PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR PEMODELA
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA BIJIH EMAS
MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE
DI PT INDO MURO KECANA
Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan Skripsi Program
Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Oleh :
Ziat Kurniawan
NIM. H1C113202
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU
2017
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA BIJIH EMAS
MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE
DI PT INDO MURO KECANA
Pengusul :
Mahasiswa
Ziat Kurniawan
NIM. H1C113202
Mengetahui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Nurhakim, S.T.,M.T.
NIP. 19730615 200003 1 002
Marselinus Untung Dwiatmoko, S.T., M.Eng.
NIP. 19750530 200801 1 012
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
penelitian tugas akhir ini sebagai mana mestinya.
Penyusunan proposal penelitian tugas akhir ini tidak dapat tersusun dengan baik
apabila tidak didukung dan dibantu oleh banyak pihak yang telah mendorong,
membimbing dan mengarahkan saya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Romla Noor Hakim, S.T, M.T., selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
2. Bapak Nurhakim, S.T., M.T.., selaku dosen pembimbing 1 proposal penelitian tugas
akhir Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
3. Bapak Marselinus Untung Dwiatmoko, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing 2
proposal penelitian tugas akhir Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Lambung Mangkurat.
4. Ibu Kartini, S.T., M.T. selaku koordinator tugas akhir Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
5. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga selesainya proposal penelitian tugas
akhir mahasiswa Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat.
Saya menyadari proposal penelitian tugas akhir yang saya susun ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat di harapkan. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih.
Banjarbaru,
Agustus 2017
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I.
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ......................................................................……..
1-1
I.2. Rumusan Masalah .................................................................……..
1-1
I.3. Batasan Masalah
................................................................……..
1-2
I.4. Tujuan Penelitian .................................................................……..
1-2
I.5. Manfaat Penelitian.................................................................……..
1-2
BAB II. DASAR TEORI
2.1. Definisi Eksplorasi ................................................................……..
2-1
2.1.1. Konsep Eksplorasi ......................................................……..
2-2
2.1.2. Tahapan Eksplorasi .....................................................……..
2-3
2.2. Definisi Pemodelan................................................................……..
2-6
2.2.1. Jenis-jenis Model Endapan .........................................……..
2-6
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Jadwal Kegiatan ....................................................................……..
3-1
3.2. Tempat Kegiatan ...................................................................……..
3-1
3.3. Diagram Alir Penelitian ....................................................... .……..
3-2
3.4. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….
3-3
3.5. Teknik Pengolahan Data……………………………………………
3-3
3.6. Teknik Analisis Data .............................................................……...
3-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Sumberdaya dan Cadangan Mineral .....................
2-5
Gambar 2.2 Model Endapan Empiris Au-Ag Epitermal ............................
2-7
Gambar 2.3 Model Endapan Block ............................................................
2-9
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian……………………………………...
3-4
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir .....................
3-1
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Sistematika Penulisan Laporan
Lampiran 2
: Rencana Jadwal Penyusunan Isi Laporan
Lampiran 3
: Curriculum Vitae
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang memiliki sumberdaya alam yang
berlimpah, salah satunya adalah bijih emas. Emas digunakan sebagai standar
keuangan di banyak Negara dan juga digunakan sebagai perhiasan dan alat
elektronik.
Industri pertambangan bijih emas di Indonesia, khususnya di Kalimantan
Tengah berkembang dengan pesat seiring dengan banyaknya permintaan
pasar, baik untuk konsumsi domestik maupun untuk non domestik. PT Indo
Muro Kencana (IMK) merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang
memanfaatkan sumberdaya alam tersebut.
Dalam industri pertambangan keberhasilan kegiatan eksplorasi sangatlah
penting dan eksplorasi merupakan salah satu indikator dikatakan layak tidaknya
suatu kegiatan untuk dilakukan penambangan. Evaluasi kegiatan eksplorasi
diperlukan untuk mendapatkan data seakurat mungkin dan meminimalisir faktorfaktor kesalahan dalam penaksiran kuantitas sumberdaya dan cadangan mineral.
Data-data
eksplorasi
ini
nantinya
akan
digunakan
untuk
perencanaan
penambangan.
Latar belakang dalam pemilihan judul Pemodelan dan Estimasi
Sumberdaya Bijih Emas Menggunakan Metode Inverse Distance, adalah untuk
mendapatkan pengalaman praktis dalam lingkungan kerja dan mengetahui secara
langsung proses kegiatan eksplorasi Bijih emas di PT Indo Muro Kencana (IMK).
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana model bijih emas di daerah penelitian
2. Bagaimana mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
3. Bagaimana penentuan sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
1-1
1.3.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu :
1.
Penelitian dilakukan di IUP PT Indo Muro
Kencana
2.
Pemodelan bijih emas menggunakan metode
komputerisasi (block model)
3.
Estimasi
sumberdaya
bijih
emas
mengunakan perangkat lunak surpac 6.6.2.
1.4.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.
Membuat simulasi model bijih emas
2.
Mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
3.
Menentukan nilai sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :
1.
Mahasiswa
Mahasiswa mengetahui secara langsung bagaimana kegiatan eksplorasi
bijih emas, pengambilan dan pengolahan data sehingga didapatkan sumberdaya
mineral. Serta memberikan pengalaman kerja diruang lingkup daerah penelitian di
PT IMK.
2.
Perusahaan
Mahasiswa dapat memberikan kontribusi untuk perusahaan dibidang
eksplorasi, khususnya pada kegiatan drilling dan analisa basis data untuk perhitungan
sumberdaya mineral. Serta sebagai salah satu cara untuk menyeleksi calon karyawan
sebelum melakukan penerimaan / training.
1-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi Eksplorasi
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai
suatu endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan
sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai
letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari endapan bahan
galian.
Koesoemadinata (1995) berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas
untuk mencari tahu keadaan suatu daerah, ruang ataupun realm yang sebelumnya
tidak diketahui keberadaannya, sedangkan istilah eksplorasi geologi adalah mencari
tahu tentang keadaan suatu objek geologi yang umumnya berupa endapan mineral.
Koesoemadinata (1995) mengibaratkan eksplorasi dengan sebuah perburuan.
Seorang ahli geologi atau seorang ahli eksplorasi dipersamakan dengan pemburu.
Pemburu tersebut harus dapat memperhatikan model binatang yang diburu, habitat
dimana buruan itu hidup, petunjuk-petunjuk atau jejak-jejak yang ditinggalkannya,
kelemahan dan kekuatan dari binatang tersebut, senjata yang ampuh untuk
merobohkannya, serta strategi untuk dapat sampai mendekati sasaran dalam jarak
tembak. Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah
maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal
mungkin.
Kegiatan eksplorasi merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan
sebelum suatu usaha pertambangan dilaksanakan. Hasil dari kegiatan eksplorasi
tersebut harus dapat memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai
sumberdaya mineral atau bahan galian maupun kondisi-kondisi geologi yang ada, agar
dapat diketahui layak atau tidaknya suatu pembukaan usaha penambangan. Kegiatan
eksplorasi dapat dimulai setelah target endapan yang akan dieksplorasi telah
ditetapkan.
2-1
2.1.1. Konsep Eksplorasi
Koesoemadinata (1995) menyebutkan bahwa untuk melakukan eksplorasi atau
pencarian suatu endapan, seseorang yang bekerja di bidang eksplorasi ini harus
mempunyai bayangan tentang apa yang akan dicari, di daerah mana akan dicari serta
metoda dan sistem apa yang efektif digunakan, dengan kata lain harus memiliki
konsep. Terakhir adalah menentukan metode untuk melacak, sehingga secara singkat
konsep eksplorasi akan merumuskan strategi dan taktik serta program kegiatan
eksplorasi.
Dalam melakukan eksplorasi ada 2 (dua) macam pendekatan, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan modern. Pendekatan tradisional meliputi prospeksi
(pelacakan atau penyisiran langsung terhadap obyek yang dicari) dan eksplorasi
(mencari tahu akan kelanjutan suatu singkapan dari obyek (endapan) yang dicari
secara lateral maupun ke dalam). Pendekatan modern merupakan eksplorasi atau
pencarian suatu objek geologi secara ilmiah dan berencana.
Metode atau teknik eksplorasi tidak dapat digunakan tanpa suatu konsep
eksplorasi. Konsep eksplorasi menentukan sasaran eksplorasi sehingga pemakaian
metode dan teknik ekplorasi dapat tepat guna, efektif dan efisien. Dari persamaan
pengertian antara eksplorasi dengan perburuan tersebut, maka eksplorasi geologi
(bahan galian) adalah pencarian secara ilmiah dan berencana yang mencakup :
a. Model geologi dari endapan yang dicari atau dari lingkungan geologinya dimana
endapan bahan galian itu biasanya berada
b. Strategi untuk pencarian bahan galian
c. Pemilihan metoda yang akan dipakai
d. Pertimbangan ekonomis.
Sebagai suatu aktifitas ekonomi perencanaan suatu eksplorasi harus
memenuhi tiga prinsip utama, yaitu :
a. Efektif yaitu penggunaan metoda atau peralatan harus sesuai dengan sasaran
Eksplorasi.
b. Efisien yaitu dari sisi waktu dan biaya dapat dilakukan secara efisien.
c. Manfaat biaya (Cost-benefit) yaitu eksplorasi ini harus memiliki nilai manfaat baik
bagi perusahaan maupun bagi masyarakat sekitar.
2-2
2.1.2. Tahapan Eksplorasi
Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan kerugian
atau resiko kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang berisiko tinggi.
Pentahapan dalam eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap endapan
mineral untuk mengurangi resiko kegagalan (kerugian) yang lebih besar dalam
menemukan endapan mineral tersebut. Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai
dilakukan, perlu adanya evaluasi untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan
selanjutnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiatan
eksplorasi adalah :
a. Efektifitas yaitu mengenai sasaran dengan metode dan strategi yang tepat
b. Efisiensi yaitu dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal
c. Unsur ekonomi yaitu biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang diharapkan
dengan memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko
maka keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda.
Tahap eksplorasi merupakan urutan penyelidikan geologi yang umumnya
dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu prospeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi
rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi pemineralan
(mineralization), menentukan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dari
pada suatu cebakan mineral untuk kemudian dapat dilakukan analisa
kemungkinan dilakukannya investasi.
a. Prospeksi (prospecting)
Tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang mengandung
cebakan mineral yang potensial. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi
untuk mengidentifikasi singkapan, dan metode yang tidak langsung seperti studi
geokimia dan geofisika dengan skala yang diperlukan. Paritan yang terbatas,
pengeboran dan pemercontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi suatu cebakan mineral yang akan menjadi target
eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data
geologi, geokimia dan geofisika.
2-3
b. Eksplorasi umum (general exploration)
Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu cebakan yang
teridentifikasi. Selanjutnya metode yang digunakan termasuk pemetaan geologi,
pemercontohan dengan jarak yang lebar, membuat paritan dan pengeboran untuk
evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu cebakan. lnterpolasi bisa
dilakukan secara terbatas berdasarkan metode penyelidikan tak langsung.
Tujuannya adalah untuk menentukan gambaran geologi suatu cebakan mineral
berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya.
c. Eksplorasi rinci (detailed exploration)
Tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3 dimensi
terhadap cebakan mineral yang telah diketahui dari pemercontohan singkapan,
paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Jarak pemercontohan sedemikian
rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang
lain dari cebakan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang
tinggi.
d. studi kelayakan (feasibility study)
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis
dan teknis usaha pertambangan (penambangan, pengolahan/pemurnian, ekonomi,
pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah), termasuk
analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
Hasil dari kegiatan eksplorasi yaitu mendapatkan penaksiran nilai
sumberdaya dan cadangan dari endapan mineral, yang terbagi menjadi 2 yaitu :
a. sumberdaya mineral tereka (inferred mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat
diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological assurance) rendah
b. sumberdaya mineral tertunjuk (indicated mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar
dan kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological
assurance) medium.
2-4
c. sumberdaya mineral terukur (measured mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar
dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi
(geological assurance) tinggi.
d. cadangan bijih terkira (probable ore reserve)
bagian sumberdaya mineral tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang,
dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari sumberdaya mineral
terukur.
e. cadangan bijih terbukti (proved ore reserve)
Bagian dari sumberdaya mineral terukur telah diketahui tonase, densitas,
bentuk, dimensi, kadar mineral yang dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan
geologi tinggi serta memiliki nilai ekonomis jika ditambang.
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral dikelompokkan berdasarkan
dua kriteria yang menjadi dasar klasifikasi, yaitu keyakinan geologi dan
kelayakan tambang. Hubungan antara hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan
cadangan mineral tertera dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Hubungan Antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan
Mineral
2-5
2.2.
Definisi Pemodelan
Terminologi ’model’ telah banyak didefinisikan, salah satunya berupa
suatu idealisasi fungsional dari suatu kondisi real untuk menganalisis suatu
masalah (Evans, 1993). Model cebakan bijih dikembangkan berdasarkan
observasi dan penelitian baik di lapangan maupun di laboratorium terhadap
cebakan-cebakan bijih yang sudah ditemukan. Jadi, Model endapan mineral
adalah penggambaran informasi yang diatur secara sistematik tentang sifat-sifat
penting suatu kelompok endapan mineral.
2.2.1. Jenis-jenis Model Endapan
Berikut penjelasan lebih lanjut dari model geologi, model empiris, model
genetic (konseptual), model eksplorasi dan model cadangan dari endapan mineral,
yaitu :
a. Model Geologi Regional
Model geologi regional adalah lingkungan geologi dimana proses-proses
geologi yang membentuk obyek geologi berlangsung serta faktor-faktor
pengendalinya yang menyebabkan obyek geologi tersebut terbentuk pada tempat
dan waktu tertentu (skala regional).
Unsur-unsur model geologi regional :
1) Batuan sumber atau asosiasi batuan yang berhubungan erat dengan obyek geologi
yang dimaksud (endapan mineral)
2) Proses geologi yang membentuk obyek geologi
3) Waktu pembentukan obyek geologi
b. Model Geologi Lokal
Model geologi lokal merupakan lingkungan geologi lokal dimana prosesproses geologi yang membentuk obyek geologi (endapan mineral) berlangsung
serta factor-faktor pengendalinya yang menyebabkan obyek geologi tersebut di
tempat dan pada waktu tertentu (berskala lokal). Meliputi :
1) Bentuk tubuh dan dimensi endapan mineral (obyek geologi)
2) Posisi obyek geologi terhadap struktur geologi batuan induknya (host rock)
3) Sifat geologi dan mineralogi obyek geologi (endapan)
4) Sifat fisika-kimia obyek geologi (endapan)
2-6
c. Model Empiris
Model empiris adalah model geologi yang berdasarkan karakteristik endapanendapan mineral yang diketahui, mengandung data, tapi tidak diinterpretasi. Jenis
endapan tertentu terdapat pada tatanan geologi tertentu, yang seharusnya dijumpai
pada tatanan geologi yang sama di tempat lain (Walshe, 1984). Model empiris
endapan, dikarakterisasi oleh :
1) Lingkungan tektonik
2) Batuan induk (host rock)
3) Mineralisasi
4) Tipe dan zonasi alterasi hidrotermal
5) Penyebaran dalam waktu dan ruang
6) Ukuran dan kadar endapan
Model empiris dapat dijadikan model pembanding dalam menjalaskan
model genetik endapan suatu daerah. Contoh model endapan empiris dapat dilihat
pada Gambar 2.2. Model empiris endapan Au-Ag epitermal.
Gambar 2.2. Model Empiris Endapan Au-Ag Epitermal
2-7
d. Model Genetik (Model Konseptual)
Model genetik adalah model konseptual analisis komponen-komponen
utama endapan bijih, dan menjelaskan hubungan komponen-komponen tersebut.
Model genetik ini dikembangkan dari model empiris (model geologi) yang
berdasarkan pada proses pembentuk endapan mineral tersebut.
Komponen-komponen genetik utama, antara lain :
1) Batuan induk (host rock) dan umurnya
2) Mineralisasi dan alterasi hidrotermal
3) Sifat fisika-kimia dan komposisi fluida pembawa bijih
4) Sekuen paragenesa
5) Geometri endapan (bentuk dan dimensi)
6) Kontrol struktur
e. Model Cadangan
Model cadangan adalah cara dan sistematika estimasi cadangan suatu
endapan mineral berdasarkan metoda penaksiran yang sesuai, tergantung pada
kompleksitas geometri dan penyebaran kadar. Output-nya adalah cadangan
endapan (probable atau proven reserve). Model cadangan ini dapat dilakukan
secara komputerisasi (model komputer) :
1) Model Blok Teratur (Regular Block Model); cebakan dibagi dalam blok-blok
dengan dimensi tertentu. Tiap blok memiliki atribut jenis batuan, alterasi,
mineralisasi, kadar, kode topografi (lihat Gambar 2.3).
2) Gridded Seam Model; pemodelan untuk batubara atau cebakan yang berlapis,
yang dibagi dalam sel-sel yang teratur (dimensi tertentu).
Metoda-metoda penaksiran :
1) Penaksiran manual (cross section)
2) Metoda Isoline
3) Metoda polygon
4) Metoda segitiga
5) Metoda Jarak Terbalik (Inverse Distance Method)
6) Metoda geostatistik dan Kriging
2-8
Gambar 2.3. Model Endapan Block
2-9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Jadwal Kegiatan
Penelitian Tugas Akhir ini diharapkan dapat dilaksanakan selama 2 bulan,
sejak Agustus 2017 hingga september 2017. Rencana jadwal kegiatan dijelaskan
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir
No
URAIAN KEGIATAN
Bulan ke- 1
I
1
II
III
Bulan ke-2
IV
I
II
III
IV
Orientasi Lapangan
2 Pengambilan Data Lapangan
3
Pengolahan Data
4
Pembuatan Laporan
5
Konsultasi Laporan
6
Presentasi
3.2.
Tempat Kegiatan
Penelitian Tugas Akhir Dilaksanakan di IUP PT Indo Muro Kencana,
Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan
Tengah.
3-1
3.3.
Diagram Alir Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode
perhitungan aktual lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pada waktu
sekarang. Rancangan kegiatan penelitian ini terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan laporan akhir.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir. Sasaran utama
studi pendahuluan ini adalah gambaran umum daerah penelitian. Studi literatur
dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang kegiatan
penelitian, yang diperoleh dari :
a.
Instansi terkait
b.
Perpustakaan
c.
Grafik dan Tabel
d.
Informasi penunjang lainnya
2. Pengumpulan data
Pengamatan di lapangan ditujukan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan secara langsung di lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan
pengamatan kegiatan pemboran eksplorasi dan pengumpulan data sekunder.
3.
Pengolahan Data
Pengolahan
data
hasil
penelitian
dilakukan
dengan
perhitungan
berdasarkan teori. Dari rumusan-rumusan yang telah didapat kemudian dilakukan
analisa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan rumusan dalam penelitian.
4.
Penyusunan laporan akhir
Penyusunan laporan akhir digunakan untuk mempertanggungjawabkan
hasil selama penelitian.
3-2
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi:
1.
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data-data dari literaturliteratur dan internet tentang perhitungan sumberdaya mineral
2.
Observasi lapangan, yaitu pengamatan di lapangan meliputi
kegiatan drilling
3.
Observasi laboratorium, yaitu pengamatan di laboratorium meliputi
kadar bijih.
4.
Wawancara dengan instruktur lapangan serta orang-orang yang
ahli dibidangnya.
3.5.
Teknik Pengolahan Data
Adapun pengolahan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :
1.
Evaluasi data sebelum melakukan pemodelan dan perhitungan sumberdaya
mineral.
2.
Pemodelan dan perhitungan sumberdaya mineral dengan cara komputerisasi
dengan menggunakan metode block model.
3.6.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah:
1.
Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan data
dengan cara mengamati langsung di lapangan.
2.
Menganalisa estimasi kadar bijih emas di daerah penelitian
3.
Menganalisa model bijih emas berdasarkan data bor di daerah penelitian.
3-3
Fakta
Model dan estimasi kadar bijih sangat penting untuk
dilanjutkan ke perencanaan penambagan yang
ekonomis.
Rumusan Masalah
Bagaimana model bijih emas di daerah penelitian
Bagaimana mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
Bagaimana penentuan sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Primer
Lokasi dan kesampaian daerah
Daily Drilling Report
Data Sekunder
Sejarah dan struktur organisasi Perusahaan
Peta batas IUP dan rencana pemboran
Geologi regional daerah penelitian
Peta topografi
Data bor (collar, lithology, survey, assay)
Rangkuman
Simulasi model endapan bijih emas
Jumlah sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
Pengolahan Data
Menggunakan perangkat lunak surpac 6.6.2.
Kesimpulan dan
Saran
Gambar 3.1. Diagram Alir Peneltian
3-4
.
DAFTAR PUSTAKA
Dhadar, J.R. (1980). Eksplorasi Bahan Galian. Bandung: Penerbit G.S.B.
Evans, A.M. (1993). Ore Geologi And Industrial Minerals: An Intoduction. 3rd Edition. Oxford:
Blackwell Scientific Publications.
Koesoemadinata, R. (1995). Kuliah Tamu Jurusan Geologi. Bandung: Fakultas Teknologi Mineral,
ITB.
Walshe, J.L. (1984). Introduction to Conceptual Model : Emphirical And Theoretical Knowledge.
Paper presented to a post graduate course in Mineral Eksploration The WA School of Mines
an WAIT-Aid Ltd : h 1-4.
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Tujuan Penelitian
1.5.
Manfaat Peneltian
BAB II
TINJAUAN UMUM
BAB III
2.1.
Sejarah Perusahaan
2.2.
Struktur Organisasi Perusahaan
2.3.
Lokasi dan Kesampaian Daerah
2.4.
Geologi Regional Daerah Penelitian
DASAR TEORI
3.1.
Definisi Eksplorasi
3.1.1.
Tahapan Eksplorasi
3.1.2.
Metode Eksplorasi
3.2.
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
3.2.1.
Klasifikasi Sumberdaya Mineral
3.2.2.
Klasifikasi Cadangan Mineral
3.3.
Metode Estimasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.
Diagram Alir
4.2.
Teknik Pengumpulan Data
4.3.
Teknik Pengolahan Data
4.4.
Teknik Analisis Data
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.
Hasil Penelitian
5.2.
Pembahasan
BAB VI
PENUTUP
6.1.
Kesimpulan
6.2.
Saran
RENCANA JADWAL PENYUSUNAN ISI LAPORAN
KEGIATAN
PENELITIAN
KONSULTASI
SEMINAR DATA
KONSULTASI
SEMINAR HASIL
SIDANG SKRIPSI
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
CURRICULUM VITAE
A. Identitas
Nama
: Ziat Kurniawan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir
: Mangkahui, 3 Mei 1995
Alamat
: JL. Pembangunan, No. 123 Desa Mangkahui RT
VIII, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung
Raya, Propinsi Kalimantan Tengah
Telepon
: 085246864193 / 085751765794
Email
: [email protected]
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD
: SDN Mangkahui 1
- SLTP
: SMPN 4 Murung
- SMA
: SMAN 1 Murung
- Perguruan tinggi
: S1 Teknik Pertambangan Universitas Lambung
Mangkurat
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Peserta Sosialisasi Kebijakan Energi oleh Dewan Energi Nasional (2013)
- Peserta Basic Islamic Leadership Training (2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Kuliah Umum Pengenalan Batumulia oleh Lembaga Pengembangan dan
Sertifikasi Batumulia (2014)
- Peserta Seminar Nasional Energi dan Teknologi Terapan (2014)
- Peserta Seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada pengeboran Minyak
Lepas Pantai (Offshore) oleh Chevron (2014)
- Peserta Pelatihan SIG Tingkat Dasar oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA)
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (2014)
- Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Pertambangan Untuk Negeri (2015)
- Peserta Praktek Kerja Lapangan oleh PT Senamas Energindo Mineral (2016)
- Peserta Stadium General Prospek Tambang Bawah Tanah di Kalimantan (2017)
- Delegasi Universitas Lambung Mangkurat pada Kalimantan Student Mining
Competition (2017)
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA BIJIH EMAS
MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE
DI PT INDO MURO KECANA
Usulan Penelitian
Untuk Memenuhi Persyaratan Melakukan Penelitian Dalam Rangka Penyusunan Skripsi Program
Sarjana Strata-1 Teknik Pertambangan
Diajukan Oleh :
Ziat Kurniawan
NIM. H1C113202
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
BANJARBARU
2017
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
PROPOSAL PENELITIAN TUGAS AKHIR
PEMODELAN DAN ESTIMASI SUMBERDAYA BIJIH EMAS
MENGGUNAKAN METODE INVERSE DISTANCE
DI PT INDO MURO KECANA
Pengusul :
Mahasiswa
Ziat Kurniawan
NIM. H1C113202
Mengetahui :
Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Nurhakim, S.T.,M.T.
NIP. 19730615 200003 1 002
Marselinus Untung Dwiatmoko, S.T., M.Eng.
NIP. 19750530 200801 1 012
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
menganugerahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan proposal
penelitian tugas akhir ini sebagai mana mestinya.
Penyusunan proposal penelitian tugas akhir ini tidak dapat tersusun dengan baik
apabila tidak didukung dan dibantu oleh banyak pihak yang telah mendorong,
membimbing dan mengarahkan saya. Oleh karena itu, saya mengucapkan terima kasih
kepada yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Romla Noor Hakim, S.T, M.T., selaku Ketua Program Studi S1 Teknik
Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
2. Bapak Nurhakim, S.T., M.T.., selaku dosen pembimbing 1 proposal penelitian tugas
akhir Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
3. Bapak Marselinus Untung Dwiatmoko, S.T., M.Eng. selaku dosen pembimbing 2
proposal penelitian tugas akhir Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas
Lambung Mangkurat.
4. Ibu Kartini, S.T., M.T. selaku koordinator tugas akhir Teknik Pertambangan Fakultas
Teknik Universitas Lambung Mangkurat.
5. Seluruh pihak yang telah membantu sehingga selesainya proposal penelitian tugas
akhir mahasiswa Teknik Pertambangan Fakultas Teknik Universitas Lambung
Mangkurat.
Saya menyadari proposal penelitian tugas akhir yang saya susun ini jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak
sangat di harapkan. Akhir kata, saya ucapkan terimakasih.
Banjarbaru,
Agustus 2017
Penyusun
iv
DAFTAR ISI
Halaman
COVER
i
LEMBAR PERSETUJUAN
ii
KATA PENGANTAR
iii
DAFTAR ISI
iv
DAFTAR GAMBAR
v
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vii
BAB I.
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang ......................................................................……..
1-1
I.2. Rumusan Masalah .................................................................……..
1-1
I.3. Batasan Masalah
................................................................……..
1-2
I.4. Tujuan Penelitian .................................................................……..
1-2
I.5. Manfaat Penelitian.................................................................……..
1-2
BAB II. DASAR TEORI
2.1. Definisi Eksplorasi ................................................................……..
2-1
2.1.1. Konsep Eksplorasi ......................................................……..
2-2
2.1.2. Tahapan Eksplorasi .....................................................……..
2-3
2.2. Definisi Pemodelan................................................................……..
2-6
2.2.1. Jenis-jenis Model Endapan .........................................……..
2-6
BAB III. METODE PENELITIAN
3.1. Jadwal Kegiatan ....................................................................……..
3-1
3.2. Tempat Kegiatan ...................................................................……..
3-1
3.3. Diagram Alir Penelitian ....................................................... .……..
3-2
3.4. Teknik Pengumpulan Data………………………………………….
3-3
3.5. Teknik Pengolahan Data……………………………………………
3-3
3.6. Teknik Analisis Data .............................................................……...
3-3
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Hubungan Sumberdaya dan Cadangan Mineral .....................
2-5
Gambar 2.2 Model Endapan Empiris Au-Ag Epitermal ............................
2-7
Gambar 2.3 Model Endapan Block ............................................................
2-9
Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian……………………………………...
3-4
vi
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir .....................
3-1
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Sistematika Penulisan Laporan
Lampiran 2
: Rencana Jadwal Penyusunan Isi Laporan
Lampiran 3
: Curriculum Vitae
viii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Indonesia adalah Negara yang memiliki sumberdaya alam yang
berlimpah, salah satunya adalah bijih emas. Emas digunakan sebagai standar
keuangan di banyak Negara dan juga digunakan sebagai perhiasan dan alat
elektronik.
Industri pertambangan bijih emas di Indonesia, khususnya di Kalimantan
Tengah berkembang dengan pesat seiring dengan banyaknya permintaan
pasar, baik untuk konsumsi domestik maupun untuk non domestik. PT Indo
Muro Kencana (IMK) merupakan salah satu perusahaan pertambangan yang
memanfaatkan sumberdaya alam tersebut.
Dalam industri pertambangan keberhasilan kegiatan eksplorasi sangatlah
penting dan eksplorasi merupakan salah satu indikator dikatakan layak tidaknya
suatu kegiatan untuk dilakukan penambangan. Evaluasi kegiatan eksplorasi
diperlukan untuk mendapatkan data seakurat mungkin dan meminimalisir faktorfaktor kesalahan dalam penaksiran kuantitas sumberdaya dan cadangan mineral.
Data-data
eksplorasi
ini
nantinya
akan
digunakan
untuk
perencanaan
penambangan.
Latar belakang dalam pemilihan judul Pemodelan dan Estimasi
Sumberdaya Bijih Emas Menggunakan Metode Inverse Distance, adalah untuk
mendapatkan pengalaman praktis dalam lingkungan kerja dan mengetahui secara
langsung proses kegiatan eksplorasi Bijih emas di PT Indo Muro Kencana (IMK).
1.2.
Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Bagaimana model bijih emas di daerah penelitian
2. Bagaimana mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
3. Bagaimana penentuan sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
1-1
1.3.
Batasan Masalah
Adapun batasan masalah pada penelitian ini yaitu :
1.
Penelitian dilakukan di IUP PT Indo Muro
Kencana
2.
Pemodelan bijih emas menggunakan metode
komputerisasi (block model)
3.
Estimasi
sumberdaya
bijih
emas
mengunakan perangkat lunak surpac 6.6.2.
1.4.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini yaitu :
1.
Membuat simulasi model bijih emas
2.
Mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
3.
Menentukan nilai sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
1.5.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini yaitu :
1.
Mahasiswa
Mahasiswa mengetahui secara langsung bagaimana kegiatan eksplorasi
bijih emas, pengambilan dan pengolahan data sehingga didapatkan sumberdaya
mineral. Serta memberikan pengalaman kerja diruang lingkup daerah penelitian di
PT IMK.
2.
Perusahaan
Mahasiswa dapat memberikan kontribusi untuk perusahaan dibidang
eksplorasi, khususnya pada kegiatan drilling dan analisa basis data untuk perhitungan
sumberdaya mineral. Serta sebagai salah satu cara untuk menyeleksi calon karyawan
sebelum melakukan penerimaan / training.
1-2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.
Definisi Eksplorasi
Secara umum pengertian eksplorasi adalah mengetahui, mencari dan menilai
suatu endapan mineral. Menurut Dhadar (1980), eksplorasi bahan galian didefinisikan
sebagai penyelidikan yang dilakukan untuk mendapatkan suatu keterangan mengenai
letak, sifat-sifat, bentuk, cadangan, mutu serta nilai ekonomis dari endapan bahan
galian.
Koesoemadinata (1995) berpendapat bahwa eksplorasi adalah suatu aktivitas
untuk mencari tahu keadaan suatu daerah, ruang ataupun realm yang sebelumnya
tidak diketahui keberadaannya, sedangkan istilah eksplorasi geologi adalah mencari
tahu tentang keadaan suatu objek geologi yang umumnya berupa endapan mineral.
Koesoemadinata (1995) mengibaratkan eksplorasi dengan sebuah perburuan.
Seorang ahli geologi atau seorang ahli eksplorasi dipersamakan dengan pemburu.
Pemburu tersebut harus dapat memperhatikan model binatang yang diburu, habitat
dimana buruan itu hidup, petunjuk-petunjuk atau jejak-jejak yang ditinggalkannya,
kelemahan dan kekuatan dari binatang tersebut, senjata yang ampuh untuk
merobohkannya, serta strategi untuk dapat sampai mendekati sasaran dalam jarak
tembak. Tujuan dari eksplorasi adalah untuk menemukan serta mendapatkan sejumlah
maksimum dari cebakan mineral ekonomis baru dengan biaya dan waktu seminimal
mungkin.
Kegiatan eksplorasi merupakan suatu kegiatan penting yang harus dilakukan
sebelum suatu usaha pertambangan dilaksanakan. Hasil dari kegiatan eksplorasi
tersebut harus dapat memberikan informasi yang lengkap dan akurat mengenai
sumberdaya mineral atau bahan galian maupun kondisi-kondisi geologi yang ada, agar
dapat diketahui layak atau tidaknya suatu pembukaan usaha penambangan. Kegiatan
eksplorasi dapat dimulai setelah target endapan yang akan dieksplorasi telah
ditetapkan.
2-1
2.1.1. Konsep Eksplorasi
Koesoemadinata (1995) menyebutkan bahwa untuk melakukan eksplorasi atau
pencarian suatu endapan, seseorang yang bekerja di bidang eksplorasi ini harus
mempunyai bayangan tentang apa yang akan dicari, di daerah mana akan dicari serta
metoda dan sistem apa yang efektif digunakan, dengan kata lain harus memiliki
konsep. Terakhir adalah menentukan metode untuk melacak, sehingga secara singkat
konsep eksplorasi akan merumuskan strategi dan taktik serta program kegiatan
eksplorasi.
Dalam melakukan eksplorasi ada 2 (dua) macam pendekatan, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan modern. Pendekatan tradisional meliputi prospeksi
(pelacakan atau penyisiran langsung terhadap obyek yang dicari) dan eksplorasi
(mencari tahu akan kelanjutan suatu singkapan dari obyek (endapan) yang dicari
secara lateral maupun ke dalam). Pendekatan modern merupakan eksplorasi atau
pencarian suatu objek geologi secara ilmiah dan berencana.
Metode atau teknik eksplorasi tidak dapat digunakan tanpa suatu konsep
eksplorasi. Konsep eksplorasi menentukan sasaran eksplorasi sehingga pemakaian
metode dan teknik ekplorasi dapat tepat guna, efektif dan efisien. Dari persamaan
pengertian antara eksplorasi dengan perburuan tersebut, maka eksplorasi geologi
(bahan galian) adalah pencarian secara ilmiah dan berencana yang mencakup :
a. Model geologi dari endapan yang dicari atau dari lingkungan geologinya dimana
endapan bahan galian itu biasanya berada
b. Strategi untuk pencarian bahan galian
c. Pemilihan metoda yang akan dipakai
d. Pertimbangan ekonomis.
Sebagai suatu aktifitas ekonomi perencanaan suatu eksplorasi harus
memenuhi tiga prinsip utama, yaitu :
a. Efektif yaitu penggunaan metoda atau peralatan harus sesuai dengan sasaran
Eksplorasi.
b. Efisien yaitu dari sisi waktu dan biaya dapat dilakukan secara efisien.
c. Manfaat biaya (Cost-benefit) yaitu eksplorasi ini harus memiliki nilai manfaat baik
bagi perusahaan maupun bagi masyarakat sekitar.
2-2
2.1.2. Tahapan Eksplorasi
Pentahapan dalam eksplorasi mutlak dilakukan untuk meminimalkan kerugian
atau resiko kegagalan karena eksplorasi merupakan aktivitas yang berisiko tinggi.
Pentahapan dalam eksplorasi harus dilakukan sesuai dengan karakteristik tiap endapan
mineral untuk mengurangi resiko kegagalan (kerugian) yang lebih besar dalam
menemukan endapan mineral tersebut. Setelah suatu tahapan eksplorasi selesai
dilakukan, perlu adanya evaluasi untuk pengambilan keputusan yang akan dilakukan
selanjutnya.
Beberapa aspek yang perlu diperhatikan dalam merancang suatu kegiatan
eksplorasi adalah :
a. Efektifitas yaitu mengenai sasaran dengan metode dan strategi yang tepat
b. Efisiensi yaitu dengan usaha (biaya dan waktu) yang seminimal mungkin untuk
mendapatkan hasil yang optimal
c. Unsur ekonomi yaitu biaya eksplorasi harus sesuai dengan hasil yang diharapkan
dengan memperhitungkan resiko. Hal ini disebabkan karena lebih tinggi resiko
maka keuntungan yang dicapai makin berlipat ganda.
Tahap eksplorasi merupakan urutan penyelidikan geologi yang umumnya
dilaksanakan melalui tiga tahap yaitu prospeksi, eksplorasi umum, dan eksplorasi
rinci. Tujuan penyelidikan geologi ini adalah untuk mengidentifikasi pemineralan
(mineralization), menentukan ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dari
pada suatu cebakan mineral untuk kemudian dapat dilakukan analisa
kemungkinan dilakukannya investasi.
a. Prospeksi (prospecting)
Tahap eksplorasi dengan jalan mempersempit daerah yang mengandung
cebakan mineral yang potensial. Metode yang digunakan adalah pemetaan geologi
untuk mengidentifikasi singkapan, dan metode yang tidak langsung seperti studi
geokimia dan geofisika dengan skala yang diperlukan. Paritan yang terbatas,
pengeboran dan pemercontohan mungkin juga dilaksanakan. Tujuannya adalah
untuk mengidentifikasi suatu cebakan mineral yang akan menjadi target
eksplorasi selanjutnya. Estimasi kuantitas dihitung berdasarkan interpretasi data
geologi, geokimia dan geofisika.
2-3
b. Eksplorasi umum (general exploration)
Tahap eksplorasi yang merupakan deliniasi awal dari suatu cebakan yang
teridentifikasi. Selanjutnya metode yang digunakan termasuk pemetaan geologi,
pemercontohan dengan jarak yang lebar, membuat paritan dan pengeboran untuk
evaluasi pendahuluan kuantitas dan kualitas dari suatu cebakan. lnterpolasi bisa
dilakukan secara terbatas berdasarkan metode penyelidikan tak langsung.
Tujuannya adalah untuk menentukan gambaran geologi suatu cebakan mineral
berdasarkan indikasi sebaran, perkiraan awal mengenai ukuran, bentuk, sebaran,
kuantitas dan kualitasnya.
c. Eksplorasi rinci (detailed exploration)
Tahap eksplorasi untuk mendeliniasi secara rinci dalam 3 dimensi
terhadap cebakan mineral yang telah diketahui dari pemercontohan singkapan,
paritan, lubang bor, shafts dan terowongan. Jarak pemercontohan sedemikian
rapat sehingga ukuran, bentuk, sebaran, kuantitas dan kualitas dan ciri-ciri yang
lain dari cebakan mineral tersebut dapat ditentukan dengan tingkat ketelitian yang
tinggi.
d. studi kelayakan (feasibility study)
Tahapan kegiatan usaha pertambangan untuk memperoleh informasi
secara rinci seluruh aspek yang berkaitan untuk menentukan kelayakan ekonomis
dan teknis usaha pertambangan (penambangan, pengolahan/pemurnian, ekonomi,
pemasaran, hukum, lingkungan, sosial, dan peraturan pemerintah), termasuk
analisis mengenai dampak lingkungan serta perencanaan pascatambang.
Hasil dari kegiatan eksplorasi yaitu mendapatkan penaksiran nilai
sumberdaya dan cadangan dari endapan mineral, yang terbagi menjadi 2 yaitu :
a. sumberdaya mineral tereka (inferred mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, kadar, dan kandungan mineral dapat
diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological assurance) rendah
b. sumberdaya mineral tertunjuk (indicated mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar
dan kandungannya dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi (geological
assurance) medium.
2-4
c. sumberdaya mineral terukur (measured mineral resource)
sumberdaya mineral yang tonase, densitas, bentuk, dimensi, kimia, kadar
dan kandungan mineral dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan geologi
(geological assurance) tinggi.
d. cadangan bijih terkira (probable ore reserve)
bagian sumberdaya mineral tertunjuk yang ekonomis untuk ditambang,
dan dalam beberapa kondisi, juga merupakan bagian dari sumberdaya mineral
terukur.
e. cadangan bijih terbukti (proved ore reserve)
Bagian dari sumberdaya mineral terukur telah diketahui tonase, densitas,
bentuk, dimensi, kadar mineral yang dapat diestimasi dengan tingkat keyakinan
geologi tinggi serta memiliki nilai ekonomis jika ditambang.
Klasifikasi sumberdaya dan cadangan mineral dikelompokkan berdasarkan
dua kriteria yang menjadi dasar klasifikasi, yaitu keyakinan geologi dan
kelayakan tambang. Hubungan antara hasil eksplorasi, sumberdaya mineral dan
cadangan mineral tertera dalam Gambar 2.1.
Gambar 2.1. Hubungan Antara Hasil Eksplorasi, Sumberdaya dan Cadangan
Mineral
2-5
2.2.
Definisi Pemodelan
Terminologi ’model’ telah banyak didefinisikan, salah satunya berupa
suatu idealisasi fungsional dari suatu kondisi real untuk menganalisis suatu
masalah (Evans, 1993). Model cebakan bijih dikembangkan berdasarkan
observasi dan penelitian baik di lapangan maupun di laboratorium terhadap
cebakan-cebakan bijih yang sudah ditemukan. Jadi, Model endapan mineral
adalah penggambaran informasi yang diatur secara sistematik tentang sifat-sifat
penting suatu kelompok endapan mineral.
2.2.1. Jenis-jenis Model Endapan
Berikut penjelasan lebih lanjut dari model geologi, model empiris, model
genetic (konseptual), model eksplorasi dan model cadangan dari endapan mineral,
yaitu :
a. Model Geologi Regional
Model geologi regional adalah lingkungan geologi dimana proses-proses
geologi yang membentuk obyek geologi berlangsung serta faktor-faktor
pengendalinya yang menyebabkan obyek geologi tersebut terbentuk pada tempat
dan waktu tertentu (skala regional).
Unsur-unsur model geologi regional :
1) Batuan sumber atau asosiasi batuan yang berhubungan erat dengan obyek geologi
yang dimaksud (endapan mineral)
2) Proses geologi yang membentuk obyek geologi
3) Waktu pembentukan obyek geologi
b. Model Geologi Lokal
Model geologi lokal merupakan lingkungan geologi lokal dimana prosesproses geologi yang membentuk obyek geologi (endapan mineral) berlangsung
serta factor-faktor pengendalinya yang menyebabkan obyek geologi tersebut di
tempat dan pada waktu tertentu (berskala lokal). Meliputi :
1) Bentuk tubuh dan dimensi endapan mineral (obyek geologi)
2) Posisi obyek geologi terhadap struktur geologi batuan induknya (host rock)
3) Sifat geologi dan mineralogi obyek geologi (endapan)
4) Sifat fisika-kimia obyek geologi (endapan)
2-6
c. Model Empiris
Model empiris adalah model geologi yang berdasarkan karakteristik endapanendapan mineral yang diketahui, mengandung data, tapi tidak diinterpretasi. Jenis
endapan tertentu terdapat pada tatanan geologi tertentu, yang seharusnya dijumpai
pada tatanan geologi yang sama di tempat lain (Walshe, 1984). Model empiris
endapan, dikarakterisasi oleh :
1) Lingkungan tektonik
2) Batuan induk (host rock)
3) Mineralisasi
4) Tipe dan zonasi alterasi hidrotermal
5) Penyebaran dalam waktu dan ruang
6) Ukuran dan kadar endapan
Model empiris dapat dijadikan model pembanding dalam menjalaskan
model genetik endapan suatu daerah. Contoh model endapan empiris dapat dilihat
pada Gambar 2.2. Model empiris endapan Au-Ag epitermal.
Gambar 2.2. Model Empiris Endapan Au-Ag Epitermal
2-7
d. Model Genetik (Model Konseptual)
Model genetik adalah model konseptual analisis komponen-komponen
utama endapan bijih, dan menjelaskan hubungan komponen-komponen tersebut.
Model genetik ini dikembangkan dari model empiris (model geologi) yang
berdasarkan pada proses pembentuk endapan mineral tersebut.
Komponen-komponen genetik utama, antara lain :
1) Batuan induk (host rock) dan umurnya
2) Mineralisasi dan alterasi hidrotermal
3) Sifat fisika-kimia dan komposisi fluida pembawa bijih
4) Sekuen paragenesa
5) Geometri endapan (bentuk dan dimensi)
6) Kontrol struktur
e. Model Cadangan
Model cadangan adalah cara dan sistematika estimasi cadangan suatu
endapan mineral berdasarkan metoda penaksiran yang sesuai, tergantung pada
kompleksitas geometri dan penyebaran kadar. Output-nya adalah cadangan
endapan (probable atau proven reserve). Model cadangan ini dapat dilakukan
secara komputerisasi (model komputer) :
1) Model Blok Teratur (Regular Block Model); cebakan dibagi dalam blok-blok
dengan dimensi tertentu. Tiap blok memiliki atribut jenis batuan, alterasi,
mineralisasi, kadar, kode topografi (lihat Gambar 2.3).
2) Gridded Seam Model; pemodelan untuk batubara atau cebakan yang berlapis,
yang dibagi dalam sel-sel yang teratur (dimensi tertentu).
Metoda-metoda penaksiran :
1) Penaksiran manual (cross section)
2) Metoda Isoline
3) Metoda polygon
4) Metoda segitiga
5) Metoda Jarak Terbalik (Inverse Distance Method)
6) Metoda geostatistik dan Kriging
2-8
Gambar 2.3. Model Endapan Block
2-9
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1.
Jadwal Kegiatan
Penelitian Tugas Akhir ini diharapkan dapat dilaksanakan selama 2 bulan,
sejak Agustus 2017 hingga september 2017. Rencana jadwal kegiatan dijelaskan
pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1.
Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian Tugas Akhir
No
URAIAN KEGIATAN
Bulan ke- 1
I
1
II
III
Bulan ke-2
IV
I
II
III
IV
Orientasi Lapangan
2 Pengambilan Data Lapangan
3
Pengolahan Data
4
Pembuatan Laporan
5
Konsultasi Laporan
6
Presentasi
3.2.
Tempat Kegiatan
Penelitian Tugas Akhir Dilaksanakan di IUP PT Indo Muro Kencana,
Kecamatan Tanah Siang Selatan, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan
Tengah.
3-1
3.3.
Diagram Alir Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini didasarkan pada metode
perhitungan aktual lapangan yang bertujuan untuk mendapatkan hasil pada waktu
sekarang. Rancangan kegiatan penelitian ini terdiri dari 4 (empat) tahapan yaitu
persiapan, pengumpulan data, pengolahan data, dan penyusunan laporan akhir.
1. Tahap Persiapan
Pada tahap ini dilakukan penyusunan usulan tugas akhir. Sasaran utama
studi pendahuluan ini adalah gambaran umum daerah penelitian. Studi literatur
dilakukan dengan mencari bahan-bahan pustaka yang menunjang kegiatan
penelitian, yang diperoleh dari :
a.
Instansi terkait
b.
Perpustakaan
c.
Grafik dan Tabel
d.
Informasi penunjang lainnya
2. Pengumpulan data
Pengamatan di lapangan ditujukan untuk mendapatkan data-data yang
diperlukan secara langsung di lapangan. Pengambilan data dilakukan dengan
pengamatan kegiatan pemboran eksplorasi dan pengumpulan data sekunder.
3.
Pengolahan Data
Pengolahan
data
hasil
penelitian
dilakukan
dengan
perhitungan
berdasarkan teori. Dari rumusan-rumusan yang telah didapat kemudian dilakukan
analisa untuk menemukan jawaban atas pertanyaan rumusan dalam penelitian.
4.
Penyusunan laporan akhir
Penyusunan laporan akhir digunakan untuk mempertanggungjawabkan
hasil selama penelitian.
3-2
3.4.
Teknik Pengumpulan Data
Cara pengumpulan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini meliputi:
1.
Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data-data dari literaturliteratur dan internet tentang perhitungan sumberdaya mineral
2.
Observasi lapangan, yaitu pengamatan di lapangan meliputi
kegiatan drilling
3.
Observasi laboratorium, yaitu pengamatan di laboratorium meliputi
kadar bijih.
4.
Wawancara dengan instruktur lapangan serta orang-orang yang
ahli dibidangnya.
3.5.
Teknik Pengolahan Data
Adapun pengolahan data-data yang diperlukan dalam penelitian ini yaitu :
1.
Evaluasi data sebelum melakukan pemodelan dan perhitungan sumberdaya
mineral.
2.
Pemodelan dan perhitungan sumberdaya mineral dengan cara komputerisasi
dengan menggunakan metode block model.
3.6.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah:
1.
Menganalisa faktor-faktor yang mempengaruhi proses pengambilan data
dengan cara mengamati langsung di lapangan.
2.
Menganalisa estimasi kadar bijih emas di daerah penelitian
3.
Menganalisa model bijih emas berdasarkan data bor di daerah penelitian.
3-3
Fakta
Model dan estimasi kadar bijih sangat penting untuk
dilanjutkan ke perencanaan penambagan yang
ekonomis.
Rumusan Masalah
Bagaimana model bijih emas di daerah penelitian
Bagaimana mengestimasi kadar bijih menggunakan metode inverse distance
Bagaimana penentuan sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
Studi Literatur
Pengumpulan Data
Data Primer
Lokasi dan kesampaian daerah
Daily Drilling Report
Data Sekunder
Sejarah dan struktur organisasi Perusahaan
Peta batas IUP dan rencana pemboran
Geologi regional daerah penelitian
Peta topografi
Data bor (collar, lithology, survey, assay)
Rangkuman
Simulasi model endapan bijih emas
Jumlah sumberdaya bijih emas di daerah penelitian
Pengolahan Data
Menggunakan perangkat lunak surpac 6.6.2.
Kesimpulan dan
Saran
Gambar 3.1. Diagram Alir Peneltian
3-4
.
DAFTAR PUSTAKA
Dhadar, J.R. (1980). Eksplorasi Bahan Galian. Bandung: Penerbit G.S.B.
Evans, A.M. (1993). Ore Geologi And Industrial Minerals: An Intoduction. 3rd Edition. Oxford:
Blackwell Scientific Publications.
Koesoemadinata, R. (1995). Kuliah Tamu Jurusan Geologi. Bandung: Fakultas Teknologi Mineral,
ITB.
Walshe, J.L. (1984). Introduction to Conceptual Model : Emphirical And Theoretical Knowledge.
Paper presented to a post graduate course in Mineral Eksploration The WA School of Mines
an WAIT-Aid Ltd : h 1-4.
SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
1.2.
Rumusan Masalah
1.3.
Batasan Masalah
1.4.
Tujuan Penelitian
1.5.
Manfaat Peneltian
BAB II
TINJAUAN UMUM
BAB III
2.1.
Sejarah Perusahaan
2.2.
Struktur Organisasi Perusahaan
2.3.
Lokasi dan Kesampaian Daerah
2.4.
Geologi Regional Daerah Penelitian
DASAR TEORI
3.1.
Definisi Eksplorasi
3.1.1.
Tahapan Eksplorasi
3.1.2.
Metode Eksplorasi
3.2.
Klasifikasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
3.2.1.
Klasifikasi Sumberdaya Mineral
3.2.2.
Klasifikasi Cadangan Mineral
3.3.
Metode Estimasi Sumberdaya dan Cadangan Mineral
BAB IV
METODE PENELITIAN
4.1.
Diagram Alir
4.2.
Teknik Pengumpulan Data
4.3.
Teknik Pengolahan Data
4.4.
Teknik Analisis Data
BAB V
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1.
Hasil Penelitian
5.2.
Pembahasan
BAB VI
PENUTUP
6.1.
Kesimpulan
6.2.
Saran
RENCANA JADWAL PENYUSUNAN ISI LAPORAN
KEGIATAN
PENELITIAN
KONSULTASI
SEMINAR DATA
KONSULTASI
SEMINAR HASIL
SIDANG SKRIPSI
AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER
NOVEMBER DESEMBER JANUARI
CURRICULUM VITAE
A. Identitas
Nama
: Ziat Kurniawan
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Tempat/Tanggal Lahir
: Mangkahui, 3 Mei 1995
Alamat
: JL. Pembangunan, No. 123 Desa Mangkahui RT
VIII, Kecamatan Murung, Kabupaten Murung
Raya, Propinsi Kalimantan Tengah
Telepon
: 085246864193 / 085751765794
: [email protected]
Agama
: Islam
Status
: Belum Menikah
B. Riwayat Pendidikan
- SD
: SDN Mangkahui 1
- SLTP
: SMPN 4 Murung
- SMA
: SMAN 1 Murung
- Perguruan tinggi
: S1 Teknik Pertambangan Universitas Lambung
Mangkurat
C. Seminar & Kursus
- Program Persiapan Belajar Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat
(2013)
- Peserta Sosialisasi Kebijakan Energi oleh Dewan Energi Nasional (2013)
- Peserta Basic Islamic Leadership Training (2013)
- Pengenalan Lingkungan Tambang (PELITA) ke-7 (2014)
- Kuliah Umum Pengenalan Batumulia oleh Lembaga Pengembangan dan
Sertifikasi Batumulia (2014)
- Peserta Seminar Nasional Energi dan Teknologi Terapan (2014)
- Peserta Seminar Kesehatan dan Keselamatan Kerja pada pengeboran Minyak
Lepas Pantai (Offshore) oleh Chevron (2014)
- Peserta Pelatihan SIG Tingkat Dasar oleh Mahasiswa Pecinta Alam (MAPALA)
Fakultas Teknik Universitas Lambung Mangkurat (2014)
- Seminar Nasional Inovasi dan Teknologi Pertambangan Untuk Negeri (2015)
- Peserta Praktek Kerja Lapangan oleh PT Senamas Energindo Mineral (2016)
- Peserta Stadium General Prospek Tambang Bawah Tanah di Kalimantan (2017)
- Delegasi Universitas Lambung Mangkurat pada Kalimantan Student Mining
Competition (2017)