LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN ANALISIS

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH PENGUNJUNG
(STUDI KASUS MUSEUM CANDI BOROBUDUR)

Disusun oleh
Muhamad Shodek
513100270

JURUSAN HOSPITALITY
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMPTA
YOGYAKARTA
2016

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN

ANALISIS STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH PENGUNJUNG
(STUDI KASUS MUSEUM CANDI BOROBUDUR)


Disusun oleh
Muhamad Shodek
NIM : 513100270
Jurusan : Hospitality

Telah disetujui oleh:

Pembimbing PKL

Ketua Jurusan Hospitality

Arif Dwi Saputra, S.S., MM

Arif Dwi Saputra, S.S., MM

KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum.Wr.Wb.

Syukur


alhamdulillah

penulis

panjatkan

kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat- Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan penulisan Laporan PKL ini. Laporan PKL ini adalah sebagai
tugas

dalam

memenuhi

salah

satu

persyaratan


memperoleh

Strata-1

Kepariwisataan jurusan Hospitality dan Pariwisata di STP AMPTA Yogyakarta.
Dalam penulisan Laporan PKL ini penulis banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak sejak awal sampai akhir penyusunan. Untuk itu perkenankan
penulis menghanturkan ucapan terima kasih kepada yang terhormat :
1. Bapak Arif Dwi Saputra, S.S., MM selaku Ketua Jurusan Hospitality STP
AMPTA Yogyakarta yang telah memberikan pengarahan dan saran yang
berharga bagi penulis.
2. Bapak Arif Dwi Saputra, S.S., MM selaku Dosen Pembimbing

yang

selalu memberikan bimbingan kepada penulis selama ini.
3. Bapak Drs. Santoso, MM selaku Ketua STP AMPTA Yogyakarta.
4. Bapak Edi Setijono selaku Dirut PT. Taman Wisata Candi Borobudur,
Prambanan dan Ratu Boko yang telah memberi izin kepada penulis

melakukan PKL di Taman Wisata Candi Borobudur.
5. Ibu Chrisnamurti Adiningrum, SH selaku General Manager Unit
Borobudur yang telah memberi izin kepada penulis melakukan PKL di
Taman Wisata Candi Borobudur.
6. Ibu Prasasti Ruri Agastya selaku Humas Taman Wisata Candi Borobudur
yang telah membantu dalam kelancaran PKL.

7. Seluruh Staff Taman Wisata Candi Borobudur yang telah membantu dalam
kelancaran PKL.
8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dorongan serta
semangat yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.
Semoga amal kebaikan yang telah mereka berikan kepada penulis mendapat
balasan dan pahala dari Allah SWT. Amin.
Penulis menyadari bahwa Laporan PKL ini masih jauh dari kesempurnaan,
untuk itu saran dan masukan sangat penulis hargai.Akhirnya semoga Laporan
PKL ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semua pihak yang
membutuhkan. Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.

Magelang, 02 Desember 2016


Penulis

Muhamad Shodek

DAFTAR ISI

al.
HALAMAN

JUDUL
i

………………………………..............................
HALAMAN
PENGESAHAN .............................................................

i
i
i


KATA
i
PENGANTAR .........................................................................
i
DAFTAR
v
ISI .........................................................................................
v
DAFTAR
i
TABEL.................................................................................
i
v
DAFTAR

i

GAMBAR............................................................................

i

i

B
PENDAHULUAN
AB I
A.

Latar

Belakang .................................................................
B.
Rumusan
Masalah ............................................................
C.
Tujuan
PKL ......................................................................

D.

Manfaat


PKL ...................................................................
E.
Landasan
Teori..................................................................
F.
Metode
Penulisan .............................................................

2

B GAMBARAN UMUM OBJEK PKL

AB II A. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan
dan Ratu Boko
1.
Sejarah .............................................................
...........
2.


5
Kedudukan,

Tugas

Fungsi........................
3.
Visi,

Pokok

dan
8

Misi

dan

Tujuan .................................................
4.

Kegiatan

8

Usaha ..........................................................
0
5.
Fasilitas ..................................................................
.....

0
6.

Struktur

Organisasi .....................................................
7.
Rincian Tugas dan Fungsi

2

Jabatan

Struktural ............
B.
Fastam dan Museum

5

B
HASIL DAN PEMBAHASAN KEGIATAN PKL
AB III
A.

Hasil

Survei

Lokasi

Penelitian .........................................
1.
Kegiatan
PKL ............................................................
2.
Museum

6
6
Candi

Borobudur..........................................
7
3.
Promosi ............................................................
...........
B.

B

2
Pembahasan .....................................................

.................
1.
Analisis

5

Situasi ...........................................................
2.
Analisis

5

SWOT ..........................................................
PENUTUP

9

AB IV
A.

Kesimpulan ......................................................

.................
3
B.
Saran ................................................................
.................
DAFTAR PUSTAKA

4

LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

Tabel

3.1

Jenis

dan

Jumlah

Koleksi

Museum

Hal.
Candi 6

Borobudur ................
2
Tabel 3.2
Data Jumlah Pengunjung Taman Wisata Candi 6

Borobudur........
Tabel 3.3

Data

Jumlah

Pengunjung

Borobudur ................

Museum

5
Candi 6
5

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1

Hal.
Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan dalam 3

Perspektif
SWOT..................................................................................
..........
Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT Taman Wisata Candi Borobudur

1

Prambanan dan Ratu 4
Boko............................................................
Gambar
2.2
Struktur
Borobudur.............................................
Gambar 2.3
Struktur Organisasi
Museum.............................

Organisasi
Kasi

Fastam

6
Unit 5
5
dan 5
6

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Borobudur merupakan warisan budaya berupa situs candi terbesar
diseluruh dunia yang telah diakui oleh United Nations Educational,
Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tahun 1991. Candi
Borobudur terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa
Tengah. Sampai saat ini, Taman Wisata Candi Borobudur masih tetap
ramai dikunjungi wisatawan, baik itu wisatawan domestik maupun
wisatawan mancanegara. Kunjungan Candi Borobudur ramai saat hari-hari
besar dan musim libur.
Selain

dihadapkan

dengan

bangunan

candi

yang

megah,

pengunjung juga dapat menikmati berbagai sarana dan prasarana yang
disediakan Taman Wisata Candi Borobudur. Sarana dan prasarana tersebut
di antaranya adalah pusat informasi, hotel manohara, wisata safari gajah,
paket tilik ndeso, andong wisata, tiga buah museum, kereta keliling,
sepeda keliling, sampai dengan sentra kerajinan dan kuliner.
Di dalam Taman Wisata Candi Borobudur terdapat tiga buah
museum, yaitu Museum Candi Borobudur (Museum Karmawibhangga),
Museum Kapal Samudra Raksa, serta Museum Seni dan Unik. Dari ketiga
museum tersebut, hanya dua musuem saja yang dikelola oleh pihak Taman
Wisata Candi Borobudur, yaitu Museum Candi Borobudur dan Museum
Kapal Samudra Raksa. Sedangkan Museum Seni dan Unik adalah milik

museum milik Gusbi atau pihak ketiga yang didirikan untuk mencari
keuntungan sendiri.
Museum Kapal Samudra Raksa didirikan untuk mengabadikan
sebuah kapal yang diberi nama Samudra Raksa (Penjaga Lutan) yang
dibuat sebagai pembuktian atau napak tilas (bahasa jawa) nenek moyang
bangsa indonesia pada zaman dahulu. Kapal Samudra Raksa dibuat atas
dasar relief yang terlukis di dinding sebelah barat Candi Borobudur.
Tujuannya adalah untuk menjelaskan bahwa pada zaman dahulu nenek
moyang bangsa Indonesia telah melakukan perdagangan laut sampai ke
Madagaskar, Afrika Selatan.
Museum Candi Borobudur didirikan sebagai sumber informasi
mengenai sejarah, perkembangan, dan penjelasan tentang Candi
Borobudur. Bagi pengunjung yang tidak ditemani juru penerang (guide)
dapat mengunjungi museum ini. Di museum inilah, pengunjung dapat
memeperoleh segala informasi tentang keadaan dan perkembangan Candi
Borobudur dari awal ditemukan situs candi tersebut sampai dengan
keadaan sekarang.
Lokasi Museum Candi Borobudur ini berhadapan langsung dengan
pintu keluar area candi, dimana setiap orang yang telah turun dari Candi
Borobudur dapat langsung menuju museum dengan mudah. Di lokasi
tersebut juga sudah disediakan sign system (petunjuk jalan) yang cukup

jelas untuk mengarahkan pengunjung menuju Museum Kapal Samudra
Raksa dan Museum Candi Borobudur.
Museum Candi Borobudur terlihat sepi setiap hari. Kondisi ini
memprihatinkan jika melihat Taman Wisata Candi Borobudur yang selalu
ramai setiap harinya. Pada tahun 2015, data statistik Taman Wisata Candi
Borobudur menunjukkan pengunjung Taman Wisata mencapai 3.558.690
orang dalam satu tahun. Jika dibagi dengan jumlah pengunjung setiap
harinya terdapat rata-rata 9.885 orang. Jumlah yang sangat besar
dibandingkan dengan jumlah pengunjung di Museum Candi Borobudur
setiap harinya, karena dalam buku daftar hadir pengunjung musuem
diketahui rata-rata pengunjung di museum adalah 465 orang setiap
harinya. (Sumber: Data Statistik Taman Wisata Candi Borobudur).
Sebagai pengelola, pihak Taman Wisata Candi Borobudur telah
melakukan

beberapa

kegiatan

promosi

terhadap

Museum

Candi

Borobudur. Kegiatan promosi yang dilakukan oleh pihak Taman Wisata
Candi Borobudur adalah dengan menggunakan media iklan brosur yang
diberikan kepada pengunjung saat memasuki Taman Wisata. Di dalam
brosur tersebut tercantum informasi tentang Candi Borobudur beserta
sarana dan prasana yang disediakan, terutama tentang Museum Candi
Borobudur. Saat memasuki Taman Wisata Candi Borobudur, petugas yang
berada dipusat informasi akan menyarankan wisatawan untuk berkunjung
ke Museum Candi Borobudur.

Kegiatan promosi lain yang dilakukan oleh pihak Taman Wisata
adalah mengunakan media iklan spanduk yang dipasang di depan Museum
Kapal Samdra Raksa dan Museum Candi Borobudur. Pemasangan
spanduk tersebut berada tepat di sebelah utara Candi Borobudur. Dengan
melihat media iklan spanduk diharapkan pengunjung dapat mengetahui
lokasi Museum Candi Borobudur

sehingga mereka dapat menggali

informasi yang jelas dan dapat dipertanggung jawabkan, memgingat
fungsi museum adalah sebagai sumber informasi dan tempat penyimpanan
benda-benda bersejarah.
Selain menggunakan media brosur dan spanduk, pihak pengelola
Taman Wisata Candi Borobudur juga telah membuat situs web yang
menyediakan informasi tentang Candi Borobudur. Pengunjung dapat
mengakses situs tersebut di www.borobudurwisata.com. Di dalam situs
web tersebut pengunjung dapat memperoleh informasi mulai dari
Company Profile Candi Borobudur dan fasilitas yang disediakan. Di dalam
alamat web tersebut pengunjung disarankan untuk mengunjungi dua buah
museum milik Taman Wisata yaitu Museum Kapal SamudraRaksa dan
Museum Candi Borobudur.
Kegiatan promosi untuk Museum Candi Borobudur yang
selanjutnya adalah dengan mengadakan pameran. Museum Candi
Borobudur telah beberapa kali digunakan untuk kegiatan pameran dengan
harapan terjadi peningkatan pengunjung di museum. Namun demikian
belum ada peningkatan pengunjung yang signifikan di Museum Candi

Borobudur. Pada tanggal 6 November 2013 diadakan pameran World of
Culture, yaitu pameran peninggalan budaya yang diikuti oleh beberapa
negara dengan warisan budaya menarik. Pameran ini dibuat untuk
meningkatkan minat pengunjung terhadap situs peninggalan budaya yang
ada di seluruh dunia. Dalam menyelanggarakan pameran tersebut pihak
Taman Wisata Candi Borobudur bekerja sama dengan UNESCO. Namun
demikian, hasil penyelenggarakan pameran tersebut kurang maksimal,
pengunjung yang hadir hanya sebatas tamu-tamu undangan.
Dari latar belakang diatas, penulis telah menulis laporan dengan
judul “ANALISIS STRATEGI PROMOSI DALAM MENINGKATKAN
JUMLAH PENGUNJUNG (STUDY KASUS MUSEUM CANDI
BOROBUDUR).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di awal, maka
dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana strategi
promosi dalam meningkatkan jumlah pengunjung di Museum Candi
Borobudur jika dianalisis menggunakan SWOT?”.

C. Tujuan

Tujuan dari penulisan ini adalah sebagai berikut: “Dapat
mengevaluasi strategi promosi yang yang sudah dilakukan Taman Wisata
Candi Borobudur dalam meningkatkan jumlah kunjungan di Museum
Candi Borobudur”.
D. Manfaat
Selain mempunyai tujuan, laporan PKL ini juga mempunyai
manfaat. Manfaat laporan PKL ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Kantor Unit Taman Wisata Candi Borobudur.
a. Diharapkan bermanfaat bagi Kantor Unit Taman Wisata Candi
Borobudur dalam mempromosikan dan menambah jumlah
pengunjung di Museum Candi Borobudur.
2. Bagi Lembaga STP AMPTA Yogyakarta
a. Sebagai ukuran keberhasilan mahasiswa dalam menyerap ilmu dan
menerapkan di dunia kerja.
b. Diharapkan dapat menjadi acuan untuk penulisan-penulisan yang
relevan dikemudian hari.
3. Bagi Mahasiswa
a. Memperdalam wawasan

dan

tingkat

kemampuan

berpikir

mahasiswa sehingga mampu menerapkan ilmu pengetahuan yang
diperoleh selama pendidikan di Sekolah Tinggi Pariwisata AMPTA
Yogyakarta terhadap dunia kerja yang sesungguhnya.
b. Memperoleh pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat
digunakan sebagai bekal bagi mahasiswa ketika terjun di dunia
kerja.
E. Landasan Teori
1. Hakekat Pariwisata
a. Wisata

Dalam undang-undang Nomor 10 tahun 2009 tentang
kepariwisataan menyebutkan bahwa wisata adalah kegiatan
perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan
daya tarik wisata. Jadi pengertian wisata mengandung unsur
sementara dan perjalanan itu seluruhnya atau sebagian bertujuan
untuk menikmati objek atau daya tarik wisata. Unsur yang
terpenting dalam kegiatan wisata adalah tidak bertujuan mencari
nafkah, tetapi apabila di sela-sela kegiatan mencari nafkah itu juga
secara khusus dilakukan kegiatan wisata, bagian dari kegiatan
tersebut dapat dianggap sebagai kegiatan wisata.
Menurut Soetomo (1994:25) yang di dasarkan pada
ketentuan WATA (World Association of Travel Agent), wisata
adalah perjalanan keliling selama lebih dari tiga hari, yang
diselenggarakan oleh suatu kantor perjalanan di dalam kota dan
acaranya antara lain melihat-lihat di berbagai tempat atau kota baik
di dalam maupun di luar negeri .
Kesimpulan dari pendapat ahli, wisata adalah perjalanan
yang dilakukan seorang atau sekelompk orang lebih dari tiga hari
dengan menggunakan kendaraan pribadi, umum, atau biro tertentu
dengan tujuan untuk melihat-lihat berbagai tempat atau suatu kota
baik di dalam negeri maupun diluar negeri.
b. Pariwisata
Undang-undang Nomor 10 tahun 2009, menyebutkan
pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,

termasuk pengusahaan objek dan daya tarik wisata serta usahausaha yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata,
dengan demikian pariwisata meliputi:
1) Semua kegiatan yang berhubungan dengan perjalanan wisata,
2) Pengusahaan objek dan daya tarik wisata seperti: kawasan
wisata, taman rekreasi, kawasan peninggalan sejarah, museum,
waduk, pagelaran seni budaya, tata kehidupan masyarakat atau
yang bersifat alamiah: keindahan alam, gunung berapi, danau,
pantai.
3) Pengusahaan jasa dan sarana pariwisata yaitu: usaha jasa
pariwisata (biro perjalanan wisata, agen perjalanan wisata,
konvensi, perjalanan insentif dan pameran, impresariat,
konsultan pariwisata, informasi pariwisata), usaha sarana
pariwisata yang terdiri dari akomodasi, rumah makan, bar,
angkutan wisata.
Beberapa ahli juga mengemukakan pengertian pariwisata,
antara lain Hunziker dan Kraff (Pendit, 1995:38) menyatakan
pariwisata adalah sejumlah hubungan-hubungan dan gejala-gejala
yang dihasilkan dari tinggalnya orang-orang asing, asalkan
tinggalnya mereka ini tidak menyebabkan timbulnya tempat
tinggal serta usaha-usaha yang bersifat sementara atau permanen
sebagai usaha mencari kerja penuh. Sejalan dengan ahli tersebut,
(Spillane, 1987:21) mengemukakan bahwa pariwisata adalah
perjalanan dari suatu tempat ke tempat lain, bersifat sementara
dilakukan secara perorangan maupun kelompok, sebagai usaha

untuk mencari keseimbangan atau keserasian dan kebehagiaan
dengan lingkungan hidup dalam dimensi sosial, budaya juga alam
dan ilmu.
Pengertian pariwisata akan terus tidak tepat (inprecise),
karena begitu banyak bisnis, pemerintah dan penulis-penulis
terlibat di dalamnya, dan juga karena perubahan cepat yang terjadi
dalam pariwisata (Lunberg, Stavenga dan Krishnamoorthy, 1997).
Dapat disimpulkan, pariwisata adalah sebuah tempat
hiburan, dimana orang atau sekelompok orang mengeluarkan uang
untuk mendapatkan hiburan berupa perjalanan yang menyenangkan
dan memuaskan sehingga dapat menghibur hati.
c. JenisPariwisata
Seorang wisatawan mengadakan perjalanan wisata karena
didorong oleh berbagai motif yang tercermin dalam berbagai
macam jenis pariwisata. Bagi 15 daerah sangat perlu mempelajari
motif ini karena berhubungan dengan fasilitas yang perlu disiapkan
dan program-program promosinya. Spillane (1987) membedakan
jenis pariwisata, yaitu :
1) Pariwisata untuk menikmati perjalanan (pleasure tourism).
Bentuk pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang
meninggalkan tempat tinggalnya untuk berlibur, untuk mencari
udara segar yang baru, untuk memenuhi kehendak ingin
tahunya, untuk mengendorkan ketegangan sarafnya, untuk
melihat sesuatu yang baru, untuk menikmati keindahan alam,
untuk mengetahui hikayat rakyat setempat, untuk mendapatkan

ketenangan dan kedamaian di daerah luar, untuk menikmati
hiburan di kota-kota besar, atau untuk ikut serta dalam
keramaian pusat-pusat pariwisata,
2) Pariwisata untuk rekreasi (recreation tourism). Jenis pariwisata
ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan
hari-hari liburnya untuk beristirahat, untuk memulihkan
kembali kesegaran jasmani dan rohaninya, yang ingin
menyegarkan keletihan dan kelelahannya. Biasanya mereka
tinggal selama mungkin di tempat-tempat yang dianggapnya
benar-benar

menjamin.

Tujuan-tujuan

rekreasi

tersebut

(misalnya di tepi pantai, di pegunungan, di pusat-pusat
peristirahatan atau pusatpusat kesehatan) dengan tujuan
menemukan kenikmatan yang diperlukan. Dengan kata lain
mereka lebih menyukai Health Resort,
3) Pariwisata untuk kebudayaan (cultural tourism), jenis ini
ditandai adanya rangkaian motivasi, seperti keinginan belajar di
pusat-pusat pengajaran dan riset, untuk mempelajari adat
istiadat, kelembagaan, dan cara hidup rakyat negeri lain, untuk
mengunjungi monumen bersejarah, peninggalan masa lalu atau
sebaliknya. Penemuan-penemuan besar masa kini, pusat-pusat
kesenian, pusat-pusat keagamaan, atau juga untuk ikut serta
dalam festival-festival seni musik, teater rakyat,
4) Pariwisata untuk olah raga (sport tourisnm). Jenis ini dibagi dua
kategori:

a) Big sport events, yaitu peristiwa-peristiwa olah raga besar
seperti olimpic games, kejuaraan ski dunia, kejuaraan sepak
bola dunia, dan lain-lain yang menarik perhatian. Tidak hanya
atlitnya saja, tetapi juga ribuan penonton dan penggemarnya,
b) Sporting tourisnm of the practitioners, yaitu peristiwa olah raga
bagi mereka yang ingin berlatih dan mempraktekkan sendiri,
seperti pendakian gunung, berburu, memancing, arung jeram
dan lain-lain. Negara atau daerah yang memiliki fasilitas atau
tempat

olah

raga

ini

tentu

dapat

menarik

sejumlah

penggemarnya,
5) Pariwisata untuk usaha dagang (business tourism). Menurut
beberapa ahli teori, perjalanan usaha ini adalah bentuk
profesional travel atau perjalanan karena ada kaitannya dengan
pekerjaan atau jabatan. Dalam istilah business tourism tersirat
tidak hanya profesional trips yang dilakukan kaum pengusaha
atau industrialis. Tetapi juga mencakup semua kunjungan ke
pameran, kunjungan ke instalasi teknis yang bahkan menarik
orang-orang di luar profesi ini. Juga harus diperhatikan bahwa
kaum pengusaha tidak hanya bersikap dan berbuat sebagai
konsumen, tetapi dalam waktu-waktu bebasnya, sering berbuat
sebagai wisatawan biasa dalam pengertian sosiologis karena
mengambil dan memanfaatkan keuntungan dari atraksi yang
terdapat di negara lain tersebut,
6) Pariwisata untuk berkonvensi (convention tourism). Peranan
jenis pariwisata ini makin lama makin penting. Banyak negara

yang menyadari besarnya potensi ekonomi dari jenis pariwisata
ini sehingga mereka saling berlomba untuk menyiapkan dan
mendiirkan

bangunan-bangunan

yang

dilengkapi

dengan

fasilitas khusus.

d. Kepariwisataan
Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pariwisata (undang-undang nomor 10
Tahun 2009), artinya semua kegiatan dan urusan yang ada
kaitannya dengan perencanaan, pengaturan, pengawasan pariwisata
baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak wisata maupun
masyarakat.
Yoeti (1996 : 104) menyatakan kepariwisataan adalah suatu
sistem yang mengikutsertakan berbagai pihak dalam keterpaduan
kaitan fungsional yang serasi, yang mendorong berlangsungnya
dinamika fenomena mobilitas manusia tua-muda, pria wanita,
ekonomi kuat-lemah, sebagai pendukung suatu tempat untuk
melakukan perjalanan sementara waktu secara sendiri atau
berkelompok, menuju tempat lain di dalam negeri atau diluar
negeri dengan menggunakan transportasi darat, laut dan udara.
Hunziker dan Kraff (Pendit, 1995:40) menyatakan
kepariwisataan adalah setiap peralihan tempat yang bersifat
sementara dari seseorang atau beberapa orang dengan maksud

memperoleh pelayanan yang diperuntukkan bagi kepariwisataan itu
oleh lembaga-lembaga yang digunakan untuk maksud tersebut.
Menurut Undang Undang No. 10 tahun 2009, menyebutkan bahwa
pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata,
termasuk pengusahaan objek wisata dan daya tarik wisata serta
usaha-usaha yangterkait dibidang tersebut (Pasal 1 ayat (3) UU No.
10/2009). Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan
dengan penyelenggaraan pariwisata (pasal 1 ayat (4) UU No.
10/2009).
Dapat disimpulkan, kepariwisataan adalah keseluruhan
kegiatan yang terkait dengan pariwisata dan bersifat multidimensi
serta multidisiplin yang muncul sebagai wujud kebutuhan setiap
orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat
setempat, sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah dan
pengusaha.
e. Wisatawan
Wisatawan adalah orang-orang yang melakukan kegiatan
wisata (UU nomor 10 tahun 2009). Jadi menurut pengertian ini,
semua orang yang melakukan perjalanan wisata dinamakan
wisatawan. Apapun tujuannya yang penting, perjalanan itu bukan
untuk menetap dan tidak untuk mencari nafkah ditempat yang
dikunjungi. Pacific Area Travel Association memberi batasan
bahwa wisatawan sebagai orang-orang yang sedang mengadakan
perjalanan dalam jangka waktu 24 jam dan maksimal 3 bulan di

dalam suatu negeri yang bukan negeri di mana biasanya ia tinggal,
mereka ini meliputi:
1) Orang-orang yang sedang megadakan perjalanan untuk
bersenang-senang, untuk keperluan pribadi, untuk keperluan
kesehatan,
2) Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan untuk
pertemuan, konferensi, musyawarah atau sebagai utusan
berbagai badan atau organisasi,
3) Orang-orang yang sedang mengadakan perjalanan dengan
maksud bisnis,
4) Pejabat pemerintahan dan militer beserta keluarganya yang di
tempatkan di negara lain tidak termasuk kategori ini, tetapi bila
mereka mengadakan perjalanan ke negeri lain, maka dapat
digolongkan wisatawan (Pendit, 1994:38).
Spillane (1987:27) membagi katagori wisatawan menjadi
wisatawan dan pelancong. Wisatawan ialah pengunjung sementara
yang tinggal sekurangkurangnya 24 jam sedangkan pelancong
ialah yang tinggal kurang dari 24 jam.
2. Hakekat Promosi
a. Pengertian promosi
Promosi merupakan salah satu bagian dari bauran
pemasaran (Marketing Mix) yaitu product, price, place dan
promotion. Menurut Basu Swasta (2002: 42) bauran pemasaran
(marketing mix) merupakan “suatu kombinasi dari empat variabel
atau kegiatan yang merupakan inti dari system pemasaran

perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi.”
Sedangkan menurut Kotler dan Amstrong (1997: 48)
bauran pemasaran adalah “ perangkat peralatan taktis yang dapat
dikendalikan,

yang

dipadukan

oleh

perusahaan

untuk

menghasilkan respon yang diinginkan dalam pasar sasaran.” Dari
uraian diatas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bauran
pemasaran merupakan kombinasi antara empat variabel yaitu
produk, harga, promosi dan distribusi atau kegiatan yang
merupakan inti dari pemasran perusahaan yang dipadukan atau
disatukan untuk menghasilkan respon dari konsumen terhadap
perusahaan.
Seiring dengan perkembangan waktu, maka perlu adanya
pendekatan-pendekatan yang dilakukan dalam suatu pemasaran.
Pendekatan tersebut dikembangkan lagi oleh Booms dan Bitner
dengan menambahkan 3 P yakni;orang (people), bukti fisik
(physical evidence), dan proses (process) ( Kotler : 2002 : 493 ).
Adapun uraian dari beberapa variabel dari bauran
pemasaran di atas adalah sebagai berikut:
1) Produk (product)
Produk adalah sesuatu yang ditawarkan ke dalam pasar
oleh produsen untuk disampaikan, diperhatikan, dimiliki,
dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat memuaskan keinginan
atau kebutuhan pelanggan (Kotler, 1994: 54).
2) Harga (price)

Harga merupakan sejumlah uang yang harus dibayar
oleh konsumen untuk memperoleh produk yang diinginkan.
Dimana harga adalah satu-satunya unsur dalam bauran
pemasaran yang menghasilkan pendapatan penjualan (Kotler,
1994: 120).
3) Promosi (promotion)
Promosi merupakan suatu cara yang dilakukan oleh
suatu

perusahaan

dalam

menginformasikan

atau

memberitahukan kepada calon pelanggan atau konsumen
tentang produk yang akan ditawarkan dengan memberitahukan
tempat-tempat dimana orang dapat melihat atau melakukan
pembelian (Kotler, 2002: 435).
4) Tempat (place)
Tempat merupakan salah satu faktor pendukung dalam
suatu bentuk promosi yang dilakukan oleh perusahaan, karena
tempat adalah lokasi perusahaan dalam membuat produk yang
tersedia untuk keperluan pelanggan atau konsumen (Kotler,
2002: 439).
Dari keempat variabel diatas, dikembangkan lagi dengan
menambahkan tiga variabel yang dijabarkan sebgai berikut (Kotler,
2002: 493).
5) Orang (people)

Orang merupakan salah satu aset utama yang harus
dimiliki oleh suatu perusahaan industry guna menjalankan
kegiatan atau aktivitas dari perusahaan tersebut.
6) Proses (process)
Proses merupakan gabungan dari semua aktivitas yang
ada dalam sebuah perusahaan untuk memperoleh hasil yang
optimal.
7) Bukti Fisik (physical Evidence)
Bangunan atau gedung merupakan bagian dari bukti
fisik, karakteristik yang menjadi persyaratan yang bernilai
tambah bagi konsumen dari perusahaan jasa yang memiliki
karakter.
Dari beberapa penjabaran definisi mengenai variabel
dari bauran pemasaran (marketing mix), maka dalam penelitian
ini akan lebih dijelaskan mengenai bauran promosi. Ada
beberapa pengertian promosi menurut para ahli.
Promosi adalah suatu cara menginformasikan atau
memberitahukan kepada calon pembeli tentang produk yang
akan

ditawarkan

dengan

memberitahukan

tempat-tempat

dimana orang dapat melihat atau melakukan pembelian pada in
the right place and at the right time (Oka A. Yoeti, 2006: 237).
Promosi
tidak
lain
adalah
bagaimana
kita
mengkomunikasikan produk yang ditawarkan pada waktu dan
media yang tepat, sehingga dapat diketahui, dikenal atau
dibandingkan dengan produk lain (Oka A. Yoeti, 2006: 241). Jadi

promosi merupakan suatu cara menginformasikan keberadaan
suatu produk, terutama yang menyangkut:
a) Jenis, macam, kualitas dan harga produk yang ditawarkan
b) Manfaat atau benefit produk yang ditawarkan
c) Bermacam-macam potongan harga yang diberikan
d) Bentuk-bentuk pelayanan yang akan diberikan
e) Syarat atau keringanan atau kemudahan bagi calon penumpang
f) Tempat, took atau kantor dimana produk dapat dibeli atau
memperoleh informasi tentang produk yang ditawarkan (Oka
A. Yoeti, 2006: 241).
Menurut Basu Swasta (2009: 237) bahwa promosi adalah
arus informasi atau persuasi satu arah, dan hanya dilakukan oleh
satu organisasi atau individu tertentu. Jadi promosi merupakan
salah satu aspek yang penting dalam menejemen pemasaran, dan
sering dikatakan sebagai “proses berlanjut”.
Promosi merupakan kegiatan komunikasi dimana organisasi
penyelenggaraan pariwisata berusaha mempengaruhi khalayak dari
mana penjual produknya bergantung (Pitana dan Surya Diarta,
2009: 177). Berbagai metode promosi dapat ditempuh oleh
pemasar produk pariwisata, sehingga menjadi penting untuk
menetapkan tujuan promosi yang hendak dicapai terlebih dahulu.
Menurut Pitana dan Surya Diarta (2009: 177-178)
mengatakan bahwa, tahapan – tahapan promosi dapat dimulai dari:
a) Penetapan tujuan promosi perusahaan.

b) Menetapkan berbagai statemen alternative berkaitan dengan
perbedaan strategi bauran promosi yang memungkinkan untuk
mencapai tujuan. Tahap ini harus mempertimbangkan beberapa
hal, diantaranya seluruh kemungkinan metode promosi yang
tersedia, biaya yang tersedia, posisi kompetitif perusahaan dan
produk saat sekarang, evaluasi dari program promosi
sebelumnya, sikap dan prilaku wisatawan terhadap produk,
serta asumsi mengenai promosi apa yang paling efektif.
c) Membuat solusi dalam bentuk serangkaian tujuan promosi
yang terukur dengan memperhitungkan target audiens yang
spesifik, hal pokok yang akan dikomunikasikan, tugas dan
tanggung jawab, dan periode waktu yang akan digunakan.
d) Penilaian dari rencana promosi agar sesuai dengan anggaran
yang tersedia, sumber daya manusia yang ada, dan waktu yang
diperlukan. Jika perlu, tujuan promosi dan alternative
pencapaiannya bisa ditinjau kembali.
Menurut Fajar Laksana (2008: 135) mengatakan bahwa,
ciri-ciri dari promosi adalah sebagai berikut:
a. Promosi sebagai alat bantu untuk mengidentifikasi produk
yang ditawarkan kepada konsumen atau pelanggan.
b. Sebagai alat untuk menghimbau pelanggan atau konsumen.
c. Sebagai alat untuk meneruskan informasi dalam proses
pengambilan keputusan membeli.

Sedangkan
mengatakan

bahwa,

menurut Ali
Promosi

Hasan

(2009:

merupakan

367)

“proses

mengkomunikasikan variabel bauran pemasaran (marketing mix)
yang sangat penting untuk dilaksanakan oleh perusahaan dalam
memasarkan produk.”
Promosi adalah fungsi pemasaran yang fokus untuk
mengomunikasikan program-program pemasaran secara persuasif
kepada target audience (pelanggan-calon pelanggan) untuk
mendorong terciptanya transaksi-pertukaran antara perusahaan dan
audience (Ali Hasan, 2009:367).
Kegiatan promosi dilakukan untuk mencapai berbagai
macam tujuan berikut:
a. Menciptakan atau meningkatkan awareness produk atau brand;
b. Meningkatkan preferensi brand pada target pasar;
c. Meningkatkan penjualan dan market share;
d. Mendorong pembelian ulang merek yang sama;
e. Memperkenalkan produk baru;
f. Menarik pelanggan baru (Cravens dalam Ali Hasan, 2009:
367).
Menurut Ali Hasan (2009: 367) instrument promosi terdiri
dari kombinasi promosi (promotional mix) yang terdiri dari
advertising, personal selling, sales promotion, public relation and
direct marketing ( Cravens dalam Ali Hasan 2009: 367).
a. Personal selling
Penjualan personal (personal selling) merupakan
bentuk presentasi secara lisan dengan satu atau lebih calon
pembeli dengan tujuan melakukan penjualan.
Fungsi personal selling:

1) Prospecting,

yakni

mencari

pembeli

dan

menjalin

hubungan dengan calon pelanggan
2) Targeting, yakni mengalokasikan kelangkaan waktu penjual
demi pembeli
3) Communicating, yakni member informasi mengenai produk
perusahaan kepada pelangan
4) Selling,
yakni
mendekati,

mempersentasikan,

mendemontraskan, mengatasi penolakan, serta menjual
peroduk kepada pelanggan
5) Servicing, yakni memberikan berbagai jasa dan pelayanan
kepada pelanggan
6) Information gathering, yakni melakukan riset dan intelejen
pasar
7) Allocating, yaitu menentukan pelangan yang akan dituju
(Ali Hasan, 2009: 368).
b. Sales promotion
Kegiatan dari intensif komunikasi yang dirancang untuk
memperomosikan sebuah produk atau perusahaan ke target
sasaran (calon pelanggan). Berbagai program insentif jangka
pendek untuk mendorong keinginan untuk mencoba atau
membeli suatu produk atau jasa secara lebih cepat atau lebih
besar oleh pelanggan (Ali Hasan, 2009: 371).
Promosi penjualan memberikan tiga manfaat yang
berbeda (Jefkins dalam Ali Hasan, 2009: 371):
1) Communication: promosi penjualan dapat

menarik

perhatian dan biasanya dapat mengarahkan konsumen
kepada produk;

2) Incentive:

promosi

penjualan

dapat

menggabungkan

sejumah kebebasan, dorongan atau kontribusi yang
membeli nilai bagi konsumen;
3) Invitation: promosi penjualan merupakan ajakan secara
langsung melakukan pembelian sekarang.
Promosi penjualan sangat efektif dalam hal:
1) Menciptakan tanggapan yang lebih kuat dan lebih tepat;
2) Mendramatisasi penawaran produk dan mendorong
penjualan yang sedang lesu;
3) Pengaruhnya bersifat jangka pendek, dan tidak efektif
dalam membangun preferensi merek jangka panjang ( Ali
Hasan, 2009: 371).
c. Public Relations
Public relations merupakan usaha untuk menstimulasi
permintaan

sebuah

produk

atau

jasa

dengan

cara

menyampaikan berita yang signifikan dan bersifat komersial,
merancang berbagai program untuk mempromosikan dan atau
melindungi citra perusahaan atau setiap produknya.
Daya tarik public relation didasarkan pada tiga
tingkatan kualitas berikut:
1) High credibility: berita dan gambar lebih otentik dan
dipercaya oleh pembaca dibandingkan media lainnya;
2) Ability to cath buyers: publicater harus dapat menjangkau
banyak calon pembeli yang cenderung menghindari
wiraniaga dan iklan. Pesan yang disampaikan dalam bentuk
komunikasi yang bertujuan penjualan;
3) Dramatization: memiliki kemampuan
perusahaan atau produk.
d. Direct Marketing

mendramatisi

Direct

marketing

merupakan

system

pemasaran

interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk
menghasilkan berbagai tanggapan dan transaksi yang dapat
diukur pada suatu lokasi (Ali Hasan, 2009:372).
Karakteristik direct marketing adalah sebagai berikut:
1) Nonpublic: pesannya ditujukan kepada pelanggan atau
calon pelanggan tertentu;
2) Customized: pesan yang disampaikan yang sesuai untuk
menarik pelanggan atau calon pelanggan tertentu;
3) Interactive: pesan dapat diubah tergantung tanggapan calon
pelanggan atau konsumen (Ali Hasan, 2009:373).
Dalam penelitian ini, untuk instrument dari bauran
promosi yang digunakan lebih banyak mengenai periklanan.
Menurut Kotler (2002: 658) mengatakan bahwa periklanan
adalah “segala bentuk penyajian dan promosi ide, barang, atau
jasa secara non-personal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.”
Dalam suatu promosi terutama mengenai periklanan,
ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
a. Design
Design merupakan suatu bentuk yang dirancang
atau dibuat oleh seseorang (perancang iklan) untuk
memberikan daya tarik iklan terhadap seseorang yang
melihat atau memperhatikan iklan tersebut (Morissan,
2010: 151).
b. Isi

Isi dari suatu promosi merupakan bagian yang harus
benar-benar diperhatikan karena penyampaian pesan isi dari
suatu iklan harus efektif dan dapat dengan mudah diterima
oleh para konsumen atau pelanggan (Morissan, 2010: 150).
c. Original atau kebenaran
Original atau kebenaran dari suatu iklan sangat
berpengaruh bagi kepusan para pelanggan yang akan
menikmati

Sesutu

berdasarkan

atas

iklan

tersebut

(Morissan, 2010: 151).

d. Fungsi atau kegunaan
Menurut Rhenald Kasali (1992: 16) mengatakan
bahwa: ada beberapa fungsi atau kegunaan daripada
promosi yang dilakukan melalui iklan yaitu:
1) Memperluas alternatif bagi konsumen. Dengan adanya
iklan, maka pelanggan atau konsumen bisa mengetahui
berbagai produk yang ada.
2) Membantu produsen menimbulkan kepercayaan bagi
konsumennya. Dengan tampilan iklan yang bagus atau
menarik akan memberikan penilaian tersendiri bagi
konsumen bahwa produk yang ditawarkan tersebut
bermutu.
3) Dengan adanya iklan, maka akan membuat orang kenal,
ingat dan percaya dengan produk tersebut.
3. Analisis SWOT
a. Pengertian

SWOT adalah akronim untuk kekuatan (Strenghts),
kelemahan (Weakness), peluang (Opportunities), dan ancaman
(Threats) dari lingkungan eksternal perusahaan. Menurut Jogiyanto
(2005:46), SWOT digunakan untuk menilai kekuatan-kekuatan dan
kelemahan-kelemahan dari sumber-sumber daya yang dimiliki
perusahaan dan kesempatan-kesempatan eksternal dan tantangantantangan yang dihadapi.
Menurut Irham Fahmi (2014:260), Untuk menganalisis
secara lebih dalam tentang SWOT, maka perlu dilihat faktor
eksternal dan internal sebagai bagian penting dalam analisis
SWOT, yaitu:
1) Faktor Eksternal
Faktor

eksternal

ini

mempengaruhi

terbentuknya

opportunities and threats (O and T). Dimana faktor ini
menyangkut dengan kondisi-kondis yang terjadi di luar
perusahaan yang mempengaruhi dalam pembuatan keputusan
perusahaan. Faktor ini mencakup lingkungan industri dan
lingkungan bisnis makro, ekonomi, politik, hukum, teknologi,
kependudukan, dan sosial budaya.
2) Faktor Internal
Faktor

internal

ini

mempengaruhi

terbentuknya

strengths and weakness (S and W). Dimana faktor ini

menyangkut dengan kondisi yang terjadi dalam perusahaan,
yang mana ini turut mempengaruhi terbentuknya pembuatan
keputusan perusahaan. Faktor internal ini meliputi semua
macam manajemen fungsional: pemasaran, keuangan, operasi,
sumberdaya manusia, penelitian dan pengembangan, sistem
informasi manajemen,; dan budaya perusahaan.
Berikut ini merupakan penjelasan dari SWOT (David,Fred
R.,2005:47) yaitu :
a) Kekuatan (Strenghts)
Kekuatan adalah sumber daya, keterampilan, atau
keungulan-keungulan lain yang berhubungan dengan para
pesaing perusahaan dan kebutuhan pasar yang dapat
dilayani oleh perusahaan yang diharapkan dapat dilayani.
Kekuatan adalah kompetisi khusus yang memberikan
keunggulan kompetitif bagi perusahaan di pasar.
b) Kelemahan (Weakness)
Kelemahan adalah keterbatasan atau kekurangan dalam
sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas yang secara
efektif menghambat kinerja perusahaan. Keterbatasan
tersebut

dapat

berupa

keuangan,kemampuan

fasilitas,

manajemen

sumber
dan

daya

keterampilan

pemasaran dapat merupakan sumber dari kelemahan
perusahaan.

c) Peluang (Opportunities)
Peluang adalah situasi penting yang menguntungkan
dalam

lingkungan

perusahaan.

Kecendrungan–

kecendrungan penting merupakan salah satu sumber
peluang, seperti perubahaan teknologi dan meningkatnya
hubungan antara perusahaan dengan pembeli atau pemasok
merupakan gambaran peluang bagi perusahaan.
d) Ancaman (Threats)
Ancaman

adalah

situasi

penting

yang

tidak

menguntungan dalam lingkungan perusahaan. Ancaman
merupakan pengganggu utama bagi posisi sekarang atau
yang diinginkan perusahaan. Adanya peraturan-peraturan
pemerintah yang baru atau yang direvisi dapat merupakan
ancaman bagi kesuksesan perusahaan.
Gambar 1.1: Faktor Eksternal dan Internal Perusahaan

dalam Perspektif SWOT
Faktor Eksternal
Opportunities
(peluang)
Perusahaan

Threat

Kondisi
(ancaman)
Baik

Opportunities
(peluang)
Perusahaan

Threats

Kondisi
(ancaman)
Kurang

baik
Faktor Internal
Strengths
(kekuatan)
Perusahaan

Weakness

Kondisi
(kelemahan)
baik

Strengths
Kondisi
(kekuatan)
Perusahaan

Weakness
(kelemahan)
Kurang

baik
(Sumber: Irham Fahmi, 2014: 261)
Berdasarkan pada gambar 1.1,maka ada 2 (dua) kesimpulan
yang bisa diambil dan layak diterapkan oleh suatu perusahaan,
yaitu:
a. Sebuah perusahaan yang baik adalah jika opportunity (peluang)
adalah lebih besar dibandingkan threats (ancaman), dan begitu
pula sebaliknya.

b. Sebuah perushaan yang baik adalah jika strenghs (kekuatan)
adalah lebih besar dibandingkan weaknesses (kelemahan), dan
begitu pula sebaliknya.
Jadi, Menurut Freddy Rangkuti (2014:197-203) Analisis
SWOT adalah suatu cara untuk mengidentifikasi berbagai faktor
secara sistematis dalam rangka merumuskan strategi perusahaan.
Analisis ini didasarkan pada logika dapat memaksimalkan
kekuatan

dan

meminimalkan

peluang,

namun

secara

bersamaan

kelemahan

dan

ancaman.

Analisis

dapat
SWOT

mempertimbangkan faktor lingkungan eksternal peluang dan
ancaman yang dihadapi dunia bisnis serta lingkungan internal
kekuatan dan kelemahan. Analasis SWOT membandingkan antara
faktor eksternal peluang dan ancaman dengan faktor internal
kekuatan dan kelemahan sehingga dari analisis tersebut dapat
diambil suatu keputusan strategis suatu organisasi.

F. Metode Penulisan
1. Lokasi dan Waktu
Lokasi PKL di Taman Wisata Candi Borobudur, Jalan
Badrawati, Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang dan Museum
Candi Borobudur sebagai objek kajian penulisan. Sedangkan waktu
PKL dilakukan mulai tanggal 06 Juni 2016 s.d 05 Juli 2016.
2. Tehnik Pengumpulan Data
a. Observasi

Pengamatan sebagai cara penulisan menuntut dipenuhinya
syarat-syarat tertentu yang merupakan jaminan bahwa hasil
pengamatan memang sesuai dengan kenyataan yang menjadi
sasaran perhatian penulisan (Kontjaraningrat, 1983 : 18 ). Untuk
memaksimalkan hasil penulisan (data yang diperoleh), penulis
melakukan pengamatan dengan cara menjalankan aktivitas yang
dikaitkan dengan faktor lingkungan Taman Wisata Candi
Borobudur dan manajemen sekitarnya. Salah satu teknik yang
dilakukan

penulis

untuk

observasi

lingkungan

ini

adalah

Participant Observation. Dalam observasi ini, penulis dapat
melakukan pengamatan dengan cara melibatkan diri atau menjadi
bagian dari lingkungan kerja Taman Wisata Candi Borobudur.
Dalam teknik ini, penulis dapat memperoleh data yang relative
banyak dan akurat seperti yang dibutuhkan dalam penulisan karena
penulis mengamati secara langsung.
b. Wawancara
Wawancara merupakan salah satu teknik pengumpulan
data, dimana pelaksanaannya dapat dilakukan secaralangsung
berhadapan dengan subjek penulisan atau responden.Wawancara
adalah proses percakapan dengan maksud untuk mengkontruksi
mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, motivasi, perasaan
dan sebagainya yang dilakukan dua pihak yaitu pewawancara
(interviewer) dengan orang lain yang (interviewee).

Dalam
mewawancarai

proses

pengumpulan

pihak-pihak

yang

data,

penulis

berkepentingan

akan
dengan

pengelolaan Taman Wisata Candi Borobudur, khususnya orangorang yang berwenang dalam pengelolaan Museum Candi
Borobudur.

Dengan

proses

wawancara

ini,

penulis

dapat

mengetahui bagaimana strategi promosi yang dijalankan oleh pihak
Taman Wisata Candi Borobudur dalam meningkatkan jumlah
kunjungan

Museum

Candi

Borobudur.

Selain

itu,

proses

wawancara ini dimaksudkan untuk member masukan mengenai
hasil penulisan yang dilakukan oleh penulis terhadap pengelola
Taman Wisata Candi Borobudur mengenai analisis strategi promosi
di Museum Candi Borobudur.

c. Studi Dokumentasi
Penulis juga menggunakan dokumen yang ada di Kantor
Unit Taman Wisata Candi Borobudur.Dokumen-dokumenini dapat
menambah pemahaman dan informasi penulisan. Dokumen yang
diteliti dikategorikan sebagai dokumen resmi yang berhubungan
dengan segala informasi di Museum Candi Borobudur berupa
iklan, deskripsi kerja, laporan tahunan, brosur informasi dan
websites.

d. Studi Pustaka
Data yang diperoleh dengan mencari sumber-sumber dan
data dari buku –buku, juga membaca jurnal di internet dan web –
web yang dapat di percaya dan dipertanggungjawabkan.

BAB II
DESKRIPSI OBJEK PKL

A. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
1. Sejarah
Pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan
Ratu Boko lahir dari kesadaran berbudaya, yang ditandai rasa
tanggung jawab sebagai suatu bangsa dalam penyelamatan,
pengamanan dan pengawetan peninggalan-peninggalan sejarah dan
warisan-warisan budaya khususnya yang berwujud candi-candi.

Pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan
Ratu Boko bukan sematanpembangunan dalam bidang atau ruang
lingkup kepariwisataan melainkan lebih dari itu yaitu bidang
kepurbakalaan, pendidikan, ekonomi, pengembangan wilayah dan
sebagainya.
Motivasi dari pembangunan Taman Wisata Candi Borobudur,
Prambanan dan Ratu Boko yaitu:
a. Ikut serta melestarikan peninggalan budaya yang tidak ternilai
harganya.
b. Mengamankan situs purbakala yang sangat penting artinya ditinjau
dari segi arkeologi.
c. Pengembangan ilmu pengetahuan khususnya ilmu percandian.
d.

Pengembangan daerah wisata.

e. Peningkatan taraf hidup penduduk setempat, dan
f. Peningkatan devisa.
Pembangunan dan pengelolaan PT Taman Wisata Candi
Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yaitu meliputi catur wajah
(catur wanda) yaitu pembangunan budaya, pembangunan ekonomi,
pembangunan sosial, dan pembangunan wilayah.
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko
dikelola secara bisnis dengan tetap memperhatikan keselamatan dan
keamanan candi sebagai obyek yang utama, sehingga berdirilah PT
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko
berdasarkan akte pendirian perusahaan yang dibuat oleh Notaris
Soeleman Ardjasasmita, S.H Nomor: 19 tanggal 15 Juli 1980. PT
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko yang
kemudian disingkat PT TWCB&RB merupakan Badan Usaha Milik
Negara (BUMN) yang berbentuk Perusahaan Perseroan (Persero) di
bawah naungan Teknis DepartemenPariwisata Pos dan Telekomunikasi
yang berkedudukan di Yogyakarta.
Dalam perkembangannya, PT. Taman Wisata Candi, Borobudur
& Prambanan yang berdiri sejak tanggal 15 Juli 1980, diperluas

cakupan pengelolaannya dengan masuknya kawasan Ratu Boko
sebagai bagian dari manajemen PT. Taman sejak tanggal 3 Agustus
1994, sehingga Perusahaan berubah nama menjadi PT. Wisata Candi
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko.
Dukungan aspek hukum diberikan Pemerintah melalui
KEPPRES Nomor 1 Tahun 1992 tertanggal 2 Januari 1992, tentang
Kewenangan Pengelolaan PT. Taman Wisata yang selanjutnya menjadi
dasar pengoperasian berbagai fasilitas yang ada untuk menunjang
kegiatan usaha PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan &
Ratu Boko.
Idealisme PT. Taman, sebagai salah satu pengelola obyek
wisata budaya di Indonesia, diwujudkan melalui berbagai upaya untuk
menjadikan aset-aset budaya yang dikelolanya tidak saja sebagai
peninggalan sejarah dan budaya semata, namun juga menjadikan
Taman Wisata Candi Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan, dan
Taman Wisata Ratu Boko sebagai tujuan wisata utama di Indonesia,
baik bagi Wisatawan mancanegara maupun wisatawan nusantara.
Melihat perkembangan kunjungan wisatawan di Taman Wisata
Candi Borobudur, Taman Wisata Candi Prambanan, dan Taman Wisata
Ratu Boko ddengan kecenderungan peningkatan dari tahun ke tahun,
memberikan gambaran mengenai upaya serius yang dilakukan PT.
Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko untuk
menjadikan ketiga obyek tersebut sebagai magnet kunjungan
wisatawan ke Indonesia.

2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu
Boko, dimana Dukungan aspek hukum diberikan oleh Pemerintah
melalui KEPPRES Nomor 1 Tahun 1992, mempunyai tugas dengan
fungsi-fungsi antara lain :
a. Melestarikan dan menjaga aset-aset peninggalan sejarah dan
budaya khususnya candi.

b. Menjadikan Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu
Boko sebagai tujuan wisata utama Indonesia, baik bagi wisata
mancanegara maupun wisata nusantara.
3. Visi, Misi dan Tujuan
a. Visi
Idealisme PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan
& Ratu Boko dinyatakan dalam visi perusahaan :
“ Menjadi perusahaan yang unggul dan bersih dalam pengelolaan
dan pengembangan lingkungan cagar budaya serta pariwisata
yang selaras dengan pelestarian warisan budaya bangsa ” .
b. Misi
Selanjutnya jabaran Visi diatas dinyatakan dalam Misi yang
diemban oleh PT. Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan &
Ratu Boko yaitu:
1) Mengelola lingkungan taman sekitar Candi Borobudur,
Prambanan & Ratu Boko dan Cagar Budaya lain selaras
dengan upaya pelestariannya.
2) Meningkatkan nilai perusahaan serta berkelanjutan dengan
mengembangkan

industri

pariwisata

terkait

atau

pendukungnya.
3) Memberikan pelayanan wisata budaya yang berkualitas
tinggi dengan mengkomunikasikan nilai-nilai luhur cagar
budaya, melalui pemutaran film pada ruang audio visual,
museum dan perpustakaan.

4) Pemberdayaan masyarakat lokal dalam pengembangan
industri kerakyatan atau industri rumahan (Home Industry)
yang akan berdampak pada pertumbuhan perekonomian di
sekitar lingkungan cagar budaya.
c. Tujuan
Realisasi terhadap Visi dan Misi PT Taman Wisata Candi
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko diperkuat melalui penetapan
tujuan berikut :
1)

Turut serta melaksanakan dan menunjang kebijaksanaan
dan program pemrintah dibidang ekonomi dan pembangunan
nasional pada umumnya, khususnya mengusahakan lingkungan
Candi Borobudur, Candi Prambanan, dan Ratu Boko serta
peninggalan sejarah dan purbakala lainnya, sebagai sebuah
Taman Wisata yang bersifat budaya, pendidikan dan rekreasi.

2)

Menciptakan

keuntungan

ekonomis,

pertumbuhan

pasar, kualitas pelayanan, dan kepemimpinan dalam pasar.
4. Kegiatan Usaha
Dalam tugasnya menjaga dan mengelola aset-aset
peninggalan sejarah di lingkup kerjanya, PT. Taman Wisata Candi
Borobudur, Prambanan & Ratu Boko menjalankan usaha-usaha
pokok meliputi :
a.

Mengelola lingkungan Candi Borobudur, Candi
Prambanan dan Kraton Ratu Boko serta peninggalan sejarah
dan purbakala lainnya sebagai taman wisata, termasuk kegiatankegiatan teknis, pemeliharaan dan pengawasan lingkungannya,
serta aspek-aspek lain sesuai dengan perundang-undangan.

b.

Merencanakan dan mengembangkan jasa-jasa,
prasarana, sarana dan fasilitas umum lainnya.

c.

Melakukan segala tindakan dan mengadakan
kegiatan- kegiatan lainnya yang dimungkinkan tercapainya
tujuan perusahaan.

5. Fasilitas
Untuk menjalankan fungsinya, maka PT Taman Wisata Candi
Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko memberikan fasilitas yang
dibedakan atas fasilitas pokok, fasilitas operasi dan fasilitas pelayanan.

a. Fasilitas Pokok
Memberikan ciri dan watak kepada Taman Wisata masing-masing
dari Borobudur dan Prambanan, sesuai dengan sifat cand