KEKUATAN LEGAL POLITIK IKLAN

KEKUATAN LEGAS, POLITIK PERIKLANAN

  Sejak 1948, terdapat larangan sukarela ( Voluntary Ban ) menyangkut

periklanan minuman keras di televise siaran dan kael di Amerika Serikat.

Mwski demikian, keputusan legal di Inggris Raya dan Kanada yang mengizinka

periklanan minuman keras di televisi mungkin memilik dampak terhadap

Amerika Serikat, yang kemungkinan besar mengarah ke revisi larangan yang

didukung oleh kebanyakan anggota U.S Distilled Spirits Council. Setelah

larangan dibatalkan di Inggris Raya dan Kanada, Seagrams’s Beverage

Company adalah perusahaan minuman keras pertama yang mengambil

kesempatan ini. TBWA Chiat/Day, New York, memulai sebuah iklan televise

Absolut Vodka melalui sejumlah jaringan kabel, termasuk CNN dan Bravo.

Namun, para konsultan hukum Bravo, merasa sangat khawatir bahwa iklan

tersebut bisa membangkitkan masalah dari para pelanggan kabel di kota-kota

besar dan kecil Amerika. Satu alasan lain mengapa jaringan kabel takut

bersentuhan dengan iklan adalah karena Kongres baru saja meloloskan

undang-undang telekomunikasi baru dan tak seorangpun mengininkan papan

sinyal di Capitol Hill dinyalakan oleh kelompok penekan akibat iklan tersebut.

Para pemasar minuman keras lain tidak mencoba membanting stir dengan

perubahan-perubahan yang ada. Para juru bicara indusri bersangkutan

berkata bahwa mereka ingin memastikan para pejabat public, penyusun

peraturan, dan public sendiri dapat menerima periklanan minuman keras

lewat media siaran sebelum mereka melakukan berbagai perubahan dalam

kode Distilled Spirits Council menyangkut larangan sukarela periklanan siaran.

  Pada tahun 1977, industry tembakau menuruti tuntutan hukum anti

tembakau dengan satu kesepakatan yang akan membatasi periklanan dan

penjualan tembakau di Amerika Serikat. Senator John McCain mensponsori

sebuah rancangan undang-undang yang, diantara hal-hal lain, akan semakin

membatasi periklanan dan penjualan tembakau. Pada bulan juni 1998,

rancangan undang-undang John McCain dikalahkan di Senat Amerika Serikat.

Para pendukung rancangan undang-undang tersebut di Senat, gagal

memenangkan 60 suara yang dibutuhkan untuk membereskan kebutuhan

procedural, dan rancangan undang-undang tersebut dibatalkan. Presiden

  

Clinton menyalahkan kekalahan rancangan undang-undang ni pada kampanye

periklanan agresif yang didanai oleh perusahaan-perusahaan tembakau.

  Tak seoranpun di bisnis periklanan yang mampu mengabaikan

kebijakan pemerintah dan sisem legal. Banyak hukum dan peraturan mungkin

tidak dirancang secara khusus tertuju pada isu-isu periklanan, namun mereka

dapa memiliki dampak besar pada peluang-peluang sebuah perusahaan, baik

local maupun asing. Sebagai contoh, U.S Lanham Trademark Act (1946)

memberikan perindungan dan regulasi nama merek, tanda merek, nama

dagang, dan tanda dagang. Namun hukum dan pelangaran hak cipta semakin

menjadi keprihatinan kalangan eksekutif internasional. Banyak Negara asia

terasa bermasalah bgi perusahaan-perusahaan internasional karena

kurangnya perlidungan hak cipta. Sebagai contoh, sebuah manufaktur aiwan

yang telah memproduksi sepatu lari untuk perusahaan sepau Amerika

memutuskan untuk memasarkn sendiri ke perusahaan lain. Manufaktur

tersebutberiklan di majalah internasional yang memameran nama merek

perusahaan Amerika pada produknya. Meskipun merupakan kesalahan tak

sengaja dari pelaku manufaktur Taiwan, ini jelas melanggar hukum hak cipta

yang diterapkan di Amerika Serikat. Perwskilan dagan Amerika Serkat

seringkali mengawasi para rekan dagangnya utnuk memastikan mereka

melindungi hak intelektual.

  Dalam peristiwa lain, sebuah iklan busana GAP yang berdistribusi global

secara tidak sah menggunakan kacamata ultra-hip perancang New York, On

Davis. Sang perancang mengajukan tuntutan hukum senilai $10 juta sebagai

hukuman perusakan nama dan kompensai tambahan lebih dari $2 juta,

berkata bahwa GAP tidak “cukup bergaya” untuk bisa menempatkan produk

kacamata mahalnya secara bebas dalam iklan mereka. Sementara itu, sebuah

pegadilan federal memerintahkan Polo Magazine untuk menceak pernyataa

penyangkalan (disclaimer) pada sampul, kepada judul, dan halaman isinya

bahwa ia tidak beraflisai dengan Ralph Laure atau entitas Polo Ralp Lauren

apapun. Perintah ini merupakan hasil tuntutan hukum yang awalnya diajukan

Wetchester Media dari Dallas, yang meminta pengadilan “melindungi

penggunaan nama Polo oleh perusahaan tersebut”. Alih-alih demikian, hakim

memutuskan bahwa majalah ini telah mencoba mengkapitalisasi keakraban

konsumen dengan nama Polo Ralph Lauren dengan mengambil alih

kandungan dan pemasarannya.

  Bisnis tidak berfungsi secara tegas berdasarkan serangkaian aturannya

sendiri. Ia harus menjawab tidak hanya pra konsumen namun juga

pemerintaah, yang menetapkan rangkaian aturan dalam lingkungan politik

legal. Dimensi lingkungan pemasaran ini menyertakan hukum dan regulasi.

Pesatnya perubahan sifat panggung politik internasional dapat disaksikan oleh

siapa saja yang secara teratur membaca, mendengar, atau melihat berbagai

media erita. Gejolak poliik, revolusi, dan perubahan-perubahan dalam

kebijakan pemerintah terjadi setiap hari dan dapat memiliki pengaruh luar

biasa pda bisnis internasional, misalnya, srategi-strategi periklanan

internasional.

Lingkungan Politik & Legal di Amerika Serikat

  Pada tahun 198 Kongres di Amerika serikat meloloskan Wheeler-Lea

Act, yang melarang tindakan tidakan tindakan-tindakan tak jujur dn menipu

atau praktik-praktik tidak sah, tana memperhitungkan apakah mereka

merusak kompetisi. Ini secara khusus melarang periklana keliru dan

menyesatkan menyangkut makanan, obat-obatan, peralatan terapi, dan

kosmetik Wheeler-Lea Act juga memberikan pinalti bagi pelanggaran

pelaggaran dan prosedur pengaknya. Pada tahun 1946, Kongres meloloskan

Lanham Trademark Act. Undang-undang ini dan revisinya, Trademark Act

Revision tahun 1988, memungkinkan perusahaan menentang klaim keliru dari

iklan pesaing atas produknya sendiri, dandalam iklan perbandingan, klaim

pesaing atas produk perusahaan lain. Karena bagian kedua ini ditambahkan

relative belakangan, kebanyakan tuntutan hukum berupa Perusahaan A

menuntut Perusahaan B untuk membatalkan kampanye periklanan B dengan

dasar bahwa B membuat klaim keliru relative terhadap produk B sendiri.

  Sebagai contoh, Tropicana mengudarakan sebuah iklan televise

menggunakan Bruce Jenner, seorang atlet ternama sebagai juru bicaranya.

Sang atlet memeras jeruk sambil berkata, “It’s pure, pasteurized juice as it

comes from the orange.” Ia kemudian menuangkan jus yang diperasnya ke

dalam arton Tropicana. Dalam iklan tersebut, satu latar suara mengklaim

bahwa jus jeruk Tropicana Premium Pack adalah satu-satunya merek

terkemuka yang tidak dibuat dengan konsentat dan air.” Coca-cola, salh satu

perusahaan yang produknya adalah jus jeruk Minute Maid, menuntut untuk

  

membatalkan iklan tersebut dengan dasar ahwa ini membuat klaim keliru

tenang jus jeruk Tropicana. Coa-cola meminta keputusan pengadilan untuk

mencegah berlanjutnya kampanye periklanan tersebut.

  Mungkin atau tidaknya penuntut mengalami kerugian tak eranggungka

seandainya kampanye periklanan tidak dicabut adalah sebuah factor penting

dalam ketetapan pengadilan maupun kemungkinan diterbitkannya sebuah

perintah pengadilan. Riset pemasaran merupakan hal yang krusisal dalam

pembuatan ketetapan semacam ini. Seandainya para consume tersesatkan

sehingga percaya ahw produk Tropicana lebih diminati karena hanya

mengandung jus perasan segar, maka sepertinya Coca-cola akan kehilangan

porsi pasar jus dingin dengan demikian mengalami keruian tak

tertanggungkan. Para pengiklan perlu mengacu pada riset pemasaran ini

untuk menentukan apakah sebuah periklanan menyesatkan atau

membingungkan para konsumen.

  Dalam memandang komersial tiga puluh detik Tropicana, pengadilan

memutuskan bahwa klam Tropicana adalah keliru. Jus PremiumPack

daipanaskan dan terkadang dibekukan sebelum pengemasan. Namun, dalam

iklan, juru bicaranya-sang selebriti-memeras jeruk dan kemudian menuangkan

jus perasan segarnya langsung ke dalam karbon.

Regulasi Pemerintah

  Pada tingkat nasiona, instrument utama regulasi periklanan adalah

sebuah agen regulasi independen, Federal Trade Comissin. FTC didirikan pada

tahun 1914 melalui Federal Trade Comissin Act dan diberi kewenangan

regulasi dalam wilayah antitrust dan periklanan. Ia menjalankan yag kedua di

bawah intruksi untuk membatalkan “metoe-metode kompetisi yang tidak

jujur.” Wheler-Lea Act pada tahun 1938 secara signifkan memperluas

kewenangannya dengan hak untuk mencegah “tindakan-tindakan dan pratik-

praktik tak jujur dan menipu…” Sebagaimana dinyatakan amandemennya

sekarang, “metode-metode kompetisi yang tidak jujur…dan tindakan-tindakan

dan praktik-praktik tak jujur dan menipu… dengan demikian dinatakan

meanggar hukum.” Perbedaan besar antara Lanham Act dan Federal Trade Comission Act

adalah bahwa yang pertama hanya menyerang klaim-klaim periklanan

“keliru,” sementara yang kedua memperluas cakupannya sehingga menyapu

  

periklanan “menipu di dalam cakupan pemikiran FTC. Sebuah ikan dipandang

menipu jika : Menawarkan dua produk untuk satu harga, seandainya masing-masing •

item tidak dijual pada harga nominal satu unit sebelum iklan tersebut

dikampanyekan; Menawarkan membeli satu dan mendapatkan gratis satu, seandainya •

harga terdahulu dinaikkan untuk mengkompensasi biaya produk “gratisnya”;

Terlibat dalam taktik penjulan “pancing dan tukar” (bait and switch); •

  Memanfaatkan selebriti sebagai perayu sebuah produk seandainya yang •

bersangkutan tidak benar-benar menggunakan atau menyukai produk

tersebut; Menggunakan tiruan dalam periklanan sementara memberitahu pemirsa • bahwa yang digunakan adalah barang sebenarnya.

  FTC memandang sebuah iklan sebagai menipu seandainya memuat

penyajian, atau pengabaian yang sepertinya akan menyesatkan para

konsumen untuk bertindak tak rasional dan menjad bahan pilihan bagi

seorang konsumen. FTC juga memandang sebuah klaim iklan sebagai menipu

seandainya dibuat tanpa bukti endukung sebelumnya. Jadi, seandainya

validitas klaim, fakta-fakta tersebut tidak akan memberikan perlindungan dari

badan hukum. FTC mensyaratkan bahwa satu pengiklan memiliki basis yang

masuk akal, atau bukti pendukung, yang ada sebelum klaim penegasan

mereka dalam sebuah iklan. Persyaratan bukti pendukung ini dapat

diterapkan pada klaim nyata maupun yang tersirat. Penelitian pemasaran

sekali lagi adalah vital dalam memastikan bahwa, seandainya ada, klaim-klai

tersirat apa yang dibuat bagi para konsumen.

  Pada tahun 1995, Mahkamah Agung Amerika Serikat menerbitkan

sebuah peraturan penting untuk menghadap kekuatan Breau of Alcohol,

Tobacco, and Firearms (BATF) dalam meregulasi periklanan label bir (Rubin v,

Coors, 63 LW 4319 [1995]. Departemen Pertanian memiliki kewenangan atas

aspek tertentu pada produk makanan. Di bawah kewenangan tersebut, ia

menerbitkan sebuah aturan, efektif sejak bulan Agustus 1996, yan

menyatakan bahwa produk unggas tidak dapat diberi label “segar” (fresh)

seandainya telah dibekukan. Food and Drug Administration (FDA) memiliki

  

kewenangan atas wilayah tertentu lain dari produk makanan. Badan ini

membuat berita besar pada bulan Agustus 1995 dengan usulan regulasi

penyebaran iklan rokok. Dengan menyatakan nikotin sebagai obat, dan

tembakau sebagai saran pengantar obat, FDA mengusulkan untuk melarang

periklanan dengan nama merek pada peristiwa peristiwa olahraga dan produk-

produk yang tidak berkaitan dengan tembakau, seperti kaos; melarang iklan

iklan-iklan tembakau luar ruang dalam radius 1000 kaki dari sekolah atau

taman bermain, membatasi periklanan dalam publikasi yang menjangkau

kahalayak anak2 secara signifkan; serta meminta perusahaan-perusahaan

tersebut bertanggung jawab.

  Lingkungan politik &Legal di Negara-negara lain

  Sistem politik, hukum nasional, badan regulasi, kelompok penekan nasional dan pengadilan sebuah negara, semuanya memiliki dampak besar pada pemasaran/periklanan internasional. Kebijakan-kebijakan sebuah pemerintah menyangkut usaha publik dan pribadi, para konsumen, dan perusahaan-perusahaan acing memengaruhi pemasaran/periklanan melewati batas-batas nasional. Dalam bagian ini, kita akan membahas lingkunganlingkungan politik dan legal di beberapa wilayah dan negara lain.

Cina

  Perusahaan-perusahaan internasional prihatin dengan ketidakpastian politik yang memengaruhi langkah dan arahan transformasi ekonomi yang telah berjalan di Cina. Sejak tahun 1979, ketika ulang tahun ke-30 Republik Rakyat Cina, pihak berwenang telah memperbolehkan periklanan acing memengaruhi cara berkomunikasi negara luas tersebut, baik secara internal maupun dengan dunia yang semakin sating bergantung. Meskipun kepentingan di Cina telah mulai memberikan hasil bagi para pengiklan internasional dan agen-agen periklanan, pertanyaan tentang akibat-akibat periklanan secara bertahap mulai muncul.

  Pada bulan Mei 1998, Cina mengumumkan "pelarangan atas segala bentuk direct

  

marketing (pemasaran langsung), termasuk versi Cina dari skema penjualan piramid, dan

  praktik penjualan langsung konvensional yang digunakan Amway dan perusahaan- perusahaan Amerika Serikat lain," seperti Mary Kay Cosmetics dan Avon Products. Pihak berwenang Cina merasa khawatir bahwa metode penjualan perusahaan multinasional ini- penjualan dari pintu-ke-pintu "yang dijalankan individu-individu yang umumnya bekerja dengan sedikit pengawasan"-bisa menjadi lahan tumbuhnya "pergolakan publik dan kerusakan ekonomi."" wakil-wakil perusahaan pemasaran langsung berharap dapat menemukan satu kompromi. Yang dipertaruhkan adalah investasi $120 juta mereka di Cina.

  Pengamatan lebih saksama juga diberikan terhadap promosi tembakaudan obat-obatan serta kaitannya dengan kesehatan masyarakat yang buruk. Periklanan minuman keras- termasuk kampanye-kampanye citra korporasi produk minuman keras-telah dilarang dari pukul 7 hingga 8 malam (selama prime time) pada satu-satunya televisi nasional Cina (CCTV). Periklanan minuman keras mendatangkan pendapatan bagi CCTV sebesar $36,8 juta selama tahun 1997.

  Keprihatinan agen-agen periklanan domestik Cina atas kompetisi dari agen periklanan patungan asing menghasilkan International Regulations yang dikeluarkan pada tahun 1993._Regulasi ini secara jelas mendefinisikan peran media _dan agen periklanan. Standar sensor periklarian sementara (Interim Advertising Censorship Standards) disebarluaskan pada saat bersamaan dengan regulasi sementara "(Interim Regulations) pada tahun 1993. Standar ini dialamatkan kepada reaksi emosional yang dibangkitkan oleh periklanan. Pasal kedua, sepenuhnya dialamatkan kepada penampakan dan citra yang diperlihatkan dalam iklan. Penggunaan daya tarik seksual, seruan - seruan. kecemasan, dan.penampakan- penampakan yang bisa membawa pada perilakuberbahaya dan negatif dilarang.

  Satu pertanyaan lebih kompleks menyangkut masa depan periklanan di Cina berkaitan dengan masa depan politik Hong Kong. Di samping Jepang, Hong Kong merupakan lingkungan komersial dan periklanan paling bergairah dan paling kompetitif di Asia. Sebagai sebuah koloni Inggris, Hong Kong secara historis bertind-ak sebagai pusat perdagangan dan komtulikasi asing. Banyak pengiklan transnasional, agen periklanan, dan media berkantor di Hong Kong. Agen seperti Ogilvy & Mather dan Leo Burnett menggunakan koloni ini sebagai basis dalam mencoba berekspansi ke Cina daratan yang menjadi tetangganya. Hong Kong adalah pusat bisnis Asia yang sederrtikian penting sehingga Cina sendiri telah lama memiliki agen periklanan milik negara di sana untuk secara agresif mempromosikan barang-barang buatan Cina. Pada tahun 1998 Hong Kong dikembalikan ke Cina ketika masa sewa 99 tahun Inggris berakhir. Hanya waktu yang bisa menjawab apakah Cina akan memutuskan untuk melanggengkan status quo sehingga pihak daratan terus menerus memetik keuntungan dari jasa-jasa komersial dan komunikasi Hong Kong yang berorientasi Barat, termasuk periklanan.

  Informasi yang andal dan terukur tentang komunikasi di Cina kurang tersedia, dan kebijakan pemerintah terus-menerus berubah. Lebih spesifik, rencana periklanan Cina tidak dengan jelas terartikulasikan di dalam kompleks kebutuhan, aspirasi, dan sumber daya masyarakat.

Jepang

  Pada bulan April 1998, industri tembakau menghentikan periklanan televisi, radio, bioskop, dan Internet. Hal tersebut membatasi periklanan tembakau pada media cetak dan luar ruang. Pengekangan-pengekangan pada periklanan tembakau terutama memengaruhi perusahaan-perusahaan tembakau asing. Regulasi komunikasi online yang dipandang sebagai bersifat pornografi atau politik juga mendapatkan pengawasan. Media baru dan tembakau telah menjadi isu-isu regulasi yang hangat di seluruh Asia ketika negara-negara sangat maju dan beregulasi seperti Jepang serta pasar-pasar periklanan yang lebih baru seperti Vietnam berusaha melindungi berbagai budaya dan agama mereka.

Taiwan

  Untuk memelihara kompetisi yang adil di antara para penjual dan untuk melindungi para konsumen, pemerintah Taiwan meratifikasi Fair Trade Law pada 4 Februari 1991. Hukum ini berlaku efektif setahun berikutnya, lewat penciptaan Fair Trade Commission. Di bawah undang-undang ini, penentuan tarif vertikal dilarang. Penetapan harga penjualan kembali (resale price maintenance), yang merupakan sebuah praktik umum di Taiwan, dinyatakan ilegal. Di bawah hukum sebelumnya, para produsen tidak dikenakan penalti jika mereka berupaya mengendalikan harga eceran. Sekarang adalah illegal apabila manufaktur dan pedagang besar memaksa para pengecer menerirrra harga eceran yang disarankan. Hukum memerinci bahwa para penjual tidak dapat terlibat dalam diskriminasi harga kecuali terdapat perbedaanperbedaan terbukti di antara harga-harga jual. Pada dasarnya, ini sebuah hukum antitrust untuk mencegah metode-metode kompetisi yang tidak adil.

  Meskipun Fair Trade Law melindungi para pesaing dari satu sama lain, Pasal 21 hukum ini mengacu pada isu periklanan keliru dan menyesatkan. Pasal ini menyatakan bahwa,

  "sebuah perusahaan tidak boleh membuat, tentang barang-barang dan Man yang berkaitan dengannya, suatu penyajian keliru, tak benar, dan menyesatkalt yang sepertinya bisa menyebabkan kebingungan atau kesalahar, para konsumen seperti harga, kuantitas, kualita4 kandungan, proses manufaktur, tanggal manufaktur, periode validitas; metode penggunaan, tujuan penggunaan, asal-usul, pelaku manufaktur, tempat manufaktur, alat proses, dan tempat proses. Lebih jauh lagi, sebuah perusahaan tidak boleh menjual, mentransportasikan, mengekspor, atau mengimpor barang-barang yang mengandung penampakan keliru, tak benar dan menyesatkan, merujuk pada pernyataan sebelumnya.

  Consumer Protection Law (Hukum Perlindungan Konsumen) disebarluaskan pada 11 Januari 1994, dan menjadi efektif sejak 13 Januari 1994. Hukum ini diundangkan dengan tujuan kepentingan-kepentingan konsumen, memfasilitasi keamanan dan perbaikan kualitas kehidupan konsumen berbagai bangsa. Karena hukum kedua ini baru, terdapat sejumlah konflik yurisdiksi di antara Fair Trade Commission dan Consumer Protection Commission menyangkut periklanan yang menipu. Meski demikian, adalah jelas bahwa seorang konsumen yang menanggung kerugian dari satu perusahaan hendaknya pergi ke Consumer Protection Commission. Seorang konsumen juga dapat mengeluh ke Fair Trade Commission perihal periklanan yang menipu. Seandainya penyelidikan Fair Trade Commission menemukan sebuah iklan menipu, komisi memiliki kekuasaan untuk mendenda perusahaan tersebut.

  Adalah bermanfaat untuk menyebutkan bahwa dibutuhkan lebih dari sepuluh tahun untuk mengundangkan hukum ini-dicetuskan pertama kali pada 1981. Sementara itu, para konsumen terus-menerus dihadapkan pada perilaku menyimpang berbagai bisnis, seperti periklanan menipu dan kualitas produk yang rendah.

Malaysia

  Meskipun terdapat beragam situasi-di mana kebutuhan konsumen yang berbeda memerlukan kampanye iklan-tersendiri-dalam banyak peristiwa, regulasi tertentu sebuah negara menghambat perusahaan multinasional menggunakan pendekatan standar. Di negara-negara seperti Malaysia, regulasi adalah hasil langsung dari keadaan politik yang berubah.

  Pemerintah Malaysia tidak memiliki kebijakan total atau menyeluruh menyangkut praktik-praktik periklanan. Dalam teori, kumpulan utama regulasi yang mengendalikan etika periklanan adalah Malaysian Code of Advertising Practice (Kode Praktik Periklanan Malaysia). Kode ini bukanlah legislasi yang dirintis oleh pemerintah; ini murni kumpulan aturan internal yang disusun dan dikelola oleh sebuah organisasi swasta, yaitu Advertising Standards Authority (ASA) [Otoritas Standar Iklan]. Meskipun di Malaysia tidak terdapat legislasi periklanan yang menyeluruh, Trade Description Act (1972) memberdayakan Kementerian Perdagangan dan Industri untuk menindak perusahaan yang memberikan pernyataan atau saran menyesatkan dalam periklanan. Kode Periklanan Radio dan Televisi Malaysia (RTM) tidak terlalu berbeda dengan Code of Advertising Practice. Dikelilarkan pertama kali oleh Kementerian Penerangan pada 27 Desember 1972, kode ini telah diperbarui beberapa kali. Beberapa perbedaan dari kode RTM adalah larangan atas tipe iklan berikut: iklan minuman beralkohol; iklan yang menggunakan anak-anak untuk mempromosikan produk yang tidak dimaksudkan bagi mereka; iklan produk-produk wanita, seperti pembalut, yang ditayangkan sebelum pukul 10 malam; dan iklan rokok.

Singapura

  Para pengiklan, media, dan agen periklanan paling berminat untuk mendukung badan

  

self-regulation ketimbang menunggu hingga pemerintah bertindak dan melakukan

  langkah-langkah yang bisa merugikan industri periklanan. Salah satu badan self-regulation terbaik di Asia berada di Singapura. Advertising Standards Authority of Singapore (ASAS) (Otoritas Standar Periklanan Singapura) telah mengikat kelompok konsumen dan serikat dagang serta memasukkan wakil-wakil dari agen, pengiklan, dan media. Badan tersebut menentukan standar, menerbitkan kode praktik periklanan etis, dan menangani keluhan dari publik dan dari dalam industri sendiri. Di sejumlah negara berkembang, bagaimanapun, kode semacam ini tidak dijumpai atau sulit ditegakkan.

  Pertama sebagai sebuah koloni Inggris, selanjutnya bagian Malaysia, dan sekarang sebagai sebuah republik independen, Singapura telah berkembang menjadi sebuah pusat komersial dan komunikasi regional bagi bisnis asing. Agen periklanan transnasional dan klien mereka berkerumun di Singapura karena fasilitas komunikasinya sangat baik dan tidak ada regulasi yang menentang kepemilikan cabang perusahaan secara utuh. Meski demikian, Singapura telah menjadi salah satu negara Asia yang "paling ketat", khususnya menyangkut media baru. "Pemerintah telah membangun Proxy, sebuah server induk dan jasa penyaringan material yang ada di Internet.

Indonesia, Thailand, dan Vietnam

  Kepedulian atas tumbuhnya pasar periklanan telah membawa pada regulasi-regulasi yang lebih ketat di tiga negara ini-khususnya menyangkut tembakau dan alkohol. Meskipun Indonesia memperbolehkan iklan rokok di televisi, spotnya tidak dapat mempertontonkan pak rokok dan gambar yang melibatkan kegiatan merokok. Sebuah larangan atas periklanan rokok sedang dikaji. Sebuah perubahan dalam regulasi Thai Censorship Board (Dewan Sensor Thailand) sekarang memperbolehkan periklanan alkohol di televisi, namun hanya setelah pukul 10 malam. Sementara para pengiklan memandang Thailand sebagai "modern" dan tanggap, Vietnam memberikan iklim yang keras. Agen periklanan, dibatasi pada kantor perwakilan, harus melakukan transaksi keuangan di luar negara tersebut. Pembelian media pada akhirnya terbatas pada agen-agen milik negara Vietnam. Meskipun saat ini belum ada regulasi demikian, dan kebijakan-kebijakan sering kali berubah, atmosfer umumnya adalah anti-Barat.

Eropa dan Inggris Raya

  Isu yang menghadang badan eksekutif tertinggi Uni Eropa, yaitu Komisi Eropa, termasuk media baru, perlindungan anak-anak, privasi, dan pelarangan tembakau yang telah ditentang di Denmark, Jerman, dan Inggris Raya, di antara yang lain.

  Rezim regulasi periklanan Inggris adalah sebuah kombinasi unik dari hukum kasus, hukum tertulis, dan self-regulation. Hal ini berbeda dengan sistem regulasi Eropa daratan maupun Amerika Serikat dalam dua hal utama: (1) ketiadaan hukum tertulis umum yang melarang periklanan menyesatkan dan tak jujur dan (2) peran sentral self-regulation adalah sukarela dalam pengendalian penyalahgunaan periklanan tertentu. Pusat skema Inggris ini adalah sistem self-regulation. Berbagai keluhan tentang kandungan periklanan umumnya diarahkan, pertama-tama, ke Advertising Standards Authority (Otoritas Standar Periklanan) atau Independent Broadcasting Authority (Otoritas Penyiaran Independen) yang non-pemerintah. Pengadilan dan hukum secara legal memberikan alternatif yang dapat didorong ketika pengekangan diri tidak berhasil atau ketika penyalah-gunaannya melebihi cakupan sistem self-regulation. Ruang lingkup hukum berbeda dengan sistem se,'- regulatory. Self-regulation terutama berfokus pada kandungan iklan, sementara hukum memiliki cakupan yang jauh lebih luas, termasuk perilaku para pengiklan dan agen.

  Meskipun beberapa negara tetap kurang memadai dalam menangani keluhan-keluhan publik dan industri, Inggris Raya telah memiliki Advertising Standard Authority (ASA). Regulasi periklanan tembakau ASA tahun 1994 melarang penggunaan humor dalam iklan tembakau. Regulasi ini juga mendorong kesepakatan industri tembakau untuk memangkas anggaran periklanan posternya sebesar 40%, tidak lagi menempatkan poster-poster dalam jarak 200 meter dari sekolah, dan meningkatkan ukuran peringatan kesehatan dalam periklanan sebesar 20%.

Bangsa Persemakmuran Inggris

  Banyak negara anggota Persemakmuran Inggris yang telah mengadopsi sistem legal dan politik sebagaimana terpola dalam sistem Inggris. Negara-negara industri Persemakmuran, termasuk Kanada, Australia, dan Selandia Baru, juga telah mengadopsi bank aspek dari skema regulasi periklanan Inggris bagi situasi-situasi nasional mereka. Seluruh negara ini memiliki badan-badan sentral regulasi diri yang bisa dibandingkan dengan British Advertising Standard Authority, dengan pengecualian Selandia Baru, yang telah mendirikan sistem pengekangan sukarela yang kurang luas.

  Meskipun periklanan di Kanada terkait erat dengan industri Amerika Serikat, sistem regulasinya independen. Kanada merintis sebuah sistem selfregulation pada 1957. Saat ini, Advertising Standards Council (ASC) adalah perangkat self-regulation Canadian Advertising Foundation (CAF) (Yayasan Periklanan Kanada). ASC bekerja sama dengan pemerintah. CAF adalah lembaga pertama yang menggariskan panduan pendidikan atas stereotip peran seks dan menyusun Broadcast Code for Advertising to Children, yang dikelola bersama-sama dengan pemerintah federal Kanada.

  Karena periklanan luar ruang dilarang pada tahun 1995, tidak terdapat iklan rokok di Australia. Sebagai negara beraliran Barat yang paling disiplin di wilayahnya, Australia memiliki sejumlah agen regulasi. Australian Competition and Consumen Commission (Komisi Kompetisi dan Konsumer. Australia) adalah sebuah badan regulasi pemerintah dengan berbagai kode yang mengatur, di antaranya, penggambaran wanita dan anak-anak

  ,

  dalam periklanan. Kode-kode ini dikelola oleh Media Council. Agen-agen regulas lain termasuk Australian Association of National Advertisers dan Advertising Standards Council (yang mewakili publik maupun industri periklanan).

  Amerika Selatan

  Kongres Venezuela telah melarang periklanan tembakau di radio dan televisi. Agen- agen periklanan dalam apa yang digambarkan sebagai negara garis keras diwakili oleh Venezuelan Federation of Advertising Agencies. Chili dan Republik Dominika memberikan lingkungan periklanan yang tidak begitu mengekang, di mana para pemasar, agen periklanan, dan medi. mempraktikkan regulasi diri, menarik iklan dengan "kandungan

  6

  yan.g dipertanyakan."' Silec, sebuah kelompok perdagangan Man, memecahkan konflik- konflik periklanan dalam persentase tinggi di Meksiko, Argentina, Nikaragua, dan Venezuela. Di Kolombia, kelompok pelobi Asomedios mewakili para pengiklan.

  Brasil, telah menjadi negara yang bersifat self-regulator sejak 1980 dengan harapan dapat menghindari adanya regulasi pemerintah. Walaupun demikian, di awal 1990, sentimen pro-konsumen mendapatkan persetujuan untuk menempatkan peringatan visual dan audio di Wan tembakau serta melarang pengaitan produk tembakau dan alkohol pada "situasi sehat" seperti olahraga.

  Sebelum memasuki pasar luar negeri, sebuah perusahaan harus menganalisa lingkungan barunya. Jika strategi iklannya adalah menjadikan sebuah Wan efektif secara multinasional, maka kompleksitas lingkungan yang terlibat di dalamnya harus benar-benar dipahami. Pada 1998, problem ekonomi Asia menghantam baik defisit perdagangan AS maupun pasar saham. Penggulingan kekuasaan pada Mei 1998 di Indonesia juga menciptakan sense of caution di antara para pemasar internasional. Jadi, setiap perubahan iklim politik clan ekonomi suatu negara akan berdampak secara tidak langsung kepada dunia pemasaran dan periklanan.

  Untungnya, pada saat ini ketika membuat Wan, perusahaan multinasional memberikan perhatian lebih kepada lingkungan tak terkontrol (seperti isu politik dan hukum) di pasar luar negeri. Contohnya, sekarang hanya sedikit isu periklanan dan kebijakan publik yang lebih menarik perhatian dibandingkan kontroversi pemasaran produk makanan bayi. Nestle, pembuat produk makanan bayi, telah diboikot dan diinspeksi dengan ketat di negara-negara berkembang. Untuk meningkatkan imej perusahaan, Nestle lebih jauh melangkah dari sekadar mendukung pengembangan sosial dengan menekankan "mengajar adalah pekerjaan yang memberikan kepuasan" dalam Wan mereka yang dibuat oleh Ogilvy & Mather di Kuala Lumpur. Secara bertahap, baik di Kuala Lumpur maupun di tempat lainnya, nilai sosial penguatan tradisi kultural dan nilai politis mendukung kebijakan Pemerintah.

  Rangkuman

  Tidak ada seorang pun dalam bisnis periklanan yang berani mengacuhkan kebijakan pemerintah dan sistem hukum. Banyak peraturan dan regulasi yang tidak ditujukan secara langsung kepada isu periklanan, akan tetapi peraturan dan regulasi tersebut dapat memberikan efek yang besar atas kesempatan firma baik bersifat lokal maupun internasional. Lingkungan politik dan hukum di Amerika sangat dipengaruhi oleh regulasi federal, khususnya Komisi Perdagangan Federal (the Federal Trade Commission) dan Kongres. Di Taiwan, Hukum Fair Trade dan perlindungan konsumen telah memberikan pengaruh atas periklanan. Di negara lain, sistem politik, hukum nasional, badan regulator, kelompok oposisi nasional, dan pengadilan memberikan pengaruh sangat besar terhadap pemasaran dan periklanan internasional. Dengan demikian, sebelum memasuki pasar internasional, setiap perusahaan harus menganalisa dengan cermat kekuatan politik darl hukum setiap negara.

Dokumen yang terkait

KEKUATAN HUKUM GARANSI SECARA LISAN DALAM PERJANJIAN JUAL BELI KOMPUTER RAKITAN

0 1 12

PERLINDUNGAN HUKUM HAK-HAK MASYARAKAT DALAM RENCANA TATA RUANG WILAYAH KOTA MATARAM BERDASARKAN PERDA NOMOR 12 TAHUN 2011 THE LEGAL PROTECTION OF COMMUNITY RIGHTS IN AREA SPATIAL PLANNING OF MATARAM CITY BASE ON THE LOCAL REGULATION NUMBER 12 YEAR 2011

0 0 14

PERSELISIHAN KEADILAN, KEMAMFAATAN, DAN KEPASTIAN HUKUM DALAM PRIVATISASI SUMBER DAYA AIR DISPUTES JUSTICE, UTILIZATION, AND LEGAL CERTAINTY IN THE PRIVATIZATION OF WATER RESOURCES

0 0 20

EKSISTENSI PERKAWINAN MASYARAKAT SUKU SASAK LOMBOK (MERARIQ) DALAM MUARA PLURALISME HUKUM EXISTENCE OF MARRIAGE IN THE SASAK TRIBE IN LOMBOK (MERARIQ) WITHIN THE ESTUARY OF LEGAL PLURALISM

2 2 18

UPAYA PAKSA PELAKSANAAN PUTUSAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM KEPADA MASYARAKAT EFFORTS TO FORCE THE IMPLEMENTATION OF THE COURT RULING THE COUNTRY IN PROVIDING LEGAL PROTECTION TO THE COMMUNITY

0 0 13

LEGAL PROTECTION ON GEOGRAPHICAL INDICATION AS A PART OF INTELLECTUAL PROTECTION RIGHTS

0 0 12

ANALISIS YURIDIS TERHADAP PENGALIHAN OBYEK PERJANJIAN BELI SEWA LEGAL ANALYSIS CONCERNING REDIRECTION OF THE OBJECT HIRE PURCHASE AGREEMENT

0 0 26

PENGARUH BENTUK KAMPUH TERHADAP KEKUATAN BENDING LAS SUDUT SMAW POSISI MENDATAR PADA BAJA KARBON RENDAH Djoko Suprijanto Jurusan Teknik Mesin STTNAS Yogyakarta Jalan Babarsari, Depok, Sleman email : djoko_supriyahoo.com

0 0 6

View of MENINGKATKAN KEKUATAN SAMBUNGAN LAS Q&T STEEL LOKAL DENGAN MGMAW TANPA PENERAPAN PH DAN PWHT

0 0 6

View of ANALISIS KEKUATAN COMPRESIVE NATURAL GAS (CNG) CYLINDERS MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA

0 1 5