Perkembangan PSAK 10042018 Lengkap
PERKEMBANGAN
PSAK sd 2018
Agenda
Perkembangan Standar
Overview PSAK sd effektif 2020
Diskusi
2
Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi
pengguna untuk membantu dalam pengambilan
keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan
dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory
(diharuskan oleh regulasi) atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost
of debt karena berkurangnya asymmetry information
Informasi perusahaan
•
•
•
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple
bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang
lebih ringkas dan menekankan pada EVA, strategi perusahaan
• Informasi Digital
3
Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan,
kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
4
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil
Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71
tahun 2010
IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
5
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah
•
• PSAK 31 Perbankan
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan
•
Gas
•
• PSAK 33 Pertambangan Umum
•
• PSAK 32 Kehutanan
N•
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
A
K
Telekomunikasi
A
•
• PSAK 27 Akuntansi Koperasi
UN
G
•
• PSAK 37 Akuntansi
DI
Penyelenggaraan Jalan Tol AN
•
G dan
• PSAK 9 Penyajian aktivaNlancar
•
A
kewajiban lancar
J
•
• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
•
• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
• PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan
ekuitas anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah
6
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK
akan dinamis berubah mengikuti IFRS.
7
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari
2012
Pra PAI
1973
Konverge
nsi IFRS
sd 2010
Efektif
1 Januari
2015
Update
PSAK sd
2014
8 Desember 2008
Komitmen
mendukung IFRS
sebagai standar
akuntansi
keuangan global
PAI
1973
Harmonis
asi IAS
1994-2007
Adopsi IAS mulai
PSAK 1994 –
mengambil yang
relevan
Update
PSAK sd
2017
Efektif
1 Januari
2020
8
PSAK - ISTILAH
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK
70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat
substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12
Pengendalian
Bersama
PSAK
Revisi
/ Amandemen
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau
pengungkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi
(2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya
digunakan istilah Amandemen
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit
(narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga
tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan
pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Penyesuaian dilakukan sebagai dampak dari perubahan PSAK
lain
• Jika penyesuaian dilakukan bab perubahan dalam PSAK baru
9
PSAK eff 2015
NO
STATUS
1
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]
2
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]
4
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]
5
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]
6
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
8
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
9
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
10
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
11
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]
12
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]
13
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]
14
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015]
15
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]
16
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]
10
PSAK eff 2016
NO
STATUS
1
Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri – eff 1 Jan 2016
2
Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
3
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi – eff 1 Jan 2016
4
Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016
5
Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016
6
Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
7
Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama – eff 1 Jan 2016
8
Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
9
ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016
10
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016
15
ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016
16
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016
11
PSAK eff 2017
NO
STATUS
1
PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017
2
PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017
3
PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1
Jan 2017
4
PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017
5
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan – eff 1 Jan 2017
6
ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1
Jan 2017
12
PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan
2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan
2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020
13
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologis. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi. Revisi PSAK 16 (2018)
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologis.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen biaya perolehan
persediaan.
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas
yang timbul dari pengampunan pajak sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016.
Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK
dan SAK ETAP
Entitas memilih Kebijakan Akuntansi :
• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi,
Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP) koreksi
atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement).
• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70,
mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang
dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan
Pajak.
15
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55, Efektif 1 Januari 2020
• Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh
diterapkan lebih dahalu
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value (FVPL dan
FVOCI)
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model
(tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang
diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok
dan bunga atas pokok)
•Menggunakan
Perubahan klasifikasi
jika terjadi
metodeboleh
expected
losses perubahan
dalam
bisnis model
perhitungan
penurunan nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi lindung nilai
16
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
–
–
–
–
–
–
–
Bab 1 Tujuan
Bab 2 Ruang Lingkup
Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
Bab 4 Klasifikasi
Bab 5 Pengukuran
Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15
Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak
dilakukan karena belum diadopsi
– Ketentuan transisi
17
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
• PSAK 72 merupakan adopsi atas IFRS 15 Revenue from
contracts with customers effective 2018, kecuali:
– Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi) hak
penggunaan aset
– Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada
• Standar ini bersifat principles based
• Standar komprehensif karena mengatur semua jenis
Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan
sehingga menghilangkan standar yang lain.
18
PSAK yang Digantikan
PSAK 23: Pendapatan
PSAK 34: Kontrak Konstruksi,
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,
ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan
PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.
19
PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi
kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi,
perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi
dan penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
PSAK 72
Tahapan dalam Pengakuan
Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan;
Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;
Menentukan harga transaksi;
Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban
pelaksanaan;
Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.
21
PSAK 73 Sewa
• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahalu
• Dikeluarkan Juli 2015
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan
liabilitas
Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini
dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri
dalam posisi keuangan
Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan
laporan laba rugi komprehensif
22
SAK ETAP
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)
24
Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.
Laporan Keuangan ETAP
Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
26
ISI SAK ETAP
BAB
ISI
BAB
ISI
1
Ruang Lingkup
16
Aset Tak Berwujud
2
Konsep dan Prinsip Pervasive
17
Sewan
3
Penyajian Laporan Keuangan
18
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4
Neraca
19
Ekuitas
5
Laporan Laba Rugi
20
Pendapatan
6
Laporan Perubahan Ekuitas
21
Biaya Pinjaman
7
Laporan Arus Kas
22
Penurunan Nilai Aset
8
Catatan atas Laporan Keuangan
23
Imbalan Kerja
9
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
24
Pajak Penghasilan
10
Investasi pada Efek Tertentu
25
Mata Uang Pelaporan
11
Persediaan
26
Transaksi dalam Mata Uang Asing
12
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak
27
Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13
Investasi pada Joint Venture
28
Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14
Properti Investasi
29
Ketentuan Transisi
15
Aset Tetap
30
Tanggal Efektif
Daftar Istilah
27
Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
•
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
•
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PPL - IAPI
28
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI
29
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI
30
SAK EMKM
RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching
pada KNA VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan bukan bagian
standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan –
dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas
menjadi akrual bukan bagian dari
standar
1
RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro,
kecil dan menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria
usaha mikro, kecil, dan menengah
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturutDapat
turut.digunakan entitas lain jika otoritas
mengijinkan entitas tersebut menyusun
laporan keuagnan dengan menggunaan
SAK EMKM
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Kriteria Usaha Mikro
• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima
puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp
500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp.
10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.
Laporan Keuangan EMKM
Laporan Keuangan menurut SAK EMKM
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:
• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi,
anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6
pengungkapan diperlukan jika informasi relevan
• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada
kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap
sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya
dengan metode garis lurus dan saldo menurun.
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan
perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset
tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam
valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.
ISI PENGATURAN
.
•
•
•
•
•
•
•
.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
Kesalahan
Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif
PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum
• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba
41
PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LAMPIRAN I
BASIS AKRUAL
PP 71
2010
Menjadi
PP71/2010
LAMPIRAN II
BASIS CTA
PP24/2005
• SAP Berbasis Akrual Lampiran I
• Berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dapat segera diterapkan
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 12 PSAP
• Berlaku paling lambat TA 2015
• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
Lampiran II (PP 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas
yang belum siap untuk menerapkan SAP
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
• Tidak berlaku mulai TA 2015
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)
PSAP
BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)
BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)
PSAP 01
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
PSAP 04
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Persediaan
PSAP 06
Akuntansi Investasi
Akuntansi Investasi
PSAP 07
Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP 09
Akuntansi Kewajiban
Akuntansi Kewajiban
PSAP 10
Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11
Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12
-
Laporan Operasional
PSAP 13
Akuntansi Badan Layanan Umum
Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual
•
•
•
•
•
•
•
Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa
• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa
ISAK 32
DEFINISI DAN HIERARKI
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
IKHTISAR INTERPRETASI
• Memberikan interpretasi definisi dan hierarki SAK.
• SAK menambahkan anak kalimat “serta peraturan
regulator pasar modal untuk entias yang berada di
bawah pengawasannya”. (termasuk SAK sesuai Par
07
• Peraturan regulator mengatur perlakuan akuntansi yang
berbeda dengan PSAK atau ISAK / peraturan regulator
pasar modal bertentangan dengan PSAK atau ISAK
yang spesifik, maka interpretasi ini mensyaratkan
entitas untuk menerapkan PSAK atau ISAK yang
spesifk tersebut.
INTERPRETASI
• Dasar interpretasi adalah Par 16 PSAK 1 dan PSAK 25
• PSAK 1
– Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhdapa SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap
SAK dalam catatan atas laporan keuangan.
– Entitas tidak dapat dideskripsikan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap
SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh
persyaratan dalam SAK
• PSAK 25
– Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa atau
kondisi lain, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut
menggunakan PSAK tersebut.
– Dalam hal tidak ada PSAK yang spesifik berlaku mana manajemen dapat
menggunakan pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan suatu
kebijakan akuntansi untuk menghasilkan informasi relevan dan anl dengan
mempertimbangkan keterterapan dari sumber berikut berdasar hirarki = (1) SAK
terkait (2) KKPK (3) SAK lain (4) literatur (5) praktik akuntansi industri
Kerangka Konseptual
Peraturan regulator tidak
bertentangan perlakuan SAK
• Peraturan digunakan sebagai standar
penyusunan laporan
Peraturan regulator bertentangan
dengan SAK
• Entitas menerapkan PSAK atau ISAK spesifik
tersebut perbedaan perlakuan akuntansi
mengurangi korehensi prinsip perlakuan
akuntansi
KERANGKA
KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptul disahkan pada
tanggal 28 September 2016
Perubahan yang dilakukan
• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan
Umum
• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi
Keuangan yang Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa
Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN
UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan
umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim
terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim
BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Untuk ditambahkan
BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
KEUANGAN YANG BERGUNA
• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian;
ketepatwaktuan; keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna
BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN
YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;
Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba
Pendahuluan - Tujuan
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
untuk pengguna eksternal.
Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:
• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan
tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar
akuntansi, dan prosedur yang terkait dengan penyajian laporan
keuangan dengan menyediakan dasar untuk mengurangi jumlah
alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh SAK;
• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang
berkenaan dengan hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan
keuangan telah sesuai dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan
pekerjaan DSAK IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan
SAK .
Pendahuluan - Status
Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak
mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu
pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual tidak
mengungguli PSAK.
DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi
mungkin terdapat konflik antara Kerangka
Konseptual dan PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam
PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka
Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam
pengembangan SAK baru dan dalam melakukan peninjauan
SAK yang ada, maka konflik Kerangka Konseptual dan SAK
akan terselesaikan.
Kerangka
Konseptual akan direvisi dari waktu ke
waktu berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam
penggunaan Kerangka Konseptual.
BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
Tujuan, kegunaan dan keterbaasan
pelaporan keuangan bertujuan
umum
Informasi tentang sumber daya
ekonomik entitas pelapor, klaim
terhadap entitas, serta perubahan
sumbe daya dan klaim
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis
akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas
masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
yang tidak berasal dari kinerja keuangan
BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna
Pendahuluan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan
yang berguna
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang
berguna
BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa
Asumsi dasar – kelangsungan usaha
Unsur Laporan Keuangan
• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja;
penghasilan; beban; penyesuaian pemeliharaan
modal
Pengakuan
unsur-unsur laporan
keuangan
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan;
keandalan pengukuran; pengakuan aset;
pengkuan liabilitas; pengakuan penghasilan;
pengakuan beban.
Konsep pemeliharaan modal
• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan
penetapan modal
PSAK 1
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
Laporan Keuangan eff 2015
•
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum
Penyajian secara wajar
dan kepatuhan terhadap
SAK
Kelangsungan usaha
Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian
Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi
Keuangan
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan
Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum
dikeluarkan tahun 2009
Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 :
pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan
penyajian informasi komparatif.
Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan
dini.
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi
mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi.
Komponen Laporan Keuangan
a.
laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b.
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode;
c.
laporan perubahan ekuitas selama periode;
d.
laporan arus kas selama periode;
e.
catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f.
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif
sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai
dengan paragraf 40A-40D.
Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B
• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode
sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan,
kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan
keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.
• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan
laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua
laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan
terkait.
• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam
laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan pada
periode berjalan.
Informasi Komparatif - Tambahan
• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas
laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK,
sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
• Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun
tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan,
periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).
• Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan keuangan
saat menyajikan informasi komparatif tambahan.
• Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan
keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan
tambahan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian
kembali, retrospektif atau reklasifikasi
• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi
awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan
komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif,
membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam
laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau
reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam
laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
a.
akhir periode berjalan;
b.
akhir periode sebelumnya; dan
c.
awal periode
Referensi : Laporan Keuangan Telkom 31 Desember 2015
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan
dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak
diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan atau
diizinkan oleh SAK
• Komponen penghasilan komprehensif:
– Selisih revaluasi aset tetap
– Pengukuran kembali program imbalan pasti
– Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan
– Perubahan nilai investasi available for sales
– Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas
– Bagian penghasilan komprehensif asosiasi
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan
berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode
ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
• Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan
beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan
penghasilan komprehensif lain
• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas perubahan
ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.
• Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;
– Surplus revaluasi aset tetap direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi
atau ketika aset dijual
– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria tidak
direklasifkasi.
• Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
– Keuntungan/kerugian dari available for sale jika dijual direklasifiksai ke laba rugi
– Cash flow hedge keuntungan/kerugian yang efektif kontrak berakhir L/R
– Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang
fungsional yang berbeda dengan induk / pusat
– Bagian penghasilan komprehensif asosiasi jika dijual direklasifikasi ke laba rugi.
Penghasilan Komprehensif Lain
– Tidak Direklasifikasi
• Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015.
Nilai perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset
direvaluasi menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10
tahun.
• Jurnal saat revaluasi
– Akumulasi Depresiasi
–
Aset tetap
– Aset tetap
–
Surplus revaluasi
200.000
200.000
100.000
100.000
• Jurnal saat depresiasi
– Beban Depresiasi
50.000
–
Akumulasi Depresiasi
– Surplus Revaluasi
–
Saldo Laba
Ref: PSAK 1
50.000
10.000
10.000
Penghasilan Komprehensif Lain
– Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada
1 Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi
115.000. Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1
Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
–
Kas
100.000
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual
–
Penghasilan komprehensif lain
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
15.000
15.000
– Kas
110.000
– Penghasilan komprehensif lain
15.000
–
Aset keuangan – tersedia untuk dijual
115.000
–
Penghasilan penjualan AFS
10.000
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
PT PERTAMINA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
•
•
•
•
•
Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan
neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan
hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling
interest)
Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan
bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk
penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
Minimum line item Penyajian Neraca
–
–
–
–
•
Properti Investasi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK
1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
• Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba
komprehensif
• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan
berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,
pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode rugi.
• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan
PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama satu periode
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan,
termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan nonkas. (44A)
• Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam
paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian
entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus
kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas
sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan
pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset
keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset
keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.
• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf
44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir
pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf
44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas
menyediakan informasi yang memadai agar pengguna laporan keuangan
mampu mengaitkan item yang termasuk dalam rekonsiliasi dengan laporan
posisi keuangan dan laporan arus kas. 44D.
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh
paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan
perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas
mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan secara terpisah dari perubahan aset dan
liabilitas lain tersebut. 44E.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung
informasi yang lebih berguna
• ETAP metode tidak langsung
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal
dan akhir kas dan setara kas.
• Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada
liabilitas dari aktivitas pendanaan
– perubahan yang timbul dari arus kas
– perubahan nonkas. (44A)
• Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan
pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
30.150.000
(27.600.000)
Kas yang dihasilan operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Ilustrasi
Laporan Arus Kas
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A)
(550.000)
Pembelian aset tetap (cat B)
(350.000)
Hasil dari penjualan peralatan
20.000
Penerimaan bunga*
200.000
Penerimaan dividen*
200.000
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
(480.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham
250.000
Hasil dari pinjaman jangka Panjang
250.000
Pembyaran utang sewa pembiayaan
(90.000)
Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode
(1.200.000)
(790.000)
110.000
* dapat disajikan sebagai arus
120.000
kas dari operasi
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak
3.350.000
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Kerugian selisih kurs
Pendapatan investasi
Beban bunga
450.000
40.000
(500.000)
400.000
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain
(500.000)
Penurunan persediaan
1.050.000
Penurunan utang usaha
(1.740.000)
Kas yang dihasilkan dari operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung - Bank
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan bunga dan komisi
28.447.000
Pembayaran bunga
23.436.000
Pembayarn piutang yang telah dihapus
Pembyaran kas kepada karyawan dan pemasok
237.000
(997.000)
4.224.000
(Kenaikan) Penurunan dalam Aset operasi
Dana jangka pendek
(650.000)
Deposito untuk tujuan pengendalian moneter
234.000
Ana uang muka kepada langganan
288.000
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit
(360.000)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan
(120.000)
(Kenaikan) Penurunan dalam Utan gObligasi
Deposito dari pelanggan
600.000
Sertifikat deposito yagn diperjualbelikan
(200.000)
Kas bersih dan aktivitas operasi sebelum pajak
3.440.000
Pajak penghasilan
(100.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
3.340
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Pinjaman jangka Panjang
Liabilitas sewa
Utang jangka Panjang
Arus Kas
Akuisisi
Sewa
Baru
20X2
2.080
500
400
2.980
-
(180)
-
1.800
1.620
2.080
320
400
1.80
4.600
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Arus
Kas
20X2
Perubahan non kas
Akuisisi
Valas
Nilai
wajar
Pinjaman jangka Panjang
44.000
(2.000)
-
-
-
42.000
Pinjaman jangka pendek
20.000
(1.000)
-
400
-
19.400
8.000
(1.600)
600
-
-
7.000
Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang
(1.350)
300
-
-
(50)
(1.100)
Jumlah liabilitas dari aktivitas
pendanaan
70.650
(4.300)
600
400
(50)
67.300
Liabilitas sewa
PSAK 3
Definisi
• Laporan keuangan interim merupakan laporan
keuangan yang berisi baik laporan keuangan
lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK atau
laporan keuangan ringkas (seperti yang
dijelas
PSAK sd 2018
Agenda
Perkembangan Standar
Overview PSAK sd effektif 2020
Diskusi
2
Informasi Perusahaan
Entitas menyajikan informasi yang relevan bagi
pengguna untuk membantu dalam pengambilan
keputusan.
• Informasi yang disajikan dapat berupa informasi keuangan
dan non keuangan
• Informasi yang disajikan dapat bersifat mandatory
(diharuskan oleh regulasi) atau informasi voluntary (sukarela)
• Penyajian informasi dapat mengurangi cost of capital dan cost
of debt karena berkurangnya asymmetry information
Informasi perusahaan
•
•
•
Laporan keuangan,
Laporan Tahunan (Annual Reporting),
Laporan Berkelanjutan (Sustainability Reporting) – Tripple
bottom line,
• Laporan Terintegrasi (Integrated Reporting) – Laporan yang
lebih ringkas dan menekankan pada EVA, strategi perusahaan
• Informasi Digital
3
Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan infomasi posisi keuangan,
kinerja, perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang
bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan
keputusan
Laporan keuangan menunjukkan apa yang telah dilakukan
manajemen (stewardship), dan pertanggungjawaban sumber daya
yang dipercayakan kepadanya. Laporan keuangan disusun untuk
memenuhi sebagian besar pemakai (investor dan kreditor).
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
keuangan (SAK/IFRS). Penerapan standar akuntansi keuangan
untuk hal-hal yang bersifat material: “Pernyataan ini tidak wajib
diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material”
4
Lima Pilar Standar Akuntansi Indonesia
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan PSAK
Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik signifikan - SAK-ETAP
Standar Akuntansi Entitas Mikro Kecil
Menengah - SAK EMKM
Standar Akuntansi Syari’ah – SAK Syariah
Standar Akuntansi Pemerintahan – SAP PP 71
tahun 2010
IFRS hanya diadopsi oleh PSAK dan diterapkan efektif 2012. Tahun 2013 dilakukan
revisi standar dan ditambahkan standar baru 65, 66, 67, 68 yang efektif pada 2015.
Pada 2015 dikeluarkan PSAK 69 Agrikultur (eff 2018) dan revisi beberapa standar.
Pada tahun 2016 dikeluarkan PSAK 70 (eff 2016) dan PSAK 71 & PSAK 72 (eff
2020). Tahun 2017 PSAK 73 efektif tahun 2020.
SAK ETAP dikeluarkan tahun 2010, dan 2016 dikeluarkan SAK EMKM
5
PSAK– TIDAK BERLAKU LAGI
• PSAK 59 Perbankan Syariah
•
• PSAK 31 Perbankan
• PSAK 29 Pertambangan Minyak dan
•
Gas
•
• PSAK 33 Pertambangan Umum
•
• PSAK 32 Kehutanan
N•
• PSAK 35 akuntansi pendapatan Jasa
A
K
Telekomunikasi
A
•
• PSAK 27 Akuntansi Koperasi
UN
G
•
• PSAK 37 Akuntansi
DI
Penyelenggaraan Jalan Tol AN
•
G dan
• PSAK 9 Penyajian aktivaNlancar
•
A
kewajiban lancar
J
•
• PSAK 49 Akuntansi Reksa Dana
•
• PSAK 42 Akuntansi Perusahaan Efek
• PSAK 12 Pengendalian Bersama
PSAK 11 Penjabaran laporan
keuangan dalam mata uang asing
PSAK 39 Kerjasama Operasi
PSAK 17 Penyusutan
PSAK 21 Ekuitas
PSAK 40 Akuntansi Perubahan
ekuitas anak perusahaan
PSAK 41 Akuntansi waran
PSAK 43 Akuntansi Anjak Piutang
PSAK 47 Tanah
PSAK 51 Kuasi Reorganisasi
PSAK 52 Mata uang Pelaporan
PSAK 54 Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang
Bermasalah
6
Karakteristik IFRS
• IFRS menggunakan “Principles Base “ :
– Lebih menekankan pada intepreatasi dan aplikasi atas standar sehingga harus
berfokus pada spirit penerapan prinsip tersebut.
– Standar membutuhkan penilaian atas substansi transaksi dan evaluasi apakah
presentasi akuntansi mencerminkan realitas ekonomi.
– Membutuhkan profesional judgment pada penerapan standar akuntansi.
• Menggunakan fair value dalam penilaian, jika tidak ada nilai pasar aktif
harus melakukan penilaian sendiri (perlu kompetensi) atau menggunakan
jasa penilai
• Mengharuskan pengungkapan (disclosure) yang lebih banyak baik
kuantitaif maupun kualitatif
• IFRS secara dinamis akan berubah mengikuti perkembangan lingkungan
bisnis dan kebutuhan informasi para pengguna konsekuensinya PSAK
akan dinamis berubah mengikuti IFRS.
7
Sejarah Standar Akuntansi
Efektif
1 Januari
2012
Pra PAI
1973
Konverge
nsi IFRS
sd 2010
Efektif
1 Januari
2015
Update
PSAK sd
2014
8 Desember 2008
Komitmen
mendukung IFRS
sebagai standar
akuntansi
keuangan global
PAI
1973
Harmonis
asi IAS
1994-2007
Adopsi IAS mulai
PSAK 1994 –
mengambil yang
relevan
Update
PSAK sd
2017
Efektif
1 Januari
2020
8
PSAK - ISTILAH
PSAK Baru
• PSAK yang terkait dengan pengaturan baru misal PSAK 69, PSAK
70
• PSAK yang merubah pengaturan lama namun berbeda sangat
substansial misal PSAK 65 Laporan Keuangan Konsolidasian
menggantikan PSAK 4 Laporan Keuangan Konsolidasian dan
Tersendiri, PSAK 66 Pengaturan Bersama menggantikan PSAK 12
Pengendalian
Bersama
PSAK
Revisi
/ Amandemen
• Perubahan PSAK pada pengukuran, penyajian atau
pengungkapan misal PSAK 24 (Revisi 2013), PSAK 1 (Revisi
(2013)
• Didahului dengan penerbitan Exposure draft
• Sebelum tahun 2015 digunakan istilah Revisi setelahnya
digunakan istilah Amandemen
PSAK Penyesuaian
• Merupakan kumpulan amandemen dengan ruang lingkup sempit
(narrow-scope) yang hanya bersifat mengklarifikasi sehingga
tidak terdapat usulan prisip baru ataupun perubahan signifikan
pada prinsip-prinsip yang telah ada.
• Penyesuaian dilakukan sebagai dampak dari perubahan PSAK
lain
• Jika penyesuaian dilakukan bab perubahan dalam PSAK baru
9
PSAK eff 2015
NO
STATUS
1
PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian [1 Jan 2015]
2
PSAK 66: Pengaturan Bersama [1 Jan 2015]
3
PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain [1 Jan 2015]
4
PSAK 68: Pengukuran Nilai Wajar [1 Jan 2015]
5
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan [1 Jan 2014]
6
ISAK 28: Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas [1 Jan 2014]
7
ISAK 29: Biaya Pengupasan Lapisan Tanah tahap Produksi pada Pertambangan Terbuka [1 Jan 2014]
8
PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan [1 Jan 2015]
9
PSAK 24: Imbalan Kerja [1 Jan 2015]
10
PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri [1 jan 2015]
11
PSAK 15: Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama [1 Jan 2015]
12
PSAK 50: Instrumen Keuangan: Penyajian (1 Jan 2015]
13
PSAK 48: Penurunan Nilai Aset (1 Jan 2015]
14
PSAK 55: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran (1 Jan 2015]
15
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan (1 Jan 2015]
16
PSAK 46: Pajak Penghasilan [Disahkan pada 29 April 2014, (1 Jan 2015]
10
PSAK eff 2016
NO
STATUS
1
Amandemen PSAK 4: Laporan Keuangan Tersendiri tentang Metode Ekuitas dalam Laporan Keuangan
Tersendiri – eff 1 Jan 2016
2
Amandemen PSAK 15: Investasi Pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama tentang Entitas
Investasi: Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
3
Amandemen PSAK 16: Aset Tetap tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan dan
Amortisasi – eff 1 Jan 2016
4
Amandemen PSAK 19: Aset Takberwujud tentang Klarifikasi Metode yang Diterima untuk Penyusutan
dan Amortisasi – eff 1 Jan 2016
5
Amandemen PSAK 24: Imbalan Kerja tentang Program Imbalan Pasti: Iuran Pekerja – eff 1 Jan 2016
6
Amandemen PSAK 65: Laporan Keuangan Konsolidasian tentang Entitas Investasi: Penerapan
Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
7
Amandemen PSAK 66: Pengaturan Bersama tentang Akuntansi Akuisisi Kepentingan dalam Operasi
Bersama – eff 1 Jan 2016
8
Amandemen PSAK 67: Pengungkapan Kepentingan Dalam Entitas Lain tentang Entitas Investasi:
Penerapan Pengecualian Konsolidasi – eff 1 Jan 2016
9
ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016
10
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016
15
ISAK 30: Pungutan– eff 1 Jan 2016
16
Kerangka Konseptual Pelaporan Keuangan (KKPK) – eff 28 Sep 2016
11
PSAK eff 2017
NO
STATUS
1
PSAK 24 (Penyesuaian 2016): Imbalan Kerja – eff 1 Jan 2017
2
PSAK 58 (Penyesuaian 2016): Aset Tidak Lancar yang Dimiliki Untuk Dijual
dan Operasi yang Dihentikan – eff 1 Jan 2017
3
PSAK 60 (Penyesuaian 2016): Instrumen Keuangan: Pengungkapan – eff 1
Jan 2017
4
PSAK 3 (Penyesuaian 2016): Laporan Keuangan Interim – eff 1 Jan 2017
5
Amandemen PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan tentang Prakarsa
Pengungkapan – eff 1 Jan 2017
6
ISAK 31: Interpretasi atas Ruang Lingkup PSAK 13: Properti Investasi– eff 1
Jan 2017
12
PSAK eff 2018 - 2020
PSAK 69 Agrikultur – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 16 Aset Tetap – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 2: Laporan Arus Kas – eff 1 Jan 2018
Amandemen PSAK 46: Akuntansi Pajak Penghasilan – eff 1 Jan 2018
ISAK 32: Definisi dan Hierarki Standar Akuntansi Keuangan – eff 1 Jan
2018
Amandemen PSAK 62: Kontrak Asuransi – eff 1 Jan 2020
PSAK 71: Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Eff 1 Jan
2020
PSAK 72: Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan – eff 1 Jan 2020
PSAK 73: Sewa – eff 1 Jan 2020
13
PSAK 69
• Aktivitas agrikultur (agricultural activity) adalah manajemen transformasi biologis dan
panen aset biologis oleh entitas untuk dijual atau untuk dikonversi menjadi produk
agrikultur atau menjadi aset biologis tambahan.
• Aset biologis (biological asset) adalah hewan atau tanaman hidup.
• Produk agrikultur (agricultural produce) adalah produk yang dipanen dari aset
biologis milik entitas.
• Aset biologis diukur pada saat pengakuan awal dan pada setiap akhir periode
pelaporan pada nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, kecuali untuk kasus yang
dideskripsikan dalam paragraf 30 dimana nilai wajar tidak dapat diukur secara andal.
• Tanaman produktif bukan merupakan aset biologis. Tanaman produktif yang
menghasilan produk agrikultur merupakan aset tetap yang pembebanannya melalui
proses amortisasi. Revisi PSAK 16 (2018)
• Produk agrikultur yang menempel pada tanaman produktif (belum dipanen)
merupakan aset biologis.
• Produk agrikultur yang dipanen dari aset biologis milik entitas diukur pada nilai wajar
dikurangi biaya untuk menjual pada titik panen. Setelah panen biaya perolehan
persediaan.
PSAK 70 Akuntansi atas Aset dan Liabilitas yang Timbul dari
Pengampunan Pajak
Tujaun perlakuan akuntansi atas aset dan liabilitas
yang timbul dari pengampunan pajak sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2016.
Berlaku untuk Entitas yang menggunakan PSAK
dan SAK ETAP
Entitas memilih Kebijakan Akuntansi :
• Mengikuti standar akuntansi yang berlaku, PSAK 25
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi,
Estimasi dan Kesalahan (Bab 9.3 SAK ETAP) koreksi
atas saldo laba dan penyajian kembali (restatement).
• Mengikuti ketentuan khusus dalam PSAK 70,
mengakui aset dan liabilitas sebesar jumlah aset yang
dilaporkan dalam Surat Keterangan Pengampunan
Pajak.
15
Ringkasan Perubahan
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Menggantikan PSAK 55, Efektif 1 Januari 2020
• Adopsi IFRS 9, Dikeluarkan Juli 2014; Efektif 1 Januari 2018 boleh
diterapkan lebih dahalu
Klasifikasi dan pengukuran untuk instrumen keuangan.
• Klasifikasi amortized cost dan fair value (FVPL dan
FVOCI)
• Amortized cost jika memenuhi tes bisnis model
(tujuan entitas untuk memperoleh arus kas yang
diperjanjikan dan arus kas (dari pembayaran pokok
dan bunga atas pokok)
•Menggunakan
Perubahan klasifikasi
jika terjadi
metodeboleh
expected
losses perubahan
dalam
bisnis model
perhitungan
penurunan nilai aset keuangan
Memperbaiki model akuntansi lindung nilai
16
PSAK 71 Instrumen Keuangan
• Perubahan format mengikuti IFRS:
–
–
–
–
–
–
–
Bab 1 Tujuan
Bab 2 Ruang Lingkup
Bab 3 Pengakuan dan Penghentian Pengakuan
Bab 4 Klasifikasi
Bab 5 Pengukuran
Bab 6 Akuntansi Lindung Nilai
Tanggal efektif dan ketentuan transisi
• Tanggal efektif 1 Januari 2020
• Perbedaan dengan IAS
– Acuan Amandemen IFRS 3 Business Combinations, IFRS 15
Revenue from Contract with Customer, IFRS 16 Leases tidak
dilakukan karena belum diadopsi
– Ketentuan transisi
17
PSAK 72 Pendapatan dari Kontrak Pelanggan
• PSAK 72 merupakan adopsi atas IFRS 15 Revenue from
contracts with customers effective 2018, kecuali:
– Item terkait dengan IFRS 16 Leases (karena belum diadopsi) hak
penggunaan aset
– Tanggal efektif dan penarikan standar yang telah ada
• Standar ini bersifat principles based
• Standar komprehensif karena mengatur semua jenis
Pendapatan yang terkait dengan kontrak pelanggan
sehingga menghilangkan standar yang lain.
18
PSAK yang Digantikan
PSAK 23: Pendapatan
PSAK 34: Kontrak Konstruksi,
ISAK 10: Program Loyalitas Pelanggan,
ISAK 21: Perjanjian Konstruksi Real Estat,
ISAK 27: Pengalihan Aset dari Pelanggan, dan
PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate.
19
PSAK 72
Pendahuluan
• tujuan dan ruang lingkup
Pengakuan
• Identifikasi kontrak, kombinasi kontrak, modifikasi
kontrak, identifikasi dan penyelesaian kewajiban
Pengukuran
• Menentukan, mengalokasikan harga transaksi,
perubahan
Biaya Kontrak
• Biaya incremental, pemenuhan kontrak, amortisasi
dan penurunan nilai
Penyajian
Pengungkapan
PSAK 72
Tahapan dalam Pengakuan
Mengidentifikasi kontrak dengan pelanggan;
Mengindentifikasi kewajiban pelaksanaan;
Menentukan harga transaksi;
Mengalokasikan harga transaksi terhadap kewajiban
pelaksanaan;
Mengakui pendapatan ketika (pada saat) entitas telah
menyelesaikan kewajiban pelaksanaan.
21
PSAK 73 Sewa
• Efektif 1 Januari 2020 boleh diterapkan lebih dahalu
• Dikeluarkan Juli 2015
Sewa yang lebih dari satu tahun diakui sebagai aset dan
liabilitas
Aset / / Right of Use Aset / Aset Hak Guna = nilai kini
dari pembayaran sewa, disajikan sebagai line tersendiri
dalam posisi keuangan
Tambahan pengungkapan dalam posisi keuangan dan
laporan laba rugi komprehensif
22
SAK ETAP
SAK ETAP
• SAK ETAP: Standar akuntansi keuangan untuk entitas
tanpa akuntabilitas publik
• PSAK yang disederhanakan:
– Pilihan pada alternatif standar yang lebih sederhana
– Penyederhaaan pengakuan dan pengukuran
– Mengurangi pengungkapan
– Penyederhanaan
• Merupakan standar yang berdiri sendiri secara
keseluruhan (stand alone)
24
Manfaat SAK ETAP
• Dengan adanya SAK ETAP, perusahaan kecil, menengah diharapkan
mampu untuk
– menyusun laporan keuangannya sendiri,
– dapat diaudit dan mendapatkan opini audit,
sehingga dapat menggunakan laporan keuangannya untuk
mendapatkan dana (misalnya dari Bank) untuk pengembangan
usaha.
• Lebih sederhana dibandingkan dengan PSAK – IFRS sehingga lebih
mudah dalam implementasinya
• Tetap memberikan informasi yang handal dalam penyajian laporan
keuangan.
Laporan Keuangan ETAP
Laporan Keuangan menurut SAK
ETAP
• Laporan Laba Rugi
• Neraca
• Perubahan Ekuitas (tidak perlu jika perubahan
hanya karena laba dan dividen)
• Laporan Arus Kas – (metode tidak langsung)
• Catatan atas Laporan Keuangan
26
ISI SAK ETAP
BAB
ISI
BAB
ISI
1
Ruang Lingkup
16
Aset Tak Berwujud
2
Konsep dan Prinsip Pervasive
17
Sewan
3
Penyajian Laporan Keuangan
18
Kewajiban Diestimasi dan Kontijensi
4
Neraca
19
Ekuitas
5
Laporan Laba Rugi
20
Pendapatan
6
Laporan Perubahan Ekuitas
21
Biaya Pinjaman
7
Laporan Arus Kas
22
Penurunan Nilai Aset
8
Catatan atas Laporan Keuangan
23
Imbalan Kerja
9
Kebijakan Akuntansi, Perubahan Kebijakan
Akuntansi dan Koreksi Kesalahan
24
Pajak Penghasilan
10
Investasi pada Efek Tertentu
25
Mata Uang Pelaporan
11
Persediaan
26
Transaksi dalam Mata Uang Asing
12
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas
Anak
27
Peristiwa setelah Tanggal Akhir Pelaporan
13
Investasi pada Joint Venture
28
Pengungkapan Pihak-Pihak yang
Mempunyai Hubungan Istimewa
14
Properti Investasi
29
Ketentuan Transisi
15
Aset Tetap
30
Tanggal Efektif
Daftar Istilah
27
Ruang lingkup
• SAK ETAP, digunakan oleh Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (ETAP),
yaitu entitas yang:
Tidak memiliki akuntabilitas publik signifikan; dan
Menerbitkan laporan keuangan untuk tujuan umum bagi pengguna
eksternal
•
Entitas dengan akuntabilitas publik signifikan
Telah mengajukan pernyataan pendaftaran, atau sedang dalam
proses pengajuan pendaftaran, pada otoritas pasar modal atau
regulator lain untuk tujuan penerbitan efek di pasar modal; atau
Menguasai aset dalam kapasitas sebagai fidusia untuk sekelompok
besar masyarakat, seperti bank, entitas asuransi,pialang dan atau
pedagang efek, dana pensiun, reksa dana dan bank investasi.
•
Entitas yang memiliki akuntabilitas publik signifikan dapat menggunakan
SAK ETAP jika otoritas berwenang membuat regulasi mengizinkan
penggunaan SAK ETAP. Contoh: Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
PPL - IAPI
28
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Komponen Laporan Keuangan : Neraca, Laba Rugi, Laporan
Perubahan Ekuitas, Laporan Arus Kas dan Catatan atas laporan.
• Jika Perubahan ekuitas hanya dari laba dan dividen Laporan
laba rugi dan perubahan saldo laba.
• Laporan arus kas menggunakan metode tidak langsung.
• Menggunakan metode biaya untuk investasi ke asosiasi dan
pengendalian bersama
• Menggunakan metode ekuitas untuk anak perusahaan.
• Aset tetap, aset tidak berwujud properti investasi hanya
menggunakan metode biaya
• Tidak ada bab khusus yang mengatur instrumen keuangan,
namun ada pengaturan klasifikasi aset keuangan:
diperdagangkan, tersedia dijual dan dipegang hingga jatuh
tempo.
PPL - IAPI
29
Perbedaan Pokok PSAK dan SAK ETAP
• Sewa operasi menggunakan konsep rule based seperti dalam US
GAAP – 5 kriteria
• Tidak mengatur pajak tangguhan
• Tidak ada pengaturan tentang : penggabungan usaha, derivatif,
hedging
• Mata uang pelaporan menggunakan mata uang fungsional atau
rupiah.
• Beberapa pengaturan dalam PSAK seperti: investasi properti,
hubungan istimewa, peristiwa setelah periode pelaporan, imbalan
kerja. Pengendalian bersama (PBA, PBO dan PBE).
• Tidak ada pengaturan khusus transaksi khusus industri: kontrak
asuransi, eksplorasi dan evaluasi minieral, agrikultur.
• Hirarki kebijakan akuntansi jika SAK ETAP tidak mengatur secara
khusus: bab yang terkait, kerangka konseptual, standar lain, dan
literatur.
PPL - IAPI
30
SAK EMKM
RUANG LINGKUP
Disahkan 24 Oktober 2016, dilaunching
pada KNA VIII 8 Desember 2016
Isi Standar
• Kata Pengantar
• Standar – 18 bab isi pokok standar
• Dasar Kesimpulan bukan bagian
standar
• Contoh Ilustrasi laporan keuangan –
dilengkapi contoh jurnal penyesuaian kas
menjadi akrual bukan bagian dari
standar
1
RUANG LINGKUP SAK EMKM
Standar digunakan untuk entitas mikro,
kecil dan menengah
• ETAP yang memenuhi definisi dan kriteria
usaha mikro, kecil, dan menengah
sebagaimana diatur dalam peraturan
perundang-undangan yang berlaku di
Indonesia, selama dua tahun berturutDapat
turut.digunakan entitas lain jika otoritas
mengijinkan entitas tersebut menyusun
laporan keuagnan dengan menggunaan
SAK EMKM
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan
dan / atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria
Usaha Mikro sebagaimana diatur dalam UU ini.
Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri
sendiri, yang dilakukan oleh perorangan atau badan usaha
yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang
perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau
usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.
Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang
berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau
badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau
cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha
Kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau
hasil penjualan tahunan sebagaimana diatur dalam UndangUndang ini.
UU Nomor 20 tahun 2008 tentang
UMKM
Kriteria Usaha Mikro
• Kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000.000,00 - lima
puluh juta rupiah, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00
Kriteria Usaha Kecil
• Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 - Rp
500.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 - Rp 2.500.000.000,00.
Kriteria Usaha Menengah :
• Kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00 - Rp.
10.000.000.000,00, tidak termasuk tanah dan bangunan
tempat usaha; atau
• Hasil penjualan tahunan lebih dari Rp 2.500.000.000,00
-50.000.000.000,00.
Laporan Keuangan EMKM
Laporan Keuangan menurut SAK EMKM
• Laporan Laba Rugi
• Laporan Posisi Keuangan
• Catatan atas Laporan Keuangan
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 1
• Laporan Keuangan 3 sementara ETAP ada 5 laporan keuangan:
• Dalam kebijakan akuntansi, tidak memperkenankan penggunaan standar
lain di luar SAK EMKM.
• Penilaian menggunakan historical cost.
• Beberapa pengaturan SAK ETAP tidak ada dalam SAK EMKM: asosiasi,
anak perusahaan, imbalan kerja, pihak berelasi, peristiwa setelah tanggal
pelaporan, mata uang fungsional, property investasi.
• Tidak ada pengaturan khusus untuk pengungkapan, sesuai bab 6
pengungkapan diperlukan jika informasi relevan
• Tidak ada pengaturan khusus kas yang dibatasi
• Aset keuangan tidak mengakui penurunan nilai kecuali jika regulasi
mengatur untuk industri tersebut. Tidak ada kapitalisasi biaya transaksi
atas aset dan liabilitas keuangan, semua biaya transaksi dibebankan
• Persediaan tidak ada cadangan penurunan nilai, persediaan diukur
sebesar harga perolehan.
Perbedaan SAK EMKM dan SAK ETAP - 2
• Aset tetap tidak penurunan nilai, tidak boleh dilakukan revaluasi. Tidak ada
kapitalisasi atas biaya yang dikeluarkan setelah tanggal perolehan.
• Tidak boleh kapitalisasi bunga pinjaman terkait dengan pembangunan aset tetap
sendiri.
• Penyusutan dan amortisasi tidak mempertimbangkan nilai residu dan hanya
dengan metode garis lurus dan saldo menurun.
• Dilakukan pemisahan antara modal dan saldo laba, termasuk untuk perusahaan
perorangan / firma
• Biaya pengembangan semuanya dibebankan tidak ada yang dapat diakui aset
tak berwujud.
• Kurs valuta asing: tidak ada penilaian kembali aset dan liabilitas moneter dalam
valuta asing pada tanggal pelaporan, diukur dengan kurs pada tanggal transaksi.
• Tidak mengakui provisi dan liabilitas kontijensi cukup diungkapkan jika material.
• Pendapatan bunga dan dividen diakui saat diterima (basis kas)
• Konstruksi diakui sebesar jumlah yang ditagihkan.
ISI PENGATURAN
.
•
•
•
•
•
•
•
.
• Bab 10 Investasi pada Ventura
Bab 1 Ruang Lingkup
Bersama
Bab 2 Konsep dan Prinsip Pervasive
• Bab 11 Aset Tetap
Bab 3 Penyajian Laporan Keuangan
• Bab 12 Aset Takberwujud
Bab 4 Laporan Posisi Keuangan
• Bab 13 Liabilitas dan Ekuitas
Bab 5 Laporan Laba Rugi
Bab 6 Catatan atas Laporan Keuangan • Bab 14 Pendapatan dan Beban
Bab 7 Kebijakan Akuntansi, Estimasi dan• Bab 15 Pajak Penghasilan
• Bab 16 Transaksi dalam Mata Uang
Kesalahan
Asing
• Bab 8 Aset dan Liabilitas Keuangan
• Bab 17 Ketentuan Transisi
• Bab 9 Persediaan
• Bab 18 Tanggal Efektif
PSAP
PERNYATAAN STANDAR
AKUNTANSI
PEMERINTAHAN
Standar Akuntansi Pemerintahan
• Standar digunakan untuk menyusun laporan keuangan:
– Pemerintah Pusat – termasuk LK Kementerian Lembaga
– Pemerintah Daerah – Provinsi, Kabupatan, Kota
– Badan Layanan Umum
• Berbentuk Regulasi Pemerintah – PP No 71 tahun 2010 dan Peraturan
Menteri Keuangan (PMK) untuk tambahan dan Revisi.
• Standar dikembangkan pada praktik akuntansi pemerintah dan berlaku
secara international dan ketentuan perundang-undangan yang berlaku
di Indonesia.
• Acuan standar internasional untuk akuntansi sektor publik
menggunakan International Public Sector Accounting Standard (IPSAS)
• Untuk entitas sektor publik (yayasan, Lembaga kemasyarakatan) non
pemerintah menggunakan PSAK 45 Akuntansi Organisasi Nir Laba
41
PENGATURAN PP 71 / 2010
STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN
LAMPIRAN I
BASIS AKRUAL
PP 71
2010
Menjadi
PP71/2010
LAMPIRAN II
BASIS CTA
PP24/2005
• SAP Berbasis Akrual Lampiran I
• Berlaku sejak tanggal ditetapkan dan
dapat segera diterapkan
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 12 PSAP
• Berlaku paling lambat TA 2015
• SAP Berbasis Kas Menuju Akrual
Lampiran II (PP 24/2005)
• Berlaku selama masa transisi bagi entitas
yang belum siap untuk menerapkan SAP
• Berisi Kerangka Konseptual Akuntansi
Pemerintah dan 11 PSAP
• Tidak berlaku mulai TA 2015
STRUKTUR SAP BERBASIS AKRUAL
(LAMPIRAN I & II)
PSAP
BASIS KAS MENUJU AKRUAL
(LAMPIRAN II)
BASIS AKRUAL (LAMPIRAN I)
PSAP 01
Penyajian Laporan Keuangan
Penyajian Laporan Keuangan
PSAP 02
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Realisasi Anggaran Berbasis Kas
PSAP 03
Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas
PSAP 04
Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan
PSAP 05
Akuntansi Persediaan
Akuntansi Persediaan
PSAP 06
Akuntansi Investasi
Akuntansi Investasi
PSAP 07
Akuntansi Aset Tetap
Akuntansi Aset Tetap
PSAP 08
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
Akuntansi Konstruksi Dalam Pengerjaan
PSAP 09
Akuntansi Kewajiban
Akuntansi Kewajiban
PSAP 10
Koreksi Kesalahan, Perubahan
Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar
Biasa
Koreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan
Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi
dan Operasi yang Tidak Dilanjutkan
PSAP 11
Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan Keuangan Konsolidasian
PSAP 12
-
Laporan Operasional
PSAP 13
Akuntansi Badan Layanan Umum
Laporan Keuangan Pemerintahan
Laporan Keuangan menurut SAP Akrual
•
•
•
•
•
•
•
Laporan Operasional
Neraca
Perubahan Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Realisasi Anggaran
Laporan Perubahan SAL
Laporan Desa
• Laporan Realisasi Anggaran Desa
• Neraca Desa
• Catatan atas Laporan Keuangan Desa
ISAK 32
DEFINISI DAN HIERARKI
STANDAR AKUNTANSI
KEUANGAN
IKHTISAR INTERPRETASI
• Memberikan interpretasi definisi dan hierarki SAK.
• SAK menambahkan anak kalimat “serta peraturan
regulator pasar modal untuk entias yang berada di
bawah pengawasannya”. (termasuk SAK sesuai Par
07
• Peraturan regulator mengatur perlakuan akuntansi yang
berbeda dengan PSAK atau ISAK / peraturan regulator
pasar modal bertentangan dengan PSAK atau ISAK
yang spesifik, maka interpretasi ini mensyaratkan
entitas untuk menerapkan PSAK atau ISAK yang
spesifk tersebut.
INTERPRETASI
• Dasar interpretasi adalah Par 16 PSAK 1 dan PSAK 25
• PSAK 1
– Entitas yang laporan keuangannya telah patuh terhdapa SAK membuat
pernyataan secara eksplisit dan tanpa kecuali tentang kepatuhan terhadap
SAK dalam catatan atas laporan keuangan.
– Entitas tidak dapat dideskripsikan bahwa laporan keuangan telah patuh terhadap
SAK kecuali laporan keuangan tersebut telah patuh terhadap seluruh
persyaratan dalam SAK
• PSAK 25
– Ketika suatu PSAK secara spesifik berlaku untuk transaksi, peristiwa atau
kondisi lain, kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk pos tersebut
menggunakan PSAK tersebut.
– Dalam hal tidak ada PSAK yang spesifik berlaku mana manajemen dapat
menggunakan pertimbangan dalam mengembangkan dan menerapkan suatu
kebijakan akuntansi untuk menghasilkan informasi relevan dan anl dengan
mempertimbangkan keterterapan dari sumber berikut berdasar hirarki = (1) SAK
terkait (2) KKPK (3) SAK lain (4) literatur (5) praktik akuntansi industri
Kerangka Konseptual
Peraturan regulator tidak
bertentangan perlakuan SAK
• Peraturan digunakan sebagai standar
penyusunan laporan
Peraturan regulator bertentangan
dengan SAK
• Entitas menerapkan PSAK atau ISAK spesifik
tersebut perbedaan perlakuan akuntansi
mengurangi korehensi prinsip perlakuan
akuntansi
KERANGKA
KONSEPTUAL
Kerangka Konseptual
Kerangka konseptul disahkan pada
tanggal 28 September 2016
Perubahan yang dilakukan
• Bab 1 Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan
Umum
• Bab 2 Entitas Pelapor
• Bab 3 Karakteristik Kualitatif Informasi
Keuangan yang Berguna
• Bab 4 KDPPLK (1994): Pengaturan yang Tersisa
Kerangka Konseptual
BAB 1 TUJUAN PELAPORAN KEUANGAN BERTUJUAN
UMUM
• Pendahuluan
• Tujuan kegunaan dan keterbatasan pelaporan keuangan bertujuan
umum
• Informasi tentang sumber daya ekonomi entitas pelapor, klaim
terhadap entitas, serta perubahan sumber daya dan klaim
BAB 2 – ENTITAS PELAPORAN
• Untuk ditambahkan
BAB 3 – KARAKTERISTIK KUALITATIF INFORMASI
KEUANGAN YANG BERGUNA
• Karakteristik kualitatif
• Karakteristik fundamental: relevansi, representasi tepat
• Karakteristik peningkat: keterbandingan; keterverifikasian;
ketepatwaktuan; keterpahaman.
• Kendala biaya pelaporan keuangan yang berguna
BAB 4 – KERANGKA DASAR PENYUSUNAN DAN
PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN (1994) PENGATURAN
YANG TERSISA
• Asumsi dasar; Unsur laporan keuangan; Pengakuan; Pengukuran;
Konsep pemeliharaan modal dan penetapan laba
Pendahuluan - Tujuan
Kerangka Konseptual merumuskan konsep yang
mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan
untuk pengguna eksternal.
Tujuan Kerangka Konseptual adalah untuk membantu:
• Dewan Standar Akuntansi Keuangan dalam pengembangan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) baru dan dalam melakukan
tinjauan atas SAK yang ada;
• DSAK IAI dalam mempromosikan harmonisasi peraturan, standar
akuntansi, dan prosedur yang terkait dengan penyajian laporan
keuangan dengan menyediakan dasar untuk mengurangi jumlah
alternatif perlakuan akuntansi yang diizinkan oleh SAK;
• DSAK IAI dalam pengembangan standar lokal;
• penyusun laporan keuangan dalam menerapkan SAK dan yang
berkenaan dengan hal-hal yang belum diatur dalam PSAK;
• auditor dalam memberikan opini mengenai apakah laporan
keuangan telah sesuai dengan SAK;
• pengguna laporan keuangan dalam menginterpretasikan informasi
dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK; dan
• untuk menyediakan informasi kepada pihak yang tertarik dengan
pekerjaan DSAK IAI tentang pendekatannya dalam penyusunan
SAK .
Pendahuluan - Status
Kerangka Konseptual bukan PSAK sehingga tidak
mendefinisikan standar untuk pengukuran atau isu
pengungkapan tertentu. Kerangka Konseptual tidak
mengungguli PSAK.
DSAK IAI mengakui bahwa dalam kasus jarang terjadi
mungkin terdapat konflik antara Kerangka
Konseptual dan PSAK.
• Jika terdapat konflik, maka persyaratan yang ada dalam
PSAK mengungguli persyaratan yang ada dalam Kerangka
Konseptual.
• DSAK IAI dipandu oleh Kerangka Konseptual dalam
pengembangan SAK baru dan dalam melakukan peninjauan
SAK yang ada, maka konflik Kerangka Konseptual dan SAK
akan terselesaikan.
Kerangka
Konseptual akan direvisi dari waktu ke
waktu berdasarkan pengalaman DSAK IAI dalam
penggunaan Kerangka Konseptual.
BAB I – Tujuan Pelaporan Keuangan Bertujuan Umum
Tujuan, kegunaan dan keterbaasan
pelaporan keuangan bertujuan
umum
Informasi tentang sumber daya
ekonomik entitas pelapor, klaim
terhadap entitas, serta perubahan
sumbe daya dan klaim
• Sumber daya ekonomi dan klaim
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
• Kinerja keuangan terefleksi oleh akuntanis
akrual
• Kinerja keuangan terefleksi oleh arus kas
masa lalu
• Perubahan sumber daya ekonomik dan klaim
yang tidak berasal dari kinerja keuangan
BAB III – Karakteristik Informasi keuangan yang berguna
Pendahuluan
Karakteristik kualitatif laporan keuangan
yang berguna
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Relevansi
• Representasi Tepat
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
• Keterbandingan
• Keterverifikasian
• Ketepatwaktuan
• Keterpahaman
• Karakteristik kualitatif fundamental
• Penerapan karakteristik kualitatif fundamendal
Kendala Biaya Pelaporan keuangan yang
berguna
BAB IV – KDPPLK Pengaturan yang tersisa
Asumsi dasar – kelangsungan usaha
Unsur Laporan Keuangan
• Posisi keuangan; aset; liabilitas; ekuitas; kinerja;
penghasilan; beban; penyesuaian pemeliharaan
modal
Pengakuan
unsur-unsur laporan
keuangan
Pengukuran unsur-unsur laporan keuangan
• Profitabilitas manfaat ekonomi masa depan;
keandalan pengukuran; pengakuan aset;
pengkuan liabilitas; pengakuan penghasilan;
pengakuan beban.
Konsep pemeliharaan modal
• Konsep modal; konsep modal pemeliharaan dan
penetapan modal
PSAK 1
PENYAJIAN LAPORAN
KEUANGAN
Laporan Keuangan eff 2015
•
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
– Komponen
– Tanggung jawab laporan keuangan
Karakteristik umum
Penyajian secara wajar
dan kepatuhan terhadap
SAK
Kelangsungan usaha
Dasar akrual
Material dan agregasi
Saling hapus
Frekuensi pelaporan
Informasi komparatif
Konsistensi penyajian
Identifikasi laporan keuangan
Laporan Posisi
Keuangan
Laporan Laba Rugi dan
Penghasilan
Komprehensif Lain
Laporan Perubahan
Ekuitas
Laporan Arus Kas
Catatan atas Laporan
Keuangan
PSAK 1 Penyajian Laporan Keuangan
Latar Belakang Perubahan
Perbaikan dengan penggunaan istilah yang lebih tepat
Pengaruh perkembangan PSAK lain yang belum
dikeluarkan tahun 2009
Mengikuti perubahan terakhir IAS 1 tahun 2010 :
pemisahaan penghasilan komprehensif lain dan
penyajian informasi komparatif.
Efektif berlaku 1 Januari 2015, tidak ada penerapan
dini.
Tujuan Laporan Keuangan
• Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi
keuangan dan kinerja keuangan suatu entitas.
Tujuan laporan keuangan :
– memberikan informasi
mengenai:
– posisi keuangan,
– kinerja keuangan
– arus kas entitas
yang bermanfaat bagi sebagian
besar kalangan pengguna
laporan dalam pembuatan
keputusan ekonomi.
Komponen Laporan Keuangan
a.
laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode;
b.
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain selama
periode;
c.
laporan perubahan ekuitas selama periode;
d.
laporan arus kas selama periode;
e.
catatan atas laporan keuangan, berisi ringkasan kebijakan
akuntansi penting dan informasi penjelasan lain; dan
ea informasi komparatif untuk mematuhi periode sebelumnya
sebagaimana ditentukan dalam paragraf 38 dan 38A
f.
laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif
sebelumnya yang disajikan ketika entitas menerapkan suatu
kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian
kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya sesuai
dengan paragraf 40A-40D.
Informasi Komparatif Minimum 38,38A, 38B
• Entitas menyajikan informasi komparatif terkait dengan periode
sebelumnya untuk seluruh laporan keuangan periode berjalan,
kecuali diizinkan atau disyaratkan lain oleh SAK.
• Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan
keuangan periode sebelumnya diungkapkan jika relevan.
• Entitas menyajikan minimal, dua laporan posisi keuangan, dua
laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain, dua laporan
laba rugi terpisah (jika disajikan), dua laporan arus kas dan dua
laporan perubahan ekuitas, serta catatan atas laporan keuangan
terkait.
• Dalam beberapa kasus, informasi naratif yang disajikan dalam
laporan keuangan periode sebelumnya masih tetap relevan pada
periode berjalan.
Informasi Komparatif - Tambahan
• Entitas dapat menyajikan informasi komparatif sebagai tambahan atas
laporan keuangan komparatif minimum yang disyaratkan PSAK/ISAK,
sepanjang informasi tersebut disusun sesuai dengan PSAK/ISAK.
• Informasi komparatif terdiri satu atau lebih laporan keuangan, namun
tidak terdiri dari laporan keuangan lengkap.
• Misalnya, entitas dapat menyajikan tiga laporan laba rugi dan
penghasilan komprehensif lain (sehingga menyajikan periode berjalan,
periode sebelumnya, dan satu periode komparatif tambahan).
• Entitas tidak disyaratkan untuk menyajikan seluruh laporan keuangan
saat menyajikan informasi komparatif tambahan.
• Entitas disyaratkan menyajikan, dalam catatan atas laporan
keuangan, informasi komparatif yang terkait dengan laporan
tambahan.
Perubahan Kebijakan Akuntansi, Penyajian
kembali, retrospektif atau reklasifikasi
• Entitas menyajikan laporan posisi keuangan ketiga pada posisi
awal periode komparatif sebagai tambahan laporan keuangan
komparatif minimum jika:
a. entitas menerapkan kebijakan akuntansi secara retrospektif,
membuat penyajian kembali retrospektif atas pos-pos dalam
laporan keuangan atau reklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangan; dan
b. penerapan retrospektif, penyajian kembali retropsektif atau
reklasifikasi memiliki dampak material atas informasi dalam
laporan posisi keuangan pada awal periode sebelumnya.
• Entitas menyajikan tiga laporan posisi keuangan pada:
a.
akhir periode berjalan;
b.
akhir periode sebelumnya; dan
c.
awal periode
Referensi : Laporan Keuangan Telkom 31 Desember 2015
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif lain: berisi pos-pos penghasilan
dan beban (termasuk penyesuaian reklasifikasi) yan tidak
diakui dalam laba rugi sebagaimana disyaratkan atau
diizinkan oleh SAK
• Komponen penghasilan komprehensif:
– Selisih revaluasi aset tetap
– Pengukuran kembali program imbalan pasti
– Laba rugi dampak dari penjabaran laporan keuangan
– Perubahan nilai investasi available for sales
– Bagian efektif dari keuntungan lindung nilai arus kas
– Bagian penghasilan komprehensif asosiasi
Informasi dalam Penghasilan Komprehensif Lain
• Bagian penghasilan komprehensif lain menyajikan pos-pos untuk jumlah
penghasilan komprehensif lain dalam periode berjalan, diklasifikasikan
berdasarkan sifat (termasuk bagian penghasilan komprehensif lain dari
entitas asosiasi dan ventura bersama yang dicatat menggunakan metode
ekuitas) dan dikelompokkan, sesuai dengan PSAK/ISAK lainnya:
a) tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi; dan
b) akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu
terpenuhi.
• Entitas menyajikan pos-pos tambahan, judul, dan subtotal jika penyajian
tersebut relevan untuk pemahaman kinerja keuangan entitas.
• Entitas tidak diperkenankan untuk meyajikan pos-pos penghasilan dan
beban seperti pos luar biasa dalam laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lain atau dalam catatan atas laporan keuangan
Penghasilan Komprehensif Lain
• Penghasilan komprehensif terdiri dari laba rugi tahun berjalan dan
penghasilan komprehensif lain
• Penghasilan komprehensif adalah perubahan aset/liabiltas perubahan
ekuitas yang bukan berasal dari transaksi pemilik.
• Tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi;
– Surplus revaluasi aset tetap direklasifikasi melalui saldo laba saat didepresiasi
atau ketika aset dijual
– Penyesuaian imbalan kerja manfaat pasti – keuntungan/kerugian aktuaria tidak
direklasifkasi.
• Akan direklasifikasi lebih lanjut ke laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
– Keuntungan/kerugian dari available for sale jika dijual direklasifiksai ke laba rugi
– Cash flow hedge keuntungan/kerugian yang efektif kontrak berakhir L/R
– Translasi mata uang asing dari anak perusahaan / cabang dengan mata uang
fungsional yang berbeda dengan induk / pusat
– Bagian penghasilan komprehensif asosiasi jika dijual direklasifikasi ke laba rugi.
Penghasilan Komprehensif Lain
– Tidak Direklasifikasi
• Entitas melakukan revaluasi aset tetap pada 2 Januari 2015.
Nilai perolehan 600.000 akumulasi depresiasi 200.000. Aset
direvaluasi menjadi 500.000 dan masa manfaat tersisa 10
tahun.
• Jurnal saat revaluasi
– Akumulasi Depresiasi
–
Aset tetap
– Aset tetap
–
Surplus revaluasi
200.000
200.000
100.000
100.000
• Jurnal saat depresiasi
– Beban Depresiasi
50.000
–
Akumulasi Depresiasi
– Surplus Revaluasi
–
Saldo Laba
Ref: PSAK 1
50.000
10.000
10.000
Penghasilan Komprehensif Lain
– Direklasifikasi
• Entitas membeli investasi tersedia dijual seharga 100.000 pada
1 Desember 2015. Pada 31 Desember nilainya naik menjadi
115.000. Inbvestasi ini dijual dengan harga 110.000 pada 1
Maret 2016.
• Jurnal saat pembelian
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual 100.000
–
Kas
100.000
• Jurnal saat penilaian 31 Desember 2015
– Aset keuangan – tersedia untuk dijual
–
Penghasilan komprehensif lain
• Jurnal saat penjualan 1 Maret 2016
15.000
15.000
– Kas
110.000
– Penghasilan komprehensif lain
15.000
–
Aset keuangan – tersedia untuk dijual
115.000
–
Penghasilan penjualan AFS
10.000
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
PT PERTAMINA (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN
KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
(Dinyatakan dalam ribuan Dolar Amerika Serikat, kecuali dinyatakan lain)
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
Ilustrasi Penerapan PSAK 1 R2013
Referensi : Laporan Tahunan BP 2014
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) - 2011
•
•
•
•
•
Nama menjadi Laporan Posisi Keuangan (Neraca), tambahan
neraca untuk sinkronisasi dengan regulasi di Indonesia
Perubahan definisi-definisi seperti Kewajiban menjadi Liabilitas dan
hak minoritas menjadi kepentingan nonpengendali (non-controlling
interest)
Penyajian kepentingan non pengendali sebagai bagian ekuitas dan
bagian laba bukan sebagai pengurang laba LK konsolidasian
Laporan keuangan awal periode (dr periode sajian) untuk
penyajian retroaktif perubahan kebijakan dan koreksi kesalahan
Minimum line item Penyajian Neraca
–
–
–
–
•
Properti Investasi
Investasi dengan menggunakan metode ekuitas
Aset yang dimiliki untuk dijual
dll
Urutan penyajian laporan keuangan dalam ilustrasi menurut PSAK
1 berbeda dengan IAS 1 (Aset tidak lancar di atas)
Laporan Laba Rugi Komprehensif - 2011
• Laporan Laba rugi Laporan Laba Rugi Komprehensif.
• Penyajian laporan laba rugi dengan memasukkan unsur laba
komprehensif
• Laba dialokasikan untuk pemegang saham minoritas dan mayoritas
• Ketentuan minimum item dalam laporan laba rugi.
• Klasifikasi beban berdasarkan fungsi dan sifat, jika disajikan
berdasarkan fungsi ada pengungkapan berdasarkan sifat
• Penyajian “pos luar biasa / extraordinary item” tidak diperkenankan lagi
• Minimum line item : Pendapatan, Biaya keuangan, Beban pajak,
pendapatan investasi asosiasi, Penghasilan komprehensif lain, dll
• Penghasilan komprehensif: Perubahan aset atau liabilitas yang tidak
mempengaruhi laba pada periode rugi.
• Alternatif penyajian laporan tunggal atau dua laporan
PSAK 2
LAPORAN ARUS KAS
PSAK 2: LAPORAN ARUS KAS
• Informasi arus kas entitas berguna sebagai dasar
untuk menilai kemampuan entias dalam
menghasilkan kas dan setara kas serta menilai
kebutuhan kas entitas untuk menggunakan arus
kas tersebut.
• Laporan arus kas menggambarkan perubahan
historis dalam kas dan setara kas yang
diklasifikasikan atas aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan selama satu periode
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Mensyaratkan agar entitas menyediakan pengungkapan yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi
perubahan pada liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan,
termasuk perubahan yang timbul dari arus kas maupun
perubahan nonkas. (44A)
• Sepanjang diperlukan untuk memenuhi persyaratan dalam
paragraf 44A, entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas
yang timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan pengendalian
entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Liabilitas yang timbul dari aktivitas pendanaan adalah liabilitas dimana arus
kas atau arus kas masa depan akan diklasifikasikan pada laporan arus kas
sebagai arus kas dari aktivitas pendanaan. Selain itu, persyaratan
pengungkapan pada 44A juga diterapkan untuk perubahan pada aset
keuangan (contoh, aset yang melindung nilai liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan) jika arus kas, atau arus kas masa depan, dari aset
keuangan tersebut, termasuk dalam arus kas aktivitas pendanaan. 44C.
• Satu cara untuk memenuhi persyaratan pengungkapan dalam paragraf
44A adalah dengan menyediakan rekonsiliasi antara saldo awal dan akhir
pada laporan posisi keuangan untuk liabilitas yang timbul dari aktivitas
pendanaan, termasuk perubahan yang diidentifikasikan dalam paragraf
44B. Jika entitas mengungkapkan rekonsiliasi tersebut, maka entitas
menyediakan informasi yang memadai agar pengguna laporan keuangan
mampu mengaitkan item yang termasuk dalam rekonsiliasi dengan laporan
posisi keuangan dan laporan arus kas. 44D.
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Jika entitas menyediakan pengungkapan yang disyaratkan oleh
paragraf 44A secara gabungan dengan pengungkapan
perubahan pada aset dan liabilitas lain, maka entitas
mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang timbul dari
aktivitas pendanaan secara terpisah dari perubahan aset dan
liabilitas lain tersebut. 44E.
Arus Kas dari Aktivitas Operasi
• Metode yang dapat digunakan:
– Metode langsung kelompok utama dari penerimaan dan
pengeluaran kas bruto diungkapkan;
– Metode tidak langsung laba disesuaikan dengan mengoreksi
transaksi non kas, penangguhan atau akrual dan unsur
penghasilan/beban yang terkait aktivitas investasi dan pendanaan.
• Dianjurkan melaporkan dengan metode langsung
informasi yang lebih berguna
• ETAP metode tidak langsung
Laporan Arus Kas
• Arus kas bunga dan dividen diungkapkan secara terpisah dan diklasifikasikan
secara konsisten.
– Beban bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau pendanaan
(alternatif)
– Pendapatan bunga dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau investasi
(alternatif)
– Dividen yang dibayarkan dapat disajikan sebagai arus kas pendanaan atau
operasi (alternatif)
– Pendapatan dividen dapat disajikan sebagai arus kas operasi atau
investasi (alternatif)
• Arus kas yang berkaitan dengan pajak penghasilan dan bunga pinjaman
diungkapkan secara terpisah.
• Perubahan nilai tukar dilaporkan dalam LAK untuk merekonsiliasi saldo awal
dan akhir kas dan setara kas.
• Pengungkapan transaksi non kas – investasi dan pendanaan
AMANDEMEN PSAK 2 – 44A-44E
• Pengungkapan untuk mengevaluasi perubahan pada
liabilitas dari aktivitas pendanaan
– perubahan yang timbul dari arus kas
– perubahan nonkas. (44A)
• Entitas mengungkapkan perubahan pada liabilitas yang
timbul dari aktivitas pendanaan sebagai berikut:
a) perubahan dari arus kas pendanaan;
b) perubahan yang timbul dari perolehan atau kehilangan
pengendalian entitas anak atau bisnis lain;
c) dampak perubahan tingkat kurs valuta asing;
d) perubahan pada nilai wajar; dan
e) perubahan lainnya.
•
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada pemasok dan karyawan
30.150.000
(27.600.000)
Kas yang dihasilan operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Ilustrasi
Laporan Arus Kas
Arus kas untuk aktivitas investasi
Akuisisi entitas anak X dengan kas (cat A)
(550.000)
Pembelian aset tetap (cat B)
(350.000)
Hasil dari penjualan peralatan
20.000
Penerimaan bunga*
200.000
Penerimaan dividen*
200.000
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
(480.000)
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Hasil dari penerbitan modal saham
250.000
Hasil dari pinjaman jangka Panjang
250.000
Pembyaran utang sewa pembiayaan
(90.000)
Pembayaran dividen
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas investasi
Kenaikan bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal periode
(1.200.000)
(790.000)
110.000
* dapat disajikan sebagai arus
120.000
kas dari operasi
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Laba sebelum pajak
3.350.000
Penyesuaian untuk:
Penyusutan
Kerugian selisih kurs
Pendapatan investasi
Beban bunga
450.000
40.000
(500.000)
400.000
Kenaikan piutang usaha dan piutang lain
(500.000)
Penurunan persediaan
1.050.000
Penurunan utang usaha
(1.740.000)
Kas yang dihasilkan dari operasi
2.550.000
Pembayaran bunga
(270.000)
Pembayaran pajak penghasilan
(900.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
1.380.000
Arus Kas Operasi Metode Tidak Langsung - Bank
Metode Langsung Laporan Arus Kas Par 18a
20X2
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan bunga dan komisi
28.447.000
Pembayaran bunga
23.436.000
Pembayarn piutang yang telah dihapus
Pembyaran kas kepada karyawan dan pemasok
237.000
(997.000)
4.224.000
(Kenaikan) Penurunan dalam Aset operasi
Dana jangka pendek
(650.000)
Deposito untuk tujuan pengendalian moneter
234.000
Ana uang muka kepada langganan
288.000
Kenaikan bersih dalam piutang kartu kredit
(360.000)
Surat berharga jangka pendek yang diperjualbelikan
(120.000)
(Kenaikan) Penurunan dalam Utan gObligasi
Deposito dari pelanggan
600.000
Sertifikat deposito yagn diperjualbelikan
(200.000)
Kas bersih dan aktivitas operasi sebelum pajak
3.440.000
Pajak penghasilan
(100.000)
Arus kas bersih dari (untuk) aktivitas operasi
3.340
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Pinjaman jangka Panjang
Liabilitas sewa
Utang jangka Panjang
Arus Kas
Akuisisi
Sewa
Baru
20X2
2.080
500
400
2.980
-
(180)
-
1.800
1.620
2.080
320
400
1.80
4.600
Rekonsiliasi dari Aktivitas Pendanaan
Catatan atas Laporan Keuangan
20X1
Arus
Kas
20X2
Perubahan non kas
Akuisisi
Valas
Nilai
wajar
Pinjaman jangka Panjang
44.000
(2.000)
-
-
-
42.000
Pinjaman jangka pendek
20.000
(1.000)
-
400
-
19.400
8.000
(1.600)
600
-
-
7.000
Aset yang dimiliki untuk
lindung nilai pinj jk Panjang
(1.350)
300
-
-
(50)
(1.100)
Jumlah liabilitas dari aktivitas
pendanaan
70.650
(4.300)
600
400
(50)
67.300
Liabilitas sewa
PSAK 3
Definisi
• Laporan keuangan interim merupakan laporan
keuangan yang berisi baik laporan keuangan
lengkap (seperti yang dijelaskan di PSAK atau
laporan keuangan ringkas (seperti yang
dijelas