As Sunnah Sebagai Sumber Ajaran Agama Is

As-Sunnah Sebagai Sumber Ajaran Agama Islam

Imam Nurkholis
67
Institut Agama Islam Negeri Metro
Jl. Ki Hajar Dewantara 15 A, Iringmulyo, Kota Metro, Lampung 34111
E-mail:imamnurkholis97@gmail.com

As-sunnah sebagai pedoman umat manusia merupakan sumber hukum
Islam yang kedua setelah Al-Qur’an. Dimana memilki posisi yang sangat penting
dalam ajaran agama Islam. Memahami as-sunnah sebagai acuan dalam hukum
Islam perlu adanya kajian yang lebih sebelum mempelajarinya lebih lanjut. Hal ini
merupakan kerangka berfikir yang mapan bagi para pengkaji As-sunnah.
As-Sunnah menurut terminologi adalah setiap sesuatu yang disandarkan
dari Nabi Muhammad baik berbentuk perkataan, perbutan, ketetapan, sifat fitrah
penciptaan, budi pekerti ataupun riwayat hidup baik diutus menjadi nabi maupun
sesudahnya. Sedangkan menurut Istilah oleh ahli fiqih, as-sunnah adalah setiap
informasi mengenai nabi yang tidak menyangkut beban fardu atau wajib, ini
sunnah cakupannya lebih luas dari hadist sebab mencakup perkataan, perbuatan,
dan penetapan (taqrir) rasul yang bisa dijadikan dalil hukum syar’i.1
Berdasarkan definisi diatas as-sunnah adalah segala sesuatu yang

mencakup perbutan, tigkah laku, yang bersumber dari Nabi baik perkataan,
perbutan taqrir (penetapan) yang baik dijadikan sebagai hukum dalam ajaran
agama Islam.
Islam merupakan penutup bagi pentup agama yang telah diturunkan,
dengan mengimani Allah. Pengikut agama Islam disebut muslim. Islam biasa
dijadikan kajian budaya oleh kaum muslim maupun non muslim.2 Islam
merupakan ajaran yang rahmatan lilalamin bagi setiap umatnya. Salah satu
Abu Azam Al Hadi, “Otoritas Al Sunnah Sebagai Sumber Ajaran Islam,” AKADEMIKA 8, no. 1
(2014): 43–44.
2
Dedi Wahyudi Rahayu Fitri As, “Islam Dan Dialog Antar Kebudayaan (Studi Dinamika Islam Di
Dunia Barat),” FIKRI: Jurnal Kajian Agama, Sosial dan Budaya 1, no. 2 (2017): 468.

1

1

keitimewaan Islam adalah adanya otensitas dan orisinilitas simber-sumber ajaran
hukumnya. Demikian pula dengan sunnah yang memilki memilki banyak fungsi
untuk kemaslahatan umat khususnya umat Islam.

Secara keseluruhan fungsi dari As-sunnah mengarah tiga fungsi, pertama,
sunnah berfungsi sebagai bayyan ta’kid , artinya sunnah memilki fungsi
memperkokoh uraian hukum yang telah ditetapkan dalam Al-Qu’an seperti
melaksanakan sholat, puasa, zakat, dan haji. Kedua, sunnah berfungsi sebagai
bayyan tafshil/bayan tafsir disini sunnah berfungsi menjelaskan dan merinci alqur’an secara global dalam Al-qur’an seperti tata cara menuanaikan sholat dan
menjalankan ibadah haji. Ketiga, sunnah berfungsi sebagai bayyan tasyri’i,
mengandung maksud bahwa sunnah dapat menentukan suatu hukum secara
mandiri yang belum dijelaskan kepastiaannya dalam Al-Qur’an, seperti
menghimpun hukum pernikahan antara bibi dan ponakan perempuan yang belum
dijelaskan melalui hadis Rasulullah SAW.3
Dari ketiga fungsi tersebut masi banyak diperbedatkan oleh para ulama.
Namun dengan fungsi yang kuat ini banyak mempertahankan argumennya.
Karena banyaknya ayat Al-Qur’an yang meyuruh umat Islam untuk menaati
Rasulullah SAW.
Berangkat dari sebuah fenomena, pertama fakta sejarah as-sunnah
merupakan produk sejarah yang tentu terikat terikat oleh konteks ruang dan
waktu. Oleh karena itu, ia tidak bersifat universal. Ia merupakan sebuah produk
pada masa lampau dan dalam konteks lampau, Produk masa lampau ini pasti
berbeda dengan zaman sekarang, karena konteks ruang dan waktu sekarang
memang sudah berubah dan menyesuaikan perkembangan zaman. Sementara

berangkat dari fenomena kedua, sebagai dumber ajaran Islam as-sunnah as-sunnah
harus diletakkan pada posisi ajaran yang universal. Oleh karena itu, harus dapat
melintasi batas ruang dan waktu (beyond space and time= shalih lil kul zaman wa
makan). Ia merupakan salah satu asas al-tashri’ bagi umat muslim disegala tempat
dan waktu (ila’ yaum al-qiyyamah). Ia tidak hanya sebuah fakta sejarah melainkan
3
Umma Farida, “DISKURSUS SUNNAH SEBAGAI SUMBER HUKUM ISLAM: Perspektif
Ushuliyyin dan Muhadditsin,” YUDISIA: Jurnal Pemikiran Hukum dan Hukum Islam 6, no. 1
(2016): 239.

2

mempunyai kekuatan untuk meletakkan ajaran-ajaran yang harus dikuti oleh
setiap umat Islam dimana saja dan kapan saja.4
Dengan demikian as-sunnah sebagai sumber ajaran agama Islam
menempati posisi kedua setelah Al-qur’an. Karena as-sunnah merupakan penjelas
al-qur’an dimana banyak ayat-ayat al-qur’an yang masih berupa pernyataan secara
global untuk itu perlu adanya as-sunnah untuk menjelaskan secara global dan
terperinci.


4
Abdul Haris, “HADITH NABI SEBAGAI SUMBER AJARAN ISLAM: Dari Makna LokalTemporal Menuju Makna Universal,” Istinbath: Jurnal Hukum Islam IAIN Mataram 12, no. 1
(2013): 12.

3