Jajanan Tradisional khas Jawa Barat
Jajanan Tradisional khas Jawa Barat
BY MARCHAELA · JULY 11, 2014
12 jajanan tradisional khas Jawa Barat yang wajib
Anda ketahui:
1. Colenak
Colenak
Colenak berasal dari singkatan “dicocol enak”. Penganan khas tanah
Parahyangan ini terbuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar.
Colenak ini disantap dengan cara dicocolkan pada gula jawa cair yang
dicampur dengan serutan kelapa. Kudapan ini diperkenalkan oleh Aki Murdi
pada tahun 1930.
2. Comro/combro dan misro
Comro
Merupakan singkatan dari oncom di jero (jero artinya ‘dalam’ dalam bahasa
sunda).Comro atau combro dibuat dari parutan singkong yang bagian
dalamnya diisi dengan sambal omcom yang kemudian digoreng. Bentuknya
bulat agak pipih dan rasanya gurih pedas.
Misro
Selain comro, dikenal juga misro atau amis di jero (amis artinya manis
dalam bahasa sunda). Misro ini mirip dengan comro hanya saja dalamnya
diisi dengan gula merah.
3. Awug
Awug
Awug merupakan salah satu jajanan khas Bandung yang terbuat dari
tepung beras dan kelapa yang dikukus dengan gula merah. Agak mirip
dengan kue putu. Awug ini biasanya dikukus dalam wadah yang berbentuk
kerucut (mirip nasi tumpeng). Rasanya manis legit dan lebih enak bila
disantap saat masih hangat.
4. Gemblong
Gemblong
Jajanan tradisional yang satu ini terbuat dari tepung beras ketan yang diuleni
hingga kalis lalu dibentuk bulat/lonjong. Adonan gemblong yang sudah
dibentuk bulat lonjong ini lalu digoreng dan setelah dingin dilapisi dengan gula
aren. Teksturnya agak keras dan rasa manisnya cukup legit.
5. Cireng dan cilok
cireng
Cireng adalah singkatan dari aci digoreng, sedangkan cilok adalah aci
dicolok. Sesuai dengan namanya, cireng terbuat dari tepung aci/tapioka yang
diberi bumbu lalu digoreng. Dengan berkembangnya jaman, pengolahan
cireng menjadi semakin inovatif. Kini ada cireng dengan berbagai macam isi,
mulai dari keju, daging ayam, sosis,barbeque. Ada juga rujak cireng yaitu
cireng dicocol dengan bumbu kecap cengek.
Cilok
Sedangkan cilok atau aci dicolok diolah dengan cara tepung aci yang telah
dibumbui lalu dibentuk bulat dan direbus. Cilok ini ditusuk-tusuk sehingga
mirip sate lalu dimakan dengan bumbu kacang atau saus sambal.
6. Serabi oncom
Serabi Oncom
Serabi atau surabi adalah penganan yang dibuat dari tepung beras. Jika
biasanya surabi disandingkan dengan kuah santan dan gula merah,
maka surabi oncom ini diberitopping oncom di bagian atasnya.
7. Bandros
Bandros
Bandros adalah makanan khas Jawa Barat, tepatnya dari Sukabumi, yang
terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan. Bentuknya
mirip dengan kue pukis karena memang menggunakan cetakan yang serupa.
Namun tentu saja rasanya berbeda dengan pukis yang memiliki citarasa
manis. Bandros memiliki rasa gurih kelapa/santan. Ada juga bandros manis
yang bagian atasnya ditaburi gula putih.
8. Ali agrem
Ali Agrem
Bentuknya mirip dengan donat hanya saja ukurannya lebih kecil. Ali agrem
merupakan santapan tradisional Jawa Barat yang terbuat dari adonan tepung
beras, kelapa sangrai, dan gula merah yang digoreng. Dinamakan ali agrem
karena bentuknya seperti ali atau cincin yang melingkar. Ali agrem ini
biasanya disuguhkan pada acara-acara pernikahan. Di tanah betawi, ali
agrem ini dikenal dengan nama kue cincin.
9. Wajit Cililin
wajit cililin
Wajit adalah penganan yang dibuat dari gula kawung atau gula aren, kelapa,
gula putih, beras ketan dan vanili. Semua bahan ini lalu disatukan dan diaduk
di dalam wajan hingga masak dengan menggunakan api tungku. Wajit yang
sudah masak lalu dibungkus dengan daun jagung kering lalu dijemur hingga
kering. Karena dijemur itulah wajit memiliki tekstur agak kering di bagian
luarnya dan lembut bagian dalamnya. Karena kepopulerannya, tak heran
bila wajit cililin ini masih senantiasa diproduksi oleh para perajinnya.
10. Leupeut
leupeut
Nah, yang tidak biasa berbahasa sunda biasanya bakalan salah saat
mengucapkan lafal ‘eu’ pada kata leupeut ini. Leupeut (bukan lepet) adalah
penganan yang terbuat dari beras atau ketan yang dibungkus dengan daun
pisang atau daun kelapa yang dilipat lalu diikat. Leupeut ini bisa diisi kacang
ataupun oncom. Sekilas, leupeut ini mirip dengan lontong. Rasanya pun mirip.
Hal yang membedakan leupeut dengan lontong terutama adalah dari cara
membungkusnya.
11. Gurandil
Gurandil
Gurandil dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka yang dibentuk menjadi
bulatan-bulatan kecil yang diberi pewarna. Biasanya sih diberi warna hijau
atau merah muda sehingga tampilannya menjadi lebih menarik. Adonan ini
lalu dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa. Gurandil ini mirip dengan
kue tradisional cenil.
12. Putri Noong
putri noong
Noong dalam bahasa sunda artinya: mengintip. Kue putri noong ini dibuat
dari bahan dasar singkong dan pisang. Adonan singkong yang diparut dan
diberi pewarna lalu bagian tengahnya diberi buah pisang. Adonan ini lalu
dikukus dan setelah matang disajikan dengan kelapa parut.
Dari 12 jajanan tradisional khas jawa barat yang sudah disebutkan di atas,
manakah yang menjadi kesukaan Klikers? Sudah pernah coba semuanya?
Hmm, bagi yang belum pernah mencicipi, ayo kita berburu jajanan tradisional
sewaktu
sedang
jalan-jalan
dijamin ngeunah alias enak!
atau
berlibur
di
Bandung!
Semuanya
BY MARCHAELA · JULY 11, 2014
12 jajanan tradisional khas Jawa Barat yang wajib
Anda ketahui:
1. Colenak
Colenak
Colenak berasal dari singkatan “dicocol enak”. Penganan khas tanah
Parahyangan ini terbuat dari peuyeum (tape singkong) yang dibakar.
Colenak ini disantap dengan cara dicocolkan pada gula jawa cair yang
dicampur dengan serutan kelapa. Kudapan ini diperkenalkan oleh Aki Murdi
pada tahun 1930.
2. Comro/combro dan misro
Comro
Merupakan singkatan dari oncom di jero (jero artinya ‘dalam’ dalam bahasa
sunda).Comro atau combro dibuat dari parutan singkong yang bagian
dalamnya diisi dengan sambal omcom yang kemudian digoreng. Bentuknya
bulat agak pipih dan rasanya gurih pedas.
Misro
Selain comro, dikenal juga misro atau amis di jero (amis artinya manis
dalam bahasa sunda). Misro ini mirip dengan comro hanya saja dalamnya
diisi dengan gula merah.
3. Awug
Awug
Awug merupakan salah satu jajanan khas Bandung yang terbuat dari
tepung beras dan kelapa yang dikukus dengan gula merah. Agak mirip
dengan kue putu. Awug ini biasanya dikukus dalam wadah yang berbentuk
kerucut (mirip nasi tumpeng). Rasanya manis legit dan lebih enak bila
disantap saat masih hangat.
4. Gemblong
Gemblong
Jajanan tradisional yang satu ini terbuat dari tepung beras ketan yang diuleni
hingga kalis lalu dibentuk bulat/lonjong. Adonan gemblong yang sudah
dibentuk bulat lonjong ini lalu digoreng dan setelah dingin dilapisi dengan gula
aren. Teksturnya agak keras dan rasa manisnya cukup legit.
5. Cireng dan cilok
cireng
Cireng adalah singkatan dari aci digoreng, sedangkan cilok adalah aci
dicolok. Sesuai dengan namanya, cireng terbuat dari tepung aci/tapioka yang
diberi bumbu lalu digoreng. Dengan berkembangnya jaman, pengolahan
cireng menjadi semakin inovatif. Kini ada cireng dengan berbagai macam isi,
mulai dari keju, daging ayam, sosis,barbeque. Ada juga rujak cireng yaitu
cireng dicocol dengan bumbu kecap cengek.
Cilok
Sedangkan cilok atau aci dicolok diolah dengan cara tepung aci yang telah
dibumbui lalu dibentuk bulat dan direbus. Cilok ini ditusuk-tusuk sehingga
mirip sate lalu dimakan dengan bumbu kacang atau saus sambal.
6. Serabi oncom
Serabi Oncom
Serabi atau surabi adalah penganan yang dibuat dari tepung beras. Jika
biasanya surabi disandingkan dengan kuah santan dan gula merah,
maka surabi oncom ini diberitopping oncom di bagian atasnya.
7. Bandros
Bandros
Bandros adalah makanan khas Jawa Barat, tepatnya dari Sukabumi, yang
terbuat dari campuran tepung beras, kelapa parut, dan santan. Bentuknya
mirip dengan kue pukis karena memang menggunakan cetakan yang serupa.
Namun tentu saja rasanya berbeda dengan pukis yang memiliki citarasa
manis. Bandros memiliki rasa gurih kelapa/santan. Ada juga bandros manis
yang bagian atasnya ditaburi gula putih.
8. Ali agrem
Ali Agrem
Bentuknya mirip dengan donat hanya saja ukurannya lebih kecil. Ali agrem
merupakan santapan tradisional Jawa Barat yang terbuat dari adonan tepung
beras, kelapa sangrai, dan gula merah yang digoreng. Dinamakan ali agrem
karena bentuknya seperti ali atau cincin yang melingkar. Ali agrem ini
biasanya disuguhkan pada acara-acara pernikahan. Di tanah betawi, ali
agrem ini dikenal dengan nama kue cincin.
9. Wajit Cililin
wajit cililin
Wajit adalah penganan yang dibuat dari gula kawung atau gula aren, kelapa,
gula putih, beras ketan dan vanili. Semua bahan ini lalu disatukan dan diaduk
di dalam wajan hingga masak dengan menggunakan api tungku. Wajit yang
sudah masak lalu dibungkus dengan daun jagung kering lalu dijemur hingga
kering. Karena dijemur itulah wajit memiliki tekstur agak kering di bagian
luarnya dan lembut bagian dalamnya. Karena kepopulerannya, tak heran
bila wajit cililin ini masih senantiasa diproduksi oleh para perajinnya.
10. Leupeut
leupeut
Nah, yang tidak biasa berbahasa sunda biasanya bakalan salah saat
mengucapkan lafal ‘eu’ pada kata leupeut ini. Leupeut (bukan lepet) adalah
penganan yang terbuat dari beras atau ketan yang dibungkus dengan daun
pisang atau daun kelapa yang dilipat lalu diikat. Leupeut ini bisa diisi kacang
ataupun oncom. Sekilas, leupeut ini mirip dengan lontong. Rasanya pun mirip.
Hal yang membedakan leupeut dengan lontong terutama adalah dari cara
membungkusnya.
11. Gurandil
Gurandil
Gurandil dibuat dengan bahan dasar tepung tapioka yang dibentuk menjadi
bulatan-bulatan kecil yang diberi pewarna. Biasanya sih diberi warna hijau
atau merah muda sehingga tampilannya menjadi lebih menarik. Adonan ini
lalu dikukus dan disajikan dengan parutan kelapa. Gurandil ini mirip dengan
kue tradisional cenil.
12. Putri Noong
putri noong
Noong dalam bahasa sunda artinya: mengintip. Kue putri noong ini dibuat
dari bahan dasar singkong dan pisang. Adonan singkong yang diparut dan
diberi pewarna lalu bagian tengahnya diberi buah pisang. Adonan ini lalu
dikukus dan setelah matang disajikan dengan kelapa parut.
Dari 12 jajanan tradisional khas jawa barat yang sudah disebutkan di atas,
manakah yang menjadi kesukaan Klikers? Sudah pernah coba semuanya?
Hmm, bagi yang belum pernah mencicipi, ayo kita berburu jajanan tradisional
sewaktu
sedang
jalan-jalan
dijamin ngeunah alias enak!
atau
berlibur
di
Bandung!
Semuanya