Tugas Mata Kuliah Manajemen Perubahan da

Tugas Mata Kuliah Manajemen Perubahan dan Inovasi

“Manajemen Perubahan dan Inovasi pada McDonald’s”

Oleh :
1. Rr Putri Karisma Dewi (15911017)
2. Rita Yuliana
(15911065)

Kelas :
MM 45 B

Dosen Pengampu :
Dr. Drs. Nur Feriyanto, M.Si

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
PASCASARJANA FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
2016

1


Manajemen Perubahan dan Inovasi pada Perusahaan McDonalds

I.

Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
Perkembangan perekonomian saat ini sangat pesat seiring dengan pertumbuhan
ekonomi di segala bidang terutama bidang perdagangan yang mulai menawarkan
produk investasi seperti franchise, lisensi, dan lain-lain. Diantara sekian banyak
produk investasi yang ditawarkan, franchise merupakan salah satu alternatif investasi
yang dipilih karena proses pengoperasiannya yang mudah, dan sistem manajerial yang
sudah jelas serta sesuai dengan standar operasi yang telah dilaksanakan di perusahaan
secara umum.
Produk franchise yang ditawarakan antara lain dalam bidang kuliner, ritel, dan
jasa.Banyaknya jumlah penduduk Indonesia menjadikan Indonesia sebagai pasar
yang potensial. Para pebisnis pun berpeluang masuk ke Indonesia untuk
memasarkan berbagai jenis barang maupun jasa. Salah satunya adalah bisnis di
industri makanan cepat saji (fast food). Di Indonesia, perusahaan multinasional yang
bergerak di industri makanan cepat saji (fast food) terus mengalami perkembangan.

Semakin banyaknya perusahaan yang bergerak di industri makanan cepat saji (fast
food, seperti McDonald’s, KFC, Pizza Hut, Wendys, dan lain-lain.)
Hal ini mengakibatkan tingginya tingkat kompetisi pada industri tersebut.
Untuk

memenangkan

persaingan,

perusahaan terus

berlomba-lomba

dalam

menghasilkan produk yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan pasar. Maka
dari itu, perusahaan di industri makanan cepat saji (fast food) menerapkan strategi
inovasi, seperti inovasi pada menu, desain interior, fasilitas, dan lain-lain.
Dalam hal ini kami memngkhususkan diri pada produk franchise dalam bidang
kuliner yaitu restoran cepat saji McDonald’s. McDonald’s merupakan salah

2

satu franchise terbesar yang berkembang pesat di Indonesia maupun di dunia
internasional. Sampai saat ini, McDonald’s masih menunjukkan eksistensinya dalam
perkembangan perekonomian suatu negara.
I.2 Perumusan Masalah
1. Apa yang akan dilakukan oleh manajemen perusahaan ?
2. Mengapa hal tersebut dilakukan oleh manajemen perusahaan ?
3. Bagaimana respon dari tindakan tersebut ?
I.3 Tujuan Paper
1. Untuk mengetahui apa yang akan dilakukan oleh pihak manajemen
perusahaan yaitu dengan manajemen perubahan dan inovasi produk.
2. Untuk mengetahui tujuan dari dilakukannya manajemen perubahan dan
inovasi produk oleh McDonald’s.
3. Untuk mengetahui respon baik dari sisi pelanggan maupun dari pihak internal
perusahaan dengan adanya perubahan dan inovasi produk.

II.

Landasan Teori

II.1 Pengertian Manajemen Perubahan dan Inovasi
Seiring perkembangan zaman, akan terjadi perubahan-perubahan pada pasar,
konsumen, teknologi maupun selera konsumen. Sehingga perusahaan diharapkan
untuk senantiasa mampu beradaptasi dengan dinamika perubahan yang ada demi
bertahannya hidup perusahaan tersebut. Dalam memanajemen perubahan organisasi
tidak terlepas dari adanya inovasi.

3

Inovasi pada perusahaan manufaktur merupakan hal penting yang harus
diperhatikan dalam peningkatan produktivitas dan persaingan global. Inovasi
manufaktur mencakup penciptaan, pemilihan dan pengembangan/peningkatan produk,
proses dan teknologi (Zahra, et al., 1993). Melalui inovasi, perusahaan dapat
meningkatkan posisi global perusahaan manufaktur dan mencapai status sebagai
produsen barang yang berkualitas kelas dunia (world class manufacturing).
Untuk melakukan inovasi proses produksi, perusahaan harus mengembangkan
strategi inovasi secara formal dan menyeluruh. Strategi ini menjelaskan tujuan
perusahaan dalam melakukan inovasi dengan menjelaskan tujuan perusahaan dalam
melakukan inovasi dengan menjelaskan hasil akhir (apa yang dikembangkan) dan
caranya (bagaimana mencapainya).

Hubungan antara strategi perusahaan dengan strategi inovasi produk membantu
menurunkan tingkat ketidakpastian masa depan yang berkaitan dengan proses inovasi,
suatu proses yang sering digambarkan sebagai hal yang kacau dan penuh ambiguitas
dan hasil inovasi yang tidak pasti.
Suatu strategi inovasi merupakan suatu konsep multidimensional yang terdiri dari
4 dimensi :
1. Orientasi kepemimpinan perusahaan terhadap inovasi
2. Tipe inovasi yang dilakukan
3. Sumber inovasi
4. Tingkat investasi yang dibutuhkan dalam inovasi
Manajemen inovasi merupakan alat yang digunakan oleh manajer maupun
organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan produk dan inovasi organisasi atau
dengan kata lain, manajemen inovasi adalah pengelolaan dan pengorganisasian sebuah
proses. Melalui penelitian dan pengembangan (Research & Development), perusahaan
melakukan respon terhadap kesempatan eksternal atau internal dan menggunakan
upaya kreatif untuk memperkenalkan ide-ide baru.
II.2 Sejarah McDonald’s
II.2.1 McDonald’s Internasional
Restoran ini didirikan oleh Richard & Maurice McDonald's pada tahun 1937
di sebelah timur kota Pasadena. Saat itu McDonald's hanya merupakan

restoran Drive In yang pada waktu itu sedang berkembang pesat trend Drive In.
Bangunan restorannya berbentuk persegi delapan, dengan mengekspose ruangan
dapurnya dan tidak memiliki tempat duduk di bagian dalam restorannya. Kedua
bersaudara tersebut kemudian berniat untuk lebih mengembangkan restoran
mereka, yang pada saat itu sudah cukup sukses dan menguntungkan. Fokus
pengembangannya adalah pada kecepatan pelayanan yang diharapkan akan
4

meningkatkan volume pembelian konsumen. Konsep utama yang diterapkan
adalah kecepatan, harga terjangkau dan volume.
Restoran ini juga telah memiliki logo sendiri yaitu The Golden Arch. Logo
ini dirancang oleh George Dexter yang merupakan seorang perancang neonsign.
Logo ini memiliki warna kuning terang dan berbentuk simple, mudah diingat dan
jugasecara tidak langsung mencerminkan huruf “M” dari McDonald's. Pada saat
itu, terjadi persaingan ketat pada bisnis Drive In dan McDonald's bersaudara ini
mengalami kesulitan dalam berorganisasi dan menggerakkan yang dibutuhkan
untuk mengembangkan usaha mereka. Dan saat itulah mereka bertemudengan
seseorang yang bernama Ray Kroc.
Ray Kroc lah yang membantu


McDonald's

bersaudara

untuk

mengembangkan usaha tersebut. Jadi tidak benar jikaselama ini orang
menganggap bahwa Ray Kroc lah yang mendirikan McDonald's untuk pertama
kalinya. Restoran McDonald's–nya yang pertama bukanlah McDonald's yang
pertama. Ray Kroc kemudian melakukan pengembangan restoran melalui
konsep fast food.
Pada sekitar tahun 1955 Ray Kroc mulai menjual waralaba McDonald's dan
untuk pertama kalinya perusahaanfast food (siap saji) di San Bernandino,
California menggunakan sistem franchise (waralaba). Sistem waralaba ini muncul
dalam suatubentuk yang mirip dengan yang kita saksikan sekarang, yaitu sebuah
rancanganpermasalahan yang disusun dengan seksama dan didokumentasikan
secara lengkap dengan perjanjian-perjanjian mendetail antara perusahaan dalam
hal ini adalahMcDonald's dengan perusahaan yang akan berliansi.
Jadi selama tahun 1950-an hingga tahun 1960-an, produk-produk burger
McDonald's yang merupakan produk-produk fast food, didistribusikan dengan

cara penjualan langsung. Bisnis waralaba McDonald's ini mulai menyebar ke
berbagai daerah dannegara bagian. Untuk itu Kroc menerapkan prosedur operasi
standar (Standart Observation Checklist) untuk pembuatan hamburger dengan
spesifikasi yang diduga sangat ketat, yaitu lemak dibawah 19%, berat 1,6 ounce,
diameter 3,873 inch, dan onion 0,23 ounce.
Selain memperlakukan pewaralaba secara strategis, Kroc juga memberikan
suatu sistem operasi kepada partner-partner barunya. Sistem inilah yang
memberikan kepastian semua produk yang disajikan adalah sama. Untuk itulah
profesionalisme harus diterapkan. Dalam paradigma yang baru setiap operator
danpewaralaba bertindak seperti seorang manajer pabrik yang harus menerapkan
5

manajemen

professional.

Maka

pada


tahun

1961,

Kroc

meluncurkan

programpelatihan yang kemudian dinamakan sebagai Hamburger University di
restoran yang baru yaitu di Elk Village, Illinois. Di sana para pewaralaba dan
operator dididik dalam cara-cara ilmiah dalam menjalankan restoran yang sukses
dan dilatih dalam aspek-aspek operasi McDonald's berupa mutu, pelayanan,
kebersihan dan nilai (Quality, Service, Cleanliness, and Value). Hingga tahun
1960 Ray Kroc telah membuka 200 restoran di seluruh Amerika Serikat. Dan
pada tahun 1961, Ray Kroc telah membeli saham perusahaan dari McDonald's
bersaudara dengan hampir senilai US$ 3.000.000,00.
Perusahaan fast food McDonald's ini terus mengembangkan jaringan
waralabanya di lebih dari 60 negara. Dan saat ini McDonald's Corporation
bersamadengan franchise dan cabang-cabangnya telah berjumlah lebih dari
14.000 restoran. McDonald's melayani lebih dari 22juta orang setiap harinya atau

sekitar 14.000 tamu setiap menitnya. Tidak diragukan lagi kalau hal ini
menjadikan McDonald's sebagai organisasi bergerak di bidang makanan yang
terbesar di dunia.
II.2.2 McDonald’s Indonesia
Restoran McDonald's hadir di Indonesia pada tahun 1991 dan merupakan
negara ke 70 dari McDonald's seluruh dunia. H. Bambang N. Rahcmadi, M.Sc,
MBA, adalah warga negara Indonesia pertama yang berhasil mendapatkan hak
master franchise dari McDonald's Corporation dengan mengalahkan 13.000
pesaing. Sampai sekarang beliau bertindak sebagai Presiden Direktur McDonald's
Indonesia. Sebelum membuka restorannya yang pertama di Sarinah-Jakarta, H.
Bambang Rahcmadi, M.Sc, MBA diwajibkan mengikuti training selama 1 tahun
di Australia, Amerika Serikat, Malaysia dan Singapura.
Dalam masa training tesebut beliau melakukan semua pekerjaan di restoran
McDonald's dari yang paling sederhana termasuk membersihkan toilet sampai ke
tingkat manajerial, kemudian menerapkan semuanya di Indonesia. Tepat pada 22
Februari 1991, restoran McDonald's di Sarinah Thamrin Jakarta beroperasi
dengan mempekerjakan 460 crew dan 26 manajer. Perkembangan McDonald's
Indonesia dalam 10 tahun ini dinilai sangat cepat. Sampai saat ini restoran
McDonald's Indonesia telah berjumlah 109 restoran dengan jumlah karyawan
seluruhnya mencapai sekitar 8000 orang yang sebagian besar lulusan SLTA.

6

Visi Misi McDonald’s
Visi
Menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik di dunia.
Misi
1. Menjadi perusahaan terbaik bagi semua karyawan kami di setiap
komunitas di seluruh dunia.
2. Menghadirkan pelayanan dengan sistem operasionla yang unggul bagi
setiap konsumen kami di setiap restoran cabang McDonald’s.
3. Terus mengalami perkembangan ke arah yang menguntungkan sebagai
sebuah brand, serta terus mengembangkan sistem operasional McDonald’s ke arah
yang lebih baik lagi lewat inovasi dan teknologi.
Untuk mencapai visinya, McDonald’s selalu dan terus menjamin mutu
produk-produknya,

memberikan

pelayanan

yang

memuaskan,

menawarkan

kebersihan dan keamanan produk pangan serta nilai-nilai tambah lainnya.
Senyuman konsumen adalah hal penting untuk McDonald’s.
Tujuan McDonald’s
1. Suatu sistem yang mampu menyediakan jasa makanan di dunia dengan
lebih dari 50.000 restoran.
2. Brand McDonald’s menyentuh siapa saja, kapan saja, dan dimana saja saat
melakukan bisnis.
3. McDonald’s sebagai tempat bekerja yang terbaik untuk setiap orang yang ada
di seluruh dunia.
4. Restoran dimana setiap pelanggan tersenyum dan merasa spesial.
5. Makanan yang paling baik di kelasnya dengan penyajian yang istimewa
dan menu makanan yang beragam.
6. Organisasi yang memiliki hubungan kerja yang baik dan kuat antara
pemilik, pemasok barang, dan perusahaan.
7. Brand yang sukses dan memberikan kontribusi pada pemilik, pemsok
barang, dan perusahaan.
Aksi Nyata McDonald’s
Aktivitas yang dilakukan

oleh

McDonald’s

dalam

setiap

aktivitasnya

haruslah mencerminkan hal-hal berikut ini yang menjadi keunggulan bersaing
dalam McDonald’s Corporation.
1. Good Food
Maksud pernyataan Good Food tersebut adalah bahwa McDonald’s
senantiasa menyediakan pilihan makanan yang lengkap dan seimbang serta
menyediakan informasi yang dibutuhkan oleh konsumen tentang makanan
7

tersebut.

Hal-hal

yang

dilakukan

oleh

McDonald’s

adalah

terus

meningkatkan keseimbangan komposisi gizi pada menu-menu yang ada dan
menambah menu baru menggunakan bahan buah, sayur, susu rendah lemak,
juga gandum utuh.
Selain itu McDonald’s juga akan fokus pada kesehatan anak-anak
dengan mengoptimalkan gizi pada menu anak dan mempromosikan aktivitas
olahraga anak. Yang terakhir adalah menyediakan informasi seputar nutrisi pada
makanan untuk menginformasikan konsumen kandungan gizi yang ada pada
makanan tersebut (misalnya lemak, karbohidrat, vitamin,protein, dll).
2. Good Sourcing
Maksud pernyataan Good Sourcing tersebut adalah bahwa sumber bahan
baku makanan yang digunakan oleh McDonald’s semuanya adalah bahan-bahan
berkualitas, memiliki cita rasa dan keamanan tinggi. Hal yang dilakukan
oleh McDonald’s

untuk

mencapai

hal

ini

adalah

dengan

cara

menggabungkan etika, lingkungan, dan ekonomi dalam sistem supplychainnya lewat menetapkan satu pemasok untuk masing-masing bahan makanan
untuk menjaga kualitas. Hal lain yang dilakukan oleh McDonald’s adalah
mempromosikan suasana dan tempat kerja yang positif dan jaminan HAM
lewat Program Akuntabilitas Tempat Kerja Pemasok. Yang terakhir adalah
senantiasa memperhatikan kesehatan hewan yang akan dijadikan bahan makanan.
3. Good Planet
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s selalu membagikan
nilai

yang

baik

untuk

bisnis

dan

kelestarian

bumi.

McDonald’s

menunjukkan tanggungjawab dalam hal kelestarian bumi ini dengan cara
meminimalisasi dan mendiversifikasi limbah restoran serta mengkonversi limbah
menjadi sumber daya yang bernilai. McDonald’s juga mengurangi intensitas
karbon dengan cara mengefisiensikan penggunaan energi, serta melaukan
inovasi dalam desain maupun peralatan restoran. Selain itu, McDonald’s juga
mengelola penggunaan air di setiap restorannya secara efisien. McDonald’s
menggunakan prinsip reduce, reuse, dan recycle dalam mengurangi dan
mengefisiensikan penggunaan energi dan kadar limbah.
4. Good People
Maksud dari pernyataan ini adalah bahwa McDonald’s memberikan
kesempatan untuk bertumbuh dan berkembang bagi setiap karyawannya
8

lewat program-program yang mereka laksanakan untuk meningkatkan skill
dan pengembangan karir karyawan. Selain itu, McDonald’s juga sangat
menghargai keberagaman dalam lingkungan kerja untuk meningkatkan kontribusi
karyawan.
5. Good Communities
Maksud dari pernyataan

ini

adalah

bahwa

nilai

utama

dari

McDonald’smengarahkan mereka untuk memberikan banyak manfaat atau
hal positif bagi komunitas masyarakat dunia. Hal ini juga sudah sangat
membudaya dalam perusahaan ini. McDonald’s melakukannya dengan cara
mendukung peningkatan taraf hidup anak-anak dan keluarga lewat program
Ronald McDonald’s House Charities serta memberikan bantuan untuk kegiatan
pendidikan juga olahraga.
Nilai Perusahaan
McDonald’s adalah perusahaan yang yang sangat memperhatikan nilainilai
dalam setiap aktivitasnya. Nilai-nilai ini juga yang mendukung ketercapaian visi dan
misi mereka.
1. Customer experience adalah inti dari semua aktivitas McDonald’s. Tujuan
McDonald’s adalah kualitas, servis, kebersihan dan nilai untuk setiap pelanggan
sepajang waktu karena pelanggan adaalh alasan keberadaan McDonald’s.
2. Komitmen terhadap penghargaan atas karyawan dengan memberikan setiap
karyawan pelatihan dan peluang untuk mengembangakan diri dan talenta yang
dimiliki serta penghargaan atas prestasi karyawan.
3. Kepercayaan akan sistem McDonald’s.

Model

bisnis

McDonald’s

digambarkan sebagai bangku tiga kaki dimana pemilik, suplier, dan karyawan
adalah fondasinya, dan menyeimbangkan ketiganya adalah faktor kunci.
4. McDonald’s menjalankan bisnis dengan etika. Standar tinggi akan
kejujuran dan integritas sangat diutamakan dalam setiap aktivitas operasional
McDonald’s.
5. Memberikan imbal balik kepada komunitas masyarakat dunia lewat
program charity-nya.
6. Meningkatkan

profitabilitas

perusahaan.

Operasional

McDonald’s

mendukung perumbuhan profit bagi shareholder. Hali ini membutuhkan fokus
yang terus menerus akan kepuasan konsumen dan ‘kesehatan’ sistem bisnis.
7. McDonald’ss senantiasa bekerja keras untuk melakukan perubahan ke
arah yang lebih baik. Inovasi-inovasi yang bersifat kontinyu dibutuhkan untuk
bisa beradaptasi terhadap perubahan untuk memenangkan persaingan.
Sistem Bisnis McDonald’s
9

Bentuk

bisnis

yang

dijalankan

oleh

McDonald’s

Corporation

adalah

international franchising. McDonald’s kini ada di lebih dari 100 negara seluruh
dunia. Strategi bisnis yang dilakukan di tiap-tiap negara juga berbeda-beda sesuai
dengan selera dan kondisi pasar di masing-masing negara. Sejak 1955, jumlah
restoran McDonald’s sudah lebih dari 35.000 gerai di seluruh dunia.
Restoran internasional pertama yang dibuka oleh McDonald’s ada di Canada
dan Puerto Rico pada tahun 1967. Saat ini McDonald’s memiliki jaringan 1,9 miliar
karyawan yang bekerja untuk McDonald’s dan franchise-nya. Setiap harinya,
McDonald’s melayani 70 miliar orang di seluruh dunia. Lokasi restoran-restoran
McDonald’s

dikelompokkan menjadi 5 regional utama yakni : Amerika Utara,

Amerika Latin, Eropa, Afrika dan Timur Tengah, dan Asia Pasifik
III.

Isi Manajemen Perubahan dan Inovasi (MPI)
III.1 Marketing Mix Perusahaan
3.1.1 Produk
McDonald's merupakan perusahaan yang bergerak pada industri fast food
restaurant. Produk yang ditawarkan berupa makanan dan minuman siap saji.
Berikut ini adalah produk-produk

McDonald’s

yang dikategorikan seperti

dibawah ini :
 Burger dan Sandwich

 Ayam dan Ikan

10

 Breakfast

 Salad

 Snack

11

 Aneka Minuman dan Mc-Cafe

 Desert dan Shake

 Happy Meal

 Mighty Kids Meal

3.1.2 Price
12

Penentuan harga ditetapkan dengan market price yang ditentukan oleh head
office Jakarta sesuai dengan daya beli konsumen. Tier adalah penetapan harga
sesuai dengan kemampuan daya beli konsumen di lingkungan tersebut. Terdapat
tiga macam penetapan harga (tier), yang penetapannya ditentukan oleh
lingkungan di mana restoran mcdonald's tersebut berada.
3.1.3 Place
Berhubungan dengan lokasi untuk mendistribusikan produk kepada
pelanggan, dimana tempat tersebut harus strategis bagi target pasar yang dituju
yaitu segmen kawula muda dan keluarga.
3.1.4 Promotion
Secara

umum,

program

promosi

dari

promosi advertising melalui above the line, yaitu

market

wide

adalah

iklan TV. Strategi promosi

yang dilakukan meliputi :
a. Promosi Public Relation, yaitu melalui hospitality dengan memberikan
pelayanan yang lebih kepada pelanggan melalui magic moment.
b. Advertising, yaitu melalui above the line : kerja sama dengan stasiun radio
lokal untuk menginformasikanevent-event yang diadakan oleh mcdonald's.
Sedangkan melalui below the line : spanduk, poster, brosur,standing banner,
hanging mobile, translite, back drop.
c. Show Case, yaitu berupa merchandise mcdonald's.
d. Event yang dilaksanakan di mcdonald's yang dapat dijadikan sebagai
sarana promosi yang merupakan kerja sama dengan perusahaan-perusahaan lain
III.2 Hasil dari adanya MPI
Manajemen Inovasi pada McDonald’s
Inovasi merupakan hal penting yang mendapatkan perhatian besar pada
McDonald’s. Inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s tidak hanya berkutat pada
menu dan layanan yang merupakan core business perusahaan ini.
Berikut adalah innovation of all time yang dilakukan perusahaan McDonald’s :
1. Indoor setting (1950)
2. Drive thru window (1970)
3. Menambahkan Breakfast Menus (1980)
4. Menambahkan Play Area (1990)
5. Redesign bagian dapur
6. Gerai Self-service (2004)
7. 3 Separate Dining Sections (sekarang)
 Linger zone dengan kursi yang nyaman dan koneksi wi-fi
13

 Grab and go zone dengan counter yang tinggi
 Zona fleksibel untuk anak – anak dan keluarga
Berdasarkan daftar inovasi ini, enam dari tujuh inovasi terbesar yang
dilakukan McDonald’s selama peusahaan ini berdiri adalah inovasi di bidang
layout. Maka dapat disimpulkan bahwa inovasi terbesar yang pernah dilakukan
oleh McDonald’s berada pada bidang penataan layout. Dengan tujuh inovasi ini,
McDonald’s melakukan desain ulang pada 30.000 gerainya yang tersebar di
seluruh dunia secara hampir serentak.
McDonald’s memiliki visi menjadi restoran cepat saji dengan pelayanan terbaik
di dunia, sehingga dia merancang strategi yang mendukung efisiensi pekerjaan
di dapur untuk mempercepat proses delivery produknya. Layout McDonald’s
yang dipakai hingga saat ini adalah layout yang didesain agar jika karyawan
diperlukan

untuk berpindah dalam menyelesaikan pekerjaan, hanya akan perlu

berpindah paling banyak dua langkah kaki.
Layout adalah hal strategis yang harus diperhatikan, karena strategi penataan
layout berbasis cost-effective untuk mendukung perusahaan untuk menjadi lebih
kompetitif (Heizer,2008). Adapun hal – hal yang diperhatikan McDonald’s dalam
inovasi layout-nya yaitu :
 Utilisasi ruang, peralatan, dan manusia yang lebih baik
 Perbaikan arus material maupun manusia
 Perbaikan lingkungan kerja yang lebih aman bagi karyawan
 Perbaikan interaksi dengan konsumen
 Fleksibilitas

Berikut salah satu contoh layout pada McDonald’s :

McDonald’s memiliki standar untuk inovasi layout-nya, yaitu :
 Penanganan maksimal material dengan alat yang tersedia
 Kapasitas dan kebutuhan ruang yang efisien
 Aspek lingkungan dan keindahan (estetika)
14

 Aliran informasi, material dan manusia yang efisien
 Biaya yang diperlukan untuk interaksi/aliran material dan manusia antar area kerja
Inovasi pengaturan layout pada perusahaan McDonald’s ini ternyata bisa
meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap pelayanan McDonald’s. Hal ini yang
pada akhirnya membuat McDonald’s dikenal sebagai perusahaan fast food
ternama di dunia, dan terus bisa mengekspansi bisnisnya ke luar negeri.
Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah
“freedom within a framework” yaitu pemberian ruang yang bebas dan fleksibel
bagi orang – orang yang ada di McDonald’s untuk berkreasi dan mencoba banyak
hal. Prinsip yang memungkinkan terjadinya ‘kesalahan’ –untuk penyempurnaan
kemudian– ini ternyata tidak merugikan perusahaan, malah membuat perusahaan
menemukan banyak inovasi dan temuan yang menguntungkan dan mendukung
atmosfer inovatif dalam perusahaan (atau yang biasa disebut “helps avoid the
really stupid things at scale”.
Secara khusus, McDonald’s memiliki Innovation Centre yang berfungsi
menguji temuan – temuan yang ada dari karyawan maupun dari Departemen
Research & Development. Pengujian ini dilakukan karena sebagian besar inovasi di
McDonald’s muncul dari lapangan, sehingga sangat perlu diuji kebenarannya secara
ilmiah. Innovation Centre ini yang pada akhirnya banyak melahirkan inovasi
yang membuat McDonald’s bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.
Adapun inovasi yang dilakukan oleh McDonald’s dalam bidang – bidang
yang lain diantaranya :
 Packaging
Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s
meresponnya dengan menerapkan desain packaging berbasis good planet (tidak
menggunakan bahan yang tidak terurai pada tanah). Dengan strategi semacam
ini, McDonald’s sekaligus membangun hubungan dengan konsumennya.
McDonald’s memposisikan diri sebagai perusahaan yang peduli dengan
penyelamatan lingkungan, sehingga orang – orang yang mengkonsumsi
produk

McDonald’s

akan

merasa

turut

dalam

usaha penyelamatan

lingkungan.
 Reduction of energy usage
Dengan adanya isu mengenai pemanasan global, McDonald’s juga
meresponnya

melalui pengurangan penggunaan energi

dalam menjalankan

proses bisnisnya.
 Reduction of carbon emission
Aspek ini berhubungan dengan dua aspek sebelumnya, yaitu packaging
dan pengurangan penggunaan energi. Dengan meminimalisasi penggunaan kedua
aspek

tersebut

(dan

menghilangkan

subtansi

yang

membahayakan

lingkungan), maka McDonald’s juga mengurangi emisi karbon dalam proses
15

bisnisnya. Hal ini juga membantu meningkatkan positioning perusahaan
untuk menarik konsumen, yaitu sebagai salah satu perusahaan yang peduli
terhadap penyelamatan lingkungan.
 Go Global, Act Locally
Hal ini secara spesifik merujuk pada inovasi menu dari McDonald’s.
McDonald’s menggunakan strategi bisnis (proses bisnis, marketing, dll) yang
terpusat, namun untuk citarasa produk di masing – masing negara akan
berbeda satu sama lain.
 Corporate strategy
Setelah perkembangannya yang cukup signifikan, maka manajemen
McDonald’s pada saat itu berinovasi dengan memulai strategi franchising yang
dimulai dari negara asalnya, kemudian berekspansi ke luar negeri, hingga
saat ini memiliki sekitar 35.000 gerai yang tersebar di lebih dari 100
negara.
Manajemen Intellectual Property pada McDonald’s
Sebagai sebuah perusahaan multinasional yang bergerak dibidang jasa
restoran, McDonald’s memang tidak banyak memiliki hak cipta maupun
hak paten. Namun, hak kekayaan intelektual ini dari McDonald’s dirupakan
sebagai lisensi yang dijual kepada franchisee-nya.
Berdasarkan penjelasan dalam Annual Report McDonald’s tahun 2013,
disebutkan bahwa item – item yang telah didaftarkan oleh McDonald’s
yaitu trademark “McDonald’s” dan “The Golden Arches Logo”, service
mark,

paten sistem

bisnis,

dan

hak

cipta

sebagai

perlindungan

hak

intelektual dari McDonald’s. Kampanye McDonald’s bertajuk “I’m Lovin’ it,
tokoh badut Ronald McDonald’s

dan

logo

golden

arches

McDonald’s

berwarna kuning sukses menjadi daya tarik bagi konsumen. Berdasarkan
hukum yurisdiksi, kedua hal ini sah dipakai oleh siapapun selama menaati
peraturan yang diberikan oleh McDonald’s.
Sedangkan, untuk aspek proses bisnis, sistem delivery, supplier, metode
marketing, dll bersifat one-in-package dalam sistem waralaba (franchise) yang
dikeluarkan McDonald’s. Hal – hal yang menyangkut perlindungan hak
intelektual ini diatur dengan durasi dan pemberian kompensasi yang diatur oleh
McDonald’s secara terpusat. Model franchise yang digunakan McDonald’s
merupakan bentuk

model franchise

yang mengijinkan

franchisee,

pihak

manajemen, dan pemegang saham untuk berbagi risiko dan penghargaan dari
peluang bisnis baru.
16

Ray Kroc menerapkan aturan yang ketat terhadap sistem franchise
McDonald’s dan para pemilik waralaba harus setuju mengoperasikan gerai
waralaba dibawah kondisi sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak, seperti
tempat pembelian bahan baku, cara memasak, cara mengiklankan produk,
dan harga setiap menu, sehingga tidak ada perbedaan antara satu restoran
McDonald’s dengan restoran McDonald’s lainnya. Ray Kroc juga mengubah
sistem penyiapan menu agar menunya tersaji dengan cepat. Contohnya
pemotongan kentang dan roti yang dikerjakan di pabrik. Jadi, kentang yang
tiba di gerai waralaba sudah dalam keadaan telah dipotong dan beku, dan roti
telah dipotong.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan dan preferensi konsumen,
McDonald’s menyesuaikan menu di gerai waralabanya dengan selera dan
gaya hidup masyarakat setempat. Misalnya mayoritas masyarakat Indonesia
yang mengonsumsi nasi membuat gerai waralaba McDonald’s menyediakan
menu utama nasi dan ayam. Sistem ini digunakan agar McDonald’s dapat terus
bertahan dan berkembang di negara tersebut dan dapat bersaing dengan restoran
cepat saji lainnya. Gerai waralaba McDonald’s pun juga selalu ditempatkan
di lokasi strategis agar mudah dijangkau konsumen.
Sebelum McDonald’s diwaralabakan, McDonald’s harus memastikan
bahwa pengelola McDonald’s merupakan orang profesional,

kecuali untuk

bagian dapur yang dapat dikerjakan oleh karyawan baru. Oleh sebab itu,
Ray Kroc mendirikan lembaga pelatihan di Hamburger University di Elk
Village, Illinois, untuk melatih calon pengelola McDonald’s tersebut. Calon
pengelola gerai waralaba McDonald’s dilatih bagaimana cara mengelola restoran
dan aspek-aspek operasi McDonald’s yaitu berupa mutu (quality), pelayanan
(service), kebersihan(cleanliness) dan nilai (value).
McDonald’s juga memiliki promosi yang cukup baik. Kampanye iklan
McDonald’s yang bertajuk “I’m Lovin’ it” sukses menjadi daya tarik pelanggan.
Di kalangan anak – anak, McDonald’s memperkenalkan tokoh badut Ronald
McDonald’s yang juga sukses menjadi daya tarik bagi pelanggan anak –
anak.
Logo golden arches McDonald’s yang sederhana dan berwarna kuning
sangat mudah diingat dan sekarang sudah menjadi salah satu logo yang
paling mudah dikenali di dunia. Logo golden arches tersebut telah menjadi

17

ikon yang sangat identik dengan McDonald’s dan menjadi tolak ukur
tingginya eksistensi McDonald’s di kalangan masyarakat dunia.
Berdasarkan data “10 Besar Peringkat Franchise Dunia” tahun 2012 versi
Entrepreneur’s Franchise 500®, McDonald’s berhasil berada di peringkat ke-5.
Peringkat ini dibuat berdasarkan data statistik dan data keuangan dari gerai
waralaba,

kestabilan

keuangan,

peringkat

pertumbuhan,

dan

sistem

perusahaan. Pertimbangan lain mencakup lama perusahaan di bisnis tersebut,
kapan waktu waralaba, biaya awal untuk membuka waralaba, pernah
tidaknya tersangkut perkara hukum, dan persentase dari franchisee yang gagal.
Strategic Alliances & Network pada McDonald’s
McDonalds melakukan strategi aliansi dengan perusahaan – perusahaan di
tiap negaranya asing – masing. McDonald’s melakukan aliansi dengan Coca
Cola Company pada tahun 1955 saat pertama membuka restoran di Des
Plaines dan mereka membutuhkan minuman. Atas dasar ambisi yang sama yaitu
memperbesar pangsa pasar di Amerika, Dewan Eksekutif McDonald’s dan
Coca Cola menyetujui kontrak ini. Strategi aliansi ini memberikan kesuksesan
kepada kedua pihak. Hal ini dibuktikan dengan pencapaian McDonald’s saat ini
memiliki lebih dari 35000 restoran melayani lebih dari 70 juta orang lebih
dari 100 Negara di dunia (McDonald’s, 2014). Dilain hal, Coca Cola saat
ini menjadi perusahaan minuman terbesar sedunia dengan melisensikan 1,9
Juta layanan minuman di seluruh dunia lebih dari 200 Negara pada setiap
harinya (Coca Cola Annual Report, 2013).
Javier C. Goizueta, wakil presiden Coca Cola dan Presiden Divisi Global
McDonald’s

sedang

diperintahkan

untuk

bertanggung

jawab

untuk

membangun kerjasama aliansi dengan McD di setiap restoran yang berjumlah
lebih dari 31.000 outlet di seluruh dunia. Goizueta adalah seorang pemimpin
bisnis berpengalaman yang telah terbukti sukses selama 20 tahun.
Pada kerjasama ini, kedua perusahaan ini membuat suatu penawaran
eksklusif :
1. The Joint Expansion Vision
McDonald dan Coca-Cola berbagi misi yang sama dan visi untuk
memperluas secara global. Hal ini dibuktikan dengan perkembangan pasar
yang sangat pesat bagi kedua produk.
2. Source of Value (SoVs)
Aliansi adalah metode untuk mencapai pertumbuhan yang lebih cepat
dan lebih murah. Coca-Cola telah menyelamatkan biaya integrasi vertikal
18

dari kemitraan dengan McDonald (Douglas et al., 1996), dibandingkan
dengan Pepsi yang diperluas distribusi produk-produknya ke konsumen
akhir dengan mengakuisisi Kentucky Fried Chicken, Pizza Hut dan Taco
Bell dengan

biaya

yang

mahal

(PepsiCo,

2014).

Sementara

itu,

menargetkan demografi konsumen akhir yang sama, kemitraan ini
memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak dalam sumber daya
dan berbagi keahlian, sinergi pemasaran dan pengurangan resiko.
3. Areas of Co-operation (AoCs)
a. Market Expansion
Kedua perusahaan ini adalah pemimpin di bidang bisnisnya serta
memiliki sumber yang banyak sekali dan pengalaman operasi bisnis
yang cukup lama sehingga menambah simetri dengan visi global. CocaCola sering menyediakan kantor yang ada di berbagai daerah sebagai
dasar operasi untuk McDonald.
b. Product Development
Pengetahuan dan keahlian Coca – Cola menjadi suatu keuntungan bagi
McDonalds dalam perkembangan produknya. Pada tahun 1993, CocaCola
menawarkan

saran

bisnis

menciptakan

Extra

Value

penawaran
Meal.

Pada

produk
tahun

dari
2002,

McDonald,
keduanya

mengeksekusi strategi kolaboratif untuk Amerika Latin, merancang dan
melakukan pengujian kemasan baru untuk minuman. Selain itu, barubaru ini, Coca-Cola membantu McDonald membuat lini produk baru
yaitu Smoothie Meal.
c. Unique Strategic values created by The Integrative Supply Chain
Rantai pasok yang unik dalam kerjasama McDonald dan Coca – Cola
menciptakan

suatu

nilai

tambah

bagi

kedua

perusahaan.

Bukti

menunjukkan bahwa rasa terbaik dari Coca-Cola hanya tersedia di
McDonald,

karena

mereka

membentuk

sistem

yang

unik

untuk

pengiriman dan produksi kokas. Sirup Coke biasanya disampaikan dalam
kantong plastik; Namun, karena McDonald menjual jumlah yang lebih
besar dari coke, sirup dapat disampaikan dalam stainless steel truk
tangki. Selain itu, McDonald memiliki filter reverse osmosis menawarkan air
bersih. Semua ini membuat soda lebih segar dan lebih baik, memungkinkan
McDonald untuk memiliki keunggulan kompetitif dari rasa soda yang lebih
baik.

19

Dengan pola pengembangan McDonald’s yang terkesan tidak menentu ini,
McDonald’s tetap memiliki pola strategi yang mereka terapkan sebagai acuan
pengembangan produknya.
Adapun strategi pengembangan produk McDonald’s yaitu :
1) Strategi produk permanen
McDonald’s memiliki beberapa produk yang dijadikan menu permanen
yang

tidak

akan

diubah.

Contoh

produknya

adalah

Basic

Hamburger,Cheeseburger, BigMac dan Quarter Pounder. Produk yang masuk
dalam kategori ini adalah produk yang setelah kemunculannya hingga waktu
yang lama setelahnya tidak mengalami perubahan konsumsi yang signifikan.
Strategi ini diterapkan agar McDonald’s selalu memiliki ciri khas produk
yang dikenal konsumen.
2) Strategi produk temporer
Produk kategori ini adalah produk pelengkap (terkadang musiman) dari
produk permanen yang ditawarkan. Contoh produk kategori ini adalah Big Ocean
Burger yang hanya ditawarkan pada tahun 2007. Produk kategoriini ditawarkan
untuk memberikan pengalaman baru bagi konsumen.
3) Pengembangan strategi produk lokal
Karena McDonald’s telah berkembang menjadi perusahaan multinasional,
maka di setiap negara McDonald’s membuat beberapa produk untuk
memenuhi kebutuhan konsumen yang spesifik pada pasar (negara) yang
dilayaninya. Contohnya, di Belanda McDonald’s membuat McKroket yang
menggabungkan burger dengan kroket sebagai makanan Belanda. Selain itu,
di New England dan Atlantic Canada mereka membuat McLobster yaitu
rolled-sandwich lobster. Strategi ini ditujukan untuk membuat konsumen
lokal merasa cocok dengan menu yang ditawarkan McDonald’s.
4) Strategi adaptasi lokal
Strategi ini mendukung strategi sebelumnya, dimana McDonald’s
membuat produk yang rasanya disesuaikan dengan rasa lokal. Biasanya ini
bukan produk baru, tetapi produk yang ada dan rasanya dimodifikasi sehingga
sesuai dengan rasa lokal. Contohnya, Big Mac di Indiadimodifikasi menjadi
Maharaja Mac tanpa

beef,

karena masyarakat India banyak yang tidak

mengonsumsi daging sapi karena alasan religius. Atau, saus sambal di Thailand
yang disesuaikan dengan citarasa saus pelengkap makanan yang ada pada
makanan tradisional Thailand.
III.3 Kendala yang dihadapi dan solusi yang dilakukan manajemen
20

Adapun kendala yang dimiliki oleh McDonald’s antara lain :

Weakness
1. Harga yang kurang kompetitif, sehingga dapat mengurangi kemampuan
perusahaan untuk meningkatkan pendapatan.
2. Inovasi terhadap produk kurang memiliki spesifikasi tertentu
3. Management of franchises kurang memperhatikan integritas klien
4. Teknik pemsaran atau periklanan yang hanya diutamakan pada anak-anak.

Threat
1. Adanya fluktuasi terhadap nilai mata uang asing.
2. Industri makanan cepat saji merupakan sektor yang sangat kompetitif sehingga
persaingan juga semakin ketat.
3. Persamaan strategi dengan perusahaan
4. Adanya tekanan dari beberapa pihak mengenai makanan cepat saji dengan
masalah obesitas.
5. Bagi konsumen yang sadar akan gizi, makanan cepat saji merupakan makanan
yang kurang sehat.
6. Adanya ancaman dari kompetitor local di negara yang berbeda-beda.
7. Industri ini berada pada siklus mature dan merupakan industri yang cepat
mengalami kejenuhan.
8. hanya menyimpan waktu pelanggan yang sangat berharga, namun juga
meningkatkan energi pelanggan.

Dari kelemahan dan ancaman yang dimiliki dan dihadapi oleh McDonald’s, maka
solusi dalam mengahdapi kelemahan dan ancaman adalah sebagai berikut :
Solusi menghadapi kelemahan dan ancaman
1. (Products) Menambahkan lebih banyak rasa atau tipe baru dari makanan cepat
saji yang dapat membedakannya dengan kompetirors.

21

2. (Products) Merubah menu di beberapa negara, menambahkan beberapa
makanan dengan rasa lokal dan menghilangkan beberapa makanan yang tidak
populer.
3. (Products) Mengembangkan lini produk baru yang fokus pada makanan
organik dan sehat (zero trans-fat)
4. (Products) mengubah lini produk coca-cola yang lebih sehat (Diet, Coffin-free,
etc)
5. (Products & Services) Menyediakan makanan segar dengan tempat yang bersih
dan menyenangkan anak-anak dengan mainan dan fasilitas tempat bermain serta
membuat senang dan nyaman pelanggan dewasa
6. (Promotion, Products) mempromosikan Mc Donnald “bestseller” –Fries and
Big Mac, mengembangkan beberapa makanan spesial yang baru untuk keluarga dan
untuk remaja.
7. (Products & Service + Branding) Menjaga kebersihan lingkungan (restoran)
dan menjaga keamanan anak-anak, serta membuatnya senang selama bermain di arena
permainan, mempromosikan untuk anak-anak serta berusaha menarik kelompok yang
telah berumur, menggunakan bintang lokal yang populer untuk menarik usia muda.
8. (Products & Promotion & Pricing) meningkatkan lain seperti melakukan
pembentukan format baru ataupun dalam mengembangkan menu makanan.
9. (Promotion+Place). Explore pasar baru di luar negeri melalui periklanan dan
promosi yang intensif dan agresif.
10. (Promotion + Branding) melakukan promosi dan periklanan bersama-sama
dengan coca-cola untuk menarik penggemar coca-cola.
11. (Promotion + Branding) Menetapkan dan memperbaiki nama baik diantara
kompetitor promosi secara agresif.
12. (Promotion & Branding) Promosi secara teratur; Memberikan kesan pada
McDonalds dengan pelayanan yang lebih baik dan pengalaman makan yang
menyenangkan.
13. (Branding) meningkatkan brand recognity melalui strategi yang melampirkan
emotion secara berkelanjutan.
14. (Services + Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki
pasar baru.
22

15. Service, Branding) Memberikan kesan yang profesional saat memasuki pasar
baru dan memberikan peningkatan layanan yang berkelanjutan.
16. (Service) Membuka Hamburger University untuk perspektif manajer dan
pekerja yang unggul serta meningkatkan kualitas pekerja secara keseluruhan.
17. (Pricing & Placement) Beralih ke pemasok lokal sehingga mempunyai biaya
transportasi yang rendah, menggunakan software untuk mengontrol dan memonitor
inventory sehingga dapat menurunkan biaya persediaan, sehingga perusahaan akan
mampu dalam memperbaiki atau meningkatkan keuntungan dengan harga yang
rendah.
18. (Service & Management) Lebih tertarik pada investasi langsung di negara
yang baru dan memilih secara cermat franchiser yang baru/ join verture partnet dan
mengevaluasinya secara teratur dan periodik.
19. (Pricing) Menyediakan makanan organik dengan harga kompetitif untuk
menarik organic foods fans.

IV.

Kesimpulan dan Rekomendasi
Kesimpulan dari paper ini yaitu McDonald’s merupakan salah satu perusahaan
multinasional yang bergerak di industri makanan cepat saji (fast food) dan merupakan
salah satu industri makanan cepat saji paling laris di dunia. Semakin banyaknya
perusahaan yang bergerak di industri serupa, mengakibatkan tingginya tingkat kompetisi
di industri tersebut. Untuk memenangkan persaingan tersebut,

McDonald’s

terus

melakukan inovasi.
Prinsip pengembangan inovasi yang dijalankan oleh McDonald’s adalah “freedom
within a framework”. Inovasi yang diterapkan McDonald’s berupa layout restoran,
intelectual property yang dirupakan sebagai lisensi yang dijual kepada franchiseenya. McDonald’s juga memiliki Innovation Centre yang akhirnya banyak melahirkan
inovasi di McDonald’s dan menjadikan perusahaan ini sukses di bidangnya.Respon dari
23

pelanggan di seluruh dunia sngatlah baik dengan adanya inovasi produk yang terusmenerus dilakukan oleh McDonald’s.
Penulis memberikan saran sebagai berikut :
Dengan semakin canggih dan berkembangnya pengetahuan dan teknologi masyarakat
mulai berfikir cerdas dan menuntut adanya produk yang tidak hanya menguntungkan dari
harga tapi juga dari segi manfaat ekonomis. McDonald’s sebagai perusahaan yang sudah
mapan harus tanggap dalam memenuhi tuntutan perubahan global baik dari segi
competitor maupun keinginan konsumen. Diharapkan perusahaan mampu berkompetisi
dengan harga yang kompetitif, terus menerus melakukan inovasi terutama dengan
melakukan penciptaan produk makanan yang sesuai gaya hidup sehat, menerapkan Total
Quality Management untuk control kualitas terhadap pelayanan, servis, kebersihan dan
cita rasa dari makanan itu sendiri, serta memanfaatkan kemajuan teknologi seperti internet
untuk meningkatkan penjualan dan memberikan kemudahan bagi pelanggan.

V.

Daftar Pustaka dan Referensi
P., Dewi Tri T, dkk. (2009). Analisis Kasus McDonald’s . Surakarta : Universitas
Sebelas Maret
Elu, Wilfridus B. Manajemen Strategis Berbasis Kompetensi. Jakarta : STIE
PERBANAS
Rattlecut. (2010). Tugas Manajemen Stratejik Studi kasus Restoran Cepat Saji
McDonald's.
Diakses
pada
tanggal
07
Maret
2016
dari
http://rattlecut.blogspot.co.id/2010/03/tugas-manajemen-stratejik-studikasus.html

24