DAFTAR ISI - Politik Pendidikan

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR

  i DAFTAR ISI ii

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  1.2 Rumusan Masalah

  1.3 Tujuan Pembahasan

  1.4 Manfaat Pembahasan

  BAB II PEMBAHASAN

  2.1 Hakikat Politik

  2.2 Hubungan Politik dan Pendidikan

  2.3 Kontrol Negara Terhadap Pendidikan

  2.4 Sketsa Politik Pendidikan Indonesia

  BAB III PENUTUP

  3.1 Kesimpulan

  3.2 Saran

DAFTAR PUSTAKA

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur pemakalah haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan kasih karuniaNya sehingga makalah ini dapat disusun sampai selesai.

  Makalah ini disususn untuk melengkapi tugas kelompok dari Bapak Prof. Dr.Muhammad Badiran, M.Pd dan Dr. Sahat Siagian, M.Pd pengampu mata kuliah Landasan Ilmiah Ilmu Pendidikan. Makalah ini membahas tentang Politik Pendidikan.

  Pemakalah menyadari bahwa isi dari makalah ini belum sempurna. Untuk itu diharapkan kritik, saran yang membangun dari peserta diskusi demi penyempurnaan isi makalah ini .

  Medan, Februari 2009 Kelompok V

BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang Masalah

  Politik pendidikan atau the politics of education adalah kajian tentang relasi antara proses munculnya berbagai tujuan pendidikan dengan cara – cara penyampaiannya. Kajian ini lebih terfokus pada kekuatan yang menggerakkan perangkat pencapaian tujuan pendidikan dan bagaimana serta kemana perangkat tersebut akan diarahkan. Kajian politik pendidikan terkonsentrasi pada peranan Negara dalam bidang pendidikan, sehingga dapat menjelaskan asumsi dan maksud dari berbagai strategi perubahan pendidikan dalam suatu masyarakat secara lebih baik.Kajian politik pendidikan dapat memberikan pemahaman yang lebih baik tentang kaitan antara berbagai kebutuhan politik Negara dengan isu – isu praktis sehari hari di sekolah; tentang kesadaran kelas; tentang berbagai bentuk dominasi dan subordinasi yang sedang dibangun melalui jalur pendidikan.

  1.2 Rumusan Masalah

  1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan Politik ?

  1.2.2 Bagaimana Hubungan Antara Politik dan Pendidikan ?

  1.2.3 Bagaimana Kontrol Negara Terhadap Pendidikan ?

  1.2.4 Bagaimana Sketsa Politik Pendidikan di Indonesia ?

  1.3 Tujuan Pembahasan

  1.3.1 Untuk mengetahui pengertian politik

  1.3.2 Untuk mengetahui hubungan antara politik dan pendidikan

  1.3.3 Untuk mengetahui kontrol Negara terhadap pendidikan

  1.3.4 Untuk mengetahui sketsa politik pendidikan di Indonesia

1.4 Manfaat Pembahasan

  Manfaat yang dapat diperoleh melalui pembahasan ini adalah:

  1.4.1 Memberi pengetahuan kepada pendidik tentang politik pendidikan di Indonesia

  1.4.2 Memberi pengetahuan kepada pendidik bagaimana peranan politik dalam perkembangan pendidikan di Indonesia.

  1.4.3 Memberi pengetahuan kepada pendidik tentang hubungan politik dan pendidikan

  1.4.4 Memberi pengetahuan kepada pendidik tentang sketsa politik pendidikan di Indonesia

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hakekat Politik

  Politik adalah Pengertian ini merupakan upaya penggabungan antara berbagai

  Politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara

  Di samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara lain: 1.

  Politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)

  2. Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan

  negara

  3. Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan

  mempertahankan kekuasaan di masyarakat

  4. Politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan

  Dalam konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain:

  

2.2 Hubungan Politik dan Pendidikan

  Pendidikan dan politik adalah dua elemen penting dalam system sosial politik disetiap Negara, baik Negara maju maupun Negara berkembang. Keduanya sering hubungan apa – apa. Padahal, keduanya bahu membahu dalam proses pembentukan karakteristik masyarakat disuatu Negara. Lebih dari itu, keduanya saling menunjang dan saling mengisi lembaga – lembaga dan proses pendidikan berperan penting dalam membentuk perilaku politik masyarakat di Negara tersebut. Ada hubungan erat dan dinamis antara pendidikan dan politik disetiap Negara. Hubungan tersebut adalah realitas empiris yang telah terjadi sejak awal perkembangan peradaban manusia dan menjadi perhatian para ilmuan.

  PendidIkan sering dijadikan media dan wadah untuk menanamkan ideology Negara atau tulang yang menopang kerangka politik. Di Negara – Negara barat kajian tentang hubungan antara pendidikan dan politk dimulai oleh Plato dalambukunya Republic yang membahas hubungan antara ideology dan institusi Negara dengan tujuan dan metode pendidikan.

  Plato mendemonstrasikan dalam buku tersebut bahwa dalam budaya Helenik, sekolah adalah salah satu aspek kehidupan yang terkait dengan lembanga – lembaga politik. Plato menggambarkan adanya hubungan dinamis antara aktivitas kependidikan dan aktivitas politik. Keduanya sakan dua sisi dari satu koin, tidak mungkin terpisahkan. Analisis Plato tersebut telah meletakkan fundamental bagi kajian hubungan politik dan pendidikan di kalangan generasi ilmuwan generasi berikutnya.

  Dalam ungkapan Abernethy dan Coombe (1965 : 287), education and politics are inextricably linked (pendidikan dan politik terikat tanpa bias dipisahkan). Hubungan timbal balik antara politik dan pendidikan dapat terjadi melalui tiga aspek, yaitu pembentukan sikap kelompok (group attitudes), masalah pengangguran (employment), dan peranan politik kaum cendikia (the political role of the intelligentsia).

  Dalam masyarakat yang lebih maju dan berorientasi teknologi, dan mengadopsi nilai – nilai dan lembaga barat, pola hubungan antara pendidikan dan politik berubah dari pola tradisional ke pola modern. Dibanyak Negara berkembang, dimana pengaruh modernisasi sangat kuat. Jika politik dipahami sebagai praktik kekuatan, kekuasan, dan otoritas dalam masyarakat dan pembuatan keputusan – keputusan otoritatif tentnag alokasi sumber daya dan nilai – nilai sosial (Harman, 1974 : 9), maka jelaslah bahwa pendidikan tidak lain adalah sebuah bisnis politik.

  Hal tersebut menegaskan bahwa pendidikan dan politik adalah dua hal yang berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Dengan kata lain, berbagai aspek pendidikan senantiasa mengandung unsur – unsur politik. Begitu juga sebaliknya, setiap aktivitas politik ada kaitannya dengan aspek – aspek kependidikan.

2.3 Kontrol Negara terhadap Pendidikan

  Sebagai suatu proses yang banyak menentukan corak dan kualitas kehidupan individu dan masyarakat, tidak mengherankan apabila semua pihak memandang pendidikan sebagai wilayah strategis bagi kehidupan manusia sehingga program – program dan proses yang ada di dalamnya dapat dirancang, diatur, dan diarahkan sedemikian rupa untuk mendapatkan output yang diinginkan. Ini yang menjadi salah satu alasan mengapa suatu Negara sangat pedulu dan menyediakan anggaran dalam jumlah yang besar untuk bidang pendidikan. Semua itu dilakukan dalam rangka membangun suatu system pendidikan yang memiliki kharakteristik, kualitas, arah, dan output yang diinginkan. Untuk memastikan terwujudnya keinginan tersebut, banyak Negara yang menerapkan control yang sangat ketat terhadap program – program pendidikan, baik yang diselenggarakan sendiri oleh Negara maupun yang diselenggarakan oleh masyarakat.

  Pemerintah adalah bagian dari Negara yang paling kasat mata dan dapat juga menjadi bagian paling penting dan paling aktif dari Negara, tetapi pemerintah bukanlah keseluruhan dari Negara. Negara terdiri dari berbagai institusi yang masing masing memiliki fungsi dan peran tersendiri dalam tatanan kehidupan kenegaraan.

  Menurut Dale (1989: 39 - 43), control Negara terhadap pendidikan umunnya dilakukan melalui empat cara. Pertama, system pendidkan diatur secara legal. Kedua, system pendidikan dijalankan sebagai birokrasi, menekankan ketaatan pada aturan dan objektivitas. Ketiga, penerapan wajib pendidikan (compulsory education). Keempat, reproduksi politik dan ekonomi yang berlangsung disekolah berlangsung dalam konteks tertentu. Dale (1989 : 59) menambahkan bahwa perangkat Negara dalam bidang pendidikan, sepeti sekolah dan administrasi pendidikan memiliki efek tersendiri terhadap pola, proses, dan praktik pendidikan.

2.4 Sketsa Politik Pendidikan di Indonesia

  Setiap periode perkembangan pendidikan nasional adalah persoalan penting bagi suatu bangsa karena perkembangan tersebut menentukan tingkat penguasaan ilmu pengetahuan dan teknolgi, karakteristik, dan kesadara politik yang banyak mempengaruhi masa depan bangsa tersebut. Setiap periode perkembangan pendidikan adalah faktor politik dan kekuatan politik karena pada hakikatnya pendidikan adalah cerminan aspirasi, kepentingan, dan tatanan kekuasaan kekuatan – kekuatan politik yang sedang berkuasa. Ada empat strategi pokok pembangunan pendidikan nasional, yaitu :

  1. Peningkatan pemerataan kesempatan pendidikan

  2. Peningkatan relevansi pendidikan dengan pembangunan

  3. Peningkatan kualitas pendidikan 4. Peningkatan efisiensi pengelolaan pendidikan.

  Sketsa penyelenggaraan pendidikan di Negara ini dapat dibagi atas enam periode perkembangan, yaitu :

  1. Periode pertama adalah periode awal atau periode prasejarah yang berlangsung hingga pertengahan tahun 1800an. Pada masa ini penyelenggaraan pendidikan di tanah air mengarah pada sosialisasi nilai – nilai agama dan pembangunan keterampilan hidup. Penyelenggaraan pendidikan pada periode ini dikelola dan dikontrol oleh tokoh – tokoh agama.

  2. Periode kedua adalah periode kolonial Belanda yang berlangsung dari tahun 1800an hingga tahun 1945. Pada periode ini penyelenggaraan pendidikan ditanah air diwarnai oleh proses modernisasi dan pergumulan antara aktivitas pendidikan pemerintahan colonial dan aktivitas pendidikan kaum pribumi. Disatu pihak, pemerintah colonial berusaha menempuh segala cara untuk memastikan bahwa berbagai kegiatan pendidikan tidak bertentangan dengan kepentingan kolonialisme dan mencetak para pekerja yang dapat diekploitasi untuk mendukung misi sosial, politik, dan ekonomi pemerintah kolonial.

  3. Periode ketiga adalah periode pendudukan Jepang yang berlangsung dari tahun 1942 hingga tahun 1945. Berbagai kegiatan pendidikan pada periode ini diarahkan pada upaya mendiseminasi nilai – nilai dan semangat nasionalisme serta mengobarkan semangat kemerdekaan ke seluruh lapisan masyarakat. Salah satu aspek perkembangan dunia pendidikan pada masa periode ini adalah dimulainya penggunaan Bahasa Indonesia sebagai bahasa pengantar dalam lingkungan pendidikan formal.

  4. Periode keempat adalah periode Orde Lama yang berlangsung dari tahun 1945 hungga tahun 1966. Pada periode ini kegiatan pendidikan di tanah air lebih mengarah pada pemantapan nilai – nilai nasionalisme, identitas bangsa, dan pembangunan fondasi ideologis kehidupan berbangsa dan bernegara. Tujuan utama pendidikan pada periode ini adalah nation and character building dan kendali utama penyelenggaraan pendidikan nasional dipengang oleh tokoh – tokoh nasionalis.

  5. Periode kelima adalah periode Orde Baru yang berlangsung dari tahun 1967 hingga tahun 1998. Pada periode ini pendidikan menjadi instrument pelaksanaan program pembangunan di berbagai bidang, khususnya bidang pedagogi, kurikulum, organiasi, dan evaluasi pendidikan diarahkan pada akselerasi pelaksanaan pembangunan. Karena focus utama pembagunan nasional pada era Orde Baru adalah pada bidang ekonomi.

  6. Periode keenam adalah periode Reformasi yang dimulai pada tahun 1998. Pada periode ini semangat desentralisasi, demokratisasi, dan globalisasi yang dibawa oleh gerakan reformasi sehingga penataan system pendidikan nasional menjadi menu utama. Dengan menelusuri prinsip – prinsip penerapan yang diatur dalam berbagai peraturan perundang – undangan terkait.

BAB III PENUTUP

  3.1 Kesimpulan

  1. Politik pendidikan atau the politics of education adalah kajian tentang relasi antara proses munculnya berbagai tujuan pendidikan dengan cara – cara penyampaiannya.

  2. Politik adalah khususnya dalam

  

  3. pendidikan dan politik adalah dua hal yang berhubungan erat dan saling mempengaruhi. Dengan kata lain, berbagai aspek pendidikan senantiasa mengandung unsur – unsur politik. Begitu juga sebaliknya, setiap aktivitas politik ada kaitannya dengan aspek – aspek kependidikan.

  4. Kontrol Negara terhadap pendidikan umunnya dilakukan melalui empat cara.

  Pertama, system pendidkan diatur secara legal. Kedua, system pendidikan dijalankan sebagai birokrasi, menekankan ketaatan pada aturan dan objektivitas. Ketiga, penerapan wajib pendidikan (compulsory education). Keempat,

  reproduksi politik dan ekonomi yang berlangsung disekolah berlangsung dalam konteks tertentu.

  5. Sketsa penyelenggaraan pendidikan di Negara ini dapat dibagi atas enam periode perkembangan, yaitu : periode awal atau periode prasejarah, periode kolonial Belanda, periode pendudukan Jepang, periode Orde Lama, periode Orde Baru, dan periode Reformasi.

  3.2 Saran

  Memperhatikan serta tetap mengikuti perkembangan politik di Indonesia, agar dapat memberikan sumbangsih yang bernakna bagi dunia pendidikan.

  

DAFTAR PUSTAKA

Sirozi, M.2005.Politik Pendidikan.Jakarta : PT. Rajagrafindo Persada.

  http:/re-searchengines.com/art05-73.html/ http: //www.scribd.com/doc/2058421/politik-indonesia http:/jawabali.com/pendidikan/politik-pendidkan-557