Teori Pertimbangan Sosial teori perubahan
TEORI PERTIMBANGAN SOSIAL
Oleh :
I Ketut Sudarsana
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Email : [email protected]
Menurut Prof. DR. Mar’at bahwa
yang mempunyai arti. Hubungan antara
perubahan sikap ditentukan oleh faktor
komunikator dengan penerima informasi
internal dan paktor ekternal.
memiliki
1. Faktor Internal.
kaitannya posisi dengan masyarakat. Oleh
a. Persepsi Sosial.
karena
Penerima stimulus (respipien) dalam
hubungan
itu
posisi
langsung
dalam
komunikator
dapat
mengubah sikap individu atau kelompok.
menangkap berita mempersepsikan orang
Arti
yang
melalui
keagamaan,
pemerintah
informasi sensorik. Dalam kaitannya dengan
diandalkan,
kepandaian,
keputusan sosial terdapat keputusan sebagai
sebagainya. Posisi sosial yang dipersepsikan
berikut, pertama, individu mempersepsikan
memiliki nilai tertentu seperti nilai moral
orang yang memberikan informasi menurut
dan
pengalamannya sebagai apa. Proses ini
pengambilan keputusan bagi si penerima
tergantung
berita untuk mengubah sikap.
memberikan
dari
informasi,
orang
yang
posisi
hal
ini
ini
dapat
akan
memiliki
nilai
yang
dapat
kejujuran
dikaitkan
menerimainformasi menilai orang yang
c. Proses Belajar Sosial.
memberikan informasi (komunikator) proses
Penerima
stimulus
dan
dengan
banyak
selanjutnya adalah peran dari orang yang
dipengaruhi
menerima
kemampuan. Tiap berita atau informasi akan
informasi
dalam
mengambil
oleh
pengalaman
dan
keputusan, jika ada kesesuaian maka sikap
senantiasa
individu sebagai penerima informasi dapat
kepentingannya, jika hal ini menguntungkan
dipengaruhi dan terjadilah perubahan sikap.
bagi penerima berita, maka individu ini
b. Posisi Sosial.
senantisa
Penerima
informasi
akan
mempersepsikan komunikator sebagai obyek
diolah
nilai,
menerima
dan
disaring
demi
mengolahnya
melalui pengalaman dan berarti terdapat
proses belajar.
c. Harapan yang diinginkan.
2. Faktor eksternal.
a. Penguatan (reinforcement)
Untuk keberhasilan mengubah sikap,
Untuk keberhasilan untuk mengubah
komunikator
senantiasa
memperhatikan
sikap maka komunikator perlu memberikan
harapan yang diinginkan oleh pihak lain.
tambahan
agar
Dan memenuhi segala keinginannya dengan
penerima berita mau mengubah sikap. Hal
demikian orang yang menerima informasi
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
akan terpengaruh dan dengan sendirinya
seperti dengan pemberian imbalan atau
seorang dapat berubah.
stimulus
(penguatan)
hukuman.
Dengan
cara
penerima
berita
/
ini
Perubahan sikap dalam kaitannya
akan
dengan sikap keagamaan yang menyimpang
mempersepsikan sebagai suatu arti yang
merujuk kepada teori pertimbangan sosial
bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi
ini tampak menyangkut paktor status sosial
bila hal ini tidak dilakukan maka dengan
seseorang dalam masyarakat penyimpangan
sendirinya
dapat
sikap keagamaan yang dipengaruhi oleh
dimengerti dan diterima sebagai hal yang
status sosial ini cenderung dilatar belakang
mempunyai efek langsung terhadap sikap.
harapan untuk mengembalikan kedudukan
b. Kominikasi persuasif.
didalam masyarakat. Misalnya seseorang
penguatan
Komunikasi
demikian
informsi
ini
persuasif
harus
merupakan
dihormati
dalam
masyarakat
kemudian
kegiatan penyampaian suatu informasi atau
mendapatkan
masalah kepada orang lain dengan cara
Karena kalah dengan persaingan tersebut
menbujuk (kegiatan ini adalah “ influencing
pandangan masyarakat beralih pada tokoh
the emotional attitude of others” yang
pendatang
berarti mempengaruhi sikap emosi dari
mengembalikan
pihak lain. Ini biasanya dilakukan pada
diperoleh kemungkinan besar ia cenderung
mereka
baikdan
untuk melakukan suatu yang menyimpang
Pendekatan
guna menarik kembali perhatian masyarakat
dengan melalui komponen efeksi adalah
yaitu untuk mengisi kekosongan wibawa
dengan cara emosional adalah dengan cara
yang hilang.
persepsi
yang
rasionya
sosialnya
cukup
selektif.
ini diterima dan ada keyakinan dalam
dirinya atas kebenaran ide ini maka secara
sadar akan timbul perubahan sikap.
saingan
baru.
status
dari
tokoh
Maka
yang
lain.
untuk
pernah
Dilain pihak kemungkian juga sikap
keagamaan yang menyimpang ditampilkan
seorang tokoh dalam masyarakat dalam
bentuk positip. Atas dasar pertimbangan
untuk
kepentingan
masyarakat
banyak.
Sikap keagamaan yang menyimpang seperti
Sudarsana, I. K. (2017). Optimalisasi
Pemahaman Ajaran Tri Hita Karana Dalam
Meningkatkan Karakter Siswa Sekolah
Dasar (Perspektif Psikologi Pendidikan).
Prosiding Senada 2, 250-256.
Sudarsana, I. K. (2017). Menumbuhkan
Minat Belajar Bahasa Bali Pada Kalangan
Remaja. Prosiding Sembada 2017.
ini dalam sejarah keagamaan umumnya
diakhiri dengan munculnya kelompok baru
yang mampu mengubah tatanan tradisi
keagamaan yang ada.
Daftar Pustaka
Sugiharta, I. P. S. O., & Sudarsana, I. K.
(2017). Hypnotic Learning Characteristics
On Sisya Brahmakunta Community In
Denpasar.
Vidyottama
Sanatana:
International Journal of Hindu Science and
Religious Studies, 1(2), 132-145.
Sudarsana, I. K. (2017, October). Makna
Filosofis Asessorpenilaian Beban Kinerja
Akademik Dosen Pendidikan Agama Hindu
Pada Perguruan Tinggi. In Prosiding
Seminar Pendidikan Agama (pp. 129-133).
Wisarja, I. K., & Sudarsana, I. K. (2017).
Praksis Pendidikan Menurut Habermas
(Rekonstruksi Teori Evolusi Sosial Melalui
Proses Belajar Masyarakat). Indonesian
Journal of Educational Research, 2(1), 1826.
Sudarsana, I. K. (2017, October).
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK
MEWUJUDKAN TOLERANSI ANTAR
UMAT BERAGAMA. In Prosiding Seminar
Nasional Filsafat (pp. 216-223).
Sudarsana, I. K. PERAN KELUARGA
DALAM MEMBENTUK KARAKTER
ANAK
USIA
DINI.
STRATEGI
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
UNTUK
MEWUJUDKAN
GENERASI
BERKUALITAS.
Sudarsana, I. K. (2017, October).
PERANAN ORANG TUA DALAM
PENANAMAN BUDI PEKERTI PADA
ANAK.
In
PROSIDING
SEMINAR
NASIONAL ANAK USIA DINI (SEMADI) 2
(pp. 157-160).
Wisarja, I. K., & Sudarsana, I. K. (2017).
REFLEKSI
KRITIS
IDEOLOGI
PENDIDIKAN KONSERVATISME DAN
LIBRALISME MENUJU PARADIGMA
BARU
PENDIDIKAN.
Journal
of
Education Research and Evaluation, 1(4),
283-291.
Sudarsana, I. K. PERAN KELUARGA
DALAM MEMBENTUK KARAKTER
ANAK
USIA
DINI.
STRATEGI
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
UNTUK
MEWUJUDKAN
GENERASI
BERKUALITAS.
Oleh :
I Ketut Sudarsana
Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar
Email : [email protected]
Menurut Prof. DR. Mar’at bahwa
yang mempunyai arti. Hubungan antara
perubahan sikap ditentukan oleh faktor
komunikator dengan penerima informasi
internal dan paktor ekternal.
memiliki
1. Faktor Internal.
kaitannya posisi dengan masyarakat. Oleh
a. Persepsi Sosial.
karena
Penerima stimulus (respipien) dalam
hubungan
itu
posisi
langsung
dalam
komunikator
dapat
mengubah sikap individu atau kelompok.
menangkap berita mempersepsikan orang
Arti
yang
melalui
keagamaan,
pemerintah
informasi sensorik. Dalam kaitannya dengan
diandalkan,
kepandaian,
keputusan sosial terdapat keputusan sebagai
sebagainya. Posisi sosial yang dipersepsikan
berikut, pertama, individu mempersepsikan
memiliki nilai tertentu seperti nilai moral
orang yang memberikan informasi menurut
dan
pengalamannya sebagai apa. Proses ini
pengambilan keputusan bagi si penerima
tergantung
berita untuk mengubah sikap.
memberikan
dari
informasi,
orang
yang
posisi
hal
ini
ini
dapat
akan
memiliki
nilai
yang
dapat
kejujuran
dikaitkan
menerimainformasi menilai orang yang
c. Proses Belajar Sosial.
memberikan informasi (komunikator) proses
Penerima
stimulus
dan
dengan
banyak
selanjutnya adalah peran dari orang yang
dipengaruhi
menerima
kemampuan. Tiap berita atau informasi akan
informasi
dalam
mengambil
oleh
pengalaman
dan
keputusan, jika ada kesesuaian maka sikap
senantiasa
individu sebagai penerima informasi dapat
kepentingannya, jika hal ini menguntungkan
dipengaruhi dan terjadilah perubahan sikap.
bagi penerima berita, maka individu ini
b. Posisi Sosial.
senantisa
Penerima
informasi
akan
mempersepsikan komunikator sebagai obyek
diolah
nilai,
menerima
dan
disaring
demi
mengolahnya
melalui pengalaman dan berarti terdapat
proses belajar.
c. Harapan yang diinginkan.
2. Faktor eksternal.
a. Penguatan (reinforcement)
Untuk keberhasilan mengubah sikap,
Untuk keberhasilan untuk mengubah
komunikator
senantiasa
memperhatikan
sikap maka komunikator perlu memberikan
harapan yang diinginkan oleh pihak lain.
tambahan
agar
Dan memenuhi segala keinginannya dengan
penerima berita mau mengubah sikap. Hal
demikian orang yang menerima informasi
ini dapat dilakukan dengan berbagai cara
akan terpengaruh dan dengan sendirinya
seperti dengan pemberian imbalan atau
seorang dapat berubah.
stimulus
(penguatan)
hukuman.
Dengan
cara
penerima
berita
/
ini
Perubahan sikap dalam kaitannya
akan
dengan sikap keagamaan yang menyimpang
mempersepsikan sebagai suatu arti yang
merujuk kepada teori pertimbangan sosial
bermanfaat bagi dirinya dan adanya sanksi
ini tampak menyangkut paktor status sosial
bila hal ini tidak dilakukan maka dengan
seseorang dalam masyarakat penyimpangan
sendirinya
dapat
sikap keagamaan yang dipengaruhi oleh
dimengerti dan diterima sebagai hal yang
status sosial ini cenderung dilatar belakang
mempunyai efek langsung terhadap sikap.
harapan untuk mengembalikan kedudukan
b. Kominikasi persuasif.
didalam masyarakat. Misalnya seseorang
penguatan
Komunikasi
demikian
informsi
ini
persuasif
harus
merupakan
dihormati
dalam
masyarakat
kemudian
kegiatan penyampaian suatu informasi atau
mendapatkan
masalah kepada orang lain dengan cara
Karena kalah dengan persaingan tersebut
menbujuk (kegiatan ini adalah “ influencing
pandangan masyarakat beralih pada tokoh
the emotional attitude of others” yang
pendatang
berarti mempengaruhi sikap emosi dari
mengembalikan
pihak lain. Ini biasanya dilakukan pada
diperoleh kemungkinan besar ia cenderung
mereka
baikdan
untuk melakukan suatu yang menyimpang
Pendekatan
guna menarik kembali perhatian masyarakat
dengan melalui komponen efeksi adalah
yaitu untuk mengisi kekosongan wibawa
dengan cara emosional adalah dengan cara
yang hilang.
persepsi
yang
rasionya
sosialnya
cukup
selektif.
ini diterima dan ada keyakinan dalam
dirinya atas kebenaran ide ini maka secara
sadar akan timbul perubahan sikap.
saingan
baru.
status
dari
tokoh
Maka
yang
lain.
untuk
pernah
Dilain pihak kemungkian juga sikap
keagamaan yang menyimpang ditampilkan
seorang tokoh dalam masyarakat dalam
bentuk positip. Atas dasar pertimbangan
untuk
kepentingan
masyarakat
banyak.
Sikap keagamaan yang menyimpang seperti
Sudarsana, I. K. (2017). Optimalisasi
Pemahaman Ajaran Tri Hita Karana Dalam
Meningkatkan Karakter Siswa Sekolah
Dasar (Perspektif Psikologi Pendidikan).
Prosiding Senada 2, 250-256.
Sudarsana, I. K. (2017). Menumbuhkan
Minat Belajar Bahasa Bali Pada Kalangan
Remaja. Prosiding Sembada 2017.
ini dalam sejarah keagamaan umumnya
diakhiri dengan munculnya kelompok baru
yang mampu mengubah tatanan tradisi
keagamaan yang ada.
Daftar Pustaka
Sugiharta, I. P. S. O., & Sudarsana, I. K.
(2017). Hypnotic Learning Characteristics
On Sisya Brahmakunta Community In
Denpasar.
Vidyottama
Sanatana:
International Journal of Hindu Science and
Religious Studies, 1(2), 132-145.
Sudarsana, I. K. (2017, October). Makna
Filosofis Asessorpenilaian Beban Kinerja
Akademik Dosen Pendidikan Agama Hindu
Pada Perguruan Tinggi. In Prosiding
Seminar Pendidikan Agama (pp. 129-133).
Wisarja, I. K., & Sudarsana, I. K. (2017).
Praksis Pendidikan Menurut Habermas
(Rekonstruksi Teori Evolusi Sosial Melalui
Proses Belajar Masyarakat). Indonesian
Journal of Educational Research, 2(1), 1826.
Sudarsana, I. K. (2017, October).
PENGEMBANGAN
PENDIDIKAN
BERBASIS KEARIFAN LOKAL UNTUK
MEWUJUDKAN TOLERANSI ANTAR
UMAT BERAGAMA. In Prosiding Seminar
Nasional Filsafat (pp. 216-223).
Sudarsana, I. K. PERAN KELUARGA
DALAM MEMBENTUK KARAKTER
ANAK
USIA
DINI.
STRATEGI
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
UNTUK
MEWUJUDKAN
GENERASI
BERKUALITAS.
Sudarsana, I. K. (2017, October).
PERANAN ORANG TUA DALAM
PENANAMAN BUDI PEKERTI PADA
ANAK.
In
PROSIDING
SEMINAR
NASIONAL ANAK USIA DINI (SEMADI) 2
(pp. 157-160).
Wisarja, I. K., & Sudarsana, I. K. (2017).
REFLEKSI
KRITIS
IDEOLOGI
PENDIDIKAN KONSERVATISME DAN
LIBRALISME MENUJU PARADIGMA
BARU
PENDIDIKAN.
Journal
of
Education Research and Evaluation, 1(4),
283-291.
Sudarsana, I. K. PERAN KELUARGA
DALAM MEMBENTUK KARAKTER
ANAK
USIA
DINI.
STRATEGI
PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI
UNTUK
MEWUJUDKAN
GENERASI
BERKUALITAS.