OPTIMALISASI TINGKAT PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS: PT. BRI SYARIAH PEKANBARU

OPTIMALISASI TINGKAT PEMBIAYAAN MUDHARABAH DI PERBANKAN SYARIAH STUDI KASUS: PT. BRI SYARIAH PEKANBARU

Ahmad Hamdalah

Dosen Tetap pada Fakultas Syariah dan Hukum UIN Sultan Syarif Kasim Riau Jl. Soebrantas km 15 No. 155 Pekanbaru, 28293 Email: hamdalahvip@gmail.com

Abstrak Sharia bank is identified with the term profit sharing bank, it is reflected

from one type of financing in the form of profit sharing or mudharabah financing. However, the condition in the field that portion of mudharabah financing is still too small compared with other types of non -profit financing. Therefore, this study aims to explore the system of mudharabah financing in PT. BRISyariah Pekanbaru, identified the constraints faced and the efforts made in improving mudharabah financing as well as and analysis of that financing. This research is Field Research and is analytical descriptive that is describe and analyze findings that it can. Obtained from the finding that the operational Mudharabah Financing in BRI Syariah is 100% including Mudharabah Linkage category, while the obstacles faced include complex mudharabah agreement, insufficient Human Resources (SDI), Information Technology (IT) system that has not s upported and customer responsibility. Mudharabah financing optimization efforts are done in the form of financing with Linkage Program model, financing to special customers, and improving SDI.

Keyword Shariah Bank, Optimization, FinancingMudharabah, PT.BRISyariah

Pendahuluan

murabahah). Adapun komposisi pembiayaan secara nasional Bank syariah sering diidentikkan

pembiayaan

yang diberikan umumnya menggunakan dengan istilah bank bagi hasil, hal

skema Debt Based Financing (Murabahah tersebut tercermin dari salah satu jenis

dan Ijarah), seperti per September 2012 pembiayaannya berupa pembiayaan bagi

sebesar +/- 64% atau sebesar 77,153 hasil atau mudharabah. Namun kondisi

Triliun. Sedangkan skema profit loss di lapangan ternyata tingkat pembiayaan

sharing (musyarakah & mudharabah) per mudharabah masih sangat rendah

September 2012 +/- 26 % atau sebesar dibandingkan dengan jenis pembiayaan

35,840 Triliun. Sisanya Qardh dan non-bagi

1 Statistik Perbankan Syariah (Islamic Banking Statistics), January 2013. Di download pada 05 September

Oleh sebab itu perlu eksplorasi tangga, peternakan, perikanan dan lebih mendalam dan mengidentifikasi 2 pertanian atau perkebunan.

faktor penyebab serta perlu dicarikan Kedua , Penelitian yang dilakukan upaya

oleh Refaat Zharfan, Optimalisasi skema permasalahan tersebut, dan salah satu

bagi hasil sebagai solusi permasalahan bank syariah yang menjadi fokus

agent dalam pembiayaan penelitian dalam permasalahan ini

principal

mudharabah pada PT. Bank BNI Syariah diantaranya

(2012). Melalui Pekanbaru.

adalah

PT.BRISyariah

cabang

Makassar

penelitian teoritis dan empiris ditemukan bahwa penetapan skema bagi hasil yang

Tinjauan Pustaka

optimal yaitu yang memenuhi utilitas bank syariah dan nasabah maka resiko-

Kajian ilmiah tentang mudharabah resiko yang ada dapat ditekan dan masih dapat dikatakan langka untuk tidak

nantinya dapat meningkatnya jumlah dikatakan tidak sama sekali. Tulisan-

pembiayaan mudharabah pada bank tulisan yang ada lebih banyak mengulas 3 syariah.

masalah teori dan praktek operasional Ketiga , Penelitian yang dilakukan mudharabah di perbankan syariah. oleh Neneng Nurhasanah, Optimalisasi

Beberapa hasil penelitian yang peran mudharabah sebagai salah satu telah dilakukan tentang hal ini adalah

akad kerjasama dalam pengembangan antara lain: ekonomi syariah (2010). Menurutnya,

Pertama , Penelitian yang dilakukan perlu optimalisasi peran mudharabah oleh Adi Bastian Salam, Penerapan sistem

dalam kehidupan muamalah terutama di mudharabah dalam pemberian kredit

lembaga keuangan syariah, diantaranya usaha produktif di kota Bengkulu (2006),

melalui pendidikan dan sosialisasi kepada melalui penelitian teoritis dan empiris ini

mengenai manfaat ditemukan bahwa dalam penerapan

masyarakat

mudharabah, penyempurnaan regulasi sistem mudharabah dalam pemberian

yang terus menerus oleh pihak yang kredit usaha produktif di kota Bengkulu

berwenang, dan peran serta dari pihak menerapkan jenis mudharabah mutlak

yang terkait, seperti lembaga-lembaga yakni sistem kredit yang memberikan

keuangan syariah, MUI, akademisi, tokoh kebebasan pada penerima kredit untuk

meningkatkan mengelola

masyarakat

dalam

mudharabah dalam menjalankan usahanya tanpa campur

tangan dari pemberi dana dan ditemukan Dari berbagai penelitian tersebut pula bahwa bidang usaha yang dapat

tampaknya belum ada tinjauan terhadap dilakukan dari kredit usaha produktif

Pekanbaru, yang dengan sistem mudharabah ini meliputi

BRI

Syariah

mendeskripsikan praktik operasional semua bidang usaha, misalnya: bidang

pembiayaan mudharabah, menganalisis usaha perdagangan, industri rumah

faktor-faktor yang menjadi kendala BRI

2 www.isjd.pdii.LIPI.go.id [13 Nopember 4 Jurnal LIPI, [online] tersedia di 2011]

www.isjd.pdii.LIPI.go.id [13 Nopember 2011]. 3 Jurnal LIPI, [online] tersedia di

Syariah Pekanbaru dalam menyalurkan Dengan demikian, peneliti akan pembiayaan

memaparkan data atau menggambarkan menganalisis langkah-langkah yang bisa

mudharabah

dan

data-data yang dilakukan untuk optimalisasi pembiayaan

dan

menganalisis

diperoleh berkaitan dengan pembiayaan mudharabah di BRI Syariah Pekanbaru.

mudharabah di PT BRI Syariah (BRIS) Padahal bila dilihat lebih jauh, BRI

Pekanbaru.

Syariah Pekanbaru mempunyai peranan Lokasi penelitian adalah tempat yang urgen dalam mengakses pembiayaan

peneliti melakukan penelitian tentang yang cakupannya lebih kecil bila

pembiayaan mudharabah dalam hal ini dibandingkan pembiayaan yang diberikan

penulis melakukan penelitian di PT. BRI oleh bank bank umum syariah,

Syariah Pekanbaru, yang beralamatkan di diantaranya seperti perannya dalam

Jl. Tuanku Tambusai No.320 A,B,C menjangkau UKK/UKM yang sedang

Pekanbaru.

tumbuh dan berkembang di tanah air

penelitian ini yang apabila digerakkan maka akan

Dalam

diklasifikasikan menjadi dua kategori, berdampak

signifikan

dalam

yaitu data primer dan data sekunder. Data menumbuhkan sektor sektor riil dan pada

primer adalah data yang berkaitan dengan akhirnya nanti akan menjadi faktor

pembiayaan mudharabah di PT. BRI penentu dan pendorong kemajuan suatu

Syariah Pekanbaru, data ini bersumber bangsa. dari Account Officer (AO) yang bertindak Penelitian ini bisa diakatakan sebagai Key Person dalam pembiayaan kelanjutan dari penelitian sebelumnya, mudharabah di PT. BRI Syariah mengeksplorasi sisi-sisi lain serta analisis

Pekanbaru.

dari persfektif ekonomi Islam terutama tentang urgensitas peran pembiayaan

Sedangkan data sekunder adalah mudharabah.

data yang dapat membantu memperjelas data primer tersebut. Data ini bersumber

dari literatur, statistik, dan informasi

Metode penelitian

lainnya baik cetak maupun elektronik yang ada relevansinya dengan penelitian

Penelitian ini adalah Field Research

ini.

(penelitian lapangan) dan bersifat Adapun sumber data dalam deskriptif analitis yakni mendeskripsikan

penelitian ini dibagi kepada dua kategori, dan menganalisa temuan yang di dapat.

yakni data primer dan data sekunder. Penelitian deskriptif bermaksud untuk

Data Primer

mengumpulkan informasi mengenai Adalah sumber data yang utama status suatu variabel atau tema, gejala atau

yang akan peneliti minta informasi keadaan yang ada, yaitu keadaan suatu

tentang pembiayaan mudharabah di PT. gejala menurut apa adanya pada waktu

5 BRI Syariah Pekanbaru dilihat dari segi penelitian dilakukan. praktik operasional, kendala-kendala yang

dihadapi dan strategi optimalisasi porsi

5 Hidayat Syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Verifikatif , (Pekanbaru: 5 Hidayat Syah, Pengantar Umum Metodologi Penelitian Pendidikan Pendekatan Verifikatif , (Pekanbaru:

yang sesuai dengan tujuan penelitian ini, sumber data utama dalam penelitian ini

penulis menggunakan teknik observasi adalah bersumber dari Account Officer

partisipatif (Participatory Observation) (AO) yang bertindak sebagai Key Person

yaitu melakukan pengamatan dan dalam pembiayaan mudharabah di PT.

pencatatan terhadap kegiatan yang sedang BRI Syariah Pekanbaru.

berlangsung, pengamat ikut mengambil Sumber data sekunder adalah

bagian kelas. Metode ini digunakan sumber data pelengkap atau pendukung

untuk mendapatkan data tentang letak yang dapat memperjelas data primer

geografis PT. BRI Syariah Pekanbaru dan tersebut dan berfungsi untuk melengkapi

segala aspek yang berkaitan dengan data-data yang diperlukan oleh peneliti

kegiatan pembiayan sehingga diperoleh hasil penelitian yang

pelaksanaan

khususnya tentang valid.

mudharabah

pembiayaan mudharabah yang menjadi objek

untuk dianalisis Adapun

penelitian

sumber data yang berdasarkan kerangka teoritik. Dengan diperlukan meliputi: hasil pengamatan demikian dapat membuktikan langsung (observasi),

data-data

perbankan,

terhadap pelaksanaan praktik pembiayaan literatur-literatur

serta

dokumen-

mudharabah di bank syariah tersebut dan dokumen

tentang

pembiayaan

dapat memperkuat data dan informasi mudharabah di PT. BRI Syariah yang diperoleh melalui wawancara Pekanbaru.

(interview) langsung.

Adapun data yang dikumpulkan Kedua, Metode Interview (Wawancara). adalah data khusus yang berhubungan

Wawancara adalah percakapan dengan dengan variabel yang diteliti, diantaranya

maksud tertentu yang dilakukan oleh dua adalah:

pihak

yaitu

pewawancara yang

1. Praktik operasional pembiayaan mengajukan pertanyaan (interviewer) dan

mudharabah PT. BRI Syariah yang diwawancarai(interviewee) yang Pekanbaru

menjawab pertanyaan. Pengumpulan

2. Alur pembiayaan mudharabah PT. data melalui wawancara dilakukan baik

BRI Syariah Pekanbaru secara formal dengan menggunakan

3. Kendala-kendala yang dihadapi daftar wawancara. Secara formal ialah

PT. BRI Syariah Pekanbaru dalam dengan mendatangi tempat kerja (kantor) pembiayaan mudharabah

key person dalam penelitian tersebut.

4. Upaya PT. BRI Syariah Pekanbaru Jenis wawancara yang digunakan adalah

dalam mengoptimalkan porsi wawancara terbuka dan mendalam,hanya pembiayaan mudharabah.

menggunakan pedoman yang merupakan

5. Dan lain-lain garis besar tentang hal-hal yang

ditanyakan. Metode ini digunakan diidentifikasi dikumpulkan melalui tiga

Data yang

didapatkan

dan

dengan maksud untuk mengetahui Metode Pengumpulan Data:

gambaran tentang masalah yang diteliti Pertama, Metode Observasi. Observasi

meliputi Praktik operasional pembiayaan adalah pengamatan dan pencatatan

mudharabah PT. BRI Syariah Pekanbaru, dengan sistematis fenomena-fenomena

Alur pembiayaan mudharabah PT. BRI

Syariah Pekanbaru, Kendala-kendala yang syariah. Koperasi-koperasi tersebutlah dihadapi PT. BRI Syariah Pekanbaru

yang mengelola dana pembiayaan dalam pembiayaan mudharabah, Upaya

mudharabah. Sehingga sistem yang PT. BRI Syariah Pekanbaru dalam

diterapkan adalah sistem bagi hasil dan mengoptimalkan 6 porsi pembiayaan sharing pokok pembiayaan.

mudharabah. Adapun jangka waktu pembiayaan mudharabah yang diberikan oleh PT. BRI

PolaPembiayaan Mudharabah pada PT.

Syariah adalah maksimal 5 tahun. Selama

BRI Syariah Pekanbaru

ini memang ada kendala pada pembiayaan mudharabah linkage di PT. BRI Syariah,

Dalam hal penyaluran pembiayaan seperti dalam pengajuan pembiayaan ke mudharabah, PT. BRI Syariah telah

UIN Suska RIAU. Misalnya pertama; izin- menjalin kerjasama dengan Universitas

izinnya sudah jatuh tempo, kedua; tidak Riau (UR), Koperasi Nusa Lima dan

seluruh dosen yang ada di UIN Suska Kopersi Karyawan Bank Bumi Putra, serta

Riau yang menjadi anggota koperasi, akan di tahun 2014 berusaha mencoba

tetapi pihak BRIS sudah sounding kembali bekerjasama dengan koperasi UIN Suska

dengan bagian keuangan UIN Suska Riau Riau.

suska, diperoleh informasi bahwa Adapun untuk koperasi karyawan

sekarang koperasi UIN Suska Riau sudah

Bank Bumi Putera, pembiayaan ditujukan mempunyai kepengurusan yang baru. juga untuk investasi, misalnya anggota

Jadi PT. BRI Syariah menyalurkan koperasi membeli ruko dari koperasinya

pembiayaan ke koperasi, barulah nanti dan juga untuk membeli kendaraan

koperasi menyalurkannya lagi ke anggota. operasional Bank Bumi Putera, tapi

Setiap bulan sistem di BRISmemotong untuk pembiayaan yang murni linkage itu

gaji anggotanya, jadibendaharawan UR ditujukan kepada KOPKAR Nusa Lima

yang akan mereferensikan siapa-siapa dan koperasi UR (Universitas Riau).

yang bisa diberikan pembiayaan, setelah Jadi aplikasi metode pembiayaan

mendapatkan datanya barulah koperasi Linkage

mereferensikannya ke BRI Syariah, Mudharabah

itu dilakukan

dengan cara pihak BRI Syariah adapun untuk pengikatannya bank BRI Syariah akan mengikat koperasinya.

melakukan pengikatan (akad) dengan koperasi UR akan tetapi koperasi UR

pengikatannya ada yang menyalurkan pembiayaan dari BRI

Jenis

dalambentukline atau wa’ad, BRI Syariah Syariah

memberikan plafon Rp. berjumlah lebih kurang 1.500 anggota.

selanjutnya untuk Sistem pembiayaan Mudharabah

penarikannya sesuai dengan kebutuhan. Linkage ini memang 100% pembiayaan

Akan tetapi pembiayaan yang Rp. 5.000.000.000 ini oleh BRI Syariah

disalurkan kepada nasabah melalui kerjasama dengan koperasi-koperasi yang

memberikan jangka waktunya selama satu telah menjalin kerjasama dengan PT. BRI

tahun, apakah koperasi itu menarik sekaligus atau tidak, akan tetapi koperasi

6 T. Muhammad Haris, (wawancara), Account

7 Ibid

Officer (AO) PT. Bank BRISyariah Pekanbaru, Senin, 07 Officer (AO) PT. Bank BRISyariah Pekanbaru, Senin, 07

peruntukan dari bertahap dan tidak sekaligus.

Sedangkan

pembiayaan ini adalah bagi pegawai tetap Adapun momentum yang biasanya

terkait, sebagaimana koperasi menarik dana pembiayaan ke PT.

di

intansi

diungkapkan T. Muhammad Haris; BRI Syariah Misalnya, pada waktu anak-

Account Officer PT. BRI Syariah: anak akan masuk sekolah, pada saat akan

“Dan pembiayaan ini bisa kita lebaran yang biasanya merupakan event

berikan untuk pegawai tetap di sana, paling besar, pada event-event seperti itu

apakah pegawai rektoratnya atu biasanya ada penarikan dari koperasi-

pegawai di masing-masing fakultas koperasi yang dibiayai BRI Syariah.

sama dosen-dosennya. Itu kita batasi Jadi misalnya koperasi ingin

juga kemarin, kalau kategorinya menyalurkan dana Rp. 5.000.000.000

pegawai, itu pembiayaannya itu untuk jangka waktu setahun, pihak

maksimal 56 tahun, kemudian untuk koperasinya punya kebebasan untuk

dosen itu sampai dengan 65 melakukan

tahun,untuk profesor sampai dengan dikehendaki. Apakah penarikan dalam

70 tahun,itu skim yang sudah kita satu bulan sekali, atau sekali dua bulan

berikankepada mereka seperti itu. Jadi itu terserah koperasi tersebut.

sistemnya 100% dananya dari kita, Jadi untuk pengikatan antara

koperasi jual keahliannya dalam koperasi dengan anggota, PT. BRI Syariah

artian di sini mereka yang mengelola akan meminta tim verifikator untuk

dananya. Nanti terserah mereka memverifikasi ke koperasi tersebut.

pengelolaannya seperti apa. tapi sih Untuk memastikan bahwa dana yang

selama ini misalnya kita asumsikan disalurkan ke koperasi itu memang benar

ekuivalen marginnya itu misalnya sudah masuk ke rekening anggota

kalau dari bank ke koperasi itu koperasi, dan tentunya anggotanya itu

ekuivalen sekitar 15% misalnya sudah

seperti itu, nanti mereka menyalurkan rekeningnya di BRI Syariah sesuai dengan

membuka

masing-masing

ke anggota itu ada ekuivalen sekitar 2- ketentuan yang telah ditetapkan bank PT.

3%. Apakah dari biaya administrasi BRI Syariah.

atau diambil dari marginnya sendiri Adapun tujuan dari ketentuan

mereka ambil seperti itu. Jadi wajibnya membuka rekening bagi anggota

kasarnya keuntungan koperasi itu ya koperasi yang ingin mendapatkan

dari itu tadi, dari adminitrasi yang pembiayaan dari PT. BRI Syariah adalah

mereka lakukan sama pembukuan untuk monitoring (pengawasan), jadi

untuk monitoring mereka daari dana yang disalurkan ke koperasi nanti

situlah mereka mendapatkan hasinya akan ditransfer ke rekening-rekening

dari sekitar 3%. Misalnya dari BRI anggota. Maka wajib tiap-tiap anggota

Syariah ekuivalennya 15%, ekuivalen buka rekening ke PT. BRI Syariah yang 8 untuk mereka itu sekitar 18%. ”

otomatis secara

tidak

langsung

menambah jumlah rekening pada PT. BRI Itulah selama praktek pembiayaan

Syariah. mudharabah ini yang berlangsung di PT.

BRI Syariah, adapun untuk bagi hasilnya itu dimintain juga. Tetapi kalau sendiri

pembiayaan di bawah 70 juta itu pembiayaan dan jangka waktunya. Kalau

cukup photo kopi nya saja, sama selama ini untuk bagi hasilnya itu lebih

nasabah pembiayaan, kurang 80:20. Jadi sharingnya untuk bank

identitas

kemudian kartu keluarga, kemudian dari perputaran yang dilakukan koperasi

akad-akad mereka ke koperasi, karena itu 80% untuk bank, sisanya 20% untuk

dari bank ke koperasi kan akadnya koperasi. Begitulah bentuk skemanya.

mudharabah tapi akad dari koperasi Adapun untuk jangka waktu

ke endusernya itu murabahah. pembiayaan tersebut, seperti disebutkan

Misalnya mereka peruntukannya T. Muhammad Haris:

untuk beli alat-alat elektronik, untuk “Dan jangka waktu kita biasanya beli bahan-bahan bangunan untuk renovasi rumah, untuk beli mobil, itu

selama ini 5 tahun maksimal, dan mereka akadnya murabahah. Jadi paling sedikit itu selama setahun. nanti dari koperasi menyediakan Tapi umumnya mereka minta 5 tahun

sama perjanjian jangka waktunya. Pokoknya intinya

permohonan,

murabahahnya dia mengasih foto kita verifikasinya ke pihak UR sama kopiannya ke kita. Sementara kita end koperasi. Kalau UR verifikasi untuk usernya kita mintakan datanya gaji

dari

bendaharawannya.

masing-masing kita analisa itu nanti Sementara UR ini nanti dia melihat ada daftar defenitif namanya,daftar kira-kira pengajun ke koperasi itu defenitif itu dibuat oleh pihak sudah maksimal atau seperti apa. Jadi

diketahui oleh kalau asumsinya dari gaji mesti

koperasi,

bendaharawan gaji UR untuk memadai tapi di koperasinya sendiri menyatakan ke kita bahwa mereka ini melihat pinjamannya sudah banyak layak atau tidak untuk dapat dan tidak memungkinkan kalau kita

dari kita. Dan berikan pembiayaan, mereka boleh kategorinya itu nanti kalau misalnya bilan

pembiayaan

g menolak.” 9 untuk pembayaran kewajibannya itu

Mengenai persyaratan yang mesti sudah tidak memadai, mereka tidak

dipenuhi oleh anggota koperasi yang akan mendapatkan rekomendasi. Jadi

ingin mendapatkan pembiayaan dari PT. intinya data yang mereka berikan ke

BRI Syariah, adalah seperti yang BRIS itukan namanya data nominatif

diungkapkan T. Muhammad Haris nanti kalau sudah direvisi data

berikut ini: finalnya itu data defenitif namanya.

“Tapi intinya semua persyaratan- 10 Nah, seperti itu sistemnya.” persyaratan kita mintakan, kalau

Pembiayaan Mudharabah di BRI sekarang itu aturan internal di BRIS

Syariah adalah 100% termasuk kategori untuk pembiayaan di atas 70 juta itu

mudharabah linkage , jika pembiayaan itu wajib SK asli dititip ke kita,kemudian

tujuannya untuk personal maka akan di kartu taspennya wajib yang aslinya ke

berikan pembiayaan jenis pembiayaan kita, terus sama kartu pegawai

elektronik itu yang di sana ada askes

ISSN 0853-1161 |Print Version

konsumtif atau Employee Benefit Program Selama ini, BRI Syariah melihat (EMBP) .

koperasi yang terdaftar itu banyak menurut data dinas koperasi, namun yang

bisa melakukan RAT setiap tahun itu

Kriteria Lembaga

keuanganMitra

paling berjumlah sekitar 50an koperasi 12 .

Pembiayaan MudharabahPT.

BRI

Sehingga bahka ada koperasi itu yang

Syariah Pekanbaru

sama sekali tidak melakukan RAT sehingga dianjurkan oleh dinas koperasi

dibubarkan, karena yang layak untuk diberikan pembiayaan

Adapun koperasi atau lembaga

untuk

pertanggungjawabannya tidak jelas. BRI oleh BRI Syariah adalah koperasi yang

ke laporan melakukan RAT (Rapat Anggaran

Syariah

melihat

pertanggungjawabannya seperti apa, kalau Tahunan) setiap tahun, aset-asetnya yang

setiap tahun berarti kategorinya bagus. sudah berjumlah Milyaran, laporan

Dalam hal rencana kerjasama keuangannnya harus audited, seperti yang

dengan BMT atau sejenis koperasi dijelaskan Account Officer BRI Syariah

syariah, pihak BRI Syariah pernah berikut ini:

sempat diskusi dengan pimpinan untuk “Sebenarnya dari dinas koperasi

masuk ke BMT (Baitul Maal Wat Tamwil) sendiri

dengan sistem seperti yang disalurkan ke kategorinya, seperti ada kategori A

koperasi, pernah ada salah satu BMT di kategori B, Namun biasaya BRI

Kampar 13 yang ingin bekerjasama dengan Syariah minta kategori A yaitu

BRI Syariah perihal pembangunan rumah mereka yang bisa melakukan RAT

anggota-anggotanya, namun setiap tahun, karena ini membuktikan

untuk

kendalanya itu rumahnya semi permanen, bahwa pertanggungjawaban dari

maksudnya di bawahnya permanen di pengurus itu jelas setiap tahunnya

atasnya kayu. Di BRI Syariah ini menjadi (kategori sehat), kedua; untuk aset-

kendala karena pembiayaan tidak menjadi asetnya yang sudah milyaran, ketiga;

100%. Jadi BRI Syariah mengasumsikan laporan keuangannnya harus audited

nilai yang permanennya saja, sementara sehingga sudah ada pihak independen

BRI Syariah minta agunannya bisa tidak yang sudah melakukan audit,

dengan sertifikat, ternyata mereka punya makanya BRI Syariah minta laporan

Namun SKGR (Surat Keterangan Ganti keuangan yang audited. Kalaupun

camat. Dari BRIS laporan keuangannya tidak audited,

Rugi)

dari

menginginkan agar bisa ditingkatkan. BRI Syariah mungkin verifikasi lagi

Karena peningkatan dari SKGR ke misalnya terkait dengan mutasi

sertifikat biayanya mahal. Jadi akhirnya rekeningnya, kemudian perputaran

mereka tidak jadi kerjasama dengan BRI modalnya pada bulan itu seperti apa,

Syariah. Tapi jika suratnya sudah segmen-segmen bisnisnya apa-apa saja,

sertifikat dan perumahan yang dibangun BRI Syariah lihat dari situ. 11 ” permanen kemungkinan kerjasama bisa dilanjutkan.

11 Ibid

Hal di atas seperti yang dipaparkan oleh T. Muhammad Haris berikut ini:

“Kami belum melihat adanya BMT yang bonafide, jadi BRI Syariah masih menjalin kerjasama dengan koperasi-

koperasi BUMN (Badan Usaha Milik Negara) atau BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). Pernah juga koperasi INHUTANI mengajukan kerjasama dengan BRI Syariah, namun dari segi margin BRI Syariah belum dapat kesepakatan, karena mereka juga mendapatkan penawaran dari BSM yang bekerjasama denga pola yang sama dengan margin yang lebih kecil dari BRI Syariah sehingga masih menunggu konfirmasi, sampai saat ini kami belum dapat informasi dari mereka apakah jadi atau tidak, jadi

mereka masih mempertimbangkan.” 14

Pembiayaan Mudharabah tersebut verifikasinya bisa ke mikro, bisa modal kerja bisa investasi,tapi kedepannya bisa jadi pembiayaan mudharabah ini bisa BRI Syariah tingkatkan jika misalnya ada perubahan kebijakan atau ada koperasi yang dengan segenap anggota yang profesional dan bisa dipercaya yang punya sistem yang lebih bagus dan profesional dalam pengelolaannya sehingga bank menjadi yakin dengan segmen bisnis yang dibukanya sama anggota-anggotanya bisa jadi sewaktu-waktu bisa seperti itu. Jadi sebenarnya itu saja pengelolaannya belum 100% profesional, masih fivety:fivety kadang administrasi rapi pembuakuannya tidak bagus, terkadang pembukuannya bagus administrasinya tidak rapi, itu yang sering pihak BRI Syariah jumpai.

Teknis Pembiayaan Mudharabah pada PT. BRIS Pekanbaru

Langkah pertama, BRI Syariah kunjungan berjumpa dengan pengurus lembaga atau koperasi dan menanyakan untuk pertama kalinya dari segi aspek legalitasnya yang terdiri dari anggaran dasarnya, susunan kepengurusan yang baru, keputusan pengangkatan pengurus yang baru,laporan keuangan sama keputusan RAT terakhir. Jika sudah terpenuhi dan memadai lalu BRI Syariah membuat

surat

pengajuan untuk

pembiayaannya

ke bagian pembiayaannnya, sambil berjalan BRI Syariah juga minta beberapa hal kepada koperasi, yang paling penting itu BRI Syariah meminta rekap data nama-nama anggota yang mengambil pembiayaan ke BRI Syariah itu berapa orang, kira-kira untuk setahun kedepan kira-kira ancang- ancang pembiayaannya maksimal itu berapa, sehingga nanti bisa BRI Syariah buat total pembiayaannya. Misalnya koperasi minta dari hasil RATnya untuk tahun ini Rp. 5.000.000.000,-, BRI Syariah akan bukakan pembiayaannnya Rp.

5.000.000.000,- dari Rp.5.000.000.000 ini dari mereka terserah mau menariknya kapan, apakah mau menarik sekaligus, bertahap terserah, Namun BRI Syariah berikan jangka waktu setahun untuk mereka memanfaatkan fasilitas ini.

Barulah nanti setelah mereka ada nasabah pembiayaan, biasanya mereka ada

batchs (kelompok-kelompoknya) misalnya penarikan pertama ada Rp. 1.000.000.000 untuk

10 nasabah pembiayaan yang masing-masing mereka 10 nasabah pembiayaan yang masing-masing mereka

pembiayaan

Rp.100.000.000. Setelah itu BRI Syariah akan

meminta dari koperasi itu daftar yang diketahui

berapa, atas nama siapa kemudian besar pembiayaanya berapa, jangka waktunya berapa, angsuran perbulan berapa, kegunaannya untuk apa, data ini BRI Syariah rekap dan setelah itu BRI Syariah siapkan dokumen-dokumen lampiran akadnya.

Biasanya lampiran akadnya untuk angsuran perbulanya berapa, maksimal jangka waktunya berapa kemudian tanda terima uangnya BRI Syariah buatkan pada saat akad itu kemudian para pengurus yang berhak untuk tanda tangan di akadnya siapa-siapa saja.

Selanjutnya bagian legalnya itu pada saat nanti dokumen-dokumen dan izin-izinnya diberikan ke BRI Syariah, bagian legal akan melakukan legal review terlebih dahulu. Kira-kira koperasi ini apa saja yang perlu ditambahkan jika masih ada dokumen-dokumen yang kurang, jika sudah lengkap dan sudah diyakini bisa dilakukan akad dengan catatan jika masih ada yang kurang bisa dilengkapi dulu tapi jikalau sudah lengkap bisa dilakukan akad karena datanya sudah prover, setelah itu barulah BRI Syariah sampaikan surat penawaran dari BRI Syariah ke koperasi, nanti kalau koperasi setuju pengurus bisa tanda tangan di atas materai dan itu berlaku selama 14 hari untuk BRI Syariah persetujuan akad dalam artian BRI Syariah kasih penawaran dulu untuk bisa mereka

memberikan ke BRI Syariah berbarengan dengan permohonan mereka, nanti mereka mau penarikannya berapa, nanti

jika sudah setujubarulah BRI Syariah siapkan akad-akadnya, kalau sudah setuju BRI Syariah prepare dengan minta ke pihak legal itu untuk order ke notaris untuk prepare akadnya. Karena BRI Syariah nanti untuk prepare akadnya itu untuk akad line nya Rp. 5.000.000.000 itu BRI Syariah pakai notaris, nanti diikat piutang daripada end user ke bank BRI Syariah pakai akadnya fidusia.

Setelah akad barulah mereka melakukan penarikan dana dalam jumlah tertentu dan BRI Syariah minta buka rekening di BRI Syariah, setelah buka rekening maka pencairan pertama itu nanti akan masuk ke rekening anggota, sehingga jelas peruntukannya masuk ke rekening anggota. Setelah itu BRI Syariah akan memberikan schedule ke masing- masing anggota, bat satu itu berupa angsurannya setiap bulan nanti koperasi menyetor ke BRI Syariah setelah dipotong dari bendaharawan UR dan disetorkan ke rekening koperasi, nanti koperasi motong lagi dan masukkan ke rekening BRI syariah, jadi yang dipotong ke BRI Syariah dari rekening koperasi saja dan tidak rekening masing-masing anggota, memang perjanjian BRI Syariah dengan koperasi, Namun bukti pemotongan ke masing- masing anggota itu yang diperlukan BRI Syariah. Karena terkadang ada juga yang koperasi itu anggota pembiayaan 10 orang tapi yang disalurkan namun untuk 5 orang, BRI Syariah tak mau seperti itu, BRI Syariah maunya yang minta 10 orang maka harus masuk ke rekening ke 10 orang tersebut, sehingga tidak ada yang namanya pembiayaan tidak jelas.

Karena terkadang koperasi itu yang butuh dana pembiayaan 50 akan tetapi dibuat 100, BRI Syariah tidak mau di mark up dan menghindari yang seperti itu.

Dengan memakai sitem seperti tadi bisa Di BRI Syariah ada proses ketahuan. Maka kebijakan ini mulai BRI

maintainance , yang setiap bulan itu Syariah perketat,kalau dulu bisa masuk ke

melakukan yang namanya monitoring rekening koperasi saja kalau sekarang

deklarasi,di situ tergambar kemampuan tidak bisa harus dari koperasi dan transfer

nasabah setiap bulannya, dan BRI Syariah lagi ke anggota-anggotanya, itu teknis

deklarasikan setiap bulan dengan rutin. yang berlaku selama ini.

Jika pembiayaan itu murabahah Setelah itu barulah sistem potong

itu dengan proses mencicil, begitu BRI gaji itu berjalan sampai lima tahun. Jika

Syariah input di sistem, dipotongnya dari ada karyawan itu yang meninggal dunia

rekening secara otomatis sedangkan itu dicover dengan asuransi jiwa, sehingga

untuk pembiayaan musyarakah dan nanti kalau ada yang meninggal dunia end

mudharabah tidak, BRI Syariah harus usernya maka koperasi melaporkannya ke

mengontrolnya setiap bulan dan itu yang BRI Syariah, penarikan batch berapa atas

menjadi kendala, sehingga yang namanya nama siapa dan nanti BRI Syariah klaim

manusia pasti mencari yang praktis. ke asuransi jiwa,setelah itu pihak

jenis pembiayaan asuransilah yang akan mengcover untuk

Adapun

mudharabah yang dilakukan BRI Syariah sisa pembiayaannya. Sehingga nantinya

adalah mudharabah muqayyadah, karena ahli waris anggota tidak terbabani hutang

BRI Syariah tidak langsung melepas 100% lagi, Selama ini sistemnya berjalan seperti

ke koperasi, memang secara langsung BRI itu.

Syariah tidak intervensi tapi BRI Syariah

Kendala yang Dihadapi PT. BRIS

mengarahkan. Misalnya dari pihak BRI

dalamPenyaluran

Pembiayaan

Syariah menanyakan dana ini untuk apa?

Mudharabah

Lalu dijawab koperasi dana ini untuk modal kerja untuk end user (anggotannya),

Dalam penyaluran pembiayaan untuk pembiayaan kosumtif, BRI Syariah mudharabah di BRI Syariah tentunya

dengan syarat banyak kendala dan persoalan yang

membolehkan

pencairannya masuk ke rekening masing- dihadapi, hal ini wajar karena mengacu

masig anggota koperasi tersebut. pada prinsip high risk, high return, besarnya

BRI Syariah tidak memakai jenis keuntungan sebanding dengan besarnya

mudharabah muthlaqah karena jika risiko, pembiayaan mudharabah adalah

mudharabah muthlaqah dana tersebut salah satu pembiayaan yang sangat

bebas terserah koperasi menggunakannya berisiko, tapi juga memiliki potensi profit

untuk apa, jadi cara mengontrolnya dari yang besarbagi bank syariah.

BRI Syariah adalah pencairan dananya masuk ke rekening masing-masing

Berikut adalah

identifikasi

beberapa kendala yang dihadapi oleh BRI anggota, dengan begitu BRI Syariah meyakini bahwa benar uang yang BRI

Syariah Pekanbaru dalam menyalurkan pembiayaan mudharabah:

Syariah salurkan ke koperasi itu benar untuk para anggota.

1. Akad Mudharabah yang Kompleks

Adapun penyaluran pembiayaan

dari koperasi ke anggotanya, koperasi lebih

memilih

dan cenderung dan cenderung

mengendap di BRI Syariah, apalagi di BRI dikarenakan pegawai kontrak ada sisi

Syariah dengan saldo Rp. 50.000 bisa lemahnya yaitu mudah diputus, makanya

sehingga cukup selama ini BRI Syariah verifikasinya kalau

buka

rekening,

menambahlah terutama jumlah rekening, anggota itu Pegawai Negeri Sipil,

seperti koperasi UR ingin menarik dana sepertinya jaranglah BRI Syariah temukan

pembiayaan BRI Syariah nanti akan ada bermain, karena BRI Syariah melihatnya

sekitar 400 orang anggota yang akan buka Pegawai Negeri Sipil itu lebih aman. Tapi

rekening di BRI Syariah. kalau kontrak itu ada kendala karena

Adapun rata-rata pembiayaan pada saat pembiayaan berjalan sewaktu-

mudharabah yang disalurkan ke koperasi waktu misalnya ada pengurangan pegawai,

yang bekerjasama dengan BRI Syariah itu atau

berkisar antara 6-7 Milyar/tahun. 15 kepemimpinan, dimana yang honor-

ada misalnya

pergantian

honor dan yang kontrak diputus, itu yang

2. SDI (Sumber Daya Insani) Bank Syariah

BRI Syariah hindari.

Terkecuali pihak koperasinya Menurut pengalaman yang ada di

berani memback up dengan membuat BRIS, pemahaman personal bank syariah pernyataan dan itu memadai. Selama ini

harus persepsinya disamakan, misalnya BRI Syariah mintanya dari pegawai tetap

pendidikan dasar di pihak internal BRI dan Pegawai Negeri Sipil, tapi walaupun

Syariah itu hanya 2 minggu sementara jika non Pegawai Negeri Sipil tapi ada

diperhatikan untuk membaca musyarakah keterangan dari koperasi UR yang

dan mudharabah itu mungkin tidak menyatakan ia sebagai pegawai tetap dan

cukup waktu satu bulan, karena banyak sudah bekerja selama minimal 2 tahun itu

sekali konsep-konsep disana yang harus bisa.

BRI Syariah fahami ada nisbahnya ada Biasanya untuk verifikasi di UR

syirkahnya pemahaman itu sebenarnya sudah ada pernyataan gajinya berapa,

belum detil difahami, dan itu semua pangkatnya apa dan golongan berapa

kembali kepada praktisinya, kalau mereka sudah disebutkan semua. Biasanya yang

punya rasa ingin tahu, minimal mereka dimintakan ke end user itu diantaranya

punya literatur dan rajin membaca serta fotokopi SK terakhir dan awal foto kopi

rajin diskusi. Makanya BRI Syariah di BRI identitas dari perusahaannya, kemudian

Syariah ini setiap ada event-event training BRI Syariah mintakan juga amprah

mengenai perbankan syariah dan konsep gajinya, foto kopi kartu keluarga, fotokopi

syariah, masing-masing AO nanti akan KTP, dan membuka rekening ke BRI

diutus secara bergantian maksudnya biar Syariah, untuk menambah Dana Pihak

BRI Syariah sama-sama belajar. Setelah Ketiga (DPK atau tabungan).

pulang dari kursus, mereka harus Jadi pembiayaan mudharabah itu

membuat presentasi mereka paparkanapa banyak efeknya terutama peningkatan

yang didapat sewaktu training dan pihak dari sisi dana pihak ketiga, karena end

BRI Syariah diskusikan secara bersama- user nya masing-masing buka rekening,

sama.

3. Sistem Perbankan yang Belum

merasa tidak ada pengorbanan atau DP

Memadai dan Belum Mendukung

dari mereka.

Oleh sebab itu dalam hal upaya Karena perbankan syariah itu baru

porsi pembiayaan berkembang pesat 5-6 tahun ini,

peningkatan

mudharabah pada BRI Syariah Pekanbaru sistemnya masih ada kekurangan di sana

di dapatlah beberapa upaya yang telah sini, contonhnya saja pelunasan sebagian,

nyata dilakukan di antaranya adalah itu di sistem belum memadai jadi

sebagai berikut:

sementara BRI Syariah pakai sistem

manual, sementara di bank konvensional

Penyaluran Pembiayaan mudharabah

pelunasan saat itu juga bisa tapi di bank

dengan Model LinkageProgram.

syariah itu tidak, pertimbangannya banyak, seperti sisa pokoknya berapa,

margin yang memadai yang bisa BRI Pihak BRI Syariah Optimis dalam Syariah kasih berapa, yang bisa BRI

hal porsi pembiayaan mudharabah dan Syariah berikan diskon itu kategorinya

BRI Syariah punya harapan dan seperti apa, sistemnya juga belum

keyakinan untuk konsep mudharabah dan mendukung, itu yang termasuk menjadi

musyarakah itu pasti bagus, walaupun kendala.

sampai saat ini untuk porsi pembiayaan di BRI Syariah itu sendiri 70% dengan akad

4. Tanggungjawab Nasabah

murabahah sisa yang 30% itu adalah

mudharabah dan musyarakah,hal ini karena mudharabah dan musyarakah itu

BRI Syariah

memberikan

akadnya komplek dan SDM bank syariah pembiayaan

cenderung

dg akad

itu juga tidak meguasai syariah karena murabahah, Karena jika murabahah background - nya dari bank konvensional, mereka tentunya sudah punya modal,

sehingga pendidikan untuk transakssi- misalnya mereka ada DP (Down Payment)

transaksi syariah itu kurang memahami. . dan maksimal pembiayaan yang BRI

Syariah berikan 80%, contoh kasus untuk Sebenarnya konsep yang riil untuk bisnis syariah itu yang benar itu memang

pembelian rumah, misalnya nasabah ingin membeli rumah kalau tipe 70

mudharabah dan musyarakah (bagi hasil) kebawah itu DP nya 20%, sedangkan

karena BRI Syariah fair, kalau kta untung untuk tipe 70 ke atas itu DP nya 30%.

BRI Syariah sebutkan BRI Syariah untung, sehingga bagi hasilnya fair, begitu

Adapun alasan diberlakukannya juga kalau BRI Syariah rugi harus berbagi DP Supaya nasabah itu punya rasa rugi sesuai porsi modal masing-masing. tanggungjawab dan setiap dia mengangsur Namun memang budaya masyarakat BRI dia merasa apa yang dia bayarkan itu milik Syariah ini belum sadar dalam artian dia. Berbeda jika pembiayaan itu 100%

memakai konsep dibiayai bank, mereka bisa saja berasumsi konvensional, mereka masih melihat jika pembiayaan dimacetkan saja tak bank syariah itu sekedar labelnya saja masalah karena mereka merasa rumah itu isinya sama seperti konvensional, kedua bukan milik dia tapi milik bank karena karena personil atau SDM di perbankan

mereka

masih

syariah yang tidak memahami konsep syariah yang tidak memahami konsep

antisipasi dari BRI Syariah. bulan, sehingga untuk mantaince mereka

Dan selama ini BRI Syariah minta setiap hari tidak repot, dibandingkan

verifikasi dari bagian pencairannya, BRI misalnya dengan musyarakah BRI Syariah

Syariah minta amprah gajinya, karena konsen dalam artian dalam bulan ini

amprah gaji itu lebih riil dibanding berapa riil pendapatannya, kalau BRI

dengan slip gaji karena ada tunjangan- Syariah melihat dari profit atau revenue-nya

tunjangan, tapi kalau amprah gaji adalah berapa, yang kedua nasabah tidak

benar-benar murni mendukung dalam artian jika suatu saat

memang

yang

dibayarkan berapa, dan tunjangannya dia untung besar, mereka seharusnya share

berapa. Itu yang BRI Syariah mintakan dan melaporkan bahwa untungnya besar,

untuk verifikasinya.

ketika terjadi rugi dia melaporkan rugi, Selama ini yang berjalan di BRI jika dapat untung besar tidak pernah mau

Syariah sudah termasuk bagus dalam hal jujur dapat berapa, artinya di sana terjadi

verifikasi, untuk validasi data, BRI kendala.

Syariah juga langsung berhubungan Di BRI Syariah ada proses

dengan pihak bendaharwan gaji. Jadi BRI maintainance, yang setiap bulan itu

Syariah tahu gaji yang dibawa pulang melakukan yang namanya monitoring

berapa, pembayaran angsuran berapa, deklarasi,di situ tergambar kemampuan

UR maksimal nasabah setiap bulannya, dan BRI Syariah

dengan

koperasi

angsurannya adalah 40% jadi jika deklarasikan setiap bulan dengan rutin.

1.000.000 maka Setiap end user yang mengajukan

penghassilannya

maksimal angsurannya itu adalah pembiayaan melalui BRI Syariah, BRI

400.000, di atas 400.000 tidak bisa tapi di Syariah akan minta rekomendasi dari

bawah 400.000 masih bisa. bendaharawan koperasi, karena dia yang

Dalam hal monitoring, dari BRI mengetahui anggota yang bersangkutan

Syariah membuat laporan kunjungan yang mempunyai pinjaman atau pembiayaan di

paling maksimal 3 bulan, Namun paling mana saja, jika kiranya bendaharawan

cepat itu setiap bulan, jadi saya setiap menyatakan bahwa anggotanya ini untuk

bulan sekali pergi kesanalah. BRI Syariah pembiayaannya tidak memadai, maka dia

lihat dan kadang juga BRI Syariah photo, tidak mendapatkan rekomendasi, karena

siapa saja anggota yang di sana yang ada pernyataan jika sekiranya pembiayaan

menarik BRI Syariah photo, untuk dari anggota yang direferensikan tersebut

memastikan orangnya benar tidak siapa, ada kendala maka BRI Syariah akan

kemudian plafon yang dia ajukan benar menagih ke bendaharawannya itu untuk

tidak berapa, pada saat dia tanda tangan penyelesaiannya. Tapi seperti kerjasama

akad.

dengan koperasi UR sejak 2009 Kemudian jika ada dokumen- alhamdulillah lancar. Karena ada back up

dokumen dari penarikan sebelumnya dari koperasi dan yang lebih penting dari

yang belum lengkap maka untuk bendaharawannya. Makanya BRI Syariah

penarikan berikutnya BRI Syariah tidak pastikan bendaharawan itu betul-betul

karena harus kontrol dananya karena kalau tidak resiko

bisa

memberikan, memberikan,

saat BRI Syariah menawarkan surat Kemudian setiap bulannya juga

penawaran disetujui, di situ ada salah BRI Syariah mintakan mutasi keuangan

satu kalimat BRI Syariah yang dibuat di mereka, dari beberapa bank, BRI Syariah

bagian bawah “nasabah tidak boleh minta juga laporan keuangan mereka

memberikan ucapan terimakasih dalam apakah per enam bulan, per 3 bulan juga

bentuk apapun” itu selama ini yang BRI BRI Syariah minta yang namanya cek

Syariah perhatikan betul, karena kalau schedule angsuran, jadi BRI Syariah lihat

tidak dituliskan nasabah sebagaimana siapa-siapa saja nasabahnya, sudah berapa 17 BRI Syariah tahu ada saja caranya.”

yang bayar dan suadah berapa yang lunas, BRI Syariah cek secara random tidak

Memberikan Pembiayaan Mudharabah

semuanya, mungkin untuk sampel ada

kepada Nasabah Khusus.

sekitar 50%. Untuk memastikan saja

bahwa benar pembiayaan itu berjalan Adapun jika nasabah itu sudah

lancar. Selama ini di mereka transfer ke BNI dan BNI transfer ke BRI Syariah. existing lama di BRISyariah dan sudah

Biasanya monitoring dari situ. faham betul dengan karakter nasabahnya, hal seperti itu

bisa BRISyariah Seperti diungkap oleh praktisi

memberikan pembiayaan mudharabah BRISyariah berikut ini: dengan tujuan supaya nasabah tersebut

“Misalkan sudah tanggal 2, angsuran tidak pindah ke bank lain, seperti tidak masuk, saya langsung telpon

diungkap oleh praktisi BRISyariah kendalanya apa, nanti mereka nelpon

berikut ini:

ternyata kendalanya di BNI karena “Kalau nasabah itu sudah existing ada beberapa pengururuss yang belum lama di kita dan kita sudah tahu

tanda tangan, atau rektornya sedang orangnya seperti apa hal seperti itu

keluar kota, BRI Syariah cross bisa kita lakukan supaya nasabah cheknya seperti itu. Jika angsurannya tersebut tidak pindah ke bank lain, sudah masuk berarti sudah tenang. karena bank syariah jika dikatakan Setiap tahunnya juga internal auditor marginnya mahal tidak juga kalau juga masuk mereka on the spot kesana dikatan marginnya murah tidak juga melihat, jangan hanya kontrol itu di

pertengahanlah, jadi cabang tapi juga dari kantor pusat,

jadi

bagaimana kita untuk memastikan kebenarannya.” melakukan service ke nasabah, kalau

16 pertanyaannya

Adapun hal-hal yang mesti kita sudah tahu track record dipatuhi dan dijalankan oleh koperasi

nasabahnya, hystorical nasabahnya seperti yang dijelaskan oleh Account

apalagi jumlah depositonya di kita Officer BRI Syariah berikut ini:

sudah banyak misalnya sudah “Selama ini BRI Syariah tidak

bermilyar-milyar tidak ada salahnya menghendaki adanya konkalikong, baik

memberikan pembiayaan dari pihak internal dan koperasi sendiri,

kita

mudharabah paling nanti back-up mudharabah paling nanti back-up

karakternya bagus, makanya tidak agunan tambahan apakah itu

heran kalau nasabah yang bagus itu kendaraan

sedikit detil, kemudian pertanyaannya kendaraan operasionalnya atau aset-

pribadinya

atau

sering, misalnya asetnya yang lain atau rumahnya

banyak

itu

angsurannya belum dipotong maka dia sendiri. Misalnya ada 30% dari

kenapa belum agunan rumah (fix asset), secara moril

mempertanyakan

dipotong,

karena dia itu sudah memadai untuk dibiayai.” 18 memperhitungkan jangan sampai

Dalam hal ini ada beberapa terjadi tunggakan yang dikenakan nasabah yang mendapat perlakuan khusus

denda atau jika ada pelaporan ke BI dengan pertimbangan mereka loyal ke

track recordnya jadi tidak bagus. BRI Syariah, transaksi rekeningnya cukup

Biasanya nasbah-nasabah yang bagus aktif di BRI Syariah, nasabah itu sendiri

itu sangat menjaga track record dan track record nya bagus dan sumbangsihnya

nama baiknya di dunia perbankan ke BRI Syariah sudah cukup besar. Tidak

karena masing-masing bank itu saling mungkin management itu bertindak

berhubungan (link),jadi kalau dia tanpa ada dasar-dasarnya, Namun BRI

mau mengajukan ke bank manapun Syariah berusaha untuk meyakinkan 19 tidak ada kendala.”

karena sebenarnya yang menyetujui itu Dalam hal untuk mengetahui sebenarnya adalah komite, kalau BRI

person atau jumlah nasbah dalam Syariah sebagai AO ini kan hanya

perlakua khusus ini pihak BRI Syariah mengusulkan, itulah cara BRI Syariah

belum bisa mem-blow up ke publik, seperti untuk meyakinkan komite supaya

dijelaskan berikut ini:

nasabah itu layak untuk dibiayai dengan “Karena dari peraturan BI sendiri akad mudharabah. Terkadang menurut

yang namanya nasabah deposan dan BRI Syariah layak belum tentu menurut

yang menitipkan tabungannya ke BRI komite layak, karena ada beberapa

Syariah tidak boleh di ekspos keluar, pertimbangan-pertimbangan.itu

berbeda dengan nasabah pembiayaan perlu

yang

yang pada BRI Syariah juga wawasannya sehingga nasabah itu benar-

BRI Syariah

kembangkan

sebenarnya ada, terkecuali nanti benar dikenal oleh komite, hitoricalnya

izinnya itu melalui lembaga-lembaga tahu, karakternya tahu.

tertentu, seperti KPK (Komisi Mengenai nasabah perlakuan

Korupsi) ingin khusus ini seperti dituturkan Account

Pemberantasan

melakukan pengecekan karena adanya Officer BRI Syariah berikut ini:

kasus tindakan pidana atau korupsi “Karena ada juga nasabah yang bagus itu bisa, tapi kalau BRI Syariah untuk

itu kurang ramah, maksud kurang 20 klarifikasi tidak bisa.” ramah itu misalnya ada saja sedikit

Selama ini yang berjalan di BRI permasalahan contohnya transfernya

Syariah sudah termasuk bagus dalam hal terlambat dia akan menelpon bank

verifikasi, untuk validasi data, BRI

18 Ibid

20 Ibid

Syariah juga langsung berhubungan sekitar 50%. Untuk memastikan saja dengan pihak bendaharwan gaji. Jadi BRI

bahwa benar pembiayaan itu berjalan Syariah tahu gaji yang dibawa pulang

lancar. Selama ini di mereka transfer ke berapa, pembayaran angsuran berapa,

BNI dan BNI transfer ke BRI Syariah. dengan

Berangkat dari realitas pembiayaan angsurannya adalah 40% jadi jika

mudaharabah yag ada di BRIS Pekanbaru penghassilannya

yang menyalurkannya dengan pola maksimal angsurannya itu adalah

maka

kemitraan dengan lembaga keuangan 400.000, di atas 400.000 tidak bisa tapi di

yaitu dengan bawah 400.000 masih bisa.

mikro

syariah,

menggunakan Model Linkage Program, dan Dalam hal monitoring, dari BRI

memang skim tersebut sudah dikenalkan Syariah membuat laporan kunjungan yang

oleh BI (Bank Indonesia) pada beberapa paling maksimal 3 bulan, Namun paling

waktu yang lalu, Model linkage program cepat itu setiap bulan, jadi saya setiap

ini terdiri dari executing (pembiayaan ke bulan sekali pergi kesanalah. BRI Syariah

LKMS dengan equity financing), join lihat dan kadang juga BRI Syariah photo,

financing (pembiayaan bersama), atau siapa saja anggota yang di sana yang

chanelling . Pola kemitraan dengan menarik BRI Syariah photo, untuk

lembaga keuangan mikro ini dilakukan memastikan orangnya benar tidak siapa,

karena lembaga keuangan mikro (BPRS, kemudian plafon yang dia ajukan benar

koperasi syariah, BMT) yang tersebar di tidak berapa, pada saat dia tanda tangan

seluruh pelosok wilayah lebih mengenal akad.

kebutuhan jasa keuangan, karakter, adat Kemudian jika ada dokumen-

istiadat, dan sifat nasabah setempat, dokumen dari penarikan sebelumnya