Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Per

1

Analisis Kepuasan Mahasiswa Terhadap Perkuliahan
di Jurusan Statistika ITS
Indah Setiawati, Giyanti Linda Purnama, Ira Purbawati
Jurusan Statistika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan alam,
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Abstrak—

Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga ahli yang diharapkan mampu mengembangkan ilmu
pengetahuan dan meningkatkan kualitas dan memberi sumbangan kepada pembangunan. Dosen adalah
seorang yang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh penyelenggara perguruan tinggi
dengan tugas utama mengajar pada perguruan tinggi. Dosen merupakan instrumen yang sangat
menentukan keberhasilan proses pendidikan, karena dosenlah yang melakukan perpindahan ilmu
kepada mahasiswa. Persoalan mutu pendidikan akan berkaitan dengan soal bagaimana dosen mengajar
sebagai pendidik dan bagaimana mahasiswa belajar. Dalam kenyataannya masih terdapat dosen yang
masih datang terlambat dan waktu mengajar yang tidak sesuai dengan ketentuan, kurang jelas dalam
menyampaikan materi, cara mengajar kurang menarik, tidak mengembalikan pekerjaan rumah atau
tugas yang diberikan, menyerahkan hasil ujian terlambat, proses pembelajaran yang didominasi oleh
dosen, kurang inovatif dan komunikatif, dan akhirnya hasil belajar mahasiswa kurang memuaskan yang
ditandai dengan masih banyaknya mahasiswa kurang bersemangat dan mengulang mata kuliah atau IPK

dibawah standart. Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti tergerak untuk mengadakan penelitian
mengenai kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen selama proses perkuliahan di jurusan Statsitika
ITS untuk mengatahui bagaimana karakteristik mahasiswa Statistika ITS dan faktor apakah yang perlu
diperbaiki dalam proses pembelajaran yang ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara kenyataan
dan harapan. Metode yang digunakan adalah analisis GAP yang menghasilkan kesimpulan bahwa
Kata kunci— Kepuasan Pelanggan, Analisis Kesenjangan, Perkuliahan, Statistika ITS

I. PENDAHULUAN
Perguruan tinggi merupakan wahana tenaga
ahli yang diharapkan mampu mengembangkan
ilmu pengetahuan dan meningkatkan kualitas dan
memberi sumbangan kepada pembangunan.
Sebagai usaha sistematis untuk meningkatkan
kualitas sumber daya manusia, maka Depdiknas
selama ini telah menetapkan empat kebijakan
pokok di bidang pendidikan, yaitu pemerataan dan
kesempatan belajar; relevansi pendidikan dengan
pembangunan; kualitas pendidikan dan efisiensi
pendidikan. “Khusus untuk perguruan tinggi akan
lebih mengutamakan membahas mengenai

relevansi pendidikan dengan pembangunan yang
dalam langkah pelaksanaannya dikenal dengan
istilah keterkaitan dan kesepadanan. Hanya
dengan pengetahuan mendalam tentang apa yang
dibutuhkan pembangunan tersebut, pendidikan
akan dapat mencapai hasil sesuai dengan misi dan
fungsinya. Upaya mencapai keterkaitan dan
kesepadanan tersebut, mengacu pada Tridarma
perguruan tinggi yang meliputi kegiatan-kegiatan

pendidikan (proses belajar, penelitian, dan
pengabdian masyarakat).
Dosen adalah seorang yang berdasarkan
pendidikan dan keahliannya diangkat oleh
penyelenggara perguruan tinggi dengan tugas
utama mengajar pada perguruan tinggi. Dosen
merupakan instrumen yang sangat menentukan
keberhasilan proses pendidikan, karena dosenlah
yang melakukan perpindahan ilmu kepada
mahasiswa. Persoalan mutu pendidikan akan

berkaitan dengan soal bagaimana dosen mengajar
sebagai pendidik dan bagaimana mahasiswa
belajar. Total Quality Management (TQM) adalah
konsep peduli mutu yang sudah lama diterapkan
di dunia industry yang diduga dapat mengatasi
permasalahan kontemporer yang timbul dalam
kehidupan dunia pendidikan saat ini. Dengan
penekanan pada kepuasan pelanggan melalui
optimalisasi proses-proses dan aspek-aspek
manajemen. Dengan demikian, dosen memiliki
posisi strategis dalam menentukan mutu
produktivitasnya, dan secara simultan juga

2

menentukan mutu kelulusan maupun mutu
kelembagaan secara umum.
Banyak kenyataan yang tidak menunjukkan
hal demikian, seperti adanya kritisi dari
mahasiswa bahwa ada beberapa dosen yang masih

datang terlambat dan waktu mengajar yang tidak
sesuai dengan ketentuan, kurang jelas dalam
menyampaikan materi, cara mengajar kurang
menarik, tidak mengembalikan pekerjaan rumah
atau tugas yang diberikan, menyerahkan hasil
ujian terlambat, proses pembelajaran yang
didominasi oleh dosen, kurang inovatif dan
komunikatif, dan akhirnya hasil belajar
mahasiswa kurang memuaskan yang ditandai
dengan masih banyaknya mahasiswa mengulang
mata kuliah atau IPK dibawah standart.
Berdasarkan temuan tersebut maka peneliti
tergerak untuk mengadakan penelitian mengenai
kepuasan mahasiswa terhadap kinerja dosen
selama proses perkuliahan di jurusan Statsitika
ITS untuk mengatahui bagaimana karakteristik
mahasiswa Statistika ITS dan faktor apakah yang
perlu diperbaiki dalam proses pembelajaran yang
ditunjukkan dengan adanya kesenjangan antara
kenyataan dan harapan. Metode yang sesuai untuk

digunakan salah satunya adalah analisis GAP.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Kepuasan Pelanggan
Pengertian kepuasan pelanggan tidak mudah
untuk dirumuskan, tetapi kepuasan pelanggan dapat digambarkan, sebagai :
1. Merupakan proses yang dinamis.
2. Kepuasan memiliki dimensi sosial yang kuat.
3. Di dalam kepuasan mengandung komponen
makna dan emosi yang integral.
4. Proses kepuasan bisa bergantung pada konteks
dan saling berhubungan antara berbagai paradigm, model dengan mode.
5. Kepuasan produk selalu berkaitan dengan
kepuasan hidup dan kualitas hidup.
Menurut Richard Oliver, kepuasan pelanggan
adalah tanggapan yang diberikan oleh pelanggan
(customer) atas terpenuhinya kebutuhan, sehingga
memperoleh kenyamanan. Dengan penilaian itu,
maka penilaian terhadap suatu bentuk keistimewaan/kelebihan dari suatu barang/jasa, dapat
memberikan suatu tingkat kenyamanan yang


berhubungan dengan pemenuhan suatu kebutuhan,
termasuk pemenuhan kebutuhan yang sesuai dengan harapan, atau pemenuhan kebutuhan yang dapat melebihi harapan pelanggan.
B. Analisis Kesenjangan terhadap Persepsi dan
Ekspektasi Mahasiswa dan Diagram Kartesius
Analisis Gap menurut Hermana (2015) adalah
perbandingan kinerja aktual dengan kinerja potensial atau yang diharapkan. Metode ini merupakan
alat evaluasi yang menitikberatkan pada kesenjangan kinerja saat ini dengan kinerja yang sudah ditargetkan sebelumnya. Analisis kesenjangan juga
mengidentifikasi tindakan-tindakan apa saja yang
perlu dilakukam untuk mengurangi kesenjangan
atau mencapai kinerja yang diharapkan pada masa
mendatang. Oleh karena itu, analisis kesenjangan
dapat digunakan untuk mengetahui faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat kepuasan mahasiswa.
Dengan mengurangkan nilai rata-rata persepsi
dengan nilai ekspektasi mahasiswa akan diperoleh
kesenjangan (gap). Berdasarkan selisih nilai tersebut akan diperoleh faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan mahasiswa terhadap kualitas
proses belajar mengajar. Selain itu, untuk memperkuat hasil analisis kesenjangan, digunakan diagram kartesius untuk menjelaskan tingkat
kepuasan dan tingkat kepentingan kualitas menurut mahasiswa. Analisis diagram kartesius dilakukan untuk pemetaan indikator-indikator masing-masing dimensi ke dalam kuadran I, II, III,
dan IV. Kuadran I adalah area yang dianggap sangat baik dan sangat penting oleh mahasiswa.
Kuadran II adalah area yang dianggap sangat baik

tapi tidak puas oleh mahasiswa. Kuadran III
adalah area yang dianggap tidak baik dan tidak
puas oleh mahasiswa. Kuadran IV adalah area
yang dianggap tidak baik tapi sangat puas oleh
mahasiswa.
Y
Kuadran I
Prioritas

Kuadran II
Pertahankan
Prestasi

Kuadran III
Prioritas Rendah

Kuadran IV
Berlebihan

X


3

mahasiswa
berikut.
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Sumber Data
Sumber data yang digunakan pada penelitian
ini adalah data primer dan data sekunder. Data
primer diperoleh dengan melakukan survei
melalui wawancara pada mahasiswa Statistika ITS
menggunakan pengisian kuesioner pada tanggal
27 Mei hingga 1 April 2015 di jurusan StatistikaITS. Data sekunder diperoleh dari situs Integra
ITS yaitu berupa daftar mahasiswa Statistika-ITS
program studi D-III dan S1.
Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Statistika ITS
D3
2014
114
2013

90
2012
85
2011
Jumlah

S1
108
124
136
101
758

B. Definisi Variabel
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini
yaitu variabel demografi, variabel perilaku, dan
variabel kepuasan dari mahasiswa Statistika-ITS.
a. Variabel Demografi
Variabel demografi menjelaskan tentang
karakteristik

identitas
dari mahasiswa
Statistika-ITS yang menjadi responden.
Variabel demografi yang digunakan adalah
sebagai berikut.
Tabel 2 Variabel Demografi Pelanggan
Variabel
NRP
Jenis
Kelamin
Program
Studi
Angkatan

IPK
Daerah
Asal

Koding
1

2
1
2
1
2
3
4
-

Keterangan
Nomor Registrasi Pokok
Laki-laki
Perempuan
D III
S1
2014
2013
2012
2011
Indeks Prestasi
Kumulatif
Daerah asal mahasiswa

b. Variabel Perilaku
Variabel
perilaku
menjelaskan
karakteristik dari perilaku atau kebiasan

Statistika-ITS

yaitu

sebagai

Tabel 3. Variabel Perilaku
Variabel

Lama waktu belajar
dalam satu hari

Sumber informasi
yang paling sering
digunakan dalam
mendukung proses
perkuliahan
Metode pembelajaran
yang dianggap lebih
efektif dalam proses
perkulaian

Koding

Kategori

1

4 jam

1

Materi dari dosen

2

Buku/e-book

3

Internet

1
2

Teacher
Learning
Student
Learning

Centered
Centered

c. Variabel Persepsi dan Harapan
Variabel ini menggambarkan aspek-aspek
yang dianggap baik atau tidak baik menurut
responden, serta harapan dari responden untuk
penilaian terhadap atribut pada proses
perkuliahan di jurusan Statistika ITS. Skala
penilaian pada variabel ini menggunakan skala
likert dengan nilai 1-5 dengan keterangan
sangat tidak baik hingga sangat baik. Berikut
adalah variabel persepsi dan harapan yang
digunakan.
Tabel 4. Variabel Persepsi dan Harapan
Kompetensi Pedagogik
No
Atribut
1
Kesiapan dosen dalam memberikan kuliah
2
Kelengkapan atribut mata kuliah (meliputi:
kontrak kuliah, media ajar, problem solving, elearning)
3
Kesesuaian jadwal mengajar dosen
(pemberitahuan apabila ada pembatalan mata
kuliah)
4
Ketepatan waktu kehadiran dosen
5
6
7
8
9
10
11

Lama waktu tatap muka sesuai SKS (1 SKS :
50 menit)
Kemampuan dosen dalam membangun minat
mahasiswa untuk mengikuti perkulian
Kesesuaian materi yang diberikan dan
kompetensi yang ditetapkan
Kejelasan penyampaian tujuan pembelajaran,
materi dan jawaban terhadap pertanyaan
dikelas
Waktu khusus yang disediakan untuk
berdiskusi tentang materi kuliah
Kemampuan mengarahkan diskusi sehingga
mencapai sasaran
Keragaman metode pembelajaran (ceramah,
diskusi, SCL, tanya jawab)

4
12

Keragaman sumber belajar (referensi, kasus
lapangan, pengalaman sendiri, dll)
13 Pemanfaatan media dan teknologi
pembelajaran
14 Pemberian tugas (paper, rangkuman, latihan
soal/pemecahan masalah, dll) sesuai dengan
materi yang dijelaskan dalam kontrak kuliah
15 Pemberian umpan balik terhadap tugas
(pengembalian tugas)
16 Kesesuaian materi ujian dengan materi yang
telah dijelaskan
Kompetensi Profesional
1

Penguasaan terhadap materi pembelajaran

2

Kemampuan menjelaskan pokok bahasan/topik
secara sistematis dan jelas
3
Kemampuan memberi contoh relevan dari
konsep yang diajarkan secara jelas
4
Kemampuan menjelaskan keterkaitan
bidang/topik yang diajarkan dengan
bidang/topik lain
5
Penguasaan akan isu-isu mutakhir dalam
bidang yang diajarkan
6
Dosen menjelaskan hasil penelitiannya untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran
Kompetensi Kepribadian
1

Kewibawaan sebagai pribadi dosen

2

Kearifan dalam mengambil keputusan
(menyelesaikan persoalan mahasiswa)
Menjadi contoh dalam bersikap dan
berperilaku
Adil dalam memperlakukan mahasiswa

3
4

dilakukan pada beberapa mahasiswa dari
populasi yang telah ditentukan sebelumnya.
Berikut rumus mencari nilai n menggunakan
cluster random sampling. Sampling untuk
masing-masing cluster dilakukan dengan
menggunakan proporsi 10% dari masing-masing
populasi.
N  758 mahasiswa
10
n  x758=76 mahasiswa
100
85
n DIII(2012)  76x  8,54  9 mahasiswa
756
90
n DIII(2013)  76x  9,05  9 mahasiswa
756
114
n DIII(2014)  76x  11,4  11mahasiswa
756

N  758 mahasiswa
10
n  x758=76 mahasiswa
100
85
n DIII(2012)  76x  8,54  9 mahasiswa
756
90
n DIII(2013)  76x  9,05  9 mahasiswa
756
114
n DIII(2014)  76x  11,4  11mahasiswa
756

101
 10,15  10 mahasiswa
756
136
n S1(2012)  76x  13,67  14 mahasiswa
756
124
n S1(2013)  76x  12,47  12 mahasiswa
756
108
n S1(2014)  76x  10,86  11mahasiswa
756
n S1(2011)  76x

101
 10,15  10 mahasiswa
756
136
n S1(2012)  76x  13,67  14 mahasiswa
756
124
n S1(2013)  76x  12,47  12 mahasiswa
756
108
n S1(2014)  76x  10,86  11mahasiswa
756
n S1(2011)  76x

Kompetensi Sosial
1
2
3

Kesediaan meluangkan waktu untuk konsultasi
di luar kelas dalam membicarakan materi
perkuliahan
Mudah bergaul dengan segenap civitas
(termasuk dengan mahasiswa)
Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa

C. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
mahasiswa S1 angkatan 2014, S1 angkatan 2013,
S1 angkatan 2012, S1 angkatan 2011, DIII
angkatann 2014, DIII angkatan 2013, dan DIII
angakatan 2012. Populasi ini dipilih karena
seluruh mahasiswa tersebut diasumsikan pernah
berkunjung ke Ruang Baca Statistika-ITS.
Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian
mahasiswa dari populasi yang sudah ditentukan.
Dalam survey pendahuluan sample yang diambil
sebanyak 10 responden. Setelah kuisioner hasil
survey pendahuluan valid dan reliabel maka
dilakukan
survey
sebenarnya
dimana
pengambilan sample dilakukan menggunakan
cluster random sampling. Pengambilan sample

IV. HASIL ANALISIS
A. Uji Validitas dan Reliabilitas
Uji validitas digunakan untuk menunjukkan
tingkat kevalidan atau kesahihan alat ukur (Singarimbun, 1995).
Hipotesis yang digunakan,
H0 :Pertanyaan tidak mengukur aspek yang sama
(tidak valid)
H1 :Pertanyaan mengukur aspek yang sama (valid)
Taraf Signifikan : α = 0.05
Daerah Penolakan : H0 di tolak apabila nilai dari
rhitung ≥ rtabel (0.05,76) (0.2227)
Statistik Uji :
Tabel 5. Uji Validitas
Variabel
A1
A2
A3
A4

Keterangan
Kesiapan dosen dalam
memberikan kuliah
Kelengkapan atribut mata kuliah
(meliputi : kontrak kuliah, media
ajar, e-learning)
Kesesuaian jadwal mengajar
dosen (pemberitahuan apabila
ada pembatalan mata kuliah)
Ketepatan waktu kehadiran
dosen

rhitung

Keputusan

0.653

Valid

0.514

Valid

0.371

Valid

0.408

Valid

5
Variabel
A5
A6
A7
A8

A9
A10
A11
A12
A13
A14
A15
A16
B1
B2
B3
B4
B5
B6
C1
C2
C3
C4
D1

D2
D3

Keterangan
Lama waktu tatap muka sesuai
SKS (1 SKS=50 menit)
Kemampuan dosen dalam
membangun minat mahasiswa
untuk mengikuti perkuliahan
Kesuaian materi yang diberikan
dan kompetensi yang ditetapkan
Kejelasan penyampaian tujuan
pembelajaran, materi dan
jawaban terhadap pertanyaan di
kelas
Waktu khusus yang disediakan
untuk berdiskusi tentang materi
kuliah
Kemampuan mengarahkan
diskusi sehingga mencapai
sasaran
Keragaman metode pembelajaran (ceramah, diskusi,
SCL, tanya jawab)
Keragaman sumber belajar
(referensi, kasus lapangan,
pengalaman sendiri, dll)
Pemanfaatan media dan
teknologi pembelajaran
Pemberian tugas (paper,
rangkuman, latihan soal) sesuai
dengan materi yang dijelaskan
dalam kontrak kuliah
Pemberian umpan balik terhadap
tugas (pengembalian tugas)
Kesesuaian materi ujian dengan
materi yang telah dijelaskan
Penguasaan terhadap materi
pembelajaran
Kemampuan menjelaskan pokok
bahasan/topic secara sistematis
dan jelas
Kemampuan member contoh
yang relevan dari konsep yang
diajarkan secara jelas
Kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik lain
Penguasaan akan isu-isu
mutakhir dalam bidang yang
diajarkan
Dosen menjelaskan hasil
penelitiannya untuk meningkatkan kualitas pembelajaran
Kewibawaan sebagai pribadi
dosen
Kearifan dalam mengambil
keputusan (menyelesaikan persoalan mahasiswa)
Menjadi contoh dalam bersikap
dan berperilaku
Adil dalam memperlakukan
mahasiswa
Kesediaan meluangkan waktu
untuk konsultasi di luar kelas
dalam membicarakan materi
perkuliahan
Mudah bergaul dengan segenap
civitas (termasuk dengan
mahasiswa)
Toleransi terhadap keberagaman mahasiswa.

rhitung

Keputusan

0.426

Valid

0.672

Valid

0.487

Valid

0.544

Valid

0.503

Valid

0.606

Valid

0.599

Valid

0.491

Valid

0.545

Valid

0.526

Valid

0.489

Valid

0.558

Valid

0.511

Valid

0.569

Valid

0.501

Valid

0.623

Valid

0.400

Valid

0.492

Valid

0.584

Valid

0.671

Valid

0.673

Valid

0.698

Valid

0.493

Valid

0.662

Valid

0.680

Valid

Berdasarkan Tabel 5. hasil pengujian validitas,
dapat diketahui bahwa semua pertanyaan sudah
valid dan dapat dilanjutkan untuk pengujian reliabilitas.
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan
data yang sesuai dengan pengukuran. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa
kali pelaksanaan pengukuran terhadap kelompok
subyek yang sama diperoleh hasil yang relatif
sama, selama aspek yang diukur tidak berubah.
Hasil pengukuran dapat dikatakan reliabel atau
tidak dapat dilihat pada tabel nilai cronbach’s alpha sebagai berikut.
Tabel 6. Kriteria Nilai Cronbach’s Alpha
Nilai Cronbach alpha’s
0.00 – 0.20
0.21 – 0.40
0.41 – 0.60
0.61 – 0.80
0.81 – 1.00

Kriteria
Kurang reliabel
Agak reliabel
Cukup reliabel
Reliabel
Sangat reliabel

Berikut ini adalah hasil pengujian reliabilitas
pada data kepuasan mahasiswa terhadap perkuliahan di Jurusan Statistika ITS.
Tabel 7. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 1
Nilai Cronbach's Jumlah item
Alpha
pertanyaan
0.635
16

Berdasarkan Tabel 7. menunjukkan hasil
pengujian reliabilitas pada dimensi 1 (kompetensi
pedagogik) memiliki nilai cronbach’s alpha
sebesar 0.635, yang artinya pertanyaan pada
dimensi satu yang berjumlah 16 pertanyaan telah
reliabel. Hasil pengujian reliabilitas pada dimensi
kedua dijelaskan pada Tabel 8.
Tabel 8. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 2
Nilai Cronbach's
Alpha
0.781

Jumlah item
pertanyaan
6

Berdasarkan Tabel 8. menunjukkan hasil pengujian reliabilitas pada dimensi 2 (kompetensi
profesional) memiliki nilai cronbach’s alpha
sebesar 0.781, yang artinya pertanyaan pada dimensi dua yang berjumlah enam pertanyaan telah
reliabel. Hasil pengujian reliabilitas pada dimensi
ketiga dijelaskan pada Tabel 9.

Tabel 9. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 3

6
Nilai Cronbach's
Alpha
0.863

Jumlah item
pertanyaan
4

Berdasarkan Tabel 9. menunjukkan hasil
pengujian reliabilitas pada dimensi 3 (kompetensi
kepribadian) memiliki nilai cronbach’s alpha
sebesar 0.863, yang artinya pertanyaan pada
dimensi dua yang berjumlah empat pertanyaan
telah reliabel. Hasil pengujian reliabilitas pada dimensi keempat dijelaskan pada Tabel 10.
Tabel 10. Hasil Pengujian Reliabilitas Dimensi 4
Nilai Cronbach's
Alpha
0.812

Jumlah item
pertanyaan
3

Berdasarkan Tabel 10. menunjukkan hasil
pengujian reliabilitas pada dimensi 4 (kompetensi
sosial) memiliki nilai cronbach’s alpha sebesar
0.812, yang artinya pertanyaan pada dimensi dua
yang berjumlah tiga pertanyaan telah reliabel.
B. Statistika Deskriptif

Gambar 2 Sumber Informasi yang Digunakan Mahasiswa
Statistika ITS

Berdasarkan gambar 2 dapat dijelaskan
bahwa sumber informasi yang paling banyak digunakan mahasiswa selama proses perkuliahan
adalah materi dari dosen dengan persentase sebesar 38,50%. Kemudian diikuti oleh sumber informasi yang berasal dari Buku atau e-book dengan
persentase sebesar 34%, sedangkan yang paling
sedikit digunakan adalah internet yaitu sebesar
16%. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa jurusan statistika kurang berupaya dalam menggali
informasi berkaitan dengan materi pembelajaran
karena masih banyak mengandalkan materi dari
dosen dan kurang memanfaatkan sumber informasi dari internet.

Gambar 1 Lama Waktu Belajar Mahasiswa Statistika ITS

Berdasarkan gambar 1 dapat dijelaskan
bahwa persentase terbanyak adalah mahasiswa
dengan lama waktu belajar antara 31-59 menit
dalam sehari, kemudian dilanjutkan persentase
berikutnya dengan lama waktu belajar 60-159
menit. Sebaliknya, Mahasiswa dengan lama belajar lebih dari 4 jam per hari memiliki persentase
terkecil. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa
jurusan statistika masih kurang banyak meluangkan waktu untuk belajar dirumah.

Gambar 3 Metode Pembelajaran

Berdasarkan gambar 3 dapat dijelaskan
bahwa metode pembelajaran yang efektif dalam
mendukung capaian pembelajaran menurut mahasiswa Statistika ITS adalah Student Centered
Learning yaitu metode pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa dengan persentase sebesar 54% sedangkan sebagian kecil mahasiswa menilai Teacher centered Learning akan efektif
dalam mendukung capaian pembelajaran sebesar
35,46%.

7

Gambar 4 IPK Mahasiswa Jurusan Statistika

Berdasarkan gambar 4 dapat dijelaskan
bahwa mahasiswa Statistika ITS paling banyak
memiliki IPK dengan predikat sangat memuaskan
yaitu 2,76-3,50 dengan persentase sebesar 64%.
Sedangkan, sebagian kecil mahasiswa mendapatkan IPK dengan predikat memuaskan yaitu antara
2,00-2,75. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi
umum pembelajaran di jurusan Statistika ITS sudah cukup baik karena IPK mahasiswa masih berada pada tingkatan yang memuaskan dan sangat
memuaskan, namun masih perlu ditingkat-kan.
C. Analisis GAP
Pada analisis ini, terdapat lima kompotensi
yang digunakan untuk mengukur kepuasan
mahasiswa Statistika-ITS terhadap proses
perkuliahan di jurusan Statistika-ITS.
4.3.1 Analisis Kepuasan Pada Kompotensi
Pedagogik
Berikut analisis Gap untuk kepuasan
mahasiswa Statistika-ITS terhadap kompetensi
padagogik dosen.

Gambar 5 Analisis Gap Pada Kompetensi Padagogik

Berdasarkan gambar 5, dapat dilihat bahwa
kuadran I merupakan kuadran yang memiliki
harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana
variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah

Kesesuaian jadwal mengajar dosen (3),
kemampuan dosen dalam membangun minat
mahasiswa untuk mengikuti perkulian (6), dan
keragaman metode pembelajaran (11), oleh karena
itu kemampuan tersebut menjadi prioritas utama
untuk lebih menjadi perhatian sehingga perlu
ditingkatkan. Kuadran II merupakan kuadran yang
memiliki harapan tinggi dan kenyataan tinggi
dimana variabel yang masuk di dalam kuadran II
adalah
kejelasan
penyampaian
tujuan
pembelajaran, materi dan jawaban terhadap
pertanyaan dikelas (8), kesesuaian materi ujian
dengan materi yang telah dijelaskan (16),
kelengkapan atribut mata kuliah (2), pemanfaatan
media dan teknologi pembelajaran (13),
kesesuaian materi yang diberikan dan kompetensi
yang ditetapkan (7), Kesiapan dosen dalam
memberikan kuliah (1),dan pemberian tugas (14),
sehingga
kemampuan
tersebut
perlu
dipertahankan Kuadran III adalah kuadran yang
memiliki harapan rendah dan kenyataan yang
rendah dimana variabel yang masuk di dalam
kuadran III adalah ketepatan waktu kehadiran
dosen (4), waktu khusus yang disediakan untuk
berdiskusi tentang materi kuliah (9), kemampuan
mengarahkan diskusi sehingga mencapai sasaran
(10), dan pemberian umpan balik terhadap tugas
(15), sehingga kemampuan tersebut tidak terlalu
menjadi pusat perhatian. Pada kuadran IV
merupakan kuadran yang memiliki harapan
rendah dan kenyataan tinggi dimana variabel yang
masuk di dalam kuadran IV adalah lama waktu
tatap muka sesuai SKS (5), sehingga kemampuan
tersebut merupakan unsur yang berlebihan.
4.3.2 Analisis Kepuasan Pada Kompetensi
Profesional
Berikut analisis Gap untuk kepuasan
mahasiswa Statistika-ITS terhadap kompetensi
padagogik dosen.

8

Gambar 6 Analisis Gap Pada Kompotensi Profesional

Berdasarkan gambar 6 dapat dilihat bahwa
kuadran I merupakan kuadran yang memiliki
harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana
variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah
kemampuan dosen dalam menyampaikan isu-isu
mutakhir dalam bidang yang diajarkan (5), oleh
karena itu kemampuan tersebut menjadi prioritas
utama untuk lebih menjadi perhatian sehingga
perlu ditingkatkan. Kuadran II merupakan
kuadran yang memiliki harapan tinggi dan
kenyataan tinggi dimana variabel yang masuk di
dalam kuadran II adalah penguasaan terhadap
materi pembelajaran (1), kemampuan menjelaskan
pokok bahasan/topik secara sistematis dan jelas
(2), kemampuan memberi contoh relevan dari
konsep yang diajarkan secara jelas (3), dan
kemampuan menjelaskan keterkaitan bidang/topik
yang diajarkan dengan bidang/topik lain (4)
sehingga
kemampuan
tersebut
perlu
dipertahankan Kuadran III adalah kuadran yang
memiliki harapan rendah dan kenyataan yang
rendah dimana variabel yang masuk di dalam
kuadran III adalah kemampuan dosen menjelaskan
hasil penelitiannya untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran (6), sehingga kemampuan tersebut
tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Pada
kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki
harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana tidak
ada variabel yang masuk di dalam kuadran IV.
4.3.3 Analisis Kepuasan Pada Kompetensi
Kepribadiaan
Berikut analisis Gap untuk kepuasan
mahasiswa Statistika-ITS terhadap kompetensi
kepribadian dosen.

Gambar 7 Analisis Gap Pada Kompotensi Kepribadian

Berdasarkan gambar 7 dapat dilihat bahwa
kuadran I merupakan kuadran yang memiliki
harapan tinggi namun kenyataan rendah dimana
variabel yang masuk di dalam kuadran I adalah
kepribadian
dosen
yang
adil
dalam
memperlakukan mahasiswa (4) oleh karena itu
kemampuan tersebut menjadi prioritas utama
untuk lebih menjadi perhatian sehingga perlu
ditingkatkan. Kuadran II merupakan kuadran yang
memiliki harapan tinggi dan kenyataan tinggi
dimana variabel yang masuk di dalam kuadran II
adalah menjadi contoh dalam bersikap dan
berperilaku sehingga kemampuan tersebut perlu
dipertahankan Kuadran III adalah kuadran yang
memiliki harapan rendah dan kenyataan yang
rendah dimana variabel yang masuk di dalam
kuadran III adalah kearifan dalam mengambil
keputusan (2), sehingga kemampuan tersebut
tidak terlalu menjadi pusat perhatian. Pada
kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki
harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana
variabel yang masuk di dalam kuadran IV adalah
kewibawaan sebagai pribadi dosen, sehingga
kemampuan tersebut merupakan unsur yang
berlebihan.
4.3.4 Analisis Kepuasan Pada Kompetensi
Sosial
Berikut analisis Gap untuk kepuasan
mahasiswa Statistika-ITS terhadap kompetensi
sosial dosen.

9

Gambar 4.8 Analisis Gap Pada Kompotensi Sosial

Berdasarkan gambar 4.8, dapat dilihat
bahwa kuadran I merupakan kuadran yang
memiliki harapan tinggi namun kenyataan rendah
dimana variabel yang masuk di dalam kuadran I
adalah Kesediaan meluangkan waktu untuk
konsultasi di luar kelas dalam membicarakan
materi perkuliahan (1) dan mudah bergaul dengan
segenap civitas termasuk dengan mahasiswa (2)
oleh karena itu kemampuan tersebut menjadi
prioritas utama untuk lebih menjadi perhatian
sehingga perlu ditingkatkan. Kuadran II
merupakan kuadran yang memiliki harapan tinggi
dan kenyataan tinggi dimana tidak ada variabel
yang masuk di dalam kuadran II. Kuadran III
adalah kuadran yang memiliki harapan rendah
dan kenyataan yang rendah dimana tidak ada
variabel yang masuk di dalam kuadran III. Pada
kuadran IV merupakan kuadran yang memiliki
harapan rendah dan kenyataan tinggi dimana
variabel yang masuk di dalam kuadran IV adalah
toleransi terhadap keberagaman mahasiswa,
sehingga kemampuan tersebut merupakan unsur
yang berlebihan.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis Gap, kompetensi pedagogik yang perlu ditingkatkan adalah Kesesuaian
jadwal dosen, kemampuan membangun minat
mahasiswa, dan keragaman metode pembelajaran,
Kompetensi yang perlu dipertahakan adalah
kejelasan penyampaian tujuan pembelajaran,
kesesuaian materi ujian, kelengkapan atribut mata
kuliah, pemanfaatan media dan teknologi
2.

pembelajaran, kesesuaian materi yang diberikan
dan kompetensi yang ditetapkan, kesiapan dosen
dalam memberikan kuliah,dan pemberian tugas
sehingga
kemampuan
tersebut
perlu
dipertahankan. Kompetensi kepribadian yang
perlu ditingkatkan adalah kepribadian dosen yang
adil. Kompetensi yang perlu dipertahakan adalah
penguasaan
terhadap
materi,
kemampuan
menjelaskan pokok bahasan/topik, kemampuan
memberi contoh relevan, dan kemampuan
menjelaskan keterkaitan bidang/topik yang
diajarkan dengan bidang/topik lain. Kompetensi
profesional yang perlu ditingkatkan adalah
kemampuan dosen menyampaikan isu. Kompetensi yang perlu dipertahakan adalah menjadi
contoh dalam bersikap dan berperilaku. Kompetensi sosial yang perlu ditingkatkan adalah
kesediaan meluangkan waktu untuk konsultasi
materi di luar dan mudah bergaul.

10
Hermana, B. 2015. Teknik Analisis Masalah : Gap
Analysis dan SWOT Analysis. http://pena.gunadarma.ac.id/teknik-analisis-masalah-gap-analysis-dan-swot-analysis/.[diakses tanggal 10 Mei
2015].
Oliver, R.I. 1980. A Cognitive Model of The Antecedents and Consequences of Satisfaction Decisions. Journal of Marketing Research, 17.
DAFTAR PUSTAKA

Singarimbun, M. dan Effendi S. 2006. Metode Penelitian Survei. LP3S:
Jakarta.

Dokumen yang terkait

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65

Analisis tentang saksi sebagai pertimbangan hakim dalam penjatuhan putusan dan tindak pidana pembunuhan berencana (Studi kasus Perkara No. 40/Pid/B/1988/PN.SAMPANG)

8 102 57

Analisis terhadap hapusnya hak usaha akibat terlantarnya lahan untuk ditetapkan menjadi obyek landreform (studi kasus di desa Mojomulyo kecamatan Puger Kabupaten Jember

1 88 63

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5