S ADP 1200089 Chapter3

BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif atau naturalistik karena
melakukan pada kondisi yang alamiah. Sugiyono (2009, hlm. 1)
mengemukakan bahwa metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian
pada kondisi objek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen)
dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulam data
dilakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif, dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Hal
tersebut sejalan dengan Cresswell (Sugiyono, 2014, hlm. 347) yang
menyatakan bahwa:
“qualitative research is a means for exploring and understanding the
meaning individuals or group ascribe to a social or human problem. The
process of research involves imerging questions and procedures;
collecting data in the participants setting; analyzing the data inductively,
building from particulars to general themes; and making interpretations of
the meaning of data. The final written report has a flexible writting
structure”
Penelitian kualitatif berarti proses eksplorasi dan memahami makna
perilaku individu dan kelompok menggambarkan masalah sosial atau masalah

kemanusiaan. Proses penelitian mencakup membuat pertanyaan penelitian dan
prosedur yang masih bersifat sementara, mengumpulkan data pada seting
partisipan, analisis data secara induktif, membangun data yang parsial ke
dalam tema, dan selanjutnya memberika interpretasi terhadap makna suatu
data. Kegiatan akhir adalah membuat laporan ke dalam struktur yang fleksibel.
Berdasarkan pengertian di atas, terdapat objek alamiah dalam penelitian
kualitatif yang bersifat natural atau tanpa rekayasa peneliti yang dijadikan
sebagai objek penelitian. Objek alamiah yang dimaksud oleh Sugiyono (2009,
hlm. 2) adalah objek yang apa adanya, tidak manipulasi oleh peneliti sehingga
kondisi pada saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah
keluar dari objek relatif tidak berubah.
31
Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

32

B. Desain Penelitian
Dengan menggunakan metode kualitatif, maka data yang didapatkan akan

lebih lengkap, lebih mendalam, kredibel, dan bermakna sehingga tujuan
penelitian dapat tercapai. Desain penelitian kualitatif dibagi dalam empat
tahap, yaitu:
1. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah sebagai berikut:
analisis standar pendidik dan tenaga kependidikan, penyusunan rancangan
penelitian, penetapan tempat penelitian, dan penyusunan instrumen
penelitian.
2. Pelaksanaan
Pada tahap ini peneliti sebagai pelaksana penelitian sekaligus human
instrument mencari informasi data, yaitu wawancara mendalam pada wakil

kepala sekolah dan kepada para guru yang mengajar di sekolah tidak
sesuai dengan sarjana serta guru yang mengajar lebih di satu sekolah.
Selain itu, peneliti juga menganalisis dan mengobservasi akan guru yang
mengajar tidak sesuai dengan sarjana pendidikannya, guru yang mengajar
lebih dari satu sekolah, serta wakil kepala sekolah yang mengatur
waktunya untuk tugas tambahannya dengan tugas wajibnya.
3. Analisis Data
Analisis data dilakukan setelah peneliti melakukan wawancara

mendalam terhadap wakil kepala sekolah dan kepada para guru yang
mengajar di sekolah tidak sesuai dengan sarjana serta guru yang mengajar
lebih di satu sekolah.
4. Evaluasi
Semua data guru yang mengajar tidak sesuai dengan sarjana
pendidikannya, guru yang mengajar lebih dari satu sekolah, dan
pembagian waktu antara tugas wajib dan tugas tambahan sebagai wakil
kepala sekolah di SMA Laboratorium Percontohan UPI yang telah
dianalisis kemudian dievaluasi sehingga diketahui kebutuhan akan guru
yang mengajar di SMA Laboratorium Percontohan UPI berdasarkan
Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan dan penggunaannya.
Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

33

C. Tempat dan Waktu Penelitian
Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 13), dalam penilitian kualitatif
tidak dikenal istilah populasi dan sampel. Istilah yang digunakan adalah

setting atau tempat penelitian. Tempat penelitiannya adalah SMA
Laboratorium Percontohan UPI Bandung. Waktu penelitian dilaksanakan
pada tanggal 25 Juli 2016 s/d 28 Juli 2016.

D. Sumber Data
Menurut Suharsimi Arikunto (2006, hlm. 172), yang dimaksud sumber
data dalam penelitian adalah subyek dari mana data diperoleh. Adapun yang
dijadikan sumber data adalah:
1. Standar pendidik dan tenaga kependidikan yang sesuai dengan Standar
Nasional Pendidikan (SNP) digunakan untuk mendapatkan data mengenai
pendidik.
2. Pendidik yang ada di sekolah digunakan untuk mendapatkan data tentang
ketersediaan pendidik di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung.
3. Wawancara

terhadap

guru

yang


bersangkutan

digunakan

untuk

mengetahui berbagai alasan yang ada sehingga dapat terjadi masalah
seperti ini.

E. Fokus dan Ruang Lingkup Penelitian
Fokus penelitian ini diarahkan pada masalah yang terjadi dan pemecahan
masalah yang dilakukan agar tidak terlalu terasa akan dampak yang
ditimbulkan di SMA Laboratorium Percontohan UPI Bandung.
Sedangkan ruang lingkup yang diteliti meliputi guru yang mengajar tidak
sesuai dengan sarjana pendidikannya, guru yang mengajar lebih dari satu
sekolah, dan guru yang diberi tugas tambahan sebagai wakil kepala sekolah.

F. Teknik Pengumpulan Data
Snowball sampling adalah teknik penentuan sampel yang awal jumlahnya


sedikit lalu semakin bertambah. Untuk mendapatkan kelengkapan informasi

Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

34

yangs sesuai dengan fokus penelitian maka yang dijadikan teknik
pengumpulan data adalah sebagai berikut:
1. Teknik Wawancara (interview)
Menurut Lexy J. Moleong (2009, hlm. 186), wawancara adalah
percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua
pihak, yaitu pewawancara (interviewer ) yang mengajukan pertanyaan dan
terwawancara (interviewee) yangmemberikan jawaban atas pertanyaan itu.
Teknik ini dilakukan untuk mengetahui mengenai permasalahan yang
terjadi.
2. Teknik Observasi (observe)
Menurut P. Joko Subagyo (1997, hlm. 63), observasi adalah

pengamatan yang dilakukan secara sengaja, sistematis, mengenai
fenomena sosial dengan gejala-gejala psikis untuk kemudian dilakukan
pencatatan.

Teknik

ini

digunakan

untuk

mengetahui

apa

yang

menyebabkan masalah ini sampai terjadi.
3. Teknik Dokumentasi

Menurut Sugiyono (2009, hlm. 329), dokumen merupakan catatan
peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar,
atau karya-karya monumental dari seseorang. Dokumen yang ditunjukkan
dalam hal ini adalah dokumen yang berhubungan dengan kelembagaan
dan administrasi, struktur organisasi sekolah, kegiatan belajr mengajar,
dsb. Teknik ini dilakukan untuk mengetahui ketersediaannya guru dalam
melakukan proses belajar mengajar di sekolah.

G. Teknik Analisis Data
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 244), analisis data adalah proses mencari
dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara,
catatan lapangan, dan dokumentasi dengan cara mengorganisasikan data ke
dalam kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri
sendiri dan orang lain.
Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu


35

Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan
Miles and Huberman. Miles and Huberman mengungkapkan bahwa aktifitas
dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung
secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga sampai tuntas.
Menurut Sugiyono (2008, hlm. 246-252) komponen analisis data adalah
sebagai berikut:
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari laporan jumlahnya cukup banyak, maka perlu
dicatat secara teliti dan rinci. Mereduksi data berarti merangkum, memilih
hal-hal pokok, menfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan
polahnya.
2. Penyajian Data
Penyajian data penelitian kualitatif bisa dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.
3. Verifikasi atau Penyimpulan Data
Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara, dan
akan berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
tahap berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada

tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten maka saat
peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang
dikemukakan merupakan kesimpulan yang kredibel.
H. Uji Keabsahan Data
Menurut Nusa Putra dan Ninin Dwilestari (2012, hlm. 87), dalam
penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang
diperiksa adalah keabsahan datanya. Untuk menguji kredibilitas data
penelitian, peneliti menggunakan teknik Triangulasi.
Dari berbagai sumber peneliti menyimpulkan bahwa dalam uji keabsahan
data pada penelitian kualitatif mencakup uji credibility (validitas internal),
transferability

(validitas

eksternal),

dependability

(reabilitas),


dan

confirmability (obyektifitas).

1.

Uji Kredibilitas
Uji kredibilitas data atau kepercayaan terhadap data hasil penelitian
dengan melakukan:
a. Perpanjangan Pengamatan
Perpanjangan pengamatan berarti peneliti kembali ke lapangan,
melakukan pengamatan, wawancara lagi dengan sumber data yang
pernah

ditemui

maupun

yang

baru.

Dengan

Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perpanjangan

36

pengamatan berarti hubungan peneliti dengan nara sumber akan
semakin akrab, semakin terbuka, saling mempercayai sehingga tidak
informasi yang disembunyikan.
b. Meningkatkan Ketekunan
Meningkatkan ketekunan berarti melakukan pengamatan secara
lebih cermat dan berkesinambungan. Dengan melakukan hal tersebut
maka kepastian data dan urutan peristiwa akan terekam secara pasti
dan sistematis.
c. Triangulasi
Triangulasi merupakan usaha mengecek kebenaran atau informasi
yang diperoleh peneliti dari berbagai sudut pandang yang berbeda
dengan cara mengurangi sebanyak mungkin perbedaan yang terjadi
pada saat pengumpulan dan analisis data
d. Analisis Kasus Negatif
Kasus negatif merupakan kasus yang tidak sesuai dengan hasil
penelitian hingga pada saat tertentu. Dengan melakukan analisis
kasus negatif berarti peneliti mencari data yang berbeda atau
bertentangan dengan data yang telah ditemukan.
e. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan referensi yang dimaksud adalah dengan adanya pendukung
untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti. Peneliti
akan menggunakan rekaman wawancara dan foto-foto hasil
observasi sebagai bahan referensi.
f. Member Check
Menguji

kemungkinan

dugaan-dugaan

yang

berbeda

dan

mengembangkan pengujian-pengujian untuk mengecek analisis,
dengan

mengaplikasikannya

pada

data,

dengan

mengajukan

pertanyaan-pertanyaan mengenai data.

2.

Pengujian Transferability
Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif. Apabila pembaca laporan penelitian memperoleh gambaran
Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

37

yang sedemikian jelasnya mengenai suatu hasil penelitian dapat
diberlakukan (transferability), maka laporan tersebut memenuhi standar
transferabilitas.
3.

Pengujian Dependability
Dependability dalam penelitian kualitatif disebut dengan reabilitas.

Uji dependability dilakukan dengan melakukan audit terhadap
keseluruhan proses penelitian oleh auditor yang indenpenden, atau
pembimbing untuk mengaudit keseluruhan aktivitas peneliti dalam
melakukan penelitian.
4.

Pengujian Confirmability
Dalam penelitian kualitatif, pengujian confirmability disebut uji
obyektifitas penelitian. Penelitian dikatakan obyektif bila hasil telah
disepakati oleh banyak orang. Uji confirmability mirip dengan uji
dependability, sehingga pengujiannya dilakukan secara bersamaan.

I.

Kisi-Kisi Wawancara dan Pedoman Wawancara

1. Kisi-Kisi Wawancara

No.

Fokus Penelitian

Sumber

Definisi

Data

Latar belakang pendidikan Mengajar merupakan tugas utama
1.

dan tugas mengajar

Mengajar
2.

3.

lebih

seorang guru ketika di sekolah.

dari

satu Mengajar

sekolah

di

suatu

sekolah

merupakan tugas seorang guru.

Masalah

mengenai

latar

belakang

pendidikan

dan

tugas mengajar

Masalah

dalam

suatu

Teknik
Pengumpulan
Data
Wawancara,

Guru

Observasi,

dan

Dokumentasi
Wawancara,
Guru

Observasi,

dan

Dokumentasi

mengajar
Wawancara,

adalah bagaimana cara seorang guru
menyampaikan suatu materi akan
disampaikan ketika di dalam kelas.

Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Guru

Observasi,
Dokumentasi

dan

38

Fokus Penelitian

No.

Sumber

Definisi

Data

Teknik
Pengumpulan
Data

Masalah dalam mengajar adalah
Wawancara,

Masalah mengenai mengajar bagaimana cara seorang guru dapat
4.

membagi waktu dalam melakukan

lebih dari satu sekolah

Guru

dan

Dokumentasi

pengajaran ketika di dalam kelas
Masalah dalam

Observasi,

membagi waktu

Masalah mengenai guru yang untuk mengerjakan tugas utama yang
5.

Wakil Wawancara,
Kepala Observasi, dan
Sekolah
tambahan sebagai seorang wakil
Dokumentasi
kepala sekolah

diberi tugas tambahan sebagai sebagai seorang guru dengan tugas
wakil kepala sekolah

Cara

mengatasi

mengajar
6.

masalah

lebih

dari

satu

sekolah dan latar belakang
dan tugas mengajar
Membagi tugas antara tugas

7.

wakil kepala sekolah dan
tugas utamanya sebagai guru

Setiap guru pasti memiliki cara
tersendiri dalam mengatasi suatu

Wawancara,
Guru

masalah yang sedang terjadi.
Guru

adalah

pendidik

materi

pada

suatu

dan

Dokumentasi
yang
Wawancara,

mengajarkan kepada para siswa akan
setiap

Observasi,

mata

Guru

pelajaran.

Observasi,
Dokumentasi

2. Pedoman Wawancara
1) Latar Belakang Pendidikan dan Tugas Mengajar
a) Bapak/Ibu lulusan dari Perguruan Tinggi apa? Jurusan atau prodi
apa?
b) Bapak/Ibu mengajar mata pelajaran apa saja? Sebutkan!
c) Sejak kapan Bapak/Ibu mengajar mata pelajaran tersebut?
2) Mengajar Lebih Dari Satu Sekolah
a) Bapak/Ibu mengajar di sekolah mana saja?
b) Bapak/Ibu mengajar mata pelajaran apa di sekolah tersebut?
Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan

39

3) Masalah Yang Dihadapi Mengenai Latar Belakang Pendidikan dan
Tugas Mengajar
a) Masalah apa yang Bapak/Ibu hadapi sehingga latar belakang
pendidikannya berbeda dengan tugas mengajarnya?
b) Apakah ada alasan khusus ketika Bapak/Ibu menerima tugas
mengajar yang tidak sesuai dengan latar belakang pendidikan?
4) Masalah Yang Dihadapi Mengenai Mengajar Lebih Dari Satu Sekolah
a) Masalah apa yang Bapak/Ibu hadapi sehingga mengajar lebih dari
satu sekolah?
b) Apakah ada alasan khusus ketika Bapak/Ibu menerima untuk
mengajar di sekolah lain?
5) Masalah Mengenai Guru yang Diberi Tugas Tambahan Sebagai Wakil
Kepala Sekolah
a) Masalah apa yang Bapak/Ibu hadapi sehingga mengajar lebih dari
satu sekolah?
b) Apakah ada alasan khusus ketika Bapak/Ibu menerima untuk
mengajar di sekolah lain?
6) Cara Mengatasi Masalah Yang Dihadapi Mengenai Latar Belakang
Pendidikan dan Tugas Mengajar Serta Mengajar Lebih Dari Satu
Sekolah
a) BagaimanaBapak/Ibu cara mengatasi masalah mengenai latar
belakang pendidikan dan tugas mengajar?
b) BagaimanaBapak/Ibu cara mengatasi masalah mengenai mengajar
lebih dari satu sekolah?
7) Cara Membagi Tugas Antara Tugas Wakil Kepala Sekolah Dengan
Tugas Utamanya Sebagai Guru
a) Bagaimana Bapak/Ibu cara membagi tugas antara tugas wakil
kepala sekolah dengan tugas utama sebagai guru?
b) Apakah yang Bapak/Ibu lakukan ketika tugas sebagai wakil kepala
sekolah bersinggungan dengan tugas mengajar di kelas?
c) Apakah Bapak/Ibu melakukan pekerjaan sebagai wakil kepala
sekolah di luar jam sekolah atau hanya ketika di sekolah saja?
Silviani Anggreani, 2016
EFEKTIVITAS PELAKSANAAN TUGAS PROFESIONAL GURU
Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu