BAB II TINJAUAN PUSAKA 2.1. Regionalisme - Regionalisme Arsitektur Melayu pada Kantor DPRD Langkat

  Sejarah munculnya regionalisme adanya kesadaran regional dan keinginan negara-negara untuk melakukan sesuatu yang terbaik di lingkungan regional mereka. Munculnya regionalisme dapat dilihat dari dua tolak ukur. Pertama, dengan adanya kesadaran regional, identitas bersama, serta adanya rasa saling memiliki di antara negara yang secara geografis berdekatan yang menjadikan negara-negara untuk melakukan kerjasama regional. Kedua, terwujudnya kerjasama yang berujung pada pembentukan institusi regional sebagai wujud dari kerjasama regional (Fawcett dan Hurrel, 2002).

  Awalnya regionalisme dilakukan untuk alasan ekonomi sebagai rancangan dan implementasi serangkaian kebijakan khusus antar pemerintah negara-negara di dalam sebuah kawasan. Tujuannya untuk meningkatkan pertukaran barang maupun faktor produksi antar negara anggota, namun pada akhirnya politik juga ikut berbicara. Dalam beberapa kasus integrasi ekonomi regional juga dipicu karena untuk peningkatan keamanan (Ravenhill, 2007).

  Menurut Fawcett dan Hurrel (2002) regionalisme merupakan suatu kebijakan negara dalam bentuk kerjasama negara untuk tujuan mengkoordinasikan strategi demi mencapai kepentingan suatu kawasan. Regionalisme bertujuan untuk mempromosikan dan mengupayakan tujuan-tujuan bersama dalam satu isu atau lebih.

  Latar belakang regionalisme lebih bersifat politis, karena pasca perang dunia ke-2, negara-negara di dunia memandang security sebagai salah satu yang sangat penting. Collective security menjamin kemanan mereka. Pada era perang dingin, regionalisme terbentuk akibat adanya dua blok yang saling berseteru yaitu blok barat dan blok timur.

  Pada era sesudah perang dingin, muncullah new regionalism atau suatu bentuk regionalisme baru. Fenomena ini disebabkan oleh beberapa empat faktor yaitu, berakhirnya perang dingin yang juga mengakhiri blok-blok pada era tersebut, perubahan yang terjadi dalam aspek perekonomian dunia, berakhirnya paham tentang istilah ‘Dunia Ketiga’, demokraisi (Fawcett dan Hurrel, 2002).

  Menurut Jenks (1977) regionalisme diperkirakan berkembang sekitar tahun 1960. Timbulnya usaha untuk memperkuat antara arsitektur tradisional dan arsitektur yang baru diakibatkan munculnya gaya arsitektur modern yang biasa disebut international style yang berusaha meninggalkan masa lampaunya dan meninggalkan ciri serta sifat-sifatnya. Salah satu aliran tersebut adalah regionalisme (Dharma, 2006).

  Regionalisme merupakan suatu kesadaran untuk membuka kekhasan tradisi dalam merespon terhadap tempat dan iklim, kemudian melahirkan kembali identitas formal dan simbolik ke dalam bentuk kretaif yang baru (Beng, 1994).

  Curtis (1985) mengatakan bahwa regionalisme diharapkan dapat menghasilkan bangunan yang bersifat abadi, menyatu antara yang lama dan yang

Gambar 2.1. Alung

  Sumber : Abarchitecs.blogspot.com

Gambar 2.2. Sketsa bangunan hotel Lombok Intan Laguna

  Sumber : Abarchitecs.blogspot.com

Gambar 2.3. Kyoto Confrence Hall

  Sumber : Abarchitecs.blogspot.com

Gambar 2.4. Chigi

  Sumber : Abarchitecs.blogspot.com

  • sesuai banyak tidak se
  • secara susuna

  Regionalisme bagian, yaitu :

  1. Pola Derivatif Meniru atau m fungsi bangunan bar kecendrungan

  ra struktural dengan adanya bentuk tersbut, susunan letak lantai, melebar ke bawah atau menyem

  onalisme Arsitektur

  e menurut Budiharjo (1997) dikelompokka u memelihara bentuk arsitektur tradisi atau ve baru atau modern. Dalam hal ini kita dapt engelompokkan bangunan vernakular, kemudi un salah satu tipe yang dianggap baik untuk kepe tau interpretasi, menafsirkan bangunan verna unnya untuk kepentingan baru.

Gambar 2.5. Bentuk trapezoidal

  Sumber : En.wikipedia.org

  ian bawah dimana gkan dinding yang sbut, dapat mengatur yempit ke atas. pokkan menjadi 2 u vernakular, untuk dapt melihat tiga udian memilih dan pentingan baru. nakular kemudian sih ada, kemudian

  • Tipologis, men membangun sa
  • Interpretif atau membangunny

  , mempertahankan bangunan lama yang masih kannya dengan kepentingan baru.

  • Konservasi, m menyesuaikann suai dengan tuntutan bentuk auditorium, bagian ak orang dituntuk ruang lebih besar, sedangka k sejajar baik bagi akustik.

  2. Pola transformatif Gagasan arsitektur regional yang bersifat transformatif, tidak lagi sekedar meniru bangunan lama. Tetapi berusaha mencari bentuk-bentuk baru, dengan titik tolak ekspresi bangunan lama baik yang visual maupun abstrak.

  Gagasan arsitekur yang bersifat visual dapat dilihat dari usaha pengambilan elemen-elemen bangunan lama yang yang dianggap baik, menonjol atau ekspresif untuk di ungkapkan kepada bangunan baru. Pemilihan elemen yang dianggap baik ini disebut eklektik. Kemudian pastiche, atau mencampur-baurkan beberapa elemen bangunan baik modern maupun tradisional, beberapa diantara desain bangunan seperti ini juga dapat menimbulkan kesan ketidakserasian.

  Sedangkan reinterpretatif, adalah menafsirkan kembali bangunan lokal itu dalam versi baru.

  Menurut Wondoamiseno (1991) penerapan regionalisme dalam desain arsitektur sebagai berikut, yaitu pengkaitan Arsitektur Masa Lampau (AML) dan Arsitektur Masa Kini (AMK) menjadi satu kesatuan adalah :

  a. Tempelan elemen AML pada AMK Satu bangunan yang di rancang sebagai bangunan modern kemudian diberi elemen budaya lokalnya disebut tempelan elemen AML pada AMK.

  Contohnya kantor Gubernur Padang, Sumatera Barat. Kantor Gubernur dibangun tahun 1968 dengan desain arsitektur modern, kemudian beberapa tahun kemudian ditempel atap gonjong untuk menampilkan kembali ciri khas kedaerahan.

  Rancangan awal kantor

Gubernur Padang

(bangunan modern), 1968

  Menempelkan Kantor Gubernur Atap gonjong tradisional Padang dengan

  Padang tambahan atap gonjong Kantor Gubernur Padang , 2015

Gambar 2.6. Contoh bangunan tempelan elemen AML pada AMK

  Sumber : Couto (2008) c. Wujud AML m Suatu bangun AMK. Contohn tampak samping

  Gamba Gam Gam

  ML mendominasi AMK unan mencoba mentransformasikan bentuk-be ontohnya Bank Nagara Padang mentransformasika ping bentuk badan rumah tradisonal Padang. bar 2.7. Rancangan awal Mesjid Ganting, Pada

  Sumber : Couto (2008) Atap Limas ciri khas mesjid

lama kota Padang

  

Penambahan 2 menara ciri

khas mesjid lama kota

Padang

  ambar 2.8. Mesjid Ganting, Padang (2015)

  Sumber : Couto (2008)

  • bentuk AML ke sikam kemiringan adang

  ambar 2.9. Rumah tradisional Padang (AML)

  Sumber : Couto (2008)

  )

Gambar 2.10. Bank Nagara, Padang (AMK)

  Sumber : Couto (2008)

Gambar 2.11. Rumah Padang (AML)

  Sumber : Couto (2008)

Gambar 2.12. Bank Indonesia Padang (AMK)

  Sumber : Couto (2008)

  2.6. Arsitektur Melayu elayu di Sumatera Utara

  Suku bangsa sa Melayu di Sumatera utara berasal dari M i Malaka. Terjadi penyebaran suku mela elayu di Sumatera Timur yang sekarang dinam namakan Sumatera Utara yaitu Langkat, kat, Deli, Serdang, Lima Puluh, Asahan, Kuala ualah, Bilah, Panai, Kota Pinang. Pada a awalnya Sumatera Timur memiliki kesultana sultanan Aru (Haru) yang berada di pesisi sisir. Kemudian muncullah kesultanan Deli da li dari cikal bakal kesultanan Aru, kesul sultanan Serdang, kesultanan Langkat, dan kesul sultanan Asahan.

  Gambar 2.13.

  2.13. Peta negeri-negri di Sumatera Timur (1863) 1863)

  Sumber : Basarshah II (2003)

  2.7. Karakteristik Ar Arsitektur Melayu di Sumatera Utara

  Karakterist ristik arsitektur melayu adalah rumah panggun ung, dan memiliki tiang-tiang tinggi seki sekitar 2 - 2,5M. Hal ini sesuai dengan iklim klim setempat serta kebiasaan yang suda sudah turun-temurun (Mudra, 2004). Menurut nurut Sinar (1993) pengaruh syariat Isl Islam yang mempengaruhi pada arsitektur ur melayu berupa pemisahan ruang lela lelaki dengan ruang perempuan. Ukiran-ukira ukiran pada elemen rumah melayu domina inan menggunakan motif bentuk bunga, daun, daun, buah, sulur- suluran dan menghinda hindari motif manusia maupun hewan (Husny, 1976 , 1976).

Gambar 2.14. Arsitektur Melayu

  Sumber : Omtatok (2012)

  Leluhur kesult sultanan Langkat adalah Dewa Syahdan denga gan gelar Sibayak si pintar ukum. Masa sa kekuasannya tahun 1500 -1580. Tidak lama ke a kemudian Dewa Syahdan turun ke Del eli tua, kemudian pindah ke Guri atau Buluh C uh Cina.

  Tahun 1884 1884 Kesultanan Langkat mengalami kemakmur uran pada masa Sultan Musa akibat m t melakukan kontra dengan Belanda. Sultan Musa n Musa mendirikan Istana di Darul Aman ( an (Gambar 2.15).

Gambar 2.15. Istana Darul Aman

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

Gambar 2.16. Mesjid Azizi, Tanjung Pura

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com Pada tanggal al 24 Oktober 1927 Sultan Aziz digantikan kan oleh anaknya bergelar Sultan Mahm Mahmud AbdulAziz Abdul Jalil Rahmadsyah h di Istana Darul Aman. Sultan Mahm Mahmud melanjutkan pemerintahan Sultan an Aziz dengan membangun balai K Kerapatan Langkat (Gambar 2.17), dan se n sekarang kantor Kerapatan menjadi use useum Kabupaten Langkat (Gambar 2.18).

  Gambar 2. r 2.17. Kantor Kerapatan Langkat pada tahun 1933 un 1933

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Gambar bar 2.18. Museum Kabupaten Langkat tahun 2014 2014

  Sumber : Kualikata (2014) Akibat sering membangun Istana ba Istana Darussa sudah dipengaruhi ol dapat dilihat pada pap

Gambar 2.19. Ist

  Sum

  Gamba

  Sum

  g terkena banjir Sultan Mahmud pindah ke Ta baru yaitu istana Darussalam di Tanjung Pura. ussalam di bangun oleh arsitek Belanda. Gaya a oleh arsitektur Kolonial Belanda. Pengaruh papan tebukan Istana.

  19. Istana Darul Aman terkena Banjir pada tahun 1921

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  bar 2.20. Istana Darussalam, Tanjung Pura

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Tanjung Pura dan a. a arsitektur Istana ruh gaya tersebut hun 1921

Gambar 2.21. P

  21. Papan tebukan Istana Darussalam, Tanjung P Pura

  Sum Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Akibat revol revolusi bangunan Istana Darussalam di hancur ncurkan oleh rakyat dan di bangunlah repl replika istana Langkat yang letaknya di kota kota Stabat. Replika istana langkat ini diba dibangun tahun 2001. (Juhdi, 2015)

  Gam ambar 2.22. Replika istana Langkat, Stabat

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Gam ambar 2.23. Denah replika Istana Langkat

  Sumber : diolah dari Bangunan me melayu Langkat menggunakan bentuk atap p bubungan lima bertingkat dan mengg nggunakan bahan atap genteng (Gambar 2.24 2.24). Pada atap terdapat teban layar ar yang berfungsi sebagai ventilasi atap. Bent entuk teban layar pada bangunan melay elayu Langkat berbentuk bulat dan terbuat da dari beton, teban layar tersebut sudah di h dipengaruhi oleh arsitektur Belanda (Gambar 2.25 bar 2.25).

Gambar 2.24. A bar 2.24. Atap arsitektur melayu Langkat

  Sumbe Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Gamba bar 2.25. Teban layar melayu Langkat

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Bentuk plafond fond melengkung seperti bentuk kuba. Ujung ung-ujung plafond disebut daun sayap y p yang harus ditutupi dengan ornamen agar ar tidak kelihatan.

  Ornamen pada daun s un sayap ialah bunga pecah lima (gambar 2.27). ).

Gambar 2.26. P bar 2.26. Plafond arsitektur melayu Langkat

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Gambar bar 2.27. Detail ornemen bunga pecah lima Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Terdapat lebah bah bergantung pada atap. Lebah bergantung g diletakkan pada lisplang. Lebah berg ergantung terbuat dari kayu yang diukir. Le Lebah bergantung memiliki makna sebaga bagai kehidupan makmur.

  Gamba mbar 2.28. Lebah begantung pada atap

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Ga Gambar 2.29. Detail lebah begantung

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Kolom pada da arsitektur melayu Langkat berbentuk bul bulat dan diberi ornamen pucuk rebun ebung. Pucuk rebung menggambarkan pohon pohon bambu yang batangnya kuat namun un ranting dan daunnya merunduk yang bera rarti bahwa orang melayu Langkat rama mah tamah ketika menyambut tamu.

  Gambar bar 2.30. Kolom arsitektur Melayu Langkat

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum Pintu pada m (gambar 2.32). Pada a Langkat. Fungsi tebok pintu ialah serbuk laya

  Gamba

  Sum

Gambar 2.31. O

  Sum

  melayu Langkat berbentuk persegi yang ter da atas pintu dibuat tebok yang diukir dengan or bok sebagai ventilasi. Ornamen tebok yang di ayar (gambar 2.33). mbar 2.32. Pintu arsitektur melayu Langkat

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  r 2.31. Ornamen pucuk rebung pada kolom

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  terbuat dari kayu n ornamen melayu g digunakan pada Gam ambar 2.33. Detail ornamen sebuk layar

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Jenis jendela la pada melayu Langkat ialah kuari. Bentuk ntuk jendela sama seperti bentuk pintu. u. Bahan jendela terbuat dari kayu. Sama sepe eperti pintu, diatas jendela dibuat tebok bok yang berfungsi sebagai ventilasi. Ornam namen tebok pada jendela ialah bunga hut hutan (gambar 2.35).

  Gambar bar 2.34. Jendela arsitektur melayu Langkat

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Gam ambar 2.35. Detail ornemen bunga hutan

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum Lantai pada r da replika istana Langkat ialah keramik. Pada ada lantai diberi ornamen yang mirip de p dengan bintang-bintang (gambar 2.36).

  Gam ambar 2.36. Lantai arsitektur melayu Langkat at

  

Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

Dinding pada banguna unan melayu Langkat biasanya di beri ornam namen atau hiasan.

  Ornamen yang terda dapat pada dinding bangunan Istana Langka kat adalah pucuk rebung dan pokok kol n pokok kolan.

  Gam ambar 2.37. Ornamen pucuk rebung didinding ng

  

Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Terdapat 4 bua berlawanan, tangga y Jumlah anak tangga tebukan atau pegangan t

  Sum

  Gam buah tangga, tangga utama diletakkan dari ara a yang ketiga dan keempat berorientasi lang a pada setiap tangga 22 buah. Pada tangga gan tangga.

Gambar 2.39. Tangga utama

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  ambar 2.38. Ornamen pokok kolan di dinding

  

Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  arah orintasi yang angsung ke jalan. gga terdapat papan ng

Gambar 2.40. Tangga samping

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

Gambar 2.41. Papan tebukan

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Gamba bar 2.42. Detail kolom pada papan tebukan tangg angga

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Arsitektur me melayu Langkat memilki ciri khas tersendiri ndiri yaitu memiliki panca persada (gamba mbar 2.29). Panca persada memilki 2 fungsi gsi, yang pertama sebagai tempat menun enunggu untuk orang-orang ketika ingin be berjumpa dengan Sultan. Fungsi yang ng kedua adalah sebagai tempat siraman put putri raja setelah menikah. Bentuk ata atap panca persada dipengaruhi oleh gaya a arsitektur Cina.

  Menurut sejarah kesul kesultanan Langkat, timbulnya melayu Langka gkat berawal dari Malaka.

Gambar 2.43. Panca persada

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Tahun 1632 be 1632 berdirilah kesultanan Deli dengan Raja Pa Panglima Gocah Pahlawan (raja Deli li I). Pusat pemerintahan kesultanan Deli pe petama berada di Labuhan.

Gambar 2.44. Labuha buhan, pusat pemerintahan kesultanan Deli yan ang pertama

  Sumber : Basarshah II (2003) Pada tahun hun 1824 kesultanan Deli dipimpin oleh Sultan an Osman Perkasa Alam Shah yang me merupakan sultan Deli ke- VII. Tahun 1854 1854 Sultan Osman mendirikan sebuah me h mesjid yang bernama Mesjid Al Osmani di Labuh abuhan Deli.

  Gam ambar 2.45. Mesjid Al Osmani tahun 1854

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com Sum

  Pada tahun 1858 hun 1858 sultan Deli yang ke-VIII, Sultan Mahmud hmud Perkasa Alam tiggal di Istana Kota ota Batu di Labuhan Deli. Beliau mulai menj enjalin kerja sama dengan pihak asing y g yaitu, Belanda, Belgia, Polandia, dan Inggri ggris yang ditandai dengan pembukaan pe n perkebunan temabakau di kerajaan Deli. Sulta ultan Mahmud pun merenovasi Mesjid Al d Al Osmani.

Gambar 2.46. bar 2.46. Istana Kota Batu, Labuhan Deli 1870 1870

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com Sum Sultan Ma’m Sultan Ma’mun Deli m Medan. Sultan Ma’m kesultanan Deli, antar Maimoon tahun 1888.

  Pembanguna mendirikan gedung Ma

  Sum

  Ga

  Sum

  ’mun Al Rasyid merupakan sultan Deli yang ke li mengalami kemakmuran dan pusat kerajaan ’mun Al Rasyid mulai membangun sejumlah si ntara lain Kampong Bahari (Labuhan) tahun 1886, hun 1888. unan simbol-simbol kebesaran Deli dilanj Mahkamah Kerapatan Besar tahun 1903.

Gambar 2.47. Istana Maimun 1925

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

Gambar 2.48. Kantor pusat Deli di Medan

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  ke-IX. Pada masa n di pindahkan ke h simbol kejayaan hun 1886, Istana Agung lanjutkan dengan Gamba bar 2.49. Kantor kerapatan Deli di Medan

  Sum Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Tahun 1905 1905 Sultan juga membangun perumahan kelua luarga dan Taman Sri Deli di depan Mesj n Mesjid raya Al Mahsun.

  Gambar bar 2.50. Derikhan Park (taman sri Deli) 1905 1905

  Sum Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Sultan mendi ndirikan Masjid Raya Al Mansun tahun 1906. 1906. Arsitek Istana Maimoon adalah seora orang tentara Kolonial Belanda bernama Kapte pten Th.Van Erp.

  Pada 12 Nove ovember 1905 Sultan juga mendirikan sebuah i h istana baru yang terletak antara jl. Ama maliun dan jl.puri yang diberi nama istana kota kota maksum. Serta tahun 1906 Sultan m n mendirikan istana untuk Tengku besar Deli eli di sekitar kota maksum.

Gambar 2.51. Istana Puri Kota maksum

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

Gambar 2.52. Istana Tengku Besar Deli

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com Gamba mbar 2.53. Istana Maimun tahun 2014

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

Gambar 2.54. Denah Istana Maimun 2014 Gam

  Sumber : Diolah dari

Gambar 2.55. Atap kuba Istana Deli G

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum Bangunan Ista yang digunakan pada l Gam

  Sum

  G

  Sum

  G

  Sum

  Istana Deli memiliki tiga bentuk lebah bergant da lebah bergantung adalah pucuk rebung. mbar 2.56. Atap Kuba dan atap Lima

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

Gambar 2.57. Lebah bergantung

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

Gambar 2.58. Lebah bergantung

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  gantung. Ornamen

Gambar 2.59. Lebah bergantung

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Plafond pada istana na langkat adalah papan. Pada tangga utama ma plafond diberi warna kuning dan disususn ve n disususn vertikal. Pada pinggir plafond diberi da daun sayap.

  Gam ambar 2.60. Plafond pada tangga utama

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Pada ruang ha g hall atau ruang utama raja plafond di ukir orna ornamen dan diberi warna yang berciri kha i khas melayu Deli. ornamen yang digunaka kan pada plafond tersebut adalah ornam namen bunga melur, kaluk pakis, dan kaluk pakis w kis wajik.

  Gam ambar 2.61. Plafond pada ruang utama

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Elemen arsit sitektur lainnya pada Istana Deli adalah kolom kolom. Terdapat dua macam kolom yang t g terdapat pada serambi Istana Deli. Kolom ya yang terbuat dari beton terletak di depa depan bangunan Istana Deli, kolom ini sudh di sudh dipengaruhi gaya arsitektur Belanda.

Gambar 2.62. Kolom melayu Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015 Sum )

  Terdapat kol kolom yang terbuat dari kayu yang berbentuk ntuk bulat. Kolom yang terdiri dari dua dua kolom bulat lalu di letakkan di antara kolom kolom beton. Kolom tersebut merupakan pe n perpaduan arsitektur melayu Deli dan Kolonia onial Belanda.

  Pintu pada Ist berfungsi sebagai vent macam. Warna pada Material pintu kayu ja

  Sum

  Gam

  Sum

  Istana Deli berbentuk persegi. Pada pintu terda ventilasi pintu. Bentuk tebok pintu di Istana D da pintu di Istana Deli yaitu warna kuning, hi u jati.

Gambar 2.63. Kolom melayu Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  ambar 2.64. Pintu samping Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  erdapat tebok yang na Deli bermacam- , hijau, dan putih.

Gambar 2.65. Pintu dapur bersih G

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Jenis jendela ndela pada melayu Deli ada dua, yaitu tingkap dan dan kwari. Jendela jenis tingkap digunaka unakan pada kamar putri. Jenis kwari diguna unakan pada seluh kamar baik raja maupun upun keluarga raja lainnya. Pada jendela juga te a terdapat tebok.

  Gamba bar 2.66. Jendela tingkap pada kamar putri

  Sum Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Material dindi Dinding diberi warna ditempel di dinding.

  Gambar 2.

  Gam

  Sum

  Gambar

  Sum

  dinding pada Istana Deli adalah papan yang di rna kuning. pada dinding ruang utama terdapa . bar 2.67. Jendela kwari pada kamar keluarga sult

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  ambar 2.68. Dinding papan Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  bar 2.69. Ornamen Dinding papan Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) disususn vertikal.

  pat ornamen yang sultan i Mater ornamen dengan warna Arah orienta

  Belanda. material tangga Bentuk dan ornamen p

  G terial lantai Istana Deli adalah marmer. Pada arna biru,merah, hijau. ntasi tangga utama Istana Deli sudah dipeng angga beton dan marmer. Pada tangga terdapat n papan tebukan di Istana Deli beragam.

Gambar 2.70. Lantai Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

Gambar 2.71. Tangga utaman Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Pada lantai diberi ngaruhi arsitektur pat papan tebukan. Gambar 2.

  Sum Gambar 2.73.

  Sum Gambar 2.74.

  Sum

  r 2.72. Papan tebukan pada tangga Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  2.73. Papan tebukan pada serambi Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  2.74. Papan tebukan pada tangga Istana Deli

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  li li Pada tahun 1723, r hun 1723, raja pertama kesultanan Serdang dipim pimpin oleh Tuanku Umar Johan. n.

Gambar 2.75. Istana stana Bogok sultan Serdang, Rantau Panjang, Pant , Pantai labu,

  Deli Serdang 1728-1896

  Sum Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Pada masa sult sultan Sulaiman Syariful Alamsyah, sultan Serda rdang ke-V Serdang mengalami ke i kemakmuran. Tahun 1894 sulta Sulaiman istana stana Serdang ke kota Galuh.

Gambar 2.76. Istana stana Darul Arif, kota Galuh, Perbaungan (1896- 1896-1946)

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com Sum

Gambar 2.77. Ge

  2.77. Gerbang Istana Darul Arif, kota Galuh, Perbaun ungan

  Sum Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com

  Pada tahun 1901, sul hun 1901, sultan Sulaiman juga mendirikan sebuah e buah esjid yang dikenal sebagai Mesji sjid Raya Sulaimaniyah.

  Gam ambar 2.78. Mesjid raya Sulaimaniyah

  Sumber : Tembakaudeli.blogspot.com Sum

  Istana kesultana tanan Serdang di hancurkan pada masa revolusi usi. Pada tahun 2000 dibangun sebuah r buah replika istana Serdang di Sergai.

  Gam ambar 2.79. Replika Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Gamba mbar 2.80. Perspektif Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

  Gam ambar 2.81. Denah replika Istana Serdang

  Sumber : Diolah dari Istana Serdang denahnya. Terdapat le Tiang pada ista berbeda ukuran. Tiang tiangnya terbuat dari be

  Gam

  Sum

  G

  Sum

  dang menggunakan bentuk atap Lima yang dap t lebah bergantung pada lisplang atap. istana Serdang berbentuk persegi. Terdapat dua ang pada serambi terbuat dari kayu, dan pada rua ri beton. ambar 2.82. Atap lima Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

Gambar 2.83. Lebah bergantung

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  dapat terlihat pada dua tiang yang ruang terbuka Bentuk pintu I pintu diberi ventilasi namun terdapat perbed

  Ga

  Sum

  Gam

  Sum

  ntu Istana Serdang persegi dan pintu diberi war asiyang berbentuk persegi. Bentuk jendela m bedaan pada ventilasinya.

Gambar 2.84. Tiang Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  ambar 2.85. Tiang beton Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  arna hijau. Diatas menyerupai pintu

Gambar 2.86. Pintu Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

Gambar 2.87. Jendela Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  Terdapat orna namen pada dinding Istana Serdang. Ornamen en tersebut dibuat keliling dinding. Lant ntai yang digunakan Istana Serdang adalah kera eramik biasa.

  Tangga pada I berorientasi pada sam Gam

  Sumbe

  Gam

  Sumbe

Gambar 2.90. T

  Sum

  da Istana Serdang memiliki 2 arah orintasi, yait samping jalan dan tangga kedua berorientasi pada ambar 2.88. Ornamen pada dinding

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  ambar 2.89. Lantai Istana Serdang

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  2.90. Tangga utama berorientasi pada samping j

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  aitu tangga utama pada depan jalan. ng jalan Tangga terbua papan tebukan. Papan t Warna papan tebukan pa bunga-bunga yang di t

  Gambar 2.

  Sum

  buat dari beton yang diberi lantai keramik. Pada t an tebukan pada tangga Istana Serdang terbuat da an pada Istana serdang adalah warna kuning. Te di tempel-tempel pada dinding papan tebukan (g bar 2.91. Tangga berorientasi pada depan jalan

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

Gambar 2.92. Papan tebukan tangga

  

Sumber : Dokumentasi pribadi (2015)

  da tangga terdapat at dari besi.

  . Terdapat motif n (gambar 2.92). n Pada masa kerajaan, put n, putri-putri raja di di lindungi dan di tempatkan di kan ditempat yang khusus. Tempat terse rsebut diberi nama maligai. Maligai merupakan ka kan kamar tempat tidur para putri raja ya yang ditempatkan pada menara atau puncak ba k bangunan Istana. (gambar 2.93).

Gambar 2.93. Maligai

  Sumber : Dokumentasi pribadi (2015) Sum

Tabel 2.1 akan mengg ggambarkan secara singkat elemen-elemen arsi rsitektur melayu Langkat, melayu Deli eli, dan melayu Serdang.Tabel 2.1. Elemen Arsitektur Melayu La u Langkat, Deli, dan Serdang

  No. Elemen Arsitektur Arsitektur Melayu Langkat Arsitektur Melayu Deli Arsitektur Melayu Serdang

  Lima Kombinasi kuba dan lima Lima Bentuk

  Teban layar Tidak ada Tidak ada

  1 Atap Pucuk rebung Pucuk rebung Pucuk rebung

  Lebah bergantung

  53

  53

  53

  53

  53

  53 Bentuk kuba dari papan poly Papan disusun vetikal Asbes

  2. Plafond plafond

  54

  54

  54

  54

  54

  54 Ornamen Tidak ada

  Daun sayap Tidak ada

  Tiang Bulat dari beton Tiang ang bulat dari kayu dengan kombinasi Tiang persegi dari kayu beton

  3. Tiang Detail ornamen Pucuk Rebung D

  Tiang beton Tiang persegi dari beton

  55

  55

  55

  55

  55

  55 Pe Persegi dari kayu bewarna cokela Persegi Persegi

  4. Pintu Bentuk Persegi

  Ornamen julun kacang Ornamen bunga melur Tebok

  Tidak ada

  56

  56

  56

  56

  56

  56 Persegi Persegi Persegi Bentuk

  5. Jendela Ornamen bunga hutan

  Tebok Keramik Marmer Keramik

  6. Lantai Jenis material

  57

  57

  57

  57

  57

  57 Dindi inding bata dengan Ornamen pokok Dinding papan Dinding bata koloan Material

  7. Dinding Dindi inding bata dengan Ornamen pucuk Dindi inding papan dengan ornamen bunga rebung

  Ornamen Tangga Utama Tangga Utama Tangga Utama

  8 Tangga

  58

  58

  58

  58

  58

  58 Tangga Samping Tangga Samping

  Papan tebukan

  59

  59

  59

  59

  59

  59

  9. Tidak ada Tidak ada

  Panca persada

  10. Maligai Tidak ada

  Tampak Istana Langkat Tampak Istana Deli Tampak Istana Serdang 11. -

  Denah Istana Langkat Denah Istana Deli Denah Istana Serdang 12. -

  60

  60

  60

  60

  60

  60

Dokumen yang terkait

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Keluarga - Dukungan Keluarga dalam Pelaksanaan Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

0 0 19

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Dukungan Keluarga dalam Pelaksanaan Pijat Oksitosin untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

0 0 8

Dukungan Keluarga dalam Pelaksanaan Pijat Oksitosin Untuk Meningkatkan Produksi ASI pada Ibu Nifas di Wilayah Kerja Puskesmas Medan Johor

0 0 13

1 Steganografi Teks menggunakan Pangram dan Medium Citra pada Enhanced Least Significant Bit

0 0 32

BAB 2 LANDASAN TEORI - Steganografi Teks Menggunakan Pangram Dan Medium Citra Pada Enhanced Least Significant Bit

0 0 22

I. Identitas Nama : 1. Jenis Kelamin : 1. Laki-Laki 2. Perempuan 1. 2. Tanggal Lahirusia: 2. II. Riwayat Pemeriksaan - Prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal

0 0 24

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Prevalensi dan Etiologi Trauma gigi sulung anterior merupakan suatu kerusakan pada struktur gigi anak yang dapat mempengaruhi emosional anak dan orang tuanya. Jika anak mengalami trauma gigi sulung yang mengakibatkan hilangnya s

0 3 11

BAB 1 PENDAHULUAN - Prevalensi trauma gigi sulung anterior pada anak usia 1-4 tahun di TK dan Posyandu Kecamatan Medan Barat dan Medan Sunggal

0 1 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Respon Berduka Pada Pasien Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 17

BAB 1 PENDAHULUAN - Respon Berduka Pada Pasien Stroke di RSUP Haji Adam Malik Medan

0 0 8