Naskah Berita “Ahok Batal Ajukan Banding Atas Permintaan Keluarga”

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

  

5.1. Pemberitaan Tentang Pencabutan Banding Oleh Ahok Dalam Kompas.Com

Edisi 22-05-2017 , Dengan Judul “Ahok Batal Ajukan Banding Atas Permintaan Keluarga

  Berita dengan judul tersebut dipublikasi oleh media kompas.com pada tanggal 22- 05-2017. Berikut rincian dari berita yang dimaksud:

Gambar 5.1.

  

Naskah Berita “Ahok Batal Ajukan Banding Atas Permintaan Keluarga”

  

Tabel 5.1.

Elemen-Elemen Dimensi Teks Pada Judul Berita “Ahok Batal Ajukan Banding Atas Permintaan Keluarga Struktur Elemen Yang Kesimpulan Wacana Diamati

  Struktur Tematik (Topik) Tema yang diangkat pada pemberitaan ini Makro menyoroti tentang alas an Ahok melakukan

  pembatalan banding ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.

  Super Struktur Skematik (Alur)

   Pada tahap awal pembuat teks mempertegas posisi Ahok sebagai terdakwa dari kasus penodaan agama yang menyebabkan Ahok divonis 2 tahun penjara.

   Penegasan oleh kuasa hukum Ahok bahwa pembatalan banding adalah sesuatu yang benar.  Pemberitaan ini ditutup dengan sebuah paragraf yang menjelaskan kembali bahwa pembatalan ini terkait kasus penodaaan agama yang menjerat Ahok dengan hukuman 2 tahun penjara.

  Struktur Mikro Semantik (Latar)

  Latar dari pemberitaan ini adalah kasus penistaan agama dan status Ahok sebagai terdakwa dari kasus tersebut. Semantik (Detail)

   Menonjolkan kasus utama terkait lahirnya pengajuan banding dan akhirnya pembatalan banding oleh Ahok.

   Menonjolkan keluarga sebagai pihak yang melatarbelakangi keputusan pencabutan banding.

   Menonjolkan adanya klarifikasi bahwa pembatalan banding adalah sesuatu yang bernar, hal ini menjadi kuat karena dibenarkan oleh ketua tim kuasa hukum Ahok.  Elemen detail juga menunjukkan minimnya kejelasan tentang alasan pembatalan banding yang sesungguhnya.

  Sintaksis (Bentuk Terdapat bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif yang penulis temukan dalam berita ini, yaitu Kalimat) kalimat aktif yang dimulai dengan awalan (me) pada kata kerja, seperti pada kalimat berikut : terdakwa kasus penodaan agama, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama batal mengajukan permohonan banding terhadap dirinya. Kalimat pasif dimulai dengan awalan (di) pada kata kerja, seperti pada kalimat berikut: Kuasa hukum Ahok, Josefina Syukur, mengatakan bahwa permintaan agar banding tak diajukan itu dating dari istri Ahok, Veronica Tan. Sintaksis

   Penggunaan kata (itu) sebagai petunjuk, (Koherensi) seperti pada kalimat berikut : “ menurut dia, Veronica menyampaikan permintaan itu dalam pertemuan di Pengadilan Negeri Jakarta Utara.

   Penggunan kata (adapun) sebagai penghubung, seperti pada kalimat berikut: “adapun Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama.

   Penggunaan kata (sebab) sebagai penghubung, seperti pada kalimat berikut: “Sebab kata dia, Veronica langsung yang akan menyampaikan alas an tersebut dalam jumpa pers yang dijadwalkan berlangsung pada selasa 23- 05-2017.

  Sintaksis (Kata  Penggunaan kata (dia), menunjukan Ganti) secara personal pihak yang mendukung tema utama pemberitaan.

   Penggunaan kata (kami) dan kata (keluarga), menunjukan kelompok yang mendukung tema utama pemberitaan. Stilistik (Leksikon)

   Penggunaan kata “ajukan” pada judul berita.  Penggunaan kata “berkonsultasi” Retoris (Grafis)

  Pada elemen ini, pembuat teks mencantumkan potret yang menggambarkan Ahok saat menjalani persidangan. Gambar yang digunakan masih berhubungan dengan tema utama dari pemberitaan ini

  Retoris (Metafora) Beberapa istilah yang penulis temukan dalam pemberitaan ini : Terdakwa Penodaan agama

5.2. Analisis Pemberitaan Tentang Pencabutan Banding Oleh Ahok Dalam

  Kompas.Com Edisi 22-05-2017 , Dengan Judul “Ahok Batal Ajukan Banding Atas Permintaan Keluarga Analisis Dimensi Teks.

1. Struktukr Makro ( Tematik ).

  Struktur makro (tematik) hadir sebagai elemen pertama dari sebuah teks dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum, makna secara global atau umum dari suatu teks yang dapat dilihat dengan mengamati topik/tema yang diangkat pada suatu teks. Tema merupakan pokok pembicaraan dalam sebuah diskusi, ceramah atau karangan, juga kerap disandingkan dengan kata tema. Tema bisa disimpulkan setelah kita selesai mengamati secara tuntas dan menyeluruh sebuah teks. Karena menggambarkan ide umum dari keseluruhan isi teks, maka tema didukung oleh beberapa subtema yang saling mendukung satu sama lain. Dengan demikian teks atau naskah dapat menjadi koheren dan utuh. Tema yang diangkat dalam penelitian ini adalah pembatalan banding Ahokk atas permintaan keluarga. Penyampaian pembatalan ini diwakili oleh kuasa hukum

  Ahok, Josefina Syukur. Hal tersebut dapat dilihat pada paragraf 2 dari teks berita, sebagai berikut :

  “Kuasa hukum Ahok, Josefina Sykur, mengatakan bahwa permintaan agar banding Ahok tidak diajukan itu datang dari Istri Ahok, Veronica Tan”.

  Paragraph diatas ingin menyampaikan bahwa adanya pertimbangan tertentu dari pihak keluarga untuk tidak melanjutkan banding atas vonis 2 tahun penjara terhadap Ahok sebagai terdakwa dalam kasus penodaan agama. Adanya pertimbangan untuk membatalkan banding dapat dilihat pada paragraf 4 dari teks berita sebagai berikut:

  “Itu atas permintaan keluarga. Tadi pihak keluarga sudah berkonsultasi di pengadilan dan akhirnya diputuskan seperti itu, kata Josefina kepada Kompas.com, senin sore.

  Pesan yang ingin disampaikan melalui kalimat tersebut adalah: pembatalan banding merupakan hasil kesepakatan keluarga dengan pertimbangan khusus yang telah didiskusikan bersama kuasa hukum dari Ahok Sendiri, yang ditandai denga kata konsultasi pada paragraph tersebut.

  Sekalipun kutipan-kutipan diatas menggambarkan bahwa pembatalan banding atas dasar pertimbangan dan kesepakatan keluarga, namun dibalik itu tema dari pemberitaan ini sebenarnya memberi suatu tanda Tanya besar. Mengapa demikian? Secara umum, masyarakat mengetahui bahwa sebelumnya pihak Ahok sangat ngotot untuk mengajukan banding atas putusan pengadilan, maka kali ini publik dikagetkan dengan adanya pembatalan banding yang dilakukan oleh pihak Ahok. Lazimnya. Pihak yang ngotot untuk mengajukan banding akan berupaya agar bandingnya dapat diterima oleh pengadilan. Berbeda dengan yang terjadi pada kasus Ahok, setelah ngotot mengajukan banding, pihak Ahok yang dalam pemberitaan ini membatalkan banding hanya dengan menyebutkan bahwa alasan pembatalan ini atas permintaan istri Ahok, dan dalam pemberitaan inipun tidak disebutkan alasan yang jelas atau mendetail mengapa pihak Ahok membatalkan banding yang sebelumnya diajukan.

  Ketidaklaziman ini menggambarkan bahwa adanya tujuan tertentu dibalik pencabutan banding, atau dengan kata lain penulis menyebutkan bahwa adanya makna terselubung atau semacam spekulasi dibalik tema pencabutan banding yang dilakukan oleh pihak Ahok sendiri. Penulis berkesimpulan demikian karena dalam pemberitaan dengan tema pembatalan banding oleh pihak keluarga Ahok ini tidak menunjukan secara jelas alasan mendasar dilakukannya pembatalan tersebut, hanya menuliskan atas pertimbangan keluarga semata.

2. Super Struktur. Skematik ( Alur ).

  Struktur pendukung teks yang kedua adalah Super Sruktur (alur skema sebuah teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Dengan urutan tertentu, elemen Super Struktur memberikan tekanan pada bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

  Teks berita diawali dengan informasi yang menggambarkan bahwa pemberitaan ini masih memiliki hubungan dengan kasus penistaan agama, dimana Ahok adalah terdakwa dari kasus tersebut. Hal ini dilakukan pembuat teks agar opini yang dibangun oleh pembaca dalam menilai pembatalan banding yang dilakukan oleh pihak Ahok tidak terlepas dari pemberitaan-pemberitaan sebelumnya oleh Kompas.Com tentang kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai terangka atau dengan kata lain pembuat teks berusaha agar opini pembaca tidak terpisah dari pembentukan opini dari pemberitaan tentang kasus penodaan agama yang dilakukan oleh Ahok Hal ini dapat dilihat pada paragraf 1 dari teks berita sebagai berikut:

  “Terdakwa kasus penodaan agama, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, batal mengajukan banding banding atas permintaan keluarga Ahok”.

  Paragraph diatas secara tidak langsung ingin menekankan sekaligus mempertegas kepada pembaca tentang status Ahok sebagai tersangka dari kasus penodaan agama. Penegasan ini dilakukan pembuat teks agar terekam serta tertanam dalam dalam opini pembaca bahwa status Ahok sebagai terdakwa dalam kasus tersebut adalah sah dan terbukti secara Hukum.

  Alur selanjutnya dari teks berita ini menunjukan klarifikasi yang membenarkan tentang pembatalan banding yang dilakukan oleh pihak keluarga. Hal tersebut dapat dilihat pada paragraf 4 dari teks berita, sebagai berikut :

  “Itu atas permintaan keluarga. Tadi pihak keluarga sudah berkonsultasi di pengadilan dan akhirnya diputuskan seperti itu, kata Josefina kepada Kompas.com, senin sore ”.

  Pernyataan kuasa hukum Ahok dalam paragraph diatas menunjukan bahwa pembatalan banding adalah hal yang benar, bukan hanya sekedar isu. Isi pernyataan tersebut sekaligus mengungkapkan bahwa adanya pertibangan-pertimbangan khusus oleh pihak keluarga untuk tidak melanjutkan banding kepengadilan terkait kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai terdakwa dengan vonis 2 tahun penjara. Disisi lain, kejelasan tentang alasan utama pihak keluarga melakukan pembatalan banding belum muncul dalam keseluruhan teks berita ini. Ketidak jelasan tentang alasan pembatalan banding ini seakan menyiratkan makna tertentu dari pembatalan banding yang dilakukan oleh pihak keluarga Ahok. Hal tersebut dapat dilihat pada paragraf 5 dan 6, sebagai berikut :

  “Josefina belum bersedia membeberkan alasan batalnya pihak Ahok mengajukan banding tersebut” “Sebab kata dia, Veronica langsung yang akan menyampaikan alasan tersebut dalam jumpa pers yang dijadwa lkan berlangsung pada selasa”.

  Pernyataan dalam kedua paragraf diatas menunjukan bahwa pihak keluarga belum ingin terbuka soal alasan yang membuat mereka membatalkan banding, namun makna yang muncul dari paragraf diatas seakan menunjukan bahwa apapun alasan yang nantinya akan diungkapkan, pihak keluarga terkesan tidak lagi ingin melanjutkan permasalahan ini. Hal ini memberikan kesan bagi pembaca bahwa pihak keluarga bisa menerima hasil putusan pengadilan, dan secara tidak langsung mengakui Ahok sebagai terdakwa yang terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama.

  Berita ini ditutup denga sebuah paragraf yang kembali menunjukan bahwa pembatalan banding ini terkait kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai tersangka dengan hukuman 2 tahun penjara. Hal tersebut dapt dilihat pada paragrapf 8 dari teks berita, sebagai berikut:

  “Adapun Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Dalam siding vonis, tim kuasa hukum Ahok menyatakan akan banding”

  Melalui paragraf penutup diatas, pembuat teks kembali menekan dan menjelaskan status Ahok dan konsekwensi yang diterima tidak bisa dipungkiri, sehingga langkah pembatalan banding oleh pihak keluarga seolah-olah menjadi keputusan yang tepat., walaupun sebelumnya pihak keluarga menyatakan akan melakukan banding. Pengulangan kembali tentang kasus dan status Ahok pada paragraf penutup oleh pembuat teks, bertujuan untuk memngantarkan pemahaman pembaca bahwa hal tersebut menjadi bagian terpenting dari berita ini.

2. Struk Mikro.

  Struktur Mikro merupakan struktur ketiga dari sebuah teks. Keberadaan Struktur Mikro berfungsi untuk menjelaskan secara rinci serta detail mengenai hal-hal penting yang berhubungan dengan tema utama dari sebuah teks.

  Latar.

  Latar sendiri merupakan bagian dari teks yang dapat menuntun pikiran orang lain yang membaca atau menyimak sebuah teks. Latar dari pemberitaan ini adalah kasus penodaan agama dengan Ahok sebagai terdakwa dalam kasus tersebut, seperti pada paragraph berikut :

  “Terdakwa kasus penodaan agama, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, batal mengajukan banding banding atas permintaan keluarga Ahok”.

  Latar ini dibuat oleh pembuat teks agar pembaca memahami bahwa pemberitaan ini masih terkait dengan kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai terdakwa. Latar ini ingin menggiring pandangan pembaca untuk memahami bahwa sebelumnya ada upaya banding oleh pihak Ahok atas kasus penistaan agama yang membuat dirinya divonis dua tahun penjara oleh pengadilan. Selain memahami runtutan pemberitaan ini dengan pemberitaan sebelumnya, latar ini juga menegaskan kembali pada pembaca bahwa pada tahap ini status Ahok telah berubah menjadi terdakwa, dari yang sebelumnya adalah tersangka, karena dalam pemberitaan sebelumnya tentang penodaan agama, status ahok adalah tersangka.

  Namun apabila sampai pada adanya upaya banding atasa vonis pengadilan dan kemudian dilakukan pembatalan banding, maka kata “banding” dalam pemberitaan ini menunjukan bahwa status Ahok adalah terdakwa, karena pihak yang melakukan banding adalah pihak yang merasa keberatan atau ingin mencari pembelaan maupun peradilan atas vonis akhir pengadilan.

  Detail.

  Penjelasan secara mendalam tentang hal-hal penting yang berhubungan dengan tema utama dari sebuah teks juga dapat dilihat dari detail, dimana detail merupakan bagian dari elemen semantik yang berhubungan dengan informasi- informasi penting serta berhubungan dengan seseorang atau kelompok yang ditampilkan dalam sebuah teks. selain eleman latar, detail juga menunjukan bahawa keluarga sebagai pihak yang menginginkan pembatalan tersebut, seperti pada paragraph berikut :

  “Kuasa hukum Ahok, Josefina Sykur, mengatakan bahwa permintaan agar banding Ahok tidak diajukan itu datang dari Istri Ahok, Veronica Tan”.

  Permintaan keluarga menjadi satu-satunya alasan pembatalan banding yang yang diungkapkan dalam pemberitaan ini. Pesan yang ingin disampaikan dari paragraf ini seakan-akan menyatakan bahwa pihak keluarga pada akhirnya menerima putusan pengadilan atas vonis dua tahun penjara untuk Ahok, walaupun sebelumnya telah menyatakan akan melakukan banding dalam kasus ini.

  Disisi lain, pernyataan dalam kutipan diatas tidak menggambarkan secara detail mengenai alasan sesungguhnya dibalik pembatalan banding tersebut. Dengan demikian penulis menilai bahwa ketidak jelasan mengenai alasan pembatalan banding tersebut menyiratkan danya tujuan tertentu dari pembatalan banding yang dilakukan. Ketidak jelasan informasi mengenai alasan pembatalan bandng memberikan kesan bagi pembaca bahwa pihak keluarga bisa menerima hasil putusan pengadilan, dan secara tidak langsung mengakui Ahok sebagai terdakwa yang terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama.

  Sintaksis.

  Elemen lain dari Struktur Mikro yang dapat memberikan penjelasan secara rinci dan mendetail mengenai hal-hal penting yang mendukung tema utama dari sebuah teks adalah elemen sintaksis, dimana elemen ini megamati tentang penggunaan kata ganti, hubungan serta bentuk kalimat dalam sebuah teks.

  Terdapat penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif dalam teks berita. Kalimat aktif ditandai dengan awalan (me) pada kata kerja, seperti pada paragraf berikut :

  “Terdakwa kasus penodaan agama, Basuki “Ahok” Tjahaja Purnama, batal

  me ngajukan banding banding atas permintaan keluarga Ahok”.

  Sedangkan kalimat pasif ditandai dengan awalan (di) pada kata kerja, seperti pada paragraph berikut :

  “Kuasa hukum Ahok, Josefina Sykur, mengatakan bahwa permintaan agar banding Ahok tidak di

ajukan itu datang dari Istri Ahok, Veronica Tan”.

  Selain penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif, beberapa koheresi juga digunakan pembuat teks dalam pemberitaan ini, yang dapat dilihat pada kalimat berikut :

  

Pengunaan kata (itu) sebagai petunjuk, seperti pada pada kalimat berikut :

“Menurut dia, Veronica menyampaikan permintaan itu dalam pertemuan di pengadilan negeri Jakarta Utara”.

  Penggunaan kata (adapun) sebagai kata penghubung, seperti pada kalimat berikut :

  

“Adapun Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama”.

  Penggunaan kata (sebab) sebagai kata penghubung, seperti pada kalimat berikut :

  “kata dia, Veronica langsung yang akan menyampaikan alasan tersebut dalam jumpa pers yang dijadwalkan berlangsung pada selasa 23-05- 2017”.

  Penggunaan koheresi-koheresi diatas oleh pembuat teks bertujuan untuk menunjukan keterkaitan antar bagian dari teks berita. Selain bentuk kalimat dan koheresi yang digunakan, pembuat teks juga menggunakan beberapa kata sebagai kata ganti, seperti pada kalimat- kalimat berikut:

  Penggunaan kata (dia) untuk menunjukan secara personal, terkait pihak dimaksudkan dalam pemberitaan, seperti pada kalimat berikut :

  “Menurut dia, Veronica menyampaikan permintaan itu dalam pertemuan di pengadilan negeri Jakarta Utara”

  Penggunaan kata (kami) untuk menunjukan pihak keluarga dan kuasa hukum Ahok, seperti pada kalimat berikut :

  “Akan kami jelaskan besok siang”.

  Peneliti melihat bahwa penggunaan tata bahasa ini sebagai bentuk komunikasi untuk menekankan hal-hal yang dianggap penting dari sebuah topik yang dibahas oleh pembuat teks. Peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar kalimat dalam pemberitaan ini secara umum didominasi oleh kalimat dengan bentuk deduktif. Hal ini dimaksudkan oleh pembuat teks untuk menempatkan Ahok dan keluarganya sebagai pihak yang menjadi pusat atau objek terkait dengan tema atau topik yang dibahas dalam episode ini. Melalui penempatan tata bahawa seperti ini, penulis melihat bahwa pembicara ingin memberikan penegasan terhadap pembaca tentang keterkaitan objek pemberitaan (khususnya Ahok) dengan hal-hal yang menjadi pembahasan dalam episode ini, maupun pemberitaan sebelumnya yang berhubungan dengan kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai tersangka.

  Stilistik ( Leksikon ).

  Elemen berikutnya dari Struktur Mikro yang menjelaskan hal-hal penting dari sebuah teks adalah elemen Stilistik, dimana elemen ini melihat bagaimana pembuat teks mengungkapkan makna-makna tertentu melalui gaya bahasa tertentu. Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata, karena pilihan kata yang dipakai bukan suatu kebetulan, tetapi juga secara menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap realitas yang ada, hal ini disebut dengan Leksikon.Terdapat beberapa pemilihan kata (leksikon) yang dipakai oleh pembuat teks dalam pemberitaan, sebagai berikut :

  Penggunaan kata ( ajukan ) pada seperti pada judul berita : “Ahok batal ajukan banding atas permintaan keluarga”. Kata “ajukan” dipakai pembuat teks untuk menggambarkan adanya permintaan oleh pihak Ahok dalam hal ini keluarga kepada pengadilan untuk membatalkan rencana banding dalam kasus yang menimpa Ahok.

  Penggunaan kata (berkonsultasi), seperti pada kalimat berikut :

  “Itu atas permintaan keluarga. Tadi pihak keluarga sudah berkonsultasi di pengadilan dan kahirnya diputuskan seperti itu, kata Josefina kepada Kompas.com, Senin sore”.

  Penggunaan kata “konsultasi” pada kalimat diatas menunjukan bahwa keputusan pembatalan banding tidak dilakukan secara sepihak dan spontan oleh keluarga (istri Ahok), tapi melibatkan seluruh keluarga terkait dan tim kuasa hukum. Sehingga keputusan ini merupakan keputusan yang matang dan keputusan bersama. Akan tetapi dibalik kata tersebut penulis melihat adanya hal atau tujuan tertentu yang menjadi dasar pertimbangan pihak keluarga untuk mengajukan pembatalan banding. Pembatalan ini bukan hanya pembatalan semata melainkan sebagai suatu upaya atau strategi dari pihak keluarga untuk suatu tujuan yang tidak diungkapkan secara spesifik dalam pemberitaan ini.

  Retoris (Grafis).

  Unsur grafis yang digunakan dalam teks berita ini adalah sebagai berikut :

  (Gambar ilustrasi yang digukan pembuat teks untuk menggambarkan Ahok saat mengikuti siding kasus penodaan agama).

  Gambar diatas menunjukan keadaan dimana Ahok sedang menjalani sidang di pengadilan terkait kasus penodaan agama. Pembuat teks menggunakan gambar tersebut sebagai ilustrasi untuk menunjukan bahwa dalam proses persidangan Ahok menduduki kursi terdakwa. Hal ini memperjelas tentang status Ahok dalam kasus tersebut.

  Retoris ( Metafora ).

  Elemen terakhir yang menjadi bagian dari Struktrur Mikro adalah Retoris, dimana Retoris merupakan bagian yang menjelaskan bagaimana sebuah penekanan dilakukan dalam sebuah teks. Tedapat beberapa istilah yang digunakan oleh pembuat teks untuk menggambarkan bagian tertentu dari isi berita. Metafora yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  Penggunaan kata “terdakwa”. Kada tersebut memberi makna bahwa Ahok adalah pihak yang dituntut untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya di dalam persidangan atas tindakan penodaan agama. Kata ini sekaligus menggambarkan bahwa Ahok mutlak bersalah dihadapan hukum atas apa yang dilakukannya, sehingga upaya banding yang telah diajukan sebelumnya adalah hal yang tidak perlu dilakukan dan pembatalan ini merupakan keputusan yang tepat karena Ahok memang terbukti bersalah secara hukum.

  Selain kata terdakwa, kata “penodaan” yang kemudian disusul dengan kata “agama” menunjukan adanya tindakan yang dilakukan oleh Ahok adalah tindakan yang sangat tidak terpuji dan tak bermoral, terlebih lagi hal tersebut dilakukan pada agama lain yang bukan kepercayaan dari Ahok sendiri.

  

5.3. Pemberitaan Tentang Pencabutan Banding Oleh Ahok Dalam Kompas.Com

Edisi 23-05-2017 , Dengan Judul “Memori Banding Ahok Yang Sudah Siap Pun Batal Diajukan

  Berita dengan judul tersebut dipublikasi oleh media kompas.com pada tanggal 23- 05-2017. Berikut rincian dari berita yang dimaksud:

Gambar 5.3.

  

Naskah Berita “Memori Banding Ahok Yang Sudah Siap Pun Batal Diajukan”

  

Tabel 5.3.

Elemen-Elemen Dimensi Teks Pada Judul Berita “Memori banding Ahok Yang Sudah Diajukan Pun Batal Diajukan Struktur Elemen Yang Kesimpulan Wacana Diamati

  Struktur Tematik (Topik) Keputusan keluarga Ahok membatalkan banding Makro yang sudah siap diajukan ke pengadilan. Super Struktur Skematik (Alur)

  bahwa keputusan  Menjelaskan pembatalan atas permintaan keluarga Ahok.

   Keputusan keluarga ditindaklanjuti dengan pembatalan ke pengadilan.  Penegasan kembali tentang kasus penodaan agama.  Mempertegas kembali jika sebelumnya pihak Ahok telah menyatakan banding.

  Semantik (Latar)

  Struktur Mikro

  Latar dari pemberitaan ini adalah berkas banding yang sebelumnya sudah siap untuk diproses, dibatalkan atas permintaan keluarga. Semantik (Detail)

   Menjelaskan bahawa pihak kuasa hukum telah siap mengajukan banding ke pengadilan, namun dibatalkan oleh pihak keluarga.

  Sintaksis (Bentuk Terdapat bentuk kalimat aktif dan kalimat pasif yang penulis temukan dalam berita ini, yaitu Kalimat) kalimat aktif yang dimulai dengan awalan

  (mem) pada kata kerja, seperti pada kalimat berikut : sampai saat ini belum diketahui secara pasti alas an keuarga Ahok memutuskan untuk

  membatalkan banding. Kalimat pasif dimulai

  dengan awalan (di) pada kata kerja, seperti pada kalimat berikut: memori banding sudah siap, tapi dengan tidak lanjutnya banding maka memori banding tidak jadi diserahkan. Sintaksis

   Penggunaan kata (itu) sebagai petunjuk, (Koherensi) s eperti pada kalimat berikut : “Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus itu karena melanggar pasal 156a KUHP”

   Penggunan kata (dengan) sebagai penghubung, seperti pada kalimat berikut: “memori banding sudah siap, tapi dengan tidak lanjutnya banding maka memori banding tidak jadi di serahkan.”  Penggunaan kata (karena) sebagai penghubung, seperti pada kalimat berikut: “Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus itu karena melanggar pasal 156a KUHP”

  Sintaksis (Kata  Penggunaan kata (ia) merujuk pada Ganti) pribadi Ahok.

  Stilistik (Leksikon)  Penggunaan kata “diajukan” pada judul berita.

   Penggunaan kata “memori banding” pada judul berita. Retoris (Grafis)

  Gambar yang digunakan masih berhubungan dengan tema utama dari pemberitaan ini Retoris (Metafora)

  Istilah yang penulis temukan dalam pemberitaan ini : Penodaan agama

5.4. Analisis Pemberitaan Tentang Pencabutan Banding Oleh Ahok Dalam

  Kompas.Com Edisi 23-05-2017 , Dengan Judul “Memori Banding Ahok Yang Sudah Siap Pun Batal Diajukan Analisis Dimensi Teks.

1. Struktur Makro ( Tematik ).

  Struktur makro (tematik) hadir sebagai elemen pertama dari sebuah teks dengan tujuan untuk memberikan gambaran umum, makna secara global atau umum dari suatu teks yang dapat dilihat dengan mengamati topik/tema yang diangkat pada suatu teks. Tema merupakan pokok pembicaraan dalam sebuah diskusi, ceramah atau karangan, juga kerap disandingkan dengan kata tema. Tema bisa disimpulkan setelah kita selesai mengamati secara tuntas dan menyeluruh sebuah teks. Karena menggambarkan ide umum dari keseluruhan isi teks, maka tema didukung oleh beberapa subtema yang saling mendukung satu sama lain. Dengan demikian teks atau naskah dapat menjadi koheren dan utuh.

  Tema yang diangkat dalam penelitian ini adalah pembatalan banding Ahokk atas permintaan keluarga. Penyampaian pembatalan ini diwakili oleh Penasihat hukum Ahok, Tommy Sitohang. Hal tersebut dapat dilihat pada paragraf 2 dari teks berita, sebagai berikut :

  “memori banding sudah siap, tapi dengan tidak lanjutnya banding maka memori banding tidak jadi diserahkan, ujar salah atu penasihat hukum Ahok, Tommy Sitohang ”.

  Paragraf diatas ingin menyampaikan bahwa sesungguhnya tim kuasa hukum telah memperisiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk proses banding, namun adanya pertimbangan tertentu dari pihak keluarga untuk tidak melanjutkan banding atas vonis 2 tahun penjara terhadap Ahok sebagai terdakwa dalam kasus penodaan agama. Penulis melihat bahwa sesungguhnya persiapan telah dilakukan namun apabila keluarga membatalkan agar persiapan banding diajukan, ini menunjukan bahwa adanya hal tertentu atau maksud tertentu dari keluarga yang kemudian disampaikan pada tim kuasa hukum Ahok agar dibatalkan.

  Adanya pertimbangan untuk membatalkan banding dapat dilihat pada

  paragraf 1 dari teks berita sebagai berikut:

  “keputusan keluarga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membatalkan banding, membuat pengacara tidak jadi menyerahkan memori banding ke pengadilan. Memori banding tersebut sebanarnya sudah jadi dan siap diserahkan ”.

  Pesan yang ingin disampaikan melalui kalimat tersebut adalah: pembatalan banding merupakan hasil kesepakatan keluarga dengan pertimbangan khusus yang telah disampaikan bersama kuasa hukum dari Ahok Sendiri. Hal ini menunjukan bahwa adanya maksud dan tujuan tertentu yang menjadi dasar bagi pihak keluarga yang kemudian disepakati oleh keluarga agar diajukan pada pengadilan agar membatalkan banding yang sebelumnya telah diajukan.

2. Super Struktur. Skematik ( Alur ).

  Struktur pendukung teks yang kedua adalah Super Sruktur (alur skema sebuah teks atau wacana umumnya mempunyai skema atau alur dari pendahuluan sampai akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Dengan urutan tertentu, elemen Super Struktur memberikan tekanan pada bagian mana yang didahulukan, dan bagian mana yang kemudian sebagai strategi untuk menyembunyikan informasi penting.

  Teks berita diawali dengan informasi yang menyatakan bahwa memori banding yang telah dispersiapkan tim kuasa hukum Ahok akhirnya batal diajukan karena permintaan keluarga. Hal ini dapat dilihat pada paragraf 1 dari teks berita sebagai berikut:

  “keputusan keluarga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membatalkan banding, membuat pengacara tidak jadi menyerahkan memori banding ke pengadilan. Memori banding tersebut sebanarnya sudah jadi dan siap diserahkan ”.

  Paragraf diatas ingin menyampaikan bahwa sesungguhnya tim kuasa hukum telah memperisiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk proses banding, namun adanya pertimbangan tertentu dari pihak keluarga untuk tidak melanjutkan banding Penegasan ini sengaja dilakukan agar terekam dalam opini pembaca bahwa status Ahok sebagai terdakwa dalam kasus tersebut adalah sah dan terbukti secara Hukum.

  Alur selanjutnya dari teks berita ini menunjukan klarifikasi yang membenarkan tentang pembatalan banding yang dilakukan oleh pihak keluarga. Hal tersebut dapat dilihat pada paragraf 4 dari teks berita, sebagai berikut :

  “Itu atas permintaan keluarga. Tadi pihak keluarga sudah berkonsultasi di pengadilan dan akhirnya diputuskan seperti itu, kata Josefina kepada Kompas.com, senin sore”.

  Pernyataan penasehat hukum Ahok dalam paragraf diatas menunjukan bahwa pembatalan banding adalah hal yang benar, bukan hanya sekedar isu. Isi pernyataan tersebut sekaligus mengungkapkan bahwa adanya pertibangan- pertimbangan khusus oleh pihak keluarga untuk tidak melanjutkan banding kepengadilan terkait kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai terdakwa dengan vonis 2 tahun penjara, meskipun memori banding telah dipersiapkan. Keputusan pembatalan tersebut ditindaklanjuti dengan mendatangi pengadilan untuk membatalkan banding yang sebelumnya telah diajukan, dan hal ini dilakukan sendiri oleh Veronica sebagai istri dan mewakili keluarga dari Ahok. Hal ini dapat dilihat pada paragraf berikut:

  “senin kemaren istri Ahik, Veronica Tan datang ke pengadilan negeri Jakarta Utara untuk membatalkan banding Ahok.

  ”

  Pernyataan dalam kedua paragraf diatas menunjukan bahwa pihak keluarga telah bulat keputusan dan serius untuk membatalkan banding yang sebelumnya diajukan. Kedatangan Veronica Tan pada pengadilan Jakarta Utara untuk membatalkan banding menunjukan bahwa keputusan pembatalan banding ini sepebuhnya dipercayakan dan wakili oleh Veronica.

  Selanjutnya pembuat teks mengungkapkan bahwa belum adanya alasan yang jelas dari pihak keluarga terkait pembatalan banding yang diajukan. Hal tersebut dapat dilihat pada kalimat berikut:

  “sampai saat ini belum diketahui secara pasti alasan keluarga Ahok memutuskan untuk membatalkan banding. Veronica akan memperjelasnya siang nanti”. Paragraf diatan menunjukan bahwa pihak keluarga belum ingin terbuka soal alasan yang membuat mereka membatalkan banding, namun makna yang muncul dari paragraf diatas seakan menunjukan bahwa apapun alasan yang nantinya akan diungkapkan, pihak keluarga terkesan tidak lagi ingin melanjutkan permasalahan ini. Hal ini memberikan kesan bagi pembaca bahwa pihak keluarga bisa menerima hasil putusan pengadilan, dan secara tidak langsung mengakui Ahok sebagai terdakwa yang terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama.

  Berita ini ditutup denga sebuah paragraf yang kembali menunjukan bahwa pembatalan banding ini terkait kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai tersangka dengan hukuman 2 tahun penjara. Hal tersebut dapt dilihat pada paragrapf berikut:

  “Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus itu karena melanggar pasal 156a KUHP. ” Melalui paragraf penutup diatas, pembuat teks kembali menekan dan menjelaskan status Ahok dan konsekwensi yang diterima tidak bisa dipungkiri, dan penegasan tentang pasal yang dilanggar oleh Ahok dalam kasus ini seakan mempertegas bahwa Ahok terbukti bersalah, sehingga langkah pembatalan banding oleh pihak keluarga seolah-olah menjadi keputusan yang tepat., walaupun sebelumnya pihak keluarga menyatakan akan melakukan banding. Pengulangan kembali tentang kasus dan status Ahok pada paragraf penutup oleh pembuat teks, bertujuan untuk memngantarkan pemahaman pembaca bahwa hal tersebut menjadi bagian terpenting dari berita ini.

3. Struk Mikro.

  Struktur Mikro merupakan struktur ketiga dari sebuah teks. Keberadaan Struktur Mikro berfungsi untuk menjelaskan secara rinci serta detail mengenai hal-hal penting yang berhubungan dengan tema utama dari sebuah teks.

  Latar.

  Latar sendiri merupakan bagian dari teks yang dapat menuntun pikiran orang lain yang membaca atau menyimak sebuah teks. Latar dari pemberitaan ini adalah berkas banding yang sebelumnya sudah siap untuk diproses, dibatalkan atas permintaan keluarga:

  “keputusan keluarga Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok membatalkan banding, membuat pengacara tidak jadi menyerahkan memori banding ke pengadilan. Memori banding tersebut sebanarnya sudah jadi dan siap diserahkan”.

  Latar ini ingin menggiring pandangan pembaca untuk memahami bahwa sebelumnya ada upaya banding oleh pihak Ahok atas kasus penistaan agama yang membuat dirinya divonis dua tahun penjara oleh pengadilan. Melalui latar ini penulis menilai bahwa pembuat tekk selain menggiring pandangan pembaca demikian, pembuat teks juga berusaha membangkitkan pertanyaan dalam diri pembaca tentang alsan sesungguhnya pihak keluarga mengajukan pembatalan banding. Alasan inilah yang tidak diungkapkan secara detail dalam teks berita yang ada.

  Detail.

  Penjelasan secara mendalam tentang hal-hal penting yang berhubungan dengan tema utama dari sebuah teks juga dapat dilihat dari detail, dimana detail merupakan bagian dari elemen semantik yang berhubungan dengan informasi- informasi penting serta berhubungan dengan seseorang atau kelompok yang ditampilkan dalam sebuah teks. selain eleman latar, detail juga menunjukan bahawa keluarga sebagai pihak yang menginginkan pembatalan tersebut, seperti pada paragraph berikut:

  “Senin kemarin istri Ahok, Veronica Tan datang ke pengadilan negeri Jakarta Utara untuk membatalkan banding Ahok.

  ”.

  Permintaan keluarga menjadi satu-satunya alasan pembatalan banding yang yang diungkapkan dalam pemberitaan ini. Pesan yang ingin disampaikan dari paragraf ini seakan-akan menyatakan bahwa pihak keluarga pada akhirnya menerima putusan pengadilan atas vonis dua tahun penjara untuk Ahok, walaupun sebelumnya telah menyatakan akan melakukan banding dalam kasus ini.

  Disisi lain, pernyataan dalam kutipan diatas tidak menggambarkan secara detail mengenai alasan sesungguhnya dibalik pembatalan banding tersebut. Dengan demikian penulis menilai bahwa ketidak jelasan mengenai alasan pembatalan banding tersebut menyiratkan danya tujuan tertentu dari pembatalan banding yang dilakukan. Ketidak jelasan informasi mengenai alasan pembatalan bandng memberikan kesan bagi pembaca bahwa pihak keluarga bisa menerima hasil putusan pengadilan, dan secara tidak langsung mengakui Ahok sebagai terdakwa yang terbukti bersalah dalam kasus penistaan agama.

  Sintaksis.

  Terdapat penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif dalam teks berita. Kalimat aktif ditandai dengan awalan (mem) pada kata kerja, seperti pada paragraf berikut :

  “sampai saat ini belum diketahui secara pasti alasan keluarga Ahok memutuskan untuk membatalkan banding. Veronica akan memperjelasnya siang nant ”.

  Sedangkan kalimat pasif ditandai dengan awalan (di) pada kata kerja, seperti pada paragraph berikut :

  “memori banding sudah siap, tapi dengan tidak dilanjutkannya banding maka memori banding tidak jadi diserahkan

”.

  Selain penggunaan kalimat aktif dan kalimat pasif, beberapa koheresi juga digunakan pembuat teks dalam pemberitaan ini, yang dapat dilihat pada kalimat berikut :

  Pengunaan kata (itu) sebagai petunjuk, seperti pada pada kalimat berikut :

  “Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus itu karena melanggar pasal 156a KUHP ”.

  Penggunaan kata (dengan) sebagai kata penghubung, seperti pada kalimat berikut :

  “memori banding sudah siap, tapi dengan tidak dilanjutkannya banding maka memori banding tidak jadi diserahkan

”.

  Penggunaan kata (karena) sebagai kata penghubung, seperti pada kalimat berikut :

  “memori banding sudah siap, tapi dengan tidak dilanjutkannya banding maka memori banding tidak jadi diserahkan”.

  Penggunaan koheresi-koheresi diatas oleh pembuat teks bertujuan untuk menunjukan keterkaitan antar bagian dari teks berita. Selain bentuk kalimat dan koheresi yang digunakan, pembuat teks juga menggunakan kata ganti, seperti pada kalimat- kalimat berikut: Penggunaan kata (ia) yang merujuk pada Ahok, seperti pada kalimat berikut:

  “Ahok divonis dua tahun penjara dalam kasus penodaan agama. Ia dinyatakan bersalah dalam kasus itu karena melanggar pasal 156a KUHP”.

  Peneliti melihat bahwa penggunaan tata bahasa ini sebagai bentuk komunikasi untuk menekankan hal-hal yang dianggap penting dari sebuah topik yang dibahas oleh pembuat teks. Peneliti juga menemukan bahwa sebagian besar kalimat dalam pemberitaan ini secara umum didominasi oleh kalimat dengan bentuk deduktif. Hal ini dimaksudkan oleh pembuat teks untuk menempatkan Ahok dan keluarganya sebagai pihak yang menjadi pusat atau objek terkait dengan tema atau topik yang dibahas dalam episode ini. Melalui penempatan tata bahawa seperti ini, penulis melihat bahwa pembicara ingin memberikan penegasan terhadap pembaca tentang keterkaitan objek pemberitaan (khususnya Ahok) dengan hal-hal yang menjadi pembahasan dalam episode ini, maupun pemberitaan sebelumnya yang berhubungan dengan kasus penodaan agama yang menjerat Ahok sebagai tersangka.

  Stilistik ( Leksikon ).

  Elemen berikutnya dari Struktur Mikro yang menjelaskan hal-hal penting dari sebuah teks adalah elemen Stilistik, dimana elemen ini melihat bagaimana pembuat teks mengungkapkan makna-makna tertentu melalui gaya bahasa tertentu. Elemen ini menandakan bagaimana seseorang melakukan pemilihan kata, karena pilihan kata yang dipakai bukan suatu kebetulan, tetapi juga secara menunjukkan bagaimana pemaknaan seseorang terhadap realitas yang ada, hal ini disebut dengan Leksikon.Terdapat beberapa pemilihan kata (leksikon) yang dipakai oleh pembuat teks dalam pemberitaan, sebagai berikut : Terdapat beberapa pemilihan kata (leksikon) yang dipakai oleh pembuat teks dalam pemberitaan, sebagai berikut : Penggunaan kata ( ajukan ) pada seperti pada judul berita : “Memori banding Ahok yang sudah siap pun batal diajukan”. Kata “diajukan” dipakai pembuat teks untuk menggambarkan adanya permintaan oleh pihak Ahok dalam hal ini keluarga kepada pengadilan untuk membatalkan rencana banding dalam kasus yang penodaan agama yang melibatkan Ahok sebagai terdakwa.

  Penggunaan kata (memori banding), seperti pada kalimat berikut :

  “memori banding sudah siap, tapi dengan tidak lanjutnya banding maka memori banding tidak jadi diserahkan, ujar salah atu penasihat hukum Ahok, Tommy Sitohang”

  Memori banding merupakan istilah dalam ilmu hukum yang berarti permohonan yang untuk menerima peradilan. Memori banding juga memiliki catatan yang berisi penjelasan.

  Jika meruju pada pengertian dari diatas maka paragaraf diatas menunjukan bahwa keputusan pengajuan banding merupakan suatu tindakan untuk memohon yang bisa diartikan sebagai bentuk permintaan belaskasihan terhadap pengadilan untuk meringankan hukuman yand dijatuhkan pada Ahok. Jika tema utama dari berita ini adalah membatalkan memori banding yang sudah disiapkan maka hal ini memiliki arti bahwa pihak keluarga menerima putusan pengadilan dan enggan meminta belas kasihan sebagai suatu bentuk upaya untuk memperoleh keadilan dan peringanan hukuman yang diterima, dengan kata lain pihak keluarga tidak sudi untuk memohon belask kasihan untuk hukuman yang harus ditanggung oleh Ahok .

  Retoris (Grafis).

  Unsur grafis yang digunakan dalam teks berita ini adalah sebagai berikut : Gambar diatas menunjukan keadaan dimana Ahok sedang didampingi oleh keluarga dan salah satu dari tim kuasa hukumnya.. Pembuat teks menggunakan gambar tersebut sebagai ilustrasi untuk menunjukan keputusan keluarga untuk membatalkan banding dalam kasus penodaan agama yang menjerat Ahok adalah keputusan bersama dan telah dipertimbangkan dengan para kuasa hukum dari Ahok Retoris ( Metafora ).

  Elemen terakhir yang menjadi bagian dari Struktrur Mikro adalah Retoris, dimana Retoris merupakan bagian yang menjelaskan bagaimana sebuah penekanan dilakukan dalam sebuah teks. Tedapat beberapa istilah yang digunakan oleh pembuat teks untuk menggambarkan bagian tertentu dari isi berita. Metafora yang dimaksud adalah sebagai berikut: Tedapat beberapa istilah yang digunakan oleh pembuat teks untuk menggambarkan bagian tertentu dari isi berita. Metafora yang dimaksud adalah sebagai berikut:

  Selain kata terdakwa, kata “penodaan” yang kemudian disusul dengan kata “agama” menunjukan adanya tindakan yang dilakukan oleh Ahok adalah tindakan yang sangat tidak terpuji dan tak bermoral, terlebih lagi hal tersebut dilakukan pada agama lain yang bukan kepercayaan dari Ahok sendiri

  

5.4.1. Hubungan Antara Struktur Makro,Super Struktur dan Struktur Mikro

Dalam Pemberitaan Tentang Pembatalan Banding Oleh Ahok Pada

Kompas.Com Edisi 22-23-05-2017.

  Meskipun terdiri dari berbagai struktur dan elemen, semua struktur dan elemen tersebut merupakan satu kesatuan yang saling berhubungan dan saling mendukung satu sama lain. Pertama, Struktur Makro. Ini merupakan makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topik atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Dengan kata lain, analisis Struktur Makro merupakan analisis sebuah teks yang dipadukan dengan kondisi sosial disekitarnya, sekaligus gambaran umum dari keseluruhan sebuah teks.

  Struktur teks yang kedua adalah Super Struktur. Bagian dari teks yang satu ini merupakan bagian yang berhubungan dengan kerangka atau pola dari suatu teks, serta bagaimana bagian-bagian teks disusun menjadi suatu kesatuan yang utuh. Hal yang diamati pada Super Struktur adalah skematik atau alur. Suatu teks umumnya memiliki alur dari pendahuluan hingga akhir. Alur tersebut menunjukkan bagaimana bagian-bagian dalam teks disusun dan diurutkan sehingga membentuk kesatuan arti. Alur pada teks biasanya terdiri dari pembukaan, isi, dan penutup. Struktur yang ketiga adalah Struktur Mikro. Keberadaan Struktur Mikro berfungsi untuk menjelaskan secara rinci serta detail mengenai hal-hal penting yang berhubungan dengan tema utama dari sebuah teks. Penjelasan secara mendetail suatu teks dalam Struktur Mikro sendiri dapat dilihat dari beberapa elemen yaitu semantik, sintaksis, stilistik dan retoris.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Tinjauan Atas Peranan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank - Analisis Permintaan Kredit Multiguna Pegawai Negeri Sipil Pada Perbankan Di Kota Panyabungan

0 0 19

Kata kunci: ilmu, fi lsafat, ontologi dan metafi sika. Abstract - KOREKSI ATAS : PERSPEKTIF “ONTOLOGI” DALAM FILSAFAT ILMU (Telaah Atas Buku Filsafat Ilmu Tulisan Jujun S. Suriasumant

0 0 9

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: GMIT dan Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus: Tinjauan Kritis Teologis Atas Ketidaksetujuan Majelis Sinode GMIT terhadap Keikutsertaan Anak dalam Perjamuan Kudus

2 2 36

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran GKI Ciamis dalam Pendidikan Agama Kristen Sekolah Menengah Atas di Kabupaten Ciamis

0 3 44

Pelaksanaan Strategi Peningkatan Kinerja Tenaga Kependidikan Oleh Kepala Sekolah di Sekolah Menengah Atas Negeri 1 Banjarsari Kabupatan Ciamis

0 1 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Ratio Legis Pembentukan Undang-Undang: Studi terhadap Konsideran Peraturan Pemerintah Pengganti Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undan

0 0 14

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Komunikasi 2.1.1. Defenisi Komunikasi - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis tentang Pencabutan Banding oleh Ahok dalam Teks Berita Surat Kabar Online Kompas.Com

0 0 16

3.1 Jenis Pendekatan - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis tentang Pencabutan Banding oleh Ahok dalam Teks Berita Surat Kabar Online Kompas.Com

0 0 9

4.1.1. Sejarah Kompas.com - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Analisis Wacana Kritis tentang Pencabutan Banding oleh Ahok dalam Teks Berita Surat Kabar Online Kompas.Com

0 0 7