TERAPI PIJAT REFLEKSI SEBAGAI PENYEMBUH

TERAPI PIJAT REFLEKSI SEBAGAI PENYEMBUH
ANEMIA, AMANDEL DAN PENURUNAN TEKANAN DARAH
TINGGI
Fitri Yani1, Nofalia Pebriani2, Vinnesia Dwi Sukmaratih3, Moh. Imam4
FKIP.Universitas Muhammadiyah Malang
Program Studi Pendidikan Biologi.
Jln. Raya Tlogomas No. 246 Malang 65144
E-mail : [email protected]

ABSTRAK
Kondisi alam dan masyarakat saat ini sangat kompleks sehingga banyak masalah
kesehatan yang muncul, masalah kesehatan yang dominan khususnya di negara maju.
Peningkatan angka kejadian hipertensi. Populasi hipertensi di dunia pada tahun 2000 lebih
dari 25%, atau sekitar 1 miliar orang, dan dua pertiga hipertensi ada di negara berkembang.
Kejadian anemia di Indonesia menurut hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdes) tahun 2007
menunjukkan 19,7% diderita oleh perempuan dewasa perkotaan, 13,1% laki-laki dewasa dan 9,8%
anak-anak. 7 provinsi di Indonesia pada tahun 1994 – 1996, prevalensi tonsilitis kronis tertinggi
setelah nasofaringitis akut (4,6%) yaitu sebesar 3,8%. Dari fakta di atas dilakukan studi literatur
mengenai manfaat dari pijat refleksi terhadap penyembuhan penyakit hipertensi, anemia dan
amandel. Di dalam tubuh manusia ada dua organ yang menguasai tubuh, yaitu organ jantung dan
organ otak. Dua organ ini memiliki fungsi masing – masing dalam tubuh manusia. Otak berfungsi

sebagai pemberi isyarat dan jantung berfungsi memompa darah ke seluruh tubuh. Kedua telapak
tangan kita terdapat banyak sekali jaringan saraf, hal tersebut menjadikan tangan kita sangat
sensitif bila terkena apapun. Apabila di dalam tubuh kita terdapat penyakit, isyarat tersebut
langsung tersampaikan ke otak melalui saraf, dan dari otak diisyaratkan menuju tangan. Pijat
refleksi dapat menyembuhkan berbagai macam penyakit karena pijat refleksi merupakan terapi
yang menekan pada bagian-bagian titik saraf yang menghubungkan langsung dengan organ-organ
tubuh yang bermasalah.
Kata kunci : Pijat Refleksi, Hipertensi, Amandel, Anemia

ABSTRACT
Natural conditions and the community is currently very complex so many health problems that
appear, health problems that dominant especially in the forward.An increase in incidence
hypertension.Population hypertension in the world in 2000 more than 25 %, or about 1 billion
people, and two-thirds hypertension is in developing countries.The incident anemia in indonesia
according to a health research for basic riskesdes of 2007 show 19.7 % suffered by adult female
urban, 13.1 % adult male and 9.8 % of children.7 provinces in indonesia in 1994 -1996, prevalence
of tonsillitis chronic highest after nasofaringitis an acute ( 4.6 % ) is as much as 3.8 %.From the
fact is done literature study on the benefits of massage reflection of healing disease hypertension,
anemia and tonsils.The human body there are two organ of the body, that is an organ the heart and
organs the brain.Two organs functions such as in the human body. The brain function as the

grantor cue and heart functioning pump blood throughout the body .The palms of our hands there
are a hundred nerve tissue , it made our hands are especially sensitive when exposed to any .If
within our bodies there is a disease , cue tersampaikan are directly to the brain through the nerves ,
and from the brain diisyaratkan toward the hand .Massage reflection could heal various kinds of
disease due reflection is massage therapy that suppresses on those parts to the point the nerves that
connect directly with the bodily organs troubled .
Keyword :Massage reflection , Hypertension , Tonsils , Anemia

1

2025

I. PENDAHULUAN
Kondisi alam dan masyarakat

jumlah penderita

hipertensi

diprediksi akan meningkat menjadi


saat ini sangat kompleks sehingga

29%

banyak masalah kesehatan

yang

orang di seluruh dunia (Analisis

muncul, masalah kesehatan

yang

Kearney,

dominan khususnya di negara maju

walaupun


peluang

masyarakat

hipertensi belum
maju

di

sekitar

2010,

1,6 miliar

hal.

24


dalam

Menurut laporan The National

Indonesia

Health and Nutrition Examination

menderita

Survey III (NHANES III) terhadap

sebesar

namun ancaman

atau

Zunaidi, 2014).


yaitu hipertensi atau tekanan darah
tinggi,

,

Negara

individu
ditemukan

hipertensi



berusia
kasus

65

tahun


anemia

akibat

tidak boleh diabaikan begitu saja.

penyakit kronik sebanyak 19,7%,

Selain

anemia

penyakit

hipertensi

defisiansi

besi


16,6%,

masyarakat di Indonesia banyak

anemia akibat penyakit ginjal kronik

yang menderita penyakit anemia dan

8,2%, dan anemia defisiansi vitamin

amandel.

B12 sebanyak 5,9%. Sedangkan

Hipertensi

menjadi

silent


kejadian

anemia

di

Indonesia

killer karena pada sebagian besar

menurut hasil Riset Kesehatan Dasar

kasus,

(Riskesdes)

tidak menunjukkan

apapun


pada suatu

tahun

2007

hari

menunjukkan 19,7% diderita oleh

dan

perempuan dewasa perkotaan, 13,1%

serangan jantung yang menjadikan

laki-laki dewasa dan 9,8% anak-anak

penderita meninggal (Nurrahmani,


(Aryanti, 2014).

hipertensi

hingga

gejala

menjadi

stroke

2012, hal. 12 dalam Zunaidi, 2014).

Berdasarkan

Peningkatan angka kejadian
hipertensi. Populasi

hipertensi

penyakit

Telinga

epidemiologi
Hidung

di

Tenggorokan (THT) di 7 provinsi di

dunia pada tahun 2000 lebih dari

Indonesia pada tahun 1994 – 1996,

25%, atau sekitar 1 miliar orang, dan

prevalensi tonsilitis kronis tertinggi

dua pertiga hipertensi ada di negara

setelah nasofaringitis akut (4,6%)

berkembang. Bila tidak dilakukan

yaitu sebesar 3,8%. Insiden tinsilitis

upaya yang tepat, jumlah ini akan

kronis di RS Dr. Kariyadi Semarang

terus meningkat, dan pada tahun

yang dilaporkan oleh Aritomoyo
2

(1978) sebanyak 23,36% dan 47%

kita terdapat banyak sekali jaringan

diantaranya pada usia 6 – 15 tahun

saraf, hal tersebut menjadikan tangan

(Farokah, 2005).

kita sangat sensitif bila terkena

Dari fakta di atas dilakukan

apapun. Apabila di dalam tubuh kita

studi literatur mengenai manfaat dari

terdapat penyakit, isyarat tersebut

pijat refleksi terhadap penyembuhan

langsung

penyakit

melalui

hipertensi,

anemia

dan

tersampaikan
saraf,

dan

ke

otak

dari

otak

amandel.

diisyaratkan menuju tangan (Atmojo,

II. TINJAUAN PUSTAKA

2008).

Pijat

refleksi

adalah

cara

Selain pada tangan, bagian

memijat tangan, kaki, dan anggota

kaki juga memiliki titik – titik saraf

tubuh yang lain dengan mengarah

yang dapat dipijat sebagai upaya

pada titik-tik pusat urat-urat saraf.

untuk

Diseluruhh tubuh manusia terdapat

diderita (Atmojo, 2008).

meringankan

sakit

yang

banyak sekali daerah-daerah refleksi,
misalnya di tangan. Tangan memilki
hubungan yang erat dengan organ
tubuh yang lain. Di telapak tangan
juga bisa dilihat bagaimana kondisi
atau keadaan tubuh kita. Dengan cara
memijat tangan kita dapt mengurangi
persentase rasa sakit di tubuh kita
(Atmojo, 2008).
Di dalam tubuh manusia ada
dua organ yang menguasai tubuh,

Gambar 1. Titik refleksi pada kaki

yaitu organ jantung dan organ otak.

Beberapa teknik untuk memijat

Dua organ ini memiliki fungsi
masing



masing dalam

refleksi ada yang dengan menekan

tubuh

keras, sedang, dan ringan. Memijat

manusia. Otak berfungsi sebagai
pemberi

isyarat

dan

berfungsi

memompa

ada juga yang menggunakan beras

jantung
darah

tujuannya agar beras tersebut bisa

ke

menekan terus menerus pada daerah

seluruh tubuh. Kedua telapak tangan

yang
3

sakit.

Ada

juga

yang

menggunakan benda tumpul, ada

perubahan warna (kemerahan) pada

juga yang menggunakan api rokok

daerah tonsil dan sekitarnya serta

yang didekatkan pada daerah yang

luas pembengkakan pada tonsil.

sakit (Atmojo, 2008).

Berikut ini cara pijat refleksi

Memijat

juga

menggunakan

minyak.

dapat
Hal

untuk penyakit amandel.

ini

bertujuan agar kulit tidak lecet ketika
dipijat. Selain itu minyak yang
digunakan dapat dicampur dengan
rempah – rempah alami.
Tonsilitis

atau

yang

lebih

dikenal dengan amandel merupakan
suatu kondisi medis yang ditandai
dengan
tonsil,

adanya peradangan
yang

menyebabkan

tenggorokan, kesulitan

Gambar 2. Pijat refleksi untuk

pada

penderita amandel

sakit
Anemia adalah keadaan di

menelan,

demam, dan untuk kasus tertentu

mana

dapat memicu terjadinya serangan

massa eritrosit (red cell mass) yang

jantung atau pneumonia. Tonsilitis

ditunjukkan oleh penurunan kadar

dapat dideteksi dengan mengetahui

hemoglobin, hematokrit, dan hitung

karakteristik yang

pada

eritrosit (red cell count). Sintesis

paling

hemoglobin biasanya memerlukan

adalah

ketersediaan besi dan protein yang

warna

cukup dalam tubuh. Protein berperan

(kemerahan) pada daerah tonsil dan

dalam pengangkutan besi ke sumsum

sekitarnya serta luas pembengkakan

tulang untuk membentuk molekul.

tonsil,

terlihat

karakteristik

mudah

dapat

terjadinya

yang

dilihat

perubahan

terjadi

penurunan

jumlah

pada tonsil (Prasetya, 2015).
Tonsilitis

dapat

dengan

mengetahui

yang

terlihat

dideteksi
hemoglobin yang baru (Kirana,

karakteristik

pada

2011).

tonsil,

karakteristik yang paling mudah
dapat

dilihat

adalah

terjadinya
4

dipakai
Gambar

3.

Cara

dalam

penyembuhan

penyakit ini. Penderita penyakit ini

pijat

dianjurkan

refleksiuntuk penderita anemia.

lebih

mengkonsumsi

III. PEMBAHASAN

mengandung

Terapi pijat merupakan cara

bukan

banyak

makanan
zat

tergolong

besi.

yang

Amandel

penyakit

yang

untuk memanipulasi jaringan lunak

berbahaya. Tetapi penyakit dapat

dan otot-otot menggunakan tangan

mengganggu apabila tidak segera

atau kaki yang ditujukan untuk

disembuhkan salah satunya dapat

menghilangkan ketegangan, nyeri,

disembuhkan

kejang, stres, dan meningkatkan

refleksi (Atmojo, 2008).

sirkulasi darah (Susetyarini, 2015).

menggunakan

pijat

Berdasarkan hasil wawancara,

Pijat refleksi adalah terapi

manfaat dari pijat refleksi itu sendiri

yang

bersifat holistik.

Manfaat

pijat

terasa

pada tubuh, pikiran,

angin, stress, tegang, penyakit dalam

dan

jiwa.

Pijat

misalnya gagal ginjal (yang masih

adalah

melancarkan

untuk

mengobati

masuk

peredaran darah dan aliran getah

belum

bening. Efek

yang

teknik yang digunakan yaitu dipijat

dari tekanan

pada bagian syaraf, diurut, dan

bersifat
secara

langsung

mekanis
berirama

dan

gerakan

terlalu

parah).

ditekan.

Efek

gerakan yang digunakan dalam pijat

setelah

dilakukan

secara

adalah

tingkat

dramatis

meningkatkan

pasien

yang

Kemudian

ditimbulkan

pijat
akan

refleksi
merasa

aliran darah. Rangsangan

mengantuk dan lapar. Minyak yang

yang ditimbulkan terhadap reseptor

digunakan dalam melakukan pijat

saraf juga mengakibatkan pembuluh

refleksi adalah dengan minyak kayu

darah

refleks

putih atau body lotion. Hal yang

sehingga melancarkan aliran darah

harus dilakukan oleh pasien selama

yang

bagi

dilakukan pijat refleksi adalah pasien

kesehatan. (Hadibroto, 2006 dalam

harus tenang dan yakin (Atminisak

Zunaidi, 2014).

dkk, 2015).

melebar

sangat

secara

berpengaruh

Pada penderita anemia selain
ramuan tradisional pijat refleksi juga
5

Tugurejo
Semarang.
Jurnal
Prosiding Konferensi Nasional II
PPNI Jawa Tengah.

IV. KESIMPULAN
Pijat

refleksi

menyembuhkan
penyakit

karena

berbagai
pijat

dapat
macam
refleksi

merupakan terapi yang menekan
pada bagian-bagian titik saraf yang
menghubungkan langsung dengan
organ-organ tubuh yang bermasalah.
V. DAFTAR PUSTAKA
Aryanti, D.A. 2014. Angka Kejadian
Anemia Pada Pasien Penyakit
Paru Obstruktif Kronik Di Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat
Surakarta. Skripsi. FK Univesitas
Muhammadiyah Surakarta.
Atmojo, Tri. 2008. Pijat Refleksi
Dan Aneka Ramuan Tradisional
Untuk
Kesembuhan
Segala
Penyakit. MedPress (Anggota
IKAPI): Yogyakarta.
Atminisak dkk, 2015. PPT Pijat
Refleksi. Kuliah PTI. Universitas
Muhhamadiyah Malang.
Farokah. 2005. Hubungan Tonsilitis
Kronik Dengan Prestasi Belajar
Pada Siswa Kelas II Sekolah
Dasar Di Kota Semarang.
Universitas
Diponegoro
Semarang.
Prasetya dkk. 2015. Simulasi Deteksi
Tonsilitis
Menggunakan
Pengolahan
Citra
Digital
Berdasarkan Warnna Dan Luasan
Pada Tonsil. JNTETI, Vol. 4, No.
1.
Susetyarini, R.E. 2015. PPT
Pengantar Pengobatan Alternatif.
Kuliah
PTI.
Universitas
Muhhamadiyah Malang.
Zunaidi, Ahmad. 2014. Pengaruh
Pijat Refleksi Terhadap Tekanan
Darah Pada Penderita Hipertensi
Di Klinik Sehat Hasta Therapetika
6

Dokumen yang terkait

ANALISIS KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN AC-BC MENGGUNAKAN BUTON GRANULAR ASPHALT (BGA) 15/20 SEBAGAI BAHAN KOMPOSISI CAMPURAN AGREGAT HALUS

14 283 23

TEPUNG LIDAH BUAYA (Aloe vera) SEBAGAI IMMUNOSTIMULANT DALAM PAKAN TERHADAP LEVEL HEMATOKRIT DAN LEUKOKRIT IKAN MAS (Cyprinus carpio)

27 208 2

PENGARUH KONSENTRASI TETES TEBU SEBAGAI PENYUSUN BOKASHI TERHADAP KEBERHASILAN PERTUMBUHAN SEMAI JATI (Tectona grandis Linn f) BERASAL DARI APB DAN JPP

6 162 1

PENGARUH TERAPI TERTAWA TERHADAP PENURUNAN TEKANAN DARAH SISTOLIK PADA PENDERITA HIPERTENSI DI KLUB SENAM SASANA SUMBERSARI WILAYAH KERJA PUSKESMAS DINOYO MALANG

34 239 24

OPTIMASI SEDIAAN KRIM SERBUK DAUN KELOR (Moringa oleifera Lam.) SEBAGAI ANTIOKSIDAN DENGAN BASIS VANISHING CREAM

57 260 22

PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) SEBAGAI ADJUVAN TERAPI CAPTOPRIL TERHADAP KADAR RENIN PADA MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI HIPERTENSI

37 251 30

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

INTENSIFIKASI PEMUNGUTAN PAJAK HOTEL SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH ( DI KABUPATEN BANYUWANGI

16 118 18

PERAN PT. FREEPORT INDONESIA SEBAGAI FOREIGN DIRECT INVESTMENT (FDI) DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI INDONESIA

12 85 1