PENGUKURAN PARAMETER AIR PERUNTUKAN Lapo

PENGUKURAN PARAMETER AIR PERUNTUKAN
(Laporan Praktikum Kimia Lingkungan )

Oleh
Yulia Ningsih
1117011053

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS LAMPUNG
2014

Nama Percobaan

: Pengukuran Parameter Air Peruntukan

Tanggal percobaan

:-

Tempat Percobaan


: Laboratorium kimia Instrumen

Nama

:Yulia Ningsih

NPM

:1117011053

Jurusan

: Kimia

Fakultas

: Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Kelompok


:2 (dua)

Bandar Lampung, Mengetahui
Asisten

M. Prasetyo Ersa
NPM1017011041

I. PENDAHULUAN

I.1

Latar Belakang

Air merupakan komponen lingkungan yang penting bagi kehidupan. Air
merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi, sehingga tidak ada
kehidupan seandainya di bumi tidak ada air. Namun demikian, air dapat menjadi
malapetaka bilamana tidak tersedia dalam kondisi yang benar, baik kualitas
maupun kuantitasnya. Air yang relatif bersih sangat didambakan oleh manusia,

baik untuk keperluan hidup sehari-hari, untuk keperluan industri, untuk
kebersihan sanitasi kota, maupun untuk keperluan pertanian dan lain sebagainya.
Air sebagai komponen lingkungan hidup akan mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh komponen lainnya. Air yang kualitasnya buruk akan mengakibatkan
lingkungan hidup menjadi buruk sehingga akan mempengaruhi kesehatan dan
keselamatan manusia serta mahluk hidup lainnya. Penurunan kualitas air akan
menurunkan daya guna, hasil guna, produktivitas, daya dukung dan daya tampung
dari sumberdaya air yang pada akhirnya akan menurunkan kekayaan sumberdaya
alam. Untuk mendapat air yang baik sesuai dengan standar tertentu, saat ini
menjadi barang yang mahal, karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam
-macam limbah dari berbagai hasil kegiatan manusia, sehingga secara kualitas,
sumberdaya air telah mengalami penurunan. Demikian pula secara kuantitas, yang
sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus meningkat. Salah satu badan
air yang merupakan kekayaan sumberdaya air adalah sungai. Sungai merupakan
sebuah fenomena alam yang terbentuk secara alamiah. Fungsi sungai adalah
sebagai penampung, penyimpan irigasi dan bahan baku air minum bagi sejumlah
kota disepanjang alirannya. Sungai merupakan suatu bentuk ekositem aquatic
yang mempunyai peran penting dalam daur hidrologi dan berfungsi sebagai
daerah tangkapan air (catchment area) bagi daerah di sekitarnya, sehingga kondisi


suatu sungai sangat dipengaruhi oleh karakteristik yang dimiliki oleh lingkungan
di sekitarnya.
I.2

Tujuan Percobaan

Adapun tujuan dilakukannya percobaan ini yaitu untuk mengetahui parameterparameter beberapa air peruntukan yang terdapat di Provinsi Lampung.

II. TINJAUAN PUSTAKA

Air diperlukan bagi kehidupan organisme. Peranan air bagi kehidupan semakin
meningkat dengan majunya kebudayaan manusia. Kalau air tersebut digunakan
oleh organisme untuk keperluannya, misalnya ikan maka kualitas airnya harus
sesuai dengan air yang dibutuhkan oleh ikan itu (Wardoyo 1981).Kualitas air
dalam hal analisis kualitas air mencakup keadaan fisik, kimia, dan biologi yang
dapat mempengaruhi ketersediaan air untuk kehidupan manusia, pertanian,
industri, rekreasi, dan pemanfaatan air lainnya (Asdak 1995). Menurut Lagler
(1997) didalam lingkungan perairan ada tiga unsur pokok yang mempengaruhi
kehidupan biota perairan. Pertama adalah unsur fisik yang berupa sifat-sifat fisika
air seperti suhu, kekeruhan, kekentalan, cahaya, suara, getaran serta berat jenis.

Unsur kedua adalah sifat kimiawi air seperti pH, kadar oksigen terlarut,
karbondioksida terlarut, alkalinitas dan lain-lainnya. Unsur ketiga adalah yaitu
sifat-sifat biologinya seperti keadaan organismenya, pemakai dan pengurai.
Ketiga unsur pokok tersebut tergantung pada sumber alam pokok yaitu sinar
matahari dan iklim.
Banyak jenis binatang dan tumbuhan yang sama, hidup baik di sungai maupun di
danau, dan banyak dari adaptasi yang mereka perlukan ternyata sama. Disebabkan
keadaan fisik sungai dan danau sangat berbeda satu sama lain kebiasaankebiasaan jenis binatang dan tumbuhan yang sama ini perlu perhatian yang
berbeda (Anwar 1984). Transparansi air berhubungan dengan kedalaman air,
dimana hubungannya adalah pada daya tembus atau intensitas penetrasi cahaya
matahari. Semakin dalam suatu perairan, maka akan semakin kecil daya tembus
cahayanya. Penetrasi cahaya ini berhubungan juga dengan fotosintesis oleh
fitoplankton dan tumbuhan air lainnya (Cholik 1991).
Pencemaran air adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air
seperti danau, sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah bagian penting dalam siklus kehidupan
manusia dan merupakan salah satu bagian dari siklus hidrologi. Selain
mengalirkan air juga mengalirkan sedimen dan polutan. Berbagai macam
fungsinya sangat membantu kehidupan manusia. Pemanfaatan terbesar danau,
sungai, lautan dan air tanah adalah untuk irigasi pertanian, bahan baku air minum,

sebagai saluran pembuangan air hujan dan air limbah, bahkan sebenarnya
berpotensi sebagai objek wisata.
Walaupun fenomena alam seperti gunung berapi, badai, gempa bumi dll juga
mengakibatkan perubahan yang besar terhadap kualitas air, hal ini tidak dianggap

sebagai pencemaran.Pencemaran air merupakan masalah global utama yang
membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat
(dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan
bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan
penyakit, dan tercatat atas kematian lebih dari 14.000 orang setiap harinya.
Diperkirakan 700 juta orang India tidak memiliki akses ke toilet, dan 1.000 anakanak India meninggal karena penyakit diare setiap hari. Sekitar 90% dari kotakota Cina menderita polusi air hingga tingkatan tertentu, dan hampir 500 juta
orang tidak memiliki akses terhadap air minum yang aman. Ditambah lagi selain
polusi air merupakan masalah akut di negara berkembang, negara-negara
industri/maju masih berjuang dengan masalah polusi juga. Dalam laporan nasional
yang paling baru pada kualitas air di Amerika Serikat, 45 persen dari mil sungai
dinilai, 47 persen dari danau hektar dinilai, dan 32 persen dari teluk dinilai dan
muara mil persegi diklasifikasikan sebagai tercemar.
Air biasanya disebut tercemar ketika terganggu oleh kontaminan antropogenik dan
ketika tidak bisa mendukung kehidupan manusia, seperti air minum, dan/atau
mengalami pergeseran ditandai dalam kemampuannya untuk mendukung

komunitas penyusun biotik, seperti ikan. Fenomena alam seperti gunung berapi,
algae blooms, badai, dan gempa bumi juga menyebabkan perubahan besar dalam
kualitas air dan status ekologi air(anonim).

III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Adapun Alat yang digunakan dalam percobaan ini ialah: nerca analitik, gelas
ukur, pH meter, termometer,dan konduktometri.
Adapun Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini ialah: sampel air
limbah, air sumur, dan air sawah.
3.2 Diagram alir
3.2.1 pengukuran suhu
Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di ukurdengan
termometer
-Di cacat Hasil
Hasil

3.2.2 pengukuran DHL


Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di ukur dengan
konduktometri
-Di cacat Hasil
Hasil

3.2.3 Pengukuran Bau

Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di cium aromanya
-Di cacat Hasil
Hasil

3.2.4 pengukuran pH
Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di ukurdengan pH meter

universal
Hasil
-Di cacat Hasil

IV DATA PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel hasil Pengamatan
NO

Sampel

1
2
3

Air Sabun
Air Sumur
Air sawah

Suhu

280C
270C
280C

Hasil Pengukuran Parameter
DHL
Bau
513mg/L Tidak Bau
18mg/L
Tidak Bau
98mg/L
Bau

pH
9,98
6,20
6,56

4.2 Pembahasan
Dalam percobaan kali ini diawali dengan pengukuran suhu dengan menggunakan

termometer pada ketiga sampel air yaitu sampel air sabun, air sumur, dan air
sawah, pertama-tama sampel di tempatkan dalam 3 wadah yang berbeda lalu
masing-masing di ukur suhunya, dari pengukuran ini di dapati hasil berupa suhu
air sabun memiliki suhu 28oC, air sawah dan air sumur memiliki suhu 27 oC.
Suhu sangat berpengaruh terhadap proses-proses yang terjadi dalam badan air.
Suhu air buangan kebanyakan lebih tinggi daripada suhu badan air. Hal ini erat
hubungannya dengan proses biodegradasi. Pengamatan suhu dimaksudkan
untuk mengetahui kondisi perairan dan interaksi antara suhu dengan aspek
kesehatan habitat dan biota air lainnya. Kenaikan suhu air akan menimbulkan
beberapa akibat sebagai berikut : (1) jumlah oksigen terlarut di dalam air
menurun. (2) kecepatan reaksi kimia meningkat. (3) kehidupan ikan dan hewan
airlainnya terganggu.(4) jika batas suhu yang mematikan terlampaui, ikan dan
hewanair lainnya akan mati
Lalu pada percobaan berikutnya di lakukan pengukuran Daya Hantar Listrik
(HDL), percobaan di mulai dengan memasukkan masing-masing sampel kedalam
batang katoda konduktometri, namun sebelumnya alat konduktometri sudah di set
untuk membaca besar daya hantar listrik dari larutan sampel (DHL), percobaan di
lanjudkan dengan pengukuran HDL dari masing-masing sampel Air sabun, Air
sumur, Air sawah, di dapati hasil masing-masing berupa 513mg/L, 18mg/L, dan
98mg/L.
Daya Hantar Listrik adalah bilangan yang menyatakan kemampuan larutan
cairuntuk menghantarkan arus listrik. Kemampuan ini tergantung keberadaan
ion,total konsentrasi ion, valensi konsentrasi relatif ion dan suhu saat pengukuran.
Makin tinggi konduktivitas dalam air, air akan terasa payau sampai asin.

Percobaan selanjutnya ialah tes bau yaitu dengan langsung mencium bau dari
masing-masing smpel, hasilnya berupa adanya bau pada sampel air sawah dan
tidak adanya bau pada sampel air sabun dan air sumur.
Lalu percobaan terakhir ialah percobaan untuk mengetahui pH dari suatu larutan
sampel dengan indikator pH meter didapati hasil berupa pH 9,98 (basa ) pada air
sabun pH 6,56 pada air sawah, dan pH 6,20 pada air sumur.
Derajat keasaman merupakan gambaran jumlah atau aktivitas ion hydrogen dalam
perairan. Secara umum nilai pH menggambarkan seberapa besar tingkat keasaman
atau kebasaan suatu perairan. Perairan dengan nilai pH = 7 adalah netral, pH < 7
dikatakan kondisi perairan bersifatasam, sedangkan pH > 7 dikatakan kondisi
perairan bersifat basa. Adanya karbonat, bikarbonat dan hidroksida akan
menaikkan kebasaan air, sementara adanya asam-asam mineral bebas dan asam
karbonat menaikkan keasaman suatu perairan. Sejalan dengan
pernyataan tersebut, limbah buangan industri dan rumah tangga dapat
mempengaruhi nilai pH perairan. Nilai pH dapat mempengaruhi spesiasi senyawa
kimia dan toksisitas dari unsur-unsurrenik yang terdapat di perairan, sebagai
contoh H2S yang bersifat toksik banyak ditemui di perairan tercemar dan perairan
dengan nilai pH rendah.
Pada umumnya Air jernih yang kita lihat sehari-hari, yang biasa kita minum,
apakah sudah bener-benar sehat dan juga layak untuk kita konsumsi? Dari mana
kita tahu air tersebut memang bersih. Mengutip Keputusan Menteri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 1405/menkes/sk/xi/2002 tentang Persyaratan
Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan industri terdapat pengertian
mengenai Air Bersih yaitu air yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari dan
kualitasnya memenuhi persyaratan kesehatan air bersih sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan dapat diminum apabila dimasak.
Pengamatan secara fisik, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan tingkat
kejernihan air (kekeruhan), perubahan suhu, warna dan adanya perubahan warna,
bau dan rasa Pengamatan secara kimiawi, yaitu pengamatan pencemaran air
berdasarkan zat kimia yang terlarut dan perubahan pH. Pengamatan secara
biologis, yaitu pengamatan pencemaran air berdasarkan mikroorganisme yang ada
dalam air, terutama ada tidaknya bakteri patogen. Indikator yang umum digunakan
pada pemeriksaan pencemaran air adalah pH atau konsentrasi ion hydrogen,
oksigen terlarut (Dissolved Oxygen, DO), kebutuhan oksigen biokimia
(Biochemical Oxygen Demand, BOD)serta kebutuhan oksigen kimiawi (Chemical
Oxygen Demand, COD).Pemantauan kualitas air pada sungai perlu disertai
dengan pengukuran dan pencatatan debit air agar analisis hubungan parameter
pencemaran air dan debit badan air sungai dapat dikaji untuk keperluan
pengendalian pencemarannya

V KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang dilakukan maka dapat ditarik kesimpuan sebagai
berikut:
1. Suhu rata-rata dari ketiga sampel air sabun, air sawah, dan air sumur
adalah 27,3oC.
2. Daya hantar listik dari masing-masing sampel Air sabun, Air sumur, Air
sawah, di dapati hasil masing-masing berupa 513mg/L, 18mg/L, dan
98mg/L.
3. Air sabun bersifat basa (pH=9,98) air sawah dan air sumur bersifat asam
(pH=6)
4. Hanya air sumur yang memiliki kualitas air yang baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, J, 1984. Ekologi Ekosistem Sumatra. Press. Yogyakarta.
Asdak, 1995. Hidrologi dan Pengelolaan DAS. Gadjah Mada University
Press.Yogyakarta.
Cholik. dkk, 1991. Pengelolaan Air Kolam. Direktorat Jendral Perikanan Jakarta.
Lagler, 1997. Ichtiologi. The Study Of Fishery. John and Sons. Ins. New York.
Wardoyo, S. 1981. Pengelolaan Kualitas Air. Fakultas Perikanan IPB. Bogor
Welch. P.S, 1984, Limnologi Methods. Mc. Grawhill Book Company Inc. New
York.
Anonim, 2013, Pencemaran Air, http://id.wikipedia.org/wiki/Pencemaran_air,
diunduh pada tanggal 26 juni 20013 pada pukul 05.00 WIB.

PERTANYAAN
1. Buatlah Blok kerja/ diagram kerja dari percobaan ini?
2. Apa yang di maksud dengan larutan standar?
3. Menagapa perlu di lakukan pengukuran suhu dalam setiap contoh air yang
akan saudara analisa?
4. Bagaimanakah hubungan antar masing-masing parameter diatas satusama
lain?
5. Apa yang di maksud dengan badan air?
Jawaban:
1. pengukuran suhu
Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di ukurdengan
termometer
-Di cacat Hasil
Hasil

pengukuran DHL
Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di ukur dengan
konduktometri
-Di cacat Hasil
Hasil

3 Pengukuran Bau
Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di cium aromanya
-Di cacat Hasil

Hasil

3.2.4 pengukuran pH
Sampel air limbah, sumur, dan
sawah
-Di ukurdengan pH meter
universal
-Di cacat Hasil
Hasil

2. Larutan standar atau larutan baku adalah larutan yang diketahui konsentrasinya
secara pasti sehingga bisa dipakai untuk menetapkan konsentrasi larutan lainnya.
Larutan ini bisa dibuat dengan menimbang secara teliti zat yang disebut standar
primer. Zat ini harus mempunyai sifat stabil dan tidak higroskopis.
3. karna suhu merupakan salahsatu indikator pengukuran kualitas air secara fisik,
sehingga perlu adanya pengukuran suhudari masing-masing sampel
4. suhu dan bau merupakan indikator pengukuran pencemaran pada air secara
fisik, dan pengukuran pH dan DHL merupakan indikator tingkat pencemaran
dari air secara kimia.
5. Badan air adalah : kumpulan air yang besarnya antara lain bergantung pada
relief permukaan bumi, kesarangan batuan pembendungnya, curah hujan, suhu,
dsb, misal sungai, rawa, danau, laut, dan samudra