BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemasaran - Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamar (Keputusan Menginap) di Pasola Guest House Medan

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Uraian Teoritis
2.1.1.

Pengertian Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu kegiatan pokok yang dilakukan oleh

pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan usahanya untuk
mendapatkan laba dan keuntungan. Berhasil tidaknya pencapain tujuan bisnis
tergantung pada keahlian pihak perusahaan dalam mengkombinasikan fungsifungsi pemasarannya agar organisasi dapat berjalan lancar.
Menurut Lupiyoadi (2001 : 32), ”Pemasaran adalah salah satu kebutuhan
manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui
proses pertukaran yang bertujuan untuk membuat penjualan-penjualan yang
berlebihan dan mengetahui serta memehami konsumen dengan baik hingga
produk atau layanan cocok dengan baik konsumen tersebut dan laku dengan
sendirinya”.
Pemasaran pada dasarnya menarik pelanggan agar membeli suatu produk
dengan proses usaha, baik dengan permintaan yang nyata maupun yang masih
potensial akan barang-barang dan jasa diformulasikan, diusahakan dan disediakan

oleh penjualan. Proses itu mencakup upaya semua bidang fungsi penjualan yang
bekerja sama untuk menghasilkan jasa-jasa atau produk yang harganya tepat,
waktunya pasti, tempatnya jelas sehingga dapat memenuhi permintaan pasar

Universitas Sumatera Utara

mencapai

tingkat

keuntungan

pemasaran

itu.

Pemasaran

yang


efektif

menghendaki perencanaan yang baik dari menentukan konsep tentang kualitas,
desain, kemasan, harga, cara penyampaian produk kepada konsumen pada waktu
dan jumlah yang tetap

loyal terhadap produk yang diciptakan. Pemasaran

merupakan salah satu fungsi utama diantara fungsi-fungsi lainnya yang dalam
suatu perusahaan seperti administrasi pembukuan, pembelanjaan, produk dan
personalia. Bahkan ada yang berpendapat bahwa pemasaran adalah merupakan
fungsi-fungsi yang ada dalam perusahaan.
2.1.2 Pemasaran Hotel
Pemasaran merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam bisnis
perhotelan. Keberhasilan penjualan produk hotel tergantung pada usaha
pemasaran, namun juga tanpa mengabaikan faktor-faktor lain yang mendukung.
Kegiatan pemasaran hotel menurut Ritherford dalam Yoeti (2004;9),
”Pemasaran adalah aktifitas dengan menggunakan taktik dan strategi yang
direncanakan sedemikian rupa untuk menyampaikan ”cerita” tentang layanan
yang diberikan oleh suatu hotel serta memberi gairah atau rangsangan pada tamu

untuk memilih pesan yang disampaikan hotel untuk dibandingkan dengan
alternatif lainnya dari hotel pesaing”.
Lain halnya dengan Philip Kotler dalam Yoeti (2004;10) yang mengatakan,
”pemasaran hotel adalah ilmu yang bertujuan untuk menyenangkan tamu dan dari
kegiatan itu hotel memperoleh keuntungan”. Neil Wearne and Alison dalam Yoeti

Universitas Sumatera Utara

(2004;10) mengatakan bahwa, dari sudut pandang orang-orang yang bergerak
dalam bidang industri jasa, pemasaran dapat diartikan sebagai usaha mengolah
makanan, minuman, dan akomodasi hotel menjadi produk yang diminati orang
dengan memberikan nilai tambah melalui pelayanan dan penyajian.
2.1.3 Pengertian Promosi
The Institute Of Sales Promotion (dalam Yeshin 2006 : 7) mendefinisikan
hal tersebut sebagai
“A planned and implemented marketting activity that both enhances product
or service appeal and changes customer behaviour positively in return for an
additional profit for purchase or participation”.
Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia adalah sebagai berikut:
“Kegiatan pemasaran direncanakan dan diimplementasikan bahwa kedua hal itu

dapat meningkatkan produk atau jasa

pelayanan dan perubahan perilaku

konsumen secara positif dengan imbalan keuntungan tambahan untuk pembelian
atau partisipasi”.
Menurut Hardy (2010 : 3) promosi digunakan oleh penjual sebagai strategi
yang telah digunakan oleh berbagai media untuk mempromosikan produk ataupun
jasa. Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat
penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau
jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari
konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk
tersebut.

Universitas Sumatera Utara

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahan tersebut
melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar pembeli
menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan. Promosi ini sangat
penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen tidak

mengetahui produk tersebut. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh suatu
perusahaan merupakan kombinasi antara variabel-variabel yang ada didalam
bauran promosi. Variabel-variabel tersebut meliputi periklanan, personal selling,
publisitas dan promosi penjualan. Sehingga perlu adanya pengkombinasian
variabel-variabel tersebut agar dapat membantu perusahaan dalam memasarkan
pelayan jasa.
Promosi merupakan suatu metode komunikasi informasi yang ditujukan
kepada target pasar tentang barang atau jasa yang baik tersedia ditempat yang
benar dengan harga yang tepat (in the right place at the right time). Philip Kotler
dalam Kartajaya (2009;94)

mendefenisikan promosi sebagai,“suatu bentuk

pencampuran dari berbagai unsur kelengkapan yang terkait dalam media promosi.
Olahan dari kelengkapan komunikasi pemasaran yang digunakan untuk
mengkomunikasikan

secara

meyakinkan


nilai-nilai

pelanggan.

Mengkomunikasikan hasil dari olahan kelengkapan komunikasi diatas yang
digunakan untuk membangun hubungan baik dengan pelanggan”.
Menurut Drs. H. Oka A. Yoeti, promosi ialah semua kegiatan dunia usaha
yang ditujukan untuk meningkatkan penjualan. Termasuk diantaranya adalah
advertising, personal selling, display, demonstration, publicity, labeling, premi,

Universitas Sumatera Utara

hadiah dan lain-lain. Menurut Sistaningrum (2002 : 98), “promosi adalah suatu
upaya atau kegiatan perusahaan dalam mempengaruhi ”konsumen aktual” maupun
”konsumen potensial” agar mereka mau melakukan pembelian terhadap produk
yang ditawarkan, saat ini atau dimasa yang akan datang.
Konsumen aktual adalah konsumen yang langsung membeli produk yang
ditawarkan pada saat atau sesaat setelah promosi produk tersebut dilancarkan
perusahaan dan konsumen potensial adalah konsumen yang berminat melakukan

pembelian terhadap produk yang ditawarkan perusahaan dimasa yang akan
datang.
Dari defenisi-defenisi diatas dapat dilihat bahwa promosi adalah
penyampaian informasi dari penjual kepada pembeli untuk mempengaruhi sikapsikap dan tingkah laku dalam rangka menciptakan pertukaran sehingga tujuan
untuk meningkatkan kuantitas penjualan diharapkan dapat tercapai. Adapun
tujuan dari pada perusahaan melakukan promosi adalah menginformasikan,
mempengaruhi

dan

membujuk

serta

mengingatkan

pelangggan

tentang


perusahaan dan bauran pemasarannya.
Sistaningrum (2002 : 98), menjelaskan, “tujuan promosi ada empat, yaitu
memperkenalkan diri, membujuk, modifikasi dan membentuk tingkah laku serta
mengingatkan kembali tentang produk dan perusahaan yang bersangkutan”.
Adapun fungsi dari promosi yaitu:

Universitas Sumatera Utara

1. Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli. Perhatian
calonpembeli harus diperoleh, karena merupakan titik awal proses
pengambilankeputusan di dalam membeli suatu barang dan jasa.
2. Menciptakan dan menumbuhkan interest pada diri calon pembeli.
Perhatianyang sudah diberikan oleh seseorang mungkin akan dilanjutkan
pada tahapberikutnya atau mungkin berhenti. Yang dimaksudkan dengan
tahapberikutnya ini adalah timbulnya rasa tertarik dan rasa tertarik ini yang
akanmenjadi fungsi utama promosi.
3. Pengembangan rasa ingin tahu (desire)calon pembeli untuk memiliki
barangyang ditawarkan. Hal ini merupakan kelanjutan dari tahap
sebelumnya.Setelah seseorang tertarik pada sesuatu, maka timbul rasa
ingin memilikinya.Bagi calon pembeli merasa mampu (dalam hal harga,

cara pemakaiannya, dansebagainya), maka rasa ingin memilikinya ini
semakin besar dan diikuti olehsuatu keputusan untuk membeli.
Adapun yang perlu diperhatikan dalam promosi adalah pemilihan bauran
promosi (promotional mix).Ada beberapa macam bauran promosi atupun
promotional mixyaitu : periklanan (advertising), penjualana pribadi (personal
selling), promosi penjualan (sales promotion), hubungan masyarakat (public
relation), dan penjualan langsung (direct marketing). Marketer dapat memilih
sarana yang dianggap sesuai untuk mempromosikan jasa mereka.Ada beberapa
faktor yang harus diperhatikan dalam promosi, yaitu :
a. Mengidentifikasikan terlebih dahulu target audiencenya.

Universitas Sumatera Utara

b. Menetukan tujuan promosi.
c. Mengembangkan pesan yang disampaikan.
d. Memilih bauran komunikasi.
2.1.4 Bauran Promosi(Promotion Mix)
Bagi setiap perusahaan tersedia aneka macam tipe metode-metode promosi
yang dapat dimanfaatkan guna berkomunikasi dengan individu-individu,
kelompok-kelompok


serta

dengan

organisasi-organisasi.

Apabila

sebuah

organisasi mengkombinasi ingredient-ingredien khusus guna mempromosikan
produk tertentu, maka kombinasi tersebut merupakan bauran promosi (promotion
mix) bagi produk tersebut. Berikut beberapa defenisi promotional mix yang
dikemukakan para ahli yaitu :promotional mix menurut Philip Kotlerialah
merupakan, “perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi
penjualan, dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih
tujuan iklan dan pemasarannya”.
Untuk menentukan variable promotional mix yang paling efektif,
merupakan tugas sulit bagi para manajer pemasaran.Kesulitan yang sering

dihadapi adalah bahwa manajemen tidak dapat mengetahui secara pasti tentang
luasnya alat-alat promosi yang dipakai untuk mencapai tujuan program penjualan.
Promotional mix dianggap sebagai suatu bentuk pencampuran dari berbagai
unsur kelengkapan yang terkait dalam media promosi.Olahan dari bauran promosi
yang digunakan untuk mempromosikan secara meyakinkan nilai-nilai pelanggan. ,

Universitas Sumatera Utara

Harrel D (2008) Botha (2004 : 142) dan Soegoto (2009 : 207) memiliki kesamaan
dalam menyatakan isi dari bauran promosi yaitu :
1. Advertising (periklanan)
Periklanan adalah segala bentuk penyajian dan promosi bukan pribadi
mengenai gagasan, barang, atau jasa yang dibayar oleh sponsor tertentu.
Periklanan merupakan salah satu dari empat alat penting yang digunakan
suatu perusahaan untuk melancarkan komunikasi persuasif terhadap
pembeli dan masyarakat. Komunikasi persuasif ini ditujukan untuk
menciptakan pertukaran yang memuaskan.
Tujuan periklanan yang terutama adalah menjual atau meningkatkan
penjualan barang, jasa atau ide. Adanya kegiatan periklanan sering
mengakibatkan terjadinya penjualan dengan segera, meskipun banyak pula
penjualan yang baru terjadi pada waktu mendatang. Dengan demikian
secara

umum

dapat

dikatakan

tujuan

periklanan

adalah

untuk

meningkatkan penjualan yang menguntungkan.
2. Personal Selling (penjualan langsung atau tatap muka)
Dalam personal selling terjadi interaksi secara langsung, saling bertemu
muka antara pembeli dan penjual. Komunikasi yang dilakukan kedua
belah pihak bersifat individual

dan dua arah, sehingga penjual dapat

langsung memperoleh tanggapan sebagai umpan balik tentang keinginan
dan kesukaan pembeli. Penyampaian berita atau percakapan yang mereka

Universitas Sumatera Utara

lakukan sangat fleksibel karena dapat menyesuaikan dengan situasi yang
ada.
3. Sales Promotion (promosi penjualan)
Promosi penjualan merupakan kegiatan promosi selain periklanan,
personal selling, maupun publisitas. Kegiatan-kegiatan yang termasuk
dalam promosi penjualan antara lain : Peragaan , pertunjukan pameran,
demontrasi dan sebagainya,. Biasanya kegiatan ini dilakukan bersamasama dengan kegiatan promosi lain dan biayanya relatif lebih murah
dibandingkan periklanan dan personal selling. Selain itu promosi
penjualan juga lebih fleksibel karena dapat dilakukan setiap saat dengan
biaya yang tersedia dan dimana saja.
4. Public Relation (hubungan masyarakat atau publisitas)
Publisitas merupakan bagian dari fungsi yang lebih luas, yaitu hubungan
masyarakat

dan

meliputi

usaha-uasaha

untuk

menciptakan

dan

mempertahankan hubungan yang menguntungkan antara organisasi dengn
masyarakat dan juga dengan calon pembeli.Sedangkan definisi dari
publisitas adalah sejumlah informasi tentang seseorang, barang atau
organisasi yang disebarkan ke masyarakat melalui media tanpa dipungut
baiya atau tanpa pengawasan dari sponsor.
5. Word of mouth (mulut ke mulut)
Dalam hal ini customer akan berbicara kepada orang lain tentang
pengalamannya dalam menerima layanan ataupun kepuasan terhadap suatu

Universitas Sumatera Utara

produk tertentu. Cara ini sangat besar pengaruhnya / dampaknya terhadap
pemasaran jasa dibandungkan dengan aktivitas komunikasi lainnya.
Word of mouth bisa dipengaruhi oleh :
a. Lokasi (Place)
Keputusan distribusi menyangkut kemudahan akses terhadap jasa bagi
para pelanggan potensial. Menurut Lupiyoadi (2001:61), place dalam
service merupakan gabungan antara lokasi dan keputusan atas saluran
distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara
penyampaian jasa kepada konsumen dan di mana lokasi yang strategis.
b. Orang (People)
Unsur ini adalah unsur vital dalam bauran promosi. Pada industri jasa,
setiap organisasi harus secara jelas menentukan apa yang diharapkan
dari setiap karyawan dalam interaksinya dengan pelanggan. Ini berarti
organisasi jasa harus merekrut dan mempertahankan karyawan yang
mempunyai skill, sikap, komitmen dan kemampuan dalam membina
hubungan baik dengan konsumen (Yazid, 2005:20). Menurut Lupiyoadi
(2001:63), keputusan dalam people ini berarti sehubungan dengan
seleksi, training, motivasi, dan manajemen sumber daya manusia.
c. Proses (Process)
Merupakan gabungan semua aktivitas, umumnya terdiri dari prosedur,
jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal-hal rutin, dimana jasa
dihasilkan dan disampaikan kepada konsumen. Objektif utama dari

Universitas Sumatera Utara

pemasaran dan promosi adalah mengidentifikasi kebutuhan dan
keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk memenuhi
keinginan tersebut.
d. Bukti Fisik (Physical Evidence)
Unsur ini digunakan untuk mengurangi tingkat resiko terhadap persepsi
konsumen terhadap suatu jasa yang akan digunakan. Bukti fisik ini
dalam berbagai bentuk, misalnya brosur paket liburan yang memuat
foto lokasi liburan dan tempat menginap, penampilan staf yang rapi dan
sopan, dan lain sebagainya. Jadi bukti fisik merupakan elemen
substantif dalam konsep jasa. Oleh karena itu para pemasar jasa
semestinya terlibat dalam proses desain, perencanaan, dan pengawasan
bukti fisik (Yazid, 2005:20).
e. Customer Service
Customer Service pada pemasaran jasa lebih dilihat sebagai outcome
dari kegiatan distribusi dan logistik, dimana pelayanan diberikan
kepada konsumen untuk mencapai kepuasan. Customer Service. yaitu
setiap kegiatan yang diperuntukkan atau ditujukan untuk memberikan
kepuasan konsumen melalui pelayanan yang diberikan seseorang.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan akhir konsep,
kiat strategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (total
customer satisfaction).
6. Direct marketing ( penjualan langsung)

Universitas Sumatera Utara

Direct Marketing adalah suatu sistem pemasaran interaktif yang
menggunakan satu atau lebih media periklanan untuk respon yang terukur
dan atau transaksi dimanapun. Menurut Kotler (2000 : 243) pemasaran
langsung memberikan manfaat kepada pelanggan dalam berbagai cara.
Pelanggan melaporkan bahwa berbelanja dari rumah itu menyenangkan,
mudah, dan tidak repot. Berbelanja dari rumah ini menghemat waktu dan
memperkenalkan kepada mereka pilihan barang lebih beragam.

Setiap alat promosi memiliki keunikan atau cara tersendiri. Para pemasar
harus mengerti benar setiap karakteristik dari keenam alat promosi yang benarbenar dibutuhkan perusahaan.
2.1.5 Tujuan promosi
Tujuan utama promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan secara
mendasar terdiri dari beberapa alternative, antara lain : menginformasikan,
membujuk dan mengingatkan sasaran konsumen tentang perusahaan dan bauran
promosi.
Secara singkat dapat dikatakan bahwa tujuan promosi yang dilakukan
berkaitan erat dengan upaya bagaimana konsumen atau calon konsumen dapat
mengenal produk perusahaan, lalu memahaminya, berubah sikap, menyukai,
yakin, kemudian membeli dan selalu ingat akan produk tersebut, sehingga pada

Universitas Sumatera Utara

akhirnya akan meningkatkan volume penjualan. Tujuan promosi menurut Basu
Swasta (2003 : 353) yaitu sebagai berikut:
1. Modifikasi tingkah laku
Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan,
antara lain; mencari kesenangan, mencari bantuan, memberikan pertolongan
atau instruksi, memberikan informasi,mengemukakan ide atau pendapat.
Sedangkan promosi, dari segi lain, berusaha merubah tingkah-laku dan
pendapat.
2. Memberitahu
Kegiatan promosi itu dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju
tentang penawaran perusahaan.
3. Membujuk
Promosi yang bersifat membujuk (persuasif) umumnya kurang disenangi
oleh sebagian masyarakat.namun kenyataannya sekarang ini justru yang
banyak muncul adalah promosi yang bersifat persuasif.
4. Mengingatkan
Promosi

yang

bersifat

mengingatkan

dilakukan

terutama

untuk

mempertahankan merek produk di hati masyarakat dan perlu dilakukan
selama tahap kedewasaan di dalam siklus kehidupan produk.
2.1.6

Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Bauran Promosi
Menurut Saladin (2006 : 129). Ada beberapa faktor yang mempengaruhi

bauran promosi. Faktor-faktor tersebut adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Jumlah Dana yang digunakan untuk promosi
Jumlah dana yang tersedia merupakan faktor penting mempengaruhi
bauran promosi. Perusahaan yang memiliki dana lebih besar, kegiatan
promosinya akan lebih efektif dibandingkan dengan perusahaan yang
hanya mempunyai sumber dana lebih terbatas.
2. Sifat pasar
Beberapa macam sifat pasar yang mempengaruhi bauran promosi ini
meliputi :
a. Luas pasar secara geografis
Perusahaan yang hanya memiliki pasar lokal sering mengadakan
kegiatan promosi yang berbeda dengan perusahaan yang memiliki
pasar nasional atau internasional. Bagi perusahaan yang memiliki
pasar lokal mungkin sudah cukup menggunakan personal selling
saja,secara

nasional.

Perusahaan

yang

hanya

memusatkan

penjualannya pada satu kelompok pembeli saja, maka pengguna
alat promosinya akan berbeda pada semua kelompok pembeli.

Universitas Sumatera Utara

b. Konsentrasi Pasar
Konsentrasi pasar ini dapat mempengaruhi strategi promosi yang
dilakukan oleh perusahaan terhadap : jumlah calon pembeli, jumlah
pembeli potensial yang macamnya berbeda-beda dan konsentrasi
secara nasional. Perusahaan yang hanya memusatkan penjualannya
pada satu kelompok pembeli saja, maka pengguna alat promosinya
akan berbeda pada semua kelompok pembeli.
c. Macam pembeli
Strategi promosi yang dilakukan oleh perusahaan juga dipengaruhi
oleh obyek atau sasaran dalam kampanye penjualannya, apakah
pembeli industri, konsumen rumah tangga atau pembeli lainnya.
Sering perantara pedagang ikut menentukan atau ambil bagian
dalam pelaksanaan program promosi perusahaan.
3. Jenis produk
Strategi promosi yang akan dilakukan oleh perusahaan dipengaruhi oleh
jenis produknya, apakah barang konsumsi atau jasa. Periklanan sangat
penting didalam pemasaran barang konsumsi terutama untuk barang
konvenien karena memerlukan saluran distribusi yang luas dan kurang
penting didalam pemasaran barang industri. Sedangkan personal selling
sangat penting didalam pemasaran barang jasa.

Universitas Sumatera Utara

2.1.7 Pengertian Penjualan
Penjualan merupakan tujuan utama dilakukannya kegiatan perusahaan.
Perusahaan, dalam menghasilkan barang / jasa, mempunyai tujuan akhir yaitu
menjual barang/jasa tersebut kepada masyarakat. Oleh karena itu penjualan
memegang peranan penting bagi perusahaan agar produk yang dihasilkan oleh
perusahaan dapat terjual dan memberikan hasil bagi perusahaan. Kegiatan
penjualan dilaksanakan oleh perusahaan bertujuan untuk mencapai volume
penjualan dan menguntungkan untuk mencapai laba maksimum bagi perusahaan.
Menurut Rangkuti (2009:207) volume penjualan adalah pencapaian yang
dinyatakan secara kuantitatif dari segi fisik atau volume atau unit suatu produk.
Definisi Penjualan atau Sales pada Wikipedia (www.wikipedia.com 2013),
yaitu kegiatan menjual suatu produk atau jasa dan sebagai gantinya adalah uang
atau suatu kompensasi.
Definisi penjualan menurut Kohn (2009 : 2), yaitu penjualan sebagai hal
yang komunikasi dan yang intensif terhadap konduksi bisnis.
Dari beberapa pengertian penjualan di atas dapat diartikan bahwa penjualan
adalah sesuatu yang bernilai yang diperoleh dari barang ataupun jasa yang terjual
atas kesepakatan dua pihak atau lebih dan dengan azas komunikasi yang baik
sehinga tercipta solusi win-win.
2.1.8 Pengertian Hotel
Industri perhotelan adalah suatu badan usaha yang bergerak dibidang jasa
akomodasi, yang biasanya dilengkapi dengan penjualan makanan dan minuman.

Universitas Sumatera Utara

Industri perhotelan merupakan salah satu komponen penting dalam sektor
pariwisata. Industri pariwisata itu sendiri telah diakui sebagi industri yang penting
dan menguntungkan, terutama bila ditinjau dari sudut perekonomian industri
pariwisata banyak menghasilkan devisa bagi negara.
Hotel sendiri secara umum dapat didefenisikan sebagai suatu bentuk
bangunan, lambang, perusahaan atau badan usaha akomodasi yang menyediakan
pelayanan jasa penginapan, penyedia makanan dan minuman, serta fasilitas jasa
lainnya di mana semua pelayanan tersebut diperuntukkan bagi masyarakat umum,
baik mereka yang bermalam di hotel tersebut ataupun mereka yang hanya
menggunakan fasilitas tertentu yang dimiliki hotel.
Definisi hotel menurut SK Menteri Pariwisata, Pos, dan Telekomunikasi
No.KM

37/PW.340/MPPT-86,

adalah,

“Suatu

jenis

akomodasi

yang

mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa
penginapan, makanan dan minuman, serta jasa penunjang lainnya bagi umum
yang dikelola secara komersial”.(Sulastiyono, 2001:6).
2.1.9 Pengertian dan karakteristik Jasa
Pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya tidak
merupakan produk dalam bentuk fisik atau konstruksi, yang biasanya dikonsumsi
pada saat yang sama dengan waktu yang dihasilkan dan memberi nilai tambah
(seperti misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) atau
pemecahan masalah yang di hadapi konsumen (Lupiyoadi, 2001:5). Menurut
Kotler dan Keller (2008 : 36) jasa adalah semua tindakan atau kinerja yang dapat

Universitas Sumatera Utara

ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada intinya tidak berwujud dan
tidak menghasilkan kepemilikan apapun.
Menurut Yoeti (2004:1) yang dimaksud dengan jasa (service) adalah suatu
produk yang tidak nyata (intangible) dari hasil kegiatan timbal balik antara
pemberi jasa (producer) dan penerima jasa (customer) melalui suatu atau
beberapa aktivitas untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Tidak jauh berbeda
dengan defenisi tersebut Gronroos (dalam Tjiptono dan Chandra 2005 : 11)
mendefenisikan jasa adalah proses yang terdiri atas serangkaian aktivitas
intangible yang biasanya (namun tidak harus selalu) terjadi pada interaksi antara
pelanggan dan karyawan jasa dan atau sumber daya fisik atau barang dan atau
sistem penyedia jasa, yang disediakan sebagai solusi atas masalah pelanggan.
Berdasarkan dari beberapa defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa jasa
merupakan suatu tindakan atau perbuatan yang bersifat intangible atau tidak
berwujud yang ditawarkan untuk dijual kepada pihak lain yaitu pengguna jasa.
Menurut Kotler dan Keller (2008 : 39), Jasa memiliki beberapa karakteristik
utama yang membedakan dengan barang. Karakteristik jasa tersebut, yaitu:
1. Intangibility (Ketidakberwujudan)
Jasa merupakan sesuatu yang tidak berwujud, artinya tidak dapat dilihat,
dirasa, diraba, dicium sebelum dibeli. Hal ini mengakibatkan pelanggan tidak
dapat memprediksi hasilnya sebelum membeli jasa tersebut. Kesulitan untuk
memprediksi suatu jasa membuat seseorang mencari bukti-bukti yang dapat
menunjukkan kualitas suatu jasa. Kualitas suatu jasa dapat diprediksikan melalui

Universitas Sumatera Utara

tempat jasa tersebut diproduksi atau dihasilkan, orang yang menghasil jasa,
peralatan, bahan komunikasi, simbol dan harga jasa tersebut.
2. Inseparability (Ketidakterpisahan)
Berbeda halnya dengan barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan
dalam persediaan, didistribusi, melalui berbagai perantara, dan dikonsumsi
kemudian, jasa umunya diproduksi dan dikonsumsi sekaligus. Hal ini
mengakibatkan kualitas jasa ditentukan oleh interaksi produsen jasa dengan
pelanggannya. Oleh sebab itu, efektivitas individu dalam menyampaikan jasa
merupakan unsur yang penting dalam pembelian jasa.
3. Variability (Keberubah-ubahan)
Jasa sangat bervariasi karena kualitas jasa tergantung pada siapa yang
menyediakannya, kapan, dimana, dan untuk siapa jasa tersebut dihasilkan.
Pembeli jasa menyadari tingginya variabilitas jasa dan biasanya mencari
informasi atau membicarakannya dengan orang lain sebelum memilih suatu jasa.
4. Perishability (Ketidaktahanlamaan)
Jasa merupakan komoditas tidak tahan lama dan tidak dapat disimpan.
Dengan demikian, bila suatu jasa tidak digunakan, maka jasa tersebut akan berlalu
begitu saja. Hal ini mengakibatkan kapasitas produksi menjadi faktor yang
kritikal. Perishability juga berakibat pada manajemen permintaan atau manajemen
hasil. Jasa yang tepat harus disediakan untuk pelanggan yang tepat pada tempat
yang tepat di saat yang tepat dan harga yang tepat untuk memaksimalkan
profitabilitas. Menurut Saladin (2006 :134) pengertian jasa adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

“Jasa adalah setiap kegiatan atau manfaat yang ditawarkan oleh suatu pihak pada
pihak lain dan pada dasarnya tidak berwujud, serta tidak menghasilkan
kepemilikan sesuatu. Proses produksinya mungkin dan mungkin juga tidak
dikaitkan dengan suatu produk fisik.”
Berdasarkan definisi di atas, maka jasa pada dasarnya memiliki ciri-ciri
sebagai sesuatu yang tidak berwujud, tetapi dapat memenuhi kebutuhan
konsumen.
1. Proses produksi jasa dapat menggunakan atau tidak menggunakan bantuan
suatu produk fisik.
2. Jasa tidak mengakibatkan peralihan hak atau kepemilikan.
3. Terdapat interaksi antara penyedia jasa dengan pengguna jasa.

Universitas Sumatera Utara

Gambar 2.1.9. Empat Karakteristik Jasa
Ketakberwujudan

Ketakterpisahkan

Jasa tidak dapat
dilihat, dirasakan,
diraba, didengar,
atau dicium sebelum
dibeli

Jasa tidak dapat
dipisahkan dari
penyedianya

Keberubah-ubahan

Jasa

Kualitas jasa
tergantung pada siapa
yang menyediakannya
dan dimana, kapan,
dan bagaimana
penyediannya

Ketidaktahanlamaan
Jasa tidak dapat
disimpan untuk dijual
atau digunakan
kemudian

Sumber: Kotler dan Amstrong (2004:368)

2.2 Penelitian Terdahulu
Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Adriana (2006) yang berjudul
“Hubungan Antara Biaya Promosi Dengan Tingkat Penjualan Minyak
Pelumas Pada PT PERTAMINA (Persero) Unit Pemasaran Langsung
Medan”, menyimpulkan bahwa promosi mempunyai pengaruh positif dan
signifikan terhadap peningkatan penjualan minyak pelumas pada PT Pertamina
(Persero) Unit Pemasaran Langsung Medan.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Lumbanbatu, Juni Riantro (2010) yang
berjudul “Pengaruh Penetapan Harga dan Promosi Penjualan Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Bioskop 21 Sun Plaza Medan”. Menyimpulkan

Universitas Sumatera Utara

bahwa variabel harga (X1) dan promosi (X2) berpengaruh positif dan signifikan
terhadap keputusan pembelian pada bioskop 21 Sun Plaza Medan.
Penelitian yang lain dilakukan oleh Hawariyuni, Weni yang berjudul ”
Peranan Strategi Promosi Dalam Meningkatkan Volume Penjualan Jasa
Hotel pada Emerald Garden Internasional Hotel”. Yang menyimpulkan bahwa
promosi memiliki peranan yang sangat penting dalam meningkatkan volume
penjualan jasa.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka konseptual menjelaskan secara teoritis hubungan antar variabel
yang diteliti. Hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan
sintesa tentang hubungan antar variabel yang diteliti.
Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah dapat disusun kerangka
konseptual, yaitu :
1. Promosi
Pengaruh Promosi adalah suatu kemampuan untuk mengenali atau
menciptakan

peluang

dan

mengambil

tindakan

untuk

mencapai

keberhasilan perusahaan baik dari segi pemasaran maupun segi
kewirausahaan. Pasola Guest House melakukan beberapa bauran promosi
seperti advertising, personal selling, Direct marketting , Public Relations
dan word of mouth. Buchari Alma (2002) mengungkapkan “promosi
adalah sejenis komunikasi yang

Universitas Sumatera Utara

memberi penjelasan yang meyakinkan calon konsumen tentang barang dan
jasa”.
2. Tingkat Hunian kamar (Keputusan Menginap)
Yaitu pengelolaan jasa yang digunakan dalam usaha untuk menghasilkan
keuntungan sesuai dengan tujuan usaha dalam pencapaian dalam
meningkatnya tingkat hunian kamar. Dengan adanya promosi yang
dilakukan oleh Pasola Guest House, maka tingkat hunian kamar akan
sangat berpengaruh dan berasal dari keputusan konsumen dalam memilih
hotel yang akan dia tempati Secara sederhana kerangka konseptual yang
disebutkan di atas dapat digambarkan dengan gambar.

Promosi

Tingkat Hunian Kamar

Sumber : Budi (2013) , Kotler ( 2008)

Gambar 2.3.1
2.4 Hipotesis.
Berdasarkan perumusan masalah diatas, merumuskan hipotesis sebagai
berikut : “Promosi berpengaruh terhadap Tingkat Hunian Kamar Pada Pasola
Guest House Medan ”.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Promosi Terhadap Tingkat Hunian Kamar (Keputusan Menginap) di Pasola Guest House Medan

53 264 88

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pemasaran - Pengaruh Nilai Pelanggan (Customer Value) Terhadap Loyalitas Pelanggan (Customer Loyalty) Padarumah Makan Zam-Zam Dr. Mansyur Medan

0 0 14

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Budaya Kerja - Pengaruh Budaya Kerja dan Komitmen Pegawai Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Pasar Kabupaten Deli Serdang

0 0 20

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kerangka Teori 2.1.1. Pengertian Pemasaran - Pengaruh Bauran Promosi Terhadap Keputusan Pemelian Produk Busana Muslim Saffana Collections Di Jalan Setia Budi Medan

0 0 19

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pemasaran (Marketing) - Pengaruh Promosi dan Potongan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada Pembelian Pada Butik Fourgirls Medan.

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemasaran - Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemasaran - Pengaruh Diferensiasi Produk terhadap Brand Image Sikat gigi Oral-B pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara

0 0 22

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pendidikan - Pengaruh Tingkat Pendidikan dan Pendapatan Terhadap Fertilitas di Kecamatan Batang Kuis Deli Serdang

0 0 21

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemasaran - Pengaruh Bauran Pemasaran terhadap Sikap dan Keputusan Pembelian Produk Levi’s pada Levi’s Store Medan Fair Plaza

0 0 38

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Perdagangan Internasional - Pengaruh MEA 2015 Terhadap Integrasi Ekonomi pada Sistem Perdagangan di Indonesia

0 0 27