JURNAL NOMINAL VOLUME IV NOMOR 1 TAHUN 2
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI
Pujiati
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
pujiatids@gmail.com
Abstrak: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Sektor Industri
Barang Konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen
dengan menggunakan likuiditas sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013.
Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Terdapat 7 perusahaan yang
memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian sehingga data penelitian berjumlah 42. Hasil
penelitian ini adalah kepemilikan manajerial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap kebijakan dividen, kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen, kesempatan investasi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen, likuiditas mampu memoderasi kepemilikan manajerial terhadap
kebijakan dividen, likuiditas mampu memoderasi kepemilikan institusional terhadap
kebijakan dividen, likuditas tidak mampu memoderasi kesempatan investasi terhadap
kebijakan dividen, dan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kesempatan
investasi berpengaruh bersama-sama terhadap kebijakan dividen.
Kata kunci: kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
kesempatan investasi
Abstract: Factors Influencing Corporate Dividend Policy of Consumer Goods Industry.
The research examines the effect of managerial ownership, institutional ownership, and
investment opportunity on dividend policy with liquidity as moderating variable. This study
used a sample of consumer goods industry that distribute dividend in the period 2008-2013
are listed on the Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling is used as sampling
technique. Fourty two firms were used as research data. This research concludes that
managerial ownership have positive but not significant influence toward dividend policy and
liquidity moderate this influence, institutional ownership have positive and significant
influence toward dividend policy and liquidity moderate this influence, investment
opportunity have negative and significant influence toward dividend policy and liquidity
can’t moderate this influence, managerial ownership, institutional ownership, and investment
opportunity have significant influence toward dividend policy.
Keywords: dividend policy, managerial ownership, institutional ownership, investment
opportunity
wewenang yang didelegasikan pemegang
PENDAHULUAN
Wewenang
dalam
menetapkan
saham kepada dewan direksi perusahaan.
kebijakan dividen merupakan salah satu
Keputusan kebijakan dividen merupakan
49
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
keputusan tentang jumlah laba saat ini yang
berdampak pada sumber dana internal yang
akan dibayarkan sebagai dividen daripada
dimiliki perusahaan akan relatif rendah.
laba yang akan ditahan untuk kemudian
Pada situasi tersebut, jika perusahaan ingin
diinvestasikan kembali dalam perusahaan
melakukan ekspansi maka akan didanai dari
(Brigham, E.F. dan Houston, J.F, 2011: 27).
sumber dana eksternal yang relatif mahal,
Perusahaan dalam menetapkan kebijakan
misalnya menggunakan utang. Peningkatan
dividen harus memperhatikan faktor-faktor
penggunaan utang akan meningkatkan rasio
yang
utang
berpengaruh
dividen.
Keputusan
merupakan
salah
terhadap
kebijakan
kebijakan
satu
dividen
cara
yang
kebangkrutan
untuk
Keputusan
mengakibatkan
dan
risiko
distress.
financial
tersebut
justru
akan
meningkatkan kesejahteraan para pemegang
menimbulkan konflik baru antara manajer,
saham terutama pemegang saham yang
pemegang saham, dan kreditur sehingga
berorientasi pada jangka panjang bukan
perusahaan
pemegang saham yang berorientasi pada
menentukan
capital gain. Oleh sebab itu, perusahaan
masing-masing alternatif keputusan akan
akan berusaha meningkatkan pembayaran
memiliki risiko (Easterbrook dalam Kartika
dividen dari tahun ke tahun (Ratih Fitria
Nuringsih, 2005: 105).
Sari, 2010: 20).
harus
secara
kebijakan
bijak
dividen
dalam
karena
Perilaku manajer dapat diawasi oleh
Masalah kebijakan dividen berkaitan
pemegang saham dengan mengeluarkan kos
dengan masalah keagenan. Salah satu pihak
pengawasan
yang menentukan kebijakan dividen adalah
Kepemilikan manajerial dipandang dapat
manajer. Perusahaan sebaiknya menetapkan
mengurangi agency cost apabila porsinya
kebijakan
dalam struktur kepemilikan di perusahaan
dividen
yang
rendah
agar
yang disebut agency cost.
memiliki sumber dana internal yang relatif
ditingkatkan.
lebih murah jika dibandingkan dengan
manajer untuk terlibat dalam kepemilikan
pendanaan melalui utang atau emisi saham
saham
baru. Kenyataannya, manajer juga terlibat
kepentingan
dalam
saham.
terkadang
kepemilikan
saham
menginginkan
return
sehingga
Pemberian
bertujuan
untuk
manajer
Keterlibatan
kesempatan
menyetarakan
dengan
pemegang
manajer
tersebut
mendorong manajer untuk bertindak secara
dalam
bentuk dividen. Perilaku manajer yang
hati-hati
menyukai dividen rendah akan berakibat
menanggung konsekuensi atas keputusan
pada laba ditahan yang dimiliki perusahaan
yang diambilnya. Selain itu, manajer akan
menjadi
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya
relatif
tinggi.
Jika
manajer
dalam
menyukai dividen yang besar maka akan
50
karena
mengelola
mereka
akan
perusahaan
turut
(Sisca
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Christianty Dewi, 2008: 48). Manajer yang
investasi, maupun melunasi utang (Michell
memiliki saham dalam perusahaan yang
Suharli dan Megawati Oktorina, 2005: 288-
dipimpin akan mempunyai peran ganda
289). Terlebih jika kondisi perusahaan
yaitu sebagai manajer sekaligus investor.
dalam keadaan yang baik, maka pihak
Posisi
lebih
manajemen akan cenderung lebih memilih
menyukai pendapatan dividen yang besar
investasi baru daripada membayar dividen
(bird in the hand theory).
bagi pemegang saham dalam jumlah yang
manajer
sebagai
investor
dianggap
tinggi (Michell Suharli, 2007: 12). Oleh
manajemen.
karena itu, semakin besar investasi yang
Kepemilikan institusional yang tinggi akan
dikeluarkan pada periode tertentu maka
menghasilkan
upaya-upaya
semakin
yang
intensif
Kepemilikan
dapat
institusional
memonitor
lebih
kinerja
pengawasan
sehingga
manajer
melaporkan
oportunis
untuk
kepentingan
pribadinya
laba
Likuiditas
secara
pertimbangan
memaksimalkan
yang
akan
perusahaan
utama
merupakan
manajer
dalam
menentukan besaran kebijakan dividen. Bagi
dan
perusahaan, dividen merupakan kas keluar
itu,
sehingga semakin besar posisi kas dan
investor
likuiditas perusahaan secara keseluruhan
institusional akan memaksa manajer untuk
akan semakin besar kemampuan perusahaan
mendistribusikan arus kas sebagai dividen.
untuk membayar dividen. Syarat perjanjian
Dividen
utang sebagai pelindung dalam kesepakatan
Meckling
(1976:
pengawasan
372-373).
yang
dapat
kompensasi
Jensen
dividen
dibayarkan.
dapat
membatasi perilaku opportunistic manajer,
yaitu
kecil
efektif
Selain
dari
digunakan
atas
obligasi atau perjanjian pinjaman sering kali
terhadap
meliputi batasan untuk pembayaran dividen.
manajerial perusahaan (Shleifer, Andrei dan
Batasan tersebut ditentukan oleh pihak
Vishny Robert W, 1986: 478).
pemberi
kegiatan
investor
sebagai
pengawasan
institusional
mereka
Setiap investor pasti mengharapkan
pinjaman
untuk
menjaga
kemampuan perusahaan membayar utang.
pertumbuhan
perusahaan
agar
dapat
Ketika larangan tersebut diberlakukan maka
memperoleh
pengembalian
seperti
yang
akan
mempengaruhi
kebijakan
dividen
diinginkan atas partisipasinya dalam bentuk
perusahaan (Van Horne, James C dan
penyertaan saham. Di sisi lain, pihak
Wachowicz, John M, 2007: 282-283)
manajemen akan membatasi arus kas keluar
berupa dividen kas yang berjumlah terlalu
besar
dengan
alasan
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, menambah
51
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
METODE PENELITIAN
Data, Intrumen, dan Teknik Pengum-
Jenis Penelitian
pulan
a) Data
Berdasar jenis data dan analisis yang
Metode
digunakan, penelitian ini termasuk dalam
penelitian kuantitatif karena mengacu pada
digunakan
perhitungan data berupa angka.
metode
pengumpulan
dalam
terdaftar
di
barang
BEI
konsumsi
periode
melalui
www.idx.co.id.
Waktu
dokumen
dengan
secara
online
yang
b) Teknik Analisis Data
2008-2013.
1) Uji Statistik Deskriptif
Pengambilan data dilakukan di Bursa Efek
Indonesia
yakni
adalah
resmi Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
industri
ini
yang
dengan mengambil data melalui website
Waktu dan Tempat Penelitian
sektor
penelitian
dokumentasi
mengumpulkan
data
situs
Statistik deskriptif digunakan
website
penelitian
ini
peneliti
dilaksanakan bulan Desember - Maret 2015.
untuk
memberikan
informasi mengenai karakteristikkarakteristik
variabel
penelitian
utama serta demografi jika ada
Target/Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
(Indrianto dan Supomo, 2009: 170).
perusahaan sektor industri barang konsumsi
Pengukuran yang digunakan adalah
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
nilai minimum, nilai maksimum,
periode 2008-2013. Metode pengambilan
rata-rata
sampel
deviasi.
melalui
purposive
sampling.
(mean),
dan
standar
asumsi
klasik
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
dengan
menggunakan metode
2) Uji Asumsi Klasik
purposive
sampling, maka terdapat tujuh perusahaan
sektor industri barang konsumsi
Pengujian
yang
dalam penelitian ini meliputi uji
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
normalitas, uji multikolinearitas, uji
tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 yang
autokorelasi,
dijadikan sampel.
sitas, dan uji linearitas.
uji
heteroskedasti-
3) Uji Hipotesis
Dalam
pengujian
penelitian
hipotesis
ini,
dengan
menggunakan analisis regresi linear
52
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
sederhana, analisis regresi nilai
Uji Asumsi Klasik
Berikut adalah persamaan regresi dalam
selisih mutlak, dan analisis regresi
penelitian ini:
linear berganda.
1: Y = α + β1 MNJR + ε
HASIL
PENELITIAN
2: Y = α + β2 INST + ε
DAN
3: Y = α + β3 CAPBVA + ε
PEMBAHASAN
4: Y = α + β1 ZMNJR + β4 ZCR + β5
Variabel yang diukur dalam penelitian
AbsMNJR - CR + ε
ini diproksikan dengan Kebijakan Dividen
5: Y = α + β2 ZINST + β4 ZCR + β6
(DPR), Kepemilikan Manajerial (MNJR),
Kepemilikan
AbsINST - CR + ε
Institusional (INST),
6: Y = α + β3 ZCAPBVA + β4 ZCR + β7
Kesempatan Investasi (capital expenditur to
book
value
of
asset/CAPBVA),
AbsCAPBVA - CR + ε
dan
7: Y = α + β1 MNJR + β2 INST + β3
Likuiditas (CR).
CAPBVA + ε
Analisis Statistik Deskriptif
Hasil Uji Normalitas
Hasil statistik deskriptif dari variabel
Berdasarkan
tersebut dapat diamati pada tabel 1 sebagai
hasil
uji
normalitas
berikut:
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada
Tabel 1. Hasil Stastistik Deskriptif
tabel
DP
Min
Max
Std.
normal.
imu
imu
Deviati
Smirnov
N
m
m
42
0,10
R
MN
791
42
JR
INS
0,00
001
42
T
CA
0,24
132
42
-
PB
0,02
VA
65
CR
2
42
0,88
077
Mean
0,92 0,48814
0,794
0,22596
Unstandardized
dengan
probabilitas
signifikansi
(Ha) ditolak. Hasil uji normalitas atas
seluruh model regresi di atas diamati pada
0,17022
tabel 2 sebagai berikut:
0,06993
89
11,7 3,73469
untuk
Kolmogorov-
α = 0,05. Hal ini berarti (H0) diterima dan
0,00428
09
0,44 0,03509
(K-S)
nilai
yang
0,710, 0,658, 0,182, dan 0,554 berada di atas
44
0,96 0,74187
Besarnya
hubungan
Residual adalah 0,701, 0,732, 1,095, dan
on
56
0,17 0,00308
menunjukkan
1,56970
43
53
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
ZCR
6
Unstandardized Residual
Zscore
0,183
5,457
0,330
3,033
0,163
6,144
(CAPBVA)
Persamaan
1,2,3,7
Regresi
0,701
Kolmogorov-
4
5
6
Zscore
(CR)
0,732 1,095 0,794
AbsCAPB
Smirnov
0,710
Asymp. Sig.
VA_CR
0,658 0,182 0,554
(2-tailed)
Hasil uji multikolinearitas pada tabel 3
menunjukkan bahwa nilai Tolerance yang
Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas atas seluruh
dimiliki oleh seluruh variabel independen
model regresi di atas diamati pada tabel 3
tersebut di atas 0,1 yang berarti tidak ada
sebagai berikut:
korelasi
antarvariabel
independen
yang
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan
Tabel 3. Ringkasan
Hasil
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
Uji
menunjukkan hal yang sama bahwa nilai
Multikolinearitas
Persa-
Model
maan
Tole-
VIF yang dimiliki oleh seluruh variabel
VIF
independen adalah di bawah 10. Dengan
rance
demikian dapat disimpulkan bahwa model
Regresi
1, 2, 3, 7
4
MNJR
0,958
1,044
regresi
INST
0,951
1,052
multikolinearitas dan model regresi layak
CAPBVA
0,976
1,025
untuk digunakan.
Zscore
0,586
1,707
0,498
Zscore
0,350
2,855
0,865
1,156
0,859
1,164
0,751
1,331
berikut:
(INST)
Zscore
(CR)
AbsINST_
terjadi
regresi di atas diamati pada tabel 4 sebagai
CR
5
tidak
Hasil uji autokorelasi atas seluruh model
2,006
(CR)
AbsMNJR_
ini
Hasil Uji Autokorelasi
(MNJR)
Zscore
penelitian
54
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi
penelitian ini tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Unstandardized Residual
Persamaan
Regresi
Assymp
4
7
5
6
atas
seluruh
uji
model
regresi di atas diamati pada tabel 5 sebagai
berikut:
-
-
-
-
0,034
0,022
0,043
0,032
1
7
4
1
0,274
0,27
0,63
0,27
4
9
4
Test
Value
heteroskedastisitas
1,2,3,
Hasil
. Sig
Tabel 5.
Ringkasan
Hasil
Uji
Heteroskedastisitas
Persa-
Model
maan
(2-
Tole-
VIF
rance
Regresi
tailed)
1, 2, 3, 7
Hasil uji autokorelasi pada tabel 4
menunjukkan bahwa nilai Test adalah 0,0341,
-0,0227,
-0,0434,
dan
4
-0,0321
0,576
0,568
INST
-1,145
0,259
CAPBVA
-1,782
0,083
0,986
0,330
Zscore (CR)
1,276
0,210
AbsMNJR_
-1,758
0,087
-1,003
0,322
Zscore (CR)
1,376
0,177
AbsINST_Z
-0,060
0,952
0,697
0,490
Zscore (CR)
1,971
0,056
AbsCAPBV
-1,433
0,160
Zscore
(MNJR)
dengan probabilitas 0,274, 0,274, 0,639, dan
0,274
MNJR
lebih besar dari tingkat signifikansi
yang ditetapkan sebelumnya (5%). Dengan
CR
demikian hipotesis Ho diterima sehingga
5
dapat disimpulkan bahwa residual random
Zscore
(INST)
atau tidak terjadi autokorelasi antarnilai
residual.
CR
Hasi Uji Heteroskedastisitas
6
Hasil uji heterokedastisitas melalui uji
(CAPBVA)
Glejser pada tabel 5 menunjukkan hasil
bahwa
tidak
ada
satu
pun
variabel
independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi
variabel
dependen
Zscore
A_CR
nilai
absolute Ut (AbsUt). Hasil probabilitas
seluruh variabel tersebut berada di atas
tingkat kepercayaan 5%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi
55
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
dari distribusi normal akan menyebabkan uji
Hasil Uji Linearitas
Hasil uji linearitas atas seluruh model
statistik menjadi tidak valid.
regresi di atas diamati pada tabel 6 sebagai
berikut:
Hasil Uji Hipotesis Pertama
Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Linearitas
R2
Model
MNJR2,
INST2, 0,005
Pertama
c2
c2
hitung
tabel
Varia
Kons-
Koefi-
bel
tanta
sien
0,021 58,11
t
Sig.
hitung
Re-
CAPBVA2
ZMNJR2,
r2
gresi
ZCR2, 0,060
2,52 58,11
MNJR
0,465
1,481 0,065 1,666 0,104
AbsMNJR_CR2
ZINST2,
ZCR2, 0,117
Berdasarkan tabel 7 di atas, persamaan
4,914 58,11
regresi sebagai berikut:
AbsINST_CR2
ZCAPBVA2,
0,164
DPR = 0,465 + 1,481 MNJR
6,888 58,11
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa
ZCR2,
nilai thitung sebesar 1,666 jika dibandingkan
AbsCAPBVA_CR2
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
yakni sebesar 1,6820 maka thitung
Hasil uji linearitas melalui uji Lagrange
lebih
Multiplier pada tabel 6 menunjukkan bahwa
rendah daripada ttabel (1,666 < 1,6820). Nilai
nilai c2 hitung dari seuluruh model lebih
probabilitas
kecil dari c2 tabel maka dapat disimpulkan
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
bahwa model yang benar adalah model
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
linear.
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,104 >
0,05).
Berdasarkan
sebesar
hasil
uji
0,104
hipotesis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Uji Hipotesis
variabel Kepemilikan Manajerial (MNJR)
Analisis statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi.
signifikansi
memiliki
Uji
regresi baik uji t, uji nilai selisih mutlak,
signifikan
maupun uji F sangat dipengaruhi oleh nilai
(DPR).
pengaruh
terhadap
positif
tetapi
Kebijakan
tidak
Dividen
residual yang mengikuti distribusi normal
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
sehingga apabila asumsi ini menyimpang
penelitian Imanda Firmantyas Putri dan
Mohammad Nasir (2006) serta Kartika
56
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Nuringsih (2005). Hasil penelitian tersebut
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa
memberi
tingkat
nilai thitung sebesar 2,035 jika dibandingkan
Kepemilikan Manajerial yang tinggi akan
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
menyebabkan
tidak
yakni sebesar 1,682 maka thitung lebih tinggi
sehingga
daripada ttabel (2,035 > 1,6820). Nilai
kesimpulan
aset
terdiversifikasi
manajerial
bahwa
yang dimiliki
secara
optimal
menginginkan
return
probabilitas
atas
signifikansi
sebesar
0,048
opportunity cost yang besar yaitu dengan
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
pembagian dividen yang semakin besar.
pada
Selain itu, struktur kepemilikan perusahaan
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,048 ≤
di
0,05).
Indonesia relatif terkonsentrasi atau
tingkat
signifikansi
Berdasarkan
yang
hasil
uji
telah
hipotesis
dikuasai oleh keluarga sehingga cenderung
tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
membagikan dividen yang lebih besar.
variabel Kepemilikan Institusional (INST)
Sebaliknya,
memiliki pengaruh positif dan signifikan
perusahaan
Kepemilikan
yang
memiliki
Manajerial
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
rendah
menunjukkan diversifikasi yang optimal
sehingga
retained
cenderung
lebih
dan
earning
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
menyukai
kemudian
penelitian Thanatawee, Yordying (2012).
akan
Hasil
penelitian
tersebut
membayar dividen dalam jumlah yang
kesimpulan
bahwa
rendah.
Institusional
berpengaruh
Hasil Uji Hipotesis Kedua
Tabel 8. Ringkasan
Hasil
Uji
Hipotesis
bel
INST
tanta
0,190
terhadap
Semakin
besar
Kepemilikan
positif
dan
Kebijakan
Dividen.
kepemilikan
saham
institusional maka Kebijakan Dividen yang
ditetapkan akan semakin besar. Keberadaan
Kedua
Varia- Kons-
signifikan
mengambil
Koe-
r2
thitung
pemilik institusional diharapkan mampu
Sig.
melaksanakan
fisien
fungsi
monitoring
yang
Re-
efektif terhadap manajemen perusahaan.
gresi
Fungsi monitoring tersebut bertujuan agar
0,400 0,094 2,035 0,048
manajemen
bertindak
dengan
tujuan
mementingkan kemakmuran para pemegang
saham,
Berdasarkan tabel 8 di atas, persamaan
bukan
mengutamakan
regresi sebagai berikut:
kepentingannya dan bertindak oportunistik.
DPR = 0,190 + 0,400 INST
Kepemilikan
Institusional
yang
besar
mampu mendorong manajerial perusahaan
untuk bertindak selaras dengan kepentingan
57
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
pemegang saham yakni dengan pembagian
memiliki pengaruh negatif dan signifikan
dividen
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
yang
besar
pula.
Selain
itu,
pembayaran dividen dapat dikatakan efektif
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil
sebagai insentif dari upaya monitoring yang
penelitian Marpaung, Elyzabet Indrawati
telah
dan Bram Hadianto (2009) serta Titik
dilaksanakan
pemilik
insitusional
terhadap manajemen perusahaan.
Suwarti (2010). Hasil penelitian tersebut
memberi kesimpulan bahwa Kesempatan
Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Investasi
Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek
Ketiga
semata-mata
hanya
yang didukung oleh riset dan pengembangan
Varia
Kons-
Koe-
bel
tanta
fisien
CAPB
tidak
r2
thitung
saja,
Sig.
tetapi
juga
dengan
perusahaan
yang
Re-
mengeksploitasi
kesempatan
gresi
keuntunggan
dibandingkan
0,524 -1,003 0,096 -2,058 0,046
lebih
dalam
mengambil
dengan
perusahaan lain yang setara dalam satu
kelompok
VA
kemampuan
industri.
Perusahaan
yang
memiliki Kesempatan Investasi yang tinggi
akan membutuhkan dana yang besar pula.
Berdasarkan tabel 9 di atas, persamaan
regresi sebagai berikut:
Kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh
DPR = 0,524 - 1,003 CAPBVA
dari sumber dana internal dan eksternal.
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa
Pemenuhan kebutuhan dana investasi yang
nilai thitung sebesar -2,058 jika dibandingkan
dibiayai dari sumber internal perusahaan
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
akan
yakni sebesar -1,682 maka thitung
pembayaran
lebih
rendah daripada ttabel (-2,058 ≤ -1,6820).
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
tingkat
signifikansi
yang
telah
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,046 ≤
0,05).
Berdasarkan
hasil
uji
dividen
pada
dalam
dengan Kebijakan Dividen.
Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,046
pada
berdampak
hipotesis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Kesempatan Investasi (CAPBVA)
58
penurunan
kaitannya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Hasil Uji Hipotesis Keempat
Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan
Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Dividen.
Keempat
Varia- Konsbel
ZMNJR
Kepemilikan
R2
Koe-
tanta
thitung
ZCR
AbsMN
lebih
memprioritaskan laba pada laba ditahan
Sig.
dibandingkan untuk membayar dividen. Hal
fisien
0,612
Manajerial
Re-
tersebut
gresi
penggunaan
karena
alasan
keefektifan
dana
internal
dibandingkan
0,121 0,289
3,114 0,003 dana
eksternal.
0,168
3,985 0,000 Likuiditas yang baik, pihak manajemen
-2,877 0,007 perusahaan
-0,143
JR_CR
Terlebih
akan
jika
memiliki
menggunakan
potensi
Likuiditas yang ada untuk melunasi utang
atau mendanai operasi perusahaan. Oleh
karena itu, manajemen tidak perlu khawatir
Berdasarkan tabel 10 di atas, persamaan
regresi sebagai berikut:
akan adanya peningkatan financial distress
DPR = 0,612 + 0,121 MNJR + 0,168 CR -
dan kebangkrutan akibat penggunaan utang
0,143 |MNJR-CR|
tinggi karena baik operasi maupun investasi
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa
dapat dibiayai dengan potensi Likuiditas
nilai
antara
yang ada. Dengan demikian, Likuiditas
Likuiditas
mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan
thitung
Kepemilikan
variabel
interaksi
Manajerial
(AbsMNJR_CR)
dan
sebesar
-2,877
Manajerial terhadap Kebijakan Dividen.
jika
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
Hasil Uji Hipotesis Kelima
2,0181 maka t
Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
hitung
lebih rendah daripada
ttabel (-2,877 ≤ 2,0181). Nilai probabilitas
signifikansi
variabel
interaksi
Kepemilikan
Manajerial
Kelima
Varia- Kons-
antara
bel
tanta
Koe-
Likuiditas
sebesar
0,007
Re-
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
gresi
pada
tingkat
signifikansi
yang
telah ZINST
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,007 ≤
ZCR
0,05). Berdasarkan hasil uji hipotesis maka AbsIN
dapat
disimpulkan
bahwa
variabel ST_CR
Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
59
0,670
thitung
Sig.
fisien
dan
(AbsMNJR_CR)
R2
0,059 0,332
1,839 0,074
0,122
3,785 0,001
-0,158
-3,133 0,003
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
pemegang saham.
Berdasarkan tabel 11 di atas, persamaan
Oleh karena dividen
regresi sebagai berikut:
merupakan arus kas keluar maka semakin
DPR = 0,670 + 0,059 INST + 0,122 CR -
kuat posisi Likuiditas perusahaan akan
0,158 |INST-CR|
semakin
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa
untuk membayar dividen. Oleh karena itu,
nilai
antara
Likuiditas mampu memoderasi hubungan
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
positif antara Kepemilikan Institusional dan
(AbsINST_CR)
Kebijakan Dividen.
thitung
variabel
interaksi
sebesar
-3,133
jika
tinggi
kemampuan
perusahaan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
Hasil Uji Hipotesis Keenam
2,0181 maka thitung lebih kecil daripada ttabel
Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
(-3,133
<
-2,0181).
signifikansi
variabel
Nilai
probabilitas
interaksi
Keenam
antara
Varia- Kons-
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
bel
tanta
Koe-
Re-
nilai yang lebih kecil dari nilai pada tingkat
gresi
yang
telah
ditentukan ZCAPB
thitung
Sig.
fisien
(AbsINST_CR) sebesar 0,003 menunjukkan
signifikansi
R2
0,079 0,214
1,306 0,307
sebelumnya yakni 0,05 (0,003 ≤ 0,05). VA
0,153
2,699 0,010
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat ZCR
-0,103
-1,557 0,128
disimpulkan
bahwa
0,586
Likuiditas AbsCA
variabel
mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan
Institusional terhadap Kebijakan Dividen.
PBVA_
CR
Adanya Kepemilikan Institusional akan
memiliki
dampak
dalam
Berdasarkan tabel 12 di atas, persamaan
perusahaan
regresi sebagai berikut:
termasuk dalam hal Kebijakan Dividen.
DPR = 0,586 + 0,079 CAPBVA + 0,153 CR
Tingginya Kepemilikan Institusional akan
- 0,103 |CAPBVA-CR|
menekan manajerial untuk mensejahterakan
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa
dan mengutamakan kepentingannya yakni
nilai
mendapatkan dividen dalam jumlah yang
besar.
Posisi
merupakan
faktor
Likuiditas
penting
perusahaan
yang
dipertimbangkan
sebelum
keputusan
menetapkan
untuk
thitung
variabel
Kesempatan
Investasi
(AbsCAPBVA_CR)
harus
interaksi
dan
sebesar
antara
Likuiditas
-1,557
jika
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
mengambil
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
besarnya
2,0181 maka thitung lebih tinggi daripada ttabel
dividen yang akan dibayarkan kepada
60
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
(-1,557
>
-2,0181).
Nilai
signifikansi
variabel
Kesempatan
Investasi
memanfaatkan Kesempatan Investasi serta
probabilitas
interaksi
dan
mampu membayarkan dividen dalam jumlah
antara
yang tinggi.
Likuiditas
(AbsINST_CR) sebesar 0,128 menunjukkan
nilai yang lebih besar dari nilai pada tingkat
Hasil Uji Hipotesis Ketujuh
signifikansi
Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
yang
telah
ditentukan
sebelumnya yakni 0,05 (0,128 > 0,05).
Ketujuh
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
Varia- Kons-
disimpulkan bahwa variabel Likuiditas tidak
bel
tanta
Re-
Investasi terhadap Kebijakan Dividen.
gresi
penelitian
Titiek
Suwarti
(2010)
Fhitung
Sig.
fisien
mampu memoderasi pengaruh Kesempatan
Hasil penelitian ini selaras dengan MNJR
R2
Koe-
0271
1,066 0,199
yang INST
3,156 0,036
0,309
menjelaskan bahwa Likuiditas tidak mampu CAPB
-0,840
memperkuat pengaruh Kesempatan Investasi VA
terhadap
Kebijakan
Dividen.
Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
Berdasarkan tabel 13 di atas, persamaan
Michell Suharli (2007) yang menjelaskan
regresi sebagai berikut:
bahwa
DPR = 0,271 + 1,066 MNJR + 0,309 INST -
likuiditas
mampu
memperkuat
pengaruh Kesempatan Investasi terhadap
0,840 CAPBVA
Kebijakan
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa
sebagai
Dividen.
kemampuan
Likuiditas
melunasi
diartikan
seluruh
nilai F hitung
sebesar 3,156
dengan
kewajiban jangka pendeknya dan mendanai
probabilitas 0,036 menunjukkan nilai yang
operasionalnya. Perusahaan yang memiliki
lebih
Likuiditas lebih baik maka akan mampu
signifikansi
membayar dividen lebih banyak. Pada
sebelumnya yakni 0,05 (0,036 ≤ 0,05).
perusahaan yang menggunakan dana untuk
Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil
investasi lebih banyak akan menyebabkan
dari tingkat signifikansi tersebut maka
dana untuk pembayaran dividen berkurang.
model regresi ini dapat digunakan untuk
Likuiditas yang baik mampu meminimalisir
memprediksi Kebijakan Dividen (DPR).
keadaan tersebut karena saat itu perusahaan
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
dapat menunda pembayaran hutang jangka
disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial
pendeknya. Dengan demikian, perusahaan
(MNJR), Kepemilikan Institusional (INST),
yang memiliki Likuiditas baik mampu
61
rendah
dari
yang
nilai
telah
pada
tingkat
ditentukan
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
dan
Kesempatan
Investasi
(CAPBVA)
(1,666 < 1,6820). Nilai probabilitas
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
signifikansi sebesar 0,104 menunjukkan
Kebijakan Dividen (DPR).
nilai yang lebih besar dari nilai pada
Manajerial
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
akan menyetarakan kepentingannya dengan
sebelumnya yakni 0,05 (0,104 > 0,05).
pemegang saham sehingga dapat bekerja
Oleh
lebih
bahwa Kepemilikan Manajerial (MNJR)
Peningkatan
hati-hati
Kepemilikan
karena
keputusan
yang
karena
diambil pada nantinya mereka juga akan
memiliki
merasakan dampaknya.
akan
selalu
itu,
pegaruh
dapat
positif
disimpulkan
dan
tidak
Kinerja
manajer
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
oleh
investor
(DPR).
diawasi
institusional.
Investor
institusional
akan
melakukan
fungi
monitoring
agar
positif dan signifikan terhadap Kebijakan
manajemen perusahaan bekerja untuk tujuan
Dividen pada perusahaan sektor industri
memakmurkan
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
pemegang
saham
b. Kepemilikan
dan
Institusional
berpengaruh
investor institusional juga mengaharapkan
Efek
dividen yang tinggi sebagai return atas
Berdasarkan tabel 31 dapat dilihat bahwa
pengorbananya
nilai
menanamkan
saham
di
Indonesia
thitung
periode
sebesar
2008-2013.
2,035
jika
perusahaan. Selain itu, dividen dianggap
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
sebagai insentif atas fungsi monitoring yang
signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,682
telah dilakukannya.
maka thitung
lebih tinggi daripada ttabel
(2,035 ≥ 1,6820). Nilai probabilitas
SIMPULAN DAN SARAN
signifikansi sebesar 0,048 menunjukkan
Simpulan
nilai yang lebih kecil dari nilai pada
berpengaruh
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
positif tetapi tidak signifikan terhadap
sebelumnya yakni 0,05 (0,048 ≤ 0,05).
Kebijakan
Oleh
a. Kepemilikan
Manajerial
Dividen
pada
perusahaan
karena
itu,
dapat
disimpulkan
sektor industri barang konsumsi yang
bahwa Kepemilikan Institusional (INST)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
memiliki pegaruh positif dan signifikan
2008-2013. Hal ini ditunjukkan dengan
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
c. Kesempatan
Berdasarkan tabel 30 dapat dilihat bahwa
Investasi
berpengaruh
jika
negatif dan signifikan terhadap Kebijakan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
Dividen pada perusahaan sektor industri
signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,6820
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
maka thitung lebih rendah daripada ttabel
Efek
nilai
thitung
sebesar
1,666
62
Indonesia
periode
2008-2013.
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Berdasarkan tabel 32 dapat dilihat bahwa
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
nilai
jika
Dividen pada perusahaan sektor industri
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
signifikansi 0,05 yakni sebesar -1,682
Efek
maka thitung lebih rendah daripada ttabel (-
Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui
2,058 ≤ -1,6820). Nilai probabilitas
bahwa nilai thitung variabel interaksi antara
signifikansi sebesar 0,046 menunjukkan
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
nilai yang lebih kecil dari nilai pada
(AbsINST_CR)
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
sebelumnya yakni 0,05 (0,046 ≤ 0,05).
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar
d. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
-2,0181 maka thitung lebih kecil daripada
thitung
sebesar
Kepemilikan
-2,058
Manajerial
Indonesia
periode
sebesar
2008-2013.
-3,133
jika
ttabel (-3,133 ≤ -2,0181). Nilai probabilitas
terhadap
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
signifikansi
Dividen pada perusahaan sektor industri
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
(AbsINST_CR)
Efek
2008-2013.
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
Berdasarkan tabel 33 dapat diketahui
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
bahwa nilai t hitung variabel interaksi
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,003
antara
≤ 0,05).
Indonesia
periode
Kepemilikan
Manajerial
dan
variabel
interaksi
sebesar
antara
0,003
f. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
Likuiditas (AbsMNJR_CR) sebesar 2,877 jika dibandingkan dengan tabel
Kesempatan
pada tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi)
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
yakni sebesar -2,0181 maka t hitung
Dividen pada perusahaan sektor industri
lebih rendah daripada tabel (-2,877 ≤
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
2,0181). Nilai probabilitas signifikansi
Efek
variabel interaksi antara Kepemilikan
Berdasarkan
Manajerial
bahwa nilai thitung variabel interaksi antara
(AbsMNJR_CR)
dan
sebesar
Likuiditas
Indonesia
Kesempatan
0,007
Invetsasi
terhadap
periode
tabel
35
Investasi
2008-2013.
menunjukkan
dan
Likuiditas
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
(AbsCAPBVA_CR) sebesar -1,557 jika
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,007
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar
≤ 0,05).
-2,0181 maka thitung lebih tinggi daripada
ttabel (-1,557 > -2,0181). Nilai probabilitas
e. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
Kepemilikan
Institusional
signifikansi
terhadap
63
variabel
interaksi
antara
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Kesempatan
Investasi
mempertimbangkan
posisi
likuiditas
dan
Likuiditas
sebesar
0,128
perusahaan karena posisi likuiditas yang
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
baik menunjukkan bahwa perusahaan
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
mampu mengelola keuangannya dengan
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,128
baik.
(AbsINST_CR)
b. Bagi perusahaan
> 0,05).
g. Kepemilikan
Manajerial,
1) Perusahaan
Kepemilikan
hendaknya
mampu
Institusional, dan Kesempatan Investasi
mempertahankan dan meningkatkan
berpengaruh
kinerjanya
bersama-sama
terhadap
sehingga
mendapat
Kebijakan Dividen. Berdasarkan tabel 36
loyalitas investor institusional serta
dapat diketahui bahwa nilai F hitung
menarik minat investor institusional
sebesar 3,156 dengan probabilitas 0,036
lainnya. Dengan demikian, diharapkan
menunjukkan nilai yang lebih rendah dari
pembayaran dividen akan tetap tinggi.
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
2) Perusahaan
hendaknya
mampu
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,036
memilih Kesempatan Investasi yang
≤ 0,05).
tepat sehingga dana yang dikeluarkan
dapat
optimal.
Dengan
kebijakan
Saran
tersebut, diharapkan perusahaan tetap
a. Bagi investor
mampu membayarkan dividen kepada
Investor harus bijak dalam memutuskan
pemegang saham karena pengelolaan
investasi di suatu perusahaan. Beberapa
dana yang baik.
hal yang dapat dipertimbangkan adalah
c. Bagi peneliti selanjutnya
terkait dengan persentase Kepemilikan
Institusional
dalam
selanjutnya
sebaiknya
yang
melakukan penelitian serupa namun
dituju karena berdasarkan hasil penelitian
dengan sektor yang berbeda dan
ini,
dengan jumlah sampel yang lebih
semakin
institusional
kebijakan
perusahaan
1) Peneliti
besar
semakin
dividennya.
kepemilikan
besar
pula
banyak sehingga mampu memperkuat
Pertimbangan
hasil penelitian-penelitian yang telah
kedua adalah Kesempatan Investasi yang
dilakukan sebelumnya.
dimiliki perusahaan, berdasarkan hasil
2) Penelitian ini hanya menggunakan
penelitian ini semakin besar kesempatan
satu proksi dari Kesempatan Investasi
investasi maka semakin kecil kebijakan
yaitu Capital Expenditure to Market
dividennya. Pertimbangan ketiga adalah
Value of Asset (CAPBVA). Oleh
Likuiditas,
karena
investor
hendaknya
64
itu,
peneliti
selanjutnya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
menggunakan
Sisca Christianty Dewi. (2008). “Pengaruh
proksi lain seperti Market to Book
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
diharapkan
Value
dapat
Institusional,
(MBVE),
of Equity Ratio
Kebijakan
Utang,
Market to Book Value of Asset Ratio
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
(MBVA), Price to Earning Ratio
terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal
(PER),
Bisnis dan Akuntansi, 10(1), hlm. 47-
Property,
Plant,
and
58.
Equipment to Book Value of Asset
(PPEBVA),
Ratio
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. (1976).
Capital
Expenditure to Market Value Asset
“Theory
(CAPMVA), Current Assets to Net
Behavior, Agency Costs and Ownership
Sales (CAONS), atau Variance of
Structure”.
Total Return (VARRET) agar dapat
Economics, 3(4), pp. 305-360.
lebih
menggambarkan
variabel
Firm:
Journal
“The
(1986).
Managerial
of
Financial
Journal
of
Political
Economy”, 94(3), pg. 461-488.
3) Penelitian ini hanya menggunakan
sebagai
the
Shleifer, Andrei dan Vishny, Robert N.
Kesempatan Investasi.
Likuiditas
of
variabel
Kartika
Nuringsih.
“Analisis
(2005).
pemoderasi. Oleh karena itu, peneliti
Pengaruh
selanjutnya
Kebijakan Utang, ROA, dan Ukuran
diharapkan
dapat
menggunakan variabel lain seperti
leverage
agar
mendapatkan
Kepemilikan
Perusahaan
hasil
terhadap
Dividen: Studi
yang lebih beragam lagi.
Manajerial,
Kebijakan
1995-1996”.
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia ,
2(2), hlm. 103-123.
Michell Suharli dan Megawati Oktorina.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (2011).
“Memprediksi
(2005).
Tingkat
Keuangan .
Pengembalian Investasi pada Equity
(Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto).
Securities Melalui Rasio Profitabilitas,
Jakarta: Salemba Empat.
Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan
Dasar-Dasar
Manajemen
Ratih Fitria Sari. (2010). “Analisis Pengaruh
Kepemilikan
Utang,
Manajerial,
Kebijakan
Profitabilitas,
Ukuran
Publik di Jakarta”. Simposium Nasional
Akuntansi VIII Solo, hlm. 288-296.
Michell
Suharli.
(2007).
“Pengaruh
dan
Investment
Perusahaan, dan Kesempatan Investasi
Profitability
terhadap Kebijakan Dividen”. Skripsi.
Opportunity Set terhadap Kebijakan
Universitas Sebelas Maret.
Dividen
Tunai
sebagai
Variabel
65
dengan
Likuiditas
Penguat”.
Jurnal
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Akuntansi dan Keuangan, 9(1), hlm. 9-
17.
Van Horne, James C dan Wachowicz, John
M. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat.
Indriantoro, N. dan Supomo, B. (2002).
Metodologi
Bisnis.
Penelitian
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Thanatawee, Yordying. (2013). “Ownership
Structure
and
Dividend
Policy:
Evidence from Thailand”. International
Journal of Economics and Finance,
5(1), pg. 121-131.
Imanda Firmantyas Putri dan Mohammad
Nasir.
“Analisis
(2006).
Simultan
Kepemilikan
Kepemilikan
Kebijakan
Dividen
Keagenan.
Persamaan
Manajerial,
Institusional,
Utang,
dalam
dan
Risiko,
Kebijakan
Perspektif
Simposium
Teori
Nasional
Akuntansi IX Padang.
Elyzabet Indrawati Marpaung dan Bram
Hadianto.
(2009).
PPengaruh
Profitabilitas dan Kesempatan Investasi
terhadap
Kebijakan
Dividen:
Studi
empiric pada Emiten Pembentuk Indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi 1(1), hlm. 70-84.
66
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEBIJAKAN DIVIDEN PADA
SEKTOR INDUSTRI BARANG KONSUMSI
Pujiati
Alumni Prodi Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta
pujiatids@gmail.com
Abstrak: Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Dividen pada Sektor Industri
Barang Konsumsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel kepemilikan
manajerial, kepemilikan institusional, dan kesempatan investasi terhadap kebijakan dividen
dengan menggunakan likuiditas sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan sektor industri
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013. Penelitian ini
termasuk dalam penelitian asosiatif (hubungan), yaitu penelitian yang bertujuan untuk
mengetahui hubungan dua variabel atau lebih. Populasi penelitian ini adalah perusahaan
sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2008-2013.
Tehnik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling. Terdapat 7 perusahaan yang
memenuhi kriteria sebagai sampel penelitian sehingga data penelitian berjumlah 42. Hasil
penelitian ini adalah kepemilikan manajerial berpengaruh positif tetapi tidak signifikan
terhadap kebijakan dividen, kepemilikan institusional berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen, kesempatan investasi berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap kebijakan dividen, likuiditas mampu memoderasi kepemilikan manajerial terhadap
kebijakan dividen, likuiditas mampu memoderasi kepemilikan institusional terhadap
kebijakan dividen, likuditas tidak mampu memoderasi kesempatan investasi terhadap
kebijakan dividen, dan kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional, dan kesempatan
investasi berpengaruh bersama-sama terhadap kebijakan dividen.
Kata kunci: kebijakan dividen, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional,
kesempatan investasi
Abstract: Factors Influencing Corporate Dividend Policy of Consumer Goods Industry.
The research examines the effect of managerial ownership, institutional ownership, and
investment opportunity on dividend policy with liquidity as moderating variable. This study
used a sample of consumer goods industry that distribute dividend in the period 2008-2013
are listed on the Indonesia Stock Exchange. Purposive sampling is used as sampling
technique. Fourty two firms were used as research data. This research concludes that
managerial ownership have positive but not significant influence toward dividend policy and
liquidity moderate this influence, institutional ownership have positive and significant
influence toward dividend policy and liquidity moderate this influence, investment
opportunity have negative and significant influence toward dividend policy and liquidity
can’t moderate this influence, managerial ownership, institutional ownership, and investment
opportunity have significant influence toward dividend policy.
Keywords: dividend policy, managerial ownership, institutional ownership, investment
opportunity
wewenang yang didelegasikan pemegang
PENDAHULUAN
Wewenang
dalam
menetapkan
saham kepada dewan direksi perusahaan.
kebijakan dividen merupakan salah satu
Keputusan kebijakan dividen merupakan
49
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
keputusan tentang jumlah laba saat ini yang
berdampak pada sumber dana internal yang
akan dibayarkan sebagai dividen daripada
dimiliki perusahaan akan relatif rendah.
laba yang akan ditahan untuk kemudian
Pada situasi tersebut, jika perusahaan ingin
diinvestasikan kembali dalam perusahaan
melakukan ekspansi maka akan didanai dari
(Brigham, E.F. dan Houston, J.F, 2011: 27).
sumber dana eksternal yang relatif mahal,
Perusahaan dalam menetapkan kebijakan
misalnya menggunakan utang. Peningkatan
dividen harus memperhatikan faktor-faktor
penggunaan utang akan meningkatkan rasio
yang
utang
berpengaruh
dividen.
Keputusan
merupakan
salah
terhadap
kebijakan
kebijakan
satu
dividen
cara
yang
kebangkrutan
untuk
Keputusan
mengakibatkan
dan
risiko
distress.
financial
tersebut
justru
akan
meningkatkan kesejahteraan para pemegang
menimbulkan konflik baru antara manajer,
saham terutama pemegang saham yang
pemegang saham, dan kreditur sehingga
berorientasi pada jangka panjang bukan
perusahaan
pemegang saham yang berorientasi pada
menentukan
capital gain. Oleh sebab itu, perusahaan
masing-masing alternatif keputusan akan
akan berusaha meningkatkan pembayaran
memiliki risiko (Easterbrook dalam Kartika
dividen dari tahun ke tahun (Ratih Fitria
Nuringsih, 2005: 105).
Sari, 2010: 20).
harus
secara
kebijakan
bijak
dividen
dalam
karena
Perilaku manajer dapat diawasi oleh
Masalah kebijakan dividen berkaitan
pemegang saham dengan mengeluarkan kos
dengan masalah keagenan. Salah satu pihak
pengawasan
yang menentukan kebijakan dividen adalah
Kepemilikan manajerial dipandang dapat
manajer. Perusahaan sebaiknya menetapkan
mengurangi agency cost apabila porsinya
kebijakan
dalam struktur kepemilikan di perusahaan
dividen
yang
rendah
agar
yang disebut agency cost.
memiliki sumber dana internal yang relatif
ditingkatkan.
lebih murah jika dibandingkan dengan
manajer untuk terlibat dalam kepemilikan
pendanaan melalui utang atau emisi saham
saham
baru. Kenyataannya, manajer juga terlibat
kepentingan
dalam
saham.
terkadang
kepemilikan
saham
menginginkan
return
sehingga
Pemberian
bertujuan
untuk
manajer
Keterlibatan
kesempatan
menyetarakan
dengan
pemegang
manajer
tersebut
mendorong manajer untuk bertindak secara
dalam
bentuk dividen. Perilaku manajer yang
hati-hati
menyukai dividen rendah akan berakibat
menanggung konsekuensi atas keputusan
pada laba ditahan yang dimiliki perusahaan
yang diambilnya. Selain itu, manajer akan
menjadi
termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya
relatif
tinggi.
Jika
manajer
dalam
menyukai dividen yang besar maka akan
50
karena
mengelola
mereka
akan
perusahaan
turut
(Sisca
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Christianty Dewi, 2008: 48). Manajer yang
investasi, maupun melunasi utang (Michell
memiliki saham dalam perusahaan yang
Suharli dan Megawati Oktorina, 2005: 288-
dipimpin akan mempunyai peran ganda
289). Terlebih jika kondisi perusahaan
yaitu sebagai manajer sekaligus investor.
dalam keadaan yang baik, maka pihak
Posisi
lebih
manajemen akan cenderung lebih memilih
menyukai pendapatan dividen yang besar
investasi baru daripada membayar dividen
(bird in the hand theory).
bagi pemegang saham dalam jumlah yang
manajer
sebagai
investor
dianggap
tinggi (Michell Suharli, 2007: 12). Oleh
manajemen.
karena itu, semakin besar investasi yang
Kepemilikan institusional yang tinggi akan
dikeluarkan pada periode tertentu maka
menghasilkan
upaya-upaya
semakin
yang
intensif
Kepemilikan
dapat
institusional
memonitor
lebih
kinerja
pengawasan
sehingga
manajer
melaporkan
oportunis
untuk
kepentingan
pribadinya
laba
Likuiditas
secara
pertimbangan
memaksimalkan
yang
akan
perusahaan
utama
merupakan
manajer
dalam
menentukan besaran kebijakan dividen. Bagi
dan
perusahaan, dividen merupakan kas keluar
itu,
sehingga semakin besar posisi kas dan
investor
likuiditas perusahaan secara keseluruhan
institusional akan memaksa manajer untuk
akan semakin besar kemampuan perusahaan
mendistribusikan arus kas sebagai dividen.
untuk membayar dividen. Syarat perjanjian
Dividen
utang sebagai pelindung dalam kesepakatan
Meckling
(1976:
pengawasan
372-373).
yang
dapat
kompensasi
Jensen
dividen
dibayarkan.
dapat
membatasi perilaku opportunistic manajer,
yaitu
kecil
efektif
Selain
dari
digunakan
atas
obligasi atau perjanjian pinjaman sering kali
terhadap
meliputi batasan untuk pembayaran dividen.
manajerial perusahaan (Shleifer, Andrei dan
Batasan tersebut ditentukan oleh pihak
Vishny Robert W, 1986: 478).
pemberi
kegiatan
investor
sebagai
pengawasan
institusional
mereka
Setiap investor pasti mengharapkan
pinjaman
untuk
menjaga
kemampuan perusahaan membayar utang.
pertumbuhan
perusahaan
agar
dapat
Ketika larangan tersebut diberlakukan maka
memperoleh
pengembalian
seperti
yang
akan
mempengaruhi
kebijakan
dividen
diinginkan atas partisipasinya dalam bentuk
perusahaan (Van Horne, James C dan
penyertaan saham. Di sisi lain, pihak
Wachowicz, John M, 2007: 282-283)
manajemen akan membatasi arus kas keluar
berupa dividen kas yang berjumlah terlalu
besar
dengan
alasan
mempertahankan
kelangsungan hidup perusahaan, menambah
51
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
METODE PENELITIAN
Data, Intrumen, dan Teknik Pengum-
Jenis Penelitian
pulan
a) Data
Berdasar jenis data dan analisis yang
Metode
digunakan, penelitian ini termasuk dalam
penelitian kuantitatif karena mengacu pada
digunakan
perhitungan data berupa angka.
metode
pengumpulan
dalam
terdaftar
di
barang
BEI
konsumsi
periode
melalui
www.idx.co.id.
Waktu
dokumen
dengan
secara
online
yang
b) Teknik Analisis Data
2008-2013.
1) Uji Statistik Deskriptif
Pengambilan data dilakukan di Bursa Efek
Indonesia
yakni
adalah
resmi Bursa Efek Indonesia.
Penelitian ini dilakukan pada perusahaan
industri
ini
yang
dengan mengambil data melalui website
Waktu dan Tempat Penelitian
sektor
penelitian
dokumentasi
mengumpulkan
data
situs
Statistik deskriptif digunakan
website
penelitian
ini
peneliti
dilaksanakan bulan Desember - Maret 2015.
untuk
memberikan
informasi mengenai karakteristikkarakteristik
variabel
penelitian
utama serta demografi jika ada
Target/Subjek Penelitian
Populasi dalam penelitian ini adalah
(Indrianto dan Supomo, 2009: 170).
perusahaan sektor industri barang konsumsi
Pengukuran yang digunakan adalah
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
nilai minimum, nilai maksimum,
periode 2008-2013. Metode pengambilan
rata-rata
sampel
deviasi.
melalui
purposive
sampling.
(mean),
dan
standar
asumsi
klasik
Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan
dengan
menggunakan metode
2) Uji Asumsi Klasik
purposive
sampling, maka terdapat tujuh perusahaan
sektor industri barang konsumsi
Pengujian
yang
dalam penelitian ini meliputi uji
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama
normalitas, uji multikolinearitas, uji
tahun 2008 sampai dengan tahun 2013 yang
autokorelasi,
dijadikan sampel.
sitas, dan uji linearitas.
uji
heteroskedasti-
3) Uji Hipotesis
Dalam
pengujian
penelitian
hipotesis
ini,
dengan
menggunakan analisis regresi linear
52
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
sederhana, analisis regresi nilai
Uji Asumsi Klasik
Berikut adalah persamaan regresi dalam
selisih mutlak, dan analisis regresi
penelitian ini:
linear berganda.
1: Y = α + β1 MNJR + ε
HASIL
PENELITIAN
2: Y = α + β2 INST + ε
DAN
3: Y = α + β3 CAPBVA + ε
PEMBAHASAN
4: Y = α + β1 ZMNJR + β4 ZCR + β5
Variabel yang diukur dalam penelitian
AbsMNJR - CR + ε
ini diproksikan dengan Kebijakan Dividen
5: Y = α + β2 ZINST + β4 ZCR + β6
(DPR), Kepemilikan Manajerial (MNJR),
Kepemilikan
AbsINST - CR + ε
Institusional (INST),
6: Y = α + β3 ZCAPBVA + β4 ZCR + β7
Kesempatan Investasi (capital expenditur to
book
value
of
asset/CAPBVA),
AbsCAPBVA - CR + ε
dan
7: Y = α + β1 MNJR + β2 INST + β3
Likuiditas (CR).
CAPBVA + ε
Analisis Statistik Deskriptif
Hasil Uji Normalitas
Hasil statistik deskriptif dari variabel
Berdasarkan
tersebut dapat diamati pada tabel 1 sebagai
hasil
uji
normalitas
berikut:
menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov pada
Tabel 1. Hasil Stastistik Deskriptif
tabel
DP
Min
Max
Std.
normal.
imu
imu
Deviati
Smirnov
N
m
m
42
0,10
R
MN
791
42
JR
INS
0,00
001
42
T
CA
0,24
132
42
-
PB
0,02
VA
65
CR
2
42
0,88
077
Mean
0,92 0,48814
0,794
0,22596
Unstandardized
dengan
probabilitas
signifikansi
(Ha) ditolak. Hasil uji normalitas atas
seluruh model regresi di atas diamati pada
0,17022
tabel 2 sebagai berikut:
0,06993
89
11,7 3,73469
untuk
Kolmogorov-
α = 0,05. Hal ini berarti (H0) diterima dan
0,00428
09
0,44 0,03509
(K-S)
nilai
yang
0,710, 0,658, 0,182, dan 0,554 berada di atas
44
0,96 0,74187
Besarnya
hubungan
Residual adalah 0,701, 0,732, 1,095, dan
on
56
0,17 0,00308
menunjukkan
1,56970
43
53
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Tabel 2. Ringkasan Hasil Uji Normalitas
ZCR
6
Unstandardized Residual
Zscore
0,183
5,457
0,330
3,033
0,163
6,144
(CAPBVA)
Persamaan
1,2,3,7
Regresi
0,701
Kolmogorov-
4
5
6
Zscore
(CR)
0,732 1,095 0,794
AbsCAPB
Smirnov
0,710
Asymp. Sig.
VA_CR
0,658 0,182 0,554
(2-tailed)
Hasil uji multikolinearitas pada tabel 3
menunjukkan bahwa nilai Tolerance yang
Hasil Uji Multikolinearitas
Hasil uji multikolinearitas atas seluruh
dimiliki oleh seluruh variabel independen
model regresi di atas diamati pada tabel 3
tersebut di atas 0,1 yang berarti tidak ada
sebagai berikut:
korelasi
antarvariabel
independen
yang
nilainya lebih dari 95%. Hasil perhitungan
Tabel 3. Ringkasan
Hasil
nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga
Uji
menunjukkan hal yang sama bahwa nilai
Multikolinearitas
Persa-
Model
maan
Tole-
VIF yang dimiliki oleh seluruh variabel
VIF
independen adalah di bawah 10. Dengan
rance
demikian dapat disimpulkan bahwa model
Regresi
1, 2, 3, 7
4
MNJR
0,958
1,044
regresi
INST
0,951
1,052
multikolinearitas dan model regresi layak
CAPBVA
0,976
1,025
untuk digunakan.
Zscore
0,586
1,707
0,498
Zscore
0,350
2,855
0,865
1,156
0,859
1,164
0,751
1,331
berikut:
(INST)
Zscore
(CR)
AbsINST_
terjadi
regresi di atas diamati pada tabel 4 sebagai
CR
5
tidak
Hasil uji autokorelasi atas seluruh model
2,006
(CR)
AbsMNJR_
ini
Hasil Uji Autokorelasi
(MNJR)
Zscore
penelitian
54
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji Autokorelasi
penelitian ini tidak mengandung adanya
heteroskedastisitas.
Unstandardized Residual
Persamaan
Regresi
Assymp
4
7
5
6
atas
seluruh
uji
model
regresi di atas diamati pada tabel 5 sebagai
berikut:
-
-
-
-
0,034
0,022
0,043
0,032
1
7
4
1
0,274
0,27
0,63
0,27
4
9
4
Test
Value
heteroskedastisitas
1,2,3,
Hasil
. Sig
Tabel 5.
Ringkasan
Hasil
Uji
Heteroskedastisitas
Persa-
Model
maan
(2-
Tole-
VIF
rance
Regresi
tailed)
1, 2, 3, 7
Hasil uji autokorelasi pada tabel 4
menunjukkan bahwa nilai Test adalah 0,0341,
-0,0227,
-0,0434,
dan
4
-0,0321
0,576
0,568
INST
-1,145
0,259
CAPBVA
-1,782
0,083
0,986
0,330
Zscore (CR)
1,276
0,210
AbsMNJR_
-1,758
0,087
-1,003
0,322
Zscore (CR)
1,376
0,177
AbsINST_Z
-0,060
0,952
0,697
0,490
Zscore (CR)
1,971
0,056
AbsCAPBV
-1,433
0,160
Zscore
(MNJR)
dengan probabilitas 0,274, 0,274, 0,639, dan
0,274
MNJR
lebih besar dari tingkat signifikansi
yang ditetapkan sebelumnya (5%). Dengan
CR
demikian hipotesis Ho diterima sehingga
5
dapat disimpulkan bahwa residual random
Zscore
(INST)
atau tidak terjadi autokorelasi antarnilai
residual.
CR
Hasi Uji Heteroskedastisitas
6
Hasil uji heterokedastisitas melalui uji
(CAPBVA)
Glejser pada tabel 5 menunjukkan hasil
bahwa
tidak
ada
satu
pun
variabel
independen yang signifikan secara statistik
mempengaruhi
variabel
dependen
Zscore
A_CR
nilai
absolute Ut (AbsUt). Hasil probabilitas
seluruh variabel tersebut berada di atas
tingkat kepercayaan 5%. Dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa model regresi
55
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
dari distribusi normal akan menyebabkan uji
Hasil Uji Linearitas
Hasil uji linearitas atas seluruh model
statistik menjadi tidak valid.
regresi di atas diamati pada tabel 6 sebagai
berikut:
Hasil Uji Hipotesis Pertama
Tabel 7. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Tabel 6. Ringkasan Hasil Uji Linearitas
R2
Model
MNJR2,
INST2, 0,005
Pertama
c2
c2
hitung
tabel
Varia
Kons-
Koefi-
bel
tanta
sien
0,021 58,11
t
Sig.
hitung
Re-
CAPBVA2
ZMNJR2,
r2
gresi
ZCR2, 0,060
2,52 58,11
MNJR
0,465
1,481 0,065 1,666 0,104
AbsMNJR_CR2
ZINST2,
ZCR2, 0,117
Berdasarkan tabel 7 di atas, persamaan
4,914 58,11
regresi sebagai berikut:
AbsINST_CR2
ZCAPBVA2,
0,164
DPR = 0,465 + 1,481 MNJR
6,888 58,11
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat bahwa
ZCR2,
nilai thitung sebesar 1,666 jika dibandingkan
AbsCAPBVA_CR2
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
yakni sebesar 1,6820 maka thitung
Hasil uji linearitas melalui uji Lagrange
lebih
Multiplier pada tabel 6 menunjukkan bahwa
rendah daripada ttabel (1,666 < 1,6820). Nilai
nilai c2 hitung dari seuluruh model lebih
probabilitas
kecil dari c2 tabel maka dapat disimpulkan
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
bahwa model yang benar adalah model
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
linear.
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,104 >
0,05).
Berdasarkan
sebesar
hasil
uji
0,104
hipotesis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
Uji Hipotesis
variabel Kepemilikan Manajerial (MNJR)
Analisis statistik yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis regresi.
signifikansi
memiliki
Uji
regresi baik uji t, uji nilai selisih mutlak,
signifikan
maupun uji F sangat dipengaruhi oleh nilai
(DPR).
pengaruh
terhadap
positif
tetapi
Kebijakan
tidak
Dividen
residual yang mengikuti distribusi normal
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
sehingga apabila asumsi ini menyimpang
penelitian Imanda Firmantyas Putri dan
Mohammad Nasir (2006) serta Kartika
56
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Nuringsih (2005). Hasil penelitian tersebut
Berdasarkan tabel 8 dapat dilihat bahwa
memberi
tingkat
nilai thitung sebesar 2,035 jika dibandingkan
Kepemilikan Manajerial yang tinggi akan
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
menyebabkan
tidak
yakni sebesar 1,682 maka thitung lebih tinggi
sehingga
daripada ttabel (2,035 > 1,6820). Nilai
kesimpulan
aset
terdiversifikasi
manajerial
bahwa
yang dimiliki
secara
optimal
menginginkan
return
probabilitas
atas
signifikansi
sebesar
0,048
opportunity cost yang besar yaitu dengan
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
pembagian dividen yang semakin besar.
pada
Selain itu, struktur kepemilikan perusahaan
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,048 ≤
di
0,05).
Indonesia relatif terkonsentrasi atau
tingkat
signifikansi
Berdasarkan
yang
hasil
uji
telah
hipotesis
dikuasai oleh keluarga sehingga cenderung
tersebut maka dapa disimpulkan bahwa
membagikan dividen yang lebih besar.
variabel Kepemilikan Institusional (INST)
Sebaliknya,
memiliki pengaruh positif dan signifikan
perusahaan
Kepemilikan
yang
memiliki
Manajerial
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
rendah
menunjukkan diversifikasi yang optimal
sehingga
retained
cenderung
lebih
dan
earning
Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
menyukai
kemudian
penelitian Thanatawee, Yordying (2012).
akan
Hasil
penelitian
tersebut
membayar dividen dalam jumlah yang
kesimpulan
bahwa
rendah.
Institusional
berpengaruh
Hasil Uji Hipotesis Kedua
Tabel 8. Ringkasan
Hasil
Uji
Hipotesis
bel
INST
tanta
0,190
terhadap
Semakin
besar
Kepemilikan
positif
dan
Kebijakan
Dividen.
kepemilikan
saham
institusional maka Kebijakan Dividen yang
ditetapkan akan semakin besar. Keberadaan
Kedua
Varia- Kons-
signifikan
mengambil
Koe-
r2
thitung
pemilik institusional diharapkan mampu
Sig.
melaksanakan
fisien
fungsi
monitoring
yang
Re-
efektif terhadap manajemen perusahaan.
gresi
Fungsi monitoring tersebut bertujuan agar
0,400 0,094 2,035 0,048
manajemen
bertindak
dengan
tujuan
mementingkan kemakmuran para pemegang
saham,
Berdasarkan tabel 8 di atas, persamaan
bukan
mengutamakan
regresi sebagai berikut:
kepentingannya dan bertindak oportunistik.
DPR = 0,190 + 0,400 INST
Kepemilikan
Institusional
yang
besar
mampu mendorong manajerial perusahaan
untuk bertindak selaras dengan kepentingan
57
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
pemegang saham yakni dengan pembagian
memiliki pengaruh negatif dan signifikan
dividen
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
yang
besar
pula.
Selain
itu,
pembayaran dividen dapat dikatakan efektif
Hasil penelitian ini selaras dengan hasil
sebagai insentif dari upaya monitoring yang
penelitian Marpaung, Elyzabet Indrawati
telah
dan Bram Hadianto (2009) serta Titik
dilaksanakan
pemilik
insitusional
terhadap manajemen perusahaan.
Suwarti (2010). Hasil penelitian tersebut
memberi kesimpulan bahwa Kesempatan
Hasil Uji Hipotesis Ketiga
Investasi
Tabel 9. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
ditunjukkan dengan adanya proyek-proyek
Ketiga
semata-mata
hanya
yang didukung oleh riset dan pengembangan
Varia
Kons-
Koe-
bel
tanta
fisien
CAPB
tidak
r2
thitung
saja,
Sig.
tetapi
juga
dengan
perusahaan
yang
Re-
mengeksploitasi
kesempatan
gresi
keuntunggan
dibandingkan
0,524 -1,003 0,096 -2,058 0,046
lebih
dalam
mengambil
dengan
perusahaan lain yang setara dalam satu
kelompok
VA
kemampuan
industri.
Perusahaan
yang
memiliki Kesempatan Investasi yang tinggi
akan membutuhkan dana yang besar pula.
Berdasarkan tabel 9 di atas, persamaan
regresi sebagai berikut:
Kebutuhan dana tersebut dapat diperoleh
DPR = 0,524 - 1,003 CAPBVA
dari sumber dana internal dan eksternal.
Berdasarkan tabel 9 dapat dilihat bahwa
Pemenuhan kebutuhan dana investasi yang
nilai thitung sebesar -2,058 jika dibandingkan
dibiayai dari sumber internal perusahaan
dengan ttabel pada tingkat signifikansi 0,05
akan
yakni sebesar -1,682 maka thitung
pembayaran
lebih
rendah daripada ttabel (-2,058 ≤ -1,6820).
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
tingkat
signifikansi
yang
telah
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,046 ≤
0,05).
Berdasarkan
hasil
uji
dividen
pada
dalam
dengan Kebijakan Dividen.
Nilai probabilitas signifikansi sebesar 0,046
pada
berdampak
hipotesis
tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
variabel Kesempatan Investasi (CAPBVA)
58
penurunan
kaitannya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Hasil Uji Hipotesis Keempat
Kepemilikan Manajerial terhadap Kebijakan
Tabel 10. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
Dividen.
Keempat
Varia- Konsbel
ZMNJR
Kepemilikan
R2
Koe-
tanta
thitung
ZCR
AbsMN
lebih
memprioritaskan laba pada laba ditahan
Sig.
dibandingkan untuk membayar dividen. Hal
fisien
0,612
Manajerial
Re-
tersebut
gresi
penggunaan
karena
alasan
keefektifan
dana
internal
dibandingkan
0,121 0,289
3,114 0,003 dana
eksternal.
0,168
3,985 0,000 Likuiditas yang baik, pihak manajemen
-2,877 0,007 perusahaan
-0,143
JR_CR
Terlebih
akan
jika
memiliki
menggunakan
potensi
Likuiditas yang ada untuk melunasi utang
atau mendanai operasi perusahaan. Oleh
karena itu, manajemen tidak perlu khawatir
Berdasarkan tabel 10 di atas, persamaan
regresi sebagai berikut:
akan adanya peningkatan financial distress
DPR = 0,612 + 0,121 MNJR + 0,168 CR -
dan kebangkrutan akibat penggunaan utang
0,143 |MNJR-CR|
tinggi karena baik operasi maupun investasi
Berdasarkan tabel 10 dapat dilihat bahwa
dapat dibiayai dengan potensi Likuiditas
nilai
antara
yang ada. Dengan demikian, Likuiditas
Likuiditas
mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan
thitung
Kepemilikan
variabel
interaksi
Manajerial
(AbsMNJR_CR)
dan
sebesar
-2,877
Manajerial terhadap Kebijakan Dividen.
jika
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
Hasil Uji Hipotesis Kelima
2,0181 maka t
Tabel 11. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
hitung
lebih rendah daripada
ttabel (-2,877 ≤ 2,0181). Nilai probabilitas
signifikansi
variabel
interaksi
Kepemilikan
Manajerial
Kelima
Varia- Kons-
antara
bel
tanta
Koe-
Likuiditas
sebesar
0,007
Re-
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari nilai
gresi
pada
tingkat
signifikansi
yang
telah ZINST
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,007 ≤
ZCR
0,05). Berdasarkan hasil uji hipotesis maka AbsIN
dapat
disimpulkan
bahwa
variabel ST_CR
Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
59
0,670
thitung
Sig.
fisien
dan
(AbsMNJR_CR)
R2
0,059 0,332
1,839 0,074
0,122
3,785 0,001
-0,158
-3,133 0,003
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
pemegang saham.
Berdasarkan tabel 11 di atas, persamaan
Oleh karena dividen
regresi sebagai berikut:
merupakan arus kas keluar maka semakin
DPR = 0,670 + 0,059 INST + 0,122 CR -
kuat posisi Likuiditas perusahaan akan
0,158 |INST-CR|
semakin
Berdasarkan tabel 11 dapat dilihat bahwa
untuk membayar dividen. Oleh karena itu,
nilai
antara
Likuiditas mampu memoderasi hubungan
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
positif antara Kepemilikan Institusional dan
(AbsINST_CR)
Kebijakan Dividen.
thitung
variabel
interaksi
sebesar
-3,133
jika
tinggi
kemampuan
perusahaan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
Hasil Uji Hipotesis Keenam
2,0181 maka thitung lebih kecil daripada ttabel
Tabel 12. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
(-3,133
<
-2,0181).
signifikansi
variabel
Nilai
probabilitas
interaksi
Keenam
antara
Varia- Kons-
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
bel
tanta
Koe-
Re-
nilai yang lebih kecil dari nilai pada tingkat
gresi
yang
telah
ditentukan ZCAPB
thitung
Sig.
fisien
(AbsINST_CR) sebesar 0,003 menunjukkan
signifikansi
R2
0,079 0,214
1,306 0,307
sebelumnya yakni 0,05 (0,003 ≤ 0,05). VA
0,153
2,699 0,010
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat ZCR
-0,103
-1,557 0,128
disimpulkan
bahwa
0,586
Likuiditas AbsCA
variabel
mampu memoderasi pengaruh Kepemilikan
Institusional terhadap Kebijakan Dividen.
PBVA_
CR
Adanya Kepemilikan Institusional akan
memiliki
dampak
dalam
Berdasarkan tabel 12 di atas, persamaan
perusahaan
regresi sebagai berikut:
termasuk dalam hal Kebijakan Dividen.
DPR = 0,586 + 0,079 CAPBVA + 0,153 CR
Tingginya Kepemilikan Institusional akan
- 0,103 |CAPBVA-CR|
menekan manajerial untuk mensejahterakan
Berdasarkan tabel 12 dapat dilihat bahwa
dan mengutamakan kepentingannya yakni
nilai
mendapatkan dividen dalam jumlah yang
besar.
Posisi
merupakan
faktor
Likuiditas
penting
perusahaan
yang
dipertimbangkan
sebelum
keputusan
menetapkan
untuk
thitung
variabel
Kesempatan
Investasi
(AbsCAPBVA_CR)
harus
interaksi
dan
sebesar
antara
Likuiditas
-1,557
jika
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
mengambil
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar -
besarnya
2,0181 maka thitung lebih tinggi daripada ttabel
dividen yang akan dibayarkan kepada
60
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
(-1,557
>
-2,0181).
Nilai
signifikansi
variabel
Kesempatan
Investasi
memanfaatkan Kesempatan Investasi serta
probabilitas
interaksi
dan
mampu membayarkan dividen dalam jumlah
antara
yang tinggi.
Likuiditas
(AbsINST_CR) sebesar 0,128 menunjukkan
nilai yang lebih besar dari nilai pada tingkat
Hasil Uji Hipotesis Ketujuh
signifikansi
Tabel 13. Ringkasan Hasil Uji Hipotesis
yang
telah
ditentukan
sebelumnya yakni 0,05 (0,128 > 0,05).
Ketujuh
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
Varia- Kons-
disimpulkan bahwa variabel Likuiditas tidak
bel
tanta
Re-
Investasi terhadap Kebijakan Dividen.
gresi
penelitian
Titiek
Suwarti
(2010)
Fhitung
Sig.
fisien
mampu memoderasi pengaruh Kesempatan
Hasil penelitian ini selaras dengan MNJR
R2
Koe-
0271
1,066 0,199
yang INST
3,156 0,036
0,309
menjelaskan bahwa Likuiditas tidak mampu CAPB
-0,840
memperkuat pengaruh Kesempatan Investasi VA
terhadap
Kebijakan
Dividen.
Hasil
penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian
Berdasarkan tabel 13 di atas, persamaan
Michell Suharli (2007) yang menjelaskan
regresi sebagai berikut:
bahwa
DPR = 0,271 + 1,066 MNJR + 0,309 INST -
likuiditas
mampu
memperkuat
pengaruh Kesempatan Investasi terhadap
0,840 CAPBVA
Kebijakan
Berdasarkan tabel 13 dapat diketahui bahwa
sebagai
Dividen.
kemampuan
Likuiditas
melunasi
diartikan
seluruh
nilai F hitung
sebesar 3,156
dengan
kewajiban jangka pendeknya dan mendanai
probabilitas 0,036 menunjukkan nilai yang
operasionalnya. Perusahaan yang memiliki
lebih
Likuiditas lebih baik maka akan mampu
signifikansi
membayar dividen lebih banyak. Pada
sebelumnya yakni 0,05 (0,036 ≤ 0,05).
perusahaan yang menggunakan dana untuk
Dengan nilai probabilitas yang lebih kecil
investasi lebih banyak akan menyebabkan
dari tingkat signifikansi tersebut maka
dana untuk pembayaran dividen berkurang.
model regresi ini dapat digunakan untuk
Likuiditas yang baik mampu meminimalisir
memprediksi Kebijakan Dividen (DPR).
keadaan tersebut karena saat itu perusahaan
Berdasarkan hasil uji hipotesis maka dapat
dapat menunda pembayaran hutang jangka
disimpulkan bahwa Kepemilikan Manajerial
pendeknya. Dengan demikian, perusahaan
(MNJR), Kepemilikan Institusional (INST),
yang memiliki Likuiditas baik mampu
61
rendah
dari
yang
nilai
telah
pada
tingkat
ditentukan
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
dan
Kesempatan
Investasi
(CAPBVA)
(1,666 < 1,6820). Nilai probabilitas
secara bersama-sama berpengaruh terhadap
signifikansi sebesar 0,104 menunjukkan
Kebijakan Dividen (DPR).
nilai yang lebih besar dari nilai pada
Manajerial
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
akan menyetarakan kepentingannya dengan
sebelumnya yakni 0,05 (0,104 > 0,05).
pemegang saham sehingga dapat bekerja
Oleh
lebih
bahwa Kepemilikan Manajerial (MNJR)
Peningkatan
hati-hati
Kepemilikan
karena
keputusan
yang
karena
diambil pada nantinya mereka juga akan
memiliki
merasakan dampaknya.
akan
selalu
itu,
pegaruh
dapat
positif
disimpulkan
dan
tidak
Kinerja
manajer
signifikan terhadap Kebijakan Dividen
oleh
investor
(DPR).
diawasi
institusional.
Investor
institusional
akan
melakukan
fungi
monitoring
agar
positif dan signifikan terhadap Kebijakan
manajemen perusahaan bekerja untuk tujuan
Dividen pada perusahaan sektor industri
memakmurkan
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
pemegang
saham
b. Kepemilikan
dan
Institusional
berpengaruh
investor institusional juga mengaharapkan
Efek
dividen yang tinggi sebagai return atas
Berdasarkan tabel 31 dapat dilihat bahwa
pengorbananya
nilai
menanamkan
saham
di
Indonesia
thitung
periode
sebesar
2008-2013.
2,035
jika
perusahaan. Selain itu, dividen dianggap
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
sebagai insentif atas fungsi monitoring yang
signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,682
telah dilakukannya.
maka thitung
lebih tinggi daripada ttabel
(2,035 ≥ 1,6820). Nilai probabilitas
SIMPULAN DAN SARAN
signifikansi sebesar 0,048 menunjukkan
Simpulan
nilai yang lebih kecil dari nilai pada
berpengaruh
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
positif tetapi tidak signifikan terhadap
sebelumnya yakni 0,05 (0,048 ≤ 0,05).
Kebijakan
Oleh
a. Kepemilikan
Manajerial
Dividen
pada
perusahaan
karena
itu,
dapat
disimpulkan
sektor industri barang konsumsi yang
bahwa Kepemilikan Institusional (INST)
terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode
memiliki pegaruh positif dan signifikan
2008-2013. Hal ini ditunjukkan dengan
terhadap Kebijakan Dividen (DPR).
c. Kesempatan
Berdasarkan tabel 30 dapat dilihat bahwa
Investasi
berpengaruh
jika
negatif dan signifikan terhadap Kebijakan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
Dividen pada perusahaan sektor industri
signifikansi 0,05 yakni sebesar 1,6820
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
maka thitung lebih rendah daripada ttabel
Efek
nilai
thitung
sebesar
1,666
62
Indonesia
periode
2008-2013.
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Berdasarkan tabel 32 dapat dilihat bahwa
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
nilai
jika
Dividen pada perusahaan sektor industri
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
signifikansi 0,05 yakni sebesar -1,682
Efek
maka thitung lebih rendah daripada ttabel (-
Berdasarkan tabel 34 dapat diketahui
2,058 ≤ -1,6820). Nilai probabilitas
bahwa nilai thitung variabel interaksi antara
signifikansi sebesar 0,046 menunjukkan
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
nilai yang lebih kecil dari nilai pada
(AbsINST_CR)
tingkat signifikansi yang telah ditentukan
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
sebelumnya yakni 0,05 (0,046 ≤ 0,05).
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar
d. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
-2,0181 maka thitung lebih kecil daripada
thitung
sebesar
Kepemilikan
-2,058
Manajerial
Indonesia
periode
sebesar
2008-2013.
-3,133
jika
ttabel (-3,133 ≤ -2,0181). Nilai probabilitas
terhadap
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
signifikansi
Dividen pada perusahaan sektor industri
Kepemilikan Institusional dan Likuiditas
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
(AbsINST_CR)
Efek
2008-2013.
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
Berdasarkan tabel 33 dapat diketahui
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
bahwa nilai t hitung variabel interaksi
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,003
antara
≤ 0,05).
Indonesia
periode
Kepemilikan
Manajerial
dan
variabel
interaksi
sebesar
antara
0,003
f. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
Likuiditas (AbsMNJR_CR) sebesar 2,877 jika dibandingkan dengan tabel
Kesempatan
pada tingkat signifikansi 0,05 (uji 2 sisi)
Kebijakan Dividen terhadap Kebijakan
yakni sebesar -2,0181 maka t hitung
Dividen pada perusahaan sektor industri
lebih rendah daripada tabel (-2,877 ≤
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
2,0181). Nilai probabilitas signifikansi
Efek
variabel interaksi antara Kepemilikan
Berdasarkan
Manajerial
bahwa nilai thitung variabel interaksi antara
(AbsMNJR_CR)
dan
sebesar
Likuiditas
Indonesia
Kesempatan
0,007
Invetsasi
terhadap
periode
tabel
35
Investasi
2008-2013.
menunjukkan
dan
Likuiditas
menunjukkan nilai yang lebih kecil dari
(AbsCAPBVA_CR) sebesar -1,557 jika
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
dibandingkan dengan ttabel pada tingkat
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,007
signifikansi 0,05 (uji 2 sisi) yakni sebesar
≤ 0,05).
-2,0181 maka thitung lebih tinggi daripada
ttabel (-1,557 > -2,0181). Nilai probabilitas
e. Likuiditas mampu memoderasi pengaruh
Kepemilikan
Institusional
signifikansi
terhadap
63
variabel
interaksi
antara
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Kesempatan
Investasi
mempertimbangkan
posisi
likuiditas
dan
Likuiditas
sebesar
0,128
perusahaan karena posisi likuiditas yang
menunjukkan nilai yang lebih besar dari
baik menunjukkan bahwa perusahaan
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
mampu mengelola keuangannya dengan
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,128
baik.
(AbsINST_CR)
b. Bagi perusahaan
> 0,05).
g. Kepemilikan
Manajerial,
1) Perusahaan
Kepemilikan
hendaknya
mampu
Institusional, dan Kesempatan Investasi
mempertahankan dan meningkatkan
berpengaruh
kinerjanya
bersama-sama
terhadap
sehingga
mendapat
Kebijakan Dividen. Berdasarkan tabel 36
loyalitas investor institusional serta
dapat diketahui bahwa nilai F hitung
menarik minat investor institusional
sebesar 3,156 dengan probabilitas 0,036
lainnya. Dengan demikian, diharapkan
menunjukkan nilai yang lebih rendah dari
pembayaran dividen akan tetap tinggi.
nilai pada tingkat signifikansi yang telah
2) Perusahaan
hendaknya
mampu
ditentukan sebelumnya yakni 0,05 (0,036
memilih Kesempatan Investasi yang
≤ 0,05).
tepat sehingga dana yang dikeluarkan
dapat
optimal.
Dengan
kebijakan
Saran
tersebut, diharapkan perusahaan tetap
a. Bagi investor
mampu membayarkan dividen kepada
Investor harus bijak dalam memutuskan
pemegang saham karena pengelolaan
investasi di suatu perusahaan. Beberapa
dana yang baik.
hal yang dapat dipertimbangkan adalah
c. Bagi peneliti selanjutnya
terkait dengan persentase Kepemilikan
Institusional
dalam
selanjutnya
sebaiknya
yang
melakukan penelitian serupa namun
dituju karena berdasarkan hasil penelitian
dengan sektor yang berbeda dan
ini,
dengan jumlah sampel yang lebih
semakin
institusional
kebijakan
perusahaan
1) Peneliti
besar
semakin
dividennya.
kepemilikan
besar
pula
banyak sehingga mampu memperkuat
Pertimbangan
hasil penelitian-penelitian yang telah
kedua adalah Kesempatan Investasi yang
dilakukan sebelumnya.
dimiliki perusahaan, berdasarkan hasil
2) Penelitian ini hanya menggunakan
penelitian ini semakin besar kesempatan
satu proksi dari Kesempatan Investasi
investasi maka semakin kecil kebijakan
yaitu Capital Expenditure to Market
dividennya. Pertimbangan ketiga adalah
Value of Asset (CAPBVA). Oleh
Likuiditas,
karena
investor
hendaknya
64
itu,
peneliti
selanjutnya
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
menggunakan
Sisca Christianty Dewi. (2008). “Pengaruh
proksi lain seperti Market to Book
Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan
diharapkan
Value
dapat
Institusional,
(MBVE),
of Equity Ratio
Kebijakan
Utang,
Market to Book Value of Asset Ratio
Profitabilitas, dan Ukuran Perusahaan
(MBVA), Price to Earning Ratio
terhadap Kebijakan Dividen”. Jurnal
(PER),
Bisnis dan Akuntansi, 10(1), hlm. 47-
Property,
Plant,
and
58.
Equipment to Book Value of Asset
(PPEBVA),
Ratio
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. (1976).
Capital
Expenditure to Market Value Asset
“Theory
(CAPMVA), Current Assets to Net
Behavior, Agency Costs and Ownership
Sales (CAONS), atau Variance of
Structure”.
Total Return (VARRET) agar dapat
Economics, 3(4), pp. 305-360.
lebih
menggambarkan
variabel
Firm:
Journal
“The
(1986).
Managerial
of
Financial
Journal
of
Political
Economy”, 94(3), pg. 461-488.
3) Penelitian ini hanya menggunakan
sebagai
the
Shleifer, Andrei dan Vishny, Robert N.
Kesempatan Investasi.
Likuiditas
of
variabel
Kartika
Nuringsih.
“Analisis
(2005).
pemoderasi. Oleh karena itu, peneliti
Pengaruh
selanjutnya
Kebijakan Utang, ROA, dan Ukuran
diharapkan
dapat
menggunakan variabel lain seperti
leverage
agar
mendapatkan
Kepemilikan
Perusahaan
hasil
terhadap
Dividen: Studi
yang lebih beragam lagi.
Manajerial,
Kebijakan
1995-1996”.
Jurnal
Akuntansi dan Keuangan Indonesia ,
2(2), hlm. 103-123.
Michell Suharli dan Megawati Oktorina.
DAFTAR PUSTAKA
Brigham, E.F. dan Houston, J.F. (2011).
“Memprediksi
(2005).
Tingkat
Keuangan .
Pengembalian Investasi pada Equity
(Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto).
Securities Melalui Rasio Profitabilitas,
Jakarta: Salemba Empat.
Likuiditas, dan Hutang pada Perusahaan
Dasar-Dasar
Manajemen
Ratih Fitria Sari. (2010). “Analisis Pengaruh
Kepemilikan
Utang,
Manajerial,
Kebijakan
Profitabilitas,
Ukuran
Publik di Jakarta”. Simposium Nasional
Akuntansi VIII Solo, hlm. 288-296.
Michell
Suharli.
(2007).
“Pengaruh
dan
Investment
Perusahaan, dan Kesempatan Investasi
Profitability
terhadap Kebijakan Dividen”. Skripsi.
Opportunity Set terhadap Kebijakan
Universitas Sebelas Maret.
Dividen
Tunai
sebagai
Variabel
65
dengan
Likuiditas
Penguat”.
Jurnal
JURNAL NOMINAL / VOLUME IV NOMOR 1 / TAHUN 2015
Akuntansi dan Keuangan, 9(1), hlm. 9-
17.
Van Horne, James C dan Wachowicz, John
M. (2007). Prinsip-Prinsip Manajemen
Keuangan Edisi 12. Jakarta: Salemba
Empat.
Indriantoro, N. dan Supomo, B. (2002).
Metodologi
Bisnis.
Penelitian
Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.
Thanatawee, Yordying. (2013). “Ownership
Structure
and
Dividend
Policy:
Evidence from Thailand”. International
Journal of Economics and Finance,
5(1), pg. 121-131.
Imanda Firmantyas Putri dan Mohammad
Nasir.
“Analisis
(2006).
Simultan
Kepemilikan
Kepemilikan
Kebijakan
Dividen
Keagenan.
Persamaan
Manajerial,
Institusional,
Utang,
dalam
dan
Risiko,
Kebijakan
Perspektif
Simposium
Teori
Nasional
Akuntansi IX Padang.
Elyzabet Indrawati Marpaung dan Bram
Hadianto.
(2009).
PPengaruh
Profitabilitas dan Kesempatan Investasi
terhadap
Kebijakan
Dividen:
Studi
empiric pada Emiten Pembentuk Indeks
LQ45 di Bursa Efek Indonesia. Jurnal
Akuntansi 1(1), hlm. 70-84.
66