Copy of mgt global makalah 1

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Globalisasi memberikan peluang sekaligus masalah kepada semua orang,
tergantung dari antisipasi yang disiapkan dan dilaksanakan. Dalam dunia
usaha dapat dikatakan memberi peluang atau positif dalam arti;
a). Peluang untuk meningkatkan penempatan jasa tenaga kerja lintas negara,
b). Memberi peluang kesempatan kerja bagi SDM maupun peluang bisnis bila
SDM maupun dunia usaha bisnis

tersebut benar-benar mampu

memanfaatkan sekecil apapun peluang yang terbuka.
Dengan demikian arus barang atau jasa bebas tanpa hambatan antar
negara, bahkan sumber daya ekonomi seperti modal, tenaga kerja dan
teknologi akan mengalir pesat di berbagai wilayah ekonomi.
Globalisasi memberikan masalah atau berdampak negatif pada dunia
usaha dalam arti persaingan yang sangat ketat dan tajam serta suasana yang
sangat mudah meledak, apabila SDM dan dunia usaha bisnis tidak siap atau
tidak memiliki nilai jual untuk menghadapi tantangan yang akan terjadi.
Globalisasi adalah sebuah istilah yang memiliki hubungan dengan

peningkatan keterkaitan dan ketergantungan antarbangsa dan antarmanusia di
seluruh dunia dunia melalui perdagangan, investasi, perjalanan, budaya
populer, dan bentuk-bentuk interaksi yang lain sehingga batas-batas suatu
negara menjadi semakin sempit.
Dengan munculnya globalisasi tenaga kerja, perusahaan global akan
mampu memanfaatkan tenaga kerja dari seluruh dunia sesuai kelasnya,
seperti penggunaan staf profesional diambil dari tenaga kerja yang telah
memiliki pengalaman internasional atau buruh kasar yang biasa diperoleh dari
negara berkembang. Dengan globalisasi maka human movement akan
semakin mudah dan bebas.
Dampak global yang sudah terjadi misalnya pada tahun 2009 Cina
mampu menggeser Amerika Serikat sebagai negara pengekspor ke posisi ke-

Manajemen Global

1

2. Hal tersebut tentunya tak semata-mata Cina raih karena keajaiban, namun
dengan menerapkan pola manajemen yang disiplin dan kerja keras. Negara
yang memiliki sumber daya manusia terbanyak di dunia ini juga mulai

menduduki peringkat pertama di Asia sebagai negara produsen dengan
menggeser kedudukan Jepang.
Seiring semakin nyata adanya globalisasi, praktek-praktek manajemen
pun tentunya harus semakin menjurus ke arah yang dapat menanggulangi
tantangan-tantangan global. Manejemen global tak semata bagaimana
mengetahui

isu-isu

manajemen

internasional

tetapi

bagaimana

mengaplikasinkan manajemen yang bermutu global di dalam sebuah
organisasi atau perusahaan hingga mampu bersaing secara global.
Pola pikir global manajerial harus mewadahi setiap level yang ada di

perusahaan, kompleksitas dan ketidakpastian selayaknya menjadi tantangan
manajerial untuk terus berkembang. Fenomena global yang berslogan “dunia
tanpa batas” ini memicu organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan
pola-pola yang inovatif dalam setiap aktivitasnya. Manajemen global yang
akan dibahas dalam bab selanjutnya memberikan gambaran mengenai
dinamika yang terjadi dalam era gobalisasi.
1.2. Rumusan Masalah
Manajemen penting untuk semua gerakan berhasilnya dari suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya. Konsep dan teori manajemen terus
berkembang dari waktu ke waktu dan mengalami penyesuaian dari era
tradisioanal ke era modern saat ini. Faktor teknologi dan komunikasi tak
cukup menjamin suksesnya praktek manajemen, haaruslah ada faktor
tambahan seperti keahlian dan kemampuan yang mumpuni.
Manajemen global lahir seiring muncul pesatnya globalisasi, pola pikir
global harus menjadi dasar dalam praktek-praktek manajemen global.
Manajer-manajer bermutu global selayaknya menentukan pencapaian tujuan
yang sukses, fungsi-fungsi manajemen yang ada sekarang ini tentunya tak
cukup untuk menghadapi tantangan dan persaingan era globalisasi.

Manajemen Global


2

Dari uarain di atas ada beberapa masalah yang dirumuskan dalam
makalah ini, yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan manajemen di era globalisasi.
2. Bagaimana pola pikir global manajer terhadap perusahaan.
3. Apakah ada hubungan antara pelaksanaan manajemen di era globalisasi
dan pola pikir global manajer terhadap perusahaan.
1.3. Tujuan
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan mahasiswa mampu :
1. Memberkan gambaran bagaimana pelaksanaan manajemen di era
globalisasi.
2. Mengetahui bagaimana pola pikir global manajer terhadap perusahaan
khususnya perusahaan-perusahaan internasional.
3. Memberikan gambaran apakah ada hubungan antara pelaksanaan
manajemen di era globalisasi dan pola pikir global manajer terhadap
perusahaan.

Manajemen Global


3

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Dasar Manajemen
Secara sistematik manajemen mempunyai beberapa arti, tergantung dari
konteks dan makudnya. Tidak ada definisi yang standar dari manajemen yang
bisa diterima secara universal. Akan tetapi, meskipun kata manajemen
mempunyai arti kegunaan yang beraneka ragam, tidaklah menghilangkan
kebutuhan akan arti kata yang tepat dan benar. Kata manajemen yang kita
pakai sehari-hari dan hidup berorganisasi adalah merupakan terjemahan baku
dari management dalam bahasa Inggris. Management berasal dari kata kerja
to manage yang dalam bahasa Indonesia dapat berarti mengurus, mengatur,
mengemudikan, mengendalikan, menangani, mengelola, menyelenggarakan,
menjalankan, melaksanakan dan memimpin. Para ahli dibidang ilmu
manajemen telah menemukan akar katanya berasal dari bahasa latin yaitu
“mano” berarti tangan, menjadi “manus” artinya bekerja berkali-kali
dengan mempergunakan tangan, ditambah imbuhan “agere” yang artinya
melakukan sesuatu sehingga menjadi “managiare” yang berarti melakukan

ssuatu berkali-kali dengan menggunakan tangan-tangan. Dengan kata lain
untuk mendapatkan sesuatu, dikerjakan dengan dan melalui kegiatan orang
lain. Maksudnya dalam mengerjakan sesuatu, pimpinan dari suatu organisasi
tidak hanya bekerja sendirian, akan tetapi dibantu melalui kegiatan orang
lain/bawahan yang merupakan perpanjangan tangan dalam menyelesaikan
pekerjaan sampai berhasil mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen bukan saja digunakan dalam bidang organisasi pemerintah,
swasta,

lembaga-lembaga

kemasyarakatan,

bahkan

dalam

organisasi

keagamaan sekalipun, manajemen sangat diperlukan untuk mencapai

keberhasilan dalam melaksanakan misinya.

Manajemen Global

4

.5.4.

Pengertian Manajemen Global
Globalisasi Manajemen adalah fakta kehidupan. Globalisasi
mengacu pada sikap baru, terbuka mengenai mempraktekan manajemen
secara internasional. Sikap ini menggabungkan keingintahuan mengenai
dunia di luar batas nasional dengan kemauan untuk mengembangkan
kemampuan guna beradaptasi dalam ekonomi global. Demikian J.A.F.
Stoner Ohmae (1991) yang mengatakan dengan globalisasi berarti : tak
ada luar negeri lagi. Dunia sekarang telah berubah menjadi “Desa yang
besar (big village) dan tanpa batas (bordeless)”. Setiap orang diakui
menjadi warga penduduk dunia, konsekuensinya baik sebagai individu,
pemimpin atau manajer dituntut untuk mempunyai wawasan tentang
aktivitas-aktivitas yang terjadi di dunia internasional. Baik yang

menyangkut kegiatan ekonomi, sosial, politik, budaya, perkembangan
ilmu, teknologi dan informasi yang melewati batas-batas negara. Oleh
karena itu para usahawan ataupun negarawan harus memiliki
pengetahuan, keterampilan, kemampuan professional yang handal, dan
tangguh serta mandiri, agar mampu bekerja sama dan bersaing dalam
dunia persaingan bebas. Transformasi

arus uang/modal, teknologi,

tenaga ahli, barang dan jasa dalam kegiatan ekonomi antar negara
sedang dan telah terjadi secara otomatis dengan mempergunakan jalur
informasi digital bebas hambatan (the digital information superhighway
- disk). Semua kegiatan itu hanya akan berjalan dan mencapai
keberhasilan apabila dikelola oleh tenaga ahli dan system yang
bernuansa internasional. Keahlian di bidang manajemen internasional
merupakan onditio sine quanon dalam era globalisasi.
Manajemen internasional merupakan kinerja daripada aktivitasaktivitas manajemen yang melewati batas-batas nasional. Dengan
tandas Samuel C. Certo memberikan definisi manajemen inetrnasional
adalah aktivitas-aktivitas manajemen yang melintasi


batas-batas

wilayah nasional (Interational Management is management activities
that cross national borders. Fourth Edition : 571). Lebih jelas lagi
Manajemen Global

5

Weihrich dan Koontz (1993) mengemukakan, bahwa studi manajemen
internasional memfokuskan pada operasi perusahaan internasional di
negara-negara tuan rumah (host country) dengan mempertimbangkan
masalah-masalah manajerial yang berhubungan dengan arus orang,
barang, jasa, dan uang dengan tujuan untuk bisa memanajemeni dengan
baik dalam situasi kondisi yang melibatkan hal-hal di luar batas wilayah
nasional (The study of international management focuses on the
operation of internasional firms in host countries. It is concerned with
the ultimate aim being to manage better in situations that involve
crossing national boundaries, 1993).
Dari definisi yang diberikan oleh kedua ahli manajemen tersebut
berarti untuk dapat berkiprah di dunia internasional seorang manajer

harus mempunyai cakrawala global atau internasional, sekalipun ia
berada pada pijakan likal. Ciri-ciri budaya nasional akan tetap menjadi
bingkai pengaman kehidupan bangsa, walaupun tak kan urung akan dan
harus menanggung akibat dampak hubungan manajemen atau
pemerintahan internasional yang pengaruhnya akan sangat besar dan
beresiko tinggi.
Peter F. Drucker (1982) menyatakan bahwa : “Pada semua lembaga
itu, manajemen merupakan alat yang aktif dan efektif, tanpa lembaga
tidak akan ada manajemen, ekonomi maupun kerjasama. Tetapi alat itu
tidak pernah ditentukan oleh apa yang mereka kerjakan, juga bahkan
oleh bagaimana mereka mengerjakannya, alat ditentukan oleh
sumbanganya. Dan manajemenlah yang memungkinkan lembaga untuk
menyumbang. Manajemen adalah tugas, juga merupakan suatu
disiplin.” Setiap karya manajemen adalah karya seorang manajer. Yang
mengelola adalah orang, bukan kekuatan atau fakta. Pandangan,
pengabdian dan integritas para manajer menentukan apakah ada
manajemen

ataukah


yang

ada

hanyalah

suatu

salah

urus/mismanagement. Persepsi kebenaran berfikir itu, telah diakui dan
berlaku secara universal pada semua organisasi di dunia internasional.
Manajemen Global

6

Manajemen global adalah segenap aktivitas manusia dalam
organisasi dengan menggunakan bantuan sumber-sumbr daya dan
fasilitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan secara keseluruhan.
Demikian pula orng yang memegang pimpinan sering disebut manager
atau

pimpinan,

pemimpin,

Pembina,

kepala,

ketua,

direktur,

administrator/administrator, eksekutif, pengurus, pengelola, manajer,
menejer. Manajer itu adalah orang yang aktif dan bertanggung jawab
dalam melakukan tugas-tugas manajemen untuk mencapai tujuan
organisasi.

Manajer

berfungsi

dan

berperan

mengatur

dan

mengalokasikan sumber-sumber daya tersebut seoptimal mungkin
secara efektif dan efisien sehingga mencapai produktivitas dan
kepuasan bagi semua orang yang bekerjasama dengannya.
Dalam hal ini Drucker (1984) berpendapat, bahwa dalam cara
pelaksanaan manajemen global pada organisasi sangat dipengaruhi oleh
cirri-ciri nasional, tradisional, sejarah nasional dan kadang-kadang juga
ditentukan oleh hal-hal itu. Dengan demikian dalam prakteknya,
patriotisme

dan

budaya

bangsa

serta

lingkungan

turut

mempengaruhinya tak dapat diabaikan agar manajemen global dapat
dipakai/diterapkan dan berjalan secara efektif.
Bagaimana budaya ini bisa mempengaruhi praktek-praktek
manajemen, terutama wilayah ASEAN yang kental dengan budaya
ketimurannya. Hal ini diungkapkan oleh Joseph M. Putti (1991), bahwa
“The cultural roots in these countries (ASEAN) are stronges and
influences various of life, including the practice of management”.
Indonesia termasuk salah satu Negara ASEAN, tidak hanya cukup
bangga bergabung dengan mereka, tetapi harus memacu diri bagi
kemajuan dalam olah manajemen secara professional dengan tanpa
mengabaikan cirri budaya kekhasan Indonesia yang positif, bahkan
budaya-budaya impor harus di filter sehingga tidak berpengaruh
negatif. Oleh Putti dinyatakan dengan tegas bahwa mengapa terjadi
sukses di Negara-negara industri baru seperti : Hongkong, Korea,
Manajemen Global

7

Singapore dan Taiwan sehingga menarik perhatian dunia, karena : “A
single most important factor which can be identified as the main reason
for their success is the style of management”. Di Negara-negara maju
manajemen dihargai tinggi secara khusus dan professional. Dari budaya
itu

mempengaruhi

gaya

(style)

manajemen

yang

membawa

keberhasilan dalam pelaksanaan praktek manajemen.
Hal ini diyakini oleh Hofstede (1997), bahwa nilai budaya dan
praktek manajemen harus konsisten satu sama lain, dari praktek yang
berhasil disuatu budaya mungkin tidak akan dapat berjalan dengan baik
ditmpat lain. Apabila Indonesia ingin diakui dan dihargai sebagai
Negara yang mandiri dan berdaulat diantara bangsa-bangsa yang ada di
dunia, maka Indonesia harus dapat mengembangkan falsafah-falsafah
manajemen sendiri yang khas berdasarkan etika dan moral yang
mengakar pada nilai-nilai budaya bangsa dngan tetap memperhatikan
aspek-aspek universal manajemen yang telah berlaku di dunia
internasional.
.3.7.

Fungsi-fungsi Manajemen
Fungsi-fungsi manajemen adalah serangkaian kegiatan yang
dijalankan dalam manajemen berdasarkan fungsinya masing-masing
dan mengikuti satu tahapan-tahapan tertentu dalam pelaksanaanya.
Fungsi-fungsi manajemen, sebagaimana diterangkan oleh Nickles,
McHugh and McHugh (1997), terdiri dari empat fungsi, yaitu :
1. Perencanaan atau Planning, yaitu proses yang menyangkut upaya
yang dilakukan untuk mengantisipasi kecenderungan di masa yang
akan dating dan penentuan strategi dan taktik yang tepat untuk
mewujudkan target dan tujuan organisasi. Di antara kecenderungan
dunia bisnis sekarang, misalnya, bagaimana merencanakan bisnis
yang ramah lingkungan, bagaimana merancang organisas bisnis yang
mampu bersaing dalam persaingan global, dan lain sebagainya.

Manajemen Global

8

2. Pengorganisasian atau Organizing, yaitu proses yang menyangkut
bagaimana strategi dan taktik yang telah dirumuskan dalam
perencanaan didesain dalam sebuah struktur organisasi yang tepat
dan tangguh, system dan lingkungan organisasi yang kondusif, dan
bisa memastikan bahwa semua pihak dalam organisasi bisa nekerja
secara efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
3. Pengimplementasian atau Directing, yaitu proses implementasi
program agar bisa dijalankan oleh seluruh pihak dalam organisasi
serta proses memotivasi agar semua pihak tersebut dapat
menjalankan tanggung jawabnya dengan penuh kesadaran dan
produktivitas yang tinggi.
4. Pengendalian dan Pengawasan atau Controlling, yaitu proses yang
dilakukan untuk memastikan seluruh rangkaian kegiatan yang telah
direncanakan, diorganisasikan, dan diimplementasikan bisa berjalan
sesuai dengan target yang diharapkan sekalipun berbagai perubahan
terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang dihadapi.
2.1.1.3.

Evolusi dalam Bisnis Global
“Organisasi globalisasi harus baik atau bisa mati” telah dijelaskan

dalam ekonomi sejak abad 21. Beberapa tahun yang lalu, banyak U.S
korporasi multinasional yang beroperasi di Kanada atau barangkali
Mexico, tetapi bukan di

banyak negara-negara lain. Perusahaan

Amerika beroperasi di Kanada dan Mexico, tetapi banyak sekarang
mempunyai perusahaan di Hongkong, Singapura, Jepang, Perancis,
Jerman dan Bagian Tenggara Asia, untuk menyebut hanya sedikit.
Semakin banyak U.S korporasi global lakukan bisnis di negara-negara
timur terdahulu. Vietnam, negara Amerika Serikat memulai sejak 25
tahun yang lalu. Kini dipandang sebagai suatu pasar yang berpotensi.
globalisasi pasar telah menciptakan tantangan sumber daya manusia
khusus yang akan memikul/ bertahan baik ke dalam abad ini.

Manajemen Global

9

Secara normal, perusahaan meningkatkan langsung potensi yang
sedang global di suatu periode. Kebanyakan perusahaan pada awalnya
menjadi global tanpa membuat cabang di negara-negara asing, dengan
pengeksporan, perijinan, atau monopoli. Pengeksporan memerlukan
penjualan luar negeri, yang manapun secara langsung atau secara tidak
langsung, dengan menahan distributor dan agen asing. Ini merupakan
suatu cara yang banyak bila bisnis kecil ingin memasuki pasar yang
global.
Perijinan adalah suatu pengaturan dimana suatu organisasi
mewariskan suatu perusahaan asing,berhak untuk kekayaan intelektual
seperti hak paten, hak cipta, proses pabrikasi, atau nama dagang untuk
suatu periode waktu spesifik. Franchising adalah suatu pilihan di mana
perusahaan induk mewariskan perusahaan lain,hak untuk menentukan
cara berdagang. Monopoli harus mengikuti pedoman operasional lebih
keras dibanding pengiriman dibanding pemegang lisensi. Perijinan pada
umumnya terbatas pada pabrikan, franchising adalah populer dengan
perusahaan jasa, seperti rumah makan dan hotel.
Franchising

dilakukan

dengan

cepat,bahkan

Negeri

China

bermunculan suatu kelas menengah, yang dipimpin oleh suatu
bertumbuh populasi yang dididik professional, sedang menyiapkan
jalan bagi pengembangan monopoli.
Walaupun mengekspor, perijinan, dan franchising adalah awal baik
dari pilihan, dalam rangka mengambil keuntungan yang penuh dari
peluang global, perusahaan harus membuat suatu investasi jangka
panjang di negara lain. Perusahaan dapat bertukar-tukar derajat tingkat
mereka tentang keterlibatan global. Suatu korporasi perusahaan
multinasional ( MNC) adalah suatu perusahaan yang didasarkan satu
negeri ( orangtua atau negeri rumah) dan menghasilkan barang-barang
atau

menyediakan

penyelenggara).

jasa
Suatu

di

satu

korporasi

negara-negara
perusahaan

asing

(negara

multinasional

mengarahkan pabrikasi dan memasarkan operasi di beberapa negaraManajemen Global

10

negara; operasi ini dikoordinir oleh suatu perusahaan induk, pada
umumnya didasarkan negeri rumah perusahaan.
Motor umum dan arungan sudah meningkatkan di luar menjadi
korporasi multinasional menjadi suatu korporasi global (GC); suatu
organisasi yang mempunyai unit [perseroan/perusahaan] di sejumlah
negara-negara yang terintegrasi untuk beroperasi seperti satu dunia
organisasi lebar/luas. Korporasi yang global beroperasi seolah-olah
keseluruhan dunia adalah satu kesatuan. Dunia global dengan
komponen yang mungkin adalah dibuat dan/atau dirancang negaranegara berbeda.
Harapan adalah bahwa ketika dunia menjadi lebih serentak terbuka,
globalisasi korporasi akan menjadi hal yang biasa. Beberapa tahun
yang lalu procter & spekulasi masih hanya pada suatu bisnis U.S.
menginvestasikan dengan berat di dalam merek makanan. sekarang ini
merupakan suatu korporasi yang global dengan operasi di 140 negaranegara dan variasi kategori produk luar biasa. Para pemimpin
[perseroan/perusahaan] 30 nya adalah suatu kelompok berbeda yang
mewakili kultur banyak orang dan latar belakang.
Pentingnya
lingkungan

manajemen

yang

global

sumber daya
digambarkan

manusia

oleh

fakta

di (dalam)
perusahaan

internasional yang pertama HR ujian sertifikasi akan diatur di SHRM
konferensi forum global di (dalam) 2004. Enam area sumber daya
manusia internasional manajemen telah dikenali untuk pengujian itu. Ini
adalah:

strategis

manajemen

internasional

HR,

pengembangan

karyawan dan efektivitas organisatoris, susunan kepegawaian global,
manajemen tugas internasional, ganti-rugi global dan manfaat, dan
peraturan dan hubungan dengan pegawai internasional.

Manajemen Global

11

Luther
Gullick

George
Terry

James A.F.
Stones

Koontz &
O'Donnel

Nickels, McHugh &
McHugh

Richard W.
Griffin

Ernest Dale

Directing

Leading

Staffing

Planning
Organizing
Staffing
Directing

Actuating

Leading

Staffing
Directing

Directing

Coordinatin
g

Innovating

Reporting

Representin
g
Controlling

Beberapa Pandangan Mnegenai Fungsi-Fungsi Manajemen

2.2. Dasar Fundamental Manajemen Global
Semua negara di dunia telah menyadari akan arti pentingnya kerjasama
internasional untuk mengatasi masalah-masalah nasional yang tidak dapat
dipecahkan sendiri, tapi perlu bantuan negara lain yang mempunyai
kemampuan

lebih

sehingga

dapat

menolongnya

dari

kesulitan.

Jalinan hubungan kerjasama (net working) ini diwujudkan dalam bentuk
organisasi antar negara-negara di dunia internasional yang disebut
Perserikatan Bangsa-Bangsa (United Nation organization). Selama lebih dari
empat puluh tahun, yaitu sejak didirikan hingga pada peretengahan decade
sembilan puluhan, masyarakat dunia melihat PBB lebih berperan di bidang
politik, sebagai upaya untuk memelihara perdamaian dan keamanan dunia,
dan yang lebih penting lagi mencegah meletusnya Perang Dunia III.
Terjadinya pergeseran peran PBB dari yang bersifat normative menjadi
bersifat operasional dipengaruhi oleh semakin kompleksnya permasalahan
internasional sebagai akibat terjadinya proses globalisasi, tidak hanya di
bidang politik dan pertahanan, tetapi juga dalam bidang lain, terutama bidang
ekonomi. Beberapa contoh dampak globalisasi adalah:
a) Makin banyak negara yang mengelola perekonomiannya berdasarkan
mekanisme pasar.
b) Terjadinya

proses

deregulasi

dan

debirokratisasi

(berkurangnya

keterlibatan langsung birokrasi dalam pengelolaan perekonomian bangsa
sebagai institusi pengelola perekonomian).
c) Timbulnya fungsionalisasi pengelolaan perekonomian yang spesialistik,
seperti robotisasi dalam produksi penggunaan multimedia dalam kegiatan
promosi komputerisasi pengolahan data, dan otomatisasi dalam kegiatan
perkantoran.
d) Makin meningkatnya kesadaran tentang pentingnya pelestarian lingkungan
hidup seiring kegiatan pembangunan.
e) Hasrat menghindari melebarnya jurang kesenjangan antara negara industry
maju dan negara sedang membangun.

Point (e) mendapatkan perhatian khusus dari berbagai kalangan karena
jika jurang kesenjangan terus melebar, dampak negatifnya akan dirasakan
seluruh umat manusia. Oleh karena itu, tantangan utama yang harus dihadapi
bersama, antara lain membuat badan-badan khusus PBB di bidang ekonomi
dan perdagangan semakin berfungsi dengan efektif. Artinya, organisasi
internasional tersebut dapat menghilangkan atau mengurangi kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan umat manusia. Untuk menghadapi tantangan
utama tersebut diperlukan kemitraan global.
Adanya pembentukan satu badan khusus Perserikatan Bangsa_Bangsa
yang dikenal dengan Dewan Ekonomi dan Sosial (Ecosoc). Ecosoc bertujuan
menciptakan kerja sama dan memecahkan masalah internasional di bidang
ekonomi, social, budaya, dan kemanusiaan, serta meningkatkan pengakuan
dan penghormatan atas hak asasi manusia dan kebebasan fundamental bagi
semua orang tanpa membedakan ras, jenis kelamin, bahasa, atau agama.
Selain itu banyak lagi bentukan wujud kerjasama yang lainnya
diantaranya Organisasi Perdagangan Dunia/World Trade Organization
(WTO)

sebagai

perluasan

dari

Perjanjian

Umum

Tarif

dan

Perdagangan/General Agreement on Tariff and Trade (GATT) dalam bidang
bisnis ekonomi. Semua Negara yang telah menyetujui adanya organisasi
tersebut

dengan

aturan

permainanya,

mereka

telah

terikat

untuk

melaksanakan dan menerima sanksi apabila terjadi penyimpangan dari aturan
yang telah disepakati bersama. Demikian halnya usaha-usaha kerjasama
ekonomi termasuk transaksi-transaksi yang melewati batas wilayah negara
termasuk barang, jasa, teknologi, modal, sumber daya alam dan manusia,
serta manajerial skills harus mengikuti aturan yang berlaku.
Beberapa contoh bentuk interaksi perusahaan antar negara, misalnya:
1. Ekspor/Impor barang dan jasa
Perusahaan yang melakukan ekspor adalah perusahaan yang menjual
produk yang dihasilkannya ke negara luar, sedangkan perusahaan yang
melakukan impor adalah perusahaan yang membeli produk dari negara
lain. Kegiatan impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan rakyat. Produk

impor merupakan barang-barang yang tidak dapat dihasilkan atau negara
yang sudah dapat dihasilkan,tetapi tidak dapat mencukupi kebutuhan
rakyat.
Produk ekspor dan impor dari negara Indonesia:
Secara umum produk ekspor dan impor dapat dibedakan menjadi dua yaitu
barang migas dan barang non migas. Barang migas atau minyak bumi
dan gas adalah barang tambang yang berupa minyak bumi dan gas.
Barang non migas adalah barang-barang yangukan berupa minyak bumi
dan gas,seperti hasil perkebunan,pertanian,peternakan,perikanan dan hasil
pertambangan yang bukan berupa minyak bumi dan gas.
Produk ekspor Indonesia
1. Hasil Pertanian
Contoh: karet, kopi, kelapa sawit, cengkeh, the, lada, kina, tembakau,
dan cokelat.
2. Hasil Hutan
Contoh: kayu dan rotan. Ekspor kayu atau rotan tidak boleh dalam
bentuk kayu gelondongan atau bahan mentah, namun dalam bentuk
barang setengah jadi maupun barang jadi, seperti mebel.
3. Hasil perikanan
Contoh: ikan tuna, cakalang, udang dan bandeng
4. Hasil pertambangan
Contoh: timah, aluminium, batu bara, tembaga,dan emas.
5. Hasil industry
Contoh: semen, pupuk, tekstil, dan pakaian jadi.
6. Jasa
Indonesia mengirim tenaga kerja keluar negeri antara lain ke Malaysia
dan negara-negara timur tengah.
Produk Impor Indonesia
Indonesia mengimpor barang-barang konsumsi bahan baku dan bahan
penolong serta bahan modal. Barang-barang konsumsi merupakan barangbarang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari,seperti

makanan, minuman, susu, mentega, beras, dan daging. bahan baku dan
bahan penolong merupakan barang- barang yang diperlukan untuk
kegiatan industri baik sebagai bahan baku maupun bahan pendukung,
seperti kertas, bahan-bahan kimia, obat-obatan dan kendaraan bermotor.
Barang Modal adalah barang yang digunakan untuk modal usaha seperti
mesin, suku cadang, komputer, pesawat terbang, dan alat-alat berat.
produk impor indonesia yang berupa hasil pertanian, antara lain, beras,
terigu, kacang kedelai dan buah-buahan. produk impor indonesia yang
berupa hasil peternakan antara lain daging dan susu.
Produk impor Indonesia yang berupa hasil pertambangan antara lan
adalah minyak bumi dan gas, produk impor Indonesia yang berupa barng
industri antara lain adalah barang-barang elektronik, bahan kimia,
kendaraan. dalam bidang jasa indonesia mendatangkan tenaga ahli dari
luar negeri.
Manfaat kegiatan ekspor dan impor:
 Dapat memenuhi kebutuhan masyarakat.
 Pendapatan negara akan bertambah karena adanya devisa.
 Meningkatkan perekonomian rakyat.
 Mendorong berkembangnya kegiatan industri.
2. Persetujuan lisensi untuk memproduksi di negara-negara lain
Lisensi adalah bentuk kegiatan dari sebuah perusahaan yang
memperluas jaringan operasinya secara internasional dengan jalan menjual
hak penggunaan dari produk yang diproduksi oleh perusahaan tersebut.
Perusahaan yang melakukan kegiatan lisensi memberikan lisensi atau hak
penggunaan produk kepada perusahaan di negara lain untuk menggunakan
produk yang dihasilkannya.
Sebagai contoh dari pemberian lisensi ini adalah apa yang dilakukan
oleh perusahaan pembuat perangkat lunak Microsoft yang dimiliki oleh
Bill Gates. Berbagai lisensi diberikan perusahaan Microsoft kepada
perusahaan rekanannya di seluruh dunia untuk penggunaan produk-produk

mereka seperti Microsoft Windows, Microsoft Office, Microsoft Visual
FoxPro, dan lain sebagainya.
3. Kontrak kerjasama/kemitraan manajemen dalam dan luar negeri
Saat tertentu perusahaan memutuskan untuk memperluas bisnisnya
secara global, tetapi tidak ingin tanggung jawab keuangan yang besar
untuk mengerjakannya, sehingga perusahaan tersebut melakukan kontrak
kerja sama dengan pemilik bisnis di luar negeri, yang membayar jasa
supaya diberikan hak untuk menyelenggarakan bisnis di negaranya. Dua
jenis kontrak kerja sama tersebut adalah lisensi dan waralaba (frenchise).
Franchise atau waralaba adalah sekumpulan jaringan kerja perusahaan
yang memproduksi atau memasarkan suatu produk atau jasa, dimana
franchisor memberikan seluruh bisninya kepada orang atau perusahaan
lain, sebagai franchisee. Sebagai harga awal franchise terdiri dari fee dan
royalty, franchisor menyediakan pelatihan, membantu pemasaran, dan
periklanan, serta memberikan hak eksklusif untuk menyelenggarakan
bisnis di lokasi tertentu. Kegiatan franchise adalah cara cepat memasuki
pasar luar negeri. Pihak franchisor menerima fee (imbalan) dan royalty
yang diberikan franchisee, maka usaha franchise bisa menjadi strategi
yang bagus saat penjualan perusahaan dalam negeri melemah. Walaupun
demikian, franchisor menghadapi kehilangan kendali saat mereka menjual
bisnisnya ke franchisee yang jaraknya ribuan mil jauhnya.
4. Kerjasama patungan (Joint Venture)
Perusahaan multinasional yang melakukan Joint Venture adalah
perusahaan yang melakukan kerja sama strategis atau strategic alliance
dengan perusahaan lain di negara lain dalam menjalankan suatu bisnis di
negaranya ataupun di negara dimana perusahaan rekanannya beroperasi.
Kegiatan bisnis dapat berupa kegiatan produksi, jasa, hingga distribusi dari
sebuah produk. Perusahaan otomotif Malaysia, Proton, adalah salah satu
bentuk perusahaan multinasional yang melakukan joint ventures di
antaranya dengan perusahaan Mitsubishi, Jepang dalam memproduksi

salah satu kendaraanya. Kerja sama berbentuk Joint Venture ini, selain
dapat dijadikan proses transfer teknologi dari suatu negara ke Negara
lainnya, juga dilakukan untuk saling melindungi hak-hak akan produk
yang dimiliki oleh keduanya, selain juga untuk melakukan aliansi strategis
dalam hal perluasan pasar.
5. Membuat cabang usaha di negara lain
Cara lain yang lebih agresif dan menantang untuk memasuki pasar
luar negeri adalah dengan mendirikan kantor cabang pemasaran luar
negeri. Kantor cabang luar negeri adalah suatu perusahaan pemasaran
diluar negeri yang dimiliki oleh perusahaan induk. Para karyawan kantor
cabang dapat direkrut dari penduduk asal perusahaan dan penduduk negara
setempat. Mereka dipekerjakan untuk memasarkan produk yang
diproduksi dinegara asal.
Semua itu dilakukan dalam rangka untuk memperoleh:
- Sumber daya yang lebih murah dan berkualitas
- Meningkatkan pangsa pasar
- Meningkatkan tingkat investasi
- Quota impor atau ekspor dan tariff yang lebih murah
- Hubungan kerjasama internasional atau regional.
Kegiatan

bisnis

internasional

itu

umumnya

didominasi

oleh

Perusahaan Multi Nasional (Multi National Corporation). Sekalipun
demikian ada juga perusahaan menengah, kecil dan koperasi yang
melakukan usaha ke luar negeri secara kemitraan yang saling
menguntungkan. Cara yang dilakukan melalui hubungan kerjasama
strategis global (Global Strategic Partnership) adalah merupakan suatu
hubungan kerjasama yang dibentuk oleh organisasi/perusahaan dengan
satu atau lebih negara luar secara umum bertujuan untuk mengusahakan
peluang-peluang yang ada di negara lain agar dapat dikelola dengan baik
dalam memproduksi barang ataupun jasa yang sama-sama mereka
butuhkan.

Menurut Perlemutter dan Heenan, sehubungan dengan kerjasama
strategis global hanya akan berhasil apabila terdapat 6 kondisi yang dapat
diciptakan atas dasar persetujuan kedua belah pihak, sebagai berikut:
1. Tiap partner harus merasa yakin memiliki pasangan yang mempunyai
sesuatu yang dibutuhkan
2. Tiap partner harus memilih-milih dahulu sebelum mereka melakukan
bisnis bukan sesudahnya.
3. Mereka harus saling membagi dan memiliki perilaku dan pandangan
yang sama atas fungsi pengawasan bagi usaha baru mereka.
4. Jenis operasi, budaya perusahaan dan nilai moral dimiliki perusahaan.
5. Joint

venture

harus

memiliki

kesempatan

untuk

membuang/menghindari apapun bentuk organisasi yang tidak cocok.
6. Mereka harus mempunyai beberapa pembuat keputusan akhir dan yang
memikirkan beberapa cara dalam patokan pebuatan keputusan.
Pada saat suatu perusahaan memutuskan untuk memasuki kawasan
internasional, mereka harus mempertimbangkan masalah ekonomi, politik,
teknologi, social budaya yang membentuk lingkungan bisnis di negara
tempat perusahaan multi nasional mereka berada. Pada saat itu pula,
eksistensi manajemen internasional berperan dalam penanganannya.
2.2.1. Cakupan Fungsi Operasional dari Manajemen Global
Di antara fungsi-fungsi operasional dari manajemen global adalah
manajemen sumber daya global, manajemen operasi global, manajemen
keuangan global, manajemen pemasaran global, serta manajemen
informasi global.
 Manajemen Sumber Daya Manusia Global
Proses rekrutmen dan seleksi tenaga kerja tidak lagi terbatas pada
satu Negara saja, tetapi berasal dari berbagai negara. Sisi
positifnya, masyarakat local di mana perusahaan multinasional
tersebut beroperasi dapat terekrut untuk bekerja dalam perusahaan
multinasional tersebut. Sisi negatifnya, adalah jika kualifikasi yang

dimiliki masyarakat local tidak memenuhi kualifikasi yang
dipersyaratkan oleh perusahaan multinasional tersebut, sehingga
masyarakat local tidak dapat bersaing dengan calon tenaga kerja
lain yang berasal dari negara lain. Akhirnya, masyarakat local
hanya

dapat

terserap

sebagai

tenaga

kerja

yang

tanpa

keahlian(unskilled labor) yang pada umumnya bekerja sebagai
buruh kasar.
 Manajemen Operasi Global
Proses penentuan lokasi produksi, desain pabrik, pembelian bahan
baku produksi, hingga pendistribusian barang jadi tak lagi terbatas
di satu negara. Sebuah perusahaan multinasional Amerika yang
beroperasi di Indonesia mungkin saja membeli bahan baku dari
Cina untuk kemudian diproses di Indonesia dan kemudian
dipasarkan ke India. Hal ini memberikan konsekuensi adanya
proses pengaturan produksi yang tidak mudah, karena akan
berkaitan erat dengan berbagai regulasi antarnegara yang berbedabeda.
 Manajemen Keuangan Global
Kegiatan pendanaan dan investasi tidak saja terbatas pada satu
negara. Sebuah perusahaan di Indonesia dapat meminjam dana dari
bank di Jepang untuk kemudian diinvestasikan di Indonesia, akan
tetapi produknya kemudian dijual ke Amerika. Konsekuensinya,
akan terjadi transaksi keuangan yang melibatkan paling tidak tiga
jenis mata uang yang berbeda. Perbedaan nilai tukar yang berubahubah akan menyebabkan manajemen keuangan sebuah perusahaan
multinasional juga perlu memahami dampak perbedaan nilai tukar
ini terhadap proses penganggaran yang mereka lakukan, pencatatan
transaksi, penyusunan laporan keuangan, pembayaran kewajiban,
hingga berbagai upaya yang harus dilakukan untuk mengantisipasi
resiko akibat terjadinya fluktuasi nilai tukar antarmata uang asing

dan juga perubahan kebijakan mengenai keuangan di berbagai
negara.
 Manajemen Pemasaran Global
Perusahaan perlu memahami bahwa produknya akan dipasarkan ke
berbagai negara di belahan dunia. Oleh karena itu, perilaku
konsumen di berbagai negara akan sangat berbeda-beda. Sebagai
contoh misalnya, perilaku orang Eropa dalam hal mengonsumsi
teknologi komunikasi selular lebih cenderung pada aspek
manfaatnya, sedangkan untuk orang Asia, khusunya Indonesia
lebih pada aspek fiturnya. Selain itu, strategi pemasaran yang harus
diterapkan di berbagai negara juga perlu mengikuti budaya yang
berbeda-beda. Definisi kepuasan konsumen untuk setiap Negara
juga bisa jadi berbeda dari satu Negara ke Negara lainnya.
 Manajemen Informasi Global
Perusahaan

multinasional

perlu memiliki

semacam

system

informasi yang mampu mengolah berbagai informasi global yang
dibutuhkannya dari waktu ke waktu agar keputusan yang diambil
senantiasa tepat. Informasi mengenai pasar, pesaing, harga,
regulasi, hingga informasi mengenai budaya masyarakat setempat
perlu dikelola dengan baik oleh sebuah perusahaan multinasional.
2.3. Perusahaan Multi Nasional
Perusahaan Multi Nasional sadalah perusahaan yang memiliki kantor
pusat di suatu Negara, akan tetapi operasinya diberbagai Negara lain atau
lebih dari satu Negara. Perusahaan Multi Nasional adalah organisasi yang
menjelaskan usaha pada tingkat internasional menjalankan aktivitas-aktivitas
skala internasionan dengan mengabaikan batas-batas nasional dan dibesarkan
pada strategi umum perusahaan yang telah ditentukan oleh kantor pusat.
Salah satu contoh kegiatan perusahaan multi nasional, misalnya
perusahaan Ford, General Motor, Mobil Oil, Ban Fire Stone. Perusahaan
multinasional yang sangat besar, memiliki dana yang melewati dana banyak

negara. Mereka dapat memiliki pengaruh kuat dalam politik global, karena
pengaruh ekonomi mereka yang sangat besar bagai para politisi, dan juga
sumber finansial yang sangat berkecukupan untuk relasi masyarakat dan
melobi politik.
Karena jangkauan internasional dan mobilitas Perusahaan Multi nasional,
wilayah dalam negara, dan negara sendiri, harus berkompetisi agar
perusahaan ini dapat menempatkan fasilitas mereka (dengan begitu juga pajak
pendapatan, lapangan kerja, dan aktivitas eknomi lainnya) di wilayah
tersebut. Untuk dapat berkompetisi, negara-negara dan distrik politik regional
seringkali menawarkan insentif kepada Perusahaan Multi nasional, seperti
potongan pajak, bantuan pemerintah atau infrastruktur yang lebih baik atau
standar pekerja dan lingkungan yang memadai.
Neil H. Jacoby menyatakan bahwa sebuah perusahaan yang ingin
menjadi perusahaan multi nasional harus melalui tahap-tahap dalam mencapai
tingkatan tertinggi dengan multi nasionalisasi, yaitu terdiri dari 6 tahapan
multi nasionalisasi adalah sebagai berikut :
 Tahap 1 : Ekspor produk ke luar negeri
 Tahap 2 : Membangun organisasi-organisasi penjualan di luar negeri
 Tahap 3 : Menggunakan urgensi hak paten dan tahu bagaimana
perusahaan asing menbuat dan menjual produk mereka
 Tahap 4 : Membangun fasilitas-fasilitas di luar negeri
 Tahap 5 : Memultinasionalisasikan manajemen dari atas ke bawah
 Tahap 6 : Memultinasionalisasikan kepemilikan saham perusahaan
Perusahaan multi nasional bisa beragam tingkatannya mulai dari
organisasi multi nasional ringan yang mengekspor produk-produk sederhana
ke luar negeri, sampai pada tingkatan organisasi multi nasional kelas berat di
mana mereka memiliki kepemilikan atau perusahaan di Negara lain. Secara
umum, semakin besar organisasi, maka semakin besar kemungkinan untuk
ikut terlibat dalam ruang lingkup organisasi internasional

2.3.1. Karakteristik dan Syarat Perusahaan Multi Nasional
1. Lingkup kegiatan income generating atau perolehan pendapatan
dilakukan melalui batas-batas Negara.
2. Perdagangan Perusahaan Multi NAsional kebanyakan terjadi dalam
lingkup perusahaan itu sendiri, walaupun antar Negara.
3. Kontrol terhadap pemakaian teknologi dansangat diutamakan
mengingatkedua factor tersebut merupakan keuntungan kompetitif
Perusahaan Multi Nasional.
4. Pengembangan sistem manajemen dan distribusi yang melintasi
batas-batas Negara terutama dalam system modal ventura, lisensi dan
francise.
.5.4.

Kompleksitas dalam Penanganan Perusahaan Multi Nasional
Definisi manajemen internasional dan pembahasan mengenai apa
yang

terdapat

dalam

perusahaan

multi

nasional

secara

jelas

mengindikasikan bahwa manajemen intrenasional dan manajemen
domestik sangat berbeda. Manajemen dapat dibedakan dari manajemen
domestik dari keterlibatannya dalam oerganisasi:
1. Dalam kedaulatan-kedaulatan nasionalnya berbeda.
2. Dalam kondisi ekonomi yang jauh berbeda.
3. Dalam

kehidupan

orang-orangnya

dalam

sistem

nilai

dan

kelembagaan berbeda.
4. Pengalaman revolusi industri dalam waktu yang tidak sama.
5. Jarak geografisyang lebih luas dan jauh.
6. Pasar nasional yang bervariasi besarnya baik populasinya maupun
daerahnya.
Biasanya, perusahaan multi nasional yang sedang berkembang akan
membutuhkan investasi-investasi di negara-negara luar. Dan manajer
yang akan melakukan investasi di luar negeri biasanya harus yakin
bahwa investasi itu :

a) Mendapatkan peluang usaha di berbagai Negara.
b) Membuat fasilitas-fasilitas produksi, keuangan dan pemasaran lebih
efektif dan efisien.
c) Mendapatkan sumber daya dan bahan yang tidak tersedia di dala,
negeri.
d) Mendapatkan manajer serta tenaga ahli terbaik sacara selektif.
e) Menghasilkan profit yang tinggi dari hasil usaha di berbagai Negara.
Tetapi walau bagaimanapun juga resikp yang berhubungan dengan
pengambilan keputusan untuk investasi di luar negeri pesti ada.
Misalnya: komplikasi politik yang melibatkan perusahaan induk (
Parent Compeny ) yaitu perusahaan yang berinvestasi dalam ruang
lingkup internasional dan berbagai golongan di negar pribumi ( host
country ).
.5.4.

Faktor – Faktor Legal atau Politik
Beberapa factor utama ekonomi yang dihadapi manajer dalam
dunia internasional adalah berhubungan dengan kendala-kendala hukum
atau peraturan

(laws) atau transaksi-transaksi internasional yang

memberi harapan. Termasuk didalamnya adalah :
 Tarif
 Quota
 Ukuran administrastif
 Pengawasan pertikaian
 Peraturan lokal
 Subsidi
 Bantuan promosi dagang
 Persetujuan perdagangan dan kartel produsen
Untuk mengurangi berbagai hambatan dalam perdagangan dibuat
konsep Intergrasi Ekonomi ( Economic Integration ). Konsep ini
mempengaruhi beberapa bentuk dianratanya :

1. Area perdagangan bebas (Free trade areas).
2. Pengaturan kebiasaan (Custom Unions).
3. Kesamaan pasar (Common Markets).
4. Unit Ekonomi (Economic Unions).
.5.4.

Kerjasama Regional dalam Perdagangan Dunia
1. Model karjasama menurut F. Kahnert :


Free Trade Association. Diantara negar anggota tidak ada

penbatasan baik quota impor, ekspor maupun pembebanan tariff
atau bea masuk.


custom union. Antara Negara anggota tidak ada tarif-tarif

atau pembatasan-pembatasan dan terhadap dunia luar ada kesatuan
tarif.


Tariff community. Ada common external dan lowered

internal tarif.


Economic Union. Beberapa negara mempunyai letak

geografis

yang

berdakatan

bergabung

bersama

mengatasi

kepentingan masalah ekonomi.


Supra National Union. Gabungan dari beberapa Negara

yang letak geografis berdekatan kerjasama dibidang ekonomi,
sosial, budaya maupun masalah pertahanan dan keamanan.


Free

Port.

Daerah

wilayah

pengembangan

ekspor

dipelabuhan laut maupun pelabuhan udara dimana dilengkapi
fasilitas dan sarana penunjang yang diperlukan.


Entreport. Pelabuhan laut dimana udara yang menjadi

pelabuhan transit yang mempunyai fasilitas teknologa canggih

serta merupakan daerah pengembangan wilayah industri untuk
produksi barang-barang re-ekspor. Missal : London, Rotterdam,
S’pore.


Bonded Warehouse. Daerah wilayah pergudangan yang ada

di pelabuhan untuk menampung barang-barang yang sedang dalam
penyelesaian administrasi.
2. Benelux (Belgia, Nederland, Luxebug). Tujuannya : Tariff
Community, Custom Union, Full Economic Union.
3. Pasar Bersama Eropa (Belanda, Belgia, Luxemburg, perancis,
Jerman, Itali, Inggris dan lain-lain). Tujuannya : Membentuk
komunitas Eropa.
4. AFTA (European Free Trade Area). Negara AFTA Inggris, Swedia,
Portugal,

Yunani

dan

lain-lain.

Tujuannya

:

menghapus

internasional dutiers.
5. ASEAN-Free Trade Arae (AFTA).
Latar belakang dibentuknya AFTA :


Adanya perubahan eksternal transisi terbentuknya new

eorld order


Perubahan internal : pertumbuhan ekonomi dan ekspor 10

tahun terakhir


Meningkatkan daya saing

6. Asia Pasific Economic Cooperation (APEC)
Bentuk kerjasama : teknik, investasi, pengembangan infrastruktur,
pendidikan tinggi, transportasi, telekomunikasi.
7. North American Free Trade Area (NAFTA)

Perdagangan bebas yang bersifat eksklusif antar anggota NAFTA
pada tahun 2010 barang bebas keluar masuk antar anggota dan tidak
ada hambatan non-tarif.
8. Forum untuk Pemecahan Isu-isu Perdagangan dan Moneter/General
Agreement on Tariff and Trade (GATT)
Tujuannya mengatur perdagangan dunia dan tarif perdagangan.

.5.4.

General System of Preference ( GSP )
Preferensi umum yang diberikan kepada Negara berkembang olah
bangsa maju.
Negara Pemberi Donor

: Australia, New Zeland, Canada, USA,
Jepang, dan lain-lain.

Negara Penerima Donor :

ASEAN,

Amerika

Latin,

Amerika

Tengah,
Negara miskin.
Keringanan konsep GSP :
1. Pembebasan tariff
2. Penurunan tariff
3. Keringanan bea masuk
4. Kelonggaran quota
5. Perlakuan cepat
6. Sistem pembayaran
Manfaat bagi Indonesia :
Quota ekspor tekstil ke USA
Quota ekspor hasil pertanian
Keringanan tarif dan bea masuk impor
Dari perundingan paket 31 Juli 2004, Gusmardi Bustani (2004)
mengemukakan bahwa :
1. Pertanian, perundingan bidang pertanian merupakan isu yang paling
sulit untuk mendapatkan kesepakatan.

2. Sulitnya mempertemukan berbagai kepentingan antar anggota
disemua isu perundingan menghasilkan perundingan diharuskan
melalui format Green Room Process ( perundingan tertutup
kelompok kecil ).
3. Koalisi merupakan suatu cara untuk berjuang jika tidak mau ditelan
raksasa seperti UE dan AS.
4. Subsidi Domestik menurut berbagai ahli dan lembaga internasional,
terjadinya ketidakadilan yang sangat dalam, dalam perdagangan
global adalah sebagai akibat dari diperkenankannya nagara-negara
kaya membanjiri pasar global dengan makanan dan komoditas
murah

yang

mengakibatkan

sulitnya

Negara

berkembang

meningkatkan kesejahteraan penduduknya (petani miskin) karena
kehilangan matapencaharian.
Perundingan non pertanian produk industri, untuk banyak anggota,
masalah non pertanian lebih penting daripada pertanian. Alasannya
sangat sederhana, penurunan tarif dan non tarif akan membuka akses
pasar ekspor yang diyakini akan dapat menghidupkan industry,
penciptaan kesempatan karja dan devisa.
 Isu Jasa
Perundingan jasa menginginkan terciptanya liberalisasi yang
progresif dibidang perdagangan jasa.
 Fasilitas Perdagangan
Inti

pokok

dari

fasilitas

perdagangan

dalah

aturan

untuk

memperlancar arus barang di pelabuhan, termasuk pengaturan
mengenai barang transit. Dalam modalitas ini, berbagai kemudahan
untuk nagara berkembang dipenuhi, misalnya pengembangan
kafasilitas, perlakuan khusus dan berbeda. Untuk jangka panjang,
fasilitas perdagangan sangat bermanfaat bagi Indonesia karena akan

mempermudah dalam mengatur kelancaran barang impor di
pelabuhan sehingga dapat mengurangi biaya.
 Isu Pembangunan
Keputusan penting lainnya menyangkut bantuan teknis untuk Negara
berkembang

guna

perundingan,

dan

meningkatkan
kemampuan

partisipasi
Negara

mereka

dalam

berkembang

untuk

mengimplementasikan perjanjian WTO.
.3.7.

Resiko Politik Investasi Luar Negeri
1. Sumber resiko politik :
Persaingan philosopi-philosopi politis (nasionalisme, sosialisme,
komunisme).
Kerusuhan dan kekacauan sosial.
Kepentingan pribadi dari kelompok-kelompok usaha local.
Kebebasan politik sekarang dan masa yang akan datang.
Konflik-konflik

angkatan

bersenjata

dan

pemberontakan-

pemberontakan internal untuk kekuasaan politik.
Persekutuan internasional baru.
2. Kelompok-kelompok yang berpengaruh terhadap timbulnya resiko
politik:
Kekuasaan pemerintah.
Kelompok oposisi non perlementer.
Kelompok-kelompok masyarakat yang tidak terorganisir misalnya
: mahasiswa, pekerja, kaum minoritas, dan sebagainya.
Pemerintah luar negeri atau agen-agen inter pemerintah seperti
EEC (European Economic Community).
Pemerintah luar negeri yang memungkinkan adanya konflik akan
mendukung terjadinya pemberontakan internal.
3. Akibat resiko politik :

Pengambil alihan : hilangnya asset yanpa kompensasi.
Pengambil alihan dengan kompensasi : kekurangan kebebasan
untuk menjalankan usaha.
Batasan operasional : pangsa pasar, karakteristik produk,
kebijakansanaan pegawai, bagian lokal.
Kehilangan kebebasan transfer : keuangan, barang, personel, atau
hak kepemilikan.
Pemutusan atau revisi unilateral dalam kontrak atau kesepakatan.
Diskriminasi misalnya pajak, kontrak.
Kerusakan property asset atau personel dari pemberotakan,
revolusi, perang dan lain-lain.
Dampak Ekonomi Perusahaan Multi Nasional Bagi Negara yang
Ditempati
Perusahaan

Multi

Nasional

membrerikan

kontribusi

dalam

pertumbuhan perekonomian suatu negara melalui proses penciptaan
keterkaitan yang meliputi :
 Keterkaitan kedepan : dimana perusahaan multi nasional memproduksi
barang-barang yang dipakai oleh perusahaan-perusahaan local untuk
kebutuhan produksi manufaktur mereka.
 Keterkaitan kebelakang : yang berkaiatan dengan upaya perusahaan
multi nasional untuk membeli bahan baku dari perusahaan-perusahaan
lokal.
Dampak Sosial Perusahaan Multi Nasional Bagi Negara yang
Ditempati
Perusahaan multi nasional menciptakan lapangan kerja baru baik di
dalam maupun di luar lingkungan perusahaan multi nasional. Besarnya
dampak tidak sama karena perusahaan multi nasional melibatkan banyak
perusahaan sebagai rekan maupun sub-kontraktor, tetyapi juga perbaikan

di

dalam

kebijakan

lapangan

kerja

dengan

mengikutio

standar

internasional.
Cara-cara yang digunakan perusahaan untuk memperkecil konflik
dengan perusahaan pemerintah pribumi
Perbedaan ekonomi dan politik diantara Negara-negara biasanya suka
mengakibatkan perbedaan fundamental sosial, budaya diantara kelompok
etnik yang mendiami Negara-negara di dunia. Oleh karena itu untuk dapat
berjalannya kerjasama yang harmonis maka diusahakan agar terdapat
persepsi yang sama diantara Negara-negara itu demikian pula diantara
kerjasama suatu perusahaan dengan perusahaan lain atau antar perusahaan
dengan pemerintah suatu Negara dalam konteks dunia sebagai “Desa yang
Besar”, berarti bahwa antara satu Negara dengan Negara lain tidak dapat
memisahkan dari, karena kedua belah pihak akan mempunyai kelebihan
atau kekurangan yang dapat saling mengisi. Untuk itu perlu menjalani
huungan kemitraan (partnership) yang saling menguntungkan diantara
perusahaan yang besar berusaha menjadi lahan investasi di suatu Negara
atau pribumi dengan melalui :
1.

Mendapatkan bahan-bahan atau komponen-komponen dari sumber
Negara pribumi.

2.

Menggunakan kerjasama dengan mitra Negara pribumi.

3.

Menggunakan pekerja dan manajer lokal dan Negara pribumi.

4.

Menetukan pengadaan fasilitas riset dan pengembangan di Negara
pribumi.

5.

Mengembangkan suatu program yang saling menguntungkan di
Negara pribumi.

6.

Menginvestasikan kembali pendapatan di Negara pribumi’

7.

Melatih manajer luar negeri untuk dapat berhubungan lebih baik
dengan budaya lokal.

8.

Membantu mendorong adanya proyekkesejahteraan masyarakat.

9.

Menghindarkan diri dari perbuatan penyuapan terhadap

Dokumen yang terkait

Analisis Komparasi Internet Financial Local Government Reporting Pada Website Resmi Kabupaten dan Kota di Jawa Timur The Comparison Analysis of Internet Financial Local Government Reporting on Official Website of Regency and City in East Java

19 819 7

Analisis Komposisi Struktur Modal Pada PT Bank Syariah Mandiri (The Analysis of Capital Structure Composition at PT Bank Syariah Mandiri)

23 288 6

Improving the Eighth Year Students' Tense Achievement and Active Participation by Giving Positive Reinforcement at SMPN 1 Silo in the 2013/2014 Academic Year

7 202 3

An Analysis of illocutionary acts in Sherlock Holmes movie

27 148 96

Improping student's reading comprehension of descriptive text through textual teaching and learning (CTL)

8 140 133

Teaching speaking through the role play (an experiment study at the second grade of MTS al-Sa'adah Pd. Aren)

6 122 55

Enriching students vocabulary by using word cards ( a classroom action research at second grade of marketing program class XI.2 SMK Nusantara, Ciputat South Tangerang

12 142 101

The Effectiveness of Computer-Assisted Language Learning in Teaching Past Tense to the Tenth Grade Students of SMAN 5 Tangerang Selatan

4 116 138

Analysis On Students'Structure Competence In Complex Sentences : A Case Study at 2nd Year class of SMU TRIGUNA

8 98 53

The correlation between listening skill and pronunciation accuracy : a case study in the firt year of smk vocation higt school pupita bangsa ciputat school year 2005-2006

9 128 37