desain kurikulum yang lagi memimpin dunia

Desain Kurikulum kel 5

PEMBAHASAN
A. Pengertian Desain Kurikulum
Ada beberapa Pengertian Desain Kurikulum menurut para ahli, diantaranya:
1. Menurut Oemar Hamalik (1993) pengertian Desain adalah suatu
petunjuk yang memberi dasar, arah, tujuan dan teknik yang ditempuh
dalam memulai dan melaksanakan kegiatan.
2. Menurut Nana S. Sukmadinata (2007:113) desain kurikulum adalah
menyangkut pola pengorganisasian unsur-unsur atau komponen
kurikulum. Penyusunan desain kurikulum dapat dilihat dari dua
dimensi, yaitu dimensi horizontal dan vertikal. Dimensi horizontal
berkenaan dengan penyusunan dari lingkup isi kurikulum. Sedangkan
dimensi vertikal menyangkut penyusunan sekuens bahan berdasarkan
urutan tingkat kesukaran.
3. Menurut Longstrteet (1993) Desain kurikulum ini merupakan desain
kurikulum yang berpusat pada pengetahuan (the knowledge centered
design) yang dirancang berdasarkan struktur disiplin ilmu, oleh karena
itu model desain ini dinamakan juga model kurikulum subjek
akademis yang penekanannya diarahkan untuk pengembangan
intelektual siswa.

Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan bahwa desain kurikulum
merupakan suatu pengorganisasian tujuan, isi, serta proses belajar yang akan
diikuti siswa pada berbagai tahap perkembangan pendidikan.
B. Prinsip-prinsip dalam Mendesain
Saylor (Hamalik:2007)

mengajukan delapan prinsip ketika

akan

mendesain kurikulum, prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut:
1. Desain kurikulum harus memudahkan dan mendorong seleksi serta
pengembangan semua jenis pengalaman belajar yang esensial bagi
pencapaian prestasi belajar, sesuai dengan hasil yang diharapkan.
1

Desain Kurikulum kel 5

2. Desain memuat berbagai pengalaman belajar yang bermakna dalam rangka
merealisasikan tujuan–tujuan pendidikan, khususnya bagi kelompok siswa

yang belajar dengan bimbingan guru;
3. Desain harus memungkinkan dan menyediakan peluang bagi guru untuk
menggunakan prinsip-prinsip belajar dalam memilih, membimbing, dan
mengembangkan berbagai kegiatan belajar di sekolah;
4. Desain harus memungkinkan guru untuk menyesuaikan pengalaman
dengan kebutuhan, kapasitas, dan tingkat kematangan siswa
5. Desain harus mendorong guru mempertimbangkan berbagai pengalaman
belajar anak yang diperoleh diluar sekolah dan mengaitkannya dengan
kegiatan belajar di sekolah.
6. Desain harus menyediakan pengalaman belajar yang berkesinambungan,
agar kegiatan belajar siswa berkembang sejalan dengan pengalaman
terdahulu dan terus berlanjut pada pengalaman berikutnya.
7. Kurikulum harus di desain agar dapat membantu siswa mengembangkan
watak, kepribadian, pengalaman, dan nilai-nilai demokrasi yang menjiwai
kultur.
8. Desain kurikulum harus realistis, layak, dan dapat diterima.
C. Model-Model Desain Kurikulum
1. Subject Centered Design

( Desain yang berpusat pada mata pelajaran)


Subject centered design curiculum merupakan bentuk desain yang paling
populer, paling tua dan paling banyak digunakan. Dalam subject centered
design, kurikulum dipusatkan pada isi atau materi yang akan diajarkan.
Kurikulum tersusun atas sejumlah mata-mata pelajaran, dan mata-mata pelajaran
tersebut diajarkan secara terpisah-pisah. Karena terpisah-pisahnya itu maka
kurikulum ini disebut juga separated subject curiculum.
Subject centered design berkembang dari konsep pendidikan klasik yang
menenkankan pengetahuan, nilai-nilai dan warisan budaya masa lalu, dan
2

Desain Kurikulum kel 5

berupaya

untuk

mewariskannya

kepada


generasi

berikutnya.

Karena

mengutamakan isi atau bahan ajar atau subject matter tersebut, maka desain
kurikulum ini disebut juga subject academic curriculum.
Beberapa kelebihan dari model ini adalah:
1. mudah disusun, dilaksanakan, dievaluasi, dan disempurnakan
2. para pengajarnya tidak perlu dipersiapkan khusus, asal menguasai ilmu
atau bahan yang akan diajarkan sering dipandang sudah dapat
menyampaikannya.
Beberapa kritik yang juga merupakan kekurangan model desain ini adalah
1. Karena

pengetahuan diberikan secara

terpisah-pisah, hal


itu

bertentangan dengan kenyataan, sebab dalam kenyataan pengetahuan
itu merupakan suatu kesatuan,
2. Karena mengutamakan bahan ajar maka peran peserta didik sangat
pasif
3. Pengajaran lebih menekankan pengetahuan dan kehidupan masa lalu,
dengan demikian pengajaran lebih bersifat verbalitas dan kurang
praktis.
Desain jenis ini dapat dibedakan atas tiga desain, yaitu :
1).The Subject Design
The Subject Curiculum merupakan bentuk desain yang paling murni dari
subject centered design. Subject design menekankan penguasaan fakta-fakta dan
informasi. Model desain ini telah ada sejak lama. Pada jaman dahulu pendidikan
tidak diarahkan pada mencari nafkah, tapi pada pembentuakan pribadi dan status
sosial (Liberal Art). Pendidikan hanya di peruntukan bagi anak-anak golongan
bangsawan yang tidak usah bekerja mencari nafkah.
Adapun kelemahan-kelemahan bentuk kurikulum ini adalah :


3

Desain Kurikulum kel 5



kurikulum memberikan pengetahuan terpisah-pisah, satu terlepas
dari yang lainnya.



isi kurikulum diambil dari masa lalu, terlepas dari kejadiankejadian yang hangat, yang sedang berlangsung saat sekarang.
Kurikulum ini kurang memperhatiakan minat, kebutuhan dan
pengalaman peserta didik



isi kurikulum disusun berdasarkan sistematika ilmu sering
menimbulkan


kesukaran

di

dalam

mempelajari

dan

menggunakannya


kurikulum lebih mengutamakan isi dan kurang memperhatiakn cara
penyampaian. Cara penyampaian utama adalah ekspositori yang
menyebabkan peran siswa pasif.

kelebihan-kelebihan bentuk kurikulum ini:



karena materi pelajaran diambil dari ilmu yang sudah tersusun
secara sitematis logis, maka penyusunnya cukup mudah.



bentuk ini sudah di kenal sejak lama, baik oleh guru-guru maupun
orang tua, sehingga lebih mudah untuk dilaksanakan.



Bentuk ini memudahkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan
di perguruan tinggi, sebab pada perguruan tinggi umumnya
menggunakan bentuk ini.



Bentuk ini dapat dilaksanakan secara efisien, karena metode
utamanya adalah metode ekspositori yang dikenal tingkat
efisiennya cukup tinggi




Bentuk ini sagat ampuh sebagai alat untuk melestarikan dan
mewariskan warisan budaya masa lalu.

2).The Disciplines Design

4

Desain Kurikulum kel 5

Bentuk ini merupakan pengembangan dari subject design keduanya masih
menekankan kepada isi materi kurikulum. Pada subject design belum ada kriteria
yang tegas tentang apa yang disebut subject (ilmu). Belum ada perbedaan antara
matematika, psikologi dengan teknik atau cara mengemudi, semuanya disebut
subject. Pada disciplines design kriteria tersebut telah tegas. Para pengembang
kurikulum dari aliran ini berpegang teguh pada disiplin-disiplin ilmu seperti :
fisika, biologi, psikologi, sosiologi dan sebagainya.
Perbedaan lain adalah dalam tingkat penguasaan, disciplines design tidak
seperti subject design yang menekankan penguasaan fakta-fakta dan informasi

tetapi pada pemahaman. Para peserta didik didorong untuk memahami logika
atau struktur dasar suatu disiplin, memahami konsep-konsep, ide-ide dan prinsipprinsip penting juga didorong untuk memahami cara mencari dan menemukannya.
Hanya dengan meguasai hal-hal itu, peserta didik akan memahami masalah dan
mampu melihat hubungan berbagai fenomena baru.
Bentuk ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan subject
design. Pertama, kurikulum ini bukan hanya memiliki organisasi yang sistematik
dan efektif tetapi juga dapat memelihara integritas intelektual pengetahuan
manusia. Kedua, peserta didik tidak hanya menguasai serentetan fakta, prinsip
hasil hafalan tetapi menguasai konsep, hubungan dan proses-proses intelektual
yang berkembang pada siswa.
Meskipun telah menunjukan beberapa kelebihan bentuk, desain ini masih
memiliki beberapa kelemahan. Pertama, belum dapat memberikan pengetahuan
yang berintegrasi. Kedua, belum mampu mengintegrasikan sekolah dengan
masyarakat atau kehidupan. Ketiga, belum bertolak dari minat dan kebutuhan atau
pengalaman peserta didik. Keempat, susunan kurikulum belum efisien baik untuk
kegiatan belajar maupun untuk penggunaannya. Kelima, meskipun sudah lebih
luas dibandingkan dengan subject design tetapi secara akademis dan intelektual
masih cukup sempit.
3).The Broad Fields Design
Baik subject design maupun disciplines design masih menunjukan adanya

pemisahan antar mata pelajaran. Salah satu usaha untuk menghilangkan
5

Desain Kurikulum kel 5

pemisahan tersebut adalah mengembangkan The broad field design. Dalam model
ini mereka menyatukan beberapa mata pelajaran yang berdekatan atau
berhubungan menjadi satu bidang studi seperti sejarah, Geografi, dan Ekonomi
digabung menjadi ilmu Pengetahuan sosial, Aljabar, Ilmu ukur, dan Berhitung
menjadi matematika, dan sebagainya.
Tujuan pengembangan kurikulum broad field adalah menyiapakan para
siswa yang dewasa ini hidup dalam dunia informasi yang sifatnya spesialistis,
dengan pemahaman yang bersifat menyeluruh. Bentuk kurikulum ini banyak
digunakan di sekolah

menengah pertama, di

sekolah menengah atas

penggunaannya agak terbatas apalagi di perguruan tinggi sedikit sekali.
Ada dua kelebihan penggunaan kurikulum ini. Pertama, karena dasarnya
bahan yang terpisah-pisah, walaupun sudah terjadi penyatuan beberapa mata
kuliah masih memungkinkan penyusunan warisan-warisan budaya secara
sistematis dan teratur. Kedua, karena mengintegrasikan beberapa mata kuliah
memungkinkan peserta didik melihat hubungan antara beberapa hal.
Di samping kelebihan tersebut, ada beberapa kelemahan model kurikulum
ini. Pertama, kemampuan guru, untuk tingkat sekolah dasar guru mampu
menguasai bidang yang luas, tetapi untuk tingkat yang lebih tinggi, apalagi di
perguruan tinggi sukar sekali. Kedua, karena bidang yang dipelajari itu luas, maka
tidak dapat diberikan secara mendetail, yang diajarkan hanya permukaannya saja.
Ketiga, pengintegrasian bahan ajar terbatas sekali,tidak menggambarkan
kenyataan, tidak memberikan pengalaman yang sesungguhnya bagi siswa, dengan
demikian kurang membangkitkan minat belajar. Keempat, meskipun kadarnya
lebih rendah di bandingkan dengan subject design, tetapi model ini tetap
menekankan proses pencapaian tujuan yang sifatnya afektif dan kognitif tingkat
tinggi.
2. Learner-centered design (Desain Kurikulum Berorientasi pada Siswa)
Sebagai reaksi sekaligus penyempurnaan terhadap beberapa kelemahan
subject centered design berkembang learner centered design. Design ini berbeda
dengan subject centered, yang bertolak dari cita-cita untuk melestarikan dan

6

Desain Kurikulum kel 5

mewariskan budaya, dan karena itu mereka mengutamakan peranan isi dari
kurikulum.
Learner centered, memberi tempat utama kepada peserta didik. Di dalam
pendidikan atau pengajaran yang belajar dan berkembang adalah peserta didik
sendiri. Guru atau pendidik hanya berperan menciptakan situasi belajar-mengajar,
mendorong dan memberikan bimbingan sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Terdapat tiga hal yang dilakukan oleh guru dalam mengimplementasikan
kurikulum ini:
 Dengarkan secara menyeluruh berbagai ungkapan siswa;
 Bersikap lemah lembut dan kasih sayang terhadap siswa; dan
 Bersikap wajar dan alami terhadap siswa serta jangan berpura-pura.
Kriteria keberhasilan dalam kurikulum ini ditentukan oleh perkembangan
anak supaya menjadi manusia terbuka dan berdiri sendiri, dan mengevaluasi
berbagai kegiatan yang telah dilaksanakan, apakah kegiatan tersebut mampu
memberikan nilai untuk kehidupan masa yang akan datang. Maka proses
pembelajaran menurut kurikulum ini ialah ketika memberikan kesempatan kepada
siswa untuk tumbuh berkembang sesuai dnegan potensi yang dimilikinya.
Jenis desain ini dapat dibedakan atas activity (experience) design dan
humanistic design.
1).The Activity atau Experience Design
Beberapa ciri utama activity atau experience design:
1. Struktur kurikulum ditentukan oleh kebutuhan dan minat peserta didik.
Dalam implementasinya guru hendaknya :Menemukan minat dan
kebutuhan peserta didik, Membantu para siswa memilih mana yang
paling penting dan urgen .
2. Karena struktur kurikulum didasarkan atas minat dan kebutuhan peserta
didik, maka kurikulum tidak dapat di susun jadi sebelumnya, tetapi
disusun bersama oleh siswa.
3. Desain

kurikulum

menekankan

prosedur

pemecahan

masalah,

maksudnya dalam pembelajaran tentu akan di dapatkan masalah dan
7

Desain Kurikulum kel 5

dalam activity design perlu mempunyai cara memecahkan masalah
tersebut,.
Beberapa kelebihan dari design kurikulum ini :


karena program pendidikan berasal dari peserta didik, maka tidak banyak
mengalami kesulitan merangsang peserta didik dalam motivasi belajar.



pengajaran memperhatikan individual, meskipun di bentuk kelompok
sekalipun karena mereka juga harus berperan aktif dalm kelompok.



kegiatan- kegiatan pemecahan masalah memberikan bekal kecakapan dan
pengetahuan untuk menghadapi kehidupan di luar sekolah.

Beberapa kelemahan dari kurikulum ini:


perbedaan pada minat dan kebutuhan peserta didik yang kerap terjadi.



Kurikulum tidak mempunyai pola karena sumber pemikiran berasal dari
peserta didik.



kurikulum ini tidak dapat dilakukan oleh guru biasa karena membutuhkan
ahli general education plus ahli psikologi perkembangan dan human
relation.

2) Humanistic design
Menekankan pada fungsi perkembangan peserta didik melalui pemfokusan
pada hal-hal subjektif, perasaan, pandangan, penjadian (becoming), penghargaan,
dan pertumbuhan. Kurikulum humanistik berusaha mendorong penangkapan
sumber daya dan potensi pribadi untuk memahami sesuatu dengan pemahaman
mandiri, konsep sendiri, serta tanggung jawab pribadi.

3. Problem centered design (desain yang berpusat pada permasalahan)

8

Desain Kurikulum kel 5

Problem centered design berpangkal pada filsafat yang mengutamakan
peranan manusia (man centered). Problem centered desain menekankan manusia
dalam kesatuan kelompok yaitu kesejahteraan masyarakat. Problem cebtered
design menekankan pada isi maupun perkembangan peserta didik. Minimal ada
dua variasi model desain kurikulum ini, yaitu the areas of living design, dan The
core design.
1).The Area of Living Design
Dalam prosedur belajar ini tujuan yang bersifat proses dan yang bersifat isi
diintegrasikan. Penguasaan informasi- informasi yang bersifat pasif tetap
dirangsang. Ciri lain yaitu menggunakan pengalaman dan situasi – situasi dari
peserta didik sebagai pembuka jalan

dalam mempelajari bidang-bidang

kehidupan. Dalam the areas of living hubungannya dengan bidang-bidang
kehidupan sehingga dapat dikatakan suatu desain bidang-bidang kehidupan yang
dirumuskan dengan baik akan merangkumkan pengalaman-pengalaman peserta
didik.
Desain ini mempunyai beberapa kelebihan diantanya:


the areas of living desaign merupakan the subject matter design tetapi
dalam bentuk yang terintegrasi. Pemisahan antara subject dihilangkan
oleh problema- problema kehidupan sosial.



karena kurikulum diorganisasikan di sekitar problema- problema
peserta didik maka kurikulum ini menggunakan prosedur pemecahan
masalah.



menyajikan bahan ajar yang relevan, untuk memecahkan masalahmasalah dalam kehidupan.



menyajikan bahan ajar dalam bentuk yyang professional.



motivasi berasal dari peserta didik.

Beberapa kekurangan tentang desain ini:

9

Desain Kurikulum kel 5



penentuan lingkup dan sekuens dari bidang-bidang kehidupan yang
sangat esensial sangat sukar.



lemahnya integrasi kurikulum



desain ini mengabaikan warisan budaya.



para peserta didik memandang masalah untuk sekarng dan masa depan
dan mengabaikan masa lalu.

2).The Core Design
kurikulum ini timbul sebagai reaksi utama kepada separate subject design,
yang sifatnya terpisah-pisah. Dalam mengintegrasikan bahan ajar, mereka
memilih mata-mata pelajaran/ bahan ajar tertentu sebagai inti (core). Pelajaran
lainnya dikembangkan di sekitar core tersebut. Menurut konsep ini inti-inti bahan
ajar dipusatkan pada kebutuhan individual dan sosial. The core design biasa juga
disebut the core curriculum. The core curriculum diberikan guru-guru yang
memiliki penguasaan dan berwawasan luas, bukan spesialis. Disamping
memberikan pengetahuan, nilai-nilai, dan keterampilan sosial, guru-guru tersebut
juga memberikan bimbingan terhadap perkembangan sosial pribadi peserta didik.

KESIMPULAN

10

Desain Kurikulum kel 5

DAFTAR PUSTAKA

Hasanah. Desain Kurikulum. 2011.
https://hasanah.files.wordpress.com/2012/03/desain-kurikulum-3.pdf.
Diakses 15 oktober 2015
Danasasmita,wawan. Desain Kurikulum: Prinsip dan Isu.2014.
https://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BAHASA_JEPANG/19520
1281982031-WAWAN_DANASASMITA/TUGAS_MAHASISWA/BAB_IIPRINSIP_DAN_ISU.PDF. Diakses 15 0ktober 2015

11

Desain Kurikulum kel 5

Nn. Desain kurikulum. 2012. https//ml.scribd.com/doc/117586767/DESAINKURIKULUM. Diakses 15 oktober 2015
Sofi,dkk. Desain Kurikulum . 2012.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._SENI_RUPA/1946102119780
32-SOFI_SUFIARTI_AMIRSYAH/DATA_ MAKALAH_DAN_
LAPORAN/MAKALAH_DESAIN__KURIKULUM.pdf . Diakses 15
Oktober 2015
Idhessara. Model dan Desain Kurikulum. 2014. www.slideshare.net/idhessara/modeldan-desain-kurikulum#14451812356271&fbinitialized. Diakses 5 oktober
2015

Pratiwi,Mega. Desain Kurikulum. 2014. www.slideshare.net/megamelnc/desainkurikulum-29795977

12