PROPOSAL PKM K SUPRI 2017.docx
12
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“ PEMANFAATAN UMBI LAHULAENU (AMORPHOPALLUS
CAMPANULATUS) DALAM BENTUK BURGERI POCHEA RENDAH
LEMAK SEBAGAI HATARI (USAHA JEMBATAN KREATIF)
MAHASISWA HALU OLEO“
BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan oleh:
Supri Wibisono
Q1A116055
(Angkatan 2016)
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
12
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan ...................................................................................................3
D. Luaran dan Manfaat…............................…………………………….. 3
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Kondisi Lingkungan............................................................................. 4
B. Sumber Daya dan Bahan Baku ……………….....................................4
C. Lokasi Usaha….....................................................................................5
D. Peluang Usaha.......................................................................................5
BAB III. METODE PELAKSANAAN………………………………….. .7
A. Persiapan Bahan Baku dan Peralatan..................................................7
B. Cara
Pembuatan
Burger
Pokea............................................................7
C. Promosi dan Pemasaran Produk..........................................................8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya……………………………….……………………10
B. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………10
LAMPIRAN
1. Biodata ……………………………………………………………...11
2. Suweg.... …………………………………………………………….11
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, fungsi pangan semakin berkembang, tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan gizi saja. Akan tetapi dapat juga bersifat fungsional
karena berfungsi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, memperbaiki
fungsi fisiologis, atau dapat membantu menyembuhkan penyakit. Kajian
mengenai sifat fungsional pangan yang berkhasiat untuk kesehatan dan
kebugaran semakin meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Masyarakat sekarang
ini lebih menyukai makanan-makanan cepat saji atau yang
biasa dikenal dengan fast food yang kurang baik untuk
kesehatan
apabila
dikonsumsi
dalam
jangka
panjang,
ketimbang mengolah sendiri berbagai sumber pangan local
yang tidak kalah enak dan lezat serta bergizi yang telah ada
dan keberadaannya sangat melimpah di bumi Sulawesi
tenggara ini. Di Sulawesi Tenggara keberadaan umbi suweg
(Amorphopallus Campanulatus ) sangatlah melimpah dan
masih terbengkalai akan keberadaannya.
Dalam perkembangannya, konsumsi pangan terutama pangan yang
berbahan dasar tepung terigu telah mengalami peningkatan. Terutama pada
pembuatan roti. Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap tepung terigu
semakin meningkat, perlu adanya upaya pengadaan pangan alternatif
untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif yang
dapat dilakukan adalah dengan mensubtitusi terigu dengan
tepung lain. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan
berbasis terigu. Budaya mengonsumsi tepung pada masyarakat Indonesia
12
perlu di tindak lanjuti dengan mengembangkan aneka tepung lokal untuk
mengurangi penggunaan terigu (Budijono et al. 2008). Salah satu pemanfaatan
tepung lokal yaitu memanfaatkan umbi suweg sebagai tepung suweg.
Suweg (Amorphophallus campanulatus B) merupakan tanaman herba
yang mulai bertunas di awal musim kemarau dan pada akhir tahun di musim
kemarau umbinya bisa dipanen (Kasno, dkk., 2009). Umbi suweg
mengandung pati tinggi yaitu 18,44% (Utomo dan Antarlina, 1997). Ukuran
umbi suweg bisa mencapai diameter lebar 40 cm. Bentuknya bundar agak
pipih. Diameter tinggi umbi bisa mencapai 30 cm. Suweg mempunyai prospek
untuk produk tepung umbi maupun tepung pati. Sifat fisikokimia suweg
mempunyai amilosa rendah (24,5%) dan amilopektin tinggi (75,5%)
(Wankhede dan Sajjan, 1981). Menurut Tjokroadikoesoemo (1986),
perbandingan antara amilosa dan amilopektin sangat bervariasi, bergantung
pada jenis tumbuh-tumbuhan penghasilnya. Adapun Komposisi kimia setiap
100 gram umbi suweg adalah protein 1,0 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat
15,7 gram, kalsium 62 mg, besi 4,2 gram, thiamin 0,07 mg, asam askorbat 5
mg (Sutomo, 2007).
Program usaha yang akan kami lakukan adalah untuk
menumbuhkan kembali rasa kecintaan masyarakat Sulawesi
Tenggara khususnya kota kendari agar lebih memanfaatkan
tanaman local salah satunya adalah tanaman Suweg yang
banyak di temukan di kota Kendari. Disini kami membuat
burger special yang tidak biasa yaitu dengan menggunakan
tepung umbi suweg sebagai bahan dasar burger tersebut
serta inovasi yang kreatif dan menarik dengan penambahan
topping pokea (kerang) saus hitam rendah lemak yang
direbus
pada
burger
tersebut
yang
pada
umumnya
menggunakan daging sapi.
Kami berharap dengan adanya modifkasi dari burger
ini, dapat di kembangkan menjadi makanan yang sehat untuk
di konsumsi dan bergizi tentunya bagi masyarakat indonesia
12
serta menjadi referensi bahwa membuat burger tidak hanya
bergantungan menggunakan tepung terigu saja namun dapat
diganti
dengan
tepung
umbi
suweg
yang
kaya
akan
karbohidrat, protein dan kalsium. Selain itu penambahan
pokea (kerang) khas kota Kendari sebagai toppingnya yang
rendah lemak sangat baik untuk di konsumsi, karena tidak
menimbulkan kegemukan, lain hal dengan burger pada
umumnya yang menggunakan daging sapi.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar
belakang dapat diketahui permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat burger pokea rendah lemak dengan gizi
yang baik untuk tubuh ?
2. Bagaimana cara membuat burger pokea yang bernilai ekonomis di
mata masyarakat ?
3. Bagimana cara meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk
burger pokea ?
C. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya usaha Burger Pokea (kerang)
sebagai berikut :
1. Untuk memproduksi burger yang berbahan dasar tepung suweg.
2. Meminimalisir penggunaan terigu yang semakin meningkat.
3. Memanfaatkan pangan local secara optimalyang ada di daerah tersebut.
4. Meningkatkan konsumsi burger dengan varian rasa yang berbeda
dengan sehat dan bergizi.
D. Luaran dan Manfaat.
Luaran dan manfaat yang diharapkan dari usaha “Pembuatan burger
pokea substitusi tepung umbi suweg sebagai salah satu upaya diversifikasi
pangan” adalah:
12
1. Memproduksi produk burger pokea dari substitusi tepung umbi suweg
sebagai makanan pelengkap yang lezat nan sehat.
2. Menciptakan peluang usaha baru dengan mengutamakan karyawan
mahasiswa sehingga bisa menghemat kantong biaya perkuliahan.
Karena usaha ini membutuhkan orang yang banyak.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengonsumsi burger pokea
yang rendah lemak.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Kondisi Lingkungan.
Di lingkungan masyarakat yang semakin konsumtif, dapat
mempermudah kami dalam membuat produk ini, karena banyak orang-orang
yang semakin malas untuk membuat makanan sendiri dan ingin langsung
memakan makanan yang siap saji saja yang praktis dan tidak ribet. Selain
itu, masyarakat yang ada di kota Kendari juga lebih menyukai makanan
burger, karena penyebaran dari makanan burger ini masih sangat minim di
kota Kendari, sehingga menimbulkan rasa penasaran bagi setiap orang yang
ingin mencobanya. Apalagi para pemburu kuliner yang ingin mencicipi
dengan varian rasa yang berbeda dan kreatif dari kuliner baru yang telah di
produksi. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuka usaha kuliner
berupa burger yang berbahan dasar dari tepung umbi suweg toping pokea
atau kerang air tawar, dengan varian rasa yang berbeda. Adapun produk
yang akan kami pasarkan salah satunya adalah Burger Pokea (kerang) saus
hitam rendah lemak yang sangat lumer di mulut. Di samping itu, dalam
proses memproduksinya kami akan lebih banyak memilih karyawan
mahasiswa, sehingga mahasiswa yang ada di kota Kendari bisa lebih
produktif
dalam
memanfaatkan
waktu
yang
ada
dan
membantu
12
perekonomian yang pas-pasan dan tentunya melatih jiwa untuk berbisnis dan
juga menambah pengetahuan.
B. Sumber Daya dan Bahan Baku.
Dalam program usaha ini, sumber bahan baku
utama yang kami butuhkan adalah umbi suweg dan pokea
(kerang air tawar). Umbi suweg dan kerang khas kota
Kendari ini banyak ditemukan di daerah Sulawesi tenggara,
namun kenyataannya pemanfaatannya belum banyak di
ketahui oleh masyarakat kota Kendari sehingga bisa menjadi
produk makanan ataupun kuliner yang selaras di lidah
masyarakat. Sebelum dibuat menjadi produk burger, kami
mengubah umbi suweg tersebut menjadi tepung dan pokea
(kerang air tawar) kami olah menjadi toppingnya.
Bahan baku yang telah di olah menjadi suatu produk Burger
Pochean akan dipasarkan di lingkungan kampus terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat kesukaan mahasiswa terhadap produk ini. Jikalau sudah
banyak dari kalangan mahasiswa yang menyukainya maka produk ini akan
kami pasarkan secara luas di daerah kota Kendari hingga di kota-kota besar
yang ada di Indonesia.
Produk yang akan kami buat sendiri belum banyak pesaingnya,
karena burger yang akan kami buat merupakan burger special menggunakan
tepung umbi suweg yang tinggi akan karbohidrat, protein dan kalsium,
dengan paduan kerang air tawar khas kota Kendari sebagai toping nya yang
rendah lemak. Jadi buat pecinta kuliner burger yang takut akan masalah
obesitas berlebihan sekarang anda bisa mencicipinya tanpa takut akan
masalah kegemukan, karena bahan pada pembuatannya menggunakan
kerang air tawar bukan menggunakan daging sapi atau lainnya. Oleh karena
12
itu, usaha ini memiliki potensi dan peluang yang cukup besar menjadikan
kuliner ini lebih akrab di lidah masyarakat dan mempunyai sedikit pesaing.
C. Lokasi Usaha
Untuk proses pembuatan produk ini kami membuat di rumah. Untuk
lokasi usaha kami akan membuka stand di dalam kampus, di luar wilayah
kampus, dan menyewa tempat di luar dengan lokasi yang strategis, dekat
dengan jalanan yang ramai, bersih dan mudah di ketahui oleh banyak orang.
D. Peluang Usaha.
Melihat dari banyaknya produk-produk yang kami
buat dan bergerak dibidang usaha yang sama dengan
kreatiftas
dan
keunikannya
masing-masing,
justru
memberikan kami semangat dalam berkreasi dan berinovasi
agar dapat ikut bersaing di pasaran, dengan menyiasati
produk yang kami buat dengan inovasi yang berbeda dari
produk-produk yang sudah ada, yaitu dengan inovasi rasa
yang lebih enak dan special dari rasa yang telah ada
sebelumnya. Modifkasi makanan yang kreatif sehingga
memperindah tampilan makanan dengan campuran bahanbahan yang aman, sehat dan bergizi seimbang tentunya.
Menciptakan sensasi dengan level rasa pedas yang berbedabeda, sehingga makanan yang di ciptakan lebih menantang
dan di minati oleh masyarakat, ukuran yang lebih besar, isi
yang bervariasi, harga yang ekonomis dan yang paling
penting produk yang kami buat dijamin higienis tanpa
memakai
bahan
pengawet
atau
bahan-bahan
yang
mengandung kadar kimia yang tinggi. Dengan ini, kami
yakin bahwa produk kami dapat diterima di masyarakat
serta mampu bersaing dipasaran.
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan Bahan Baku dan Peralatan
Tahap yang pertama dilakukan sebelum membuat
burger
pokea,
tentunya
kita
terlebih
dahulu
mempersiapan bahan baku dan peralatan yang digunakan
dalam proses pembuatan burger pokea.
Bahan baku yang digunakan antara lain: tepung
suweg, daging pokea (kerang), tepung
terigu, keju,
mentimun, tomat, selada, mayonaise, saus sambal, saus
12
tomat, saus lada hitam, bawang bombay, telur, garam, gula,
dan margarin.
Peralatan yang digunakan antara lain: mangkok
besar, blender, oven, pisau, piring, loyang dan sendok.
3.2 Cara Pembuatan Burger Pokea
Cara pembuatan burger pokea ini, sangat mudah
dilakukan dan pada umumnya sama seperti pembuatan
burger yang sudah di ketahui sebelumnya.
Cara pembuatan burger pokea :
1. Ayak tepung terigu dan tepung umbi suweg. Tambahkan gula
pasir dan ragi instant, aduk hingga rata. Tambahkan garam,
aduk rata. Buat sumur di tengah tepung, masukan air hangat,
aduk rata tepung menggunakan jari-jari tangan hingga air
tercampur, tambahkan telur, kemudian kocok.
2. Uleni adonan hingga tercampur rata dan menggumpal.
Pindahkan adonan ke permukaan meja yang di taburi tepung
terigu dan tepung suweg. Setelah itu campur dengan
mentega.
3. Bulatkan adonan menjadi bola yang smooth, letakan di
mangkuk, olesi dasar mangkuk dengan mentega agar tidak
lengket. Tutup mangkuk dan istrahatkan adonan hingga
mengembang minimal 2 kali lipat. Kira-kira 1 jam.
4. Jika telah mengembang, pipihkan menjadi piringan yang
telah di bagi dua dengan diameter selebar 8 cm.
5. Tata adonan di atas piring, kemudian olesi permukaan roti
dengan mentega/margarin.
6. Sambal menunggu roti beristrahat, panaskan oven, set di suhu
175 derajat celcius, letakan rak pemanggang di tengah.
7. Panggang roti selama 15-20 menit, jika permukaannya mulai
terlihat coklat keemasan, segera keluarkan dari oven dan
dinginkan. Untuk roti yang tidak di taburi wijen, bisa di olesi
12
dengan mentega/margarin untuk menghasilkan permukaan
roti yang terlihat lembut.
8. Pada lapisan burger paling bawah, gunakan saus lada hitam,
kemudian bisa langsung menyusun bahan-bahan seperti
selada, timun dan tomat yang di lapisi dengan saus tomat.
Kemudian lapisi dengan daging pokea (kerang), bersamaan
dengan bawang bombay. Untuk yang suka keju, bisa di
tambahkan pada lapisan paling atas burger.
9. Bungkus burger yang sudah di susun dengan mengguanakan
plastik khusus yang biasa di gunakan untuk mengemas
burger. Burger paling nikmat di nikmati pada kondisi hangat.
Cocok untuk menu sarapan pagi.
3.3 Promosi dan Pemasaran Produk
Target utama dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang
kami jual adalah orang dewasa dan remaja, karena produk yang kami buat
sangat di gemari oleh kalangan orang dewasa dan remaja. Penjualan burger
pokea ini biasanya kami lakukan setelah aktivitas perkuliahan selesai. Untuk
mempromosikan
produk
burger
pokea
ini,
pertama
kali
dengan
mempromosikan dari mulut ke mulut terutama di promosikan kepada orangorang
terdekat
terlebih
dahulu.
Sambil
berjualan
keliling
dalam
mempromosikannya, kami juga akan membuka stand penjualan di luar
wilayah kampus dan di dalam kampus, menyewa tempat untuk membuka
usaha ini. Dan menggunakan media seperti brosur, pamflet, media massa,
facebook, twetter, bbm, wa, dan line.
12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Biaya perjalanan
Biaya lainnya
Jumlah
4.2. Jadwal Kegiatan
Biaya (Rp)
3.600.000
6.300.000
1.160.000
1.250.000
12.310.000
12
No
Kegiatan
Bulan
1
1
Persiapan awal
2
3
4
5
6
7
8
Pengadaan peralatan penunjang kegiatan usaha
Penataan peralatan kegiatan
Pengadaan bahan baku usaha
Produksi burger pokea
Promosi dan pemasaran burger pokea
Evaluasi
Pelaporan
2
3
4
5
LAMPIRAN
1. Biodata
Nama
: Supri Wibisono
Stambuk
: Q1A116055
Tempat Tanggal Lahir
: Laroue, 30 juni 1998
Alamat
: Perdos Blok O.26
Prodi
: Teknologi Pangan
Lulusan
: SDN Laroue, SMPN 4 Bungku Timur
Satap, SMAN 1 Bungku.
Pengalaman Organisasi
: Marcing Band
Email
: supri.30juli@gmail.com
12
No HP
2. Suweg
: 082291324347
12
PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
JUDUL PROGRAM
“ PEMANFAATAN UMBI LAHULAENU (AMORPHOPALLUS
CAMPANULATUS) DALAM BENTUK BURGERI POCHEA RENDAH
LEMAK SEBAGAI HATARI (USAHA JEMBATAN KREATIF)
MAHASISWA HALU OLEO“
BIDANG KEGIATAN:
PKM-K
Diusulkan oleh:
Supri Wibisono
Q1A116055
(Angkatan 2016)
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017
12
DAFTAR ISI
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3
C. Tujuan ...................................................................................................3
D. Luaran dan Manfaat…............................…………………………….. 3
BAB II. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Kondisi Lingkungan............................................................................. 4
B. Sumber Daya dan Bahan Baku ……………….....................................4
C. Lokasi Usaha….....................................................................................5
D. Peluang Usaha.......................................................................................5
BAB III. METODE PELAKSANAAN………………………………….. .7
A. Persiapan Bahan Baku dan Peralatan..................................................7
B. Cara
Pembuatan
Burger
Pokea............................................................7
C. Promosi dan Pemasaran Produk..........................................................8
BAB IV. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
A. Anggaran Biaya……………………………….……………………10
B. Jadwal Kegiatan ……………………………………………………10
LAMPIRAN
1. Biodata ……………………………………………………………...11
2. Suweg.... …………………………………………………………….11
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, fungsi pangan semakin berkembang, tidak hanya untuk
memenuhi kebutuhan gizi saja. Akan tetapi dapat juga bersifat fungsional
karena berfungsi untuk menjaga kesehatan dan kebugaran tubuh, memperbaiki
fungsi fisiologis, atau dapat membantu menyembuhkan penyakit. Kajian
mengenai sifat fungsional pangan yang berkhasiat untuk kesehatan dan
kebugaran semakin meningkat sejalan dengan semakin meningkatnya
kesadaran masyarakat akan pentingnya hidup sehat. Masyarakat sekarang
ini lebih menyukai makanan-makanan cepat saji atau yang
biasa dikenal dengan fast food yang kurang baik untuk
kesehatan
apabila
dikonsumsi
dalam
jangka
panjang,
ketimbang mengolah sendiri berbagai sumber pangan local
yang tidak kalah enak dan lezat serta bergizi yang telah ada
dan keberadaannya sangat melimpah di bumi Sulawesi
tenggara ini. Di Sulawesi Tenggara keberadaan umbi suweg
(Amorphopallus Campanulatus ) sangatlah melimpah dan
masih terbengkalai akan keberadaannya.
Dalam perkembangannya, konsumsi pangan terutama pangan yang
berbahan dasar tepung terigu telah mengalami peningkatan. Terutama pada
pembuatan roti. Mengingat kebutuhan masyarakat terhadap tepung terigu
semakin meningkat, perlu adanya upaya pengadaan pangan alternatif
untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satu alternatif yang
dapat dilakukan adalah dengan mensubtitusi terigu dengan
tepung lain. Solusi untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan
memanfaatkan tepung dari bahan pangan lokal dalam memproduksi makanan
berbasis terigu. Budaya mengonsumsi tepung pada masyarakat Indonesia
12
perlu di tindak lanjuti dengan mengembangkan aneka tepung lokal untuk
mengurangi penggunaan terigu (Budijono et al. 2008). Salah satu pemanfaatan
tepung lokal yaitu memanfaatkan umbi suweg sebagai tepung suweg.
Suweg (Amorphophallus campanulatus B) merupakan tanaman herba
yang mulai bertunas di awal musim kemarau dan pada akhir tahun di musim
kemarau umbinya bisa dipanen (Kasno, dkk., 2009). Umbi suweg
mengandung pati tinggi yaitu 18,44% (Utomo dan Antarlina, 1997). Ukuran
umbi suweg bisa mencapai diameter lebar 40 cm. Bentuknya bundar agak
pipih. Diameter tinggi umbi bisa mencapai 30 cm. Suweg mempunyai prospek
untuk produk tepung umbi maupun tepung pati. Sifat fisikokimia suweg
mempunyai amilosa rendah (24,5%) dan amilopektin tinggi (75,5%)
(Wankhede dan Sajjan, 1981). Menurut Tjokroadikoesoemo (1986),
perbandingan antara amilosa dan amilopektin sangat bervariasi, bergantung
pada jenis tumbuh-tumbuhan penghasilnya. Adapun Komposisi kimia setiap
100 gram umbi suweg adalah protein 1,0 gram, lemak 0,1 gram, karbohidrat
15,7 gram, kalsium 62 mg, besi 4,2 gram, thiamin 0,07 mg, asam askorbat 5
mg (Sutomo, 2007).
Program usaha yang akan kami lakukan adalah untuk
menumbuhkan kembali rasa kecintaan masyarakat Sulawesi
Tenggara khususnya kota kendari agar lebih memanfaatkan
tanaman local salah satunya adalah tanaman Suweg yang
banyak di temukan di kota Kendari. Disini kami membuat
burger special yang tidak biasa yaitu dengan menggunakan
tepung umbi suweg sebagai bahan dasar burger tersebut
serta inovasi yang kreatif dan menarik dengan penambahan
topping pokea (kerang) saus hitam rendah lemak yang
direbus
pada
burger
tersebut
yang
pada
umumnya
menggunakan daging sapi.
Kami berharap dengan adanya modifkasi dari burger
ini, dapat di kembangkan menjadi makanan yang sehat untuk
di konsumsi dan bergizi tentunya bagi masyarakat indonesia
12
serta menjadi referensi bahwa membuat burger tidak hanya
bergantungan menggunakan tepung terigu saja namun dapat
diganti
dengan
tepung
umbi
suweg
yang
kaya
akan
karbohidrat, protein dan kalsium. Selain itu penambahan
pokea (kerang) khas kota Kendari sebagai toppingnya yang
rendah lemak sangat baik untuk di konsumsi, karena tidak
menimbulkan kegemukan, lain hal dengan burger pada
umumnya yang menggunakan daging sapi.
B. Perumusan masalah
Berdasarkan penjelasan yang terdapat pada latar
belakang dapat diketahui permasalahan sebagai berikut :
1. Bagaimana cara membuat burger pokea rendah lemak dengan gizi
yang baik untuk tubuh ?
2. Bagaimana cara membuat burger pokea yang bernilai ekonomis di
mata masyarakat ?
3. Bagimana cara meningkatkan konsumsi masyarakat terhadap produk
burger pokea ?
C. Tujuan
Tujuan dilaksanakannya usaha Burger Pokea (kerang)
sebagai berikut :
1. Untuk memproduksi burger yang berbahan dasar tepung suweg.
2. Meminimalisir penggunaan terigu yang semakin meningkat.
3. Memanfaatkan pangan local secara optimalyang ada di daerah tersebut.
4. Meningkatkan konsumsi burger dengan varian rasa yang berbeda
dengan sehat dan bergizi.
D. Luaran dan Manfaat.
Luaran dan manfaat yang diharapkan dari usaha “Pembuatan burger
pokea substitusi tepung umbi suweg sebagai salah satu upaya diversifikasi
pangan” adalah:
12
1. Memproduksi produk burger pokea dari substitusi tepung umbi suweg
sebagai makanan pelengkap yang lezat nan sehat.
2. Menciptakan peluang usaha baru dengan mengutamakan karyawan
mahasiswa sehingga bisa menghemat kantong biaya perkuliahan.
Karena usaha ini membutuhkan orang yang banyak.
3. Memenuhi kebutuhan masyarakat dalam mengonsumsi burger pokea
yang rendah lemak.
BAB II
GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
A. Kondisi Lingkungan.
Di lingkungan masyarakat yang semakin konsumtif, dapat
mempermudah kami dalam membuat produk ini, karena banyak orang-orang
yang semakin malas untuk membuat makanan sendiri dan ingin langsung
memakan makanan yang siap saji saja yang praktis dan tidak ribet. Selain
itu, masyarakat yang ada di kota Kendari juga lebih menyukai makanan
burger, karena penyebaran dari makanan burger ini masih sangat minim di
kota Kendari, sehingga menimbulkan rasa penasaran bagi setiap orang yang
ingin mencobanya. Apalagi para pemburu kuliner yang ingin mencicipi
dengan varian rasa yang berbeda dan kreatif dari kuliner baru yang telah di
produksi. Oleh karena itu, kami berinisiatif untuk membuka usaha kuliner
berupa burger yang berbahan dasar dari tepung umbi suweg toping pokea
atau kerang air tawar, dengan varian rasa yang berbeda. Adapun produk
yang akan kami pasarkan salah satunya adalah Burger Pokea (kerang) saus
hitam rendah lemak yang sangat lumer di mulut. Di samping itu, dalam
proses memproduksinya kami akan lebih banyak memilih karyawan
mahasiswa, sehingga mahasiswa yang ada di kota Kendari bisa lebih
produktif
dalam
memanfaatkan
waktu
yang
ada
dan
membantu
12
perekonomian yang pas-pasan dan tentunya melatih jiwa untuk berbisnis dan
juga menambah pengetahuan.
B. Sumber Daya dan Bahan Baku.
Dalam program usaha ini, sumber bahan baku
utama yang kami butuhkan adalah umbi suweg dan pokea
(kerang air tawar). Umbi suweg dan kerang khas kota
Kendari ini banyak ditemukan di daerah Sulawesi tenggara,
namun kenyataannya pemanfaatannya belum banyak di
ketahui oleh masyarakat kota Kendari sehingga bisa menjadi
produk makanan ataupun kuliner yang selaras di lidah
masyarakat. Sebelum dibuat menjadi produk burger, kami
mengubah umbi suweg tersebut menjadi tepung dan pokea
(kerang air tawar) kami olah menjadi toppingnya.
Bahan baku yang telah di olah menjadi suatu produk Burger
Pochean akan dipasarkan di lingkungan kampus terlebih dahulu untuk
mengetahui tingkat kesukaan mahasiswa terhadap produk ini. Jikalau sudah
banyak dari kalangan mahasiswa yang menyukainya maka produk ini akan
kami pasarkan secara luas di daerah kota Kendari hingga di kota-kota besar
yang ada di Indonesia.
Produk yang akan kami buat sendiri belum banyak pesaingnya,
karena burger yang akan kami buat merupakan burger special menggunakan
tepung umbi suweg yang tinggi akan karbohidrat, protein dan kalsium,
dengan paduan kerang air tawar khas kota Kendari sebagai toping nya yang
rendah lemak. Jadi buat pecinta kuliner burger yang takut akan masalah
obesitas berlebihan sekarang anda bisa mencicipinya tanpa takut akan
masalah kegemukan, karena bahan pada pembuatannya menggunakan
kerang air tawar bukan menggunakan daging sapi atau lainnya. Oleh karena
12
itu, usaha ini memiliki potensi dan peluang yang cukup besar menjadikan
kuliner ini lebih akrab di lidah masyarakat dan mempunyai sedikit pesaing.
C. Lokasi Usaha
Untuk proses pembuatan produk ini kami membuat di rumah. Untuk
lokasi usaha kami akan membuka stand di dalam kampus, di luar wilayah
kampus, dan menyewa tempat di luar dengan lokasi yang strategis, dekat
dengan jalanan yang ramai, bersih dan mudah di ketahui oleh banyak orang.
D. Peluang Usaha.
Melihat dari banyaknya produk-produk yang kami
buat dan bergerak dibidang usaha yang sama dengan
kreatiftas
dan
keunikannya
masing-masing,
justru
memberikan kami semangat dalam berkreasi dan berinovasi
agar dapat ikut bersaing di pasaran, dengan menyiasati
produk yang kami buat dengan inovasi yang berbeda dari
produk-produk yang sudah ada, yaitu dengan inovasi rasa
yang lebih enak dan special dari rasa yang telah ada
sebelumnya. Modifkasi makanan yang kreatif sehingga
memperindah tampilan makanan dengan campuran bahanbahan yang aman, sehat dan bergizi seimbang tentunya.
Menciptakan sensasi dengan level rasa pedas yang berbedabeda, sehingga makanan yang di ciptakan lebih menantang
dan di minati oleh masyarakat, ukuran yang lebih besar, isi
yang bervariasi, harga yang ekonomis dan yang paling
penting produk yang kami buat dijamin higienis tanpa
memakai
bahan
pengawet
atau
bahan-bahan
yang
mengandung kadar kimia yang tinggi. Dengan ini, kami
yakin bahwa produk kami dapat diterima di masyarakat
serta mampu bersaing dipasaran.
12
BAB III
METODE PELAKSANAAN
3.1 Persiapan Bahan Baku dan Peralatan
Tahap yang pertama dilakukan sebelum membuat
burger
pokea,
tentunya
kita
terlebih
dahulu
mempersiapan bahan baku dan peralatan yang digunakan
dalam proses pembuatan burger pokea.
Bahan baku yang digunakan antara lain: tepung
suweg, daging pokea (kerang), tepung
terigu, keju,
mentimun, tomat, selada, mayonaise, saus sambal, saus
12
tomat, saus lada hitam, bawang bombay, telur, garam, gula,
dan margarin.
Peralatan yang digunakan antara lain: mangkok
besar, blender, oven, pisau, piring, loyang dan sendok.
3.2 Cara Pembuatan Burger Pokea
Cara pembuatan burger pokea ini, sangat mudah
dilakukan dan pada umumnya sama seperti pembuatan
burger yang sudah di ketahui sebelumnya.
Cara pembuatan burger pokea :
1. Ayak tepung terigu dan tepung umbi suweg. Tambahkan gula
pasir dan ragi instant, aduk hingga rata. Tambahkan garam,
aduk rata. Buat sumur di tengah tepung, masukan air hangat,
aduk rata tepung menggunakan jari-jari tangan hingga air
tercampur, tambahkan telur, kemudian kocok.
2. Uleni adonan hingga tercampur rata dan menggumpal.
Pindahkan adonan ke permukaan meja yang di taburi tepung
terigu dan tepung suweg. Setelah itu campur dengan
mentega.
3. Bulatkan adonan menjadi bola yang smooth, letakan di
mangkuk, olesi dasar mangkuk dengan mentega agar tidak
lengket. Tutup mangkuk dan istrahatkan adonan hingga
mengembang minimal 2 kali lipat. Kira-kira 1 jam.
4. Jika telah mengembang, pipihkan menjadi piringan yang
telah di bagi dua dengan diameter selebar 8 cm.
5. Tata adonan di atas piring, kemudian olesi permukaan roti
dengan mentega/margarin.
6. Sambal menunggu roti beristrahat, panaskan oven, set di suhu
175 derajat celcius, letakan rak pemanggang di tengah.
7. Panggang roti selama 15-20 menit, jika permukaannya mulai
terlihat coklat keemasan, segera keluarkan dari oven dan
dinginkan. Untuk roti yang tidak di taburi wijen, bisa di olesi
12
dengan mentega/margarin untuk menghasilkan permukaan
roti yang terlihat lembut.
8. Pada lapisan burger paling bawah, gunakan saus lada hitam,
kemudian bisa langsung menyusun bahan-bahan seperti
selada, timun dan tomat yang di lapisi dengan saus tomat.
Kemudian lapisi dengan daging pokea (kerang), bersamaan
dengan bawang bombay. Untuk yang suka keju, bisa di
tambahkan pada lapisan paling atas burger.
9. Bungkus burger yang sudah di susun dengan mengguanakan
plastik khusus yang biasa di gunakan untuk mengemas
burger. Burger paling nikmat di nikmati pada kondisi hangat.
Cocok untuk menu sarapan pagi.
3.3 Promosi dan Pemasaran Produk
Target utama dalam mempromosikan dan pemasaran produk yang
kami jual adalah orang dewasa dan remaja, karena produk yang kami buat
sangat di gemari oleh kalangan orang dewasa dan remaja. Penjualan burger
pokea ini biasanya kami lakukan setelah aktivitas perkuliahan selesai. Untuk
mempromosikan
produk
burger
pokea
ini,
pertama
kali
dengan
mempromosikan dari mulut ke mulut terutama di promosikan kepada orangorang
terdekat
terlebih
dahulu.
Sambil
berjualan
keliling
dalam
mempromosikannya, kami juga akan membuka stand penjualan di luar
wilayah kampus dan di dalam kampus, menyewa tempat untuk membuka
usaha ini. Dan menggunakan media seperti brosur, pamflet, media massa,
facebook, twetter, bbm, wa, dan line.
12
BAB IV
BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
4.1. Anggaran Biaya
No
1
2
3
4
Jenis Pengeluaran
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Biaya perjalanan
Biaya lainnya
Jumlah
4.2. Jadwal Kegiatan
Biaya (Rp)
3.600.000
6.300.000
1.160.000
1.250.000
12.310.000
12
No
Kegiatan
Bulan
1
1
Persiapan awal
2
3
4
5
6
7
8
Pengadaan peralatan penunjang kegiatan usaha
Penataan peralatan kegiatan
Pengadaan bahan baku usaha
Produksi burger pokea
Promosi dan pemasaran burger pokea
Evaluasi
Pelaporan
2
3
4
5
LAMPIRAN
1. Biodata
Nama
: Supri Wibisono
Stambuk
: Q1A116055
Tempat Tanggal Lahir
: Laroue, 30 juni 1998
Alamat
: Perdos Blok O.26
Prodi
: Teknologi Pangan
Lulusan
: SDN Laroue, SMPN 4 Bungku Timur
Satap, SMAN 1 Bungku.
Pengalaman Organisasi
: Marcing Band
: supri.30juli@gmail.com
12
No HP
2. Suweg
: 082291324347
12