KATA ada yang lain (3)
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah PKn ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran PKn yang merupakan judul dari Makalah
kami, yaitu “ASEAN (Association of South East Asian Nation)”. Disamping itu, kami
berharap bahwa Makalah PKn ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah PKn ini masih ada kekurangan
sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata
pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Masohi, Mei 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
ii
1. 1.
Latar
Belakang………………………………………………………………………..
2. 2.
Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….
3. 3.
Masalah……………………………………………………………………………
………
BAB II
1. 1.
PEMBAHASAN
Latar Belakang Terbentuknya
ASEAN…………………………………..
2. 2.
Negara-Negara Anggota
ASEAN……………………………………………..
3. 3.
Lambang
ASEAN……………………………………………………………………
4. 4.
Tujuan Dibentuknya
ASEAN………………………………………………….
5. 5.
Struktur Organsisasi
ASEAN………………………………………………….
6. 6.
Kerja Sama
ASEAN……………………………………………………………….
7. 7.
Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam
ASEAN…….
BAB III
1. 1.
PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………
……
2. 2.
Saran…………………………………………………………………………………
…
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.
Latar Belakang
Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan, binatang
yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat sekelompok
semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut yang mengangkut
benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara.
Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja sama.
Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama dengan negara-negara kecil
lainnya. Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara Asia Tenggara.
Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara-negara yang
merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang dinamakan
ASEAN (Association of South East Asian nation). ASEAN merupakan perhimpunan bangsabangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand,
melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Indonesia,
Thailand, Malaysia, dan Singapura.
1. 2.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang hal-hal
yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang salah satu
organisasi
yang
beperan
dalam
meningkatkan
hubungan
internasional, yaitu
(Association Of South East Asian Nation).
1. 3
Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
ASEAN
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia, Malaysia,
Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kampuchea, dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat
bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa
sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan
Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas
Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat
atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos,
Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh
nyata betapa besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan.
Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut
menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara
sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia,
malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di tepi
Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima orang yang
merupakan wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut.
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri
indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan
Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East
Asian Nation).
2
Negara-Negara Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei Darussalam menjadi
anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi
anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan
kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara ini
bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada saat
ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN
3.
Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun lambang
ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.
Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :
1. Lingkaran, mengandung
terdapat
dua
buah
arti
kesatuan
lingaran, yaitu
ASEAN. Dalam
lingkaran
luar
logo
dan
ASEAN
lingkaran
dalam. Lingkaran luar berwarna biru melambangkan perdamaian dan
stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih melambangkan kesucian
dan ketulusan.
2. Batang
padi
berjumlah
sepuluh, melambangkan
jumlah
anggota
ASEAN. Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan
persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.
Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.
1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN
2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negaranegara ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia
umumnya.
4.
tujuan Dibentuknya ASEAN
Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-hal
sebagai berikut.
1)
Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih
memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2)
Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3)
Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas dari
semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4)
Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia
secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;
5)
Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif,
dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan
investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang
bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh;
arus modal yang lebih bebas;
6)
Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN
melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7)
Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hukum,
dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental,
dengan
memperhatikan
hak-hak
dan
kewajiban-kewajiban
dari
Negara-Negara Anggota
ASEAN;
8)
Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala bentuk
ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9)
Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan hidup
di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupan
rakyat yang berkualitas tinggi;
10)
Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang
pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11)
Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui
penyediaan
akses
yang
setara
terhadap
peluang
pembangunan
sumber
daya
manusia,
kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12)
Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas
dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13)
Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisan
masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses
integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;
14)
Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan
keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15)
Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan penggerak
utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam arsitektur
kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :
1. Mempercepat
pertumbuhan
ekonomi,
kemajuan
sosial,
dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan
kerja
sama
di
bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu
bidang
pertanian, industri, perluasan
pengetahuan, dan administrasi;
4. Meningkatkan
kerja
sama
di
perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat;
5. Memelihara
kerja
sama dengan
organisasi-organisasi
internasional
dan regional agar semakin mempererat anggota ASEAN;
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
5.
Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama yang
akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT
merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2)
Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
3)
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN PoliticalSecurity Community Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural
Community Council/ASCC);
4)
Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5)
Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari wakil
tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6)
Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris jenderal
dan sekretariat ASEAN.
7)
Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8)
ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM
di ASEAN.
9)
Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10)
6.
Entities associated with ASEAN.
Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi, sosial
budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
ekonomi dengan
cara
saling
membuka
perekonomian
negara- negara
anggota dalam
menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama
di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di
ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan,
pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam,
kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan
sosial, pengentasan
perempuan, kepemudaan, penanggulangan
narkoba, serta
kemiskinan, pemberdayaan
peningkatan
administrasi
dan
kepegawaian publik.
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama
dalam bidang politik
dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And Neutrality/ZOPFAN);
b)
Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast
Asia);
c)
Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear
Weapon-Free Zone/SEANWFZ).
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja
sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a)
Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b)
Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
c)
Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di
bidang pertahanan dan keamanan.
d)
Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme,
perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan
dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.7.
Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non militer
dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di
kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di
segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya
hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
1
Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi
ini
didirikan
pada
tanggal
8
Agustus
1967
di
Bangkok, Thailand
dan
melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand,
Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa
tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN
secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara.
2.
Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun,
tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukan
patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Klaten: Intan Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan Geografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah swt., karena atas limpahan rahmat dan
karunia – Nya lah sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah PKn ini sesuai waktunya.
Kami mencoba berusaha menyusun makalah ini sedemikian rupa dengan harapan dapat
membantu pembaca dalam memahami pelajaran PKn yang merupakan judul dari Makalah
kami, yaitu “ASEAN (Association of South East Asian Nation)”. Disamping itu, kami
berharap bahwa Makalah PKn ini dapat dijadikan bekal pengetahuan untuk melangkah ke
jenjang pendidikan yang lebih tinggi lagi.
Kami menyadari bahwa didalam pembuatan Makalah PKn ini masih ada kekurangan
sehingga kami berharap saran dan kritik dari pembaca sekalian khususnya dari guru mata
pelajaran PKn agar dapat meningkatkan mutu dalam penyajian berikutnya.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih.
Masohi, Mei 2011
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA
PENGANTAR…………………………………………………………………………………
i
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………………………………
BAB I
PENDAHULUAN
ii
1. 1.
Latar
Belakang………………………………………………………………………..
2. 2.
Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………….
3. 3.
Masalah……………………………………………………………………………
………
BAB II
1. 1.
PEMBAHASAN
Latar Belakang Terbentuknya
ASEAN…………………………………..
2. 2.
Negara-Negara Anggota
ASEAN……………………………………………..
3. 3.
Lambang
ASEAN……………………………………………………………………
4. 4.
Tujuan Dibentuknya
ASEAN………………………………………………….
5. 5.
Struktur Organsisasi
ASEAN………………………………………………….
6. 6.
Kerja Sama
ASEAN……………………………………………………………….
7. 7.
Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam
ASEAN…….
BAB III
1. 1.
PENUTUP
Kesimpulan………………………………………………………………………
……
2. 2.
Saran…………………………………………………………………………………
…
DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………………………………
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1.
Latar Belakang
Adakalanya tingkah laku binatang menjadi inspirasi bagi manusia. Bahkan, binatang
yang kecil sekalipun, seperti semut. Suatu waktu kamu pasti pernah melihat sekelompok
semut mampu mengangkut benda yang besar. Jika hanya seekor semut yang mengangkut
benda itu, pasti tidak kuat. Kejadian itu menjadi contoh bagi orang, masyarakat, bahkan negara.
Inti kejadian tersebut adalah kegotongroyongan, kebersamaan, atau menjalin kerja sama.
Sebuah negara kecil dapat menjadi kuat bila saling bekerja sama dengan negara-negara kecil
lainnya. Contoh yang lebih nyata adalah negara-negara Asia Tenggara.
Karena adanya masalah yang terjadi di Asia Tenggara, sehingga negara-negara yang
merupakan anggota Asia Tenggara bersatu dan membentuk organisasi yang dinamakan
ASEAN (Association of South East Asian nation). ASEAN merupakan perhimpunan bangsabangsa di Asia Tenggara yang didirikan pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand,
melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filipina, Indonesia,
Thailand, Malaysia, dan Singapura.
1. 2.
Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memperluas wawasan kita tentang hal-hal
yang dikaji dalam makalah ini. Di mana dalam makalah ini telah dikaji tentang salah satu
organisasi
yang
beperan
dalam
meningkatkan
hubungan
internasional, yaitu
(Association Of South East Asian Nation).
1. 3
Masalah
Adapun masalah yang akan dibahas dalam makalah ini, yaitu :
1. Bagaimana latar belakang terbentuknya ASEAN ?
2. Negara-negara manakah yang merupakan anggota ASEAN ?
3. Jelaskan tentang Lambang ASEAN !
ASEAN
4. Jelaskan tujuan dibentuknya ASEAN !
5. Sebutkan struktur organisasi ASEAN !
6. Bagaimana kerja sama ASEAN ?
7. Apa keuntungan Indonesia dengan bergabung dalam ASEAN ?
BAB II
PEMBAHASAN
1. Latar Belakang Terbentuknya ASEAN
Negara-negara yang termasuk dalam wilayah Asia Tenggara adalah Indonesia, Malaysia,
Filiphina, Myanmar, Singapura, Brunei Darussalam, Thailand, Vietnam, Kampuchea, dan Laos.
Letak Asia Tenggara sangat strategis. Kekayaan alamnya sangat melimpah. Ini membuat
bangsa lain menjadi iri dan ingin menguasainya. Buktinya, sejak abad ke-15 bangsa Eropa
sudah mengacak-acak Asia Tenggara. Spanyol, Portugis, Inggris, Prancis, Amerika Serikat, dan
Belanda ke Asia Tenggara tidak hanya ingin berdagang. Penjajahan bangsa Inggris atas
Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Indonesia; Penjajahan bangsa Spanyol dan Amerika Serikat
atas Filipina; penjajahan bangsa Belanda atas indonesia; penjajahan bangsa Prancis atas laos,
Kampuchea, dan Vietnam; serta penjajahan bangsa Portugis atau Timor-Timur adalah contoh
nyata betapa besar keinginan bangsa Eropa dan Amerika menguasai Asia Tenggara.
Negara-negara yang dijajah tersebut akhirnya dapat melepaskan diri dari penjajahan.
Mereka merasa senasib dan memiliki banyak persamaan. Persamaan-persamaan tersebut
menimbulkan perasaan setia kawan. Akhirnya, ada lima negara di wilayah Asia Tenggara
sepakat untuk membentuk sebuah organisasi. Kelima negara tersebut adalah Indonesia,
malaysia, Thailand, Singapura, dan Filipina.
Pada tanggal 5-8 Agustus 1967 kelima negara tersebut mengadakan pertemuan di tepi
Pantai Bangsaem, bangkok, Thailand. Pertemuan tersebut dihadiri oleh lima orang yang
merupakan wakil dari lima negara. Kelima orang tersebut sebagai berikut.
1. Adam Malik; Menteri Presidium Urusan Politik/Menteri Luar Negeri
indonesia.
2. Tun Abdul Razak; Wakil Perdana Menteri Pembangunan Malaysia.
3. Thanat khoman; Menteri Luar Negeri Thailand.
4. S. Rajaratnam; Menteri Luar Negeri Singapura.
5. Narciso Ramos, Menteri Luar Negeri Filipina.
Pada tanggal 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand dan melalui penandatanganan
Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand, Malaysia, dan
Singapura, maka dibentuklah sebuah organisasi, yaitu ASEAN (Association of South East
Asian Nation).
2
Negara-Negara Anggota ASEAN
Mula-mula anggota ASEAN hanya lima negara, yaitu Indonesia, Malaysia, Thailand,
Singapura dan Filiphina. Pada tanggal 7 Januari 1984, negara Brunei Darussalam menjadi
anggota keenam ASEAN. Selanjutnya, pada tanggal 28 Juli 1995, negara Vietnam menjadi
anggota ketujuh ASEAN. Negara Laos dan Myanmar menjadi anggota kedelapan dan
kesembilan ASEAN pada tanggal 23 Juli 1997. Kampuchea tidak mau ketinggalan. Negara ini
bergabung menjadi anggota kesepuluh ASEAN pada tanggal 16 Desember 1998. Pada saat
ini, kesepuluh negara di Asia Tenggara itulah yang menjadi anggota ASEAN
3.
Lambang ASEAN
Seperti halnya orgaisasi lainnya, ASEAN juga mempunyai lambang. Adapun lambang
ASEAN yang dilukiskan atau digambarkan sebagai berikut.
Penjelasan mengenai simbol tersebut, adalah :
1. Lingkaran, mengandung
terdapat
dua
buah
arti
kesatuan
lingaran, yaitu
ASEAN. Dalam
lingkaran
luar
logo
dan
ASEAN
lingkaran
dalam. Lingkaran luar berwarna biru melambangkan perdamaian dan
stabilitas. Lingkaran dalam berwarna putih melambangkan kesucian
dan ketulusan.
2. Batang
padi
berjumlah
sepuluh, melambangkan
jumlah
anggota
ASEAN. Warna kuning padi tersebut melambangkan kemakmuran.
3. Tulisan ASEAN dan lingkaran lambang berwarna biru, melambangkan
persahabatan.
4. Warna dasar merah, melambangkan keteguhan dan kedinamisan.
Secara keseluruhan lambang ASEAN menggambarkan hal-hal berikut.
1. Solidaritas dan kesepakatan ASEAN
2. Keterikatan dalam kerja sama demi kemakmuran rakyat negaranegara ASEAN.
3. Setia pada perdamaian dan stabilitas kawasan ASEAN dan dunia
umumnya.
4.
tujuan Dibentuknya ASEAN
Tujuan pembentukan ASEAN tertuang dalam Piagam ASEAN yang memuat hal-hal
sebagai berikut.
1)
Memelihara dan meningkatkan perdamaian, keamanan, dan stabilitas serta lebih
memperkuat nilai-nilai yang berorientasi pada perdamaian di kawasan;
2)
Meningkatkan ketahanan kawasan dengan memajukan kerja sama politik, keamanan,
ekonomi, dan sosial budaya yang lebih luas;
3)
Mempertahankan Asia Tenggara sebagai Kawasan Bebas Senjata Nuklir dan bebas dari
semua jenis senjata pemusnah massal lainnya;
4)
Menjamin bahwa rakyat dan Negara-Negara Anggota ASEAN hidup damai dengan dunia
secara keseluruhan di lingkungan yang adil, demokratis, dan harmonis;
5)
Menciptakan pasar tunggal dan basis produksi yang stabil, makmur, sangat kompetitif,
dan terintegrasi secara ekonomis melalui fasilitasi yang efektif untuk perdagangan dan
investasi, yang di dalamnya terdapat arus lalu lintas barang, jasa-jasa dan investasi yang
bebas; terfasilitasinya pergerakan pelaku usaha, pekerja profesional, pekerja berbakat dan buruh;
arus modal yang lebih bebas;
6)
Mengurangi kemiskinan dan mempersempit kesenjangan pembangunan di ASEAN
melalui bantuan dan kerja sama timbal balik;
7)
Memperkuat demokrasi, meningkatkan tata kepemerintahan yang baik dan aturan hukum,
dan memajukan serta melindungi hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan fundamental,
dengan
memperhatikan
hak-hak
dan
kewajiban-kewajiban
dari
Negara-Negara Anggota
ASEAN;
8)
Menanggapi secara efektif, sesuai dengan prinsip keamanan menyeluruh, segala bentuk
ancaman, kejahatan lintas-negara dan tantangan lintas batas;
9)
Memajukan pembangunan berkelanjutan untuk menjamin perlindungan lingkungan hidup
di kawasan, sumber daya alam yang berkelanjutan, pelestarian warisan budaya, dan kehidupan
rakyat yang berkualitas tinggi;
10)
Mengembangkan sumber daya manusia melalui kerja sama yang lebih erat di bidang
pendidikan dan pembelajaran dan sepanjang hayat, serta di bidang ilmu pengetahuan dan
teknologi, untuk pemberdayaan rakyat ASEAN dan penguatan Komunitas ASEAN;
11)
Meningkatkan kesejahteraan dan penghidupan yang layak bagi rakyat ASEAN melalui
penyediaan
akses
yang
setara
terhadap
peluang
pembangunan
sumber
daya
manusia,
kesejahteraan sosial, dan keadilan;
12)
Memperkuat erja sama dalam membangun lingkungan yang aman dan terjamin bebas
dari narkotika dan obat-obat terlarang bagi rakyat ASEAN;
13)
Memajukan ASEAN yang berorientasi kepada rakyat yang di dalamnya seluruh lapisan
masyarakat didorong untuk berpartisipasi dalam, dan memperoleh manfaat dari, proses
integrasi dan pembangunan komunitas ASEAN;
14)
Memajukan identitas ASEAN dengan meningkatkan kesadaran yang lebih tinggi akan
keanekaragaman budaya dan warisan kawasan; dan
15)
Mempertahankan sentralitas dan peran proaktif ASEAN sebagai kekuatan penggerak
utama dalam hubungan dan kerja samanya dengan para mitra eksternal dalam arsitektur
kawasan yang terbuka, transparan, dan inklusif.
Tujuan ASEAN tercantum dalam Deklarasi bangkok, yaitu :
1. Mempercepat
pertumbuhan
ekonomi,
kemajuan
sosial,
dan
perkembangan kebudayaan di kawasan Asia Tenggara;
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional;
3. Meningkatkan
kerja
sama
di
bidang
ekonomi, sosial, teknik, ilmu
bidang
pertanian, industri, perluasan
pengetahuan, dan administrasi;
4. Meningkatkan
kerja
sama
di
perdagangan, perbaikan sarana pengangkutan dan komunikasi, serta
peningkatan taraf hidup rakyat;
5. Memelihara
kerja
sama dengan
organisasi-organisasi
internasional
dan regional agar semakin mempererat anggota ASEAN;
Secara singkat dapat disebutkan bahwa maksud dan tujuan didirikannya ASEAN
adalah untuk meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta
mewujudkan ketertiban dan perdamaian di kawasan Asia Tenggara.
5.
Struktur Organsisasi ASEAN
Struktur lembaga dan mekanisme di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
1)
Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN sebagai pengambil keputusan utama yang
akan memberikan arah kebijakan. KTT diselenggarakan minimal 2 kali setahun. KTT
merupakan pertemuan tertinggi dalam ASEAN yang dihadiri oleh kepala negara ASEAN;
2)
Dewan Koordinasi ASEAN (ASEAN Coordinating Council) yang terdiri dari para
Menteri Luar Negeri ASEAN dengan tugas mengkoordinasi Dewan Komunitas ASEAN
(ASEAN Community Councils);
3)
Dewan Komunitas ASEAN (ASEAN Communiti Councils) dengan ketiga pilar
komunitas ASEAN yakni Dewan Komunitas Politik-Keamanan ASEAN (ASEAN PoliticalSecurity Community Council/APSCC), Dewan Komunitas Ekonomi ASEAN (ASEAN Economic
Community Council/AECC), dan Dewan Komunitas Sosial-Budaya (ASEAN Socio-Cultural
Community Council/ASCC);
4)
Badan-badan Sektoral Tingkat Menteri (ASEAN Sectoral Ministerial Bodies).
5)
Komite Wakil Tetap (Committee of Permanent Representatives) yang terdiri dari wakil
tetap negara ASEAN, pada tingkat duta besar dan berkedudukan di Jakarta.
6)
Sekretaris Jenderal ASEAN yang dibantu oleh 4(empat) orang wakil sekretaris jenderal
dan sekretariat ASEAN.
7)
Sekretariat Nasional ASEAN yang dipimpin oleh pejabat senior untuk melakukan
koordinasi internal di masing-masing negara ASEAN.
8)
ASEAN Human Rights Body, yang akan mendorong perlindungan dan promosi HAM
di ASEAN.
9)
Yayasan ASEAN (ASEAN Foundation), yang akan membantu Sekjen ASEAN dalam
meningkatkan pemahaman mengenai ASEAN, termasuk pembentukan identitas ASEAN.
10)
6.
Entities associated with ASEAN.
Kerja Sama ASEAN
Hubungan kerja sama ASEAN saat ini meliputi kerja sama di bidang ekonomi, sosial
budaya, dan politik pertahanan.
1) Kerja Sama Ekonomi
Kerja sama ekonomi ASEAN ditujukan untuk menghilangkan hambatan- hambatan
ekonomi dengan
cara
saling
membuka
perekonomian
negara- negara
anggota dalam
menciptakan kesatuan ekonomi kawasan. Kerja sama ekonomi mencakup berbagai kerja sama
di sektor perindustrian, perdagangan, dan pembentukan Kawasan Perdagangan Bebas di
ASEAN (AFTA).
2) Kerja Sama di Bidang Sosial Budaya
Kerja sama fungsional dalam ASEAN meliputi bidang-bidang kebudayaan, penerangan,
pendidikan, lingkungan hidup, ilmu pengetahuan dan teknologi, penanganan bencana alam,
kesehatan, ketenagakerjaan, pembangunan
sosial, pengentasan
perempuan, kepemudaan, penanggulangan
narkoba, serta
kemiskinan, pemberdayaan
peningkatan
administrasi
dan
kepegawaian publik.
3) Kerja Sama Politik dan Keamanan
Kerja sama ini ditujukan untuk menciptakan keamanan, stabilitas dan perdamaian
khususnya di kawasan ASEAN dan umumnya di dunia. Kerja sama
dalam bidang politik
dan keamanan dilakukan menggunakan alat politik, seperti berikut ini.
a) kawasan Damai, Bebas Dan Netral (Zone of Peace, Freedom And Neutrality/ZOPFAN);
b)
Traktat Persahabatan dan erja Sama (Treaty of Amity and Cooperation/TAC in Southeast
Asia);
c)
Kawasan Bebas Senjata Nuklir di Asia Tenggara (Treaty on Southeast Asia Nuclear
Weapon-Free Zone/SEANWFZ).
Selain ketiga instrumen politik tersebut, terdapat pula forum kerja sama dalam bidang
politik dan keamanan yang disebut ASEAN Regional Forum (ARF). Beberapa bentuk kerja
sama politik dan keamanan di ASEAN, antara lain sebagai berikut.
a)
Traktat Bantuan Hukum Timbl Balik di Bidang Pidana (Treaty on Mutual Legal
Assistance in Criminal Matters/MLAT).
b)
Konvensi ASEAN tentang Pemberantasan Terorisme (ASEAN Convention on Counter
Terrorism/ACCT).
c)
Pertemuan para Menteri Pertahanan (Defence Ministers Meeting/ADMM) yang bertujuan
untuk mempromosikan perdamaian dan stabilitas kawasan melalui dialog serta kerja sama di
bidang pertahanan dan keamanan.
d)
Penyelesaian sengketa Laut Cina Selatan.
e) kerja sama pemberantasan kejahatan lintas negara yang mencakup pemberantasan terorisme,
perdagangan obat terlarang, pencucian uang, penyelundupan dan perdagangan senjata ringan
dan manusia, bajak laut, kejahatan internet, dan kejahatan ekonomi internasional;
f) Kerja sama di bidang hukum; bidang imigrasi dan kekonsuleran; serta kelembagaan
antarparlemen.7.
Keuntungan Indonesia dengan Bergabung Dalam ASEAN
Sebagai sebuah organisasi regional di kawasan Asia tenggara yang bersifat non militer
dan non politik, ASEAN telah mampu menciptakan stabilitas, perdamaian, dan keteraturan di
kawasan sehingga membantu Indonesia untuk melanjutkan program-program pembangunan di
segala bidang dan mendorong Indonesia untuk menjadi bangsa yang lebih maju. Pada intinya
hubungan Indonesia dengan ASEAN saling menguntungkan.
BAB III
PENUTUP
1
Kesimpulan
ASEAN (Association of South East Asian Nation) merupakan organisasi regional di
kawasan Asia Tenggara. ASEAN didirikan oleh bangsa-bangsa Asia Tenggara atas dasar
persamaan nasib dan kepentingan bersama. Lima negara yang sepakat menjadi pelopor
membentuk ASEAN adalah Indonesia, Malaysia, Thailand, Singapura dan Filipina. Organisasi
ini
didirikan
pada
tanggal
8
Agustus
1967
di
Bangkok, Thailand
dan
melalui
penandatanganan Deklarasi Bangkok oleh Menteri Luar Negeri Filiphina, Indonesia,Thailand,
Malaysia, dan Singapura.
Pada awalnya, negara-negara anggota ASEAN hanya berjumlah lima, namun beberapa
tahun setelah berdirinya ASEAN, lima negara lainnya bergabung ke dalam Anggota ASEAN
secara bertahap. Tujuan didirikannya ASEAN adalah untuk meningkatkan kerja sama di
bidang ekonomi, sosial, budaya, dan politik, serta mewujudkan ketertiban dan perdamaian di
kawasan Asia Tenggara.
2.
Saran
Negara kita, Indonesia merupakan salah satu anggota ASEAN. Untuk itu, kita harus
membantu mewujudkan cita-cita atau tujuan dari ASEAN itu sendiri. Karena bagaimanapun,
tujuan tersebut merupakan keinginan dari bangsa kita sendiri.
Selain itu, sebagai negara anggota ASEAN yang terbesar, kita harus lebih menunjukan
patisipatif kita dalam mewujudkan tujuan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Budiyono. 2005. Kewarganegaraan SMA. Jakarta: Erlangga
Tim Penyusun. 1999. Ilmu Pengetahuan Sosial 4. Klaten: Intan Pariwara
Kartodidjo, Sartono. 1988. Ringkasan Geografi. Yogyakarta: Mitra Gama Widya