Buku Teks BAB I PENDAHULUAN

Kelompok 8____________________________________________Telaah
Kurikulum

BAB I
PENDAHULUAN
Buku teks pelajaran sudah menjadi suatu kebutuhan untuk menunjang
proses belajar. Buku pelajaran menurut ahli adalah media pembelajaran yang
dominan peranannya di kelas. Oleh karena itu, pelajaran harus dirancang dengan
baik dan benar dengan memperhatikan standar-standar tertentu. Standar buku
pelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia (BSI) adalah spesifikasi teknis atau sesuatu
yang dibakukan berkenaan dengan bahasa dan sastra Indonesia; yang berkenaan
dengan penulis, pengembangan naskah (yang mencakup isi atau materi, penyajian
materi, bahasa dan keterbacaan, serta grafika) dan pemanfaatannya di sekolah;
serta disusun berdasarkan konsensus semua pihak yang terkait dengan
memperhatikan keselamatan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman masa kini dan masa yang akan
datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

Penddekatan dalam buku
teks____________________________________________


Kelompok 8____________________________________________Telaah
Kurikulum

BAB II
PEMBAHSAN
Bahasa Indonesia merupakan sarana komunikasi dan sastra merupakan
salah satu hasil budaya yang menggunakan bahasa sebagai sarana kreativitas dan
pengejawantahannya. Bahasa dan sastra Indonesia seharusnya diajarkan kepada
siswa melalui pendekatan yang sesuai dengan hakikat dan fungsinya. Dalam
kehidupan sehari-hari, fungsi utama bahasa adalah sarana komunikasi. Bahasa
dipergunakan sebagai alat untuk berkomunikasi antarpenutur untuk berbagai
keperluan dan situasi pemakaian. Untuk itu, orang tidak akan berpikir tentang
sistem bahasa, tetapi berpikir bagaimana menggunakan bahasa ini secara tepat
sesuai dengan konteks dan situasi. Jadi, secara pragmatis bahasa lebih merupakan
suatu bentuk kinerja dan performansi daripada sebuah sistem ilmu. Pandangan ini
membawa konsekuensi bahwa pembelajaran bahasa haruslah lebih menekankan
fungsi bahasa sebagai alat komunikasi daripada pembelajaran tentang sistem
bahasa.
Sementara itu, sastra adalah satu bentuk sistem tanda karya seni yang
menggunakan media bahasa. Sastra ada untuk dibaca, dinikmati, dan dipahami,

serta dimanfaatkan, yang antara lain untuk mengembangkan wawasan kehidupan.
Jadi, pembelajaran sastra seharusnya ditekankan pada kenyataan bahwa sastra
merupakan salah satu bentuk seni yang dapat diapresiasi. Oleh karena itu,
pembelajaran sastra haruslah bersifat apresiatif. Sebagai konsekuensinya,
pengembangan materi, teknik, tujuan, dan arah pembelajaran sastra haruslah lebih
menekankan kegiatan pembelajaran yang bersifat apresiatif.
Pendekatan pembelajaran bahasa yang menekankan aspek kinerja atau
keterampilan berbahasa dan fungsi bahasa adalah pendekatan komunikatif,
sedangkan pendekatan pembelajaran sastra yang menekankan apresiasi sastra
adalah pendekatan apresiatif. Pendekatan lain yang biasa digunakan dalam setiap
pembelajaran adalah pendekatan proses dimana siswa secara aktif dan kreatif
dengan bimbingan guru berusaha menemukan pola-pola berbahasa dengan cara
mencatat pola-pola bermakna yang dijumpai dalam setiap kegiatan berbahasa di

Penddekatan dalam buku
teks____________________________________________

Kelompok 8____________________________________________Telaah
Kurikulum


kelasnya untuk kemudian menggunakannya dalam kegiatan komunikasi seharihari, baik komunikasi lisan maupun komunikasi tulis.
Pada kurikulum Bahasa Indonesia 2004 kemampuan berbahasa dibedakan
menjadi dua, yaitu kemampuan terhadap materi kebahasaan dan kemampuan
materi kesastraan sehingga dituntut dalam setiap keterampilan berbahasa
(mendengar, berbicara, membaca dan menulis) kedua kemampuan berbahasa
tersebut harus mendapat perhatian.
Materi yang ada dalam buku teks Bahasa dan Sastra Indonesia yang kami
telaah ini telah mencerminkan hal tersebut. Kelengkapan materi dalam buku teks
ini bisa dilihat dari adanya wacana, pemahaman terhadap wacana, fakta
kebahasaan dan kesastraan dan juga adanya penerapan konsep dasar baik dari
materi kebahasaan maupun kesastraan melalui pelatihan, tugas serta kegiatan
mandiri sehingga peserta didik mampu menggali dan memanfaatkan informasi
serta menyelesaikan masalah yang ada
Buku teks pembelajaran sekarang ini sudah menjadi kebutuhan yang harus
dipenuhi oleh setiap pelajar. Dalam buku teks pembelajarn terdapat pendekatan
dan aspek yang dinilai dalam buku teks pembelajaran. Berikut ini pendekatan
buku teks yang ditetapkan oleh Pusat Perbukuan sejak tahun 2003, khususnya
untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
1. Pedekatan Pembelajaran Bahasa Indonesia (Pendekatan komunikatif)
Ancangan (Pendekatan) Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia adalah

Pendekatan Komunikatif. Dalam ancangan pembelajaran komunikatif,
pembelajaran bahasa bertumpu pada pengembangan kemampuan siswa
dalam menggunakan bahasa sebagai alat ungkap pesan/makna untuk
berbagai tujuan berbahasa. Artinya, tujuan pembelajaran bahasa adalah
keterampilan berbahasa siswa dalam hal membaca, mendengar, berbicara,
dan menulis. Keterampilan itu merupakan wujud khas perilaku manusia
yang bertumpu pada kebermaknaan. Implikasinya dalam pembelajaran
bahasa adalah bahwa kebermaknaan merupakan persyaratan mendasar
dalam pengembangan dan penyajian materi
A. Ciri Pembelajarn Komunikatif

Penddekatan dalam buku
teks____________________________________________

Kelompok 8____________________________________________Telaah
Kurikulum

J Pembelajaran mengarahkan siswa untuk menguasai bahasa dalam
konteks komunikasi. Dengan demikian, pembelajaran Bahasa
Indonesia mengarah pada kegiatan komunikasi nyata dan

penugasan yang bermakna serta penggunaan bahasa yang
bermakana bagi siswa.
J Pembelajaran mencerminkan kebutuhan siswa, yakni keterampilan
menggunakan bahasa secara bermakna, yang bersifat humanis,
yakni menempatkan siswa pada posisi aktif.
J Pengembangan kompetensi komunikatif mencakup kemampuan
siswa untuk menafsirkan bentuk-bentuk linguistik, baik bentuk
yang eksplisit maupun yang implisit
B. Prinsip Pengembangan Kemampuan Komunkasi dalam Buku Pelajaran
Bahasa Indonesia.
J Prinsip Kebermaknaan: disesuaikan dengan kebutuhan siswa,
bertumpu

pada

pemenuhan

dorongan

bagi


siswa

untuk

mengungkapkan ide, pikiran, gagasaan, perasaan, dan informasi
kepada orang lain, baik secara lisan maupun tertulis.
J Prinsip Keotentikan bahan dan materi pelatihan berbahasa: dipilih
teks/wacana tulis/lisan yang banyak memberikan kesempatan
kepada

siswa

untuk:

mengembangkan

kemahiran

fungsi


berbahasanya, menekankan fungsi komunikatif bahasa, memenuhi
kebutuhan berbahasa siswa. Bahan berisi petunjuk/pelatihan/tugas
yang memanfaatkan media cetak atau elektronik seoptimal
mungkin; didasarkan atas hasil analisis kebutuhan berbahasa
siswa; sedapat mungkin bersifat otentik; mengandung pemakaian
unsur bahasa yang bersifat selektif dan fungsional; serta
mendukung terbentuknya performansi. Komunikatif siswa yang
andal.
J Prinsip Keterpaduan Materi
J Prinsip Keberfungsian dalam pemilihan metode dan teknik
pembelajaran
J Prinsip Performansi Komunikatif, berupa kegiatan berbahasa,
mengamati,berlatih dan lain-lain

Penddekatan dalam buku
teks____________________________________________

Kelompok 8____________________________________________Telaah
Kurikulum


J Prinsip Kebertautan (kontekstual) berkaitan dengan pemanfaatan
J Media dan sumber belajar
J Prinsip Penilaian yang menuntut sistem penilaian:
a. mengukur kemahiran berbahasa secara menyeluruh dan
terpadu.
b. Mendorong siswa agar aktif berlatih berbahasa Indonesia
secara tulis/lisan, baik produktif maupun reseptif
c. Mengarahkan kemampuan siswa dalam menghasilkan wacana
Lisan maupun tulisan
2. Aspek yang Dinilai dalam Buku Teks Pembelajaran Bahasa Indonesia
a. Penyajian Materi, aspek ini merupakan aspek yang tersendiri yang
harus diperhatikan dalam buku pelajaran. Berkenaan dengan penyajian.
J Tujuan Pembelajaran
J Keteratutan Urutan
J Kemenarikan minat dan perhatian siswa
J Kemudahan dipahami
J Keaktifan siswa
J Hubungan bahan
J Latihan dan soal

b. Bahasa dan Keterbacaan
Aspek bahasa merupakan sarana penyampaian dan penyajian bahan,
seperti kosakata, kalimat, paragrap, dan wacana. Aspek keterbacaan
berkaitan dengan tingkat kemudahan bahasa bagi kelompok atau
tingkat siswa. Ada tiga ide utama yang terkait dengan keterbacaan,
yakni:
J Kemudahan membaca yakni berhubungan dengan bentuk
tulisan atau tipografi, ukuran huruf, dan lebar spasi.
J Kemenarikan yakni berhubungan dengan minat

baca,

kepadatan ide bacan, dan penilaian keindahan gaya tulisan.
J Kesesuaian yakni berhubungan dengan kata dan kalimat,
panjang pendek, frekuensi, bangun kalimat, dan susunan
paragraf

Penddekatan dalam buku
teks____________________________________________