Analisis Pengungkapan Informasi Corporate Social Responsibility dan Pengaruhnya terhadap Return Saham JAAI
rssN t4to-2420
A LEARNING OF NEW ZEALAND: A STEP TOWARD
A GOOD GOVERNANCE FOR INDONESIA
il lndra Bastian
LIKUIDITAS SAHAM, KEBIJAKAN DIVIDEN
DAN NTLAI PERUSAHAAN
ffi Mursalim
woMEN'S ilNDONES|AI EXPERTENCES tN THE PUBLIC
ACCOUNTING PROFESSION: WHY THEY AVOID?
ASL Lindawati
=
VOLUNTARY DISCLOSURE IN INDONESIA:
COMPARISON OF SHARIAH AND NON-SHARIAH
COMPLIANT COMPANIES
Peni Nugraheni
*
MENGGALI NILAI, MAKNA, DAN MANFAAT
PERKEMBANGAN SEJARAH PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA
iI Tjiptohadi Sawarjuwono, Basuki
dan lman Harymawan
ANALISIS PENGUNGKAPAN I NFORMASI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DAN PENGARU HNYA TERHADAP
RETURN SAHAM
ffi Riantri Barus dan Azhar Maksum
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PENGUNGKAPAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Marfuah dan Yuliawan Dwi Cahyono
il
BERAKREDITASI NOMOR : 65a/DlKTl/Kep/2008
:
,[t:Do-l:E*S
{: I -2420
IA (JAAI)
H- 15h- l,.Hzttt
TERAKRET'TA$ SI(.
}'(} @
Chainnan
Head of Accoun[ng Deparilnent
Former Editor in-Chief:
Johan Arifin
Editor in-Chief:
Ataina Hudayati
Technical Secretary:
Deni Eko Saputro
Editorial Board:
Achmad
Sobirin
lndra Bastian
lndonesia Universitas Gadjah
Bambang Agus Pramuka Jaka lsgiarta
Universitas lslam
Mada
UniversitasJenderalSoedirman UniversitasDiponegoro
Dwipraptono Agus
Universitas lslam
Hardjito
lndonesia
DidiAchjari
Universitas Gadjah
Mada
HadriKusuma
Universitas lslam
lndonesia
Jogiyanto Hartono
Universitas Gadjah Mada
KumalaHadi
Universitas lslam lndonesia
ZaenalArifin
Universitas lslam lndonesia
Editoria! Office:
Faculty of Economics, Universitas lslam lndonesia
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, lndonesia
I elp. i + 6227 4-8 8 1 546, 883 08 7, F ax: 6227 4-882589
E-mail : [email protected] dan [email protected]
&
JURNAL AKUNTANSI
AUDITING INDONESIA (JAAI) is published by
Accounting Department, Faculty of Economics, lslamic University of lndonesia and Supported by
lAl-KAPd (lkatan Akuntan lndonesia - Kompartemen Akuntan Pendidik). Published twice a year on
June and December, JAAI is a media of communication and reply forum for scientific works
especially concerning the field of the accounting and auditing studies of developing countries.
Papers presented in JAAI are solely author's responsibility, The editorial board may edit without
changing the substance ofthe papers.
ANALISIS PENGUNGKAPAN INFORMASI CO&PORATE SOCIAL
RE S PO NS IB ILI TY DAN PENGARUHNYA
TERHADAP RETURN SAHAM
;
Riantri Barus
Mahasiswa Progrom Studi Magister Akuntansi
Universitas Sumatera Utara, Medan
e-mai I : ri antr i b arus @yaho o. com
lrzhar Maksum
Program Studi Magister Akuntansi
Universitas Sumatera Utara, Medan
Abstract
This research aims to analyze the faclors that influence the CSR information exposure
and the impact toward the stock returnThe sample of this research is 176 companies that
plublished their annual reports in 2009 on the website of Indonesian Stock Exchange. The
analysis of this research is using regression analysis. The finding of this research shows that the
company size, the board of commissary size, and the company profile influence the CSR
information exposure in the annual report. This finding also indicates that the CSR information
exposure influences the stock return. This proves that the investors consider the social aspects in
making inv es tment de ci s ion.
Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), company size, board of commissary size,
company profile, stock Price.
Abstrak
Penelitian
ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yong mempengaruhi
pengungkapan informas, C,SR dan pengaruhnya terhadap return saham. Sampel sebanyak 176
perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan tahun 2009 pada website BEI, yang
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menujukkan bahwa ukuran
perusahaan, ukuran dapan komisaris, dan profil perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan informasi CSR pada laporan tahunan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pengungkapan informasi CSR berpengaruh terhadap return saham. Hal ini membudikan bahwa
investor mempertimbangkan aspek sosial dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Katu
kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan, ukuran
dewan
komisaris, profil perusahaan, return saham.
PENDAHULUAN
setelah kehadiran buku Cannibals With Forl20-30
>30-40
>40-50
7
>50
2
J
4
5
Vo
13,27
73
64,60
t7
15,04
4
3,54
3,54
0,00
0,00
4
0
U
113
::umber: Hasil Analisis Data
Distritrusi sampel berdasarkan ukuran
dewan
komisaris
,
Distribusi sampel berdasarkan ukuran
Jewan komisaris dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel menunjukkan bahwa 53 perusahaan
16p0yo) memiliki dewan komisaris sebanyak
:iga orang. Tidak ada perusahaan yang hanya
memiliki satu orang dewan komisaris, tetapi
hanya satu perusahaan (0,88%) yang memiliki
hrngga tujuh dan delapan orang anggota
Tabel tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas
sampel perusahaan (63,72%) berada pada
umur > 20 tahun, sedangkan 36,280,/0 berada
pada rentang usia 0 - 20 tahun.
Distribusi Sampel Berdasarkan Profil
Perusahaan
Distribusi sampel berdasarkan profil
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 6. Dari
Distribusi Sampel Berdasarkan Umur
Tabel 6. dapat dilihat bahwa mayoritas sampel
perusahaan (71,68%) termasuk dalam kategori
perusahaan low profile, sedangkan 28,32yo
termasuk dalam kategori perusahaan high
Perusahaan
profile.
dewan komisaris.
Distribusi sampel berdasarkan umur
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 5. Dari
Tabel4: Distribusi Sampel berdasarkan Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran Dewan Komisaris (Orane)
Jmlah
10
2t3
353
418
s19
68
7l
1
2
J
4
5
6
7
7o
0,00
11,50
46,90
15,93
16,81
8
113
7,08
0,88
0,88
100,00
Sumber: Hasil Analisis Data
No
I
2
Tabel5: Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Perusahaan
Umur Perusahaan (Tahun)
JumIah
4t
0 -20
>20
72
Total
113
Vo
36,29
63,72
100,00
Sumber: Hasil Analisis Data
93
JAAIVOLUME 15 N0. 1, JUN|2011:83-102
Tabel 6: Distribusi Sampel Berdasarkan Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
No
J$lrrlah
1
Low profile
81
High profile
32
2
Total
113
Sumber: Hasil Anaiisis Data
Distribusi
Berdasarkan
Sainpel
Pengungkapan Informasi CSR
Deskripsi pengungkapan informasi
CSR yang dilakukan oleh perusahaan dapat
dilihat pada Tabel 7. Kategori yang paling
banyak diungkapkan oleh perusahaan adala_h
kategori lain-lain tenaga kerja yaitu sebanyak
720 pengungkapan (50,85%), sedangkan
kategori yang palling sedikit diungkapkan
oleh perusahaan adalah kategori energi yaitu
hartya 13 pengungkapan (0,92o/o). Kategori
lingkungan paling banyak diungkapkan oleh
perusahaan yang termasuk dalam sektor
bangunan dan properti, sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta perusahaan investasi tidak ada mengungkapkan
kategori lingkungan. Kategori energi paling
banyak diungkapkan oleh perusahaan yang
termasuk dalam sektor bangunan dan properti.
Kategori yang diungkapkan oleh semua perusahaan yaitu kategori lain-lain tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan aset suatu per-
7o
71,68
28,32
100,00
usahaan, sehingga perusahaan akan menjaga
agar tenaga kerja yang dimiliki dapat dipertahankan. Ferusahaan j.rga berupaya agar
kualitas dan produktivitas tenaga kerja dapat
ditingkatkan. Hal ini mendorong perusahaan
untuk melakukan berbagai program seperti
kegiatan-kegiatan pelatihan, bantuan untuk
kegiatan pendidikan karyawan, kegiatan
gathering, dan lain-lain.
Kategori lain yang juga banyak diungkapkan adalah kategori keterlibatan masyarakat yaitu sebanyak 326 pengungkapan. Kategori ini merupakan kategori yang tergolong ke
dalam sumbangan perusahaan kepada
masyarakat sekitar. Perusahaan memberikan
sumbangan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Item
yang paling banyak diungkapkan dalam
kategori ini adalah item sumbarolgan tunai,
produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan, dan seni yaitu sebanyak l3Yo dari total pengungkapan.
Tabel 7: Distribusi Sampel Berdasar Pengungkapan Informasi CSR
Sektor
Industri
Pertanian, Kehutanan,
Perikanan
Peternakan
Pertambangan
Bangunan dan Properti
I
dan
IIIIVV
II
0
0
2
0
0
0
13
0
t2
60
6
25
Manufaktur
5
0
7
Transportasi
3
I
2
Media dan Komunikasi
9
2
8
i1
I
2
)
Pariwisata
3
0
t2
t9
t2
Perusahaan investasi
0
0
0
13
99
Perdagangan Besar dan Eceran
Keuangan dan Perbankan
Vo
VI
VIII
30005
00000
27224280
t79 18 83
2t62t767
4755164
5s 33 31
127 t9 72
196 20 78
501710294
1502118
724
120
7,49 0,92 6,99 50,85 8,47
8
3
3
5
379
t4t
245
323
326
32
t4t6
23,02
2,26
r00,00
Sumber: Hasil Analisis Data
Keterangan: 1 : Lingkungan;2: Energi; 3 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
Tenaga Kerja; 5 : Produk; 6: Keterlibatan Masyarakat; 7 : Umum
94
Total
4:
Lain-Lain
Pengungkapan lnformxi... (Riantri Barus & Azhar Maksum)
Hasil penelitian ini hampir sama
hasil penelitian yang diperoleh
Sembiring (2005) yang menyatakan bahwa
kategori yang paling banyak diungkapkan
adalah kategori lain-lain tentang
kerja, yaitu sebanyak 681
gkapan atau 47,960 dari total
pengungkapan, sedangkan kategori yarlg
paling sedikit diungkapkan adalah kategori
energi yang hanya 15 pengungkapan atau
1,l3ya dari total pengungkapan. Dilihat dari
perusahaan yang membuat pengungkapan,
maka kategori produk dan lain-lain tentang
tenaga kerja diungkapkan oleh keseluruhan
perusahaan (100%), sedangkan kategori energi
hanya diungkapkan oleh 11 perusahaan
tahunan. UU No. 40 tentang Perseroan
Terbatas belum mampu mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan
informasi CSR dalam laporan
tahunan.
Walaupun UU No. 40 sudah dikeluarkan
selama empat tahun, tetapi pelaksanaanya
belum seperti yang diharapkan.
Hasil Pengujian Regresi Model
I
Hasil pengujian regresi model I
berkaitan dengan analisis pengaruh ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, umur perusahaan, dan profil
perusahaan terhadap pengungkapan informasi
CSR. Pengujian meliputi uji asuamsi klasik
dan Uji hipotesis.
114,l0oh).
Hasil penelitian Anggraini (2006) juga
menunjukkan hal yang sama. Pengungkapan
yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan
yaitu pengungkapan yang berkaitan dengan
tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya, yaitu dalam bentuk pemberian uang
pesangon, pensiun, bonus dan pengembangan
sumber daya manusia. Pengungkapan kinerja
lingkungan masih sangat sedikit. Sebagian
besar perusahaan juga sudah mengungkapkan
tanggung jawabnya terhadap masyarakat
dengan melakukan kegitan-kegiatan sosial,
antara lain memberikan sumbangan.
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa belum banyak perubahan dalam hal
pengungkapan informasi CSR dalam laporan
UjiAsumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik model regresi
yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.
Uji normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk
melihat apakah nilai residual yang diperoleh
dari model mengikuti distribusi normal atau
tidak. Hasil pengujian dengan menggunakan
uji one-s ample Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, di
mana nilai signifikansi yang diperoleh sebesar
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel
9.
Tabel9: Hasil Pengujian Normalitas
Data
Unstandardized Residuol
N
Normal P arameters
113
(a,
b)
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Dffirences
Asymp. Sis. (2-tailed)
Sumber: Hasil Analisis Data
7,13776634
Absolute
,120
Positive
,120
-,082
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
,0000000
1,271
,079
95
ilililfi1llil|lililililfl
JAAIVOLUME 15 NO. 1, JUN|2011:8F102
Ujim ultikolinieritas
Hasil uji asumsi multikolinieritas
Hasil Pengujiam Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi
menunjukkan bahwa di dalam model tidak ada
gejala multikolinieritas. Flai ini dapat dilihat
dari matriks korelasi Pearson antara variabel
bebas di bawah 0,8. Uji asumsi
multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai
VIF dan Tolerance pada Tabel 10. Nilai VIF <
CSR
5 dan nilai
Tolerance mendekati satu
menunjukkan dalam model tidak terjadi
multikolinieritas.
Uji Heterokedastisitas
Hasil pengujian asumsi
Hasil pengujian pengaruh
ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, Emur perusahaan, dan profil
perusahaan terhadap pengungkapan informasi
CSR di dalam laporan tahunan disajikan pada
tabel12.
Model yang dibangun dari hasil
penelitian ini adalah
Y1,784 + 1,980Xr + 0,046X2+ l,7A4Xt
+ 0,04tr& + 3,631Dr
heteros-
kedastisitas menujukkan bahwa di dalam
model tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini
dapat dilihat dari uji Glejser, di mana
diperoleh nilai signifikansi untuk setiap
variabel bebas lebih besar dari u6,s5, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
Tabel 12 di dibawah menunjukkan bah,*,a nilai
Fnitune (6,65) dengan tingkat signifikansi F1o,oo,
( oo,os" Dengan demikian bisa disimpulkan
bahwa model regresi dalam penelitian ini lolos
uji kebaikan model.
terjadi heteroskedastisitas dalam model.
Tatrel l0: Flasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas
Matriks Korelasi
Total
Aset
Total Aset
Net
Profit
Ukuran
Dewan
Mctrgin Komisaris n"Hilil",
profil
Perusahaan
-
)'7\
1,000
,148
,417
,13
Net Profit Margin
,148
1,000
,041
-,027
-,127
Ukuran Dewan
Komisaris
,417
,041
1,000
,284
-,008
Umur Perusahaan
,131
-,02!
,284
1,000
-,219
Profil Perusahaan
-,275
-,127
-,008
-,279
1,000
1
VIF
Tolerance
41
,966
,747
,966
,953
,7
1,350
1,035
1,33 8
1,154
1,172
Sumber: Hasil Analisis Data
Tabel 11: Hasil Penzuiian Asumsi Heterokedastisitas
Uraian
Konstanta
1,698
,092
Total Aset
1,969
,052
Net Profit Margin
,l12
,9rl
Ukuran Dewan Komisaris
,832
,407
Umur Perusahaan
,381
,704
1,717
,089
Profil Perusahaan
Sumber: Hasil Analisis Data
96
Sig.
Analisls Pengungkapan lnformasi... (Riantri Barus & Azhar Maksum)
Tabel 12:Hasil Andlisis Regresi Model I
Koelisisen
Uraian
X1
X2
Xt
X+
X5
Regresi
Konstanta
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Ukuran Dewan Komisaris
Umur Perusahaan
Profil Perusahaan
t(o,os;tozt
Fn,
Sig F
R Square
Sumber: Hasil Analisis Data
Nilai R Square diperoleh sebesar 0,237
artinya 23,77o variasi variabel pengungkapan
informasi CSR di dalam laporan tahunan
mampu dijelaskan oleh variasi variabel ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, umur perusahaan. dan profil
perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 76,3Vo
lain yang tidak
dimasukkan di dalam model. Nilai R Square
yang rendah diduga terjadi karena faktor yang
mendorong perusahaan untuk mengungkapkan
informasi CSR adalah masih sekedar trend.
Perusahaan melakukan
,718
2,961
,664
2,622
,649
2,200
Signifikansi
,474
,004
,508
,010
,518
,030
1,98
6,65
Fo,os(s;roz)
dijelaskan oleh variabel
1,784
1,980
,046
1,704
,041
3,631
tuitu'e
pengungkapan
informasi CSR sekedar ikut-ikutan dan agar
dianggap mematuhi peraturan. Hal ini dapat
dilihat dari pengungkapan yang dilakukan
oleh perusahaan. Kategori-kategori yang
diungkapkan masih sebatas sumbangan seperti
sumbangan pendidikan, kesehatan, dan
sumbangan bencana alam.
Nilai R Square yang rendah juga
menunjukkan bahwa masih ada variabel lain
yang penting yang tidak dimasukkan ke dalam
penelitian ini. Variabel lain yang diduga berpengaruh adalah tingkat profitabilitas perusahaan pada tahun sebelumnya. Perusahaan
yang menganggap pengungkapan informasi
CSR sebagai salah satu strategi akan berusaha
untuk dapat melaksanakan kegiatan CSR
tersebut dengan sebaik-baiknya, untuk itu perusahaan akan memiliki anggaran dana khusus
yang akan digunakan untuk melaksanakan
kegiatan CSR. Salah satu contoh adalah
2,30
0,00
0,237
Ancora Indonesia Resources Tbk, perusahaan
ini sudah memiliki anggaran sebesar Rp
90.000.000,- yang akan digunakan setiap
tahunnya. Apabila perusahaan mengalami
peningkatan perolehan keuntungan, maka
pada tahun yang akan datang perusahaan dapat
meningkatkan dana yang sudah dianggarkan
untuk kegiatan CSR tersebut.
Variabel lain yang juga diduga berpengaruh adalah keberadaan orang asing
dalam manajemen suatu perusahaan. CSR
mula mula berkembang di negara-negara
Eropa dan Amerika, dengan demikian manajemen yang berasal dari daerah Eropa dan
Amerika akan lebih memahami pentingnya
pelaksanaan CSR dan pengungkapan informasinya oleh perusahaan.
Berdasarkan tabel 12 di atas, terdapat
tiga variabel yanng berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengungkapan informasi
CSR di dalam laporan tahunan. Variabel yang
berpengaruh tersebut adalah total aset sebagai
proksi ukuran perusahaan, ukuran dew
A LEARNING OF NEW ZEALAND: A STEP TOWARD
A GOOD GOVERNANCE FOR INDONESIA
il lndra Bastian
LIKUIDITAS SAHAM, KEBIJAKAN DIVIDEN
DAN NTLAI PERUSAHAAN
ffi Mursalim
woMEN'S ilNDONES|AI EXPERTENCES tN THE PUBLIC
ACCOUNTING PROFESSION: WHY THEY AVOID?
ASL Lindawati
=
VOLUNTARY DISCLOSURE IN INDONESIA:
COMPARISON OF SHARIAH AND NON-SHARIAH
COMPLIANT COMPANIES
Peni Nugraheni
*
MENGGALI NILAI, MAKNA, DAN MANFAAT
PERKEMBANGAN SEJARAH PEMIKIRAN
AKUNTANSI SYARIAH DI INDONESIA
iI Tjiptohadi Sawarjuwono, Basuki
dan lman Harymawan
ANALISIS PENGUNGKAPAN I NFORMASI
CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY
DAN PENGARU HNYA TERHADAP
RETURN SAHAM
ffi Riantri Barus dan Azhar Maksum
KARAKTERISTIK PERUSAHAAN DAN PENGUNGKAPAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL
Marfuah dan Yuliawan Dwi Cahyono
il
BERAKREDITASI NOMOR : 65a/DlKTl/Kep/2008
:
,[t:Do-l:E*S
{: I -2420
IA (JAAI)
H- 15h- l,.Hzttt
TERAKRET'TA$ SI(.
}'(} @
Chainnan
Head of Accoun[ng Deparilnent
Former Editor in-Chief:
Johan Arifin
Editor in-Chief:
Ataina Hudayati
Technical Secretary:
Deni Eko Saputro
Editorial Board:
Achmad
Sobirin
lndra Bastian
lndonesia Universitas Gadjah
Bambang Agus Pramuka Jaka lsgiarta
Universitas lslam
Mada
UniversitasJenderalSoedirman UniversitasDiponegoro
Dwipraptono Agus
Universitas lslam
Hardjito
lndonesia
DidiAchjari
Universitas Gadjah
Mada
HadriKusuma
Universitas lslam
lndonesia
Jogiyanto Hartono
Universitas Gadjah Mada
KumalaHadi
Universitas lslam lndonesia
ZaenalArifin
Universitas lslam lndonesia
Editoria! Office:
Faculty of Economics, Universitas lslam lndonesia
Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta, lndonesia
I elp. i + 6227 4-8 8 1 546, 883 08 7, F ax: 6227 4-882589
E-mail : [email protected] dan [email protected]
&
JURNAL AKUNTANSI
AUDITING INDONESIA (JAAI) is published by
Accounting Department, Faculty of Economics, lslamic University of lndonesia and Supported by
lAl-KAPd (lkatan Akuntan lndonesia - Kompartemen Akuntan Pendidik). Published twice a year on
June and December, JAAI is a media of communication and reply forum for scientific works
especially concerning the field of the accounting and auditing studies of developing countries.
Papers presented in JAAI are solely author's responsibility, The editorial board may edit without
changing the substance ofthe papers.
ANALISIS PENGUNGKAPAN INFORMASI CO&PORATE SOCIAL
RE S PO NS IB ILI TY DAN PENGARUHNYA
TERHADAP RETURN SAHAM
;
Riantri Barus
Mahasiswa Progrom Studi Magister Akuntansi
Universitas Sumatera Utara, Medan
e-mai I : ri antr i b arus @yaho o. com
lrzhar Maksum
Program Studi Magister Akuntansi
Universitas Sumatera Utara, Medan
Abstract
This research aims to analyze the faclors that influence the CSR information exposure
and the impact toward the stock returnThe sample of this research is 176 companies that
plublished their annual reports in 2009 on the website of Indonesian Stock Exchange. The
analysis of this research is using regression analysis. The finding of this research shows that the
company size, the board of commissary size, and the company profile influence the CSR
information exposure in the annual report. This finding also indicates that the CSR information
exposure influences the stock return. This proves that the investors consider the social aspects in
making inv es tment de ci s ion.
Keywords: Corporate Social Responsibility (CSR), company size, board of commissary size,
company profile, stock Price.
Abstrak
Penelitian
ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yong mempengaruhi
pengungkapan informas, C,SR dan pengaruhnya terhadap return saham. Sampel sebanyak 176
perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan tahun 2009 pada website BEI, yang
dianalisis dengan menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian menujukkan bahwa ukuran
perusahaan, ukuran dapan komisaris, dan profil perusahaan berpengaruh terhadap
pengungkapan informasi CSR pada laporan tahunan. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa
pengungkapan informasi CSR berpengaruh terhadap return saham. Hal ini membudikan bahwa
investor mempertimbangkan aspek sosial dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi.
Katu
kunci: Corporate Social Responsibility (CSR), ukuran perusahaan, ukuran
dewan
komisaris, profil perusahaan, return saham.
PENDAHULUAN
setelah kehadiran buku Cannibals With Forl20-30
>30-40
>40-50
7
>50
2
J
4
5
Vo
13,27
73
64,60
t7
15,04
4
3,54
3,54
0,00
0,00
4
0
U
113
::umber: Hasil Analisis Data
Distritrusi sampel berdasarkan ukuran
dewan
komisaris
,
Distribusi sampel berdasarkan ukuran
Jewan komisaris dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel menunjukkan bahwa 53 perusahaan
16p0yo) memiliki dewan komisaris sebanyak
:iga orang. Tidak ada perusahaan yang hanya
memiliki satu orang dewan komisaris, tetapi
hanya satu perusahaan (0,88%) yang memiliki
hrngga tujuh dan delapan orang anggota
Tabel tersebut dapat dilihat bahwa mayoritas
sampel perusahaan (63,72%) berada pada
umur > 20 tahun, sedangkan 36,280,/0 berada
pada rentang usia 0 - 20 tahun.
Distribusi Sampel Berdasarkan Profil
Perusahaan
Distribusi sampel berdasarkan profil
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 6. Dari
Distribusi Sampel Berdasarkan Umur
Tabel 6. dapat dilihat bahwa mayoritas sampel
perusahaan (71,68%) termasuk dalam kategori
perusahaan low profile, sedangkan 28,32yo
termasuk dalam kategori perusahaan high
Perusahaan
profile.
dewan komisaris.
Distribusi sampel berdasarkan umur
perusahaan dapat dilihat pada Tabel 5. Dari
Tabel4: Distribusi Sampel berdasarkan Ukuran Dewan Komisaris
Ukuran Dewan Komisaris (Orane)
Jmlah
10
2t3
353
418
s19
68
7l
1
2
J
4
5
6
7
7o
0,00
11,50
46,90
15,93
16,81
8
113
7,08
0,88
0,88
100,00
Sumber: Hasil Analisis Data
No
I
2
Tabel5: Distribusi Sampel Berdasarkan Umur Perusahaan
Umur Perusahaan (Tahun)
JumIah
4t
0 -20
>20
72
Total
113
Vo
36,29
63,72
100,00
Sumber: Hasil Analisis Data
93
JAAIVOLUME 15 N0. 1, JUN|2011:83-102
Tabel 6: Distribusi Sampel Berdasarkan Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
No
J$lrrlah
1
Low profile
81
High profile
32
2
Total
113
Sumber: Hasil Anaiisis Data
Distribusi
Berdasarkan
Sainpel
Pengungkapan Informasi CSR
Deskripsi pengungkapan informasi
CSR yang dilakukan oleh perusahaan dapat
dilihat pada Tabel 7. Kategori yang paling
banyak diungkapkan oleh perusahaan adala_h
kategori lain-lain tenaga kerja yaitu sebanyak
720 pengungkapan (50,85%), sedangkan
kategori yang palling sedikit diungkapkan
oleh perusahaan adalah kategori energi yaitu
hartya 13 pengungkapan (0,92o/o). Kategori
lingkungan paling banyak diungkapkan oleh
perusahaan yang termasuk dalam sektor
bangunan dan properti, sedangkan sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan serta perusahaan investasi tidak ada mengungkapkan
kategori lingkungan. Kategori energi paling
banyak diungkapkan oleh perusahaan yang
termasuk dalam sektor bangunan dan properti.
Kategori yang diungkapkan oleh semua perusahaan yaitu kategori lain-lain tenaga kerja.
Tenaga kerja merupakan aset suatu per-
7o
71,68
28,32
100,00
usahaan, sehingga perusahaan akan menjaga
agar tenaga kerja yang dimiliki dapat dipertahankan. Ferusahaan j.rga berupaya agar
kualitas dan produktivitas tenaga kerja dapat
ditingkatkan. Hal ini mendorong perusahaan
untuk melakukan berbagai program seperti
kegiatan-kegiatan pelatihan, bantuan untuk
kegiatan pendidikan karyawan, kegiatan
gathering, dan lain-lain.
Kategori lain yang juga banyak diungkapkan adalah kategori keterlibatan masyarakat yaitu sebanyak 326 pengungkapan. Kategori ini merupakan kategori yang tergolong ke
dalam sumbangan perusahaan kepada
masyarakat sekitar. Perusahaan memberikan
sumbangan sebagai bentuk kepedulian perusahaan terhadap masyarakat sekitar. Item
yang paling banyak diungkapkan dalam
kategori ini adalah item sumbarolgan tunai,
produk, pelayanan untuk mendukung aktivitas
masyarakat, pendidikan, dan seni yaitu sebanyak l3Yo dari total pengungkapan.
Tabel 7: Distribusi Sampel Berdasar Pengungkapan Informasi CSR
Sektor
Industri
Pertanian, Kehutanan,
Perikanan
Peternakan
Pertambangan
Bangunan dan Properti
I
dan
IIIIVV
II
0
0
2
0
0
0
13
0
t2
60
6
25
Manufaktur
5
0
7
Transportasi
3
I
2
Media dan Komunikasi
9
2
8
i1
I
2
)
Pariwisata
3
0
t2
t9
t2
Perusahaan investasi
0
0
0
13
99
Perdagangan Besar dan Eceran
Keuangan dan Perbankan
Vo
VI
VIII
30005
00000
27224280
t79 18 83
2t62t767
4755164
5s 33 31
127 t9 72
196 20 78
501710294
1502118
724
120
7,49 0,92 6,99 50,85 8,47
8
3
3
5
379
t4t
245
323
326
32
t4t6
23,02
2,26
r00,00
Sumber: Hasil Analisis Data
Keterangan: 1 : Lingkungan;2: Energi; 3 : Kesehatan dan Keselamatan Kerja;
Tenaga Kerja; 5 : Produk; 6: Keterlibatan Masyarakat; 7 : Umum
94
Total
4:
Lain-Lain
Pengungkapan lnformxi... (Riantri Barus & Azhar Maksum)
Hasil penelitian ini hampir sama
hasil penelitian yang diperoleh
Sembiring (2005) yang menyatakan bahwa
kategori yang paling banyak diungkapkan
adalah kategori lain-lain tentang
kerja, yaitu sebanyak 681
gkapan atau 47,960 dari total
pengungkapan, sedangkan kategori yarlg
paling sedikit diungkapkan adalah kategori
energi yang hanya 15 pengungkapan atau
1,l3ya dari total pengungkapan. Dilihat dari
perusahaan yang membuat pengungkapan,
maka kategori produk dan lain-lain tentang
tenaga kerja diungkapkan oleh keseluruhan
perusahaan (100%), sedangkan kategori energi
hanya diungkapkan oleh 11 perusahaan
tahunan. UU No. 40 tentang Perseroan
Terbatas belum mampu mendorong perusahaan untuk melakukan pengungkapan
informasi CSR dalam laporan
tahunan.
Walaupun UU No. 40 sudah dikeluarkan
selama empat tahun, tetapi pelaksanaanya
belum seperti yang diharapkan.
Hasil Pengujian Regresi Model
I
Hasil pengujian regresi model I
berkaitan dengan analisis pengaruh ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, umur perusahaan, dan profil
perusahaan terhadap pengungkapan informasi
CSR. Pengujian meliputi uji asuamsi klasik
dan Uji hipotesis.
114,l0oh).
Hasil penelitian Anggraini (2006) juga
menunjukkan hal yang sama. Pengungkapan
yang paling banyak dilakukan oleh perusahaan
yaitu pengungkapan yang berkaitan dengan
tanggung jawab perusahaan terhadap karyawannya, yaitu dalam bentuk pemberian uang
pesangon, pensiun, bonus dan pengembangan
sumber daya manusia. Pengungkapan kinerja
lingkungan masih sangat sedikit. Sebagian
besar perusahaan juga sudah mengungkapkan
tanggung jawabnya terhadap masyarakat
dengan melakukan kegitan-kegiatan sosial,
antara lain memberikan sumbangan.
Hasil penelitian ini
menunjukkan
bahwa belum banyak perubahan dalam hal
pengungkapan informasi CSR dalam laporan
UjiAsumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik model regresi
yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji
multikolinieritas dan uji heterokedastisitas.
Uji normalitas
Pengujian normalitas dilakukan untuk
melihat apakah nilai residual yang diperoleh
dari model mengikuti distribusi normal atau
tidak. Hasil pengujian dengan menggunakan
uji one-s ample Kolmogorov-Smirnov menunjukkan bahwa residual berdistribusi normal, di
mana nilai signifikansi yang diperoleh sebesar
Kolmogorov-Smirnov dapat dilihat pada Tabel
9.
Tabel9: Hasil Pengujian Normalitas
Data
Unstandardized Residuol
N
Normal P arameters
113
(a,
b)
Mean
Std. Deviation
Most Extreme Dffirences
Asymp. Sis. (2-tailed)
Sumber: Hasil Analisis Data
7,13776634
Absolute
,120
Positive
,120
-,082
Negative
Kolmogorov-Smirnov Z
,0000000
1,271
,079
95
ilililfi1llil|lililililfl
JAAIVOLUME 15 NO. 1, JUN|2011:8F102
Ujim ultikolinieritas
Hasil uji asumsi multikolinieritas
Hasil Pengujiam Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pengungkapan Informasi
menunjukkan bahwa di dalam model tidak ada
gejala multikolinieritas. Flai ini dapat dilihat
dari matriks korelasi Pearson antara variabel
bebas di bawah 0,8. Uji asumsi
multikolinieritas juga dapat dilihat dari nilai
VIF dan Tolerance pada Tabel 10. Nilai VIF <
CSR
5 dan nilai
Tolerance mendekati satu
menunjukkan dalam model tidak terjadi
multikolinieritas.
Uji Heterokedastisitas
Hasil pengujian asumsi
Hasil pengujian pengaruh
ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, Emur perusahaan, dan profil
perusahaan terhadap pengungkapan informasi
CSR di dalam laporan tahunan disajikan pada
tabel12.
Model yang dibangun dari hasil
penelitian ini adalah
Y1,784 + 1,980Xr + 0,046X2+ l,7A4Xt
+ 0,04tr& + 3,631Dr
heteros-
kedastisitas menujukkan bahwa di dalam
model tidak terjadi heteroskedastisitas. Hal ini
dapat dilihat dari uji Glejser, di mana
diperoleh nilai signifikansi untuk setiap
variabel bebas lebih besar dari u6,s5, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa tidak
Tabel 12 di dibawah menunjukkan bah,*,a nilai
Fnitune (6,65) dengan tingkat signifikansi F1o,oo,
( oo,os" Dengan demikian bisa disimpulkan
bahwa model regresi dalam penelitian ini lolos
uji kebaikan model.
terjadi heteroskedastisitas dalam model.
Tatrel l0: Flasil Pengujian Asumsi Multikolinieritas
Matriks Korelasi
Total
Aset
Total Aset
Net
Profit
Ukuran
Dewan
Mctrgin Komisaris n"Hilil",
profil
Perusahaan
-
)'7\
1,000
,148
,417
,13
Net Profit Margin
,148
1,000
,041
-,027
-,127
Ukuran Dewan
Komisaris
,417
,041
1,000
,284
-,008
Umur Perusahaan
,131
-,02!
,284
1,000
-,219
Profil Perusahaan
-,275
-,127
-,008
-,279
1,000
1
VIF
Tolerance
41
,966
,747
,966
,953
,7
1,350
1,035
1,33 8
1,154
1,172
Sumber: Hasil Analisis Data
Tabel 11: Hasil Penzuiian Asumsi Heterokedastisitas
Uraian
Konstanta
1,698
,092
Total Aset
1,969
,052
Net Profit Margin
,l12
,9rl
Ukuran Dewan Komisaris
,832
,407
Umur Perusahaan
,381
,704
1,717
,089
Profil Perusahaan
Sumber: Hasil Analisis Data
96
Sig.
Analisls Pengungkapan lnformasi... (Riantri Barus & Azhar Maksum)
Tabel 12:Hasil Andlisis Regresi Model I
Koelisisen
Uraian
X1
X2
Xt
X+
X5
Regresi
Konstanta
Ukuran Perusahaan
Profitabilitas
Ukuran Dewan Komisaris
Umur Perusahaan
Profil Perusahaan
t(o,os;tozt
Fn,
Sig F
R Square
Sumber: Hasil Analisis Data
Nilai R Square diperoleh sebesar 0,237
artinya 23,77o variasi variabel pengungkapan
informasi CSR di dalam laporan tahunan
mampu dijelaskan oleh variasi variabel ukuran
perusahaan, profitabilitas, ukuran dewan
komisaris, umur perusahaan. dan profil
perusahaan, sedangkan sisanya sebesar 76,3Vo
lain yang tidak
dimasukkan di dalam model. Nilai R Square
yang rendah diduga terjadi karena faktor yang
mendorong perusahaan untuk mengungkapkan
informasi CSR adalah masih sekedar trend.
Perusahaan melakukan
,718
2,961
,664
2,622
,649
2,200
Signifikansi
,474
,004
,508
,010
,518
,030
1,98
6,65
Fo,os(s;roz)
dijelaskan oleh variabel
1,784
1,980
,046
1,704
,041
3,631
tuitu'e
pengungkapan
informasi CSR sekedar ikut-ikutan dan agar
dianggap mematuhi peraturan. Hal ini dapat
dilihat dari pengungkapan yang dilakukan
oleh perusahaan. Kategori-kategori yang
diungkapkan masih sebatas sumbangan seperti
sumbangan pendidikan, kesehatan, dan
sumbangan bencana alam.
Nilai R Square yang rendah juga
menunjukkan bahwa masih ada variabel lain
yang penting yang tidak dimasukkan ke dalam
penelitian ini. Variabel lain yang diduga berpengaruh adalah tingkat profitabilitas perusahaan pada tahun sebelumnya. Perusahaan
yang menganggap pengungkapan informasi
CSR sebagai salah satu strategi akan berusaha
untuk dapat melaksanakan kegiatan CSR
tersebut dengan sebaik-baiknya, untuk itu perusahaan akan memiliki anggaran dana khusus
yang akan digunakan untuk melaksanakan
kegiatan CSR. Salah satu contoh adalah
2,30
0,00
0,237
Ancora Indonesia Resources Tbk, perusahaan
ini sudah memiliki anggaran sebesar Rp
90.000.000,- yang akan digunakan setiap
tahunnya. Apabila perusahaan mengalami
peningkatan perolehan keuntungan, maka
pada tahun yang akan datang perusahaan dapat
meningkatkan dana yang sudah dianggarkan
untuk kegiatan CSR tersebut.
Variabel lain yang juga diduga berpengaruh adalah keberadaan orang asing
dalam manajemen suatu perusahaan. CSR
mula mula berkembang di negara-negara
Eropa dan Amerika, dengan demikian manajemen yang berasal dari daerah Eropa dan
Amerika akan lebih memahami pentingnya
pelaksanaan CSR dan pengungkapan informasinya oleh perusahaan.
Berdasarkan tabel 12 di atas, terdapat
tiga variabel yanng berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pengungkapan informasi
CSR di dalam laporan tahunan. Variabel yang
berpengaruh tersebut adalah total aset sebagai
proksi ukuran perusahaan, ukuran dew