09 Tanah dan Pemupukan
2/26/2014
BAB IX
TANAH DAN PEMUPUKAN
OLEH:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
DR. IR. SYAKUR, M.P.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Dasar-dasar Pemupukan
Dalam melakukan pemupukan beberapa
hal yang diperhatikan yaitu:
Jenis tanaman yang akan dipupuk
Jenis tanah yang akan dipupuk
Jenis pupuk yang digunakan
Jumlah (dosis) pupuk yang akan diberikan
Waktu pemupukan
Cara pemupukan.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
PENDAHULUAN
Dalam
pengertian sehari-hari pupuk adalh suatu
bahan yang digunakan untuk memperbaiki
kesuburan tanah, sedangkan pemupukan adalah
penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanh
menjadi lebih subur.
Pemupukan pada umumnya diartikan sebagai
penambahan zat hara tanaman ke dalam tanah.
Dalam arti luas pemupukan sebenarnya juga
termasuk penambahan bahan-bahan lain yang
dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, misalnya
pemberian pasir pada tanah liat, penambahan
tanah mineral pada tanah organik, pengapuran,
dan lain-lain (ameliorasi).
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Jenis Tanaman yang Akan dipupuk
Sifat-sifat tanaman yang perl diperhatikan
dalam pemupukan meliputi:
(a) penggunaan unsur hara oleh tanaman &
(b) sifat-sifat akar.
Penggunaan Unsur Hara oleh Tanaman
Unsur hara yang diserap tanaman digunakan
antara lain untuk menyusun bagian-bagian
tubuh tanaman. Jumlah unsur hara yang
diperlukan untuk menyusun bagian-bagian
tubuh tanaman tersebut berbeda untuk setiap
jenis tanaman maupun jenis tanaman yang
sama tetapi tingkat produksi berbeda (Tabel
9.1).
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sifat-sifat Akar
Akar tanaman dapat berupa akar tunggang
atau akar serabut dengan penyebaran yang
berbeda-beda. Sifat-sifat akar akan
menentukan cara penempatan pupuk maupun
jumlah pupuk yang akar diberikan. Bila dari
akan tumbuh akar tunggang lebih dulu maka
pupuk sebaiknya ditempatkan di bawah biji,
tetapi bila akar lateral yang tumbuh lebih
awal maka pupuk akan diletakkan di sekitar
biji yang ditanam.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1
2/26/2014
Jenis Tanah yang Akan Dipupuk
Faktor- faktor yang mempengaruhi tanah yang akan
dipupuk:
Kandungan unsur hara berbeda-beda pada setiap jenis
tanah sehingga kebutuhan pupuk setiap tanah juga
berbeda-beda.
Kemasaman tanah juga mempengaruhi jenis pupuk yang
akan diberikan. Dalam hal ini reaksi fisiologis dari
pupuk perlu diperhatikan, agar tidak mengubah tanah
menjadi lebih masam (jangan memberi pupuk masam
pada tanah masam).
Tanah-tanah yang dapat memfiksasi unsur-unsur yang
ditambahkan menyebabkan penambahan unsur-unsur
tersebut tidak efisien apabila daya fiksasinya tidak
dihilangkan. Misalnya pengapuran tanah masam
mengurangi daya fiksasi Al terhadap P, sehingga
pemberian pupuk P menjadi lebih efisien.
Jenis Pupuk yang Digunakan
Setiap jenis tanah mempunyai jumlah
kandungan unsur hara, reaksi fisiologis,
kelarutan, kecepatan bekerja yang berbedabeda, sehingga jumlah dan jenis pupuk serta
cara dan waktu pemberiannya berbeda-beda
untuk setiap jenis tanaman atau jenis tanah.
Jumlah Pupuk yang Diberikan
Jumlah pupuk yang diberikan berhubungan
dengan dengan kebutuhan tanaman akan unsur
hara, kandungan unsur hara yang ada di
dalam tanah, serta kadar unsur hara yang
terdapat di dalam pupuk.
Waktu Pemupukan
Pupuk yang bekerja cepat diberikan setelah
tanam dan sebaiknya diberikan sedikit demi
sedikit dalam 2 atau 3 kali pemupukan, karena
pupuk ini mudah tercuci. Contoh: Urea, ZA, dan
lain-lain.
Pupuk yang bekerja lambat diberikan sebelum
tanam dan sekaligus. Untuk tanaman tahunan
yang telah lama tumbuh, diberikan setiap akan
mulai kegiatan maksimum pertumbuhan. Contoh:
TSP, DS, ES, FMP, dan lain-lain.
Pupuk yang bekerjanya sedang dapat diberikan
sebelum atau sesudah tanam asal jangan terlalu
jauh dengan saat mulai aktivitas tanaman.
Contoh: SS, Rustica Yellow.
Cara Penempatan Pupuk
Pentingnya cara penempatan pupuk adalah:
Agar dapat diambil akar tanaman lebih
efisien.
Agar tidak merusak biji yang ditanam atau
akar tanaman.
Dicari cara yang mudah dilakukan
(ketersediaan tenaga kerja dan perhitungan
ekonomis) tetapi memenuhi kedua syarat
tersebut
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Cara-cara penempatan pupuk meliputi:
Broadcast (disebar): pupuk disebar merata di
permukaan tanah sebelum tanam, kadang-kadang
dilakukan pembajakan setelah pupuk disebar.
Sideband (di samping tanaman): pupuk diletakkan
di salah satu sisi atau kedua sisi tanaman dalam
band.
In the row (dalam larikan): pupuk diberikan
dalam larikan tanaman.
Top dressed atau side dressed : pupuk
ditaburkan pada tanaman setelah tumbuh
(emergence). Top dressed disebar (broadcast)
pada tanaman, side dressed disebar di samping
larikan tanaman seperti larikan jagung, dll.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pop
up: pupuk dimasukkan bersamaan dengan
biji yang ditanam, biasanya untuk pupuk
dengan salt index yang rendah seperti pupuk
P.
Foliar application (pemupukan lewat daun):
pupuk dilarutkan dalam air kemudian
disemprotkan pada daun.
Fertigation (pemupukan lewat air irigasi):
terutama pupuk N atau pupuk lain yang mudah
larut.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2
2/26/2014
Pupuk Sebar Rata Di Bedengan
Sebar rata di
sawah
Sebar rata di lingkaran pohon
karet
Sebar rata di
piringan sawit
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Aplikasi pupuk di tempat spesifik
(Placement application)
Dalam parit di samping
baris ubi jalar
Ditugal di samping pohon cabai
Pemupukan mll air irigasi
Ditugal di samping baris
ubi kayu
Sumber: Yadi Jufri
Dalam parit di
samping baris
jagung
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
IRIGASI
TETES
Kebun apel
Kebun apel
Penghijauan di Arafah
Kebun Anggur
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pupuk Nitrogen
Urea {CO(NH2)2}:
Berbentuk kristal berwarna putih atau butir-butir bulat.
Kadar N 45%, karena kadar N yang tinggi maka lebih
ekonomis (murah) daripada pupuk N yang lain.
Higroskopis, sudah mulai menarik uap air pada
kelembaban nisbi udara 73%. Sering diberi selaput
(coated) untuk mengurangi sifat higroskopis.
Reaksi fisiologis ahak masam dengan ekivalen kemasaman
80. Tidak terlalu mengasamkan tanah.
Untuk dapat diserap tanaman, N dalam Urea harus
diubah dulu menjadi amonium dengan bantuan enzim
tanah urease melalui proses hidrolisis: CO(NH2)2 + 2H2O
→ (NH4)2 CO3.
Bila diberikan ke tanah proses hidrolisis tersebut cepat
sekali terjadi sehingga mudah menguap sebagai amonia.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
3
2/26/2014
Pupuk Fosfor
Double Superphosphate/DSP {Ca(H2PO4)2}:
Kadar P2O5 36 – 38%.
Berupa bubuk kasar, berwarna putih kotor, abuabu atau coklat muda.
Larut dalam air.
Bekerja perlahan-lahan sehingga dianjurkan untuk
pemupukan sebelum tanam. Mempunyai daya
ikutan.
Pupuk Kalium
Kalium Chlorida/Muriate of Potash (KCl):
Kadar K2O 52 – 55%.
Reaksi fisiologis masam lemah.
Agak higroskopis.
Hanya digunakan untuk tanaman yang tahan akan
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
chlorida.
Penentuan Kebutuhan Pupuk
Cara penentuan pupuk berbeda-beda karena
disebabkan terdapat beberapa macam pupuk sejenis
yang berbeda maka pupuk tersebut dapat diganti 1
sama lain berdasarkan kadar unsur hara masingmasing pupuk tersebut.
Sebagai contoh misalnya untuk memperbaiki
pertumbuhan tanaman diperlukan 100 kg N + 45 kg
P2O5 + 100 kg K2O per hektar, sedangkan pupuk yg
tersedia adalah Urea (45% N), TSP (45% P2O5), &
KCl (50% K2O). Pupuk-pupuk yang dibutuhkan adalah:
Urea = 100 x 100 = 222 kg
45
45 x 100= 100 kg= 100 x 100= 200 kg
45
50
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Kebutuhan
unsur hara tanaman P dan K dapat
juga dinyatakan bukan dalam bentuk P2O5
atau K2O tetapi dalam bentuk unsur-unsur P
dan K sendiri. Untuk menghitung P dalam
bentuk P2O5 atau banyaknya K dalam bentuk
K2O perlu diketahui berat atom dari masingmasing unsur tersebut.
Berat atom P = 31, berat atom K = 39, berat
atom O = 16.
Banyaknya P dalam 45 kg P2O5
=
2 x 31_____ x 45 kg
(2 x 31) + (5 x 16)
= 62 x 45 kg = 19.6 kg
142
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pupuk NPK (Pupuk Majemuk)
Rustica Yellow:
Rumus kimia NH4NO3-NH4H2PO4-KCl
Kadar unsr hara 15% N +15% P2O5+15% K2O
Di samping itu mengandung Mg sbanyak 0.5%
dan unsur mikro seperti B, Cu, dan Zn.
Pupuk Mikro
(CuSO4.5H2O)
Dapat digunakan melalui daun atau tanah.
Mengandung 25.5% Cu atau 12.8% S.
Terusi
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Apabila
pupuk yang tersedia adalah pupuk
majemuk, misalnya 20 – 0 – 20 dan TSP
maka kebutuhan akan pupuk N dan K dapat
diganti dengan pupuk majemuk tersebut
sehingga yang diperlukan adalah:
TSP = 45 x 100 kg = 100 kg
45
Pupuk majemuk 20 – 0 – 20 = 100 x 100 kg
20
= 500 kg
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Banyaknya K dalam 100 kg K2O=
2 x 39 x 200 kg
(2x39)+16
= 78 x 100 kg = 82.9 kg
94
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4
BAB IX
TANAH DAN PEMUPUKAN
OLEH:
DR. IR. TETI ARABIA, M.S.
DR. IR. SYAKUR, M.P.
IR. MANFARIZAH, M.SI.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Dasar-dasar Pemupukan
Dalam melakukan pemupukan beberapa
hal yang diperhatikan yaitu:
Jenis tanaman yang akan dipupuk
Jenis tanah yang akan dipupuk
Jenis pupuk yang digunakan
Jumlah (dosis) pupuk yang akan diberikan
Waktu pemupukan
Cara pemupukan.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
PENDAHULUAN
Dalam
pengertian sehari-hari pupuk adalh suatu
bahan yang digunakan untuk memperbaiki
kesuburan tanah, sedangkan pemupukan adalah
penambahan bahan tersebut ke tanah agar tanh
menjadi lebih subur.
Pemupukan pada umumnya diartikan sebagai
penambahan zat hara tanaman ke dalam tanah.
Dalam arti luas pemupukan sebenarnya juga
termasuk penambahan bahan-bahan lain yang
dapat memperbaiki sifat-sifat tanah, misalnya
pemberian pasir pada tanah liat, penambahan
tanah mineral pada tanah organik, pengapuran,
dan lain-lain (ameliorasi).
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Jenis Tanaman yang Akan dipupuk
Sifat-sifat tanaman yang perl diperhatikan
dalam pemupukan meliputi:
(a) penggunaan unsur hara oleh tanaman &
(b) sifat-sifat akar.
Penggunaan Unsur Hara oleh Tanaman
Unsur hara yang diserap tanaman digunakan
antara lain untuk menyusun bagian-bagian
tubuh tanaman. Jumlah unsur hara yang
diperlukan untuk menyusun bagian-bagian
tubuh tanaman tersebut berbeda untuk setiap
jenis tanaman maupun jenis tanaman yang
sama tetapi tingkat produksi berbeda (Tabel
9.1).
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sifat-sifat Akar
Akar tanaman dapat berupa akar tunggang
atau akar serabut dengan penyebaran yang
berbeda-beda. Sifat-sifat akar akan
menentukan cara penempatan pupuk maupun
jumlah pupuk yang akar diberikan. Bila dari
akan tumbuh akar tunggang lebih dulu maka
pupuk sebaiknya ditempatkan di bawah biji,
tetapi bila akar lateral yang tumbuh lebih
awal maka pupuk akan diletakkan di sekitar
biji yang ditanam.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
1
2/26/2014
Jenis Tanah yang Akan Dipupuk
Faktor- faktor yang mempengaruhi tanah yang akan
dipupuk:
Kandungan unsur hara berbeda-beda pada setiap jenis
tanah sehingga kebutuhan pupuk setiap tanah juga
berbeda-beda.
Kemasaman tanah juga mempengaruhi jenis pupuk yang
akan diberikan. Dalam hal ini reaksi fisiologis dari
pupuk perlu diperhatikan, agar tidak mengubah tanah
menjadi lebih masam (jangan memberi pupuk masam
pada tanah masam).
Tanah-tanah yang dapat memfiksasi unsur-unsur yang
ditambahkan menyebabkan penambahan unsur-unsur
tersebut tidak efisien apabila daya fiksasinya tidak
dihilangkan. Misalnya pengapuran tanah masam
mengurangi daya fiksasi Al terhadap P, sehingga
pemberian pupuk P menjadi lebih efisien.
Jenis Pupuk yang Digunakan
Setiap jenis tanah mempunyai jumlah
kandungan unsur hara, reaksi fisiologis,
kelarutan, kecepatan bekerja yang berbedabeda, sehingga jumlah dan jenis pupuk serta
cara dan waktu pemberiannya berbeda-beda
untuk setiap jenis tanaman atau jenis tanah.
Jumlah Pupuk yang Diberikan
Jumlah pupuk yang diberikan berhubungan
dengan dengan kebutuhan tanaman akan unsur
hara, kandungan unsur hara yang ada di
dalam tanah, serta kadar unsur hara yang
terdapat di dalam pupuk.
Waktu Pemupukan
Pupuk yang bekerja cepat diberikan setelah
tanam dan sebaiknya diberikan sedikit demi
sedikit dalam 2 atau 3 kali pemupukan, karena
pupuk ini mudah tercuci. Contoh: Urea, ZA, dan
lain-lain.
Pupuk yang bekerja lambat diberikan sebelum
tanam dan sekaligus. Untuk tanaman tahunan
yang telah lama tumbuh, diberikan setiap akan
mulai kegiatan maksimum pertumbuhan. Contoh:
TSP, DS, ES, FMP, dan lain-lain.
Pupuk yang bekerjanya sedang dapat diberikan
sebelum atau sesudah tanam asal jangan terlalu
jauh dengan saat mulai aktivitas tanaman.
Contoh: SS, Rustica Yellow.
Cara Penempatan Pupuk
Pentingnya cara penempatan pupuk adalah:
Agar dapat diambil akar tanaman lebih
efisien.
Agar tidak merusak biji yang ditanam atau
akar tanaman.
Dicari cara yang mudah dilakukan
(ketersediaan tenaga kerja dan perhitungan
ekonomis) tetapi memenuhi kedua syarat
tersebut
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Cara-cara penempatan pupuk meliputi:
Broadcast (disebar): pupuk disebar merata di
permukaan tanah sebelum tanam, kadang-kadang
dilakukan pembajakan setelah pupuk disebar.
Sideband (di samping tanaman): pupuk diletakkan
di salah satu sisi atau kedua sisi tanaman dalam
band.
In the row (dalam larikan): pupuk diberikan
dalam larikan tanaman.
Top dressed atau side dressed : pupuk
ditaburkan pada tanaman setelah tumbuh
(emergence). Top dressed disebar (broadcast)
pada tanaman, side dressed disebar di samping
larikan tanaman seperti larikan jagung, dll.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pop
up: pupuk dimasukkan bersamaan dengan
biji yang ditanam, biasanya untuk pupuk
dengan salt index yang rendah seperti pupuk
P.
Foliar application (pemupukan lewat daun):
pupuk dilarutkan dalam air kemudian
disemprotkan pada daun.
Fertigation (pemupukan lewat air irigasi):
terutama pupuk N atau pupuk lain yang mudah
larut.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
2
2/26/2014
Pupuk Sebar Rata Di Bedengan
Sebar rata di
sawah
Sebar rata di lingkaran pohon
karet
Sebar rata di
piringan sawit
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Aplikasi pupuk di tempat spesifik
(Placement application)
Dalam parit di samping
baris ubi jalar
Ditugal di samping pohon cabai
Pemupukan mll air irigasi
Ditugal di samping baris
ubi kayu
Sumber: Yadi Jufri
Dalam parit di
samping baris
jagung
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
IRIGASI
TETES
Kebun apel
Kebun apel
Penghijauan di Arafah
Kebun Anggur
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Sumber: Yadi Jufri
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pupuk Nitrogen
Urea {CO(NH2)2}:
Berbentuk kristal berwarna putih atau butir-butir bulat.
Kadar N 45%, karena kadar N yang tinggi maka lebih
ekonomis (murah) daripada pupuk N yang lain.
Higroskopis, sudah mulai menarik uap air pada
kelembaban nisbi udara 73%. Sering diberi selaput
(coated) untuk mengurangi sifat higroskopis.
Reaksi fisiologis ahak masam dengan ekivalen kemasaman
80. Tidak terlalu mengasamkan tanah.
Untuk dapat diserap tanaman, N dalam Urea harus
diubah dulu menjadi amonium dengan bantuan enzim
tanah urease melalui proses hidrolisis: CO(NH2)2 + 2H2O
→ (NH4)2 CO3.
Bila diberikan ke tanah proses hidrolisis tersebut cepat
sekali terjadi sehingga mudah menguap sebagai amonia.
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
3
2/26/2014
Pupuk Fosfor
Double Superphosphate/DSP {Ca(H2PO4)2}:
Kadar P2O5 36 – 38%.
Berupa bubuk kasar, berwarna putih kotor, abuabu atau coklat muda.
Larut dalam air.
Bekerja perlahan-lahan sehingga dianjurkan untuk
pemupukan sebelum tanam. Mempunyai daya
ikutan.
Pupuk Kalium
Kalium Chlorida/Muriate of Potash (KCl):
Kadar K2O 52 – 55%.
Reaksi fisiologis masam lemah.
Agak higroskopis.
Hanya digunakan untuk tanaman yang tahan akan
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
chlorida.
Penentuan Kebutuhan Pupuk
Cara penentuan pupuk berbeda-beda karena
disebabkan terdapat beberapa macam pupuk sejenis
yang berbeda maka pupuk tersebut dapat diganti 1
sama lain berdasarkan kadar unsur hara masingmasing pupuk tersebut.
Sebagai contoh misalnya untuk memperbaiki
pertumbuhan tanaman diperlukan 100 kg N + 45 kg
P2O5 + 100 kg K2O per hektar, sedangkan pupuk yg
tersedia adalah Urea (45% N), TSP (45% P2O5), &
KCl (50% K2O). Pupuk-pupuk yang dibutuhkan adalah:
Urea = 100 x 100 = 222 kg
45
45 x 100= 100 kg= 100 x 100= 200 kg
45
50
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Kebutuhan
unsur hara tanaman P dan K dapat
juga dinyatakan bukan dalam bentuk P2O5
atau K2O tetapi dalam bentuk unsur-unsur P
dan K sendiri. Untuk menghitung P dalam
bentuk P2O5 atau banyaknya K dalam bentuk
K2O perlu diketahui berat atom dari masingmasing unsur tersebut.
Berat atom P = 31, berat atom K = 39, berat
atom O = 16.
Banyaknya P dalam 45 kg P2O5
=
2 x 31_____ x 45 kg
(2 x 31) + (5 x 16)
= 62 x 45 kg = 19.6 kg
142
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Pupuk NPK (Pupuk Majemuk)
Rustica Yellow:
Rumus kimia NH4NO3-NH4H2PO4-KCl
Kadar unsr hara 15% N +15% P2O5+15% K2O
Di samping itu mengandung Mg sbanyak 0.5%
dan unsur mikro seperti B, Cu, dan Zn.
Pupuk Mikro
(CuSO4.5H2O)
Dapat digunakan melalui daun atau tanah.
Mengandung 25.5% Cu atau 12.8% S.
Terusi
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Apabila
pupuk yang tersedia adalah pupuk
majemuk, misalnya 20 – 0 – 20 dan TSP
maka kebutuhan akan pupuk N dan K dapat
diganti dengan pupuk majemuk tersebut
sehingga yang diperlukan adalah:
TSP = 45 x 100 kg = 100 kg
45
Pupuk majemuk 20 – 0 – 20 = 100 x 100 kg
20
= 500 kg
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
Banyaknya K dalam 100 kg K2O=
2 x 39 x 200 kg
(2x39)+16
= 78 x 100 kg = 82.9 kg
94
•Teti Arabia, dkk./Dasar-dasar Ilmu Tanah/Agt
4