MAKALAH MERANCANG PEMBELAJARAN BAHASA ME

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd

MAKALAH
MERANCANG PEMBELAJARAN BAHASA
MELALUI KARYA SASTRA

Di Susun Oleh :
Kelompok VII
1.
2.
3.
4.
5.

Sri Wahyuni
Anrah Purnamasari
Nirwana
Firda
Siti Aminah Ajar


NIM : 15052017010
NIM : 15052017036
NIM : 15052017028
NIM : 15.052017020
NIM : 150520170002

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS ISLAM MAKASSAR
2017

KATA PENGANTAR

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT., Yang Maha Pengasih lagi
Maha Penyayang yang telah memberikan kemudahan dan petunjuk dalam penyusunan
Makalah ini. Sholawat dan salam tetap tercurahkan kepada kekasih-Nya tercinta suri
tauladan kita semua Rasulullah SAW., keluarganya, para sahabat, dan seluruh kaum

muslimin yang mengikuti sunnahnya sampai akhir hayat.
Selain itu dalam penulisan Makalah ini penulis merasa berhutang budi kepada
berbagai pihak terutama kepada dosen pembimbing Supriadi S.Pd M.Pd yang telah
memberikan bimbingan dengan penuh sabar dan iklas atas bimbingan tersebut penulis
tidak dapat membalas berupa apapun kecuali mengucapkan terimah kasih seraya
mengharapkan limpahan rahmat dari Allah SWT., sehingga segala kebaikan itu
mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.
Akhirnya penulis menyadari bahwa penulisan Makalah ini tentunya disanasini masih terdapat kelemahan ataupun kekurangan maka penulis mengharapkan kritik
dan saran yang konstruktif dari pihak manapun demi kesempurnaan makalah ini,
semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Makassar, 17 April 2017

Tim Penulis

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………..

KATA PENGANTAR……………………………………………………………… i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..…

ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………..

1

A. Latar Belakang…………………………………………..………………….
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………..
C. Tujuan Penulisan…………………………………………………………..

1
2
2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..

3


A. Tujuan Pembelajaran……………...………………….….…………………
B. Bahan Pembelajaran………………………………………….……….....…
C. Strategi Pembelajaran…………………….…………………………..……

3
3
4

D. Sumber Belajar……………………………………………….……………

4

E. Pembelajaran Bahasa Melalui Puisi……………………..….……….....…..
F. Pembelajaran Bahasa Melalui Drama…………………….………………..

5
7

BAB III PENUTUP……………………………………….………………………..


14

A. Kesimpulan………………………………….……………………………..
B. Saran……..………………………………….……………………………..

14
14

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………

iii

BAB I

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu komponen yang sangat strategis didalam

upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan memajukan pembangunan sehingga dapat
menjawab tantangan-tantangan yang terjadi di masyarakat. Tantangan-tantangan
tersebut, antara lain berupa perubahan sosial budaya, ilmu pengetahuan dan teknologi
yang semakin canggih. Tantangan tersebut tidak selamanya berdampak positif bagi
masyarakat, tetapi ada juga yang dapat menimbulkan dampak negatif apabila
disalahgunakan.
Guru sebagai garda terdepan dalam pendidikan diharapkan memiliki semangat
untuk berperan aktif menghadapi tantangan tersebut, termasuk membantu
mengarahkan anak didiknya dalam menghadapi perubahan atau pergeseran nilai-nilai
kehidupan di masyarakat. Guru juga dituntut untuk meningkatkan kompetensi dan
keahliannya sesuai dengan profesi yang diembannya. Guru sebagai pendidik,
motivator, fasilitator, dan mediator dalam proses belajar mengajar diharapkan
memiliki persiapan pembelajaran yang lengkap dan tepat. Oleh karena itu, guru benarbenar dituntut untuk memiliki kemampuan dalam melaksanakan tugasnya, termasuk
guru bahasa dan sastra Indonesia yang harus kreatif dan inovatif.
Dalam pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia, guru dituntut memiliki
kreativitas yang andal karena mata pelajaran tersebut sangat penting dan besar
manfaatnya, serta sampai saat ini masih menjadi mata pelajaran untuk ujian nasional.
Dengan kreativitas yang andal, diharapkan guru dapat menerapkan strategi atau
metode pembelajaran yang tepat sehingga apa yang menjadi bahan pembelajaran akan
mudah dipahami dan bermakna bagi siswanya, termasuk pembelajaran apresiasi

sastra.
Pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah memiliki beberapa
tujuan, salah satunya adalah agar peserta didik memiliki kemampuan menikmati dan
memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan, memperhalus budi pekerti
serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan berbahasa, menghargai dan
membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan intelektual manusia
Indonesia (BNSP, 2006: 261). Lebih khusus lagi, pembelajaran apresiasi sastra
bertujuan agar siswa mampu mengapresiasi dan mengekspresi sastra melalui kegiatan
mendengarkan, menonton, membaca, dan melisankan hasil. sastra, baik berupa

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
dongeng, puisi, drama pendek, maupun pengalaman dalam bentuk cerita dan puisi
(Depdiknas, 2003).
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah “Merancang Pembelajaran Bahasa
Melalui Karya Sastra,” di atas maka penulis mengambil rumusan Masalah Sebagai
berikut :
1. Jelaskan tujuan pembelajaran melaui karya sastra?
2. Jelaskan bahan pembelajaran melalui karya sastra?

3. Jelaskan strategi pembelajaran melalui karya sastra?
4. Jelaskan sumber belajar melalui karya sastra?
5. Jelaskan pembelajaran bahasa melalui puisi?
6. Jelaskan pembelajaran bahasa melalui drama?
C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah makalah “Merancang
Pembelajaran Bahasa Melalui Karya Sastra,” di atas maka tujuan dari penulisan
Makalah ini adalah Sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui tentang tujuan pembelajaran melaui karya sastra.
2. Untuk mengetahui tentang bahan pembelajaran melalui karya sastra
3. Untuk mengetahui tentang strategi pembelajaran melalui karya sastra.
4. Untuk mengetahui tentang sumber belajar melalui karya sastra
5. Untuk mengetahui tentang pembelajaran bahasa melalui puisi
6. Untuk mengetahui tentang pembelajaran bahasamelalui drama
7. Untuk melengkapi tugas yang diberi dosen pembimbing mata kuliah Pendidikan
Bahasa Indonesia di Kelas Rendah

BAB II
PEMBAHASAN
A. Tujuan Pembelajaran

Pada waktu kita merancang pembelajaran, kita memerlukan tujuan pembelajaran
yang akan dicapai. Tujuan itu tentu sesuai dengan program pengajaran yang telah
digariskan dalam GBPP. Oleh karena itu, kita perlu memeriksa program pengajaran
yang sesuai dengan kelas dan caturwulannya. Tujuan-tujuan apa yang nanti akan kita
capai atau pembelajran apa yang akan disajikan pada suatu kesempatan? Pada saat
menentukan tujuan yang akan kita capai, seorang guru perlu mengingat kondisi
peserta didik.sudah mungkinkah atau belum tercapai pada saat itu.
B. Bahan Pembelajaran (Materi)

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
Setelah tujuan pembelajaran ditentukan, seorang guru perlu menyiapkan bahan
atau materi yang diperlukan. Bahan ini dapat diambil dari buku paket, ataupun dari
sumber yang lain. Namun darimanapun sumbernya, seorang guru perlu mengadakan
evaluasi terhadap kriteria apa yang dapat digunakan dalam mengevaluasi bahan karya
sastra.
1. Sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan
Sewaktu memilih bahan, seorang guru perlu mengingat tujuan apa bahan
tersebut disediakan. Bahan ini seharusnya memiliki daya dukung yang kuat untuk
mencapai tujuan yang ditetapkan.

2. Sesuai dengan kebutuhan anak
Bahan prosa yang digunakan dalam pembelajaran sastra perlu memiliki
kesesuaian dengan kebutuhan anak. Hal ini dimaksutkan agar prosa tersebut dapat
member manfaat yang lebih banyak bagi anak-anak, seperti yang dikemukakan
oleh Huck (1989) bahwa nilai-nilai dalam prosa seharusnya mencakup nilai-nilai
bersifat personal, dan pendidikan. Yang mengandung nilai personal yaitu sebagai
berikut :
a) Dapat member kenikmatan
b) Dapat memperkuat cara berpikir
c) Dapat memberikan imajinasi
d) Dapat memberikan pengalaman yang menyeluruh
e) Dapat menyumbangkan kemampuan berperilaku
3. Sesuai dengan tingkat perkembangan anak
Bahan yang dipilih sesuai dengan tingkat perkembangan anak. Hal ini
dimaksutkan agar bahan tersebut mampu memberikan nilai-nilai yang dibutuhkan
anak-anaktanpa terasa terbebani. Perkembangananak terdiri atas tiga fase untuk
anak usia sekolah yaitu, sebagai berikut :
a) Sekolah dasar tingkat rendah : usia 6-8 tahun
b) Sekolah dasar tingkat sedang : usia 8-10 tahun
c) Sekolah dasar tingkat tinggi : usia 10-12 tahun

C. Strategi Pembelajaran
Memilih stategi, berarti membayangkan dan memikirkan proses pembelajaran
yang terjadi di dalam kelas, yang dapat meliputi tentang : aktivitas apa yang dilakukan
oleh guru dan peserta didik di dalam kelas? Itulah pertanyaan perlu dijawab, pada saat
memilih dan menentukan strategi pembelajaran, termasuk pembelajaran bahasa.
Seorang guru dapat membuat berbagai variasi strategi pembelajran yang sudah
diketahui untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Menyimak tidak harus
mendengarkan cerita dari guru, tetapi dapat juga dilakukan melalui kaset yang telah

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
dipersiapkan. Dengan demikian, proses pembelajaran menjadi senantiasa menarik dan
menyenagkan anak-anak.
D. Sumber Belajar
Pembelajaran bahasa melalui prosa dapat mengunakan berbagai sumber belajar.
Persiapkan segala-galanya dengan baik, sehingga proses pembelajaran yang disajikan
dapat menarik perhatian peserta didik dan efektif. Seperti yang dikemukakan oleh
Davis (1981:78) menyatakan bahwa “guru yang efektif itu mempersiapkan
pembelajaran dengan sebaik-baiknya sebelum proses pembelajaran berlangsung”.
Namun persiapa itu jangan sampai terlalu banyak dan kaku, karena jika demikian kita
akan kehilangan spontanitas sewaktu mengajar.
Sumber-sumber yang diperlukan selama proses pembelajaran. Sumber itu dapat
berupa orang, benda alat pelajaran, dan media lainnya. Jadi sumber belajar tidak
hanya berupa buku, tapi apapun yang digunakan asal memperlancar dan
meyempurnakan proses pembelajaran.

E. Pembelajaran Bahasa Melalui Puisi
1. Pengertian Puisi
Narton (1983:321) dan Huck (1989:394) sama-sama menyatakan bahwa puisi
sulituntuk didefinisikan secara tepat. Georgia di dalam Calkins (1989:297)
menunjukkan empat karakteristik puisi, yaitu sebagai berikut :
a. Puisi menggunakan bahasa yang padat, setiap kata penting
b. Biasanya bahan puisi bersifat figurative: simile, metafota, dan imajinatif
c. Puisi bersifat ritmis
d. Unit organisasinya adalah larik dan bait, sedang prosa unitorganisasinya adalah
kalimat dan paragraph.
Puisi yang bagus merupakan puisi dari hasil penyulingan pengalaman yang
tertangkap pikiran dan perasaan dari suatu objek. Untuk kepentingan bunyi dan arti,
setiap kata harus dipilih lebih teliti. Dalam puisi, bahasa sangat konotatif dan padat.
Menurut Robert Fros puisi itu menyenagkan anak-anak, tetapi juga membantu
mereka dalam mengembangkan pengetahuan baru dan cara baru untuk memahami
dunianya, (dalam Huck, 1989:393). Ciri-ciri puisi yang lemah menurut Sumardi,dkk
(1985:25-32) yaitu sebagai berikut :
a. Sajak yang megandung kata-kata, ungkapan, atau pernyataan yang berlebihan atau
bombastis;
b. Menampilkan masalah atau tema yang terlalu kecil, jikadibandingkan dengan alat
ekspresinya yang kuat

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
c. Mengandung kelemahan penalaran
d. Mengandung sisipan objek sehingga penonjolan objek utama dan keutuhan sajak
terganggu
Mengandung lebih dari satu sudut panjang
Pemakaian suatu gaya pengucapan atau gaya bahasa yang kurang tepat
Mengandung kelemahan rima
Bersifat prosais
Bersifat mengekor
2. Pembelajaran Puisi
Puisi yang wujudnya sudah digambarkan di atas, dapat dijadikan bahan
e.
f.
g.
h.
i.

pembelajaran yang bervariasi, umpamanya
a. Membaca nyaring tunggal
b. Membaca nyaring bersama
c. Membaca nyaring dengan music atau tepukan
d. Membaca nyaring dengan nyanyian atau senandung
e. Bermain kata atau sajak berantai
Itulah model pembelajaran puisi di kelas rendah. Adapun model pembelajaran
puisi yang lain yaitu sebagai berikut :
a. Bermain kata atau sajak
Berbeda dengan model-model yang lainnya, bermain kata atau sajak saat
ini tidak menggunakan puisi. Walaupun begitu pembelajaran tetap berhubungan
dengan puisi. Kepada anak-anak diperkenalkan salah satu unsurpuisi, yaitu rima
atau sajak. Permainan ini bertujuan membina penguasaan kosa kata, selain itu
tentu saja memahmi rima. Jalannya permainan yaitu :
1) Guru menjelaskan peraturan permainan
2) Permainan dibagi menjadi tiga regu (A, B, C)
3) Guru menuliskan tiga buah kata di papan tulis
4) Setiap anggota dari ketiga regu, satu persatu secarabergantian maju kedepan
untuk menuliskan kata-kata yang bersajak dengan kata yang ditulis oleh
guru di papan tulis
5) Permainan diakhiri setelah batas waktu yang disediakan habis atau setelah
para pemain tidak dapat menambah kata-kata bersajak tersebut.
6) Regu yang dapat mengumpulkan kata paling banyak dinyatakan sebagai
pemenangnya.
b. Bahan Pembelajaran Puisi
Pembelajaran melalui puisipun memerlukan bahan terpilih agar tujuan
tercapai, juga dapat memenuhi kebutuhan anak-anak dan proses pembelajaran
berlangsung menyenagkan.
Sumardi, dkk (1985:20-23), memberikan rambu-rambu yang harus
dipertimbangkan sewaktu memilih bahan pembelajaran puisi yaitu sebagai
berikut :
1) Sesuai dengan lingkunagan anak didik
2) Sesuai dengan kelompok usia anak didik

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
3) Keragaman sajak
4) Kesesuaian sajak dengan peserta didik
Selai Sumardi, Narton (1983:323-324) yang menggeluti sastra untuk anakanak, mengemukakan criteria pemilihan puisi untuk anak-anak sebagi berikut:
1) Puisi untuk anak-anak adalah puisi yang berisi kegwmbiraan dan rima.
2) Puisi untuk anak-anak seharusnya mengutamakan bunyi bahasa dan
membangkitkan semangat bermai bahasa
3) Puisi untuk anak seharusnya memperbaiki ketajaman imajinasi visual dan
kesegaran

kata-kata

yang

digunakan

di

dalam

ragam

novel,

untukmemperluas imajinasi mereka, dan melihat tau mendengar kata-kata
cara baru
4) Puisi untuk

anak

seharusnya

menyajikan

cerita

sederhana

dan

memperkenalkan tindakan yang dilakukan.
5) Puisiuntuk anak bukan yang ditulis dengan dugaan rendah kepada anakanak.
6) Tema harus menyenagkan anak-anak
7) Puisi seharusnya cukup baik dibaca ulang
F. Pembelajaran Bahasa Melalui Drama
1. Pengertian Drama
Hamzah (1985:145) menyatakan bahwa kegiatan drama bagi anak-anak harus
merupakan langkah rekreasi, senilai dengan kegiatan bermain kelereng, layinglayang, sekolah-sekolahan,rumah-rumahan, bermain boneka dan lainnya.
Jadi, drama itu tidak seperti yang dipentaskan orang dewasa. Drama bagi
mereka masih merupakan sarana untuk menarik minat, melatih atau meletakkan
dasar-dasar drama. Dengan demikian, pembelajaran drama masi merupakan
permainan.
2. Pembelajaran Melalui Drama
Seperti dikatakan di atas, bahwa drama bagi anak-anak SD kelas rendah masih
merupakan sarana bermain. Pada masa ini, mereka suka meniru hal-hal yang
dilakukan orang tuanya, Douglass Hamzah (1985).
Sehubungan dengan itu, Haryaman (1993) menyatakan bahwa seni teater,
memperoleh dasar idenya atas kehendak manusia yang berwujud permainan dan
peniruan. Ini berarti,bahwa degan suka meniru, anak-anak sudahmemiliki naluri
bermain drama. Pembelajaran drama yang mencerminkan antara lain, dapat
dilakukan dengan :
a. Pantomimik
Sehubungan dengan pengertian pantomimik Hamzah (1985:51-52)
mengutip beberapa pendapat seperti ini “pantomimic adalah seni menyatakan
bermacam ide tanpa media kata. Dan inimerupakan tahapan teknik paling awal

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
dalam kaitannya dengan latihan-latihan drama.” Pantomimic adalh suatu
pertunjukan yang para pemainnya mengekspresikan dirinya melalui isyarat.
Pantomimikadalah suatu cerita, suatu tema yang diceritakan atau
dikembangkan melalui gerak tubuh dan wajah ekspresif.
b. Sosiodrama
Sosiodrama mirip dengan pantomimik yang meniru perbuatan nyata,
namun ada hal yang berbeda. Dalam pantomimik dilakukan tanpa kata-kata,
sedangkan dalam sosiodrama menggunakan kata-kata.
c. Berekspresi dengan topeng
Pembelajaran ini dapat berlangsung sebagi berikut :
1) Guru memperlihatkan satu atau beberapa topeng
2) Anak-anak diminta mengamati topeng tersebut
3) Guru bertanya tentang ekspresi topeng (sedih, gembira, marah, dsb)
4) Anak-anak diajak untuk meniru ekspresi tersebut
5) Guru meminta seseorang atau dua orang anak untuk mengenakan topeng
tersebut dan melakukan gerakan dan atau dialog yang sesuai dengan ekspresi
topeng tersebut.
d. Bermain Boneka
Bermain boneka bukan permainan yang asing bagi anak-anak. Hanya
wujud bonekanya saja, mungkin yang beda. Bisa boneka dari kayu, batang daun
singkong, kain dan kapas, plastic, kater,dan sebagainya. Di dalam pembelajaran,
dapat digunakan boneka macam manapun yang dapat dengan mudah ditemukan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sastra pada dasarnya merupakan ciptaan, sebuah kreasi bukan
semata-mata sebuah imitasi. Karya sastra adalah karya imajinasi

penulis yang dituangkan dalam bentuk tulisan. Jenis sastra ada tiga,
yaitu, prosa, drama, dan puisi.
Sastra anak merupakan sastra yang sangat penting bagi seorang anak. Karena
sastra anak dapat memberikan pemahaman dan kesenangan bagi seorang anak.
Pembelajaran menulis sastra anak meliputi kegiatan menulis puisi, prosa, dan drama

Tugas Kelompok
Dosen : Supriadi S.Pd. M.Pd
anak-anak. Pembelajaran menulis sastra anak perlu dikembangkan karena sangat
bermanfaat bagi para siswa.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang
menjadi pokok bahasan dalam makalah ini, tentunya masih banyak
kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan
dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya
dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca yang budiman sudi
memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis
demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan makalah di
kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna
bagi penulis pada khususnya juga para pembaca yang budiman
pada umumnya.

DAFTAR PUSTAKA
Kusuma, Yandi. 2015. Pembelajaran Apresiasi Puisi dan Prosa. http://kumpulankegiatanku.blogspot.co.id. diakses pada tanggl 25 Mei 2015.
Shin, Fatimah. Pembelajaran Melalui Prosa, Puisi dan Drama. http://www academia.edu.
Supriadi. 2017. Pendidikan Bahasa Indonesia di Kelas Rendah, Khusus digunakan di
lingkunagn sendiri. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Islam Makassar: Makassar