma
Penyuluh Lapangan Keluarga
positivisme
Berencana (PLKB) terhadap
sebagai suatu proses komunikasi
peningkatan akseptor KB di
linier atau proses sebab akibat yang
Kota Medan.
mencerminkan
Ha : Terdapat pengaruh kredibilitas
(encoder)
peneliti
definisikan
komunikator
untuk
mengubah
komunikasi
Penyuluh
pengetahuan (sikap atau perilaku)
Lapangan
Keluarga
komunikan (decoder) yang pasif.
Berencana (PLKB) terhadap
152 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
Populasi dalam penelitian ini
dengan
mengambil
Selanjutnya sampal terpilih
persentese
ditetapkan dengan dengan purposive
capaian terendah yakni di Kecamatan
sampel menjadi masing masing 50
Medan Baru dengan jumlah PUS
orang baik di kecamatan Medan Baru
menjadi peserta KB aktif 70% dari
maupun
6.547 orang = 4.597 orang dan
Perjuangan
persentase
sebagaimana berikut:
capaian
Kecamatan
tertinggi
Medan
di
Perjuangan
sebesar 93% dari 21.004 orang=
19.621. Dengan demikian, jumlah
kecamatan
Medan
dengan
kriteria
- Pendidikan
minimal
SLTA/Sederajat.
- Pasangan
Usia
Subur
(PUS)
akseptor KB yang akan diteliti
dengan usia 20 tahun sampai
sebanyak
dengan 40 tahun.
24.218
PUS
menjadi
akseptor KB.
Sampel
- Calon akseptor KB yang tercatat
penelitian
ini
dilakukan secara purposif (purposive
sampling), yakni teknik sampling
dengan cara penyeleksian sampel
sebagai PUS.
- Pernah mengunjungi PLKB di
kecamatan masing-masing.
- Pernah
atas dasar kriteria-kriteria tertentu
program
yang dibuat peneliti berdasarkan
PLKB
tujuan penelitian (Kriyantono, 2007:
masing
menerima
KB
di
informasi
berkualitas
kecamatan
dari
masing-
154).
Penentuan
ukuran
sampel
Hasil dan Pembahasan
dengan menggunakan rumus Slovin
(Umar, 2004: 108):
Jenis kelamin responden yang
menggambarkan
Pasangan
Usia
Subur (PUS) yang menjadi akseptor
KB aktif, seluruhnya yakni sebanyak
Dari hasil perhitungan yang
100 orang akseptor (100%) adalah
dilakukan, didapat sebanyak 99.58%
perempuan.
responden yang akan menjadi sampel
adalah:
dengan pembulatan hitungan keatas
SMA/Sederajat, jika dibandingkan
menjadi 100 orang sampel.
dengan jenjang pendidikan lainnya
ditemukan
pendidikan
40
36
orang
orang
mereka
(38,8%)
(35,0%)
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 153
Diploma III, 14 orang Pasca Sarjana
lebih besar dari 0,05 (p=0,95>0,05)
(S2)
orang
maka
(S1).
hubungan antara variabel X dan Y
(13,6%),
responden
dan
(9,7%)
10
Sarjana
Artinya, secara umum pendidikan
responden
digolongkan
pendidikan
SMA/Sederajat
sebesar
58,3%.
di
dapat
dinyatakan
variansi
linier.
Artinya,
atas
semakin
baik
yakni
komunikasi PLKB yang dilakukan
Berdasarkan
tenaga penyuluh lapangan di Kota
pekerjaan mereka, mayoritas adalah
Medan
ibu rumah tangga sebesar 6 orang
meningkat jumlah akseptor KB aktif
(61,2%), Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Kota Medan. besarnya koefisien
sebesar 34 orang
(33,0%), dan 3
korelasi spearmen rho yaitu 0,59
orang Pegawai Swasta (2,9%). usia
dengan signifikansi sebesar 0,00.
pernikahan
Dinyatakan sebagai nilai koefisien
responden,
mayoritas
maka
akan
semakin
antara 5 tahun sampai dengan 7
korelasi
tahun sebanyak 32 orang responden
hubungan
(31,2%). Dengan asumsi usia rata-
berarti (0,40-0,70) (Sunyoto, 2012:
rata
60).
pernikahan
berdasarkan
untuk
pria
KB
yang
legalitas
spearmen
rho
dengan
kedua
variabel
cukup
Hubungan
kedua
variabel
positif, linier, berarti semakin baik
menjadi standarisasi reproduksi pria
kredibilitas
usia 25 tahun dan wanita usia 22
Keluarga Berencana (PLKB) maka
tahun, artinya, rata-rata usia akseptor
akan meningkatkan akseptor KB di
KB
Kota Medan atau dapat dikatakan
30 tahun sampai dengan 32
tahun sementara untuk wanita antara
bahwa
27 tahun sampai dengan 29 tahun.
Penyuluh
Berencana
kredibilitas
Lapangan
Keluarga
Berencana (PLKB) sangat baik untuk
Lapangan
Keluarga
peningkatan akseptor KB di Kota
(PLKB)
terhadap
Medan.
Kredibilitas
peningkatan akseptor KB di Kota
Medan
pengaruh
Lapangan
komunikasi
Kredibilitas
Penyuluh
Penyuluh
berdistribusi
normal.
tenaga
PLKB
Kota Medan, berdasarkan data dari
Hubungan X1 dan Y diperoleh
jawaban
100
orang
responden
diperoleh nilai Sig. sebesar 0,95.
tentang
kredibilitas
Oleh karena nilai Signifikansinya
PLKB Kota Medan berdasarkan pada
komunikasi
154 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
standar
kejujuran, profesionalitas,
dinamis dan objektif.
Peningkatan
terdapat
pengaruh
kredibilitas
komunikasi Penyuluh Lapangan
akseptor
KB
Keluarga
Berencana
(PLKB)
Kota Medan sebagai tenaga penyuluh
terhadap peningkatan akseptor KB
lapangan
di Kota Medan.
yang
secara
jujur,
profesional, dinamis dan objektif
berdampak
pada
2. Kredibilitas komunikasi PLKB
peningkatan
Kota Medan, berdasarkan pada
akseptor KB aktif sebagai tujuan dari
standar kejujuran, profesionalitas,
penyuluhan yang dilakukan.
dinamis dan objektif. Kejujuran
Simpulan
Simpulan
penelitian
ini
merupakan
sikap
jujur,
berbohong
dalam
penyuluhan
terhadap
tidak
melakukan
akseptor
adalah sebagai berikut:
dalam peaksanaan tugas sehari-
1. Pengaruh kredibilitas komunikasi
hari,
PLKB
terhadap
peningkatan
akseptor
KB
Kota
memiliki
hubungan
Medan
signifikan.
sikap
profesionalisme
sebagai kemampuan PLKB dalam
pelaksanaan
sebagai
tugas,
sikap
objektif
terbuka
dan
Nilai korelasi Karl Spearman
bertanggung jawab atas pekerjaan
sebesar
dinyatakan
dirinya sebagai seorang penyuluh
hubungan kedua variabel cukup
dalam membangun komunikasi
berarti (0,40-0,70). Hingga dapat
yang efektif.
0,59,
dinyatakan
terdapat
pengaruh
3. Peningkatan akseptor Keluarga
kredibilitas Penyuluh Lapangan
Berencana
Keluarga
(PLKB)
Kredibilitas komunikasi PLKB
terhadap peningkatan akseptor KB
sebagai tenaga penyuluh lapangan
di Kota Medan. Nilai determinasi
secara jujur, profesional, dinamis
penelitian menunjukkan besarnya
dan objektif tersebut berdampak
pengaruh kredibilitas komunikasi
pada peningkatan akseptor KB
PLKB sebesar 36,2% terhadap
aktif
peningkatan jumlah akseptor KB
penyuluhan yang dilakukan. Efek
aktif
komunikasi
Berencana
Kota
demikian
Ha
Medan.
diterima,
Dengan
yakni
Kota
sebagai
Medan,
tujuan
PLKB
dari
terhadap
akseptor KB aktif ditandai dengan
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 155
peningkatan jumlah akseptor KB
mencakup
yang
tenaga
dicapai
perencanaan,
pelaksanaan,
berdasarkan
dari
profesionalisme,
dinamika dan objektivitas yang
dan
harus
Medan. Claim, warrant dan data
komunikan
yang diberikan oleh tenaga PLKB
pertimbangan kredibilitas hanya
tidak boleh bertentangan dengan
pada diri sumber, yakni tenaga
nilai kredibilitas komunikasi.
PLKB
penelitian
adalah
Kota
ditolak
terhadap
diri
oleh
jika
Medan
tanpa
sasaran
maka
persiapan
kredibilitas
PLKB
diterima
karena
khalayak
Pengaruh
komunikasi
mampu
memperhitungkan
sebagai berikut:
persiapan-
sumber
akan
tidak
sesuai
karena
peningkatan akseptor KB di
dengan harapan khalayak yang
Kota Medan merupakan efek
hendak dicapai.
dari komunikasi yang dilakukan
2.
mulai
diri
evaluasi program KB di Kota
Saran
1.
penyuluh
kejujuran,
pengorganisasian,
pengawasan
perencanaan
3.
Peningkatan
akseptor
KB
oleh penyuluh lapangan. Faktor
merupakan
budaya menjadi perhatian yang
keterpengaruhan dari kredibilitas
tidak bisa diabaikan tentang
sumber
penerimaan
penyuluh
dan
penolakan
informasi yang dilakukan oleh
dengan
akseptor
perhatian
KB
jika
pemuka
nilai
sehingga
komunikasi
hendaknya
diawali
membangkitkan
(attention),
upaya
masyarakat baik tokoh adat,
menumbuhkan minat (interest)
tokoh agama dan kelompok
sebagai kelanjutan dari perhatian
dampingan
yang merupakan titik tolak bagi
lain
selama
ini
menjadi sumber informasi para
timbulnya
akseptor KB aktif di satu daerah
dilanjutkan dengan datangnya
maka
hendaknya
keputusan
(decision),
diikutsertakan guna mencapai
keputusan
untuk
efek komunikasi secara positif.
kegiatan (action).
mereka
Kredibilitas komunikasi PLKB
Kota
Medan
hendaknya
hasrat
(desire)
yakni
melakukan
156 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
Daftar Pustaka
Tesis
Program Magister
Universitas Sumatera Utara.
Kriyantono, Rachmat. (2007). Riset
Komunikasi.
Jakarta:
Kencana.
Sumartono. (2002). Terperangkap
dalam
Iklan.
Bandung:
Alfabeta.
Levis,
Zam-Zam. (2002). Kinerja Penyuluh
Lapangan Keluarga Berencana
(PLKB) terhadap Keberhasilan
Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga
(UPPKS) di Kota Tebing
Tinggi.
Tesis
Program
Magister AKK Universitas
Sumatera Utara.
Leta
Rafael.
(1996).
Komunikasi
Penyuluhan
Pedesaan. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Siregar, Ice Ratnalela. (2008).
Pengaruh
Karakteristik
Organisasi terhadap Motivasi
Kerja Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB)
di Kota Medan Tahun 2008.
DOI: https://doi.org/10.30596/ji.v2i2.2092
Pengaruh Kredibilitas Komunikasi Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB) Terhadap Peningkatan
Akseptor Keluarga Berencana Di Kota Medan
Viana Safrida Harahap
Universitas Gajah Putih
Mahasiswa Program Pascasarjana Program Magister Ilmu Komunikasi
Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara
E-mail: vianaowen85@gmail.com
Abstract
The research objective for analyze the effect of communication credibility
of Field Extension Officer for Family Planning (PLKB) towards the Increasing of
family planning acceptors in Medan. Analyze credibility communication of Field
Extension Officer for Family Planning (PLKB) in Medan. Analyze the increasing
of Family Planning acceptor in Medan. Researcher using the paradigm of
positivism as a research guideline, which is researcher defined as a process of the
linear communication or causal process that reflects the communicator to alter
the knowledge (attitudes or behavior) of the passive communicant. The results of
the research are the communication credibility of PLKB towards the increasing of
family planning acceptors in Medan has a positive and significant relation.
Corellation value of Karl Spearman by 0,59 have correlation two variable can be
stated there are effect of the communication credibility of PLKB towards the
increasing of family planning acceptors in Medan. The communication credibility
of PLKB in Medan based on the standart honesty, the professionalism, the
dynamic and the objective in counselling to execution of duties everyday.
Increasing of family planning acceptors in Medan achieved by organizing,
implementing, monitoring and evaluation of program KB on the claim, warrants,
and data.
Key-words :
The credibility of communication, field extention officer,
increasing acceptors.
the
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh kredibilitas
komunikasi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) terhadap
peningkatan akseptor keluarga berencana di Kota Medan, menganalisis
kredibilitas komunikasi Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) Kota
Medan, menganalisis peningkatan akseptor KB di Kota Medan. Peneliti
menggunakan paradigma positivisme sebagai suatu proses komunikasi linier atau
proses sebab akibat yang mencerminkan komunikator
untuk mengubah
pengetahuan (sikap atau perilaku) komunikan yang pasif.
Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh kredibilitas komunikasi PLKB terhadap
peningkatan akseptor KB Kota Medan memiliki hubungan signifikan. Nilai
146 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
korelasi Karl Spearman sebesar 0,59 dinyatakan hubungan kedua variabel terdapat
pengaruh kredibilitas Penyuluh Lapangan Keluarga Berencana (PLKB) terhadap
peningkatan akseptor KB di Kota Medan. Kredibilitas komunikasi PLKB Kota
Medan berdasarkan pada standar kejujuran, profesionalitas, dinamis dan objektif
dalam melakukan penyuluhan terhadap pelaksanaan tugas sehari-hari.
Peningkatan akseptor KB Kota Medan, dicapai berdasarkan perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi program KB pada claim,
warrant dan data.
Kata kunci
: Kredibilitas komunikasi, Penyuluh Lapangan, akseptor KB.
ketika masa Orde Baru konsentrasi
Latar Belakang Masalah
Komunikasi
penyuluhan
terhadap
pertambahan
penduduk
mencapai
yang dikenal dengan slogan 2 Anak
pemahaman tentang pentingnya KB
Lebih Baik bagi Pasangan Usia
bagi
Subur (PUS).
digunakan
untuk
pribadi,
keluarga,
dan
masyarakat. Komunikasi penyuluhan
Salah satu upaya yang dapat
yang dilakukan oleh tenaga penyuluh
dilakukan untuk menangani masalah
menjadi
harus
kependudukan ini adalah dengan
mempersiapkan pesan inovasi ke
Program Keluarga Berencana (KB)
dalam masyarakat dengan kualifikasi
yang bertujuan menurunkan tingkat
profesional dalam keahlian, sikap
kelahiran
bertanggung
mampu
meningkatkan kesejahteraan ibu dan
berhadapan dengan masyarakat dari
anak dalam rangka mewujudkan
berbagai latar belakang kepercayaan,
keluarga kecil, bahagia dan sejahtera
pendidikan dan bahkan budaya.
(Zam-Zam, 2002, 130-131).
penting
jawab
Kepala
Keluarga
Sementara
itu
untuk
angka
Koordinasi
Berencana
Nasional
kelahiran bayi menurut data hasil
mengungkapkan,
Survei Demografi dan Kesehatan
mempunyai
kebijakan
Indonesia
mengendalikan
penduduk
bahwa tingkat fertilitas di Indonesia
Namun
telah turun dengan tajam sejak tahun
Indonesia
melalui
dan
sekaligus
Badan
(BKKBN)
untuk
karena
program
KB.
(SDKI)
menunjukkan
beberapa tahun terakhir program
1980an.
Angka
kelahiran
yang dilakukan melalui KB stagnan
Crude
Birth
atau tidak sehebat informasi awal
diperkirakan sebesar 28 per 1.000
Rate
kasar
(CBR)
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 147
penduduk pada periode 1986-1989
diberitahu atau diajarkan tanda-tanda
turun menjadi 23 per 1.000 penduduk
bahaya dari metode kontrasepsi yang
pada
sedang
periode
1996-1999
dipertimbangkan
olehnya,
menghasilkan rata-rata penurunan
terutama untuk calon akseptor pil
sebesar 2,1 persen per tahun.
oral
dan
IUD.
Sehingga
tidak
Tujuan pokok dari program
menyalahkan efek dari KB terhadap
KB yaitu penurunan angka kelahiran
terhambatnya hormon bagi wanita
yang
bermakna
untuk
mencapai
hingga membutuhkan penyuluhan
tersebut
maka
ditempuh
KB
tujuan
dari
Penyuluh Lapangan
kebijaksanaan mengkategorikan tiga
Keluarga Berencana (PLKB).
fase untuk mencapai sasaran yaitu,
Keberhasilan
pertama
adalah
fase
menunda/
program KB
mengendalikan tingkat kelahiran di
mencegah kehamilan. Fase menunda/
Indonesia selama
mencegah
PUS
dekade tidak terlepas dari peran
dengan usia isteri kurang dari 20
petugas PLKB. Pegawai di Badan
tahun dianjurkan untuk menunda
Koordinasi
kehamilannya. Kedua adalah fase
Nasional (BKKBN) yang ditugaskan
menjarangkan kehamilan, periode
memberikan penyuluhan tentang KB
usia isteri antara 20-30/35 tahun
dengan perkembangan teknologi alat
merupakan periode usia paling baik
kontrasepsi bagi PUS dan efek yang
untuk melahirkan dengan jumlah
bisa timbul karena pemakaiannya.
kehamilan
bagi
Keluarga
Kesiapan
anak 2 orang dan jarak antara
lebih
dari
tiga
Berencana
komunikasi
dan
kelahiran adalah 2-4 tahun. Ketiga
inovasi dalam masyarakat jika tidak
adalah
didukung oleh penyuluh lapangan
fase
mengakhiri
menghentikan/
kehamilan/kesuburan,
sebagai
komunikator
KB
periode umur isteri di atas 30 tahun
berdasarkan kualifikasi profesional,
terutama di atas 35 tahun sebaiknya
bertanggung
mengakhiri
setelah
menyampaikan tugas secara baik dan
mempunyai 2 orang anak. Hal
benar, maka semua usaha untuk
penting
keberhasilan
kesuburan
yang
mempertimbangkan
bahaya.
Calon
keempat
yaitu
tanda-tanda
akseptor
harus
jawab
KB
dan
akan
mampu
gagal.
Mempersiapkan seorang penyuluh
sebagai
komunikator
profesional
148 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
harus “menjadi bagian integral dari
kejujuran, kesetiaan, tepat waktu,
usaha mendifusikan inovasi ke dalam
tepat materi serta tepat cara harus
masyarakat” (Levis, 1996: 153).
dimiliki
Penurunan
dikhawatirkan
jumlah
PLKB
dapat
oleh
penyuluh
sebagai
komunikator.
Badan Keluarga Berencana
semakin
meningkat apabila kinerja program
(BKB)
KB termasuk kinerja petugas PLKB
dibentuk pemerintah, menjalankan
tidak
fungsi
mendapat
Peningkatan
ledakan
perhatian.
TFR mengancam
penduduk
menghabiskan
yang
sumber
dapat
daya alam
sebagai
organisasi
pelayanan
yang
umum
yang
ditujukan guna memberikan wujud
norma keluarga kecil yang memiliki
kemampuan
ekonomis
dan
segala
meningkatnya kesehatan keluarga.
konsekuensi negatif. Hal tersebut
Sejak digerakkan menjadi program
dapat memperberat sasaran BKKBN
nasional,
mencapai
pertumbuhan
Berencana (KB) telah memberikan
penduduk yang seimbang pada tahun
banyak sumbangan yang berarti dari
2015.
berbagai
yang
terbatas
dengan
Pemahaman terhadap sistem
program
aspek
perdebatan
Keluarga
walaupun
tentang
ada
boleh
atau
dan teknik berkomunikasi secara
tidaknya pembatasan keluarga dari
baik bagi seorang penyuluh lapangan
pandangan kepercayaan. Semakin
menjadi
meningkatnya angka keikutsertaan
dalam
prasyarat
tugasnya.
keberhasilan
Dalam
bentuk
masyarakat menjadi anggota KB,
lahiriah, seorang tenaga penyuluh
mengecilnya
harus
masing-masing
pandai
masyarakat
belakang
bergaul
dari
dengan
berbagai
pendidikan,
latar
ekonomi,
rata-rata
anak
di
keluarga,
menurunnya angka kematian ibu dan
bayi
serta
menurunnya
agama dan juga tata nilai sebagai
pertumbuhan
kebudayaan
bukti bahwa program ini memang
yang
dimiliki
dan
diwariskan secara turun temurun,
terbuka dengan orang lain dan
penduduk
angka
menjadi
dapat diterima masyarakat.
Penyuluh KB sebagai ujung
pendekatan
tombak capaian program KB di Kota
masyarakat. Selain itu, keramahan,
Medan memiliki peran cukup penting
menguasai
teknik
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 149
sebagai fasilitator, dinamisator dan
orang
motivator
menggerakkan
Kecamatan se Kota Medan. Setiap
masyarakat terutama pada wilayah
satu kecamatan memiliki 6-7 orang
kelurahan dalam pengelolaan dan
PLKB dengan target sasaran kerja
pelaksanaan
keluarga
melayani 1.350 PUS dari total
lapangan.
304.558 PUS. Kondisi ini berdampak
Memfasilitasi kebutuhan KB yang
pada pengelolaan program KB yang
selama ini dirasa semakin dibutuhkan
dapat berakibat penurunan capaian
guna membangun kesadaran tentang
hasil
pentingnya
penundaan
usia
meningkatnya angka fertilitas total
perkawinan,
pengaturan
angka
(BKKBN, 2007: 3). Maksimalisasi
ketahanan
jumlah PLKB dalam meningkatkan
peningkatan
program KB di Kota Medan menjadi
dalam
berencana
kelahiran,
keluarga
program
ditingkat
peningkatan
dan
ditempatkan
pelaksanaan
program
pihak
21
dan
kesejahteraan keluarga. Termasuk
perhatian
dinamika ekonomi saat ini yang
upaya-upaya peningkatan akseptor
membutuhkan motivasi tinggi dari
KB Kota Medan yang di tahun 2016
dalam diri PUS dan dengan dorongan
dengan
tenaga PLKB untuk menjadikan KB
sebanyak 363.349 menjadi akseptor
sebagai solusi jangka panjang untuk
KB sebanyak 277.494 atau sama
keluarga sejahtera.
dengan capaian 76,37% (BKB Kota
Gambaran capaian program
semua
pada
pencapaian
terutama
jumlah
PUS
Medan, 2016).
Penelitian ini ditujukan untuk
KB di Kota Medan menurut Siregar,
(2008: 15) dari 299.297 Pasangan
(1)
Usia Subur (PUS), cakupan peserta
kredibilitas
komunikasi
KB aktif 191.686 (60%), lebih kecil
Lapangan
Keluarga
dibandingkan dengan target nasional
(PLKB)
dengan
PUS
akseptor keluarga berencana di Kota
menjadi akseptor KB aktif. Kondisi
Medan; (2) menjelaskan kredibilitas
ini juga dipengaruhi oleh jumlah
komunikasi
tenaga Penyuluh Lapangan Keluarga
Keluarga Berencana (PLKB) Kota
Berencana (PLKB) yang ada di
Medan;
capaian
70-80%
BKKBN Kota Medan sebanyak 137
Menganalisis
terhadap
dan
Penyuluh
(3)
pengaruh
Penyuluh
Berencana
peningkatan
Lapangan
menjelaskan
150 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
peningkatan akseptor KB di Kota
(attention) akan merupakan awal
Medan.
suksesnya
komunikasi.
Apabila
komunikan
telah
perhatian
terbangkitkan,
Teori AIDCDA
hendaknya
disusul
Suatu komunikasi dikatakan
dengan upaya menumbuhkan minat
berhasil apabila pesan itu mampu
(interest) yang merupakan derajat
mengubah
sikap
yang lebih tinggi dari perhatian.
seseorang
atau
“persetujuan
dan
tindakan
memperpoleh
dari
Minat
adalah
kelanjutan
dari
komunikan
perhatian yang merupakan titik tolak
terhadap apa yang dimaksud oleh
bagi timbulnya hasrat (desire) untuk
komunikator” (Sumartono, 2002: 63)
melakukan
Konkritnya, pesan yang dilakukan
diharapkan
secara persuasif oleh komunikator
Apabial hanya ada hasrat pada diri
kepada komunikan sebaiknya harus
komunikan belum berarti apa -apa
melalui fase AIDCDA, “pesan harus
sebab
mendapat
datangnya
perhatian
(attention),
suatu
kegiatan
oleh
harus
yang
komunikator.
dilanjutkan
keputusan
dengan
(decision),
menarik (interest), membangkitkan
yakni keputusan untuk melakukan
keinginan (desire) dan menimbulkan
kegiatan (action).
keyakinan (conviction) komunikan
sehingga
ia
mau
keputusan
(decision)
melakukan
tindakan
perhatian
mengambil
adalah dihindarkannya kemunculan
untuk
himbauan (appeal) yang negatif dari
(action)”
AIDCDA
pandangan
khalayak
terhadap
komunikan. Himbauan negatif tidak
(Sumartono, 2002: 64).
Model
Membangkitkan
menjadi
menumbuhkan kegelisahan (anxiety
melainkan
langkah-langkah utama yang harus
arrousing),
dilakukan guna membangkitkan dan
menumbuhkan kegelisahan (anxiety
menumbuhkan perhatian komunikan.
arrousing),
Dalam hal ini berhasil atau tidaknya
comunication
perhatian dipengaruhi oleh daya tarik
ganda. Pada satu pihak menimbulkan
komunikator (source attractiveness).
rasa takut akan bahaya sehingga
Komunikasi yang diawali dengan
mempertinggi
membangkit
melakukan
kan
perhatian
Anxiety
arrousing
menimbulkan
motivasi
tindakan
efek
untuk
pencegahan
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 151
(preventive), sedangkan pada pihak
peningkatan akseptor KB di
lain rasa takut itu menimbulkan sikap
Kota Medan.
kesiapan bertarung (fight to fight)
yang
dalam
yang
dalam
kasus
komunikasi dapat berbentuk sikap
Metodologi Penelitian
Metode
kuantitatif
permusuhan pada komunikator atau
peneliti
tidak menaruh perhatian sama sekali
mengetahui
terhadap pesan yang disampaikan
Lapangan
komunikator. Berdasarkan formula
(PLKB) dalam komunikasi penyuluh
AIDCDA
peserta KB di Kota Medan. Temuan-
maka
komunikasi
gunakan
yang
dalam
pengaruh
Penyuluh
Keluarga
temuan
membangkitkan
dilakukan dalam mendeskripsikan
analisis
akan
kecenderungan jawaban responden
(attention).
penelitian
peserta
Hipotesis
Berdasarkan
teori-teori
dan
di
penelitian
kerangka
masalah
konseptual,
dan
tujuan
penelitian maka hipotesis dalam
penelitian ini sebagai berikut:
H0 : Tidak
terdapat
kredibilitas
pengaruh
komunikasi
populasi,
di
Kota
yakni
Medan.
Kuesioner akan digunakan dalam
upaya
dalam
dari
KB
hasil penelitian seperti yang terlihat
rumusan
dan
Berencana
persuasif didahului dengan upaya
perhatian
data
upaya
mengumpulkan
data
dengan
data
tujuan
mengeneralisir populasi berdasarkan
sampel yang sudah ditentukan.
Paradigma
digunakan
dengan
penelitian
pendekatan
positivisme. Pemilihan paradigma
Penyuluh Lapangan Keluarga
positivisme
Berencana (PLKB) terhadap
sebagai suatu proses komunikasi
peningkatan akseptor KB di
linier atau proses sebab akibat yang
Kota Medan.
mencerminkan
Ha : Terdapat pengaruh kredibilitas
(encoder)
peneliti
definisikan
komunikator
untuk
mengubah
komunikasi
Penyuluh
pengetahuan (sikap atau perilaku)
Lapangan
Keluarga
komunikan (decoder) yang pasif.
Berencana (PLKB) terhadap
152 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
Populasi dalam penelitian ini
dengan
mengambil
Selanjutnya sampal terpilih
persentese
ditetapkan dengan dengan purposive
capaian terendah yakni di Kecamatan
sampel menjadi masing masing 50
Medan Baru dengan jumlah PUS
orang baik di kecamatan Medan Baru
menjadi peserta KB aktif 70% dari
maupun
6.547 orang = 4.597 orang dan
Perjuangan
persentase
sebagaimana berikut:
capaian
Kecamatan
tertinggi
Medan
di
Perjuangan
sebesar 93% dari 21.004 orang=
19.621. Dengan demikian, jumlah
kecamatan
Medan
dengan
kriteria
- Pendidikan
minimal
SLTA/Sederajat.
- Pasangan
Usia
Subur
(PUS)
akseptor KB yang akan diteliti
dengan usia 20 tahun sampai
sebanyak
dengan 40 tahun.
24.218
PUS
menjadi
akseptor KB.
Sampel
- Calon akseptor KB yang tercatat
penelitian
ini
dilakukan secara purposif (purposive
sampling), yakni teknik sampling
dengan cara penyeleksian sampel
sebagai PUS.
- Pernah mengunjungi PLKB di
kecamatan masing-masing.
- Pernah
atas dasar kriteria-kriteria tertentu
program
yang dibuat peneliti berdasarkan
PLKB
tujuan penelitian (Kriyantono, 2007:
masing
menerima
KB
di
informasi
berkualitas
kecamatan
dari
masing-
154).
Penentuan
ukuran
sampel
Hasil dan Pembahasan
dengan menggunakan rumus Slovin
(Umar, 2004: 108):
Jenis kelamin responden yang
menggambarkan
Pasangan
Usia
Subur (PUS) yang menjadi akseptor
KB aktif, seluruhnya yakni sebanyak
Dari hasil perhitungan yang
100 orang akseptor (100%) adalah
dilakukan, didapat sebanyak 99.58%
perempuan.
responden yang akan menjadi sampel
adalah:
dengan pembulatan hitungan keatas
SMA/Sederajat, jika dibandingkan
menjadi 100 orang sampel.
dengan jenjang pendidikan lainnya
ditemukan
pendidikan
40
36
orang
orang
mereka
(38,8%)
(35,0%)
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 153
Diploma III, 14 orang Pasca Sarjana
lebih besar dari 0,05 (p=0,95>0,05)
(S2)
orang
maka
(S1).
hubungan antara variabel X dan Y
(13,6%),
responden
dan
(9,7%)
10
Sarjana
Artinya, secara umum pendidikan
responden
digolongkan
pendidikan
SMA/Sederajat
sebesar
58,3%.
di
dapat
dinyatakan
variansi
linier.
Artinya,
atas
semakin
baik
yakni
komunikasi PLKB yang dilakukan
Berdasarkan
tenaga penyuluh lapangan di Kota
pekerjaan mereka, mayoritas adalah
Medan
ibu rumah tangga sebesar 6 orang
meningkat jumlah akseptor KB aktif
(61,2%), Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Kota Medan. besarnya koefisien
sebesar 34 orang
(33,0%), dan 3
korelasi spearmen rho yaitu 0,59
orang Pegawai Swasta (2,9%). usia
dengan signifikansi sebesar 0,00.
pernikahan
Dinyatakan sebagai nilai koefisien
responden,
mayoritas
maka
akan
semakin
antara 5 tahun sampai dengan 7
korelasi
tahun sebanyak 32 orang responden
hubungan
(31,2%). Dengan asumsi usia rata-
berarti (0,40-0,70) (Sunyoto, 2012:
rata
60).
pernikahan
berdasarkan
untuk
pria
KB
yang
legalitas
spearmen
rho
dengan
kedua
variabel
cukup
Hubungan
kedua
variabel
positif, linier, berarti semakin baik
menjadi standarisasi reproduksi pria
kredibilitas
usia 25 tahun dan wanita usia 22
Keluarga Berencana (PLKB) maka
tahun, artinya, rata-rata usia akseptor
akan meningkatkan akseptor KB di
KB
Kota Medan atau dapat dikatakan
30 tahun sampai dengan 32
tahun sementara untuk wanita antara
bahwa
27 tahun sampai dengan 29 tahun.
Penyuluh
Berencana
kredibilitas
Lapangan
Keluarga
Berencana (PLKB) sangat baik untuk
Lapangan
Keluarga
peningkatan akseptor KB di Kota
(PLKB)
terhadap
Medan.
Kredibilitas
peningkatan akseptor KB di Kota
Medan
pengaruh
Lapangan
komunikasi
Kredibilitas
Penyuluh
Penyuluh
berdistribusi
normal.
tenaga
PLKB
Kota Medan, berdasarkan data dari
Hubungan X1 dan Y diperoleh
jawaban
100
orang
responden
diperoleh nilai Sig. sebesar 0,95.
tentang
kredibilitas
Oleh karena nilai Signifikansinya
PLKB Kota Medan berdasarkan pada
komunikasi
154 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
standar
kejujuran, profesionalitas,
dinamis dan objektif.
Peningkatan
terdapat
pengaruh
kredibilitas
komunikasi Penyuluh Lapangan
akseptor
KB
Keluarga
Berencana
(PLKB)
Kota Medan sebagai tenaga penyuluh
terhadap peningkatan akseptor KB
lapangan
di Kota Medan.
yang
secara
jujur,
profesional, dinamis dan objektif
berdampak
pada
2. Kredibilitas komunikasi PLKB
peningkatan
Kota Medan, berdasarkan pada
akseptor KB aktif sebagai tujuan dari
standar kejujuran, profesionalitas,
penyuluhan yang dilakukan.
dinamis dan objektif. Kejujuran
Simpulan
Simpulan
penelitian
ini
merupakan
sikap
jujur,
berbohong
dalam
penyuluhan
terhadap
tidak
melakukan
akseptor
adalah sebagai berikut:
dalam peaksanaan tugas sehari-
1. Pengaruh kredibilitas komunikasi
hari,
PLKB
terhadap
peningkatan
akseptor
KB
Kota
memiliki
hubungan
Medan
signifikan.
sikap
profesionalisme
sebagai kemampuan PLKB dalam
pelaksanaan
sebagai
tugas,
sikap
objektif
terbuka
dan
Nilai korelasi Karl Spearman
bertanggung jawab atas pekerjaan
sebesar
dinyatakan
dirinya sebagai seorang penyuluh
hubungan kedua variabel cukup
dalam membangun komunikasi
berarti (0,40-0,70). Hingga dapat
yang efektif.
0,59,
dinyatakan
terdapat
pengaruh
3. Peningkatan akseptor Keluarga
kredibilitas Penyuluh Lapangan
Berencana
Keluarga
(PLKB)
Kredibilitas komunikasi PLKB
terhadap peningkatan akseptor KB
sebagai tenaga penyuluh lapangan
di Kota Medan. Nilai determinasi
secara jujur, profesional, dinamis
penelitian menunjukkan besarnya
dan objektif tersebut berdampak
pengaruh kredibilitas komunikasi
pada peningkatan akseptor KB
PLKB sebesar 36,2% terhadap
aktif
peningkatan jumlah akseptor KB
penyuluhan yang dilakukan. Efek
aktif
komunikasi
Berencana
Kota
demikian
Ha
Medan.
diterima,
Dengan
yakni
Kota
sebagai
Medan,
tujuan
PLKB
dari
terhadap
akseptor KB aktif ditandai dengan
Viana S H I Pengaruh Kredibilitas Komunikasi ........ 155
peningkatan jumlah akseptor KB
mencakup
yang
tenaga
dicapai
perencanaan,
pelaksanaan,
berdasarkan
dari
profesionalisme,
dinamika dan objektivitas yang
dan
harus
Medan. Claim, warrant dan data
komunikan
yang diberikan oleh tenaga PLKB
pertimbangan kredibilitas hanya
tidak boleh bertentangan dengan
pada diri sumber, yakni tenaga
nilai kredibilitas komunikasi.
PLKB
penelitian
adalah
Kota
ditolak
terhadap
diri
oleh
jika
Medan
tanpa
sasaran
maka
persiapan
kredibilitas
PLKB
diterima
karena
khalayak
Pengaruh
komunikasi
mampu
memperhitungkan
sebagai berikut:
persiapan-
sumber
akan
tidak
sesuai
karena
peningkatan akseptor KB di
dengan harapan khalayak yang
Kota Medan merupakan efek
hendak dicapai.
dari komunikasi yang dilakukan
2.
mulai
diri
evaluasi program KB di Kota
Saran
1.
penyuluh
kejujuran,
pengorganisasian,
pengawasan
perencanaan
3.
Peningkatan
akseptor
KB
oleh penyuluh lapangan. Faktor
merupakan
budaya menjadi perhatian yang
keterpengaruhan dari kredibilitas
tidak bisa diabaikan tentang
sumber
penerimaan
penyuluh
dan
penolakan
informasi yang dilakukan oleh
dengan
akseptor
perhatian
KB
jika
pemuka
nilai
sehingga
komunikasi
hendaknya
diawali
membangkitkan
(attention),
upaya
masyarakat baik tokoh adat,
menumbuhkan minat (interest)
tokoh agama dan kelompok
sebagai kelanjutan dari perhatian
dampingan
yang merupakan titik tolak bagi
lain
selama
ini
menjadi sumber informasi para
timbulnya
akseptor KB aktif di satu daerah
dilanjutkan dengan datangnya
maka
hendaknya
keputusan
(decision),
diikutsertakan guna mencapai
keputusan
untuk
efek komunikasi secara positif.
kegiatan (action).
mereka
Kredibilitas komunikasi PLKB
Kota
Medan
hendaknya
hasrat
(desire)
yakni
melakukan
156 Jurnal Interaksi | Volume : 2 | Nomor : 2 | Edisi Juli 2018 | hlm 145-156
Daftar Pustaka
Tesis
Program Magister
Universitas Sumatera Utara.
Kriyantono, Rachmat. (2007). Riset
Komunikasi.
Jakarta:
Kencana.
Sumartono. (2002). Terperangkap
dalam
Iklan.
Bandung:
Alfabeta.
Levis,
Zam-Zam. (2002). Kinerja Penyuluh
Lapangan Keluarga Berencana
(PLKB) terhadap Keberhasilan
Usaha
Peningkatan
Pendapatan
Keluarga
(UPPKS) di Kota Tebing
Tinggi.
Tesis
Program
Magister AKK Universitas
Sumatera Utara.
Leta
Rafael.
(1996).
Komunikasi
Penyuluhan
Pedesaan. Bandung: Citra
Aditya Bakti.
Siregar, Ice Ratnalela. (2008).
Pengaruh
Karakteristik
Organisasi terhadap Motivasi
Kerja Penyuluh Lapangan
Keluarga Berencana (PLKB)
di Kota Medan Tahun 2008.