Background media massa pdf 1

BAB I
PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang
Media massa merupakan suatu sumber informasi dalam kehidupan
moderen. Media massa biasa dianggap sebagai sumber berita dan hiburan.
Majalah sebagai salah satu jenis media massa yang membawa pesan-pesan
persuasif. Sebagaimana yang kita ketahui, saat ini penyebaran majalah tidak
hanya tertuju kepada masyarakat lokal saja akan tetapi juga di masing-masing
negara, bahkan di seluruh dunia.
Mesin media massa cetak dibawa VOC pertama kalinya pada abad ke-17
di Indonesia dan memulai sejarah penerbitan pers di Indonesia. Sejak itu pula
bermunculan berbagai jenis media cetak di Indonesia. Majalah sebagai salah satu
media massa cetak yang telah berkembang dengan pesat, hal ini bisa dilihat dari
munculnya majalah yang tidak hanya bersifat umum, namun juga khusus (sumber:
http://id.wikipedia.org).
Majalah adalah sebuah penerbitan berkala (buku harian) yang terbit secara
teratur dan sifat isinya tidak menampilkan pemberitaan atau sari berita, melainkan
berupa artikel, atau bersifat pembahasan yang menyeluruh dan mendalam.
Majalah digolongkan bedasarkan pangsa pasarnya yaitu jenis kelamin, usia, hobi,
minat, dan sebagainya. Majalah juga digolongkan berdasarkan sifat atau misinya

yaitu majalah berita, majalah hiburan, majalah berbahasa daerah dan majalah
agama (Junaedhi,1995:xiv).

Universitas Sumatera Utara

Majalah merupakan refleksi dari masyarakat atau keadaan zamannya
dimana pembacanya diharapkan akan mendapatkan gambaran yang utuh
mengenai segala sesuatu yang sedang berkembang saat itu. Oleh karenanya
majalah dapat dikatakan sebagai penemuan yang fenomenal. Edisi perdana
majalah yang diluncurkan di Amerika Serikat pada pertengahan 1930-an
memperoleh kesuksesan besar. Majalalah telah mampu membuat segmentasi pasar
tersendiri dan membuat fenomena baru dalam media cetak di Amerika Serikat.
Munculnya majalah-majalah seperti Scentific American, Psychology Today, dan
Playboy secara aktif membentuk pembaca baru (Dominick, 2000:209).
Media massa cetak dalam bentuk majalah telah lama dikenal masyarakat.
Media massa cetak dalam hal ini majalah, merupakan sarana komunikasi yang
dapat dimanfaatkan untuk memberikan informasi selengkap dan semenarik
mungkin. Informasi-informasi yang terdapat pada majalah dikemas sedemikian
rupa dalam aneka bentuk publikasi sepertu liputan berita, liputan khusus, features,
iklan, dan lain-lainnya sehingga menjadi menarik.

Majalah bisa menarik karena sifatnya yang lama dalam pengertian bahwa
informasi yang dipublikasikan tersebut bisa disimpan tanpa harus melakukan
‘recording’ sebagaimana dalam media massa siaran, dan kemudian informasi
tersebut bisa mudah didapatkan kembali sewaktu-waktu diperlukan. Dengan
demikian media massa cetak bukan merupakan media komunikasi, informasi, dan
persuasi yang lewat begitu saja sebagaimana yang terjadi dalam media massa
siaran baik radio maupun televisi. Di sinilah letak kekuatan media massa cetak
khususnya majalah.

Universitas Sumatera Utara

Jenis-jenis majalah sendiri sangat banyak, seperti majalah wanita,
majalah musik, majalah remaja, majalah otomotif, dan lain-lainnya yang dibuat
sesuai dengan target pembacanya.
Remaja yang dalam hal ini berada dalam usia 12 sampai 17 tahun, sedang
mengalami perkembangan pesat dalam aspek intelektual. Transformasi intelektual
dari cara berfikir remaja ini memungkinkan mereka tidak hanya mampu
mengintegrasikan dirinya ke dalam masyarakat dewasa, tapi juga merupakan
karakteristik yang paling menonjol dari semua priode perkembangan.
Masa remaja merupakan priode transisi yang penting dalam pemikiran

kritis karena kognisi semacam itu mengalami perubahan seiring dengan
meningkatnya kecepatan, otomatisasi, dan kapasitas untuk memperoses informasi,
isi pengetahuan yang lebih luas, rentang yang lebih luas dan spontanitas dalam
menggunakan strategi (Santrock,2007:170). Berfikir kreatif adalah kemampuan
untuk berfikir dalam cara yang baru dan tidak biasa dan menemukan solusi yang
unik terhadap masalah.
Rubrik feature dalam sebuah majalah pada dasarnya seorang yang
berkisah. Penulis melukis gambar dengan kata-kata. Ia menghidupkan imajinasi
pembaca, ia menarik pembaca agar masuk ke dalam cerita itu dengan
membantunya mengidentifikasikan diri dengan tokoh utama.
Penulis feature untuk sebagian besar tetap menggunakan penulisan
jurnalistik dasar, karena ia tahu bahwa teknik-teknik itu sangat efektif untuk
berkomunikasi. Tapi bila ada aturan yang mengurangi kelincahannya untuk
mengisahkan suatu cerita, ia segera menerobos aturan itu. Tulisan yang hidup

Universitas Sumatera Utara

adalah senjata penting untuk menaklukkan minat pembaca di tengah persaingan
antar media komunikasi yang kian ketat. Mereka dikangeni karena berjiwa
personal, memiliki sudut pandang yang unik dan cerdas, serta penuh vitalitas.

(sumber: http://www.sbi-info.org).
Majalah remaja Gogirl! Yang berdiri sejak tahun 2005 lalu telah menjadi
salah satu majalah remaja perempuan yang banyak dibaca dan dijadikan referensi
oleh remaja putri di Indonesia. Majalah ini memiliki 30 ribu pelanggan dan 58
ribu eceran yang tersebar di seluruh Indonesia, dan dijual ecerannya seharga Rp
25.000;
Majalah yang terbit setiap bulan ini dalam setiap edisinya berusaha
menampilkan beberapa artikel dalam bentuk feature dalam satu tema. Tema yang
diusung setiap bulannya berbeda-beda tergantung dengan berita apa yang sedang
hangat di kalangan remaja, seperti tema global warming, tekhnologi, dan
sebagainya. Rubrik-rubrik feature ini ditulis dengan gaya bahasa yang gampang
dipahami oleh remaja disertai dengan gambar atau foto dan tata letak yang
menarik.
SMA Harapan I Medan adalah salah satu sekolah swasta yang cukup
terkenal di kota Medan. Remaja yang bersekolah disini kebanyakan berasal dari
kalangan ekonomi menengah keatas. Di sekitar area sekolah tersebut sendiri
terdapat sebuah kios majalah dimana majalah Gogirl! sejak terbitan awal sudah
dijual disini dan dikonsumsi oleh pelajar disana. Penulis juga telah melakukan
sedikit pengamatan bahwa banyak remaja putri di sekolah tersebut yang menjadi
pembaca setia majalah Gogirl!


Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk meneliti apakah
rubrik Feature majalah Gogirl! berpengaruh terhadap pengetahuan remaja putri di
SMA Harapan I Medan.

I.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
“Sejauhmanakah rubrik feature majalah Gogirl! berpengaruh terhadap perubahan
sikap remaja putri di SMA Swasta Harapan I Medan?”
I.3 Pembatasan Masalah
Agar tidak terjadi ruang lingkup penelitian yang terlalu luas dan akan
mengaburkan penelitian, maka peneliti merasa perlu membuat pembatasan
masalah agar menjadi lebih jelas.
Pembatasan masalah yang akan diteliti yaitu :
1.

Yang dimaksud dengan rubrik feature majalah Gogirl!

dibatasi pada faktor-faktor judul, Intro, Jembatan/perangkai,
tubuh, dan penutup.

2.

Yang dimaksud dengan sikap remaja dibatasi pada faktorfaktor komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen
konatif/perilaku.

3.

Objek penelitian ini adalah murid perempuan SMA Swasta
Harapan I Medan dan pernah membaca majalah Gogirl! minimal
1 kali.

Universitas Sumatera Utara

4.

Penelitian dilakukan pada bulan Maret 2011 dengan lama
penelitian disesuaikan dengan tingkat kebutuhan.


I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian
I.4.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui isi rubrik feature di majalah Gogirl!
2. Untuk mengetahui sejauhmana peranan rubrik feature majalah Gogirl!
di kalangan remaja putri.
3. Untuk mengetahui sejauhmana pengaruh antara rubrik feature majalah
Gogirl! terhadap perubahan sikap remaja putri di SMA Harapan I
Medan.
I.4.2 Manfaat Penelitian
Adapun yang menjadi manfaat penelitian ini adalah :
1.

Secara akademis, diharapkan hasil penelitian ini dapat menambah dan
memperkaya khasanah bacaan di Jurusan Ilmu Komunikasi mahasiswa
FISIP USU.

2.


Secara praktis, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan
kontribusi kepada pihak majalah Gogirl! dalam mengambil kebijakan
maupun bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasannya.

3.

Secara teoritis, diharapkan dapat menambah pengetahuan penulis
mengenai hubungan antara majalah Gogirl! dan sikap remaja.

I.5 Kerangka Teori

Universitas Sumatera Utara

Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan
berfikir dalam memecahkan masalah atau menyoroti masalahnya. Untuk
itu perlu disusun kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang
menggambarkan dari sudut mana penelitian tersebut disoroti (Nawawi,
1995:40).
Menurut Kerlinger, teori merupakan himpunan konstruk atau
konsep, yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan

menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan
gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).
Dengan adanya kerangka teori, akan membantu peneliti dalam
menentukan tujuan dan arah penelitiannya. Adapun teori-teori yang
dianggap relevan dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
I.5.1 Komunikasi
Istilah komunikasi berpangkal pada perkataan latin Communis yang
artinya membuat kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua
orang atau lebih. Komunikasi juga berasal dari akar kata bahasa latin
Communico yang artinya membagi. Komunikasi menyarankan bahwa
suatu pikiran, suatu makna, atau suatu pesan dianut secara sama. Akan
tetapi definisi-definisi kontemporer menyarankan bahwa komunikasi
merujuk pada cara berbagi hal-hal tersebut dalam kalimat “kita berbagi
pikiran”, “kita mendiskusikan makna”, “ kita mengirimkan pesan” (Deddy
Mulyana, 2005:41).

Universitas Sumatera Utara

Komunikasi adalah sebuah kebutuhan naluriah yang ada pada
semua makhluk hidup. Menurut Dr. Everett Kleinjan (Cangara, 2006:1),

komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia seperti halnya bernafas,
sepanjang manusia ingin hidup maka ia perlu berkomunikasi.
Proses komunikasi terbagi menjadi dua tahap, yakni secara primer
dan secara sekunder. Secara primer, proses komunikasi adalah proses
penyampaian pikiran dan perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang atau simbol sebagai media. Lambang sebagai
media primer dalam proses komunikasi antara lain; bahasa, isyarat,
gambar dan lain sebagainya yang secara langsung mampu menyampaikan
pikiran atau perasaan komunikator kepada komunikan.
Secara sekunder, proses komunikasi adalah proses penyampaian
pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau
sarana sebagai media kedua setelah lambang sebagai media pertama.
Seorang komunikator menggunakan media sekunder untuk melancarkan
proses komunikasi karena komunikan sebagai sasarannya berada di tempat
yang relatif jauh atau jumlahnya banyak. Media sekunder yang sering
digunakan antara lain; surat, telepon, faks, surat kabar, majalah, radio,
televisi, internet dan lain sebagainya.
I.5.2 Media Massa
Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai
dipergunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang

secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas.

Universitas Sumatera Utara

Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media.
Media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti tengah atau
perantara. Massa berasal dari bahasa Inggris yaitu mass yang berarti
kelompok atau kumpulan. Berarti, pengertian media massa adalah
perantara atau alat-alat yang digunakan oleh massa dalam hubungannya
satu sama lain (Soehadi, 1978:38).
Effendy (2000), menyatakan bahwa media massa digunakan dalam
komunikasi apabila komunikasi berjumlah banyak dan bertempat tinggal
jauh. Media massa yang paling banyak digunakan dalam kehidupan seharihari adalah surat kabar, majalah, radio, televisi dan lain sebagainya yang
bersifat dalam bidang informasi, edukasi, rekreasi, atau dalam istilah lain
penerangan, pendidikan, dan hiburan. Keuntungan komunikasi dengan
menggunakan media massa adalah bahwa media massa menimbulkan
keserempakan, artinya sebuah pesan dapat diterima oleh komunikan
dengan jumlah relatif banyak. Jadi untuk menyebarkan informasi, media
massa sangat efektif dalam merubah sikap, perilaku dan pendapat
komunikan.
Karakteristik Media massa menurut Cangara (2006) antara lain:
1.

Bersifat melembaga, artinya pihak yang mengelola media
terdiri

dari

banyak

orang,

yakni

mulai

dari

pengumpulan,pengelolaan sampai pada penyajian informasi.
2.

Bersifat satu arah, artinya komunikasi yang dilakukan kurang
memungkinkan terjadinya dialog antara pengirim dan penerima.

Universitas Sumatera Utara

Kalau pun terjadi reaksi atau umpan balik, biasanya memerlukan
waktu dan tertunda.
3.

Meluas dan serempak, artinya dapat mengatasi rintangan
waktu dan jarak, karena ia memiliki kecepatan. Bergerak secara
luas dan simultan, dimana informasi yang disampaikan diterima
oleh banyak orang dalam waktu yang sama.

4.

Memakai peralatan teknis atau mekanis, seperti radio, televisi,
surat kabar, dan semacamnya.

5.

Bersifat terbuka, artinya pesannya dapat diterima oleh siapa
saja dan dimana saja tanpa mengenal batas usia, jenis kelamin,
dan suku bangsa.

Media massa sebagai saluran komunikasi massa merupakan
lembaga, yakni suatu institusi ataupun organisasi. Pesan yang disampaikan
melalui media massa bersifat umum (public) karena ditujukan kepada
umum dan mengenai kepentingan umum.kemampuan media massa dapat
menimbulkan

keserempakan

(simultaneity)

pada

khalayak

dalam

menerima pesan-pesan yang disebarkan.
Fungsi media terbagi menjadi 4, yaitu :
1.

Fungsi pengawasan (surveillance), penyediaan informasi
tentang lingkungan.

2. Fungsi penghubungan (correlation), dimana terjadi penyajian
pilihan solusi untuk suatu masalah.

Universitas Sumatera Utara

3. Fungsi pentransferan budaya (transmission), adanya sosialisasi
dan pendidikan.
4. Fungsi hiburan (entertainment) yang diperkenalkan oleh Charles
Wright

yang

mengembangkan

model

Laswell

dengan

memperkenalkan model dua belas kategori dan daftar fungsi.
Pada model ini Charles Wright menambahkan fungsi hiburan.
Wright juga membedakan antara fungsi positif (fungsi) dan
fungsi negatif (disfungsi).

I.5.3 Majalah
Majalah berasal dari kata magazine yang berarti storehouse atau
gudang. Dikatakan gudang karena majalah menampung segala jenis tulisan
seperti: artikel, puisi, cerita pendek, sketsa, berita dan sebagainya dengan
gaya penulisan feature. Pada abad 21 majalah mengalami kemajuan
dengan ditandai semakin menarik isi majalah. Pada awal penerbitannya,
majalah hanya berupa katalog dari buku-buku yang saat itu akan dijual.
Lama-kelamaan sudah dilengkapi dengan essay, artikel dan ulasan yang
sifatnya umum serta ditujukan untuk umum.
Pengertian

majalah

menurut

Kamus

Bahasa

Indonesia

Kontemporer adalah sebuah terbitan berkala yang isinya meliputi berbagai
laporan jurnalistik, pandangan tentang topik aktual yang patut diketahui
pembaca dan menurut waktu penerbitannya dibedakan atas majalah
bulanan, tengah bulanan, mingguan dan sebagainya, dan menurut

Universitas Sumatera Utara

pengkhususan isinya dibedakan atas majalah berita, majalah wanita,
remaja, olah raga, sastra, ilmu pengetahuan tertentu dan sebagainya.
Meskipun majalah dan surat kabar sama-sama sebagai media cetak,
majalah tetap dapat dibedakan dengan surat kabar karena majalah
memiliki karakteristik sendiri, antara lain:
a. Penyajian lebih dalam
Frekuensi terbit majalah pada umumnya adalah mingguan,
selebihnya dwi mingguan, bahkan sebulanan. Berita-berita dalam
majalah disajikan lebih lengkap, karena dibubuhi latar belakang
peristiwa dikemukakan secara kronologis.
b. Nilai aktual lebih lama
Apabila aktualitas surat kabar hanya berumur satu hari, maka
nilai aktualitas majalah bisa satu minggu bahkan lebih. Kita tidak
akan menganggap usang majalah yang terbit dua atau tiga hari
yang lalu. Sebagaimana kita alami bersama, membaca majalah
tidak akan tuntas dalam sehari saja.
c. Gambar atau foto lebih banyak
Jumlah halaman majalah yang lebih banyak, sehingga selain
penyajian beritanya yang mendalam, majalah juga menampilkan
gambar atau foto yang lengkap, dengan ukuran kertas yang
kadang berwarna, serta kualitas kertas yang lebih baik daripada
surat kabar. Foto-foto yang ditampilkan di majalah biasanya

Universitas Sumatera Utara

memiliki daya tarik tersendiri, apalagi bila foto tersebut sifatnya
eksklusif.
d. Cover (sampul) sebagai daya tarik
Cover atau sampul majalah merupakan daya tarik tersendiri
selain foto. Cover ibarat pakaian dan aksesorisnya pada manusia.
Cover majalah biasanya menggunakan kertas yang bagus dengan
gambar dan warna yang menarik. Menarik tidaknya cover suatu
majalah sangat bergantung pada tipe majalah serta konsistensi
majalah tersebut dalam menampilkan ciri khasnya.
I.5.4 Rubrik
Menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), rubrik adalah
karangan yang bertopik tertentu dalam surat kabar,majalah,dan
sebagainya. Misalnya dalam suatu majalah remaja terdapat rubrik
puisi,cerita pendek,rubrik kesehatan,rubrik zodiak,rubrik iptek,ataupun
rubrik musik.
Onong Uchjana Effendy mengutarakan definisi mengenai rubrik
dalam Kamus Komunikasi, bahwa Rubrik berasal dari bahasa Belanda
yaitu Rubriek, yang artinya ruangan pada halaman surat kabar, majalah
atau media cetak lainnya mengenai suatu aspek atau kegiatan dalam
kehidupan masyarakat, misalnya rubrik wanita, rubrik olahraga, rubrik
pendapat pembaca dan sebagainya (Effendy, 1989: 316).
Dalam kegiatan membaca kita banyak mendapatkan banyak
informasi. Salah satu jenis bacaan yang dapat dibaca adalah majalah

Universitas Sumatera Utara

remaja ataupun majalah anak-anak. Dalam suatu majalah banyak sekali
rubrik yang menarik untuk dibaca. Bacaan berbentuk rubrik sangat
membantu kita yang memiliki hobi tertentu. Misalnya anda yang
memiliki hobi bermain musik akan terbantu dengan kehadiran rubrik
musik Beberapa rubrik dalam majalah disebut rubrik tetap dan ada juga
yang tidak tetap. Rubrik tetap adalah rubrik yang selalu ada pada tiap
edisi.

I.5.5 Feature
Feature adalah merupakan racikan salad atau cuci mulut dalam
rangka hidangan jurnalistik. Santapan ekstra agar makanan yang beratberat terasa lebih nikmat. Feature tidak hanya berupa cerita human
interest, bisa cerita sejarah atau wawancara mengenai pribadi seseorang.
Tulisan jenis ini masuk ke dalam segi hiburan (Wolseley, 2007:52).
Jenis-jenis Feature :
1. Soft news, yaitu berita yang sifatnya enteng dan tidak serius.
Tulisannya tidak mendalam dan pada umumnya feature jenis ini
ditulis dengan singkat saja.
2. News feature, yaitu tulisan feature yang biasanya dimuat dalam
majalah berita. Muatan beritanya sangat dominan, banhkan
dibuat lebih rinci dan mendalam.

Universitas Sumatera Utara

3. How to do, yaitu tulisan yang mengajarkan masyarakat atau
pembaca untuk bisa melakukan sesuatu pekerjaan sesuai yang
diajarkan oleh pakar atau ahlinya.
4. Artikel ilmiah populer, yaitu tulisan feature yang menampilkan
tema yang terkait dengan ilmu pengetahuan dan tekhnologi.
5. Pengalaman pribadi,

yaitu

tulisan feature yang

selalu

ditampilkan di media massa tentang pengalaman seseorang
yang luar biasa. Semakin seru cerita pengalamannya semakin
baik.
6. Human interest, yaitu tulisan feature yang sasarannya adalah
orang-orang terkenal atau yang memiliki nilai jual tinggi,
namun bisa juga tulisan yang menjual kesedihan orang-orang
kebanyakan.
7. Memperkenalkan produk, yaitu tulisan feature yang memuat
informasi tentang produk-produk tertentu.
8. Sejarah, yaitu jenis tulisan feature yang fungsinya untuk
mengingatkan masyarakat akan sejarah yang sudah lama.
Menurut Paryati Sudarman (2008:54), anatomi feature atau susunan
bangunan dalam tulisan feature pada umumnya terdiri atas :
1. Judul (title)
Judul dalam karya feature memiliki fungsi untuk menggugah
pembaca.
2. Intro

Universitas Sumatera Utara

Intro adalah kalimat pembuka pada penulisan feature. Intro
merupakan paragraf pertama dalam penulisan feature. Tujuan
utamanya adalah untuk menarik pembaca untuk mengikuti
cerita yang kita tulis dan membuat jalan supaya alur ceritanya
tetap lancar.
3. Jembatan/perangkai
Seringkali disebut dengan istilah peralihan, merupakan kalimat
penghubung antara intro dengan tubuh tulisan. Fungsinya
adalah sebagai perantara antara intro dan tubuh tulisan.
4. Tubuh
Tubuh feature berisi tentang situasi dan proses yang disertai
dengan penjelasan mendalam tentang mengapa dan bagaimana
sesuatu yang kita tulis itu terjadi.
5. Penutup
Merupakan alenia terakhir yang berisi pesan-pesan yang
mengesankan.
I.5.6 Sikap
Menurut Gordon Allport (1995: 5), sikap merupakan semacam
kesiapan untuk bereaksi terhadap suatu objek dengan cara-cara tertentu.
Dapat dikatakan bahwa kesiapan yang dimaksudkan merupakan
kecenderungan potensial untuk bereaksi dengan cara tertentu apabila
individu dihadapkan pada suatu stimulus yang menghendaki adanya
respon.

Universitas Sumatera Utara

Secord & Backman (1964:5), mendefinisikan sikap sebagai
keteraturan tertentu dalam hal perasaan (afeksi), pemikiran (kognisi) dan
predisposisi tindakan (konasi) seseorang terhadap suatu aspek di
lingkungan sekitarnya.
Sikap dikatakan sebagai suatu respons evaluatif. Respons hanya
akan timbul apabila individu dihadapkan pada suatu stimulus yang
menghendaki adanya reaksi individual. Respons evaluatif berarti bahwa
bentuk reaksi yang dinyatakan sebagai sikap itu timbulnya didasari oleh
proses evaluasi dalam diri individu yang memberi kesimpulan terhadap
stimulus dalam bentuk nilai baik-buruk, positif-negatif, menyenangkantidak menyenangkan, yang kemudian mengkristal sebagai potensi reaksi
terhadap objek sikap.
Struktur sikap menurut Mann (1969:24) terdiri atas tiga komponen
yang saling menunjang yaitu :
a. Komponen kognitif
Yaitu pengetahuan, persepsi, kepercayaan, dan kerangka
berfikir yang dimiliki individu mengenai sesuatu. Seringkali
komponen kognitif ini dapat disamakan dengan pandangan
(opini), terutama bila menyangkut masalah atau problem yang
kontroversial.
b. Komponen afektif
Merupakan perasaan individu terhadap objek sikap dan
menyangkut masalah emosi seperti perhatian, rasa senang, dan

Universitas Sumatera Utara

rasa puas. Aspek emosional inilah yang biasanya berakar paling
dalam sebagai komponen sikap dan merupakan aspek yang
paling bertahan terhadap pengaruh-pengaruh yang mungkin
akan mengubah sikap seseorang.
c. Komponen konatif/perilaku
Yaitu berisi tendensi atau kecenderungan untuk bertindak atau
untuk bereaksi terhadap sesuatu dengan cara-cara tertentu.
I.5.7 Remaja
Menurut Hurlock (2002:206) remaja adalah mereka yang berada
pada usia 12-18 tahun. Monks, dkk (2004:262) memberi batasan usia
remaja adalah 12-21 tahun. Berdasarkan batasan yang diberikan para
ahli, dapat dilihat bahwa mulainya masa remaja relatif sama, tapi
berakhirnya masa remaja sangat bervariasi. Bahkan ada yang dikenal
juga dengan istilah remaja yang diperpanjang, dan remaja yang
diperpendek.
Menurut Erickson (Gunarsa,2003:7) masa remaja adalah masa
terjadinya krisis identitas atau pencarian jati diri. Karekteristik remaja
yang sedang berproses untuk mencari identitas diri ini juga sering
menimbulkan masalah pada diri remaja dan berimbas pada lingkungan
sosialnya.
Menurut Piaget (dalam Santrock,2007:123) remaja termotivasi
untuk memahami dunianya karena hal ini merupakan suatu bentuk
adaptasi biologis. Remaja secara aktif mengkonstruksikan dunia

Universitas Sumatera Utara

kognitifnya

sendiri,

dengan

demikian

informasi-informasi

dari

lingkungan tidak hanya sekedar dituangkan ke dalam pikiran mereka.
Agar dunia itu dapat dipahami, remaja mengorganisasikan pengalamanpengalamannya, memisahkan gagasan-gagasan penting dari gagasangagasan yang kurang penting, dan menggabungkan gagasan-gagasan itu
satu sama lain. Mereka juga mengadaptasikan pemikiran mereka yang
melibatkan gagasan baru karena informasi tambahan ini dapat
meningkatkan pemahaman mereka.
I.5.8 Teori S-O-R
Teori S-O-R adalah singkatan dari Stimulus-Organism-Response.
Objek materialnya adalah manusia yang jiwanya meliputi komponenkomponen antara lain: sikap, opini, prilaku, kognisi, dan konasi.
Menurut model ini, organism menghasilkan perilaku tertentu jika
ada kondisi stimulus tertentu pula. Efek yang ditimbulkan adalah reaksi
khusus

terhadap

stimulus

khusus,

sehingga

seseorang

dapat

mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi
komunikan.
Unsur-unsur model ini adalah :
a. Pesan (stimulus, S)
b. Komunikan (Organism, O)
c. Efek (Response, R)
Respon atau perubahan sikap bergantung pada proses terhadap
individu. Stimulus yang merupakan pesan yang disampaikan kepada

Universitas Sumatera Utara

komunikan dapat diterima atau ditolak. Komunikasi yang terjadi dapat
berjalan apabila komunikan memberikan perhatian terhadap stimulus
yang disampaikan padanya. Sampai pada proses komunikan tersebut
memikirkannya sehingga timbul pengertian dan penerimaan atau
mungkin sebaliknya. Perubahan sikap dapat terjadi berupa perubahan
kognitif, afektif, atau behavioral.

Adapun keterkaitan model S-O-R dalam penelitian ini adalah :
1. Stimulus yang dimaksud adalah pesan yang disampaikan dalam
rubrik Feature majalah Gogirl!
2. Organisme yang dimaksud adalah remaja putri SMA Harapan I
Medan.
3. Respon yang dimaksud adalah sikap remaja putri.
I.6 Kerangka Konsep
Kerangka yaitu hasil pemikiran rasional yang merupakan uraian
yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian
yang dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa.
Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak
diteliti yakni istilah dan definisi yang digunakan untuk menggambarkan
secara abstrak kejadian, keadaan, Kelompok atau individu yang menjadi
pusat perhatian ilmu sosial.

Universitas Sumatera Utara

Kerangka konsep disusun sebagai perkiraan teoritis dan hasil yang
akan dicapai, setelah dianalisa secara kritis berdasarkan bahan persepsi
(pengamatan) yang dimiliki. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara
empiris, maka harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi
variabel.
Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Variabel bebas (x)
Variabel bebas merupakan sejumlah gejala faktor, unsur-unsur,
yang menentukan atau mempengaruhi munculnya gejala atau
faktor lain yang pada gilirannya gejala atau faktor yang kedua
itu disebut variabel terikat. Variabel bebas disini adalah rubrik
feature majalah Gogirl! (Nawawi,1995:56).
2. Variabel terikat (y)
Variabel terikat adalah sejumlah gejala yang dipengaruhi oleh
adanya variabel bebas bukan karena adanya variabel lain.
Variabel terikat dalam penelitian ini adalah sikap remaja putri.
3. Variabel antara (z)
Variabel antara berada diantara variabel bebas dan terikat, yang
berfungsi sebagai penguat atau pelemah hubungan antara
variabel bebas dan terikat. Variabel antara dalam penelitian ini
adalah karakteristik identitas responden.

I.7 Model Teoritis

Universitas Sumatera Utara

Variabel bebas (x)

Variabel terikat (y)

Rubrik feature
majlalah Gogirl!

Sikap remaja putri

Variabel antara (Z)
Karakteristik
responden

I.8 Opeasional Variabel
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah
diuraikan diatas, maka variabel operasional sebagai berikut :

Tabel 1 Operasional Variabel
Variabel teoritis
Variabel bebas (X)
Rubrik Feature Majalah Gogirl!

Variabel operasional
a. Judul (title)
b. Intro
c. Jembatan/perangkai
d. Tubuh
e. penutup

Variabel Terikat (Y)
Sikap Remaja Putri

a. komponen kognitif
-

pengetahuan

-

persepsi

-

kepercayaan

-

kerangka berfikir

b. komponen afektif
-

perhatian

-

senang

-

puas

c. komponen konatif/perilaku

Universitas Sumatera Utara

- kecenderungan bertingkah laku
- kecenderungan menerima
stimulus
- pembentukan sikap
Variabel Antara (Z)

a. frekuensi membaca

Karakteristik Responden

b. pekerjaan orangtua
c. penghasilan orangtua

I.9 Definisi operasional
Definisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang
konsep yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep. Definisi
operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara-cara untuk
mengukur variabel-variabel. Definisi operasional juga merupakan suatu
informasi alamiah yang sangat membantu penelitian lain yang akan
menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:46).
1. variabel bebas (Rubrik Feature majalah Gogirl!)
a. judul/title :
Pilihan kalimat judul yang digunakan dalam rubrik feature
majalah Gogirl!..
b. Intro :
Kalimat-kalimat dalam paragraf pertama yang digunakan
dalam bangunan cerita yang ditulis dalam rubrik feature
majalah Gogirl!
c. Jembatan/perangkai :
Mencoba melukiskan identitas dan situasi tertentu yang
dipaparkan dalam tulisan rubrik feature majalah Gogirl!

Universitas Sumatera Utara

d. Tubuh :
Penjelasan mendalam mengenai isu tertentu dalam rubrik
feature majalah Gogirl!.

e. Penutup :
Pesan-pesan yang dari sebuah tulisan rubrik feature majalah
Gogirl! yang terletak di akhir penulisan.
2. Variabel terikat (sikap remaja putri)
a. Komponen kognitif : yaitu komponen yang berhubungan
dengan apa yang diketahui oleh manusia dan berhubungan
dengan kepercayaan, pengetahuan, persepsi dan kerangka
berfikir.
- pengetahuan
meningkatkan pengetahuan remaja putri di SMA Harapan
I setelah membaca rubrik feature majalah Gogirl!
- Persepsi
suatu proses dimana remaja putri di SMA Harapan I sadar
akan segala sesuatu dalam lingkungannya melalui inderaindera yang dimilikinya setelah membaca rubrik feature
majalah Gogirl!
- Kepercayaan

Universitas Sumatera Utara

kepercayaan dari apa yang dilihat atau apa yang akhirnya
diketahui oleh remaja putri di SMA Harapan I setelah
membaca rubrik feature majalah Gogirl
- Kerangka berfikir
pemahaman mendasar remaja putri di SMA Harapan I
yang

menjadi

pondasi

bagi

pemikiran-pemikiran

selanjutnya.
b. Komponen afektif : yaitu komponen pembentukan dan
perubahan sikap pada khalayak setelah mengenal aspek
kognitif

dan

komponen

ini

menyangkut

kehidupan

emosional seseorang yang dapat diamati secara langsung.
- Perhatian
Adanya perhatian secara sadar oleh remaja putri di SMA
Harapan I terhadap sejumlah kecil informasi dari sejumlah

besar informasi yang tersedia di rubrik feature majalah
Gogirl!
- Senang
perasaan senang remaja putri di SMA Harapan I setelah
membaca tulisan dalam rubrik feature majalah Gogirl!
- Puas
perasaan puas remaja putri di SMA Harapan I setelah
membaca tulisan dalam rubrik feature majalah Gogirl!

Universitas Sumatera Utara

c. Komponen konatif/perilaku :

yaitu komponen yang

berhubungan dengan kecenderungan untuk bertingkah laku
atau bereaksi terhadap sesuatu.
-

Kecenderungan bertingkah laku
keinginan remaja putri di SMA Harapan I untuk
merubah perilaku setelah membaca rubrik feature
majalah Gogirl!

-

Kecenderungan menerima stimulus
Rangsangan yang diterima oleh remaja putri di SMA
Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah
Gogirl!

-

Pembentukan sikap
Sikap yang diperlihatkan oleh remaja putri di SMA
Harapan I setelah membaca rubrik feature majalah
Gogirl!

I.10 Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan yang bersifat dugaan sementara
mengenai hubungan antara dua variabel atau lebih. Menurut Champion,
hipotesis merupakan penghubung antar teori dan dunia empiris
(Rakhmat, 2004:14).
Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai nberikut :
Ho : Tidak terdapat pengaruh antara rubrik feature majalah Gogirl!
terhadap sikap remaja putri SMA Swasta Harapan I.

Universitas Sumatera Utara

Ha : Terdapat pengaruh antara rubrik feature majalah Gogirl! terhadap
sikap remaja putri SMA Swasta Harapan I.

Universitas Sumatera Utara