Gangguan Reproduksi Pada dan Manusia

SELASA, 19 OKTOBER 2010

Macam-macam Penyakit Reproduksi pada Manusia (Biologi)

1) HIV/AIDS
Pengertian HIV
HIV (human immunodeficiency virus) adalah sebuah retrovirusyang
menginfeksi sel sistem kekebalan tubuh manusia - terutama Sel TCD4+
dan makrofaga, komponen vital dari sistem sistem kekebalan tubuh "tuan rumah" dan menghancurkan atau merusak fungsi mereka. Infeksi dari HIV menyebabkan
pengurangan cepat dari sistem kekebalan tubuh, yang menyebabkan kekurangan
imun. HIV merupakan penyebab dasarAIDS.
Dari hasil penelitian, semua penderita HIV/AIDS yang telah masuk ke
dalam fasa seropositif, menunjukkan gejala hipotiroid.

Perkenalan
Istilah HIV telah digunakan sejak 1986 (Coffin et al., 1986) sebagai nama
untuk retrovirus yang diusulkan pertama kali sebagai penyebab AIDS oleh Luc
Montagnier dari Perancis, yang awalnya menamakannya LAV (lymphadenopathyassociated virus) (Barre-Sinoussi et al., 1983) dan oleh Robert Gallo dari Amerika
Serikat, yang awalnya menamakannya HTLV-III (human T lymphotropic virus type III)
(Popovic et al., 1984). The phylogenetic tree of the SIV and HIV viruses.
HIV

adalah
anggota
dari
genus lentivirus,
bagian
dari
keluargaretroviridae yang ditandai dengan periode latensi yang panjang dan sebuah
sampul lipid dari sel-host awal yang mengelilingi sebuah pusat protein/RNA. Dua
spesies HIV menginfeksi manusia: HIV-1 dan HIV-2. HIV-1 adalah yang lebih
"virulent" dan lebih mudah menular, dan merupakan sumber dari kebanyakan infeksi
HIV di seluruh dunia; HIV-2 kebanyakan masih terkurung di Afrika barat (Reeves and
Doms, 2002). Kedua spesies berawal di Afrika barat dan tengah, melompat
dari primatake manusia dalam sebuah proses yang dikenal sebagai zoonosis.
HIV-1 telah berevolusi dari sebuah simian immunodeficiency virus(SIVcpz)
yang ditemukan dalam subspesies simpanse, Pan troglodyte troglodyte. HIV-2
merupakan spesies dari sebuah strain SIV yang berbeda, ditemukan dalam sooty
mangabeys, monyet dunia lama Guinea-Bissau (Reeves and Doms, 2002).
Tiga grup dari HIV-1 telah diidentifikasi berdasarkan ekspresigenom viral yang
disebut env, yaitu: M, N dan O. Grup env M merupakan genom yang paling banyak
ditemukan dengan 8 perbedaan subtipe yang dipengaruhi faktor geografis, antara

lain:
B
(di Amerika dan Eropa),
A
dan
D
(di Afrika),
C
(di Afrika dan Asia).Infeksi susulan oleh subtipe yang berbeda, menimbulkan bentuk
rekombinan sirkulasi[2] (bahasa Inggris:circulating recombinant form, CRF).
Bentuk rekombinan yang pertama kali ditemukan adalah rekombinan AG dari
Afrika tengah dan barat, kemudian rekombinan AGI dari Yunani dan Siprus,
rekombinan AB dari Rusia dan AE dari Asiatenggara. Meskipun demikian, prekursor

CRF AE berupa tipe E masih belum ditemukan. 47% infeksi yang terjadi di seluruh
belahan dunia merupakan subtipe C, 27% berupa CRF02_AG, 12,3% berupa
subtipe B, 4% adalah subtipe D dan 4% merupakan CRF AE, sisa 5,7% terdiri dari
subtipe dan CRF lain. Riset HIV terakhir 95% terfokus pada subtipe B, sedangkn
beberapa laboratorium menggunakan subtipe C.


Struktur HIV
HIV berbeda dalam struktur dengan retrovirus yang dijelaskan sebelumnya.
Besarnya sekitar 120 nm dalam diameter (seper 120 milyar meter, kira-kira 60 kali
lebih kecil dari sel darah merah) dan kasarnya "spherical"
Berikut adalah beberapa point penting dalam halnya dengan HIV/AIDS:

a) Cara-cara Penularanya
 Berganti-ganti pasangan seksual, atau berhubungan seksual dengan orang
yang terinfeksi virus HIV
 Memakai jarum suntik bekas orang yang terinfeksi HIV
 Menerima tranfusi darah darah yang tercemar HIV
 Ibu hamil yang terinfeksi HIV akan menularkan ke bayi dalam kandunganya

b) Cara Mengatasinya/Pengobatanya
Sampai sekarang belum ditemukan cara pengobatan HIV/AIDS yang
tuntas. Saat ini, yang ada hanyalah menolong penderita untuk
mempertahankan tingkat kesehatan tubuhnya.
c) Cara Aman Menghindarinya
 Tidak berganti-ganti pasangan, dan menghindari hubungan seksual di luar
nikah

 Sedapat mungkin menghindari tranfusi darah yang tidak jelas asalnya
 Menggunakan alat-alat medis dan nonmedis yang terjamin steril
d) Ciri-ciri Orang terinfeksi HIV/AIDS
 Flu dan diare setelah si penderita terinfeksi beberapa minggu
 Setelah 5-6 tahun terinfeksi si penderita akan mengalami:
 Timbul diare berulang
 Penurunan berat badan secara mendadak
 Sering sariawan di mulut
 Terjadi pembekakan di daerah kelenjar getah bening

2) Gonorea (Kencing Nanah)
Penyakit kelamin yang disebabkan oleh kuman gonokokus. merupakan
penyakit yang ditularkan melalui hubungan badan dan sangat menular. Infeksi akan
selalu terjadi bila tidak melakukan hubungan badan secara aman.

GEJALA
Pada pria:

Cairan kental/nanah keluar dari lubang uretra



Nyeri/rasa panas sewaktu buang air kecil.

Pada wanita:

Tidak ada gejala pada 60% wanita


Keluar cairan pada lubang sanggama (vagina)



Nyeri/panas sewaktu buang air kecil

Pada bayi baru lahir:

Cairan kuning kental dari mata
PENYEBAB

Infeksi genita dan saluran kemih oleh bakteri Neisseira gonokokus, ditularkan

melalui hubungan badan secara vaginal/oral/anal dan kontak langsung. Bayi baru
lahir ditularkan lewat kontak dengan cairan infeksi dari liang sanggama/vagina.
KOMPLIKASI

Penyebaran infeksi ke buah zakar (pada pria) dan tuba fallopi (pada wanita),
menyebabkan kemandulan.


Penyebaran infeksi ke persendian menyebabkan arthritis



Kebutaan (pada bayi)

YANG DAPAT ANDA LAKUKAN

Periksa ke dokter bila menduga terkena infeksi


Ajaklah pasangan anda untuk berobat, kalau tidak anda akan terinfeksi lagi




Hindari hubungan badan sampai dinyatakan bersih oleh dokter.

TINDAKAN DOKTER

Memeriksa cairan genital untuk gonorea


Mengobati dengan antibiotika



Lakukan tes penyembuhan 3-7 hari setelah pengobatan selesai.

PENCEGAHAN

Hubungan badan hanya dengan pasangan hidup anda dan selalu setia
Gunakan kondom latex tiap kali melakukan hubungan badan, kecuali untuk

menginginkan anak


Hindari hubungan badan dengan pelacur, teman biasa dan pasangan
berganti-ganti


Hindari hubungan badan dengan siap saja
mengeluarkan cairan, luka-luka pada alat genitalnya.


3) Sifilis (raja singa)

yang

alat

kelaminnya

Sifilis adalah penyakit kelamin

menular
yang
disebabkan
oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum.
Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain
seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak
dalam uterus).
Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan
tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut "Peniru
Besar" karena sering dikira penyakit lainnya.
Di Amerika Serikat, dilaporkan sekitar 36.000 kasus sifilis tiap tahunnya, dan
angka sebenarnya diperkiran lebih tinggi. Sekitar tiga per lima kasus terjadi kepada
lelaki.
Bila tidak terawat, sifilis dapat menyebabkan efek serius seperti kerusakan
sistem saraf, jantung, atau otak. Sifilis yang tak terawat dapat berakibat fatal. Orang
yang memiliki kemungkinan terkena sifilis atau menemukan pasangan seks yang
mungkin terkena sifilis dianjurkan untuk segera menemui dokter secepat mungkin.
Sifilis dapat dirawat dengan penisilin atau antibiotik lainnya. Menurut statistik,
perawatan dengan pil kurang efektif dibanding perawatan lainnya, karena pasien
biasanya tidak menyelesaikan pengobatannya. Cara terlama dan masih efektif

adalah dengan penyuntikan procaine penisilin di setiap pantat (procaine diikutkan
untuk mengurangi rasa sakit); dosis harus diberikan setengah di setiap pantat
karena bila dijadikan satu dosis akan menyebabkan rasa sakit. Cara lain adalah
memberikan kapsul azithromycin lewat mulut (memiliki durasi yang lama) dan harus
diamati. Cara ini mungkin gagal karena ada beberapa jenis sifilis kebal terhadap
azithromycin dan sekitar 10% kasus terjadi pada tahun 2004. Perawatan lain kurang
efektif karena pasien diharuskan memakan pil beberapa kali per hari.
Perawat kesehatan profesional mengusulkan seks aman dilakukan dengan
menggunakan kondom bila melakukan aktivitas seks, tapi tidak dapat menjamin
sebagai penjaga yang pasti. Usul terbaik adalah pencegahan aktivitas seksual
dengan orang yang memiliki penyakit kelamin menular dan dengan orang berstatus
penyakit negatif.
Penyakit ini pada laki-laki lebih terlihat gejalanya dibandingkan dengan
perempuan.Biasanya kaum perempuan tidak mengetahui gejalanya.Gejala yang ada
yaitu seperti ruam berwarna merah pada daerah kelamin,dan biasanya sangat
gatal.Meski kaum perempuan tidak akan tau apakah dia menderita penyakit
sifilis,sebaiknya menjaga diri agar tidak tertular penyakit ini dan menularkan penyakit
ini pada orang lain.Dan bagi kaum lelaki sebaiknya juga menjaga diri sendiri agar
tidak tertular atau menularkannya pada orang lain.Cara satu-satunya untuk
mencegah hal ini terjadi adalah setia pada pasangannya dan juga rutin diperiksa

oleh dokter agar tidak menjadi terlalu parah.

4) Herpes Genitai

Penyakit ini dapat dideteksi dari luka dingin di sekitar mulut. Herpes
genital disebabkan dua jenis virus herpes, yakni HSV-1 dan HSV-2 (jangan, keliru
membedakannya dengan human papillomavirus, atau HPV, yang menyebabkan
kutil pada kelamin).
Seperti dikutip situs askmen.com, sebanyak 45 juta orang Amerika berusia
12 tahun atau lebih tua menderita herpes genital, dan sebanyak 80-90 persen di
antaranya gagal mengenali gejala-gejala atau tidak memperlihatkan gejalagejalanya sama sekali.
Herpes dapat menyebar melalui hubungan seksual, baik secara langsung
(termasuk oral) dan melalui air liur (berciuman) dengan individu yang terinfeksi.
Virus ini bisa menyebar bahkan ketika tidak ada gejala yang terlihat, meskipun
penularan lebih mungkin terjadi bila ada gejalanya.
HSV-1

biasanya

menyebabkan

luka

di

mulut,

tetapi

bisa

juga

menyebabkan herpes genital. Ini berarti, seseorang dapat tertular herpes genital
dari seks oral yang diberikan seseorang dengan luka dingin di mulutnya
(meskipun tidak umum terjadi). Sementara itu, HSV-2 hanya menyebabkan
herpes genital.
Saat ini, tidak ada obat untuk herpes genital atau pun oral. Kedua kondisi
itu lebih rentan muncul atau kambuh selama masa stres atau ketika sistem
kekebalan

tubuh

terganggu.

Pengobatan

hanya

bisa

digunakan

untuk

mengontrol gejalanya.

5) Klamidia
Klamidia termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada
manusia. Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di seluruh
dunia. Istilah infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh
setiap jenis bakteri Chlamydiaceae. Sebagai contoh, bakteri C trachomatis hanya
ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat merusak alat reproduksi manusia dan
penyakit mata.
Klamidia dapat ditularkan melalui hubungan seksual secara vaginal, anal,
atau oral. Selama persalinan, seorang ibu yang mengalami infeksi klamidia juga
berpotensi untuk menularkan infeksi tersebut kepada bayinya.
Pada umumnya pada sebagian besar wanita yang mengidap klamidia pada
awalnya tidak merasakan gejala yang berarti sehingga mereka tidak mengetahui
kalau dirinya terinfeksi klamidia. Jika seorang wanita terinfeksi klamidia,
kemungkinan besar dia pun akan mengalami penyakit radang panggul yang bisa
berujung pada kemandulan.
Tanda-Tanda
1. Biasanya tidak terlihat gejala-gejala awal sehingga sebagian besar wanita yang
mengidap klamidia tidak menyadari kalau dirinya telah terinfeksi.

2. Kadang-kadang gejala yang terasa adalah timbul rasa panas seperti terbakar
pada
panggul.
Penyebab
1. Sering berganti-ganti pasangan dalam berhubungan seksual.
2. Hubungan seksual yang tidak aman.
3. Terinfeksi oleh bakteri C. Trachomatis.
Pencegahan
1. Setia pada pasangan dengan tidak berganti-ganti pasangan.
2. Menggunakan alat pengaman ketika berhubungan seksual tidak aman.

6) Trikomoniasis
Trikomoniasis, suatu tipe dari vaginitis, umumnya adalah sebuah Penyakit
Menular Seksual (PMS). Karena adanya kebiasaan penentuan jenis penyakit dan
pengobatan oleh klien sendiri dan diagnosis oleh petugas kesehatan tanpa
menggunakan pemeriksaan yang memadai, beberapa orang dengan trikomoniasis
tidak terdiagnosis. Penentuan jenis penyakit sendiri dapat terjadi karena
terdapatnya obat-obat yang dijual bebas. Gejala dan tanda trikomoniasis tidak
begitu spesifik, dan penegakan diagnosis memebutuhkan pemeriksaan laboratorium
sederhana seperti sediaan basah (wet mount).
Trikomoniasis dapat menyebabkan seseorang kehilangan hari kerjanya
karena adanya rasa yang tidak enak yang disebabkannya, sehingga infeksi ini
seharusnya tidak diabaikan begitu saja. Adanya kejadian infeksi gabungan dengan
PMS lain penting untuk diperhatikan pada saat membuat diagnosis trikomoniasis.
Trikomoniasis merupakan masalah bagi penderitanya karena gejala dan
kemungkinan komplikasi yang disebabkannya.
Pada gadis-gadis sebelum usia pubertas, dinding vagina yang sehat tipis dan
hypoestrogenic, dengan pH lebih besar dari 4,7, pemeriksaan dengan pembiakan
(kultur) akan menunjukkan beberapa mikroorganisma. Setelah gadis menjadi
dewasa, dinding vagina menebal dan laktobasilus menjadi mikroorganisma yang
dominan, PH vagina menurun hingga kurang dari 4,5.
Laktobasilus penting untuk melindungi vagina dari infeksi, dan laktobasilus
adalah flora dari vagina yang dominan (walaupun bukan merupakan stau-satunya
flora vagina). Masa inkubasi sebelum timbulnya gejala setelah adanya infeksi
bervariasi antara 3-28 hari. Selama terjadinya infeksi protozoa Trichomonas
vaginalis, trikomonas yang bergerak-gerak (jerky motile trichomonads) dapat dilihat
dari pemeriksaan dengan sediaan basah. PH vagina naik, sebagaimana halnya
dengan jumlah lekosit polymorphonuclear (PMN). Lekosit PMN merupakan
mekanisme pertahanan utama dari pejamu (host/manuasia), dan mereka merespon
terhadap adanya substansi kimiawi yang dikeluarkan trichomonas. T

vaginalis merusak sel epitel dengan cara kontak langsung dan dengan cara
mengeluarkan substansi sitotoksik. T vaginalis juga menempel pada protein plasma
pejamu, sehingga mencegah pengenalan oleh mekanisme alternatif yang ada di
pejamu dan proteinase pejamu terhadap masuknya T vaginalis.
Frekuensi:

Di Amerika Serikat: Trikomoniasis adalah satu dari PMS yang paling sering
terjadi, dengan angka insiden sekitar 2-3 juta per tahun.

Internasional: Di seluruh dunia, angka insiden adalah sekitar 180 juta per
tahun. Sementara angka prevalensinya bervariasi dari 5% pada klien klinik KB
sampai 75% pada pekerja seks.
Mortalitas/Morbiditas:

Trikomoniasis memiliki angka infeksi gabungan yang cukup tinggi dengan
PMS lain. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Wolner-Hanssen dkk, menemukan
gonore berhubungan secara signifikan dengan infeksi trikomonas. Trikomoniasis
juga memfasilitasi penularan human immunodeficiency virus (HIV).

Pada perempuan gejala adanya infeksi trikomoniasis dapat bervariasi dari
tidak ada gejala (asimptomatik) sampai adanya tanda radang seperti gatal-gatal pada
vagina dan adanya duh tubuh vagina (vaginal discharge/keputihan).

Pada perempuan hamil, trikomoniasis yang tidak diobati berhubungan dengan
ketuban pecah dini, bayi berat lahir rendah dan cellulites pasca histerektomi.
Jenis kelamin:

Trikomoniasis terdapat baik pada laki-laki maupun perempuan, namun lebih
sering ditemukan pada perempuan.

Pada laki-laki, gejala adanya trikomoniasis bervariasi dari tidak ada gejala
(asimtomatik/karier) sampai uretritis, prostatitis, atau epididymo-orchitis.

Perempuan juga dapat merupakan karier asimptomatis, namun umumnya
gejala akan menunjukkan adanya proses peradangan (lihat bagian klinis di bawah).
Umur: Trikomoniasis lebih sering terjadi pada laki-laki dan perempuan yang aktif
seksual baik remaja maupun dewasa.
Keluhan:
Perempuan

Klien dengan trikomoniasis mungkin merasakan gatal-gatal atau rasa
panas pada vagina. Kemungkin juga ada keputihan yang berbau tidak normal
(busuk).

Rasa sakit sewaktu berhubungan seksual mungkin juga merupakan
keluhan utama yang dirasakan klien dengan trikomoniasis.

Keputihan abnormal yang purulen, berbusa atau berdarah
kemungkinan terjadi juga. Keputihan yang berbusa yang dianggap sebagai tanda
klasik dari trikomoniasis hanya terjadi pada 12% dari klien yang mengalami infeksi ini.

Pasien dengan trikomoniasis dapat juga mengalami perdarahan pasca
sanggama dan nyeri perut bagian bawah.

Laki-laki
Kebanyakan infeksi trikomoniasis pada laki-laki asimptomatik.

Mungkin ada keluhan nyeri pada saat kencing, nyeri pada uretra, testis
atau nyeri perut bagian bawah.
Tanda Fisik:
Perempuan

Pada pemeriksaan panggul dengan spekulum, tanda-tanda
trikomoniasis diantaranya colpitis macularis(disebut sebagai strawberry cervix);
keputihan yang purulen yang dapat berwarna putih krem, kuning, hijau atau abu-abu,
keputihan yang berbusa, erythema vagina dan vulva.

Colpitis macularis dan keputihan yang berbusa bersama-sama memiliki
spesifisitas 99% dan secara sendiri-sendiri memiliki nilai prediksi positif (positive
predictive value) 90% dan 62%. Yang menarik, penelitian yang dilakukan oleh
Wolner-Hanssen dkk. Menemukan bahwa pemeriksaan dengan mata telanjang
(tanpa bantuan alat) menemukan colpitis macularis hanya 1,7% dari klien dengan
trikomoniasis sedangkan pemeriksaan dengan bantuan kolposkopi mendapatkan
colpitis macularis sebanyak 70% dari pasien yang menderita trikomoniasis yang
dipastikan diagnosisnya dengan pemeriksaan sediaan basah.

Sebagian besar dari gejala-gejala yang disebutkan di atas tidak
spesifik untuk infeksi trikomoniasis dan dapat terjadi pada berbagai infeksi vagina
dan serviks yang lain. Sehingga jika hanya bergantung pada pemeriksaan fisik saja
banyak klien dengan trikomoniasis akan tidak terdiagnosis. Diagnosis pasti
trikomoniasis dapat ditegakkan dengan adanya protozoa berflagel yang terlihat dari
pemeriksaan sediaan basah, Papanicolaou (Pap) smears, atau media kultur.
Laki-laki

Kebanyakan laki-laki yang terinfeksi trikomoniasis tidak ada tanda fisik.


Pada beberapa kasus, laki-laki
menunjukkan adanya discharge dari penis.




dengan

infeksi

ini

mungkin

Beberapa kasus yang lain mungkin ada tanda-tanda prostatitis atau

epididymitis.
Bayi baru lahir perempuan: T vaginalis yang didapat pada saat melewati jalan lahir
dapat menyebabkan keputihan pada bayi pada minggu-minggu pertama
kehidupannya.
Anak-anak sebelum usia pubertas

Anak-anak sebelum usia pubertas yang terkena trikomoniasis akan
menunjukkan gejala yang mirip dengan gejala pada klien remaja dan dewasa.

Adanya T vaginalis pada anak-anak sebelum pubertas harus dicurigai
kemungkinan adanya kekerasan seksual.
Penyebab:

T vaginalis adalah protozoa dengan flagela.

Rata-rata masa inkubasi adalah 1 minggu namun dapat bervariasi antara 428 hari.




Trikomoniasis umumnya merupakan penyakit menular seksual.



Risiko untuk terkena infeksi ini tergantung pada aktifitas seksual klien.



Faktor-faktor risiko untuk terkena T vaginalis termasuk hal berikut ini:



Jumlah pasangan seks selama hidupnya



Pasangan seksual saat ini



Tidak memakai kondom saat hubungan seksual



Memakai kontarsepsi oral (pil KB)

Pemeriksan laboratorium:

Lakukan pemeriksaan laboratorium untuk klien yang memiliki gejala-gejala
vaginitis. Berbagai pemeriksaan dapat dilakukan dengan cepat dan dengan fasilitas
laboratorium sederhana. Dasar dari pemastian diagnosis adalah pemeriksaanpemeriksaan yang dilakukan untuk mengeluarkan penyebab lain yang mungkin juga
menyebabkan keluhan pada klien.


pH vagina

Penentuan pH vagina dengan cara menempelkan swab dengan
sekresi vagina pada kertas pH paper dengan nilai antara 3.5-5.5.

pH vagina normal secara praktis menunjukkan diagnosis trikomoniasis
negatif. pH lebih dari 4.5 ditemukan pada trikomoniasis dan vaginosis bacterial.

Tes Whiff

Tes ini memeriksa adanya amine dengan menambahkan KOH pada
discharge vagina dan membaui adanya bau seperti bau ikan, tes ini berguna untuk
menyingkirkan kemungkinan vaginosis bakterial.

Saat ini telah ada pemeriksaan pH Vagina dan tes whiff yang
dikombinasikan dalam satu bentuk tes dengan tanda negatif positif.

Sediaan Basah (Wet mount)

Pemeriksaan dengan sediaan garam basah melalui mikrokoskop
terhadap secret vagina yang diusapkan pada objek glass dapat mengidentifikasi
protozoa yang berbentuk seperti tetesan air, berflagela, dan bergerak. Pemeriksaan
ini juga dapat menemukan clue cells (tanda adanya penyakit vaginosis bacterial).
Rasio sel darah putih (lekosit) terhadap sel epitel juga dapat dihitung.

Sensitivitas pemeriksaan ini mencapai 40-60%.
Sedangkan
spesifisitas dapat mencapai 100% jika sediaan garam basah segera dilihat di bawah
mikroskop.

Pap smear

Sensitivitas untuk mendeteksi sama dengan pemeriksaan sediaan
garam basah, yaitu 40-60%.




Sedangkan spesifisitas mencapai 95-99% untuk petugas-petugas yang

sudah terlatih.

Pemeriksaan lain

Pemeriksaan lain yang dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya
trikomoniasis yaitu pemeriksaan biakan (kultur) secret vagina, direct
immunofluorescence assay, dan Polymerase chain reaction (PCR)

Pemeriksaan PMS lain

Jika ditemukan trikomoniasis maka harus dilakukan juga pemeriksaan
untuk PMS lain seperti sifilis,Neisseria gonorrhoeae, Chlamydia trachomatis, HIV,
hepatitis B, dan hepatitis C.


Infeksi gabungan dengan gonore cukup tinggi.

7) Kandidiasis
Kandidiasis adalah infeksi oportunistik (IO) yang sangat umum pada orang
terinfeksi HIV. Infeksi ini disebabkan oleh sejenis jamur yang umum, yang disebut
kandida. Jamur ini, semacam ragi, ditemukan di tubuh kebanyakan orang. Sistem
kekebalan tubuh yang sehat dapat mengendalikan jamur ini. Jamur ini biasa
menyebabkan penyakit pada mulut, tenggorokan dan vagina. IO ini dapat terjadi
beberapa bulan atau tahun sebelum IO lain yang lebih berat. Lihat Lembaran
Informasi (LI) 500untuk informasi lebih lanjut tentang IO.
Pada mulut, penyakit ini disebut thrush. Bila infeksi menyebar lebih dalam
pada tenggorokan, penyakit yang timbul disebut esofagitis. Gejalanya adalah
gumpalan putih kecil seperti busa, atau bintik merah. Penyakit ini dapat
menyebabkan sakit tenggorokan, sulit menelan, mual, dan hilang nafsu makan.
Kandidiasis adalah berbeda dengan seriawan, walaupun orang awan sering
menyebutnya sebagai seriawan. Lihat LI 624 untuk informasi mengenai seriawan
yang benar.
Kandidiasis pada vagina disebut vaginitis. Penyakit ini adalah umum. Gejala
vaginitis termasuk gatal, rasa bakar dan keluarnya cairan kental putih. Kandida juga
dapat menyebar dan menimbulkan infeksi pada otak, jantung, sendi, dan mata.
Pencegahan
Tidak ada cara untuk mencegah terpajan kandida. Umumnya, obat tidak dipakai
untuk mencegah kandidiasis. Ada beberapa alasan:

Penyakit tersebut tidak begitu bahaya


Ada obat yang efektif untuk mengobati penyakit tersebut



Jamur jenis ini dapat menjadi kebal (resistan) terhadap obat

Menguatkan sistem kekebalan tubuh dengan terapi antiretroviral (ART) adalah
cara terbaik untuk mencegah jangkitan kandidiasis.
Pengobatan
Sistem kekebalan tubuh yang sehat dapat menjaga supaya kandida tetap
seimbang. Bakteri yang biasa ada di tubuh juga dapat membantu mengendalikan

kandida. Beberapa antibiotik membunuh bakteri ini dan dapat menyebabkan
kandidiasis. Mengobati kandidiasis tidak dapat memberantas jamur itu. Pengobatan
akan mengendalikan jamur agar tidak berlebihan.
Pengobatan dapat lokal atau sistemik. Pengobatan lokal diberikan pada
tempat infeksi. Pengobatan sistemik mempengaruhi seluruh tubuh. Banyak dokter
lebih senang memakai pengobatan lokal dahulu. Obat lokal menimbulkan lebih
sedikit efek samping dibanding pengobatan sistemik. Juga risiko kandida menjadi
resistan terhadap obat lebih rendah. Obat yang dipakai untuk memerangi kandida
adalah obat antijamur. Hampir semua namanya diakhiri dengan ‘-azol’. Obat tersebut
termasuk klotrimazol, nistatin, flukonazol, dan itrakonazol.
Terapi Alam
Beberapa terapi non-obat tampaknya membantu. Terapi tersebut belum diteliti
dengan hati-hati untuk membuktikan hasilnya.

Mengurangi konsumsi gula.


Minum teh Pau d’Arco. Ini dibuat dari kulit pohon Amerika Selatan.

Memakai bawang putih mentah atau suplemen bawang putih. Bawang putih
diketahui mempunyai efek antijamur dan antibakteri. Namun bawang putih dapat
mengganggu obat protease inhibitor.




Kumur dengan minyak pohon teh (tea tree oil) yang dilarutkan dengan air.

Memakai kapsul laktobasilus (asidofilus), atau makan yoghurt dengan bakteri
ini. Pastikan produk mengandung biakan yang hidup dan aktif. Mungkin ada
manfaat
memakai ini setelah memakai


antibiotik.
Memakai suplemen gamma-linoleic acid (GLA) dan biotin. Dua suplemen ini
tampaknya membantu memperlambatkan penyebaran kandida. GLA ditemukan pada
beberapa oli yang dipres dingin. Biotin adalah jenis vitamin B.


8) Kutil Kelamin
Kutil Kelamin, juga dikenal sebagai Genital warts atau Condiloma acuminata,
adalah salah satu jenis penyakit menular seksual yang paling umum. Seperti
namanya, genital warts mempengaruhi jaringan lembab di daerah genital. Kutil
Kelamin terlihat keci atau kelihatan seperti kembang kol. Meski sangat kecil, Genital
wartsdapat berkembang biak dalam kelompok besar.
Pada wanita, genital warts dapat tumbuh di vulva, dinding vagina, daerah
antara alat kelamin eksternal dan anus, dan leher rahim. Pada pria, kutil kelamin
dapat terjadi di ujung atau batang penis, skrotum atau anus. Genital warts juga
dapat berkembang di mulut atau tenggorokan dari orang yang kemungkinan
melakukan oral seks dengan orang yang terinfeksi.

Gejala
Tanda-tanda dan gejala genital warts meliputi:
* Area kecil berwarna abu-abu yang bengkak di sekitar genital
* Beberapa kutil berdekatan yang menyerupai kembang kol
* Gatal atau rasa tidak nyaman di daerah genital
* Perdarahan saat bersetubuh
Sering kali, kutil kelamin tidak memiliki gejala. Hal ini disebabkan kutil tumbuh
sangat kecil dan datar sehingga tidak dapat dilihat dengan mata telanjang.
Perawatan
Meskipun kutil kelamin dapat diobati dengan obat-obatan dan operasi,
penyakit ini adalah masalah kesehatan yang serius. Virus yang menyebabkan
genital warts – human papillomavirus (HPV) – berkaitan dengan kanker serviks.
Virus ini juga berkaitan dengan kanker kelamin.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45