SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN BAN

AKUNTANSI KEUANGAN
PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN
(PSAK 22) REVISI TAHUN 2015
“KOMBINASI BISNIS”

DOSEN PENGUJI : DEDI KARMANA, SE.,MM

DISUSUN OLEH :
MIRA NURSUMIATI
MERI NURSULASTRI
ISMA SARI DEWI
DADANG ROMANSAH
RABU POLA MULUSI
MOCH. NOOR FAUZAN

434334032016123
434334032016124
434334032016156
434334032016096
434334032016109
434334032016117


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PASUNDAN
BANDUNG

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat rahmat dan
hidayahNya penulis dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Standar Akuntansi Keuangan
dengan materi pembahasan “PSAK NO. 22 tentang Kombinasi Bisnis”. Shalawat serta salam
tetap tercurahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan,
serta pengetahuan mengenai Standar Akuntansi Keuangan PSAK NO. 22 tentang “kombinasi
Bisnis”, Kami menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu kami berharap adanya kritik, saran
dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat, mengingat tidak ada yang
sempurna tanpa ada saran yang membangun.
Sekiranya makalah yang telah di susun ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya.
Wassalamualaikum Wr. Wb.


Bandung, 23 Oktober 2017

Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………. 1
A. Latar Belakang…………………………………………………………………. 1
B. Rumusan Masalah……………………………………………………………… 1
C. Tujuan Penulisan……………………………………………………………….. 1
Bab II PEMBAHASAN…………………………………………………………..………. 3
A. Metode Akuisisi...................…………………………………............................3
B. Akuntansi dan Pengukuran setelah Pengakuan Awal ........................................ 4
C. Pengungkapan dalam Kombinasi Bisnis………………….....…………....…… 10
D. Tanggal efektif dan Ketentuan Transisi............................................................. 12
BAB III PENUTUP………………………………………………………………..……... 16
Kesimpulan……………………………………………………………………….. 16

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………………. 17

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang
Pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK 22) membahas tentang
“Kombinasi Bisnis” dimana yang pada awalnya PSAK 22 tahun 1994 membahas
tentang “ Akuntansi Penggabungan Usaha” sekarang direvisi dengan penyesuaian pada
tahun 2014 menjadi “Kombinasi Bisnis”. PSAK 22 (Penyesuaian 2014) tentang
Kombinasi Bisnis yang mengadopsi IFRS 3 Business Combinations per efektif 2014.
Dewan Standar Akuntansi Keuangan telah mengesahkan penyesuaian atas PSAK 22
tentang Kombinasi Bisnis pada tanggal 27 Agustus 2014 dengan Ketua, Wakil Ketua,
beserta beberapa anggota.
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak
pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang
kadangkala disebut “penggabungan sesungguhnya (true marger)” atau “penggabungan

setara (merger of equals) juga merupakan kombinasi bisnis sebagaiman istilah ini
dipergunakan dalam PSAK ini.

B.

Rumusan Masalah
1. Bagaimana tentang metode akuisisi yang digunakan dalam kombinasi bisnis
menurut PSAK 22 (2015)?
2. Bagaimana akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal menurut PSAK 22
(2015)?
3. Bagaimana cara pengungkapan dalam kombinasi bisnis menurut PSAK 22 (2015) ?
4. Bagaiman mengetahui tanggal efektif dan ketentuan transisi menurut PSAK 22
(2015)?

C.

Tujuan
1. Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam metode akuisisi sesuai dengan PSAK
22 (2015).
2. Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam akuntansi dan pengukuran setelah

pengakuan awal menurut PSAK 22 (2015).
3. Untuk mengetahui cara pengungkapan dalam kombinasi bisnis menurut PSAK 22
(2015).
4. Untuk mengetahui tanggal efektif dan ketentuan transisi menurut PSAK 22 (2015).

PERBEDAAN DENGAN IFRs

PSAK 22 : Kombinasi Bisnis mengadopsi seluruh pengaturan IFRS 3 Business Combinations
per efektif 1 Januari 2004, kecuali :
1. Catatan kaki pada IFRS 3 bagian tujuan tentang Kerangka Dasar Penyusunan dan
Penyajian Laporan Keuangan (KDPPLK) tidak diadopsi karena tidak relevan.
2. PSAK 22 paragraf 17(b) menambahkan referensi PSAK 28 : Akuntansi Kontrak
Asuransi Kerugian dan PSAK 36 : Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa.
3. IFRS 3 paragraf 64 tentang tanggal efektif. Opsi penerapan dini dihilangkan karena
penerapan dini hanya dapat dilakukan dengan tepat jika seluruh pengaturan dalam
IFRS terkait diadopsi secara bersamaan menjadi SAK.
4. IFRS 3 paragraf 64A-64G tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi tidak diadopsi
karena tidak relevan. Adopsi IFRS 3 menjadi PSAK 22 telah menggunakan IFRS 3
yang telah mengakomodir amandemen tersebut.
5. IFRS 3 paragraf 65 tentang ketentuan transisi.

6. IFRS 3 paragraf 65A-65E tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena tidak
relevan. Adopsi IFRS 3 menjadi PSAK 22 telah menggunakan IFRS 3 yang telah
mengakomodir amandemen tersebut.
7. IFRS 3 paragraf 66 dan B68-B69 tentang ketentuan transisi untuk kombinasi bisnis
yang melibatkan entitas bersama (mutual entity) tidak diadopsi. Hal ini tidak relevan
karena (a) PSAK 22 : Akuntansi Penggabungan Usaha tidak mengecualikan
kombinasi bisnis entitas bersama, (b) peraturan yang berlaku melarang reksa dana
mengakuisisi reksa dana lain (reksa dana merupakan contoh entitas bersama).
8. IFRS 3 paragraf 67 tentang penerapan atas tidak diadopsi. Terdiri bagannya sama
dengan angka (2).
9. PSAK 22 paragraf 64a tentang tanggal efektif penyesuaian.
10. PSAK 22 paragraf 65a tentang ketentuan transisis untuk goodwill yang berasal dari
kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011 (tanggal efektif).
11. PSAK 22 paragraf 65b tentang ketentuan transisi untuk negative goodwill yang
berasal dari kombinasi bisnis sebelum 1 Januari 2011 (tanggal efektif).
12. PSAK 22 paragraf 65c tentang ketentuan transisi untuk aset takberwujud yang berasal
dari kombinasi sebelum 1 Januari 2011 (tanggal efektif).
13. PSAK 22 paragraf 65d-65e tentang ketentuan transisi untuk investasi yang dicatat
dengan metode ekuitas. Paragraf tersebut mengadopsi IFRS 3 per 31 Maret 20014
paragraf 83-84.

Tambahan paragraf yang disebutkan di angka (10) s/d (13) adalah relevan karena IFRS 3 per
31 Maret 2004 mengatur tentang ketentuan transisi perubahan akuntansi kombinasi bisnis
dari IAS 22 Business Combinations (dikeluarkan pada 1993) yang menjadi rujukan PSAK 22
Akuntansi Penggabungan Usaha (dikeluarkan pada 1994).

BAB II

PEMBAHASAN

Tujuan
Bertujuan untuk meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding dari informasi
yang disampaikan entitas pelaporan dalam laporan keuangannya mengenai kombinasi bisnis
dan dampaknya. Untuk mencapai tujuan tersebut, Pernyataan ini mengatur prinsip dan
persyaratan tentang bagaimana pihak pengakuisisi :
a. Mengakui dan mengukur dalam laporan keuangannya aset teridentifikasi yang
diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan nonpengendali dari pihak
diakuisisi,
b. Mengakui dan mengukur goodwill yang diperoleh dari kombinasi bisnis atau
keuntungan dari pembelian dengan diskon dan
c. Mengatur informasi yang diungkapkan yang memungkinkan pengguna laporan

keuangan mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis.
Ruang Lingkup
Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk :
a.
b.
c.
d.

Pembentukan ventura bersama
Akuisisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis.
Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali.
Untuk akuisisi yang dilakukan oleh entitas investasi.

Identifikasi Kombinasi Bisnis
Entitas mengatur apakah suatu transaksi atau peristiwa lain merupakan kombinasi
bisnis dengan menerapkan definisi dalam pernyataan ini yang mensyaratkan bahwa aset yang
diperoleh dan liabilitas yang diambil alih merupakan suatu bisnis. Jika aset yang diperoleh
bukan suatu bisnis, maka entitas pelapor mencatat transaksi atau peristiwa lain tersebut
sebagai akuisisi aset. Paragraf PP05-PP12 memberikan pedoman untuk mengidentifikasi

suatu kombinasi dan definisi suatu bisnis.
Dalam paragraf PP05-PP12 PSAK ini mendefinisikan kombinasi bisnis sebagai suatu
transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi memperoleh pengendalian atas satu
atau lebih bisnis. Pihak pengakuisisi mungkin memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi
dengan beberapa cara berikut :
a. Dengan mengalihkan kas, setara kas atau aset lain (termasuk aset neto yang
merupakan suatu bisnis),
b. Dengan menimbulkan liabilitas,
c. Dengan menerbitkan kepentingan ekuitas,

d. Dengan memberikan lebih dari satu jenis imbalan atau
e. Tanpa mengalihkan imbalan, termasuk yang hanya berdasarkan kontrak.
Sedangkan definisi bisnis sendiri adalah suatu bisnis yang terdiri dari input dan proses
yang diterapkan pada input tersebut dan mampu menghasilkan output. Tiga unsur bisnis
didefinisikan sebagai berikut :
a. Input : setiap sumber daya ekonomik yang menghasilkan atau memiliki
kemampuan untuk menghasilkan output jika satu atau lebih proses diterapkan
pada sumber daya ekonomi tersebut.
b. Proses : setiap sistem, standar, protokol, konvensi, atau peraturan yang jika
diterapkan terhadap input menghasilkan atau memiliki kemampuan untuk

menghasilkan output.
c. Output : hasil dari input dan proses yang diterapkan pada input yang memberikan
atau memiliki kemampuan untuk memberikan imbal hasil dalam bentuk dividen,
biaya yang lebih rendah, atau manfaat ekonomik lain secara langsung kepada
investor atau pemilik, anggota atau peserta lainnya.

A. METODE AKUISISI
Entitas mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi.
Penerapan metode akuisisi mensyaratkan :
a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisian
b. Penentuan tanggal akuisisi
c. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang
diambil alih, dan kepentingan nonpengendalian pihak yang diakuisisi dan
d. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan
diskon.
Identifikasi pihak pengakuisisi
Untuk setiap kombinasi bisnis, salah satu dari entitas yang bergabung
diidentifikasikan sebagai pihak pengakuisisi. Dalam PSAK 65 “Laporan
Konsolidasian” digunakan untuk mengidentifikasi pihak pengakuisisi, yaitu entitas
yang memperoleh pengendalian atas pihak diakusisi.

Penentuan tanggal akuisisi
Pihak pengakuisisi mengidentifikasi tanggal akuisisi, yaitu tanggal pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi. Tanggal pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi umumnya adalah tanggal pihak
pengakuisisi secara hukum mengalihkan imbalan, memperoleh aset, dan mengambil
alih liabilitas dan mengambil alih liabilitas pihak diakusisi, yaitu tanggal penutupan.

Akan tetapi, pihak pengakuisisi mungkin memperoleh pengendalian pada tanggal
sebelum atau setelah tanggal penutupan.
Pengakuan dan Pengukuran Aset Teridentifikai yang Diperoleh, Liabilitas yang
Diambil Alih dan Kepentingan Nonpengendali pada Pihak Diakuisisi
Prinsip Pengakuan
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengakui terpisah dari goodwill, aset
teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan kepentingan
nonpengendali pihak diakusisi.
Ketentuan Pengakuan
1.

2.

3.

Dari penerapan metode akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih memenuhi definisi aset dan liabilitas dalam Kerangka Dasar
Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan pada tanggal akuisisi
Dari penerapan metode akuisisi, aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas
yang diambil alih merupakan bagian yang dipertukarkan antara pihak
pengakuisisi dan pihak diakuisisi dalam transaksi kombinasi bisnis bukan hasil
transaksi terpisah.
Penerapan prinsip dan ketentuan pengakuan oleh pihak pengakuisisi dapat
menyebabkan pengakuan suatu aset dan liabilitas yang sebelumnya tidak diakui
oleh pihak diakuisisi sebagai aset dan liabilitas dalam laporan keuangannya.

Pengklasifikasian atau Penentuan Aset Teridentifikasi yang Diperoleh dan
Liabilitas yang Diambil Alih dalam Kombinasi Bisnis
Pada tanggal akuisisi, pihak pengakuisisi mengklasifikasikan atau mengatur aset
teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih sebagaimana diperlukan
untuk menerapkan SAK selanjutnya. Pihak pengakuisisi membuat klasifikasi atau
penentuan tersebut berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomik,
kebijakan operasional atau akuntansinya dan keadaan terkait lainnya yang ada pada
tanggal akuisisi.
SAK memberikan perbedaan perlakuan akuntansi yang bergantung pada bagaimana
entitas mengklasifikasikan atau menetapkan aset atau liabilitas tertentu.
PSAK ini memberikan dua pengecualian, yaitu :
1. Klasifikasi suatu kontrak sewa sebagai sewa operasi atau sewa pembiayaan sesuai
dengan PSAK 30 Sewa dan
2. Klasifikasi suatu kontrak sebagai kontrak asuransi sesuai dengan PSAK 28
Akuntansi Kontrak Asuransi, PSAK 36 Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa, dan
PSAK 62 Kontrak Asuransi.
Pihak akuisisi mengklasifikasikan kontrak tersebut berdasarkan pada persyaratan
kontraktual dan faktor lainnya pada awal kontrak (atau jika syarat kontrak telah

dimodifikasi yang akan mengubah klasifikasinya pada tanggal modifikasi tersebut
yang mungkin merupakan tanggal akuisisi).
Prinsip Pengukuran
Pihak pengakuisisi mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis,
pihak pengakuisisi mengukur pada tanggal akuisisi komponen dari kepentingan
nonpengendali pada pihak diakuisisi yang menyajika bagian kepemilikan kini dan
memberikan mereka hak atas bagian proporsional dari aset neto entitas dalam hal
terjadi likuidai pada :
(a) nilai wajar atau
(b) bagian proporsional instrumen kepemilikan yang ada dalam jumlah yang diakui
atas neto yang teridentifikasi dari pihak diakuisisi.
Pengecualian dari Prinsip Pengakuan atau Pengukuran
PSAK ini memberikan pengecualian terbatas terhadap prinsip pengakuan dan
pengukuran. Dimana dalam PSAK 57 liabilitas kontijensi adalah kewajiban yang
kemungkinan timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya menjadi pasti
dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada masa depan yang
tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas.
Pengecualian dari Prinsip Pengakuan
Liabilitas Kontinjensi
Dalam PSAK 57 “Liabilitas Kontinjensi dan Aset Kontinjensi” mendefinisikan
liabilitas kontinjensi adalah :
a. Kewajiban yang kemungkinan timbul dari peristiwa masa lalu dan keberadaannya
menjadi pasti dengan terjadi atau tidak terjadinya satu peristiwa atau lebih pada
masa depan yang tidak sepenuhnya berada dalam kendali entitas atau
b. Kewajiban kini yang timbul sebagai akibat peristiwa masa lalu, tetapi tidak diakui
karena tidak terdapat kemungkinan besar entitas mengeluarkan sumber daya yang
mengandung manfaat ekonomik untuk menyelesaikan kewajiban atau jumlah
kewajiban tersebut tidak dapat diukur secara andal.
Pengecualian dari Prinsip Pengakuan dan Pengukuran
a. Pajak penghasilan
Pihak pengakuisisi mengakui dan mengukur aset atau liabilitas pajak tangguhan
yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih dalam
kombinasi bisnis dan pihak pengakuisisi mencatat kemungkinan dampak pajak dari
perbedaan temporer dan sisa kompensasi kerugian dari pihak diakuisisi yang ada
pada tanggal akuisisi atau yang timbul sebagai hasil akuisisi sesuai PSAK 46

“Pajak Penghasilan”.
b. Imbalan kerja
Pihak pengakuisisi mengakui dan mengukur liabiltas (atau aset jika ada) terkait
dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak diakuisisi sesuai dengan PSAK 24
“Imbalan Kerja”.
c. Aset indemnifikasi
Penjual dalam kombinasi bisnis dapat secara kontraktual menjamin pihak
pengakuisisi atas hasil dari suatu kontinjensi atau ketidakpastian terkait dengan
seluruh atau sebagian dari aset atau liabilitas tertentu. Pengecualian dari Prinsip
Pengukuran
a. Hak yang Diperoleh Kembali
Pihak pengakuisisi mengukur nilai hak yang diperoleh kembali yang diakui sebagai
aset takberwujud berdasarkan sisa jangka waktu kontraktual dari kontrak terkait
tanpa memperhatikan apakah pelaku pasar mempertimbangkan kemungkinan
pembaruan perjanjian ketika mengukur nilai wajarnya.
b. Transaksi pembayaran berbasis saham
Pihak pengakuisisi mengukur instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan
transaksi pembayaran berbasis saham dari pihak diakuisisi atau penggantian atas
transaksi pembayaran berbasis saham pihak diakuisisi dengan transaksi
pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi.
c. Aset dimiliki untuk dijual
Pihak pengakuisisi mengukur aset tidak lancar (kelompok lepasan) yang diperoleh
yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi.
Pengakuan dan Pengukuran Goodwill atau Keuntungan dari Pembelian dengan
Diskon
Pihak pengakuisisi mengakui goodwill pada tanggal akuisisi yang diukur sebagai
selisih lebih (a) atas (b) di bawah ini :
(a)

Nilai gabungan dari :
1. Imbalan yang dialihkan yang diukur sesuai dengan PSAK ini yang pada
umumnya mensyaratkan nilai wajar tanggal akuisisi,
2. Jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi yang diukur
sesuai dengan PSAK ini dan
3. Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, nilai wajar pada
tanggal akuisisi kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak
pengakuisisi pada pihak diakuisisi.
(b)
Jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
pada tanggal akuisisi.
Pembelian dengan Diskon

Pihak pengakuisisi melakukan pembelian dengan diskon yaitu suatu kombinasi bisnis
yang mana jumlah neto dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang
diambil alih pada tanggal akuisisi melebihi jumlah gabungan dari jumlah yang diatur.
Pihak pengakuisisi menelaah prosedur yang digunakan untuk mengukur jumlah yang
dipersyaratkan PSAK ini untuk diakui pada tanggal akuisisi untuk seluruh hal-hal
berikut ini :
a.
b.
c.
d.

Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih
Kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi, (jika ada)
Untuk kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas
pihak pengakuisisi yang dimiliki sebelumnya pada pihak diakuisisi dan
Imbalan yang dialihkan.

Imbalan yang dialihkan
Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar yang
dihitung sebagai hasil penjumlahan dari nilai wajar tanggal akuisisi atas seluruh aset
yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi, liabilitas yang diakui oleh pihak pengakuisisi
kepada pemilik sebelumnya dari pihak diakuisisi dan kepentingan ekuitas yang
diterbitkan oleh pihak pengakuisisi.
Imbalan kontijensi
Imbalan yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi dalam pertukaran untuk pihak
diakuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan
imbalan kontinjensi. Pihak pengakuisisi mengakui nilai wajar tanggal akuisisi atas
imbalan kontinjensi sebagai bagian dari imbalan yang dialihkan dalam pertukaran
untuk pihak diakuisisi.
Pedoman tambahan untuk Menerapkan Metode Akuisisi untuk Jenis Kombinasi
Bisnis Tertentu
Kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pihak pengakuisisi
mengukur kembali kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak
diakuisisi pada nilai wajar tanggal akuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian
yang dihasilkan jika ada dalam laba rugi.
Kombinasi bisnis yang dilakukan tanpa pengalihan imbalan
Pihak pengakuisisi kadang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi tanpa
adanya pengalihan imbalan. Metode akuisisi untuk kombinasi bisnis diterapkan pada
kombinasi tersebut. Keadaan tersebut mencakup :
a. Pihak diakuisisi membeli kembali sahamnya sendiri dengan jumlah yang memadai
sehingga investor yang ada saat ini (pihak pengakuisisi) memperoleh pengendalian.

b. Hilangnya hak veto minoritas yang sebelumnya menghalangi pihak pengakuisisi
untuk mengendalikan pihak diakuisisi, dimana pihak pengakuisisi memiliki hak
suara mayoritas.
c. Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi sepakat untuk mengkombinasikan
bisnisnya dengan kontrak semata.
Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan dengan kontrak semata, pihak pengakuisisi
mengatribusikan kepada pemilik pihak diakuisisi sejumlah aset neto pihak diakuisisi
yang diakui sesuai dengan PSAK ini.
Periode Pengukuran
Jika proses akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir
periode pelaporan saat kombinasi terjadi, maka pihak pengakuisisi melaporkan jumlah
sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan
keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan secara
retrospektif jumlah sementara yang diakui pada tanggal akuisisi untuk
merepresentasikan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada
pada tanggal akuisisi dan jika diketahui, telah berdampak pada pengukuran jumlah
yang diakui pada tanggal tersebut. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi
juga mengakui aset atau liabilitas tambahan jika informasi baru diperoleh mengenai
fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan jika diketahui telah berakibat
terhadap pengakuan aset dan liabilitas dimaksud pada tanggal tersebut. Periode
pengukuran berakhir segera setelah pihak pengakuisisi menerima informasi yang
dicari tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi atau mempelajari
bahwa informasi tambahan tidak dapat diperoleh. Akan tetapi, periode pengukuran
tidak boleh melebihi satu tahun dari tanggal akuisisi.
Periode pengukuran adalah periode setelah tanggal akuisisi selama pihak
pengakuisisi dapat menyesuaikan jumlah sementara yang diakui suatu kombinasi
bisnis. Periode pengukuran memberikan waktu yang cukup pada pihak pengakuisisi
untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi dan mengukur
hal-hal sebagai berikut pada tanggal akuisisi sesuai dengan persyaratan dalam PSAK
ini :
a. Aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil alih dan setiap
kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi;
b. Imbalan yang dialihkan untuk pihak diakuisisi (atau julah lain yang digunakan
untuk mengukur goodwill);
c. Dalam kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, kepentingan ekuitas pada
pihak diakuisisi yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi dan
d. Goodwill yang dihasilkan atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi mengakui penyesuaian atas
jumlah sementara seolah-olah akuntansi untuk kombinasi bisnis telah diselesaikan
pada tanggal akuisisi. Setelah periode pengukuran berakhir, pihak pengakuisisi
merevisi akuntansi untuk kombinasi bisnis hanya untuk memperbaiki kesalahan.

Penentuan Bagian dari Transaksi Kombinasi Bisnis
Pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi mungkin telah memiliki hubungan
yang telah ada sebelumnya atau pengaturan lainnya sebelum negosiasi kombinasi
bisnis dimulai, atau mereka mungkin melakukan suatu pengaturan selama negosiasi
yang terpisah dari kombinasi bisnis. Dalam kedua situasi tersebut, pihak pengakuisisi
mengidentifikasi setiap jumlah yang bukan merupakan bagian yang dipertukarkan
oleh pihak pengakuisisi dan pihak diakuisisi (pemilik sebelumnya) dalam kombinasi
bisnis, yaitu jumlah yang bukan merupakan bagian yang dipertukarkan untuk pihak
diakuisisi. Pihak pengakuisisi mengakui hanya atas imbalan yang dialihkan untuk
pihak diakuisisi serta aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih yang
dipertukarkan untuk pihak diakuisisi sebagai bagian dari penerapan metode akuisisi.
Transaksi terpisah lainnya dicatat sesuai SAK yang relevan.
Berikut contoh transaksi terpisah yang tidak termasuk dalam menerapkan metode
akuisisi :
a. Transaksi yang bertujuan untuk menyelesaikan hubungan yang telah ada
sebelumnya antara pihak pengakuisisi dan pihak diakusisi;
b. Transaksi yang memberikan remunerasi kepada karyawan atau pemilik sebelumnya
dari pihak diakuisisi untuk jasa masa depan dan
c. Transaksi yang merupakan penggantian kepada pihak diakuisisi (pemilik
sebelumnya) dari atas pembayaran biaya terkait akuisisi yang dikeluarkan oleh
pihak pengakuisisi.
Biaya terkait akuisisi
Biaya terkait akuisisi adalah biaya yang dikeluarkan pihak pengakuisisi dalam rangka
kombinasi bisnis. Biaya tersebut mencakup fee makelar; advis, hukum, akuntansi,
penilaian dan fee profesional atau konsultasi lainya; biaya administrasi umum,
termasuk biaya pemeliharaan departemen akuisisi internal dan biaya pendaftaran serta
penerbitan efek utang dan efek ekuitas. Pihak pengakuisisi mencatat biaya terkait
akuisisi sebagai beban pada periode saat biaya tersebut terjadi dan jasa diterima
dengan satu pengecualian.
B. AKUNTANSI DAN PENGUKURAN SETELAH PENGAKUAN AWAL
Secara umum, pihak pengakuisisi selanjutnya dan mencatat aset yang
diperoleh, liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan dalam kombinasi bisnis sesuai dengan SAK yang dapat diterapkan untuk
pos-pos tersebut bergantung pada sifatnya. Akan tetapi, PSAK ini memberikan
pedoman atas akuntansi dan pengukuran setelah pengakuan awal untuk aset yang
diperoleh, liabilitas yang diambil alih atau terjadi, dan instrumen ekuitas yang
diterbitkan dalam kombinasi bisnis sebagai berikut :
a. Hak yang diperoleh kembali
b. Liabilitas kontinjensi yang diakui pada tanggal akuisisi

c. Aset indemnifikasi
d. Imbalan kontinjensi
Hak yang diperoleh kembali
Hak yang diperoleh kembali yang diakui sebagai aset takberwujud diamortisasi
selama sisa periode kontraktual dari kontrak yang mendasari pemberian hak tersebut.
Pihak pengakuisisi yang selanjutnya menjual hak yang diperoleh kembali kepada
pihak ketiga memasukkan nilai tercatat aset takberwujud tersebut dalam mengatur
keuntungan atau kerugian dari penjualan.
Liabilitas kontinjensi
Setelah pengakuan awal dan sampai liabilitas diselesaikan, dibatalkan atau
kadaluwarsa, pihak pengakuisisi mengukur liabilitas kontinjensi yang diakui dalam
kombinasi bisnis pada nilai yang lebih tinggi antara :
a. Jumlah yang diakui sesuai dengan PSAK 57 “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan
Aset Kontinjensi” dan
b. Jumlah yang pada awalnya diakui setelah dikurangi, jika dapat diterapkan
akumulasi amortisasi yang diakui sesuai dengan PSAK 23 “Pendapatan”.
Aset Indemnifikasi
Pada setiap akhir periode pelaporan selanjutnya, pihak pengakuisisi mengukur aset
indemnifikasi yang diakui pada tanggal akuisisi dengan dasar yang sama dengan
liabilitas atau aset yang dijamin, tunduk kepala setiap pembatasan kontraktual atas
jumlahnya dan untuk aset indemnifikasi yang setelah pengakuan awalnya tidak diukur
pada nilai wajarnya, maka penilaian manajemen tentang kolektibilitas aset
indemnifikasi tersebut. Pihak pengakuisisi menghentikan pengakuan aset
indemnifikasi hanya ketika pihak pengakuisisi mengambil aset, menjualnya atau
kehilangan haknya.
C. PENGUNGKAPAN
Pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan
keuangan dapat mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari kombinasi bisnis yang
terjadi :
a. Selama periode pelaporan berjalan atau
b. Setelah akhir periode pelaporan tetapi sebelum tanggal laporan keuanga
diotorisasai untuk terbit.
Untuk mencapai tujuannya, pihak pengakuisisi mengungkapkan informasi yang
memungkinkan pengguna laporan keuangan dapat mengevaluasi dampak keuangan
dari penyesuaian yang diakui pada periode pelaporan berjalan yang berhubungan
dengan kombinasi bisnis yang terjadi pada periode tersebut atau periode pelaporan
sebelumnya.

D. TANGGAL EFEKTIF DAN KETENTUAN TRANSISI
Tanggal efektif
Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal
akuisisinya pada atau setelah awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah
tanggal 1 Januari 2011.
Ketentuan transisi
Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya
sebelum tanggal 1 Januari 2011 tidak disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini
Goodwill yang diakui sebelumnya
Entitas menerapkan Pernyataan ini secara prospektif untuk goodwill yang diperoleh
dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari 2011. Oleh
karena itu, entitas :
a. Menghentikan amortisasi goodwill sejak awal periode tahun buku yang dimulai
pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011;
b. Mengeliminasi jumlah tercatat yang terkair dengan akumulasi amortisasi
sehubungan penurunan goodwill pada awal periode tahun buku yang dimulai pada
atau setelah tanggal 1 Januari 2011 dan
c. Melakukan uji penurunan nilai atas goodwill sesuai dengan PSAK 48 “Penurunan
Nilai Aset” sejak awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari
2011.
Goodwill negatif yang diakui sebelumnya
Pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011
yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal 1 Januari
2011, jumlah tercatat goodwill negatif dihentikan pengakuannya dengan melakukan
penyesuaian terhadap saldo laba awal periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2011.
Aset Takberwujud yang Diakui Sebelumnya
Jumlah tercatat pos yang diklasifikasikan sebagai aset takberwujud yang diperoleh
dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011, entitas menerapkan Pernyataan
ini untuk :
a. Setiap goodwill yang diperoleh termasuk dalam jumlah tercatat investasi tersebut.
Oleh karena itu, amortisasi nasional goodwill tidak termasuk dalam mengatur
bagian entitas atas laba atau rugi investee.
b. Setiap selisih lebih termasuk dalam jumlah tercatat investasi kepentingan entitas
terhadap nilai wajar aset, liabilitas dan liabilitas kontinjensi teridentifikasi investee
atas biaya perolehan investasi. Oleh karena itu, entitas memasukkan selisih lebih

tersebut sebagai penghasilan dalam mengatur bagian entitas laba rugi investasi
pada periode investasi diperoleh.
Investasi yang Dicatat dengan Metode Ekuitas
Untuk investasi yang dicatat dengan metode ekuitas dan diperoleh sebelum tanggal 1
Januari 2011 :
a. Entitas menerapkan Pernytaan ini secara prospektif untuk periode tahun buku yang
dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011, untuk setiap goodwill yang
diperoleh termasuk dalam jumlah tercatat investasi tersebut. Oleh karen itu, entitas
sejak tanggal tersebut menghentikan untuk memasukkan amortisasi goodwill dalam
mengatur bagian entitas atas laba rugi investee.
b. Entitas menghentikan pengakuan setiap goodwill negatif termasuk dalam jumlah
tercatat investasi tersebut pada awal periode tahun buku yang dimulai pada atau
setelah tanggal 1 Januari 2011, dengan penyesuaian atas saldo laba awal.
Pajak Penghasilan
Untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum tanggal efektif Pernyataan
ini, pihak pengakuisisi menerapkan PSAK 46 “Pajak Penghasilan secara prospektif.
Dengan kata lain, pihak pengakuisisi tidak menyesuaikan akuntansi kombinasi bisnis
untuk perubahan sebelumnya dalam aset pajak tangguhan. Akan tetapi, sejak tanggal
efektif Pernyataan ini pihak pengakuisisi mengakui perubahan dalam aset pajak
tangguhan tersebut sebagai penyesuaian atas laba atau rugi (atau bukan atas laba atau
rugi), jika disyaratkan dalam PSAK 46.
PENARIKAN
Pernyataan ini menggantikan PSAK 22 (1994) : Akuntansi Penggabungan Usaha
LAMPIRAN A

DEFINISI ISTILAH
Aset takberwujud adalah suatu aset nonmoneter yang dapat diidentifikasi tanpa wujud fisik.
Bisnis adalah suatu rangkaian aktivitas dan aset diintergrasikan yang mampu diadakan dan
dikelola dengan tujuan memberikan hasil dalam bentuk dividen, biaya yang lebih rendah atau
manfaat ekonomik lain secara langsung kepada investor atau pemilik, anggota atau pelaku
lainnya.
Entitas bersama adalah suatu entitas selain entitas yang dimilik investor yang memberikan
dividen, biaya lebih rendah atau manfaat ekonomi lain secara langsung kepada pemilik,
anggota atau pelaku. Sebagai contoh, perusahaan asuransi bersama, credit union, dan
koperasi.

Goodwill adalah suatu aset yang merepresentasikan manfaat ekonomi masa depan yang
timbul dari aset lain yang diperoleh dalam kombinasi bisnis yang tidak dapat diidentifikasi
secara invidual dan diakui secara terpisah.
Imbalan kontinjensi. Pada umumnya, imbalan kontinjensi adalah suatu kewajiban pihak
pengakuisisi untuk mengalihkan aset atau kepentingan akuitas tambahan kepada pemilik
sebelumnya dari pihak diakuisisi sebagai bagian pertukaran pengendalian atas pihak
diakuisisi jika peristiwa masa depan tertentu terjadi atau keadaan tertentu terpenuhi. Akan
tetapi, imbalan kontinjensi dapat juga memberikan hak keapda pihak pengakuisisi untuk
memperoleh kembali imbalan yang dialihkan sebelumnya jika keadaan tertentu terpenuhi.
Kepentingan ekuitas. Untuk tujuan PSAK ini, kepentingan ekuitas diartikan secara luas
sebagai kepentingan kepemilikan atas entitas yang dimiliki investor dan pemilik, anggota
atau peserta atas entitas bersama.
Kepentingan nonpengendali adalah ekuitas pada entitas anak yang tidak dapat diatribusikan
baik langsung maupun tidak langsung pada entitas induk.
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut
“penggabungan sesungguhnya (true marger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)
juga merupakan kombinasi bisnis sebagaiman istilah ini dipergunakan dalam PSAK ini.
Nilai wajar adalah harga yang akan diterima untuk menjual suatu aset atau harga yang akan
dibayar untuk mengalihkan suatu liabilitas dalam transaksi teratur antara pelaku pasar pada
tanggal pengukuran.
Pemilik. Untuk tujuan PSAK ini, istilah pemilik termasuk pemegang kepentingan ekuitas
dari entitas yang dimiliki investor serta pemilik, anggota atau peserta dari entitas bersama.
Pihak diakuisisi adalah bisnis atau beberapa bisnis yang pihak pengakuisisi memperoleh
pengendalian atasnya dalam suatu kombinasi bisnis.
Pihak pengakuisisi adalah entitas yang memperoleh pengendalian atas pihak diakuisisi.
Tanggal akuisisi adalah tanggal dimana pihak pengakuisisi memperoleh atas pihak diakuisisi
Teridentifikasi. Suatu aset disebut teridentifikasi jika aset tersebut :
a.

b.

Dapat dipisahkan yaitu mampu dipisahkan atau dipecah dari entitas dan dijual, dialihkan,
dilisensikan, direntalkan atau dipertukarkan (baik secara individual atau bersama-sama
dengan kontrak terkait, aset atau liabilitas teridentifikasi) tanpa memperhatikan apakah
entitas memiliki intensi untuk melakukannya; atau
Timbul dari hak kontraktual atau hukum lain, tanpa memperhatikan apakah hak tersebut
dapat dialihkan atau dipisahkan dari entitas atau dari hak dan kewajiban lainnya.
BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN
Kombinasi bisnis adalah suatu transaksi atau peristiwa lain dimana pihak pengakuisisi
memperoleh pengendalian atas satu atau lebih bisnis. Transaksi yang kadangkala disebut
“penggabungan sesungguhnya (true marger)” atau “penggabungan setara (merger of equals)
juga merupakan kombinasi bisnis sebagaiman istilah ini dipergunakan dalam PSAK ini.
Diterapkan untuk transaksi atau peristiwa lain yang memenuhi definisi kombinasi bisnis.
Pernyataan ini tidak diterapkan untuk :
a.
b.
c.
d.

Pembentukan ventura bersama
Akuisisi aset atau kelompok aset yang bukan merupakan suatu bisnis.
Kombinasi entitas atau bisnis sepengendali.
Untuk akuisisi yang dilakukan oleh entitas investasi.

Entitas mencatat setiap kombinsi bisnis dengan menerapkan metode akuisisi.
Penerapan metode akuisisi mensyaratkan :
a. Pengidentifikasian pihak pengakuisisian
b. Penentuan tanggal akuisisi
c. Pengakuan dan pengukuran aset teridentifikasi yang diperoleh, liabilitas yang diambil
alih, dan kepentingan nonpengendalian pihak yang diakuisisi dan
d. Pengakuan dan pengukuran goodwill atau keuntungan dari pembelian dengan diskon.
Tanggal efektif
Pernyataan ini diterapkan secara prospektif untuk kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya
pada atau setelah awal periode tahun buku yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari
2011.
Ketentuan transisi
Aset dan liabilitas yang berasal dari kombinasi bisnis yang tanggal akuisisinya sebelum
tanggal 1 Januari 2011 tidak disesuaikan dengan berlakunya Pernyataan ini

DAFTAR PUSTAKA

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 22 “Kombinasi Bisnis” Revisi
Tahun 2015.