Analisa Kecacatan dan Perbaikan Kualitas Tangki Air di PT Sabang Subur

ABSTRAK
Tangki air merupakan produk yang diincar belakangan ini. Tangki air
harus memiliki standar kualitas tertentu agar mampu dipercaya oleh konsumen
karena kegunaannya yang mewajibkan kesterilan dan proteksi yang utuh. Salah
satu perusahaan yang memproduksi tangki air di kota Medan adalah PT. Sabang
Subur. Perusahaan ini merupakan perusahaan dengan sistem produksi make to
stock, yaitu tangki air dan make to order yang meliputi produksi kitchen set
seperti rice cooker , lemari steeling, dan lain sebagainya. Penelitian mengkaji
sistem produksi make to stock karena operasi selalu berjalan setiap harinya.
Tangki air yang diproduksi memiliki variasi dengan kapasitas 500L, 1000L,
1500L, 2000L, 3000L, 4000L, dan 5000L. Jumlah permintaan tangki air kapasitas
1.500 Liter adalah yang tertinggi setiap bulannya yaitu berkisar antara 500 hingga
1100 unit selama satu tahun. Untuk itu dilakukan penelitian terhadap proses
produksi dari tangki air kapasitas 1.500 Liter. Masalah yang dihadapi perusahaan
adalah kurang terpenuhinya proses quality control (QC) di akhir proses produksi.
Batas toleransi kecacatan produk yang diizinkan oleh perusahaan pada setiap
proses produksi paling besar berjumlah 70 unit dari 1000 unit per fungsi proses
atau 7%, sedangkan pada proses produksi mempunyai tingkat kegagalan sebesar
10% dan ini diluar batas dari toleransi yang diberikan pada perusahaan. Masih
tingginya tingkat kecacatan produk membawa implikasi pada biaya produksi
karena terjadinya perbaikan dan adanya produk produk yang tidak bisa dijual ke

konsumen. Apabila hal ini terus dibiarkan maka implikasinya bisa berakibat pada
menurunnya daya saing peusahaan, sehingga perlu dilakukan perbaikan terhadap
kualitas produk. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, maka Untuk perbaikan
kualitas dapat dilakukan dengan metode Statistical Quality Control (SQC) dan
metode Six Sigma. Statistical quality control (SQC) berhubungan dengan inspeksi
atau pengecekan pada sample acak yang merupakan output dari sebuah proses dan
kemudian menentukan apakah produk dari produksi sesuai dengan karakteristik
yang sesuai dengan range yang diberikan. Six Sigma secara unik dikendalikan
oleh pemahaman yang kuat terhadap kebutuhan pelanggan, pemakaian yang
disiplin terhadap fakta, data, dan analisis statistik, dan perhatian yang cermat
untuk mengelola, memperbaiki, dan menanamkan kembali proses bisnis.
Pengendalian kualitas dengan menggunakan metode Statistical quality control
(SQC) mampu menjelaskan faktor-faktor penyebab kecacatan dari material,
manusia, mesin dan metode dan metode Six Sigma mampu memberikan tahap
pengendalian pada setiap proses pembakuan, pendokumentasian, penyebarluasan
tindakan yang telah dilakukan.
Kata Kunci: Statistical Quality Control (SQC), Six Sigma, Quality Control,
Tangki Air, Pengendalian Kualitas

Universitas Sumatera Utara