ABSTRACT- Corporate Social Responsibility Ministry of

PROGRAM CORPORATE SOCIAL REPONSIBILITY PENINGKATAN KESEJAHTERAAN & KONTRIBUSI SOSIAL KEPADA MASYARAKAT OLEH KEMENTERIAN SOSIAL RI Ita Suryani

  Hubungan Masyarakat AKOM BSI Jakarta Jl. Kayu Jati 5, No.2, Pemuda Rawamangun, Jakarta Timur ita.its@bsi.ac.id

  ABSTRACT- Corporate Social Responsibility Ministry of Social Affairs is a program established within order to raise awareness, capability, and responsibility of business world in organizing social welfare in an institutional, sustainable, effective and massive manner. Corporate Social Responsibility Program Ministry of Social Affairs accommodate and bridge business world of BUMN, BUMD, Private in order to direct the quality of CSR program both in terms of need and from the interests of the business as a form caring and helping others especially in the field of social welfare of society, with a variety of activities designed to accomplish the target or target desired. The objectives of the CSR program of the Ministry of Social Affairs endeavor to coordinate, initiate, facilitate, and synergize potential business actors, social institutions, universities high and society to optimize the implementation of social responsibility of the business world the implementation of social welfare, as an effort to accelerate the achievement of development objectives Social welfare Keywords: Corporate social responsibility

  INTISARI- Corporate Social Responsibility Kementerian

  Sosial adalah program yang dibentuk dalam rangka meningkatkan kepedulian, kemampuan, dan tanggungjawab dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial secara melembaga, berkelanjutan, efektif dan masif. Program Corporate Social Responsibility Kementerian Sosial mewadahi dan menjembatani dunia usaha baik BUMN, BUMD, Swasta dalam rangka mengarahkan kualitas program CSR baik dari sisi yang membutuhkan maupun dari kepentingan dunia usaha sebagai bentuk kepedulian dan membantu sesama khususnya dalam bidang kesejahteraan sosial masyarakat, dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang disusun untuk terlaksana terget atau sasaran yang diinginkan. Adapun tujuan Program CSR Kementerian Sosial berupaya mengkoordinasikan, menginisiasi, memfasilitasi, dan menyinergikan potensi pelaku usaha, lembaga sosial, perguruan tinggi dan masyarakat untuk mengoptimalkan implementasi tanggungjawab sosial dunia usaha dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial, sebagai upaya percepatan pencapaian tujuan pembangunan Kesejahteraan Sosial

  Kata Kunci: Korporat sosial responsibiliti

  PENDAHULUAN

  Kontribusi Sosial adalah suatu cara yang di lakukan di bidang perusahaan masing-masi ng, jadi kontibusi sosial membantu kepada masyarakat yang yang masih dalam kemiskinan di tempat daerah-daerah yang lain-nya kontribusi sosial tidak hanya bantuan berupa uang saja tetapi dengan beruba sembako,ataupun alat” yang bisa digunakan kepada masyarakat .semakin besar pemasukan yang didapatkan,maka perusahaan akan semakin berkembang, demikian sebaliknya.

  Meskipun demikian penting perannya dalam suatu perusahaan,di bidang kontribusi sosial tidak dapat berdiri sendiri.peran penting nya kontribusi sosial ini tentu juga harus di dukung dengan bagian-bagian lainnya.sepertinya bagian produksi,sumber daya manusia,pmbelian dan keuangaan terutama.

  Kontribusi sosial ini juga di lakukan oleh Kementerian Sosial yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain nya Berdasarkan uraian diatas, penulis mengangkat judul penelitian “PROGRAM Corporate Social Reponsibility Peningkatan Kesejahteraan & Kontribusi Masyarakat Oeleh Kementerian Sosial RI”

  Berdasarkan latar belakang di atas, timbul beberapa pertanyaan yang menjadi poin utama dalam pembahasan “Bagaimana Program Corporate Social Reponsibility Peningkatan Kesejahteraan & Kontribusi Masyarakat Oeleh Kementerian Sosial RI?

  Ruang lingkup masalah yang akan dibahas dalam riset ini dibatasi pada Untuk mempermudah dalam pembahasan dan menghindari salah pengertian dalam rumusan masalah, maka peneliti membatasi permasalahan dalam menentukan tujuan, sasaran, dan pesan dalam program pada “Program Corporate Social Reponsibility Peningkatan Kesejahteraan & Kontribusi Sosial Kepada Masyarakat Oleh kementerian Sosial RI Dalam menarik perhatian oleh masyaarakat sehingga konsep ini yang dibahas adalam pengertian humas,tujuan humas, fungsi humas,peran humas tugas humas, dan ruang lingkup humas. Tujuan dari penelitian ini adalah: Untuk antara organisasi dengan publiknya, menyangkut mengetahui kontribusi sosial di kementerian sosial aktivitas komunikasi, pengertian, penerimaan dan kerja dalam membantu meringkan kemiskinan sama, melibatkan manajemen dalam menghadapi persoalan atau permasalahan, membantu manajemen

  BAHAN DAN METODE dalam mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara

  efektif. Bertindak sebagai sistem peringatan dini dalam A. mengantisipasi kecenderungan penggunaan penelitian

Definisi Humas

  Menurut Moore (2004:6) serta teknik komunikasi yang sehat dan etis sebagai “Humas merupakan fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, sarana utama. mengidentifikasi kebijakan dan prosedur seorang Selain itu, menurut Cutlip dan Center dalam individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik, Effendy (2009:116) Public Relations adalah fungsi filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam manajemen yang menilai sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanaan beserta pelaksanaanya yang melalui kebijaksanaan dan tata cara seseorang atau organisasi interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa demi kepentingan publik, serta merencanakan dan berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan melakukan suatu program kegiatan untuk meraih publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan pengertian dan dukungan publik. itikad baik”.

  Menurut Frank Jefkins (2003:9) B.

  “Humas adalah Fungsi Humas semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke Lima fungsi humas menurut Ruhiyat (2012): dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan 1)

  Hubungan Pers; Menyajikan berita dan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan- informasi tentang organisasi secara positif. tujuan spesifik yang berlandaskan pada saling 2)

  Publikasi Produk; Mensponsori berbagai usaha untuk mempublikasikan produk pengertian”.

  Menurut Edy Sahputra Sitepu (2011:2) organisasi. menjelaskan bahwa

  3) “Humas dalam makna yang Komunikasi Perusahaan; Mempromosikan sederhana adalah tatap muka (hubungan) antara pemahaman tentang organisasi yang kelompok-kelompok dalam suatu tatanan bersangkutan, baik melalui komunikasi masyarakat”.

  Menurut Betrand R. Canfield dalam Onong internal maupun eksternal. Uchjana Effendy (1993:137) terhadap tiga fungsi humas, 4)

  Lobi; Berhubungan dengan pemerintah guna yaitu: mendukung atau menentang UU dan 1. peraturan

  Mengabdi kepada kepentingan publik 2.

  5) Memelihara komunikasi yang baik Pemberian Nasihat; Menasihati manajemen 3. mengenai masalah publik, posisi, serta citra

  Menitikberatkan moral dan tingkah laku yang baik perusahaan. Menurut Cutlip Center dalam Frida Kusumastuti Selain itu, menurut Bernay dalam Ruslan

  (2004:23) terhadap fungsi utama humas, yaitu: (2010:18) terhadap tiga fungsi utama humas, yaitu: 1.

  1. penerimaan kepada Menunjang kegiatan manajemen dan mencapai Memberikan tujuan organisasi masyarakat 2.

  2. Menciptakan komuniaksi dua arah secara timbal Melakukan persuasi sikap dan perbuatan balik dengan menyebarkan informasi dari masyarakat secara langsung perusahaan kepada publik dan menyalurkan 3.

  Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan opini publik pada perusahaan perbuatan masyarakat atau sebaliknya.

  3. Melayani publik dan memberikan nasihat kepada pimpinan organisasi untuk kepentingan

C. Tugas Humas

  umum Menurut A.W Widjaja (2008, 57-59) Perincian 4. tugas humas diantaranya:

  Membina hubungan secara harmonis antar organisasi dan publik, baik internal maupun

  1. Pengumpulan data dari pengolahan data ekternal a.

  Mengumpulkan data untuk keperluan Menurut Bernay dalam Ruslan (2010:18) informasi terhadap fungsi utama humas, yaitu: b.

  Mengolah data 1. c. Memberikan penerimaan kepada masyarakat Menyajikan datas sehingga siap digunakan Melakukan persuasi sikap dan perbuatan masyarakat secara langsung menurut Mara Assumpta Rumanti (2004:38)

  3. adalah sebagai berikut:

  Berupaya untuk mengintegrasikan sikap dan perbuatan masyarakat atau sebaliknya. 1)

Menyelenggarakan data bertanggung

  Menurut Dr. Rex Harlow dalam Ruslan (2010:16) jawab atas penyampaian informasi Public Relations adalah fungsi manajemen yang khas dan secara lisan, tertulis, melalui gambar mendukung pembinaan, pemeliharaan jalur bersama (visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar kepada pihak publiknya. Sehingga dengan tentang organisasi dan perusahaan. komunikasi timbal balik tersebut dapat 2) tercipta saling pengertian,

  Memonitor, merekam, dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum suatu mempercayai,menghargai, mendukung dan masyarakat. toleransi yang baik dari kedua belah pihak. 3)

  3) Memperbaiki citra organisasi. Fasilitator Proses Pemecahan Masalah

  4) jawab sosial (Social (Problem Solving Process Fasilitator)

Tanggung

  Responsibility), humas merupakan Peran praktisi PR dalam proses pemecahan instrumen yang bertanggung jawab persoalan humas ini merupakan bagian dari terhadap semua kelompok yang berhak tim manajemen. Hal ini dimaksudkan untuk mendapatkan tanggung jawab tersebut. membantu pimpinan organisasi baik sebagai Terutama kelompok publik internal, penasehat hingga mengammbil tindakan publik eksternal dan pers. ekseskusi (keputusan) dalam mengatasi persoalan atau krisis yang tengah dihadapi D. secara rasional dan profesional.

Ruang Lingkup Humas

  Menurut Ruslan (2010:22-23) adapun ruang 4) Komunikasi (Communication Teknisi lingkup tugas PR dalam sebuah organisasi atau lembaga Technician) antara lain meliputi aktivitas sebagai berikut. Berbeda dengan tiga peranan praktisi PR

  1) profesional sebelumnya yang terkait erat

Membina Hubungan Kedalam (Publk Internal) ;

  Yang dimaksud publik internal adalah publik dengan peran dan fungi manajemen yang menjadi bagian dari unit atau badan organisasi. Peranan Communication perushaaan atau organisasi itu sendiri. seorang Technician ini menjadi humas sebagai PR harus mampu mengidentifikasi atau Journalist in Resident yang hanya mengenali hal-hal yang menimbulkan gambaran menyediakan layanan teknisi komunikasi negatif di masyarakat, sebelum kebijakan itu atau dikenal dengan Metode of dijalankan oleh organisasi. Communications in Organization. Sistem

  2) komunikasi dalam organisasi tergantung

  Membina Hubungan Baik Keluar (Publik Eksternal); Yang dimaksud dengan publik dari masing-masing bagian atau tingkatan eksternal adalah publik umum (masyarakat) (level). Yaitu secara teknis komunikasi, baik yang mengusahakan tumbuhnya sikap dan arus maupun media komunikasi yang gambaran publik yang positif terhadap lembaga dipergunakan dari tingkat pimpinan dengan yang diwakilinya. bawahan ke tingkat atasan.

  E.

Perencanaan Program Humas

  F. Peran Humas

  Menurut Dozier dan Broom dalam buku Perencanaan program humas diadakan Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi didasarkan fakta dan landasan berfikir yang sehat serta (Ruslan, 2010:20) peran humas dalam suatu organisasi memiliki kejelasan arah dan tujuan yang ingin dapat dibagi menjadi empat kategori: dicapainya. Menurut Frank Jefkins dalam Ruslan

  (2005:146) perencanaan program humas yaitu “terdiri

  1) dari semua bentuk kegiatan perencanaan komunikasi

Penasehat Ahli (Expert Presciber)

  Seorang praktisi pakar Public Relations yang baik kegiatan ke dalam maupun keluar antara organisasi berpengalaman dan memiliki kemampuan dan publiknya yang bertujuan untuk mencapai saling tinggi dapat memberikan solusi dalam pengertian. penyelesaian masalah hubungan dengan Dasarnya, tujuan dari program kerja dan publiknya (Public Relationship). Dalam hal berbagai aktifitas humas di lapangan adalah cara ini seorang humas sebagai pendefisi menciptakan hubungan harmonis antara organisasi atau problema, pengembangan program dan perushaan yang diwakilinya dengan publiknya atau memiliki tanggung jawab penuh untuk stakeholder sasaran khalayak yang terkait. mengimplementasikan. Menurut Scott M. Cutlip dan Allen H. Center

  2) dalam Ruslan (2005:140) menyatakan

  Fasilitator Komunikasi (Communications “bahwa proses

  Fasilitator) perencanaan program kerja melalui “proses empat pokok” yang menjadi sebagai komunikator atau mediator untuk landasan acuan untuk pelaksanaan program kerja membantu pihak management dalam hal kehumasan adalah sebagai berikut: untuk mendengar apa yang diinginkan dan 1.

  Penelitian dan Mendengarkan (Research- diharapkan oleh publik. Dipihak lain, juga Listening) dituntut mampu menjelaskan kembali 2. dan mengambil keputusan

  Perencanaan keinginan, kebijakan dan harapan organisasi (Planning-Decision)

  3. Mengkomunikasikan dan pelaksanaan (Communication-Action) 4. Mengevaluasi (Evaluation) G.

Program Humas

  Menurut Keith Davis dalam Ruslan (2007) yang dikutip dalam buku Manajemen Public Relations dan Media Komunikasi:

  Selanjutnya, Sanafah Faisal (Sugiyono 2012:226) mengklarifikasikan observasi menjadi observasi berpartisipasi (participant observation), observasi secara terang-terangan dan tersamar (overt observations dan covert observation), dan observasi yang tak berstruktur (unstructured observation).

  b. Informan adalah orang yang membantu untuk mendapatkan informasi Periset melakukan wawancara kepada Bapak Leonardo (gelarnya) selaku Kepala Seksi

  a. Keyinforman adalah orang yang diwawancarai dan memberikan informasi.

  b. Wawancara dalam riset kuantitatif, biasanya bersifat berstruktur (dilengkapi dengan daftar pertanyaan berstruktur) dan sebagai penambah data yang diperoleh dari kuisioner. Terkadang alternatif jawaban sudah disiapkan oleh periset.

  a. Wawancara dalam riset kualitatif, yang disebut sebagai wawancara mendalam (depth interview) atau wawancara secara intensif (intensive interview) dan kebanyakan tak berstruktur. Tujuannya untuk mendapatkan data kualitatif yang mendalam.

  Selanjutnya, menurut Kriyantono dalam bukunya Teknik Praktis Riset Komunikasi (2012:100) “wawancara terbagi menjadi dua kelompok”

  Selain itu, menurut A. Fathoni (2006:105) “wawancara adalah tekhnik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan dating dari pihak yang mewawancarai dan jawaban diberikan oleh yang diwawancara.

  “Wawanca adalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.

  2. Wawancara Menurut Esterberg (Sugiyono, 2012:231)

  Selain itu, menurut Nasution (Sugiyono, 2012:226) menyatakan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Data itu dikumpulkan dan sering dengan bantuan berbagai alat yang sangat canggih, sehingga benda-benda yang sangat kecil (proton dan electron) maupun yang sangat jauh (benda ruang angkasa) dapat diobservasi dengan jelas. Kehumasan di Sudin Kominfomas Walikota Jakarta Timur, mengenai Human Relations yang terjalin.

  “human relations adalah pengembangan usaha kelompok karyawan secara produktif dan memuaskan.

  Humas adalah sesuatu yang terdiri dari semua bentuk komunikasi berencana, baik kedalam maupun keluar yang bertujuan untuk mendapatkan citra positif dan dukungan dari publiknya, program merupakan kegiatan untuk memperoleh pengertian, pemahaman dan dukungan dari publiknya. Program Humas adalah salah satu upaya kerja yang dilakukan untuk menjalin hubungan baik dengan publik interen maupun eksteren untuk mendapatkan citra positif untuk mendapatkan dukungan dari publik.

  1. Observasi Observasi merupakan metode pengumpulan data dengan mengumpulkan data secara langsung dilapangan. Penulis dalam melakukan riset dalam program Corporate Social Responsibility yang bernama Tiger Camp 2016.

  Selain itu, menurut Muhiddin Sirat (2006) “Metode penelitian adalah suatu cara memilih masalah dan penentuan judul penelitian”.

  Dalam memperoleh data yang diperlukan, peneliti menggunakan beberapa teknik dalam pengumpulan datanya untuk menghasilkan data yang menunjang penulisan riset humas ini. Menurut Sugiyono langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

  Menurut Sedarmayanti (2011:260) Menyatakan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari kata performance yang memiliki arti sebagai sebuah hasil kerja seorang pegawai atau pekerja, sebuah proses manajemen yang mana hasil kerja tersebut harus memiliki sebuah bukti konkret yang juga dapat diukur.

  Menurut Rivai (2005:15-17) kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral atau etika.

  Menurut Grunig dan Hunt dalam F. Rachmadi (2008) menyarankan para manajer bertindak berdasarkan apa yang disebut boundary rule (memainkan peran di perbatasan), dengan perkataan lain, para manajer PR harus meletakkan satu kakinya dalam perusahaan dan satu kaki lainnya diluar perusahaan.

  Menurut F. Rachmadi (2008) salah satu fungsi dari manajemen modern Public Relations adalah menyelenggarakan komunikasi timbal balik antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya untuk menciotakan saling pengertian (public understanding) dan dukungan public (public support) bagi terciptanya tujuan, kebijakan dan langkah serta tindakan organisasi atau perusahaan itu.

  Menurut Sutrisno Hadi (Sugiyono 2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

  3. Studi Kepustakaan Studi kepustakaan digunakan sebagai sumber pendukung dalam penelitian. Penelitian melakukan studi pustaka dengan membaca sebanyak-banyaknya informasi dari berbagai sumber data tertulis yang memberikan informasi tentang penelitian yang dilakukan.

  Studi pustaka menurut Sugiyono adalah dengan menelaah buku-buku, literatur, catatan-catatan dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang akan dipecahkan (2012:83).

  Selain itu, menurut Jauhari (2010a:114) kepustakaan adalah “Mengungkapkan penelitian- penelitian sejenis yang telah dilakukan orang lain”

  4. Dokumentasi Menurut Sugiyono (201:240) dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

  Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar atau karya- karya monumental dari seseorang. Selanjutnya, menurut Guba dan Lincoln dalam Meleong (2007:216) mendefinisikan “Dokumentasi ialah setiap bahan tertulis ataupun film, selain record, yang tidak dipersisapkan karena adanya permintaan seorang penyidik.

  Saat ini Kemnterian Sosial Republik Indonesia pada cabinet kerja di pimpin oleh menteri sosial yaitu Khofifah indar Parawansa yang resmi menjabat sebagai menteri sosial pada 27 Oktober 2014 menggantikan Salim Assegaf Al jufri yang sebelumnya menjabat pada cabinet Indonesia memiliki visi “ Terwujudnya

  Menteri Sosial pertama pada masa awal kemerdekaan di percayakan pada MR.Iwa Kusuma Sumantri yang ada waktu itu membawahi kurang lebih 30orang pegawai untuk bagian perburuhan dan bagian sosial.pada awalnya kantor kementerian sosial berlokasi di jalan cemara no.5 Jakarta namun pada waktu itu ibu kota Republik Indonesia pindah ke Yogyakarta kemudian ketika pemerintahan Republik Indonesia pindah kembali ke Jakarta,kantor Kementerian Sosial menempati kantor di jalan Ir Juanda 36 Jakarta Pusat , dan mengalaami perpindahan lokasi lagi ke Salemba Raya 28.Jakarta Pusat sampai sekarang.

Kesejahteraan Sosial Masyarakat “ untuk menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitas sosial

  Tindakan, pengalaman dan kepercayaannya.

  a.

  “Terwujudnya Kesejahteraan Sosial Masyarakat” Misi Kementerian Sosial RI : Meningkatkan aksesibilitas perlindungan sosial untuk menjamin pemenuhan kebutuhan dasar,pelayanan sosial,pemberdayaan sosial,dan jaminan kesejahteraan sosial bagi PMKS; Mengembangkan perlindungan dan jaminan sosial bagi PMKS; Meningkatakan profesionalisme penyelenggaraan perlindungan sosial dalam bentuk bantuan metode penanggulangan kemiskinan; Meningkatkan profesionalisme pelayanan sosial perlindungan, jaminan, pemberdayaan, rehabilitas dan penanggulangan kemiskinan; Meningkatkan dan melestarikan nilai-nilai kepahlawanan, keperintisan dan kesetiakawan sosial untuk menjamin keberlanjutan peran serta masyarakat

  Visi & Misi Kementerian Sosial Visi dari Kementerian sosial RI yaitu

  Bencana Alam 2. Korban tindak Kekerasan 3. Anak terlantar 4. Perkelahian antar suku 5. Pelayanan sosial lanjut usia 6. Pelayanan sosial korban penyalahgunaan napza

  Kementerian Sosial mempunyai tugas menyelenggarakan urusan di bidang rehabilitas sosial,jaminan sosial,pemberdayaan sosial, perlindungan sosial dan penanganan fakir miskin untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan Negara.Kementerian sosial bertanggung jawab untuk menangani atau memperbaiki mental terhadap masalah sosial yang ada di Indonesia seperti 1.

  dan penanganan fakir miskin.

  Meleong (2007:217-219) membagi dokumen atas dua, yaitu dokumen pribadi dan dokumen resmi.

  Diantaranya adalah buku harian, surat pribadi dan autobiografi.

  2. Pendekatan Penelitian Deskriptif Penelitian Deskriptif adalah salah satu jenis penelitian yang tujuannya untuk menyajikan gambaran lengkap mengenai setting social atau dimakasudkan untuk eksplorasi dan klarifikasi mengenai sutau fenomena atau kenyataan sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang bekesan dengan masalah dan unit yang diteliti antara fenomena yang diuji.

  Landasan teori yang dimanfaatkan sebagai pemandu agar

  1. Pendekatan Penelitian Kualitatif Penelitian Kualitatif adalah penelitian tentang riset yang bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjektif) lebih ditonjolkan dalam penelitian kualitatif.

  b.

  tertulis tentang berbagai atas dokumentasi internal dan dokumen eksternal. Dokumen internal berupa memo, pengumuman, instruksi, aturan suatu lembaga masyarakat tertentu yang digunakan dalam kalangan sendiri, sedangkan dokumen eksternal berisi bahan-bahan insormasi yang dihasilkan oleh suatu lembaga sosial, misalnya majalah, bulletin, pernyataan berita yang disiarkan kepada media massa.

  c.

Dokumen resmi, dokumen pribadi adalah catatan atau karangan seseorang secara

  Metode Analisis Data dalam penyelenggaraan kesejahteraan sosial; KESIMPULAN Meningkatakan transparansi dan akuntabilitas dalam penyelenggaran kesejahteraaan sosial Berikut dapat di simpulkan perihal analisa

  Program kehumasan di Kementrian Sosial

  

Perencanaan Kegiatan Peningkatankesejahteraan & Kontribusi Sosial Kepada

  Perumusan, penetapan, dan pelaksanaan Masyarakat Oleh Kementerian Sosial RI adalah kebijakan dibidang rehabilitas sosial,jaminan memberikan pelayanan untuk kepada masyarakat maka sosial,pemberdayaan sosial,perlindungan sosial,dan komunikasi kepada masyarakat bergerak dengan alat- penanganan fakir miskin. Penetapan kritria dan data alat teknologi yang makin canggih informasi. Kemensos fakir miskin dan orang tidak mampu Penetapan standar menyediakan cangkupan layanan untuk kepada rehabilitas sosial Koordinasi pelaksanaan masyarakat yang luas memberikan kontribusi sosial tugas,pembinaan,dan pemberian dukungan administrasi kepada seluruh unsur organisasi di lingkungan REFERENSI Kementerian Sosial. Pengelolaan barang milik/kekayaan Negara yang menjadi tanggung jawab Kementerian Sosial Ardianto, Elvinaro. 2010. Metodologi Penelitian Untuk Pengawasan atau pelaksanaan tugas di lingkungan Public Relations. Bandung: Simbiosa Rekatama Kemnterian Sosial. Pelakasanaan bimbingan teknis dan Media. supervise atas pelaksanaan urusan Kementerian Sosial Di Creswell. 2013. Research Design, Pendekatan Kualitatif, daerah Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan,penelitian Kuantitatif, dan Mixed. Terjemahan Achmad dan pengembangan kesejahteraan sosial,serta Fawaid. Yogyakarta. Pustaka Pelajar. penyuluhan sosial. Pelaksanaan dukungan yang bersifat Engkus Kuswarno. 2013. Fenomologi, Fenomena substantive kepada seluruh unsur organisasi di Pengemis Jalanan. Widya Padjajaran. lingkungan Kementrian Sosial Jalaluddin Rakhmat. 2011. Psikologi Komunikasi.

  Kendala di Kementerian Sosial tidak ada karna Bandung. PT Remaja Rosdakarya. semua sudah di atur oleh ibu Mentri untuk memberikan Littlejohn, Karen A. 2014. Teori Komunikasi, Theories of kontribusi sosial kepada masyarakat yang tidak mampu Human Communication. Terjemahan M. Yusuf dan layak di berikan. Pemecahan dari kementrian sosial Hamdan. Jakarta. Salemba Humanika. melakukan rapat dari perwakilan daerah untuk Rulli Nasrullah. 2015. Media Sosial Perspektif memberikan kontribusi sosial kepada masyarakat yang Komunikasi, Budaya, dan Sosioteknologi. layak untuk di bantu.

  Bandung Simbiosa Rekatama Media. Rully, Poppy. 2014. Metodologi Penelitian Kuantitatif,

  Kualitatif, dan Campuran untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan.