INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT DI DEPARTEMEN INTP

KARYA INOVASI UNGGUL

  

INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA M ASYARAKAT DI DEPARTEM EN INTP

Oleh:

DR. IR. IDAT GALIH PERM ANA, M SC.AGR.

  

(Ket ua Depart em en Ilm u Nut risi dan Teknologi Pakan)

DEPARTEM EN ILM U NUTRISI DAN TEKNOLOGI PAKAN

FAKULTAS PETERNAKAN

  

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2013

  

I DE NTIT AS DI RI

1. Nama Lengkap Dr. Ir. Idat Galih Permana, MSc.Agr.

  2. NIP / NIDN 19670506 199103 1 001 / 0006056704

  3. Jabatan Akademik Lektor Kepala

  4. Pangkat dan Golongan Penata / IV a

  5. Tempat dan Tanggal Lahir Serang, 6 Mei 1967

  6. Jenis Kelamin Laki-laki

  7. Bidang Keahlian Nutrisi Ternak

  8. No Telepon / HP 0251.8626213 / 081380263993

  9. Alamat Email permana@ipb.ac.id

  10. Asal Perguruan Tinggi Institut Pertanian Bogor Fakultas Peternakan Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan Program Studi Nutrisi dan Teknologi Pakan

  Bogor, 1 April 2013 Ketua Departemen INTP Dr.Ir. Idat Galih Permana, MSc.Agr.

  NIP. 19670506 199103 1 001

  

INTEGRASI KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA M ASYARAKAT DI DEPARTEM EN INTP

1. Pendahuluan Departemen Ilmu Nutrisi dan Teknologi Pakan (INTP), Fakultas Peternakan.

  Institut Pertanian Bogor memiliki 3 program studi, yaitu Program Studi S1 Nutrisi dan Teknologi Pakan (NTP), Program Studi S2 dan S3 Ilmu Nutrisi dan Pakan (INP). Seluruh program studi ini telah terakreditasi A oleh Badan Akreditasi Nasional – Perguruan Tinggi (BAN-PT).

  Departemen INTP memiliki 4 Bagian, dengan jumlah dosen sebanyak 36 orang terdiri dari dan 25 orang bergelar doktor (5 orang diantaranya guru besar) serta 11 orang bergelar master (6 orang diantaranya sedang tugas studi S3 di dalam dan di luar negeri). Dalam waktu 2 tahun kedepan jumlah doktor di Departemen INTP akan bertambah menjadi 30 orang atau 83% dari seluruh dosen.

  Dalam 4 tahun terakhir terjadi peningkatan minat calon mahasiswa yang masuk ke Departemen INTP. Hasil penerimaan mahasiswa Departemen INTP melalui SNMPTN 85%nya merupakan pilihan ke-1. Nilai IPK mahasiswa TPB meningkat dari rata-rata 2.61 menjadi 2.81 serta rataan IPK lulusan yang sudah mencapai 3.0. Proses belajar-mengajar di Departmen INTP telah berjalan dengan baik, hal ini terbukti dengan nilai EPBM > 3.0 yang sudah mencapai 92%.

  Peningkatan proses pembelajaran ini tidak terlepas dengan program peningkatan suasana akademik di Departemen INTP telah dilakukan dengan berbagai kegiatan secara berkesinambungan. Program tersebut diantaranya 1) Achievement

  (AMT) untuk mahasiswa baru, 2) Penguatan peran Pembimbing

  Motivation Training

  Akademik (PA) dalam pembimbingan mahasiswa; 3) Meningkatkan interaksi staf dan mahasiswa melalui berbagai kegiatan baik di dalam maupun diluar kegiatan akademik; 4) Memberikan fasilitasi dalam berbagai kegiatan ilmiah; 5) Kegiatan magang baik di dalam maupun di luar negeri; 6) Melibatkan mahasiswa dalam kegiatan penelitian staf pengajar; serta 7) Pengembangan sistem pembelajaran.

  Penguatan dosen PA dalam pembimbingan serta melibatkan mahasiswa dalam penelitian dosen berdampak sangat baik dalam percepatan tingkat kelulusan karena membantu mahasiswa dalam penyelesaian tugas akhirnya. Integrasi mahasiswa dan dosen dalam penelitian menjadikan mahasiswa lebih peka terhadap permasalahan bidang peternakan yang nantinya dapat memperkuat lulusan dalam memahami bidang pekerjaannya.

  Sejalan dengan visi IPB untuk menjadi perguruan tinggi terkemuka, Departemen INTP memiliki visi: “Menjadi pusat pendidikan dan penelitian bertaraf internasional serta pengabdian di bidang nutrisi dan teknologi pakan tropika untuk menghasilkan sumberdaya manusia berkarakter kewirausahaan”.

  Untuk mewujudkan visi dalam bidang penelitian, hasil-hasil penelitian di Departemen INTP diharapkan dapat menjawab permasalahan dalam bidang nutrisi dan pakan tropika, dapat meningkatkan jumlah publikasi yang memiliki impact

  

factor yang tinggi serta produk yang dapat diterapkan di masyarakat. Penelitian juga

diharapkan mempunyai nilai ekonomis yang tinggi sehingga bisa memperoleh HaKI.

  Kegiatan pengabdian kepada masyarakat merupakan bagian tak terpisahkan dari Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kegiatan ini menjadi sebuah tolok ukur sumbangsing perguruan tinggi kepada masyarakat. Departemen sebagai unit pelaksana kegiatan penelitian dan pengabdian pada masyarakat dituntut memiliki peranan yang lebih besar dalam memberdayakan masyarakat peternak. Pengintegrasian dan penyelarasan penelitian dan pengabdian pada masyarakat diperlukan dalam upaya percepatan aplikasi dan komersialisasi hasil penelitian.

2. Permasalahan

  Pada awal kepemimpinan saya selaku Ketua Departemen jumlah kegiatan penelitian dan publikasi yang dilakukan staf pengajar Departemen INTP dirasakan masih kurang. Rata-rata publikasi hanya ada 1 publikasi per dosen per tiga tahun. Penerapan hasil penelitian dosen di Departemen INTP khususnya dalam pemanfaatan sumber daya lokal yang dapat menghasilkan teknologi tepat guna dan pengembangan sumberdaya peternakan di daerah tropis masih sangat terbatas. Hal ini menyebabkan arah penelitian kurang dapat difokuskan pada pemecahan masalah secara spesifik.

  Topik penelitian yang dilakukan di Departemen belum menyentuh kebutuhan dari masyarakat atau industri. Salah satu penyebab hal tersebut adalah kurangnya kerjasama penelitian dengan perusahaan, lembaga lain, serta pemerintah daerah yang berorientasi pada penggalian potensi sumber daya wilayah yang dapat menghasilkan produk. Sebagian besar penelitian masih bersifat dasar dan teori, serta masih terpaku pada satu aspek kajian dan belum terintegrasi, sehingga aplikasi dan komersialisasinya masih sulit dan memerlukan waktu yang lama. Melalui kerjasama dengan pemerintah daerah, industri dan lembaga komersial lainnya diharapkan hasil penelitian dapat segera diaplikasikan dan lulusan yang terlibat dalam kerjasama penelitian tersebut, dapat segera terlibat dalam pengembangan peternakan sesuai dengan potensi masing-masing wilayah yang ada.

  Untuk itulah maka kualitas proposal penelitian dosen masih harus terus ditingkatkan dengan melakukan pendampingan atau review internal sebelum proposal diusulkan sehingga dapat memperbaiki tingkat kompetisi dan daya saingnya.

  Disisi lain peranan Departemen INTP terhadap masyarakat peternak masih belum banyak dilakukan. Deseminasi teknologi yang dihasilkan dari penelitian belum dilakukan dengan baik. Untuk itulah perlu ada terobosan dalam kegiatan pengabdian pada masyarakat, khususnya para peternak.

3. Tindakan

  Dalam rangka meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian, serta meningkatkan publikasi dan penerapan hasil penelitian pada masyarakat departemen melakukan kegiatan berikut ini:

  1. Penyusunan payung penelitian, klusterisasi, serta road map penelitian dilakukan berdasarkan data-data yang sudah diinventarisasi serta merujuk pada isu-isu penelitian strategis tingkat nasional maupun internasional. Penelitian yang diusulkan akan diarahkan pada pemecahan permasalahan secara spesifik dalam bidang nutrisi dan pakan berdasarkan pada potensi daerah tropis yang telah ditetapkan di departemen. Melalui penyusunan road map penelitian diharapkan dapat memetakan topik-topik penelitian yang strategis dan relevan dengan kebutuhan masyarakat. Disamping itu road map penelitian juga diharapkan dapat meggambarkan kajian aspek pakan di daerah tropis dari segi potensi suatu wilayah dan peningkatan kualitas pakan lokal, kebutuhan zat makanan ternak lokal/tropis, eksplorasi pakan hijauan lokal berbasis kearifan lokal, efisiensi proses pembuatan pakan, metabolisme, dan rekayasa hasilnya, sesuai dengan kelompok peneliti atau dosen di Departemen INTP. Peneliti di Departemen INTP diharapkan dapat bekerjasama dengan pihak masyarakat pengguna, sehingga mempertimbangkan banyak aspek kajian yang sesuai dengan permasalahan pengembangan peternakan di daerah tropis, dengan demikian output yang dihasilkan dapat lebih lengkap dan dapat diaplikasikan dengan cepat kepada masyarakat pengguna.

  2. Pendampingan peneliti muda oleh peneliti senior. Pendampingan ini dimaksudkan agar para peneliti muda memiliki pengalaman melalui penelitian bersama dengan peneliti senior.

  3. Mendorong peningkatan publikasi dosen serta partisipasi dalam mengikuti seminar baik nasional maupun internasional. Departemen memberikan fasilitasi berupa insentif bagi dosen yang akan melakukan seminar baik nasional maupun internasional. Untuk sosialiasi internal, seminar hasil-hasil penelitian dilaksanakan pada Forum Rabuan dengan melibatkan semua dosen dan mahasiswa.

  4. Kajian tindak lanjut hasil dalam bentuk rekayasa dan komersialisasi produk akan dibicarakan secara bersama di tingkat Departement INTP. Mengenai hak kekayaan intelektual (HaKI) dari produk yang dihasilkan merujuk peraturan IPB.

  5. Melakukan terobosan dalam melaksanakan kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui pembentukan Unit Klinik Nutrisi dan Produk Ternak Terpadu, yaitu suatu unit pelaksana kegiatan pengabdian pada masyarakat. Unit ini dilengkapi oleh mobil keliling yang dilengkapi dengan fasilitas rapid test untuk penentuan kualitas pakan.

  Pada akhirnya peningkatan kegiatan penelitian ini bertujuan untuk memperkaya khasanah ilmu pengetahuan dan teknologi sehingga akan memperkaya dan memperbaharui materi ajar dalam perkuliahan, mendapatkan teknologi, produk inovasi dan kebijakan. Secara tidak langsung program penelitian dapat meningkatkan citra dan peran Departemen INTP dalam peningkatan kinerja bidang peternakan, serta meningkatkan daya saing lulusan. Melalui penelitian terintegrasi dan berbasis pada sumberdaya pakan dan ternak lokal, penelitian yang dilakukan diharapkan menghasilkan produk yang lebih baik dengan memiliki nilai jual dan dapat membantu pemecahan permasalahan pakan di daerah tropis.

4. Pembahasan

  Kegiatan Penelitian

  Program peningkatan kualitas penelitian melalui penyusunan payung penelitian, klusterisasi, roadmap penelitian, pendampingan, fasilitasi dan penyebaran informasi sumber-sumber dana penelitian di Departemen INTP telah memberikan hasil yang baik. Penelitian yang dilakukan dosen Departemen INTP umumnya berasal dari hibah kompetitif yang berasal dalam negeri (Dikti/Kemendikbud, Kementan, Kemenristek) maupun luar negeri. Sejak ditingkatkannya anggaran pendidikan dalam APBN menjadi 20%, berdampak baik terhadap meningkatnya anggaran penelitian untuk perguruan tinggi. Hibah yang ditawarkan Dikti cukup banyak, antara lain Hibah Bersaing, Hibah Strategis Nasional, Hibah Pascasarjana dan juga beberapa hibah penelitian yang dikelola oleh LPPM IPB antara lain Penelitian Unggulan IPB, Penelitian Strategis Aplikatif dan Penelitian Kerjasama dan Publikasi Internasional. Selain itu, Kementrian Riset dan Teknologi juga menawarkan beberapa hibah penelitian dengan dana yang cukup besar yaitu Program Insentif Ristek, Program Insentif Terapan dan Penelitian Dasar. Kementerian Pertanian juga menawarkan hibah penelitian yang bersifat kemitraan antara perguruan tinggi dan badan litbang pertanian yang dinamakan hibah penelitian KKP3T.

  Adanya tawaran dana penelitian tersebut sejalan dengan program departemen yang mendorong dosen untuk berkompetisi dalam perolehan dana penelitian. Tingkat kompetisi proposal yang dibuat oleh dosen INTP cukup tinggi yang ditunjukkan oleh banyaknya proposal hibah penelitian yang lolos didanai (Tabel 1). Pada tahun 2009 judul penelitian yang dilaksanakan di Departemen INTP mencapai 27 judul dengan jumlah dana Rp 2.81 milyar. Pada tahun tersebut departemen INTP termasuk dalam 5 besar departemen di IPB dalam perolehan dana penelitian. Hal ini sesuatu yang membagakan karena ini suatu loncatan yang cukup besar bagi Departemen INTP. Namun demikian pada tahun 2010 Kemendikbud menurunkan jumlah dana penelitian, sehingga berdampak pada penurunan kegiatan penelitian di departemen,

  IPB bahkan di perguruan tingg lainnya. Pada tahun-tahun berikutnya jumlah penelitian kembali meningkat, dan pada tahun 2012 lalu jumlah penelitian di Departemen INTP kembali meningkat menjadi 17 judul dengan jumlah dana Rp 1.1 milyar.

  Tabel 1. Jumlah Penelitian yang Dilaksanakan di Departemen INTP Jumlah Penelitian dalamTahun Pelaksanaan

  Sumber Dana Kegiatan Penelitian 2009 2010 2011 2012

  • Pembiayaan sendiri/Swasta -

  6

  5 Kemendikbud

  18

  4

  4

  5 Non Kemendikbud

  6

  3

  4

  6 Institusi Luar Negeri

  3

  3

  • Jumlah

  1

  

27

  10

  14

  17

  5.0 )

  4.5 r a

  4.0 y il

  3.5 M

  2.81 (

  3.0 n a ti

  2.5 li e

  2.0 n

  1.41 e

  1.1

  1.5 P

  1.06 a n

  1.0 a D

  0.5

  0.0

2009 2010 2011 2012

  

Tahun Anggaran

  Gambar 1. Jumlah Dana Penelitian yang Diperoleh di Departemen INTP Permasalahan yang masih dihadapi di Departemen INTP adalah masih belum terdistribusinya penelitian di semua staf. Berdasarkan distribusinya, Bagian MBT

  (Metabolisme dan Biosintesis Produk Ternak) adalah bagian yang melakukan penelitian paling aktif (35.4%). Program peningkatan kuantitas dan kualitas penelitian ini masih harus terus dijaga dan dipertahankan serta terdistribusi kepada seluruh dosen di departemen.

  Gambar 2. Distribusi Kegiatan Penelitian Berdasarkan Bagian di Departemen INTP Kegiatan penelitian di Departemen INTP berdampak pada perubahan distribusi Indek Kinerja Dosen (IKD). Pada tahun ajaran 2011/2012 rata-rata beban kerja dosen (FTE) di Departemen INTP mencapai 12.78 dengan prosentase kegiatan penelitian 18.10% atau meningkat dari tahun sebelumnya yaitu 16,8%. Kegiatan penelitian ini juga melibatkan mahasiswa, sehingga tingkat kelulusan mahasiswa yang tepat waktu juga meningkat.

  Publikasi ilmiah terutama di jurnal internasional masih perlu mendapat perhatian. Berdasarkan data yang ada publikasi internasional relatif minim. Diharapkan melalui penelitian yang ada saat ini dapat mendorong staf pengajar untuk dapat melakukan publikasi di jurnal internasional.

  Tabel 2. Jumlah Publikasi Dosen di Departemen INTP

  Jurnal Nasional Jurnal Prosiding

Tahun Interna- Total

Terakre- Tidak Interna- Nasional sional ditasi Terakreditasi sional 2010 -

  12

  2

  1

  7

  22 2011

  13

  7

  10

  19

  4

  53 2012

  7

  3

  5

  35

  46 Jumlah

  32

  12

  15

  55

  11 Kegiatan seminar ilmiah baik di dalam maupun diluar negeri yang diikuti

  dosen sangat didukung oleh departemen. Sebagai contoh, pada bulan Juli 2011 diselenggarakan Seminar Nasional dalam bidang Nutrisi dan Pakan di Bandung yang diselenggarakan oleh Asosiasi Ilmu Nutrisi dan Makanan Ternak (AINI). Seminar ini diselenggarakan secara periodik dan bergilir oleh AINI sejak pertama kali diselenggarakan tahun 1997 yang diinisiasi oleh Departemen INTP. Sebagai Ketua Departemen dan juga Koordinator AINI untuk Wilayah Jabodetabek tentunya sangat mensupport kegiatan terebut. Dukungan langsung pada kegiatan seminar tersebut adalah dengan memberikan bantuan biaya registrasi seminar. Dukungan penuh juga diberikan kepada staf pengajar dalam International Seminar on Animal Industry pada bulan tahun 2009 dan 2012.

  Partisipasi dosen dalam pertemuan ilmiah internasional cukup tinggi, beberapa seminar internasional yang rutin diikuti oleh dosen Departemen INTP antara lain International Seminar on Animal Industry, International Conferene on

  

Sustainable Agriculture Animal for Developing Countries (SAADC) dan

International Seminar on Milk Goat . Pada tahun 2014 mendatang Fakultas

  Peternakan IPB dipercaya untuk menyelenggarakan International Seminar on Milk yang sebelumnya diselenggrakan di Malaysia. Pada bulan Juli 2013 sebanyak

  Goat

  13 dosen Departemen INTP akan berangkat ke China untuk meghadiri seminar internasional.

  Tabel 3. Jumlah Seminar yang Dilakukan Dosen di Departemen INTP Pertemuan Ilmiah

  Tahun Jumlah

  Nasional Internasional 2009

  14

  38

  52 2010

  18

  4

  22 2011 -

  18

  18

  • 2012

  35

  35 Jumlah

  32 95 127 Kegiatan Pengabdian pada Masyarakat

  Departemen INTP membentuk Komisi Pengabdian pada Masyarakat untuk dapat meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang terorganisir, rutin dan terjamin keberlanjutannya. Tugas Komisi antara lain: a). Mengorganisir pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat di Departemen, b). Melakukan kerjasama pengabdian kepada masyarakat dengan instansi lain, c).Mengembangkan kegiatan-kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat, d). Mengkoordinir pembuatan materi penyuluhan oleh dosen, dan e). Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Departemen INTP yang paling menonjol diantaranya program transfer teknologi yang didanai LIPI melalui Program

  IPTEKDA (IPTEK Daerah). Program IPTEKDA yang pernah dilaksanakan oleh staf dari Departemen INTP di tiga lokasi berbeda, yaitu di Kecamatan Darmaga-Bogor, di Kecamatan Sukaraja-Bogor, dan di Kecamatan Lembang-Bandung. Komoditi ternak yang dikembangkan adalah sapi perah, sapi potong dan ternak domba. Program transfer teknologi ini oleh LIPI dianggap berhasil, bahkan pernah ditayangkan di acara televisi nasional. Pada tahun 2012 ini program 2 kegiatan

  IPTEKDA akan dilaksakan dalam rangka peningkatan produktivitas domba prolifik dan produksi pakan wafer.

  Tabel 4. Jumlah Kegiatan dan Dana Pengabdian pada Masyarakat yang Dilaksanakan di Departemen INTP

  Tahun Jumlah Kegiatan Pengabdian Jumlah Anggaran 2009 4 169.825.000 2010 6 1.217.000.000 2011 15 2.481.000.000 2012 8 3.611.625.000

  Total 33 7.479.450.000 Sejak tahun 2009 program transfer teknologi dan pengembangan bisnis peternakan sapi potong akan dilaksanakan melalui hibah Dikti, antara lain Program

  Uji, IPTEK-Dikti dan IbIKK. Melalui program ini diharapkan pembentukan unit bisnis berbasis produksi ternak dapat dijalankan. Pada tahun ini program pengabdian masyarakat yang berbasis pengembangan unit bisnis akan dilakukan atas dana RAPID dan IbIKK.

  Salah satu kegiatan pengabdian pada masyarakat yang juga dilaksanakan oleh Departemen yang bekerjasama dengan lembaga internasional adalah Pilot Project Pegembangan Sapi Perah di Pulau Jawa yang berlokasi di Lembang, Pangalengan dan Pujon, kerjasama dengan SNV–Netherland. Melalui kegiatan ini dilakukan deseminasi teknologi khususnya silase ransum komplit, pemanfaatan bioslurry dalam produksi hydrponic forage serta aspek pengelolaan sapi lainnya.

  Unit Klinik Nutrisi dan Produk Ternak Terpadu merupakan program Departemen untuk meningkatkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat langsung ke masyarakat dengan menerapkan teknologi tepat guna yang dapat digunakan oleh masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapi, seperti Urea Molases Block (UMB), Herbal Molases Block (HMB), pakan waffer, feed suplement, biomineral, teknik pengolahan silase, hay, amoniasi dll. Bentuk kegiatan dapat berupa penyuluhan langsung ke peternak atau pada desa binaan. Unit Klinik Nutrisi didukung dengan sarana mobil keliling. Dengan adanya fasilitas mobil dan dana yang disediakan Departemen, maka kegiatan pengabdian kepada masyarakat melalui klinik nutrisi produktif dan berkelanjutan. Dalam pengelolaanya unit ini ditangani terpisah dari Komisi Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat.

  Gambar 1. Salah Satu Kegiatan Unit Klinik Nutrisi Keliling Kegiatan Unit Klinik Nutrisi yang sudah berjalan rutin adalah penyuluhan ke masyarakat peternak ayam kampung, itik, kelinci, domba, sapi perah di sekita Bogor dan Sukabumi yang meliputi Kecamatan Darmaga, Ciampea, Cibungbulang, Tajur Halang, Cijeruk, Jonggol, Sukaraja, dan Sukabumi.

  5. Kesimpulan

  Melalui program pendampingan, fasilitasi dan penyebaran informasi telah mampu meningkatkan kualitas proposal penelitian dosen Departemen yang pada akhirnya dapat meningkatkan jumlah dan kualitas penelitian di Departemen INTP. Peningkatan jumlah penelitian dapat meningkatkan publikasi dosen dalam seminar, baik nasional maupun internasional, namun masih perlu meningkatkan publikasi dalam jurnal internasional.

  Intergrasi kegiatan pengabdian pada masyarakat melalui penerapan teknologi dan Unit Klinik Nutrisi dan Produk Ternak Terpadu memberikan dampak dalam sumbangsih Departemen pada masyarakat peternak.

  6. Pengakuan Pihak Terkait

  Dengan keberhasilan Departemen INTP meningkatkan kegiatan penelitian menunjukan bahwa institusi luar khususnya sumber dana penelitian secara tidak langsung telah memberikan kepercayaan dan pengakuan kepada staf Departemen

  INTP dalam melaksanakan penelitian. Hal lain yang menunjukan pengakuan pihak lain adalah pelaksanaan kerjasama penelitian dengan institusi luar negeri hingga tahun ke-3 menunjukan bahwa institusi tersebut percaya dan mengakui kualitas penelitian staf Departemen INTP.