STUDI LITERATUR TENTANG PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk) | Sarwono | Tata Arta

Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1, hlm. 39-51
Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan International
Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di Bursa Efek Indonesia
(BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia
Tbk). Januari, 2016
STUDI LITERATUR TENTANG PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL
REPORTING STANDARDS (IFRS) PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2011
(Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk)
Joko Sarwono, Sri Witurachmi, Sohidin*
*Prodi Pendidikan Akuntansi, FKIP Universitas Sebelas Maret
Surakarta, 57126, Indonesia
Email: sarwonojoko25@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menjawab pertanyaan mengenai; 1)
Kendala yangdihadapai dalam proses adopsi IFRS di Indonesia. 2) Manfaat bisnis yang
didapatkan oleh perusahaan publik dalam menerapkan IFRS, 3) Dampak Positif apa yang
diperoleh perusahaan setelah mengadopsi IFRS.
Dalam penelitian ini menggunakan metode deksriptif kualitatif, melalui metode ini
diharapkan didapatkan hasil yang dapat menggabarkan secara jelas dari tujuan penelitian.
Data diperoleh melalui data sekunder berupa archival report dan penelitian terdahulu yang

relevan dengan penelitian. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling agar
diperoleh sampel penelitian yang sesuai dengan tujuan penelitian. Serta studi kepustakaan
dalam mengumpulkan data. Melalui triangulasi sumber data diharapkan data yang diperoleh
lebih beragam dan lebih meyakinkan untuk mendapatkan kesimpulan sementara.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa; 1) kendala dalam adopsi IFRS di Indonesia
adalah; (A) Kurang siapnya SDM (B) Kelemahan proses transliterasi bahasa Inggris dalam
standar IFRS ke dalam Bahasa Indonesia (C) Biaya yang mahal. 2) manfaat bisnis penerapan
IFRS bagi perusahaan publik adalah; (A) Akses kependanaan internasional akan lebih
terbuka karena laporan keuangan akan lebih mudah dikomunikasikan ke investor global. (B)
Relevansi laporan keuangan akan meningkat karena lebih banyak menggunakan nilai wajar,
(C) Kinerja keuangan (laporan laba rugi) akan lebih fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif,
(D) Smoothing income menjadi semakin sulit dengan penggunakan balance sheet approach
dan fair value, (E)Principle-based standards mungkin menyebabkan keterbandingan laporan
keuangan sedikit menurun yakni bila penggunaan professional judgment ditumpangi dengan
kepentingan untuk mengatur laba (earning management ), (F) Penggunaan off balance
sheet semakin terbatas. 3) dampak positif setelah penerapan IFRS bagi perusahaan adalah
membaiknya kinerja laporan keuangan mereka.
Implikasi dari penelitian ini adalah secara teoritis menunjukan bahwa perbaikan kinerja
perusahaan yang menerapkan IFRS. Secara praktik menunjukan bahwa masih perlunya
banyak penelitian mengenai penerapan IFRS di Indonesia agar diperoleh kesimpulan

mengenai manfaat dan dampak negatif penerapan IFRS.
Kata kunci: IFRS, value, akuntabel, dapat diperbandingkan, IFRS capability

40 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
ABSTRACT
This study aimed to understand and answer of the writer questions about; 1) the
obstacles in conducting the IFRS adoption process, 2) the business benefits for public
company to adopt the IFRS standards, 3)the positive result after adopting IFRS.
This study was conducted with descriptive qualitative method. Data was collected
from second source. Sample was taken with purposive sampling method. And literature study
to collect the data. Triangulation data source for validating the data.
The results of this study indicates that; 1) the obstacles in conducting the IFRS
adoption process were (A) the resources was not unprepared for the standards (B)weakness
in in translating from IFRS to Bahasa Indonesia (C) high cost. 2) the business benefits in
adopting IFRS were (A) there were a lot of chance to international funding, (B) increasing
the financial report because of fair value using, (C) the financial performance will be more
fluctuating because based from the market, (D) Smoothing income will be more difficult
because of balance sheet approach and fair value using, (E) limited in using off balance
sheet, (F) the financial report comparability will be up because of professional judgment. 3)
positive result after adopting IFRS was improve the financial report performance.

the implication from this research was to ensure that the IFRS adoption will be give the
better result for the financial report performance and the other hand the research in this
study has to be increase to get the answer about positive and negative impact in adopting
IFRS
.Keywords: IFRS, value, accountable, comparable, IFRS capability
perdagangan antar-negara membuat negara

PENDAHULUAN
Dewasa ini tanda-tanda perubahan

beberapa menjalin kerja sama strategis

kegiatan ekonomi menuju skala global

dengan negara lain baik dalam satu

atau globalisasi ekonomi semakin tampak

kawasan ataupun luar kawasan, secara


di hadapan kita, indikasi dari perubahan

bilateral ataupun multilateral, maka dapat

tersebut adalah dari semakin mudahnya

kita lihat saat ini banyak organisasi yang

kita untuk mendapatkan barang-barang

secara

untuk memenuhi kebutuhan yang dibuat

perdagangan antar-negara, seperti World

oleh perusahaan luar negeri yang ada di

Trade centre (WTO), European Union


dalam negeri atau perusahaan luar negeri

(EU), Asian Free Trade Area (EFTA), dan

yang membuat pabrik di dalam negeri.

Asean-China Free Trade Area (ECFTA).

khusus

mengatur

regulasi

Menjamurnya produk impor baik barang

Bagi sebuah perusahaan publik

dan jasa tidak terlepas dari ekspansi para


aturan pertama yang harus dipenuhi adalah

pengusaha untuk mengembangkan usaha

adanya keterbukaan dalam segala hal

di

memperoleh

menyangkut kondisi perusahaan. Salah

keuntungan yang lebih di luar negeri.

satu informasi perusahaan yang harus

Semakin

senantiasa diumumkan pada khalayak


luar

negeri

guna

berkembangnya

persaingan

Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan 41
International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk). Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 39-51
adalah

laporan

keuangan.


Prinsip

melewati

batas

negara

(Saudagaran,

pengungkapan dan penyajian informasi

2001.Kusuma,

keuangan

upaya

Ikatan Akuntan Indonseia (IAI) program


fundamental untuk menyediakan informasi

konversi dari PSAK menuju IFRS telah

mengenai

dicanangkan pada bulan Desember 2007.

merupakan

laporan

suatu

keuangan

bagi

pengguna laporan keuangan.


untuk

Sehingga

oleh

Program konversi di Indonesia dilakukan

Munculnya IFRS adalah suatu
upaya

2007).

memperkuat

struktur

keuangan perusahaan global serta mencari


secara bertahap dan ditargetkan akan
selesai pada tahun 2012 (BAPEPAM-LK,
2010).

solusi jangka panjang dalam menentukan

Dari

aturan tentang transparansi perusahaan

menjadikan

secara internasional. Tujuan dibentuknya

bagaimana IFRS di adopsi di Indonesia

IFRS adalah memastikan bahwa laporan

menjadi topik yang sangat menarik untuk

keuangan intern perusahaan untuk periode-

diteliti, terlebih karena rencana penerapan

periode yang dimaksudkan dalam laporan

full adoption IFRS di Indonesia pada tahun

keuangan tahunan mengandung informasi

2012. Oleh karena itu peneliti membuat

berkalitas tinggi yang: (1) menghasilkan

rancangan

transparansi bagi para pengguna dan dapat

“Penerapan

dibandingkan sepanjang periode yang

Reporting

disajikan, (2) menyediakan titik awal yang

Perusahaan yang Listing di Bursa Efek

memadai

Indonesia (BEI) tahun 2011”.

berdasarkan

untuk
pada

akuntansi
IFRS,

yang

(3)

dapat

dihasilakan dengan biaya yang tidak
melebihi manfaat untuk para pengguna
(Gamayuni, 2009).

untuk

usaha

penelitian

untuk

penelitian

dengan

International
Standards

memahami

judul

Financial

(IFRS)

pada

METODOLOGI PENELITIAN
Berdasarkan tujuan yang hendak
dicapai dari penelitian ini, yakni mencari
pemahaman dari alasan perusahaan yang

Oleh karena itu, penting bagi
perusahaan

beberapa

mengadopsi

listing di Bursa Efek Indonesia (BEI) serta

IFRS

hal-hal yang dilakukan dalam proses

karena akan meningkatkan daya banding

adaptasi IFRS. Oleh karena itu penelitian

laporan

sehingga

ini termasuk penelitian deskriptif analitik

memungkinkan perusahaan multinasinal

yakni suatu penelitian yang bertujuan

keuangan

42 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
untuk

memberikan

tentang

pada awal tahun 2009 Ikatan Akuntan

realitas pada obyek yang diteliti secara

Indonesia (IAI) mengeluarkan peraturan

obyektif.

yang

Dalam

gambaran

penelitian

bahwa

setiap

peneliti

perusahaan publik di Indonesia, terutama

memilih triangulasi sumber sebagai dasar

yang mencatatkan perdagangan sahamnya

dalam menganalisis kebenaran data yang

pada Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk

diperoleh. Triangulasi sumber menjadi

memulai usaha dalam hal mengadopsi

pilihan,

sumber

standar akuntansi internasional (IFRS)

memungkinkan peneliti memperoleh data

dalam penyususnan laporan keuangannya.

tidak hanya dari satu pihak tetapi dari

Peraturan IAI ini adalah sebagai bentuk

beberapa pihak yang terkait dengan objek

pelaksanaan putusan yang telah diambil

penelitian. Tahapan analisis data mengacu

oleh

pada alur analisis data menurut Miles dan

Accountants (IFAC). Dalam Statement of

Hubberman (1984) yang terdiri dari 1)

Membership Obligation (SMO) no. 7

reduksi

disebutkan bahwa anggota IFAC harus

karena

ini

menyebutkan

triangulasi

data, 2) penyajian data, 3)

penarikan kesimpulan.

International

Federation

of

melakukan upaya maksimal dalam upaya
untuk mengadopsi IFRS ke dalam sistem
akuntansi

HASIL PENELITIAN
Pada tanggal 23 Desember 2008

di

setiap

negara

anggota

(Kusuma, 2009).

IAI selaku badan pembuat peraturan

IAI selaku badan yang berwenang

mengenai standar akuntansi di Indonesia

dalam menentukan arah kebijakan standar

mengeluarkan

bahwa

akuntansi di Indonesia berharap dengan

Indonesia akan memulai langkah-langkah

diadopsinya IFRS oleh perusahaan publik

dalam

Indonesia dapat memberikan sumbangan

sebuah

mengadopsi

wacana

standar

akuntansi

internasional ke dalam sistem akuntansi di

positif

Indonesia. Wacana ini diputuskan setelah

diperoleh

melalui

Indonesia di mata dunia internasional dan

kajian

dan

penelitian

yang

terkait

manfaat

yang

dapat

perusahaan-perusahaan asal

mendalam oleh IAI. Diharapkan pada

investor,

tanggal 1 Januari 2012 setiap peraturan

menyempurnakan standar akuntansi bagi

yang

pencatatan laporan keuangan perusahaan.

dikeluarkan

mengacu

pada

oleh

DSAK

Standar

telah

Pelaporan

Keuangan Internasional (IFRS).
Sebagai

bagian

dari

Dengan

yakni

demikian

dengan

laporan

cara

keuangan

perusahaan-perusahaan publik di Indonesia
tahapan

memenuhi prinsip akuntabilitas secara

pengadopsian IFRS di Indonesia maka

internasional dan mampu diperbandingkan

Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan 43
International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk). Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 39-51
dengan laporan perusahaan luar negeri.

mengadopsi

Dengan dipenuhinya prinsip keterbukaan

keuangannnya lebih dahulu dari roadmap

tersebut calon investor dari dalam mapun

yang

luar

perusahaan-perusahaan

negeri

dapat

menilai

bahwa

IFRS

ke

direncanakan

dalam laporan

oleh

IAI.

tersebut

Bagi
alasan

perusahaan tersebut benar-benar sesuai

mereka melakukan adopsi secara sukarela

dengan keadaan yang sebenarnya. Apabila

terlebih dahulu adalah karena tuntutan

prinsip akuntabilitas dapat dipenuhi dalam

pasar

skala internasional maka usaha perusahaan

menghendaki adanya laporan keuangan

publik

mampu

yang dapat dimengerti secara universal.

melaksanakan Cross-border Listing, yakni

Dengan alasan untuk mendapatkan biaya

operasi

tidaklah

modal dari investor tersebut, perusahaan

mustahil. Menurut Satyo (2005) cross-

memulai langkah berani untuk segera

border Listing adalah usaha perusahaan

mengadopsi

dalam mendapatkan modal melalui dual

laporan

listing atau pencatatan saham yang tidak

transparan, dan dapat diperbandingkan

hanya di dalam negeri tetapi juga di luar

secara internasional.

di

Indonesia

usaha

lintas

untuk

negara

internasional

IFRS

yang

agar

keuangan

telah

menghasilkan

yang

akuntabel,

negeri (Anjasmoro, 2008). Hingga saat ini

Perusahaan BUMN pertama yang

baru ada dua perusahaan dari Indonesia

telah mampu mengimplementasikan IFRS

yang mampu melakukan dual listing, yakni

adalah

Indosat dan Telkom.

sahamnya

Telkom.
di

Selain
BEI

mencatatkan

Telkom

juga

mencatatkan sahamnya di Bursa Efek New
Perusahaan

Publik

yang

Telah

York (NYSE) hal ini dikarena selain harus
menyususn laporan keuangan yang sesuai

Mengadopsi IFRS di Tahun 2011
beberapa

dengan standar SAK yang ditujukan

perusahaan publik di Indonesia yang telah

kepada Bapepam-LK di Indonesia, Telkom

mampu malakukan implementasi IFRS ke

juga harus membuat laporan keuangan

dalam

versi IFRS kepada US SEC. Hal ini yang

Pada

tahun

laporan

2011

keuangan

mereka,

diantaranya adalah Telkom, Bank Mandiri,

membuat

Bank CIMB, Bank BII, BNI, BCA,

mengadopsi IFRS lebih awal dari roadmap

Indosat,

yang diajukan IAI, yakni tahun 2011

dan

Astra

Perusahaan-perusahaan

Internasional.
tersebut

telah

Telkom

bertekad

untuk

Telkom harus telah mengadopsi IFRS.

44 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Untuk itu sejak tahun 2010 Telkom

alasan utama bank-bank tersebut untuk

membentuk

untuk

segera mengadopsi IFRS. Bank yang telah

mempersiapkan implementasi IFRS. Pada

mengadopsi IFRS memiliki kinerja yang

tahun 2010 tim tersebut memulai tugas

lebih baik dibanding bank yang belum

dengan istilah, penilaian. Hal-hal yang

mengadopsi

dlakukan pada tahp pertama ini antara lain,

keuangannya (Huzaynah, dkk., 2011).

menilai bisnis dan kesiapan TI di internal

Bagi

Telkom, menilai accounting gap dan

pengadopsian IFRS tertuang dalam PSAK

practical gap, memilih opsi IFRS 1 untuk

No. 55 dan 50 (revisi 2006) yang harus

proses

kali,

diterapkan mulai tanggal 1 Januari 2008,

pembuatan mock-up laporan keuangan

namun karena terkendala adanya krisis

versi IFRS. Dialanjutkan dengan proses

finasial global yang dimulai dari runtuhnya

desain, yakni pembuatan group reporting

emporium perusahaan finansial Amerika

telah

tim

pengadopsian

package

kajian

pertama

dunia

IFRS,

penyususnan

proses

(Lehmann

dan

pengukuran

untuk

berdampak

pengakuan

IFRS

pada

perbankan

and
pada

Bro.

di

)

dunia

laporan

Indonesia

yang

turut

finansial

di

transaksi transisional. Dan terakhir yakni

Indonesia membuat proses adopsi standar

tahap

ini

tersebut ditunda hingga dua kali, hingga

pembuatan SOP dan SOA untuk kontrol,

pada akhirnya ditetapkan pada tanggal 1

serta adanya overall project monitoring

Januari 2010 serta adopsi penuh pada 31

untuk mengawasi progress implementasi

Desember 2010 (Patricia, Wulandari, &

dan

memitigasi

Wulandari, 2011). Dalam penelitian ini

risiko, tahap ini dilanjutkan hingga tahun

yang menjadi objek penelitian adalah Bank

2012

Central Asia Tbk.

implementasi,

pada

mengidentifikasi

dengan

dan

agenda

tahap

mengawasi

keberlangsungan (sustain) dari standar
baru tersebut.

tertuang dalam PSAK 55 & 50 memiliki

Untuk

dunia

Indonesia,

beberapa

mengadopsi

IFRS

akuntansi

Bagi perbankan adopsi IFRS yang

mereka

perbankan

di

permasalahan tersendiri. hal ini didasari

bank

telah

dalam

sistem

penganutan principle basis, artinya hanya

diantaranya

adalah,

prinsip dan konsep yang ditekankan serta

ke

karena standar baru

tersebut

adanya

Bank Bukopin, CIMB Niaga, Mandiri,

pengaplikasiannya

Victoria, Danamon, BII, BNI, BRI, Mega,

praktek yang ada, berbeda dengan konsep

Swadesi,

(Huzaynah,

sebelumnya yang menganut rule basis

Rachman, Afrianto, & Oswari, 2011).

yang berarti segala sesuatu diatur (Patricia,

Perbaikan

dkk., 2011). Sedangkan permasalahan

dan

Kesawan

kinerja

sepertinya

menjadi

tergantung

pada

Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan 45
International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk). Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 39-51
yang juga mempengaruhi proses adopsi

tidak

IFRS pada bank adalah kurangnya SDM

pendapatan

yang memiliki IFRS ability. Menurut

Reklasifikasi

Patricia, dkk. (2011) permasalahan yang

berdampak pada bank yang banyak

timbul dari adanya implementasi PSAK 55

menempatkan

& 50 yang mengacu pada IFRS adalah

kredit dengan ciri rasio pinjaman

sebagai berikut:

terhadap dana (LDR)-nya yang

b) “Menganai

Penyisihan

Kerugian

Kredit (Loan Loss Provisionning) atau

boleh

masuk

sebagai

operasional
bunga

bunga.

SBI

dananya

di

ini

luar

relative kecil.
3) Kredit

sebagai

asset
“Loan

Cadangan Kerugian Penurunan Nilai

digolongkan

(CKPN). Dengan aturan yang baru

Receivables” yang mana valuasinya

bank harus membuat penilaian data

adalah dengan cara amortized cost,

historis tiga tahun ke belaknag dan

hal

membuat

kredit

bahwa nilai kredit (dalam hal ini

bermasalah pada hari dimana dia

asset bank) akan dipengaruhi oleh

melaporkan

keuangannya.

proyeksi

cashflow

dari

asset

Penyisihan Kerugian Kredit (Loan

tersebut,

sehingga

kredit

yang

Loss Provisioning) adalah Penyisihan

dikenakan bunga dibawah bunga

(provisioning) kerugian atas portfolio

pasar akan terdiskon menjadi lebih

kredit

kecl

pencadangan

laporan

dan

pendanaanya

yang

mengalami penurunan nilai ekonomi.
Dengan memakai standar baru ini

ini

pada

bank

membawa

dari

harga

and

konsekuensi

perolehannya

(kredit yang dikucurkan)
c) Penerapan

PSAK

50

&

55

dapat mengurangi sumber pendapatan

membutuhkan sistem dan persiapan

bunga bank dalam hal sebagai berikut:

yang culup lama dan cukup mahal

1) Pendapatan provisi dan komisi

karena harus menggabngkan semua

kredit kini menjadi pengurang

laporan keuangan dalam satu paket.

dari nilai kredit yang diberikan

Dari sisi investasi, paling sedikit bank

guna

harus mengeluarkan dana sebesar US$

menghitung

pendapatan

bunga efektif
2) Bunga surat berharga misalnya
Sertifikat Bank Indonesia (SBI)

1 juta untuk membeli sistem informasi
dan

teknologi

untuk

aplikasi

46 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
pelaporan

keuangan

berdasarkan

memasukkan prosedur untuk melakukan

PSAK No. 50 & 55 (revisi 2006).

review dalam mengadopsi peraturan yang

d) Selain masalah teknologi, Sumber

ada di dalam standar tersebut (Martani,

Daya

Manusia

(SDM)

yang

menguasai PSAK ini juga terbatas,
jadi akan menambah masalah bagi
perbankan untuk penerapan PSAK ini.
Bank harus menilai sumber daya
manusia yang dimiliki dan melakukan
training-training secara kontinue agar
sumber daya manusia yang tersedia
dapat

dengan

cepat

mengadopsi

PSAK 55 (revisi 2006). Misalkan
untuk

menghitung

penyisihan

kerugian kredit, kaitannya dengan
internal rating model, bank memiliki
sumber daya manusia yang mampu
menganalisis data-data statistik yang
ada.”

2012).
PEMBAHASAN
1. Kendala Adopsi IFRS di Indonesia
Sebagai
menjadi

sebuah

kewajiban

perusahaan

untuk

membuat

laporan keuangan yang didasarkan pada
standar akuntansi yang berlaku di negara
tempat perusahaan berdiri. Karena laporan
keuangan berfungsi untuk banyak hal, baik
untuk perusahaan sendiri mapun pihakpihak

yang

berkepentingan

terhadap

laporan keuangan tersebut. Dalam dunia
akuntansi penyajian laporan keuangan
yang menggambarkan kondisi perusahaan
yang sebenarnya merupakan salah satu
prinsip dasar yakni, akuntabilitas. Setiap

Dampak penerapan IFRS sangat

angka-angka yang ada di dalam laporan

beragam, tergantung dari jenis perusahaan

keuangan harus dapat mewakili kondisi

yang

jenis

perusahaan tersebut. Sehingga pihak-pihak

transaksi, elemen laporan keuangan yang

yang yang berkepentingan dapat membaca

dimiliki,

serta menilai sebuah perusahaan.

menerapkannya.
dan

akuntansi

juga

juga

Karena

pilihan

kebijakan

mempengaruhi

proses

Salah satu syarat bagi perusahaan

adopsi. Hal ini karena IFRS mengharuskan

publik

perusahaan melakukan peninjauan atas

keuangan perusahaan secara rutin setiap

sistem

tahun pembukuan kepada otoritas yang

dan

prosedur

akuntansinya.

adalah

menyerahkan

laporan

Beberapa standar menharuskan perusahaan

berwenang

melakukan atas penggunaan estimasi pada

menjadi dasar bagi pihak berwenang untuk

tanggal pelaporan untuk menguji apakan

menilai perusahaan apakah akan tetap

estimasi yang dilakukan masih valid untuk

dapat

digunakan.

saham

SOP

akuntansi

harus

(Bapepam-LK).

menjalankan
di

bursa

Hal

transaksi
ataupun

ini

jual-beli

melakukan

Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan 47
International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk). Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 39-51
delisting terhadap emiten. Selain kepada

kesulitan

otoritas

IFRS.

yang

berwenang,

laporan

keuangan juga harus diumumkan oleh

dalam

menerjemahkan

c) Biaya yang mahal. Dalam proses

perusahaan yang bergelar “tbk” itu kepada

adopsi

masyarakat

menyisihkan pos anggaran tersendiri.

umum.

Namun

dalam

IFRS

praktiknya, menerapkan standar baru ini

Biaya

tidaklah mudah. Banyak pelaku bisnis

sedikit.

yang

menyangkut

mengeluhkan

penerapan

standar

kesulitan
baru

dalam

tersebut

di

perusahaannya. Kendala yang dihadapi

yang

perusahaan

dikeluarkan

Biaya

ini

harus

tidaklah
biasanya

pengadaan

sistem

informasi akuntansi yang baru.
2. Dampak Bisnis Penerapan IFRS

dalam penerapan IFRS secara penuh. Ada

bagi Perusahaan Publik

tiga permasalahan utama yang dihadapi

Berbagai dampak dapat terjadi dengan

oleh Indonesia dalam melakukan adopsi

adanya penerapan IFRS ini,sehingga IFRS

penuh IFRS yakni:

juga menimbulkan dampak positif dan

a) Kurang siapnya SDM (Sumber Daya

negatif terhadap dunia bisnis. Berikut ini

Manusia). IFRS hanyalah alat untuk

adalah berbagai dampak dalam penerapan

mencapai

IFRS:

kemudahan

dalam

berinvestasi. Yang akan menggunakan

a)

Akses ke pendanaan internasional

dan mengoptimalkan alat tersebut

akan lebih terbuka karena laporan

tidak lain tidak bukan hanyalah

keuangan

manusia itu sendiri meskipun akan

dikomunikasikan ke investor global.

sedikit di bantu dengan teknologi

Sebagai perusahaan publik yang

informasi. SDM di Indonesia haruslah

bersinggungan dengan investor baik

dapat memahami dengan baik apa itu

dalam maupun luar negeri menjadi

IFRS.

urgen

b) Kelemahan

Pada

transliterasi/penerjemahan

Indonesia.

Salah

untuk

lebih

dapat

mudah

memberikan

Proses

laporan yang akuntabel dan dapat

bahasa

dipahami oleh semua calon investor

Inggris dalam standar IFRS ke dalam
Bahasa

akan

satu

kelemahan SDM Indonesia adalah

meskipun dari luar negeri.
b)

Relevansi laporan keuangan akan
meningkat

karena

lebih

banya

kmenggunakan nilai wajar. IFRS

48 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
yaitu

sangat beragam tergantung jenis industri,

banyak

jenis transaksi, elemen laporan keuangan

menggunakan nilai wajar sebagai

yang dimiliki dan juga pilihan kebijakan

dasar penilaian dan pengungkapan

akuntansi. Ada yang perubahannya besar

yang lebih banyak. Standar yang

sampai harus melakukan perubahan sistem

bersifat

memiliki

tiga

principles

based,

utama
lebih

principles

based

hanya

operasi dan bisnis perusahaan, namun ada

hal-hal

prinsip

bukan

juga perubahan tersebut hanya terkait

mengatur

c)

ciri

aturan detail.

dengan prosedur akuntansi.

Kinerja keuangan (laporan laba rugi)

a) Telekomunikasi.

akan lebih fluktuatif apabila harga-

Telekomunikasi

harga fluktuatif. Penggunaan nilai

contoh adalah PT. Telkom.

wajar

dalam

menilai

dan

dapat

asset

yang

meningkat tajam

didasarkan

pada

faktor

Laba

2)

kita

ambil

tetap

perusahaan

perusahaan

menjadi

meningkat. (Utami.2012)

asset maupun biaya fluktuatif seiring
dengan fluktuatifnya harga dan biaya

industri

Setelah mengadopsi IFRS nilai

1)

pengungkapan aktivitas perusahaan

keekonomisan membuat penilaian

d)

Dalam

b) Perbankan. Dalam industri perbankan

yang terjadi di pasaran.

perbaikan

Smoothing income menjadi semakin

setelah adopsi IFRS. Hal ini dilihat

sulit dengan penggunakan balance

dari beberapa indikasi yakni: CAR,

sheet

ROA, ROE, LDR, dan NPL.

approach dan

fair value.

Kesempatan untuk mengotak-atik

1)

kinerja

juga

diperoleh

CAR (Capital Adequecy Ratio),

laporan keuangan yang ditujuakan

bank yang telah dan belum

untuk tetap menjaga tingkat laba

mengadopsi

oleh manajemen akan semakin sulit

memenuhi

dilakukan.

berdasarkan aturan Basel II,

persyaratan

memiliki CAR sebesar 8%. Bila

bagi Perusahaan Publik

di lihat dari rata-rata, CAR bank
bagi

yang belum mengadopsi IFRS

perusahaan publik setelah mengadospi

lebih tinggi dari CAR bank yang

IFRS tentulah berbeda antar satu jenis

telah mengadopsi IFRS

industri

dengan

yang

telah

bahwa setiap bank minimal

3. Manfaat Positif setelah Adopsi IFRS

Manfaat

IFRS

diperoleh

industry

yang

lain.

Dampak penerapan IFRS bagi perusahaan

2)

ROA (Return On Asset), bank
yang belum mengadopsi IFRS

Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan 49
International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk). Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 39-51
kinerjanya

IFRS.Hal ini mengindikasikan

dibandingkan dengan ROA pada

kinerja yang buruk dari bank-

bank yang telah mengadopsi

bank yang belum mengadopsi

IFRS.

IFRS. (Nurisya.Wardoyo, 2013)

lebih

3)

rendah

ROE (Return On Equity), ROE
pada

bank

yang

belum

KESIMPULAN
Penelitian

mengadopsi IFRS lebih rendah

4)

5)

ini

adalah

sebuah

kinerjanya dibandingkan dengan

pengayaan dari penelitian terdahulu yang

ROE pada bank yang telah

telah dilakukan oleh banyak peneliti

mengadopsi IFRS.

mengenai

LDR (Loan to Deposit Ratio),

Indonesia terutama pada perusahaan yang

rata-rata LDR bank yang telah

melakukannya lebih awal dari roadmap

dan belum mengadopsi IFRS

yang

tidak berbeda nyata. Jika dilihat

Indonesia (IAI) dan dilakukan secara

dari rata-rata kedua kelompok,

sukarela.

LDR

berusaha untuk menjawab tiga rumusan

bank

yang

telah

penerapan/adopsi

diajukan

oleh

Dalam

IFRS

Ikatan

Akuntan

penelitian

peneliti

mengadopsi IFRS hampir sama

masalah.

dari

belum

kendala yang dihadapi dalam penerapan

mengadopsi IFRS, namun LDR

IFRS di Indonesia. Dari hasil penelitian

bank yang telah mengadopsi

diperoleh kesimpulan bahwa kendala yang

IFRS tetap lebih tinggi dari bank

dihadapi

yang belum mengadopsi IFRS.

Indonesia adalah, (1) Kurang siapnya

NPL (Non Performing Loan),

SDM.

Jika dilihat dari rata-rata kedua

transliterasi/penerjemahan bahasa Inggris

kelompok, NPL bank yang telah

dalam standar IFRS ke dalam Bahasa

mengadopsi IFRS hampir sama

Indonesia (3) Biaya yang mahal.

dengan

bank

bank

yang

yang

belum

mengadopsi IFRS, namun NPL
bank yang telah mengadopsi
IFRS lebih baik daripada bank
yang

belum

mengadopsi

Pertanyaan

di

dalam

(2)

pertama

penerapan

Kelemahan

adalah

IFRS

Pada

di

Proses

Pertanyaan penelitian yang kedua
adalah dampak Bisnis Penerapan IFRS di
Indonesia oleh Perusahaan publik. Dari
hasil

penelitian

diperoleh

kesimpulan

bahwa dampak bisnis penerapan IFRS di

50 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)
Indonesia oleh perusahaan publik. Hal

2. Bapak Prof. Dr. Joko Nurkamto, M.Pd

tersebut adalah, (1) Akses kependanaan

Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

internasional akan lebih terbuka karena

Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas

laporan keuangan akan lebih mudah

Maret Surakarta serta jajaran birokrasi

dikomunikasikan ke investor global. (2)

yang telah memberikan ijin penelitian

Relevansi

laporan

ini.

meningkat

karena

keuangan
lebih

akan
banyak

3. Ibu Dr. Susilaningsih, M.Bus selaku

menggunakan nilai wajar, (3) Kinerja

Ketua Prodi Pendidikan Akuntansi

keuangan (laporan laba rugi) akan lebih

Fakultas

fluktuatif apabila harga-harga fluktuatif,

Pendidikan Universitas Sebelas Maret

(4) Smoothing income menjadi semakin

Surakarta dan segenap dosen

sulit dengan penggunakan balance sheet
approach dan fair value

adalah manfaat positif yang diperoleh
perusahaan setelah mengadopsi IFRS.
Manfaat yang diperoleh bagi perusahaan
public setelah mengadospi IFRS tentulah
berbeda antar satu jenis industri dengan
industri yang lain. Dampak penerapan
IFRS bagi perusahaan sangat beragam
tergantung jenis industri, jenis transaksi,
elemen laporan keuangan yang dimiliki
dan juga pilihan kebijakan akuntansi.
manfaat

seragam

yakni

positifnya

hampir

membaiknya

kondisi

keuangan perusahaan.

Rektor

Sebelas Maret Surakarta

4. Ibu Prof. Siswandari, M.Stat selaku

dukungan moril dan materiil.
5. Ibu Dra. Sri Witurachmi, MM Selaku
Pembimbing Pertama serta Bapak
Sohidin, SE., M.Si., Akt selaku
pembimbing

kedua

yang

telah

bersedia memberikan waktu untuk
membimbing,

mengarahkan,

dan

menolong saya dalam penelitian ini.
6. Bapak Drs. Wahyu Adi, M.Pd Serta
Bapak Nurhasan Hamidi, SE, M.Sc,
Ak

selaku

membantu

penguji
saya

yang

dalam

telah

membuat

materi penelitian menjadi lebih baik.
7. Orang tua dan sodaraku tercinta yang

yang sangat aku butuhkan

1. Bapak Prof. Dr. H. M. Ravik Karsidi,
selaku

Ilmu

telah memberikan dukungan moril

UCAPAN TERIMA KASIH

M.S

dan

Pembimbing Akademik atas semua

Pertanyaan penelitian yang ketiga

Namun,

Keguruan

Universitas

DAFTAR PUSTAKA
Nurisya,

Maulida.

Wardoyo.

2013.

Analisis Perbandingan Kinerja Perbankan

Joko Sarwono, Sri Witurachmi, dan Sohidin. Studi Literatur tentang Penerapan 51
International Financial Reporting Standards (IFRS) pada Perusahaan yang Listing di
Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2011 (Studi Kasus pada PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk, dan Bank Central Asia Tbk). Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1,
hlm. 39-51
Yang Mengadopsi Standar Pelaporan

Liutami.wordpress.com. diakses pada 30

Keuangan Internasional . Bandung

Mei 2015

Anjasmoro,

Mega.

2012.

Adopsi

International Standartin Report (IFRS)
“Kebutuhan Atau Paksaan?” (Studi Kasus
Pada PT. Garuda Airlines Indonesia).
Skripsi tidak dipublikasikan. Fakultas
Ekonomi

dan

Bisnis.

Universitas

Diponegoro
Gamayuni, Rindu Rika. Perkembangan
Standar Akuntansi Keuangan Indonesia
Menuju International Financial Reporting
Standards.

Jurnal

Akuntansi

dan

Keuangan Volume 14 nomor 2, Juli 2009.

52 Jurnal “Tata Arta” UNS, Vol. 2, No. 1 (2016)

Dokumen yang terkait

Analisis Reaksi Pasar Terhadap Penerapan International Financial Reporting Standard (IFRS) Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan di Bursa Malaysia 2012

13 120 99

Pengaruh Pengadopsian International Financialreporting Standards (Ifrs) Terhadap Laporan Keuangan perusahaan Lq-45 Yang Terdaftar Di Bei

1 74 100

Pengaruh Implementasi International Financial Reporting Standard (IFRS) terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 73 106

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pada Perbankan Yang Go Public Di Bursa Effek Indonesia (BEI)

1 108 88

Analisis Laporan Keuangan Dengan Menggunakan Rasio CAMELS Sebagai Alat Untuk Memprediksi Kondisi Financial Distress Bank Umum Yang Terdaftar Di BEI

2 48 100

Analisis Perusahaan yang Mengalami Underpricing di Bursa Efek Indonesia

24 157 108

Analisis Laporan Keuangan pada PT. Hutama Karya (Persero) Cabang I-A Sumatera Utara dan Nanggroe Aceh Darussalam

1 45 89

Pengaruh Pengadopsian International Financial Reporting Standards (IFRS) terhadap Kualitas Informasi Akuntansi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 3 11

KAJIAN LETERARTUR TENTANG PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) PADA PERUSAHAAN YANG LISTING DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI) TAHUN 2011 (STUDI KASUS PADA PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA TBK. DAN PT BCA TBK.).

0 0 15

EVALUASI PENERAPAN INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS (IFRS) Studi Kasus pada PT Telekomunikasi Indonesia,Tbk SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntansi

0 0 117