Pengaruh Karakteristik Keuangan Dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Web-

  

JBE Vol. 3, No. 2, Agustus 2018, pp: 51 - 59

Jurnal Bingkai Ekonomi

  JBE Jurnal Bingkai Ekonomi

https://stie-aka.ac.id/journal/index.php/jbe3/index

  

Pengaruh Karakteristik Keuangan Dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Web-

Based Corporate Reporting 1 Mutiara Tresna Parasetya

  Departemen Akuntansi, Universitas Diponegoro, Semarang, Indonesia

  Abstrak Info Artikel ________________ _________________________________________________________ Sejarah Artikel:

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh karakteristik Diterima : 7 Mei 2018 keuangan perusahaan (profitabilitas, leverage, dan likuidiras) dan tata

  Disetujui : 12 Juli 2018 kelola perusahaan (struktur kepemilikan publik, kompetensi komite

  Dipublikasikan : 1 Agustus 2018 audit, dan ukuran auditor) terhadap web-based corporate reporting.

  ________________ Penelitian ini merujuk pada penelitian yang dilakukan oleh Aly, Simon,

  Keywords: dan Hussainey (2010). web-based corporate reporting,

  Berdasarkan hipotesa teori agensi dan teori sinyal, karakteristik profitabilitas, struktur kepemilikan keuangan dan tata kelola perusahaan memiliki pengaruh positif publik, ukuran auditor terhadap web-based corporate reporting. Penelitian ini menggunakan

  ____________________ analisis regresi untuk menguji pengaruh karakteristik keuangan dan tata kelola perusahaan terhadap web-based corporate reporting.

  Penelitian ini juga menggunakan uji normalitas untuk memenuhi uji regresi. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat beberapa karakteristik keuangan dan tata kelola perusahaan yang menjelaskan variasi tingkatan web-based corporate reporting pada perusahaan publik non keuangan di Indonesia. Profitabilitas, struktur kepemilikan publik, dan ukuran auditor sebagai faktor penentu web-based corporate reporting. The purpose of this paper is to examine the effect of firms’ financial characteristics (profitability, leverage, and liquidity) and corporate governance (public ownership structure, audit committees’ competency, and auditors’ size) to web-based corporate reporting. This paper refers to research which conducted by Aly, Simon, and Hussainey (2010). Firms’ financial characteristics and corporate governance are considered have positive effects to web-based corporate reporting in accordance with the hypothesized based on agency theory and signal theory. This research uses partial regression analysis to examine the effect of firms’ financial characteristics and corporate governance web- based corporate reporting. In addition, this study uses normality test to meet the partial test. In particular, the profitability, public ownership structure, and auditors’ size are the determinants of the level of web-based corporate reporting. However, leverage, liquidity, and audit committee’s competency do not 1 effect the level of web-based corporate reporting.

  Alamat korespondensi :

  ISSN

Jl. H. Prof. Soedarto, SH. - Tembalang Semarang 50275 2502-1818 (cetak)

E-mail: mutiaratresnaparasetya@live.undip.ac.id 2615-7918 (online)

  PENDAHULUAN

  Rahman (2010) menyatakan bahwa internet merupakan alat pengungkapan informasi yang mendorong fleksibilitas bentuk penyajian dan menyediakan komunikasi kepada investor dengan segera, lebih luas, dan tidak mahal. Internet berguna untuk menyebarkan informasi baik informasi keuangan maupun informasi non keuangan di seluruh dunia yang dapat berdampak pada peningkatan investasi. Al-Htaybat (2011) menyatakan bahwa pelaporan internet perusahaan bermanfaat bagi perusahaan melebihi laporan tahunan yang biasanya dilakukan, misalnya sebagai pelaporan

  real-time , multimedia dan media sosial

  dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman pengguna informasi.

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang dapat mempengaruhi tingkat pelaporan internet perusahaan (web-based corporate

  reporting ) yang dilakukan oleh

  perusahaan-perusahaan Indonesia yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian terhadap pelaporan perusahaan melalui laman dilakukan di Indonesia karena beberapa alasan. Indonesia sebagai negara yang sedang berkembang, dianggap perlu untuk meningkatkan modal dengan cara menarik perhatian investor dalam negeri dan investor asing, serta meningkatkan kepercayaan para

  stakeholder . Perusahaan memiliki

  dorongan untuk menyebarkan informasi keuangan secara online demi mencapai jangkauan internasional yang lebih luas seperti halnya investor dalam negeri (Aly, Simon dan Hussainey, 2010). Selain itu, dalam penelitian-penelitian sebelumnya (Almilia, 2008; Almilia, 2009; Nuryaman, 2009; Puspitaningrum dan Atmini, 2012), menunjukkan bahwa investor merasa informasi akuntansi menjadi sangat berguna untuk menilai saham. Alasan selanjutnya adalah terdapat bukti yang berdasarkan Asosiasi Penyelenggara Jasa

  Internet Indonesia (APJII), bahwa jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat secara tajam dengan 66,35 persen adalah pengguna dari komunitas bisnis pada tahun 2013. Bukti tersebut menunjukkan bahwa terdapat tren atau kebutuhan

  stakeholder yang meningkat di Indonesia untuk mencari informasi melalui internet.

  Menurut Aly, Simon dan Hussainey (2010) sebagian besar penelitian pelaporan melalui internet dilakukan di Amerika Serikat dan negara Uni Eropa. Aly, Simon dan Hussainey (2010) menyatakan bahwa penelitian tersebut bermula di Amerika Serikat seperti Louwers et al. (1996), Booker dan Galbreath (1997), dan Gowthorpe dan Flynn (1997). Penelitian tersebut kemudian diperluas mencakup berbagai negara Eropa, misalnya Inggris (Craven dan Marston, 1999), Swedia (Hedlin dikutip oleh Aly, Simon dan Hussainey, 2010), Jerman (Marston dan Polei, 2004), dan Spanyol (Sanchez, Dominguez dan Alvarez, 2011).

  Beberapa penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan perusahaan melalui internet dilakukan di negara-negara sedang berkembang misalnya Thailand (Davey dan Homkajohn, 2004), Malaysia (Hamid, 2005), beberapa negara Arab (Al-Htaybat, 2011), dan Tiongkok (Xiao, Yang dan Chow, 2004). Saat ini, akan tetapi, masih sedikit penelitian yang menguji faktor- faktor yang mempengaruhi pelaporan perusahaan melalui internet di Indonesia yang mengkaitkannya dengan karakteristik perusahaan dan karakteristik tata kelola perusahaan.

  Penelitian ini mengacu pada penelitian yang dilakukan oleh Aly, Simon dan Hussainey (2010) dan berfokus pada hubungan antara pelaporan internet dengan karakteristik keuangan perusahaan dan mekanisme tata kelola perusahaan yang secara potensial mempengaruhi keputusan pengungkapan perusahaan di Indonesia. Faktor-faktor potensial yang mempengaruhi web-based corporate

  reporting tersebut adalah profitabilitas, leverage , likuiditas, struktur kepemilikan

  digunakan untuk mencari

  leverage , dan likuiditas) dan karakteristik

  Variabel independen dalam penelitian ini adalah karakteristik keuangan perusahaan (profitabilitas,

  menggunakan disclosure index (indeks pengungkapan) yang telah digunakan oleh Aly, Simon dan Hussainey (2010) dengan modifikasi yang telah disesuaikan untuk kondisi perusahaan di lingkungan Indonesia dan terdiri dari 94 item; 60 item merupakan disclosure content dan 34 merupakan presentation item. Indeks pengungkapan dipilih karena komprehensif, dan mencakup format konten dan presentasi atau penyajian perusahaan, serta indeks pengungkapan telah digunakan oleh penelitian-penelitian sebelumnya. Indeks pengungkapan untuk masing-masing perusahaan dihitung dengan membagi skor aktual perusahaan dengan skor maksimal yang mungkin tepat bagi perusahaan.

  reporting dimana tingkat web-based corporate reporting dalam penelitian ini

  Variabel dependen dalam penelitian ini adalah tingkat web-based corporate

  di IDX Fact Book, dicari dengan menggunakan nama perusahaan melalui mesin pencari global Google (www.google.com).

  website atau tidak, dan untuk menemukan website yang ada. Lebih lanjut lagi, website perusahaan yang tidak ditemukan

  jumlah, nama, kontak, dan alamat website (jika tersedia) dari perusahaan yang terdaftar di BEI. IDX Fact Book digunakan terutama untuk menentukan apakah perusahaan tersebut memiliki

  yang tersedia pada

  saham, kompetensi komite audit, dan ukuran auditor.

  Fact Book 2014

  Sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan non finansial yang menerbitkan laporan tahunan perusahaan tahun 2013 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yang mempunyai laman perusahaan. Pengumpulan data dari laman perusahaan dilakukan pada bulan Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015. IDX

  METODE

  menyembunyikan berita. Oleh karena itu, perusahaan dapat menggunakan pengungkapan internet untuk menjaga langkah dengan perusahaan lainnya dalam satu industri. Craven dan Marston (1999) juga menyatakan bahwa penggunaan internet itu sendiri dapat menjadi sinyal akan kualitas yang tinggi. Hal tersebut mengindikasikan bahwa perusahaan modern dan up-to-date dengan teknologi terbaru daripada old fashioned dan konservatif.

  stakeholder bahwa perusahaan

  Craven dan Marston (1999) menyatakan bahwa sesuai dengan teori sinyal, perusahaan berusaha untuk mengadopsi tingkat pengungkapan yang sama dengan perusahaan lainnya dalam industri yang sama, karena apabila perusahaan tidak menjaga tingkat pengungkapan yang sama dengan lainnya, hal tersebut dapat dianggap oleh

  Teori keagenan menunjukkan bahwa perusahaan dengan leverage yang tinggi akan mengungkapkan informasi yang lebih dengan tujuan untuk memuaskan kebutuhan kreditor.

  Watson, Shrives dan Marston (1999) menyatakan bahwa teori keagenan dapat menjelaskan mengapa manajer mengungkapkan informasi secara sukarela. Melalui pengungkapan yang lebih besar perusahaan mencoba untuk mengurangi biaya modal dengan mengurangi ketidakpastian investor (Watson, Shrives dan Marston, 2002).

  tata kelola perusahaan (struktur kepemilikan publik, kompetensi komite dan 8 untuk perusahaan yang termasuk dalam jenis industri trade, service &

  web-based corporate reporting

  infrastructure, utilities & transportation ,

  on equity (ROE). Likuiditas diukur dengan

  menggunakan current ratio. Variabel struktur kepemilikan publik diukur dengan persentase free float, persentase jumlah pemegang saham luar yang memiliki di bawah lima persen dari total saham perusahaan yang beredar. Kompetensi komite audit diukur berdasarkan proporsi anggota komite audit yang memiliki latar belakang pendidikan keuangan atau akuntansi terhadap jumlah total anggota komite audit. Ukuran auditor dalam penelitian ini, diukur dengan menggunakan variabel dummy, di mana kode 1 adalah untuk perusahaan yang diaudit oleh kantor akuntan publik Big 4, dan kode 0 apabila perusahaan diaudit oleh kantor akuntan publik non Big 4. Kantor akuntan Big 4 yang berafiliasi di Indonesia adalah KAP Purwantono, Sarwoko, Sandjaja berafiliasi dengan Ernst & Young, KAP Osman Bing Satrio dan Rekan berafiliasi dengan Deloitte, KAP Sidharta, Widjaja dan Rekan berafiliasi dengan KPMG, dan KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan berafiliasi dengan PWC.

  DI (TS) = α + β 1 ROE + β 2 DAR + β 3 CR + β 4 SKP

  digunakan analisis regresi parsial .

  audit, dan ukuran auditor). Profitabilitas diukur dengan menggunakan rasio return

  Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, leverage, likuiditas, struktur kepemilikan publik, kompetensi komite audit, dan ukuran auditor terhadap tingkat

  investment .

  • β
  • 5 KKA + β 6 UA + β 7 LNASET + β 8 IN
  • β
  • 9 INDMIN
  • β
  • 10 I
  • β
  • 11 IND MI + β 12 IND CGI + β 13 I
  • β
  • 14
  • β
  • 15 INDTS + ε

    HASIL DAN PEMBAHASAN

      corporate reporting (ITS) selama periode

      adalah 0.35, hal ini

      2

      Tabel 2 menunjukkan bahwa besarnya adjusted R

      probabilitas sebesar 0.50 signifikan di atas 0.05 yang berarti hipotesis nol diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual terdistribusi secara normal.

      Smirnov adalah sebesar 0.82 dengan

      Berdasarkan hasil uji normalitas analisis statistik, hasil output SPSS menunjukkan bahwa nilai Kolmogorov-

      Oktober 2014 sampai dengan Januari 2015 diperoleh sebesar 0.67 dengan nilai standar deviasi sebesar 0.06. Nilai indeks tersebut menunjukkan bahwa banyak perusahaan telah menggunakan secara maksimal laman yang dimiliki untuk menginformasikan baik informasi kinerja keuangan perusahaan maupun informasi non keuangan perusahaan. Banyak sekali perusahaan yang memanfaatkan teknologi yang disediakan oleh media internet untuk menginformasikan kepada pengguna informasi.

      termasuk dalam jenis industri

      construction , 7 untuk perusahaan yang

      web-based corporate reporting terkecil

      Berdasarkan Tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 229 perusahaan non finansial menunjukkan indeks total skor berarti 35% variasi tingkat web-based

      Penelitian ini menggunakan dua variabel kontrol, yaitu ukuran perusahaan dan jenis sektor industri. Ukuran perusahaan diukur berdasarkan logaritma total aset yang dimiliki oleh perusahaan. Jenis industri diukur dengan kode sebagai berikut: 1 untuk perusahaan dalam jenis industri agriculture, 2 untuk perusahaan dalam jenis industri mining, 3 untuk perusahaan dalam jenis industri basic

      industry and chemicals ,

      4 untuk perusahaan dalam jenis industri

      miscellaneous industry ,

      5 untuk perusahaan yang termasuk dalam jenis industri consumer goods industry, 6 untuk perusahaan yang termasuk dalam jenis industri property, real estate and building

      adalah 0.47 dan indeks total skor terbesar adalah 0.86. Rata-rata tingkat web-based

      corporate reporting

      Argumen yang dapat mendukung hal tersebut adalah sebagian besar hutang berasal dari perbankan (institutional

      tidak diterima karena tidak signifikan.

      regresi berganda pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis ketiga

      corporate reporting. Berdasarkan hasil uji

      Pernyataan hipotesis ketiga menyatakan bahwa likuiditas berpengaruh positif terhadap tingkat web-based

      lebih untuk mengakses informasi dari perusahaan (Boubaker, Lakhal dan Nekhili, 2012). Pemegang hutang yang utama (perbankan dan pemegang obligasi institusional) lebih mengandalkan pada akses langsung informasi perusahaan daripada akses yang tidak langsung (misalnya internet financial reporting). Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Almilia (2008) dan Aly, Simon dan Hussainey (2010) bahwa leverage bukan sebagai faktor yang menentukan tingkat pengungkapan informasi perusahaan melalui laman perusahaan. Menurut Almilia (2008) perusahaan yang berukuran besar serta memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi akan cenderung untuk memiliki lingkungan sistem informasi akuntansi yang baik, sehingga berdampak bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang cukup untuk mengelola laman perusahaan untuk menyajikan informasi keuangan dan non keuangan perusahaan bagi pengguna informasi dibandingkan dengan perusahaan yang berukuran kecil serta memiliki tingkat profitabilitas yang rendah.

      debtholders ) yang memiliki kekuatan

      tidak diterima karena tidak signifikan.

      (ITS) dapat dijelaskan oleh variasi dari ke enam variabel independen profitabilitas (ROE), leverage (DAR), likuiditas (CR), struktur kepemilikan publik (SKP), kompetensi komite audit (KKA), dan ukuran auditor (UA). Sedangkan sisanya (100% - 35% = 65%) dijelaskan oleh sebab-sebab yang lain di luar model. Standar Error of

      regresi berganda pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kedua

      corporate reporting. Berdasarkan hasil uji

      Pernyataan hipotesis kedua menyatakan bahwa leverage berpengaruh positif terhadap tingkat web-based

      hasil uji regresi berganda pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis pertama diterima. Argumen yang dapat mendukung hal tersebut adalah sesuai dengan teori sinyal bahwa perusahaan profit memiliki dorongan untuk lebih mengungkapkan informasi, untuk memberikan sinyal profitabilitas perusahaan kepada investor untuk mendukung kebelanjutan posisi dan tingkat kompensasi manajemen (Oyeler, Laswad dan Fisher, 2003), dan untuk meningkatkan modal (Marston dan Polei, 2004). Almilia (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi cenderung untuk mengungkapkan lebih banyak informasi karena ingin menunjukkan kepada publik dan stakeholders bahwa perusahaan memiliki tingkat profitabilitas yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain pada industri yang sama. Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Aly, Simon dan Hussainey (2010) yang menemukan bahwa profitabilitas dapat meningkatkan kemungkinan perusahaan mempublikasikan informasi keuangan melalui internet. Perusahaan yang menguntungkan lebih menggunakan teknik format untuk mempermudahkan perolehan informasi dari laman mereka.

      based corporate reporting. Berdasarkan

      Pernyataan hipotesis pertama menyatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap tingkat web-

      Estimate (SEE) sebesar 0.05.

      Argumen yang dapat mendukung hal tersebut adalah perusahaan tidak terlalu mempermasalahkan rasio likuiditas dalam pelaporan perusahaan melalui laman mereka dikarenakan investor tidak lagi memperhatikan rasio likuiditas, tetapi investor lebih menaruh perhatian pada rasio profitabilitas yang dianggap lebih berpengaruh langsung terhadap investor (Aly, Simon dan Hussainey, 2010). Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Aly, Simon dan Hussainey (2010) bahwa likuiditas bukan sebagai faktor yang menentukan tingkat pengungkapan informasi perusahaan melalui laman perusahaan. Perusahaan yang melakukan pelaporan perusahaan melalui laman mereka mengabaikan informasi mengenai likuiditas. Baik perusahaan dengan likuiditas yang tinggi maupun perusahaan dengan likuiditas yang rendah akan tetap melakukan pelaporan keuangan melalui laman mereka dengan tujuan untuk menunjukkan keterbukaan manajemen perusahaan dalam melaporkan informasi keuangan perusahaan (Aly, Simon dan Hussainey, 2010).

      Pernyataan hipotesis keempat menyatakan bahwa struktur kepemilikan publik berpengaruh positif terhadap tingkat web-based corporate reporting. Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis keempat diterima. Argumen yang dapat mendukung hal tersebut adalah perusahaan yang struktur kepemilikannya tersebar cenderung untuk mengungkapkan informasi yang lebih pada laman mereka untuk memenuhi pemegang saham dengan informasi penting, sedangkan perusahaan yang diselenggarakan secara tertutup cenderung untuk mengungkapkan informasi yang kurang pada laman mereka karena pemegang saham mereka dapat mengakses informasi yang dibutuhkan dan memperolehnya secara internal (Marston dan Polei, 2004). Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Oyelere, Laswad dan Fisher (2003), dan Kelton dan Yang (2008), yang menemukan bahwa tingkat pelaporan keuangan pada internet meningkat dengan dispersi kepemilikan dimana hal ini mendukung hipotesis teori keagenan.

      Pernyataan hipotesis kelima menyatakan bahwa kompetensi komite audit berpengaruh positif terhadap tingkat web-based corporate reporting . Berdasarkan hasil uji regresi berganda pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis kelima tidak diterima karena tidak signifikan. Komite audit tidak hanya bertanggung jawab terhadap pengawasan persiapan laporan keuangan, tetapi juga bertanggung jawab terhadap pengawasan pengendalian internal dan penerapan tata kelola perusahaan yang baik (Puspitaningrum dan Atmini, 2012). Dengan tanggung jawab yang besar tersebut, kompetensi keuangan dan atau akuntansi saja tidak cukup bagi komite audit untuk dapat menjalankan fungsi tersebut secara baik (Puspitaningrum dan Atmini, 2012). Selain itu, arah yang negatif menunjukkan bahwa juga terdapat keharusan bagi komite audit sebagai tim untuk memiliki kompetensi dan pengalaman di lingkup kerja hukum, pasar saham, dan praktik bisnis lainnya yang terkait (Puspitaningrum dan Atmini, 2012).

      Pernyataan hipotesis keenam menyatakan bahwa ukuran auditor berpengaruh positif terhadap tingkat web-

      based corporate reporting . Berdasarkan

      hasil uji regresi berganda pada Tabel 2 dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis keenam diterima. Manajer yang menyewa kantor akuntan publik yang besar memberikan sinyal kepada pasar bahwa mereka bersedia untuk menyediakan pengungkapan yang berkualitas tinggi (Boubaker, Lakhal dan Nekhili, 2012). Kantor akuntan publik yang besar dapat mendukung perusahaan untuk meningkatkan kualitas dan kredibilitas informasi yang diungkapkan untuk menjaga reputasi mereka (Boubaker, Lakhal dan Nekhili, 2012).

      Tabel 1. Deskriptif Variabel Penelitian

      Minimal Maksimal Rata-Rata Std. Deviasi

      ITS .47 .86 .67 .06 ROE -2.33 1.25 .07 .26

      DAR .00 .93 .47 .20 CR .26 156.19

      3.07

      11.57 SKP .00

      92.29

      27.68

      18.60 KKA .25 1.00 .76 .22 Sumber: Data sekunder, diolah (2015)

      Tabel 2. Hasil Uji Parsial (t test)

      Variabel Beta t Signifikansi ROE .11 2.13 .03** DAR -.07 -1.19 .23 CR -.09 -1.64 .10 SKP .16 2.82 .00*

    • .03 -.59 .55

      KKA UA .14 2.39 .01** LNASET .34 5.53 .00*

      .10 1.72 .08***

      INDAGRI

      INDMIN .25 3.90 .00*

      INDTS .24 3.37 .00*

      INDMI .00 .01 .99

      INDCGI .18 2.77 .00*

      INDPRE .16 2.35 .01**

      INDIU .27 4.10 .00*

      R square .39 Adjusted R square .35

      Catatan:

    • Signifikan pada 0.01
      • Signifikan pada 0.05
        • Signifikan pada 0.10 Sumber: Data sekunder, diolah (2015)

      SIMPULAN DAN SARAN struktur kepemilikan publik, dan ukuran

      auditor berpengaruh positif terhadap Dari hasil penelitian yang sudah dilakukan tingkat web-based corporate reporting, sedangkan leverage , likuiditas, dan dapat disimpulkan bahwa profitabilitas, kompetensi komite audit tidak mempengaruhi tingkat

      web-based corporate reporting . Penelitian mendatang

      Irish Accounting Review, Vol. 7 No. 1, pp.37- 68.

      Hussainey, K., dan A. Al-Nodel. 2008. "Corporate Governance Online Reporting by Saudi Listed Companies." Research in Accounting in Emerging Economies , Volume 8, pp.39-64.

      Herusetya, A. 2009. "Pengaruh Ukuran Auditor dan Spesialisasi Auditor Terhadap Kualitas Laba." Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 6 Nomor 1, pp.46-70.

      Governance, Vol. 5 No. 1, pp.5-14.

      Swiss Point of View", pp.1-30. Hamid, F. Z. A. 2005. "Malaysian Companies Use of The Internet For Investor Relations." Corporate

      Gujarati, D. Dasar-dasar Ekonometrika Jilid 1. Jakarta: Erlangga, 2007. Hail, L. 2001. "The Impact of Voluntary Corporate Disclosure on the Ex ante Cost of Capital - A

      Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro, 2007.

      Ettredge, M., V. J. Richardson,dan S. Scholz. 2001. "The presentation of financial information at corporate Web sites." International Journal of Accounting Information Systems 2 , pp.149-168. Ezat, A., dan A. El-Masry. 2008. "The impact of corporate governance on the timeliness of corporate internet reporting by Egyptian listed companies." Managerial Finance, Vol. 34 No. 12, pp.848-867. Ghozali, I. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan

      Debreceny, R., G. L. Gray, dan A. Rahman. 2002. "The determinants of Internet financial reporting." Journal of Accounting and Public Policy 21 , pp.371-394.

      Perspectives in Management , pp.211-227.

      Yogyakarta: Penerbit ANDI, 2005. Davey, H., dan K. Homkajohn. 2004. "Corporate Internet Reporting: An Asian Sample." Problems and

      Darsono, dan Ashari. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan.

      Craven, B.M, dan C. Marston. 1999. "Financial reporting on the Internet by leading UK companies." The European Accounting Review , pp.321-333.

      Boubaker, S., F. Lakhal, dan M. Nekhili. 2012. "The Determinants of Web-based Corporate Reporting in France." Managerial Auditing Journal, Vol. 27 No. 2, pp.126-156. Brennan, N., dan D. Hourigan. 1999. "Corporate Reporting on the Internet by Irish Companies."

      dapat menggunakan faktor-faktor lain, misalnya nilai saham, agama, budaya, dan faktor-faktor lainnya, yang dapat mempengaruhi pelaporan dan pengungkapan perusahaan melalui laman di Indonesia. Penelitian ini tidak dirancang untuk mengetahui seberapa besar pelaporan perusahaan melalui laman memberikan informasi berelevansi nilai bagi investor. Penelitian selanjutnya dapat menguji secara empiris bagaimana pengungkapan melalui laman perusahaan mempengaruhi harga saham perusahaan. Penelitian selanjutnya diharapkan mampu menguji data dengan uji regresi berganda agar dapat mengestimasi parameter populasi dengan menambahkan jumlah observasi.

      Bonson, E., dan T. Escobar. 2006. "Digital reporting in Eastern Europe: An empirical study." International Journal of Accounting Systems , pp.299-318.

      Bollen, L., H. Hassink, dan G. Bozic. 2006. "Measuring and explaining the quality of Internet investor relations activities: a multinational empirical analysis." International Journal of Accounting Information Systems 7 , pp.273-298.

      Accounting, Auditing and Accountability Journal, Vol. 2, pp.36-51.

      Belkaoui, A., dan P. G. Karpik. 1989. "Determinants of the Corporate Decision to Disclose Social Information."

    DAFTAR PUSTAKA

      "Corporate Reporting on the Internet." Accounting Horizons, Vol. 13 No. 3, pp.241- 257.

      Egypt." Managerial Auditing Journal, Vol. 25, No. 2, pp.182-202. Ashbaugh, H., K. M. Johnstone, dan T. D. Warfield. 1999.

      Almilia, L.S. 2008. "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Sukarela "Internet Financial and Sustainability Reporting"." JAAI, Volume 12 No. 2, pp.117-131. Aly, D., J. Simon, dan K. Hussainey. 2010. "Determinants of corporate internet reporting: evidence from

      Perusahaan Go Publik Indonesia." Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi 2009 , pp.34-38.

      1, pp.5-26. Almilia, L.S. 2009. "Analisa Kualitas Isi Financial and Sustainability Reporting pada Website

      Al-Htaybat, K. 2011. "Corporate Online Reporting in 2010: A Case Study in Jordan." Journal of Financial Reporting & Accounting, Vol. 9 No.

      The International Journal of Digital Accounting , Vol. 3, No. 6, pp.165-199.

      , dan A. Lymer. 2003. “Developments in Internet Financial Reporting: Review and Analysis Across Five Developed Countries”.

      Abd El Salam, O.H. (1999). “The introduction and application of international accounting standards to accounting disclosure regulations of a capital market in developing country: the case of Egypt”. Disertasi Tidak Dipublikasikan, School of Management, Heriot-Watt University. Edinburgh UK. Allam, A.

      

    Indonesia, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet. Sanchez, I. G., L. R. Dominguez, dan I. G. Alvarez. 2011.

    www.apjii.or.id. Oktober 23, 2014. "Corporate governance and strategic http://www.apjii.or.id (accessed Oktober 23, information on the internet." Accounting, 2014). Auditing & Accountability Journal, Vol. 24 No.

      Indonesia, Bursa Efek. Fact Book. Jakarta: Bursa Efek 4, pp.471-501.

      Indonesia, 2013. Sudarmadji, A. M., dan L. Sularto. 2007. "Pengaruh

    Indonesia, Bursa Efek. IDX Fact Book 2014. Jakarta: Ukuran Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,

    Bursa Efek Indonesia, 2014. dan Tipe Kepemilikan Perusahaan Terhadap

    Ismail, T. H. 2002. "An Empirical Investigation of Factors Luas Voluntary Disclosure Laporan Keuangan

    Influencing Voluntary Disclosure of Financial Tahunan." Proceeding PESAT (Psikologi, Information on the Internet in the GCC Ekonomi, Sastra, Arsitek & Sipil) , pp.53-61. Countries." Working Paper Series, Social Watson, A., P. Shrives, dan C. Marston. 2002. "Voluntary Sciencies Research Network , pp. 21-26. disclosure of accounting ratios in the UK." Jones, M. J., dan J. Z. Xiao. 2004. "Financial reporting on British Accounting Review 34 , pp.289-313. the Internet by 2010: a consensus view." Wagenhofer, A. 2003. "Economic Consequences of Accounting Forum 28 , pp.237-263. Internet Financial Reporting." Schmalenbach Juhmani, O. 2014. "Determinants of Corporate Social and Business Review , Vol. 55, pp. 262-279.

      Enviromental Disclosure on Websites: The Xiao, J. Z., H. Yang, dan C. W. Chow. 2004. "The Case of Bahrain." Universal Journal of determinants and characteristics of voluntary Accounting and Finance 2(4) , pp.77-87. Internet-based disclodures by listed Chinese

      

    Komite Nasional Kebijakan Governance, 2006, Pedoman companies." Journal of Accounting and Public

    Umum Good Corporate Governance Indonesia, Policy 23 , pp.191-225.

      Jakarta. Lestari, H. S., dan A. Chariri. 2007. "Analisis Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pelaporan

      Keuangan Melalui Internet (Internet Financial Reporting) dalam Website Perusahaan." pp.1-

      28. Marston, C. 2003. "Financial reporting on the Internet by leading Japanese companies." Corporate Comunications: An Iinternational Journal , pp.23-34.

      Marston, C., dan A. Polei. 2004. "Corporate reporting on the Internet by German companies." International Journal of Accounting Information Systems 5 , pp.285-311.

      Nuryaman. 2009. "Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan, Ukuran Perusahaan, dan Mekanisme Corporate Governance Terhadap Pengungkapan Sukarela." Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia, Volume 6, Nomor 1, pp.89-116.

      Oyeler, P., F. Laswad, dan R. Fisher. 2003. "Determinants of internet financial reporting by New Zealand companies." Journal of International Management and Accounting , pp.26-63. Peraturan Bapepam dan LK Nomor X.K.6. Penyampaian Laporan Tahunan Emiten Atau Perusahaan

      Publik. Jakarta: Bapepam dan LK, 2012. Puspitaningrum, D., dan S. Atmini. 2012. "Corporate Governance Mechanism and The Level of

      Internet Financial Reporting: Evidence from Indonesian Companies." Procedia Economics and Finance 2 , pp.157-166.

      Rahman, Z. D. 2010. "The Impact of Internet Financial Reporting on Stock Prices Moderated by Corporate Governance: Evidence from Indonesia Capital Market." Available at: http://ssrn.com/abstract=1576327.

      Rezaee, Z. Corporate Governance Post - Sarbanes Oxley.

      Memphis: John Wiley & Sons, Inc., 2007. Riro, G. K., dan N. M. Waweru. 2013. "Corporate Governance and Level of Internet Reporting in

      Kenya." Available at: http://ssrn.com/abstract=2310098 , pp.1-40.