BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian Bank - Analisis Permintaan Kredit Multiguna Pegawai Negeri Sipil Pada Perbankan Di Kota Panyabungan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teoritis

2.1.1 Pengertian Bank

  Pengertian bank menurut Undang-Undang No.10 Tahun 1998 dalam Siamat (2005: 275) adalah suatu badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya ke masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.

  Perbankan adalah mediasi yang menghubungkan mereka yang memiliki kelebihan dana (surplus financial) dengan mereka yang memiliki kekurangan dana (deficit financial), dan bank bertugas untuk menjembatani keduanya (Fahmi. 2011).

  Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan usahanya adalah menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkan kembali dana tersebut ke masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya (Kasmir, 2010: 8).

  Bank adalah lembaga keuangan yang penghimpunan dana maupun penyaluran dananya memberikan dan mengenakan bunga atau sejumlah imbalan dalam persentase tertentu dari dana untuk suatu periode tertentu (Triandaru dan Totok Budisantoso, 2008: 153).

  Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kegiatan bank adalah menghimpun dana dari masyarakat yang surplus dana dan menyalurkan kembali kepada masyarakat yang kekurangan dana dalam bentuk kredit yang dikenakan sejumlah bunga dari penggunaan dana tersebut untuk meningkatkan taraf hidup orang banyak.

  2.1.2 Fungsi Bank

  Adapun beberapa fungsi bank adalah sebagai berikut: 1. Menerima berbagai bentuk simpanan dari masyarakat.

  2. Memberikan kredit, baik bersumber dari dana yang diterima dari masyarakat maupun berdasarkan atas kemampuannya untuk menciptakan tenaga beli baru.

  3. Memberikan jasa-jasa dalam lalu lintas pembayaran dan peredaran uang.

  2.1.3 Pengertian Kredit

  Menurut Undang-undang Nomor 7 Tahun 1992 pasal 1 ayat 12 dalam Untung (2000:1) kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasrkan persetujuan atau kesepakatan pinjam- meminjam antara bank dan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan jumlah bunga imbalan atau pembagian hasil keuntungan.

  Dari uraian di atas dapat ditemukan sedikitnya ada 4 unsur kredit, yaitu seperti digambarkan pada gambar 2.1 berikut ini:

  Kepercayaan

  Waktu Unsur Kredit

  Prestasi Resiko

Gambar 2.1 Unsur-unsur Kredit

  1. Kepercayaan berarti bahwa si pemberi kredit yakin bahwa prestasi yang diberikannya baik dalam bentuk uang, barang, atau jasa, akan benar-benar diterimanya kembali dalam jangka waktu tertentu dimasa akan datang.

  2. Tenggang waktu yaitu waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima pada masa yang akan datang. Dalam unsur waktu ini terkandung pengertian nilai agio dari uang, yaitu uang yang ada sekarang lebih tinggi nilainya dari uang yang akan diterima pada masa yang akan datang.

  3. Resiko yaitu yang akan dihadapi sebagai akibat dari adanya jangka waktu yang memisahkan antara pemberian prestasi dengan kontraprestasi yang akan diterima dikemudian hari.

  4. Prestasi yaitu tidak saja diberikan dalam bentuk uang, tetapi juga dalam berbentuk barang atau jasa. Namun karena dalam kehidupan ekonomi modern sekarang ini didasarkan pada uang maka transaksi kredit yang menyangkut uanglah yang sering kita jumpai dalam praktik perkreditan.

2.1.4 Fungsi Kredit

  Menurut Kasmir (2002), fungsi kredit dalam kehidupan perekonomian dan keuangan dalam garis besarnya yaitu: 1. untuk meningkatkan daya guna (utility) dari uang maksudnya Dengan adanya kredit dapat meningkatkan daya guna uang. Maksudnya jika uang hanya disimpan saja tidak akan menghasilkan sesuatu yang berguna. Dengan diberikannya kredit uang tersebut menjadi berguna untuk menghasilkan barang atau jasa oleh penerima kredit. 2. untuk meningkatkan daya guna barang maksudnya kredit yang diberikan oleh bank akan dapat digunakan oleh debitur untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau bermanfaat.

  3. kredit dapat meningkatkan peredaran dan lalu lintas uang maksudnya dalam hal ini uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya sehingga suatu daerah yang kekurangan uang dengan memperoleh kredit, maka daerah tersebut akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya. 4. meningkatkan peredaran barang maksudnya kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar. 5. sebagai alat stabilitas ekonomi maksudnya dengan memberikan kredit dapat dikatakan sebagai stabiliitas ekonomi karena dengan adanya kredit yang diberikan akan menambah jumlah barang diperlukan oleh masyarakat. Kemudian dapat pula kredit mampu dalam mengekspor barang dari dalam negeri ke luar negeri sehingga meningkatkan devisa negara.

  6. untuk meningkatkan kegairahan berusaha maksudnya bagi penerima kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan berusaha, apalagi bagi nasabah yang memang modalnya pas-pasan. 7. untuk meningkatkan pemerataan pendapatan maksudnya semakin dalam hal meningkatkan pendapatan. Jika sebuah kredit diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi penggagguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya. 8. untuk meningkatkan hubungan internasional dalam hal pinjaman internasional akan dapat meningkatkan saling membutuhkan antara si penerima kredit dengan pemberi kredit. Pemberian kredit oleh negara lain akan meningkatkan kerjasama di bidang lainnya (Kasmir, 2001).

2.1.5 Jenis-Jenis Kredit

  Jenis kedit dapat dibedakan menjadi berbagai kriteria, yaitu dari kriteria lembaga pemberi-penerima kredit, jangka waktu serta penggunaan kredit, atau dari lembaga kriteria lainnya.

  1. Dari segi lembaga pemberian kredit yang menyangkut struktur pelaksnaan kredit di Indonesia, maka jenis kredit dapat digolongkan yaitu: a. kredit Perbankan kepada masyarakat untuk kegiatan usaha atau konsumsi maksudnya kredit ini diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada dunia usaha untuk membiayai b.

  Kredit Likuidasi, yaitu kredit yang diberikan oleh bank sentral kepada bank-bank yang beroperasi di Indonesia yang selanjutnya digunakan sebagai dana untuk membiayai kegiatan perkreditannya. Kredit ini dilaksanakan oleh Bank Indonesia dalam rangka melaksanakan tugasnya sesuai ketentuan pasal 29 UU Bank Sentral tahun 1968, yaitu memajukan urusan perkreditan dan sekaligus bertindak sebagai pengawas atas urusan kredit tersebut.

  c.

  Kredit Langsung, yaitu kredit ini diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah. Misalnya Bank Indonesia memberikan kredit langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pengadaan pangan, atau pemberian kredit langsung kepada Pertamina, atau pihak ketiga lainnya (Kasmir, 2001).

  2. Dari segi persetujuannya, kredit dapat dikelompokkan menjadi tiga kelompok, yaitu: a.

  Kredit Konsumtif, yaitu kredit yang diberikan oleh bank pemerintah atau bank swasta kepada perseorangan untuk membiayai keperluan konsumsi.

  b.

  Kredit Produktif, baik kredit investasi ataupun eksploitasi. Kredit tetap, yaitu peralatan produksi, gedung, dan mesin-mesin atau untuk membiayai rehabilitasi dan ekspansi. Adapun jangka waktunya 5 tahun atau lebih. Kredit eksploitasi adalah kredit yang ditujukan untuk pembiayaan kebutuhan dana usaha akan modal kerja yang berupapersediaan bahan baku, persediaan produk akhir, barang dalam proses produksi sertanpiutang dalam jangka waktu pendek.

  c.

  Perpaduan antara kredit konsumtif dan kredit produktif (semi konsumtif dan semi poduktif) (Kasmir, 2001).

  3. Dilihat dari segi jangka waktu a.

  Kredit jangka pendek, yaitu kredit yang berjangka waktu maksimum 1 tahun. Bentuknya dapat berupa kredit rekening Koran, kredit penjualan, kredit pembeli, dan kredit wesel.

  b.

  Kredit jangka menengah, yaitu kredit berjangka waktu antara 1 tahun sampai 3 tahun.

  c.

  Kredit jangka panjang, yaitu kredit yang berjangka waktu lebih dari 3 tahun. Kredit jangka panjang ini pada umumnya adalah kredit investasi yang bertujuan untuk menambah modal perusahaan dalam rangka rehabilitasi, ekspansi (perlunasan), dan pendirian proyek baru.

2.1.6 Teori Permintaan

  Dalam analisis ekonomi diasumsikan bahwa permintaan suatu barang terutama dipengaruhi oleh harga dari barang itu sendiri, dimisalkan faktor- faktor lain tidak mengalami perubahan atau ceteris paribus. Permintaan seseorang atau sesuatu masyarakat atas sesuatu barang ditentukan oleh banyak factor, antara lain: harga barang itu sendiri, harga barang lain yang mempunyai kaitan erat dengan barang tersebut, pendapatan masyarakat, cita rasa masyarakat, dan jumlah penduduk. Dari kondisi di atas dapat dijelaskan bahwa permintaan terhadap suatu barang sangat dipengaruhi oleh banyak variabel. Masing-masing variabel akan mempunyai pengaruh yang berbeda pula terhadap permintaan suatu barang (Sukirno, 2001) bila harga suatu barang atau jasa naik, maka jumlah barang dan jasa yang diminta konsumen akan mengalami penurunan. Dan sebaliknya bila harga dari suatu barang atau jasa turun, maka jumlah barang dan jasa yang dimintai konsumen akan mengalami kenaikan (ceteris paribus).

  Dalam teori permintaan mengungkapkan bahwa pembeli atau disebut juga sebagai konsumen cenderung dan mengharapkan harga barang turun (expected demand) meskipun dalam kenyataannya tidaklah demikian, justru harga barang cenderung naik dalam perkembangannya. Mengapa expected demand pada tingkat harga turun, karena pembeli dapat meningkatkan demikian dalam kenyataannya dan berlaku umum bahwa harga barang cenderung menunjukkan kenaikan.

  Dalam perkembangannya bahwa jumlah permintaan dapat diperhitungkan ke depan sebagai suatu estimasi, tentunya dengan memperhatikan perubahan pada masing-masing variable independent, apakah harga barang itu sendiri sebagai factor utama, selera pembeli (taste), pendapatan (money income), harga barang lain yang dapat mengganti (other price to substitution), banyaknya konsumen (consume/people) dan factor lainnya. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan berapa banyaknya produksi yang perlu dihasilkan untuk memenuhi jumlah permintaan tersebut (demand created supply) (dalam sumanjaya dkk, 2010: 7- 8).

  Perobahan permintaan terhadap sesuatu barang terjadi disebabkan oleh perubahan beberapa factor, apakah sebagai factor utama (harga barang itu sendiri) maupun faktor lainnya sebagai pendukung. Adapun faktor dimaksud meliputi antara lain:

  Qd = f ( Pq, Y, Py, T, C, Ed ), dimana: Pq = harga barang itu sendiri Y = pendapatan konsumen yang siap untuk dibelanjakan Py = Harga barang (y) yang dapat mensubsitusi barang (X) T = selera C = jumlah konsumen Ed = harapan konsumen

  Kaedah permintaan dapat dinyatakan dalam cara yang paling sederhana sebagai berikut :

  1. Pada harga tinggi, lebih sedikit barang yang akan diminta ketimbang pada harga rendah, asalkan hal-hal lain sama atau dilihat dengan cara lain.

  2. Pada harga rendah, akan banyak yang akan diminta ketimbang pada harga tinggi, asalkan hal-hal lain sama.

  Jadi, kaedah permintaan mengatakan bahwa kuantitas yang diminta untuk suatu barang berhubungan terbalik dengan harga barang tersebut, asalkan hal-hal lain sama pada setiap tingkat harga ( Miller dan Meiners, 2000).

2.1.7 Asuransi

  Asuransi kredit (credit insurance) mulanya dikenal dalam lingkungan asuransi jiwa dalam bentuk perlindungan kepada kreditur terhadap risiko macetnya pelunasan sisa pinjaman kreditur. Asuransi ini dikenal pula dengan istilah asuransi jiwa kredit (credit life insurance).

  Asurasi penjaminan kredit pada dasarnya adalah bentuk gabungan dari asuransi kredit dan penjaminan kredit yang meng-cover ketidakmampuan debitur dalam melunasi sisa pinjaman kepada kreditur sebagai akibat risiko meninggal dunia dan wanprestasi dari sang kreditur. Mekanisme asuransi berjalan pada saat debitur meninggal dunia, sedangkan penjaminan akan berperan pada saat terjadi klaim meninggal dunia.

  Seperti asuransi umumnya, asuransi kredit ini juga memiliki premi. Namun, ada beberapa bank yang menawarkan jenis asuransi tanpa premi apapun. Jumlah premi biasanya bervariasi dari bank ke bank dan tergantung pada:

  Pada dasarnya kredit yang diberikan oleh bank, baik bank pemerintah maupun swasta tidak terlepas dari risiko kredit. Karena itu, saat ini setiap yang dikucurkan bank selalu disertakan asuransi.

  • Usia seseorang yang mengambil pinjaman: Premi biasanya lebih tinggi untuk seseorang yang berumur lebih tua atau mendekati masa pensiun.
  • Jumlah pinjaman: Jika jumlah pinjaman tinggi, pembayaran premi juga akan lebih tinggi karena bank juga memiliki kewajiban yang lebih tinggi pada hal ini.
  • Lama pinjaman: Jika periode pembayaran lebih lama, premi yang harus dibayar juga lebih tinggi.

  2..1.7.1 Tujuan Asuransi

  • Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak. Meningkatkan efisiensi, karena tidak perlu secara khusus • mengadakan pengamanan dan pengawasan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya. Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan • biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.

  Dasar bagi pihak bank untuk memberikan kredit karena bank • memerlukan jaminan perlindungan atas agunan yang diberikan oleh peminjam uang. Sebagai tabungan, karena jumlah yang dibayar kepada pihak • asuransi akan dikembalikan dalam jumlah yang lebih besar. Hal ini khusus berlaku untuk asuransi jiwa.

2.1.8 Kredit Multiguna

  Kredit multiguna adalah fasilitas kredit yang diberikan kepada individu yang memiliki pendapatan atau penghasilan tetap maupun tidak tetap, yang dapat digunakan untuk berbagai keperluan konsumtif yang tidak sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

  Kredit multiguna ini ditujukan kepada calon debitur perorangan berpenghasilan tetap yaitu individu yang menerima penghasilan secara bulanan atau dalam periode tertentu secara rutin dan kontinu yang dapat digunakan untuk membayar kembali kewajibannya antara lain: pegawai BUMN, pegawai negeri, pegawai perusahaan swasta.

  Maksimum kredit multiguna ada dua macam

  1. Kredit multiguna konsumtif yaitu Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai

  BUMN/BUMD maksimum sebesar 40 persen dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu kredit Multiguna.

  2. Kredit multigina modal kerja dan investasi yaitu Pegawai Negeri Sipil

  dan Pegawai BUMN/BUMD maklsimum sebesar 60 persen dari jumlah penghasilan sebulan menurut daftar gaji dikali dengan jangka waktu kredit Multiguna.

2.2.1 Penelitian Terdahulu

  Penelitian ini mendapat ide dan pengetahuan dari penelitian terdahulu yang beragam. Penelitian terdahulu dapat dilihat pada table 2.1

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Hasil Penelitian dan Tahun Penelitian Peneliti

  1 Andayani Hadi Analisis Hasil penelitian ini mengatakan faktor-

  (2008) Permintaan faktor yang signifikan mempengaruhi Kredit permintaan kredit di Sumatera Utara Konsumsi Pada ialah PDRB, tingkat bunga kredit Perbankan di konsumsi, nilai tukar rupiah terhadap Sumatera Utara dollar dan permintaan kredit konsumsi pada tahun sebelumnya.

  

2 Jumhur (2006) Analisis Hasil penelitian menggunakan

  Permintaan Pengujian dengan Regresi Logistik Kredit Modal diperoleh variabel total asset dan Kerja Usaha tingkat bunga dilembaga keuangan Krcil di Kota lainnya berpengaruh signifikan Semarang terhadap faktor keuntungan perbulan dan rasio bagi hasil tidak signifikan terhadap probablilita usaha kecil meminjam modal kerja dari BMT (Y) pada level signifikansi 5%.

  Insani Sakti Analisis

  3 Penelitian ini menemukan bahwa (2012) Permintaan

  faktor-faktor yang signifikan

  Kredit Konsumsi

  mempengaruhi permintaan kredit

  Pegawai Negeri

  konsumsi pegawai negeri sipil pada

  Sipil Pada

  perbankan di kota Makassar adalah

  Perbankan Di

  pendapatan dan biaya pengurusan

  Kota Makassar

  kredit dan faktor-faktor yang tidak signifikan adalah suku bunga kredit dan tingkat pendidikan. Hasil penelitian dampak paling tinggi terhadap permintaan kredit konsumsi pegawai negeri sipil adalah pendapatan dan diikuti oleh biaya pengurusan kredit. Sumber: Data Diolah

2.3 Kerangka Pemikiran

  Berdasarkan tinjauan pustaka dan penelitian terdahulu, penulis menyusun suatu kerangka pemikiran sebagai berikut:

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

  Berdasarkan gambar diatas, pendapatan dan jangka waktu peminjaman berpengaruh terhadap permintaan kredit konsumsi PNS.

  

Hubungan antara Pendapatan dan Jangka Waktu Terhadap Permintaan Kredit

Multiguna Pegawai Negeri Sipil

  

1. Pengaruh Pendapatan terhadap Permintaan Kredit Multiguna Pegawai

Negeri Sipil

  Menurut Mankiw (2000) pendapatan perorangan adalah jumlah pendapatan Pendapatan

  Jangka Waktu Peminjaman

  Permintaan Kredit

  Multiguna Pns Asuransi

  (2001), pendapatan pribadi dapat diartikan sebagai semua jenis pendapatan, termasuk pendapatan yang diperoleh tanpa memberikan sesuatu kegiatan apa pun, yang diterima oleh penduduk suatu negara.

  Pendapatan merupakan faktor yang sangat penting dalam menentukan corak permintaan terhadap berbagai barang. Perubahan pendapatan selalu menimbulkan perubahan terhadap permintaan berbagai jenis barang.

  Ada hubungan (asosiasi) antara tingginya pendapatan dengan besarnya permintaan kredit konsumsi, terutama dalam hal permintaan kredit barang umum dan barang mewah. Jika pendapatan meningkat maka garis pendapatan akan bergeser kekanan sehingga jumlah permintaan kredit multiguna meningkat. Pada masyarakat berpendapatan rendah, akan mencukupi kebutuhan pangan terlebih dahulu, setelah kebutuhan pangan tercukupi akan mengambil kredit untuk konsumsi barang.

  Sebagian besar kredit Multiguna yang digunakan PNS untuk membayar cicilan barang yang dibelinya dimana kenaikan pendapatan akan meningkatkan demand akan kredit konsumsi.

  Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan dan biaya kredit Multiguna akan juga berpengaruh terhadap jumlah kredit Multiguna yang diminta.

  Jika pendapatan meningkat, maka garis pendapatan akan bergeser ke kanan sehingga jumlah barang meningkat. Meningkatnya konsumsi barang berimplikasi pada meningkatnya kesejahteraan individu tersebut. Jadi dalam hal ini krdit Multiguna mempengaruhi tingkat pendapatan juga akan mempengaruhi kredit konsumsi. Faktor tersebut antara lain biaya kredit multiguna dan jumlah tanggungan keluarga.

  

2. Pengaruh Jangka Waktu Terhadap Permintaan Kredit Multiguna

Pegawai Negeri Sipil

  Kredit multiguna bersifat sesuai dengan kebutuhan debitur dengan jangka waktu umumnya 1 sampai dengan 3 tahun ( ada yang dapat memberikan hingga 10 tahun) dan maksilmal perolehan dana sampai 5 (lima) milyar. Akad kredit multiguna dilakukan secara notarill oleh notaries yang ditunjuk pihak pemberi dana

  Ada hubungan (asosiasi) antara lamanya jangka waktu dengan besarnya permintaan kredit konsumsi, terutama dalam hal permintaan kredit barang umum dan barang mewah. Jika jangka waktu yang diambil semakin lama maka garis janka waktu akan bergeser kekanan sehingga jumlah permintaan kredit multiguna meningkat.

  

3. Pengaruh Asuransi terhadap Permintaan Kredit Multiguna Pegawai

Negeri Sipil

  asuransi jiwa dalam bentuk perlindungan kepada kreditur terhadap risiko macetnya pelunasan sisa pinjaman kreditur , dan juga merupakan perlindungan terhadap

  

kreditur jika terjadi sesuatu di tengah-tengah pembayaran kredit, sehingga kredit bisa lunas

dengan asuransi sehingga meringankan beban kreditur,

  Memberikan jaminan perlindungan dari risiko-risiko kerugian yang diderita satu pihak, Meningkatkan untuk memberikan perlindungan yang memakan banyak tenaga, waktu dan biaya, Pemerataan biaya, yaitu cukup hanya dengan mengeluarkan biaya yang jumlahnya tertentu dan tidak perlu mengganti/membayar sendiri kerugian yang timbul yang jumlahnya tidak tentu dan tidak pasti.

  Adapun hubungannya dengan besarnya permintaan kredit adalah dengan adanya asuransi maka para kreditur akan merasa aman sehingga banyak masyarakat menggunakan kredit dan sebaliknya.

2.4 Hipotesis Penelitian

  Dari tinjuan pustaka yang telah diuraikan diatas dan berdasarkan penelitian terdahulu hipotesis penelitian dirumuskan, yaitu: Pendapatan, Jangka Waktu , dan asuransin berpengaruh signifikan terhadap Permintaan Kredit Multiguna PNS.

Dokumen yang terkait

BAB II URAIAN TEORITIS 2.1 Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Keluraha

0 0 22

Universitas Sumatera Utara BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Program Informasi Televisi dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat (Studi Korelasional Mengenai Program “Metro Kini” di Metro TV dan Pemenuhan Kebutuhan Informasi Masyarakat Kelurahan

0 0 9

BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Strategi - Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT

0 0 30

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Strategi Pemasaran Kopi Bubuk Tanpak Sidikalang dengan Analisis SWOT

1 1 11

BAB II KAJIAN TEORI - Analisis Manajemen Risiko (Studi Kasus pada Gudang Obat Rumah Sakit Tentara Pematangsiantar )

0 1 27

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK LOKASI PRAKTIK KERJA LAPANGAN MANDIRI A. Sejarah Singkat Berdirinya Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur - Tinjauan Atas Peranan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

0 0 12

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Tinjauan Atas Peranan Pelaksanaan Pemeriksaan Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Timur

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 31

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 8

Pengaruh Corporate Social Performance Terhadap Corporate Financial PerformanceStudi Empiris Pada perusahaanyang terdaftar di National Center forSustainability Reporting 2010-2013

0 0 11